SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  15
Télécharger pour lire hors ligne
PRESIDEN
REPUBLTK INDONESIA
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 4 TAHUN 2022
TENTANG
PERCEPATAN PENGHAPUSAN KEMISKINAN EKSTREM
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Dalam rangka penghapusan kemiskinan ekstrem di seluruh wilayah
Republik Indonesia pada tahun 2O24, melalui keterpaduan dan sinergi
program, serta kerja sama antarkementerian / lembaga maupun
pemerintah daerah, dengan ini menginstruksikan:
Kepada 1. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan;
Menteri Koordinator Bidang
Menteri Dalam Negeri;
Menteri Sosial;
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi;
Menteri Agama;
Menteri Kesehatan;
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi;
9. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral;
10. Menteri Pekerjaan Umum dan
Rakyat;
11. Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan
Pertanahan Nasional;
12. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah;
13. Menteri Ketenagakerjaan;
14. Menteri Perindustrian
15. Menteri Pertanian;
16. Menteri Kelautan dan Perikanan;
2
3
4
5
6
7
8
SK No 146187A
17.Menteri,..
Untuk
PERTAMA
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-2-
17. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Ifteatif/ Kepala
Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif;
18. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
19. Menteri Keuangan;
20. Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional;
21. Menteri Badan Usaha Milik Negara;
22. Menleri Komunikasi dan Informatika;
23. Kepala Staf Kepresidenan;
24. Pang)ima Tentara Nasional Indonesia;
25. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia;
26. Kepala Badan Pusat Statistik;
27. Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional;
28. Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan;
29. Para Gubernur; dan
30. Para Bupati/Wali Kota.
Mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai
dengan tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing
untuk melakukan percepatan penghapusan
kemiskinan ekstrem dengan memastikan
ketepatan sasaran dan integrasi program
antarkementerian/lembaga dengan melibatkan peran
serta masyarakat yang difokuskan pada lokasi prioritas
percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem.
Melaksanakan percepatan penghapusan kemiskinan
ekstrem secara tepat sasaran melalui strategi kebijakan
yang meliputi:
a. pengurangan beban pengeluaran masyarakat;
KEDUA
SK No 146188A
b.peningkatan...
KRTIGA
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-3-
b. peningkatan pendapatan masyarakat; dan
c. penurunan jumlah kantong-kantong kemiskinan.
Khusus kepada:
1. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan untuk:
a. menetapkan lokasi prioritas dan target
pencapaian penghapusan kemiskinan ekstrem
tiap tahun;
b. menetapkan kebijakan sumber dan jenis data
yang digunalan dalam implementasi program
percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem;
penyiapan data penerima
c.
dengan nama dan alamat (bg name bg address)
sasaran penghapusan kemiskinan ekstrem,
bersama Kementerian Sosial, Kementerian
Dalam Negeri, Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi, Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional, Kementerian
Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional, dan
Badan Pusat Statistik;
d. menetapkan pedoman umum pelaksanaan
program percepatan penghapusan kemiskinan
ekstrem;
e. melakukan koordinasi, sinkronisasi, dan
pengendalian program kementerian/lembaga
dalam upaya menurunkan beban pengeluaran
masyarakat dan mengurangi kantong-kantong
kemiskinan;
f.
SK No 146189A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-4-
f. mengoordinasikan dukungan program
penghapusan kemiskinan ekstrem yang
melibatkan partisipasi nonpemerintah; dan
g. melakukan pemantauan dan evaluasi secara
terpadu bersama dengan kementerian/ lembaga
terkait.
2. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian untuk
melakukan koordinasi, sinkronisasi, dan
pengendalian keb[iakan kementerian/lembaga
dalam upaya meningkatkan pendapatan
masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi dan
peningkatan produktivitas dalam rangka
percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem.
3. Menteri Dalam Negeri untuk:
a. melakukan koordinasi dan sinkronisasi
terhadap kebijakan Gubernur dan Bupati/Wali
Kota terkait percepatan penghapusan
kemiskinan ekstrem;
b. memfasilitasi pemerintah daerah dalam
penJmsunan program dan kegiatan pada
Rencana Kerja Pemerintah Daerah serta
pengalokasian anggaran pada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah dalam rangka
percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem,
termasuk pemutakhiran data penerima dengan
Nomor Induk Kependudukan, nama, dan alamat
(by Nomor Induk Kependudukan, bg name, dan
bg addressl melalui sinkronisasi data
kependudukan dengan data penerima bantuan
kemiskinan ekstrem;
SK No 146190A
c. memfasilitasi . . .
FRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-5-
c. memfasilitasi pemberian hak akses data
kependudukan untuk melakukan verifikasi dan
validasi berbasis Nomor Induk Kependudukan,
nama, dan alamat (bA Nomor Induk
Kependudukan, bg name, dan bg addressl;
d. memfasilitasi penerbitan Nomor Induk
Kependudukan oleh Dinas Kepedudukan dan
Pencatatan Sipil Ihbupaten/ Kota; dan
e. memberikan penghargaan bagi daerah yang
berhasil dalam percepatan penghapusan
kemiskinan ekstrem.
4. Menteri Sosial untuk:
a. melakukan verifikasi dan validasi dalam rangka
memutakhirkan Data Terpadu Kesejahteraan
Sosial sebagai data dasar dan sumber utama
dalam penetapan penerima manfaat program
percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem;
b. menyalurkan bantuan sosial dan melakukan
pemberdayaan ekonomi kepada target sasaran
percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem
sesuai dengan hasil asesmen; dan
c. mengelola data penyaluran bantuan sosial serta
data kondisi para penerima manfaat.
5. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi untuk:
a. akses dan
serta
kualitas layanan
pendidikan
program/bantuan pendidikan secerra tepat
SK No 14619l A
sasaran;
b. menyalurkan . . .
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-6-
b. menyalurkan bantuan Program Indonesia
Pintar dan Kartu Indonesia Pintar Kuliah secara
tepat sasaran; dan
c. mendorong peran perguruan tinggi untuk
melakukan pendampingan pelaksanaan
program percepatan penghapusan kemiskinan
ekstrem melalui tri dharma perguruan tinggi.
6. Menteri Agama untuk:
a. meningkatkan akses dan kualitas layanan
pendidikan serta menyiapkan
program/bantuan bidang pendidikan secara
tepat sasaran;
b. menyalurkan bantuan Progra . Indonesia
Pintar, Kartu Indonesia Pintar Kuliah, dan
bantuan pendidikan lainnya secara tepat
sasaran; dan
c. mendorong peran perguruan tinggi keagamaan
untuk melakukan pendampingan pelaksanaan
program percepatan penghapusan kemiskinan
ekstrem melalui tri dharma perguruan tinggi.
7. Menteri Kesehatan untuk:
a. meningkatkan akses dan kualitas layanan
kesehatan, baik upaya kesehatan perorangan
(UKP) maupun upaya kesehatan masyarakat
(UKM), khususnya di daerah lokasi prioritas
percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem;
kesehatan keluarga miskin
ekstrem melalui komunikasi, informasi, dan
edukasi serta pemanfaatan lame-based
records, dan pemberdayaan masyarakat;
b.
SK No 146192A
c. melakukan . . .
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-7 -
c. melakukan upaya percepatan perbaikan gizi
masyarakat, termasuk pencegahan dan
penanganan sfunting;
d. mendorong peningkatan perubahan perilaku
hidup bersih dan sehat melalui pendekatan
sanitasi total berbasis masyarakat; dan
e. mendorong kepesertaan keluarga miskin
ekstrem agar terdaftar sebagai peserta
Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan
Nasional.
8. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi untuk:
a. menyediakan dan mengelola data Trjuan
Pembangunan Berkelanjutan (SustainabLe
Deuelopm.ent Goals) desa untuk penanganan
kemiskinan ekstrem;
b. menetapkan prioritas penggunaan dana desa
untuk Bantuan Langsung Trnai Desa dan
program padat karya; dan
c. membina dan menggerakkan Badan Usaha
Milik Desa dan Badan Usaha Milik Desa
Bersama yang mengelola dana bergulir
masyarakat miskin ekstrem serta unit usaha
berkaitan ketahanan pangan nabati dan
hewani.
9. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral untuk
menyiapkan ketersediaan dan ketercukupan energi
dan elektrifikasi bagi keluarga miskin ekstrem.
SK No 146193 A
lO.Menteri...
FRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-8-
10. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
untuk:
a. melakukan evaluasi, pengkajian, dan
penyempurnaan kebijakan, program, dan
anggaran di bidang pekerjaan umum dan
perumahan rakyat dalam rangka percepatan
penghapusan kemiskinan ekstrem;
b. menyiapkan ketersediaan air bersih, sanitasi,
dan penataan lingkungan; dan
c. memberikan bantuan perbaikan rumah
dan/ atau pembangunan rumah baru serta
relokasi
ekstrem.
bagi keluarga miskin
11. Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan
Pertanahan Nasional untuk menyediakan lahan
melalui penataan aset dan akses serta
memfasilitasi legalitas lahan yang akan
dimanfaatkan sebagai objek bantuan dalam
mendukung percepatan penghapusan kemiskinan
ekstrem.
12. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
untuk memberikan fasilitasi akses pembiayaan,
akses pasar, serta pendampingan dan pelatihan
bagr koperasi dan usaha mikro dalam
pendapatan keluarga miskin
SK No 146194A
ekstrem.
13.Menteri...
PRESIDEN
REPUBLTK INDONESIA
-9-
13. Menteri Ketenagakerj aan untuk:
a. melakukan perluasan kesempatan kerja
dan kesempatan berusaha dengan
menciptakan lapangan kerja baru dan/ atau
mengembangkan lapangan pekerjaan yang
sudah ada, serta menyiapkan pelatihan
program vokasi untuk percepatan
penghapusan kemiskinan ekstrem; dan
b. mendorong perluasan cakupan kepesertaan
program jaminan sosial ketenagakerjaan bagi
masyarakat miskin ekstrem.
14. Menteri Perindustrian
penumbuhan wirausaha
keluarga miskin ekstrem.
untuk melakukan
baru industri bagl
15. Menteri Pertanian untuk:
a. memberdayakan petani yang tergolong
keluarga miskin ekstrem;
b. menyediakan sarana dan prasarana pertanian
kepada kelompok tani; dan
c. melakukan upaya produksi komoditas
pertanian untuk mencapai ketersediaan dan
keterjangkauan pangan.
16. Menteri Kelautan dan Perikanan untuk:
a. memberdayakan nelayan dan pembudidaya
ikan yang tergolong keluarga miskin ekstrem;
dan
b. memberikan bantuan sarana dan prasarana
bagi nelayan dan pembudidaya ikan.
SK No 146195A
17.Menteri...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-10-
17. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Kepala
Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk
memfasilitasi pariwisata dan
ekonomi kreatif bagi masyarakat miskin ekstrem.
18. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk
mempercepat pemberian akses kelola dan
peningkatan kapasitas kelompok usaha
perhutanan sosial dan multiusaha kehutanan.
19. Menteri Keuangan untuk:
a. menyiapkan alokasi anggaran dan sinergi
pendanaan dalam upaya percepatan
penghapusan kemiskinan ekstrem sesuai
dengan kemampuan keuangan negara dan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
dan
b. memberikan dukungan yang dapat dilakukan
melalui insentif kepada daerah yang berkinerja
baik dalam penurunan tingkat kemiskinan.
20. Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Badan Perencanaan
Nasional untuk menlrusun
pedoman umum pelaksanaan program
penghapusan kemiskinan ekstrem bersama
kementerian / lembaga paling lambat 30 (tiga puluh)
hari setelah Instruksi Presiden dikeluarkan.
21. Menteri Badan Usaha Milik Negara untuk
menugaskan Badan Usaha Milik Negara
berpartisipasi dan memberikan dukungan program
penghapusan kemiskinan ekstrem.
SK No 146196A
22. Menteri . . .
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 11-
22. Mentei Komunikasi dan Informatika untuk:
danlatau
a. akses
telekomunikasi dan/ atau internet di wilayah
pelayanan universal telekomunikasi;
b. menyediakan infrastruktur teknologi informasi
di pusat data nasional untuk penguatan sistem
pendataan keluarga termasuk keluarga yang
tergolong miskin ekstrem;
c. menyusun strategi komunikasi publik;
d. melaksanakan diseminasi informasi program
penghapusan kemiskinan ekstrem bersama
kementerian/ lemba ga; dan
e. memberikan pelatihan dan pengembangan
sumber daya manusia di bidang komunikasi
dan informasi bagi keluarga miskin ekstrem.
23. Kepala Staf Kepresidenan untuk melakukan
pengelolaan strategi komunikasi politik dan
diseminasi informasi terkait percepatan
penghapusan kemiskinan ekstrem.
24. Pang)ima Tentara Nasional Indonesia untuk:
a. memberikan dukungan pendampingan sumber
daya manusia dalam rangka pelaksanaan
percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem;
dan
b. memberikan dukungan dalam penyiapan dan
pemanfaatan sarana dan prasarana terutama
di wilayah sulit akses sesuai kondisi dan
kebutuhan dalam rangka percepatan
penghapusan kemiskinan ekstrem.
SK No 146197A
25.Kepala...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
_t2_
25. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia
untuk mengambil langkahJangkah komprehensif
yang bertujuan menjaga keamanan dan ketertiban
masyarakat terkait dengan pelaksanaan
percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem.
26. Kepala Badan Pusat Statistik untuk:
a. melakukan pendataan penduduk miskin
ekstrem dengan menggunakan Data Terpadu
Kesejahteraan Sosial sebagai data dasar; dan
b. menyelenggarakan survei sebagai sarana
evaluasi perkembangan penghapusan
kemiskinan ekstrem yang merupakan bagian
dari survei sosial dan ekonomi nasional.
27. Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional untuk:
a. menyiapkan hasil pendataan keluarga untuk
penetapan kebijakan dalam
intervensi penghapusan kemiskinan ekstrem
termasuk penurunan stunting; dan
b. menyiapkan dan memberikan pelayanan
program pembangunan keluarga,
kependudukan, dan keluarga berencana, serta
intervensi percepatan penurunan stuntirq
kepada keluarga miskin ekstrem.
28. Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan untuk melakukan pengawasan
percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem
serta Aparat Pengawasan Intern
Pemerintah kementerian/lembaga dan pemerintah
daerah dalam membantu pengawasan tersebut di
lingkup instansinya.
SK No 146198 A
29.Para. . .
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-13-
29. Para Gubernur untuk:
a pelaksanaan percepatan
penghapusan kemiskinan ekstrem di wilayah
provinsi;
penyiapan data sasaran
keluarga miskin ekstrem yang ditetapkan oleh
Bupati/Wali Kota;
c. menlrusun program dan kegiatan pada
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi
serta mengalokasikan anggaran pada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi dalam
rangka percepatan penghapusan kemiskinan
ekstrem, termasuk pemutakhiran data
penerima dengan nama dan alamat (bg name bg
addressl;'
d. melakukan pembinaan dan pengawasan
kepada Bupati/Wali Kota terkait pelaksanaan
percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem;
dan
e. menyampaikan laporan hasil pelaksanaan
percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem
kepada Menteri Dalam Negeri dengan
tembusan kepada Menteri Koordinator Bidang
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan setiap
3 (tiga) bulan sekali.
30. Para Bupati/Wali Kota untuk:
a. melaksanakan percepatan penghapusan
kemiskinan ekstrem di wilayah
kabupaten/kota;
b. menetapkan data sasaran keluarga miskin
ekstrem berdasarkan hasil musyawarah
desa/kelurahan yang dibuktikan dengan berita
acara musyawarah desa/ kelurahan;
b
c. menjrusun . . .
SK No 146199A
KEEMPAT
KELIMA
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-14-
c. menJrusun program dan kegiatan pada
Rencana Kerja Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota serta mengalokasikan
anggaran pada Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Kabupaten / Kota dalam rangka
percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem,
termasuk pemutakhiran data penerima dengan
nama dan alamat (bg name bg addressl;
d. memfasilitasi penyediaan lahan perumahan
bagi penerima manfaat; dan
e. menyampaikan laporan hasil pelaksanaan
percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem
kepada Gubernur setiap 3 (tiga) bulan sekali.
Pendanaan untuk pelaksanaan Percepatan
Penghapusan Kemiskinan Ekstrem dibebankan pada:
a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
c. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa; dan/ atau
d. sumber lain yang sah dan tidak mengikat sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pelaksanaan Instruksi Presiden ini dikoordinasikan
oleh Wakil Presiden selaku Ketua Tim Nasional
Percepatan Penanggulangan Kemiskinan.
Instruksi Presiden ini berlaku sampai dengan tanegal
31 Desember 2O24.
Melaksanakan Instruksi Presiden ini dengan penuh
tanggungjawab.
KEENAM
KE.TUJUH
SK No 146200A
Instruksi
PRESIDEN
UBLIK INDONES
-15-
Instruksi Presiden ini mulai berlaku pada tanggal
dikeluarkan.
Dikeluarkan di Jakarta
pada tanggal I J:oni 2022
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
JOKO lffIDODO
ttd.
KEMENTER1AN SEKRETARIAT NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
Deputi Bidang Perundang-undangan dan
Hukum,
Djaman
SK No 147225 A

Contenu connexe

Tendances

2. Kemendes - Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024.pptx
2. Kemendes - Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024.pptx2. Kemendes - Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024.pptx
2. Kemendes - Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024.pptx
SuwantoSribhawono
 
Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)
Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)
Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)
Eka Saputra
 

Tendances (20)

Materi kpmd
Materi kpmdMateri kpmd
Materi kpmd
 
materi APBDesa bagi BPD
materi APBDesa bagi BPDmateri APBDesa bagi BPD
materi APBDesa bagi BPD
 
Modul Aset Desa
Modul Aset DesaModul Aset Desa
Modul Aset Desa
 
Peningkatan kapasitas aparatur desa
Peningkatan kapasitas aparatur desaPeningkatan kapasitas aparatur desa
Peningkatan kapasitas aparatur desa
 
Penatausahaan Keuangan Desa
Penatausahaan Keuangan DesaPenatausahaan Keuangan Desa
Penatausahaan Keuangan Desa
 
Kelompok ternak kambing
Kelompok ternak kambingKelompok ternak kambing
Kelompok ternak kambing
 
2. Kemendes - Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024.pptx
2. Kemendes - Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024.pptx2. Kemendes - Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024.pptx
2. Kemendes - Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024.pptx
 
Pengawasan dan Pengendalian BMN.pdf
Pengawasan dan Pengendalian BMN.pdfPengawasan dan Pengendalian BMN.pdf
Pengawasan dan Pengendalian BMN.pdf
 
Pengenaan Pajak Dana Desa
Pengenaan Pajak Dana DesaPengenaan Pajak Dana Desa
Pengenaan Pajak Dana Desa
 
Pengembangan kerjasama antar desa dalam mendukung pengembangan ekonomi unggul...
Pengembangan kerjasama antar desa dalam mendukung pengembangan ekonomi unggul...Pengembangan kerjasama antar desa dalam mendukung pengembangan ekonomi unggul...
Pengembangan kerjasama antar desa dalam mendukung pengembangan ekonomi unggul...
 
SOTK Pemerintah Desa
SOTK Pemerintah DesaSOTK Pemerintah Desa
SOTK Pemerintah Desa
 
Perencanaan pembangunan desa
Perencanaan pembangunan desaPerencanaan pembangunan desa
Perencanaan pembangunan desa
 
Manajemen bum des
Manajemen bum desManajemen bum des
Manajemen bum des
 
SK No.18 TA 2020 tentang Tencacah Lapangan (DTKS)
SK No.18 TA 2020 tentang Tencacah Lapangan (DTKS)SK No.18 TA 2020 tentang Tencacah Lapangan (DTKS)
SK No.18 TA 2020 tentang Tencacah Lapangan (DTKS)
 
Materi pembinaan kades, prangkat dan lembaga kemasyarakat
Materi pembinaan kades, prangkat dan lembaga kemasyarakatMateri pembinaan kades, prangkat dan lembaga kemasyarakat
Materi pembinaan kades, prangkat dan lembaga kemasyarakat
 
Panduan Pengajuan Nama dan Pendaftaran Badan Hukum
Panduan Pengajuan Nama dan Pendaftaran Badan Hukum Panduan Pengajuan Nama dan Pendaftaran Badan Hukum
Panduan Pengajuan Nama dan Pendaftaran Badan Hukum
 
Pedoman pelaksanaan tata naskah dinas
Pedoman pelaksanaan tata naskah dinasPedoman pelaksanaan tata naskah dinas
Pedoman pelaksanaan tata naskah dinas
 
Buku panduan si prodeskel pmd
Buku panduan si prodeskel pmdBuku panduan si prodeskel pmd
Buku panduan si prodeskel pmd
 
Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)
Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)
Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)
 
Pengelolaan keuangan desa revisi 2
Pengelolaan keuangan desa  revisi 2Pengelolaan keuangan desa  revisi 2
Pengelolaan keuangan desa revisi 2
 

Similaire à Inpres Nomor 4 Tahun 2022.pdf

MATERI PM DATA PEMANTAUAN & EVALUASI 03 MARET 2023 (SATGAS).pptx
MATERI PM DATA PEMANTAUAN & EVALUASI 03 MARET 2023 (SATGAS).pptxMATERI PM DATA PEMANTAUAN & EVALUASI 03 MARET 2023 (SATGAS).pptx
MATERI PM DATA PEMANTAUAN & EVALUASI 03 MARET 2023 (SATGAS).pptx
EkaFitriyawati1
 
Bahan Kemendes PDTT - Prioritas Penggunaan DD (workshop formulasi pengalokasi...
Bahan Kemendes PDTT - Prioritas Penggunaan DD (workshop formulasi pengalokasi...Bahan Kemendes PDTT - Prioritas Penggunaan DD (workshop formulasi pengalokasi...
Bahan Kemendes PDTT - Prioritas Penggunaan DD (workshop formulasi pengalokasi...
tommirolando
 
Dispermades - Prioritas penggunaan DD 2021 dan Pengusulan Bankeu Pemdes 2022.pdf
Dispermades - Prioritas penggunaan DD 2021 dan Pengusulan Bankeu Pemdes 2022.pdfDispermades - Prioritas penggunaan DD 2021 dan Pengusulan Bankeu Pemdes 2022.pdf
Dispermades - Prioritas penggunaan DD 2021 dan Pengusulan Bankeu Pemdes 2022.pdf
DesaMundu
 
RANCANGAN AKSI PERUBAHAN 2022.pptx
RANCANGAN AKSI PERUBAHAN 2022.pptxRANCANGAN AKSI PERUBAHAN 2022.pptx
RANCANGAN AKSI PERUBAHAN 2022.pptx
bertobodje
 
Paparan-_POSYANDU[1].ppt
Paparan-_POSYANDU[1].pptPaparan-_POSYANDU[1].ppt
Paparan-_POSYANDU[1].ppt
dpmdbusel
 

Similaire à Inpres Nomor 4 Tahun 2022.pdf (20)

Paparan Kemendes, 7 Desember 2021, Afif.pptx
Paparan Kemendes, 7 Desember 2021, Afif.pptxPaparan Kemendes, 7 Desember 2021, Afif.pptx
Paparan Kemendes, 7 Desember 2021, Afif.pptx
 
Inpres nomor 9_tahun_2017
Inpres nomor 9_tahun_2017Inpres nomor 9_tahun_2017
Inpres nomor 9_tahun_2017
 
MATERI PM DATA PEMANTAUAN & EVALUASI 03 MARET 2023 (SATGAS).pptx
MATERI PM DATA PEMANTAUAN & EVALUASI 03 MARET 2023 (SATGAS).pptxMATERI PM DATA PEMANTAUAN & EVALUASI 03 MARET 2023 (SATGAS).pptx
MATERI PM DATA PEMANTAUAN & EVALUASI 03 MARET 2023 (SATGAS).pptx
 
Perpres Nomor 59 Tahun 2017 - Lampiran.pdf
Perpres Nomor 59 Tahun 2017 - Lampiran.pdfPerpres Nomor 59 Tahun 2017 - Lampiran.pdf
Perpres Nomor 59 Tahun 2017 - Lampiran.pdf
 
Bahan Pegangan Kemiskinan Ekstrem.pdf
Bahan Pegangan Kemiskinan Ekstrem.pdfBahan Pegangan Kemiskinan Ekstrem.pdf
Bahan Pegangan Kemiskinan Ekstrem.pdf
 
KEPUTUSAN KEPALA DESA TENTANG KADER PEMBANGUNAN MANUSIA (KPM)
KEPUTUSAN KEPALA DESA TENTANG KADER PEMBANGUNAN MANUSIA (KPM)KEPUTUSAN KEPALA DESA TENTANG KADER PEMBANGUNAN MANUSIA (KPM)
KEPUTUSAN KEPALA DESA TENTANG KADER PEMBANGUNAN MANUSIA (KPM)
 
Dana Desa & KPM-Dukungan Penanganan StuntingREV.pdf
Dana Desa & KPM-Dukungan Penanganan StuntingREV.pdfDana Desa & KPM-Dukungan Penanganan StuntingREV.pdf
Dana Desa & KPM-Dukungan Penanganan StuntingREV.pdf
 
Pointer permendes pdtt 7 tahun 2021 tentang prioritas penggunaan dana desa t...
Pointer permendes pdtt 7 tahun 2021  tentang prioritas penggunaan dana desa t...Pointer permendes pdtt 7 tahun 2021  tentang prioritas penggunaan dana desa t...
Pointer permendes pdtt 7 tahun 2021 tentang prioritas penggunaan dana desa t...
 
upload-2019-07-23___Materi MAD I Sosialisasi Konvergensi Pencegahan Stunting...
upload-2019-07-23___Materi  MAD I Sosialisasi Konvergensi Pencegahan Stunting...upload-2019-07-23___Materi  MAD I Sosialisasi Konvergensi Pencegahan Stunting...
upload-2019-07-23___Materi MAD I Sosialisasi Konvergensi Pencegahan Stunting...
 
Bahan Kemendes PDTT - Prioritas Penggunaan DD (workshop formulasi pengalokasi...
Bahan Kemendes PDTT - Prioritas Penggunaan DD (workshop formulasi pengalokasi...Bahan Kemendes PDTT - Prioritas Penggunaan DD (workshop formulasi pengalokasi...
Bahan Kemendes PDTT - Prioritas Penggunaan DD (workshop formulasi pengalokasi...
 
Dispermades - Prioritas penggunaan DD 2021 dan Pengusulan Bankeu Pemdes 2022.pdf
Dispermades - Prioritas penggunaan DD 2021 dan Pengusulan Bankeu Pemdes 2022.pdfDispermades - Prioritas penggunaan DD 2021 dan Pengusulan Bankeu Pemdes 2022.pdf
Dispermades - Prioritas penggunaan DD 2021 dan Pengusulan Bankeu Pemdes 2022.pdf
 
Materi Rembuk Stunting Desa.pptx
Materi Rembuk Stunting Desa.pptxMateri Rembuk Stunting Desa.pptx
Materi Rembuk Stunting Desa.pptx
 
RANCANGAN AKSI PERUBAHAN 2022.pptx
RANCANGAN AKSI PERUBAHAN 2022.pptxRANCANGAN AKSI PERUBAHAN 2022.pptx
RANCANGAN AKSI PERUBAHAN 2022.pptx
 
Strategi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan: Penguatan Kelembagaan Pusat da...
Strategi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan: Penguatan Kelembagaan Pusat da...Strategi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan: Penguatan Kelembagaan Pusat da...
Strategi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan: Penguatan Kelembagaan Pusat da...
 
Paparan-_POSYANDU[1].ppt
Paparan-_POSYANDU[1].pptPaparan-_POSYANDU[1].ppt
Paparan-_POSYANDU[1].ppt
 
PEDOMAN UMUM PELAKSANA PADAT KARYA TUNAI DIDESA TAHUN 2018
PEDOMAN UMUM PELAKSANA PADAT KARYA TUNAI DIDESA TAHUN 2018PEDOMAN UMUM PELAKSANA PADAT KARYA TUNAI DIDESA TAHUN 2018
PEDOMAN UMUM PELAKSANA PADAT KARYA TUNAI DIDESA TAHUN 2018
 
JUKNIS BSPS 2021.pdf
JUKNIS BSPS 2021.pdfJUKNIS BSPS 2021.pdf
JUKNIS BSPS 2021.pdf
 
Permendesa Prioritas Penggunaan Dana Desa 2021.pptx
Permendesa Prioritas Penggunaan Dana Desa 2021.pptxPermendesa Prioritas Penggunaan Dana Desa 2021.pptx
Permendesa Prioritas Penggunaan Dana Desa 2021.pptx
 
1 kebijakan pemerintah
1 kebijakan pemerintah1 kebijakan pemerintah
1 kebijakan pemerintah
 
Paparan harmonisasi kebijakan peningkatan kesra
Paparan harmonisasi kebijakan peningkatan kesraPaparan harmonisasi kebijakan peningkatan kesra
Paparan harmonisasi kebijakan peningkatan kesra
 

Plus de CIkumparan

SE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdf
SE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdf
SE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdf
CIkumparan
 

Plus de CIkumparan (20)

Salinan Perpres Nomor 32 Tahun 2024 .pdf
Salinan Perpres Nomor 32 Tahun 2024 .pdfSalinan Perpres Nomor 32 Tahun 2024 .pdf
Salinan Perpres Nomor 32 Tahun 2024 .pdf
 
SE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdf
SE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdf
SE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdf
 
rilis pengawasan pungut hitung newwwwww.pdf
rilis pengawasan pungut hitung newwwwww.pdfrilis pengawasan pungut hitung newwwwww.pdf
rilis pengawasan pungut hitung newwwwww.pdf
 
Pemetaan Partai Politik Pengusung Mantan Napi Korupsi.pdf
Pemetaan Partai Politik Pengusung Mantan Napi Korupsi.pdfPemetaan Partai Politik Pengusung Mantan Napi Korupsi.pdf
Pemetaan Partai Politik Pengusung Mantan Napi Korupsi.pdf
 
Pemetaan Mantan Napi Korupsi dalam DCT Caleg Pemilu 2024.pdf
Pemetaan Mantan Napi Korupsi dalam DCT Caleg Pemilu 2024.pdfPemetaan Mantan Napi Korupsi dalam DCT Caleg Pemilu 2024.pdf
Pemetaan Mantan Napi Korupsi dalam DCT Caleg Pemilu 2024.pdf
 
2024kpt122.pdf KPU document 2024 122xxxx
2024kpt122.pdf KPU document 2024 122xxxx2024kpt122.pdf KPU document 2024 122xxxx
2024kpt122.pdf KPU document 2024 122xxxx
 
Salinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdffff
Salinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdffffSalinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdffff
Salinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdffff
 
Salinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdfxxxxx
Salinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdfxxxxxSalinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdfxxxxx
Salinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdfxxxxx
 
Keppres Nomor 8 Tahun 2024 pdfxxxxxxxxxxx
Keppres Nomor 8 Tahun 2024 pdfxxxxxxxxxxxKeppres Nomor 8 Tahun 2024 pdfxxxxxxxxxxx
Keppres Nomor 8 Tahun 2024 pdfxxxxxxxxxxx
 
V3. PERS RELEASE PENERIMAAN LADK PARPOL.pdf
V3. PERS RELEASE PENERIMAAN LADK PARPOL.pdfV3. PERS RELEASE PENERIMAAN LADK PARPOL.pdf
V3. PERS RELEASE PENERIMAAN LADK PARPOL.pdf
 
Peraturan BEM UI 2023 tentang Pelaporan, Penanganan, dan Pencegahan Kekerasan...
Peraturan BEM UI 2023 tentang Pelaporan, Penanganan, dan Pencegahan Kekerasan...Peraturan BEM UI 2023 tentang Pelaporan, Penanganan, dan Pencegahan Kekerasan...
Peraturan BEM UI 2023 tentang Pelaporan, Penanganan, dan Pencegahan Kekerasan...
 
Salinan Perpres Nomor 79 Tahun 2023 (1).pdf
Salinan Perpres Nomor 79 Tahun 2023 (1).pdfSalinan Perpres Nomor 79 Tahun 2023 (1).pdf
Salinan Perpres Nomor 79 Tahun 2023 (1).pdf
 
Rilis Timnas AMIN.pdf
Rilis Timnas AMIN.pdfRilis Timnas AMIN.pdf
Rilis Timnas AMIN.pdf
 
Salinan PP Nomor 53 Tahun 2023
Salinan PP Nomor 53 Tahun 2023Salinan PP Nomor 53 Tahun 2023
Salinan PP Nomor 53 Tahun 2023
 
Salinan Permohonan_3357
Salinan Permohonan_3357Salinan Permohonan_3357
Salinan Permohonan_3357
 
SP - Pelantikan Pejabat Kemenkeu-final.pdf
SP - Pelantikan Pejabat Kemenkeu-final.pdfSP - Pelantikan Pejabat Kemenkeu-final.pdf
SP - Pelantikan Pejabat Kemenkeu-final.pdf
 
Salinan Visi Misi Prabowo-Gibran
Salinan Visi Misi Prabowo-GibranSalinan Visi Misi Prabowo-Gibran
Salinan Visi Misi Prabowo-Gibran
 
Salinan SE Peningkatan Kewaspadaan MPOX
Salinan SE Peningkatan Kewaspadaan MPOXSalinan SE Peningkatan Kewaspadaan MPOX
Salinan SE Peningkatan Kewaspadaan MPOX
 
Salinan AMIN VISI MISI PROGRAM
Salinan AMIN VISI MISI PROGRAMSalinan AMIN VISI MISI PROGRAM
Salinan AMIN VISI MISI PROGRAM
 
Salinan PP Nomor 48 Tahun 2023
Salinan PP Nomor 48 Tahun 2023Salinan PP Nomor 48 Tahun 2023
Salinan PP Nomor 48 Tahun 2023
 

Dernier

Dernier (11)

PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxPENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
 
interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptx
 
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
 
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxHukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
 
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIHAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
 
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
 
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANBENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
 
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docxpdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
 

Inpres Nomor 4 Tahun 2022.pdf

  • 1. PRESIDEN REPUBLTK INDONESIA INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2022 TENTANG PERCEPATAN PENGHAPUSAN KEMISKINAN EKSTREM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka penghapusan kemiskinan ekstrem di seluruh wilayah Republik Indonesia pada tahun 2O24, melalui keterpaduan dan sinergi program, serta kerja sama antarkementerian / lembaga maupun pemerintah daerah, dengan ini menginstruksikan: Kepada 1. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan; Menteri Koordinator Bidang Menteri Dalam Negeri; Menteri Sosial; Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi; Menteri Agama; Menteri Kesehatan; Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; 9. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral; 10. Menteri Pekerjaan Umum dan Rakyat; 11. Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional; 12. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah; 13. Menteri Ketenagakerjaan; 14. Menteri Perindustrian 15. Menteri Pertanian; 16. Menteri Kelautan dan Perikanan; 2 3 4 5 6 7 8 SK No 146187A 17.Menteri,..
  • 2. Untuk PERTAMA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -2- 17. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Ifteatif/ Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif; 18. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan; 19. Menteri Keuangan; 20. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional; 21. Menteri Badan Usaha Milik Negara; 22. Menleri Komunikasi dan Informatika; 23. Kepala Staf Kepresidenan; 24. Pang)ima Tentara Nasional Indonesia; 25. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia; 26. Kepala Badan Pusat Statistik; 27. Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional; 28. Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan; 29. Para Gubernur; dan 30. Para Bupati/Wali Kota. Mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing untuk melakukan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem dengan memastikan ketepatan sasaran dan integrasi program antarkementerian/lembaga dengan melibatkan peran serta masyarakat yang difokuskan pada lokasi prioritas percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem. Melaksanakan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem secara tepat sasaran melalui strategi kebijakan yang meliputi: a. pengurangan beban pengeluaran masyarakat; KEDUA SK No 146188A b.peningkatan...
  • 3. KRTIGA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -3- b. peningkatan pendapatan masyarakat; dan c. penurunan jumlah kantong-kantong kemiskinan. Khusus kepada: 1. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan untuk: a. menetapkan lokasi prioritas dan target pencapaian penghapusan kemiskinan ekstrem tiap tahun; b. menetapkan kebijakan sumber dan jenis data yang digunalan dalam implementasi program percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem; penyiapan data penerima c. dengan nama dan alamat (bg name bg address) sasaran penghapusan kemiskinan ekstrem, bersama Kementerian Sosial, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Badan Pusat Statistik; d. menetapkan pedoman umum pelaksanaan program percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem; e. melakukan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian program kementerian/lembaga dalam upaya menurunkan beban pengeluaran masyarakat dan mengurangi kantong-kantong kemiskinan; f. SK No 146189A
  • 4. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -4- f. mengoordinasikan dukungan program penghapusan kemiskinan ekstrem yang melibatkan partisipasi nonpemerintah; dan g. melakukan pemantauan dan evaluasi secara terpadu bersama dengan kementerian/ lembaga terkait. 2. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian untuk melakukan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian keb[iakan kementerian/lembaga dalam upaya meningkatkan pendapatan masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi dan peningkatan produktivitas dalam rangka percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem. 3. Menteri Dalam Negeri untuk: a. melakukan koordinasi dan sinkronisasi terhadap kebijakan Gubernur dan Bupati/Wali Kota terkait percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem; b. memfasilitasi pemerintah daerah dalam penJmsunan program dan kegiatan pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah serta pengalokasian anggaran pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dalam rangka percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, termasuk pemutakhiran data penerima dengan Nomor Induk Kependudukan, nama, dan alamat (by Nomor Induk Kependudukan, bg name, dan bg addressl melalui sinkronisasi data kependudukan dengan data penerima bantuan kemiskinan ekstrem; SK No 146190A c. memfasilitasi . . .
  • 5. FRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -5- c. memfasilitasi pemberian hak akses data kependudukan untuk melakukan verifikasi dan validasi berbasis Nomor Induk Kependudukan, nama, dan alamat (bA Nomor Induk Kependudukan, bg name, dan bg addressl; d. memfasilitasi penerbitan Nomor Induk Kependudukan oleh Dinas Kepedudukan dan Pencatatan Sipil Ihbupaten/ Kota; dan e. memberikan penghargaan bagi daerah yang berhasil dalam percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem. 4. Menteri Sosial untuk: a. melakukan verifikasi dan validasi dalam rangka memutakhirkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial sebagai data dasar dan sumber utama dalam penetapan penerima manfaat program percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem; b. menyalurkan bantuan sosial dan melakukan pemberdayaan ekonomi kepada target sasaran percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem sesuai dengan hasil asesmen; dan c. mengelola data penyaluran bantuan sosial serta data kondisi para penerima manfaat. 5. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk: a. akses dan serta kualitas layanan pendidikan program/bantuan pendidikan secerra tepat SK No 14619l A sasaran; b. menyalurkan . . .
  • 6. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -6- b. menyalurkan bantuan Program Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Pintar Kuliah secara tepat sasaran; dan c. mendorong peran perguruan tinggi untuk melakukan pendampingan pelaksanaan program percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem melalui tri dharma perguruan tinggi. 6. Menteri Agama untuk: a. meningkatkan akses dan kualitas layanan pendidikan serta menyiapkan program/bantuan bidang pendidikan secara tepat sasaran; b. menyalurkan bantuan Progra . Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Pintar Kuliah, dan bantuan pendidikan lainnya secara tepat sasaran; dan c. mendorong peran perguruan tinggi keagamaan untuk melakukan pendampingan pelaksanaan program percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem melalui tri dharma perguruan tinggi. 7. Menteri Kesehatan untuk: a. meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan, baik upaya kesehatan perorangan (UKP) maupun upaya kesehatan masyarakat (UKM), khususnya di daerah lokasi prioritas percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem; kesehatan keluarga miskin ekstrem melalui komunikasi, informasi, dan edukasi serta pemanfaatan lame-based records, dan pemberdayaan masyarakat; b. SK No 146192A c. melakukan . . .
  • 7. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -7 - c. melakukan upaya percepatan perbaikan gizi masyarakat, termasuk pencegahan dan penanganan sfunting; d. mendorong peningkatan perubahan perilaku hidup bersih dan sehat melalui pendekatan sanitasi total berbasis masyarakat; dan e. mendorong kepesertaan keluarga miskin ekstrem agar terdaftar sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional. 8. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi untuk: a. menyediakan dan mengelola data Trjuan Pembangunan Berkelanjutan (SustainabLe Deuelopm.ent Goals) desa untuk penanganan kemiskinan ekstrem; b. menetapkan prioritas penggunaan dana desa untuk Bantuan Langsung Trnai Desa dan program padat karya; dan c. membina dan menggerakkan Badan Usaha Milik Desa dan Badan Usaha Milik Desa Bersama yang mengelola dana bergulir masyarakat miskin ekstrem serta unit usaha berkaitan ketahanan pangan nabati dan hewani. 9. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral untuk menyiapkan ketersediaan dan ketercukupan energi dan elektrifikasi bagi keluarga miskin ekstrem. SK No 146193 A lO.Menteri...
  • 8. FRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -8- 10. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk: a. melakukan evaluasi, pengkajian, dan penyempurnaan kebijakan, program, dan anggaran di bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat dalam rangka percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem; b. menyiapkan ketersediaan air bersih, sanitasi, dan penataan lingkungan; dan c. memberikan bantuan perbaikan rumah dan/ atau pembangunan rumah baru serta relokasi ekstrem. bagi keluarga miskin 11. Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional untuk menyediakan lahan melalui penataan aset dan akses serta memfasilitasi legalitas lahan yang akan dimanfaatkan sebagai objek bantuan dalam mendukung percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem. 12. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah untuk memberikan fasilitasi akses pembiayaan, akses pasar, serta pendampingan dan pelatihan bagr koperasi dan usaha mikro dalam pendapatan keluarga miskin SK No 146194A ekstrem. 13.Menteri...
  • 9. PRESIDEN REPUBLTK INDONESIA -9- 13. Menteri Ketenagakerj aan untuk: a. melakukan perluasan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha dengan menciptakan lapangan kerja baru dan/ atau mengembangkan lapangan pekerjaan yang sudah ada, serta menyiapkan pelatihan program vokasi untuk percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem; dan b. mendorong perluasan cakupan kepesertaan program jaminan sosial ketenagakerjaan bagi masyarakat miskin ekstrem. 14. Menteri Perindustrian penumbuhan wirausaha keluarga miskin ekstrem. untuk melakukan baru industri bagl 15. Menteri Pertanian untuk: a. memberdayakan petani yang tergolong keluarga miskin ekstrem; b. menyediakan sarana dan prasarana pertanian kepada kelompok tani; dan c. melakukan upaya produksi komoditas pertanian untuk mencapai ketersediaan dan keterjangkauan pangan. 16. Menteri Kelautan dan Perikanan untuk: a. memberdayakan nelayan dan pembudidaya ikan yang tergolong keluarga miskin ekstrem; dan b. memberikan bantuan sarana dan prasarana bagi nelayan dan pembudidaya ikan. SK No 146195A 17.Menteri...
  • 10. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -10- 17. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk memfasilitasi pariwisata dan ekonomi kreatif bagi masyarakat miskin ekstrem. 18. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mempercepat pemberian akses kelola dan peningkatan kapasitas kelompok usaha perhutanan sosial dan multiusaha kehutanan. 19. Menteri Keuangan untuk: a. menyiapkan alokasi anggaran dan sinergi pendanaan dalam upaya percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem sesuai dengan kemampuan keuangan negara dan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan b. memberikan dukungan yang dapat dilakukan melalui insentif kepada daerah yang berkinerja baik dalam penurunan tingkat kemiskinan. 20. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Nasional untuk menlrusun pedoman umum pelaksanaan program penghapusan kemiskinan ekstrem bersama kementerian / lembaga paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah Instruksi Presiden dikeluarkan. 21. Menteri Badan Usaha Milik Negara untuk menugaskan Badan Usaha Milik Negara berpartisipasi dan memberikan dukungan program penghapusan kemiskinan ekstrem. SK No 146196A 22. Menteri . . .
  • 11. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA - 11- 22. Mentei Komunikasi dan Informatika untuk: danlatau a. akses telekomunikasi dan/ atau internet di wilayah pelayanan universal telekomunikasi; b. menyediakan infrastruktur teknologi informasi di pusat data nasional untuk penguatan sistem pendataan keluarga termasuk keluarga yang tergolong miskin ekstrem; c. menyusun strategi komunikasi publik; d. melaksanakan diseminasi informasi program penghapusan kemiskinan ekstrem bersama kementerian/ lemba ga; dan e. memberikan pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia di bidang komunikasi dan informasi bagi keluarga miskin ekstrem. 23. Kepala Staf Kepresidenan untuk melakukan pengelolaan strategi komunikasi politik dan diseminasi informasi terkait percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem. 24. Pang)ima Tentara Nasional Indonesia untuk: a. memberikan dukungan pendampingan sumber daya manusia dalam rangka pelaksanaan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem; dan b. memberikan dukungan dalam penyiapan dan pemanfaatan sarana dan prasarana terutama di wilayah sulit akses sesuai kondisi dan kebutuhan dalam rangka percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem. SK No 146197A 25.Kepala...
  • 12. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA _t2_ 25. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk mengambil langkahJangkah komprehensif yang bertujuan menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat terkait dengan pelaksanaan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem. 26. Kepala Badan Pusat Statistik untuk: a. melakukan pendataan penduduk miskin ekstrem dengan menggunakan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial sebagai data dasar; dan b. menyelenggarakan survei sebagai sarana evaluasi perkembangan penghapusan kemiskinan ekstrem yang merupakan bagian dari survei sosial dan ekonomi nasional. 27. Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional untuk: a. menyiapkan hasil pendataan keluarga untuk penetapan kebijakan dalam intervensi penghapusan kemiskinan ekstrem termasuk penurunan stunting; dan b. menyiapkan dan memberikan pelayanan program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana, serta intervensi percepatan penurunan stuntirq kepada keluarga miskin ekstrem. 28. Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan untuk melakukan pengawasan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem serta Aparat Pengawasan Intern Pemerintah kementerian/lembaga dan pemerintah daerah dalam membantu pengawasan tersebut di lingkup instansinya. SK No 146198 A 29.Para. . .
  • 13. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -13- 29. Para Gubernur untuk: a pelaksanaan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di wilayah provinsi; penyiapan data sasaran keluarga miskin ekstrem yang ditetapkan oleh Bupati/Wali Kota; c. menlrusun program dan kegiatan pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi serta mengalokasikan anggaran pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi dalam rangka percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, termasuk pemutakhiran data penerima dengan nama dan alamat (bg name bg addressl;' d. melakukan pembinaan dan pengawasan kepada Bupati/Wali Kota terkait pelaksanaan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem; dan e. menyampaikan laporan hasil pelaksanaan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem kepada Menteri Dalam Negeri dengan tembusan kepada Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan setiap 3 (tiga) bulan sekali. 30. Para Bupati/Wali Kota untuk: a. melaksanakan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di wilayah kabupaten/kota; b. menetapkan data sasaran keluarga miskin ekstrem berdasarkan hasil musyawarah desa/kelurahan yang dibuktikan dengan berita acara musyawarah desa/ kelurahan; b c. menjrusun . . . SK No 146199A
  • 14. KEEMPAT KELIMA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -14- c. menJrusun program dan kegiatan pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota serta mengalokasikan anggaran pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten / Kota dalam rangka percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, termasuk pemutakhiran data penerima dengan nama dan alamat (bg name bg addressl; d. memfasilitasi penyediaan lahan perumahan bagi penerima manfaat; dan e. menyampaikan laporan hasil pelaksanaan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem kepada Gubernur setiap 3 (tiga) bulan sekali. Pendanaan untuk pelaksanaan Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem dibebankan pada: a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; c. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa; dan/ atau d. sumber lain yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. Pelaksanaan Instruksi Presiden ini dikoordinasikan oleh Wakil Presiden selaku Ketua Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan. Instruksi Presiden ini berlaku sampai dengan tanegal 31 Desember 2O24. Melaksanakan Instruksi Presiden ini dengan penuh tanggungjawab. KEENAM KE.TUJUH SK No 146200A Instruksi
  • 15. PRESIDEN UBLIK INDONES -15- Instruksi Presiden ini mulai berlaku pada tanggal dikeluarkan. Dikeluarkan di Jakarta pada tanggal I J:oni 2022 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, JOKO lffIDODO ttd. KEMENTER1AN SEKRETARIAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA Deputi Bidang Perundang-undangan dan Hukum, Djaman SK No 147225 A