Kelompok 5 membahas daur hidup virus, terutama bakteriofage, yang meliputi dua daur utama yaitu daur litik dan daur lisogenik. Daur litik melibatkan lisis sel inang setelah replikasi virus, sementara daur lisogenik memungkinkan virus hidup bersama sel inang tanpa menyebabkan lisis. Kedua daur tersebut melibatkan proses adsorpsi, injeksi DNA virus, replikasi, perakitan partikel virus baru, dan pelepasan virus baru
7. Daur Litik
• Litik atau virulen, bila fage litik menginfeksi
sel dan sel tersebut memberikan tanggapan
dengan cara menghasilkan virus-virus baru
dalam jumlah yang besar, yaitu pada masa
akhir inkubasi. Sel ini akan pecah atau
mengalami lisis yang akan melepaskan fagefage baru untuk menginfeksi sel-sel inangnya.
8. a. Fase adsorbsi (penempelan), pada fase ini,
awalnya ditandai dengan adanya ujung ekor
menempel/melekat pada dinding sel bakteri,
kemudian mengeluarkan enzim lisozim sehingga
terbentuk lubang pada dinding sel bakteri.
b. Fase injeksi (penetrasi), selubung (seludang) sel
berkontraksi yang mendorong inti ekor ke dalam
sel melalui dinding dan membran sel, kemudian
virus tersebut menginjeksikan DNA ke dalam sel
bakteri.
9. c. Fase sintesis, DNA virus yang telah diinjeksikan yang
mengandung enzim lisozim ke dalam akan
menghancurkan DNA bakteri, sehingga DNA virus
yang berperan mengambil alih kehidupan. Kemudian
DNA virus mereplikasi diri berulang-ulang dengan
cara menggandakan diri dalam jumlah yang banyak,
selanjutnya melakukan sintesis protein dari ribosom
bakteri yang akan diubah menjadi bagian-bagian
kapsid seperti kepala, ekor, dan serabut ekor.
10. d. Fase perakitan, bagian-bagian kapsid kepala, ekor,
dan rambut ekor yang mula-mula terpisah
selanjutnya dirakit menjadi kapsid virus kemudian
DNA virus masuk ke dalamnya, maka terbentuklah
tubuh virus yang utuh.
e. Fase litik, ketika perakitan telah selesai dan
terbentuknya tubuh virus baru yang utuh. Virus ini
telah mengambil alih perlengkapan metabolik sel
inang bakteri dan sel bakteri lisis dan melepaskan
fage-fage baru/virus akan keluar untuk
mencari/menginfeksi bateri-bakteri lain sebagai
inangnya.
11. Daur Lisogenik
Tenang atau lisogenik, tipe ini tidak
mengalami lisis (selnya pecah), jadi asam
nukleatnya dibawa dan direplikasikan di dalam
sel-sel bakteri dari satu generasi ke generasi
yang lain, namun bisa secara mendadak
menjadi virulen pada suatu generasi
berikutnya dan menyebabkan lisis pada sel
inangnya.
12. • Fase Adsorpsi
• Fase Penetrasi (Infeksi)
• Fase Penggabungan
• Fase Pembelahan
13. Fase penggabungan, karena DNA bakteri
terinfeksi DNA virus, hal tersebut akan
mengakibatkan benang ganda berpilin DNA
bakteri menjadi putus, selanjutnya DNA virus
menyisip di antara putusan dan menggabung
dengan benang bakteri.
Fase pembelahan Virus pada fase ini akan
memanfaatkan proses pembelahan sel bakteri untuk
penggandaan materi genetiknya yang sudah bergabung
dengan DNA Kromosom. Dan kemudian pada akhirnya
daur ini menjadi daur litik apabila inang tidak kuat
dengan keberadaan virus.