SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  30
KOMUNIKASI DAN
KERJASAMA DI TEMPAT
KERJA
/
• 1991-1995 : Konsultan Teknik Proyek Perencanaan
dan Pengawasan Jalan dan Jembatan di Provinsi Riau
• 1995 s.d saat ini : Dosen Jurusan Teknik Sipil –
Universitas Riau Pekanbaru, Staf Teknik Lab. Mekanika
Tanah dan Instruktur Pelatihan Tenaga Ahli bidang Jalan
dan Jembatan, LPJK Prov. Riau
Profil
2
Jenis Komunikasi
Jenis Komunikasi yang dimaksud adalah:
1. Komunikasi verbal (secara lisan)
Komunikasi secara lisan adalah komunikasi yang bersifat langsung, yaitu dalam bentuk
pembicaraan. Komunikasi dalam bentuk pembicaraan memerlukan komunikator sebagai
pembicara yang baik.
2) Komunikasi non-verbal
a. Komunikasi tertulis
Komunikasi tertulis adalah penyampaian informasi dengan tujuan tertentu dengan cara
ditulis, baik ditujukan kepada seseorang maupun kepada kelompok orang. Komunikasi
tertulis biasanya berupa surat, surat perintah, kartu, tulisan dinding / poster dan
sebagainya. Komunikasi tertulis memerlukan komunikator sebagai penyusun narasi
/redaksi yang baik, sehingga pesan tertulis mudah dipahami dan tidak menyebabkan
multi tafsir.
b. …
Jenis Komunikasi
Jenis Komunikasi yang dimaksud adalah:
b. Komunikasi dengan gambar
Komunikasi atau informasi kadang-kadang lebih tepat dengan
menggunakan gambar. Misalnya tanda-tanda penyimpanan bahan
berbahaya, larangan atau perintah terkait dengan keselamatan dan
kesehatan kerja (K3), gambar teknik dan sebagainya.
c. Komunikasi dengan isyarat
Komunikasi dengan isyarat kadang-kadang lebih efektif, apabila pada
situasi atau tempat kerja dengan mobilitas atau hambatan yang tinggi,
misalnya isyarat tangan untuk komunikasi operator alat angkat dengan
pemandu (signal man), polisi yang mengatur lalu lintas, isyarat lampu lalu
lintas, dan sebagainya.
Menginterpretasikan Informasi dan Instruksi Kerja yang Diterima
Terkait dengan Pelaksanaan Pekerjaan
Menginterpretasikan informasi artinya informasi
diartikan secara jelas oleh si penerima
informasi sehingga maksud dari sipengirim
informasi sama dengan maksud si penerima
informasi.
Instruksi kerja diartikan maksudnya agar apa
yang diinstruksikan pengirim sama dengan
maksud si menerima instruksi.
Menginterpretasikan Informasi dan Instruksi Kerja yang Diterima Terkait
dengan Pelaksanaan Pekerjaan
Tujuan mengidentifikasi informasi dan
instruksi kerja.
• Seorang Teknisi Laboratorium Aspal Beton dalam
menerima informasi, hendaknya segera
mengidentifikasi untuk mengetahui:
• siapa pengirim informasi,
• perihal apa informasi dikirim,
• bagaimana tentang tindak lanjutnya,
• apakah bersifat informasi biasa,
• segera atau sangat segera.
Menginterpretasikan Informasi dan Instruksi Kerja yang Diterima Terkait
dengan Pelaksanaan Pekerjaan
Pemberi informasi harus diketahui dengan jelas
• Mengetahui siapa pemberi informasi sifatnya wajib,
artinya seorang Teknisi Laboratorium Beton Aspal harus
mengetahui secara jelas orang yang memberi
informasi, apalagi kalau informasi tersebut sifatnya harus
segera ditindak lanjuti, misalnya dari atasan langsung.
• Pengiriman informasi menggunakan telepon genggam
(SMS) memiliki kejelasan siapa pengirimnya.
• Pengiriman menggunakan surat, harus jelas siapa yang
menanda tangani, sedangkan informasi tanpa tanda
tangan atau melalui telepon gelap perlu dilakukan
identifikasi lebih cermat.
Menginterpretasikan Informasi dan Instruksi Kerja yang Diterima Terkait
dengan Pelaksanaan Pekerjaan
Menentukan jalur komunikasi:
1. Komunikasi Internal
a. Komunikasi vertikal, yaitu komunikasi dari atas ke bawah atau dari
bawah ke atas.
b. Komunikasi horizontal atau lateral, yaitu komunikasi antara sesama
seperti dari karyawan kepada karyawan, manajer kepada manajer,
sesama Teknisi dll
c. Komunikasi Formal, yaitu komunikasi yang berlangsung dalam jalur lini
formal menurut struktur komando dalam organisasi. Materi yang
dikomunikasikan menyangkut hal-hal tugas yang berkaitan dengan :
a. Persiapan pengujian;
b. Pelaksanaan pengujian material aspal, agregat kasar, agregat halus, filler, dan
rancangan campuran beton dll.
d. Komunikasi Informal, yaitu komunikasi yang diluar jalur formal.
Menginterpretasikan Informasi dan Instruksi Kerja yang Diterima Terkait
dengan Pelaksanaan Pekerjaan
Menentukan jalur komunikasi:
1. Komunikasi eksternal
• Komunikasi eksternal organisasi adalah komunikasi
antara pimpinan organisasi dengan khalayak di luar
organisasi.
• Pada organisasi besar, komunikasi ini lebih banyak
dilakukan oleh kepala hubungan masyarakat dari
pada pimpinan sendiri.
• Yang dilakukan sendiri oleh pimpinan hanyalah
terbatas pada hal-hal yang dianggap sangat penting
saja.
Lingkaran Komunikasi
Penjabaran Informasi dan Instruksi Kerja
dalam Bentuk Daftar Simak.
Tujuan membuat daftar simak
• Sumber informasi insruksi kerja adalah Direktur
Teknik sedangkan uraian instruksi kerja dibagikan
kepada bawahannya meliputi Pelaksana Bagian
Teknik dan akhirnya sampai kepada Teknisi
Laboratorium.
• Tujuan daftar simak adalah merekam hasil instruksi
pekerjaan pada setiap langkahnya apakah sudah
sesuai dengan prosedur, standar, dan acuan-
acuan lain yang berlaku dengan memberikan
pernyataan ya atau tidak.
Penjabaran Informasi dan Instruksi Kerja
dalam Bentuk Daftar Simak.
Dapat mengidentifikasi cara penerimaan dan
penyampaian informasi.
1) Mengidentifikasi cara penerimaan informasi
• Informasi datang dalam bentuk bermacam-
macan.
• Apapun yang diterima yang menyangkut tugas,
hanya diperhatikan jika informasi itu datangnya
dari orang yang memiliki hubungan tugas.
• Informasi mengait kepada tugas terjadi karena
adanya komunikasi internal. Informasi di luar
sebab komunikasi internal tidak akan menyangkut
tugas.
2)…..
Penjabaran Informasi dan Instruksi Kerja
dalam Bentuk Daftar Simak.
2) Identifikasi cara penyampaian informasi.
• Penyampaian informasi oleh Teknisi
Laboratorium wujudnya adalah laporan kegiatan
uji Lab.
• Laporan ini disampaikan oleh Teknisi
Laboratorium Beton Aspal kepada atasan
langsungnya, yaitu Manajer Teknik.
• Pembuatan laporan kegiatan pelaksanaan tugas
instruksi kerja. Laporan Teknisi Laboratorium
Beton Aspal kepada Manajer Teknik berupa :
Hasil Uji Laboratorium Beton Aspal.
Penjabaran Informasi dan Instruksi Kerja
dalam Bentuk Daftar Simak.
Penggunaan media yang tepat
Dalam kegiatan proyek sehari-hari digunakan 4 media komunikasi
1. Komunikasi primer secara verbal digunakan pada pemberian tugas
dengan media bahasa yang dituangkan dalam tulisan, yaitu surat perintah
kerja, gambar kerja, daftar simak pemeriksaan visual komponen, daftar
simak potensi pencemaran lingkungan, dan sebagainya.
2. Komunikasi sekunder dengan alat (handy talkie) dilakukan oleh
petugas lapangan misalnya di kuari, mengambil sampel beton aspal di
jarak yang cukup jauh pada suatu ruas jalan.
3. Komunikasi secara linear dalam bentuk tatap muka paling sering
digunakan, antara lain pada rapat koordinasi, diskusi, negosiasi, instruksi
lisan, laporan lisan dan sebagainya.
4. Komunikasi secara sirkuler digunakan terutama untuk evaluasi apakah
yang disampaikan oleh komunikator dapat dipahami dan dimengerti
dengan baik oleh komunikan. Misalnya pada saat di kuari pada saat
pengambilan contoh bahan.
Penjabaran Informasi dan Instruksi Kerja
dalam Bentuk Daftar Simak.
Penerimaan Informasi
Informasi yang telah diterima melalui
cara dan media yang tepat, meskipun
telah diyakini akan kebenarannya,
sebaiknya dilakukan penelitian lagi,
terutama mengenai tujuan informasi
tersebut sehingga dapat dibedakan
antara informasi yang ditujukan untuk
dirinya sendiri dan informasi yang
harus disampaikan lagi kepada
anggota kelompok lainnya.
Penyampaian Informasi
Informasi yang telah diseleksi
tujuannya dan kebenaran
isinya, disampaikan melalui
1. media yang tepat
2. cara yang benar
3. ke alamat yang benar.
Pembuatan uraian Informasi dan instruksi kerja dalam bentuk
daftar simak (check list).
• Uraian informasi dibuat pada daftar Instruksi Kerja.
• Uraian informasi ini memuat penjelasan tentang isi
dari perintah kerja yang harus diketahui misalnya
meliputi :
1. Ruang lingkup;
2. Acuan;
3. Definisi;
4. Tata cara;
5. Bukti Kerja
6. Lampiran
Contoh Instruksi Kerja
1. Ruang Lingkup : Instruksi Kerja ini berlaku untuk pekerjaan pengujian agregat kasar
2. Acuan : Standar Dokumen Lelang, Kementerian PU Ditjen Bina Marga, Pengadaan Jasa
Pemborongan Pelelangan Nasional, Kontrak Harga Satuan Bab. VII Spesifikasi
Umum.
3. Definisi : Agregat atau batu, atau granular material adalah material berbutir yang keras
dan kompak. Pada campuran beraspal, agregat memberikan kontribusi sampai
90-95% terhadap berat campuran, sehingga sifat-sifat agregat merupakan salah
satu faktor penentu dari kinerja campuran tersebut.
4. Tata Cara : 1. Kontraktor harus mengajukan kepada Direksi Pekerjaan dua contoh batu yang
akan di uji dengan cara mengambil di quarry
2. Setelah mendapatkan persetujuan batu dibawa kelaboratorium untuk diuji
3. Prosedur pengujian mengikuti spesifikasi
4. Keselamatan dan Kesehatan Kerja : Pastikan bahwa selama pelaksanan
pekerjaan persyaratan Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3)dipenuhi.
5. Bukti Kerja : Daftar simak pengujian agregat
6. Lampiran : Contoh Format Daftar Simak Pekerjaan Pasangan Batu
Contoh Daftar Simak
Keterangan :
ya : jika dilakukan dengan benar
tidak : jika dilakukan dengan tidak
benar
Mengkomunikasikan Instruksi Kerja kepada Bawahan
• Komunikasi kepada bawahan disebut sebagai
Downward communication, yaitu komunikasi yang
berlangsung ketika orang-orang yang berada pada
tataran manajemen mengirimkan pesan kepada
bawahannya.
• Seorang Teknisi Laboratorium secara struktural
sebenarnya tidak memiliki bawahan, tetapi mereka
dibantu oleh para pekerja yang sepenuhnya
membantu para Teknisi Lab. Mereka bisa dari pekerja
yang dikontrak ataupun pekerja harian.
• Dalam tugas-tugas ini ini pekerja tidak dituntut
memiliki keahlian tentang uji di laboratorium.
Mengkomunikasikan Instruksi Kerja kepada Bawahan
Fungsi arus komunikasi dari atas ke bawah ini adalah:
a. Pemberian atau penyimpanan instruksi kerja (job instruction)
b. Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu
untuk dilaksanakan (job reationnale)
c. Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang
berlaku (procedures and practices)
d. Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik.
e. Memberikan umpan balik pelaksanaan kerja kepada para
karyawan. Informasi mengenai hasil kerja karyawan sangat
penting dalam mempertahankan operasional perusahaan.
Karyawan sering mengeluh, seperti mereka tidak tahu
bagaimana supervisor melihat performans mereka.
Mengkomunikasikan Instruksi Kerja kepada Bawahan
Tatacara berkomunikasi dari setiap unsur personil yang terkait didalam
tugas menggunakan buku pedoman yang sama yaitu Buku Pedoman
Komunikasi atau Prosedur Operasional Sistem (POS)
Prosedur Operasional Sistem (POS) komunikasi kerja pada pekerjaan
laboratorium beton aspal meliputi :
• POS Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3-L);
• POS Persiapan Pengujian Beton Aspal;
• POS Pengujian Material Aspal;
• POS Pengujian Material Agregat Kasar;
• POS Pengujian Material Agregat Halus;
• POS Pengujian Material Filler;
• POS Rancangan Campuran Kerja Beton Aspal;
• POS Pengujian Contoh Beton Aspal Hasil Penghamparan dan Pemadatan di
Lapangan;
• POS membuat Laporan Kegiatan Pelaksanaan Pengujian Beton Aspal.
Mengkomunikasikan Instruksi Kerja kepada Bawahan
Tugas bawahan dalam menindaklanjuti POS yang diterima dari atasan
Jika dalam suatu kegiatan sudah dibuat POS (Procedur Operation Sistem) secara
resmi, maka POS harus disosialisasikan kepada seluruh petugas yang menangani
pekerjaan terkait.
Tugas penting bagi bawahan adalah :
• Melaksanakan tugas sesuai dengan POS;
• Mengsosialisasikan kepada seluruh teman di jajarannya untuk melaksanakan
tugas sesuai POS; Hal ini sangat penting terutama dalam tugas yang dilakukan
secara tim. Jika tidak dilandari menggunakan acuan POS dapat mengakibatkan
perbedaan dalam pelaksanaan prosedur.
• Mengevaluasi; apakah dengan POS tersebut, penyelesaian pekerjaan menjadi
lebih baik dari pada sebelumnya dengan tanpa POS, adakah kekurangan yang
belum diatur oleh POS setiap saat dievaluasi dan pada saatnya dilakukan
perbaikan atau pembaruan.
Mengevaluasi dan Mengidentifikasi Instruksi Kerja
• Evaluasi masukan tentang pelaksanaan kerja bertujuan untuk
mendapatkan informasi apakah pelaksanaan informasi tersebut
dilaksanakan secara konsisten sesuai instruksi.
• Tetapi tidak semua masukan dianggap benar dan digunakan dalam
rangka pelaksanaan uji di laboratorium, oleh karena itu masukan perlu
diidentifikasi untuk menentukan apakah masukan tersebut baik dan
layak dan dapat digunakan.
• Untuk mengidentifikasi masukan maka :
• untuk sementara seluruh masukan ditampung dalam daftar masukan,
tanpa kecuali baik yang detil maupun kurang detil.
• lakukan verifikasi sehingga jumlah masukan semakin kecil
(menurun);
• tulis kembali masukan yang telah diverifikasi;
Mengevaluasi dan Mengidentifikasi Instruksi Kerja
Nilai kebenaran masukan terhadap pelaksanaan instruksi
kerja
Kebenaran suatu masukan dinilai melalui pembandingan. Sebagai
tolok ukur dari pada masukan yang benar adalah membandingkan
dengan standar yang ditentukan berkaitan dengan :
• proses atau
• produk.
melalui proses dapat dicontohan sebagai pembandingnya adalah ISO
atau Spesifikasi jika yang dinilai adalah produk, dapat dibandingkan
dengan Spesifikasi atau standar nasional atau stadard lain yang telah
disyahkan menurut aturan.
Mengevaluasi dan Mengidentifikasi Instruksi Kerja
Pembuatan uraian evaluasi
pelaksanaan dan instruksi
kerja untuk mendapatkan
pemecahan.
• Pelaksanaan dan instruksi
kerja yang tidak sesuai
dengan standar produk
adalah suatu bukti terjadinya
bahwa telah terjadi
kesalahan.
• Permasalahannya adalah
dimana terjadinya kesalahan,
apakah pada instruksinya,
apakah pada
pelaksanaannya atau
apakah pada kegiatan yang
lain.
• Untuk selanjutnya dibuat tabel dalam rangka
memudahkan identifikasi.
• Koreksi atas kesalahan mengacu kepada standar
meliputi : jumlah atau kuantitas, kualitas, waktu dan
biaya.
Pelaksanaan instruksi kerja dikendalikan
Pelaksanaan instruksi kerja dikendalikan dengan tujuan sebagai
berikut :
• Untuk mengetahui apakah sesuatu kegiatan berjalan sesuai
dengan rencana yang digariskan.
• Untuk mengetahui apakah segala sesuatu dilaksanakan dengan
instruksi serta asas-asas yang telah ditentukan.
• Untuk mengetahui kesulitan-kesulitan, kelemahan-
kelemahan dalam bekerja.
• Untuk mengetahui apakah kegiatan berjalan efisien.
• Untuk mencari jalan keluar, bila ternyata dijumpai kesulitan-
kesulitan dan kegagalan ke arah perbaikan.
Memastikan instruksi diterima oleh bawahan yang semestinya.
• Seorang Teknisi Laboratorium Aspal Beton wajib
memeriksa instruksi yang telah disampaikan
kepada bawahan.
• Memeriksa instruksi apakah sudah diterima atau
belum oleh bawahan dilakukan setelah beberapa
saat (tergantung keadaan) dengan cara menanyakan
kembali instruksi yang diberikan kepada bawahan
melalui beberapa cara yakni :
 Langsung kepada bawahan (staf engineering)
terdekat melalui pemanggilan sekaligus sebagai
kontrol tugas
 Mengambil sample bawahan dengan menanyakan
tugas terakhir atau tugas selanjutnya kepada staf
terjauh (drafter).
Memastikan kebenaran informasi yang diberikan kepada bawahan.
Untuk mendapatkan kepastian tentang informasi yang
diberikan kepada bawahan dapat menggunakan
Teknik Pencarian dan Verifikasi informasi.
Teknik pencarian informasi dapat dilakukan dengan 2
cara yaitu :
1. Dengan menggunakan data yang terdapat di file
terkait misalnya surat perintah/instruksi atau daftar
simak instruksi beserta uraian tugasnya,
dihubungkan dengan informasi hasil awal.
2. Dengan menanyakan langsung ke perorangan yang
terkait baik itu melalui seseorang atau melalui
telepon langsung ke orang tersebut.
Melakukan pembimbingan terhadap tugas bawahan yang diberikan
Mampu Teknisi
Laboratorium Aspal
Beton sebagai
pembimbing terhadap
pekerja hendaknya
memperhatikan ke 8
hal berikut yang dapat
dijadikan
pertimbangan dalam
mempersiapkan diri
anda membangun
semangat bawahan.
1. Jadilah Pendengar yang Baik
2. Kenali Pekerjaan yang
Dilakukan
3. Kenali Bawahan Anda
4. Kenali Perlombaan yang
Ingin Anda Lakukan
5. Gunakan Peristiwa-Peristiwa
Khusus
6. Berikan Kesempatan
7. Delegasikan Tanggung jawab
8. Patuhi Batas-batas Peran
Anda
KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA

Contenu connexe

Tendances

Siphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorongSiphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorongYahya M Aji
 
Daily report hse 10 januari 2022 mmp pomalaa
Daily report hse 10 januari 2022 mmp pomalaaDaily report hse 10 januari 2022 mmp pomalaa
Daily report hse 10 januari 2022 mmp pomalaaSastraDiharlan1
 
SOP Pekerjaan Konstruksi
SOP Pekerjaan KonstruksiSOP Pekerjaan Konstruksi
SOP Pekerjaan KonstruksiJocky Nahor
 
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss PileCara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss PileAngga Nugraha
 
Pengawasan K3 Konstruksi
Pengawasan K3 KonstruksiPengawasan K3 Konstruksi
Pengawasan K3 KonstruksiFarizK
 
Referensi K3 Konstruksi Bangunan
Referensi K3 Konstruksi BangunanReferensi K3 Konstruksi Bangunan
Referensi K3 Konstruksi BangunanEndang Saefullah
 
06 ho pelaksanaan pekerjaan pekerasan jalan beton
06 ho pelaksanaan pekerjaan pekerasan jalan beton06 ho pelaksanaan pekerjaan pekerasan jalan beton
06 ho pelaksanaan pekerjaan pekerasan jalan betonIoKusuma
 
Soal Uji Sertifikat LSP Maret 31 Maret 2023.pdf
Soal Uji Sertifikat LSP Maret 31 Maret 2023.pdfSoal Uji Sertifikat LSP Maret 31 Maret 2023.pdf
Soal Uji Sertifikat LSP Maret 31 Maret 2023.pdfSipri Gamur
 
PCM Contoh Paparan Presentasi.ppt
PCM Contoh Paparan Presentasi.pptPCM Contoh Paparan Presentasi.ppt
PCM Contoh Paparan Presentasi.pptAdiIndrayana
 
Perencanaan teknis bangunan gedung ppt
Perencanaan teknis bangunan gedung pptPerencanaan teknis bangunan gedung ppt
Perencanaan teknis bangunan gedung pptHarun Ariesto Wijaya
 
Bahan Presentasi Yosi Andre.pptx
Bahan Presentasi Yosi Andre.pptxBahan Presentasi Yosi Andre.pptx
Bahan Presentasi Yosi Andre.pptxYosiAndre1
 
presentasi jembatan.pptx
presentasi jembatan.pptxpresentasi jembatan.pptx
presentasi jembatan.pptxPRASADJA1
 
UJI KOMPETENSI FR.IA.04..pptx
UJI KOMPETENSI  FR.IA.04..pptxUJI KOMPETENSI  FR.IA.04..pptx
UJI KOMPETENSI FR.IA.04..pptxAuliaNovarina
 
Manajemen proyek konstruksi
Manajemen proyek konstruksiManajemen proyek konstruksi
Manajemen proyek konstruksiNurul Angreliany
 
Penjelasan rencana keselamatan konstruksi(1)e
Penjelasan rencana keselamatan konstruksi(1)ePenjelasan rencana keselamatan konstruksi(1)e
Penjelasan rencana keselamatan konstruksi(1)eganindopermai
 
Keselamatan dan-kesehatan-kerja-k3
Keselamatan dan-kesehatan-kerja-k3Keselamatan dan-kesehatan-kerja-k3
Keselamatan dan-kesehatan-kerja-k3Duwi susilo wibowo
 
Pihak pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi
Pihak pihak yang terlibat dalam proyek konstruksiPihak pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi
Pihak pihak yang terlibat dalam proyek konstruksiNurul Angreliany
 

Tendances (20)

Siphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorongSiphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorong
 
Daily report hse 10 januari 2022 mmp pomalaa
Daily report hse 10 januari 2022 mmp pomalaaDaily report hse 10 januari 2022 mmp pomalaa
Daily report hse 10 januari 2022 mmp pomalaa
 
SOP Pekerjaan Konstruksi
SOP Pekerjaan KonstruksiSOP Pekerjaan Konstruksi
SOP Pekerjaan Konstruksi
 
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss PileCara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
 
Pengawasan K3 Konstruksi
Pengawasan K3 KonstruksiPengawasan K3 Konstruksi
Pengawasan K3 Konstruksi
 
Referensi K3 Konstruksi Bangunan
Referensi K3 Konstruksi BangunanReferensi K3 Konstruksi Bangunan
Referensi K3 Konstruksi Bangunan
 
06 ho pelaksanaan pekerjaan pekerasan jalan beton
06 ho pelaksanaan pekerjaan pekerasan jalan beton06 ho pelaksanaan pekerjaan pekerasan jalan beton
06 ho pelaksanaan pekerjaan pekerasan jalan beton
 
Soal Uji Sertifikat LSP Maret 31 Maret 2023.pdf
Soal Uji Sertifikat LSP Maret 31 Maret 2023.pdfSoal Uji Sertifikat LSP Maret 31 Maret 2023.pdf
Soal Uji Sertifikat LSP Maret 31 Maret 2023.pdf
 
PCM Contoh Paparan Presentasi.ppt
PCM Contoh Paparan Presentasi.pptPCM Contoh Paparan Presentasi.ppt
PCM Contoh Paparan Presentasi.ppt
 
Perencanaan teknis bangunan gedung ppt
Perencanaan teknis bangunan gedung pptPerencanaan teknis bangunan gedung ppt
Perencanaan teknis bangunan gedung ppt
 
Bahan Presentasi Yosi Andre.pptx
Bahan Presentasi Yosi Andre.pptxBahan Presentasi Yosi Andre.pptx
Bahan Presentasi Yosi Andre.pptx
 
Kegiatan Pelaksanaan Proyek
 Kegiatan Pelaksanaan Proyek Kegiatan Pelaksanaan Proyek
Kegiatan Pelaksanaan Proyek
 
Presentasi 8.pptx
Presentasi  8.pptxPresentasi  8.pptx
Presentasi 8.pptx
 
presentasi jembatan.pptx
presentasi jembatan.pptxpresentasi jembatan.pptx
presentasi jembatan.pptx
 
UJI KOMPETENSI FR.IA.04..pptx
UJI KOMPETENSI  FR.IA.04..pptxUJI KOMPETENSI  FR.IA.04..pptx
UJI KOMPETENSI FR.IA.04..pptx
 
Metode pelaksanaan mep
Metode pelaksanaan mepMetode pelaksanaan mep
Metode pelaksanaan mep
 
Manajemen proyek konstruksi
Manajemen proyek konstruksiManajemen proyek konstruksi
Manajemen proyek konstruksi
 
Penjelasan rencana keselamatan konstruksi(1)e
Penjelasan rencana keselamatan konstruksi(1)ePenjelasan rencana keselamatan konstruksi(1)e
Penjelasan rencana keselamatan konstruksi(1)e
 
Keselamatan dan-kesehatan-kerja-k3
Keselamatan dan-kesehatan-kerja-k3Keselamatan dan-kesehatan-kerja-k3
Keselamatan dan-kesehatan-kerja-k3
 
Pihak pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi
Pihak pihak yang terlibat dalam proyek konstruksiPihak pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi
Pihak pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi
 

Similaire à KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA

M4 kb1 komunikasi humas dan keprotokolan
M4 kb1 komunikasi humas dan keprotokolanM4 kb1 komunikasi humas dan keprotokolan
M4 kb1 komunikasi humas dan keprotokolanYayan Yanuar Rahman
 
M4 kb1 komunikasi humas dan keprotokolan
M4 kb1 komunikasi humas dan keprotokolanM4 kb1 komunikasi humas dan keprotokolan
M4 kb1 komunikasi humas dan keprotokolanPPGhybrid3
 
SMK Pariwisata Baitul HAmdi Banten panduan materi berkomunikasi melalui telfon
SMK Pariwisata Baitul HAmdi Banten panduan materi berkomunikasi melalui telfonSMK Pariwisata Baitul HAmdi Banten panduan materi berkomunikasi melalui telfon
SMK Pariwisata Baitul HAmdi Banten panduan materi berkomunikasi melalui telfonHospitality Industry
 
Komunikasi stpm sem 2
Komunikasi stpm sem 2Komunikasi stpm sem 2
Komunikasi stpm sem 2Norazul89
 
Buku ajar kecil 10
Buku ajar kecil 10Buku ajar kecil 10
Buku ajar kecil 10Ainul Yaqin
 
Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)
Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)
Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)Mukhrizal Effendi
 
Melakukan_Komunikasi_K3QQDDDWEDEDDWF.pdf
Melakukan_Komunikasi_K3QQDDDWEDEDDWF.pdfMelakukan_Komunikasi_K3QQDDDWEDEDDWF.pdf
Melakukan_Komunikasi_K3QQDDDWEDEDDWF.pdfhsetraining040
 
PENGAJIAN PERNIAGAAN PENGGAL 2 : KOMUNIKASI
PENGAJIAN PERNIAGAAN PENGGAL 2 : KOMUNIKASIPENGAJIAN PERNIAGAAN PENGGAL 2 : KOMUNIKASI
PENGAJIAN PERNIAGAAN PENGGAL 2 : KOMUNIKASINOOR IZWANA NADIA
 
Kepentingan Komunikasi Dalam Perniagaan
Kepentingan Komunikasi Dalam PerniagaanKepentingan Komunikasi Dalam Perniagaan
Kepentingan Komunikasi Dalam PerniagaanmuhamaD69
 
Slide-INF403-Pertemuan-10-Manajemen-Komunikasi.pptx
Slide-INF403-Pertemuan-10-Manajemen-Komunikasi.pptxSlide-INF403-Pertemuan-10-Manajemen-Komunikasi.pptx
Slide-INF403-Pertemuan-10-Manajemen-Komunikasi.pptxRendiAditya4
 
Logam mesin foundation 1
Logam mesin foundation 1Logam mesin foundation 1
Logam mesin foundation 1Eko Supriyadi
 
Kemahiran komunikasi 1
Kemahiran komunikasi 1Kemahiran komunikasi 1
Kemahiran komunikasi 1Cg Zue
 
Manajemen Komunikasi Proyek Perangkat Lunak
Manajemen Komunikasi Proyek Perangkat LunakManajemen Komunikasi Proyek Perangkat Lunak
Manajemen Komunikasi Proyek Perangkat LunakMutmainnah Muchtar
 
Komunikasi perusahaan
Komunikasi perusahaanKomunikasi perusahaan
Komunikasi perusahaanKepli Mancs
 
PPT KOMUNIKASI INTERPERSONAL KEL 1
PPT KOMUNIKASI INTERPERSONAL KEL 1PPT KOMUNIKASI INTERPERSONAL KEL 1
PPT KOMUNIKASI INTERPERSONAL KEL 1geovintaprincessa
 
communication-project-management.pptx
communication-project-management.pptxcommunication-project-management.pptx
communication-project-management.pptxSkyLicious1
 

Similaire à KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA (20)

M4 kb1 komunikasi humas dan keprotokolan
M4 kb1 komunikasi humas dan keprotokolanM4 kb1 komunikasi humas dan keprotokolan
M4 kb1 komunikasi humas dan keprotokolan
 
M4 kb1 komunikasi humas dan keprotokolan
M4 kb1 komunikasi humas dan keprotokolanM4 kb1 komunikasi humas dan keprotokolan
M4 kb1 komunikasi humas dan keprotokolan
 
SMK Pariwisata Baitul HAmdi Banten panduan materi berkomunikasi melalui telfon
SMK Pariwisata Baitul HAmdi Banten panduan materi berkomunikasi melalui telfonSMK Pariwisata Baitul HAmdi Banten panduan materi berkomunikasi melalui telfon
SMK Pariwisata Baitul HAmdi Banten panduan materi berkomunikasi melalui telfon
 
Komunikasi stpm sem 2
Komunikasi stpm sem 2Komunikasi stpm sem 2
Komunikasi stpm sem 2
 
Buku ajar kecil 10
Buku ajar kecil 10Buku ajar kecil 10
Buku ajar kecil 10
 
Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)
Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)
Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)
 
Melakukan_Komunikasi_K3QQDDDWEDEDDWF.pdf
Melakukan_Komunikasi_K3QQDDDWEDEDDWF.pdfMelakukan_Komunikasi_K3QQDDDWEDEDDWF.pdf
Melakukan_Komunikasi_K3QQDDDWEDEDDWF.pdf
 
PENGAJIAN PERNIAGAAN PENGGAL 2 : KOMUNIKASI
PENGAJIAN PERNIAGAAN PENGGAL 2 : KOMUNIKASIPENGAJIAN PERNIAGAAN PENGGAL 2 : KOMUNIKASI
PENGAJIAN PERNIAGAAN PENGGAL 2 : KOMUNIKASI
 
Dasar Komunikasi K3.pptx
Dasar Komunikasi K3.pptxDasar Komunikasi K3.pptx
Dasar Komunikasi K3.pptx
 
Kepentingan Komunikasi Dalam Perniagaan
Kepentingan Komunikasi Dalam PerniagaanKepentingan Komunikasi Dalam Perniagaan
Kepentingan Komunikasi Dalam Perniagaan
 
Slide-INF403-Pertemuan-10-Manajemen-Komunikasi.pptx
Slide-INF403-Pertemuan-10-Manajemen-Komunikasi.pptxSlide-INF403-Pertemuan-10-Manajemen-Komunikasi.pptx
Slide-INF403-Pertemuan-10-Manajemen-Komunikasi.pptx
 
Logam mesin foundation 1
Logam mesin foundation 1Logam mesin foundation 1
Logam mesin foundation 1
 
13. komunikasi
13. komunikasi13. komunikasi
13. komunikasi
 
Kemahiran komunikasi 1
Kemahiran komunikasi 1Kemahiran komunikasi 1
Kemahiran komunikasi 1
 
Manajemen Komunikasi Proyek Perangkat Lunak
Manajemen Komunikasi Proyek Perangkat LunakManajemen Komunikasi Proyek Perangkat Lunak
Manajemen Komunikasi Proyek Perangkat Lunak
 
Komunikasi Perkantoran
Komunikasi PerkantoranKomunikasi Perkantoran
Komunikasi Perkantoran
 
Komunikasi perusahaan
Komunikasi perusahaanKomunikasi perusahaan
Komunikasi perusahaan
 
PPT KOMUNIKASI INTERPERSONAL KEL 1
PPT KOMUNIKASI INTERPERSONAL KEL 1PPT KOMUNIKASI INTERPERSONAL KEL 1
PPT KOMUNIKASI INTERPERSONAL KEL 1
 
communication-project-management.pptx
communication-project-management.pptxcommunication-project-management.pptx
communication-project-management.pptx
 
Knowledge area 7
Knowledge area 7Knowledge area 7
Knowledge area 7
 

KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA

  • 2. / • 1991-1995 : Konsultan Teknik Proyek Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan Jembatan di Provinsi Riau • 1995 s.d saat ini : Dosen Jurusan Teknik Sipil – Universitas Riau Pekanbaru, Staf Teknik Lab. Mekanika Tanah dan Instruktur Pelatihan Tenaga Ahli bidang Jalan dan Jembatan, LPJK Prov. Riau Profil 2
  • 3. Jenis Komunikasi Jenis Komunikasi yang dimaksud adalah: 1. Komunikasi verbal (secara lisan) Komunikasi secara lisan adalah komunikasi yang bersifat langsung, yaitu dalam bentuk pembicaraan. Komunikasi dalam bentuk pembicaraan memerlukan komunikator sebagai pembicara yang baik. 2) Komunikasi non-verbal a. Komunikasi tertulis Komunikasi tertulis adalah penyampaian informasi dengan tujuan tertentu dengan cara ditulis, baik ditujukan kepada seseorang maupun kepada kelompok orang. Komunikasi tertulis biasanya berupa surat, surat perintah, kartu, tulisan dinding / poster dan sebagainya. Komunikasi tertulis memerlukan komunikator sebagai penyusun narasi /redaksi yang baik, sehingga pesan tertulis mudah dipahami dan tidak menyebabkan multi tafsir. b. …
  • 4. Jenis Komunikasi Jenis Komunikasi yang dimaksud adalah: b. Komunikasi dengan gambar Komunikasi atau informasi kadang-kadang lebih tepat dengan menggunakan gambar. Misalnya tanda-tanda penyimpanan bahan berbahaya, larangan atau perintah terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja (K3), gambar teknik dan sebagainya. c. Komunikasi dengan isyarat Komunikasi dengan isyarat kadang-kadang lebih efektif, apabila pada situasi atau tempat kerja dengan mobilitas atau hambatan yang tinggi, misalnya isyarat tangan untuk komunikasi operator alat angkat dengan pemandu (signal man), polisi yang mengatur lalu lintas, isyarat lampu lalu lintas, dan sebagainya.
  • 5. Menginterpretasikan Informasi dan Instruksi Kerja yang Diterima Terkait dengan Pelaksanaan Pekerjaan Menginterpretasikan informasi artinya informasi diartikan secara jelas oleh si penerima informasi sehingga maksud dari sipengirim informasi sama dengan maksud si penerima informasi. Instruksi kerja diartikan maksudnya agar apa yang diinstruksikan pengirim sama dengan maksud si menerima instruksi.
  • 6. Menginterpretasikan Informasi dan Instruksi Kerja yang Diterima Terkait dengan Pelaksanaan Pekerjaan Tujuan mengidentifikasi informasi dan instruksi kerja. • Seorang Teknisi Laboratorium Aspal Beton dalam menerima informasi, hendaknya segera mengidentifikasi untuk mengetahui: • siapa pengirim informasi, • perihal apa informasi dikirim, • bagaimana tentang tindak lanjutnya, • apakah bersifat informasi biasa, • segera atau sangat segera.
  • 7. Menginterpretasikan Informasi dan Instruksi Kerja yang Diterima Terkait dengan Pelaksanaan Pekerjaan Pemberi informasi harus diketahui dengan jelas • Mengetahui siapa pemberi informasi sifatnya wajib, artinya seorang Teknisi Laboratorium Beton Aspal harus mengetahui secara jelas orang yang memberi informasi, apalagi kalau informasi tersebut sifatnya harus segera ditindak lanjuti, misalnya dari atasan langsung. • Pengiriman informasi menggunakan telepon genggam (SMS) memiliki kejelasan siapa pengirimnya. • Pengiriman menggunakan surat, harus jelas siapa yang menanda tangani, sedangkan informasi tanpa tanda tangan atau melalui telepon gelap perlu dilakukan identifikasi lebih cermat.
  • 8. Menginterpretasikan Informasi dan Instruksi Kerja yang Diterima Terkait dengan Pelaksanaan Pekerjaan Menentukan jalur komunikasi: 1. Komunikasi Internal a. Komunikasi vertikal, yaitu komunikasi dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas. b. Komunikasi horizontal atau lateral, yaitu komunikasi antara sesama seperti dari karyawan kepada karyawan, manajer kepada manajer, sesama Teknisi dll c. Komunikasi Formal, yaitu komunikasi yang berlangsung dalam jalur lini formal menurut struktur komando dalam organisasi. Materi yang dikomunikasikan menyangkut hal-hal tugas yang berkaitan dengan : a. Persiapan pengujian; b. Pelaksanaan pengujian material aspal, agregat kasar, agregat halus, filler, dan rancangan campuran beton dll. d. Komunikasi Informal, yaitu komunikasi yang diluar jalur formal.
  • 9. Menginterpretasikan Informasi dan Instruksi Kerja yang Diterima Terkait dengan Pelaksanaan Pekerjaan Menentukan jalur komunikasi: 1. Komunikasi eksternal • Komunikasi eksternal organisasi adalah komunikasi antara pimpinan organisasi dengan khalayak di luar organisasi. • Pada organisasi besar, komunikasi ini lebih banyak dilakukan oleh kepala hubungan masyarakat dari pada pimpinan sendiri. • Yang dilakukan sendiri oleh pimpinan hanyalah terbatas pada hal-hal yang dianggap sangat penting saja.
  • 11. Penjabaran Informasi dan Instruksi Kerja dalam Bentuk Daftar Simak. Tujuan membuat daftar simak • Sumber informasi insruksi kerja adalah Direktur Teknik sedangkan uraian instruksi kerja dibagikan kepada bawahannya meliputi Pelaksana Bagian Teknik dan akhirnya sampai kepada Teknisi Laboratorium. • Tujuan daftar simak adalah merekam hasil instruksi pekerjaan pada setiap langkahnya apakah sudah sesuai dengan prosedur, standar, dan acuan- acuan lain yang berlaku dengan memberikan pernyataan ya atau tidak.
  • 12. Penjabaran Informasi dan Instruksi Kerja dalam Bentuk Daftar Simak. Dapat mengidentifikasi cara penerimaan dan penyampaian informasi. 1) Mengidentifikasi cara penerimaan informasi • Informasi datang dalam bentuk bermacam- macan. • Apapun yang diterima yang menyangkut tugas, hanya diperhatikan jika informasi itu datangnya dari orang yang memiliki hubungan tugas. • Informasi mengait kepada tugas terjadi karena adanya komunikasi internal. Informasi di luar sebab komunikasi internal tidak akan menyangkut tugas. 2)…..
  • 13. Penjabaran Informasi dan Instruksi Kerja dalam Bentuk Daftar Simak. 2) Identifikasi cara penyampaian informasi. • Penyampaian informasi oleh Teknisi Laboratorium wujudnya adalah laporan kegiatan uji Lab. • Laporan ini disampaikan oleh Teknisi Laboratorium Beton Aspal kepada atasan langsungnya, yaitu Manajer Teknik. • Pembuatan laporan kegiatan pelaksanaan tugas instruksi kerja. Laporan Teknisi Laboratorium Beton Aspal kepada Manajer Teknik berupa : Hasil Uji Laboratorium Beton Aspal.
  • 14. Penjabaran Informasi dan Instruksi Kerja dalam Bentuk Daftar Simak. Penggunaan media yang tepat Dalam kegiatan proyek sehari-hari digunakan 4 media komunikasi 1. Komunikasi primer secara verbal digunakan pada pemberian tugas dengan media bahasa yang dituangkan dalam tulisan, yaitu surat perintah kerja, gambar kerja, daftar simak pemeriksaan visual komponen, daftar simak potensi pencemaran lingkungan, dan sebagainya. 2. Komunikasi sekunder dengan alat (handy talkie) dilakukan oleh petugas lapangan misalnya di kuari, mengambil sampel beton aspal di jarak yang cukup jauh pada suatu ruas jalan. 3. Komunikasi secara linear dalam bentuk tatap muka paling sering digunakan, antara lain pada rapat koordinasi, diskusi, negosiasi, instruksi lisan, laporan lisan dan sebagainya. 4. Komunikasi secara sirkuler digunakan terutama untuk evaluasi apakah yang disampaikan oleh komunikator dapat dipahami dan dimengerti dengan baik oleh komunikan. Misalnya pada saat di kuari pada saat pengambilan contoh bahan.
  • 15. Penjabaran Informasi dan Instruksi Kerja dalam Bentuk Daftar Simak. Penerimaan Informasi Informasi yang telah diterima melalui cara dan media yang tepat, meskipun telah diyakini akan kebenarannya, sebaiknya dilakukan penelitian lagi, terutama mengenai tujuan informasi tersebut sehingga dapat dibedakan antara informasi yang ditujukan untuk dirinya sendiri dan informasi yang harus disampaikan lagi kepada anggota kelompok lainnya. Penyampaian Informasi Informasi yang telah diseleksi tujuannya dan kebenaran isinya, disampaikan melalui 1. media yang tepat 2. cara yang benar 3. ke alamat yang benar.
  • 16. Pembuatan uraian Informasi dan instruksi kerja dalam bentuk daftar simak (check list). • Uraian informasi dibuat pada daftar Instruksi Kerja. • Uraian informasi ini memuat penjelasan tentang isi dari perintah kerja yang harus diketahui misalnya meliputi : 1. Ruang lingkup; 2. Acuan; 3. Definisi; 4. Tata cara; 5. Bukti Kerja 6. Lampiran
  • 17. Contoh Instruksi Kerja 1. Ruang Lingkup : Instruksi Kerja ini berlaku untuk pekerjaan pengujian agregat kasar 2. Acuan : Standar Dokumen Lelang, Kementerian PU Ditjen Bina Marga, Pengadaan Jasa Pemborongan Pelelangan Nasional, Kontrak Harga Satuan Bab. VII Spesifikasi Umum. 3. Definisi : Agregat atau batu, atau granular material adalah material berbutir yang keras dan kompak. Pada campuran beraspal, agregat memberikan kontribusi sampai 90-95% terhadap berat campuran, sehingga sifat-sifat agregat merupakan salah satu faktor penentu dari kinerja campuran tersebut. 4. Tata Cara : 1. Kontraktor harus mengajukan kepada Direksi Pekerjaan dua contoh batu yang akan di uji dengan cara mengambil di quarry 2. Setelah mendapatkan persetujuan batu dibawa kelaboratorium untuk diuji 3. Prosedur pengujian mengikuti spesifikasi 4. Keselamatan dan Kesehatan Kerja : Pastikan bahwa selama pelaksanan pekerjaan persyaratan Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3)dipenuhi. 5. Bukti Kerja : Daftar simak pengujian agregat 6. Lampiran : Contoh Format Daftar Simak Pekerjaan Pasangan Batu
  • 18. Contoh Daftar Simak Keterangan : ya : jika dilakukan dengan benar tidak : jika dilakukan dengan tidak benar
  • 19. Mengkomunikasikan Instruksi Kerja kepada Bawahan • Komunikasi kepada bawahan disebut sebagai Downward communication, yaitu komunikasi yang berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya. • Seorang Teknisi Laboratorium secara struktural sebenarnya tidak memiliki bawahan, tetapi mereka dibantu oleh para pekerja yang sepenuhnya membantu para Teknisi Lab. Mereka bisa dari pekerja yang dikontrak ataupun pekerja harian. • Dalam tugas-tugas ini ini pekerja tidak dituntut memiliki keahlian tentang uji di laboratorium.
  • 20. Mengkomunikasikan Instruksi Kerja kepada Bawahan Fungsi arus komunikasi dari atas ke bawah ini adalah: a. Pemberian atau penyimpanan instruksi kerja (job instruction) b. Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan (job reationnale) c. Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku (procedures and practices) d. Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik. e. Memberikan umpan balik pelaksanaan kerja kepada para karyawan. Informasi mengenai hasil kerja karyawan sangat penting dalam mempertahankan operasional perusahaan. Karyawan sering mengeluh, seperti mereka tidak tahu bagaimana supervisor melihat performans mereka.
  • 21. Mengkomunikasikan Instruksi Kerja kepada Bawahan Tatacara berkomunikasi dari setiap unsur personil yang terkait didalam tugas menggunakan buku pedoman yang sama yaitu Buku Pedoman Komunikasi atau Prosedur Operasional Sistem (POS) Prosedur Operasional Sistem (POS) komunikasi kerja pada pekerjaan laboratorium beton aspal meliputi : • POS Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3-L); • POS Persiapan Pengujian Beton Aspal; • POS Pengujian Material Aspal; • POS Pengujian Material Agregat Kasar; • POS Pengujian Material Agregat Halus; • POS Pengujian Material Filler; • POS Rancangan Campuran Kerja Beton Aspal; • POS Pengujian Contoh Beton Aspal Hasil Penghamparan dan Pemadatan di Lapangan; • POS membuat Laporan Kegiatan Pelaksanaan Pengujian Beton Aspal.
  • 22. Mengkomunikasikan Instruksi Kerja kepada Bawahan Tugas bawahan dalam menindaklanjuti POS yang diterima dari atasan Jika dalam suatu kegiatan sudah dibuat POS (Procedur Operation Sistem) secara resmi, maka POS harus disosialisasikan kepada seluruh petugas yang menangani pekerjaan terkait. Tugas penting bagi bawahan adalah : • Melaksanakan tugas sesuai dengan POS; • Mengsosialisasikan kepada seluruh teman di jajarannya untuk melaksanakan tugas sesuai POS; Hal ini sangat penting terutama dalam tugas yang dilakukan secara tim. Jika tidak dilandari menggunakan acuan POS dapat mengakibatkan perbedaan dalam pelaksanaan prosedur. • Mengevaluasi; apakah dengan POS tersebut, penyelesaian pekerjaan menjadi lebih baik dari pada sebelumnya dengan tanpa POS, adakah kekurangan yang belum diatur oleh POS setiap saat dievaluasi dan pada saatnya dilakukan perbaikan atau pembaruan.
  • 23. Mengevaluasi dan Mengidentifikasi Instruksi Kerja • Evaluasi masukan tentang pelaksanaan kerja bertujuan untuk mendapatkan informasi apakah pelaksanaan informasi tersebut dilaksanakan secara konsisten sesuai instruksi. • Tetapi tidak semua masukan dianggap benar dan digunakan dalam rangka pelaksanaan uji di laboratorium, oleh karena itu masukan perlu diidentifikasi untuk menentukan apakah masukan tersebut baik dan layak dan dapat digunakan. • Untuk mengidentifikasi masukan maka : • untuk sementara seluruh masukan ditampung dalam daftar masukan, tanpa kecuali baik yang detil maupun kurang detil. • lakukan verifikasi sehingga jumlah masukan semakin kecil (menurun); • tulis kembali masukan yang telah diverifikasi;
  • 24. Mengevaluasi dan Mengidentifikasi Instruksi Kerja Nilai kebenaran masukan terhadap pelaksanaan instruksi kerja Kebenaran suatu masukan dinilai melalui pembandingan. Sebagai tolok ukur dari pada masukan yang benar adalah membandingkan dengan standar yang ditentukan berkaitan dengan : • proses atau • produk. melalui proses dapat dicontohan sebagai pembandingnya adalah ISO atau Spesifikasi jika yang dinilai adalah produk, dapat dibandingkan dengan Spesifikasi atau standar nasional atau stadard lain yang telah disyahkan menurut aturan.
  • 25. Mengevaluasi dan Mengidentifikasi Instruksi Kerja Pembuatan uraian evaluasi pelaksanaan dan instruksi kerja untuk mendapatkan pemecahan. • Pelaksanaan dan instruksi kerja yang tidak sesuai dengan standar produk adalah suatu bukti terjadinya bahwa telah terjadi kesalahan. • Permasalahannya adalah dimana terjadinya kesalahan, apakah pada instruksinya, apakah pada pelaksanaannya atau apakah pada kegiatan yang lain. • Untuk selanjutnya dibuat tabel dalam rangka memudahkan identifikasi. • Koreksi atas kesalahan mengacu kepada standar meliputi : jumlah atau kuantitas, kualitas, waktu dan biaya.
  • 26. Pelaksanaan instruksi kerja dikendalikan Pelaksanaan instruksi kerja dikendalikan dengan tujuan sebagai berikut : • Untuk mengetahui apakah sesuatu kegiatan berjalan sesuai dengan rencana yang digariskan. • Untuk mengetahui apakah segala sesuatu dilaksanakan dengan instruksi serta asas-asas yang telah ditentukan. • Untuk mengetahui kesulitan-kesulitan, kelemahan- kelemahan dalam bekerja. • Untuk mengetahui apakah kegiatan berjalan efisien. • Untuk mencari jalan keluar, bila ternyata dijumpai kesulitan- kesulitan dan kegagalan ke arah perbaikan.
  • 27. Memastikan instruksi diterima oleh bawahan yang semestinya. • Seorang Teknisi Laboratorium Aspal Beton wajib memeriksa instruksi yang telah disampaikan kepada bawahan. • Memeriksa instruksi apakah sudah diterima atau belum oleh bawahan dilakukan setelah beberapa saat (tergantung keadaan) dengan cara menanyakan kembali instruksi yang diberikan kepada bawahan melalui beberapa cara yakni :  Langsung kepada bawahan (staf engineering) terdekat melalui pemanggilan sekaligus sebagai kontrol tugas  Mengambil sample bawahan dengan menanyakan tugas terakhir atau tugas selanjutnya kepada staf terjauh (drafter).
  • 28. Memastikan kebenaran informasi yang diberikan kepada bawahan. Untuk mendapatkan kepastian tentang informasi yang diberikan kepada bawahan dapat menggunakan Teknik Pencarian dan Verifikasi informasi. Teknik pencarian informasi dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu : 1. Dengan menggunakan data yang terdapat di file terkait misalnya surat perintah/instruksi atau daftar simak instruksi beserta uraian tugasnya, dihubungkan dengan informasi hasil awal. 2. Dengan menanyakan langsung ke perorangan yang terkait baik itu melalui seseorang atau melalui telepon langsung ke orang tersebut.
  • 29. Melakukan pembimbingan terhadap tugas bawahan yang diberikan Mampu Teknisi Laboratorium Aspal Beton sebagai pembimbing terhadap pekerja hendaknya memperhatikan ke 8 hal berikut yang dapat dijadikan pertimbangan dalam mempersiapkan diri anda membangun semangat bawahan. 1. Jadilah Pendengar yang Baik 2. Kenali Pekerjaan yang Dilakukan 3. Kenali Bawahan Anda 4. Kenali Perlombaan yang Ingin Anda Lakukan 5. Gunakan Peristiwa-Peristiwa Khusus 6. Berikan Kesempatan 7. Delegasikan Tanggung jawab 8. Patuhi Batas-batas Peran Anda

Notes de l'éditeur

  1. Jenis Komunikasi yang dimaksud adalah: Komunikasi verbal (secara lisan) Komunikasi secara lisan adalah komunikasi yang bersifat langsung, yaitu dalam bentuk pembicaraan. Komunikasi dalam bentuk pembicaraan memerlukan komunikator sebagai pembicara yang baik. 2) Komunikasi non-verbal a. Komunikasi tertulis Komunikasi tertulis adalah penyampaian informasi dengan tujuan tertentu dengan cara ditulis, baik ditujukan kepada seseorang maupun kepada kelompok orang. Komunikasi tertulis biasanya berupa surat, surat perintah, kartu, tulisan dinding / poster dan sebagainya. Komunikasi tertulis memerlukan komunikator sebagai penyusun narasi /redaksi yang baik, sehingga pesan tertulis mudah dipahami dan tidak menyebabkan multi tafsir. b. Komunikasi dengan gambar Komunikasi atau informasi kadang-kadang lebih tepat dengan menggunakan gambar. Misalnya tanda-tanda penyimpanan bahan berbaya, larangan atau perintah terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja (K3), gambar teknik dan sebagainya. c. Komunikasi dengan isyarat Komunikasi dengan isyarat kadang-kadang lebih efektif, apabila pada situasi atau tempat kerja dengan mobilitas atau hambatan yang tinggi, misalnya isyarat tangan untuk komunikasi operator alat angkat dengan pemandu (signal man), polisi yang mengatur lalu lintas, isyarat lampu lalu lintas, dan sebagainya. Terdapat beberapa jenis atau macam komunikasi yang masing-masing jenis memiliki kelebihan dan kekurangan.
  2. Jenis Komunikasi yang dimaksud adalah: Komunikasi verbal (secara lisan) Komunikasi secara lisan adalah komunikasi yang bersifat langsung, yaitu dalam bentuk pembicaraan. Komunikasi dalam bentuk pembicaraan memerlukan komunikator sebagai pembicara yang baik. 2) Komunikasi non-verbal a. Komunikasi tertulis Komunikasi tertulis adalah penyampaian informasi dengan tujuan tertentu dengan cara ditulis, baik ditujukan kepada seseorang maupun kepada kelompok orang. Komunikasi tertulis biasanya berupa surat, surat perintah, kartu, tulisan dinding / poster dan sebagainya. Komunikasi tertulis memerlukan komunikator sebagai penyusun narasi /redaksi yang baik, sehingga pesan tertulis mudah dipahami dan tidak menyebabkan multi tafsir. b. Komunikasi dengan gambar Komunikasi atau informasi kadang-kadang lebih tepat dengan menggunakan gambar. Misalnya tanda-tanda penyimpanan bahan berbaya, larangan atau perintah terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja (K3), gambar teknik dan sebagainya. c. Komunikasi dengan isyarat Komunikasi dengan isyarat kadang-kadang lebih efektif, apabila pada situasi atau tempat kerja dengan mobilitas atau hambatan yang tinggi, misalnya isyarat tangan untuk komunikasi operator alat angkat dengan pemandu (signal man), polisi yang mengatur lalu lintas, isyarat lampu lalu lintas, dan sebagainya. Terdapat beberapa jenis atau macam komunikasi yang masing-masing jenis memiliki kelebihan dan kekurangan.
  3. Jenis Komunikasi yang dimaksud adalah: Komunikasi verbal (secara lisan) Komunikasi secara lisan adalah komunikasi yang bersifat langsung, yaitu dalam bentuk pembicaraan. Komunikasi dalam bentuk pembicaraan memerlukan komunikator sebagai pembicara yang baik. 2) Komunikasi non-verbal a. Komunikasi tertulis Komunikasi tertulis adalah penyampaian informasi dengan tujuan tertentu dengan cara ditulis, baik ditujukan kepada seseorang maupun kepada kelompok orang. Komunikasi tertulis biasanya berupa surat, surat perintah, kartu, tulisan dinding / poster dan sebagainya. Komunikasi tertulis memerlukan komunikator sebagai penyusun narasi /redaksi yang baik, sehingga pesan tertulis mudah dipahami dan tidak menyebabkan multi tafsir. b. Komunikasi dengan gambar Komunikasi atau informasi kadang-kadang lebih tepat dengan menggunakan gambar. Misalnya tanda-tanda penyimpanan bahan berbaya, larangan atau perintah terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja (K3), gambar teknik dan sebagainya. c. Komunikasi dengan isyarat Komunikasi dengan isyarat kadang-kadang lebih efektif, apabila pada situasi atau tempat kerja dengan mobilitas atau hambatan yang tinggi, misalnya isyarat tangan untuk komunikasi operator alat angkat dengan pemandu (signal man), polisi yang mengatur lalu lintas, isyarat lampu lalu lintas, dan sebagainya. Terdapat beberapa jenis atau macam komunikasi yang masing-masing jenis memiliki kelebihan dan kekurangan.
  4. Jenis Komunikasi yang dimaksud adalah: Komunikasi verbal (secara lisan) Komunikasi secara lisan adalah komunikasi yang bersifat langsung, yaitu dalam bentuk pembicaraan. Komunikasi dalam bentuk pembicaraan memerlukan komunikator sebagai pembicara yang baik. 2) Komunikasi non-verbal a. Komunikasi tertulis Komunikasi tertulis adalah penyampaian informasi dengan tujuan tertentu dengan cara ditulis, baik ditujukan kepada seseorang maupun kepada kelompok orang. Komunikasi tertulis biasanya berupa surat, surat perintah, kartu, tulisan dinding / poster dan sebagainya. Komunikasi tertulis memerlukan komunikator sebagai penyusun narasi /redaksi yang baik, sehingga pesan tertulis mudah dipahami dan tidak menyebabkan multi tafsir. b. Komunikasi dengan gambar Komunikasi atau informasi kadang-kadang lebih tepat dengan menggunakan gambar. Misalnya tanda-tanda penyimpanan bahan berbaya, larangan atau perintah terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja (K3), gambar teknik dan sebagainya. c. Komunikasi dengan isyarat Komunikasi dengan isyarat kadang-kadang lebih efektif, apabila pada situasi atau tempat kerja dengan mobilitas atau hambatan yang tinggi, misalnya isyarat tangan untuk komunikasi operator alat angkat dengan pemandu (signal man), polisi yang mengatur lalu lintas, isyarat lampu lalu lintas, dan sebagainya. Terdapat beberapa jenis atau macam komunikasi yang masing-masing jenis memiliki kelebihan dan kekurangan.
  5. Jenis Komunikasi yang dimaksud adalah: Komunikasi verbal (secara lisan) Komunikasi secara lisan adalah komunikasi yang bersifat langsung, yaitu dalam bentuk pembicaraan. Komunikasi dalam bentuk pembicaraan memerlukan komunikator sebagai pembicara yang baik. 2) Komunikasi non-verbal a. Komunikasi tertulis Komunikasi tertulis adalah penyampaian informasi dengan tujuan tertentu dengan cara ditulis, baik ditujukan kepada seseorang maupun kepada kelompok orang. Komunikasi tertulis biasanya berupa surat, surat perintah, kartu, tulisan dinding / poster dan sebagainya. Komunikasi tertulis memerlukan komunikator sebagai penyusun narasi /redaksi yang baik, sehingga pesan tertulis mudah dipahami dan tidak menyebabkan multi tafsir. b. Komunikasi dengan gambar Komunikasi atau informasi kadang-kadang lebih tepat dengan menggunakan gambar. Misalnya tanda-tanda penyimpanan bahan berbaya, larangan atau perintah terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja (K3), gambar teknik dan sebagainya. c. Komunikasi dengan isyarat Komunikasi dengan isyarat kadang-kadang lebih efektif, apabila pada situasi atau tempat kerja dengan mobilitas atau hambatan yang tinggi, misalnya isyarat tangan untuk komunikasi operator alat angkat dengan pemandu (signal man), polisi yang mengatur lalu lintas, isyarat lampu lalu lintas, dan sebagainya. Terdapat beberapa jenis atau macam komunikasi yang masing-masing jenis memiliki kelebihan dan kekurangan.
  6. Jenis Komunikasi yang dimaksud adalah: Komunikasi verbal (secara lisan) Komunikasi secara lisan adalah komunikasi yang bersifat langsung, yaitu dalam bentuk pembicaraan. Komunikasi dalam bentuk pembicaraan memerlukan komunikator sebagai pembicara yang baik. 2) Komunikasi non-verbal a. Komunikasi tertulis Komunikasi tertulis adalah penyampaian informasi dengan tujuan tertentu dengan cara ditulis, baik ditujukan kepada seseorang maupun kepada kelompok orang. Komunikasi tertulis biasanya berupa surat, surat perintah, kartu, tulisan dinding / poster dan sebagainya. Komunikasi tertulis memerlukan komunikator sebagai penyusun narasi /redaksi yang baik, sehingga pesan tertulis mudah dipahami dan tidak menyebabkan multi tafsir. b. Komunikasi dengan gambar Komunikasi atau informasi kadang-kadang lebih tepat dengan menggunakan gambar. Misalnya tanda-tanda penyimpanan bahan berbaya, larangan atau perintah terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja (K3), gambar teknik dan sebagainya. c. Komunikasi dengan isyarat Komunikasi dengan isyarat kadang-kadang lebih efektif, apabila pada situasi atau tempat kerja dengan mobilitas atau hambatan yang tinggi, misalnya isyarat tangan untuk komunikasi operator alat angkat dengan pemandu (signal man), polisi yang mengatur lalu lintas, isyarat lampu lalu lintas, dan sebagainya. Terdapat beberapa jenis atau macam komunikasi yang masing-masing jenis memiliki kelebihan dan kekurangan.
  7. Jenis Komunikasi yang dimaksud adalah: Komunikasi verbal (secara lisan) Komunikasi secara lisan adalah komunikasi yang bersifat langsung, yaitu dalam bentuk pembicaraan. Komunikasi dalam bentuk pembicaraan memerlukan komunikator sebagai pembicara yang baik. 2) Komunikasi non-verbal a. Komunikasi tertulis Komunikasi tertulis adalah penyampaian informasi dengan tujuan tertentu dengan cara ditulis, baik ditujukan kepada seseorang maupun kepada kelompok orang. Komunikasi tertulis biasanya berupa surat, surat perintah, kartu, tulisan dinding / poster dan sebagainya. Komunikasi tertulis memerlukan komunikator sebagai penyusun narasi /redaksi yang baik, sehingga pesan tertulis mudah dipahami dan tidak menyebabkan multi tafsir. b. Komunikasi dengan gambar Komunikasi atau informasi kadang-kadang lebih tepat dengan menggunakan gambar. Misalnya tanda-tanda penyimpanan bahan berbaya, larangan atau perintah terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja (K3), gambar teknik dan sebagainya. c. Komunikasi dengan isyarat Komunikasi dengan isyarat kadang-kadang lebih efektif, apabila pada situasi atau tempat kerja dengan mobilitas atau hambatan yang tinggi, misalnya isyarat tangan untuk komunikasi operator alat angkat dengan pemandu (signal man), polisi yang mengatur lalu lintas, isyarat lampu lalu lintas, dan sebagainya. Terdapat beberapa jenis atau macam komunikasi yang masing-masing jenis memiliki kelebihan dan kekurangan.