2. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil
yang mengungkapkan satu kesatuan
pikiran atau perasaan.
Dalam tulisan, kalimat diawali dengan
huruf kapital dan diakhiri dengan tanda
titik, tanda seru, atau tanda tanya.
”
3. Kalimat Sempurna
● Kalimat sempurna sekurang-
kurangnya harus memiliki
subyek (who) dan predikat
(what).
● Contoh: Saya pergi.
● Kalimat tersebut bisa diberi
pelengkap (where dan when).
● Contoh: Kemarin saya pergi ke
Hotel Tamarin, Jakarta.
● Bisa pula ditambahkan penjelasan
(how dan why).
● Contoh: Kemarin saya pergi ke
Hotel Tamarin, Jakarta, menumpang
mobil teman untuk mengikuti kelas
menulis.
4. Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang singkat, padat, jelas, lengkap, dan cermat.
● Singkat: hanya menggunakan unsur yang diperlukan.
● Padat: tidak berisi pengulangan kata.
● Jelas: strukturnya teratur.
● Lengkap: mengandung semua unsur pembentuk kalimat.
● Cermat: memakai tanda baca dan pilihan kata yang tepat
serta tidak menyimpang dari kaidah.
5. • Tidak singkat: Kemarin saya pergi ke Hotel Tamarin, Jakarta, dengan menumpang mobil
teman untuk mengikuti kegiatan kelas menulis.
• Tidak padat: Kemarin saya pergi ke Hotel Tamarin, Jakarta, menumpang mobil teman
saya untuk mengikuti kelas menulis.
• Tidak jelas: Kemarin pergi untuk mengikuti kelas menulis saya menumpang mobil teman
ke Hotel Tamarin, Jakarta.
• Tidak lengkap: Kemarin saya pergi Hotel Tamarin, Jakarta, menumpang mobil teman
untuk kelas menulis.
• Tidak cermat: Kemarin saya beranjangsana ke Hotel Tamarin, Jakarta menumpang mobil
teman, untuk mengikuti kelas menulis.
Contoh kalimat yang tidak efektif
6. Kaidah
Bahasa selalu berpola. Dari pola, lahir
kaidah atau aturan yang pasti. Kaidah
memudahkan kita memahami bahasa.
Dengan demikian, agar lebih mudah
dipahami, kalimat-kalimat yang kita susun
mesti mematuhi kaidah. Kaidah dalam hal
ini mencakup penggunaan tanda baca,
pemakaian huruf, dan penulisan kata.
7. Tanda Baca
tanda titik (.), tanda koma (,) tanda titik koma (;), tanda titik dua (:), tanda
hubung (-), tanda pisah (--), tanda elipsis (…), tanda tanya (?), tanda
seru (!), tanda kurung (( )), tanda kurung siku ([]), tanda petik (“), tanda
petik tunggal (‘), dan tanda garis miring (/)
8. Tanda Titik
(1)
Digunakan pada akhir kalimat yang bukan
pertanyaan atau seruan.
Salah: Benarkah Argentina layak menjadi
juara Piala Dunia 2022?.
Benar: Benarkah Argentina layak menjadi
juara Piala Dunia 2022?
Salah: Argentina layak menjadi juara
Piala Dunia 2022!.
Benar: Argentina layak menjadi juara
Piala Dunia 2022.
9. Tanda Titik
(2)
Memisahkan bilangan ribuan atau
kelipatannya
(kecuali yang tidak menunjukkan jumlah).
Salah: Pertandingan tersebut disaksikan
45330 penonton di stadion.
Benar: Pertandingan tersebut disaksikan
45.330 penonton di stadion.
Salah: Buku itu terdiri atas 1234 halaman.
Benar: Buku itu terdiri atas 1.234 halaman.
Salah: Lihat halaman 2.345.
Benar: Lihat halaman 2345.
Salah: Sekarang tahun 2.023.
Benar: Sekarang tahun 2023.
10. Tanda Titik
(3)
Dipakai pada singkatan nama orang, gelar,
sapaan, atau pangkat.
Dipakai juga pada singkatan yang lazim
digunakan dalam dokumen atau surat-
menyurat.
Salah: Benar:
AH Nasution A.H. Nasution
Ramadhan KH Ramadhan K.H.
dr Sarengat dr. Sarengat
Dr Sonya TI Dr. Sonya T.I.
Yusdian Syah SE Yusdian Syah, S.E.
Jeffry A MBA Jeffry A., M.B.A.
Sdr Indra Sdr. Indra
RM Boi Hariyadi R.M. Boi Hariyadi
Kol Inf Tajudin Kol. Inf. Tajudin
Salah: Benar:
a/n a.n.
s/d s.d.
u/p u.p.
No No.
dst dst.
hlm hlm.
YTH Yth.
11. Tanda
Koma (1)
Dipakai di antara unsur-unsur dalam
perincian atau pembilangan.
Jakarta, 18 April 2019
Salah:
Negara yang berlaga dalam semifinal Piala
Dunia 2022 adalah Argentina, Kroasia,
Maroko dan Prancis.
Benar:
Negara yang berlaga dalam semifinal Piala
Dunia 2022 adalah Argentina, Kroasia,
Maroko, dan Prancis.
Salah:
Pesertanya berasal dari Bogor, Tangerang,
Bekasi, Cikampek dan lain-lain.
Benar:
Pesertanya berasal dari Bogor, Tangerang,
Bekasi, Cikampek, dan lain-lain.
12. Tanda
Koma (2)
Memisahkan kalimat setara yang
satu dari kalimat setara berikutnya
yang didahului kata seperti
melainkan dan tetapi atau tapi.
Jakarta, 18 April 2019
Salah:
Retno ingin datang tapi hari hujan.
Benar:
Retno ingin datang, tapi hari hujan.
Salah:
Bukan Sri yang melakukannya melainkan
Bambang.
Benar:
Bukan Sri yang melakukannya, melainkan
Bambang.
13. Tanda
Koma (3)
Memisahkan anak kalimat dari induk
kalimat jika anak kalimat itu
mendahului induk kalimatnya.
Jakarta, 18 April 2019
Salah:
Karena sibuk Bambang lupa akan
janjinya.
Benar:
Karena sibuk, Bambang lupa akan
janjinya.
Salah:
Ia lupa akan janjinya, karena sibuk.
Benar:
Ia lupa akan janjinya karena sibuk.
14. Tanda
Koma (4)
Memisahkan petikan langsung dari
bagian lain dalam kalimat, kecuali
petikan langsung itu berakhir dengan
tanda tanya atau tanda seru.
Jakarta, 18 April 2019
Salah: Dia berkata: “Bukan menterinya
yang jelek, melainkan presidennya.”
Benar: Dia berkata, “Bukan menterinya
yang jelek, melainkan presidennya.”
Salah: “Siapa yang salah?,” ujarnya.
Benar: “Siapa yang salah?” ujarnya.
Salah: “Dia yang salah!”, katanya.
Benar: “Dia yang salah!” katanya.
Benar: “Dia yang salah,” katanya.
15. Tanda
Koma (5)
Mengapit keterangan tambahan yang
sifatnya tidak membatasi.
Jakarta, 18 April 2019
Salah: Presiden kita, Joko Widodo harus
membuktikan janjinya.
Benar: Presiden kita, Joko Widodo, harus
membuktikan janjinya.
Salah: Buron kakap itu lari ke Beijing,
Cina sebulan lalu.
Benar: Buron kakap itu lari ke Beijing,
Cina, sebulan lalu.
Salah: Ia lulus dari Fakultas Ekonomi,
Universitas Indonesia, pada 1986.
Benar: Ia lulus dari Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia pada 1986.
16. Huruf Kapital
Dipakai sebagai huruf pertama kata
pada awal kalimat, huruf pertama
kata-kata pada judul, dan huruf
pertama kata-kata pada nama diri.
Jika nama diri didahului nama jabatan
atau nama geografi, huruf pertama
unsur nama jabatan dan nama
geografi itu juga harus ditulis dengan
huruf kapital.
17. Salah: Abu panas dari lereng
gunung Merapi bertiup ke arah
kota Yogya.
Benar: Abu panas dari lereng
Gunung Merapi bertiup ke arah
Kota Yogya.
Salah: Pensiunan Jenderal itu
rupanya berniat menjadi wali kota
Jakarta utara.
Benar: Pensiunan jenderal itu
rupanya berniat menjadi Wali Kota
Jakarta Utara.
Salah: Dari Ave Maria ke jalan lain
ke Roma adalah kumpulan cerita
pendek dan drama karya Idrus.
Benar: Dari Ave Maria ke Jalan Lain
ke Roma adalah kumpulan cerita
pendek dan drama karya Idrus.
18. Huruf Miring
Dipakai untuk menuliskan nama
buku, majalah, surat kabar,
kantor berita, radio, televisi, dan
situs Internet yang dikutip
dalam tulisan. Juga untuk
menuliskan kata atau ungkapan
bahasa asing, bahasa daerah,
dan bahasa slang atau “bahasa
gaul”.
19. Salah: Setelah asyik chatting
berjam-jam, akhirnya dia cabut
juga.
Benar: Setelah asyik chatting
berjam-jam, akhirnya dia cabut
juga.
Salah: Ungkapan wedhus gembel
muncul terus di Koran Tempo.
Benar: Ungkapan wedhus gembel
muncul terus di Koran Tempo.
Salah: Ia sedang membaca buku
“Celetuk Bahasa”.
Benar: Ia sedang membaca buku
Celetuk Bahasa.
20. Pilihan Kata
Kata yang digunakan dalam
tulisan harus tepat sesuai
dengan maksud penulisnya.
Kesalahan dalam memilih kata
dapat menyebabkan pembaca
bingung, terkecoh, “tersesat”,
atau bahkan “tertipu”.
21. Salah: Mereka masih sanksi akan
janjinya.
Benar: Mereka masih sangsi akan
janjinya.
Salah: Siapa pun yang bersalah
harus diberi sangsi.
Benar: Siapa pun yang bersalah
harus diberi sanksi.
Salah: Pangeran William adalah
pewaris takhta Kerajaan Inggris.
Benar: Pangeran William adalah
ahli waris takhta Kerajaan Inggris.
Salah: Nirina Zubir menjadi nominator
dalam FFI 2021 sebagai pemeran
utama wanita terbaik.
Benar: Nirina Zubir menjadi nomine
dalam FFI 2021 sebagai pemeran
utama wanita terbaik.
22. Kata Mubazir
Kata Mubazir adalah kata yang
tidak mengganggu kelancaran
komunikasi bila tidak digunakan.
Sifatnya yang berlebihan
bahkan bisa menghasilkan
kalimat rancu.
23. Salah: Bila saya berhalangan,
maka saya tidak hadir.
Benar: Bila berhalangan, saya
tidak hadir.
Salah: Penyebab hal itu adalah
karena pembagian keuntungan
yang tidak merata.
Benar: Penyebab hal itu adalah
pembagian keuntungan yang tidak
merata.
Salah: Meskipun mereka sudah
berusaha keras, tetapi hasilnya
sama saja.
Benar: Meskipun mereka sudah
berusaha keras, hasilnya sama
saja.
Benar: Mereka sudah berusaha
keras, tetapi hasilnya sama saja.
24. Kata Majemuk
Gabungan dua kata (morfem) atau lebih.
Unsur-unsurnya harus ditulis terpisah
kecuali mendapat awalan sekaligus
akhiran.
25. Salah: Kemarin dia diangkat
menjadi walikota.
Benar: Kemarin dia diangkat
menjadi wali kota.
Salah: Lionel Messi telah tujuh kali
terpilih sebagai pemain sepakbola
terbaik di dunia.
Benar: Lionel Messi telah tujuh kali
terpilih sebagai pemain sepak bola
terbaik di dunia.
Salah: Kita harus bekerjasama.
Benar: Kita harus bekerja sama.
Salah: Dia harus
mempertanggung jawabkan
perbuatannya.
Benar: Dia harus
mempertanggungjawabkan
perbuatannya.
26. Bentuk Terikat
Jika salah satu unsur
gabungan morfem
merupakan bentuk
terikat, misalnya antar,
anti, pasca, pra, dan
sub, penulisannya
harus serangkai.
Salah: Pertandingan sepakbola antar mahasiswa itu
berlangsung tiap tahun.
Benar: Pertandingan sepak bola antarmahasiswa itu
berlangsung tiap tahun.
Salah: Pendidikan anti korupsi sejak dini menjadi strategi
pemberantasan korupsi.
Benar: Pendidikan antikorupsi sejak dini menjadi strategi
pemberantasan korupsi.
Salah: Sebentar lagi dia akan lulus program pasca sarjana.
Benar: Sebentar lagi dia akan lulus program pascasarjana.
27. Kata Depan
Ditulis terpisah dari
kata yang
mengikutinya.
Salah: Akan kita cari kemana pun mereka pergi.
Benar: Akan kita cari ke mana pun mereka pergi.
Salah: Pola hidup sehat ini masih bertahan ditengah
perkembangan zaman yang begitu cepat.
Benar: Pola hidup sehat ini masih bertahan di tengah
perkembangan zaman yang begitu cepat.
Salah: Darimana saja mereka?
Benar: Dari mana saja mereka?