SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  19
IMMUNE RECONSTITUTION
INFLAMMATORY SYNDROME (IRIS)
PENDAHULUAN
 peningkatan akses pembarian ARV di
Negara berkembang
 Penerima ARV telah meningkat lebih dari 30 kali
lipat (dari 300.000 pada tahun 2002 menjadi 9,7
juta di 2012) dan
 ARV pada awal infeksi HIV meningkatkan
hasil yang lebih baik
 mortalitas pasien HIV menurun  dari 2,3
juta ( 2005) turun menjadi 1,6 jua(2012)
 Immune reconstitution inflammatory
syndrome (IRIS)
HIV-ARV10-32 % IRIS Rawat inap 76%
 Study : dari 13.103 HIV yang memulai ARV 1.699 (13%) IRIS.13
 Study lain (16,1%)
 HIV ARV 10-32% IRIS
 Mortalitas IRIS 0-15%
 IRIS- SSP  20,8-75%
EPIDEMIOLOGI
Immunopatogenesis
Tanda: Lokal
Edema jarinngan local
Peradangan lokal
Respon
system imun
bawaan
aktivitas sitokin proinflamasi berlebihan
Faktor Resiko
 Jumlah CD 4 rendah
 IO yang Tinggi
 Penurunnya respon
inflamasi pada IO
 Durasi terapi Io yang pendek
sebelum memulai ARV
Jumlah Antigen yang
tinggi
Inisiasi ARV
Mekanisme yang memungkinkan:
 Sistem imun bawaan dan
system imun adaptive yang
terganggu
 pemulihan respon imun
seluler pathogen spesifik
yang tinggi
 Kerusakan sel T regulator
Disfungsi Sel Imun
Respon
system imun
didapat
Tanda: Sistemik
Respon inflamasi sistemikGejala IRIS
Immunopatogenesis
IRIS unmasking, adanya infeksi baru dan
munculnya gejala klinis infeksi setelah pemberian
ARV dan ditemukan adanya patogen.
IRIS paradoksal, infeksi dan gejala klinisnya telah di ketahui
sebelumnya dan telah diberi terapi tetapi gejala klinis justru
semakin memburuk setelah inisiasi ARV dan patogen
penyebab infeksi menghilang
Didiagnosis
adanya IO (dan
mendapat terapi)
Inisiasi ARV
IRIS Paradoksikal
Diagnosa banding:
1. Toksisitaas ARV/IO
2. Resistensi obat IO
3. Infeksi IO baru
perbaikan
Diagnosis baru IOInisiasi ARV
1. IRIS Unmasking
2. defisiensi imun terus
menerus
Immunopatogenesis
MANIFESTASI KLINIS
 Gejala klinis iris bervariasi
 secara umum gejala yang
muncul berupa tanda
tanda peradangan
takikardia, batuk atau
pembengkakan kelenjar
limfe.
 Waktu onset gejala IRIS
juga bervariasi, tetapi
biasanya dari beberapa
hari sampai 6 bulan
setelah memulai
pemberian ARV.
TB-IRIS
 Paling sering Tb-IRIS Paradok
 Muncul 2 bulan post ARV paling
sering 2-3 minggu
 gejala pernapasan (batuk atau sesak
napas), memburuknya gejala
konstitusional (penurunan berat
badan, keringat malam dan demam),
pembesaran kelenjar getah bening
atau bahkan timbul nanah
 secara radiologi dapat dijumpai
infiltrat baru dan efusi pleura yang
muncul atau bertambah berat
TB-IRIS
Gambaran Radiologi Foto toraks yang menunjukkan gambaran TB-IRIS paradoksal pada pasien berusia 21
tahun setelah inisiasi ARV dengan jumlah CD4 34 sel / mm3, yang didiagnosis TB paru kategori I.
 TB-IRIS yang berat: abses visceral atau kutaneus, gangguan system saraf pusat, efusi
perikardial, sindrom pernapasan akut (ARDS), obstruksi jalan napas dan gagal ginjal akut.20,21
 Diagnosis banding TB-IRIS adalah infeksi (misalnya, pneumonia, influenza), PCP, reaksi obat
(misalnya, artropati pirazinamid), dan TB yang resistan.
Cryptococcal IRIS
 C-IRIS Paradoksikal dilaporkan terjadi 13%
-45% Cryptococcal Meningitis (CM)
 Sering Terjadi antara 4-9 minggu setelah
memulai ARV. Sampai 1thn post ARV
 Gejala klinis: sakit kepala, kaku kuduk,
gangguan penglihatan, dan muntah) dan
tanda gangguan SSP lainnya, seperti
peningkatan tekanan intrakranial,
gangguan kesadaran, kejang, dan
neurologi fokal
TB-IRIS/ C-IRIS
TB-IRIS C-IRIS
Insidensi 2% –54% 13% –45%
faktor resiko Durasi yang lebih singkat dari inisiasi
pengobatan TB ke inisiasi ARV
DisseminatedTB saat diagnosis
Jumlah CD4 rendah sebelum ARV
Penanda jamur
• Fungemia
• Titer CrAg Tinggi
peradangan SSP rendah sebelum
ARV
Onset <3 bulan
Median 14 hari
<12 bulan
Median 4–9 minggu
Diagnosa Banding TB yang resistan terhadap obat
Toksisitas obat
IO lainnya
Kepatuhan pada terapi
Relapse CM
Resistensi flukonazol
IO lainnya
Diagnostik Kultur / Uji molekuler untuk
resistansi obat
(misalnya, GeneXpert pada sputum,
kultur CSF jika gejala SSP)
Kultur jamur CSF:
Catatan: Titer CrAg (serum atau
CSF) tidak membantu
Penatalaksanaan Prednisone 1,5 mg / kg selama 14
hari, diikuti oleh 0,75 mg / kg selama
14 hari atau dikurangi sesuai dengan
respon klinis
Tidak ada bukti untuk mendukung
penggunaan steroid
Mengoptimalkan / memperkuat terapi
antijamur
Pungsi lumbal terapeutik untuk
mengurangi tekanan intrakranial
yang meningkat
Steroid jika berat atau refrakter
Sarcoma Koposi-IRIS
 Human Herpes Virus-8 (HHV-8)  pasien HIV
Sarcoma Kaposi (SK)
 paling sering di daerah dengan prevalensi HHV-
8 yang tinggi
 gejala klinis yang muncul berupa lesi
hiperpigmentasi lokal atau lesi yang luas, sering
disertai edemakulit ,mukosa mulut.
 Tidak ada obat anti-HHV-8 yang spesifik yang
terbukti efektif,
 terbatas pada peningkatan system imun dengan
pemberian ARV dan agen chemotherapeutic
sitotoksik diberikan ketika penyakit sangat luas
 SK-IRIS paradoksikal terjadi 7% -31% kasus
setelah pemberian ARV
 Perawatan untuk SK-IRIS termasuk kemoterapi
sistemik dan tindakan suportif, misalnya
radioterapi jika terjadi obstruksi jalan nafas.
 Liposomal anthracyclines (misalnya,
doxorubicin) adalah agen chemotherapeutic lini
pertama yang sering digunakan untuk SK dan
dapat diindikasikan pada SK-IRIS jika tersedia
Human paipiloma Virus
Herpes Zooster
Varicella zooster Virus
Human paipiloma
Virus
Tinea korporis Moluscum Kontangiosum
Papular Pruritic Erupttion
Agne Flare
Kondisi mukokutan yang disebabkan oleh virus,
seperti
 virus herpes simpleks yang menyebabkan
ulserasi genital,
 reaktivasi virus varicella zoster,
 virus molluscum contagiosum,
 Human papilloma Virus, dan
 infeksi jamur mukokutan (misalnya, candida,
tinea) secara kolektif membentuk tipe IRIS yang
paling umum.
 perburukan papular pruritus erupsi dan flare
jerawat
 bentuk IRIS seperti ini jarang yang
membahayakan
 Penatalaksanaan biasanya melibatkan
penargetan organisme penyebab
IRIS MUKOKUTAN
INFEKSI YANG BERHUBUNGAN DENGAN IRIS
Infeksi yang berhubungan dengan IRIS
Mycobacteria:
 Mycobacterium tuberculosis
 Kompleks Mycobacterium avium
 Mycobacterium leprae
 Bacille-Calmette-Guerin
Infeksi jamur:
 Spesies Cryptococcus
 Pneumocystis jiroveci
 Spesies Histoplasma
 Candida
Virus:
 Virus herpes simplex
 Virus herpes zoster
 Cytomegalovirus
 Virus JC
 Ensefalitis HIV
 Virus Hepatitis B dan C
 Parvovirus B19
 Moluskum kontagiosum
Protozoa:
 Toksoplasma
 Microsporidia
 Leishmania
 Cryptosporidia
Cacing:
 Schistosoma
 Strongyloides
Bakteri:
 Bartonella
 Penurunan viral load yang cepat (>log 2 pada RNA HIV,
90 hari setelah ARV)
 Jumlah CD4 awal yang rendah (terutama <50 sel / μl
atau <10%) dan peningkatan cepat setelah inisiasi ARV
 Inisiasi ARV terlalu dini setelah memulai pengobatan
infeksi oportunistik (IO)
 peningkatan beban antigenik dari infeksi oportunistik
pada inisiasi ARV (TB eparu + TB extra paru lebih
berisiko dari TB paru saja)
 Pasien yang belum pernah menggunakan ARV
FAKTOR RESIKO IRIS
Belum ada pemeriksaan Gold Standard untuk IRIS
DIAGNOSIS IRIS
Kriteria Mayor Kriteria Minor
A. Gambaran atipikal dari infeksi oportunistik
atau tumor pada pasien yang merespon ARV,
dimanifestasikan oleh salah satu dari yang
berikut:
 Penyakit lokal
 Reaksi peradangan berlebihan
 Respon inflamasi atipikal pada jaringan
yang terkena
 Perkembangan disfungsi organ atau
pembesaran yang sudah ada sebelumnya
 lesi setelah perbaikan klinis yang pasti
dengan terapi spesifik patogen sebelum
ARV dan pengecualian toksisitas
pengobatan dan diagnosis baru
1. Peningkatan jumlah CD4 setelah ARV ≥25
sel / μl
2. Peningkatan respons imun khusus untuk
patogen yang relevan
3. Resolusi spontan penyakit dengan
kelanjutan ARV
B. Penurunan viral load HIV dalam darah > 1
log10 kopi / ml
Kriteria Diagnosis IRIS menurut French et al (2004)
2 mayor / 1 mayor (A) + 2 minor
DIAGNOSIS TB-IRIS
Kriteria TB-IRIS paradox International Network for the Study of HIV-associated IRIS INSHI
A. Antecedent requirements (kedua kriteria harus dipenuhi)
 Diagnosis tuberkulosis: diagnosis tuberkulosis yang dibuat sebelum memulai ART.
 Tanggapan awal terhadap pengobatan tuberkulosis: perbaikan awal atau stabilisasi pada pengobatan anti-TB yang sesuai
sebelum memulai ART (namun, pada pasien yang memulai ART dalam 2 minggu dari memulai pengobatan TB, waktu yang
tidak mencukupi mungkin telah berlalu untuk respon klinis yang akan dilaporkan).
B. Kriteria klinis (satu kriteria mayor atau dua kriteria klinis minor diperlukan)
Terjadinya manifestasi TB-IRIS dalam 3 bulan sejak inisiasi ARV, reinitiasi, atau perubahan rejimen.
Kriteria mayor
 Baru atau pembesaran kelenjar getah bening, abses dingin, atau keterlibatan jaringan fokal lainnya
 Serositis baru atau yang memburuk
 TBC tuberkulosis baru atau memburuk
 Gambaran radiologis tuberkulosis yang baru atau yang memburuk
Kriteria minor
 Gejala konstitusional yang baru atau yang memburuk
 Gejala pernapasan yang baru atau yang memburuk
 Nyeri perut baru atau memburuk disertai dengan peritonitis, hepatomegali, splenomegali, atau adenopati perut
C. Penjelasan alternatif harus dikecualikan jika memungkinkan
• Ketahanan obat tuberkulosis, kepatuhan terhadap pengobatan yang buruk, toksisitas obat, dan infeksi oportunistik
lainnya.
PENATALAKSANAAN
penetalaksanaan IRIS masih bergantung pada observasi klinis
dan pendapat ahli saja.
Infeksi oportunistik diobati
secara optimal
Kortikosteroid
prednisolon  dosis 1,5 mg /
kg per hari selama 2 minggu
0,75 mg / kg per hari selama
2 minggu
Kontra indikasi
herpes zoster,
sarkoma Kaposi
HIV
Inisiasi ARV
IRIS (paradoksal/unmasking)
ARV tetap diteruskan
IMMUNE RECONSTITUTION INFLAMMATORY SYNDROME  iris

Contenu connexe

Tendances

Guillain barre sindrom
Guillain barre sindromGuillain barre sindrom
Guillain barre sindrom
Fionna Pohan
 
Diagnosis and Differential diagnosis of Parkinson’s disease new.pdf
Diagnosis and Differential diagnosis of Parkinson’s disease new.pdfDiagnosis and Differential diagnosis of Parkinson’s disease new.pdf
Diagnosis and Differential diagnosis of Parkinson’s disease new.pdf
suciptosucipto26
 

Tendances (20)

Meningoensefalitis: minireview
Meningoensefalitis: minireviewMeningoensefalitis: minireview
Meningoensefalitis: minireview
 
Pielonefritis
PielonefritisPielonefritis
Pielonefritis
 
P petri dbd
P petri dbdP petri dbd
P petri dbd
 
Otitis eksterna
Otitis eksternaOtitis eksterna
Otitis eksterna
 
Skrofuloderma
SkrofulodermaSkrofuloderma
Skrofuloderma
 
Guillain barre sindrom
Guillain barre sindromGuillain barre sindrom
Guillain barre sindrom
 
Meningitis
Meningitis Meningitis
Meningitis
 
ASD- ASO
ASD- ASOASD- ASO
ASD- ASO
 
Sindroma koroner akut
Sindroma koroner akutSindroma koroner akut
Sindroma koroner akut
 
Hemoroid
HemoroidHemoroid
Hemoroid
 
Diagnosis and Differential diagnosis of Parkinson’s disease new.pdf
Diagnosis and Differential diagnosis of Parkinson’s disease new.pdfDiagnosis and Differential diagnosis of Parkinson’s disease new.pdf
Diagnosis and Differential diagnosis of Parkinson’s disease new.pdf
 
Acute Coronary Syndome
Acute Coronary SyndomeAcute Coronary Syndome
Acute Coronary Syndome
 
Toksoplasmosis 3 a
Toksoplasmosis 3 aToksoplasmosis 3 a
Toksoplasmosis 3 a
 
Lapsus kolelitiasis
Lapsus kolelitiasisLapsus kolelitiasis
Lapsus kolelitiasis
 
236597716 case-besar-chf-finish
236597716 case-besar-chf-finish236597716 case-besar-chf-finish
236597716 case-besar-chf-finish
 
Invaginasi retro aai copy
Invaginasi retro aai   copyInvaginasi retro aai   copy
Invaginasi retro aai copy
 
Nyeri Ulu Hati
Nyeri Ulu HatiNyeri Ulu Hati
Nyeri Ulu Hati
 
Modul Luka/trauma
Modul Luka/traumaModul Luka/trauma
Modul Luka/trauma
 
Pemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada AnakPemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada Anak
 
Krisis hipertensi
Krisis hipertensiKrisis hipertensi
Krisis hipertensi
 

Similaire à IMMUNE RECONSTITUTION INFLAMMATORY SYNDROME iris

penatalaksanaan-tb-paru-pada-pasien-hiv.pptx
penatalaksanaan-tb-paru-pada-pasien-hiv.pptxpenatalaksanaan-tb-paru-pada-pasien-hiv.pptx
penatalaksanaan-tb-paru-pada-pasien-hiv.pptx
wisnukuncoro11
 
Virus dbd. bag.16
Virus  dbd.  bag.16Virus  dbd.  bag.16
Virus dbd. bag.16
tristyanto
 

Similaire à IMMUNE RECONSTITUTION INFLAMMATORY SYNDROME iris (20)

Protein S and Protein c
Protein S and Protein cProtein S and Protein c
Protein S and Protein c
 
penatalaksanaan-tb-paru-pada-pasien-hiv.pptx
penatalaksanaan-tb-paru-pada-pasien-hiv.pptxpenatalaksanaan-tb-paru-pada-pasien-hiv.pptx
penatalaksanaan-tb-paru-pada-pasien-hiv.pptx
 
Virus dbd. bag.16
Virus  dbd.  bag.16Virus  dbd.  bag.16
Virus dbd. bag.16
 
Tatalaksana Covid-19 terkini dan fakta omicron fix.pptx
Tatalaksana Covid-19 terkini dan fakta omicron fix.pptxTatalaksana Covid-19 terkini dan fakta omicron fix.pptx
Tatalaksana Covid-19 terkini dan fakta omicron fix.pptx
 
tatalaksana tb
tatalaksana tbtatalaksana tb
tatalaksana tb
 
Penyakit TB.ppt
Penyakit TB.pptPenyakit TB.ppt
Penyakit TB.ppt
 
BOOKREADING SEPSIS.pptx
BOOKREADING SEPSIS.pptxBOOKREADING SEPSIS.pptx
BOOKREADING SEPSIS.pptx
 
Yanuar surya saputra poedjijo ipd universitas andalas-case report_pneumocysti...
Yanuar surya saputra poedjijo ipd universitas andalas-case report_pneumocysti...Yanuar surya saputra poedjijo ipd universitas andalas-case report_pneumocysti...
Yanuar surya saputra poedjijo ipd universitas andalas-case report_pneumocysti...
 
Aids
AidsAids
Aids
 
Tatalaksana klinis Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus
Tatalaksana klinis Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus Tatalaksana klinis Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus
Tatalaksana klinis Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus
 
KELOMPOK 1 IKK DOK ERNA.pptx
KELOMPOK 1 IKK DOK ERNA.pptxKELOMPOK 1 IKK DOK ERNA.pptx
KELOMPOK 1 IKK DOK ERNA.pptx
 
Diagnosis dan Tatalaksana TB Sensitif Obat
Diagnosis dan Tatalaksana TB Sensitif ObatDiagnosis dan Tatalaksana TB Sensitif Obat
Diagnosis dan Tatalaksana TB Sensitif Obat
 
HIV
HIVHIV
HIV
 
Tatalaksana COVID-19 in Hospital emergency.pptx
Tatalaksana COVID-19 in Hospital emergency.pptxTatalaksana COVID-19 in Hospital emergency.pptx
Tatalaksana COVID-19 in Hospital emergency.pptx
 
dr Theo- TB Paru FK Uncen.pptx
dr Theo- TB Paru FK Uncen.pptxdr Theo- TB Paru FK Uncen.pptx
dr Theo- TB Paru FK Uncen.pptx
 
Tatalaksana Infeksi Oportunistik
Tatalaksana Infeksi OportunistikTatalaksana Infeksi Oportunistik
Tatalaksana Infeksi Oportunistik
 
Pneumonia tito
Pneumonia titoPneumonia tito
Pneumonia tito
 
Batam Update Covid.pptx
Batam Update Covid.pptxBatam Update Covid.pptx
Batam Update Covid.pptx
 
Sepsis
SepsisSepsis
Sepsis
 
Covid-19 Updates & Protokol Penanggulangan Coronavirus di Indonesia
Covid-19 Updates & Protokol Penanggulangan Coronavirus di Indonesia Covid-19 Updates & Protokol Penanggulangan Coronavirus di Indonesia
Covid-19 Updates & Protokol Penanggulangan Coronavirus di Indonesia
 

Dernier

Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
RekhaDP2
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
nadyahermawan
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
UserTank2
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
DwiDamayantiJonathan1
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
Zuheri
 

Dernier (20)

Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 

IMMUNE RECONSTITUTION INFLAMMATORY SYNDROME iris

  • 2. PENDAHULUAN  peningkatan akses pembarian ARV di Negara berkembang  Penerima ARV telah meningkat lebih dari 30 kali lipat (dari 300.000 pada tahun 2002 menjadi 9,7 juta di 2012) dan  ARV pada awal infeksi HIV meningkatkan hasil yang lebih baik  mortalitas pasien HIV menurun  dari 2,3 juta ( 2005) turun menjadi 1,6 jua(2012)  Immune reconstitution inflammatory syndrome (IRIS) HIV-ARV10-32 % IRIS Rawat inap 76%
  • 3.  Study : dari 13.103 HIV yang memulai ARV 1.699 (13%) IRIS.13  Study lain (16,1%)  HIV ARV 10-32% IRIS  Mortalitas IRIS 0-15%  IRIS- SSP  20,8-75% EPIDEMIOLOGI
  • 4. Immunopatogenesis Tanda: Lokal Edema jarinngan local Peradangan lokal Respon system imun bawaan aktivitas sitokin proinflamasi berlebihan Faktor Resiko  Jumlah CD 4 rendah  IO yang Tinggi  Penurunnya respon inflamasi pada IO  Durasi terapi Io yang pendek sebelum memulai ARV Jumlah Antigen yang tinggi Inisiasi ARV Mekanisme yang memungkinkan:  Sistem imun bawaan dan system imun adaptive yang terganggu  pemulihan respon imun seluler pathogen spesifik yang tinggi  Kerusakan sel T regulator Disfungsi Sel Imun Respon system imun didapat Tanda: Sistemik Respon inflamasi sistemikGejala IRIS
  • 5. Immunopatogenesis IRIS unmasking, adanya infeksi baru dan munculnya gejala klinis infeksi setelah pemberian ARV dan ditemukan adanya patogen. IRIS paradoksal, infeksi dan gejala klinisnya telah di ketahui sebelumnya dan telah diberi terapi tetapi gejala klinis justru semakin memburuk setelah inisiasi ARV dan patogen penyebab infeksi menghilang
  • 6. Didiagnosis adanya IO (dan mendapat terapi) Inisiasi ARV IRIS Paradoksikal Diagnosa banding: 1. Toksisitaas ARV/IO 2. Resistensi obat IO 3. Infeksi IO baru perbaikan Diagnosis baru IOInisiasi ARV 1. IRIS Unmasking 2. defisiensi imun terus menerus Immunopatogenesis
  • 7. MANIFESTASI KLINIS  Gejala klinis iris bervariasi  secara umum gejala yang muncul berupa tanda tanda peradangan takikardia, batuk atau pembengkakan kelenjar limfe.  Waktu onset gejala IRIS juga bervariasi, tetapi biasanya dari beberapa hari sampai 6 bulan setelah memulai pemberian ARV.
  • 8. TB-IRIS  Paling sering Tb-IRIS Paradok  Muncul 2 bulan post ARV paling sering 2-3 minggu  gejala pernapasan (batuk atau sesak napas), memburuknya gejala konstitusional (penurunan berat badan, keringat malam dan demam), pembesaran kelenjar getah bening atau bahkan timbul nanah  secara radiologi dapat dijumpai infiltrat baru dan efusi pleura yang muncul atau bertambah berat
  • 9. TB-IRIS Gambaran Radiologi Foto toraks yang menunjukkan gambaran TB-IRIS paradoksal pada pasien berusia 21 tahun setelah inisiasi ARV dengan jumlah CD4 34 sel / mm3, yang didiagnosis TB paru kategori I.  TB-IRIS yang berat: abses visceral atau kutaneus, gangguan system saraf pusat, efusi perikardial, sindrom pernapasan akut (ARDS), obstruksi jalan napas dan gagal ginjal akut.20,21  Diagnosis banding TB-IRIS adalah infeksi (misalnya, pneumonia, influenza), PCP, reaksi obat (misalnya, artropati pirazinamid), dan TB yang resistan.
  • 10. Cryptococcal IRIS  C-IRIS Paradoksikal dilaporkan terjadi 13% -45% Cryptococcal Meningitis (CM)  Sering Terjadi antara 4-9 minggu setelah memulai ARV. Sampai 1thn post ARV  Gejala klinis: sakit kepala, kaku kuduk, gangguan penglihatan, dan muntah) dan tanda gangguan SSP lainnya, seperti peningkatan tekanan intrakranial, gangguan kesadaran, kejang, dan neurologi fokal
  • 11. TB-IRIS/ C-IRIS TB-IRIS C-IRIS Insidensi 2% –54% 13% –45% faktor resiko Durasi yang lebih singkat dari inisiasi pengobatan TB ke inisiasi ARV DisseminatedTB saat diagnosis Jumlah CD4 rendah sebelum ARV Penanda jamur • Fungemia • Titer CrAg Tinggi peradangan SSP rendah sebelum ARV Onset <3 bulan Median 14 hari <12 bulan Median 4–9 minggu Diagnosa Banding TB yang resistan terhadap obat Toksisitas obat IO lainnya Kepatuhan pada terapi Relapse CM Resistensi flukonazol IO lainnya Diagnostik Kultur / Uji molekuler untuk resistansi obat (misalnya, GeneXpert pada sputum, kultur CSF jika gejala SSP) Kultur jamur CSF: Catatan: Titer CrAg (serum atau CSF) tidak membantu Penatalaksanaan Prednisone 1,5 mg / kg selama 14 hari, diikuti oleh 0,75 mg / kg selama 14 hari atau dikurangi sesuai dengan respon klinis Tidak ada bukti untuk mendukung penggunaan steroid Mengoptimalkan / memperkuat terapi antijamur Pungsi lumbal terapeutik untuk mengurangi tekanan intrakranial yang meningkat Steroid jika berat atau refrakter
  • 12. Sarcoma Koposi-IRIS  Human Herpes Virus-8 (HHV-8)  pasien HIV Sarcoma Kaposi (SK)  paling sering di daerah dengan prevalensi HHV- 8 yang tinggi  gejala klinis yang muncul berupa lesi hiperpigmentasi lokal atau lesi yang luas, sering disertai edemakulit ,mukosa mulut.  Tidak ada obat anti-HHV-8 yang spesifik yang terbukti efektif,  terbatas pada peningkatan system imun dengan pemberian ARV dan agen chemotherapeutic sitotoksik diberikan ketika penyakit sangat luas  SK-IRIS paradoksikal terjadi 7% -31% kasus setelah pemberian ARV  Perawatan untuk SK-IRIS termasuk kemoterapi sistemik dan tindakan suportif, misalnya radioterapi jika terjadi obstruksi jalan nafas.  Liposomal anthracyclines (misalnya, doxorubicin) adalah agen chemotherapeutic lini pertama yang sering digunakan untuk SK dan dapat diindikasikan pada SK-IRIS jika tersedia
  • 13. Human paipiloma Virus Herpes Zooster Varicella zooster Virus Human paipiloma Virus Tinea korporis Moluscum Kontangiosum Papular Pruritic Erupttion Agne Flare Kondisi mukokutan yang disebabkan oleh virus, seperti  virus herpes simpleks yang menyebabkan ulserasi genital,  reaktivasi virus varicella zoster,  virus molluscum contagiosum,  Human papilloma Virus, dan  infeksi jamur mukokutan (misalnya, candida, tinea) secara kolektif membentuk tipe IRIS yang paling umum.  perburukan papular pruritus erupsi dan flare jerawat  bentuk IRIS seperti ini jarang yang membahayakan  Penatalaksanaan biasanya melibatkan penargetan organisme penyebab IRIS MUKOKUTAN
  • 14. INFEKSI YANG BERHUBUNGAN DENGAN IRIS Infeksi yang berhubungan dengan IRIS Mycobacteria:  Mycobacterium tuberculosis  Kompleks Mycobacterium avium  Mycobacterium leprae  Bacille-Calmette-Guerin Infeksi jamur:  Spesies Cryptococcus  Pneumocystis jiroveci  Spesies Histoplasma  Candida Virus:  Virus herpes simplex  Virus herpes zoster  Cytomegalovirus  Virus JC  Ensefalitis HIV  Virus Hepatitis B dan C  Parvovirus B19  Moluskum kontagiosum Protozoa:  Toksoplasma  Microsporidia  Leishmania  Cryptosporidia Cacing:  Schistosoma  Strongyloides Bakteri:  Bartonella
  • 15.  Penurunan viral load yang cepat (>log 2 pada RNA HIV, 90 hari setelah ARV)  Jumlah CD4 awal yang rendah (terutama <50 sel / μl atau <10%) dan peningkatan cepat setelah inisiasi ARV  Inisiasi ARV terlalu dini setelah memulai pengobatan infeksi oportunistik (IO)  peningkatan beban antigenik dari infeksi oportunistik pada inisiasi ARV (TB eparu + TB extra paru lebih berisiko dari TB paru saja)  Pasien yang belum pernah menggunakan ARV FAKTOR RESIKO IRIS
  • 16. Belum ada pemeriksaan Gold Standard untuk IRIS DIAGNOSIS IRIS Kriteria Mayor Kriteria Minor A. Gambaran atipikal dari infeksi oportunistik atau tumor pada pasien yang merespon ARV, dimanifestasikan oleh salah satu dari yang berikut:  Penyakit lokal  Reaksi peradangan berlebihan  Respon inflamasi atipikal pada jaringan yang terkena  Perkembangan disfungsi organ atau pembesaran yang sudah ada sebelumnya  lesi setelah perbaikan klinis yang pasti dengan terapi spesifik patogen sebelum ARV dan pengecualian toksisitas pengobatan dan diagnosis baru 1. Peningkatan jumlah CD4 setelah ARV ≥25 sel / μl 2. Peningkatan respons imun khusus untuk patogen yang relevan 3. Resolusi spontan penyakit dengan kelanjutan ARV B. Penurunan viral load HIV dalam darah > 1 log10 kopi / ml Kriteria Diagnosis IRIS menurut French et al (2004) 2 mayor / 1 mayor (A) + 2 minor
  • 17. DIAGNOSIS TB-IRIS Kriteria TB-IRIS paradox International Network for the Study of HIV-associated IRIS INSHI A. Antecedent requirements (kedua kriteria harus dipenuhi)  Diagnosis tuberkulosis: diagnosis tuberkulosis yang dibuat sebelum memulai ART.  Tanggapan awal terhadap pengobatan tuberkulosis: perbaikan awal atau stabilisasi pada pengobatan anti-TB yang sesuai sebelum memulai ART (namun, pada pasien yang memulai ART dalam 2 minggu dari memulai pengobatan TB, waktu yang tidak mencukupi mungkin telah berlalu untuk respon klinis yang akan dilaporkan). B. Kriteria klinis (satu kriteria mayor atau dua kriteria klinis minor diperlukan) Terjadinya manifestasi TB-IRIS dalam 3 bulan sejak inisiasi ARV, reinitiasi, atau perubahan rejimen. Kriteria mayor  Baru atau pembesaran kelenjar getah bening, abses dingin, atau keterlibatan jaringan fokal lainnya  Serositis baru atau yang memburuk  TBC tuberkulosis baru atau memburuk  Gambaran radiologis tuberkulosis yang baru atau yang memburuk Kriteria minor  Gejala konstitusional yang baru atau yang memburuk  Gejala pernapasan yang baru atau yang memburuk  Nyeri perut baru atau memburuk disertai dengan peritonitis, hepatomegali, splenomegali, atau adenopati perut C. Penjelasan alternatif harus dikecualikan jika memungkinkan • Ketahanan obat tuberkulosis, kepatuhan terhadap pengobatan yang buruk, toksisitas obat, dan infeksi oportunistik lainnya.
  • 18. PENATALAKSANAAN penetalaksanaan IRIS masih bergantung pada observasi klinis dan pendapat ahli saja. Infeksi oportunistik diobati secara optimal Kortikosteroid prednisolon  dosis 1,5 mg / kg per hari selama 2 minggu 0,75 mg / kg per hari selama 2 minggu Kontra indikasi herpes zoster, sarkoma Kaposi HIV Inisiasi ARV IRIS (paradoksal/unmasking) ARV tetap diteruskan

Notes de l'éditeur

  1. Tingkat mortalitas dengan variabilitas yang dikaitkan dengan geografi, Infeksi Oportunistik (IO), morbiditas awal, dan tingkat imunosupresi.
  2. Gejala klinis iris bervariasi tergantung patogen IO yang menginfeksi, namun secara umum gejala yang muncul berupa tanda tanda peradangan seperti demam, takikardia, batuk atau pembengkakan kelenjar limfe.Waktu onset gejala IRIS juga bervariasi, tetapi biasanya dari beberapa hari sampai 6 bulan setelah memulai pemberian ARV.Beberapa manifestasi IRIS yang berhubungan dengan patogenyang meninfeksi:
  3. Gejala klins yang sering muncul pada TB-IRIS dapat berupa perburukan gejala pernapasan (batuk atau sesak napas), memburuknya gejala konstitusional (penurunan berat badan, keringat malam dan demam), pembesaran kelenjar getah bening atau bahkan timbul nanah, dan secara radiologi dapat dijumpai infiltrat baru dan efusi pleura yang muncul atau bertambah berat
  4. Keterangan: Gambar (A): Pada diagnosis TB, rontgen dada menunjukkan limfadenopati bilateral pada hilus dan mediastinum, infiltrat lobus kanan tengah dan kanan atas, dan efusi pleura sisi kanan. Gambar (B): Kelainan ini membaik dengan terapi. Gambar (C): 10 minggu kemudian ARV dimulai. Sembilan hari setelah inisiasi ARV menunjukan perburukan klinis, nyeri dada sisi kanan, kelelahan, dan penurunan berat badan.Pada pemeriksaan, takikardia, takipnea, dan hepatomegali lunak diamati.Jumlah CD4 telah meningkat menjadi 161 sel / mm3. Radiografi toraks menunjukkan kerusakan yang nyata, terutama pada infiltrat paru sisi kanan, yang menjadi lebih luas daripada pada saat presentasi awal dengan TB .
  5. CD4 yang rendah pra-ARV juga berhubungan dengan peningkatan risiko C-IRIS C-IRIS menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang cukup tinggi (13% -36%) Jumlah CD4 yang rendah pra-ARV juga berhubungan dengan peningkatan risiko C-IRIS
  6. Sarcoma Koposi-IRIS
  7. Sarcoma Kaposi (SK) adalah keganasan yang berhubungan dengan infeksi HIV yang disebabkan oleh Human Herpes Virus-8 (HHV-8) gejala klinis yang muncul berupa lesi hiperpigmentasi lokal atau lesi yang luas, sering disertai edema, paling sering terjadi pada kulit tetapi dapat juga terjadi pada mukosa mulut. terbatas pada peningkatan system imun dengan pemberian ARV dan agen chemotherapeutic sitotoksik diberikan ketika penyakit sangat luas Perawatan untuk KS-IRIS termasuk kemoterapi sistemik dan tindakan suportif, misalnya radioterapi jika terjadi obstruksi jalan nafas. Liposomal anthracyclines (misalnya, doxorubicin) adalah agen chemotherapeutic lini pertama yang sering digunakan untuk SK dan dapat diindikasikan pada SK-IRIS jika tersedia
  8. PASIEN YANG HARUS KITA WASPADAI AKAN TERJADI IRIS ANTARA LAIN
  9. PASIEN YANG HARUS KITA WASPADAI AKAN TERJADI IRIS ANTARA LAIN
  10. Prednisolon:Bb 60 kgx1,5 =90 mg/5mg: 18 tab= 6-6-6 selam 2 minggu  60x0,7=42/5= 8,4 tab= 3-3-2 selama 2 minggu Metil prednisolone : 60x1,2= 72 mg/4=18= 6-6-6