SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  21
Metode Pemecahan
Masalah
Farmasi Klinik
Pendekatan berorientasi problem
Komponen dalam pendekatan
berorientasi problem
• Daftar problem
• Catatan SOAP
Problem ?
A problem is defined as a patient
concern, a health professional
concern, or a concern of both
Problem ?
• Bisa merupakan:
 keluhan pasien (gejala penyakit)
 hasil abnormal dari test lab atau uji fisik
(tanda-tanda)
 situasi finansial dan sosial
 keterbatasan fisik
 masalah psikologis
• Problem kesehatan diidentifikasi dari data-
data yang tersedia  catatan medik
Exp:
Pasien mengeluh batuk, demam, dan produksi
sputum
Dokter mendengar suara rales dan ronchi pada
auskultasi dada
Biakan sputum dan radiografi dada dilakukan
untuk test lab
Diagnosis: pneumococcal pneumonia
Treatment : penisilin
Diperoleh dari mana ?
Catatan SOAP
• SOAP : Subjective, Objective,
Assessment, Plan
• Subjective = data tentang apa yang
dirasakan pasien atau apa yang
dapat diamati tentang pasien 
merupakan gambaran apa adanya
mengenai pasien  diperoleh
dengan cara mengamati, berbicara,
dan berespon dengan pasien
• Objective = riwayat pasien yang terdokumentasi
pada catatan medik dan hasil berbagai uji dan
evaluasi klinik  tanda-tanda vital, hasil test lab,
hasil uji fisik, hasil radiografi, CT scan, ECG, dll
• Obat yang digunakan sekarang termasuk dalam
data obyektif  harus dikaitkan dengan problem
kesehatan pasien
Assesment
Farmasis harus dapat menginterpretasikan
data subyektif dan obyektif untuk setiap
problem untuk:
• mengembangkan rekomendasi terapi
• mengikuti/memonitor respon terhadap
suatu terapi
• mendokumentasikan adanya adverse drug
reaction
Assessment yang dilakukan:
• Amati apakah suatu problem disebabkan karena
obat/tidak (adverse reaction atau karena penyakit)
 menentukan rencana terapi
• Amati apakah terapi obat memang dibutuhkan atau
cukup dgn nondrug therapy
• Jika pasien sudah menerima terapi, harus dievaluasi
ketepatannya:
apakah semua macam obat memang dibutuhkan ?
apakah ada duplikasi ?
apakah obat tsb merupakan pilihan obat yg tepat
(drug of choice) bagi kondisi pasien ? (usia, fungsi
hati dan ginjal, alergi, faktor resiko, dll)
Lanjutan…….
apkh bentuk sediaan dan cara pemberiannya benar ?
apakah jadwal pemberian sudah benar ?
apakah durasi penggunaan obat sudah tepat ?
• Jika pasien menerima terapi, harus dimonitor hasil
terapinya dan diputuskan apakah respons thd terapi
cukup atau tidak
• Ketidakpatuhan pasien terhadap terapi dpt menyebabkan
kegagalan  harus diatasi
• Amati adanya interaksi obat dan adverse drug reaction
Plan
Hal-hal yang akan dilakukan thd pasien,
meliputi:
macam treatment yang diberikan,
termasuk obat yang harus dihindari
 parameter pemantauan (terapi dan
toksisitas) dan endpoint therapy
 informasi pada pasien
Database
Keluhan utama
Riwayat penyakit
sekarang
Riwayat penyakit
dahulu
Riwayat pembedahan
Riwayat keluarga
Riwayat sosial
Riwayat pengobatan
Uji fisik
Test lab
Kadar obat serum
Problem List
Diberi nomor
Digambarkan secara
tepat
Disusun menurut
prioritas
SOAP notes
Subjective
Objective
Assesment
Plan (incl. monitoring
&follow up)
Contoh kasus
• Ny. WTS (75 th), pasien rawat inap
• Keluhan utama MRS: anoreksia, mual, muntah, lemah,
dan sakit kepala
• Riwayat penyakit sekarang: Beberapa hari yang lalu,
pasien mengeluh mual, muntah, tidak mau makan,
lemah dan sakit kepala
• Riwayat penyakit dahulu: gagal jantung kongestif sudah
2 tahun, gagal ginjal kronis
• Riwayat keluarga/sosial: tinggal bersama anak
bungsunya, suami sudah meninggal
• Riwayat pengobatan: digoksin 250 g sekali sehari dan
furosemid 80 mg 2 kali sehari.
Physical examination
• Umum : perkembangan fisik baik, cukup gizi
• Tanda vital: BP 140/100; HR 80, RR 20, T 37oC,
BB 50 kg, TB 155
• HEENT (Head, eyes, ear, nose, throat) : normal
• Pembuluh darah: normal
• Dada : auskultasi dan perkusi jernih
• Abdomen: lunak, tidak ada massa atau organ
yang membesar
lanjutan
• Genitourinaria: normal
• Rektal : normal
• Anggota badan: normal
• Syaraf : normal, syaraf cranial utuh, refleks tendon normal
Hasil pemeriksaan biokimia darahnya
menunjukkan Potassium 2,5 mmol/L
(3,5 – 5 )
Urea 40 mmol/L (3,0 – 6,5)
Kreatinin serum 3,4 mg/dL (0,6 –
1,3)
Digoksin 3,5 g/L (1-2)
Daftar problem ?
• Intoksikasi digoksin
• Gangguan ginjal kronis
• Hipokalemia
• Hipertensi
Catatan SOAP
Subjective:
“ Saya merasa mual, beberapa kali muntah, dan
tidak ada nafsu makan
Catatan lain:
- Patuh pada pengobatan
Objective:
 Tanda vital : stabil, dalam rentang normal
 Data lab :spt di atas
Assessment
• Problem 1 ?
Intoksikasi digoksin  terlihat dari kadar digoksin darah
yang >>, perlu diatasi segera
• Problem 2 ?
Gangguan ginjal kronis. Bisa bersifat patologis atau
fisiologis karena usia lanjut  perlu diatasi dan menjadi
pertimbangan
Problem 3 ?
Hipokalemia  bisa terjadi pada penggunaan loop diuretic
dalam jangka waktu lama  perlu diatasi
• Problem 4 ?
Hipertensi  belum tertangani  perlu diatasi
Plan
• Problem 1: Intoksikasi digoksin
 Rekomendasikan ke dokter untuk segera
menghentikan penggunaan digoksin, sampai
gejala intoksikasi menghilang dan kadar
digoksin darah mencapai level normal
 DIskusikan dengan dokter untuk penyesuaian
dosis digoksin jika terapi digoksin akan
dilanjutkan berdasarkan kondisi ginjalnya
 Rekomendasikan pemantauan kadar digoksin
darah
Plan
• Problem 2: Gangguan ginjal kronis
 Diskusikan dgn dokter mengenai kondisi ginjal pasien
sebagai pertimbangan dosis obat yang diberikan
 Rekomendasikan terapi untuk gagal ginjalnya  diuretik
kuat
 Alternatif : Furosemid, HCT  dosis ?
 Sampaikan pada perawat untuk memantau volume urin
dan BB  kalau terjadi odema atau kondisi fisik
memburuk  instruksikan utk segera melapor ke dokter
 Rekomendasikan untuk pemantauan fungsi ginjal secara
rutin
 Pertimbangkan kemungkinan hemodialisis
Plan (lanjutan)
• Problem 3 : hipokalemia
 Rekomendasikan untuk memberi suplementasi Kalium
 preparat Kalium
 Konsel untuk banyak mengkonsumsi makanan yang
mengandung K seperti pisang
 Rekomendasikan pemantauan kadar K darah
Problem 4 : hipertensi
 Rekomendasikan untuk memulai terapi terhadap
hipertensinya  AIIRA, beta-blocker
 Rekomendasikan pemantauan tekanan darah
THE END…
THANK YOU FOR
YOUR ATTENTION…..

Contenu connexe

Tendances (20)

Uji Disolusi
Uji DisolusiUji Disolusi
Uji Disolusi
 
Penentuan dosis-Dose Adjustment
Penentuan dosis-Dose AdjustmentPenentuan dosis-Dose Adjustment
Penentuan dosis-Dose Adjustment
 
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan BioekivalensiBioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
 
Biofarmasetika (Pendahuluan)
Biofarmasetika (Pendahuluan)Biofarmasetika (Pendahuluan)
Biofarmasetika (Pendahuluan)
 
Kelompok 12(1)
Kelompok 12(1)Kelompok 12(1)
Kelompok 12(1)
 
Komunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasiKomunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasi
 
Pelayanan Kefarmasian di Apotek
Pelayanan Kefarmasian di ApotekPelayanan Kefarmasian di Apotek
Pelayanan Kefarmasian di Apotek
 
Sediaan krim
Sediaan krimSediaan krim
Sediaan krim
 
Penggunaan bahasa latin
Penggunaan bahasa latinPenggunaan bahasa latin
Penggunaan bahasa latin
 
Bab iii laporan granul paracetamol
Bab iii  laporan granul paracetamolBab iii  laporan granul paracetamol
Bab iii laporan granul paracetamol
 
Konseling dan pio nada
Konseling dan pio nadaKonseling dan pio nada
Konseling dan pio nada
 
Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1
 
keuntungan kerugian sediaan farmasi
keuntungan kerugian sediaan farmasikeuntungan kerugian sediaan farmasi
keuntungan kerugian sediaan farmasi
 
Komunikasi dalam farmasi
Komunikasi dalam farmasi Komunikasi dalam farmasi
Komunikasi dalam farmasi
 
Pengenalan resep
Pengenalan resepPengenalan resep
Pengenalan resep
 
Farmakokinetik Teofilin
Farmakokinetik TeofilinFarmakokinetik Teofilin
Farmakokinetik Teofilin
 
BCS kelas 1
BCS kelas 1BCS kelas 1
BCS kelas 1
 
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrakPengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
 
Obat saluran pencernaan
Obat saluran pencernaanObat saluran pencernaan
Obat saluran pencernaan
 
Pengantar farmasi klinik
Pengantar farmasi klinikPengantar farmasi klinik
Pengantar farmasi klinik
 

Similaire à OPTIMASI PENDEKATAN BERORIENTASI MASALAH

Pelayanan_Farmasi_SOAP_2.ppt
Pelayanan_Farmasi_SOAP_2.pptPelayanan_Farmasi_SOAP_2.ppt
Pelayanan_Farmasi_SOAP_2.pptarfah25
 
Pertemuan 3.pdf
Pertemuan 3.pdfPertemuan 3.pdf
Pertemuan 3.pdfsinaga25
 
PPT Pemantauan Terapi Obat oleh Apoteker.pptx
PPT Pemantauan Terapi Obat oleh Apoteker.pptxPPT Pemantauan Terapi Obat oleh Apoteker.pptx
PPT Pemantauan Terapi Obat oleh Apoteker.pptxhanik mariana
 
9. Pemantauan Terapi Obat-PTO1.pptx
9. Pemantauan Terapi Obat-PTO1.pptx9. Pemantauan Terapi Obat-PTO1.pptx
9. Pemantauan Terapi Obat-PTO1.pptxssusercd3bde
 
Proses Keperawatan sbifjbijwjwuwuiuiwriiw
Proses Keperawatan sbifjbijwjwuwuiuiwriiwProses Keperawatan sbifjbijwjwuwuiuiwriiw
Proses Keperawatan sbifjbijwjwuwuiuiwriiwMahruriSaputra
 
PEMANTAUAN TERAPI OBAT (PTO)
PEMANTAUAN TERAPI OBAT (PTO)PEMANTAUAN TERAPI OBAT (PTO)
PEMANTAUAN TERAPI OBAT (PTO)saninuraeni
 
Pemantauan Terapi Obat (PTO)
Pemantauan Terapi Obat (PTO)Pemantauan Terapi Obat (PTO)
Pemantauan Terapi Obat (PTO)saninuraeni
 
Laporan pendahuluan dispepsia
Laporan pendahuluan dispepsiaLaporan pendahuluan dispepsia
Laporan pendahuluan dispepsiaIs Muhar
 
dasar_terapi_secara_rasional.ppt
dasar_terapi_secara_rasional.pptdasar_terapi_secara_rasional.ppt
dasar_terapi_secara_rasional.pptLina210817
 
Deteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.ppt
Deteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.pptDeteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.ppt
Deteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.pptssuser1a94271
 
MI 6 - Pendampingan Pasien TB.pptx
MI 6 - Pendampingan Pasien TB.pptxMI 6 - Pendampingan Pasien TB.pptx
MI 6 - Pendampingan Pasien TB.pptxEvaaCahyaa
 
Pemantauan terapi obat.pdf
Pemantauan terapi obat.pdfPemantauan terapi obat.pdf
Pemantauan terapi obat.pdfNolaHarissa1
 
Konsep PAGT - Monitoring dan Evaluasi
Konsep PAGT - Monitoring dan EvaluasiKonsep PAGT - Monitoring dan Evaluasi
Konsep PAGT - Monitoring dan EvaluasiRatnawati Sigamma
 
Pendidikan koasisten ipd
Pendidikan koasisten ipdPendidikan koasisten ipd
Pendidikan koasisten ipdRonald nababan
 
Masalah Kesehatan di Puskesmas: Tuberculosis Kekom
Masalah Kesehatan di Puskesmas: Tuberculosis KekomMasalah Kesehatan di Puskesmas: Tuberculosis Kekom
Masalah Kesehatan di Puskesmas: Tuberculosis KekomZarah Dzulhijjah
 

Similaire à OPTIMASI PENDEKATAN BERORIENTASI MASALAH (20)

Pelayanan_Farmasi_SOAP_2.ppt
Pelayanan_Farmasi_SOAP_2.pptPelayanan_Farmasi_SOAP_2.ppt
Pelayanan_Farmasi_SOAP_2.ppt
 
Pertemuan 3.pdf
Pertemuan 3.pdfPertemuan 3.pdf
Pertemuan 3.pdf
 
PPT Pemantauan Terapi Obat oleh Apoteker.pptx
PPT Pemantauan Terapi Obat oleh Apoteker.pptxPPT Pemantauan Terapi Obat oleh Apoteker.pptx
PPT Pemantauan Terapi Obat oleh Apoteker.pptx
 
9. Pemantauan Terapi Obat-PTO1.pptx
9. Pemantauan Terapi Obat-PTO1.pptx9. Pemantauan Terapi Obat-PTO1.pptx
9. Pemantauan Terapi Obat-PTO1.pptx
 
Proses Keperawatan sbifjbijwjwuwuiuiwriiw
Proses Keperawatan sbifjbijwjwuwuiuiwriiwProses Keperawatan sbifjbijwjwuwuiuiwriiw
Proses Keperawatan sbifjbijwjwuwuiuiwriiw
 
VISITE
VISITEVISITE
VISITE
 
Visite Pasien
Visite PasienVisite Pasien
Visite Pasien
 
PEMANTAUAN TERAPI OBAT (PTO)
PEMANTAUAN TERAPI OBAT (PTO)PEMANTAUAN TERAPI OBAT (PTO)
PEMANTAUAN TERAPI OBAT (PTO)
 
Pemantauan Terapi Obat (PTO)
Pemantauan Terapi Obat (PTO)Pemantauan Terapi Obat (PTO)
Pemantauan Terapi Obat (PTO)
 
Laporan pendahuluan dispepsia
Laporan pendahuluan dispepsiaLaporan pendahuluan dispepsia
Laporan pendahuluan dispepsia
 
dasar_terapi_secara_rasional.ppt
dasar_terapi_secara_rasional.pptdasar_terapi_secara_rasional.ppt
dasar_terapi_secara_rasional.ppt
 
Deteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.ppt
Deteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.pptDeteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.ppt
Deteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.ppt
 
MI 6 - Pendampingan Pasien TB.pptx
MI 6 - Pendampingan Pasien TB.pptxMI 6 - Pendampingan Pasien TB.pptx
MI 6 - Pendampingan Pasien TB.pptx
 
Komunitas ske 2
Komunitas ske 2Komunitas ske 2
Komunitas ske 2
 
Pemantauan terapi obat.pdf
Pemantauan terapi obat.pdfPemantauan terapi obat.pdf
Pemantauan terapi obat.pdf
 
Proses kep new
Proses kep newProses kep new
Proses kep new
 
Pemantauan terapi
Pemantauan terapiPemantauan terapi
Pemantauan terapi
 
Konsep PAGT - Monitoring dan Evaluasi
Konsep PAGT - Monitoring dan EvaluasiKonsep PAGT - Monitoring dan Evaluasi
Konsep PAGT - Monitoring dan Evaluasi
 
Pendidikan koasisten ipd
Pendidikan koasisten ipdPendidikan koasisten ipd
Pendidikan koasisten ipd
 
Masalah Kesehatan di Puskesmas: Tuberculosis Kekom
Masalah Kesehatan di Puskesmas: Tuberculosis KekomMasalah Kesehatan di Puskesmas: Tuberculosis Kekom
Masalah Kesehatan di Puskesmas: Tuberculosis Kekom
 

OPTIMASI PENDEKATAN BERORIENTASI MASALAH

  • 2. Komponen dalam pendekatan berorientasi problem • Daftar problem • Catatan SOAP Problem ? A problem is defined as a patient concern, a health professional concern, or a concern of both
  • 3. Problem ? • Bisa merupakan:  keluhan pasien (gejala penyakit)  hasil abnormal dari test lab atau uji fisik (tanda-tanda)  situasi finansial dan sosial  keterbatasan fisik  masalah psikologis
  • 4. • Problem kesehatan diidentifikasi dari data- data yang tersedia  catatan medik Exp: Pasien mengeluh batuk, demam, dan produksi sputum Dokter mendengar suara rales dan ronchi pada auskultasi dada Biakan sputum dan radiografi dada dilakukan untuk test lab Diagnosis: pneumococcal pneumonia Treatment : penisilin Diperoleh dari mana ?
  • 5. Catatan SOAP • SOAP : Subjective, Objective, Assessment, Plan • Subjective = data tentang apa yang dirasakan pasien atau apa yang dapat diamati tentang pasien  merupakan gambaran apa adanya mengenai pasien  diperoleh dengan cara mengamati, berbicara, dan berespon dengan pasien
  • 6. • Objective = riwayat pasien yang terdokumentasi pada catatan medik dan hasil berbagai uji dan evaluasi klinik  tanda-tanda vital, hasil test lab, hasil uji fisik, hasil radiografi, CT scan, ECG, dll • Obat yang digunakan sekarang termasuk dalam data obyektif  harus dikaitkan dengan problem kesehatan pasien
  • 7. Assesment Farmasis harus dapat menginterpretasikan data subyektif dan obyektif untuk setiap problem untuk: • mengembangkan rekomendasi terapi • mengikuti/memonitor respon terhadap suatu terapi • mendokumentasikan adanya adverse drug reaction
  • 8. Assessment yang dilakukan: • Amati apakah suatu problem disebabkan karena obat/tidak (adverse reaction atau karena penyakit)  menentukan rencana terapi • Amati apakah terapi obat memang dibutuhkan atau cukup dgn nondrug therapy • Jika pasien sudah menerima terapi, harus dievaluasi ketepatannya: apakah semua macam obat memang dibutuhkan ? apakah ada duplikasi ? apakah obat tsb merupakan pilihan obat yg tepat (drug of choice) bagi kondisi pasien ? (usia, fungsi hati dan ginjal, alergi, faktor resiko, dll)
  • 9. Lanjutan……. apkh bentuk sediaan dan cara pemberiannya benar ? apakah jadwal pemberian sudah benar ? apakah durasi penggunaan obat sudah tepat ? • Jika pasien menerima terapi, harus dimonitor hasil terapinya dan diputuskan apakah respons thd terapi cukup atau tidak • Ketidakpatuhan pasien terhadap terapi dpt menyebabkan kegagalan  harus diatasi • Amati adanya interaksi obat dan adverse drug reaction
  • 10. Plan Hal-hal yang akan dilakukan thd pasien, meliputi: macam treatment yang diberikan, termasuk obat yang harus dihindari  parameter pemantauan (terapi dan toksisitas) dan endpoint therapy  informasi pada pasien
  • 11. Database Keluhan utama Riwayat penyakit sekarang Riwayat penyakit dahulu Riwayat pembedahan Riwayat keluarga Riwayat sosial Riwayat pengobatan Uji fisik Test lab Kadar obat serum Problem List Diberi nomor Digambarkan secara tepat Disusun menurut prioritas SOAP notes Subjective Objective Assesment Plan (incl. monitoring &follow up)
  • 12. Contoh kasus • Ny. WTS (75 th), pasien rawat inap • Keluhan utama MRS: anoreksia, mual, muntah, lemah, dan sakit kepala • Riwayat penyakit sekarang: Beberapa hari yang lalu, pasien mengeluh mual, muntah, tidak mau makan, lemah dan sakit kepala • Riwayat penyakit dahulu: gagal jantung kongestif sudah 2 tahun, gagal ginjal kronis • Riwayat keluarga/sosial: tinggal bersama anak bungsunya, suami sudah meninggal • Riwayat pengobatan: digoksin 250 g sekali sehari dan furosemid 80 mg 2 kali sehari.
  • 13. Physical examination • Umum : perkembangan fisik baik, cukup gizi • Tanda vital: BP 140/100; HR 80, RR 20, T 37oC, BB 50 kg, TB 155 • HEENT (Head, eyes, ear, nose, throat) : normal • Pembuluh darah: normal • Dada : auskultasi dan perkusi jernih • Abdomen: lunak, tidak ada massa atau organ yang membesar
  • 14. lanjutan • Genitourinaria: normal • Rektal : normal • Anggota badan: normal • Syaraf : normal, syaraf cranial utuh, refleks tendon normal Hasil pemeriksaan biokimia darahnya menunjukkan Potassium 2,5 mmol/L (3,5 – 5 ) Urea 40 mmol/L (3,0 – 6,5) Kreatinin serum 3,4 mg/dL (0,6 – 1,3) Digoksin 3,5 g/L (1-2)
  • 15. Daftar problem ? • Intoksikasi digoksin • Gangguan ginjal kronis • Hipokalemia • Hipertensi
  • 16. Catatan SOAP Subjective: “ Saya merasa mual, beberapa kali muntah, dan tidak ada nafsu makan Catatan lain: - Patuh pada pengobatan Objective:  Tanda vital : stabil, dalam rentang normal  Data lab :spt di atas
  • 17. Assessment • Problem 1 ? Intoksikasi digoksin  terlihat dari kadar digoksin darah yang >>, perlu diatasi segera • Problem 2 ? Gangguan ginjal kronis. Bisa bersifat patologis atau fisiologis karena usia lanjut  perlu diatasi dan menjadi pertimbangan Problem 3 ? Hipokalemia  bisa terjadi pada penggunaan loop diuretic dalam jangka waktu lama  perlu diatasi • Problem 4 ? Hipertensi  belum tertangani  perlu diatasi
  • 18. Plan • Problem 1: Intoksikasi digoksin  Rekomendasikan ke dokter untuk segera menghentikan penggunaan digoksin, sampai gejala intoksikasi menghilang dan kadar digoksin darah mencapai level normal  DIskusikan dengan dokter untuk penyesuaian dosis digoksin jika terapi digoksin akan dilanjutkan berdasarkan kondisi ginjalnya  Rekomendasikan pemantauan kadar digoksin darah
  • 19. Plan • Problem 2: Gangguan ginjal kronis  Diskusikan dgn dokter mengenai kondisi ginjal pasien sebagai pertimbangan dosis obat yang diberikan  Rekomendasikan terapi untuk gagal ginjalnya  diuretik kuat  Alternatif : Furosemid, HCT  dosis ?  Sampaikan pada perawat untuk memantau volume urin dan BB  kalau terjadi odema atau kondisi fisik memburuk  instruksikan utk segera melapor ke dokter  Rekomendasikan untuk pemantauan fungsi ginjal secara rutin  Pertimbangkan kemungkinan hemodialisis
  • 20. Plan (lanjutan) • Problem 3 : hipokalemia  Rekomendasikan untuk memberi suplementasi Kalium  preparat Kalium  Konsel untuk banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung K seperti pisang  Rekomendasikan pemantauan kadar K darah Problem 4 : hipertensi  Rekomendasikan untuk memulai terapi terhadap hipertensinya  AIIRA, beta-blocker  Rekomendasikan pemantauan tekanan darah
  • 21. THE END… THANK YOU FOR YOUR ATTENTION…..