Pengantar PB atau Ilmu Pengetahuan & Pembimbing PB adalah ilmu yang mempelajari latar belakang sejarah, budaya, dan penulisan kitab-kitab PB. Ilmu ini penting karena memberikan pemahaman konteks kitab-kitab PB dan membantu interpretasi isinya. Kitab-kitab PB terbentuk secara bertahap melalui tradisi lisan, penulisan tulisan awal, dan pengumpulan tulisan-tulisan tersebut.
2. 1. Nama
Ilmu Pengetahuan dan Pembimbing PB, yang
kadang disebut juga Ilmu Pengantar PB,
adalah bagian dalam Ilmu Teologi Biblika
yang baru dikenal secara umum pada abad ke
ke 19.
Sumbangsih ilmu ini sangat besar khususnya
dalam penyediaan bahan-bahan penting
yang dapat menolong kita menyelidiki dan
menafsirkan Alkitab secara bertanggung
jawab.
A. DASAR-DASAR
3. Kitab PB adalah nama yg diberikan untuk
menyebut kelompok tulisan yg memberitakan
karya keselamatan Allah dlm diri Yesus
Kristus.
PB adalah ke-27 kitab, mulai dari Injil Matius
sampai dengan kitab Wahyu.
Bersama dengan PL, yakni KS agama Yahudi,
kitab PB ini membentuk apa yang disebut
Alkitab (=Sang Kitab; Inggris: the Bible).
Orang Kristen mengakui Alkitab sbg Sabda Allah
yg disampaikan utk keselamatan manusia.
4. Istilah Perjanjian Baru sebagai nama untuk
menyebut bagian khusus dari Kitab Suci orang
Kristen itu tidak terdapat dalam Alkitab sendiri,
melainkan disimpulkan dari 2 Kor 3:14.
Di situ Paulus mengatakan bahwa pikiran orang-
orang Yahudi yang tidak percaya kepada Yesus
Kristus menjadi tumpul "sebab sampai pada hari
ini selubung itu masih tetap menyelubungi
mereka, jika mereka membaca perjanjian lama."
5. Oleh karena Paulus menyebut Kitab Suci umat
Israel itu Perjanjian Lama, maka orang Kristen bisa
menyebut Kitab Sucinya sendiri dengan nama
Perjanjian Baru.
Dokumen tertua yang memberi kesaksian
mengenai pemakaian istilah PB sebagai nama kitab
suci orang Kristen berasal dari tahun 192.
Sejak itu kita kenal peristilahan PL & PB sebagai
satu kesatuan yang disebut Alkitab atau Kitab Suci
Kristen (Holy Scripture).
6. Setidaknya ada 2 kata Yunani yang diterjemahkan
“baru”, kainos dan neos.
Kata yang dipakai untuk PB adalah kainos, bukan neos.
Kainos sering dipakai untuk menyebut sesuatu yang
baru sejauh barang itu memiliki mutu yang lebih tinggi
dari yang lama, sedangkan neos lebih dipakai untuk
menyebut sesuatu yang "belum dipakai" namun
mutunya tidak berbeda dengan yang sudah dipakai.
Menurut Nubuat Yeremia 31:31-34, hubungan Tuhan
dengan manusia dalam PB menyempurnakan
hubungan Tuhan dengan Israel, yang terjadi dalam
perjanjian Sinai.
Tambahan Wawasan
7. 2. Definisi
Secara umum dapat disimpulkan bahwa Ilmu
Pengatar PB atau Ilmu Pengetahuan &
Pembimbing PB adalah ilmu yang menyelidiki dan
mempelajari latar belakang sejarah & budaya
sekitar zaman PB, yaitu zaman ketika Tuhan Yesus
dan Rasul-rasul masih hidup.
Secara khusus akan dipelajari pula latar belakang
penulisan kitab-kitab PB, yaitu tentang penulis,
penerima, tahun dan tempat penulisan, dan hal-hal
yang penting sehubungan dengan tema dan
tujuan penulis menuliskan kitab-kitab PB.
8. 3. Pentingnya PPPB
Pengantar atau Pengetahuan dan Pembimbing PB
merupakan dasar utk semua penelaahan Alkitab.
Apabila seseorang mengharapkan akan mengerti
suatu bagian atau suatu doktrin Alkitab,
maka ia harus mengetahui apa yang diajarkan oleh
Alkitab secara keseluruhan.
Setiap kitab merupakan bagian dari keseluruhan
itu, dan hanya dipahami sepenuhnya bila kitab itu
dilihat dalam hubungan dengan seluruh aliran
penyataan ilahi yang mulai dengan kitab Kejadian
dan berakhir dengan kitab Wahyu.
9. Orang Kristen sering mendapati bahwa mengerti
isi Alkitab tidaklah mudah, karena ada jurang
pemisah yang cukup besar baik dalam hal waktu
penulisan maupun dalam latar belakang dan
budaya antara zaman PB dan pembaca sekarang.
Dengan mempelajari Ilmu PP PB Pebelajar
mendapatkan informasi tentang latar belakang
dunia PB dan penulisan kitab-kitab PB sehingga
dapat memperkaya wawasan dalam memberikan
interpretasi (penafsiran) yang tepat terhadap isi
dan pengertian Firman Tuhan yang diinspirasikan
dalam kitab-kitab PB.
10. Perlu diketahuai bahwa sebelum terbentuknya PB
orang Kristen mula-mula hanya mengenal satu
Kitab Suci, yaitu PL.
Itulah Kitab Suci Tuhan Yesus dan Para Rasul.
Setelah terbit tulisan-tulisn PB, yang diduga mula-
mula ditulis oleh Rasul Paulus, banyak bagian PL
yang dikutip dalam PB.
Karena itu tanpa PL, PB tidak lengkap, tidak
mengenal sepenuhnya kehendak dan rencana
Allah atas dunia & umat manusia.
Sebaliknya, tanpa PB, PL tidak melihat
kesempurnaan wujud kebenaran Allah, berbagai
kebenaran FA tetap akan menjadi rahasia.
11. Menurut M.E. Duyverman, dalam bukunya Pembimbing ke
Dalam Perjanjian Baru, Ilmu pengantar PB ini dapat dibagi
menjadi 2 bagian, yaitu:
1. Ilmu Pembimbing Khusus yang memeriksa seluk beluk
kitab-kitab PB satu persatu, dengan mengajukan
serentetan pertanyaanpertanyaan seperti:
a. Siapakah penulis kitab tsb.?
b. Kapankah dan di manakah kitab tsb. ditulis?
c. Kepada siapakah dan…
d. Dengan maksud apakah kitab tsb ditulis?
B. Pembagian PPPB
12. 2. Ilmu Pembimbing Umum, memeriksa kitab-kitab PB
secara keseluruhan, termasuk Ilmu Salinan (textual
criticism) dan kanonisasi.
Jumlah kitab kanon PB adalah 27 kitab dan biasanya
digolongkan menjadi 3 bagian, yaitu:
a. Kitab-kitab Sejarah: 4 kitab-kitab Injil dan 1 Kisah
Para Rasul.
b. Surat-surat: 13 Surat2 Paulus dan 1 Surat Ibrani, dan
7 Surat-surat Am (Umum)- καθολικος.
c. Kitab eskatologis/apokaliptis: Kitab Wahyu.
Ada 3 hal penting yang perlu dipelajari dari Pengantar PB,
yakni: Kehidupan di Palestina Masa Antar PB, Aliran2
keagamaan dalam Yudaisme & Hari-hari Raya Yahudi.
B. Pembagian PPPB
13. Berbeda dengan penulisan buku2 modern, Alkitab PB tidak
sekaligus jadi.
Proses penulisannya makan waktu puluhan tahun dan terkoleksi
menjadi semacam perpustakaan kecil yang terdiri atas kitab2 yang
ditulis oleh banyak orang.
Secara garis besar dapat dikatakan bahwa Alkitab PB merupakan
proses “pembukuan” dari Tradisi Lisan dan koleksi pengajaran
yang diinspirasikan Roh Kudus kepada para penulis PB.
Adapun yang dimaksud dengan Tradisi Lisan di sini ialah kisah
kehidupan Tuhan Yesus dan kisah lainnya yang disampaikan baik
oleh saksi Sabda Allah maupun hasil penelitian penulisnya.
Dalam kriteria ini yang dimaksudkan ialah ke-4 Injil dan Kisah Para
Rasul.
C. Sejarah Ringkas Terbentuknya Alkitab PB
14. Selain itu, berdasarkan pengilhaman Roh Kudus para Rasul
menuliskan ajarannya dalam surat-surat kerasulan yang lazimnya
disebut epistle, yang salinannya tersebar di banyak jemaat.
Dalam hal ini maka terjadilah proses pengumpulan dan seleksi
tulisan para rasul.
Selanjutnya, sesuai dengan wahyu Allah yang diberikan kepada
Rasul Yohanes, dibukukanlah nubuat yang diterimanya sesuai
dengan perintah yang diterimanya di Pulau Patmos.
C. Sejarah Ringkas Terbentuknya Alkitab PB
15. Berikut ini kita lihat garis besar terjadinya kitab Perjanjian Baru.
1. Tradisi Lisan
Yesus tidak meninggalkan ajaran-Nya dalam bentuk
tertulis.
Karena itu yang mula2 ada hanyalah pemberitaan lisan
para rasul yang berkotbah ke mana-mana tentang
Yesus Kristus
(bdk. kotbah2 Petrus dalam Kis 2:4-40; 3:11-26 dll).
Pengalaman bersama Yesus selama kurang lebih tiga
tahun masih sangat hidup dalam ingatan para rasul.
Dari ingatan mereka pada kata2 dan perbuatan Yesus
itulah, maka para rasul dan para pembantu mereka
mengajar umat.
C. Sejarah Ringkas Terbentuknya Alkitab PB
16. Kesetiaan para rasul untuk meneruskan ajaran Yesus tidak perlu
diragukan, apalagi ingatan orang kuno masih sangat kuat.
Dalam surat-surat Paulus cukup sering ditemukan ucapan ini,
“Benarlah perkataan ini” (pistos ho logos; lih 1 Tim
1:15; 3:1; 4:9; 2 Tim 2:11; dsb).
Setia memegang tradisi dan ajaran sang guru
memang merupakan sifat orang-orang Yahudi pada
umumnya.
C. Sejarah Ringkas Terbentuknya Alkitab PB
17. 2. Terbentuknya Tradisi tertulis
Dalam perjalanan waktu mulailah timbul tulisan-tulisan.
Sebagian (besar) tulisan itu merupakan semacam
pembukuan tradisi lisan ke dalam bentuk tulisan.
Sebagian lainnya, surat-surat Paulus misalnya, tentunya
langsung ditulis, dalam arti tidak ada bentuk lisannya.
Akan tetapi perlu kita ingat, tulisan-tulisan adalah
salinan dari tulisan-tulisan aslinya yang tersebar di
berbagai jemaat.
C. Sejarah Ringkas Terbentuknya Alkitab PB
18. Ada dua hal yang mendorong terbentuk tulisan-tulisan PB:
a. Timbulnya masalah
Di kalangan jemaat Kristen yg sudah tersebar ke mana-
mana itu, muncul masalah-masalah serius.
Misalnya, pertikaian dan perpecahan dalam tubuh
umat dalam masalah pengajaran tertentu,
perlunya pembinaan iman umat yang baru bertobat
atau yang mengalami pengejaran dan penganiayaan,
timbulnya soal-soal teologis, dsb.
Namun, karena para rasul atau para pembantu mereka
tidak dapat datang secara pribadi, maka bentuk
tulisanlah yang dapat dipakai sebagai ganti pewartaan
lisan para rasul dan pembantu mereka.
C. Sejarah Ringkas Terbentuknya Alkitab PB
19. Ini nampak nyata pada surat-surat Paulus atau surat keputusan
konsili di Yerusalem kepada umat di Antiokhia, Siria dan Kilikia (Kis
15:22-29).
b) Timbulnya Kebutuhan Mendesak
Karena para rasul dan saksi mata wafat satu demi satu,
maka jemaat kristen mulai merasakan kebutuhan
untuk menuliskan ajaran Yesus yang diteruskan oleh
para rasul itu sebagai pegangan atau pedoman
tertulis.
C. Sejarah Ringkas Terbentuknya Alkitab PB
20. 3. Pengumpulan tulisan-tulisan Perjanjian Baru
Tak mungkin merekonstruksi proses penulisan dan penyusunan kitab
Perjanjian Baru secara rinci. Yang dapat dilakukan oleh para ahli
hanyalah meneliti dan merekonstruksi hal-hal tertentu berdasarkan
data tertentu pula.
Di sini kita akan melihat secara garis besar proses terbentuknya surat-
surat Paulus dan keempat Injil.
C. Sejarah Ringkas Terbentuknya Alkitab PB
21. a. Surat-surat Paulus:
Para ahli berpendapat, kebanyakan surat Paulus terbentuk lebih
awal daripada tulisan2 PB lainnya.
Surat 1 Tes banyak dianggap adalah tulisan tertua dalam PB.
Dari data PB sendiri dapat kita simpulkan bahwa surat2 Paulus itu
dibacakan kepada jemaat dan diteruskan kepada jemaat lainnya.
Hal itu bisa disimpulkan dari Kol 4:16 yang berbunyi, “Dan bilamana
surat ini telah dibacakan di antara kamu, usahakanlah, supaya
dibacakan juga di jemaat Laodikia dan supaya surat yang untuk
Laodikia dibacakan juga kepada kamu.”
C. Sejarah Ringkas Terbentuknya Alkitab PB
22. Jadi, ada pertukaran surat Paulus di antara jemaat yang satu dengan
jemaat yang lain, paling tidak di tiga gereja ini: Tesalonika, Kolose
dan Laodikia.
Kemungkinan besar surat2 itu dibacakan dalam pertemuan liturgis.
Khusus untuk surat2 Paulus, sejak masa yang cukup dini surat-
suratnya itu sudah dikumpulkan dan disimpan.
Hal ini dapat disimpulkan dari 2Ptr 3:15-16 yang berbunyi demikian,
“Dalam surat-suratnya [Paulus] itu ada hal-hal yang sukar
dipahami, sehingga orang-orang yang tidak memahaminya dan
yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya menjadi
kebinasaan mereka sendiri, sama seperti yang juga mereka buat
dengan tulisan-tulisan yang lain.”
C. Sejarah Ringkas Terbentuknya Alkitab PB
23. Kutipan dari 2 Ptr 3:15-16 ini menyarankan dua hal penting
berikut ini:
1) bahwa ada semacam kumpulan surat-surat Paulus,
2) bahwa surat-surat Paulus disejajarkan (meskipun tidak
diidentikkan begitu saja) dengan “tulisan-tulisan yang lain,” yakni
kitab Perjanjian Lama.
Mengapa demikian? Sebab dalam PB, yang dimaksud dengan istilah
“tulisan-tulisan” (γραφας, bentuk tunggalnya graphe) selalu berarti
tulisan suci, seperti menunjuk kepada Alkitab PL.
Dengan kata lain, surat-surat Paulus dianggap berwibawa sebagai
ajaran Gereja yang normatif.
Patut dicatat, bahwa menjelang akhir abad II semua surat Paulus
sudah dikumpulkan, meskipun urutannya belum seragam.
C. Sejarah Ringkas Terbentuknya Alkitab PB
24. b. Keempat Injil
Sebelum terbentuknya suatu Injil, dapat diandaikan sudah ada lebih
dulu berbagai macam kumpulan tulisan yang baru di kemudian hari
disusun menjadi satu karya tulis oleh seorang penyusun yang kita
sebut penginjil.
Beberapa kumpulan tulisan yang sering dibicarakan para ahli
sebagai bahan penulisan suatu injil adalah sebagai berikut:
C. Sejarah Ringkas Terbentuknya Alkitab PB
27. A. Masa Peralihan: Masa Sesudah Pl dan Sebelum PB
Masa2 sesudah PL dan sebelum PB sering dikatakan sebagai masa2
gelap karena Allah tidak mengirim nabi-nabi-Nya untuk berbicara
kepada umat Israel.
Namun demikian masa ini justru menjadi masa yang sangat penting
karena sekalipun kelihatannya diam, Allah bekerja dibalik sejarah umat
manusia untuk mempersiapkan mereka menerima pelaksanaan rencana
Agung-Nya.
Masa "sesudah PL dan sebelum PB" ini disebut sebagai Masa Peralihan
atau Zaman Intertestamental yang berlangsung kurang lebih 400
tahun.
Dalam masa ini Allah memakai 3 bangsa yang mengambil peranan
utama dalam mempersiapkan masa PB.
Dari catatan kitab-kitab Makabe dan tulisan-tulisan Yosefus, kita
mengetahui fakta-fakta berikut ini:
28. A. Masa Peralihan: Masa Sesudah Pl dan Sebelum PB
Masa2 sesudah PL dan sebelum PB sering dikatakan sebagai masa2
gelap karena Allah tidak mengirim nabi-nabi-Nya untuk berbicara
kepada umat Israel.
Namun demikian masa ini justru menjadi masa yang sangat penting
karena sekalipun kelihatannya diam, Allah bekerja dibalik sejarah umat
manusia untuk mempersiapkan mereka menerima pelaksanaan rencana
Agung-Nya.
Masa "sesudah PL dan sebelum PB" ini disebut sebagai Masa Peralihan
atau Zaman Intertestamental yang berlangsung kurang lebih 400
tahun.
Dalam masa ini Allah memakai 3 bangsa yang mengambil peranan
utama dalam mempersiapkan masa PB.
Dari catatan kitab-kitab Makabe dan tulisan-tulisan Yosefus, kita
mengetahui fakta-fakta berikut ini:
29. 2. Ilmu Pembimbing Umum, memeriksa kitab-kitab PB
secara keseluruhan, termasuk Ilmu Salinan (textual
criticism) dan kanonisasi.
Jumlah kitab kanon PB adalah 27 kitab dan biasanya
digolongkan menjadi 3 bagian, yaitu:
a. Kitab-kitab Sejarah: 4 kitab-kitab Injil dan 1 Kisah
Para Rasul.
b. Surat-surat: 13 Surat2 Paulus dan 1 Surat Ibrani, dan
7 Surat-surat Am (Umum).
c. Kitab eskatologis/apokaliptis: Kitab Wahyu.
Ada 3 hal penting yang perlu dipelajari dari Pengantar PB,
yakni: Kehidupan di Palestina Masa Antar PB, Aliran2
keagamaan dalam Yudaisme & Hari-hari Raya Yahudi.
B. Pembagian PPPB