Dokumen tersebut membahas pengertian dan langkah-langkah penerapan beberapa model pembelajaran seperti pembelajaran berbasis saintifik, problem-based learning, project-based learning, inquiry, dan discovery learning dalam kurikulum 2013.
2. TUJUAN
1. Menjelaskan pengertian dan langkah-langkah
pembelajaran dengan pendekatan saintifik
2. Menjelaskan pengertian dan langkah-langkah
pembelajaran Problem-based Learning
3. Menjelaskan pengertian dan langkah-langkah
pembelajaran Project-based Learning
4. Menjelaskan pengertian dan langkah-langkah Inquiry
5. Menjelaskan pengertian dan langkah-langkah Discovery
Learning
6. Menerapkan pendekatan dan model-model
pembelajaran yang sesuai dengan KD
3. CAKUPAN MATERI
Materi sesi ini mencakup:
1. Pengertian dan langkah-langkah pembelajaran dengan
pendekatan saintifik
2. Pengertian dan langkah-langkah pembelajaran
Problem-based Learning
3. Pengertian dan langkah-langkah pembelajaran Project-
based Learning
4. Pengertian dan langkah-langkah Inquiry
5. Pengertian dan langkah-langkah Discovery Learning
5. AKTIVITAS PENDAMPINGAN
Untuk mencapai tujuan-tujuan ini, peserta akan:
1. Mengkaji materi
2. Melaporkan butir-butir penting terkait model-model
pembelajaran
3. Menyimak konfirmasi
4. Bertanya jawab
5. Menyusun skenario pembelajaran yang sesuai dengan
serangkaian KD yang dipilih.
6. Pembelajaran pada Kurikulum 2013
Menggunakan pendekatan saintifik atau pendekatan
berbasis proses keilmuan dan model-model pembelajaran
antara lain:
•project-based learning
•problem-based learning
•inquiry learning
•discovery learning
7. PENDEKATAN dalam PEMBELAJARAN
Istilah pendekatan sering diartikan sebagai titik tolak
atau sudut pandang (perspektif) terhadap proses
pembelajaran (Sanjaya, 2007: 127) atau seperangkat
asumsi atau prinsip pembelajaran (bahasa) (Brown,
2001: 14)
Pendekatan saintifik dalam pembelajaran merujuk pada
langkah-langkah metode ilmiah (saintific method) atau
proses keilmuan
8. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK
• Mengamati
• Menanya
• Mengumpulkan informasi/mencoba
• Menalar/mengasosiasi
• Mengomunikasikan
Menurut Permendikbud No. 103 tahun 2014, langkah-
langkah pembelajaran dengan pendekatan saintifik
adalah sebagai berikut:
9. 1. Pendekatan Saintifik
Tahap 1
Mengamati
Siswa menggunakan panca inderanya untuk
mengamati fenomena yang relevan dengan
apa yang dipelajari
Tahap 2
Menanya
Siswa merumuskan pertanyaan tentang apa
saja yang tidak diketahui atau belum dapat
lakukan terkait dengan fenomena yang diamati
Tahap 3
Mengumpulkan informasi/mencoba
Siswa mengumpulkan data melalui berbagai
teknik, misalnya melakukan eksperimen,
mengamati obyek/kejadian/aktivitas,
wawancara dengan nara sumber, membaca
buku pelajaran, dan sumber lain di antaranya
buku referensi, kamus, ensiklopedia, media
massa, atau serangkaian data statistik
Tahap 4
Menalar/mengasosiasi
Siswa menggunakan data atau informasi yang
sudah dikumpulkan untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang mereka
rumuskan.
Tahap 5
Mengomunikasikan
Siswa menyampaikan jawaban terhadap
pertanyaan-pertanyaan mereka ke kelas secara
lisan dan/atau tertulis atau melalui media lain.
10. 6. (Dapat dilanjutkan dengan) Mencipta:
SISWA mencipta dan/atau menginovasi produk, model,
gagasan dengan pengetahuan yang telah diperoleh.
CIPTAAN/KREASI:
• merupakan aplikasi dari pengetahuan yang diperoleh
• merupakan sesuatu yang tangible maupun non-tangible
CONTOH:
Bahasa: teks lisan dan tulis
IPA: …
IPS: …
Seni Budaya: …
Proses Pembelajaran dengan
Pendekatan Saintifik
11. Kelima atau keenam langkah pembelajaran di atas TIDAK
HARUS tercakup dalam setiap atau satu pertemuan.
CONTOH:
Pertemuan 1: mengamati, menanya, mengumpulkan
data/informasi/mencoba
Pertemuan 2: menalar/mengasosiasi data/informasi dan
mengomunikasikan
Pertemuan 3: mencipta
Proses Pembelajaran dengan
Pendekatan Saintifik
12. 1. Bertindak sebagai narasumber/fasilitator.
2. Menyusun kembali butir-butir pertanyaan siswa sesuai
dengan urutan indikator yang akan dieksekusi dalam
pembelajaran
3. Mengatur/mengarahkan kegiatan-kegiatan belajar.
4. Memberi umpan balik.
5. Memberikan penjelasan.
6. Memberikan penguatan/afirmasi/konfirmasi
Guru TIDAK membiarkan peserta didik memperoleh/
mengkonstruksi pengetahuan sendiri..
Guru selalu memberi bantuan kepada setiap anak didik
PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN
DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK
13. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
Dalam Permendikbud No. 103 tahun 2014 disebutkan
bahwa:
“Model pembelajaran merupakan suatu bentuk
pembelajaran yang memiliki nama, ciri, sintak, pengaturan,
dan budaya”, misalnya discovery learning, problem-based
learning, project-based learning, inquiry learning
14. Pembelajaran berbasis Masalah (PBM)
Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) adalah
pembelajaran yang menggunakan masalah nyata
sehari-hari (otentik) yang bersifat terbuka (open-ended)
untuk diselesaikan oleh peserta didik dalam rangka
mengembangkan keterampilan berpikir, keterampilan
menyelesaikan masalah, keterampilan sosial,
keterampilan untuk belajar mandiri, dan membangun
atau memperoleh pengetahuan baru. Pemilihan masalah
nyata tersebut dilakukan atas pertimbangan
kesesuaiannya dengan pencapaian kompetensi dasar.
15. Langkah-langkah PBM
1. Orientasi terhadap masalah:
Guru menyajikan masalah nyata kepada peserta didik .
Dalam tahap ini guru dapat langsung menyodorkan
sebuah masalah, tetapi dapat juga menyajikan “situasi
masalah”. Caranya dengan mengajak siswa
mengamati suatu fenomena baik langsung maupun
tidak langsung (lewat video, gambar, teks). Dari
kegiatan ini siswa diminta untuk menetapkan masalah
atau pengetahuan yang belum dan ingin diketahui (gap
of knowledge)
16. Langkah-langkah PBM
2. Organisasi belajar:
Tahap ini guru memfasilitasi peserta didik untuk
memahami masalah nyata yang telah disajikan,
yaitu dengan mengidentifikasi apa yang perlu
mereka ketahui dan apa yang perlu dilakukan
untuk menyelesaikan masalah yang sudah
diidentifikasi. Peserta didik berbagi peran/tugas
untuk menyelesaikan masalah tersebut.
17. Langkah-langkah PBM
3. Penyelidikan individual maupun kelompok :
Guru membimbing peserta didik melakukan
pengumpulan data/informasi (dapat berupa
pengetahuan, konsep, teori) melalui berbagai
macam cara , misalnya dengan observasi
mendalam, membaca, survey, wawancara, dan
sebagainya untuk menemukan berbagai alternatif
penyelesaian masalah. Langkah ini dapat
dilakukan secara individual maupun kelompok
18. 4. Pengembangan dan penyajian hasil penyelesaian
masalah:
Pada tahap ini guru membimbing peserta didik untuk
menentukan penyelesaian masalah yang dipandang
paling tepat dari berbagai alternatif pemecahan
masalah yang peserta didik temukan. Peserta didik
menyusun laporan hasil penyelesaian masalah, secara
tertulis maupun dalam bentuk power point slides untuk
dipresentasikan.
Langkah-langkah PBM
19. Langkah-langkah PBM
5. Analisis dan evaluasi proses penyelesaian
masalah:
Lewat presentasi laporan penyelesaian
masasah, guru membimbing peserta didik untuk
melakukan refleksi atau evaluasi terhadap
proses penyelesaian masalah yang dilakukan.
20. Pembelajaran berbasis Proyek (PBP)
Pembelajaran Berbasis Projek (PBP) adalah pembelajaran
yang menekankan aktivitas-aktivias menghasilkan
produk dengan menerapkan keterampilan meneliti,
menganalisis, membuat, sampai dengan
mempresentasikan produk nyata. Produk yang dimaksud
dapat berupa desain, skema, karya tulis, karya seni, karya
teknologi/prakarya, dan lain-lain. Proyek dapat dilakukan
secara mandiri maupun kelompok. Biasanya PBP
dirancang untuk diterapkan pada permasalahan komplek.
21. Contoh-contoh Proyek
1. Membuat model pemanas tenaga surya(IPA)
2. Mendesain brosur untuk biro perjalanan/ pariwisata atau
brosur untuk museum (IPS dan Bhs. Indonesia)
3. Sikap masyarakat terhadap program kantong plastik
berbayar (IPS)
4. Menyusun laporan kunjungan ke rapat warga tingkat
desa (PPKn)
5. Wall magazine mengenai profil tokoh-tokoh novel/film
“The Maze Runner” (Bahasa Inggris)
6. Mengukur tingkat kederasan aliran sungai/parit
(Matematika)
7. Membuat resep kudapan berbahan baku potensi lokal
(Prakarya)
22. Langkah-langkah PBP
1. Penentuan projek:
Guru bersama dengan peserta didik menentukan
tema/topik projek. Hal ini dapat diawali dengan
memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding
question) yang mengarahkan peserta didik
menentukan sebuah proyek kolaboratif yang
mengintegrasikan serangkaian kompetensi dasar
(KD) dalam satu mapel atau lintas mapel.
23. Langkah-langkah PBP
2. Perancangan langkah-langkah penyelesaian
projek:Guru memfasilitasi Peserta didik untuk
merancang langkah-langkah kegiatan penyelesaian
projek beserta pengelolaannya
24. Langkah-langkah PBP
3. Penyusunan jadwal pelaksanaan projek:
Guru memberikan pendampingan kepada peserta
didik melakukan penjadwalan semua kegiatan
yang telah dirancang.
25. Langkah-langkah PBP
4. Penyelesaian projek dengan fasilitasi dan monitoring
guru: Guru memfasilitasi dan memonitor peserta didik
dalam melaksanakan rancangan projek yang telah
dibuat
26. Langkah-langkah PBP
5. Penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil
projek:
Guru memfasilitasi peserta didik untuk
mempresentasikan dan mempublikasikan hasil
karyanya
27. Langkah-langkah PBP
6. Evaluasi proses dan hasil projek:
Guru dan peserta didik pada akhir proses
pembelajaran melakukan refleksi terhadap aktivitas
dan hasil tugas projek
28. Pembelajaran Inkuiri
Pengetahuaan bukanlah tumpukan sejumlah fakta hasil
dari mengingat, melainkan hasil dari proses menemukan
atau mengkonstruksi.
Inkuiri merupakan proses pembelajaran yang didasarkan
pada pencarian dan penemuan melalui proses berpikir
sistematis.
Maka tugas pokok guru adalah memfasilitasi kegiatan
penemuan (inquiry) agar peserta didik memperoleh
pengetahuan dan keterampilan melalui penemuannya
sendiri (bukan hasil mengingat sejumlah fakta).
29. Langkah-Langkah Pembelajaran Inkuiri
1. Merumuskan masalah: Guru membimbing dan
memfasilitasi peserta didik untuk merumuskan dan
memahami masalah nyata yang telah disajikan.
2. Merumuskan hipotesis:
Guru membimbing peserta didik merumuskan
hipotesis dengan cara mengajukan berbagai
pertanyaan untuk memancing jawaban sementara
peserta didik atau dapat merumuskan berbagai
perkiraan kemungkinan jawaban dari suatu
permasalahan yang dikaji.
30. Langkah-Langkah Pembelajaran Inkuiri
3. Mengumpulkan data:
Guru mengarahkan peserta didik untuk menemukan
fakta atau data yang dibutuhkan untuk menjawab
pertanyaan sementara (hipotesis) yang sudah
dirumuskan sebelumnya. Caranya dapat dengan
wawancara mendalam, membaca, atau survey
31. 4. Menguji hipotesis:
Guru mengarahkan peserta didik untuk
mencocokkan jawaban sementara dengan jawaban
yang dibangun dari data yang telah dikumpulkan
lewat berbagai cara. Hasil akhir yang diharapkan
adalah menerima jawaban yang berdasarkan data.
Langkah-Langkah Pembelajaran Inkuiri
32. Langkah-Langkah Pembelajaran Inkuiri
5. Merumuskan simpulan
Guru membimbing peserta didik mendeskripsikan
temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian
hipotesis. Untuk mencapai kesimpulan yang akurat
sebiknya guru mempu menunjukkan pada peserta didik
data mana yang relevan.
33. DISCOVERY LEARNING
Pembelajaran menemukan (Discovery Learning),
adalah Pembelajaran untuk menemukan konsep,
makna, dan hubungan kausal melalui
pengorganisasian pembelajaran yang dilakukan oleh
peserta didik.
34. Langkah-Langkah Discovery Learning
1. Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)
Guru memulai kegiatan PBM dengan mengajukan
pertanyaan kepada siswa, meminta siswa membaca
buku, mengamati fenomena lewat video klip atau
gambar, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah
pada suatu masalah . Dengan kata lain siswa
dihadapkan pada suatu masalah atau pertanyaan (gap
of knowledge) agar timbul keinginan untuk menyelidiki.
Contoh: Berita atau tayangan video/tv tentang
banyaknya kelompok masyarakat yang menentang
pendirian atau pembukaan minimarket
35. 2. Problem statement (pernyataan/ identifikasi
masalah)
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah yang
relevan dengan kompetensi dasar/indikator, kemudian
dipilih satu atau beberapa dan dirumuskan dalam
bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan
masalah).
Contoh:
IPS/PPKn:
Keberadaan mini market di dekat pasar tradisional
akanmendesak atau mengalahkan pedagang atau toko
tradisional.
Langkah-Langkah Discovery Learning
36. 3. Data collection (Pengumpulan Data)
Guru meminta para siswa mengumpulkan informasi atau
data yang relevan sebanyak-banyaknya untuk menjawab
pertanyaan atau membuktikan benar atau tidaknya
hipotesis (Syah, 2004:244). Misalnya dengan cara
membaca mewawancarai nara sumber (IPS/PPKn.,
Agama, bahasa Indonesia) , melakukan eksperimen
(IPA), observasi (PJOK), dan sebagainya.
Langkah-Langkah Discovery Learning
37. 4. Data Processing (Pengolahan Data)
Semua informasi yang berasal hasil bacaan,
wawancara, observasi, dan sebagainya, diolah, dipilih,
dipilah, diklasifikasikan, ditabulasikan, bila perlu dihitung
dengan cara tertentu, serta ditafsirkan atau dimaknai.
Langkah-Langkah Discovery Learning
38. 5. Verification (Pembuktian)
Hasil pengolahan data di atas dihubungkan dengan
pertanyaan yang sudah dirumuskan sebelumnya atau
melakukan pemeriksaan secara cermat terhadap hasil
olah data untuk membuktikan benar atau tidaknya
hipotesis yang ditetapkan sebelumnya (Syah,
2004:244).
Langkah-Langkah Discovery Learning