2. Nama-nama anggota
• 11020150009 AULIA AMANI
• 11020150032 ROSMIATI
• 11020150040 MUHAMMAD RAFSANJANI
• 11020150063 ARIDAYANA
• 11020150076 AFRINA FEBRIANA BUSTAN
• 11020150094 HERRY GUNAWAN
• 11020150129 RIA RESKI AMALIAH
• 11020150145 MUHAMMAD IRSAN M. M.
• 11020150148 AYUNI ARDHIA PRAMESTI
3. Puskesmas Tabaringan terletak di Jl. Tinumbu Lrg. 154 No. 2
Puskesmas ini terdapat di daerah sekitaran pasar. Puskesmas mulai
melayani pasien pada pukul 08.00 WITA
9. Terdapat 3 poli di Puskesmas
Tabaringan yaitu
1.poli umum
2.poli KIA ( Kesehatan Ibu dan Anak),
dan
3.poli gigi dan mulut
10. • Pada poli umum yang dilakukan oleh dokter
adalah memeriksa dan mendiagnosis keluhan
yang disampaikan pasien, menganjurkan
pemeriksaan penunjang untuk kolesterol dan
gula di laboratorium. Apabila pasien datang
dengan penyakit kronis, maka dokter akan
menganjurkan untuk dirujuk kerumah sakit
mengingat kapasitas pelayanan puskesmas
yang memang ditujukan untuk penyakit
ringan.
11. • Kegiatan di poli gigi hampir serupa dengan
aktivitas yang dilakukan di poli umum yang
tentunya dengan rujukan penyakit ringan.
Apabila ada indikasi penyakit lain yang
beresiko bagi pemeriksaan, dokter akan
menganjurkan si pasien untuk dirujuk ke
rumh sakit.
• Di poli KIA/KB sendiri melayani
pemeriksaan ibu hamil dan pemasangan
KB.
12. POLI UMUM
Pasien (Seorang anak berumur 10 bulan,
nafsu makan kurang, demam)
a) Kaidah Dasar Bioetik
Autonomi : terpenuhi
Beneficence : terpenuhi
Non-maleficence : tidak terlihat
Justice : terpenuhi
13. b) Etika
• dr. X memanggil nama pasien dan
menyilahkan pasien untuk masuk dan
duduk
• dr. X menanyakan keluhan pasien
dengan ramah
• dr. X memeriksa pasien dengan baik
14. c) Profesionalisme
• dr. X melayani pasien secara profesional
d) Humanisme
• dr. X menjaga privasi dan riwayat
pasien dengan baik. Hal ini
menunjukkan sikap humaniora dokter
ke pasien.
17. POLI KANDUNGAN, IBU, DAN
ANAK (KIA)
Ibu A yang berusia 20 tahun datang bersama
anaknya yang berusia 2 tahun,.Melakukan
suntik KB Andalan. Prinsip KDB
a) Kaidah Dasar Bioetik
Autonomi : terpenuhi
Beneficence : terpenuhi
Non-maleficence : terpenuhi
Justice : terpenuhi
18. b) Etika
• dr. X menyilahkan pasien masuk
• dr. X menciptakan suasana yang nyaman
• dr. X berinteraksi dengan pasien dengan
tutur kata yang sopan nan baik
• dr. X memeriksa ulang pasien sebelum
diambilnya tindakan.
19. c)Profesionalisme
• dr. X tetap melayani pasien secara
profesional yang datang, walaupun perawat
yang biasa membantu dr. X belum datang.
Hal ini mengakibatkan dr. X bekerja sendiri
d) Humanisme
• dr. X ikut merasakan keluhan atau sakit
yang diderita pasien, hal ini tergambarkan
dimana dr. X berulang ulang menanyakan
apakah yang di lakukannya menyakiti
pasien.
20. POLI MULUT DAN GIGI
Pasien (Sabrina, 8 tahun)
Gigi geraham lubang
a)Kaidah Dasar Bioetik
• Autonomy : Tidak terlihat
• Beneficience : Terpenuhi
• Nonmaleficience : Terpenuhi
• Justice : Tidak terlihat
21. b) Etika
• dr. X menyilakan masuk pasien
• dr. X menciptakan suasana yang nyaman
• dr. X menanyakan keluhan yang
dirasakan pasien
• dr. X memeriksa segala sesuatu yang
belum jelas
22. c)Professionalisme
• dr. X melayani pasien secara
professionalisme meski perawat belum
datang
d) Humanisme
• dr. X berulang kali menanyakan
apakah tindakannya membuat pasien
kesakitan atau tidak. Hal ini
menunjukkan sikap humaniora dokter
ke pasien
25. Hubungan dokter dengan teman sejawat
Dokter di puskesmas tabaringan berjumlah 4
orang.Setiap dokter bekerja pada poli masing-masing
di puskesmas tersebut. Hubungan dokter dengan teman
sejawatnya di puskesmas tersebut sudah terjalin cukup
baik, dimana mereka telah berkomunikasi sebagaimana
seharusnya.Mereka juga saling menghargai dalam hal
pekerjaanya dimana tidak mengambil alih pasien
teman sejawatnya. Hal ini tertera dalam pasal 15
mengenai kewajiban dokter terhadap teman sejawat
dimana setiap dokter menghargai pasien dengan tidak
boleh mengambil alih pasien dari teman sejawatnya,
kecuali dengan persetujuan atau berdasarkan prosedur
yang etis.
26. Con.
• Di puskesmas tersebut juga, setiap dokter
memperlakukan dokter lain atau teman
sejawatnya sebagaimana ia sendiri ingin
diperlakukan sesuai dengan pasal 14 mengenai
kewajiban dokter terhadap teman sejawat.
27. Hubungan dokter dengan pasien
Dokter terlihat selalu bersikap ramah terhadap
pasien tanpa membeda-bedakan pasien tersebut, selalu
mengutamakan kepentingan pasien, bersikap ramah dan
selalu memberi senyum yang tulus. Setiap tindakan dokter
sudah sesuai dengan SOP seperti melakukan pengobatan
atau pemeriksaan kepada pasien setelah meminta
persetujuan kepada pasien tersebut. Dokter juga
memberikan penjelesan tentang penyakit apa yang
diderita pasien dan obat apa saja yang diberikan. Apabila
dokter menemukan pasien yang mempunyai penyakit
yang sulit di tangani oleh puskesmas, doktkan er
memberikan surat rujukan kepada pasien untuk ke rumah
sakit dengan peralatan yang lebih memadai.
28. Hubungan dokter dengan perawat
Dari hasil pengamatan kami, ada sebagian
perawat yang terkadang tidak membantu dokter.
Dokter hanya bekerja sendiri diruangannya, dan
perawat fokus dibagian depan mengurus pasien
yang ingin diukur tekanan darahnya. Ada juga
dibagian loket untuk mengurus pasien yang ingin
mendaftar.Sehingga membuat perawat tidak
menetap pada satu orang dokter. Di puskesmas
setiap bulan atau berkalaakan mengadakan
puskesmas keliling dengan menggunakan mobil.
Semua komponen perangkat Puskesmas turun
tangan pada kegiatan Puskesmas keliling.
29. Con.
• Perawat menyiapkan dan membawa alat – alat
apa saja yang dibutuhkan oleh dokter.
Kegiatan yang dilakukan berupa promotif dan
preventif masalah kesehatan bagi masyarakat.
Terjalin hubungan yang baik antara dokter dan
perawat dan saling memberi kontribusi dengan
yang lain.
30. KESIMPULAN
Dari hasil observasi yang telah kami
lakukan pada puskesmas tabaringan, kami
dapat menemukan berbagai aspek seperti
KDB, humaniora, etik dan profesionalisme.
Menurut kami puskesmas tabaringan hampir
memenuhi semua aspek tersebut.
Hubungan antara dokter dengan perawat
maupun pasien sangat baik sehingga
meningkatkan kinerja di puskesma tersebut.