SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  28
STUDI KASUS LUMPUR LAPINDO

Disusun oleh :




                         Pembahasan
PEMBAHASAN

Pendahuluan    Lokasi Penyemburan   Penyebab Semburan



                    Upaya               Skenario
  Dampak
                Penanggulangan         Penghentian


Penetapan                               Kebijakan
                     Aspek
Tersangka                              Pemerintah


                   Keputusan
                   Pemerintah
PENDAHULUAN
 Banjir Lumpur Panas Sidoarjo atau Lumpur Lapindo atau
  Lumpur Sidoarjo (Lusi) , adalah peristiwa menyemburnya
  lumpur panas di lokasi pengeboran Lapindo Brantas Inc di
  Dusun Balongnongo Desa Renokenongo, Kecamatan
  Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, sejak tanggal 29
  Mei 2006.
 Semburan lumpur panas selama beberapa bulan ini
  menyebabkan tergenangnya kawasan permukiman,
  pertanian, dan perindustrian di tiga kecamatan di sekitarnya,
  serta memengaruhi aktivitas perekonomian di Jawa Timur.
PENDAHULUAN
   Lapindo Brantas melakukan pengeboran sumur Banjar
    Panji-1 pada awal Maret 2006 dengan menggunakan
    perusahaan kontraktor pengeboran PT Medici Citra
    Nusantara. Kontrak itu diperoleh Medici atas nama Alton
    International Indonesia, Januari 2006, setelah menang
    tender pengeboran dari Lapindo senilai US$ 24 juta.
LOKASI PENYEMBURAN
   Lokasi semburan lumpur ini berada di Porong, yakni kecamatan
    di bagian selatan Kabupaten Sidoarjo, sekitar 12 km sebelah
    selatan kota Sidoarjo. Kecamatan ini berbatasan dengan
    Kecamatan Gempol (Kabupaten Pasuruan) di sebelah selatan.
   Lokasi semburan lumpur tersebut merupakan kawasan
    pemukiman dan di sekitarnya merupakan salah satu kawasan
    industri utama di Jawa Timur. Tak jauh dari lokasi semburan
    terdapat jalan tol Surabaya-Gempol, jalan raya Surabaya-Malang
    dan Surabaya-Pasuruan-Banyuwangi (jalur pantura timur), serta
    jalur kereta api lintas timur Surabaya-Malang dan Surabaya-
    Banyuwangi,Indonesia
PENYEBAB SEMBURAN LUMPUR



                 Aspek Teknis




Aspek Ekonomis                  Aspek Politis
ASPEK TEKNIS
   Pada awal tragedi, Lapindo bersembunyi di balik gempa
    tektonik Yogyakarta yang terjadi pada hari yang sama. Hal
    ini didukung pendapat yang menyatakan bahwa pemicu
    semburan lumpur (liquefaction) adalah gempa (sudden
    cyclic shock) Yogya yang mengakibatkan kerusakan
    sedimen.
ASPEK EKONOMIS
   Lapindo Brantas Inc. adalah salah satu perusahaan
    Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang ditunjuk BP-
    MIGAS untuk melakukan proses pengeboran minyak dan
    gas bumi. Saat ini Lapindo memiliki 50% participating
    interest di wilayah Blok Brantas, Jawa Timur. Dalam kasus
    semburan lumpur panas ini, Lapindo diduga “sengaja
    menghemat” biaya operasional dengan tidak memasang
    casing.
ASPEK POLITIS
   Sebagai legalitas usaha (eksplorasi atau eksploitasi),
    Lapindo telah mengantongi izin usaha kontrak bagi
    hasil/production sharing contract (PSC) dari Pemerintah
    sebagai otoritas penguasa kedaulatan atas sumber daya
    alam. Pemerintah Indonesia telah lama menganut sistem
    ekonomi neoliberal dalam berbagai kebijakannya. Alhasil,
    seluruh potensi tambang migas dan sumberdaya alam
    (SDA) “dijual” kepada swasta/individu (corporate based).
DAMPAK SEMBURAN
   Lahan dan ternak yang tercatat terkena dampak lumpur hingga
    Agustus 2006 antara lain: lahan tebu seluas 25,61 ha di
    Renokenongo, Jatirejo dan Kedungcangkring; lahan padi seluas
    172,39 ha di Siring, Renokenongo, Jatirejo, Kedungbendo,
    Sentul, Besuki Jabon dan Pejarakan Jabon; serta 1.605 ekor
    unggas, 30 ekor kambing, 2 sapi dan 7 ekor kijang.
   Rumah/tempat tinggal yang rusak akibat diterjang lumpur dan
    rusak sebanyak 1.683 unit. Rinciannya: Tempat tinggal 1.810
    (Siring 142, Jatirejo 480, Renokenongo 428, Kedungbendo 590,
    Besuki 170), sekolah 18 (7 sekolah negeri), kantor 2 (Kantor
    Koramil dan Kelurahan Jatirejo), pabrik 15, masjid dan musala 15
    unit.
DAMPAK SEMBURAN
   Sekitar 30 pabrik yang tergenang terpaksa menghentikan
    aktivitas produksi dan merumahkan ribuan tenaga kerja. Tercatat
    1.873 orang tenaga kerja yang terkena dampak lumpur ini.
   Empat kantor pemerintah juga tak berfungsi dan para pegawai
    juga terancam tak bekerja.
   Tidak berfungsinya sarana pendidikan (SD, SMP), Markas
    Koramil Porong, serta rusaknya sarana dan prasarana
    infrastruktur (jaringan listrik dan telepon)
   Sampai Mei 2009, PT Lapindo, melalui PT Minarak Lapindo Jaya
    telah mengeluarkan uang baik untuk mengganti tanah
    masyarakat maupun membuat tanggul sebesar Rp. 6 Triliun.
UPAYA PENANGGULANGAN
   Kementerian Lingkungan Hidup mengatakan, untuk
    menampung lumpur sampai Desember 2006, mereka
    menyiapkan 150 hektare waduk baru. Juga ada cadangan
    342 hektare lagi yang sanggup memenuhi kebutuhan
    hingga Juni 2007. Akhir Oktober, diperkirakan volume
    lumpur sudah mencapai 7 juta m3. Namun rencana itu batal
    tanpa sebab yang jelas.
SKENARIO PENGHENTIAN SEMBURAN
LUMPUR




                 Skenario Pertama



Skenario Kedua                      Skenario Ketiga
SKENARIO PERTAMA
   Menghentikan luapan lumpur dengan menggunakan
    snubbing unit pada sumur Banjar Panji-1. Snubbing unit
    adalah suatu sistem peralatan bertenaga hidrolik yang
    umumnya digunakan untuk pekerjaan well-intervention &
    workover (melakukan suatu pekerjaan ke dalam sumur yang
    sudah ada). Snubbing unit ini digunakan untuk mencapai
    rangkaian mata bor seberat 25 ton dan panjang 400 meter
    yang tertinggal pada pemboran awal. Diharapkan bila mata
    bor tersebut ditemukan maka ia dapat didorong masuk ke
    dasar sumur (9297 kaki) dan kemudian sumur ditutup
    dengan menyuntikan semen dan lumpur berat.
SKENARIO KEDUA
   Melakukan pengeboran miring (sidetracking) menghindari
    mata bor yang tertinggal tersebut. Pengeboran dilakukan
    dengan menggunakan rig milik PT Pertamina (persero).
SKENARIO KETIGA
   Pemadaman lumpur dilakukan dengan terlebih dulu
    membuat tiga sumur baru (relief well). Tiga lokasi tersebut
    antara lain:
     1. Pertama, sekitar 500 meter barat daya Sumur Banjar
        Panji-1.
     2. Kedua, sekitar 500 meter barat barat laut sumur Banjar
        Panji 1.
     3. Ketiga, sekitar utara timur laut dari Sumur Banjar Panji-1.
        Sampai saat ini skenario ini masih dijalankan.
PENETAPAN TERSANGKA
   Dalam kasus ini, Polda Jawa Timur telah menetapkan 13 tersangka yakni :
    1.    Ir. EDI SUTRIONO selaku Drilling Manager PT. Energy Mega Persada, Tbk.
    2.    Ir. NUR ROCHMAT SAWOLO, MESc selaku Vice President Drilling Share Services PT. Energy Mega
          Persada, Tbk.
    3.    Ir. RAHENOD selaku Drilling Supervisor PT. Medici Citra Nusa.
    4.    SLAMET BK selaku Drilling Supervisor PT. Medici Citra Nusa.
    5.    SUBIE selaku Drilling Supervisor PT. Medici Citra Nusa.
    6.    SLAMET RIYANTO selaku Project Manager PT. Medici Citra Nusa.
    7.    YENNY NAWAWI, SE selaku Dirut PT. Medici Citra Nusa.
    8.    SULAIMAN Bin H.M. ALI selaku Rig Superintendent PT. Tiga Musim Mas Jaya.
    9.    SARDIANTO selaku Tool Pusher PT. Tiga Musim Mas Jaya.
    10.   LILIK MARSUDI selaku Driller PT. Tiga Musim Mas Jaya.
    11.   WILLEM HUNILA selaku Company Man Lapindo Brantas, Inc.
    12.   Ir. H. IMAM PRIA AGUSTINO selaku General Manager Lapindo Brantas, Inc.
    13.   Ir. ASWAN PINAYUNGAN SIREGAR selaku mantan General Manager Lapindo Brantas, Inc.
ASPEK


 Aspek Lingkungan   Aspek Ekonomi




   Aspek Sosial     Aspek Hukum
ASPEK LINGKUNGAN
   Menurut Pasal 33 Undang-Undang No. 22 tahun 2001
    tentang Minyak dan Gas Bumi kegiatan usaha minyak dan
    gas bumi tidak dapat dilaksanakan di wilayah dekat rumah
    tinggal, dekat bangunan umum dan wilayah pabrik.
    Sementara, lokasi sumur Banjar Panji 1 berada 600 meter
    dari permukiman warga.
ASPEK EKONOMI
   Kajian dampak kerusakan dan kerugian akibat lumpur Lapindo di
    Sidoarjo yang dilakukan Bappenas dengan melibatkan Universitas
    Brawijaya (Unibraw) Malang, Jawa Timur, memperkirakan kerugian total
    mencapai Rp27,4 triliun selama sembilan bulan terakhir, yang terdiri atas
    kerugian langsung sebesar Rp11,0 triliun dan kerugian tidak langsung
    Rp16,4 triliun.
   Laporan awal penilaian kerusakan dan kerugian akibat bencana
    semburan lumpur panas di Sidoarjo yang diperoleh ANTARA News,
    Rabu (10/4), menyebutkan bahwa angka kerugian itu berpotensi
    meningkat menjadi Rp44,7 triliun, sedangkan akibat potensi kenaikan
    kerugian dampak tidak langsung menjadi Rp33,7 triliun.
ASPEK SOSIAL
 Dalam penanganan dampak sosial, pemerintah melakukan,
  antara lain, meminta untuk menuntaskan pembayaran uang
  muka cash and carry 20 persen kepada korban di empat
  desa (Siring, Jatirejo, Kedungbendo, dan Renokenongo)
  yang masuk dalam peta dampak lumpur 4 Desember 2006.
 Setelah itu menuntaskan pembayaran kepada seluruh
  warga yang masuk peta terdampak lumpur 22 Maret 2007
  (warga Perum TAS I, Desa Gempolsari, Kalitengah,
  sebagian Kedungbendo).
ASPEK HUKUM
   Pada 27 November 2007, Pengadilan Jakarta Selatan menolak
    gugatan legal standing Wahana Lingkungan Hidup (Walhi)
    terhadap pihak-pihak yang dinilai bertanggung jawab atas
    menyemburnya lumpur panas. Hakim menyatakan munculnya
    lumpur akibat fenomena alam.
   Pengadilan Jakarta Pusat menolak gugatan korban yang diajukan
    Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI). Hakim
    beralasan, Lapindo sudah mengeluarkan banyak dana untuk
    mengatasi semburan lumpur dan membangun tanggul.
   Mahkamah Agung juga menolak permohonan uji materi atas
    Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2007.
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM
MENANGANI LUMPUR LAPINDO
   Banyak yang telah pemerintah lakukan diantaranya:
    1. Membuat   tanggul untuk membendung area genangan
     lumpur.
    2. Membuat   waduk dengan beton pada lahan seluas 342
     hektar.
KEPUTUSAN PEMERINTAH
   Rapat Kabinet pada 27 September 2006 akhirnya
    memutuskan untuk membuang lumpur panas Sidoardjo
    langsung ke Kali Porong. Keputusan itu dilakukan karena
    terjadinya peningkatan volume semburan lumpur dari
    50,000 meter kubik per hari menjadi 126,000 meter kubik
    per hari, untuk memberikan tambahan waktu untuk
    mengupayakan penghentian semburan lumpur tersebut dan
    sekaligus mempersiapkan alternatif penanganan yang lain,
    seperti pembentukan lahan basah (rawa) baru di kawasan
    pantai Kabupaten Sidoardjo.
VIDEO


        Simulasi Semburan Lumpur




              Potret Porong
SIMULASI SEMBURAN LUMPUR
                           Ini adalah simulasi dari
                           proses terjadinya
                           semburan lumpur di
                           porong. Mulai dari
                           struktur tanah di porong,
                           sampai pemicu tekanan
                           dari semburan lumpur.

                           Simulasi tersebut dibuat
                           oleh “RUSSIAN
                           INSTITUE OF
                           GEOLOGICAL
                           STUDIES”.
POTRET PORONG
                Ini adalah potret
                dari porong yang
                sudah hancur
                karena dampak dari
                semburan lumpur.
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA
Semoga Studi Kasus Kami Bermanfaat Untuk Saudara

Contenu connexe

Tendances

Presentasi Sidang Laporan Kerja Praktek
Presentasi Sidang Laporan Kerja PraktekPresentasi Sidang Laporan Kerja Praktek
Presentasi Sidang Laporan Kerja PraktekYahya Zulkarnain
 
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Sistem Pengolahan Air Limbah secara KimiaSistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Sistem Pengolahan Air Limbah secara KimiaJoy Irman
 
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...Muhamad Imam Khairy
 
Peran bakteri dalam pengolahan limbah
Peran bakteri dalam pengolahan limbahPeran bakteri dalam pengolahan limbah
Peran bakteri dalam pengolahan limbahDzikri Imaduddin
 
Proses K3 di Pertamina
Proses K3 di PertaminaProses K3 di Pertamina
Proses K3 di PertaminaErru Azhar
 
Dampak industri terhadap lingkungan hidup
Dampak industri terhadap lingkungan hidupDampak industri terhadap lingkungan hidup
Dampak industri terhadap lingkungan hidupwelly yusup
 
Tugas besar investigasi kecelakaan
Tugas besar investigasi kecelakaanTugas besar investigasi kecelakaan
Tugas besar investigasi kecelakaanTri Octa Firdausi
 
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikBangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikJoy Irman
 
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang BagusContoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang BagusTrisnadi Wijaya
 
Pengantar Teknik Lingkungan
Pengantar Teknik LingkunganPengantar Teknik Lingkungan
Pengantar Teknik Lingkunganguestcb0db
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okkMekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okkMarfizal Marfizal
 
Permen lh 5 2014 baku mutu air limbah
Permen lh 5 2014 baku mutu air limbahPermen lh 5 2014 baku mutu air limbah
Permen lh 5 2014 baku mutu air limbahArdi Yanson
 
PT Kaltim Prima Coal
PT Kaltim Prima CoalPT Kaltim Prima Coal
PT Kaltim Prima Coalirwan iriadi
 
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIKIDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIKChristian Solas
 
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurPerencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurJoy Irman
 

Tendances (20)

Presentasi Sidang Laporan Kerja Praktek
Presentasi Sidang Laporan Kerja PraktekPresentasi Sidang Laporan Kerja Praktek
Presentasi Sidang Laporan Kerja Praktek
 
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Sistem Pengolahan Air Limbah secara KimiaSistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
 
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
 
Peran bakteri dalam pengolahan limbah
Peran bakteri dalam pengolahan limbahPeran bakteri dalam pengolahan limbah
Peran bakteri dalam pengolahan limbah
 
Proses K3 di Pertamina
Proses K3 di PertaminaProses K3 di Pertamina
Proses K3 di Pertamina
 
Dampak industri terhadap lingkungan hidup
Dampak industri terhadap lingkungan hidupDampak industri terhadap lingkungan hidup
Dampak industri terhadap lingkungan hidup
 
Contoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsiContoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsi
 
Tugas besar investigasi kecelakaan
Tugas besar investigasi kecelakaanTugas besar investigasi kecelakaan
Tugas besar investigasi kecelakaan
 
Penerapan K3 pada Perusahan PT Pertamina
Penerapan K3 pada Perusahan PT PertaminaPenerapan K3 pada Perusahan PT Pertamina
Penerapan K3 pada Perusahan PT Pertamina
 
Etika profesi kelompok 1
Etika profesi kelompok 1Etika profesi kelompok 1
Etika profesi kelompok 1
 
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikBangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
 
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang BagusContoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
 
Pengantar Teknik Lingkungan
Pengantar Teknik LingkunganPengantar Teknik Lingkungan
Pengantar Teknik Lingkungan
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okkMekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
 
Permen lh 5 2014 baku mutu air limbah
Permen lh 5 2014 baku mutu air limbahPermen lh 5 2014 baku mutu air limbah
Permen lh 5 2014 baku mutu air limbah
 
Laporan k3
Laporan k3Laporan k3
Laporan k3
 
Aspek hukum
Aspek hukumAspek hukum
Aspek hukum
 
PT Kaltim Prima Coal
PT Kaltim Prima CoalPT Kaltim Prima Coal
PT Kaltim Prima Coal
 
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIKIDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK
 
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurPerencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
 

Similaire à LUMPUR LAPINDO

Lumpur Lapindo X IIS 1 SMA 3 Cilacap
Lumpur Lapindo X IIS 1 SMA 3 CilacapLumpur Lapindo X IIS 1 SMA 3 Cilacap
Lumpur Lapindo X IIS 1 SMA 3 Cilacapfikri2501
 
Lumpur lapindo
Lumpur lapindoLumpur lapindo
Lumpur lapindodabol_ajah
 
LAPORAN HASIL PRAKTEK LAPANGAN (INDUSTRI MIGAS & PABUM)
LAPORAN HASIL PRAKTEK LAPANGAN (INDUSTRI MIGAS & PABUM)LAPORAN HASIL PRAKTEK LAPANGAN (INDUSTRI MIGAS & PABUM)
LAPORAN HASIL PRAKTEK LAPANGAN (INDUSTRI MIGAS & PABUM)YOHANIS SAHABAT
 
Manjemen Sumber daya Alam
Manjemen Sumber daya Alam Manjemen Sumber daya Alam
Manjemen Sumber daya Alam Dicko Agustian
 
Pernyataan sikap STR
Pernyataan sikap STRPernyataan sikap STR
Pernyataan sikap STRPeople Power
 
Makalah ekonomi bahan gaian mineral acak
Makalah ekonomi bahan gaian mineral acakMakalah ekonomi bahan gaian mineral acak
Makalah ekonomi bahan gaian mineral acakDeny Tandidatu
 
Antara Tambang dan Nyawa yang Melayang
Antara Tambang dan Nyawa yang MelayangAntara Tambang dan Nyawa yang Melayang
Antara Tambang dan Nyawa yang MelayangKarina Oriza
 
Media Indonesia 15 Februari 2014
Media Indonesia 15 Februari 2014Media Indonesia 15 Februari 2014
Media Indonesia 15 Februari 2014hastapurnama
 
Bahan Rapat Penyelesaian Illegal Drilling 15092017 rev 2.pptx
Bahan Rapat Penyelesaian Illegal Drilling 15092017 rev 2.pptxBahan Rapat Penyelesaian Illegal Drilling 15092017 rev 2.pptx
Bahan Rapat Penyelesaian Illegal Drilling 15092017 rev 2.pptxtamihakim
 
Lumpur sidoarjo volcano mudflow
Lumpur sidoarjo volcano mudflowLumpur sidoarjo volcano mudflow
Lumpur sidoarjo volcano mudflowArief Budiman
 
Amdal teluk buyat
Amdal teluk buyatAmdal teluk buyat
Amdal teluk buyatAlex Luttu
 
Pt adaro , tugas power point
Pt adaro , tugas power pointPt adaro , tugas power point
Pt adaro , tugas power pointandhika80
 

Similaire à LUMPUR LAPINDO (20)

Lumpur Lapindo X IIS 1 SMA 3 Cilacap
Lumpur Lapindo X IIS 1 SMA 3 CilacapLumpur Lapindo X IIS 1 SMA 3 Cilacap
Lumpur Lapindo X IIS 1 SMA 3 Cilacap
 
Lumpur lapindo
Lumpur lapindoLumpur lapindo
Lumpur lapindo
 
Lumpur lapindo
Lumpur lapindoLumpur lapindo
Lumpur lapindo
 
LAPORAN HASIL PRAKTEK LAPANGAN (INDUSTRI MIGAS & PABUM)
LAPORAN HASIL PRAKTEK LAPANGAN (INDUSTRI MIGAS & PABUM)LAPORAN HASIL PRAKTEK LAPANGAN (INDUSTRI MIGAS & PABUM)
LAPORAN HASIL PRAKTEK LAPANGAN (INDUSTRI MIGAS & PABUM)
 
Limbah
LimbahLimbah
Limbah
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Manjemen Sumber daya Alam
Manjemen Sumber daya Alam Manjemen Sumber daya Alam
Manjemen Sumber daya Alam
 
Kronologis 3
Kronologis 3Kronologis 3
Kronologis 3
 
Pernyataan sikap STR
Pernyataan sikap STRPernyataan sikap STR
Pernyataan sikap STR
 
KNPA Sampaikan Surat Terbuka Untuk Presiden Jokowi
KNPA Sampaikan Surat Terbuka Untuk Presiden JokowiKNPA Sampaikan Surat Terbuka Untuk Presiden Jokowi
KNPA Sampaikan Surat Terbuka Untuk Presiden Jokowi
 
0 unodc
0 unodc0 unodc
0 unodc
 
Hutan Bakau Kapuk
Hutan Bakau KapukHutan Bakau Kapuk
Hutan Bakau Kapuk
 
Makalah ekonomi bahan gaian mineral acak
Makalah ekonomi bahan gaian mineral acakMakalah ekonomi bahan gaian mineral acak
Makalah ekonomi bahan gaian mineral acak
 
Antara Tambang dan Nyawa yang Melayang
Antara Tambang dan Nyawa yang MelayangAntara Tambang dan Nyawa yang Melayang
Antara Tambang dan Nyawa yang Melayang
 
Bencana lumpur lapindo
Bencana lumpur lapindoBencana lumpur lapindo
Bencana lumpur lapindo
 
Media Indonesia 15 Februari 2014
Media Indonesia 15 Februari 2014Media Indonesia 15 Februari 2014
Media Indonesia 15 Februari 2014
 
Bahan Rapat Penyelesaian Illegal Drilling 15092017 rev 2.pptx
Bahan Rapat Penyelesaian Illegal Drilling 15092017 rev 2.pptxBahan Rapat Penyelesaian Illegal Drilling 15092017 rev 2.pptx
Bahan Rapat Penyelesaian Illegal Drilling 15092017 rev 2.pptx
 
Lumpur sidoarjo volcano mudflow
Lumpur sidoarjo volcano mudflowLumpur sidoarjo volcano mudflow
Lumpur sidoarjo volcano mudflow
 
Amdal teluk buyat
Amdal teluk buyatAmdal teluk buyat
Amdal teluk buyat
 
Pt adaro , tugas power point
Pt adaro , tugas power pointPt adaro , tugas power point
Pt adaro , tugas power point
 

Dernier

Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 

Dernier (20)

Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 

LUMPUR LAPINDO

  • 1. STUDI KASUS LUMPUR LAPINDO Disusun oleh : Pembahasan
  • 2. PEMBAHASAN Pendahuluan Lokasi Penyemburan Penyebab Semburan Upaya Skenario Dampak Penanggulangan Penghentian Penetapan Kebijakan Aspek Tersangka Pemerintah Keputusan Pemerintah
  • 3. PENDAHULUAN  Banjir Lumpur Panas Sidoarjo atau Lumpur Lapindo atau Lumpur Sidoarjo (Lusi) , adalah peristiwa menyemburnya lumpur panas di lokasi pengeboran Lapindo Brantas Inc di Dusun Balongnongo Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, sejak tanggal 29 Mei 2006.  Semburan lumpur panas selama beberapa bulan ini menyebabkan tergenangnya kawasan permukiman, pertanian, dan perindustrian di tiga kecamatan di sekitarnya, serta memengaruhi aktivitas perekonomian di Jawa Timur.
  • 4. PENDAHULUAN  Lapindo Brantas melakukan pengeboran sumur Banjar Panji-1 pada awal Maret 2006 dengan menggunakan perusahaan kontraktor pengeboran PT Medici Citra Nusantara. Kontrak itu diperoleh Medici atas nama Alton International Indonesia, Januari 2006, setelah menang tender pengeboran dari Lapindo senilai US$ 24 juta.
  • 5. LOKASI PENYEMBURAN  Lokasi semburan lumpur ini berada di Porong, yakni kecamatan di bagian selatan Kabupaten Sidoarjo, sekitar 12 km sebelah selatan kota Sidoarjo. Kecamatan ini berbatasan dengan Kecamatan Gempol (Kabupaten Pasuruan) di sebelah selatan.  Lokasi semburan lumpur tersebut merupakan kawasan pemukiman dan di sekitarnya merupakan salah satu kawasan industri utama di Jawa Timur. Tak jauh dari lokasi semburan terdapat jalan tol Surabaya-Gempol, jalan raya Surabaya-Malang dan Surabaya-Pasuruan-Banyuwangi (jalur pantura timur), serta jalur kereta api lintas timur Surabaya-Malang dan Surabaya- Banyuwangi,Indonesia
  • 6. PENYEBAB SEMBURAN LUMPUR Aspek Teknis Aspek Ekonomis Aspek Politis
  • 7. ASPEK TEKNIS  Pada awal tragedi, Lapindo bersembunyi di balik gempa tektonik Yogyakarta yang terjadi pada hari yang sama. Hal ini didukung pendapat yang menyatakan bahwa pemicu semburan lumpur (liquefaction) adalah gempa (sudden cyclic shock) Yogya yang mengakibatkan kerusakan sedimen.
  • 8. ASPEK EKONOMIS  Lapindo Brantas Inc. adalah salah satu perusahaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang ditunjuk BP- MIGAS untuk melakukan proses pengeboran minyak dan gas bumi. Saat ini Lapindo memiliki 50% participating interest di wilayah Blok Brantas, Jawa Timur. Dalam kasus semburan lumpur panas ini, Lapindo diduga “sengaja menghemat” biaya operasional dengan tidak memasang casing.
  • 9. ASPEK POLITIS  Sebagai legalitas usaha (eksplorasi atau eksploitasi), Lapindo telah mengantongi izin usaha kontrak bagi hasil/production sharing contract (PSC) dari Pemerintah sebagai otoritas penguasa kedaulatan atas sumber daya alam. Pemerintah Indonesia telah lama menganut sistem ekonomi neoliberal dalam berbagai kebijakannya. Alhasil, seluruh potensi tambang migas dan sumberdaya alam (SDA) “dijual” kepada swasta/individu (corporate based).
  • 10. DAMPAK SEMBURAN  Lahan dan ternak yang tercatat terkena dampak lumpur hingga Agustus 2006 antara lain: lahan tebu seluas 25,61 ha di Renokenongo, Jatirejo dan Kedungcangkring; lahan padi seluas 172,39 ha di Siring, Renokenongo, Jatirejo, Kedungbendo, Sentul, Besuki Jabon dan Pejarakan Jabon; serta 1.605 ekor unggas, 30 ekor kambing, 2 sapi dan 7 ekor kijang.  Rumah/tempat tinggal yang rusak akibat diterjang lumpur dan rusak sebanyak 1.683 unit. Rinciannya: Tempat tinggal 1.810 (Siring 142, Jatirejo 480, Renokenongo 428, Kedungbendo 590, Besuki 170), sekolah 18 (7 sekolah negeri), kantor 2 (Kantor Koramil dan Kelurahan Jatirejo), pabrik 15, masjid dan musala 15 unit.
  • 11. DAMPAK SEMBURAN  Sekitar 30 pabrik yang tergenang terpaksa menghentikan aktivitas produksi dan merumahkan ribuan tenaga kerja. Tercatat 1.873 orang tenaga kerja yang terkena dampak lumpur ini.  Empat kantor pemerintah juga tak berfungsi dan para pegawai juga terancam tak bekerja.  Tidak berfungsinya sarana pendidikan (SD, SMP), Markas Koramil Porong, serta rusaknya sarana dan prasarana infrastruktur (jaringan listrik dan telepon)  Sampai Mei 2009, PT Lapindo, melalui PT Minarak Lapindo Jaya telah mengeluarkan uang baik untuk mengganti tanah masyarakat maupun membuat tanggul sebesar Rp. 6 Triliun.
  • 12. UPAYA PENANGGULANGAN  Kementerian Lingkungan Hidup mengatakan, untuk menampung lumpur sampai Desember 2006, mereka menyiapkan 150 hektare waduk baru. Juga ada cadangan 342 hektare lagi yang sanggup memenuhi kebutuhan hingga Juni 2007. Akhir Oktober, diperkirakan volume lumpur sudah mencapai 7 juta m3. Namun rencana itu batal tanpa sebab yang jelas.
  • 13. SKENARIO PENGHENTIAN SEMBURAN LUMPUR Skenario Pertama Skenario Kedua Skenario Ketiga
  • 14. SKENARIO PERTAMA  Menghentikan luapan lumpur dengan menggunakan snubbing unit pada sumur Banjar Panji-1. Snubbing unit adalah suatu sistem peralatan bertenaga hidrolik yang umumnya digunakan untuk pekerjaan well-intervention & workover (melakukan suatu pekerjaan ke dalam sumur yang sudah ada). Snubbing unit ini digunakan untuk mencapai rangkaian mata bor seberat 25 ton dan panjang 400 meter yang tertinggal pada pemboran awal. Diharapkan bila mata bor tersebut ditemukan maka ia dapat didorong masuk ke dasar sumur (9297 kaki) dan kemudian sumur ditutup dengan menyuntikan semen dan lumpur berat.
  • 15. SKENARIO KEDUA  Melakukan pengeboran miring (sidetracking) menghindari mata bor yang tertinggal tersebut. Pengeboran dilakukan dengan menggunakan rig milik PT Pertamina (persero).
  • 16. SKENARIO KETIGA  Pemadaman lumpur dilakukan dengan terlebih dulu membuat tiga sumur baru (relief well). Tiga lokasi tersebut antara lain: 1. Pertama, sekitar 500 meter barat daya Sumur Banjar Panji-1. 2. Kedua, sekitar 500 meter barat barat laut sumur Banjar Panji 1. 3. Ketiga, sekitar utara timur laut dari Sumur Banjar Panji-1. Sampai saat ini skenario ini masih dijalankan.
  • 17. PENETAPAN TERSANGKA  Dalam kasus ini, Polda Jawa Timur telah menetapkan 13 tersangka yakni : 1. Ir. EDI SUTRIONO selaku Drilling Manager PT. Energy Mega Persada, Tbk. 2. Ir. NUR ROCHMAT SAWOLO, MESc selaku Vice President Drilling Share Services PT. Energy Mega Persada, Tbk. 3. Ir. RAHENOD selaku Drilling Supervisor PT. Medici Citra Nusa. 4. SLAMET BK selaku Drilling Supervisor PT. Medici Citra Nusa. 5. SUBIE selaku Drilling Supervisor PT. Medici Citra Nusa. 6. SLAMET RIYANTO selaku Project Manager PT. Medici Citra Nusa. 7. YENNY NAWAWI, SE selaku Dirut PT. Medici Citra Nusa. 8. SULAIMAN Bin H.M. ALI selaku Rig Superintendent PT. Tiga Musim Mas Jaya. 9. SARDIANTO selaku Tool Pusher PT. Tiga Musim Mas Jaya. 10. LILIK MARSUDI selaku Driller PT. Tiga Musim Mas Jaya. 11. WILLEM HUNILA selaku Company Man Lapindo Brantas, Inc. 12. Ir. H. IMAM PRIA AGUSTINO selaku General Manager Lapindo Brantas, Inc. 13. Ir. ASWAN PINAYUNGAN SIREGAR selaku mantan General Manager Lapindo Brantas, Inc.
  • 18. ASPEK Aspek Lingkungan Aspek Ekonomi Aspek Sosial Aspek Hukum
  • 19. ASPEK LINGKUNGAN  Menurut Pasal 33 Undang-Undang No. 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi kegiatan usaha minyak dan gas bumi tidak dapat dilaksanakan di wilayah dekat rumah tinggal, dekat bangunan umum dan wilayah pabrik. Sementara, lokasi sumur Banjar Panji 1 berada 600 meter dari permukiman warga.
  • 20. ASPEK EKONOMI  Kajian dampak kerusakan dan kerugian akibat lumpur Lapindo di Sidoarjo yang dilakukan Bappenas dengan melibatkan Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang, Jawa Timur, memperkirakan kerugian total mencapai Rp27,4 triliun selama sembilan bulan terakhir, yang terdiri atas kerugian langsung sebesar Rp11,0 triliun dan kerugian tidak langsung Rp16,4 triliun.  Laporan awal penilaian kerusakan dan kerugian akibat bencana semburan lumpur panas di Sidoarjo yang diperoleh ANTARA News, Rabu (10/4), menyebutkan bahwa angka kerugian itu berpotensi meningkat menjadi Rp44,7 triliun, sedangkan akibat potensi kenaikan kerugian dampak tidak langsung menjadi Rp33,7 triliun.
  • 21. ASPEK SOSIAL  Dalam penanganan dampak sosial, pemerintah melakukan, antara lain, meminta untuk menuntaskan pembayaran uang muka cash and carry 20 persen kepada korban di empat desa (Siring, Jatirejo, Kedungbendo, dan Renokenongo) yang masuk dalam peta dampak lumpur 4 Desember 2006.  Setelah itu menuntaskan pembayaran kepada seluruh warga yang masuk peta terdampak lumpur 22 Maret 2007 (warga Perum TAS I, Desa Gempolsari, Kalitengah, sebagian Kedungbendo).
  • 22. ASPEK HUKUM  Pada 27 November 2007, Pengadilan Jakarta Selatan menolak gugatan legal standing Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) terhadap pihak-pihak yang dinilai bertanggung jawab atas menyemburnya lumpur panas. Hakim menyatakan munculnya lumpur akibat fenomena alam.  Pengadilan Jakarta Pusat menolak gugatan korban yang diajukan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI). Hakim beralasan, Lapindo sudah mengeluarkan banyak dana untuk mengatasi semburan lumpur dan membangun tanggul.  Mahkamah Agung juga menolak permohonan uji materi atas Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2007.
  • 23. KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENANGANI LUMPUR LAPINDO  Banyak yang telah pemerintah lakukan diantaranya: 1. Membuat tanggul untuk membendung area genangan lumpur. 2. Membuat waduk dengan beton pada lahan seluas 342 hektar.
  • 24. KEPUTUSAN PEMERINTAH  Rapat Kabinet pada 27 September 2006 akhirnya memutuskan untuk membuang lumpur panas Sidoardjo langsung ke Kali Porong. Keputusan itu dilakukan karena terjadinya peningkatan volume semburan lumpur dari 50,000 meter kubik per hari menjadi 126,000 meter kubik per hari, untuk memberikan tambahan waktu untuk mengupayakan penghentian semburan lumpur tersebut dan sekaligus mempersiapkan alternatif penanganan yang lain, seperti pembentukan lahan basah (rawa) baru di kawasan pantai Kabupaten Sidoardjo.
  • 25. VIDEO Simulasi Semburan Lumpur Potret Porong
  • 26. SIMULASI SEMBURAN LUMPUR Ini adalah simulasi dari proses terjadinya semburan lumpur di porong. Mulai dari struktur tanah di porong, sampai pemicu tekanan dari semburan lumpur. Simulasi tersebut dibuat oleh “RUSSIAN INSTITUE OF GEOLOGICAL STUDIES”.
  • 27. POTRET PORONG Ini adalah potret dari porong yang sudah hancur karena dampak dari semburan lumpur.
  • 28. TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA Semoga Studi Kasus Kami Bermanfaat Untuk Saudara