SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  63
DEDIWAHYUDIN, S.Kep.,Ners
Transport Pasien
KRITERIA MENGANGKAT
 Posisi Beban : beban yg akan diangkat berada
sedekat mungkin dgn pengangkat.
 Posisi tubuh : tubuh diposisikan dgn batang
tubuh tegak sehingga kelompok otot multiple
bekerja sama dgn sinkron.
 Berat maksimum : ≥ 35 % BB orang yg
mengangkat. Ners BB 59 tdk boleh
mengangkat klien imobilisasi dgn BB 45,5
Kg.
MEKANIKA TUBUH PADA SAAT
PENGANGKATAN
 Yang paling kuat dalam tubuh manusia
adalah tulang
 Diantara tulang yang terkuat adalah tulang
paha (femur)
 Otot-otot yang beraksi pada tulang
tersebut juga yang terkuat
 Pengangkatan harus dilakukan dengan
tenaga terutama di paha, bukan
membungkuk
PANDUAN DALAM MENGANGKAT
PENDERITA
1. Kenali kemampuan diri dan kemampuan pasangan kita.
(Selalu Komunikasi)
2. Kedua kaki berjarak sebahu kita, satu kaki sedikit di
depan kaki sebelahnya
3. Berjongkok, jangan membungkuk, saat mengangkat
punggung harus selalu dijaga lurus.
4. Tangan yang memegang menghadap kedepan
5. Tubuh sedekat mungkin ke beban yang harus diangkat.
6. Jangan memutar tubuh saat mengangkat
7. Panduan ini juga berlaku saat menarik/mendorong
pasien.
Jenis Transport Pasien
 Memindahkan pasien ke kursi Roda
 Memindahkan pasien ke branchard
 Merubah posisi pasien
Jenis Transport Pasien
 Memindahkan pasien ke kursi Roda
 Memindahkan pasien ke branchard
 Merubah posisi pasien
1. Duduk di tempat di atas tempat tidur.
Cara pelaksanaan =
a. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur.
b. Anjurkan pasien untuk meletakkan tangan di
samping badannya, dengan telapak tangan
menghadap ke bawah.
c. Berdirilah di samping tempat tidur, lalu letakkan
tangan pada bahu pasien.
d. Bantu pasien untuk duduk dan beri penopang /
bantal.
Membantu pasien duduk
di atas tempat tidur
2. Turun dan berdiri
Cara pelaksanaan =
a. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur.
b. Atur kursi roda dalam posisi terkunci.
c. Berdirilah menghadap pasien dengan kedua kaki
merenggang.
d. Fleksikan lutut dan pinggang petugas.
e. Anjurkan pasien untuk meletakkan kedua tangannya di
bahu petugas dan letakkan kedu tangan petugas di
samping kanan kiri pinggang pasien.
Lanjutan…turun dan berdiri…
f. Ketika pasien melangkah ke lantai, tahan lutut
petugas pada lutut pasien.
g. Bantu berdiri tegak dan jalan sampai ke kursi.
h. Bantu pasien duduk di kursi dan atur posisi
dengan nyaman.
Membantu pasien
turun dan berdiri
3. Membantu Berjalan
Cara pelaksanaan =
a. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur.
b. Anjurkan pasien untuk meletakkan tangan di
samping badan atau memegang telapak tangan
petugas.
c. Berdiri di samping pasien serta pegang telapak dan
lengan pada bahu pasien.
d. Bantu pasien untuk jalan.
Membantu Pasien Berjalan
 Tindakan memindahkan pasien yang tidak boleh
berjalan dari tempat tidur ke branchard.
 Cara pelaksanaan =
1. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur.
2. Atur branchard dalam posisi terkunci.
3. Bantu pasien dengan 2-3 orang.
4. Berdiri menghadap pasien.
5. Silangkan tangan pasien di depan dada.
6. Tekuk lutut petugas, lalu masukkan tangan ke
bawah tubuh pasien.
Lanjutan…
7. Orang pertama meletakkan tangan di bawah
leher / bahu dan bawah pinggang. Orang
kedua meletakkan tangan di bawah
pinggang dan panggul pasien. Orang ketiga
meletakkan tangan di bawah pinggul dan
kaki.
8. Angkat bersama – sama dan pindahkan ke
branchard.
9. Atur posisi pasien di branchard.
Memindahkan Pasien
Jenis-jenis pengaturan posisi
tubuh pasien :
 Posisi fowler
 Posisi Semifowler
 Posisi Sim
 Posisi Trendelenburg
 Posisi Dorsal Recumbent
 Posisi Lithotomi atau mengangkat kedua kaki
 Posisi Genu Pectoral
POSISI FOWLER
POSISI FOWLER
POSISI FOWLER
 PELAKSANAAN
1. Pasien di dudukkan, sandaran punggung atau
kursi diletakkan dibawah/diatas kasur dibagian
kepala sampai setengah duduk dan dirapikan.
Bantal disusun menurut kebutuhan, pasien
dibaringkan kembali dan pada ujung kakinya
dipasang penahan.
2. Pada tempat tidur functional bed, langsung
diatur ½ duduk, dibawah lutut ditinggikan sesuai
kebutuhan, kedua lengan ditopang dengan
bantal
3. Pasien dirapikan
POSISI FOWLER
PADA SAAT INPARTU
POSISI SEMI FOWLER
POSISI SIM (MIRING)
POSISI SIM
POSISI TRENDELENBURG
POSISI TRENDELENBURG
 PERSIAPAN ALAT
1. Balok penopang kaki ditempat tidur
2. Bantal
3. Tempat tidur khusus
 PELAKSANAAN
1. tempat tidur dibagian kaki di tingikan dengan balok
2. Pasien dibaringkan terlentang tanpa bantal, dan di
bawah lipatan lutut diberi bantal
3. Diantara kepala pasien dan ujung tempat tidur diberi
bantal sebagai penahan
4. Pada tempat tidur khusus bagian kakinya dapat
langsung ditinggikan sesuai kebutuhan.
POSISI TRENDELENBURG
POSISI DORSAL RECUMBENT
POSISI DORSAL RECUMBENT
POSISI LITHOTOMY
POSISI LITHOTOMY
 PERSIAPAN ALAT
1. Tempat tiur khusus pemeriksaan
kebidanan (gynekologi bed)
2. Selimut atau kain penutup
 PELAKSANAAN
1. Pasien berbaring terlentang dan pakaian
bawah dibuka
2. Kedua kaki ditekuk dan di bantu oleh bidan
untuk meletakkannya pada penahan lutut.
POSISI LITOTOMI
POSISI GENU PECTORAL (KNEE
CHEST/MENUNGGING)
POSISI GENU PECTORAL
POSISI TERLENTANG DENGAN
SOKONGAN
 Body alignmen baik akan meningkatkan
keseimbangan yang optimal dan fungsi tubuh
yang maksimal, baik dalam posisi berdiri, duduk,
maupun tidur. Body aligment yang baik:
keseimbangan pada persendian otot, tendon,
ligamen.
Postur tubuh seseorang adalah salah satu hal
yang harus dikaji untuk melihat.
- Status kesehatan
- Fisikal fitness
- Daya tarik seseorang
Prinsip-prinsip body alignment
1. Keseimbangan dapat di pertahankan jika garis gravitasi (line of gravity-garis imajiner
vertikal) melewati pusat gravitasi ( center of gravity-titik yang berada di pertengahan
garis tubuh) dan dasar tumpuan (base of support-posisi menyangga atau menopang
tubuh).
2. Jika dasar tumpuan lebih luas dan pusat gravitasi lebih rendah, kestabilan dan
keseimbangan akan lebih besar.
3. Jika gravitasi berada di luar pusat dasar tumpuan, energi akan lebih banyak di gunakan
untuk mempertahankan keseimbangan.
4. Dasar tumpuan yang luas dan bagian-bagian dari postur tubuh yang baik akan
menghemat energi dan mencegah kelelahan otot.
5. Perubahan dalam posisi tubuh membantu mencegah ketidaknyamanan otot.
6. Memperkuat otot yang lemah dapat membantu mencegah kekakuan otot dan
ligamen.
7. Posisi dan aktifitas yang berfariasi dapat membantu mempertahankan otot dan
mencegah kelelahan.
8. Pergantian antara masa aktifitas dan istirahat dapat mencegah kelelahan.
9. Membagi keseimbangan antara aktifitas pada lengan dan kaki untuk mencegah beban
belakang.
10. Postur yang buruk dalam waktu yang lama dapat menimbulkan rasa nyeri, kelelahan
otot, dan kontraktur
Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Postur Tubuh
 Status kesehatanmenimbulkan suatu keadaan
yang tidak optimal pada bagian tubuh kita yang
terlalu mengalami kelelahan sehingga akan
berpengaruh terhadap postur tubuh. Misalnya orang
sakit yang kurang beraktifitas atau bergerak
 Nutrisi. Nutrisi merupakan bahan untuk
menghasikan energi yang di gunakan dalam
membantu proses pengaturan keseimbangan organ
otot, tendon, ligamen, dan persendian. Apabila
status nutrusi kurang, kebutuhan energi pada organ
tersebut akan kurang sehingga memengaruhi proses
keseimbangan.
 Gaya Hidupmerupakan suatu pola/ cara
kita dalam mengatur kegiatan sehari-hari
baik itu berupa pola makan, olahraga,
maupun istirahat. Apabila kita tidak dapat
mengatur gaya hidup maka dapat dikatakan
bahwa gaya hidup kita tidak
sehat. Perubahan pola hidup seseorang dapat
menyebabkan stress dan kemungkinan besar
akan menyebabkan kecerobohan dalam
beraktifitas.
 Perilaku dan nilai. Perilaku merupakan
tindakan seseorang untuk mencapai tujuan
hidup menurut aturan yang telah ada baik
yang tertulis maupun yang tidak tertulis.
Contohnya, apabila kita membuang kulit
pisang sembarangan, maka dapat berakibat
mengubah postur tubuh seseorang yang
jatuh akibat kulit pisang tersebut. Contoh
lainnya, duduk yang tidak benar juga dapat
mengubah postur tubuh kita
1. Sinartrosis
2. Amfiartrosis
3. Diartrosis
II. TENDON
next
III. LIGAMEN
IV. OTOT
Otot memiliki 3 karakter,
yaitu:
 Reflek postural kelompok otot “opposing”
 Dalam menghasilkan suatu gerak, suatu otot
tidak bekerja sendirian, tetapi selalu
berpasangan dengan otot lain. Bila suatu otot
berkontraksi, akan menggerakkan tulang
yang dilekatinya kesuatu arah tertentu,
sedangkan otot yang lain, yang merupakan
pasangannya akan menggerakkan kearah lain
yang berlawanan.
Sifat kerja otot dibedakan
menjadi dua, yaitu :
B. Sinergis
 Tujuan:
1. Menentukan perubahan normal akibat dari
tumbang
2. Mengidentifikasi postur tubuh yang jelek.
3. Mempelajari kebutuhan untuk
mempertahankan postur tubuh yang baik.
4. Mengidentifikasi kelemahan otot dan
kerusakan motorik lainnya.
 Body alignment dapat dengan mudah
diobservasi dengan cara:
1. Berdiri didepan pasien untuk
mengevaluasi frontal plane pada saat
berdiri dan duduk.
2. Berdiri secara lateral untuk memandang
sagital plane.
3.Menanyakan kepada pasien apakah
merasa nyaman dengan posisi yang diambil
Perubahan dalam postur
 Skeoliosis, jika tulang belakang melengkung
kearah samping atau lateral sehingga badan
tampak melengkung kekiri atau kekanan,
 Kifosis, jika terjadi perubahan kelekungan
ruas tulang belakang pada daerah punggung
sehingga penderitanya tampak bengkong.
 Lordosis, jika ruas tulang belakang
melengkung didaerah lumbal atau pinggang
sehingga pada posisi tubuh tegak, kepala
seperti tertarik kebelakang
Transport pasien & body aligment

Contenu connexe

Tendances

M6 kb4 tindakan mobilisasi, ambulasi dan personal hygiene-fix
M6 kb4   tindakan mobilisasi, ambulasi dan personal hygiene-fixM6 kb4   tindakan mobilisasi, ambulasi dan personal hygiene-fix
M6 kb4 tindakan mobilisasi, ambulasi dan personal hygiene-fixppghybrid4
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanAde Rahman
 
Kebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitasKebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitasCahya
 
Konsep stress & adaptasi
Konsep stress & adaptasiKonsep stress & adaptasi
Konsep stress & adaptasianita sriwaty
 
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan NutrisiAsuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisipjj_kemenkes
 
Body alignment (postur tubuh)
Body alignment (postur tubuh)Body alignment (postur tubuh)
Body alignment (postur tubuh)rosellamarie
 
Jenis jenis pemberian posisi tubuh pada pasien
Jenis jenis pemberian posisi tubuh pada pasienJenis jenis pemberian posisi tubuh pada pasien
Jenis jenis pemberian posisi tubuh pada pasienWarung Bidan
 
Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan NutrisiKonsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisipjj_kemenkes
 
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)Fransiska Oktafiani
 
Pemenuhan kebutuhan nutrisi
Pemenuhan kebutuhan nutrisiPemenuhan kebutuhan nutrisi
Pemenuhan kebutuhan nutrisiSulistia Rini
 
Asuhan keperawatan diare
Asuhan keperawatan diareAsuhan keperawatan diare
Asuhan keperawatan diareYudha09
 

Tendances (20)

Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Kebutuhan rasa aman dan nyamanKebutuhan rasa aman dan nyaman
Kebutuhan rasa aman dan nyaman
 
Pendelegasian Dalam Keperawatan
Pendelegasian Dalam KeperawatanPendelegasian Dalam Keperawatan
Pendelegasian Dalam Keperawatan
 
M6 kb4 tindakan mobilisasi, ambulasi dan personal hygiene-fix
M6 kb4   tindakan mobilisasi, ambulasi dan personal hygiene-fixM6 kb4   tindakan mobilisasi, ambulasi dan personal hygiene-fix
M6 kb4 tindakan mobilisasi, ambulasi dan personal hygiene-fix
 
Sop vulva hygiene
Sop vulva hygieneSop vulva hygiene
Sop vulva hygiene
 
Sp 7 diagnosa
Sp 7 diagnosaSp 7 diagnosa
Sp 7 diagnosa
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatan
 
Kebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitasKebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitas
 
Konsep stress & adaptasi
Konsep stress & adaptasiKonsep stress & adaptasi
Konsep stress & adaptasi
 
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan NutrisiAsuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
 
Body alignment (postur tubuh)
Body alignment (postur tubuh)Body alignment (postur tubuh)
Body alignment (postur tubuh)
 
Posisi pasien kdtk 1
Posisi pasien kdtk 1Posisi pasien kdtk 1
Posisi pasien kdtk 1
 
Jenis jenis pemberian posisi tubuh pada pasien
Jenis jenis pemberian posisi tubuh pada pasienJenis jenis pemberian posisi tubuh pada pasien
Jenis jenis pemberian posisi tubuh pada pasien
 
Konsep dan-perspektif-kmb
Konsep dan-perspektif-kmbKonsep dan-perspektif-kmb
Konsep dan-perspektif-kmb
 
Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan NutrisiKonsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
 
Sp isolasi sosial
Sp isolasi sosialSp isolasi sosial
Sp isolasi sosial
 
sop-rom
sop-romsop-rom
sop-rom
 
Konsep kehilangan
Konsep kehilanganKonsep kehilangan
Konsep kehilangan
 
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
 
Pemenuhan kebutuhan nutrisi
Pemenuhan kebutuhan nutrisiPemenuhan kebutuhan nutrisi
Pemenuhan kebutuhan nutrisi
 
Asuhan keperawatan diare
Asuhan keperawatan diareAsuhan keperawatan diare
Asuhan keperawatan diare
 

Similaire à Transport pasien & body aligment (20)

Motor relearning program
Motor relearning programMotor relearning program
Motor relearning program
 
1
11
1
 
Kebutuhan mekanika tubuh dan ambulasi
Kebutuhan mekanika tubuh dan ambulasiKebutuhan mekanika tubuh dan ambulasi
Kebutuhan mekanika tubuh dan ambulasi
 
Fajarudin imobilisasi
Fajarudin imobilisasiFajarudin imobilisasi
Fajarudin imobilisasi
 
Biomekanika
Biomekanika Biomekanika
Biomekanika
 
11.ekstr, stab, trans penderita
11.ekstr, stab, trans penderita11.ekstr, stab, trans penderita
11.ekstr, stab, trans penderita
 
Biomekanika olahraga dayung
Biomekanika olahraga dayungBiomekanika olahraga dayung
Biomekanika olahraga dayung
 
BIOMEKANIKA.pptx
BIOMEKANIKA.pptxBIOMEKANIKA.pptx
BIOMEKANIKA.pptx
 
Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas
Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas
Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas
 
Senam lantai
Senam lantaiSenam lantai
Senam lantai
 
Senam lantai
Senam lantaiSenam lantai
Senam lantai
 
stretching exercise
stretching exercisestretching exercise
stretching exercise
 
Definisi rom
Definisi romDefinisi rom
Definisi rom
 
Final_Perawatan Lansia Masalah Khusus.pptx
Final_Perawatan Lansia Masalah Khusus.pptxFinal_Perawatan Lansia Masalah Khusus.pptx
Final_Perawatan Lansia Masalah Khusus.pptx
 
Leaflet sarman
Leaflet sarmanLeaflet sarman
Leaflet sarman
 
Pjok bab 6
Pjok bab 6Pjok bab 6
Pjok bab 6
 
ROM
ROMROM
ROM
 
Leaflet sarman
Leaflet sarmanLeaflet sarman
Leaflet sarman
 
Leaflet sarman
Leaflet sarmanLeaflet sarman
Leaflet sarman
 
Makalah senam lantai(1)
Makalah senam lantai(1)Makalah senam lantai(1)
Makalah senam lantai(1)
 

Plus de Cahya

Database kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi buruk
Database kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi burukDatabase kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi buruk
Database kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi burukCahya
 
Thermofisika keperawatan
Thermofisika keperawatanThermofisika keperawatan
Thermofisika keperawatanCahya
 
Biooptik
BiooptikBiooptik
BiooptikCahya
 
Terapi panas
Terapi panasTerapi panas
Terapi panasCahya
 
Siklus tidur
Siklus tidurSiklus tidur
Siklus tidurCahya
 
Remaja dan HIV AIDS
Remaja dan HIV AIDSRemaja dan HIV AIDS
Remaja dan HIV AIDSCahya
 
Kebutuhan seksualitas
Kebutuhan seksualitasKebutuhan seksualitas
Kebutuhan seksualitasCahya
 
Penyimpangan seksual
Penyimpangan seksualPenyimpangan seksual
Penyimpangan seksualCahya
 
Siklus sirkardian
Siklus sirkardianSiklus sirkardian
Siklus sirkardianCahya
 
Kebutuhan rasa aman nyaman
Kebutuhan rasa aman nyamanKebutuhan rasa aman nyaman
Kebutuhan rasa aman nyamanCahya
 
Aspek seksualitas dalam keperawatan
Aspek seksualitas dalam keperawatanAspek seksualitas dalam keperawatan
Aspek seksualitas dalam keperawatanCahya
 
ANFIS sistem reproduksi
ANFIS sistem reproduksiANFIS sistem reproduksi
ANFIS sistem reproduksiCahya
 
Trend issue pengobatan
Trend issue pengobatanTrend issue pengobatan
Trend issue pengobatanCahya
 
Peran perawat dalam pengobatan
Peran perawat dalam pengobatanPeran perawat dalam pengobatan
Peran perawat dalam pengobatanCahya
 
Farmakologi
FarmakologiFarmakologi
FarmakologiCahya
 
Nutrisi pada gangguan sistem pencernaan makanan
Nutrisi pada gangguan sistem pencernaan makananNutrisi pada gangguan sistem pencernaan makanan
Nutrisi pada gangguan sistem pencernaan makananCahya
 
Nutrisi pada gangguan sistem kardiovaskuler
Nutrisi pada gangguan sistem kardiovaskulerNutrisi pada gangguan sistem kardiovaskuler
Nutrisi pada gangguan sistem kardiovaskulerCahya
 
Konsep dasar ilmu gizi
Konsep dasar ilmu giziKonsep dasar ilmu gizi
Konsep dasar ilmu giziCahya
 
Jenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makananJenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makananCahya
 
Diit pada kanker
Diit pada kankerDiit pada kanker
Diit pada kankerCahya
 

Plus de Cahya (20)

Database kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi buruk
Database kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi burukDatabase kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi buruk
Database kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi buruk
 
Thermofisika keperawatan
Thermofisika keperawatanThermofisika keperawatan
Thermofisika keperawatan
 
Biooptik
BiooptikBiooptik
Biooptik
 
Terapi panas
Terapi panasTerapi panas
Terapi panas
 
Siklus tidur
Siklus tidurSiklus tidur
Siklus tidur
 
Remaja dan HIV AIDS
Remaja dan HIV AIDSRemaja dan HIV AIDS
Remaja dan HIV AIDS
 
Kebutuhan seksualitas
Kebutuhan seksualitasKebutuhan seksualitas
Kebutuhan seksualitas
 
Penyimpangan seksual
Penyimpangan seksualPenyimpangan seksual
Penyimpangan seksual
 
Siklus sirkardian
Siklus sirkardianSiklus sirkardian
Siklus sirkardian
 
Kebutuhan rasa aman nyaman
Kebutuhan rasa aman nyamanKebutuhan rasa aman nyaman
Kebutuhan rasa aman nyaman
 
Aspek seksualitas dalam keperawatan
Aspek seksualitas dalam keperawatanAspek seksualitas dalam keperawatan
Aspek seksualitas dalam keperawatan
 
ANFIS sistem reproduksi
ANFIS sistem reproduksiANFIS sistem reproduksi
ANFIS sistem reproduksi
 
Trend issue pengobatan
Trend issue pengobatanTrend issue pengobatan
Trend issue pengobatan
 
Peran perawat dalam pengobatan
Peran perawat dalam pengobatanPeran perawat dalam pengobatan
Peran perawat dalam pengobatan
 
Farmakologi
FarmakologiFarmakologi
Farmakologi
 
Nutrisi pada gangguan sistem pencernaan makanan
Nutrisi pada gangguan sistem pencernaan makananNutrisi pada gangguan sistem pencernaan makanan
Nutrisi pada gangguan sistem pencernaan makanan
 
Nutrisi pada gangguan sistem kardiovaskuler
Nutrisi pada gangguan sistem kardiovaskulerNutrisi pada gangguan sistem kardiovaskuler
Nutrisi pada gangguan sistem kardiovaskuler
 
Konsep dasar ilmu gizi
Konsep dasar ilmu giziKonsep dasar ilmu gizi
Konsep dasar ilmu gizi
 
Jenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makananJenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makanan
 
Diit pada kanker
Diit pada kankerDiit pada kanker
Diit pada kanker
 

Dernier

KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxrosintauli1
 
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptxMateri Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptxDocApizz
 
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptpartograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptchoukocat
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksihaslinahaslina3
 
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).pptnurifat
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccanangkuniawan
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbSendaUNNES
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptHenryAdhySantoso
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybankcsooyoung073
 
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptxMekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptxALHIDAYAHRMALLORONG2
 
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungobat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungariniastuti020
 
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiobat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiariniastuti020
 
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docxMAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docxcholiftiara1
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIgermanaaprianineno
 

Dernier (15)

KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
 
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptxMateri Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
 
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptpartograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
 
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
 
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptxMekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
 
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungobat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
 
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiobat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
 
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docxMAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
 

Transport pasien & body aligment

  • 3.
  • 4. KRITERIA MENGANGKAT  Posisi Beban : beban yg akan diangkat berada sedekat mungkin dgn pengangkat.  Posisi tubuh : tubuh diposisikan dgn batang tubuh tegak sehingga kelompok otot multiple bekerja sama dgn sinkron.  Berat maksimum : ≥ 35 % BB orang yg mengangkat. Ners BB 59 tdk boleh mengangkat klien imobilisasi dgn BB 45,5 Kg.
  • 5. MEKANIKA TUBUH PADA SAAT PENGANGKATAN  Yang paling kuat dalam tubuh manusia adalah tulang  Diantara tulang yang terkuat adalah tulang paha (femur)  Otot-otot yang beraksi pada tulang tersebut juga yang terkuat  Pengangkatan harus dilakukan dengan tenaga terutama di paha, bukan membungkuk
  • 6. PANDUAN DALAM MENGANGKAT PENDERITA 1. Kenali kemampuan diri dan kemampuan pasangan kita. (Selalu Komunikasi) 2. Kedua kaki berjarak sebahu kita, satu kaki sedikit di depan kaki sebelahnya 3. Berjongkok, jangan membungkuk, saat mengangkat punggung harus selalu dijaga lurus. 4. Tangan yang memegang menghadap kedepan 5. Tubuh sedekat mungkin ke beban yang harus diangkat. 6. Jangan memutar tubuh saat mengangkat 7. Panduan ini juga berlaku saat menarik/mendorong pasien.
  • 7. Jenis Transport Pasien  Memindahkan pasien ke kursi Roda  Memindahkan pasien ke branchard  Merubah posisi pasien
  • 8. Jenis Transport Pasien  Memindahkan pasien ke kursi Roda  Memindahkan pasien ke branchard  Merubah posisi pasien
  • 9. 1. Duduk di tempat di atas tempat tidur. Cara pelaksanaan = a. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur. b. Anjurkan pasien untuk meletakkan tangan di samping badannya, dengan telapak tangan menghadap ke bawah. c. Berdirilah di samping tempat tidur, lalu letakkan tangan pada bahu pasien. d. Bantu pasien untuk duduk dan beri penopang / bantal.
  • 10. Membantu pasien duduk di atas tempat tidur
  • 11. 2. Turun dan berdiri Cara pelaksanaan = a. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur. b. Atur kursi roda dalam posisi terkunci. c. Berdirilah menghadap pasien dengan kedua kaki merenggang. d. Fleksikan lutut dan pinggang petugas. e. Anjurkan pasien untuk meletakkan kedua tangannya di bahu petugas dan letakkan kedu tangan petugas di samping kanan kiri pinggang pasien.
  • 12. Lanjutan…turun dan berdiri… f. Ketika pasien melangkah ke lantai, tahan lutut petugas pada lutut pasien. g. Bantu berdiri tegak dan jalan sampai ke kursi. h. Bantu pasien duduk di kursi dan atur posisi dengan nyaman.
  • 14. 3. Membantu Berjalan Cara pelaksanaan = a. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur. b. Anjurkan pasien untuk meletakkan tangan di samping badan atau memegang telapak tangan petugas. c. Berdiri di samping pasien serta pegang telapak dan lengan pada bahu pasien. d. Bantu pasien untuk jalan.
  • 16.  Tindakan memindahkan pasien yang tidak boleh berjalan dari tempat tidur ke branchard.  Cara pelaksanaan = 1. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur. 2. Atur branchard dalam posisi terkunci. 3. Bantu pasien dengan 2-3 orang. 4. Berdiri menghadap pasien. 5. Silangkan tangan pasien di depan dada. 6. Tekuk lutut petugas, lalu masukkan tangan ke bawah tubuh pasien.
  • 17. Lanjutan… 7. Orang pertama meletakkan tangan di bawah leher / bahu dan bawah pinggang. Orang kedua meletakkan tangan di bawah pinggang dan panggul pasien. Orang ketiga meletakkan tangan di bawah pinggul dan kaki. 8. Angkat bersama – sama dan pindahkan ke branchard. 9. Atur posisi pasien di branchard.
  • 19. Jenis-jenis pengaturan posisi tubuh pasien :  Posisi fowler  Posisi Semifowler  Posisi Sim  Posisi Trendelenburg  Posisi Dorsal Recumbent  Posisi Lithotomi atau mengangkat kedua kaki  Posisi Genu Pectoral
  • 22. POSISI FOWLER  PELAKSANAAN 1. Pasien di dudukkan, sandaran punggung atau kursi diletakkan dibawah/diatas kasur dibagian kepala sampai setengah duduk dan dirapikan. Bantal disusun menurut kebutuhan, pasien dibaringkan kembali dan pada ujung kakinya dipasang penahan. 2. Pada tempat tidur functional bed, langsung diatur ½ duduk, dibawah lutut ditinggikan sesuai kebutuhan, kedua lengan ditopang dengan bantal 3. Pasien dirapikan
  • 28. POSISI TRENDELENBURG  PERSIAPAN ALAT 1. Balok penopang kaki ditempat tidur 2. Bantal 3. Tempat tidur khusus  PELAKSANAAN 1. tempat tidur dibagian kaki di tingikan dengan balok 2. Pasien dibaringkan terlentang tanpa bantal, dan di bawah lipatan lutut diberi bantal 3. Diantara kepala pasien dan ujung tempat tidur diberi bantal sebagai penahan 4. Pada tempat tidur khusus bagian kakinya dapat langsung ditinggikan sesuai kebutuhan.
  • 33. POSISI LITHOTOMY  PERSIAPAN ALAT 1. Tempat tiur khusus pemeriksaan kebidanan (gynekologi bed) 2. Selimut atau kain penutup  PELAKSANAAN 1. Pasien berbaring terlentang dan pakaian bawah dibuka 2. Kedua kaki ditekuk dan di bantu oleh bidan untuk meletakkannya pada penahan lutut.
  • 35. POSISI GENU PECTORAL (KNEE CHEST/MENUNGGING)
  • 38.
  • 39.
  • 40.  Body alignmen baik akan meningkatkan keseimbangan yang optimal dan fungsi tubuh yang maksimal, baik dalam posisi berdiri, duduk, maupun tidur. Body aligment yang baik: keseimbangan pada persendian otot, tendon, ligamen. Postur tubuh seseorang adalah salah satu hal yang harus dikaji untuk melihat. - Status kesehatan - Fisikal fitness - Daya tarik seseorang
  • 41. Prinsip-prinsip body alignment 1. Keseimbangan dapat di pertahankan jika garis gravitasi (line of gravity-garis imajiner vertikal) melewati pusat gravitasi ( center of gravity-titik yang berada di pertengahan garis tubuh) dan dasar tumpuan (base of support-posisi menyangga atau menopang tubuh). 2. Jika dasar tumpuan lebih luas dan pusat gravitasi lebih rendah, kestabilan dan keseimbangan akan lebih besar. 3. Jika gravitasi berada di luar pusat dasar tumpuan, energi akan lebih banyak di gunakan untuk mempertahankan keseimbangan. 4. Dasar tumpuan yang luas dan bagian-bagian dari postur tubuh yang baik akan menghemat energi dan mencegah kelelahan otot. 5. Perubahan dalam posisi tubuh membantu mencegah ketidaknyamanan otot. 6. Memperkuat otot yang lemah dapat membantu mencegah kekakuan otot dan ligamen. 7. Posisi dan aktifitas yang berfariasi dapat membantu mempertahankan otot dan mencegah kelelahan. 8. Pergantian antara masa aktifitas dan istirahat dapat mencegah kelelahan. 9. Membagi keseimbangan antara aktifitas pada lengan dan kaki untuk mencegah beban belakang. 10. Postur yang buruk dalam waktu yang lama dapat menimbulkan rasa nyeri, kelelahan otot, dan kontraktur
  • 42. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Postur Tubuh  Status kesehatanmenimbulkan suatu keadaan yang tidak optimal pada bagian tubuh kita yang terlalu mengalami kelelahan sehingga akan berpengaruh terhadap postur tubuh. Misalnya orang sakit yang kurang beraktifitas atau bergerak  Nutrisi. Nutrisi merupakan bahan untuk menghasikan energi yang di gunakan dalam membantu proses pengaturan keseimbangan organ otot, tendon, ligamen, dan persendian. Apabila status nutrusi kurang, kebutuhan energi pada organ tersebut akan kurang sehingga memengaruhi proses keseimbangan.
  • 43.  Gaya Hidupmerupakan suatu pola/ cara kita dalam mengatur kegiatan sehari-hari baik itu berupa pola makan, olahraga, maupun istirahat. Apabila kita tidak dapat mengatur gaya hidup maka dapat dikatakan bahwa gaya hidup kita tidak sehat. Perubahan pola hidup seseorang dapat menyebabkan stress dan kemungkinan besar akan menyebabkan kecerobohan dalam beraktifitas.
  • 44.  Perilaku dan nilai. Perilaku merupakan tindakan seseorang untuk mencapai tujuan hidup menurut aturan yang telah ada baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Contohnya, apabila kita membuang kulit pisang sembarangan, maka dapat berakibat mengubah postur tubuh seseorang yang jatuh akibat kulit pisang tersebut. Contoh lainnya, duduk yang tidak benar juga dapat mengubah postur tubuh kita
  • 45.
  • 46.
  • 47.
  • 52. next
  • 55. Otot memiliki 3 karakter, yaitu:
  • 56.  Reflek postural kelompok otot “opposing”  Dalam menghasilkan suatu gerak, suatu otot tidak bekerja sendirian, tetapi selalu berpasangan dengan otot lain. Bila suatu otot berkontraksi, akan menggerakkan tulang yang dilekatinya kesuatu arah tertentu, sedangkan otot yang lain, yang merupakan pasangannya akan menggerakkan kearah lain yang berlawanan.
  • 57. Sifat kerja otot dibedakan menjadi dua, yaitu :
  • 59.
  • 60.  Tujuan: 1. Menentukan perubahan normal akibat dari tumbang 2. Mengidentifikasi postur tubuh yang jelek. 3. Mempelajari kebutuhan untuk mempertahankan postur tubuh yang baik. 4. Mengidentifikasi kelemahan otot dan kerusakan motorik lainnya.
  • 61.  Body alignment dapat dengan mudah diobservasi dengan cara: 1. Berdiri didepan pasien untuk mengevaluasi frontal plane pada saat berdiri dan duduk. 2. Berdiri secara lateral untuk memandang sagital plane. 3.Menanyakan kepada pasien apakah merasa nyaman dengan posisi yang diambil
  • 62. Perubahan dalam postur  Skeoliosis, jika tulang belakang melengkung kearah samping atau lateral sehingga badan tampak melengkung kekiri atau kekanan,  Kifosis, jika terjadi perubahan kelekungan ruas tulang belakang pada daerah punggung sehingga penderitanya tampak bengkong.  Lordosis, jika ruas tulang belakang melengkung didaerah lumbal atau pinggang sehingga pada posisi tubuh tegak, kepala seperti tertarik kebelakang