SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  38
Kesetimbangan Benda Tegar & Titik Berat Kompetensi Pendahuluan Kesetimbangan Titik Berat Latihan Referensi Readme Author Exit MEDIA PRESENTASI PEMBELAJARAN Kesetimbangan Benda Tegar & Titik Berat Fisika SMA/MA Kelas XI  IPA  Semester 2 Berdasarkan  Kurikulum   Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 30 ° SMAN.15 MAKASSAR B D A C
Author TUGAS MULTIMEDIA AHMAD 08508034 PENDIDIKAN FISIKA PROGRAM PASCA SARJANA UNEVERSITAS NEGERI MAKASSAR Kompetensi Pendahuluan Kesetimbangan Titik Berat Latihan Referensi Readme Author Exit Home Kesetimbangan Benda Tegar & Titik Berat Kesetimbangan Benda Tegar & Titik Berat
Kompetensi   Menformulasikan hubungan antara konsep torsi, momentum sudut, dan momen inersia, berdasarkan hukum II Newton serta penerapannya dalam masalah benda tegar   Kompetensi  Dasar Menerapkan  konsep titik berat benda dalam kehidupan sehari-hari   Indikator Hasil Belajar Kompetensi Pendahuluan Kesetimbangan Titik Berat Latihan Referensi Readme Author Exit Home Kesetimbangan Benda Tegar & Titik Berat Kesetimbangan Benda Tegar & Titik Berat
Referensi Marthen Kanginan, Fisika SMA Kelas XI Semester 2, Cimahi, 2005 _______, Kurikulum  Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),  Tahun 200 6 ,  Depdiknas, Jakarta 2004 _______, Encarta Encyclopedia Kompetensi Pendahuluan Kesetimbangan Titik Berat Latihan Referensi Readme Author Exit Home Kesetimbangan Benda Tegar & Titik Berat Kesetimbangan Benda Tegar & Titik Berat
Readme M edia Presentasi Pembelajaran ini disusun untuk membantu  guru dalam pembelajaran Kesetimbangan Benda Tegar dan Titik Berat.  A gar dapat memahami keseluruhan materi, maka pembahasan harus dilakukan secara berurutan dimulai dari  kompetensi, pendahuluan, kesetimbangan benda tegar dan titik berat . Di akhir kegiatan diberikan soal latihan. Sebaiknya dalam penggunaan media ini guru juga menyiapkan soal latihan untuk menambah pemahaman konsep dan melatih keterampilan siswa. U ntuk beberapa slide guru perlu menekan tombol  klik kiri  agar prosedur yang diinginkan dalam slide tersebut berjalan secara berurutan.  Kompetensi Pendahuluan Kesetimbangan Titik Berat Latihan Referensi Readme Author Exit Home Kesetimbangan Benda Tegar & Titik Berat Kesetimbangan Benda Tegar & Titik Berat
Pendahuluan   Beberapa hal yang berhubungan dengan kesetimbangan dan titik berat: ,[object Object],[object Object],Next Back Kompetensi Pendahuluan Kesetimbangan Titik Berat Latihan Referensi Readme Author Exit Home Kesetimbangan Benda Tegar & Titik Berat Kesetimbangan Benda Tegar & Titik Berat
Pendahuluan   2. Pemain akrobat dengan mudah melakukan aksi  menggantung.  Next Back Kompetensi Pendahuluan Kesetimbangan Titik Berat Latihan Referensi Readme Author Exit Home Kesetimbangan Benda Tegar & Titik Berat Kesetimbangan Benda Tegar & Titik Berat
Pendahuluan   Mobil balap memiliki desain titik berat lebih rendah dan dasarnya lebih lebar daripada truk. Pada pokok bahasan ini akan dipelajari juga tentang aplikasi Kesetimbangan. Kompetensi Pendahuluan Kesetimbangan Titik Berat Latihan Referensi Readme Author Exit Home Kesetimbangan Benda Tegar & Titik Berat Kesetimbangan Benda Tegar & Titik Berat
Apa itu Kesetimbangan Benda Statik ? Jika sebuah benda diam dan tetap diam, benda dikatakan dalam kesetimbangan statik. Menentukan gaya-gaya yang bekerja pada benda dalam kesetimbangan statik mempunyai banyak penerapan, terutama dalam bidang teknik.   Agar benda tegar dalam keadaan setimbang statik maka harus dipenuhi dua syarat : 1.  Gaya eksternal neto yang bekerja pada benda harus nol.  F = 0 untuk benda dalam bidang  XY    Fx = 0  Fy = 0 2.  Momen gaya  neto pada setiap titik harus nol.    = 0 Home  Next Back Kesetimbangan Benda Tegar Kesetimbangan Benda Tegar
Sebuah balok homogen dengan panjang 2 m dan massa 25 kg ditempelkan dengan engsel ke dinding seperti ditunjukkan pada gambar di samping . Tiang di tahan pada posisi mendatar oleh kawat yang membuat sudut 30°  terhadap balok. Balok menahan sebuah beban dengan massa M = 100 kg yang digantung pada ujungnya . Tentukan: a. Tegangan kawat b. Gaya engsel dinding pada batang Contoh 1. Langkah  penyelesaian: Karena balok dalam keadaan setimbang maka berlaku :  F = 0, Yang diuraikan menjadi   Fy = 0,   Fx = 0 dan        = 0 Jumlah gaya-gaya pada arah sumbu y sama dengan nol:  Fy = 0 Fy + Ty – mg – Mg = 0 Fy + T sin    - mg – Mg = 0 ……. (i) Jawab Next Back Home  30 0 Kesetimbangan Benda Tegar Kesetimbangan Benda Tegar
Jumlah gaya –gaya pada arah Sumbu x  sama dengan nol:  Fx = 0 Fx – Tx = 0 Fx – T cos    = 0…… (ii) Untuk persamaan momen gaya kita pilih pada titik B. Jumlah momen gaya terhadap B sama dengan nol. Momen yang cenderung memutar balok berlawanan arah jarum jam kita anggap positif        = 0 mg. ½ L – Fy . L = 0 1.2 mg l = Fy . L  Fy = ½ mg ……….. (iii) ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],Langkah  penyelesaian: Next Back Home  Kesetimbangan Benda Tegar Kesetimbangan Benda Tegar
Apa itu Titik Berat ? Perhatikan demonstrasi di samping. Dengan ujung telunjuk jari Anda mistar dapat berada setimbang. Kira-kira alasan apa yang menjadikan mistar dapat setimbang di jari telunjuk Anda ? Home  Next Back Titik Berat Titik Berat
Berat keseluruhan benda adalah resultan dari semua gaya gravitasi berarah vertikal ke bawah dari semua partikel ini, dan resultan ini bekerja melalui suatu titik tunggal yang disebut  Titik Berat . Next Back Home  Titik Berat Titik Berat
h h h/2 h/2 Letak titik berat berbagai benda homogen yang bentuknya teratur Next Back Home  Titik Berat Titik Berat
Kegiatan: Menentukan Titik Berat ! ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],Next Back Home  Titik Berat Titik Berat
Resultan gaya berat adalah w = w 1  + w 2  + w 3   + … Momen gaya oleh gaya berat  benda terhadap titik O adalah     = w.x Jumlah momen gaya oleh masing -masing berat partikel terhadap  titik O adalah    =   1  +   2  +   3  + …  = w 1 .x 1  + w 2 .x 2  + w 3 .x 3  + … Dari persamaan (1) dan (2) w.x = w 1 .x 1  + w 2 .x 2  + w 3 .x 3  + …   Next Back Home  Z  w 1 w 3 w 2 w x y x 3 x 1 x 2 x Titik Berat Titik Berat Menentukan Absis Titik Berat
Resultan gaya berat adalah w = w 1  + w 2  + w 3   + … Momen gaya oleh gaya berat  benda terhadap titik O adalah     = w.y Jumlah momen gaya oleh masing -masing berat partikel terhadap  titik O adalah    =   1  +   2  +   3  + …  = w 1 .y 1  + w 2 .y 2  + w 3 .y 3  + … Dari persamaan (1) dan (2) w.y = w 1 .y 1  + w 2 .y 2  + w 3 .y 3  + …   Next Back Home  Z  w 1 w 3 w 2 w x y y 1 y 2 y 3 y Titik Berat Titik Berat Menentukan Ordinat Titik Berat
Sebatang tongkat dari dari kayu yang panjangnya 80 cm disambung dengan tongkat besi yang panjangnya 20 cm. Kedua tongkat memiliki berat sama, yaitu 4 newton dengan titik berat pada pertengahan masing-masing tongkat. Tentukan berat tongkat keseluruhan serta letak titik beratnya. Contoh 1. Berat tongkat keseluruhan sama dengan resultan berat tongkat kayu dan tongakat besi. w = w1 + w2 = 4 + 4 = 8 N Kita ambil ujung kiri tongkat (titik O) sebagai titik tumpu. Momen gaya oleh berat tongkat secara keseluruhan adalah    = w.x ( jarak titik berat tongkat keseluruhan  kita misalkan x) Langkah  penyelesaian: O Jumlah momen gaya oleh tongkat besi dan tongkat kayu adalah    =   1 +   2 = w1.x1 + w2.x2 Jadi  w.x = w1.x1 + w2.x2 8 N. x = 4 N. 40 cm + 4 N. 70 cm 8 x = 440 cm x = 55 cm Jawab Next Back Home  w 2  =4 N w 1  =4 N x 2 x 1 Titik Berat Titik Berat
Dua karton yang berukuran sama, yaitu 6 cm x 12 cm disusun seperti gambar. Tentukan koordinat titik berat susunan karton terhadap pojok kiri bawah. Contoh 2. Langkah  penyelesaian: O Jawab Next Back Home  Titik berat susunan benda   y 0  = 4½   x 0   = 7½   Jadi letak titik berat susunan terhadap pojok kiri bawah adalah (7½ , 4½ ) cm Titik Berat Titik Berat
Jenis Kesetimbangan Ada tiga jenis kesetimbangan, yaitu : 1. Kesetimbangn stabil (kesetimbangan mantap) Benda yang memiliki kesetimbangan mantap, jika diganggu dengan cara memberikan gaya padanya, maka titik berat benda akan naik. Jika gaya itu dihilangkan, maka benda akan kembali pada kesetimbangan semula. 2. Kesetimbangn labil (kesetimbangan goyah) Benda yang memiliki kesetimbangan labil, jika diganggu dengan cara memberikan gaya padanya, maka titik berat benda akan turun. Jika gaya itu dihilangkan, maka benda tidak dapat kembali pada kesetimbangan semula. Titik Berat Titik Berat Next Back Home
Jenis Kesetimbangan 3. Kesetimbangn netral (kesetimbangan indeferen) Benda yang memiliki kesetimbangan mantap, jika diganggu dengan cara memberikan gaya padanya, maka titik berat benda tidak naik maupun tidak turun. Jika gaya itu dihilangkan, maka benda akan setimbang pada sembarang keadaan.  Titik Berat Titik Berat Back Home
[object Object],24 T 1 T 2 T 3 Jawaban 53 ° 37 °
∑  F X  = 0 T 3  cos 53° - T 2  cos 37° = 0 3/5 T 3  – 4/5 T 2  = 0 3/5 T 3  = 4/5 T 2 T 3  = 4/3 T 2 ∑  Fy = 0  T 1  = W = 240 N  T 1  - T 2  sin 37° - T 3  sin 53° = 0 T 1  – 3/5 T 2  – 4/5 T 3  = 0 T 1  – 3/5 T 2  – 4/5. 4/3 T 2  = 0 T 1  – 5/3 T 2  = 0 240 – 5/3 T 2  = 0 5/3 T 2  = 240 T 2  = 720/5 T 2  = 144 N T 3  = 4/3 . 144 T 3  = 192 N W T 1 T 2 T 3 T 3  cos 53°  T 3  sin 53°  T 2  cos 37°  T 2  sin 37°
2.  Salah satu sudut pada persambungan tali pada gambar di bawah  adalah siku-siku. Jika sistem dalam keadaan seimbang, berapakah perbandingan massa 1 dan massa 2 m1 m2 127 ° Jawaban
Gunakan perinsip keseimbangan benda titik Yaitu : ∑  F = 0 T 1  = W 1  = m 1 .g T 2  = W 2  = m 2 .g ∑  F Y  = 0 T 1  – T 2Y  = 0 T 1  – T 2  sin 37° = 0 m 1 .g – m 2 .g 3/5 = 0 m 1 /m 2   =  3/5 T 1 T 2 T 3 T 2Y T 2X W 1 W 2
1.Pedagang beras menggunakan pikulan yang panjangnya 150 cm, Beban yang dipikul tidak sama, seperti pada gambar. Dimana letak yang harus dipikul yang tepat supaya pikulan tidak berputar atau miring.  48 Jawaban 52
∑  C  = 0 W2 . BC – W1 . AC = 0 W2 . (150 – X) – W1 . X = 0 480 (150 – X) – 520 X = 0 72000 – 480 X – 520 X = 0 1000 X = 72000 X = 72 cm 52 kg 48 kg 150 cm X 150 - X W 1 W 2 A B C
A B N A C W AB N B f B W AB  cos  θ θ ∑ F X  = 0 N A  – f B  = 0 . . . . . . . . . f B  = µ N B ∑  F Y  = 0 N A  – W AB  = 0 ∑  B  = 0 N A .BC – W AB  cos  θ .½ AB = 0  Contoh
1.Tangga terbuat dari bambu panjangnya 5 m, massanya 12 kg dengan titik berat berada pada pada jarak 2 m dari ujung bagian bawah. Tangga di sandarkan seperti gambar dalam kondisi hampir tergelincir. Jika dinding sandaran licin, berapakah koefisien gesek tangga dengan lantai Jawaban 3 m 4 m
Gunakan perinsip keseimbangan benda tegar yaitu : ∑  F = 0 dan  ∑   = 0 A B C N A W AB W AB  cos  θ N B f A ∑ F X  = 0 N B  – f A  = 0 N B  = µ N A N B  = 120  µ ∑ F Y  = 0 N A  – W AB  = 0 N A  = W AB N A  = 120 N ∑  A  = 0 N B .BC – W AB  cos  θ . ½ AB = 0 120 µ.4 – 120.3/5.  ½. 5 = 0 480 µ = 180 µ = ⅜ 3 m 4 m
2. Papan nama suatu instansi dipasang seperti gambar. Batang BD = 150 cm massanya 5 kg terbuat dari besi dan diberi ensel di B. Papan reklame berukuran 120 x 80 cm terbuat dari papan homogen dilapisi piber massanya 10 kg. AD adalah kawat besi ringan. Berapakah besar tegangan pada kawat. Jawaban 30 ° SMAN.15 MAKASSAR B D A C
Gunakan Perinsip keseimbangan benda tegar ∑  B  = 0 W BD .½BD + W P .90 = T Y .BD 50.75 + 100.90 = 150 T Y 3750 + 9000 = 150 T Y T Y  = 12750/150 T Y  = 85 T sin 30° = 85 T = 85/0,5 T = 170 N 30 ° SMAN.15 MAKASSAR B D A C W BD W P T T Y T X
1. Sebuah benda massanya 20 kg (g = 10 m.s-2) terletak pada bidang miring ( θ  = 53°) dalam keadaan diam seperti terlihat dalam gambar. Jika koefisien gesek 0,2, maka besar gaya minimal yang diperlukan adalah . . . . A. 124 N B. 136 N C. 180 N D. 242 N E. 256 N 20 kg θ F
∑  F = 0 F – W sin 53° - f = 0 . . . . f = µ N . . . . . . . . . . . N = W cos 53° = 0,2 . 120  = 200 . 3/5 = 24 N  = 120 N F – 200 . 4/5 – 24 = 0 F – 160 – 24 = 0 F = 136 N 53° F N W W cos 53 ° W sin 53 ° f
[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
3. Tangga homogen yang panjangnya 5 m dan massa 5 kg bersandar pada dinding licin dan bertunpu pada lantai yang kasar. Ketika seorang tukang (massar 40 kg) naik sejauh 3 m dan segera turun karena pada saat itu hampir tergelincir. Jika posisi tangga seperti terlihat pada gambar, tentukan koefisien gesekan antara tangga dan lantai. 4 m 3 m
B C A N B N A θ W AB W AB  cos  θ W Org  cos  θ W ORG ∑ F X  = 0 N B  – f A  = 0,  . . . . . . f A  = µ N A µ = N B /N A ∑ Fy = 0 N A  – W AB  - W ORG  = 0 N A  – 50 - 400 = 0 N A  = 450 N ∑  A  = 0 N B .BC – W ORG .3 – W AB .½AB = 0 4 N B  – 400 . 3 – 50 . 2,5 = 0 4 N B  – 1200 – 125 = 0 4 N B  = 1325 N B  = 331,25 N Jadi µ = 331,25/450 = 0,736 f A
[object Object],a. Kesimbangan stabil b. Kesimbangan labil c. Keseimbangan indiferen d. Keseimbangan translasi e. Keseimbangan rotasi

Contenu connexe

Tendances

Modul mekanika teknik 1
Modul mekanika teknik 1Modul mekanika teknik 1
Modul mekanika teknik 1Ibrahim Husain
 
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANGMETODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANGMOSES HADUN
 
Menghitung dan Menentukan Nilai Konstanta Pegas
Menghitung dan Menentukan Nilai Konstanta PegasMenghitung dan Menentukan Nilai Konstanta Pegas
Menghitung dan Menentukan Nilai Konstanta PegasPutri Dwi Pratiwi
 
Viskositas zat cair cara stokes
Viskositas zat cair cara stokesViskositas zat cair cara stokes
Viskositas zat cair cara stokesPutri Aulia
 
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3   turunan dan aturan rantaiPertemuan 3   turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantaiSenat Mahasiswa STIS
 
soal-soal-dan-penyelesaian-hidrolika-1pdf_compress.pdf
soal-soal-dan-penyelesaian-hidrolika-1pdf_compress.pdfsoal-soal-dan-penyelesaian-hidrolika-1pdf_compress.pdf
soal-soal-dan-penyelesaian-hidrolika-1pdf_compress.pdfFitriHariyanti4
 
Fluks Listrik dan Hukum Gauss
Fluks Listrik dan Hukum GaussFluks Listrik dan Hukum Gauss
Fluks Listrik dan Hukum Gaussanggundiantriana
 
Modul 7-bangunan portal , statika dan mekanika dasar
Modul 7-bangunan portal ,  statika dan mekanika dasar Modul 7-bangunan portal ,  statika dan mekanika dasar
Modul 7-bangunan portal , statika dan mekanika dasar MOSES HADUN
 
Modul 6- garis pengaruh, Garis pengaruh, statika dan mekanika dasar
Modul 6- garis pengaruh, Garis pengaruh, statika dan mekanika dasarModul 6- garis pengaruh, Garis pengaruh, statika dan mekanika dasar
Modul 6- garis pengaruh, Garis pengaruh, statika dan mekanika dasarMOSES HADUN
 
Ppt. fluida By FitrahRhya
Ppt. fluida By FitrahRhyaPpt. fluida By FitrahRhya
Ppt. fluida By FitrahRhyaHusain Anker
 
KESETIMBANGAN
KESETIMBANGANKESETIMBANGAN
KESETIMBANGANDwi Ratna
 
Percobaan gerak lurus beraturan
Percobaan gerak lurus beraturanPercobaan gerak lurus beraturan
Percobaan gerak lurus beraturanKLOTILDAJENIRITA
 
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohmLaporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohmNurul Hanifah
 
contoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersia
contoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersiacontoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersia
contoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersiaRenny Aniwarna
 
Laporan Praktikum titik pusat massa benda homogen
Laporan Praktikum titik pusat massa benda homogenLaporan Praktikum titik pusat massa benda homogen
Laporan Praktikum titik pusat massa benda homogenAnnisa Icha
 
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeterLaporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeterSylvester Saragih
 

Tendances (20)

Modul mekanika teknik 1
Modul mekanika teknik 1Modul mekanika teknik 1
Modul mekanika teknik 1
 
FISIKA - VEKTOR
FISIKA - VEKTORFISIKA - VEKTOR
FISIKA - VEKTOR
 
Medan magnet
Medan magnetMedan magnet
Medan magnet
 
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANGMETODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
 
Menghitung dan Menentukan Nilai Konstanta Pegas
Menghitung dan Menentukan Nilai Konstanta PegasMenghitung dan Menentukan Nilai Konstanta Pegas
Menghitung dan Menentukan Nilai Konstanta Pegas
 
Viskositas zat cair cara stokes
Viskositas zat cair cara stokesViskositas zat cair cara stokes
Viskositas zat cair cara stokes
 
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3   turunan dan aturan rantaiPertemuan 3   turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
 
soal-soal-dan-penyelesaian-hidrolika-1pdf_compress.pdf
soal-soal-dan-penyelesaian-hidrolika-1pdf_compress.pdfsoal-soal-dan-penyelesaian-hidrolika-1pdf_compress.pdf
soal-soal-dan-penyelesaian-hidrolika-1pdf_compress.pdf
 
Fluks Listrik dan Hukum Gauss
Fluks Listrik dan Hukum GaussFluks Listrik dan Hukum Gauss
Fluks Listrik dan Hukum Gauss
 
Modul 7-bangunan portal , statika dan mekanika dasar
Modul 7-bangunan portal ,  statika dan mekanika dasar Modul 7-bangunan portal ,  statika dan mekanika dasar
Modul 7-bangunan portal , statika dan mekanika dasar
 
Makalah Jangka Sorong dan Mikrometer
Makalah Jangka Sorong dan MikrometerMakalah Jangka Sorong dan Mikrometer
Makalah Jangka Sorong dan Mikrometer
 
Modul 6- garis pengaruh, Garis pengaruh, statika dan mekanika dasar
Modul 6- garis pengaruh, Garis pengaruh, statika dan mekanika dasarModul 6- garis pengaruh, Garis pengaruh, statika dan mekanika dasar
Modul 6- garis pengaruh, Garis pengaruh, statika dan mekanika dasar
 
Kinematika dua dimensi
Kinematika dua dimensiKinematika dua dimensi
Kinematika dua dimensi
 
Ppt. fluida By FitrahRhya
Ppt. fluida By FitrahRhyaPpt. fluida By FitrahRhya
Ppt. fluida By FitrahRhya
 
KESETIMBANGAN
KESETIMBANGANKESETIMBANGAN
KESETIMBANGAN
 
Percobaan gerak lurus beraturan
Percobaan gerak lurus beraturanPercobaan gerak lurus beraturan
Percobaan gerak lurus beraturan
 
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohmLaporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
 
contoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersia
contoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersiacontoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersia
contoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersia
 
Laporan Praktikum titik pusat massa benda homogen
Laporan Praktikum titik pusat massa benda homogenLaporan Praktikum titik pusat massa benda homogen
Laporan Praktikum titik pusat massa benda homogen
 
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeterLaporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter
 

En vedette

Soal dan pembahasan keseimbangan benda tegar
Soal dan pembahasan keseimbangan benda tegarSoal dan pembahasan keseimbangan benda tegar
Soal dan pembahasan keseimbangan benda tegarvina irodatul afiyah
 
Fisika - Kesetimbangan Benda
Fisika - Kesetimbangan BendaFisika - Kesetimbangan Benda
Fisika - Kesetimbangan BendaTasha Amarilis
 
Kesetimbangan dinamika-rotasi-dan-titik-berat
Kesetimbangan dinamika-rotasi-dan-titik-beratKesetimbangan dinamika-rotasi-dan-titik-berat
Kesetimbangan dinamika-rotasi-dan-titik-beratdwika Dz
 
soal kesetimbangan benda tegar dan dinamika rotasi
soal kesetimbangan benda tegar dan dinamika rotasisoal kesetimbangan benda tegar dan dinamika rotasi
soal kesetimbangan benda tegar dan dinamika rotasiNoer Patrie
 
Soal UAS FIsika Kelas XI SMA/SMK Semester Gasal 2015/2016
Soal UAS FIsika Kelas XI SMA/SMK Semester Gasal 2015/2016Soal UAS FIsika Kelas XI SMA/SMK Semester Gasal 2015/2016
Soal UAS FIsika Kelas XI SMA/SMK Semester Gasal 2015/2016David Adi Nugroho
 

En vedette (6)

Hukum newton percepatan
Hukum newton   percepatanHukum newton   percepatan
Hukum newton percepatan
 
Soal dan pembahasan keseimbangan benda tegar
Soal dan pembahasan keseimbangan benda tegarSoal dan pembahasan keseimbangan benda tegar
Soal dan pembahasan keseimbangan benda tegar
 
Fisika - Kesetimbangan Benda
Fisika - Kesetimbangan BendaFisika - Kesetimbangan Benda
Fisika - Kesetimbangan Benda
 
Kesetimbangan dinamika-rotasi-dan-titik-berat
Kesetimbangan dinamika-rotasi-dan-titik-beratKesetimbangan dinamika-rotasi-dan-titik-berat
Kesetimbangan dinamika-rotasi-dan-titik-berat
 
soal kesetimbangan benda tegar dan dinamika rotasi
soal kesetimbangan benda tegar dan dinamika rotasisoal kesetimbangan benda tegar dan dinamika rotasi
soal kesetimbangan benda tegar dan dinamika rotasi
 
Soal UAS FIsika Kelas XI SMA/SMK Semester Gasal 2015/2016
Soal UAS FIsika Kelas XI SMA/SMK Semester Gasal 2015/2016Soal UAS FIsika Kelas XI SMA/SMK Semester Gasal 2015/2016
Soal UAS FIsika Kelas XI SMA/SMK Semester Gasal 2015/2016
 

Similaire à Kesetimbangan Benda Tegar

3)d inamika edit
3)d inamika edit3)d inamika edit
3)d inamika editrahmadfath
 
PPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika Rotasi
PPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika RotasiPPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika Rotasi
PPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika RotasiNariaki Adachi
 
Fisika Kelas X: Gaya dan Hukum Newton
Fisika Kelas X: Gaya dan Hukum NewtonFisika Kelas X: Gaya dan Hukum Newton
Fisika Kelas X: Gaya dan Hukum Newton1000 guru
 
04. hukum newton tentang gerak
04. hukum newton tentang gerak04. hukum newton tentang gerak
04. hukum newton tentang gerakISTA
 
momen inersia.ppt
momen inersia.pptmomen inersia.ppt
momen inersia.pptHusna631763
 
hukum-newton.pptx
hukum-newton.pptxhukum-newton.pptx
hukum-newton.pptxHennyHer1
 
Kuliah 07 Contoh 01 Balok
Kuliah 07 Contoh 01 BalokKuliah 07 Contoh 01 Balok
Kuliah 07 Contoh 01 BalokSenot Sangadji
 
Laporan praktikum fisika ( titik berat )
Laporan praktikum fisika ( titik berat )Laporan praktikum fisika ( titik berat )
Laporan praktikum fisika ( titik berat )nurfauziaahh
 
Hukum newton
Hukum newtonHukum newton
Hukum newtoneyinda
 
Hukum newton
Hukum newtonHukum newton
Hukum newtoneyinda
 
PPT kesetimbangan benda tegar dan titik berat
PPT kesetimbangan benda tegar dan titik beratPPT kesetimbangan benda tegar dan titik berat
PPT kesetimbangan benda tegar dan titik beratGressi Dwiretno
 
Kesetimbangan Benda Tegar.pptx
Kesetimbangan Benda Tegar.pptxKesetimbangan Benda Tegar.pptx
Kesetimbangan Benda Tegar.pptxLambokHutahaean1
 
Bab1 hukum newton
Bab1 hukum newtonBab1 hukum newton
Bab1 hukum newtonZains34
 
Bab 5 Hukum Newton.ppt
Bab 5 Hukum Newton.pptBab 5 Hukum Newton.ppt
Bab 5 Hukum Newton.pptlyrahalimatuns
 

Similaire à Kesetimbangan Benda Tegar (20)

3)d inamika edit
3)d inamika edit3)d inamika edit
3)d inamika edit
 
PPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika Rotasi
PPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika RotasiPPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika Rotasi
PPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika Rotasi
 
Fisika Kelas X: Gaya dan Hukum Newton
Fisika Kelas X: Gaya dan Hukum NewtonFisika Kelas X: Gaya dan Hukum Newton
Fisika Kelas X: Gaya dan Hukum Newton
 
Bab 5 Benda Tegar.pptx
Bab 5 Benda Tegar.pptxBab 5 Benda Tegar.pptx
Bab 5 Benda Tegar.pptx
 
04. hukum newton tentang gerak
04. hukum newton tentang gerak04. hukum newton tentang gerak
04. hukum newton tentang gerak
 
FISIKA bab Kesetimbangan
FISIKA bab KesetimbanganFISIKA bab Kesetimbangan
FISIKA bab Kesetimbangan
 
momen inersia.ppt
momen inersia.pptmomen inersia.ppt
momen inersia.ppt
 
hukum-newton.pptx
hukum-newton.pptxhukum-newton.pptx
hukum-newton.pptx
 
DINAMIKA.pptx
DINAMIKA.pptxDINAMIKA.pptx
DINAMIKA.pptx
 
Kuliah 07 Contoh 01 Balok
Kuliah 07 Contoh 01 BalokKuliah 07 Contoh 01 Balok
Kuliah 07 Contoh 01 Balok
 
Hukum newton
Hukum newtonHukum newton
Hukum newton
 
Hukum newton
Hukum newtonHukum newton
Hukum newton
 
Laporan praktikum fisika ( titik berat )
Laporan praktikum fisika ( titik berat )Laporan praktikum fisika ( titik berat )
Laporan praktikum fisika ( titik berat )
 
Hukum newton
Hukum newtonHukum newton
Hukum newton
 
Hukum newton
Hukum newtonHukum newton
Hukum newton
 
PPT kesetimbangan benda tegar dan titik berat
PPT kesetimbangan benda tegar dan titik beratPPT kesetimbangan benda tegar dan titik berat
PPT kesetimbangan benda tegar dan titik berat
 
Kesetimbangan Benda Tegar.pptx
Kesetimbangan Benda Tegar.pptxKesetimbangan Benda Tegar.pptx
Kesetimbangan Benda Tegar.pptx
 
Bab1 hukum newton
Bab1 hukum newtonBab1 hukum newton
Bab1 hukum newton
 
Bab 5 Hukum Newton.ppt
Bab 5 Hukum Newton.pptBab 5 Hukum Newton.ppt
Bab 5 Hukum Newton.ppt
 
Bab 5 Hukum Newton.ppt
Bab 5 Hukum Newton.pptBab 5 Hukum Newton.ppt
Bab 5 Hukum Newton.ppt
 

Dernier

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMRiniGela
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 

Dernier (20)

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 

Kesetimbangan Benda Tegar

  • 1. Kesetimbangan Benda Tegar & Titik Berat Kompetensi Pendahuluan Kesetimbangan Titik Berat Latihan Referensi Readme Author Exit MEDIA PRESENTASI PEMBELAJARAN Kesetimbangan Benda Tegar & Titik Berat Fisika SMA/MA Kelas XI IPA Semester 2 Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 30 ° SMAN.15 MAKASSAR B D A C
  • 2. Author TUGAS MULTIMEDIA AHMAD 08508034 PENDIDIKAN FISIKA PROGRAM PASCA SARJANA UNEVERSITAS NEGERI MAKASSAR Kompetensi Pendahuluan Kesetimbangan Titik Berat Latihan Referensi Readme Author Exit Home Kesetimbangan Benda Tegar & Titik Berat Kesetimbangan Benda Tegar & Titik Berat
  • 3. Kompetensi Menformulasikan hubungan antara konsep torsi, momentum sudut, dan momen inersia, berdasarkan hukum II Newton serta penerapannya dalam masalah benda tegar Kompetensi Dasar Menerapkan konsep titik berat benda dalam kehidupan sehari-hari Indikator Hasil Belajar Kompetensi Pendahuluan Kesetimbangan Titik Berat Latihan Referensi Readme Author Exit Home Kesetimbangan Benda Tegar & Titik Berat Kesetimbangan Benda Tegar & Titik Berat
  • 4. Referensi Marthen Kanginan, Fisika SMA Kelas XI Semester 2, Cimahi, 2005 _______, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Tahun 200 6 , Depdiknas, Jakarta 2004 _______, Encarta Encyclopedia Kompetensi Pendahuluan Kesetimbangan Titik Berat Latihan Referensi Readme Author Exit Home Kesetimbangan Benda Tegar & Titik Berat Kesetimbangan Benda Tegar & Titik Berat
  • 5. Readme M edia Presentasi Pembelajaran ini disusun untuk membantu guru dalam pembelajaran Kesetimbangan Benda Tegar dan Titik Berat. A gar dapat memahami keseluruhan materi, maka pembahasan harus dilakukan secara berurutan dimulai dari kompetensi, pendahuluan, kesetimbangan benda tegar dan titik berat . Di akhir kegiatan diberikan soal latihan. Sebaiknya dalam penggunaan media ini guru juga menyiapkan soal latihan untuk menambah pemahaman konsep dan melatih keterampilan siswa. U ntuk beberapa slide guru perlu menekan tombol klik kiri agar prosedur yang diinginkan dalam slide tersebut berjalan secara berurutan. Kompetensi Pendahuluan Kesetimbangan Titik Berat Latihan Referensi Readme Author Exit Home Kesetimbangan Benda Tegar & Titik Berat Kesetimbangan Benda Tegar & Titik Berat
  • 6.
  • 7. Pendahuluan 2. Pemain akrobat dengan mudah melakukan aksi menggantung. Next Back Kompetensi Pendahuluan Kesetimbangan Titik Berat Latihan Referensi Readme Author Exit Home Kesetimbangan Benda Tegar & Titik Berat Kesetimbangan Benda Tegar & Titik Berat
  • 8. Pendahuluan Mobil balap memiliki desain titik berat lebih rendah dan dasarnya lebih lebar daripada truk. Pada pokok bahasan ini akan dipelajari juga tentang aplikasi Kesetimbangan. Kompetensi Pendahuluan Kesetimbangan Titik Berat Latihan Referensi Readme Author Exit Home Kesetimbangan Benda Tegar & Titik Berat Kesetimbangan Benda Tegar & Titik Berat
  • 9. Apa itu Kesetimbangan Benda Statik ? Jika sebuah benda diam dan tetap diam, benda dikatakan dalam kesetimbangan statik. Menentukan gaya-gaya yang bekerja pada benda dalam kesetimbangan statik mempunyai banyak penerapan, terutama dalam bidang teknik. Agar benda tegar dalam keadaan setimbang statik maka harus dipenuhi dua syarat : 1. Gaya eksternal neto yang bekerja pada benda harus nol.  F = 0 untuk benda dalam bidang XY  Fx = 0  Fy = 0 2. Momen gaya neto pada setiap titik harus nol.  = 0 Home Next Back Kesetimbangan Benda Tegar Kesetimbangan Benda Tegar
  • 10. Sebuah balok homogen dengan panjang 2 m dan massa 25 kg ditempelkan dengan engsel ke dinding seperti ditunjukkan pada gambar di samping . Tiang di tahan pada posisi mendatar oleh kawat yang membuat sudut 30° terhadap balok. Balok menahan sebuah beban dengan massa M = 100 kg yang digantung pada ujungnya . Tentukan: a. Tegangan kawat b. Gaya engsel dinding pada batang Contoh 1. Langkah penyelesaian: Karena balok dalam keadaan setimbang maka berlaku :  F = 0, Yang diuraikan menjadi  Fy = 0,  Fx = 0 dan   = 0 Jumlah gaya-gaya pada arah sumbu y sama dengan nol:  Fy = 0 Fy + Ty – mg – Mg = 0 Fy + T sin  - mg – Mg = 0 ……. (i) Jawab Next Back Home 30 0 Kesetimbangan Benda Tegar Kesetimbangan Benda Tegar
  • 11.
  • 12. Apa itu Titik Berat ? Perhatikan demonstrasi di samping. Dengan ujung telunjuk jari Anda mistar dapat berada setimbang. Kira-kira alasan apa yang menjadikan mistar dapat setimbang di jari telunjuk Anda ? Home Next Back Titik Berat Titik Berat
  • 13. Berat keseluruhan benda adalah resultan dari semua gaya gravitasi berarah vertikal ke bawah dari semua partikel ini, dan resultan ini bekerja melalui suatu titik tunggal yang disebut Titik Berat . Next Back Home Titik Berat Titik Berat
  • 14. h h h/2 h/2 Letak titik berat berbagai benda homogen yang bentuknya teratur Next Back Home Titik Berat Titik Berat
  • 15.
  • 16. Resultan gaya berat adalah w = w 1 + w 2 + w 3 + … Momen gaya oleh gaya berat benda terhadap titik O adalah  = w.x Jumlah momen gaya oleh masing -masing berat partikel terhadap titik O adalah  =  1 +  2 +  3 + … = w 1 .x 1 + w 2 .x 2 + w 3 .x 3 + … Dari persamaan (1) dan (2) w.x = w 1 .x 1 + w 2 .x 2 + w 3 .x 3 + … Next Back Home Z  w 1 w 3 w 2 w x y x 3 x 1 x 2 x Titik Berat Titik Berat Menentukan Absis Titik Berat
  • 17. Resultan gaya berat adalah w = w 1 + w 2 + w 3 + … Momen gaya oleh gaya berat benda terhadap titik O adalah  = w.y Jumlah momen gaya oleh masing -masing berat partikel terhadap titik O adalah  =  1 +  2 +  3 + … = w 1 .y 1 + w 2 .y 2 + w 3 .y 3 + … Dari persamaan (1) dan (2) w.y = w 1 .y 1 + w 2 .y 2 + w 3 .y 3 + … Next Back Home Z  w 1 w 3 w 2 w x y y 1 y 2 y 3 y Titik Berat Titik Berat Menentukan Ordinat Titik Berat
  • 18. Sebatang tongkat dari dari kayu yang panjangnya 80 cm disambung dengan tongkat besi yang panjangnya 20 cm. Kedua tongkat memiliki berat sama, yaitu 4 newton dengan titik berat pada pertengahan masing-masing tongkat. Tentukan berat tongkat keseluruhan serta letak titik beratnya. Contoh 1. Berat tongkat keseluruhan sama dengan resultan berat tongkat kayu dan tongakat besi. w = w1 + w2 = 4 + 4 = 8 N Kita ambil ujung kiri tongkat (titik O) sebagai titik tumpu. Momen gaya oleh berat tongkat secara keseluruhan adalah  = w.x ( jarak titik berat tongkat keseluruhan kita misalkan x) Langkah penyelesaian: O Jumlah momen gaya oleh tongkat besi dan tongkat kayu adalah  =  1 +  2 = w1.x1 + w2.x2 Jadi w.x = w1.x1 + w2.x2 8 N. x = 4 N. 40 cm + 4 N. 70 cm 8 x = 440 cm x = 55 cm Jawab Next Back Home w 2 =4 N w 1 =4 N x 2 x 1 Titik Berat Titik Berat
  • 19. Dua karton yang berukuran sama, yaitu 6 cm x 12 cm disusun seperti gambar. Tentukan koordinat titik berat susunan karton terhadap pojok kiri bawah. Contoh 2. Langkah penyelesaian: O Jawab Next Back Home Titik berat susunan benda y 0 = 4½ x 0 = 7½ Jadi letak titik berat susunan terhadap pojok kiri bawah adalah (7½ , 4½ ) cm Titik Berat Titik Berat
  • 20. Jenis Kesetimbangan Ada tiga jenis kesetimbangan, yaitu : 1. Kesetimbangn stabil (kesetimbangan mantap) Benda yang memiliki kesetimbangan mantap, jika diganggu dengan cara memberikan gaya padanya, maka titik berat benda akan naik. Jika gaya itu dihilangkan, maka benda akan kembali pada kesetimbangan semula. 2. Kesetimbangn labil (kesetimbangan goyah) Benda yang memiliki kesetimbangan labil, jika diganggu dengan cara memberikan gaya padanya, maka titik berat benda akan turun. Jika gaya itu dihilangkan, maka benda tidak dapat kembali pada kesetimbangan semula. Titik Berat Titik Berat Next Back Home
  • 21. Jenis Kesetimbangan 3. Kesetimbangn netral (kesetimbangan indeferen) Benda yang memiliki kesetimbangan mantap, jika diganggu dengan cara memberikan gaya padanya, maka titik berat benda tidak naik maupun tidak turun. Jika gaya itu dihilangkan, maka benda akan setimbang pada sembarang keadaan. Titik Berat Titik Berat Back Home
  • 22.
  • 23. ∑ F X = 0 T 3 cos 53° - T 2 cos 37° = 0 3/5 T 3 – 4/5 T 2 = 0 3/5 T 3 = 4/5 T 2 T 3 = 4/3 T 2 ∑ Fy = 0 T 1 = W = 240 N T 1 - T 2 sin 37° - T 3 sin 53° = 0 T 1 – 3/5 T 2 – 4/5 T 3 = 0 T 1 – 3/5 T 2 – 4/5. 4/3 T 2 = 0 T 1 – 5/3 T 2 = 0 240 – 5/3 T 2 = 0 5/3 T 2 = 240 T 2 = 720/5 T 2 = 144 N T 3 = 4/3 . 144 T 3 = 192 N W T 1 T 2 T 3 T 3 cos 53° T 3 sin 53° T 2 cos 37° T 2 sin 37°
  • 24. 2. Salah satu sudut pada persambungan tali pada gambar di bawah adalah siku-siku. Jika sistem dalam keadaan seimbang, berapakah perbandingan massa 1 dan massa 2 m1 m2 127 ° Jawaban
  • 25. Gunakan perinsip keseimbangan benda titik Yaitu : ∑ F = 0 T 1 = W 1 = m 1 .g T 2 = W 2 = m 2 .g ∑ F Y = 0 T 1 – T 2Y = 0 T 1 – T 2 sin 37° = 0 m 1 .g – m 2 .g 3/5 = 0 m 1 /m 2 = 3/5 T 1 T 2 T 3 T 2Y T 2X W 1 W 2
  • 26. 1.Pedagang beras menggunakan pikulan yang panjangnya 150 cm, Beban yang dipikul tidak sama, seperti pada gambar. Dimana letak yang harus dipikul yang tepat supaya pikulan tidak berputar atau miring. 48 Jawaban 52
  • 27. ∑  C = 0 W2 . BC – W1 . AC = 0 W2 . (150 – X) – W1 . X = 0 480 (150 – X) – 520 X = 0 72000 – 480 X – 520 X = 0 1000 X = 72000 X = 72 cm 52 kg 48 kg 150 cm X 150 - X W 1 W 2 A B C
  • 28. A B N A C W AB N B f B W AB cos θ θ ∑ F X = 0 N A – f B = 0 . . . . . . . . . f B = µ N B ∑ F Y = 0 N A – W AB = 0 ∑  B = 0 N A .BC – W AB cos θ .½ AB = 0 Contoh
  • 29. 1.Tangga terbuat dari bambu panjangnya 5 m, massanya 12 kg dengan titik berat berada pada pada jarak 2 m dari ujung bagian bawah. Tangga di sandarkan seperti gambar dalam kondisi hampir tergelincir. Jika dinding sandaran licin, berapakah koefisien gesek tangga dengan lantai Jawaban 3 m 4 m
  • 30. Gunakan perinsip keseimbangan benda tegar yaitu : ∑ F = 0 dan ∑  = 0 A B C N A W AB W AB cos θ N B f A ∑ F X = 0 N B – f A = 0 N B = µ N A N B = 120 µ ∑ F Y = 0 N A – W AB = 0 N A = W AB N A = 120 N ∑  A = 0 N B .BC – W AB cos θ . ½ AB = 0 120 µ.4 – 120.3/5. ½. 5 = 0 480 µ = 180 µ = ⅜ 3 m 4 m
  • 31. 2. Papan nama suatu instansi dipasang seperti gambar. Batang BD = 150 cm massanya 5 kg terbuat dari besi dan diberi ensel di B. Papan reklame berukuran 120 x 80 cm terbuat dari papan homogen dilapisi piber massanya 10 kg. AD adalah kawat besi ringan. Berapakah besar tegangan pada kawat. Jawaban 30 ° SMAN.15 MAKASSAR B D A C
  • 32. Gunakan Perinsip keseimbangan benda tegar ∑  B = 0 W BD .½BD + W P .90 = T Y .BD 50.75 + 100.90 = 150 T Y 3750 + 9000 = 150 T Y T Y = 12750/150 T Y = 85 T sin 30° = 85 T = 85/0,5 T = 170 N 30 ° SMAN.15 MAKASSAR B D A C W BD W P T T Y T X
  • 33. 1. Sebuah benda massanya 20 kg (g = 10 m.s-2) terletak pada bidang miring ( θ = 53°) dalam keadaan diam seperti terlihat dalam gambar. Jika koefisien gesek 0,2, maka besar gaya minimal yang diperlukan adalah . . . . A. 124 N B. 136 N C. 180 N D. 242 N E. 256 N 20 kg θ F
  • 34. ∑ F = 0 F – W sin 53° - f = 0 . . . . f = µ N . . . . . . . . . . . N = W cos 53° = 0,2 . 120 = 200 . 3/5 = 24 N = 120 N F – 200 . 4/5 – 24 = 0 F – 160 – 24 = 0 F = 136 N 53° F N W W cos 53 ° W sin 53 ° f
  • 35.
  • 36. 3. Tangga homogen yang panjangnya 5 m dan massa 5 kg bersandar pada dinding licin dan bertunpu pada lantai yang kasar. Ketika seorang tukang (massar 40 kg) naik sejauh 3 m dan segera turun karena pada saat itu hampir tergelincir. Jika posisi tangga seperti terlihat pada gambar, tentukan koefisien gesekan antara tangga dan lantai. 4 m 3 m
  • 37. B C A N B N A θ W AB W AB cos θ W Org cos θ W ORG ∑ F X = 0 N B – f A = 0, . . . . . . f A = µ N A µ = N B /N A ∑ Fy = 0 N A – W AB - W ORG = 0 N A – 50 - 400 = 0 N A = 450 N ∑  A = 0 N B .BC – W ORG .3 – W AB .½AB = 0 4 N B – 400 . 3 – 50 . 2,5 = 0 4 N B – 1200 – 125 = 0 4 N B = 1325 N B = 331,25 N Jadi µ = 331,25/450 = 0,736 f A
  • 38.