Organisasi-organisasi pergerakan nasional Indonesia awalnya berfokus pada isu-isu ekonomi dan sosial, namun kemudian bergeser menuju nasionalisme. Organisasi-organisasi tersebut muncul untuk menyalurkan aspirasi rakyat Indonesia dan memperjuangkan kemerdekaan, meliputi Budi Utomo, Sarekat Islam, dan Perhimpunan Indonesia.
2. Faktor Eksternal
Faktor Pergerakan Nasional Indonesia
1. Adanya faham baru, yaitu liberalisme dan human rights yang muncul selepas Perang Kemerdekaan
Amerika (1774-1783) dan Revolusi Perancis (1789)
2. Diterapkannya pendidikan sistem barat dalam pelaksanaan Politik Etis (1902). Hal itu merangsang
munculnya wawasan kebangsaan bagi para pelajar Indonesia, walaupun jumlahnya masih sangat
sedikit.
3. Kemenangan perang Jepang terhadap Rusia pada 1905. Saat itu, Jepang berhasil membangkitkan rasa
percaya diri rakyat Asia-Afrika sehingga berani bangkit melawan bangsa penjajah (bangsa kulit putih)
4. Gerakan Turki Muda (1896-1918) yang bertujuan menanamkan dan mengembangkan nasionalisme
Turki sehingga terbentuk kebangsaan yang bulat dalam ikatan satu negara, satu bangsa, satu bahasa.
5. Gerakan pan-islamisme yang dimotori oleh Djamaluddin Al-Afgani bertujuan mematahkan dan
melenyapkan imperalisme Barat untuk membentuk persatuan semua umat Islam di bawah satu
pemerintahan Islam pusat. Gerakan ini menimbulkan nasionalisme di negara terjajah dan anti-
imperialis
6. Faktor eksternal lainnya, seperti gerakan nasionalisme di India, Tiongkok dan Filipina
3. Faktor Internal
Faktor Pergerakan Nasional Indonesia
faktor-faktor internal yang timbul dari dalam negeri untuk bergerak secara
nasional sebagai berikut:
1. Adanya tekanan dan penderitaan yang terus menerus, sehingga rakyat
Indonesia harus bangkit melawan penjajah
2. Adanya rasa senasib-sepenanggungan karena telah hidup dalam
cengkraman penjajah, sehingga timbul semangat bersatu membentuk
negara berdaulat.
3. Munculnya kesadaran nasional dan harga diri berdasarkan kehendak untuk
memiliki tanah air dan hak menentukan nasib sendiri.
4. Ciri ciri organisasi pergerakan
nasional Indonesia
Pergerakan
yang lebih
bersifat
nasionalis dan
menjunjung
persatuan
01
Pergerakan
nasional
menggunakan
organisasi sebagai
wadah
menyalurkan ide,
gagasan, maupun
konsep yang
berkaitan dengan
indonesia.
02
Pergerakan ini
dilakukan oleh
orang-orang
berpendidikan
yang beruntung
mencicipi bangku
pendidikan.
03
Pergerakan
dilakukan dengan
cara berfikir dalam
upaya menuangkan
ide gagasan yang
selanjutnya
diimplementasikan
dalam berbagai
kegiatan politik,
ekonomi, dan sosial.
04
5. Budi Utomo
Timeline Zaman Pergerakan Nasional
20 MEI 1908
Sarekat Islam
1905 - 1921
PKI
1914 - 1926
Indische Partij
1912 - 1913
Perhimpunan
Indonesia
19O8 - 1925
Partai Nasional
Indonesia
1927 - 1929
01 02 03
04
05
06
6. Budi Utomo
= muncul akibat kondisi kehidupan yang sangat
memprihatinkan sejak diberlakukannya politik etis
karena penduduk pribumi sudah bisa mengenyam
pendidikan, namun masih terhalang dana. Itulah
yang membuat dr. Wahidin Sudirohusodo berusaha
mengumpulkan dana dengan cara propaganda
keliling Pulau Jawa.
- Ide itu kemudian diterima oleh dr. Sutomo yang
saat iu sedang belajar di stovia dan akhirnya
pada 20 Mei 1908 ia dan rekan-rekannya
mendirikan organisasi di Jakarta bernama
Budi Utomo.
Hari itu kemudian kita peringati sekarang sebagai
Hari Kebangkitan Nasional.
7. Sarekat Islam
Berawal dari organisasi Sarekat Dagang Islam (SDI)
yang didirikan oleh Haji Samanhudi di Solo tahun 1911,
organisasi ini memiliki tujuan untuk melindungi
pengusaha lokal agar dapat bersaing dengan pengusaha
non lokal yang memonopoli perdagangan batik.
SDI kemudian diubah menjadi Sarekat Islam (SI) pada
tahun 1912 yang diketuai oleh H.O.S Tjokroaminoto.
Setelah berubah nama, jumlah anggota SI pun terus
meningkat karena semua orang diperbolehkan ikut dalam
organisasi ini selama memeluk agama Islam.
Pada tahun 1921, SI terpecah menjadi 2 kubu, yaitu SI
Putih dan SI Merah karena adanya penyusupan paham
sosialis-komunis. SI Putih berpusat di Yogyakarta dan SI
Merah berpusat di Semarang dan berhaluan komunis.
8. Indische Partij
Indische Partij adalah organisasi pergerakan
nasional yang didirikan oleh Ernest Eugene
Francois Douwes Dekker atau dikenal juga dengan
nama Dr. Danudirja Setiabudi, dr. Cipto
Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat atau
populer kita kenal dengan nama Ki Hajar
Dewantara (Tiga Serangkai) pada 25 Desember
1912 membuat Indische Partij di Bandung.
= untuk mengembangkan rasa nasionalisme,
menciptakan persatuan antara orang Indonesia
dan Bumiputera, juga mempersiapkan kehidupan
rakyat yang merdeka.
Organisasi Pergerakan Nasional ini merupakan
organisasi politik yang berani mengkritik
pemerintah kolonial Belanda melalui tulisan R.M
Suwardi Suryaningrat Als “ik een Nederlander
was (Seandainya aku seorang Belanda)”.
Nahdlatul Ulama
Nahdlatul Ulama didirikan pada tanggal 31
Januari 1926 oleh para ulama tradisionalis
yang mendapatkan bimbingan ideologis dari
Ahlul sunnah wal jamaah, seperti K.H. Hasyim
Asy’ari, K.H. Wahab Hasbullah, dan ulama
lainnya.
= dengan tujuan membela kepentingan kaum
muslim dan para kiai tradisional, mendukung
kemajuan sekolah-sekolah Islam tradisional,
serta memelihara dan menyantuni fakir
miskin.
Dari awal berdirinya hingga saat ini, Nahdlatul
Ulama tetap berperan besar mencerdaskan
kehidupan bangsa, menggerakkan semangat
nasionalisme dan semangat toleransi.
9. Partai Komunis Indonesia
Didirikan pada 9 Mei 1914 oleh Henk Sneevliet, anggota
Partai Buruh Sosial Demokrat Belanda dan rekannya di
Surabaya.
Partai Komunis Indonesia adalah organisasi yang muncul
akibat pecahnya organisasi Sarekat Islam. Hadirnya golongan
revolusioner ini membentuk SI merah menjadi berpengaruh
terhadap perkembangan pemikiran sosialis di Indonesia.
Organisasi ini menganut paham Marxisme dan berganti nama
menjadi Partai Komunis Hindia pada 23 Mei 1920. Pada
Desember 1920 berubah nama lagi menjadi Partai Komunis
Indonesia (PKI). PKI diketuai oleh Semaun.
Pada tanggal 13 November 1926, PKI melancarkan
pemberontakan di Jawa dan Sumatera yang kemudian
dikalahkan oleh kolonial Belanda.
10. Perhimpunan Indonesia
Pada tahun 1908, Sutan Kasayangan dan R.M Noto Suroto
mendirikan organisasi dengan nama Indische Vereeniging.
Kemudian pada tahun 1925, organisasi ini mengubah namanya
menjadi Perhimpunan Indonesia untuk menunjukkan identitas
diri bangsa dan negara.
Beberapa tokoh ternama pun ikut bergabung dalam organisasi
Pergerakan Nasional ini, seperti Mohammad Hatta, dr. Tjipto
Mangoenkoesoemo, dan R.M Suwardi Suryaningrat.
Organisasi ini memiliki azas perjuangan dengan kekuatan
sendiri dan tidak meminta pada pemerintah Belanda.
Perhimpunan Indonesia juga memiliki majalah yang disebut
sebagai Hindia Poetra yang kemudian diubah
menjadi Indonesia Merdeka.