Sistem saraf manusia terdiri dari sistem saraf pusat dan perifer. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang yang mengontrol dan mengkoordinasikan fungsi tubuh, sementara sistem saraf perifer terdiri dari saraf kranial dan saraf spinal yang menghubungkan sistem saraf pusat dengan seluruh tubuh.
2. Merupakan rangkaian organ yang kompleks
membentuk sistem terdiri dari jaringan
saraf. Jaringan saraf tersebar di seluruh
jaringan tubuh.
Tanpa sistem saraf manusia tidak mampu
berkomunikasi, berinteraksi, beradaptasi
terhadap perubahan lingkungan (internal &
eksternal)
Dalam mekanisme sistem saraf, lingkungan
internal dan stimulus eksternal dipantau dan
diatur. Kemampuan khusus seperti
iritabilitas, atau sensitivitas terhadap
stimulus, dan konduktivitas.
4. SEL PENYANGGA/SEL PENYOKONG NEURON
JUMLAH : 5-10 X NEURON
YAITU :
- SEL SCHWANN (SST) , SEL SATELIT (SST)
OLIGODENDROSIT, SEL EPENDIMAL (SSP),
ASTROSIT, MIKROGLIA (SSP)
6. Menghantarkan rangsangan dari
reseptor sensoris ke sistem saraf
pusat.
Reseptor terdapat didendrit atau badan
sel yang menerima rangsangan fisik atau
kimiawi.
7. Membawa informasi keluar SSP ke organ
sasaran (sel otot atau kelenjar).
- SARAF SOMATIK
- SARAF OTONO-MIK
8. Menyampaikan pesan antara s. sensorik dan
s. motorik.
Terletak di SSP dengan jumlah hampir 90%
dari seluruh neuron.
9. Neuron terdiri dari cell body, axon, terminal
akson dan beberapa dendrit.
10.
11. Sinyal kimia neurotransmiter
Adrenalin, noradrenalin, dopamin, asetilkolin
Sinyal listrik
Potensial aksi sel saraf untuk menghantarkan
impuls sepanjang akson
12.
13. A. SUSUNAN SARAF PUSAT
1 Otak
Otak besar
Otak kecil
Batang otak (brainsteam)
2 Sum-sum tulang belakang (medula spinalis)
B. SUSUNAN SARAF PERIFER
1. Susunan saraf somatis
2. Susunan saraf otonom
Saraf simpatis
Saraf Parasimpatis
15. NERVOUS SYSTEM
Central NS Peripheral NS
Brain Spinal cord
Forebrain
Midbrain
Hindbrain
Cerebrum Limbic
system
Thalamus
Hypothalamus
Reticular
Formation
(extend to
midbrain)
Somatic NS Autonomic NS
Afferent nerves
Parasymphahetic
Symphathetic
Efferent nerves
Cerebelum
Pons
Medulla
16.
17. OTAK
Merupakan pusat kendali tubuh
Bobot + 2% dari total BB (+1-1,5 kg)
Memerlukan 20% dari oksigen dalam tubuh
Terdiri dari batang otak, serebrum, serebelum
Terdapat jaringan kelabu (gray matter) dan putih (white
matter)
SUMSUM TL BELAKANG
Panjang + 45 cm
Garis tengah + 12 mm
Terdapat jaringan kelabu dan putih
18.
19.
20. Tengkorak dan tulang belakang
Dilindungi oleh 3 lapisan : meninges
1. Duramater (lap. luar): terdiri atas
jaringan penghubung, pembuluh darah,
dan saraf
2. Lapisan arachnoid (lap. tengah):
elastis
3. Piamater (lap.dalam): mengandung
saraf & pembuluh darah
OTAK & SUMSUM TL BELAKANG
23. Merupakan bagian terbesar otak
Fungsi : mengendalikan mental, tingkah
laku, pikiran, kesadaran, kemauan,
kecerdasan, kemampuan berbicara,
bahasa
Terdiri dari 2 hemisfer : kiri dan kanan
Mengandung substansi/jaringan kelabu
dan putih
Hemisfer dipisahkan suatu celah yang
dalam dan dihubungkan kembali oleh
corpus callosum
24. Terbagi menjadi bagian2 : LOBUS
1. Lobus frontalis
2. Lobus parietalis
3. Lobus oksipitalis
4. Lobus temporalis
Substansi putih terletak lebih
dalam
SEREBRUM
25.
26. Bagian otak terbesar kedua bag otak
belakang
Berada di bawah serebrum, pada
belakang tengkorak
Berperan dalam koordinasi otot &
menjaga keseimbangan sikap tubuh
Susunan substansi kelabu & putih =
serebelum
Hemisfer serebeli mengendalikan tonus
otot dan sikap pada sisinya sendiri ><
korteks serebrum
27. Menghubungkan otak dengan sumsum
tulang belakang
Terdiri dari 2 daerah :
Medulla Oblongata – bag bawah batang
otak, menghubungkan pons dg sumsum tlg
blkg, mengendalikan denyut jantung ,
kecepatan bernafas dan aliran darah
dalam pembuluh
Pons – menyampaikan sinyal dari
serebrum ke serebelum
28. Menghubungkan otak dengan sumsum
tulang belakang
Terdiri dari 2 daerah :
Medulla Oblongata – bag bawah batang
otak, menghubungkan pons dg sumsum tlg
blkg, mengendalikan denyut jantung ,
kecepatan bernafas dan aliran darah
dalam pembuluh
Pons – menyampaikan sinyal dari
serebrum ke serebelum
29. Thalamus
menerima impuls dari reseptor sensorik
menyampaikan informasinya ke bagian
yang tepat di serebrum
Hypothalamus
mengatur suhu tubuh rasa lapar, haus,
marah, lelah,dll
Mengendalikan kelenjar pituitari untuk
fungsi endokrin
Keduanya berada di otak bagian depan
30.
31.
32. Disekresi oleh pleksus
khoroid ke ventrikel2 di
otak
Cairan bening/seperti air
Sebagai penahan
goncangan
Tempat pertukaran nutrien
antara darah dan sistem
saraf
Digunakan untuk deteksi
penyakit meningitis
33. Otak mengendalikan bagaimana tubuh manusia
bekerja.
Gerakan sadar : Otak SS somatik (mengendalikan
bisep, trisep dan otot2 sadar lainnya
Gerakan tidak sadar : mis detak jantung. Jika olah
raga otak bekerja SS otonom meningkatkan detak
jantung lebih cepat.
34. = Medula spinalis
Berawal dari medula oblongata ke arah
kaudal mll foramen magnum, berakhir
diantara vertebra L1 dan L2
Penghubung otak dengan seluruh
tubuh/perifer (PNS)
Berperan langsung dalam proses/
gerak refleks
Mengandung 31 psg saraf spinal
35. 31 pasang saraf spinal (serabut motorik,
sensorik menyebar pada ekstremitas &
dinding tubuh)
12 pasang saraf kranial (serabut motorik saja,
sensorik saja, atau campuran keduanya
menyebar di daerah leher & kepala)
36. Tiap pasang saraf terletak pada segmen
tertentu (serviks, toraks, lumbar, dll.)
Tiap pasang saraf diberi nomor sesuai tulang
belakang di atasnya :
8 pasang saraf spinal serviks; C1-C8
12 pasang saraf spinal toraks; T1-T12
5 pasang saraf spinal lumbar; L1-L5
5 pasang saraf spinal sakral; S1-S5
1 pasang saraf spinal koksigeal; C0
39. I (olfaktorius) = serabut sensorik, menerima &
menghantar impuls pada sensasi penciuman
II (optikus) = transmisi impuls dari dan ke retina
mata
III (okulomotorius), IV (trokhlearis), VI (abdusens) =
serabut motorik mensuplai otot ekstrinsik mata.
III (okulomotorius) = mensuplai serabut otonom otot
siliaris intrinsik & otot sfingter iris
V (trigeminalis) = saraf kranial terbesar, serabut
campuran
VII (fasialis) = serabut motorik & sensorik
mempersarafi otot wajah, kelenjar ludah & lakrimal
40. VIII (vestibulokohlear) = saraf sensorik terdistribusi di
telinga dalam dan mempersarafi pendengaran &
keseimbangan
IX (glosofaringeal) = saraf campuran, mempersarafi
lidah & farings
X (vagus) = serabut campuran, terdistribusi paling
luas, mensuplai farings, larings, organ dalaman di
rongga leher, dada & abdomen
XI (asesorius) = bergabung dan terdistribusi dengan
serabut vagus
XII (hipoglosus) = saraf motorik, mensuplai otot
intrinsil dan ekstrinsik lidah
41.
42. Memegang peran penting dalam pengaturan keadaan
konstan dalam tubuh, memberikan perubahan dalam
tubuh yang sesuai
Kerja tidak sadar (berbeda dengan SS somatik)
Menggunakan 2 kelompok neuron motorik untuk
menstimulasi efektor.
Neuron preganglionik muncul dari CNS ke ganglion
tubuh, bersinapsis dengan
Neuron pascaganglionik menuju organ efektor (otot
jantung, otot polos, atau kelenjar).
43. Mengendalikan fungsi motorik viseral
Tidak dengan mudah dikendalikan dg kehendak
Terdiri dari sistem saraf simpatis & parasimpatis
berbeda anatomi maupun fungsinya
44. Sistem asetilkolin
Rest, digest or repose
Saat tubuh tidak aktif
Mis. Digesti, ekskresi,
urinasi
Menyimpan energi
Segmen spinal
kraniosakral (CN III, VII,
IX, X & S2-4)
Sistem adrenergik
Fight, Flight or Fright
Saat tubuh aktif
Mis. Berkeringat nafas
dalam , peningkatan
denyut jantung
Menggunakan energi
Segmen spinal
torakolumbal (T1-L2)
Parasimpatis Simpatis
47. Refleks merupakan reaksi organisme
terhadap perubahan lingkungan baik didalam
maupun diluar organisme yang melibatkan
sistem saraf pusat dalam memberikan
jawaban (respon) terhadap rangsang reseptor
Unit dasar untuk kegiatan saraf terpadu
adalah lengkung refleks. Lengkung refleks
terdiri atas alat indera, saraf aferen, satu
sinaps atau lebih yang terdapat di pusat
integrasi atau diganglion simpatis, saraf
eferen, dan efektor.
48. Kegiatan dilengkung refleks dimulai di
reseptor sensorik, berupa potensial reseptor
yang besarnya sebanding dengan kuat
rangsang. Potensial reseptor membangkitkan
potensial aksi yang bersifat “gagal atau
tuntas” di saraf aferen.
49. Proses yang terjadi pada refleks tersebut
melalui plan yang disebut lengkung refleks,
jalan yang dilalui refleks adalah :
Reseptor Aferen
Saraf
Pusat
Efektor Eferen