4. KRITERIA MENGANGKAT
Posisi Beban : beban yg akan diangkat berada
sedekat mungkin dgn pengangkat.
Posisi tubuh : tubuh diposisikan dgn batang
tubuh tegak sehingga kelompok otot multiple
bekerja sama dgn sinkron.
Berat maksimum : ≥ 35 % BB orang yg
mengangkat. Ners BB 59 tdk boleh
mengangkat klien imobilisasi dgn BB 45,5
Kg.
5. MEKANIKA TUBUH PADA SAAT
PENGANGKATAN
Yang paling kuat dalam tubuh manusia
adalah tulang
Diantara tulang yang terkuat adalah tulang
paha (femur)
Otot-otot yang beraksi pada tulang
tersebut juga yang terkuat
Pengangkatan harus dilakukan dengan
tenaga terutama di paha, bukan
membungkuk
6. PANDUAN DALAM MENGANGKAT
PENDERITA
1. Kenali kemampuan diri dan kemampuan pasangan kita.
(Selalu Komunikasi)
2. Kedua kaki berjarak sebahu kita, satu kaki sedikit di
depan kaki sebelahnya
3. Berjongkok, jangan membungkuk, saat mengangkat
punggung harus selalu dijaga lurus.
4. Tangan yang memegang menghadap kedepan
5. Tubuh sedekat mungkin ke beban yang harus diangkat.
6. Jangan memutar tubuh saat mengangkat
7. Panduan ini juga berlaku saat menarik/mendorong
pasien.
7. Jenis Transport Pasien
Memindahkan pasien ke kursi Roda
Memindahkan pasien ke branchard
Merubah posisi pasien
8. Jenis Transport Pasien
Memindahkan pasien ke kursi Roda
Memindahkan pasien ke branchard
Merubah posisi pasien
9. 1. Duduk di tempat di atas tempat tidur.
Cara pelaksanaan =
a. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur.
b. Anjurkan pasien untuk meletakkan tangan di
samping badannya, dengan telapak tangan
menghadap ke bawah.
c. Berdirilah di samping tempat tidur, lalu letakkan
tangan pada bahu pasien.
d. Bantu pasien untuk duduk dan beri penopang /
bantal.
11. 2. Turun dan berdiri
Cara pelaksanaan =
a. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur.
b. Atur kursi roda dalam posisi terkunci.
c. Berdirilah menghadap pasien dengan kedua kaki
merenggang.
d. Fleksikan lutut dan pinggang petugas.
e. Anjurkan pasien untuk meletakkan kedua tangannya di
bahu petugas dan letakkan kedu tangan petugas di
samping kanan kiri pinggang pasien.
12. Lanjutan…turun dan berdiri…
f. Ketika pasien melangkah ke lantai, tahan lutut
petugas pada lutut pasien.
g. Bantu berdiri tegak dan jalan sampai ke kursi.
h. Bantu pasien duduk di kursi dan atur posisi
dengan nyaman.
14. 3. Membantu Berjalan
Cara pelaksanaan =
a. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur.
b. Anjurkan pasien untuk meletakkan tangan di
samping badan atau memegang telapak tangan
petugas.
c. Berdiri di samping pasien serta pegang telapak dan
lengan pada bahu pasien.
d. Bantu pasien untuk jalan.
16. Tindakan memindahkan pasien yang tidak boleh
berjalan dari tempat tidur ke branchard.
Cara pelaksanaan =
1. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur.
2. Atur branchard dalam posisi terkunci.
3. Bantu pasien dengan 2-3 orang.
4. Berdiri menghadap pasien.
5. Silangkan tangan pasien di depan dada.
6. Tekuk lutut petugas, lalu masukkan tangan ke
bawah tubuh pasien.
17. Lanjutan…
7. Orang pertama meletakkan tangan di bawah
leher / bahu dan bawah pinggang. Orang
kedua meletakkan tangan di bawah
pinggang dan panggul pasien. Orang ketiga
meletakkan tangan di bawah pinggul dan
kaki.
8. Angkat bersama – sama dan pindahkan ke
branchard.
9. Atur posisi pasien di branchard.
19. Jenis-jenis pengaturan posisi
tubuh pasien :
Posisi fowler
Posisi Semifowler
Posisi Sim
Posisi Trendelenburg
Posisi Dorsal Recumbent
Posisi Lithotomi atau mengangkat kedua kaki
Posisi Genu Pectoral
22. POSISI FOWLER
PELAKSANAAN
1. Pasien di dudukkan, sandaran punggung atau
kursi diletakkan dibawah/diatas kasur dibagian
kepala sampai setengah duduk dan dirapikan.
Bantal disusun menurut kebutuhan, pasien
dibaringkan kembali dan pada ujung kakinya
dipasang penahan.
2. Pada tempat tidur functional bed, langsung
diatur ½ duduk, dibawah lutut ditinggikan sesuai
kebutuhan, kedua lengan ditopang dengan
bantal
3. Pasien dirapikan
28. POSISI TRENDELENBURG
PERSIAPAN ALAT
1. Balok penopang kaki ditempat tidur
2. Bantal
3. Tempat tidur khusus
PELAKSANAAN
1. tempat tidur dibagian kaki di tingikan dengan balok
2. Pasien dibaringkan terlentang tanpa bantal, dan di
bawah lipatan lutut diberi bantal
3. Diantara kepala pasien dan ujung tempat tidur diberi
bantal sebagai penahan
4. Pada tempat tidur khusus bagian kakinya dapat
langsung ditinggikan sesuai kebutuhan.
33. POSISI LITHOTOMY
PERSIAPAN ALAT
1. Tempat tiur khusus pemeriksaan
kebidanan (gynekologi bed)
2. Selimut atau kain penutup
PELAKSANAAN
1. Pasien berbaring terlentang dan pakaian
bawah dibuka
2. Kedua kaki ditekuk dan di bantu oleh bidan
untuk meletakkannya pada penahan lutut.
40. Body alignmen baik akan meningkatkan
keseimbangan yang optimal dan fungsi tubuh
yang maksimal, baik dalam posisi berdiri, duduk,
maupun tidur. Body aligment yang baik:
keseimbangan pada persendian otot, tendon,
ligamen.
Postur tubuh seseorang adalah salah satu hal
yang harus dikaji untuk melihat.
- Status kesehatan
- Fisikal fitness
- Daya tarik seseorang
41. Prinsip-prinsip body alignment
1. Keseimbangan dapat di pertahankan jika garis gravitasi (line of gravity-garis imajiner
vertikal) melewati pusat gravitasi ( center of gravity-titik yang berada di pertengahan
garis tubuh) dan dasar tumpuan (base of support-posisi menyangga atau menopang
tubuh).
2. Jika dasar tumpuan lebih luas dan pusat gravitasi lebih rendah, kestabilan dan
keseimbangan akan lebih besar.
3. Jika gravitasi berada di luar pusat dasar tumpuan, energi akan lebih banyak di gunakan
untuk mempertahankan keseimbangan.
4. Dasar tumpuan yang luas dan bagian-bagian dari postur tubuh yang baik akan
menghemat energi dan mencegah kelelahan otot.
5. Perubahan dalam posisi tubuh membantu mencegah ketidaknyamanan otot.
6. Memperkuat otot yang lemah dapat membantu mencegah kekakuan otot dan
ligamen.
7. Posisi dan aktifitas yang berfariasi dapat membantu mempertahankan otot dan
mencegah kelelahan.
8. Pergantian antara masa aktifitas dan istirahat dapat mencegah kelelahan.
9. Membagi keseimbangan antara aktifitas pada lengan dan kaki untuk mencegah beban
belakang.
10. Postur yang buruk dalam waktu yang lama dapat menimbulkan rasa nyeri, kelelahan
otot, dan kontraktur
42. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Postur Tubuh
Status kesehatanmenimbulkan suatu keadaan
yang tidak optimal pada bagian tubuh kita yang
terlalu mengalami kelelahan sehingga akan
berpengaruh terhadap postur tubuh. Misalnya orang
sakit yang kurang beraktifitas atau bergerak
Nutrisi. Nutrisi merupakan bahan untuk
menghasikan energi yang di gunakan dalam
membantu proses pengaturan keseimbangan organ
otot, tendon, ligamen, dan persendian. Apabila
status nutrusi kurang, kebutuhan energi pada organ
tersebut akan kurang sehingga memengaruhi proses
keseimbangan.
43. Gaya Hidupmerupakan suatu pola/ cara
kita dalam mengatur kegiatan sehari-hari
baik itu berupa pola makan, olahraga,
maupun istirahat. Apabila kita tidak dapat
mengatur gaya hidup maka dapat dikatakan
bahwa gaya hidup kita tidak
sehat. Perubahan pola hidup seseorang dapat
menyebabkan stress dan kemungkinan besar
akan menyebabkan kecerobohan dalam
beraktifitas.
44. Perilaku dan nilai. Perilaku merupakan
tindakan seseorang untuk mencapai tujuan
hidup menurut aturan yang telah ada baik
yang tertulis maupun yang tidak tertulis.
Contohnya, apabila kita membuang kulit
pisang sembarangan, maka dapat berakibat
mengubah postur tubuh seseorang yang
jatuh akibat kulit pisang tersebut. Contoh
lainnya, duduk yang tidak benar juga dapat
mengubah postur tubuh kita
56. Reflek postural kelompok otot “opposing”
Dalam menghasilkan suatu gerak, suatu otot
tidak bekerja sendirian, tetapi selalu
berpasangan dengan otot lain. Bila suatu otot
berkontraksi, akan menggerakkan tulang
yang dilekatinya kesuatu arah tertentu,
sedangkan otot yang lain, yang merupakan
pasangannya akan menggerakkan kearah lain
yang berlawanan.
60. Tujuan:
1. Menentukan perubahan normal akibat dari
tumbang
2. Mengidentifikasi postur tubuh yang jelek.
3. Mempelajari kebutuhan untuk
mempertahankan postur tubuh yang baik.
4. Mengidentifikasi kelemahan otot dan
kerusakan motorik lainnya.
61. Body alignment dapat dengan mudah
diobservasi dengan cara:
1. Berdiri didepan pasien untuk
mengevaluasi frontal plane pada saat
berdiri dan duduk.
2. Berdiri secara lateral untuk memandang
sagital plane.
3.Menanyakan kepada pasien apakah
merasa nyaman dengan posisi yang diambil
62. Perubahan dalam postur
Skeoliosis, jika tulang belakang melengkung
kearah samping atau lateral sehingga badan
tampak melengkung kekiri atau kekanan,
Kifosis, jika terjadi perubahan kelekungan
ruas tulang belakang pada daerah punggung
sehingga penderitanya tampak bengkong.
Lordosis, jika ruas tulang belakang
melengkung didaerah lumbal atau pinggang
sehingga pada posisi tubuh tegak, kepala
seperti tertarik kebelakang