SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  7
7 Kelas Kata 
Kata Benda (Nomina) 
Kata benda (nomina) adalah kata-kata yang merujuk pada pada bentuk suatu benda, bentuk 
benda itu sendiri dapat bersifat abstrak ataupun konkret.dalam bahasa Indonesia kata benda 
(nomina) terdiri dari beberapa jenis, sedangkan dari proses pembentukannya kata benda 
terdiri dari 2 jenis, yaitu : 
1  Kata Benda (Nomina) Dasar: Kata benda dasar atau nomina dasar ialah kata-kata 
yang yang secara konkret menunjukkan identitas suatu benda, sehingga kata ini sudah 
tidak bisa lagi diuraikan ke bentuk lainnya. Contoh : buku, meja, kursi, radio, dll. 
2  Kata Benda (Nomina) Turunan: Nomina turunan atau kata benda turunan ialah jenis 
kata benda yang terbentuk karena proses afiksasi sebuah kata dengan kata atau afiks. 
Proses pembentukan ini terdiri dari beberapa bentuk, yaitu : 
1  Verba + (-an) contoh: Makanan. 
2  (Pe-) + Verba contoh: Pelukis. 
3  (Pe-) + Adjektiva contoh: Pemarah, Pembohong. 
4  (Per-) + Nomina + (-an) contoh: Perbudakan. 
Kata Kerja (Verba) 
Kata kerja atau verba adalah jenis kata yang menyatakan suatu perbuatan. Kata kerja dapat 
dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu : 
1  Kata Kerja Transitif: Kata kerja transitif merupakan kata kerja yang selalu diikuti oleh 
unsur subjek, contoh : membeli, membunuh memotong, dll. Dilihat dari segi 
bentuknya kata kerja transitif dapat dibagi menjadi 2 bentuk, yaitu: Kata kerja transitif 
berimbuhan dan kata kerja transitif tak berimbuhan. 
2  Kata Kerja Intransitif: Kata kerja intransitif ialah kata kerja yang tidak memerlukan 
pelengkap. Seperti kata tidur untuk contoh kalimat berikut: saya tidur, pada kalimat 
tersebut kata tidur yang berposisi sebagai predikat (P) tidak lagi diminta menerangkan 
untuk memperjelas kalimatnya, karena kalimat itu sudah jelas. 
Di dalam Bahasa Indonesia ada 2 dasar dalam pembentukan verba, yaitu dasar yang tanpa 
afiks tetapi telah mandiri karena telah memiliki makna, dan bentuk dasar yang berafiks atau 
turunan. dari bentuk verba ini dapat dibedakan menjadi : 
1  Verba Dasar Bebas: ialah verba yang beruba morfem dasar bebas, misalnya: duduk, 
makan, mandi, minum, dll. 
2  Verba Turunan: ialah verba yang telah mengalami afiksasi, reduplikasi, gabungan 
proses atau berupa paduan leksem. 
Beberapa bentuk verba turunan : 
1  Verba berafiks : berbuat, terpikirkan, dll.
2  Verba bereduplikasi : bangun-bangun, ingat-ingat, dll. 
3  Verba berproses gabungan : bernyanyi-nyanyi, tersenyum-senyum, dll. 
4  Verba majemuk : cuci mata, cuci tangan, dll. 
Kata Sifat (Adjektifa) 
Kata sifat ialah kelompok kata yang mampu menjelaskan atau mengubah kata benda atau 
kata ganti menjadi lebih spesifik. Karena kata sifat mampu menerangkan kuantitas dan 
kualitas dari kelompok kelas kata benda atau kata ganti. 
Ciri-ciri Kata Sifat 
1  Kata sifat terbentuk karena adanya penambahan imbuhan ter- yang mengandung 
makna paling. 
2  Kata sifat dapat diterangkan atau didahului dengan kata lebih, agak, paling, sangat & 
cukup. 
3  Kata sifat juga dapat diperluas dengan proses pembentukan seperti ini : se- + 
redupliasi (pengulangan kata) + -nya, contoh : sehebat-hebatnya, setinggi-tingginya, 
dll. 
Beberapa Proses Pembentukan Kata Sifat 
1  Kata sifat yang terbentuk dari kata dasar, misalnya: kuat, lemah, rajin, malas, dll. 
2  Kata sifat yang terbentuk dari kata jadian, misalnya: terjelek, terindah, terbodoh, dll. 
3  Kata sifat yang terbentuk dari kata ulang, misalnya: gelap-gulita, pontang-panting, dll: 
4  Kata sifat yang terbentuk dari kata serapan, misalnya: legal, kreatif, dll. 
5  Kata sifat yang terbentuk dari kata atau kelompok kata, misalnya: lapang dada, keras 
kepala,baik hati, dll. 
Kata Ganti (Pronomina) 
Kelompok kata ini dipakai untuk menggantikan benda atau sesuatu yang dibendakan. 
Kelompok kata ini dapat dibedakan menjadi 6 bentuk, yaitu: 
1  Kata Ganti Orang: ialah jenis kata yang menggantikan nomina. Kata ganti orang dapat 
dibedakan lagi menjadi beberapa bentuk, yaitu: 
1  Kata ganti orang pertama tunggal, misal: aku, saya. 
2  Kata ganti orang pertama jamak, misal: kami, kita. 
3  Kata ganti orang kedua tunggal, misal: kamu. 
4  Kata ganti orang kedua jamak, misal: kamu, kalian, Anda, kau/engkau. 
5  Kata ganti orang ketiga tunggal, misal: dia, ia. 
6  Kata ganti orang ketiga jamak, misal: mereka, beliau.
2 Kata Ganti Kepemilikan: ialah kata ganti yang dipakai untuk menyatakan 
kepemilikan, misal: “buku kamu/bukumu”, “buku aku/bukuku”, “buku 
dia/bukunya”,dsb. 
3 Kata Ganti Penunjuk: ialah kata ganti yang dipakai untuk menunjuk suatu tempat atau 
benda yang letaknya dekat ataupun jauh, misal: “di sini”, “di sana”, “ini”, “itu”, dsb. 
4 Kata Ganti Penghubung: ialah kata ganti yang digunakan untuk menghubungkan anak 
kalimat dan induk kalimat kata yang dipakai yaitu: “yang”, “tempat”,”waktu”. 
5 Kata Ganti Tanya: ialah kata ganti yang dipakai untuk meminta informasi mengenai 
sesuatu hal, kata Tanya yang dimaksud ialah “apa”, “siapa”, “mana”. 
6 Kata Ganti Tak Tentu: ialah kata ganti yang digunakan untuk menunjukkan atau 
menggantikan suatu benda atau orang yang jumlahnya tak menentu (banyak), misal: 
masing-masing, sesuatu, para, dsb. 
Kata Keterangan (Adverbia) 
Kata keterangan adalah jenis kata yang memberikan keterangan pada kata kerja, kata sifat, 
dan kata bilangan bahkan mampu memberikan keterangan pada seluruh kalimat. Kata 
keterangan dapat dibagi lagi menjadi beberapa bagian, yaitu: 
1 Kata Keterangan Tempat: ialah jenis kata yang memberikan informasi mengenai suatu 
lokasi, misal: di sini, di situ, dll. 
2 Kata Keterangan Waktu: ialah jenis keterangan yng menginformasikan 
berlangsungnya sesuatu dalam waktu tertentu, misal: sekarang, nanati, lusa, dll 
3 Kata Keterangan Alat: ialah jenis kata yang menjelaskan dengan cara apa sesuatu itu 
dilakukan ataupun berlangsung, misal: “dengan tongkat”, “dengan motor”, dll. 
4 Kata Keterangan Syarat: ialah kata keterangan yang dapat menerangkan terjadinya 
suatu proses dengan adanya syarat-syarat tertentu, misal: jikalau, seandainya, dll. 
5 Kata Keterangan Sebab: ialah jenis kata yang memberikan keterangan mengapa 
sesuatu itu dapat terjadi, misal; sebab, karena, dsb. 
Kata Bilangan (Numeralia) 
Kata bilangan ialah jenis kelompok kata yang menyatakan jumlah, kumpulan, urutan sesuatu 
yang dibendakan. Kata bilangan juga dibedakan menjadi beberapa bagian, yaitu: 
1 Kata bilangan tentu, contoh: satu, dua, tiga, dst. 
2 Kata bilangan tak tentu, contoh: semua, beberapa, seluruh, dll. 
3 Kata bilangan pisahan, contoh: setiap, masing-masing, tiap-tiap. 
4 Kata bilangan himpunan, contoh: berpuluh-puluh, berjuta-juta. 
5 Kata bilangan pecahan, contoh: separuh setengah, sebagian, dll. 
6 Kata bilangan ordinal/giliran, contoh: pertama, kedua, ketiga, dst.
Kata Tugas 
Kata tugas ialah kata yang memiliki arti gramatikal dan tidak memiliki arti leksikal. Kata 
tugas juga memiliki fungsi sebagai perubah kalimat yang minim hingga menjadi kalimat 
transformasi. Dari segi bentuk umumnya, kata-kata tugas sukar mengalami perubahan 
bentuk. Kata-kata seperti : dengan, telah, dan, tetapi dan sebagainya tidak bisa mengalami 
perubahan. Tapi, ada sebagian yang bisa mengalami perubahan golongan kata ini jumlahnya 
sangat terbatas, misalnya: tidak, sudah kedua kata itu dapat mengalami perubahan menjadi 
menidakkan  menyudahkan. 
Ciri-ciri Kata Tugas 
Ciri dari kata tugas ialah bahwa hampir semuanya tidak dapat menjadi dasar untuk 
membentuk kata lain. Jika verba datang dapat diturunkan menjadi mendatangi, 
mendatangkan  kedatangan. Bentuk-bentuk seperti menyebabkan dan menyampaikan tidak 
diturunkan dari kata tugas sebab  sampai tetapi dari nomina sebab dan verba sampai yang 
membentuknya sama tapi kategorinya berbeda. 
Jenis-jenis Kata Tugas 
; Preposisi (kata depan): ialah jenis kata yang terdapat di depan nomina (kata benda), 
misalnya : dari, ke  di. Ketiga kata depan ini dipakai untuk merangkaikan kata-kata 
yang menyatakan tempat atau sesuatu yang dianggap tempat. Contoh : Di Jakarta, di 
rumah, ke pasar, dari kantor. 
; Konjungsi (kata sambung): ialah jenis kata yang dapat menggabungkan 2 satuan 
bahasa yang sederajat, misalnya : dan, atau  serta. Jenis kata tugas yang mampu 
menghubungkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, atau klausa dengan klausa. 
Konjungsi (kata sambung) dapat dibagi menjadi 4, yaitu: 
1 Konjungsi Koordinatif: yaitu konjungsi yang menghubungkan 2 unsur atau lebih yang 
sama pentingnya, atau memiliki status yang sama contoh: dan, atau  serta. 
2 Konjungsi korelatif: yaitu konjungsi yang menghubungkan 2 kata, frasa atau klausa 
yang memiliki status sintaksis yang sama. Konjungsi korelatif rerdiri atas dua bagian 
yang dipisahkan oleh satu frasa, kata atau klausa yang dihubungkan oleh : baik .... 
maupun, tidak .... tetapi. 
3 Konjungsi Antarkalimat: yaitu konjungsi yang menghubungkan satu kalimat dengan 
kalimat yang lainnya. Konjungsi jenis ini selalu membuat kalimat baru, tentu saja 
dengan huruf kapital di awal kalimat. Contoh : Biapun begitu, akan tetapi .... 
4 Konjungsi Subordinatif: yaitu konjungsi yang menghubungkan 2 klausa atau lebih 
dan klausa itu merupakan anak kalimat. Konjungsi ini terbagi lagi menjadi 12 
kelompok, yaitu: 
1 Konjungsi subordinatif waktu : sejak, semenjak, sedari, sewaktu. 
2 Konjungsi subordinatif syarat : jika, jikalau, bila, kalau. 
3 Konjungsi subordinatif pengandaian : seandainya, seumpama. 
4 Konjungsi subordinatif konsesif : biarpun, sekalipun.
5 Konjungsi subordinatif pembandingan : seakan-akan, seperti. 
6 Konjungsi subordinatif sebab : sebab, karena, oleh sebab. 
7 Konjungsi subordinatif hasil : sehingga, sampai. 
8 Konjungsi subordinatif alat : dengan, tanpa. 
9 Konjungsi subordinatif cara : dengan, tanpa. 
10 Konjungsi subordinatif komplementasi : bahwa. 
11 Konjungsi subodinatif atribut : yang 
12 Konjungsi subordinatif perbandingan : sama ... dengan, lebih ... dari. 
; Artikula (kata sandang): ialah jenis kata yang mendampingi kata benda atau yang 
membatasi makna jumlah orang atau benda. Kata sandang tidak mengandung suatu 
arti tapi memiliki fungsi. Fungsi kata sandang sendiri ialah untuk menentukan kata 
benda, mensubstansikan suatu kata yang besar, yang jangkung, dan lain-lain. Kata-kata 
sandang umum yang terdapat dalam Bahasa Indonesia ialah yang, itu, -nya, si, 
sang, hang, dang. Kata-kata sandang seperti sang, hang, dang banyak ditemui dalam 
kesusastraan lama, sekarang sudah tidak terpakai lagi terkecuali kata sandang sang. 
Kata sandang sang terkadang masih dipergunakan untuk mengagungkan atau untuk 
menyatakan ejekan maupun ironi. Dalam Bahasa Indonesia terdapat beberapa 
kelompok artikula, yaitu: 
1 Artikula yang bersifat gelar ialah artikula yang bertalian dengan orang yang 
dianggap bermartabat. Berikut ini jenis artikula yang bersifat gelar : sang, 
hang, dang, sri. 
2 Artikula yang mengacu ke makna kelompok / makna korelatif ialah kata para. 
Karena artikula ini bermakna ketaktunggalan, maka nomina yang diiringinya 
tidak dinyatakan dalam bentuk kata ulang. Jadi, untuk menyatakan kelompok 
guru sebagai kesatuan bentuk yang dipakai ialah para guru bukan para guru-guru. 
3 Artikula yang menominalkan. Artikula si yang menominalkan dapat mengacu 
ke makna tunggal atau genetik, tergantung pada konteks kalimat. 
; Interjeksi (kata seru): ialah kata yang mengungungkapkan perasaan. Macam-macam 
kata seru yang masih dipakai hingga sekarang ialah : 
1 Kata seru asli, yaitu : ah, wah, yah, hai, o, oh, nah, dll. 
2 Kata seru yang berasal dari kata-kata biasa, artinya kata seru yang berasal dari kata-kata 
benda atau kata-kata lain yang digunakan, contoh : celaka, masa', kasihan, dll. 
3 kata seru yang berasal dari beberapa ungkapan, baik yang berasal dari ungkapan 
Indonesia maupun yang berasal dari ungkapan asing, yaitu : ya ampun, demi Allah, 
Insya Allah, dll. 
; Partikel Penegas: ialah kategori yang meliputi kata yang tidak tunduk pada perubahan 
bentuk dan hanya berfungsi menampilkan unsur yang diiringinya. Ada empat macam 
partikel penegas, yaitu: -lah, -kah, -tah  pun.
7 kelas kata bahasa indonesia
7 kelas kata bahasa indonesia

Contenu connexe

Tendances

Energi PPT
Energi PPTEnergi PPT
Energi PPT
Reskyka
 
Zat padat, cair dan gas
Zat padat, cair dan gasZat padat, cair dan gas
Zat padat, cair dan gas
okejelly
 
Analisis Capaian Pebelajaran IPA SMP Ibrahimy 1 Kurikulum Merdeka
Analisis Capaian Pebelajaran IPA SMP Ibrahimy 1 Kurikulum MerdekaAnalisis Capaian Pebelajaran IPA SMP Ibrahimy 1 Kurikulum Merdeka
Analisis Capaian Pebelajaran IPA SMP Ibrahimy 1 Kurikulum Merdeka
ZainulHasan13
 
IPA Kelas 7 Bab 3 Zat, Wujud Zat, dan Perubahannya.pptx
IPA Kelas 7 Bab 3 Zat, Wujud Zat, dan Perubahannya.pptxIPA Kelas 7 Bab 3 Zat, Wujud Zat, dan Perubahannya.pptx
IPA Kelas 7 Bab 3 Zat, Wujud Zat, dan Perubahannya.pptx
dewi sartika sari
 
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Universitas Muhammadiyah Tangerang
 

Tendances (20)

Presentasi Materi Kimia Sel Volta
Presentasi Materi Kimia Sel VoltaPresentasi Materi Kimia Sel Volta
Presentasi Materi Kimia Sel Volta
 
Power poin membaca
Power poin membacaPower poin membaca
Power poin membaca
 
Kalimat Majemuk
Kalimat MajemukKalimat Majemuk
Kalimat Majemuk
 
Energi PPT
Energi PPTEnergi PPT
Energi PPT
 
Gerak Benda
Gerak BendaGerak Benda
Gerak Benda
 
Penalaran Bahasa Indonesia
Penalaran Bahasa IndonesiaPenalaran Bahasa Indonesia
Penalaran Bahasa Indonesia
 
Bahasa Indonesia : Artikel
Bahasa Indonesia : ArtikelBahasa Indonesia : Artikel
Bahasa Indonesia : Artikel
 
Zat padat, cair dan gas
Zat padat, cair dan gasZat padat, cair dan gas
Zat padat, cair dan gas
 
Penerapan sel volta pada aki
Penerapan sel volta pada akiPenerapan sel volta pada aki
Penerapan sel volta pada aki
 
Baterai
BateraiBaterai
Baterai
 
RPP USAHA DAN ENERGI.docx
RPP USAHA DAN ENERGI.docxRPP USAHA DAN ENERGI.docx
RPP USAHA DAN ENERGI.docx
 
Pesawat Sederhana PPT (Materi IPA Kelas 5 Semester 2)
Pesawat Sederhana PPT (Materi IPA Kelas 5 Semester 2)Pesawat Sederhana PPT (Materi IPA Kelas 5 Semester 2)
Pesawat Sederhana PPT (Materi IPA Kelas 5 Semester 2)
 
Analisis Capaian Pebelajaran IPA SMP Ibrahimy 1 Kurikulum Merdeka
Analisis Capaian Pebelajaran IPA SMP Ibrahimy 1 Kurikulum MerdekaAnalisis Capaian Pebelajaran IPA SMP Ibrahimy 1 Kurikulum Merdeka
Analisis Capaian Pebelajaran IPA SMP Ibrahimy 1 Kurikulum Merdeka
 
Animasi Gaya Magnet
Animasi Gaya MagnetAnimasi Gaya Magnet
Animasi Gaya Magnet
 
IPA Kelas 7 Bab 3 Zat, Wujud Zat, dan Perubahannya.pptx
IPA Kelas 7 Bab 3 Zat, Wujud Zat, dan Perubahannya.pptxIPA Kelas 7 Bab 3 Zat, Wujud Zat, dan Perubahannya.pptx
IPA Kelas 7 Bab 3 Zat, Wujud Zat, dan Perubahannya.pptx
 
SUMBER ENERGI FISIKA KELAS 12 PPT
SUMBER ENERGI FISIKA KELAS 12 PPTSUMBER ENERGI FISIKA KELAS 12 PPT
SUMBER ENERGI FISIKA KELAS 12 PPT
 
Power point Teks Diskusi
Power point Teks DiskusiPower point Teks Diskusi
Power point Teks Diskusi
 
BENDA HIDUP dan BENDA MATI.pptx
BENDA HIDUP dan BENDA MATI.pptxBENDA HIDUP dan BENDA MATI.pptx
BENDA HIDUP dan BENDA MATI.pptx
 
Presentasi Teks Laporan Hasil Observasi
Presentasi Teks Laporan Hasil ObservasiPresentasi Teks Laporan Hasil Observasi
Presentasi Teks Laporan Hasil Observasi
 
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
 

Similaire à 7 kelas kata bahasa indonesia

Wawasan kebahasaan kelas X SMA semester 1
Wawasan kebahasaan kelas X SMA semester 1Wawasan kebahasaan kelas X SMA semester 1
Wawasan kebahasaan kelas X SMA semester 1
F H
 
Buku penghubung 2018
Buku penghubung 2018Buku penghubung 2018
Buku penghubung 2018
Vania Aqil
 
Makalah pembentukan kata dan kalimat SMA NEGERI 1 RAHA
Makalah pembentukan kata dan kalimat SMA NEGERI 1 RAHA Makalah pembentukan kata dan kalimat SMA NEGERI 1 RAHA
Makalah pembentukan kata dan kalimat SMA NEGERI 1 RAHA
Operator Warnet Vast Raha
 

Similaire à 7 kelas kata bahasa indonesia (20)

power_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptx
power_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptxpower_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptx
power_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptx
 
Bahasa indonesia kata frasa .pptx
Bahasa indonesia kata frasa .pptxBahasa indonesia kata frasa .pptx
Bahasa indonesia kata frasa .pptx
 
Jenis kata bahasa blm sls
Jenis kata bahasa blm slsJenis kata bahasa blm sls
Jenis kata bahasa blm sls
 
Sintaksis 5
Sintaksis 5Sintaksis 5
Sintaksis 5
 
Kaidah bahasa indonesia
Kaidah bahasa indonesiaKaidah bahasa indonesia
Kaidah bahasa indonesia
 
ppt indo.pptx
ppt indo.pptxppt indo.pptx
ppt indo.pptx
 
Morfem, 10 kategori kata, 4 kategori kata menurut gorys keraf
Morfem, 10 kategori kata, 4 kategori kata menurut gorys kerafMorfem, 10 kategori kata, 4 kategori kata menurut gorys keraf
Morfem, 10 kategori kata, 4 kategori kata menurut gorys keraf
 
Pengertian Kata dalam Bahasa Indonesia
Pengertian Kata dalam Bahasa IndonesiaPengertian Kata dalam Bahasa Indonesia
Pengertian Kata dalam Bahasa Indonesia
 
Wawasan kebahasaan kelas X SMA semester 1
Wawasan kebahasaan kelas X SMA semester 1Wawasan kebahasaan kelas X SMA semester 1
Wawasan kebahasaan kelas X SMA semester 1
 
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata.docx
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata.docxJenis Kata dan Klasifikasi Kata.docx
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata.docx
 
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata .pdf
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata .pdfJenis Kata dan Klasifikasi Kata .pdf
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata .pdf
 
Bm sem 6
Bm sem 6Bm sem 6
Bm sem 6
 
3. tatabahasa
3. tatabahasa3. tatabahasa
3. tatabahasa
 
Morfologi
MorfologiMorfologi
Morfologi
 
Wawasan kebahasaan 1 kelas X SMA semester 1
Wawasan kebahasaan 1 kelas X SMA semester 1Wawasan kebahasaan 1 kelas X SMA semester 1
Wawasan kebahasaan 1 kelas X SMA semester 1
 
Nota Pecutan (Morfologi).pdf
Nota Pecutan (Morfologi).pdfNota Pecutan (Morfologi).pdf
Nota Pecutan (Morfologi).pdf
 
Tata Bahasa Indonesia [Mindmapping dan Landasan Teori]
Tata Bahasa Indonesia [Mindmapping dan Landasan Teori]Tata Bahasa Indonesia [Mindmapping dan Landasan Teori]
Tata Bahasa Indonesia [Mindmapping dan Landasan Teori]
 
Buku penghubung 2018
Buku penghubung 2018Buku penghubung 2018
Buku penghubung 2018
 
Makalah pembentukan kata dan kalimat SMA NEGERI 1 RAHA
Makalah pembentukan kata dan kalimat SMA NEGERI 1 RAHA Makalah pembentukan kata dan kalimat SMA NEGERI 1 RAHA
Makalah pembentukan kata dan kalimat SMA NEGERI 1 RAHA
 
Makalah pembentukan kata dan kalimat
Makalah pembentukan kata dan kalimatMakalah pembentukan kata dan kalimat
Makalah pembentukan kata dan kalimat
 

Dernier

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Dernier (20)

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 

7 kelas kata bahasa indonesia

  • 1. 7 Kelas Kata Kata Benda (Nomina) Kata benda (nomina) adalah kata-kata yang merujuk pada pada bentuk suatu benda, bentuk benda itu sendiri dapat bersifat abstrak ataupun konkret.dalam bahasa Indonesia kata benda (nomina) terdiri dari beberapa jenis, sedangkan dari proses pembentukannya kata benda terdiri dari 2 jenis, yaitu : 1 Kata Benda (Nomina) Dasar: Kata benda dasar atau nomina dasar ialah kata-kata yang yang secara konkret menunjukkan identitas suatu benda, sehingga kata ini sudah tidak bisa lagi diuraikan ke bentuk lainnya. Contoh : buku, meja, kursi, radio, dll. 2 Kata Benda (Nomina) Turunan: Nomina turunan atau kata benda turunan ialah jenis kata benda yang terbentuk karena proses afiksasi sebuah kata dengan kata atau afiks. Proses pembentukan ini terdiri dari beberapa bentuk, yaitu : 1 Verba + (-an) contoh: Makanan. 2 (Pe-) + Verba contoh: Pelukis. 3 (Pe-) + Adjektiva contoh: Pemarah, Pembohong. 4 (Per-) + Nomina + (-an) contoh: Perbudakan. Kata Kerja (Verba) Kata kerja atau verba adalah jenis kata yang menyatakan suatu perbuatan. Kata kerja dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu : 1 Kata Kerja Transitif: Kata kerja transitif merupakan kata kerja yang selalu diikuti oleh unsur subjek, contoh : membeli, membunuh memotong, dll. Dilihat dari segi bentuknya kata kerja transitif dapat dibagi menjadi 2 bentuk, yaitu: Kata kerja transitif berimbuhan dan kata kerja transitif tak berimbuhan. 2 Kata Kerja Intransitif: Kata kerja intransitif ialah kata kerja yang tidak memerlukan pelengkap. Seperti kata tidur untuk contoh kalimat berikut: saya tidur, pada kalimat tersebut kata tidur yang berposisi sebagai predikat (P) tidak lagi diminta menerangkan untuk memperjelas kalimatnya, karena kalimat itu sudah jelas. Di dalam Bahasa Indonesia ada 2 dasar dalam pembentukan verba, yaitu dasar yang tanpa afiks tetapi telah mandiri karena telah memiliki makna, dan bentuk dasar yang berafiks atau turunan. dari bentuk verba ini dapat dibedakan menjadi : 1 Verba Dasar Bebas: ialah verba yang beruba morfem dasar bebas, misalnya: duduk, makan, mandi, minum, dll. 2 Verba Turunan: ialah verba yang telah mengalami afiksasi, reduplikasi, gabungan proses atau berupa paduan leksem. Beberapa bentuk verba turunan : 1 Verba berafiks : berbuat, terpikirkan, dll.
  • 2. 2 Verba bereduplikasi : bangun-bangun, ingat-ingat, dll. 3 Verba berproses gabungan : bernyanyi-nyanyi, tersenyum-senyum, dll. 4 Verba majemuk : cuci mata, cuci tangan, dll. Kata Sifat (Adjektifa) Kata sifat ialah kelompok kata yang mampu menjelaskan atau mengubah kata benda atau kata ganti menjadi lebih spesifik. Karena kata sifat mampu menerangkan kuantitas dan kualitas dari kelompok kelas kata benda atau kata ganti. Ciri-ciri Kata Sifat 1 Kata sifat terbentuk karena adanya penambahan imbuhan ter- yang mengandung makna paling. 2 Kata sifat dapat diterangkan atau didahului dengan kata lebih, agak, paling, sangat & cukup. 3 Kata sifat juga dapat diperluas dengan proses pembentukan seperti ini : se- + redupliasi (pengulangan kata) + -nya, contoh : sehebat-hebatnya, setinggi-tingginya, dll. Beberapa Proses Pembentukan Kata Sifat 1 Kata sifat yang terbentuk dari kata dasar, misalnya: kuat, lemah, rajin, malas, dll. 2 Kata sifat yang terbentuk dari kata jadian, misalnya: terjelek, terindah, terbodoh, dll. 3 Kata sifat yang terbentuk dari kata ulang, misalnya: gelap-gulita, pontang-panting, dll: 4 Kata sifat yang terbentuk dari kata serapan, misalnya: legal, kreatif, dll. 5 Kata sifat yang terbentuk dari kata atau kelompok kata, misalnya: lapang dada, keras kepala,baik hati, dll. Kata Ganti (Pronomina) Kelompok kata ini dipakai untuk menggantikan benda atau sesuatu yang dibendakan. Kelompok kata ini dapat dibedakan menjadi 6 bentuk, yaitu: 1 Kata Ganti Orang: ialah jenis kata yang menggantikan nomina. Kata ganti orang dapat dibedakan lagi menjadi beberapa bentuk, yaitu: 1 Kata ganti orang pertama tunggal, misal: aku, saya. 2 Kata ganti orang pertama jamak, misal: kami, kita. 3 Kata ganti orang kedua tunggal, misal: kamu. 4 Kata ganti orang kedua jamak, misal: kamu, kalian, Anda, kau/engkau. 5 Kata ganti orang ketiga tunggal, misal: dia, ia. 6 Kata ganti orang ketiga jamak, misal: mereka, beliau.
  • 3. 2 Kata Ganti Kepemilikan: ialah kata ganti yang dipakai untuk menyatakan kepemilikan, misal: “buku kamu/bukumu”, “buku aku/bukuku”, “buku dia/bukunya”,dsb. 3 Kata Ganti Penunjuk: ialah kata ganti yang dipakai untuk menunjuk suatu tempat atau benda yang letaknya dekat ataupun jauh, misal: “di sini”, “di sana”, “ini”, “itu”, dsb. 4 Kata Ganti Penghubung: ialah kata ganti yang digunakan untuk menghubungkan anak kalimat dan induk kalimat kata yang dipakai yaitu: “yang”, “tempat”,”waktu”. 5 Kata Ganti Tanya: ialah kata ganti yang dipakai untuk meminta informasi mengenai sesuatu hal, kata Tanya yang dimaksud ialah “apa”, “siapa”, “mana”. 6 Kata Ganti Tak Tentu: ialah kata ganti yang digunakan untuk menunjukkan atau menggantikan suatu benda atau orang yang jumlahnya tak menentu (banyak), misal: masing-masing, sesuatu, para, dsb. Kata Keterangan (Adverbia) Kata keterangan adalah jenis kata yang memberikan keterangan pada kata kerja, kata sifat, dan kata bilangan bahkan mampu memberikan keterangan pada seluruh kalimat. Kata keterangan dapat dibagi lagi menjadi beberapa bagian, yaitu: 1 Kata Keterangan Tempat: ialah jenis kata yang memberikan informasi mengenai suatu lokasi, misal: di sini, di situ, dll. 2 Kata Keterangan Waktu: ialah jenis keterangan yng menginformasikan berlangsungnya sesuatu dalam waktu tertentu, misal: sekarang, nanati, lusa, dll 3 Kata Keterangan Alat: ialah jenis kata yang menjelaskan dengan cara apa sesuatu itu dilakukan ataupun berlangsung, misal: “dengan tongkat”, “dengan motor”, dll. 4 Kata Keterangan Syarat: ialah kata keterangan yang dapat menerangkan terjadinya suatu proses dengan adanya syarat-syarat tertentu, misal: jikalau, seandainya, dll. 5 Kata Keterangan Sebab: ialah jenis kata yang memberikan keterangan mengapa sesuatu itu dapat terjadi, misal; sebab, karena, dsb. Kata Bilangan (Numeralia) Kata bilangan ialah jenis kelompok kata yang menyatakan jumlah, kumpulan, urutan sesuatu yang dibendakan. Kata bilangan juga dibedakan menjadi beberapa bagian, yaitu: 1 Kata bilangan tentu, contoh: satu, dua, tiga, dst. 2 Kata bilangan tak tentu, contoh: semua, beberapa, seluruh, dll. 3 Kata bilangan pisahan, contoh: setiap, masing-masing, tiap-tiap. 4 Kata bilangan himpunan, contoh: berpuluh-puluh, berjuta-juta. 5 Kata bilangan pecahan, contoh: separuh setengah, sebagian, dll. 6 Kata bilangan ordinal/giliran, contoh: pertama, kedua, ketiga, dst.
  • 4. Kata Tugas Kata tugas ialah kata yang memiliki arti gramatikal dan tidak memiliki arti leksikal. Kata tugas juga memiliki fungsi sebagai perubah kalimat yang minim hingga menjadi kalimat transformasi. Dari segi bentuk umumnya, kata-kata tugas sukar mengalami perubahan bentuk. Kata-kata seperti : dengan, telah, dan, tetapi dan sebagainya tidak bisa mengalami perubahan. Tapi, ada sebagian yang bisa mengalami perubahan golongan kata ini jumlahnya sangat terbatas, misalnya: tidak, sudah kedua kata itu dapat mengalami perubahan menjadi menidakkan menyudahkan. Ciri-ciri Kata Tugas Ciri dari kata tugas ialah bahwa hampir semuanya tidak dapat menjadi dasar untuk membentuk kata lain. Jika verba datang dapat diturunkan menjadi mendatangi, mendatangkan kedatangan. Bentuk-bentuk seperti menyebabkan dan menyampaikan tidak diturunkan dari kata tugas sebab sampai tetapi dari nomina sebab dan verba sampai yang membentuknya sama tapi kategorinya berbeda. Jenis-jenis Kata Tugas ; Preposisi (kata depan): ialah jenis kata yang terdapat di depan nomina (kata benda), misalnya : dari, ke di. Ketiga kata depan ini dipakai untuk merangkaikan kata-kata yang menyatakan tempat atau sesuatu yang dianggap tempat. Contoh : Di Jakarta, di rumah, ke pasar, dari kantor. ; Konjungsi (kata sambung): ialah jenis kata yang dapat menggabungkan 2 satuan bahasa yang sederajat, misalnya : dan, atau serta. Jenis kata tugas yang mampu menghubungkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, atau klausa dengan klausa. Konjungsi (kata sambung) dapat dibagi menjadi 4, yaitu: 1 Konjungsi Koordinatif: yaitu konjungsi yang menghubungkan 2 unsur atau lebih yang sama pentingnya, atau memiliki status yang sama contoh: dan, atau serta. 2 Konjungsi korelatif: yaitu konjungsi yang menghubungkan 2 kata, frasa atau klausa yang memiliki status sintaksis yang sama. Konjungsi korelatif rerdiri atas dua bagian yang dipisahkan oleh satu frasa, kata atau klausa yang dihubungkan oleh : baik .... maupun, tidak .... tetapi. 3 Konjungsi Antarkalimat: yaitu konjungsi yang menghubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lainnya. Konjungsi jenis ini selalu membuat kalimat baru, tentu saja dengan huruf kapital di awal kalimat. Contoh : Biapun begitu, akan tetapi .... 4 Konjungsi Subordinatif: yaitu konjungsi yang menghubungkan 2 klausa atau lebih dan klausa itu merupakan anak kalimat. Konjungsi ini terbagi lagi menjadi 12 kelompok, yaitu: 1 Konjungsi subordinatif waktu : sejak, semenjak, sedari, sewaktu. 2 Konjungsi subordinatif syarat : jika, jikalau, bila, kalau. 3 Konjungsi subordinatif pengandaian : seandainya, seumpama. 4 Konjungsi subordinatif konsesif : biarpun, sekalipun.
  • 5. 5 Konjungsi subordinatif pembandingan : seakan-akan, seperti. 6 Konjungsi subordinatif sebab : sebab, karena, oleh sebab. 7 Konjungsi subordinatif hasil : sehingga, sampai. 8 Konjungsi subordinatif alat : dengan, tanpa. 9 Konjungsi subordinatif cara : dengan, tanpa. 10 Konjungsi subordinatif komplementasi : bahwa. 11 Konjungsi subodinatif atribut : yang 12 Konjungsi subordinatif perbandingan : sama ... dengan, lebih ... dari. ; Artikula (kata sandang): ialah jenis kata yang mendampingi kata benda atau yang membatasi makna jumlah orang atau benda. Kata sandang tidak mengandung suatu arti tapi memiliki fungsi. Fungsi kata sandang sendiri ialah untuk menentukan kata benda, mensubstansikan suatu kata yang besar, yang jangkung, dan lain-lain. Kata-kata sandang umum yang terdapat dalam Bahasa Indonesia ialah yang, itu, -nya, si, sang, hang, dang. Kata-kata sandang seperti sang, hang, dang banyak ditemui dalam kesusastraan lama, sekarang sudah tidak terpakai lagi terkecuali kata sandang sang. Kata sandang sang terkadang masih dipergunakan untuk mengagungkan atau untuk menyatakan ejekan maupun ironi. Dalam Bahasa Indonesia terdapat beberapa kelompok artikula, yaitu: 1 Artikula yang bersifat gelar ialah artikula yang bertalian dengan orang yang dianggap bermartabat. Berikut ini jenis artikula yang bersifat gelar : sang, hang, dang, sri. 2 Artikula yang mengacu ke makna kelompok / makna korelatif ialah kata para. Karena artikula ini bermakna ketaktunggalan, maka nomina yang diiringinya tidak dinyatakan dalam bentuk kata ulang. Jadi, untuk menyatakan kelompok guru sebagai kesatuan bentuk yang dipakai ialah para guru bukan para guru-guru. 3 Artikula yang menominalkan. Artikula si yang menominalkan dapat mengacu ke makna tunggal atau genetik, tergantung pada konteks kalimat. ; Interjeksi (kata seru): ialah kata yang mengungungkapkan perasaan. Macam-macam kata seru yang masih dipakai hingga sekarang ialah : 1 Kata seru asli, yaitu : ah, wah, yah, hai, o, oh, nah, dll. 2 Kata seru yang berasal dari kata-kata biasa, artinya kata seru yang berasal dari kata-kata benda atau kata-kata lain yang digunakan, contoh : celaka, masa', kasihan, dll. 3 kata seru yang berasal dari beberapa ungkapan, baik yang berasal dari ungkapan Indonesia maupun yang berasal dari ungkapan asing, yaitu : ya ampun, demi Allah, Insya Allah, dll. ; Partikel Penegas: ialah kategori yang meliputi kata yang tidak tunduk pada perubahan bentuk dan hanya berfungsi menampilkan unsur yang diiringinya. Ada empat macam partikel penegas, yaitu: -lah, -kah, -tah pun.