SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  74
 PORTOFOLIO
Portofolio adalah istilah keuangan yang
menunjukkan koleksi investasi yang dimiliki oleh
perusahaan investasi, hedge fund, lembaga
keuangan atau individu. Portofolio merupakan
kombinasi atau gabungan atau sekumpulan aset,
baik berupa aset riil maupun aset financial yang
dimiliki oleh investor.
” Portofolio dapat didefinisikan sebagai melakukan
investasi pada berbagai instrumen investasi, bisa
sejenis dan bisa juga tidak sejenis, yang tujuannya
adalah menurunkan risiko dan menghasilkan
pendapatan sesuai dengan tujuan.” (Widoatmojo,
2005:272)
” Portofolio adalah merupakan penganekaragaman
(diversifikasi) pada beberapa peluang investasi yang
dilakukan oleh investor perorangan atau lembaga.”
(Warsini, 2009:117)
 INVESTASI
Investasi merupakan penanaman sejumlah
dana dalam bentuk uang ataupun barang
yang diharapkan akan memberikan hasil
yang lebih dikemudian hari.
Investasi merupakan komitmen atas
sejumlah dana/ sumber daya yang
dilakukan saat ini dengan tujuan
memperoleh sejumlah keuntungan di masa
depan (Tandelilin, 2001:3).
Definisi lain dikemukakan oleh Hartono
(2000:5) bahwa investasi adalah
penundaan konsumsi sekarang untuk
digunakan di dalam produksi yang efisien
selama periode waktu yang tertentu.
 MANAJEMEN INVESTASI
Manajemen investasi adalah manajemen
profesional yang mengelola beragam
sekuritas atau surat berharga seperti
saham, obligasi dan aset lainnya seperti
properti dengan tujuan untuk mencapai
target investasi yang menguntungkan bagi
investor.
Investor tersebut dapat berupa institusi (
perusahaan asuransi, dana pensiun,
perusahaan dll) ataupun dapat juga
merupakan investor perorangan, dimana
sarana yang digunakan biasanya berupa
kontrak investasi atau yang umumnya
digunakan adalah berupa kontrak investasi
kolektif (KIK) seperti reksadana.
Lingkup jasa pelayanan manajemen investasi
adalah termasuk melakukan analisis
keuangan, pemilihan aset, pemilihan saham,
implementasi perencanaan serta melakukan
pemantauan terhadap investasi.
Diluar industri keuangan, terminologi
"manajemen investasi merujuk pada investasi
lainnya selain daripada investasi dibidang
keuangan seperti misalnya proyek, merek,
paten dan banyak lainnya selain daripada
saham dan obligasi.
Manajemen investasi merupakan suatu industri
global yang sangat besar serta memegang
peran penting dalam pengelolaan triliunan
dollar, euro, pound dan yen.
 Portofolio Efisien
” Portofolio efisien (Efficient portfolio)
dapat didefinisikan sebagai portofolio
yang memberikan return
ekspektasi terbesar dengan risiko yang
tertentu atau memberikan risiko yang
terkecil dengan return ekspektasi yang
tertentu.” (Hartono, 2008:295)
” Portofolio yang efisien adalah portofolio
yang memberikan tingkat keuntungan
yang terbesar dengan risiko yang sama
atau risiko terkecil dengan tingkat
keuntungan yang sama.” (Husnan,
2005:80)
 Portofolio yang efisien ini dapat
ditentukan dengan memilih
tingkat return ekspektasi tertentu dan
kemudian meminimumkan risikonya atau
menentukan tingkat risiko yang tertentu
dan kemudian memaksimumkanreturn
ekspektasinya.
 Hakikat pembentukan portofolio adalah
untuk mengurangi risiko dengan jalan
diversifikasi, yaitu mengalokasikan
sejumlah dana pada berbagai alternatif
investasi yang berkorelasi negatif
(Halim,2005:54).
 Manajer Investasi, adalah: Pihak yang
kegiatan usahanya mengelola portofolio
Efek untuk para nasabah atau
mengelola portofolio investasi kolektif
untuk sekelompok nasabah, kecuali
perusahaan asuransi, dana pensiun, dan
bank yang melakukan sendiri kegiatan
usahanya berdasarkan perundang-
undangan yang berlakuu.
 Tugas manajer investasi adalah:
1. Mengadakan riset
2. Menganalisa kelayakan investasi
3. Mengelola dana portofolio
 Halim (2003 : 2), investasi merupakan
penempatan sejumlah dana pada saat
ini dengan harapan untuk memperoleh
keuntungan di masa
mendatang. Macam-macam bentuk
investasi adalah sebagai berikut :
 Investasi langsung (direct investment)
adalah investasi pada asset riil (Real Assets)
misalnya : pembelian asset produktif,
pendirian pabrik, pembukaan
pertambangan / perkebunan, dan lain-lain.
 Investasi tidak langsung (indirect
investment) atau investasi portofolio adalah
investasi pada asset finansial (financial
assets):
› Investasi di pasar uang : deposito, sertifikat BI.
› Investasi di pasar modal : saham, obligasi, opsi,
warrant.
 Investor memiliki berbagai alternatif pilihan
yang dapat digunakan untuk
menginvestasikan modal yang mereka
miliki.
 Pilihan aset untuk investasi dapat berupa:
a) Real aset merupakan income
generating aset seperti tanah, bangunan,
pabrik, hak cipta, merek dagang dan
sebagainya.
b) Financial aset, yaitu selembar kertas
yang mempunyai nilai karena memberikan
klaim kepada pemiliknya atas penghasilan
atau aset yang dimiliki oleh pihak yang
menerbitkan aset finansial tersebut.
Misalnya: saham, obligasi, opsi,
kontrak futures dan sebagainya.
 Investasi dalam aset keuangan dapat dilakukan
dalam 2 bentuk yaitu:
1. Investasi langsung dengan membeli aset
keuangan yang bisa diperdagangkan di pasar
uang (money market), pasar modal (capital
market) maupun di pasar turunan (derivative
market).
2. Investasi tidak langsung. Investor melakukan jenis
investasi ini dengan pembelian surat berharga dari
perusahaan investasi.
 Jenis perusahaan investasi yang dapat dipilih
adalah:
1. Close end investment companies adalah
perusahaan yang hanya menjual sahamnya
pada waktu emisi perdana (IPO) dan tidak
menawarkan tambahan lembar saham lagi.
2. Close end investment companies adalah
perusahaan yang hanya menjual sahamnya
pada waktu emisi perdana (IPO) dan tidak
menawarkan tambahan lembar saham lagi.
3. Open end investment companies adalah
perusahaan yang masih menjual saham baru
kepada investor setelah emisi perdana (IPO).
Selain itu, investor juga dapat menjual kembali
sahamnya ke perusahaan yang bersangkutan.
Jenis perusahaan ini dikenal juga dengan
istilah perusahaan reksadana (mutual fund).
 Umumnya investasi dibedakan menjadi
dua, yaitu:
1. Investasi pada aset-aset financial
(financial asset) yang dilakukan di pasar
uang, misalnya berupa sertifikat
deposito, commercial paper, surat
berharga pasar uang dan lainnya.
2. Investasi pada aset-aset riil (real assets)
yang berupa pembelian aset produktif,
pendirian pabrik, pembukaan
pertambangan, pembukaan
perkebunan dan lainnya.
 Tujuan Investasi
Investor memiliki tujuan investasi yang
mungkin berbeda satu dengan yang
lainnya. Beberapa alasan investor
melakukan investasi baik pada investasi riil
maupun investasi keuangan, yaitu:
- Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih
baik di masa depan
- Memperoleh imbalan yang lebih baik atas
kekayaan yang dimiliki
- Mengurangi tekanan inflasi
- Untuk menghindari pajak yang perlu
dibayarkan
 Dasar Keputusan Investasi:
1. Return yaitu tingkat keuntungan yang
diperoleh dari investasi. Return dapat
berupa dua macam yaitu pertama,
return yang diharapkan (expected
return) adalah tingkat return yang
diantisipasi investor di masa depan.
Kedua, return realiasi atau return aktual
(realized/ aktual return) merupakan
tingkat return yang didapatkan investor
di masa lalu.
2. Risiko. Ketika berinvestasi selain
mengharapkan return tertentu investor
juga harus menanggung tingkat risiko.
Dalam konteks manajemen investasi
risiko merupakan penyimpangan/
perbedaan antara return yang
diharapkan dengan return yang benar-
benar diterima oleh investor (return
aktual).
 Sumber risiko:
1. Risiko suku bunga.
2. Risiko pasar.
3. Risiko Bisnis
4. Risiko inflasi / Risiko daya beli.
5. Risiko financial.
6. Risiko nilai tukar mata uang.
 Dalam konsep investasi, secara umum
risiko dapat diklasifikasikan menjadi dua:
a. Risiko sistematis (systematic risk),
merupakan risiko yang sifatnya makro
karena terkait dengan perubahan yang
terjadi di pasar secara keseluruhan dan
dapat mengakibatkan variabilitas return
investasi. Risiko sistematis ini akan
memengaruhi semua perusahaan yang
ada di pasar.
b. Risiko tidak sistematis (unsystematic
risk), adalah risiko yang terkait dengan
perubahan kondisi mikro perusahaan
tertentu sehingga secara spesifik hanya
akan memengaruhi return investasi dari
perusahaan tersebut.
 Menurut Husnan (2003 : 47), salah satu
karakteristik investasi pada pasar modal
adalah kemudahan untuk membentuk
investasi portofolio. Artinya pemodal
dapat dengan mudah menyebar
(melakukan diversifikasi) investasinya
pada berbagai kesempatan investasi.
Oleh karena itu maka adapun langkah-
langkah dalam melakukan investasi
portofolio adalah sebagai berikut (Husnan,
2003 : 454) :
1. Menentukan kebijakan investasi
2. Analisis Sekuritas
3. Pembentukan portofolio
4. Melakukan Revisi Portofolio
5. Evaluasi Kinerja Portofolio
adapun faktor-faktor yang mempengaruhi investasi
langsung dan portofolio adalah sebagai berikut :
1. Tingkat pengembalian yang diharapkan
(Expected Rate Of Return).
a. Kondisi internal perusahaan
b. Kondisi eksternal perusahaan
2. Ramalan mengenai keadaan di masa yang akan
datang
3. Tingkat bunga
4. Biaya investasi
5. Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-
perubahannya
Investasi Portofolio dapat diartikan sebagai
tindakan membagi modal yang tersedia
pada jenis-jenis investasi tertentu agar
diperoleh risiko yang paling minimal.
Keputusan pengalokasian modal ke dalam
usulan-usulan investasi yang manfaatnya
akan direalisasikan dimasa yang akan
datang harus dipertimbangkan dengan
cermat. Dan investasi portofolio meliputi
investasi pada asset berupa saham dan
utang jangka panjang yang dipengaruhi
oleh kondisi perekonomian, tingkat inflasi
dan iklim politik di suatu negara.
RETURN DAN RISIKO
1. Hubungan risiko dan return investasi
 Jenis-Jenis Risiko
2. Estimasi Expected Return dan Risiko
Sekuritas Tunggal perhitungan expected
return dinyatakan sebagai berikut:
Notasi: E (Ri) = return ekspektasi suatu
aktiva atau sekuritas ke – i Pij =
probabilitas hasil masa depan sekuritas i
pada masa j Rij = hasil dari sekuritas i
pada masa j n = banyaknya return yang
mungkin terjadi.
3. Diversifikasi dan Risiko Portofolio
Pengurangan risiko portofolioi melalui
penambahan jumlah saham.
4. Estimasi Expected Return dan Risiko
Portofolio
notasi: E (Rp) = return yang diharapkan
dari portofolio, Wi= Bobot portofolio
pada sekuritas ke-i, E (Ri) = Return yang
diharapkan dari sekuritas ke-i, N =
Jumlah sekuritas yang ada dalam
portofolio
 Adapun penentuan risiko portofolio
dapat dirumuskan sebagai berikut:
 Varians portofolio dapat dinyatakan
dalam matriks sebagai berikut:
5. SINGLE INDEX MODEL
 Notasi :
 Metode Analisis Data:
1. Menghitung Tingkat Keuntungan (Return)
Rumus :
Ri = Pt+1 – Pt
Pt
Hanya saja untuk maksud agar dalam analisis
statistik perhitungan return tersebut tidak bias,
karena terpengaruh
oleh magnitude pembaginya,
perhitungan return dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
Ri = Ln (Pt+1 / Pt)
Dimana :
Ri = Tingkat keuntungan
Pt = Harga penutupan saham periode t
Pt+1 = Harga penutupan saham periode
sesudahnya
2. Menghitung Tingkat Keuntungan Yang
Diharapkan (Expected Return)
Rumus :
Dimana :
E(Ri)= Tingkat keuntungan dari investasi i
yang diharapkan
n = Banyaknya peristiwa yang mungkin
terjadi
Rij= Tingkat keuntungan yang telah
diperoleh
 3. Menghitung Resiko Investasi
(Varian dan Standar Deviasi)
Rumus :
Dimana :
4. Menghitung Tingkat Keuntungan
Yang Diharapkan Dari
Portofolio (Expected Return Portofolio)
Rumus :
Dimana :
E(Rp) = Tingkat keuntungan yang
diharapkan dari portofolio
Xi = Proporsi dana yang diinvestasikan
pada saham i
E(R i)= Tingkat keuntungan yang
diharapkan dari saham i
5. Menghitung Resiko Portofolio
Rumus :
σp² = XA².σA² + XB².σB² + XC².σC² + 2(XA.XB.ρAB.σAσB) +
2(XA.XC.ρAC.σAσC) 2(XB.XC.ρBC.σBσC)
Dimana :
σp² = Resiko portofolio
XA = Proporsi dana yang diinvestasikan pada saham A
XB = Proporsi dana yang diinvestasikan pada saham B
Xc = Proporsi dana yang diinvestasikan pada saham C
σA²= Resiko investasi dari saham A
σB²= Resiko investasi dari saham B
σC²= Resiko investasi dari saham C
ρAB = Koefisien korelasi antar tingkat keuntungan A dan B
ρAC = Koefisien korelasi antar tingkat keuntungan A dan C
ρBC = Koefisien korelasi antar tingkat keuntungan B dan C
 6. Menghitung Koefisien Korelasi
Rumus :
 Dimana :
ρij = Koefisien korelasi antara saham i
dan j
X = Tingkat keuntungan investasi pada
saham 1
Y = Tingkat keuntungan investasi pada
saham 2
n = Jumlah periode investasi
 7. Menentukan Proporsi Investasi
(Membentuk Portofolio)
Proporsi yang dapat dibuat dari tiga
sekuritas dalam penelitian ini sangat
bervariasi. Proporsi investasi dapat
ditentukan dengan menggunakan
bilangan acak sehingga diperoleh
kombinasi sekuritas (portofolio) yang cukup
banyak. Tetapi untuk perhitungan pada
penelitian ini hanya menyajikan sembilan
pembentukan portofolio. Menggunakan
sembilan pembentukan portofolio karena
setelah diacak, persentase proporsi
investasi yang seimbang antara satu
sekuritas dengan sekuritas yang lain
menghasilkan sembilan pembentukan
portofolio.
 ANALISIS PORTOFOLIO MANAJEMEN
INVESTASI
Pada umumnya tujuan investor dalam
melakukan investasi saham adalah
untuk menghasilkan keuntungan
maksimal dengan risiko yang
minimal.Untuk dapat memaksimalkan
keuntungan dan untuk meminimalkan
risiko dalam suatu investasi saham,
investor dapat melakukan portofolio
(diversifikasi) saham.
 Dengan melakukan investasi lebih dari
satu saham maka dapat mengurangi
risiko kerugian. Dengan melakukan
analisis portofolio, maka akan
membantu investor dalam mengambil
keputusan untuk menentukan portofolio
efisien yang dapat memberikan
keuntungan yang besar dengan risiko
tertentu atau memberikan risiko terkecil
dengan tingkat keuntungan tertentu.
Dalam analisis portofolio ini, perhitungan
dilakukan dengan menggunakan model
Markowitz.
Data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data sekunder berupa data harga
saham bulanan dari tiga sekuritas yang diteliti.
Tiga perusahaan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah PT Indosat Tbk, PT Indofood
Sukses Makmur Tbk, dan PT Indocement Tunggal
Prakarsa Tbk. Ketiga perusahaan tersebut dipilih
karena mempunyai kinerja keuangan yang baik
dan mempunyai penjualan yang baik di tahun
2008.
Dari hasil perhitungan tingkat keuntungan yang
diharapkan (return ekspektasi) dan tingkat risiko
(standar deviasi) pada masing-masing portofolio,
maka dapat disusun tabel perbandingan
kesembilan portofolio sebagai berikut :
 Hasil Perhitungan Return Ekspektasi dan
Standar Deviasi Portofolio
 Sumber: Data yang telah diolah, 2009
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa dari 9 komposisi portofolio yang
dibentuk, terdapat dua komposisi portofolio
yang efisien, yaitu :
Portofolio ke-1 dengan kombinasi saham PT
Indosat Tbk 25%, PT Indofood Sukses Makmur
Tbk 25%, dan PT Indocement Tunggal Prakarsa
50% yang menghasilkan return
ekspektasi terbesar sebesar 1,7195% dengan
risiko sebesar 10,907%.
Portofolio ke-3 dengan kombinasi saham PT
Indosat Tbk 50%, PT Indofood Sukses Makmur
Tbk 25%, dan PT Indocement Tunggal Prakarsa
25% yang menghasilkan risiko terkecil sebesar
9,428% dengan return ekspektasi sebesar
1,23%.
 Kerangka Evaluasi Kinerja Portofolio
Pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio
merupakan tahap terakhir dari proses
investasi yang berkesinambungan. Lewat
tahap ini dapat diketahui apakah kinerja
portofolio telah dapat memenuhi tujuan
yang diharapkan. Evaluasi kinerja portofolio
yang dilakukan investor mencakup dua hal
yaitu (1) evaluasi kemampuan portofolio
memperoleh return di atas portofolio yang
dijadikan sebagai patok duga
(benchmark) dan (2) evaluasi kesesuaian
perolehan return dengan risiko yang
ditanggung investor.
Beberapa faktor yang harus diperhatikan
dalam evaluasi kinerja portofolio adalah:
1. Tingkat risiko Hubungan antara risiko dan
return bersifat linier positif artinya semakin
tinggi risiko maka semakin besar pula return
yang diharapkan. Ukuran evaluasi kinerja
portofolio harus didasarkan pada hal ini,
artinya pengukuran tidak hanya dilihat dari
besarnya return portofolio yang dapat
diperoleh tetapi juga harus memperhatikan
besarnya risiko yang harus ditanggung
untuk memperoleh return sebesar itu.
2. Periode waktu. Lamanya periode waktu
juga akan memengaruhi tingkat return
portofolio. Penilaian kinerja dari dua jenis
atau lebih portofolio yang sama harus
memperhatikan bahwa portofolio juga
memiliki periode waktu yang sama.
3. Penggunaan benchmark yang tepat.
Untuk dapat menilai kinerja
portofolionya, investor perlu
membandingkan return portofolio
tersebut dengan return dari portofolio
lain yang sebanding dan relevan.
Portofolio benchmark tersebut juga
harus dapat mencerminkan tujuan
investasi investor.
4. Tujuan investasi. Perbedaan tujuan
investasi akan memengaruhi kinerja
portofolio. Misalnya: apabila investor
memiliki tujuan investasi yang sifatnya
jangka pendek maka kinerja portofolio
yang dibentuknya relatif lebih besar
daripada portofolio yang dibentuk
dengan tujuan pertumbuhan jangka
panjang.
 Pengukuran Return Portofolio
Evaluasi kinerja portofolio diawali dengan
mengukur return yang dapat diperoleh dari
suatu portofolio. Pengukuran return portofolio
dibedakan menjadi dua cara:
1. Time weighted rate of return (TWR): mengukur
return yang ditawarkan oleh portofolio.
Besarnya TWR tidak dipengaruhi oleh
penambahan atau penarikan dana yang
dilakukan oleh investor selama periode
perhitungan return portofolio. TWR =
(1+R1)(1+R2)(1+R3)…….(1+RN)-1 R dalam
persamaan di atas melambangkan return
yang diperoleh dalam setiap sub periode
perhitungan.
2. Dollar weighted rate of return (DWR): mengukur
return yang diberikan portofolio. Besarnya DWR
dipengaruhi oleh besarnya arus kas masuk dan
keluar dalam investasi portofolio akibat
penambahan atau penarikan dana yang
dilakukan investor selama periode penghitungan
return portofolio.
Notasi:
Dt = penambahan dana saat t
Wt = penarikan dana saat t
n = jumlah penambahan dana
m = jumlah penarikan dana
r = tingkat bunga
 Ukuran Kinerja Portofolio
Beberapa ukuran kinerja portofolio
sudah memasukkan baik faktor return
maupun risiko dalam perhitungannya.
Adapun ukuran tersebut dibedakan
menjadi:
a. Indeks Sharpe (reward to variability
ratio). Indeks ini dikembangkan oleh
William Sharpe. Benchmarkyang dipakai
berdasar capital market line, yaitu
dengan membagi premi risiko portofolio
dengan deviasi standarnya. Semakin
tinggi nilai indeks Sharpe suatu portofolio
dibandingkan portofolio lain berarti
kinerjanya juga semakin bagus.
 Dirumuskan:
b. Indeks Treynor (reward to volatility
ratio)
Ukuran kinerja ini dikembangkan oleh
Jack Treynor. Berbeda dengan indeks
Sharpe, maka indeks Treynor
menggunakan benchmark security
market line. Di sini asumsi yang dipakai
adalah portofolio sudah terdiversifikasi
dengan baik sehingga risiko yang
dianggap relevan adalah risiko
sistematis. Portofolio yang memiliki indeks
Treynor yang semakin besar berarti
kinerjanya juga semakin bagus.
 Dirumuskan:
c. Indeks Jensen (Jensen’s differential
return / Jensen’s alpha)
Indeks ini menunjukkan perbedaan
return aktual portofolio
dengan expected return bila portofolio
berada pada capital market line.
 Dirumuskan:
 SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA
Sistem perekonomian adalah sistem
yang digunakan oleh suatu negara untuk
mengalokasikan sumber daya yang
dimilikinya baik kepada individu maupun
organisasi di negara tersebut. Perbedaan
mendasar antara sebuah sistem ekonomi
dengan sistem ekonomi lainnya adalah
bagaimana cara sistem itu mengatur faktor
produksinya. Dalam beberapa sistem,
seorang individu boleh memiliki semua
faktor produksi. Sementara dalam sistem
lainnya, semua faktor tersebut di pegang
oleh pemerintah. Kebanyakan sistem
ekonomi di dunia berada di antara dua
sistem ekstrem tersebut.
Sistem perekonomian Indonesia saat ini
adalah sistem perekonomian nasional
kerakyatan yang mulai berlaku sejak
terjadinya reformasi sejak tahun
1998. Tekad pemerintah ini ditetapkan
dalam ketetapan MPR Indonesia nomor
IV/MPR/1999 yang mengatur mengenai
garis-garis besar haluan Negara.
Dalam sistem perekonomian
kerakyatan, pemerintah hanya berperan
sebagai pencipta iklim sehat yang
memungkinkan tumbuh dan
berkembangnya dunia usaha di Indonesia,
sedangkan kegiatan ekonomi dipegang
secara aktif oleh masyarakat.
Secara umum ada 3 (tiga) macam sistem
perekonomian yang dikenal di dunia, yaitu :
1. Sistem Ekonomi Pasar (Kapitalisme)
Di dalam sistem ini setiap orang diberi
kebebasan unutk melaksanakan kegiatan
perekonomian, baik dalam hal kegiatan
menjual dan membeli barang yang mereka
inginkan serta kebebasan dalam memiliki
faktor-faktor produksi.
2. Sistem Ekonomi Terencana (Sosialisme)
Di dalam sistem ekonomi sosialis pemerintah
diharuskan memiliki dan menggunakan seluruh
faktor produksi, namun kepemilikkan
pemerintah atas faktor-faktor produksi tersebut
hanyalah sementara.
3. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ini timbul sebagai akibat dari
kegagalan sistem ekonomi pasar yang
terlalu ketat, demikian juga halnya dengan
sistem ekonomi terencana, tidak mampu
menghilangkan kelas-kelas dalam
masyarakat sehingga muncullah sistem
ekonomi campuran.
Indonesia adalah Negara yang terkenal
akan keajaiban alamnya yang sungguh
membuat takjub seluruh dunia, dan
dipandang sebagai Negara maju oleh
sebagian Negara di dunia. Namun
bagaimanakah jika dilihat dari sudut
pandang perekonomiannya?
Perekonomian Indonesia saat ini menurut
IMF Ekonomi Indonesia 2012 Tumbuh 6,3%,
Dana Moneter Internasional (IMF)
memperkirakan pertumbuhan ekonomi
Indonesia 2012 sebesar 6,3%, jauh di bawah
target pemerintah 6,7% akibat
perlambatan ekspor. Namun, lembaga
keuangan internasional ini menaikkan
proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia
tahun ini menjadi 6,4% dari prediksi
sebelumnya 6,2%. Proyeksi pertumbuhan
2011 juga masih lebih rendah dibandingkan
target pemerintah yang sebesar 6,5%.
Lain halnya menurut menteri BUMN Dahlan
Iskan, yang meyakini ekonomi Indonesia
pada 2012 dapat mengalahkan ekonomi
Spanyol. "Untuk mengalahkan
Spanyol...dibutuhkan syarat, bekerja,
bekerja, bekerja dan tidak usah memikirkan
politik," kata Dahlan, saat berpidato pada
acara Anugerah Wira Usaha Mandiri, di
Jakarta Convetion Center (JCC), Jumat.
Menurt Dahlan, ekonomi Indonesia
belakangan ini terus menunjukkan
peningkatan tercermin dari kenaikan
Produk Domestik Bruto (PDB). "Tahun lalu
(2011) ekonomi kita telah mengalahkan
Belanda, tahun ini (2012) kita harus bisa
melampaui ekonomi Spanyol," tegasnya.
PDB Indonesia pada akhir 2011 menembus 800 miliar dolar AS,
berarti mengalahkan ekonomi Belanda yang mencapai 700
miliar dolar AS. Melihat pertumbuhan ekonomi nasional yang
terus positif di atas 6 persen per tahun, bukan hal yang mustahil
Indonesia dapat disejajarkan dengan ekonomi negara-negara
maju dalam beberapa tahun ke depan. Di depan sekitar 1.000
mahasiswa yang hadir pada acara Wira Usaha Mandiri tersebut,
Dahlan berpesan bahwa ekonomi Indonesia juga ditentukan
oleh seberapa besar peran dunia usaha. Menteri menuturkan
banyak tantangan yang dihadapi jika ingin menjadi usahawan
yang sukses. "Pengusaha pasti pernah jatuh, tetapi kejatuhan itu
harus dijadikan sebagai cermin untuk bisa bangkit kembali
hingga menjadi sukses," tegasnya. Dahlan mengajak pemuda
untuk menjadi wirausaha sebagai wujud mengaktualisasi diri
dalam kehidupan. "Berusaha saat usia muda merupakan masa
yang ideal untuk mencapai kesuksesan dalam berbisnis, dengan
catatan jujur, kreatif dan inovatif," katanya. Jika dilihat dari
sektor pariwisata Indonesia Berdasarkan data tahun 2010, jumlah
wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia sebesar 7
juta lebih atau tumbuh sebesar 10,74% dibandingkan tahun
sebelumnya, dan menyumbangkan devisa bagi negara sebesar
7.603,45 juta dolar Amerika Serikat.
Dan dilihat dari sektor pertanian, pertanian (budidaya
tanaman dan ternak) merupakan salah satu kegiatan yang
paling awal dikenal peradaban manusia dan mengubah
total bentuk kebudayaan. Para ahli prasejarah umumnya
bersepakat bahwa pertanian pertama kali berkembang
sekitar 12.000 tahun yang lalu dari kebudayaan di daerah
Timur Tengah, yang meliputi daerah lembah Sungai Tigris
dan Eufrat terus memanjang ke barat hingga daerah Suriah
dan Yordania sekarang. Bukti-bukti yang pertama kali
dijumpai menunjukkan adanya budidaya tanaman biji-
bijian (serealia, terutama gandum kuna seperti emmer) dan
polong-polong di daerah tersebut. Pada saat itu, 2000
tahun setelah berakhirnya Zaman Es terakhir di era
Pleistosen, di dearah ini banyak dijumpai hutan dan
padang yang sangat cocok bagi mulainya pertanian.
Pertanian telah dikenal oleh masyarakat yang telah
mencapai kebudayaan batu muda (neolitikum), perunggu
dan megalitikum. Pertanian mengubah bentuk-bentuk
kepercayaan, dari pemujaan terhadap dewa-dewa
perburuan menjadi pemujaan terhadap dewa-dewa
perlambang kesuburan dan ketersediaan pangan.
Pembangunan sektor pertanian dapat merespon
dan menjadi katalis pertumbuhan di sektor-sektor
lainnya seperti perbankan, keuangan dan bisnis,
pergdagangan, pengangkutan/ transportasi, jasa-
jasa, dan industri pengolahan terutama industri
pengolahan produk pertanian. Faktor lain yang
mendukukung sektor pertanian menjadi sektor yang
potensial karena kondisi tanah di Indonesia yang
begitu subur dengan iklim tropis yang dimungkinkan
dapat ditanami berbagai macam tumbuhan dan
luas lautan Indonesia yang begitu luas hingga 70
persen luas Indonesia secara
keseluruhan. Permasalahan utama bangsa
Indonesia adalah imperior kompleks. Yang berarti
mempercayai bahwa produk bangsa Indonesia
lebih buruk dibandingkan dengan produk bangsa
lain. Masyarakat Indonesia lebih bangga
menggunakan produk luar negeri dibandingkan
dengan menggunakan produk dalam negerinya.
 Dampak Positif
Kondisi ekonomi AS dan Jepang yang tengah
meningkat memiliki pengaruh yang besar pada
perkembangan ekspor Indonesia.
Indonesian Economic performance in 1H 2010 &
market outlook 2010
Pertumbuhan ekonomi global, memiliki
dampak positif terhadap kondisi ekonomi Indonesia.
Kondisi ekonomi AS dan Jepang sebagai proxi
ekonomi dunia yang meningkat berpengaruh
terhadap perkembangan ekspor Indonesia yang
terus meningkat. Sampai dengan akhir semester
kedua 2010, Ekspor Indonesia meningkat 17,2% YoY.
Secara historis perkembangan kondisi ekspor
Indonesia tersebut memiliki kaitan yang cukup erat
dengan perkembangan ekonomi kedua negara
tersebut.
Laju penguatan pertumbuhan ekonomi AS,
sampai saat ini meskipun sedikit melambat
namun masih dalam trend yang terus
meningkat. Perbaikan angka penyerapan
tenaga kerja serta turunnya angka
pengangguran AS, menentukan daya beli
konsumen dalam mengkonsumsi ekspor
negara berkembang termsuk Indonesia.
Sampai akhir Juli’2010 angka
pengangguran AS telah mencapai 9,6%
atau menurun dibandingkan tahun
sebelumnya yang mencapai 10,1%.
 Dampak Negatif
Dampak negatif yang paling cepat
dirasakan sebagai akibat dari krisis
perekonomian global adalah pada sektor
keuangan melalui aspek sentimen psikologis
maupun akibat merosotnya likuiditas global.
Penurunan indeks harga saham di Bursa Efek
Indonesia (BEI) mencapai sekitar 50,0 persen,
dan depresiasi nilai tukar rupiah disertai dengan
volatilitas yang meningkat. Sepanjang tahun
2008, nilai tukar rupiah telah terdepresiasi sebesar
17,5 persen. Kecenderungan volatilitas nilai tukar
rupiah tersebut masih akan berlanjut hingga
tahun 2009 dengan masih berlangsungnya
upaya penurunan utang (deleveraging) dari
lembaga keuangan global.
Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio dan Perekonomian Indonesia

Contenu connexe

Tendances

Portofolio investasi-bab-15-analisis-perusahaan
Portofolio investasi-bab-15-analisis-perusahaanPortofolio investasi-bab-15-analisis-perusahaan
Portofolio investasi-bab-15-analisis-perusahaanJudianto Nugroho
 
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
KECURANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MANAJEMEN LETTER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKA...
KECURANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MANAJEMEN LETTER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKA...KECURANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MANAJEMEN LETTER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKA...
KECURANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MANAJEMEN LETTER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKA...Uofa_Unsada
 
PPN pengkreditan pajak masukan
PPN   pengkreditan pajak masukanPPN   pengkreditan pajak masukan
PPN pengkreditan pajak masukankaromah95
 
Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5Judianto Nugroho
 
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioReturn Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioAmrul Rizal
 
Metode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses CostingMetode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses CostingAyi Suwandi
 
Penentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferPenentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferMuhammad Fajar
 
Penilaian Saham
Penilaian SahamPenilaian Saham
Penilaian SahamHayy
 
Efek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanEfek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanyunisarosa
 
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01arwianthy
 
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganOwnskin
 
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangRyan Gamof
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullshandyaa
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapAditya Panim
 

Tendances (20)

Model Indeks Tunggal
Model Indeks TunggalModel Indeks Tunggal
Model Indeks Tunggal
 
Portofolio investasi-bab-15-analisis-perusahaan
Portofolio investasi-bab-15-analisis-perusahaanPortofolio investasi-bab-15-analisis-perusahaan
Portofolio investasi-bab-15-analisis-perusahaan
 
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
 
KECURANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MANAJEMEN LETTER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKA...
KECURANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MANAJEMEN LETTER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKA...KECURANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MANAJEMEN LETTER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKA...
KECURANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MANAJEMEN LETTER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKA...
 
PPN pengkreditan pajak masukan
PPN   pengkreditan pajak masukanPPN   pengkreditan pajak masukan
PPN pengkreditan pajak masukan
 
Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5
 
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioReturn Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
 
Metode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses CostingMetode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses Costing
 
Penentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferPenentuan Harga Transfer
Penentuan Harga Transfer
 
Penilaian Saham
Penilaian SahamPenilaian Saham
Penilaian Saham
 
Suku bunga
Suku bungaSuku bunga
Suku bunga
 
Efek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanEfek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatan
 
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
 
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
 
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
 
Bahan lengkap
Bahan lengkapBahan lengkap
Bahan lengkap
 
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa full
 
Analisis teknikal
Analisis teknikalAnalisis teknikal
Analisis teknikal
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
 

Similaire à Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio dan Perekonomian Indonesia

Portofolio Analisis Manajemen Investasi
Portofolio Analisis Manajemen Investasi Portofolio Analisis Manajemen Investasi
Portofolio Analisis Manajemen Investasi asiskash
 
Pert 1_Investasi di Pasar Modal.ppt
Pert 1_Investasi di Pasar Modal.pptPert 1_Investasi di Pasar Modal.ppt
Pert 1_Investasi di Pasar Modal.pptAbdulRozak821135
 
Pert. 2. investasi_di_pasar_modal
Pert. 2. investasi_di_pasar_modalPert. 2. investasi_di_pasar_modal
Pert. 2. investasi_di_pasar_modalanifarhan
 
Model Keseimbangan/ Investasi, Pasar Modal dan Portofolio
Model Keseimbangan/ Investasi, Pasar Modal dan PortofolioModel Keseimbangan/ Investasi, Pasar Modal dan Portofolio
Model Keseimbangan/ Investasi, Pasar Modal dan PortofolioMiftaAlmarethania
 
matekom.pptx
matekom.pptxmatekom.pptx
matekom.pptxnurliyah3
 
makalah Investasi dan pasar modal
makalah Investasi dan pasar modalmakalah Investasi dan pasar modal
makalah Investasi dan pasar modalzaenuri123
 
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-materi-sesi 1
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-materi-sesi 1Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-materi-sesi 1
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-materi-sesi 1Yoyo Sudaryo
 
Makalah investasi dan_portofolio[1]
Makalah investasi dan_portofolio[1]Makalah investasi dan_portofolio[1]
Makalah investasi dan_portofolio[1]Ria Angela
 

Similaire à Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio dan Perekonomian Indonesia (20)

INVESTASI PORTOFOLIO
INVESTASI PORTOFOLIOINVESTASI PORTOFOLIO
INVESTASI PORTOFOLIO
 
Portofolio Analisis Manajemen Investasi
Portofolio Analisis Manajemen Investasi Portofolio Analisis Manajemen Investasi
Portofolio Analisis Manajemen Investasi
 
Definisi investasi-pengantar
Definisi investasi-pengantarDefinisi investasi-pengantar
Definisi investasi-pengantar
 
Pert 1_Investasi di Pasar Modal.ppt
Pert 1_Investasi di Pasar Modal.pptPert 1_Investasi di Pasar Modal.ppt
Pert 1_Investasi di Pasar Modal.ppt
 
Pert. 2. investasi_di_pasar_modal
Pert. 2. investasi_di_pasar_modalPert. 2. investasi_di_pasar_modal
Pert. 2. investasi_di_pasar_modal
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskill
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskill
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskill
 
Manajemen investasi (softskill)
Manajemen investasi (softskill)Manajemen investasi (softskill)
Manajemen investasi (softskill)
 
Model Keseimbangan/ Investasi, Pasar Modal dan Portofolio
Model Keseimbangan/ Investasi, Pasar Modal dan PortofolioModel Keseimbangan/ Investasi, Pasar Modal dan Portofolio
Model Keseimbangan/ Investasi, Pasar Modal dan Portofolio
 
1. Investasi.ppt
1. Investasi.ppt1. Investasi.ppt
1. Investasi.ppt
 
1. Investasi.ppt
1. Investasi.ppt1. Investasi.ppt
1. Investasi.ppt
 
1. Investasi.ppt
1. Investasi.ppt1. Investasi.ppt
1. Investasi.ppt
 
Pasar modal
Pasar modalPasar modal
Pasar modal
 
matekom.pptx
matekom.pptxmatekom.pptx
matekom.pptx
 
makalah Investasi dan pasar modal
makalah Investasi dan pasar modalmakalah Investasi dan pasar modal
makalah Investasi dan pasar modal
 
Manajemen investasi
Manajemen investasiManajemen investasi
Manajemen investasi
 
Manajemen investasi
Manajemen investasiManajemen investasi
Manajemen investasi
 
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-materi-sesi 1
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-materi-sesi 1Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-materi-sesi 1
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-materi-sesi 1
 
Makalah investasi dan_portofolio[1]
Makalah investasi dan_portofolio[1]Makalah investasi dan_portofolio[1]
Makalah investasi dan_portofolio[1]
 

Dernier

Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 

Dernier (20)

Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 

Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio dan Perekonomian Indonesia

  • 1.
  • 2.  PORTOFOLIO Portofolio adalah istilah keuangan yang menunjukkan koleksi investasi yang dimiliki oleh perusahaan investasi, hedge fund, lembaga keuangan atau individu. Portofolio merupakan kombinasi atau gabungan atau sekumpulan aset, baik berupa aset riil maupun aset financial yang dimiliki oleh investor. ” Portofolio dapat didefinisikan sebagai melakukan investasi pada berbagai instrumen investasi, bisa sejenis dan bisa juga tidak sejenis, yang tujuannya adalah menurunkan risiko dan menghasilkan pendapatan sesuai dengan tujuan.” (Widoatmojo, 2005:272) ” Portofolio adalah merupakan penganekaragaman (diversifikasi) pada beberapa peluang investasi yang dilakukan oleh investor perorangan atau lembaga.” (Warsini, 2009:117)
  • 3.  INVESTASI Investasi merupakan penanaman sejumlah dana dalam bentuk uang ataupun barang yang diharapkan akan memberikan hasil yang lebih dikemudian hari. Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana/ sumber daya yang dilakukan saat ini dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan (Tandelilin, 2001:3). Definisi lain dikemukakan oleh Hartono (2000:5) bahwa investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan di dalam produksi yang efisien selama periode waktu yang tertentu.
  • 4.  MANAJEMEN INVESTASI Manajemen investasi adalah manajemen profesional yang mengelola beragam sekuritas atau surat berharga seperti saham, obligasi dan aset lainnya seperti properti dengan tujuan untuk mencapai target investasi yang menguntungkan bagi investor. Investor tersebut dapat berupa institusi ( perusahaan asuransi, dana pensiun, perusahaan dll) ataupun dapat juga merupakan investor perorangan, dimana sarana yang digunakan biasanya berupa kontrak investasi atau yang umumnya digunakan adalah berupa kontrak investasi kolektif (KIK) seperti reksadana.
  • 5. Lingkup jasa pelayanan manajemen investasi adalah termasuk melakukan analisis keuangan, pemilihan aset, pemilihan saham, implementasi perencanaan serta melakukan pemantauan terhadap investasi. Diluar industri keuangan, terminologi "manajemen investasi merujuk pada investasi lainnya selain daripada investasi dibidang keuangan seperti misalnya proyek, merek, paten dan banyak lainnya selain daripada saham dan obligasi. Manajemen investasi merupakan suatu industri global yang sangat besar serta memegang peran penting dalam pengelolaan triliunan dollar, euro, pound dan yen.
  • 6.  Portofolio Efisien ” Portofolio efisien (Efficient portfolio) dapat didefinisikan sebagai portofolio yang memberikan return ekspektasi terbesar dengan risiko yang tertentu atau memberikan risiko yang terkecil dengan return ekspektasi yang tertentu.” (Hartono, 2008:295) ” Portofolio yang efisien adalah portofolio yang memberikan tingkat keuntungan yang terbesar dengan risiko yang sama atau risiko terkecil dengan tingkat keuntungan yang sama.” (Husnan, 2005:80)
  • 7.  Portofolio yang efisien ini dapat ditentukan dengan memilih tingkat return ekspektasi tertentu dan kemudian meminimumkan risikonya atau menentukan tingkat risiko yang tertentu dan kemudian memaksimumkanreturn ekspektasinya.  Hakikat pembentukan portofolio adalah untuk mengurangi risiko dengan jalan diversifikasi, yaitu mengalokasikan sejumlah dana pada berbagai alternatif investasi yang berkorelasi negatif (Halim,2005:54).
  • 8.  Manajer Investasi, adalah: Pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio Efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan perundang- undangan yang berlakuu.
  • 9.  Tugas manajer investasi adalah: 1. Mengadakan riset 2. Menganalisa kelayakan investasi 3. Mengelola dana portofolio  Halim (2003 : 2), investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Macam-macam bentuk investasi adalah sebagai berikut :
  • 10.  Investasi langsung (direct investment) adalah investasi pada asset riil (Real Assets) misalnya : pembelian asset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan / perkebunan, dan lain-lain.  Investasi tidak langsung (indirect investment) atau investasi portofolio adalah investasi pada asset finansial (financial assets): › Investasi di pasar uang : deposito, sertifikat BI. › Investasi di pasar modal : saham, obligasi, opsi, warrant.  Investor memiliki berbagai alternatif pilihan yang dapat digunakan untuk menginvestasikan modal yang mereka miliki.
  • 11.  Pilihan aset untuk investasi dapat berupa: a) Real aset merupakan income generating aset seperti tanah, bangunan, pabrik, hak cipta, merek dagang dan sebagainya. b) Financial aset, yaitu selembar kertas yang mempunyai nilai karena memberikan klaim kepada pemiliknya atas penghasilan atau aset yang dimiliki oleh pihak yang menerbitkan aset finansial tersebut. Misalnya: saham, obligasi, opsi, kontrak futures dan sebagainya.
  • 12.  Investasi dalam aset keuangan dapat dilakukan dalam 2 bentuk yaitu: 1. Investasi langsung dengan membeli aset keuangan yang bisa diperdagangkan di pasar uang (money market), pasar modal (capital market) maupun di pasar turunan (derivative market). 2. Investasi tidak langsung. Investor melakukan jenis investasi ini dengan pembelian surat berharga dari perusahaan investasi.
  • 13.  Jenis perusahaan investasi yang dapat dipilih adalah: 1. Close end investment companies adalah perusahaan yang hanya menjual sahamnya pada waktu emisi perdana (IPO) dan tidak menawarkan tambahan lembar saham lagi. 2. Close end investment companies adalah perusahaan yang hanya menjual sahamnya pada waktu emisi perdana (IPO) dan tidak menawarkan tambahan lembar saham lagi. 3. Open end investment companies adalah perusahaan yang masih menjual saham baru kepada investor setelah emisi perdana (IPO). Selain itu, investor juga dapat menjual kembali sahamnya ke perusahaan yang bersangkutan. Jenis perusahaan ini dikenal juga dengan istilah perusahaan reksadana (mutual fund).
  • 14.  Umumnya investasi dibedakan menjadi dua, yaitu: 1. Investasi pada aset-aset financial (financial asset) yang dilakukan di pasar uang, misalnya berupa sertifikat deposito, commercial paper, surat berharga pasar uang dan lainnya. 2. Investasi pada aset-aset riil (real assets) yang berupa pembelian aset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan, pembukaan perkebunan dan lainnya.
  • 15.  Tujuan Investasi Investor memiliki tujuan investasi yang mungkin berbeda satu dengan yang lainnya. Beberapa alasan investor melakukan investasi baik pada investasi riil maupun investasi keuangan, yaitu: - Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di masa depan - Memperoleh imbalan yang lebih baik atas kekayaan yang dimiliki - Mengurangi tekanan inflasi - Untuk menghindari pajak yang perlu dibayarkan
  • 16.  Dasar Keputusan Investasi: 1. Return yaitu tingkat keuntungan yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa dua macam yaitu pertama, return yang diharapkan (expected return) adalah tingkat return yang diantisipasi investor di masa depan. Kedua, return realiasi atau return aktual (realized/ aktual return) merupakan tingkat return yang didapatkan investor di masa lalu.
  • 17. 2. Risiko. Ketika berinvestasi selain mengharapkan return tertentu investor juga harus menanggung tingkat risiko. Dalam konteks manajemen investasi risiko merupakan penyimpangan/ perbedaan antara return yang diharapkan dengan return yang benar- benar diterima oleh investor (return aktual).
  • 18.  Sumber risiko: 1. Risiko suku bunga. 2. Risiko pasar. 3. Risiko Bisnis 4. Risiko inflasi / Risiko daya beli. 5. Risiko financial. 6. Risiko nilai tukar mata uang.
  • 19.  Dalam konsep investasi, secara umum risiko dapat diklasifikasikan menjadi dua: a. Risiko sistematis (systematic risk), merupakan risiko yang sifatnya makro karena terkait dengan perubahan yang terjadi di pasar secara keseluruhan dan dapat mengakibatkan variabilitas return investasi. Risiko sistematis ini akan memengaruhi semua perusahaan yang ada di pasar. b. Risiko tidak sistematis (unsystematic risk), adalah risiko yang terkait dengan perubahan kondisi mikro perusahaan tertentu sehingga secara spesifik hanya akan memengaruhi return investasi dari perusahaan tersebut.
  • 20.  Menurut Husnan (2003 : 47), salah satu karakteristik investasi pada pasar modal adalah kemudahan untuk membentuk investasi portofolio. Artinya pemodal dapat dengan mudah menyebar (melakukan diversifikasi) investasinya pada berbagai kesempatan investasi.
  • 21. Oleh karena itu maka adapun langkah- langkah dalam melakukan investasi portofolio adalah sebagai berikut (Husnan, 2003 : 454) : 1. Menentukan kebijakan investasi 2. Analisis Sekuritas 3. Pembentukan portofolio 4. Melakukan Revisi Portofolio 5. Evaluasi Kinerja Portofolio
  • 22. adapun faktor-faktor yang mempengaruhi investasi langsung dan portofolio adalah sebagai berikut : 1. Tingkat pengembalian yang diharapkan (Expected Rate Of Return). a. Kondisi internal perusahaan b. Kondisi eksternal perusahaan 2. Ramalan mengenai keadaan di masa yang akan datang 3. Tingkat bunga 4. Biaya investasi 5. Tingkat pendapatan nasional dan perubahan- perubahannya
  • 23. Investasi Portofolio dapat diartikan sebagai tindakan membagi modal yang tersedia pada jenis-jenis investasi tertentu agar diperoleh risiko yang paling minimal. Keputusan pengalokasian modal ke dalam usulan-usulan investasi yang manfaatnya akan direalisasikan dimasa yang akan datang harus dipertimbangkan dengan cermat. Dan investasi portofolio meliputi investasi pada asset berupa saham dan utang jangka panjang yang dipengaruhi oleh kondisi perekonomian, tingkat inflasi dan iklim politik di suatu negara.
  • 24. RETURN DAN RISIKO 1. Hubungan risiko dan return investasi
  • 26.
  • 27.
  • 28.
  • 29.
  • 30.
  • 31. 2. Estimasi Expected Return dan Risiko Sekuritas Tunggal perhitungan expected return dinyatakan sebagai berikut: Notasi: E (Ri) = return ekspektasi suatu aktiva atau sekuritas ke – i Pij = probabilitas hasil masa depan sekuritas i pada masa j Rij = hasil dari sekuritas i pada masa j n = banyaknya return yang mungkin terjadi.
  • 32. 3. Diversifikasi dan Risiko Portofolio Pengurangan risiko portofolioi melalui penambahan jumlah saham.
  • 33. 4. Estimasi Expected Return dan Risiko Portofolio notasi: E (Rp) = return yang diharapkan dari portofolio, Wi= Bobot portofolio pada sekuritas ke-i, E (Ri) = Return yang diharapkan dari sekuritas ke-i, N = Jumlah sekuritas yang ada dalam portofolio
  • 34.  Adapun penentuan risiko portofolio dapat dirumuskan sebagai berikut:
  • 35.  Varians portofolio dapat dinyatakan dalam matriks sebagai berikut:
  • 36. 5. SINGLE INDEX MODEL  Notasi :
  • 37.  Metode Analisis Data: 1. Menghitung Tingkat Keuntungan (Return) Rumus : Ri = Pt+1 – Pt Pt Hanya saja untuk maksud agar dalam analisis statistik perhitungan return tersebut tidak bias, karena terpengaruh oleh magnitude pembaginya, perhitungan return dilakukan dengan cara sebagai berikut : Ri = Ln (Pt+1 / Pt) Dimana : Ri = Tingkat keuntungan Pt = Harga penutupan saham periode t Pt+1 = Harga penutupan saham periode sesudahnya
  • 38. 2. Menghitung Tingkat Keuntungan Yang Diharapkan (Expected Return) Rumus : Dimana : E(Ri)= Tingkat keuntungan dari investasi i yang diharapkan n = Banyaknya peristiwa yang mungkin terjadi Rij= Tingkat keuntungan yang telah diperoleh
  • 39.  3. Menghitung Resiko Investasi (Varian dan Standar Deviasi) Rumus : Dimana :
  • 40. 4. Menghitung Tingkat Keuntungan Yang Diharapkan Dari Portofolio (Expected Return Portofolio) Rumus : Dimana : E(Rp) = Tingkat keuntungan yang diharapkan dari portofolio Xi = Proporsi dana yang diinvestasikan pada saham i E(R i)= Tingkat keuntungan yang diharapkan dari saham i
  • 41. 5. Menghitung Resiko Portofolio Rumus : σp² = XA².σA² + XB².σB² + XC².σC² + 2(XA.XB.ρAB.σAσB) + 2(XA.XC.ρAC.σAσC) 2(XB.XC.ρBC.σBσC) Dimana : σp² = Resiko portofolio XA = Proporsi dana yang diinvestasikan pada saham A XB = Proporsi dana yang diinvestasikan pada saham B Xc = Proporsi dana yang diinvestasikan pada saham C σA²= Resiko investasi dari saham A σB²= Resiko investasi dari saham B σC²= Resiko investasi dari saham C ρAB = Koefisien korelasi antar tingkat keuntungan A dan B ρAC = Koefisien korelasi antar tingkat keuntungan A dan C ρBC = Koefisien korelasi antar tingkat keuntungan B dan C
  • 42.  6. Menghitung Koefisien Korelasi Rumus :  Dimana : ρij = Koefisien korelasi antara saham i dan j X = Tingkat keuntungan investasi pada saham 1 Y = Tingkat keuntungan investasi pada saham 2 n = Jumlah periode investasi
  • 43.  7. Menentukan Proporsi Investasi (Membentuk Portofolio) Proporsi yang dapat dibuat dari tiga sekuritas dalam penelitian ini sangat bervariasi. Proporsi investasi dapat ditentukan dengan menggunakan bilangan acak sehingga diperoleh kombinasi sekuritas (portofolio) yang cukup banyak. Tetapi untuk perhitungan pada penelitian ini hanya menyajikan sembilan pembentukan portofolio. Menggunakan sembilan pembentukan portofolio karena setelah diacak, persentase proporsi investasi yang seimbang antara satu sekuritas dengan sekuritas yang lain menghasilkan sembilan pembentukan portofolio.
  • 44.  ANALISIS PORTOFOLIO MANAJEMEN INVESTASI Pada umumnya tujuan investor dalam melakukan investasi saham adalah untuk menghasilkan keuntungan maksimal dengan risiko yang minimal.Untuk dapat memaksimalkan keuntungan dan untuk meminimalkan risiko dalam suatu investasi saham, investor dapat melakukan portofolio (diversifikasi) saham.
  • 45.  Dengan melakukan investasi lebih dari satu saham maka dapat mengurangi risiko kerugian. Dengan melakukan analisis portofolio, maka akan membantu investor dalam mengambil keputusan untuk menentukan portofolio efisien yang dapat memberikan keuntungan yang besar dengan risiko tertentu atau memberikan risiko terkecil dengan tingkat keuntungan tertentu. Dalam analisis portofolio ini, perhitungan dilakukan dengan menggunakan model Markowitz.
  • 46. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data harga saham bulanan dari tiga sekuritas yang diteliti. Tiga perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah PT Indosat Tbk, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Ketiga perusahaan tersebut dipilih karena mempunyai kinerja keuangan yang baik dan mempunyai penjualan yang baik di tahun 2008. Dari hasil perhitungan tingkat keuntungan yang diharapkan (return ekspektasi) dan tingkat risiko (standar deviasi) pada masing-masing portofolio, maka dapat disusun tabel perbandingan kesembilan portofolio sebagai berikut :
  • 47.  Hasil Perhitungan Return Ekspektasi dan Standar Deviasi Portofolio
  • 48.  Sumber: Data yang telah diolah, 2009 Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dari 9 komposisi portofolio yang dibentuk, terdapat dua komposisi portofolio yang efisien, yaitu : Portofolio ke-1 dengan kombinasi saham PT Indosat Tbk 25%, PT Indofood Sukses Makmur Tbk 25%, dan PT Indocement Tunggal Prakarsa 50% yang menghasilkan return ekspektasi terbesar sebesar 1,7195% dengan risiko sebesar 10,907%. Portofolio ke-3 dengan kombinasi saham PT Indosat Tbk 50%, PT Indofood Sukses Makmur Tbk 25%, dan PT Indocement Tunggal Prakarsa 25% yang menghasilkan risiko terkecil sebesar 9,428% dengan return ekspektasi sebesar 1,23%.
  • 49.  Kerangka Evaluasi Kinerja Portofolio Pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio merupakan tahap terakhir dari proses investasi yang berkesinambungan. Lewat tahap ini dapat diketahui apakah kinerja portofolio telah dapat memenuhi tujuan yang diharapkan. Evaluasi kinerja portofolio yang dilakukan investor mencakup dua hal yaitu (1) evaluasi kemampuan portofolio memperoleh return di atas portofolio yang dijadikan sebagai patok duga (benchmark) dan (2) evaluasi kesesuaian perolehan return dengan risiko yang ditanggung investor.
  • 50. Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam evaluasi kinerja portofolio adalah: 1. Tingkat risiko Hubungan antara risiko dan return bersifat linier positif artinya semakin tinggi risiko maka semakin besar pula return yang diharapkan. Ukuran evaluasi kinerja portofolio harus didasarkan pada hal ini, artinya pengukuran tidak hanya dilihat dari besarnya return portofolio yang dapat diperoleh tetapi juga harus memperhatikan besarnya risiko yang harus ditanggung untuk memperoleh return sebesar itu.
  • 51. 2. Periode waktu. Lamanya periode waktu juga akan memengaruhi tingkat return portofolio. Penilaian kinerja dari dua jenis atau lebih portofolio yang sama harus memperhatikan bahwa portofolio juga memiliki periode waktu yang sama.
  • 52. 3. Penggunaan benchmark yang tepat. Untuk dapat menilai kinerja portofolionya, investor perlu membandingkan return portofolio tersebut dengan return dari portofolio lain yang sebanding dan relevan. Portofolio benchmark tersebut juga harus dapat mencerminkan tujuan investasi investor.
  • 53. 4. Tujuan investasi. Perbedaan tujuan investasi akan memengaruhi kinerja portofolio. Misalnya: apabila investor memiliki tujuan investasi yang sifatnya jangka pendek maka kinerja portofolio yang dibentuknya relatif lebih besar daripada portofolio yang dibentuk dengan tujuan pertumbuhan jangka panjang.
  • 54.  Pengukuran Return Portofolio Evaluasi kinerja portofolio diawali dengan mengukur return yang dapat diperoleh dari suatu portofolio. Pengukuran return portofolio dibedakan menjadi dua cara: 1. Time weighted rate of return (TWR): mengukur return yang ditawarkan oleh portofolio. Besarnya TWR tidak dipengaruhi oleh penambahan atau penarikan dana yang dilakukan oleh investor selama periode perhitungan return portofolio. TWR = (1+R1)(1+R2)(1+R3)…….(1+RN)-1 R dalam persamaan di atas melambangkan return yang diperoleh dalam setiap sub periode perhitungan.
  • 55. 2. Dollar weighted rate of return (DWR): mengukur return yang diberikan portofolio. Besarnya DWR dipengaruhi oleh besarnya arus kas masuk dan keluar dalam investasi portofolio akibat penambahan atau penarikan dana yang dilakukan investor selama periode penghitungan return portofolio. Notasi: Dt = penambahan dana saat t Wt = penarikan dana saat t n = jumlah penambahan dana m = jumlah penarikan dana r = tingkat bunga
  • 56.  Ukuran Kinerja Portofolio Beberapa ukuran kinerja portofolio sudah memasukkan baik faktor return maupun risiko dalam perhitungannya. Adapun ukuran tersebut dibedakan menjadi: a. Indeks Sharpe (reward to variability ratio). Indeks ini dikembangkan oleh William Sharpe. Benchmarkyang dipakai berdasar capital market line, yaitu dengan membagi premi risiko portofolio dengan deviasi standarnya. Semakin tinggi nilai indeks Sharpe suatu portofolio dibandingkan portofolio lain berarti kinerjanya juga semakin bagus.
  • 58. b. Indeks Treynor (reward to volatility ratio) Ukuran kinerja ini dikembangkan oleh Jack Treynor. Berbeda dengan indeks Sharpe, maka indeks Treynor menggunakan benchmark security market line. Di sini asumsi yang dipakai adalah portofolio sudah terdiversifikasi dengan baik sehingga risiko yang dianggap relevan adalah risiko sistematis. Portofolio yang memiliki indeks Treynor yang semakin besar berarti kinerjanya juga semakin bagus.
  • 60. c. Indeks Jensen (Jensen’s differential return / Jensen’s alpha) Indeks ini menunjukkan perbedaan return aktual portofolio dengan expected return bila portofolio berada pada capital market line.
  • 62.  SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrem tersebut.
  • 63. Sistem perekonomian Indonesia saat ini adalah sistem perekonomian nasional kerakyatan yang mulai berlaku sejak terjadinya reformasi sejak tahun 1998. Tekad pemerintah ini ditetapkan dalam ketetapan MPR Indonesia nomor IV/MPR/1999 yang mengatur mengenai garis-garis besar haluan Negara. Dalam sistem perekonomian kerakyatan, pemerintah hanya berperan sebagai pencipta iklim sehat yang memungkinkan tumbuh dan berkembangnya dunia usaha di Indonesia, sedangkan kegiatan ekonomi dipegang secara aktif oleh masyarakat.
  • 64. Secara umum ada 3 (tiga) macam sistem perekonomian yang dikenal di dunia, yaitu : 1. Sistem Ekonomi Pasar (Kapitalisme) Di dalam sistem ini setiap orang diberi kebebasan unutk melaksanakan kegiatan perekonomian, baik dalam hal kegiatan menjual dan membeli barang yang mereka inginkan serta kebebasan dalam memiliki faktor-faktor produksi. 2. Sistem Ekonomi Terencana (Sosialisme) Di dalam sistem ekonomi sosialis pemerintah diharuskan memiliki dan menggunakan seluruh faktor produksi, namun kepemilikkan pemerintah atas faktor-faktor produksi tersebut hanyalah sementara.
  • 65. 3. Sistem Ekonomi Campuran Sistem ini timbul sebagai akibat dari kegagalan sistem ekonomi pasar yang terlalu ketat, demikian juga halnya dengan sistem ekonomi terencana, tidak mampu menghilangkan kelas-kelas dalam masyarakat sehingga muncullah sistem ekonomi campuran. Indonesia adalah Negara yang terkenal akan keajaiban alamnya yang sungguh membuat takjub seluruh dunia, dan dipandang sebagai Negara maju oleh sebagian Negara di dunia. Namun bagaimanakah jika dilihat dari sudut pandang perekonomiannya?
  • 66. Perekonomian Indonesia saat ini menurut IMF Ekonomi Indonesia 2012 Tumbuh 6,3%, Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2012 sebesar 6,3%, jauh di bawah target pemerintah 6,7% akibat perlambatan ekspor. Namun, lembaga keuangan internasional ini menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini menjadi 6,4% dari prediksi sebelumnya 6,2%. Proyeksi pertumbuhan 2011 juga masih lebih rendah dibandingkan target pemerintah yang sebesar 6,5%.
  • 67. Lain halnya menurut menteri BUMN Dahlan Iskan, yang meyakini ekonomi Indonesia pada 2012 dapat mengalahkan ekonomi Spanyol. "Untuk mengalahkan Spanyol...dibutuhkan syarat, bekerja, bekerja, bekerja dan tidak usah memikirkan politik," kata Dahlan, saat berpidato pada acara Anugerah Wira Usaha Mandiri, di Jakarta Convetion Center (JCC), Jumat. Menurt Dahlan, ekonomi Indonesia belakangan ini terus menunjukkan peningkatan tercermin dari kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB). "Tahun lalu (2011) ekonomi kita telah mengalahkan Belanda, tahun ini (2012) kita harus bisa melampaui ekonomi Spanyol," tegasnya.
  • 68. PDB Indonesia pada akhir 2011 menembus 800 miliar dolar AS, berarti mengalahkan ekonomi Belanda yang mencapai 700 miliar dolar AS. Melihat pertumbuhan ekonomi nasional yang terus positif di atas 6 persen per tahun, bukan hal yang mustahil Indonesia dapat disejajarkan dengan ekonomi negara-negara maju dalam beberapa tahun ke depan. Di depan sekitar 1.000 mahasiswa yang hadir pada acara Wira Usaha Mandiri tersebut, Dahlan berpesan bahwa ekonomi Indonesia juga ditentukan oleh seberapa besar peran dunia usaha. Menteri menuturkan banyak tantangan yang dihadapi jika ingin menjadi usahawan yang sukses. "Pengusaha pasti pernah jatuh, tetapi kejatuhan itu harus dijadikan sebagai cermin untuk bisa bangkit kembali hingga menjadi sukses," tegasnya. Dahlan mengajak pemuda untuk menjadi wirausaha sebagai wujud mengaktualisasi diri dalam kehidupan. "Berusaha saat usia muda merupakan masa yang ideal untuk mencapai kesuksesan dalam berbisnis, dengan catatan jujur, kreatif dan inovatif," katanya. Jika dilihat dari sektor pariwisata Indonesia Berdasarkan data tahun 2010, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia sebesar 7 juta lebih atau tumbuh sebesar 10,74% dibandingkan tahun sebelumnya, dan menyumbangkan devisa bagi negara sebesar 7.603,45 juta dolar Amerika Serikat.
  • 69. Dan dilihat dari sektor pertanian, pertanian (budidaya tanaman dan ternak) merupakan salah satu kegiatan yang paling awal dikenal peradaban manusia dan mengubah total bentuk kebudayaan. Para ahli prasejarah umumnya bersepakat bahwa pertanian pertama kali berkembang sekitar 12.000 tahun yang lalu dari kebudayaan di daerah Timur Tengah, yang meliputi daerah lembah Sungai Tigris dan Eufrat terus memanjang ke barat hingga daerah Suriah dan Yordania sekarang. Bukti-bukti yang pertama kali dijumpai menunjukkan adanya budidaya tanaman biji- bijian (serealia, terutama gandum kuna seperti emmer) dan polong-polong di daerah tersebut. Pada saat itu, 2000 tahun setelah berakhirnya Zaman Es terakhir di era Pleistosen, di dearah ini banyak dijumpai hutan dan padang yang sangat cocok bagi mulainya pertanian. Pertanian telah dikenal oleh masyarakat yang telah mencapai kebudayaan batu muda (neolitikum), perunggu dan megalitikum. Pertanian mengubah bentuk-bentuk kepercayaan, dari pemujaan terhadap dewa-dewa perburuan menjadi pemujaan terhadap dewa-dewa perlambang kesuburan dan ketersediaan pangan.
  • 70. Pembangunan sektor pertanian dapat merespon dan menjadi katalis pertumbuhan di sektor-sektor lainnya seperti perbankan, keuangan dan bisnis, pergdagangan, pengangkutan/ transportasi, jasa- jasa, dan industri pengolahan terutama industri pengolahan produk pertanian. Faktor lain yang mendukukung sektor pertanian menjadi sektor yang potensial karena kondisi tanah di Indonesia yang begitu subur dengan iklim tropis yang dimungkinkan dapat ditanami berbagai macam tumbuhan dan luas lautan Indonesia yang begitu luas hingga 70 persen luas Indonesia secara keseluruhan. Permasalahan utama bangsa Indonesia adalah imperior kompleks. Yang berarti mempercayai bahwa produk bangsa Indonesia lebih buruk dibandingkan dengan produk bangsa lain. Masyarakat Indonesia lebih bangga menggunakan produk luar negeri dibandingkan dengan menggunakan produk dalam negerinya.
  • 71.  Dampak Positif Kondisi ekonomi AS dan Jepang yang tengah meningkat memiliki pengaruh yang besar pada perkembangan ekspor Indonesia. Indonesian Economic performance in 1H 2010 & market outlook 2010 Pertumbuhan ekonomi global, memiliki dampak positif terhadap kondisi ekonomi Indonesia. Kondisi ekonomi AS dan Jepang sebagai proxi ekonomi dunia yang meningkat berpengaruh terhadap perkembangan ekspor Indonesia yang terus meningkat. Sampai dengan akhir semester kedua 2010, Ekspor Indonesia meningkat 17,2% YoY. Secara historis perkembangan kondisi ekspor Indonesia tersebut memiliki kaitan yang cukup erat dengan perkembangan ekonomi kedua negara tersebut.
  • 72. Laju penguatan pertumbuhan ekonomi AS, sampai saat ini meskipun sedikit melambat namun masih dalam trend yang terus meningkat. Perbaikan angka penyerapan tenaga kerja serta turunnya angka pengangguran AS, menentukan daya beli konsumen dalam mengkonsumsi ekspor negara berkembang termsuk Indonesia. Sampai akhir Juli’2010 angka pengangguran AS telah mencapai 9,6% atau menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 10,1%.
  • 73.  Dampak Negatif Dampak negatif yang paling cepat dirasakan sebagai akibat dari krisis perekonomian global adalah pada sektor keuangan melalui aspek sentimen psikologis maupun akibat merosotnya likuiditas global. Penurunan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai sekitar 50,0 persen, dan depresiasi nilai tukar rupiah disertai dengan volatilitas yang meningkat. Sepanjang tahun 2008, nilai tukar rupiah telah terdepresiasi sebesar 17,5 persen. Kecenderungan volatilitas nilai tukar rupiah tersebut masih akan berlanjut hingga tahun 2009 dengan masih berlangsungnya upaya penurunan utang (deleveraging) dari lembaga keuangan global.

Notes de l'éditeur

  1. PORTOFOLIO Portofolio adalah istilah keuangan yang menunjukkan koleksi investasi yang dimiliki oleh perusahaan investasi, hedge fund, lembaga keuangan atau individu. Portofolio merupakan kombinasi atau gabungan atau sekumpulan aset, baik berupa aset riil maupun aset financial yang dimiliki oleh investor.  ” Portofolio dapat didefinisikan sebagai melakukan investasi pada berbagai instrumen investasi, bisa sejenis dan bisa juga tidak sejenis, yang tujuannya adalah menurunkan risiko dan menghasilkan pendapatan sesuai dengan tujuan.” (Widoatmojo, 2005:272)  ” Portofolio adalah merupakan penganekaragaman (diversifikasi) pada beberapa peluang investasi yang dilakukan oleh investor perorangan atau lembaga.” (Warsini, 2009:117)   INVESTASI Investasi merupakan penanaman sejumlah dana dalam bentuk uang ataupun barang yang diharapkan akan memberikan hasil yang lebih dikemudian hari. Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana/ sumber daya yang dilakukan saat ini dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan (Tandelilin, 2001:3). Definisi lain dikemukakan oleh Hartono (2000:5) bahwa investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan di dalam produksi yang efisien selama periode waktu yang tertentu.   MANAJEMEN INVESTASI Manajemen investasi adalah manajemen profesional yang mengelola beragam sekuritas atau surat berharga seperti saham, obligasi dan aset lainnya seperti properti dengan tujuan untuk mencapai target investasi yang menguntungkan bagi investor. Investor tersebut dapat berupa institusi ( perusahaan asuransi, dana pensiun, perusahaan dll) ataupun dapat juga merupakan investor perorangan, dimana sarana yang digunakan biasanya berupa kontrak investasi atau yang umumnya digunakan adalah berupa kontrak investasi kolektif (KIK) seperti reksadana. Lingkup jasa pelayanan manajemen investasi adalah termasuk melakukan analisis keuangan, pemilihan aset, pemilihan saham, implementasi perencanaan serta melakukan pemantauan terhadap investasi. Diluar industri keuangan, terminologi "manajemen investasi merujuk pada investasi lainnya selain daripada investasi dibidang keuangan seperti misalnya proyek, merek, paten dan banyak lainnya selain daripada saham dan obligasi. Manajemen investasi merupakan suatu industri global yang sangat besar serta memegang peran penting dalam pengelolaan triliunan dollar, euro, pound dan yen.   Portofolio Efisien ” Portofolio efisien (Efficient portfolio) dapat didefinisikan sebagai portofolio yang memberikan return ekspektasi terbesar dengan risiko yang tertentu atau memberikan risiko yang terkecil dengan return ekspektasi yang tertentu.” (Hartono, 2008:295) ” Portofolio yang efisien adalah portofolio yang memberikan tingkat keuntungan yang terbesar dengan risiko yang sama atau risiko terkecil dengan tingkat keuntungan yang sama.” (Husnan, 2005:80) Portofolio yang efisien ini dapat ditentukan dengan memilih tingkat return ekspektasi tertentu dan kemudian meminimumkan risikonya atau menentukan tingkat risiko yang tertentu dan kemudian memaksimumkanreturn ekspektasinya. Hakikat pembentukan portofolio adalah untuk mengurangi risiko dengan jalan diversifikasi, yaitu mengalokasikan sejumlah dana pada berbagai alternatif investasi yang berkorelasi negatif (Halim,2005:54).   Manajer Investasi, adalah: Pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio Efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan perundang-undangan yang berlakuu. Tugas manajer investasi adalah: Mengadakan riset Menganalisa kelayakan investasi Mengelola dana portofolio Halim (2003 : 2), investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Macam-macam bentuk investasi adalah sebagai berikut : Investasi langsung (direct investment) adalah investasi pada asset riil (Real Assets) misalnya : pembelian asset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan / perkebunan, dan lain-lain. Investasi tidak langsung (indirect investment) atau investasi portofolio adalah investasi pada asset finansial (financial assets): Investasi di pasar uang : deposito, sertifikat BI. Investasi di pasar modal : saham, obligasi, opsi, warrant. Investor memiliki berbagai alternatif pilihan yang dapat digunakan untuk menginvestasikan modal yang mereka miliki. Pilihan aset untuk investasi dapat berupa: a)      Real aset merupakan income generating aset seperti tanah, bangunan, pabrik, hak cipta, merek dagang dan sebagainya. b)      Financial aset, yaitu selembar kertas yang mempunyai nilai karena memberikan klaim kepada pemiliknya atas penghasilan atau aset yang dimiliki oleh pihak yang menerbitkan aset finansial tersebut. Misalnya: saham, obligasi, opsi, kontrak futures dan sebagainya.   Investasi dalam aset keuangan dapat dilakukan dalam 2 bentuk yaitu: Investasi langsung dengan membeli aset keuangan yang bisa diperdagangkan di pasar uang (money market), pasar modal (capital market) maupun di pasar turunan (derivative market). Investasi langsung di pasar uang berupa treasury bill dan deposito yang dapat dinegosiasi, sedangkan investasi langsung di pasar modal berwujud surat berharga pendapatan tetap dan saham. Bentuk terakhir yaitu investasi langsung di pasar turunan dapat berupa opsi (opsi put dan opsi call),warrant dan kontrak futures. Investasi langsung juga dapat dilakukan oleh investor lewat pembelian aset keuangan yang tidak dapat diperdagangkan, biasanya didapatkan lewat bank komersial. Aset ini wujudnya adalah tabungan atau sertifikat deposito. Investasi tidak langsung. Investor melakukan jenis investasi ini dengan pembelian surat berharga dari perusahaan investasi. Jenis perusahaan investasi yang dapat dipilih adalah: o   Close end investment companies adalah perusahaan yang hanya menjual sahamnya pada waktu emisi perdana (IPO) dan tidak menawarkan tambahan lembar saham lagi. o   Close end investment companies adalah perusahaan yang hanya menjual sahamnya pada waktu emisi perdana (IPO) dan tidak menawarkan tambahan lembar saham lagi. o   Open end investment companies adalah perusahaan yang masih menjual saham baru kepada investor setelah emisi perdana (IPO). Selain itu, investor juga dapat menjual kembali sahamnya ke perusahaan yang bersangkutan. Jenis perusahaan ini dikenal juga dengan istilah perusahaan reksadana (mutual fund).   Umumnya investasi dibedakan menjadi dua, yaitu: Investasi pada aset-aset financial (financial asset) yang dilakukan di pasar uang, misalnya berupa sertifikat deposito, commercial paper, surat berharga pasar uang dan lainnya. Investasi pada aset-aset riil (real assets) yang berupa pembelian aset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan, pembukaan perkebunan dan lainnya. Tujuan Investasi  Investor memiliki tujuan investasi yang mungkin berbeda satu dengan yang lainnya. Beberapa alasan investor melakukan investasi baik pada investasi riil maupun investasi keuangan, yaitu:   Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di masa depan   Memperoleh imbalan yang lebih baik atas kekayaan yang dimiliki   Mengurangi tekanan inflasi   Untuk menghindari pajak yang perlu dibayarkan   Dasar Keputusan Investasi: 1.      Return yaitu tingkat keuntungan yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa dua macam yaitu pertama, return yang diharapkan (expected return) adalah tingkat return yang diantisipasi investor di masa depan. Kedua, return realiasi atau return aktual (realized/ aktual return) merupakan tingkat return yang didapatkan investor di masa lalu.  Sumber return berupa:          Yield (aliran kas/pendapatan yang diterima secara periodik). Contoh: apabila berinvestasi dalam obligasi maka besarnya yield ditunjukkan dari pembayaran bunga obligasi, jika membeli saham, yield diperlihatkan dari besarnya dividen yang dapat diperoleh.          Capital gain (loss): kenaikan (penurunan) harga sekuritas. Penjumlahan dari kedua komponen di atas menunjukkan return total yang dari suatu investasi. Yield hanya akan berupa angka nol (0) dan positif (+) sedangkan capital gain bisa berwujud angka nol (0), negatif (-) dan positif (+). Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut: Return total = yield + capital gain (loss)   2.      Risiko. Ketika berinvestasi selain mengharapkan return tertentu investor juga harus menanggung tingkat risiko. Dalam konteks manajemen investasi risiko merupakan penyimpangan/ perbedaan antara return yang diharapkan dengan return yang benar-benar diterima oleh investor (return aktual).  Sumber risiko: o   Risiko suku bunga. Perubahan suku bunga akan memengaruhi harga saham secara terbalik,ceteris paribus. Hal ini berarti jika suku bunga meningkat maka harga saham akan turun. o   Risiko pasar. Jenis risiko ini berupa fluktuasi yang ada di pasar dan dapat memengaruhi variabilitas return suatu investasi. Fluktuasi ini umumnya diperlihatkan dari perubahan indeks pasar saham secara keseluruhan. Beberapa faktor yang mengakibatkan fluktuasi ini misalnya: krisis ekonomi, perubahan politik, dan lain-lain. o   Risiko bisnis. Risiko ini merupakan risiko dalam menjalankan bisnis yang terkait dengan karakteristik tertentu dari suatu jenis industri. o   Risiko inflasi/ risiko daya beli. Kenaikan inflasi secara umum akan mengurangi daya beli uang yang dibelanjakan masyarakat. Oleh karena itu investor akan meminta tambahan premium tertentu untuk mengkompensasi penurunan daya beli yang harus ditanggungnya. o   Risiko finansial. Risiko ini akan muncul pada saat perusahaan memutuskan untuk menggunakan utang sebagai salah satu sumber pembiayaannya. Perusahaan akan menanggung risiko finansial yang semakin besar apabila menggunakan proporsi utang yang semakin besar pula. o   Risiko nilai tukar mata uang. Setiap investor akan menghadapi jenis risiko ini, yaitu fluktuasi nilai tukar mata uang domestik (negara asal perusahaan) dengan nilai mata uang negara lain.   Dalam konsep investasi, secara umum risiko dapat diklasifikasikan menjadi dua: Risiko sistematis (systematic risk), merupakan risiko yang sifatnya makro karena terkait dengan perubahan yang terjadi di pasar secara keseluruhan dan dapat mengakibatkan variabilitas return investasi. Risiko sistematis ini akan memengaruhi semua perusahaan yang ada di pasar. Risiko tidak sistematis (unsystematic risk), adalah risiko yang terkait dengan perubahan kondisi mikro perusahaan tertentu sehingga secara spesifik hanya akan memengaruhi return investasi dari perusahaan tersebut. Menurut Husnan (2003 : 47), salah satu karakteristik investasi pada pasar modal adalah kemudahan untuk membentuk investasi portofolio. Artinya pemodal dapat dengan mudah menyebar (melakukan diversifikasi) investasinya pada berbagai kesempatan investasi. Oleh karena itu maka adapun langkah-langkah dalam melakukan investasi portofolio adalah sebagai berikut (Husnan, 2003 : 454) : 1. Menentukan kebijakan investasi       Pada tahap awal pengambilan keputusan, investor perlu menetapkan tujuannya berinvestasi dan menentukan besarnya investasi yang akan ditanam. Mengingat adanya korelasi antara risiko dan keuntungan (return) yang diperoleh, maka investor tidak dapat mengatakan bahwa tujuan investasinya adalah mencari keuntungan yang sebesar-besarnya karena akan ada kerugian yang harus dihadapinya. Jadi, tujuan investasi harus dinyatakan, baik dalam keuntungan maupun risiko. 2.      Analisis Sekuritas Pada tahap ini akan diadakan analisis terhadap individual (sekelompok) sekuritas. Ada dua filosofi dalam melakukan analisis sekuritas, yaitu sebagai berikut. a.       Pendapat pertama menyatakan bahwa sekuritas mispriced (harganya salah, mungkin terlalu tinggi, mungkin terlalu rendah) Dengan analisis ini akan dapat dideteksi sekuritas-sekuritas tersebut. Ada berbagai cara untuk melakukan analisis ini. Cara tersebut dikelompokkan menjadi dua, yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental. Analisis teknikal menggunakan data (perubahan) harga pada masa yang lalu sebagai upaya memperkirakan harga sekuritas di masa yang akan datang dengan melihat nilai transaksi yang terjadi. Sedangkan  analisis fundamental didasarkan pada informasi-informasi yang diterbitkan oleh emiten maupun oleh administratur bursa efek. b.      Pendapat kedua menyatakan bahwa pasar modal adalah efisien. Dengan demikian, peralihan sekuritas tidak didasarkan atas frekuensi risiko para pemodal (pemodal yang bersedia menanggung risiko tinggi akan memilih sekuritas yang berisiko tinggi), pola kebutuhan kas, dan sebagainya. Jadi, menurut pendapat ini keuntungan yang diperoleh pemodal sesuai dengan risiko yang ditanggung. 3.      Pembentukan Portofolio Tahap ini menyangkut identifikasi sekuritas mana saja yang akan dipilih untuk membentuk portofolio dan berapa proporsi dana yang akan ditanam pada tiap-tiap sekuritas tersebut. Adanya pemilihan sekuritas ini (dengan kata lain pemodal melakukan diversifikasi) dimaksudkan untuk meminimalkan risiko yang ditanggung. Pemilihan sekuritas ini akan dipengaruhi oleh preferensi risiko, pola kebutuhan kas, dan status pajak. 4.      Melakukan Revisi Portofolio Tahap ini merupakan pengurangan terhadap ketiga tahap sebelumnya dengan maksud jika diperlukan akan diadakan perubahan terhadap portofolio yang telah dimiliki. Jika portofolio yang dimiliki sekarang dirasakan tidak lagi optimal atau tidak sesuai dengan prefensi risiko pemodal, maka pemodal dapat melakukan perubahan terhadap sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio tersebut. 5.   Evaluasi Kinerja Portofolio Dalam tahap ini pemodal mengadakan penilaian terhadap kinerja portofolionya, baik dalam aspek tingkat keuntungan yang diperoleh maupun risiko yang ditanggung. Tidak benar bahwa suatu portofolio yang memberikan keuntungan yang lebih tinggi mesti lebih baik daripada portofolio lainnya karena adanya faktor risiko yang perlu dimasukkan juga.   Rahardja dan Manurung ( 2008 : 278), adapun faktor-faktor yang mempengaruhi investasi langsung dan portofolio adalah sebagai berikut : 1.      Tingkat pengembalian yang diharapkan (Expected Rate Of Return) Kemampuan perusahaan menentukan tingkat investasi yang diharapkan, sangat dipengaruhi oleh kondisi internal dan eksternal perusahaan. a.       Kondisi internal perusahaan Kondisi internal adalah faktor-faktor yang berada di bawah kontrol perusahaan, misalnya tingkat efisiensi, kualitas SDM, dan teknologi yang digunakan. Ketiga aspek tersebut berhubungan positif dengan tingkat pengembalian yang diharapkan. Artinya, semakin tinggi tingkat efisiensi, kualitas SDM dan teknologi, maka semakin tinggi pula tingkat pengembalian yang diharapkan. b.      Kondisi eksternal perusahaan Kondisi eksternal yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan akan investasi terutama adalah perkiraan tentang tingkat produksi dan pertumbuhan ekonomi domestik maupun internasional serta tingkat inflasi yang terjadi. Jika perkiraan tentang masa depan ekonomi nasional maupun dunia bernada optimis, biasanya tingkat investasi meningkat, karena tingkat pengembalian investasi dapat dinaikkan. Selain perkiraan kondisi ekonomi, kebijakan yang ditempuh pemerintah juga dapat menentukan tingkat investasi. Kebijakan menaikkan pajak, misalnya diperkirakan akan menurunkan tingkat permintaan akan agregat. Akibatnya tingkat investasi akan menurun. Faktor sosial politik juga menentukan gairah investasi, karena jika sosial politik stabil maka pada umumnya juga meningkat. Demikian pula faktor keamanan (kondisi keamanan negara). 2.      Ramalan mengenai keadaan di masa yang akan datang Ramalan yang menunjukkan bahwa keadaan perekonomian akan menjadi lebih baik lagi pada masa depan, yaitu diramalkan bahwa harga-harga akan tetap stabil (tingkat inflasi stabil) dan pertumbuhan ekonomi maupun pertambahan pendapatan masyarakat akan berkembang dengan lebih cepat, merupakan keadaan yang akan mendorong pertumbuhan investasi. Jika terjadi inflasi maka akan menurunkan investasi portofolio yang akan ditanam oleh para investor, sehingga kondisi ini akan mempengaruhi menurunnya harga sekuritas di pasar modal sehingga menyebabkan investor lebih suka menanamkan uangnya dalam bentuk investasi yang lain, misalnya dengan menyimpan uangnya di bank atau tabungan daripada menginvestasikannya dalam bentuk saham, obligasi maupun sekuritas lainnya. Hal ini akan mendorong mereka untuk melepas sekuritas yang mereka miliki, sehingga sekuritas yang dilepas akan meningkatkan jumlah yang ditawarkan di pasar modal, dan selanjutnya akan menekan harga. Jadi, semakin baik keadaan masa depan maka semakin besar tingkat keuntungan yang akan diperoleh para pengusaha. Oleh sebab itu mereka akan lebih terdorong untuk melaksanakan investasi yang telah atau sedang dirumuskan dan direncanakan. 3.      Tingkat bunga Tingkat bunga menentukan jenis-jenis investasi yang akan memberi keuntungan kepada para pengusaha dan dapat dilaksanakan. Para pengusaha hanya akan melaksanakan keinginan untuk menanamkan modal apabila tingkat pengembalian modal dari penanaman modalnya itu, yaitu persentase keuntungan neto (tetapi sebelum dikurangi bunga uang yang dibayar) modal yang diperoleh, lebih besar dari tingkat bunga. 4.      Biaya investasi Yang paling menentukan tingkat biaya investasi adalah tingkat bunga pinjaman, karena semakin tinggi tingkat bunganya maka biaya investasi semakin mahal. Akibatnya minat berinvestasi semakin menurun. Faktor lembaga juga mempengaruhi biaya investasi karena prosedur izin yang berbelit-belit dan lama (> 3 tahun), menyebabkan biaya ekonomi dengan memperhitungkan nilai waktu uang dari investasi semakin mahal. Demikian halnya dengan keberadaan dan efisiensi lembaga keuangan, tingkat kepastian hukum, stabilitas politik, dan keadaan keamanan. 5.      Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya Hubungan antara pendapatan nasional dan investasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang cukup erat di antara tingkat investasi dan tingkat pendapatan nasional. Investasi akan meningkat apabila pendapatan nasional semakin meningkat dan begitu juga sebaliknya.   Investasi Portofolio dapat diartikan sebagai tindakan membagi modal yang tersedia pada jenis-jenis investasi tertentu agar diperoleh risiko yang paling minimal. Keputusan pengalokasian modal ke dalam usulan-usulan investasi yang manfaatnya akan direalisasikan dimasa yang akan datang harus dipertimbangkan dengan cermat. Dan investasi portofolio meliputi investasi pada asset berupa saham dan utang jangka panjang yang dipengaruhi oleh kondisi perekonomian, tingkat inflasi dan iklim politik di suatu negara.   Sukirno (2005 : 381), Penanaman modal portofolio merupakan penanaman modal dalam bentuk pemilikan surat-surat pinjaman jangka panjang dan saham-saham dari perusahaan-perusahaan yang terdapat di negara-negara berkembang, jadi hanyalah berupa penyertaan dalam pemilikan perusahaan dan bukan penguasaan kegiatan perusahaan sehari-hari. Dengan kata lain investasi portofolio (Portofolio Investment ) merupakan pembelian saham dan obligasi yang semata-mata tujuannya untuk mendapatkan hasil dari dana yang diinvestasikan oleh para investor melalui pasar modal. Sukirno (2006 : 231), investasi portofolio adalah investasi dalam bentuk membeli harta keuangan seperti bond, saham perusahaan dan obligasi pemerintah. Adapun didalam neraca pembayaran investasi portofolio meliputi investasi asing dalam harta keuangan. Jadi dapat dikatakan bahwa, Investasi Portofolio merupakan investasi pada sektor finansial yang tergolong paling high risk-high return investment. Artinya, peluang untuk memperoleh keuntungan sangat besar bahkan dapat mencapai ratusan persen perbulan namun diimbangi juga dengan kemungkinan kerugian yang besar apabila tidak dikelola dengan baik.   RETURN DAN RISIKO Hubungan risiko dan return investasi             Investor selalu memperhatikan tingkat return yang diperoleh dengan risiko yang menyertai investasi tersebut. Semakin besar tingkat return yang diperoleh, maka semakin besar tingkat risiko yang menyertainya. Apabila terdapat investasi yang memberikan tingkat return yang tinggi dengan risiko yang relatif kecil, maka sebagai investor yang rasional dan memahami hubungan risiko dan return perlu lebih cermat dan waspada. Usaha yang sepertinya memberikan return yang tinggi dengan gambaran risiko yang rendah bisa jadi lebih mengarah pada penipuan dibandingkan dengan kesempatan investasi yang riil dapat dipergunakan oleh investor. Gambar dibawah ini menunjukkan hubungan antara return dan risiko dari berbagai contoh pilihan aset yang dapat dijadikan pilihan investasi oleh para pemilik modal. Hubungan risiko dan return dari berbagai aset investasi         Jenis-Jenis Risiko               Estimasi Expected Return dan Risiko Sekuritas Tunggal Return ekspektasi adalah return yang diharapkan dan sangat mungkin berlainan dengan return aktual yang nantinya diterima investor. Return ekspektasi (expected return) dapat dihitung dengan mengalikan masing-masing hasil masa depang dengan probabilitas kejadiannya dan menjumlah semua produk perkalian tersebut. Secara matematis, perhitungan expected return dinyatakan sebagai berikut:     Notasi: E (Ri) = return ekspektasi suatu aktiva atau sekuritas ke – i Pij = probabilitas hasil masa depan sekuritas i pada masa j Rij = hasil dari sekuritas i pada masa j n = banyaknya return yang mungkin terjadi. Dalam menghitung nilai risiko total yang dikaitkan dengan return yang diharapkan dari suatu investasi, investor dapat menggunakaan varians maupun standar deviasi dari return yang bersangkutan. Penyimpangan standar atau standar deviasi return merupakan pengukuran yang digunakan untuk menghitung risiko yang berhubungan dengan return ekspektasi. Varians maupun deviasi standar menunjukkan seberapa besar penyebaran variabel random diantara rata-ratanya; semakin besar penyebarannya, semakin besar varinas atau standar deviasi investasi tersebut. Varians (variance) merupakan kuadrat dari deviasi standar sebagai berikut:         Notasi: E(Ri) = expected return saham i σi2 = varians saham i Pij = probabilitas memperoleh return i Rij = return investasi i n = banyaknya return yang mungkin terjadi    Selain dengan rumus di atas, risiko bisa juga diukur secara relatif yang menunjukkan risiko per unit return yang diharapkan. Hal ini seringkali perlu dilakukan karena informasi risiko berupa varians dan standar deviasi bisa menyesatkan apabila terdapat penyebaran expected return yang cukup besar. Koefisien variasi ini dinyatakan dalam:   Notasi: E(Ri) = expected return saham i σi = standar deviasi saham i             Koefisien variasi dapat memberikan informasi kepada investor untuk membandingkan beberapa alternatif saham yang ada, kemudian melakukan pemilihan saham yang memberikan kemungkinan return yang optimal sesuai dengan besaran risiko yang terdapat dalam investasi tersebut. Informasi berkenaan dengan koefisien variasi dapat bermanfaat bagi investor untuk memberikan gambaran tentang risiko relatif terhadap return saham. Berikut ini contoh soal yang dapat kita gunakan sebagai ilustrasi untuk memperoleh nilai return suatu sekuritas.   Rata-rata return A, B,C dengan arithmetic dan geometric mean, dan expected return dan risiko untuk investasi A, B dan C     Diversifikasi dan Risiko Portofolio                Pembentukan portofolio (kombinasi beberapa sekuritas dalam investasi) merupakan mekanisme diversifikasi. Diversifikasi perlu dilakukan untuk mengurangi risiko yang harus ditanggung investor. Konsep ini sesuai dengan law of large number dalam statistik yang menyatakan bahwa semakin besar ukuran sampel maka semakin besar kemungkinan rata-rata sampel mendekati nilai yang diharapkan dari populasi. Dengan melakukan penambahan jumlah sekuritas ke dalam portofolio maka diharapkan ada manfaat pengurangan risiko sampai satu titik di mana manfaat tersebut mulai berkurang. Dari hasil pengujian ditemukan bahwa jumlah saham optimal dalam satu portofolio berbeda-beda antara satu negara dengan negara lainnya,umumnya berkisar antara 15 sampai 20 saham. Di pasar modal Indonesia yaitu Bursa Efek Jakarta, Tandelilin (1998) merekomendasikan bahwa jumlah saham yang dapat meminimalkan risiko portofolio berkisar sekitar 15 saham.             Dalam konteks manajemen portofolio, semakin banyak jumlah saham yang dimasukkan dalam portofolio, semakin besar manfaat pengurangan risiko. Meskipun demikian, manfaat pengurangan risiko portofolio akan mencapai titik puncaknya pada saat portofolio terdiri dari sekian jenis saham, dan setelah itu manfaat pengurangan risiko tidak akan memberikan pengaruh yang signifikan. Portofolio saham yang dilakukan pada titik terendah risiko portofolio tersebut merupakan portofolio yang efisien dalam pengurangan risiko saham. Pada titik tersebut, portofolio yang dilakukan memberikan risiko yang paling rendah dengan jumlah sekuritas tertentu. Diversifikasi saham yang dilakukan investor memang mampu memberikan tingkat risiko yang rendah. Dengan diversifikasi, komponen risiko akan dapat diminimalkan dengan menghilangkan komponen risiko tidak sistematik (unsystematic risk) sehingga yang tertinggal hanyalah risiko sistematik yang tidak dapat dihilangkan dengan portofolio Namun secara riil, akan sulit untuk dilaksanakan karena begitu banyaknya saham yang dapat dikombinasikan untuk memperolah kombinasi saham. Dengan demikian, risiko minimal dalam diversifikasi saham secara konsep dapat dihitung, namun dalam penerapannya perlu alat bantu khususnya statisika untuk dapat memperoleh kombinasi saham yang efisien tersebut. Pengurangan risiko portofolioi melalui penambahan jumlah saham.     Investor dapat melakukan beberapa prinsip-prinsip diversifikasi untuk meminimalkan risiko tersebut, yaitu melalui: Diversifikasi random (acak). Dalam model ini investor secara acak menginvestasikan dana pada berbagai jenis aset (saham) berbeda dengan harapan varians return (ukuran risiko) akan semakin berkurang. Diversifikasi Markowitz. Model ini dikemukakan oleh Harry Markowitz pada tahun 1950-an. Inti dari diversifikasi ini berasal dari nasihatnya yang mengatakan don’t put all your eggs in one basketyang bermakna jangan menaruh semua telur ke dalam satu keranjang, karena apabila keranjang itu jatuh maka kita akan kehilangan semua telur. Demikian pula halnya dengan investasi. Investor sebaiknya jangan menginvestasikan semua dana pada satu aset saja sehingga apabila gagal akan kehilangan semua dana investasi. Estimasi Expected Return dan Risiko Portofolio Secara umum expected return portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari expected return masing-masing saham yang membentuk portofolio tersebut, dengan persamaan sebagai berikut:    notasi: E (Rp) = return yang diharapkan dari portofolio  Wi= Bobot portofolio pada sekuritas ke-i. E (Ri) = Return yang diharapkan dari sekuritas ke-i. N = Jumlah sekuritas yang ada dalam portofolio Dalam menghitung risiko portofolio, ada tiga hal yang perlu ditentukan yaitu:    Varians setiap sekuritas. Varians mewakili besaran risiko yang dimiliki oleh saham tersebut. Semakin besar nilai varians sekuritas anggota portofolio, maka semakin besar pula risiko dari saham tersebut. Kovarians antara satu sekuritas dengan sekuritas lainnya. Kovarians merupakan nilai korelasi dari dua saham. Nilai koefisien korelasi berkisar antara minus 1 ( -1 ) sampai positif 1 (+1). Apabila koefisien korelasi minus 1 berarti bahwa pergerakan return saham tersebut saling berkebalikan, misalnya saham A dan B memiliki nilai koefisien korelasi minus 1, maka apabila saham A harganya naik 50 poin, maka harga saham B turun 50 poin. Bobot portofolio untuk masing-masing sekuritas. Bobot portofolio merupakan proporsi / bagian dari total investasi yang dilakukan oleh investor dalam portofolio yang mereka bentuk. Total bobot portofolio adalah 100 %. Misalnya investor membentuk portofolio dua saham A dan saham B sebesar 100 juta dengan proporsi saham A sebesar Rp. 30 juta dan sisanya pada saham B. Maka bobot masing-masing sekuritas pada portofolio tersebut adalah saham A sebesar XA=30/100*100%=30% dan saham B sebesar XB=70/100*100%=70% Adapun penentuan risiko portofolio dapat dirumuskan sebagai berikut:         Varians portofolio dapat dinyatakan dalam matriks sebagai berikut:     SINGLE INDEX MODEL   Model portofolio Markowitz (mean-variance model) dengan perhitungan kovarians memberikan dasalah dalam hal kesulitan penerapan model untuk portofolio yang terdiri dari banyak saham. William Sharpe mengembangkan model Markowitz dengan memperkenalkan model indeks tunggal (single index model) Model ini mengkaitkan perhitungan return setiap aset individu pada return indeks pasar. Secara matematis model indeks tunggal dirumuskan sebagai berikut:     Notasi:                   Dalam model indeks tunggal ini, ada beberapa asumsi yang perlu diperhatikan, yaitu:  ei tidak berkorelasi dengan ej untuk semua nilai dari i dan j. ei tidak berkorelasi dengan return indeks pasar. Perhitungan return sekuritas dalam model indeks tunggal melibatkan dua komponen utama yaitu: Komponen return yang dikaitkan dengan keunikan perusahaan, dilambangkan dengan alpha ( α) Komponen return yang terkait dengan pasar, dilambangkan dengan beta (β) Salah satu kegunaan model indeks tunggal adalah penyederhaan dari model Markowitz. Dengan model indeks tunggal perhitungan risiko sekuritas diwakili dengan komponen beta (β). Penggunaan model indeks tunggal dapat memperkirakan tingkat keuntungan yang diharapkan untuk sekuritas individual. Dalam model indeks tunggal, kovarians antara saham A dan saham B hanya bisa dihitung atas dasar kesamaan respons kedua saham tersebut return pasar. Oleh karena itu, risiko yang relevan dalam model tersebut hanyalah risiko pasar. Secara sistematis, kovarians antar saham A dan B yang hanya terkait dengan risiko pasar bisa dituliskan sebagai:         Perhitungan kovarians model indeks tunggal dilakukan dengan menyederhanakan risiko ke dalam dua komponen, yaitu risiko pasar dan risiko keunikan perusahaan. Secara matematis, risiko dalam model indeks tunggal bisa digambarkan sebagai berikut:   Dalam model indeks tunggal menunjukkan bahwa tingkat keuntungan yang diharapkan terdiri dari komponen alpha ( α ) yang mewakili karakteristik individu perusahaan dan komponen beta ( β ) yang mewakili risiko yang berhubungan dengan pasar. Namun untuk covariance, hanya dipengaruhi oleh risiko pasar. Hal ini menunjukkan bahwa pergerakan saham bersama-sama adalah bereaksi terhadap perubahan yang terjadi dipasar. Persamaan perhitungan return dan risiko sekuritas dengan model indeks tunggal dapat juga diterapkan dalam perhitungan return dan risiko portofolio. Beta portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari beta saham yang membentuk portofolio tersebut. Dalam hal ini beta dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:        Persamaan untuk menghitung return portofolio dan risiko portofolio dengan menggunakan model indeks tunggal akan menjadi:               Bila investor mempunyai dana dengan proporsi sama pada N saham yang semakin besar, maka nilai term kedua menjadi semakin kecil dan mendekati 0.       Metode Analisis Data: 1.      Menghitung Tingkat Keuntungan (Return)  Rumus :                          Ri = Pt+1 – Pt                                          Pt  Hanya saja untuk maksud agar dalam analisis statistik perhitungan return tersebut tidak bias, karena terpengaruh oleh magnitude pembaginya, perhitungan return dilakukan dengan cara sebagai berikut :                          Ri = Ln (Pt+1 / Pt)  Dimana :  Ri = Tingkat keuntungan  Pt = Harga penutupan saham periode t  Pt+1 = Harga penutupan saham periode sesudahnya 2.      Menghitung Tingkat Keuntungan Yang Diharapkan (Expected Return) Rumus :                             Dimana :  E(Ri)= Tingkat keuntungan dari investasi i yang diharapkan  n = Banyaknya peristiwa yang mungkin terjadi    Rij= Tingkat keuntungan yang telah diperoleh 3.      Menghitung Resiko Investasi (Varian dan Standar Deviasi)  Rumus : Dimana :    4.      Menghitung Tingkat Keuntungan Yang Diharapkan Dari Portofolio (Expected Return Portofolio)  Rumus :                          Dimana :  E(Rp)  = Tingkat keuntungan yang diharapkan dari portofolio  Xi   = Proporsi dana yang diinvestasikan pada saham i   E(R i)= Tingkat keuntungan yang diharapkan dari saham i 5.      Menghitung Resiko Portofolio  Rumus :  σp² = XA².σA² + XB².σB² + XC².σC² + 2(XA.XB.ρAB.σAσB) + 2(XA.XC.ρAC.σAσC) 2(XB.XC.ρBC.σBσC) Dimana :  σp² = Resiko portofolio  XA = Proporsi dana yang diinvestasikan pada saham A  XB = Proporsi dana yang diinvestasikan pada saham B  Xc = Proporsi dana yang diinvestasikan pada saham C  σA²= Resiko investasi dari saham A  σB²= Resiko investasi dari saham B  σC²= Resiko investasi dari saham C ρAB = Koefisien korelasi antar tingkat keuntungan A dan B  ρAC = Koefisien korelasi antar tingkat keuntungan A dan C  ρBC = Koefisien korelasi antar tingkat keuntungan B dan C 6.      Menghitung Koefisien Korelasi  Rumus :                 Dimana :  ρij = Koefisien korelasi antara saham i dan j  X = Tingkat keuntungan investasi pada saham 1  Y = Tingkat keuntungan investasi pada saham 2  n = Jumlah periode investasi 7.      Menentukan Proporsi Investasi (Membentuk Portofolio) Proporsi yang dapat dibuat dari tiga sekuritas dalam penelitian ini sangat bervariasi. Proporsi investasi dapat ditentukan dengan menggunakan bilangan acak sehingga diperoleh kombinasi sekuritas (portofolio) yang cukup banyak. Tetapi untuk perhitungan pada penelitian ini hanya menyajikan sembilan pembentukan portofolio. Menggunakan sembilan pembentukan portofolio karena setelah diacak, persentase proporsi investasi yang seimbang antara satu sekuritas dengan sekuritas yang lain menghasilkan sembilan pembentukan portofolio.   ANALISIS PORTOFOLIO MANAJEMEN INVESTASI   Pada umumnya tujuan investor dalam melakukan investasi saham adalah untuk menghasilkan keuntungan maksimal dengan risiko yang minimal.Untuk dapat memaksimalkan keuntungan dan untuk meminimalkan risiko dalam suatu investasi saham, investor dapat melakukan portofolio (diversifikasi) saham. Dengan melakukan investasi lebih dari satu saham maka dapat mengurangi risiko kerugian. Dengan melakukan analisis portofolio, maka akan membantu investor dalam mengambil keputusan untuk menentukan portofolio efisien yang dapat memberikan keuntungan yang besar dengan risiko tertentu atau memberikan risiko terkecil dengan tingkat keuntungan tertentu. Dalam analisis portofolio ini, perhitungan dilakukan dengan menggunakan model Markowitz. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data harga saham bulanan dari tiga sekuritas yang diteliti. Tiga perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah PT Indosat Tbk, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Ketiga perusahaan tersebut dipilih karena mempunyai kinerja keuangan yang baik dan mempunyai penjualan yang baik di tahun 2008. Dari hasil perhitungan tingkat keuntungan yang diharapkan (return ekspektasi) dan tingkat risiko (standar deviasi) pada masing-masing portofolio, maka dapat disusun tabel perbandingan kesembilan portofolio sebagai berikut : Tabel 4.15 Hasil Perhitungan Return Ekspektasi dan Standar Deviasi Portofolio        Sumber: Data yang telah diolah, 2009 Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dari 9 komposisi portofolio yang dibentuk, terdapat dua komposisi portofolio yang efisien, yaitu : Portofolio ke-1 dengan kombinasi saham PT Indosat Tbk 25%, PT Indofood Sukses Makmur Tbk 25%, dan PT Indocement Tunggal Prakarsa 50% yang menghasilkan return ekspektasi terbesar sebesar 1,7195% dengan risiko sebesar 10,907%. Portofolio ke-3 dengan kombinasi saham PT Indosat Tbk 50%, PT Indofood Sukses Makmur Tbk 25%, dan PT Indocement Tunggal Prakarsa 25% yang menghasilkan risiko terkecil sebesar 9,428% dengan return ekspektasi sebesar 1,23%. Kerangka Evaluasi Kinerja Portofolio  Pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio merupakan tahap terakhir dari proses investasi yang berkesinambungan. Lewat tahap ini dapat diketahui apakah kinerja portofolio telah dapat memenuhi tujuan yang diharapkan. Evaluasi kinerja portofolio yang dilakukan investor mencakup dua hal yaitu (1) evaluasi kemampuan portofolio memperoleh return di atas portofolio yang dijadikan sebagai patok duga (benchmark) dan (2) evaluasi kesesuaian perolehan return dengan risiko yang ditanggung investor. Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam evaluasi kinerja portofolio adalah:   Tingkat risiko Hubungan antara risiko dan return bersifat linier positif artinya semakin tinggi risiko maka semakin besar pula return yang diharapkan. Ukuran evaluasi kinerja portofolio harus didasarkan pada hal ini, artinya pengukuran tidak hanya dilihat dari besarnya return portofolio yang dapat diperoleh tetapi juga harus memperhatikan besarnya risiko yang harus ditanggung untuk memperoleh return sebesar itu.   Periode waktu. Lamanya periode waktu juga akan memengaruhi tingkat return portofolio. Penilaian kinerja dari dua jenis atau lebih portofolio yang sama harus memperhatikan bahwa portofolio juga memiliki periode waktu yang sama.   Penggunaan benchmark yang tepat. Untuk dapat menilai kinerja portofolionya, investor perlu membandingkan return portofolio tersebut dengan return dari portofolio lain yang sebanding dan relevan. Portofolio benchmark tersebut juga harus dapat mencerminkan tujuan investasi investor.   Tujuan investasi. Perbedaan tujuan investasi akan memengaruhi kinerja portofolio. Misalnya: apabila investor memiliki tujuan investasi yang sifatnya jangka pendek maka kinerja portofolio yang dibentuknya relatif lebih besar daripada portofolio yang dibentuk dengan tujuan pertumbuhan jangka panjang.   Pengukuran Return Portofolio Evaluasi kinerja portofolio diawali dengan mengukur return yang dapat diperoleh dari suatu portofolio. Pengukuran return portofolio dibedakan menjadi dua cara: Time weighted rate of return (TWR): mengukur return yang ditawarkan oleh portofolio. Besarnya TWR tidak dipengaruhi oleh penambahan atau penarikan dana yang dilakukan oleh investor selama periode perhitungan return portofolio. TWR = (1+R1)(1+R2)(1+R3)…….(1+RN)-1 R dalam persamaan di atas melambangkan return yang diperoleh dalam setiap sub periode perhitungan. o   Dollar weighted rate of return (DWR): mengukur return yang diberikan portofolio. Besarnya DWR dipengaruhi oleh besarnya arus kas masuk dan keluar dalam investasi portofolio akibat penambahan atau penarikan dana yang dilakukan investor selama periode penghitungan return portofolio.     Notasi: Dt = penambahan dana saat t Wt = penarikan dana saat t n = jumlah penambahan dana m = jumlah penarikan dana r = tingkat bunga Ukuran Kinerja Portofolio Beberapa ukuran kinerja portofolio sudah memasukkan baik faktor return maupun risiko dalam perhitungannya. Adapun ukuran tersebut dibedakan menjadi: a.       Indeks Sharpe (reward to variability ratio). Indeks ini dikembangkan oleh William Sharpe. Benchmarkyang dipakai berdasar capital market line, yaitu dengan membagi premi risiko portofolio dengan deviasi standarnya. Semakin tinggi nilai indeks Sharpe suatu portofolio dibandingkan portofolio lain berarti kinerjanya juga semakin bagus. Dirumuskan:             b.      Indeks Treynor (reward to volatility ratio)  Ukuran kinerja ini dikembangkan oleh Jack Treynor. Berbeda dengan indeks Sharpe, maka indeks Treynor menggunakan benchmark security market line. Di sini asumsi yang dipakai adalah portofolio sudah terdiversifikasi dengan baik sehingga risiko yang dianggap relevan adalah risiko sistematis. Portofolio yang memiliki indeks Treynor yang semakin besar berarti kinerjanya juga semakin bagus. Dirumuskan:          c.       Indeks Jensen (Jensen’s differential return / Jensen’s alpha) Indeks ini menunjukkan perbedaan return aktual portofolio dengan expected return bila portofolio berada pada capital market line. Dirumuskan:       SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA             Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrem tersebut. Sistem perekonomian Indonesia saat ini adalah sistem perekonomian nasional kerakyatan yang mulai berlaku sejak terjadinya reformasi sejak tahun 1998.  Tekad pemerintah ini ditetapkan dalam ketetapan MPR Indonesia nomor IV/MPR/1999 yang mengatur mengenai garis-garis besar haluan Negara.             Dalam sistem perekonomian kerakyatan, pemerintah hanya berperan sebagai pencipta iklim sehat yang memungkinkan tumbuh dan berkembangnya dunia usaha di Indonesia, sedangkan kegiatan ekonomi dipegang secara aktif oleh masyarakat. Secara umum ada 3 (tiga) macam sistem perekonomian yang dikenal di dunia, yaitu : 1.      Sistem Ekonomi Pasar (Kapitalisme) Di dalam sistem ini setiap orang diberi kebebasan unutk melaksanakan kegiatan perekonomian, baik dalam hal kegiatan menjual dan membeli barang yang mereka inginkan serta kebebasan dalam memiliki faktor-faktor produksi. 2.      Sistem Ekonomi Terencana (Sosialisme) Di dalam sistem ekonomi sosialis pemerintah diharuskan memiliki dan menggunakan seluruh faktor produksi, namun kepemilikkan pemerintah atas faktor-faktor produksi tersebut hanyalah sementara. 3.      Sistem Ekonomi Campuran Sistem ini timbul sebagai akibat dari kegagalan sistem ekonomi pasar yang terlalu ketat, demikian juga halnya dengan sistem ekonomi terencana, tidak mampu menghilangkan kelas-kelas dalam masyarakat sehingga muncullah sistem ekonomi campuran. Indonesia adalah Negara yang terkenal akan keajaiban alamnya yang sungguh membuat takjub seluruh dunia, dan dipandang sebagai Negara maju oleh sebagian Negara di dunia.  Namun bagaimanakah jika dilihat dari sudut pandang perekonomiannya?             Perekonomian Indonesia saat ini menurut IMF Ekonomi Indonesia 2012 Tumbuh 6,3%, Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2012 sebesar 6,3%, jauh di bawah target pemerintah 6,7% akibat perlambatan ekspor. Namun, lembaga keuangan internasional ini menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini menjadi 6,4% dari prediksi sebelumnya 6,2%. Proyeksi pertumbuhan 2011 juga masih lebih rendah dibandingkan target pemerintah yang sebesar 6,5%.              Lain halnya menurut menteri BUMN Dahlan Iskan, yang meyakini ekonomi Indonesia pada 2012 dapat mengalahkan ekonomi Spanyol. "Untuk mengalahkan Spanyol...dibutuhkan syarat, bekerja, bekerja, bekerja dan tidak usah memikirkan politik," kata Dahlan, saat berpidato pada acara Anugerah Wira Usaha Mandiri, di Jakarta Convetion Center (JCC), Jumat. Menurt Dahlan, ekonomi Indonesia belakangan ini terus menunjukkan peningkatan tercermin dari kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB). "Tahun lalu (2011) ekonomi kita telah mengalahkan Belanda, tahun ini (2012) kita harus bisa melampaui ekonomi Spanyol," tegasnya. PDB Indonesia pada akhir 2011 menembus 800 miliar dolar AS, berarti mengalahkan ekonomi Belanda yang mencapai 700 miliar dolar AS. Melihat pertumbuhan ekonomi nasional yang terus positif di atas 6 persen per tahun, bukan hal yang mustahil Indonesia dapat disejajarkan dengan ekonomi negara-negara maju dalam beberapa tahun ke depan. Di depan sekitar 1.000 mahasiswa yang hadir pada acara Wira Usaha Mandiri tersebut, Dahlan berpesan bahwa ekonomi Indonesia juga ditentukan oleh seberapa besar peran dunia usaha. Menteri menuturkan banyak tantangan yang dihadapi jika ingin menjadi usahawan yang sukses. "Pengusaha pasti pernah jatuh, tetapi kejatuhan itu harus dijadikan sebagai cermin untuk bisa bangkit kembali hingga menjadi sukses," tegasnya. Dahlan mengajak pemuda untuk menjadi wirausaha sebagai wujud mengaktualisasi diri dalam kehidupan. "Berusaha saat usia muda merupakan masa yang ideal untuk mencapai kesuksesan dalam berbisnis, dengan catatan jujur, kreatif dan inovatif," katanya.  Jika dilihat dari sektor pariwisata Indonesia Berdasarkan data tahun 2010, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia sebesar 7 juta lebih atau tumbuh sebesar 10,74% dibandingkan tahun sebelumnya, dan menyumbangkan devisa bagi negara sebesar 7.603,45 juta dolar Amerika Serikat.  Dan dilihat dari sektor pertanian, pertanian (budidaya tanaman dan ternak) merupakan salah satu kegiatan yang paling awal dikenal peradaban manusia dan mengubah total bentuk kebudayaan. Para ahli prasejarah umumnya bersepakat bahwa pertanian pertama kali berkembang sekitar 12.000 tahun yang lalu dari kebudayaan di daerah Timur Tengah, yang meliputi daerah lembah Sungai Tigris dan Eufrat terus memanjang ke barat hingga daerah Suriah dan Yordania sekarang. Bukti-bukti yang pertama kali dijumpai menunjukkan adanya budidaya tanaman biji-bijian (serealia, terutama gandum kuna seperti emmer) dan polong-polong di daerah tersebut. Pada saat itu, 2000 tahun setelah berakhirnya Zaman Es terakhir di era Pleistosen, di dearah ini banyak dijumpai hutan dan padang yang sangat cocok bagi mulainya pertanian. Pertanian telah dikenal oleh masyarakat yang telah mencapai kebudayaan batu muda (neolitikum), perunggu dan megalitikum. Pertanian mengubah bentuk-bentuk kepercayaan, dari pemujaan terhadap dewa-dewa perburuan menjadi pemujaan terhadap dewa-dewa perlambang kesuburan dan ketersediaan pangan. Pembangunan sektor pertanian dapat merespon dan menjadi katalis pertumbuhan di sektor-sektor lainnya seperti perbankan, keuangan dan bisnis, pergdagangan, pengangkutan/ transportasi, jasa-jasa, dan industri pengolahan terutama industri pengolahan produk pertanian. Faktor lain yang mendukukung sektor pertanian menjadi sektor yang potensial karena kondisi tanah di Indonesia yang begitu subur dengan iklim tropis yang dimungkinkan dapat ditanami berbagai macam tumbuhan dan luas lautan Indonesia yang begitu luas hingga 70 persen luas Indonesia secara keseluruhan.  Permasalahan utama bangsa Indonesia adalah imperior kompleks. Yang berarti mempercayai bahwa produk bangsa Indonesia lebih buruk dibandingkan dengan produk bangsa lain. Masyarakat Indonesia lebih bangga menggunakan produk luar negeri dibandingkan dengan menggunakan produk dalam negerinya. Dampak Positif              Kondisi ekonomi AS dan Jepang yang tengah meningkat memiliki pengaruh yang besar pada perkembangan ekspor Indonesia.   Indonesian Economic performance in 1H 2010 & market outlook 2010             Pertumbuhan ekonomi global, memiliki dampak positif terhadap kondisi ekonomi Indonesia. Kondisi ekonomi AS dan Jepang sebagai proxi ekonomi dunia yang meningkat berpengaruh terhadap perkembangan ekspor Indonesia yang terus meningkat. Sampai dengan akhir semester kedua 2010, Ekspor Indonesia meningkat 17,2% YoY. Secara historis perkembangan kondisi ekspor Indonesia tersebut memiliki kaitan yang cukup erat dengan perkembangan ekonomi kedua negara tersebut.  Laju penguatan pertumbuhan ekonomi AS, sampai saat ini meskipun sedikit melambat namun masih dalam trend yang terus meningkat. Perbaikan angka penyerapan tenaga kerja serta turunnya angka pengangguran AS, menentukan daya beli konsumen dalam mengkonsumsi ekspor negara berkembang termsuk Indonesia. Sampai akhir Juli’2010 angka pengangguran AS telah mencapai 9,6% atau menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 10,1%. Dampak Negatif             Dampak negatif yang paling cepat dirasakan sebagai akibat dari krisis perekonomian global adalah pada sektor keuangan melalui aspek sentimen psikologis maupun akibat merosotnya likuiditas global. Penurunan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai sekitar 50,0 persen, dan depresiasi nilai tukar rupiah disertai dengan volatilitas yang meningkat. Sepanjang tahun 2008, nilai tukar rupiah telah terdepresiasi sebesar 17,5 persen. Kecenderungan volatilitas nilai tukar rupiah tersebut masih akan berlanjut hingga tahun 2009 dengan masih berlangsungnya upaya penurunan utang (deleveraging) dari lembaga keuangan global.