Dokumen tersebut membahas pentingnya perencanaan pembelajaran bagi guru dalam proses belajar mengajar. Perencanaan pembelajaran merupakan salah satu syarat mutlak agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien.
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Perencanaan pembelajaran
1. Perencanaan Pembelajaran
{ February 15, 2011 @ 2:02 pm } · { Bunga Rampai dari UNIBBA, General }
PENTINGNYA PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Tugas Individual
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah: Perencanaan Pembelajaran
Oleh:
Komarudin Tasdik
AKTA IV / GELOMBANG I
BIDANG KEPENDIDIKAN DAN PROFESI KEGURUAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
UNIVERSITAS BALE BANDUNG (UNIBBA)
2010
Pokok Bahasan Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran:
1. Pendahuluan
2. Konsep Perencanaan Pengajaran
3. Pengembangan Silabus
4. Pengembangan Kecakapan
5. Pengembangan Persiapan Mengajar
6. Pengelolaan Pembelajaran dan Pengembangan Bahan Ajar
7. Sistem Penilaian dan Program Tindak Lanjut
Mini Paper:
BAB I
PENDAHULUAN
2. 1.1 Lata Belakang
Guru merupakan salah satu pihak dalam dunia pendidikan yang memegang peran penting
untuk mengarahkan siswa agar berhasil dalam kegiatan proses belajarnya. Berkenaan dengan
hal ini, pemerintah menetapkan anggaran 20% dari APBN untuk kemajuan pendidikan.
Sehingga negara berharap guru sebagai salah satu unsur penentu keberhasilan belajar siswa
bisa menjadi seorang profesional.
Kata profesional di atas menuntut guru untuk melakukan perencanaan pembelajaran agar
dapat menyampaikan materi pelajaran kepada siswa secara sistematis dan tepat, sehingga
dapat tercapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Perencanaan pembelajaran ini kadang-
kadang membuat guru malas, misalnya menganggap silabus dan RPP terlalu konseptual,
tidak terlalu relevan dengan kenyataan dalam mengajar.
Adanya ketidaksinkronan antara tuntutan profesionalisme guru dengan kenyataan, maka
seorang guru harus memahami tentang pembelajaran lebih mendalam. Dengan demikian,
penulis tertarik untuk membahasnya dalam judul: Pentingnya Perencanaan Pembelajaran.
1.2 Tujuan Penulisan
Batasan pembahasan difokuskan pada peran penting perencanaan pembelajaran untuk mata
pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) kelas XII Madrasah Aliyah.
Berdasarkan batasan pembahasan di atas, maka penulisan ini bertujuan untuk:
a. Mengetahui definisi perencanaan pembelajaran.
b. Mengetahui komponen perencanaan pembelajaran.
c. Mengetahui pentingnya perencanaan pembelajaran.
d. Mengetahui pembuatan RPP berdasarkan KTSP.
BAB II
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
2.1 Definisi
Memahami definisi Perencanaan Pembelajaran dapat dikaji dari kata-kata yang
membangunnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa perencanaan adalah proses,
cara, perbuatan merencanakan (merancangkan), sementara pembelajaran adalah proses, cara,
perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.
Begitu juga dalam Oxford Advanced Learner’s Dictionary tertulis bahwa perencanaan adalah
the act or process of making plans for something (kegiatan atau proses merencanakan
sesuatu), dan pembelajaran adalah the act of teaching something to somebody (kegiatan
mengajarkan sesuatu kepada seseorang).
3. Dalam buku yang berjudul Perencanaan Pembelajaran karya Abdul Majid bahwa
perencanaan pembelajaran dibangun dari dua kata, yaitu:
a. Perencanaan, berarti menentukan apa yang akan dilakukan.
b. Pembelajaran, berarti proses yang diatur dengan langkah-langkah tertentu, agar
pelaksanaannya mencapai hasil yang diharapkan.
Jadi, perencanaan pembelajaran adalah rencana guru mengajar mata pelajaran tertentu, pada
jenjang dan kelas tertentu, untuk topik tertentu, dan untuk satu pertemuan atau lebih.
2.2 Komponen Perencanaan Pembelajaran
Menurut buku yang berjudul Strategi Belajar Mengajar karya Syaiful Bahri Djamarah &
Aswan Zain komponen perencanaan pembelajaran terdiri dari:
a. Tujuan (Objective)
Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan suatu kegiatan. Tujuan
dalam pembelajaran merupakan komponen yang dapat mempengaruhi komponen pengajaran
lainnya seperti bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, pemilihan metode, alat, sumber,
dan elat evaluasi.
b. Bahan Pelajaran (Material)
Bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar.
Karena itu, guru yang akan mengajar pasti memiliki dan menguasai bahan pelajaran yang
akan disampaikannya pada anak didik.
c. Metode (Method)
Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Metode-metode mengajar mencakup:
1) Metode Proyek; yaitu cara penyajian pelajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah,
kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara
keseluruhan dan bermakna.
2) Metode Eksperimen; yaitu cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan
percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.
3) Metode Tugas dan Resitasi; yaitu metode penyajian bahan di mana guru memberikan
tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar.
4) Metode Diskusi; yaitu cara penyajian pelajaran, di mana siswa-siswa dihadapkan
kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematis
untuk dibahas dan dipecahkan bersama.
5) Metode Sosiodrama; yaitu mendramatisasikan tingkah laku dalam hubungannya
dengan masalah sosial.
4. 6) Metode Demonstrasi; cara penyajian bahan pelajaran dengan meragakan atau
mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang
dipelajari, baik sebenarnya atau tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan.
7) Metode Problem Solving; yaitu menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai
dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.
8) Metode Karya Wisata; yaitu mengajak siswa belajar keluar sekolah, untuk meninjau
tempat tertentu atau objek yang lain.
9) Metode Tanya Jawab; yaitu cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang
harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru.
10) Metode Latihan; yaitu suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-
kebiasaan tertentu.
11) Metode Ceramah; yaitu cara penyajian pelajaran yang dilakukan guru dengan
penuturan atau penjelasan lisan secara langsung terhadap siswa.
d. Alat (Media)
Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pengajaran.
Misalnya: bagan, grafik, komputer, OHP, dan lain-lain.
e. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya, sedalam-dalamnya, yang
bersangkutan dengan kapabilitas siswa guna mengetahui sebab akibat dan hasil belajar siswa
yang dapat mendorong dan mengembangkan kemampuan belajar. Misalnya: tes tulis, lisan,
praktek, dan lain-lain.
2.3 Pentingnya Perencanaan Pembelajaran
Meminjam kata-kata singkat tapi sangat esensial dari buku Perencanaan Pembelajaran karya
Abdul Majid bahwa inti proses pendidikan adalah pembelajaran. Inilah aktivitas rutin yang
dilakukan guru sehari-hari. Agar program yang mereka lakukan lebih terarah, mereka musti
tahu kurikulum yang dirilis pemerintah. Informasi dari kurikulum itulah sebagai bahan
mereka untuk menyusun silabus dan rencana pembelajaran. Guru selayaknya dapat
memahami tentang semua aktivitas teknik menyangkut pembelajaran secara baik. Tidak
hanya itu, penting juga informasi tentang standar kompetensi yang seharusnya dimiliki guru
sendiri.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran, maka sudah pasti dibutuhkan perencanaan
pembelajaran yang baik. M. Sobry Sutikno dalam bukunya Pengelolaan Pendidikan Tinjauan
Umum dan Konsep Islami menegaskan bahwa perencanaan merupakan salah satu syarat
mutlak bagi setiap kegiatan pengelolaan. Tanpa perencanaan, pelaksanaan suatu kegiatan
akan mengalami kesulitan dan bahkan kegagalan dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
5. Salah satu lembaran kertas mutiara buku Perencanaan Pembelajaran karya Abdul majid
mengemukakan beberapa manfaat perencanaan pembelajaran dalam proses belajar mengajar,
yaitu:
a. Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan.
b. Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat
dalam kegiatan.
c. Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun unsur murid.
d. Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat diketahui
ketepatan dan kelambatan kerja.
e. Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja.
f. Untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat dan biaya.
Melihat manfaat di atas, maka perencanaan pembelajaran sangat perlu dilakukan oleh para
guru, sesuai tujuannya yaitu agar pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan efektif dan
efisien.
Perencanaan
Pembelajaran
Pembahasan tentang pentingnya Perencanaan Pembelajaran dapat dilihat dalam bentuk skema
berikut ini:
Peran penting perencanaan pembelajaran dapat terlihat ketika mengamati keadaan yang
mungkin terjadi ketika diterapkannya perencanaan pembelajaran oleh seorang guru atau
sebaliknya.
Kemungkinan yang akan terjadi dalam proses belajar mengajar ketika seorang guru
melakukan perencanaan pembelajaran dengan benar di antaranya:
a. Guru akan mempunyai tujuan pembelajaran yang jelas, sehingga memungkinkan
target penyampaian materi yang berdasarkan Standar Kompetensi akan tercapai secara
optimal, bahkan memungkinkan siswa lulus ujian dengan skor yang terbaik.
b. Guru akan menguasai materi yang akan disampaikan dengan baik dan cara
penyampaiannya,
c. Guru akan mempunyai metode yang tepat dalam pengajarannya, sehingga materi akan
mudah dipahami oleh siswa.
d. Guru akan memiliki pemilihan media yang tepat, sehingga memungkinkan siswa
sangat tertarik terhadap materi yang disampaikan.
6. e. Guru akan memiliki standar jelas dalam memberikan evaluasi kepada siswa, bahkan
memungkinkan para siswa dapat menjawab semua soal dengan tepat.
Berdasarkan lima kemungkinan positif di atas, secara sederhana dapat dinyatakan bahwa
proses belajar mengajar dengan perencanaan pembelajaran yang baik akan dapat mencapai
tujuan pembelajaran yang diharapkan. Keberhasilan ini akan mendorong siswa dan guru
untuk mengembangkan prestasinya di bidang pendidikan lebih baik lagi.
Kemungkinan yang akan terjadi dalam proses belajar mengajar ketika seorang guru tidak
melakukan perencanaan pembelajaran dengan benar di antaranya:
a. Guru tidak akan mempunyai tujuan pembelajaran yang jelas, sehingga memungkinkan
target penyampaian materi yang berdasarkan Standar Kompetensi tidak akan tercapai, bahkan
memungkinkan siswa tidak lulus dalam ujian.
b. Guru tidak menguasai materi yang akan disampaikan dengan baik dan cara
penyampaiannya, sehingga selain materi akan sulit dipahami oleh siswa, juga akan
memungkinkan terjadinya kesalahan-kesalahan, baik dalam materi maupun penyampaiannya.
c. Guru tidak akan mempunyai metode yang tepat dalam pengajarannya, sehingga
memungkinkan akan menghambat daya serap siswa terhadap materi yang disampaikan.
d. Guru tidak memiliki pemilihan media yang tepat, sehingga memungkinkan siswa
mengalami kejenuhan karena kurangnya daya kreativitas guru dalam mengajar.
e. Guru tidak akan memiliki standar jelas dalam memberikan evaluasi kepada siswa,
bahkan memungkinkan para siswa tidak dapat menjawab soal-soal dengan tepat (mungkin
juga mendapatkan skor di bawah standar minimal).
Berdasarkan lima kemungkinan negatif di atas, secara sederhana dapat dinyatakan bahwa
proses belajar mengajar tanpa perencanaan pembelajaran yang baik tidak akan dapat
mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Kegagalan ini akan menimpa pada siswa dan
guru dalam mengembangkan prestasinya di bidang pendidikan.
2.4 Pembuatan RPP Berdasarkan KTSP
Enco Mulyasa dalam bukunya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan menyatakan bahwa
KTSP merupakan singkatan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, yang dikembangkan
sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah/daerah, karakteristik sekolah/daerah, sosial
budaya masyarakat setempat, dan karakteristik peserta didik.
Masih dalam buku yang sama, dijelaskan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk
mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan
dalam silabus. RPP merupakan komponen penting dari Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), yang pengembangannya harus dilakukan secara profesional.
Karena adanya relevansi yang sangat kuat antara silabus dan RPP, maka berikut ini dituliskan
contoh format silabus dan RPP berdasarkan KTSP untuk mata pelajaran Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) kelas XII Madrasah Aliyah:
7. a. Silabus
SILABUS
Satuan Pendidikan : Madrasah Aliyah
Mata Pelajaran : Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Kelas : XII, Semester 2
Standar Kompetensi Indikator Materi KBM Standar
Komptensi Dasar Standar Penilaian
1. 1.1 1.1.1 Perangkat - Ceramah, -
Menggunakan Menunjukkan Mendeskripsikan lunak demonstrasi, Penilaian
perangkat lunak menu dan ikon program mengamati, proses dan
pembuat yang terdapat 1.1.2 presentasi Tanya jawab penilaian
presentasi dalam Mengidentifikasi hasil
perangkat lunak - Lembar - Tugas,
pembuat 1.2.1 presentasi latihan, Tanya -
presentasi Mengoperasikan jawab Penilaian
- Objek, proses dan
1.2 1.2.2 audio, dan - Tugas, penilaian
Menggunakan Menggunakan video pada latihan, hasil
menu dan ikon presentasi eksperimen,
yang terdapat 1.2.3 Tanya jawab -
dalam Menggunakan - Durasi Penilaian
perangkat lunak presentasi proses dan
pembuat 1.3.1 penilaian
presentasi Menghasilkan - Dokumen hasil
presentasi
1.3 Membuat
presentasi teks - Karya
dengan variasi menggunakan
tabel, grafik, program
gambar, dan presentasi
diagram
b. RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : TIK
Satuan Pendidikan : Madrasah Aliyah
Kelas / Semester : XII / 2
Waktu : 2 kali pertemuan
8. Kompetensi Dasar
Siswa mampu menunjukkan menu dan ikon yang terdapat dalam perangkat lunak pembuat
presentasi
Indikator
1. Mendeskripsikan manfaat program presentasi
2. Mengidentifikasi fungsi menu, tools, dan ikon
Materi Standar: Perangkat lunak program presentasi
Metode Pembelajaran: Demonstrasi, Tanya jawab
Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan awal
a. Menciptakan lingkungan: Salam pembuka dan berdoa
b. Pretes: Peserta didik menjawab beberapa pertanyaan tentang Program Pembuat
Presentasi
c. Menghubungkan materi yang telah dimiliki peserta didik dengan bahan atau kompetensi
baru
2. Kegiatan inti
a. Pengorganisasian: perorangan
b. Prosedur pembelajaran:
• Ceramah tentang manfaat Program Pembuat Presentasi
• Demonstrasi tentang halaman utama, menu, tools, dan ikon
• Mengamati menu, tools, dan ikon
• Tanya jawab
• Membuat Rangkuman
c. Pembentukan kompetensi
• Pertemuan pertama: Mendeskripsikan manfaat Program Pembuat Presentasi dan
mengenalkan halaman utamanya
• Pertemuan kedua: Mengidentifikasi fungsi menu, tools, dan ikon
3. Kegiatan akhir
a. Untuk membentuk dan memantapkan sikap peserta didik terhadap kompetensi yang
telah dipelajari pada akhir pembelajaran bisa dilakukan pengamatan kembali sebagai review
9. b. Post tes bisa dilakukan secara lisan atau tertulis
Sumber Belajar
Sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah sebagai berikut:
1. Komputer yang ada di laboratorium.
2. Buku paket.
3. Buku penunjang tengan program pembuat presentasi.
Penilaian
Penilaian dilakukan melalui penilaian proses, tes lisan dan portopolio
1. Penilaian proses dilakukan melalui pengamatan pada saat peserta didik melakukan
kegiatan.
2. Tes lisan dilakukan melalui tanya jawab tentang kegiatan yang baru dilakukan peserta
didik sesuai dengan indikator kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran.
3. Portopolio mencakup seluruh hasil kegiatan peserta didik yang dikumpulkan untuk
dijadikan bahan penilaian akhir
Mengetahui
Kepala Sekolah Pengajar
Komarudin Tasdik
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan:
a. Perencanaan pembelajaran adalah rencana guru mengajar mata pelajaran tertentu, pada
jenjang dan kelas tertentu, untuk topik tertentu, dan untuk satu pertemuan atau lebih.
b. Komponen perencanaan pembelajaran mencakup: tujuan, materi, metode, media, dan
evaluasi.
c. Perencanaan pembelajaran dianggap penting agar pelaksanaan pembelajaran berjalan
dengan efektif dan efisien.
d. Pembuatan RPP berdasarkan KTSP merupakan komponen penting dari Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang penyusunannya didasarkan pada silabus.
10. 3.2 Saran
Untuk menjadi guru yang profesional sangat ditekankan untuk memahami perencanaan
pembelajaran seutuhnya, baik secara teoritis maupun praktis. Guru sangat diharapkan tidak
terkungkung dalam kondisi statusquo yang menganggap puas dengan ilmu yang sudah ada,
tetapi ia harus lebih aktif lagi dalam mengembangkan kemampuan di bidangnya, baik dalam
penyampaian maupun dalam penguasaan materi. Dengan kata lain, guru harus menyukai
novelti dan membuang jauh-jauh bersandar penuh pada pengalaman saja.
DAFTAR PUSTAKA
1. Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta
2. Djuharie, O. Setiawan. 2001. Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, Disertasi. Bandung:
Yrama Widya
3. Hornby, A S. 2000. Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English, Sixth
Edition. New York: Oxford University Press
4. Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi
Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
5. Mulyana, E. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Sebuah Panduan Praktis.
Bandung: Rosda
6. Pusat Bahasa DEPDIKNAS. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga.
Jakarta: Balai Pustaka
7. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa DEPDIKNAS RI. 2005. Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan
Istilah. Bandung: Pustaka Setia
8. Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengaja: Salah Satu Unsur Pelaksanaan Strategi
Belajar Mengajar: Teknik Penyajian. Jakarta: Rineka Cipta
9. Sabri, Ahmad. Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching. Jakarta: Quantum
Teaching
10. Sadiman. 2006. Teknologi Informasi dan Komunikasi Jilid 3 untuk SMA Kelas XII
Berdasarkan Standar Isi 2006. Jakarta: Erlangga
11. Sudjana, Nana. 2006. Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah Makalah, Skripsi, Tesis,
Disertasi. Bandung: Sinar Baru Algesindo
12. Sutikno, M. Sobry. 2009. Pengelolaan Pendidikan: Tinjauan Umum dan Konsep
Islami. Bandung: Prospect
11. 13. Tim Redaksi Nuansa Aulia. 2005. Himpunan Perundang-Undangan RI Tentang Sistem
Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Beserta
Penjelasannya. Bandung: Nuansa Aulia