4. REMAJA
Masa perkembangan
setelah masa anak-
anak dan menuju
masa dewasa, yang
meliputi
perkembangan fisik,
kognitif, emosi,
sosial, moral, dan
kesadaran
beragama.
5. Batasan Usia Remaja
Remaja Awal
(12-15 Tahun)
Remaja Akhir
(18-21 Tahun)
Remaja Pertengahan
(15-18 Tahun)
6. Pertumbuhan
Perubahan yang bisa
diukur, dilihat atau
diraba
Biasanya menyangkut
fisik (bentuk dan ukuran)
Misalnya : pertumbuhan
tinggi badan, mulai
tumbuh kumis,
Rangkaian perubahan fisik
dan mental
Bersifat perasaan, minat, dan
perhatian termasuk
perkembangan nilai-nilai
Misalnya : perhatian terhadap
lawan jenis, rasa benci, cinta,
cemburu
Perkembangan
7. Ciri Perkembangan Remaja
Menurut Hurlock, masa remaja :
• sebagai Periode yang Penting
• sebagai Periode Peralihan
• sebagai periode perubahan
• sebagai usia bermasalah
• sebagai masa mencari identitas
• sebagai usia yang menimbulkan
ketakutan
• sebagai masa yang tidak realistik
• sebagai ambang masa dewasa
8. Tugas
Perkembangan
Masa Remaja
• Mampu menerima keadaan fisiknya;
• Mampu menerima dan memahami
peran seks usia dewasa;
• Mampu membina hubungan baik
dengan anggota kelompok yang
berlainan jenis;
• Mencapai kemandirian emosional;
• Mencapai kemandirian ekonomi;
• Mengembangkan konsep dan
keterampilan intelektual yang sangat
diperlukan untuk melakukan peran
sebagai anggota masyarakat;
9. • Memahami dan
menginternalisasikan nilai-nilai
orang dewasa dan orang tua;
• Mengembangkan perilaku
tanggung jawab social yang
diperlukan untuk memasuki dunia
dewasa;
• Mempersiapkan diri untuk
memasuki perkawinan;
• Memahami dan mempersiapkan
berbagai tanggung jawab
kehidupan keluarga.
Tugas Perkembangan
Masa Remaja
12. Perubahan
Internal
• Sistem Pencernaan
Perut menjadi lebih panjang dan tidak lagi
berbentuk pipa, usus bertambah panjang dan
bertambah besar, otot-otot di perut dan dinding
usus menjadi lebih tebal dan lebih kuat, hati
bertambah berat dan kerongkongan bertambah
panjang.
• Sistem Peredaran Darah
Jantung tumbuh pesat selama masa remaja,
pada usia 17 atau 18, beratnya 12 kali lipat
berat waktu lahir, panjang dan tebal dinding
pembuluh darah meningkat dan mencapai
tingkat kematangan bilamana jantung sudah
matang.
• Sistem Pernapasan
Kapasitas paru-paru anak permpuan hampir
13. Perubahan
Internal
• Sistem Endrokin
• Kegiatan gonad yang meningkat pada
masa puber menyebabkan ketidak
seimbangan sementara dari seluruh
sistem endokrin pada masa awal masa
puber.Kelenjar-kelenjar seks berkembang
pesat dan berfungsi, meskipun belum
mencapai ukuran matang sampai akhir
masa remaja atau awal masa dewasa.
• Jaringan Tubuh
• Perkembangan kerangka berhenti rata-
rata pada usia 18. Jaringan selain tulang
terus berkembang sampai tulang
mencapai ukuran matang, khususnya
bagi perkembangan jaringan otot.
16. • teori Piaget menyimpulkan bahwa remaja
merupakan suatu periode dimana
seseorang mulai berfikir secara abstrak
dan logis
• Berbagai penelitian menunjukkan adanya
perbedaan yang konsisten antara
kemampuan kognitif anak-anak dan
remaja. Dibandingkan anak-anak, remaja
memiliki kemampuan lebih baik dalam
berfikir hipotetis dan logis.
Perkembangan
kognitif
17. 1. Tahap awal operasional formal
• Pemikiran Abstrak
• Logika
• Metakognisi
• Penalaran hipotesis
2. Tahap akhir Operasional Formal
• Pemikiran Abstrak
• Logika
• Metakognisi
• Penalaran Hipotesis
Perkembangan
kognitif
18. 1.Idealisme dan mudah
mengkritik
2.Sifat argumentatif
3.Sulit untuk memutuskan
sesuatu
4.Kemunafikan yang tampak
nyata,
5.Kesadaran diri
6.Keistimewaan dan
kekuatan
6 Karakteristik
Ketidakmatangan
berpikir
19. Perubahan pemrosesan informasi pada
remaja
Terdapat dua kategori perubahan pada kognisi
remaja, yaitu:
1.Perubahan struktural
2.Perubahan fungsional
Perkembangan bahasa
Pada usia 16-18 tahun, orang-orang pada
umumnya menguasai sekitar 80,000 kata
(Owens, 1996). Dengan munculnya
pemikiran formal, remaja dapat
mendefinisikan beberapa kata abstrak
seperti cinta, keadilan, dan kebijaksanaan
20. Perkembangan Moral Remaja
Mitchell telah meringkaskan lima perubahan
dasar dalam moral yang harus dilakukan oleh
remaja yaitu:
1) Pandangan moral individu semakin lama
semakin abstrak dan kurang konkret
2) Keyakinan moral lebih berpusat pada apa
yang benar dan kurang pada apa yang salah.
3) Penilaian moral menjadi semakin kognitif dan
berani mengambil keputusan terhadap
berbagai masalah moral yang dihadapinya.
4) Penilaian moral menjadi kurang egosentris.
5) Penilaian moral secara psikologis menjadi
lebih mahal
21. 1) Mengganti konsep moral khusus
dengan konsep moral umum
2) Merumuskan konsep moral yang baru
dikembangkan ke dalam kode moral
sebagai kode prilaku
3) Melakukan pengendalian terhadap
perilaku sendiri.
Ada tiga tugas pokok remaja dalam mencapai
moralitas remaja dewasa, yaitu:
22. Tahap Penalaran Prakonvensional
(4 – 10 Tahun)
Tahap Penalaran Konvensional
(10 – 13 Tahun)
Tahap Penalaran Pascakonvensional
(Awal masa remaja)
Menurut Kohlberg
ada 3 tahap
perkembangan moral
23. Faktor – faktor
yang
mempengaruhi
Kurangnya
perhatian dan
pendidikan
agama oleh
keluarga
Gagal dalam
studi/
pendidikan
Peranan media
massa
Pengaruh
lingkungan
yang tidak baik
Perkembangan
teknologi
modern
Tekanan
psikologi yang
dialami remaja
24. Dampak dari perkembangan moral yang
dialami oleh remaja sebagai berikut :
1. Mempunyai standar moral yang
diakui dan diyakini dirinya dan
kelompoknya
2. Merasa bersalah bila menyadari
perilakunya tidak sesuai dengan
standar moral yang diyakininya
3. Merasa malu bila sadar terhadap
penilaian buruk kelompoknya
25. • Bentuk-bentuk Emosi pada
Masa Perkembangan Remaja
menurut Ali, M & Ansori,
M2004
a) Cinta kasih sayang
b) Gembira dan bahagia
c) Kemarahan dan
Permusuhan
d) Frustasi dan Dukacita
26. • Perubahan jasmani
• Perubahan pola interaksi dengan
orang tua
• Perubahan interaksi dengan
teman sebaya
• Perubahan pandangan luar
Faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan
emosi remaja
27. KEADAAN EMOSI PADA
REMAJA
a. Ketegangan emosi meninggi
sebagai akibat dari perubahan fisik
dan kelenjar
b. Meningginya emosi terutama
karena anak laki-laki dan
perempuan berada di bawah
tekanan sosial dan menghadapi
kondisi baru
c. Mengalami ketidakstabilan dari
waktu ke waktu sebagai
konsekuensi dari usaha penyesuaian
diri pada pola perilaku & harapan
sosial yang baru
28. POLA EMOSI PADA REMAJA
• Rangsangan yang
membangkitkan emosi dan
pengendalian latihan individu
terhadap ungkapan emosi mereka
Letak pola
emosi remaja
• Menggerutu
• Tidak mau berbicara
• Dengan suara keras mengkritik
orang-orang yang menyebabkan
amarah
• Iri hati
• Mengeluh
• Menyesali diri sendiri
• Suka bekerja sambilan agar dapat
memperoleh uang untuk membeli
barang yang diinginkan
Ungkapan
emosi
remaja
29. KEMATANGAN
EMOSI
• Tidak meledakkan emosinya
dihadapan orang lain, tetapi menunggu
saat dan tempat yang lebih tepat untuk
mengngkapkan emosinya dengan
cara-cara yang lebih diterima.
• Remaja mampu menilai situasi secara
kritis terlebih dahulu sebelum bereaksi
secara emosional
• Memberikan emosi yang stabil, tidak
berubah dari satu emosi/suasana hati
ke suasana hati yang lain.
30. Perkembangan Emosi
b. Lari dalam kenyataan
(regresif) : suka
melamun, pendiam,
senang menyendiri,
mengkonsumsi obat
penenang, minuman
keras atau obat
terlarang.
a. Agresif : melawan, keras
kepala, berkelahi, suka
mengganggu dan lain-lain.
Di lingkungan kurang
kondusif
31. Di lingkungan kondusif
a. Adukasi (ketepatan) emosi :
cinta, kasih sayang, simpati,
altruis (senang menolong),
respek
(menghormati,menghargai),
ramah, dll.
b. Mengendalikan emosi : tidak
mudah tesinggung, tidak
agresif, wajar, optimistik, tdk
meledak-ledak, menghadapi
frustasi secara sehat dan
bijaksana.
Perkembangan Emosi
32. Perkembangan Sosial pada
Masa Remaja
Remaja telah mengalami
perkembangan kemampuan untuk
1. Memahami orang lain (social cognition)
2. Menjalin persahabatan
3. Memilih teman yang memiliki sifat dan
kualitas psikologis yang relatif sama
dengan dirinya (hobi, minat, sikap, nilai-
nilai dan kepribadiannya.
33. Perkembangan
Sosial
4. Secara bertahap melepaskan
ketergantungannya pada orang
tua
5. Untuk mendapatkan rasa aman
biasanya dengan cara
membuat kelompok dengan
teman sebaya,
6. Mulai tertarik untuk bergaul
dengan lawan jenis secara
individual.
7. Penyesuaian terhadap norma
pergaulan dalam lingkungan
35. Proses Sosialisasi
Ada tiga proses sosialisasi yaitu:
•Belajar berprilaku yang dapat diterima
secara sosial
•Memainkan peran yang dapat diterima
•Perkembangan sikap social
37. Secara bertahap, dimulai dengan
menemukan identitas atau jati dirinya
Masa remaja disebut juga masa
untuk menemukan identitas diri (self
identity). Usaha pencarian identitas
pun, banyak dilakukan dengan
menunjukkan perilaku coba-coba,
perilaku imitasi atau identifikasi.
Tindakan untuk menemukan
identitas diri ini karena remja ingin
diakui keberadaannya dalam
lingkungannya, sehingga remaja
melakukan berbagai cara untuk
menunjukan eksistensinya.
Perkembangan
kepribadian Remaja
38. Usaha-usaha agar kepribadian remaja
menjadi matang antara lain:
1. Menentukan cita-cita yang realistik
yang mungkin tercapai.
2. Belajar menilai kelebihan dan
kekurangan diri.
3. Harus mempunyai konsep diri yang
stabil.
4. Harus bisa menghargai hal-hal yang
telah dicapai dan memperbaiki
kekurangan.
Perkembangan
kepribadian Remaja
39. kegagalan dalam mencapai kepribadian yang ideal.
Hal ini disebabkan karena:
1. Pola kepribadian yang sudah dibentuk sejak
anak-anak yang sudah mulai stabil dan cenderung
menetap.
2. Kondisi lingkungan yang mempengaruhi konsep
diri (inti dari pola kepribadian) sering tidak terkendali.
Pengaruh konsep diri remaja dari :
Usia Kematangan
Penampilan Diri
Nama dan Julukan
Kepatutan Seks
Hubungan Keluarga
teman Sebaya
Kreativitas
Cita-cita
40. Remaja akhir sudah mulai dapat memahami,
mengarahkan, mengembangkan, dan memelihara
identitas diri.Tindakan antisipasi remaja akhir adalah:
•Berusaha bersikap hati-hati dalam berperilaku dan
menyikapi kelebihan dirinya
•Mengkaji tujuan dan keputusan untuk menjadi
model manusia yang diidamkan
•Memperhatikan etika masyarakat, kehendak orang
tua, dan sikap teman-temannya
•Mengembangkan sikap-sikap pribadinya
42. Remaja akhir sudah mulai dapat memahami, mengarahkan,
mengembangkan, dan memelihara identitas diri.Tindakan
antisipasi remaja akhir adalah:
•Berusaha bersikap hati-hati dalam berperilaku dan
menyikapi kelebihan dirinya
•Mengkaji tujuan dan keputusan untuk menjadi model
manusia yang diidamkan
•Memperhatikan etika masyarakat, kehendak orang tua,
dan sikap teman-temannya
•Mengembangkan sikap-sikap pribadinya
43. Perkembangan Kesadaran
Beragama Masa Remaja
Iman dan hati adalah penentu
perilaku dan perbuatan seseorang.
Bagaimana perkembangan
spiritual ini terjadi pada psikologi
remaja? Sesuai dengan
perkembangannya kemampuan
kritis psikologi remaja hingga
menyoroti nilai-nilai agama dengan
cermat. Mereka mulai membawa
nilai-nilai agama ke dalam kalbu
dan kehidupannya
44.
45. Nama : Sheyna
Usia : 13 tahun
Penderita Bipolar Disorder
Beberapa kali mencoba bunuh diri karena
depresi
Riwayat sakit mental dikeluarga dari nenek
(pihak ibu) dan bibi (pihak ayah)
Kondisi keluarga :
Orang tua overprotective dengan 2 kakak
laki-laki yang pembangkang. Kondisi
keluarga tidak kondusif karena sering terjadi
pertengkaran.
46.
47.
48. Penelitian ini adalah salah satu beberapa
penelitian yang berfokus pada deteksi dini BD
kalangan remaja dalam pengaturan klinis.
remaja pada risiko mengembangkan BD
awalnya sering hadir dengan depresi atau
psychopathologi non-spesifik lainnya.
Secara fisiologis, salah satu faktor utama
penyebab seseorang mengidap BD adalah
karena terganggunya keseimbangan cairan
kimia utama di dalam otak seperti
hormon norepinephrin, dopamine,
dan serotonine. Ada pula Central Nervous
49. Sementara itu, secara psikologis, seseorang yang
mengalami banyak tekanan dari dalam maupun
luar dirinya akan dapat
mengalami disstres berkepanjangan. Apabila
tidak ditambah dengan strategi pemecahan
masalah (coping) yang memadai, maka ia pun
dapat menderita BD.
Pola asuh orangtua
yang neglectful dan abusive juga mempengaruhi
perkembangan anak, di mana anak
berkemungkinan untuk mengalami depresi yang
disebabkan oleh stress.
50. Cara terbaik untuk memberikan treatment
kepada Sheyna adalah dengan
memberikan pengobatan medis yang tepat
Misalnya, mengkombinasikan pemberian
obat antipsychotic (seperti: Seroquel)
dan mood-stabilizer (seperti: Lithium),
51. Selain pengobatan medis juga harus
ditambah psikoterapi
seperti:
terapi regulasi emosi,
anger management untuk membantu
Sheyna dalam mengatasi mania dan
depresi yang muncul di dirinya
52.
53. Psychasthenia adalah gangguan psikologis
yang ditandai dengan fobia, obsesi,
kompulsi, atau kecemasan berlebihan.
Psychasthenia : gangguan neurotik
Psychasthenia mirip dengan gangguan
obsesif-kompulsif namun bukan konsep asli
dari pengurangan tonus psikologis.