SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  16
BAB I

                                 PENDAHULUAN




1.1 Latar Belakang

       Pada hakikatnya manusia tidak dapat memenuhi kebutuhanya sendiri,
manusia senantiasa membutuhkan orang lain. Pada akhirnya manusia hidup secara
berkelompok dan membentuk suatu organisasi yang berusaha mengatur dan
mengarahkan tercapainya tujuan hidup kelompok tersebut, di mulai dari kelompok
terkecil ke kelompok yang besar ,mulanya hidup dalam keluarga selanjuntya mereka
membentuk kelompok lebih besar lagi seperti suku, masyarakat, bangsa dan negara
yang bersatu untuk mencapai tujuan dan kepentingan yang sama.

       Atas persamaan itulah terbentuk bangsa dan negara, yang masing - masing
memiliki arti yang berbeda tetapi bermakna sama. bangsa dan negara adalah orang
orang yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarah serta
berpemerintahan sendiri dan mempunyai kepentingan yang sama.

       Dewasa ini, kita telah terbiasa dengan berbagai aspek kehidupan baik itu
dalam lingkup keluarga, masyarakat ataupun bangsa. Berkaitan dengan hal ini maka
penyusun menyadari bahwa begitu pentingnya upaya untuk menjaga kelestarian
budaya hidup antar masyarakat dalam suatu negara yang aman, nyaman , tentram dan
sejahtera.

       Serta dalam hidup bermasyarakat harus disadari bahwa adanya keterikatan
kita dengan norma – norma yang berlaku pada saat itu. Misalnya di lingkungan
daerah masih ada yang namanya adat istiadat atau kebiasaan yang secara turun
temurun melekat pada diri setiap orang tua kita, tentunya pada kita sendiri. Adat
istiadat tersebut harus dipenuhi karena telah disepakati oleh masyarakat terdahulu.



                                          1
Tetapi pada kenyataannya norma atau adat istiadat tersebut belum sepenuhnya
dilaksanakan, karena mungkin adanya modernisasi baik itu dalam hal budaya,
ideologi, ataupun dalam bidang lain. Oleh karena itu kita harus mempunyai filter
dalam menghadapi globalisasi zaman tersebut supaya hal yang positif dapat kita
ambil dan tetap melestarikan budaya hidup berbangsa dan bernegara yang baik.




1.2    Tujuan Penulisan Makalah

       Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah – satu
tugas Ujian Akhir Semester ( UAS ) mata kuliah Pancasila pada khususnya, serta
untuk mengetahui tentang pentingnya kehidupan berbangsa dan bernegara          pada
umumnya.




1.3    Rumusan Masalah

       Makalah tentang “ Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara “ , mencakup
beberapa permasalahan yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimana pentingnya kehidupan berbangsa dan bernegara?

2. Apa sajakah norma- norma yang ada dalam hidup berbangsa?

3. Bagaimana hubungan norma yang satu denagn norma yang lainnya?

4. Apakah hakikat kehidupan berbangsa dan bernegara yang sebenarnya?

5. Bagaimana peranan mahasiswa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara?




                                         2
1.4     Sistematika Penulisan

        Karya tulis ini terdiri dari tiga Bab dengan sistematika penulisan sebagai
berikut :

 Bab I : Pendahuluan, yang memuat latar belakang, rumusan masalah, dan
        sistematika penulisan.

Bab II : Pembahasan, berisikan tentang pengenalan, hakikat, norma – norma serta
            peranan mahasiswa dalam kehidupan berbangsa dan berbangsa.

Bab III : Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.




                                          3
BAB 11

                                PEMBAHASAN



2.1 Pentingnya Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara




       Seorang ahli / negarawan mengatakan bahwa manusia dinamakan Zoon
Politicon yang artinya manusia selalu mempunyai keinginan untuk hihup secara
bersama – sama. Untuk memenuhi kebutuhan manusia tersebut, maka manusia harus
saling berhubungan, komunikasi, saling menolong satu sama lain. Jadi setiap
manusia, baik sebagai individu atauanggota masyarakat selalu membutuhkan bantuan
orang lain. Dalam interaksi sosial tersebut, setiap individu bertindak sesuai dengan
kedudukan, status sosial, dan peran yang mereka masing-masing. Tindakan manusia
dalam interaksi sosial itu senantiasa didasari oleh nilai dan norma yang berlaku di
masyarakat.

       Di dalam TAP MPR RI No.VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan
Berbangsa dan Bernegara. dijelaskan tentang pengertian etika kehidupan 1998, serta
kaitannnya dengan pancasila yang      harus dilaksanakan secara konsisten dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara .

       Dalam hal ini juga harus adanya keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Keterbukaan artinya memberikan peluang pihak luar untuk
masuk dan menerima berbagai hal dari luar masuk, baik di bidang ilmu pengetahuan
dan teknologi, kebudayaan, ideology, paham, dan aliran maupun ekonomi.
Keterbukaaan sangat erat kaitanya dengan arus informasi dan komunikasi. Bagi
bangsa bangsa di dunia yang menutup informasi dan komunikasi, mereka akan




                                         4
dikucilkan dari percaturan dunia. Oleh karena itu, mutlak bagi suatu bangsa dan
negara untuk masuk dalam kancah informasi dan komunikasi.

       Diantara beberapa faktor yang mendukung kesiapan warga negara untuk
menyongsong perubahan menuju kehidupan yang modern, antara lain adalah suasana
keterbukaan. Negara dan bangsa tidak boleh menutup diri dari segala sesuatu yang
datang dari luar, baik dalam bentuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
maupun berbagai pola hidup, pola berpikir, dan konsep yang siap pakai untuk suatau
pembaharuan.

       Dalam menghadapi keterbukaan, kita harus tetap bersikap waspada bahwa
tidak semua kemajuan yang berasal dari luar itu cocok dengan kepribadian bangsa
kita. Oleh karena itu, pancasila harus menjadi filter untuk semua karena pancasila
merupakan pandangan hidup bangsa. Suasana keterbukaaan dimaksudkan sebagai
keterbukaaan dalam berbagai bidang kehidupan, antara lain keterbukaan iklim politik,
yaitu bahwa setiap warga berhak mengemukaakan pendapatnya sejauh tidak
bertentangan dalam Undang Undang Dasar 1945. Jika dimaksudkan untuk
menjujnjung tinggi dasar Negara kita, keterbukaaan itu hendaknya benar benar
ditegakan dalam kesatuan nafas dengan semangat filafat pancasila dan UUD 1945.

       Selain itu, dengan adanya keterbukaaan sudah barang tentu semuanya boleh di
ungkapkan ke public (umum). Pornografi yang terlarang misalnya tidak boleh di
publikasikan dengan dallih keterbukaan atau kebebasan. Kita telah bersepakat bahwa
keterbukaaan itu bukan tanpa batas. Keterbukaan tanpa batas dapat memperbesar
peluang timbulnya konflik yang sulit dikendalikan, yang akhirnya menjurus kearah
timbulnya keresahan dan kekacauan, hal itulah yang harus kiata hindari.

       Di samping suasana keterbukaan adalah sistem mobilitas sosial terbuka, yakni
Negara Republik Indonesia menganut asas bahwa setiap warga negara mempunyai
kedudukan yang sama di depan hukum dan pemerintahan dan ini merupakan prinsip
kedaulatan rakyat yang terdapat dalam pasal 27 ayat (1) UUD 1945, 28D ayat (1) dan


                                         5
(2) yang menpunyai ketentuan kesamaan di dalam hukum dan wajib menjunjung
hukum dan pemerintahan dengan tidak ada kecualinya dan setiap orang berhak atas
pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil atau tidak ada
diskriminasi .

       Keadilan diartikan sebagai tindakan yang tidak sewenang - wenang. Keadilan
pada hakikatnya adalah memberikan atau memperlakukan seseorang atau suatu pihak
sesuai dengan apa yang menjadi haknya. Karenanya, sesuatu yang menjadi hak setiap
manusia diakui dan diperlakukan sesuai dengan harkat martabatnya, yang sama
derajatnya.

       Menegakkan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sangatlah
penting karena keadilan merupakan suatu ukuran keabsahan dalam suatu tatanan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Oleh karena itu harus ada
jaminan terhadap tegaknya keadilan. Menurut John Rawis jaminan terhadap keadilan
harus diberlakukan dua prinsif yaitu:

a.      Prinsif kebebasan yang sama sebesar – besarnya ( principle of the greatest
equallibertty ) atau setiap orang memiliki hak yang sama atas seluruh sistem
kebebasan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

b.      Prinsip perbedaan ( the difference principle ) serta prinsip persamaaan yang
adil dalam kesempatan baik dalam bidang pemerintahan dll.

       Jadi, jaminan keadilan dimaksudkan untuk menyebutkan keseimbangan dan
pembagian yang professional terhadap hak dan kewajiban setiap warga negara yang
mencakup seluruh aspek kehidupan. Hal ini memungkinkan tidak adanya monopoli
dan pemusatan salah satu aspek kehidupan pada suatu kehidupan berbangsa dan
bernegara, dari jaminan yang berlaku ditengah tengah kehidupan berbangsa dan
bernegara itu akan mendorong integritas bangsa yang hakiki .




                                         6
Mereka sebagai warga negara merasa bangga memiliki negara yang benar -
benar mengedepankan keadilan dan norma - norma hukum yang ditetapkan, jaminan
keadilan akan mampu menciptakan situasi dan kondisi yang mendukung ( kondusif ),
sehingga stabilitas nasional diharapkan semakin mantap dalam upaya memajukan
keamanan dan ketertiban dalam berbangsa dan bernegara.

       Selain itu juga dibutuhkan norma - norma yang berlaku dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hal ini sangat penting karena berhubungan
dengan segala sesuatu permasalahan yang terjadi di masyarakat pada umummya dan
untuk lebih memudahkan batasan pengertian hukum dan sanksinya.




2.2    Hakikat Norma, Kebiasaan, Adat Istiadat dan Peraturan yang berlaku
       Di masyarakat

       Setiap manusia atau negara diikat oleh norma yang menjamin keamanan,
ketertiban demi kelangsungan hidupnya. Manusia dilahirkan dan hidup tidak
terpisahkan satu sama lain, melainkan berkelompok. Hidup berkelompok ini
merupakan kodrat manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Selain itu juga untuk
mempertahankan hidupnya, baik terhadap bahaya dari dalam maupun yang datang
dari luar. Setiap manusia akan terdorong melakukan berbagai usaha            untuk
menghindari atau melawan dan mengatasi bahaya - bahaya itu.

       Dalam     hidup   berkelompok    itu   terjadilah   interaksi antar manusia.
Kalian juga senantiasa mengadakan interaksi dengan teman-teman kalian, bukan?
Interaksi yang kalian lakukan pasti ada kepentingannya, sehingga bertemulah dua
atau lebih   kepentingan.     Pertemuan kepentingan tersebut disebut     “kontak“.
Menurut Surojo Wignjodipuro, ada dua macam kontak, yaitu :

1. Kontak yang menyenangkan, yaitu jika kepentingan - kepentingan yang bertemu
saling memenuhi. Misalnya, penjual bertemu dengan pembeli.


                                        7
2. Kontak yang tidak menyenangkan, yaitu jika kepentingan-kepentingan yang
bertemu bersaingan atau berlawanan.        Misalnya,       pelamar yang bertemu dengan
pelamar yang lain, pemilik barang bertemu dengan pencuri.

       Mengingat banyaknya kepentingan, terlebih kepentingan antar pribadi, tidak
mustahil terjadi konflik antar sesama manusia, karena kepentingannya saling
bertentangan. Agar kepentingan pribadi tidak terganggu dan setiap orang merasa
merasa aman, maka setiap bentuk gangguan terhadap kepentingan harus dicegah.
Manusia selalu berusaha agar tatanan masyarakat dalam keadaan tertib, aman, dan
damai, yang menjamin kelangsungan hidupnya.

       Sebagai    manusia     yang    menuntut           jaminan kelangsungan hidupnya,
harus diingat pula   bahwa manusia adalah mahluk sosial. Menurut Aristoteles,
manusia itu adalah Zoon Politikon, yang dijelaskan lebih lanjut oleh Hans Kelsen
“man is a social and politcal being” artinya manusia itu adalah mahluk sosial yang
dikodratkan hidup dalam kebersamaan dengan sesamanya dalam masyarakat, dan
mahluk yang terbawa oleh kodrat sebagai mahluk sosial itu selalu berorganisasi.

       Kehidupan dalam kebersamaan (ko-eksistensi) berarti adanya hubungan
antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya. Hubungan yang dimaksud
dengan hubungan sosial (social relation) atau relasi sosial. Yang dimaksud hubungan
sosial adalah hubungan antar subjek yang saling menyadari kehadirannya masing -
masing. Dalam hubungan sosial        itu        selalu    terjadi   interaksi   social yang
mewujudkan jaringan relasi-relasi sosial (a web of social relationship) yang disebut
sebagai masyarakat. Dinamika kehidupan masyarakat menuntut cara berperilaku
antara satu dengan yang lainnya untuk mencapai suatu ketertiban.

       Ketertiban didukung oleh tatanan yang mempunyai sifat berlain-lainan karena
norma-norma yang mendukung masing-masing tatanan mempunyai sifat yang tidak
sama. Oleh karena itu, dalam masyarakat yang teratur setiap manusia sebagai anggota



                                            8
masyarakat harus memperhatikan norma atau kaidah, atau peraturan hidup yang ada
dan hidup dalam masyarakat.




       2.2.1 Pengertian Norma, Kebiasaan, Adat-istiadat dan Peraturan




       Setiap individu dalam kehidupan sehari-hari melakukan interaksi dengan
individu atau kelompok lainnya. Interaksi sosial mereka juga senantiasa didasari oleh
adat dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Misalnya interaksi sosial di dalam
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan lain
sebagainya.

       Masyarakat yang menginginkan hidup aman, tentram dan damai tanpa
gangguan, maka bagi tiap manusia perlu menjadi pedoman bagi segala tingkah laku
manusia dalam pergaulan hidup, sehingga kepentingan masing-masing dapat
terpelihara dan terjamin. Setiap anggota masyarakat mengetahui hak dan kewajiban
masing-masing. Tata itu lazim disebut kaidah (berasal dari bahasa Arab) atau norma
(berasal dari bahasa Latin) atau ukuran-ukuran. Norma adalah kaidah atau aturan
yang berlaku sebagai petunjuk dalam kehidupan sehari – hari.

       Norma-norma itu mempunyai dua macam isi, dan menurut isinya berwujud:
perintah dan larangan. Apakah yang dimaksud perintah dan larangan menurut isi
norma tersebut? Perintah merupakan kewajiban bagi seseorang untuk berbuat sesuatu
oleh karena akibat-akibatnya dipandang baik. Sedangkan larangan merupakan
kewajiban bagi seseorang untuk tidak berbuat sesuatu oleh karena akibat-akibatnya
dipandang tidak baik. Ada bermacam-macam norma yang berlaku di masyarakat.
Macam-macam norma yang telah dikenal luas ada empat, yaitu:




                                         9
a. Norma Agama :

       Ialah peraturan hidup yang harus diterima manusia sebagai perintah - perintah,
larangan - larangan dan ajaran-ajaran yang bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa.
Pelanggaran terhadap norma ini akan mendapat hukuman dari Tuhan Yang Maha Esa
berupa “siksa” kelak di akhirat. Contoh norma agama ini diantaranya ialah:

a) “Kamu dilarang membunuh”.

b) “Kamu dilarang mencuri”.

c) “Kamu harus patuh kepada orang tua”.

d) “Kamu harus beribadah”.

e) “Kamu jangan menipu”.




b. Norma Kesusilaan :

       Ialah peraturan hidup yang berasal dari suara hati sanubari manusia.
Pelanggaran norma kesusilaan ialah pelanggaran perasaan yang berakibat penyesalan.
Norma kesusilaan bersifat umum dan universal, dapat diterima oleh seluruh umat
manusia. Contoh norma ini diantaranya ialah :

a) “Kamu tidak boleh mencuri milik orang lain”.

b) “Kamu harus berlaku jujur”.

c) “Kamu harus berbuat baik terhadap sesama manusia”.

d) “Kamu dilarang membunuh sesama manusia”.




                                          10
c. Norma Kesopanan :

         Ialah norma yang timbul dan diadakan oleh masyarakat itu sendiri untuk
mengatur pergaulan sehingga masing-masing anggota masyarakat saling hormat
menghormati. Akibat dari pelanggaran terhadap norma ini ialah dicela sesamanya,
karena sumber norma ini adalah keyakinan masyarakat yang bersangkutan itu sendiri.

         Hakikat norma kesopanan adalah kepantasan, kepatutan, atau kebiasaan yang
berlaku dalam masyarakat. Norma kesopanan sering disebut sopan santun, tata krama
atau adat istiadat.

         Norma kesopanan tidak berlaku bagi seluruh masyarakat dunia, melainkan
bersifat khusus dan setempat (regional) dan hanya berlaku bagi segolongan
masyarakat tertentu saja. Apa yang dianggap sopan bagi segolongan masyarakat,
mungkin bagi masyarakat lain tidak demikian. Contoh norma ini diantaranya ialah :

a) “Berilah tempat terlebih dahulu kepada wanita di dalam kereta api, bus
dan lain-lain, terutama wanita yang tua, hamil atau membawa bayi”.

b) “Jangan makan sambil berbicara”.

c) “Janganlah meludah di lantai atau di sembarang tempat” dan.

d) “Orang muda harus menghormati orang yang lebih tua”.




d. Norma Hukum :

         Ialah peraturan-peraturan yang timbul dan dibuat oleh lembaga kekuasaan
negara. Isinya mengikat setiap orang dan pelaksanaanya dapat dipertahankan dengan
segala    paksaan     oleh   alat-alat   negara,   sumbernya   bisa   berupa   peraturan
perundangundangan, yurisprudensi, kebiasaan, doktrin, dan agama. Keistimewaan
norma hukum terletak pada sifatnya yang memaksa, sanksinya berupa ancaman


                                             11
hukuman. Penataan dan sanksi terhadap pelanggaran peraturan-peraturan hukum
bersifat heteronom, artinya dapat dipaksakan oleh kekuasaan dari luar, yaitu
kekuasaan negara. Contoh norma ini diantaranya ialah :

a) “Barang siapa dengan sengaja menghilangkan jiwa/nyawa orang lain, dihukum
karena membunuh dengan hukuman setingi-tingginya 15 tahun”.

b) “Orang yang ingkar janji suatu perikatan yang telah diadakan, diwajibkan
mengganti kerugian”, misalnya jual beli.

c) “Dilarang mengganggu ketertiban umum”.

       Hukum biasanya dituangkan dalam bentuk peraturan yang tertulis, atau
disebut juga perundang-undangan. Perundang-undangan baik yang sifatnya nasional
maupun peraturan daerah dibuat oleh lembaga formal yang diberi kewenangan untuk
membuatnys.Oleh karena itu,norma hukum sangat mengikat bagi warga negara.

        Kebiasaan merupakan norma yang keberadaannya dalam masyarakat diterima
sebagai aturan yang mengikat walaupun tidak ditetapkan oleh pemerintah. Kebiasaan
adalah tingkah laku dalam masyarakat yang dilakukan berulangulangmengenai
sesuatu hal yang sama, yang dianggap sebagai aturan hidup . Kebiasaan dalam
masyarakat sering disamakan dengan adat istiadat.

       Adat istiadat adalah kebiasaan-kebiasaan sosial yang sejak lama ada dalam
masyarakat dengan maksudmengatur tata tertib. Ada pula yang menganggap adat
istiadat sebagai peraturan sopan santun yang turun temurun Pada umumnya adat
istiadat merupakan tradisi. Adat bersumber pada sesuatu yang suci (sakral) dan
berhubungan dengan tradisi rakyat yang telah turun temurun, sedangkan kebiasaan
tidak merupakan tradisi rakyat.




                                           12
2.2.2 Hubungan Antar Norma




       Kehidupan manusia dalam bermasyarakat, selain diatur oleh hukum juga
diatur oleh norma-norma agama, kesusilaan, dan kesopanan, serta kaidah-kaidah
lainnya. Kaidah-kaidah sosial itu mengikat dalam arti dipatuhi oleh anggota
masyarakat di mana kaidah itu berlaku. Hubungan antara hukum dan kaidah-kaidah
sosial lainnya itu saling mengisi. Artinya kaidah sosial mengatur kehidupan manusia
dalam masyarakat dalam hal-hal hukum tidak mengaturnya. Selain saling mengisi,
juga saling memperkuat. Suatu kaidah hukum, misalnya “kamu tidak boleh
membunuh” diperkuat oleh kaidah sosial lainnya. Kaidah agama, kesusilaan, dan adat
juga berisi suruhan yang sama.

       Dengan demikian, tanpa adanya kaidah hukum pun dalam masyarakat sudah
ada larangan untuk membunuh sesamanya. Hal yang sama juga berlaku untuk
“pencurian”, “penipuan”, dan lain-lain pelanggaran hukum. Hubungan antara norma
agama, kesusilaan, kesopanan dan hukum yang tidak dapat dipisahkan itu dibedakan
karena masing-masing memiliki sumber yang berlainan. Norma Agama sumbernya
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Norma kesusilaan sumbernya suara
hati (insan kamil). Norma kesopanan sumbernya keyakinan masyarakat yang
bersangkutan dan norma hukum sumbernya peraturan perundang-undangan.




2.3 Peranan Mahasiswa Dalam kehidupan Berbangsa Dan Bernegara




       Apa yang terlintas dibenak kita ketika kita mendengar kata”mahasiswa”,
mungkin tidak .hanya satu jawaban yag akan terucap dari banyak orang dengan
beranekaragam latar belakang pendidikan. Mahasiswa merupakan sebuah status yang



                                        13
disandang seseorang ketika ia menjalani pendidikan formal pada sebuah perguruan
tinggi. Seseorang dapat dikatakan sebagai seorang mahasiswa apabila ia tercatat
sebagai mahasiswa secara administrasi sebuah perguruan tinggi yang tentunya
mengikuti kegiatan belajar dan mengajar serta kegiatan lainnya. Status ini menjadi
mutlak apabila kita berbicara dalam konteks pendidikan formal. Ternyata dbalik
statusnya itu, masih banyak sekali peranan seorang yang menyandang status
mahasiswa untuk menunjukkan peranannya pada kehidupan masyarakat terlebih lagi
pada tingkat kehidupan berbangsa dan bernegara.

       Sejarah membuktikan bagaimana kekuatan mahasiswa dalam pergantian
rezim yang diktator menuju perubahan kearah lebih baik, sebagai contoh gerakan
mahasiswa bersama komponen bangsa lainnya yang ketika itu masyarakat, parpol dan
ABRI dalam menyuarakan TriTura (Tiga Tuntutan Rakyat) yang berhasil
menggantikan rezim kekuasaan saat itu yang dinilai cenderung terlau berpihak pada
haluan kiri. Kemudian bagaimana peristiwa Malari (Petaka Lima Belas Januari) yang
dimotori oleh Hariman Siregar yang notabene sebagai mahasiswa kedokteran
Universitas Indonesia, dan masih membekas diingatan kita ketika kekuatan
mahasiswa untuk menggulingkan rezim orde baru yang otoriter yang telah berkuasa
selama 32 tahun.

       Itu merupakan bukti-bukti nyata dimana mahasiswa menunjukkan peranannya
dikancah perpolitikan nasional yang tentunya untuk menciptakan keselarasan menuju
masyarakat yang makmur sentosa, meskipun sampai sekarang buah tangan dari
perjuangan mahsiswa tersebut masih jauh panggang dari api. Sehinnga dapat
disimpulkan bahwa kekuatan mahasiswa dalam kancah perpolitikan nasional menjadi
patut diperhitungkan sebagai gerakan yang murni membela kepentingan rakyat
semata.

       Sekarang mari kita tengok aktivitas mahasiswa zaman sekarang, Amien Rais
pernah mengutarakan intensitas dan kualitas dari gerakan kemahasiswaan cenderung


                                       14
mengalami penurunan seiring datangya era globalisasi ke negeri kita tercinta ini,
kebanyakan dari mahasiswa lebih banyak menghabiskan waktunya dengan kegiatan
yang kurang jelas manfaatnya, forum-forum diskusi mengenai hal-hal yang
berhubungan dengan kenegaraan tidak pernah dijejali oleh mahasiswa sebaliknya
tempat-tempat hiburan malah disesaki para mahasiswa. Penulis tidak melarang
tentunya sebatas itu tidak melanggar syariat, karena sebagai manusia tentunya kita
juga butuh yang namanya hiburan. Tetapi hal itu juga harus disaring dengan kekuatan
iman kita.

       Kembali kepada kualitas gerakan kemahsiswaan masa sekarang yang
cenderung menurun, maka sadar atupun tidak itu merupakan efek dari masuknya era
globalisasi ke indonesia tanpa diharmonisasi dengan manajemen waktu dan diri yang
baik. Untuk membangun citra mahasiswa sebagai agen pembaharu ataupun kaum
intelektual yang mana dipundaknya ada masa depan bangsa ini yang akan dilabuhkan
dimana, maka kita harus memupuk rasa persaudaraan dan senantiasa meningkatkan
keimanan dan ketakwaan kita. Selain itu tentunya kita perlu membangun konsep
intelektual dalam gerakan yang sinergi dan terarah menuju masyarakat yang adil dan
makmur. Sehingga kedepan mahasiswa tidak hanya dikenal lewat aktivitasnya ketika
menjalani perkuliahan saja, tetapi sebagai elemen bangsa yang peka terhadap kondisi
permasalahan disekitarnya .




                                        15
BAB III

                                  PENUTUP



3.1 Kesimpulan

       Seperti kita ketahui bahwa manusia adalah makhluk social yang saling
membutuhkan satu sama lain, maka dalam menjalin silahturahmi dengan sesama
haruslah harmonis meskipun terdapat berbagai macam perbedaan atau konflik. Secara
umum kehidupan berbangsa dan bernegara sangatlah penting karena ini yang menjadi
salah – satu factor untuk mendukung berbagai macam kegiatan Negara demi
kepentingan bersama dan kemajuan bangsa Indonesia. Tetapi pada masa kini
kerukunan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara mulai sedikit pudar, itu
dicontohkan dengan adanya tawuran antar masyarakat di berbagai daerah.

       Jadi dapat dikatakan kesadaran masyarakat akan kehidupan berbangsa dan
bernegara tersebut masih kurang. Oleh karena itu, setiap individu haruslah lebih
menyadari akan manfaat kerukutan hidup bangsa agar dapat menciptakan lingkungan
hidup bangsa yang aman, nyaman, tentram.




3.2    Saran

       Didalam pembuatan makalah ini tentunya masih terdapat banyak sekali
kekurangan, maka dari itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun guna memperbaiki dalam penyusunan makalah saya berikutnya.




                                       16

Contenu connexe

Tendances

sistem informasi manajemen
sistem informasi manajemensistem informasi manajemen
sistem informasi manajemen
triadiputra
 
Bkk 112 slide_model_komunikasi
Bkk 112 slide_model_komunikasiBkk 112 slide_model_komunikasi
Bkk 112 slide_model_komunikasi
Bayu Vibi
 
Pp t etika pembeljaran dalam perspektif islam
Pp t etika pembeljaran dalam perspektif islamPp t etika pembeljaran dalam perspektif islam
Pp t etika pembeljaran dalam perspektif islam
Silvieani Nur Azizah
 
Model Konsep & Teori Keperawatan
Model Konsep & Teori KeperawatanModel Konsep & Teori Keperawatan
Model Konsep & Teori Keperawatan
Uwes Chaeruman
 
Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatan
Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatanNilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatan
Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatan
Cahya
 

Tendances (20)

Biokimia bagi Perawat
Biokimia bagi Perawat Biokimia bagi Perawat
Biokimia bagi Perawat
 
Makalah Filsafat Pancasila
Makalah Filsafat PancasilaMakalah Filsafat Pancasila
Makalah Filsafat Pancasila
 
Holistic Care
Holistic CareHolistic Care
Holistic Care
 
M3 kb2 fluida dan cairan tubuh
M3 kb2 fluida dan cairan tubuhM3 kb2 fluida dan cairan tubuh
M3 kb2 fluida dan cairan tubuh
 
sistem informasi manajemen
sistem informasi manajemensistem informasi manajemen
sistem informasi manajemen
 
Peran perawat dalam masyarakat
Peran perawat dalam masyarakatPeran perawat dalam masyarakat
Peran perawat dalam masyarakat
 
Laporan caping day
Laporan caping dayLaporan caping day
Laporan caping day
 
Makalah kebutuhan dasar manusia
Makalah kebutuhan dasar manusiaMakalah kebutuhan dasar manusia
Makalah kebutuhan dasar manusia
 
Bkk 112 slide_model_komunikasi
Bkk 112 slide_model_komunikasiBkk 112 slide_model_komunikasi
Bkk 112 slide_model_komunikasi
 
Filsafat pancasila 1
Filsafat pancasila 1Filsafat pancasila 1
Filsafat pancasila 1
 
Pp t etika pembeljaran dalam perspektif islam
Pp t etika pembeljaran dalam perspektif islamPp t etika pembeljaran dalam perspektif islam
Pp t etika pembeljaran dalam perspektif islam
 
Kerangka penulisan laporan
Kerangka penulisan laporanKerangka penulisan laporan
Kerangka penulisan laporan
 
Jenis penyimpangan & bentuk abnormalitas seksual
Jenis penyimpangan & bentuk abnormalitas seksualJenis penyimpangan & bentuk abnormalitas seksual
Jenis penyimpangan & bentuk abnormalitas seksual
 
Makalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatanMakalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatan
 
Contoh tulisan resume
Contoh tulisan resumeContoh tulisan resume
Contoh tulisan resume
 
Kelompok 2 identitas nasional
Kelompok 2   identitas nasionalKelompok 2   identitas nasional
Kelompok 2 identitas nasional
 
Model Konsep & Teori Keperawatan
Model Konsep & Teori KeperawatanModel Konsep & Teori Keperawatan
Model Konsep & Teori Keperawatan
 
Makalah komunikasi terapeutik
Makalah komunikasi terapeutikMakalah komunikasi terapeutik
Makalah komunikasi terapeutik
 
Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatan
 
Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatan
Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatanNilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatan
Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatan
 

En vedette

Pembuatan makalah yang baik dan benar
Pembuatan makalah yang baik dan benarPembuatan makalah yang baik dan benar
Pembuatan makalah yang baik dan benar
murwanto69
 
Schneider Electric Scada Global Support Provides Troubleshooting and Technica...
Schneider Electric Scada Global Support Provides Troubleshooting and Technica...Schneider Electric Scada Global Support Provides Troubleshooting and Technica...
Schneider Electric Scada Global Support Provides Troubleshooting and Technica...
Preeya Selvarajah
 
Enterprise Risk Management
Enterprise Risk ManagementEnterprise Risk Management
Enterprise Risk Management
Anu Damodaran
 
Economic Function of Government
Economic Function of GovernmentEconomic Function of Government
Economic Function of Government
Timothy Smith
 
Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (
Ikvheynha Awlya
 
Introduction to Olympic Marketing
Introduction to Olympic MarketingIntroduction to Olympic Marketing
Introduction to Olympic Marketing
Ana ADI
 
Cultures and sub cultures
Cultures and sub culturesCultures and sub cultures
Cultures and sub cultures
Aamir Abbasi
 
Four types of motherboards
Four types of motherboardsFour types of motherboards
Four types of motherboards
siva muthu
 
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Nia Khusnul Chotimah
 
D day power point (1)
D day power point (1)D day power point (1)
D day power point (1)
Kevin A
 

En vedette (20)

Ilmu Perundang-Undangan, Norma Hukum, dan yang Lainnya
Ilmu Perundang-Undangan, Norma Hukum, dan yang Lainnya Ilmu Perundang-Undangan, Norma Hukum, dan yang Lainnya
Ilmu Perundang-Undangan, Norma Hukum, dan yang Lainnya
 
Pembuatan makalah yang baik dan benar
Pembuatan makalah yang baik dan benarPembuatan makalah yang baik dan benar
Pembuatan makalah yang baik dan benar
 
Ring
RingRing
Ring
 
Schneider Electric Scada Global Support Provides Troubleshooting and Technica...
Schneider Electric Scada Global Support Provides Troubleshooting and Technica...Schneider Electric Scada Global Support Provides Troubleshooting and Technica...
Schneider Electric Scada Global Support Provides Troubleshooting and Technica...
 
Enterprise Risk Management
Enterprise Risk ManagementEnterprise Risk Management
Enterprise Risk Management
 
Economic Function of Government
Economic Function of GovernmentEconomic Function of Government
Economic Function of Government
 
Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (
 
Materi pkn kelas 4 semester 2 sistem pemerintahan pusat
Materi pkn kelas 4 semester 2 sistem pemerintahan pusatMateri pkn kelas 4 semester 2 sistem pemerintahan pusat
Materi pkn kelas 4 semester 2 sistem pemerintahan pusat
 
Studiu de caz:Curente literare si culturale
Studiu de caz:Curente literare si culturale Studiu de caz:Curente literare si culturale
Studiu de caz:Curente literare si culturale
 
Introduction to Olympic Marketing
Introduction to Olympic MarketingIntroduction to Olympic Marketing
Introduction to Olympic Marketing
 
Cultures and sub cultures
Cultures and sub culturesCultures and sub cultures
Cultures and sub cultures
 
Four types of motherboards
Four types of motherboardsFour types of motherboards
Four types of motherboards
 
What influences natural selection
What influences natural selectionWhat influences natural selection
What influences natural selection
 
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
 
D day power point (1)
D day power point (1)D day power point (1)
D day power point (1)
 
Basic Mandarin Chinese | Lesson 12 | Learn to talk about various Occupations!
Basic Mandarin Chinese | Lesson 12 | Learn to talk about various Occupations!Basic Mandarin Chinese | Lesson 12 | Learn to talk about various Occupations!
Basic Mandarin Chinese | Lesson 12 | Learn to talk about various Occupations!
 
Makalah PKN tentang ketahanan Nasional di Indonesia
Makalah PKN tentang ketahanan Nasional di IndonesiaMakalah PKN tentang ketahanan Nasional di Indonesia
Makalah PKN tentang ketahanan Nasional di Indonesia
 
The future of Banking @ Social Media Week 2015
The future of Banking @ Social Media Week 2015The future of Banking @ Social Media Week 2015
The future of Banking @ Social Media Week 2015
 
Harga alat peraga laboratorium kimia smk dak tahun 2015
Harga alat peraga laboratorium kimia smk  dak tahun 2015Harga alat peraga laboratorium kimia smk  dak tahun 2015
Harga alat peraga laboratorium kimia smk dak tahun 2015
 
Forms of Digital Art
Forms of  Digital ArtForms of  Digital Art
Forms of Digital Art
 

Similaire à Makalah p2

06. pendidikan kewarganegaraan (b)
06. pendidikan kewarganegaraan (b)06. pendidikan kewarganegaraan (b)
06. pendidikan kewarganegaraan (b)
eli priyatna laidan
 
Pengembangan materi pembelajaran PPKn kelas VII
Pengembangan materi pembelajaran PPKn kelas VIIPengembangan materi pembelajaran PPKn kelas VII
Pengembangan materi pembelajaran PPKn kelas VII
Andhika Pratama
 
Musni Umar: Pentingnya Pengamalan HAM dalam Pancasila
Musni Umar: Pentingnya Pengamalan HAM dalam PancasilaMusni Umar: Pentingnya Pengamalan HAM dalam Pancasila
Musni Umar: Pentingnya Pengamalan HAM dalam Pancasila
musniumar
 
Konsep konsep asas hubungan etnik
Konsep konsep asas hubungan etnikKonsep konsep asas hubungan etnik
Konsep konsep asas hubungan etnik
Firdaus Khalid
 

Similaire à Makalah p2 (20)

Makalah pancasila
Makalah pancasilaMakalah pancasila
Makalah pancasila
 
Makalah pancasila
Makalah pancasilaMakalah pancasila
Makalah pancasila
 
06. pendidikan kewarganegaraan (b)
06. pendidikan kewarganegaraan (b)06. pendidikan kewarganegaraan (b)
06. pendidikan kewarganegaraan (b)
 
Rpp ppkn x bab 1 1516 8 kali jp
Rpp ppkn x bab 1 1516 8 kali jpRpp ppkn x bab 1 1516 8 kali jp
Rpp ppkn x bab 1 1516 8 kali jp
 
Rpp ppkn x bab 1 1516 8 kali jp
Rpp ppkn x bab 1 1516 8 kali jpRpp ppkn x bab 1 1516 8 kali jp
Rpp ppkn x bab 1 1516 8 kali jp
 
Rpp ppkn x bab 1 1516 8 kali jp
Rpp ppkn x bab 1 1516 8 kali jpRpp ppkn x bab 1 1516 8 kali jp
Rpp ppkn x bab 1 1516 8 kali jp
 
Softskill2
Softskill2Softskill2
Softskill2
 
Modul p kn sma x persamaan derajat
Modul p kn sma x persamaan derajatModul p kn sma x persamaan derajat
Modul p kn sma x persamaan derajat
 
Ilmu Budaya Dasar
Ilmu Budaya DasarIlmu Budaya Dasar
Ilmu Budaya Dasar
 
Makalah isbd-manusia-dan-peradaban (1)
Makalah isbd-manusia-dan-peradaban (1)Makalah isbd-manusia-dan-peradaban (1)
Makalah isbd-manusia-dan-peradaban (1)
 
Makalah pkn persamaan kedudukan warga negara
Makalah pkn persamaan kedudukan warga negaraMakalah pkn persamaan kedudukan warga negara
Makalah pkn persamaan kedudukan warga negara
 
[1] sk & kd smp pkn
[1] sk & kd smp pkn[1] sk & kd smp pkn
[1] sk & kd smp pkn
 
09 Topik 8 - Peranan Etika dan Peradaban Mendokong Tanggungjawab sosial
09 Topik 8 - Peranan Etika dan Peradaban Mendokong Tanggungjawab sosial09 Topik 8 - Peranan Etika dan Peradaban Mendokong Tanggungjawab sosial
09 Topik 8 - Peranan Etika dan Peradaban Mendokong Tanggungjawab sosial
 
Pengembangan materi pembelajaran PPKn kelas VII
Pengembangan materi pembelajaran PPKn kelas VIIPengembangan materi pembelajaran PPKn kelas VII
Pengembangan materi pembelajaran PPKn kelas VII
 
Tanggung Jawab Sosial Tokoh Masyarakat Dalam Implementasi HAM
Tanggung Jawab Sosial Tokoh Masyarakat  Dalam Implementasi HAM Tanggung Jawab Sosial Tokoh Masyarakat  Dalam Implementasi HAM
Tanggung Jawab Sosial Tokoh Masyarakat Dalam Implementasi HAM
 
Musni Umar: Pentingnya Pengamalan HAM dalam Pancasila
Musni Umar: Pentingnya Pengamalan HAM dalam PancasilaMusni Umar: Pentingnya Pengamalan HAM dalam Pancasila
Musni Umar: Pentingnya Pengamalan HAM dalam Pancasila
 
Pendidikan pancasila
Pendidikan pancasilaPendidikan pancasila
Pendidikan pancasila
 
Konsep konsep asas hubungan etnik
Konsep konsep asas hubungan etnikKonsep konsep asas hubungan etnik
Konsep konsep asas hubungan etnik
 
Sila ke 5 pancasila
Sila ke 5 pancasilaSila ke 5 pancasila
Sila ke 5 pancasila
 
Makalah persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan bermasyarakat
Makalah persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan bermasyarakatMakalah persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan bermasyarakat
Makalah persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan bermasyarakat
 

Dernier

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 

Dernier (20)

Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Makalah p2

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakikatnya manusia tidak dapat memenuhi kebutuhanya sendiri, manusia senantiasa membutuhkan orang lain. Pada akhirnya manusia hidup secara berkelompok dan membentuk suatu organisasi yang berusaha mengatur dan mengarahkan tercapainya tujuan hidup kelompok tersebut, di mulai dari kelompok terkecil ke kelompok yang besar ,mulanya hidup dalam keluarga selanjuntya mereka membentuk kelompok lebih besar lagi seperti suku, masyarakat, bangsa dan negara yang bersatu untuk mencapai tujuan dan kepentingan yang sama. Atas persamaan itulah terbentuk bangsa dan negara, yang masing - masing memiliki arti yang berbeda tetapi bermakna sama. bangsa dan negara adalah orang orang yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarah serta berpemerintahan sendiri dan mempunyai kepentingan yang sama. Dewasa ini, kita telah terbiasa dengan berbagai aspek kehidupan baik itu dalam lingkup keluarga, masyarakat ataupun bangsa. Berkaitan dengan hal ini maka penyusun menyadari bahwa begitu pentingnya upaya untuk menjaga kelestarian budaya hidup antar masyarakat dalam suatu negara yang aman, nyaman , tentram dan sejahtera. Serta dalam hidup bermasyarakat harus disadari bahwa adanya keterikatan kita dengan norma – norma yang berlaku pada saat itu. Misalnya di lingkungan daerah masih ada yang namanya adat istiadat atau kebiasaan yang secara turun temurun melekat pada diri setiap orang tua kita, tentunya pada kita sendiri. Adat istiadat tersebut harus dipenuhi karena telah disepakati oleh masyarakat terdahulu. 1
  • 2. Tetapi pada kenyataannya norma atau adat istiadat tersebut belum sepenuhnya dilaksanakan, karena mungkin adanya modernisasi baik itu dalam hal budaya, ideologi, ataupun dalam bidang lain. Oleh karena itu kita harus mempunyai filter dalam menghadapi globalisasi zaman tersebut supaya hal yang positif dapat kita ambil dan tetap melestarikan budaya hidup berbangsa dan bernegara yang baik. 1.2 Tujuan Penulisan Makalah Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah – satu tugas Ujian Akhir Semester ( UAS ) mata kuliah Pancasila pada khususnya, serta untuk mengetahui tentang pentingnya kehidupan berbangsa dan bernegara pada umumnya. 1.3 Rumusan Masalah Makalah tentang “ Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara “ , mencakup beberapa permasalahan yaitu sebagai berikut : 1. Bagaimana pentingnya kehidupan berbangsa dan bernegara? 2. Apa sajakah norma- norma yang ada dalam hidup berbangsa? 3. Bagaimana hubungan norma yang satu denagn norma yang lainnya? 4. Apakah hakikat kehidupan berbangsa dan bernegara yang sebenarnya? 5. Bagaimana peranan mahasiswa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara? 2
  • 3. 1.4 Sistematika Penulisan Karya tulis ini terdiri dari tiga Bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut : Bab I : Pendahuluan, yang memuat latar belakang, rumusan masalah, dan sistematika penulisan. Bab II : Pembahasan, berisikan tentang pengenalan, hakikat, norma – norma serta peranan mahasiswa dalam kehidupan berbangsa dan berbangsa. Bab III : Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran. 3
  • 4. BAB 11 PEMBAHASAN 2.1 Pentingnya Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara Seorang ahli / negarawan mengatakan bahwa manusia dinamakan Zoon Politicon yang artinya manusia selalu mempunyai keinginan untuk hihup secara bersama – sama. Untuk memenuhi kebutuhan manusia tersebut, maka manusia harus saling berhubungan, komunikasi, saling menolong satu sama lain. Jadi setiap manusia, baik sebagai individu atauanggota masyarakat selalu membutuhkan bantuan orang lain. Dalam interaksi sosial tersebut, setiap individu bertindak sesuai dengan kedudukan, status sosial, dan peran yang mereka masing-masing. Tindakan manusia dalam interaksi sosial itu senantiasa didasari oleh nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Di dalam TAP MPR RI No.VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. dijelaskan tentang pengertian etika kehidupan 1998, serta kaitannnya dengan pancasila yang harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan berbangsa dan bernegara . Dalam hal ini juga harus adanya keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Keterbukaan artinya memberikan peluang pihak luar untuk masuk dan menerima berbagai hal dari luar masuk, baik di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, kebudayaan, ideology, paham, dan aliran maupun ekonomi. Keterbukaaan sangat erat kaitanya dengan arus informasi dan komunikasi. Bagi bangsa bangsa di dunia yang menutup informasi dan komunikasi, mereka akan 4
  • 5. dikucilkan dari percaturan dunia. Oleh karena itu, mutlak bagi suatu bangsa dan negara untuk masuk dalam kancah informasi dan komunikasi. Diantara beberapa faktor yang mendukung kesiapan warga negara untuk menyongsong perubahan menuju kehidupan yang modern, antara lain adalah suasana keterbukaan. Negara dan bangsa tidak boleh menutup diri dari segala sesuatu yang datang dari luar, baik dalam bentuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi maupun berbagai pola hidup, pola berpikir, dan konsep yang siap pakai untuk suatau pembaharuan. Dalam menghadapi keterbukaan, kita harus tetap bersikap waspada bahwa tidak semua kemajuan yang berasal dari luar itu cocok dengan kepribadian bangsa kita. Oleh karena itu, pancasila harus menjadi filter untuk semua karena pancasila merupakan pandangan hidup bangsa. Suasana keterbukaaan dimaksudkan sebagai keterbukaaan dalam berbagai bidang kehidupan, antara lain keterbukaan iklim politik, yaitu bahwa setiap warga berhak mengemukaakan pendapatnya sejauh tidak bertentangan dalam Undang Undang Dasar 1945. Jika dimaksudkan untuk menjujnjung tinggi dasar Negara kita, keterbukaaan itu hendaknya benar benar ditegakan dalam kesatuan nafas dengan semangat filafat pancasila dan UUD 1945. Selain itu, dengan adanya keterbukaaan sudah barang tentu semuanya boleh di ungkapkan ke public (umum). Pornografi yang terlarang misalnya tidak boleh di publikasikan dengan dallih keterbukaan atau kebebasan. Kita telah bersepakat bahwa keterbukaaan itu bukan tanpa batas. Keterbukaan tanpa batas dapat memperbesar peluang timbulnya konflik yang sulit dikendalikan, yang akhirnya menjurus kearah timbulnya keresahan dan kekacauan, hal itulah yang harus kiata hindari. Di samping suasana keterbukaan adalah sistem mobilitas sosial terbuka, yakni Negara Republik Indonesia menganut asas bahwa setiap warga negara mempunyai kedudukan yang sama di depan hukum dan pemerintahan dan ini merupakan prinsip kedaulatan rakyat yang terdapat dalam pasal 27 ayat (1) UUD 1945, 28D ayat (1) dan 5
  • 6. (2) yang menpunyai ketentuan kesamaan di dalam hukum dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan dengan tidak ada kecualinya dan setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil atau tidak ada diskriminasi . Keadilan diartikan sebagai tindakan yang tidak sewenang - wenang. Keadilan pada hakikatnya adalah memberikan atau memperlakukan seseorang atau suatu pihak sesuai dengan apa yang menjadi haknya. Karenanya, sesuatu yang menjadi hak setiap manusia diakui dan diperlakukan sesuai dengan harkat martabatnya, yang sama derajatnya. Menegakkan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sangatlah penting karena keadilan merupakan suatu ukuran keabsahan dalam suatu tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Oleh karena itu harus ada jaminan terhadap tegaknya keadilan. Menurut John Rawis jaminan terhadap keadilan harus diberlakukan dua prinsif yaitu: a. Prinsif kebebasan yang sama sebesar – besarnya ( principle of the greatest equallibertty ) atau setiap orang memiliki hak yang sama atas seluruh sistem kebebasan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. b. Prinsip perbedaan ( the difference principle ) serta prinsip persamaaan yang adil dalam kesempatan baik dalam bidang pemerintahan dll. Jadi, jaminan keadilan dimaksudkan untuk menyebutkan keseimbangan dan pembagian yang professional terhadap hak dan kewajiban setiap warga negara yang mencakup seluruh aspek kehidupan. Hal ini memungkinkan tidak adanya monopoli dan pemusatan salah satu aspek kehidupan pada suatu kehidupan berbangsa dan bernegara, dari jaminan yang berlaku ditengah tengah kehidupan berbangsa dan bernegara itu akan mendorong integritas bangsa yang hakiki . 6
  • 7. Mereka sebagai warga negara merasa bangga memiliki negara yang benar - benar mengedepankan keadilan dan norma - norma hukum yang ditetapkan, jaminan keadilan akan mampu menciptakan situasi dan kondisi yang mendukung ( kondusif ), sehingga stabilitas nasional diharapkan semakin mantap dalam upaya memajukan keamanan dan ketertiban dalam berbangsa dan bernegara. Selain itu juga dibutuhkan norma - norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hal ini sangat penting karena berhubungan dengan segala sesuatu permasalahan yang terjadi di masyarakat pada umummya dan untuk lebih memudahkan batasan pengertian hukum dan sanksinya. 2.2 Hakikat Norma, Kebiasaan, Adat Istiadat dan Peraturan yang berlaku Di masyarakat Setiap manusia atau negara diikat oleh norma yang menjamin keamanan, ketertiban demi kelangsungan hidupnya. Manusia dilahirkan dan hidup tidak terpisahkan satu sama lain, melainkan berkelompok. Hidup berkelompok ini merupakan kodrat manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Selain itu juga untuk mempertahankan hidupnya, baik terhadap bahaya dari dalam maupun yang datang dari luar. Setiap manusia akan terdorong melakukan berbagai usaha untuk menghindari atau melawan dan mengatasi bahaya - bahaya itu. Dalam hidup berkelompok itu terjadilah interaksi antar manusia. Kalian juga senantiasa mengadakan interaksi dengan teman-teman kalian, bukan? Interaksi yang kalian lakukan pasti ada kepentingannya, sehingga bertemulah dua atau lebih kepentingan. Pertemuan kepentingan tersebut disebut “kontak“. Menurut Surojo Wignjodipuro, ada dua macam kontak, yaitu : 1. Kontak yang menyenangkan, yaitu jika kepentingan - kepentingan yang bertemu saling memenuhi. Misalnya, penjual bertemu dengan pembeli. 7
  • 8. 2. Kontak yang tidak menyenangkan, yaitu jika kepentingan-kepentingan yang bertemu bersaingan atau berlawanan. Misalnya, pelamar yang bertemu dengan pelamar yang lain, pemilik barang bertemu dengan pencuri. Mengingat banyaknya kepentingan, terlebih kepentingan antar pribadi, tidak mustahil terjadi konflik antar sesama manusia, karena kepentingannya saling bertentangan. Agar kepentingan pribadi tidak terganggu dan setiap orang merasa merasa aman, maka setiap bentuk gangguan terhadap kepentingan harus dicegah. Manusia selalu berusaha agar tatanan masyarakat dalam keadaan tertib, aman, dan damai, yang menjamin kelangsungan hidupnya. Sebagai manusia yang menuntut jaminan kelangsungan hidupnya, harus diingat pula bahwa manusia adalah mahluk sosial. Menurut Aristoteles, manusia itu adalah Zoon Politikon, yang dijelaskan lebih lanjut oleh Hans Kelsen “man is a social and politcal being” artinya manusia itu adalah mahluk sosial yang dikodratkan hidup dalam kebersamaan dengan sesamanya dalam masyarakat, dan mahluk yang terbawa oleh kodrat sebagai mahluk sosial itu selalu berorganisasi. Kehidupan dalam kebersamaan (ko-eksistensi) berarti adanya hubungan antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya. Hubungan yang dimaksud dengan hubungan sosial (social relation) atau relasi sosial. Yang dimaksud hubungan sosial adalah hubungan antar subjek yang saling menyadari kehadirannya masing - masing. Dalam hubungan sosial itu selalu terjadi interaksi social yang mewujudkan jaringan relasi-relasi sosial (a web of social relationship) yang disebut sebagai masyarakat. Dinamika kehidupan masyarakat menuntut cara berperilaku antara satu dengan yang lainnya untuk mencapai suatu ketertiban. Ketertiban didukung oleh tatanan yang mempunyai sifat berlain-lainan karena norma-norma yang mendukung masing-masing tatanan mempunyai sifat yang tidak sama. Oleh karena itu, dalam masyarakat yang teratur setiap manusia sebagai anggota 8
  • 9. masyarakat harus memperhatikan norma atau kaidah, atau peraturan hidup yang ada dan hidup dalam masyarakat. 2.2.1 Pengertian Norma, Kebiasaan, Adat-istiadat dan Peraturan Setiap individu dalam kehidupan sehari-hari melakukan interaksi dengan individu atau kelompok lainnya. Interaksi sosial mereka juga senantiasa didasari oleh adat dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Misalnya interaksi sosial di dalam lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan lain sebagainya. Masyarakat yang menginginkan hidup aman, tentram dan damai tanpa gangguan, maka bagi tiap manusia perlu menjadi pedoman bagi segala tingkah laku manusia dalam pergaulan hidup, sehingga kepentingan masing-masing dapat terpelihara dan terjamin. Setiap anggota masyarakat mengetahui hak dan kewajiban masing-masing. Tata itu lazim disebut kaidah (berasal dari bahasa Arab) atau norma (berasal dari bahasa Latin) atau ukuran-ukuran. Norma adalah kaidah atau aturan yang berlaku sebagai petunjuk dalam kehidupan sehari – hari. Norma-norma itu mempunyai dua macam isi, dan menurut isinya berwujud: perintah dan larangan. Apakah yang dimaksud perintah dan larangan menurut isi norma tersebut? Perintah merupakan kewajiban bagi seseorang untuk berbuat sesuatu oleh karena akibat-akibatnya dipandang baik. Sedangkan larangan merupakan kewajiban bagi seseorang untuk tidak berbuat sesuatu oleh karena akibat-akibatnya dipandang tidak baik. Ada bermacam-macam norma yang berlaku di masyarakat. Macam-macam norma yang telah dikenal luas ada empat, yaitu: 9
  • 10. a. Norma Agama : Ialah peraturan hidup yang harus diterima manusia sebagai perintah - perintah, larangan - larangan dan ajaran-ajaran yang bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa. Pelanggaran terhadap norma ini akan mendapat hukuman dari Tuhan Yang Maha Esa berupa “siksa” kelak di akhirat. Contoh norma agama ini diantaranya ialah: a) “Kamu dilarang membunuh”. b) “Kamu dilarang mencuri”. c) “Kamu harus patuh kepada orang tua”. d) “Kamu harus beribadah”. e) “Kamu jangan menipu”. b. Norma Kesusilaan : Ialah peraturan hidup yang berasal dari suara hati sanubari manusia. Pelanggaran norma kesusilaan ialah pelanggaran perasaan yang berakibat penyesalan. Norma kesusilaan bersifat umum dan universal, dapat diterima oleh seluruh umat manusia. Contoh norma ini diantaranya ialah : a) “Kamu tidak boleh mencuri milik orang lain”. b) “Kamu harus berlaku jujur”. c) “Kamu harus berbuat baik terhadap sesama manusia”. d) “Kamu dilarang membunuh sesama manusia”. 10
  • 11. c. Norma Kesopanan : Ialah norma yang timbul dan diadakan oleh masyarakat itu sendiri untuk mengatur pergaulan sehingga masing-masing anggota masyarakat saling hormat menghormati. Akibat dari pelanggaran terhadap norma ini ialah dicela sesamanya, karena sumber norma ini adalah keyakinan masyarakat yang bersangkutan itu sendiri. Hakikat norma kesopanan adalah kepantasan, kepatutan, atau kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat. Norma kesopanan sering disebut sopan santun, tata krama atau adat istiadat. Norma kesopanan tidak berlaku bagi seluruh masyarakat dunia, melainkan bersifat khusus dan setempat (regional) dan hanya berlaku bagi segolongan masyarakat tertentu saja. Apa yang dianggap sopan bagi segolongan masyarakat, mungkin bagi masyarakat lain tidak demikian. Contoh norma ini diantaranya ialah : a) “Berilah tempat terlebih dahulu kepada wanita di dalam kereta api, bus dan lain-lain, terutama wanita yang tua, hamil atau membawa bayi”. b) “Jangan makan sambil berbicara”. c) “Janganlah meludah di lantai atau di sembarang tempat” dan. d) “Orang muda harus menghormati orang yang lebih tua”. d. Norma Hukum : Ialah peraturan-peraturan yang timbul dan dibuat oleh lembaga kekuasaan negara. Isinya mengikat setiap orang dan pelaksanaanya dapat dipertahankan dengan segala paksaan oleh alat-alat negara, sumbernya bisa berupa peraturan perundangundangan, yurisprudensi, kebiasaan, doktrin, dan agama. Keistimewaan norma hukum terletak pada sifatnya yang memaksa, sanksinya berupa ancaman 11
  • 12. hukuman. Penataan dan sanksi terhadap pelanggaran peraturan-peraturan hukum bersifat heteronom, artinya dapat dipaksakan oleh kekuasaan dari luar, yaitu kekuasaan negara. Contoh norma ini diantaranya ialah : a) “Barang siapa dengan sengaja menghilangkan jiwa/nyawa orang lain, dihukum karena membunuh dengan hukuman setingi-tingginya 15 tahun”. b) “Orang yang ingkar janji suatu perikatan yang telah diadakan, diwajibkan mengganti kerugian”, misalnya jual beli. c) “Dilarang mengganggu ketertiban umum”. Hukum biasanya dituangkan dalam bentuk peraturan yang tertulis, atau disebut juga perundang-undangan. Perundang-undangan baik yang sifatnya nasional maupun peraturan daerah dibuat oleh lembaga formal yang diberi kewenangan untuk membuatnys.Oleh karena itu,norma hukum sangat mengikat bagi warga negara. Kebiasaan merupakan norma yang keberadaannya dalam masyarakat diterima sebagai aturan yang mengikat walaupun tidak ditetapkan oleh pemerintah. Kebiasaan adalah tingkah laku dalam masyarakat yang dilakukan berulangulangmengenai sesuatu hal yang sama, yang dianggap sebagai aturan hidup . Kebiasaan dalam masyarakat sering disamakan dengan adat istiadat. Adat istiadat adalah kebiasaan-kebiasaan sosial yang sejak lama ada dalam masyarakat dengan maksudmengatur tata tertib. Ada pula yang menganggap adat istiadat sebagai peraturan sopan santun yang turun temurun Pada umumnya adat istiadat merupakan tradisi. Adat bersumber pada sesuatu yang suci (sakral) dan berhubungan dengan tradisi rakyat yang telah turun temurun, sedangkan kebiasaan tidak merupakan tradisi rakyat. 12
  • 13. 2.2.2 Hubungan Antar Norma Kehidupan manusia dalam bermasyarakat, selain diatur oleh hukum juga diatur oleh norma-norma agama, kesusilaan, dan kesopanan, serta kaidah-kaidah lainnya. Kaidah-kaidah sosial itu mengikat dalam arti dipatuhi oleh anggota masyarakat di mana kaidah itu berlaku. Hubungan antara hukum dan kaidah-kaidah sosial lainnya itu saling mengisi. Artinya kaidah sosial mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat dalam hal-hal hukum tidak mengaturnya. Selain saling mengisi, juga saling memperkuat. Suatu kaidah hukum, misalnya “kamu tidak boleh membunuh” diperkuat oleh kaidah sosial lainnya. Kaidah agama, kesusilaan, dan adat juga berisi suruhan yang sama. Dengan demikian, tanpa adanya kaidah hukum pun dalam masyarakat sudah ada larangan untuk membunuh sesamanya. Hal yang sama juga berlaku untuk “pencurian”, “penipuan”, dan lain-lain pelanggaran hukum. Hubungan antara norma agama, kesusilaan, kesopanan dan hukum yang tidak dapat dipisahkan itu dibedakan karena masing-masing memiliki sumber yang berlainan. Norma Agama sumbernya kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Norma kesusilaan sumbernya suara hati (insan kamil). Norma kesopanan sumbernya keyakinan masyarakat yang bersangkutan dan norma hukum sumbernya peraturan perundang-undangan. 2.3 Peranan Mahasiswa Dalam kehidupan Berbangsa Dan Bernegara Apa yang terlintas dibenak kita ketika kita mendengar kata”mahasiswa”, mungkin tidak .hanya satu jawaban yag akan terucap dari banyak orang dengan beranekaragam latar belakang pendidikan. Mahasiswa merupakan sebuah status yang 13
  • 14. disandang seseorang ketika ia menjalani pendidikan formal pada sebuah perguruan tinggi. Seseorang dapat dikatakan sebagai seorang mahasiswa apabila ia tercatat sebagai mahasiswa secara administrasi sebuah perguruan tinggi yang tentunya mengikuti kegiatan belajar dan mengajar serta kegiatan lainnya. Status ini menjadi mutlak apabila kita berbicara dalam konteks pendidikan formal. Ternyata dbalik statusnya itu, masih banyak sekali peranan seorang yang menyandang status mahasiswa untuk menunjukkan peranannya pada kehidupan masyarakat terlebih lagi pada tingkat kehidupan berbangsa dan bernegara. Sejarah membuktikan bagaimana kekuatan mahasiswa dalam pergantian rezim yang diktator menuju perubahan kearah lebih baik, sebagai contoh gerakan mahasiswa bersama komponen bangsa lainnya yang ketika itu masyarakat, parpol dan ABRI dalam menyuarakan TriTura (Tiga Tuntutan Rakyat) yang berhasil menggantikan rezim kekuasaan saat itu yang dinilai cenderung terlau berpihak pada haluan kiri. Kemudian bagaimana peristiwa Malari (Petaka Lima Belas Januari) yang dimotori oleh Hariman Siregar yang notabene sebagai mahasiswa kedokteran Universitas Indonesia, dan masih membekas diingatan kita ketika kekuatan mahasiswa untuk menggulingkan rezim orde baru yang otoriter yang telah berkuasa selama 32 tahun. Itu merupakan bukti-bukti nyata dimana mahasiswa menunjukkan peranannya dikancah perpolitikan nasional yang tentunya untuk menciptakan keselarasan menuju masyarakat yang makmur sentosa, meskipun sampai sekarang buah tangan dari perjuangan mahsiswa tersebut masih jauh panggang dari api. Sehinnga dapat disimpulkan bahwa kekuatan mahasiswa dalam kancah perpolitikan nasional menjadi patut diperhitungkan sebagai gerakan yang murni membela kepentingan rakyat semata. Sekarang mari kita tengok aktivitas mahasiswa zaman sekarang, Amien Rais pernah mengutarakan intensitas dan kualitas dari gerakan kemahasiswaan cenderung 14
  • 15. mengalami penurunan seiring datangya era globalisasi ke negeri kita tercinta ini, kebanyakan dari mahasiswa lebih banyak menghabiskan waktunya dengan kegiatan yang kurang jelas manfaatnya, forum-forum diskusi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kenegaraan tidak pernah dijejali oleh mahasiswa sebaliknya tempat-tempat hiburan malah disesaki para mahasiswa. Penulis tidak melarang tentunya sebatas itu tidak melanggar syariat, karena sebagai manusia tentunya kita juga butuh yang namanya hiburan. Tetapi hal itu juga harus disaring dengan kekuatan iman kita. Kembali kepada kualitas gerakan kemahsiswaan masa sekarang yang cenderung menurun, maka sadar atupun tidak itu merupakan efek dari masuknya era globalisasi ke indonesia tanpa diharmonisasi dengan manajemen waktu dan diri yang baik. Untuk membangun citra mahasiswa sebagai agen pembaharu ataupun kaum intelektual yang mana dipundaknya ada masa depan bangsa ini yang akan dilabuhkan dimana, maka kita harus memupuk rasa persaudaraan dan senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita. Selain itu tentunya kita perlu membangun konsep intelektual dalam gerakan yang sinergi dan terarah menuju masyarakat yang adil dan makmur. Sehingga kedepan mahasiswa tidak hanya dikenal lewat aktivitasnya ketika menjalani perkuliahan saja, tetapi sebagai elemen bangsa yang peka terhadap kondisi permasalahan disekitarnya . 15
  • 16. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Seperti kita ketahui bahwa manusia adalah makhluk social yang saling membutuhkan satu sama lain, maka dalam menjalin silahturahmi dengan sesama haruslah harmonis meskipun terdapat berbagai macam perbedaan atau konflik. Secara umum kehidupan berbangsa dan bernegara sangatlah penting karena ini yang menjadi salah – satu factor untuk mendukung berbagai macam kegiatan Negara demi kepentingan bersama dan kemajuan bangsa Indonesia. Tetapi pada masa kini kerukunan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara mulai sedikit pudar, itu dicontohkan dengan adanya tawuran antar masyarakat di berbagai daerah. Jadi dapat dikatakan kesadaran masyarakat akan kehidupan berbangsa dan bernegara tersebut masih kurang. Oleh karena itu, setiap individu haruslah lebih menyadari akan manfaat kerukutan hidup bangsa agar dapat menciptakan lingkungan hidup bangsa yang aman, nyaman, tentram. 3.2 Saran Didalam pembuatan makalah ini tentunya masih terdapat banyak sekali kekurangan, maka dari itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun guna memperbaiki dalam penyusunan makalah saya berikutnya. 16