SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  17
KIMIA FARMASI
FARMAKOPE &
CPOB KRIM
Kelompok 3:
1.Reka safni Putri 4.Febriyan Sabriah Eka
2.Wahyu Dwi Putra 5.Sherly Ananda Putri
3.Mhd Tondi Martua Siregar
Defenisi
Farmakope
Indonesia IV
Krim adalah Bentuk sediaan setengah
padat berupa emulsi yang mengandung
satu atau lebih bahan obat terlarut atau
terdispersi dalam bahan dasar yang
sesuai dan mengandung air tidak
kurang dari 60%
• Krim merupakan obat yang digunakan sebagai obat luar yang
dioleskan ke bagian kulit badan.
• Obat luar adalah obat yang pemakaiannya tidak melalui mulut,
kerongkongan, dan ke arah lambung. Menurut definisi tersebut
yang termasuk obat luar adalah obat luka, obat kulit, obat hidung,
obat mata,obat tetes telinga, obat wasir, injeksi, dan lainnya.
1. Stabil, selama masih dipakai mengobati. Maka krim harus bebas dari
inkopatibilitas, stabil pada suhu kamar, dan kelembaban yang ada dalam
kamar.
2. Lunak, yaitu semua zat dalam keadaan halus dan seluruh produk menjadi
lunak dan homogen.
3. Mudah dipakai, umumnya krim tipe emulsi adalah yang paling mudah
dipakai dan dihilangkan dari kulit.
4. Terdistribusi merata, obat harus terdispersi merata melalui dasar krim
padat atau cair pada penggunaan (Anief, 1994).
Kualitas Dasar Krim,yaitu
● Krim tipe minyak dalam air M/A
ditujukan untuk penggunaan kosmetik &
estetika
● Krim tipe air dalam minyak A/M
Krim yang dapat dicuci dengan air
Penggolongan
Krim
● Contoh : cold cream
● Cold cream adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk
maksud memberikan rasa dingin dan nyaman pada kulit, sebagai
krim pembersih, berwarna putih dan bebas dari butiran.
● Cold cream mengandung mineral oil dalam jumlah besar.
● Contoh: vanishing cream
● Vanishing cream adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk
maksud membersihkan, melembabkan dan sebagai alas bedak.
● Vanishing cream sebagai pelembab (moisturizing) meninggalkan
lapisan berminyak/film pada kulit.
Contoh Penggolongan Krim
Kelebihan sediaan krim, yaitu:
1. Mudah menyebar rata
2. Praktis
3. Mudah dibersihkan atau dicuci
4. Cara kerja berlangsung pada
jaringan setempat
5. Tidak lengket terutama tipe m/a
6. Memberikan rasa dingin (cold
cream) berupa tipe a/m
7. Digunakan sebagai kosmetik
8. Bahan untuk pemakaian topikal
jumlah yang diabsorpsi tidak cukup
beracun.
Kelebihan dan kekurangan sediaan
krim
Kekurangan sediaan krim, yaitu:
1. Susah dalam pembuatannya karena pembuatan krim harus
dalam keadaan panas.
2. Gampang pecah disebabkan dalam pembuatan formula
tidak pas.
3. Mudah kering dan mudah rusak khususnya tipe a/m karena
terganggu sistem campuran terutama disebabkan oleh
perubahan suhu dan perubahan komposisi disebabkan
penambahan salah satu fase secara berlebihan.
Kelebihan dan kekurangan sediaan
krim
Formula dasar krim, antara lain:
● Fase minyak, yaitu bahan obat yang larut dalam minyak, bersifat asam.
Contoh : asam stearat, adepslanae, paraffin liquidum, paraffin solidum, minyak lemak, cera,
cetaceum, vaselin, setil alkohol, stearil alkohol, dan sebagainya.
● Fase air, yaitu bahan obat yang larut dalam air, bersifat basa.
Contoh : Na tetraborat (borax, Na biboras), Trietanolamin/ TEA, NaOH, KOH, Na2CO3, Gliserin,
Polietilenglikol/ PEG, Propilenglikol, Surfaktan (Na lauril sulfat, Na setostearil alkohol,
polisorbatum/ Tween, Span dan sebagainya).
Bahan-bahan penyusun krim, antara lain:
● Zat berkhasiat
● Minyak
● Air
● Pengemulsi
● Bahan Pengemulsi
Bahan-Bahan Penyusun Krim
Bahan pengemulsi
• Bahan pengemulsi yang digunakan dalam sediaan krim disesuaikan dengan jenis dan sifat krim yang akan
dibuat/dikehendaki.
• Sebagai bahan pengemulsi dapat digunakan emulgide, lemak bulu domba, setaseum, setil alkohol, stearil
alkohol, trietanolamin stearat, polisorbat, PEG. Sedangkan, bahan-bahan tambahan dalam sediaan krim,
antara lain: Zat pengawet, untuk meningkatkan stabilitas sediaan.
Bahan pengawet
• Bahan pengawet sering digunakan umumnya metil paraben (nipagin) 0,12-0,18%, propil paraben (nipasol)
0,02- 0,05%.
• Pendapar, untuk mempertahankan pH sediaan Pelembab. Antioksidan, untuk mencegah ketengikan akibat
oksidasi oleh cahaya pada minyak tak jenuh.
Bahan Pengelmusi & Pengawet Krim
Bahan Tambahan Krim
Pengemulsi
• lemak bulu domba
• Setasium
• Setil alkohol
• Stearil alkohol
• Golongan sorbitan
• Polisorbat
• PEG
• Sabun
Pengawet
• Metil paraben
(nipagin) : 0,12 –
0,18%
• Propil paraben
(nipasol) : 0,02 –
0,05%
• Bagian lemak dilebur di p.a
• Tambahkan bagian airnya
dengan zat pengemulsi
• Aduk sampai terjadi
• campuran yang berbentuk krim
Cara Pembuatan Krim
• Pembuatan sediaan krim meliputi proses peleburan dan proses emulsifikasi. Biasanya
komponen yang tidak bercampur dengan air seperti minyak dan lilin dicairkan bersama-
sama di penangas air pada suhu 70-75°C, sementara itu semua larutan berair yang tahan
panas, komponen yang larut dalam air dipanaskan pada suhu yang sama dengan
komponen lemak.
• Kemudian larutan berair secara perlahan-lahan ditambahkan ke dalam campuran lemak
yang cair dan diaduk secara konstan, temperatur dipertahankan selama 5-10 menit untuk
mencegah kristalisasi dari lilin/lemak. Selanjutnya campuran perlahan-lahan didinginkan
dengan pengadukan yang terus-menerus sampai campuran mengental
• Bila larutan berair tidak sama temperaturnya dengan leburan lemak, maka beberapa lilin
akan menjadi padat, sehingga terjadi pemisahan antara fase lemak dengan fase cair
(Munson, 1991).
Pengemasan Krim
Sediaan krim dikemas sama seperti sediaan salep yaitu dalam botol atau tube.
Metode Pembuatan Krim
• Krim akan rusak jika:
Jika sistem campurannya terganggu oleh:
-Perubahan suhu
-Perubahan komposisi (penambahan salah satu fase secara berlebihan)
• Pengenceran krim dapat dilakukan secara aseptis & harus digunakan dalam
waktu satu bulan
Stabilitas Krim
Evaluasi Mutu Krim
Organoleptis
Evaluasi organoleptis menggunakan panca indra, mulai dari bau, warna, tekstur sedian, konsistensi
pelaksanaan menggunakan subyek responden ( dengan kriteria tertentu ) dengan menetapkan
kriterianya pengujianya ( macam dan item ), menghitung prosentase masing- masing kriteria yang di
peroleh, pengambilan keputusan dengan analisa statistik.
Evaluasi pH
menggunakan alat pH meter, dengan cara perbandingan 60 g : 200 ml air yang di gunakan untuk
mengencerkan , kemudian aduk hingga homogen, dan diamkan agar mengendap, dan airnya yang di
ukur dengan pH meter, catat hasil yang tertera pada alat pH meter.
Evalusi Daya Sebar
Dengan cara sejumlah zat tertentu di letakkan di atas kaca yang berskala.
Kemudian bagian atasnya di beri kaca yang sama, dan di tingkatkan bebanya, dan di beri rentang waktu 1
– 2 menit.,kemudian diameter penyebaran diukur pada setiap penambahan beban, saat sediaan berhenti
menyebar ( dengan waktu tertentu secara teratur ).
Evaluasi Mutu Krim
Evaluasi Penentuan Ukuran Droplet
Untuk menentukan ukuran droplet suatu sediaan krim ataupun sediaan emulgel, dengan cara
menggunakan mikroskop sediaan diletakkan pada objek glass, kemudian diperiksa adanya tetesan –
tetesan fase dalam ukuran dan penyebarannya.
Uji Aseptabilitas Krem
Dilakukan pada kulit, dengan berbagai orang yang di kasih suatu quisioner di buat suatu kriteria ,
kemudahan dioleskan, kelembutan, sensasi yang di timbulkan, kemudahan pencucian.
Kemudian dari data tersebut di buat skoring untuk masing- masing kriteria.Misal untuk kelembutan agak
lembut, lembut, sangat lembut.
Eutomer : penisilamin diindikasikan untuk penyakit
Wilson, suatu gangguan metabolisme tembaga yang
mengakibatkan akumulasi tembaga pada otak dan
hepar. Selain itu, penisilamin juga digunakan pada artritis
reumatoid dan sistinuria.
Diestiomer : Saat ini, penisilamin tidak mendapatkan
persetujuan FDA untuk digunakan sebagai antidotum
pada keracunan timbal dan keracukan arsenik, karena
adanya efek samping berupa sindrom nefrotik maupun
gangguan autoimun pada penggunaan jangka panjang.
Di Indonesia, penisilamin diindikasikan untuk keracunan
timbal.
Enantiomer Obat

Contenu connexe

Tendances (20)

KOSMETIKA (SHAMPOO/SAMPO)
KOSMETIKA (SHAMPOO/SAMPO)KOSMETIKA (SHAMPOO/SAMPO)
KOSMETIKA (SHAMPOO/SAMPO)
 
4 Menghitung kadar syrup.pptx
4 Menghitung kadar syrup.pptx4 Menghitung kadar syrup.pptx
4 Menghitung kadar syrup.pptx
 
Farmakognosi "Saponin"
Farmakognosi "Saponin"Farmakognosi "Saponin"
Farmakognosi "Saponin"
 
Contoh soal pemahaman konsep materi larutan dan kelarutan
Contoh soal pemahaman konsep materi larutan dan kelarutanContoh soal pemahaman konsep materi larutan dan kelarutan
Contoh soal pemahaman konsep materi larutan dan kelarutan
 
Farmakognosi
FarmakognosiFarmakognosi
Farmakognosi
 
Emulsi jadi
Emulsi jadiEmulsi jadi
Emulsi jadi
 
Stabilitas obat 2020
Stabilitas obat 2020Stabilitas obat 2020
Stabilitas obat 2020
 
PPT Obat Tetes Hidung
PPT Obat Tetes HidungPPT Obat Tetes Hidung
PPT Obat Tetes Hidung
 
Krim betametason
Krim betametasonKrim betametason
Krim betametason
 
Salbutamol Sirup
Salbutamol SirupSalbutamol Sirup
Salbutamol Sirup
 
Soal formulasi dasar 2
Soal formulasi dasar 2Soal formulasi dasar 2
Soal formulasi dasar 2
 
Pengetahuan Dasar Kosmetika
Pengetahuan Dasar KosmetikaPengetahuan Dasar Kosmetika
Pengetahuan Dasar Kosmetika
 
2. CPOB.pptx
2. CPOB.pptx2. CPOB.pptx
2. CPOB.pptx
 
Pulvis pulveres1
Pulvis pulveres1Pulvis pulveres1
Pulvis pulveres1
 
EKSTRAKSI.ppt
EKSTRAKSI.pptEKSTRAKSI.ppt
EKSTRAKSI.ppt
 
Bunga pptx
Bunga pptxBunga pptx
Bunga pptx
 
Ppt wujud zat far fis 1 (kelompok) perbaikan
Ppt wujud zat far fis 1 (kelompok)   perbaikanPpt wujud zat far fis 1 (kelompok)   perbaikan
Ppt wujud zat far fis 1 (kelompok) perbaikan
 
Bahan Ajar 6 perhitugan isotonis.pptx
Bahan Ajar 6 perhitugan isotonis.pptxBahan Ajar 6 perhitugan isotonis.pptx
Bahan Ajar 6 perhitugan isotonis.pptx
 
Bab ii kelarutan
Bab ii kelarutanBab ii kelarutan
Bab ii kelarutan
 
Laporan praktikum farmasi fisik Kerapatan dan berat jenis
Laporan praktikum farmasi fisik Kerapatan dan berat jenisLaporan praktikum farmasi fisik Kerapatan dan berat jenis
Laporan praktikum farmasi fisik Kerapatan dan berat jenis
 

Similaire à PPT KIMIA FARMASI.pptx

Tugas formulasi obat klp 6
Tugas formulasi obat klp 6Tugas formulasi obat klp 6
Tugas formulasi obat klp 6Rahmi Suci
 
Kel 12 kelas m preparat untuk cukur
Kel 12 kelas m preparat untuk cukur Kel 12 kelas m preparat untuk cukur
Kel 12 kelas m preparat untuk cukur danyindriawaty
 
Laporan resmi krim hidrocortison
Laporan resmi krim hidrocortisonLaporan resmi krim hidrocortison
Laporan resmi krim hidrocortisonKezia Hani Novita
 
Hand body
Hand bodyHand body
Hand bodyfitri11
 
Kel 3 kelas m preparat untuk mata
Kel 3 kelas m preparat untuk mataKel 3 kelas m preparat untuk mata
Kel 3 kelas m preparat untuk matadanyindriawaty
 
Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1marwahhh
 
Kelompok 4 Krim bayi
Kelompok 4 Krim bayiKelompok 4 Krim bayi
Kelompok 4 Krim bayiLukman Fauzan
 
SESI-13 LOTION.pptx
SESI-13 LOTION.pptxSESI-13 LOTION.pptx
SESI-13 LOTION.pptxdiah72
 
Kel 11 kelas m preparat untuk perawatan kulit
Kel 11 kelas m preparat untuk perawatan kulitKel 11 kelas m preparat untuk perawatan kulit
Kel 11 kelas m preparat untuk perawatan kulitdanyindriawaty
 
Ppt penelitian rev 20112015
Ppt penelitian rev 20112015Ppt penelitian rev 20112015
Ppt penelitian rev 20112015Nur Fiany
 
Inkompatibilitas salep
Inkompatibilitas salepInkompatibilitas salep
Inkompatibilitas saleppujihartati5
 

Similaire à PPT KIMIA FARMASI.pptx (20)

Sediaan krim
Sediaan krimSediaan krim
Sediaan krim
 
Tugas formulasi obat klp 6
Tugas formulasi obat klp 6Tugas formulasi obat klp 6
Tugas formulasi obat klp 6
 
Kel 12 kelas m preparat untuk cukur
Kel 12 kelas m preparat untuk cukur Kel 12 kelas m preparat untuk cukur
Kel 12 kelas m preparat untuk cukur
 
Laporan resmi krim hidrocortison
Laporan resmi krim hidrocortisonLaporan resmi krim hidrocortison
Laporan resmi krim hidrocortison
 
Laporan resmi unguentum
Laporan resmi unguentumLaporan resmi unguentum
Laporan resmi unguentum
 
Hand body
Hand bodyHand body
Hand body
 
Lotion Pegagan
Lotion PegaganLotion Pegagan
Lotion Pegagan
 
Kuliah formulasi dasar 1
Kuliah formulasi dasar 1Kuliah formulasi dasar 1
Kuliah formulasi dasar 1
 
Kel 3 kelas m preparat untuk mata
Kel 3 kelas m preparat untuk mataKel 3 kelas m preparat untuk mata
Kel 3 kelas m preparat untuk mata
 
Kuliah formulasi dasar 2
Kuliah formulasi dasar 2Kuliah formulasi dasar 2
Kuliah formulasi dasar 2
 
Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1
 
Makalah componding
Makalah compondingMakalah componding
Makalah componding
 
KOSMETIKA PPT.pdf
KOSMETIKA PPT.pdfKOSMETIKA PPT.pdf
KOSMETIKA PPT.pdf
 
Kelompok 4 Krim bayi
Kelompok 4 Krim bayiKelompok 4 Krim bayi
Kelompok 4 Krim bayi
 
SESI-13 LOTION.pptx
SESI-13 LOTION.pptxSESI-13 LOTION.pptx
SESI-13 LOTION.pptx
 
Kuliah fts csp salep2013
Kuliah fts csp salep2013Kuliah fts csp salep2013
Kuliah fts csp salep2013
 
Kul1. basis salep
Kul1. basis salepKul1. basis salep
Kul1. basis salep
 
Kel 11 kelas m preparat untuk perawatan kulit
Kel 11 kelas m preparat untuk perawatan kulitKel 11 kelas m preparat untuk perawatan kulit
Kel 11 kelas m preparat untuk perawatan kulit
 
Ppt penelitian rev 20112015
Ppt penelitian rev 20112015Ppt penelitian rev 20112015
Ppt penelitian rev 20112015
 
Inkompatibilitas salep
Inkompatibilitas salepInkompatibilitas salep
Inkompatibilitas salep
 

Dernier

Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 

Dernier (20)

Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 

PPT KIMIA FARMASI.pptx

  • 1. KIMIA FARMASI FARMAKOPE & CPOB KRIM Kelompok 3: 1.Reka safni Putri 4.Febriyan Sabriah Eka 2.Wahyu Dwi Putra 5.Sherly Ananda Putri 3.Mhd Tondi Martua Siregar
  • 2. Defenisi Farmakope Indonesia IV Krim adalah Bentuk sediaan setengah padat berupa emulsi yang mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai dan mengandung air tidak kurang dari 60%
  • 3. • Krim merupakan obat yang digunakan sebagai obat luar yang dioleskan ke bagian kulit badan. • Obat luar adalah obat yang pemakaiannya tidak melalui mulut, kerongkongan, dan ke arah lambung. Menurut definisi tersebut yang termasuk obat luar adalah obat luka, obat kulit, obat hidung, obat mata,obat tetes telinga, obat wasir, injeksi, dan lainnya.
  • 4. 1. Stabil, selama masih dipakai mengobati. Maka krim harus bebas dari inkopatibilitas, stabil pada suhu kamar, dan kelembaban yang ada dalam kamar. 2. Lunak, yaitu semua zat dalam keadaan halus dan seluruh produk menjadi lunak dan homogen. 3. Mudah dipakai, umumnya krim tipe emulsi adalah yang paling mudah dipakai dan dihilangkan dari kulit. 4. Terdistribusi merata, obat harus terdispersi merata melalui dasar krim padat atau cair pada penggunaan (Anief, 1994). Kualitas Dasar Krim,yaitu
  • 5. ● Krim tipe minyak dalam air M/A ditujukan untuk penggunaan kosmetik & estetika ● Krim tipe air dalam minyak A/M Krim yang dapat dicuci dengan air Penggolongan Krim
  • 6. ● Contoh : cold cream ● Cold cream adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk maksud memberikan rasa dingin dan nyaman pada kulit, sebagai krim pembersih, berwarna putih dan bebas dari butiran. ● Cold cream mengandung mineral oil dalam jumlah besar. ● Contoh: vanishing cream ● Vanishing cream adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk maksud membersihkan, melembabkan dan sebagai alas bedak. ● Vanishing cream sebagai pelembab (moisturizing) meninggalkan lapisan berminyak/film pada kulit. Contoh Penggolongan Krim
  • 7. Kelebihan sediaan krim, yaitu: 1. Mudah menyebar rata 2. Praktis 3. Mudah dibersihkan atau dicuci 4. Cara kerja berlangsung pada jaringan setempat 5. Tidak lengket terutama tipe m/a 6. Memberikan rasa dingin (cold cream) berupa tipe a/m 7. Digunakan sebagai kosmetik 8. Bahan untuk pemakaian topikal jumlah yang diabsorpsi tidak cukup beracun. Kelebihan dan kekurangan sediaan krim
  • 8. Kekurangan sediaan krim, yaitu: 1. Susah dalam pembuatannya karena pembuatan krim harus dalam keadaan panas. 2. Gampang pecah disebabkan dalam pembuatan formula tidak pas. 3. Mudah kering dan mudah rusak khususnya tipe a/m karena terganggu sistem campuran terutama disebabkan oleh perubahan suhu dan perubahan komposisi disebabkan penambahan salah satu fase secara berlebihan. Kelebihan dan kekurangan sediaan krim
  • 9. Formula dasar krim, antara lain: ● Fase minyak, yaitu bahan obat yang larut dalam minyak, bersifat asam. Contoh : asam stearat, adepslanae, paraffin liquidum, paraffin solidum, minyak lemak, cera, cetaceum, vaselin, setil alkohol, stearil alkohol, dan sebagainya. ● Fase air, yaitu bahan obat yang larut dalam air, bersifat basa. Contoh : Na tetraborat (borax, Na biboras), Trietanolamin/ TEA, NaOH, KOH, Na2CO3, Gliserin, Polietilenglikol/ PEG, Propilenglikol, Surfaktan (Na lauril sulfat, Na setostearil alkohol, polisorbatum/ Tween, Span dan sebagainya). Bahan-bahan penyusun krim, antara lain: ● Zat berkhasiat ● Minyak ● Air ● Pengemulsi ● Bahan Pengemulsi Bahan-Bahan Penyusun Krim
  • 10. Bahan pengemulsi • Bahan pengemulsi yang digunakan dalam sediaan krim disesuaikan dengan jenis dan sifat krim yang akan dibuat/dikehendaki. • Sebagai bahan pengemulsi dapat digunakan emulgide, lemak bulu domba, setaseum, setil alkohol, stearil alkohol, trietanolamin stearat, polisorbat, PEG. Sedangkan, bahan-bahan tambahan dalam sediaan krim, antara lain: Zat pengawet, untuk meningkatkan stabilitas sediaan. Bahan pengawet • Bahan pengawet sering digunakan umumnya metil paraben (nipagin) 0,12-0,18%, propil paraben (nipasol) 0,02- 0,05%. • Pendapar, untuk mempertahankan pH sediaan Pelembab. Antioksidan, untuk mencegah ketengikan akibat oksidasi oleh cahaya pada minyak tak jenuh. Bahan Pengelmusi & Pengawet Krim
  • 11. Bahan Tambahan Krim Pengemulsi • lemak bulu domba • Setasium • Setil alkohol • Stearil alkohol • Golongan sorbitan • Polisorbat • PEG • Sabun Pengawet • Metil paraben (nipagin) : 0,12 – 0,18% • Propil paraben (nipasol) : 0,02 – 0,05%
  • 12. • Bagian lemak dilebur di p.a • Tambahkan bagian airnya dengan zat pengemulsi • Aduk sampai terjadi • campuran yang berbentuk krim Cara Pembuatan Krim
  • 13. • Pembuatan sediaan krim meliputi proses peleburan dan proses emulsifikasi. Biasanya komponen yang tidak bercampur dengan air seperti minyak dan lilin dicairkan bersama- sama di penangas air pada suhu 70-75°C, sementara itu semua larutan berair yang tahan panas, komponen yang larut dalam air dipanaskan pada suhu yang sama dengan komponen lemak. • Kemudian larutan berair secara perlahan-lahan ditambahkan ke dalam campuran lemak yang cair dan diaduk secara konstan, temperatur dipertahankan selama 5-10 menit untuk mencegah kristalisasi dari lilin/lemak. Selanjutnya campuran perlahan-lahan didinginkan dengan pengadukan yang terus-menerus sampai campuran mengental • Bila larutan berair tidak sama temperaturnya dengan leburan lemak, maka beberapa lilin akan menjadi padat, sehingga terjadi pemisahan antara fase lemak dengan fase cair (Munson, 1991). Pengemasan Krim Sediaan krim dikemas sama seperti sediaan salep yaitu dalam botol atau tube. Metode Pembuatan Krim
  • 14. • Krim akan rusak jika: Jika sistem campurannya terganggu oleh: -Perubahan suhu -Perubahan komposisi (penambahan salah satu fase secara berlebihan) • Pengenceran krim dapat dilakukan secara aseptis & harus digunakan dalam waktu satu bulan Stabilitas Krim
  • 15. Evaluasi Mutu Krim Organoleptis Evaluasi organoleptis menggunakan panca indra, mulai dari bau, warna, tekstur sedian, konsistensi pelaksanaan menggunakan subyek responden ( dengan kriteria tertentu ) dengan menetapkan kriterianya pengujianya ( macam dan item ), menghitung prosentase masing- masing kriteria yang di peroleh, pengambilan keputusan dengan analisa statistik. Evaluasi pH menggunakan alat pH meter, dengan cara perbandingan 60 g : 200 ml air yang di gunakan untuk mengencerkan , kemudian aduk hingga homogen, dan diamkan agar mengendap, dan airnya yang di ukur dengan pH meter, catat hasil yang tertera pada alat pH meter. Evalusi Daya Sebar Dengan cara sejumlah zat tertentu di letakkan di atas kaca yang berskala. Kemudian bagian atasnya di beri kaca yang sama, dan di tingkatkan bebanya, dan di beri rentang waktu 1 – 2 menit.,kemudian diameter penyebaran diukur pada setiap penambahan beban, saat sediaan berhenti menyebar ( dengan waktu tertentu secara teratur ).
  • 16. Evaluasi Mutu Krim Evaluasi Penentuan Ukuran Droplet Untuk menentukan ukuran droplet suatu sediaan krim ataupun sediaan emulgel, dengan cara menggunakan mikroskop sediaan diletakkan pada objek glass, kemudian diperiksa adanya tetesan – tetesan fase dalam ukuran dan penyebarannya. Uji Aseptabilitas Krem Dilakukan pada kulit, dengan berbagai orang yang di kasih suatu quisioner di buat suatu kriteria , kemudahan dioleskan, kelembutan, sensasi yang di timbulkan, kemudahan pencucian. Kemudian dari data tersebut di buat skoring untuk masing- masing kriteria.Misal untuk kelembutan agak lembut, lembut, sangat lembut.
  • 17. Eutomer : penisilamin diindikasikan untuk penyakit Wilson, suatu gangguan metabolisme tembaga yang mengakibatkan akumulasi tembaga pada otak dan hepar. Selain itu, penisilamin juga digunakan pada artritis reumatoid dan sistinuria. Diestiomer : Saat ini, penisilamin tidak mendapatkan persetujuan FDA untuk digunakan sebagai antidotum pada keracunan timbal dan keracukan arsenik, karena adanya efek samping berupa sindrom nefrotik maupun gangguan autoimun pada penggunaan jangka panjang. Di Indonesia, penisilamin diindikasikan untuk keracunan timbal. Enantiomer Obat