SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada acara malam pentas hiburan, panitia seksi kesenian akan
menampilkan hiburan yang terdiri dari penampilan kelompok-kelompok band
dan penampilan kelompok tarian. Untuk menampilkan tida kelompok band
dan satu kelompok tarian, panitia mengeluarkan biaya sebesar Rp 2.750.000.
untuk menampilkan dua kelompok band dan dua kelompok tarian, panitia
mengeluarkan biaya Rp 2.500.000. berapakah biaya yang harus dibayar oleh
panitia pada malam pentas tersebut yang ternyata menampilkan dua
kelompok band dan satu kelompok tarian?
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak kasus yang sering kita jumpai
seperti di atas yang pemecahannya dapat kita selesaikan dengan
menggunakan sistem persamaan linear dua variabel.
B. Rumusan Masalah
1. Perbedaan persamaan linear dan sistem persamaan linear.
2. Cara menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel.
3. Cara menyelesaikan sistem persamaan nonlinear.
C. Tujuan
1. Mengenal kembali sistem persamaan linear dua variabel
2. Dapat membedakan persamaan linear dan sistem persamaan linear
3. Dapat menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel dan non linear

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Persamaan Linear Satu Variabel, Persamaan Linear Dua Variabel
Dan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
1. Persamaan Linear Satu Variabel
1) 2x + 5 = 3
2) 1 – 2y = 6
3) z + 1 = 2z
Variabel pada persamaan (1) adalah x, pada persamaan (2) adalah y, dan pada
persamaan (3) adalah z. Persamaan-persamaan di atas adalah contoh bentuk
persamaan linear satu variable. karena masing-masing persamaan memiliki
satu variabel dan berpangkat satu. Variabel x, y, dan z adalah variabel pada
himpunan tertentu yang ditentukan dari masing-masing persamaan tersebut.
Persamaan yang memiliki satu variabel dan peubahnya berpangkat satu
disebut persamaan linear dengan satu variabel.
Persamaan linear satu variabel dapat dinyatakan dalam bentuk ax = b atau ax
+ b = c dengan a, b, dan c adalah konstanta, a 0, dan x variabel pada suatu
himpunan.
2. Persamaan Linear Dua Variabel
1) x + 5 = y
2) 2a – b = 1
3) 3p + 9q = 4
Persamaan-persamaan di atas adalah contoh bentuk persamaan linear dua
variabel. Variabel pada persamaan x + 5 = y adalah x dan y, variabel pada
persamaan 2a – b = 1 adalah a dan b. Adapun variabel pada persamaan 3p +
9q = 4 adalah p dan q. Persamaan yang memiliki dua variabel dan peubahnya
berpangkat satu disebut persamaan linear dua variabel.
Persamaan linear dua variabel dapat dinyatakan dalam bentuk ax + by = c
dengan a, b, c ∈ R a, b ≠ 0, c adalah konstanta dan x, y suatu variabel.
2
3. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
x + y = 5…………………………………………………. (1)
2x – y = 11 ………………………… …………………..(2)
Persamaan (1) dan (2) merupakan persamaan linear dengan dua variabel yang
saling terkait. Beberapa persamaan yang saling terkait disebut sistem
persamaan linear. Karena kedua persamaan di atas saling terkait, memiliki
dua variabel dan penyelesaian yang sama (x=3 dan y=2) maka disebut sistem
persamaan linear dua variabel.
Sistem persamaan linear dua variabel dapat dinyatakan dalam bentuk berikut
a1x + b1y = c1
a2x + b2y = c2
dengan a, b 0, x dan y suatu variabel, a1 dan a2 adalah koefisien dari variabel
x, b1 dan b2 adalah koefisien dari variabel y, dan c1,c2 adalah konstanta.
B. Penyelesaian atau Akar dan Bukan Akar Sistem Persamaan Linear
Dua Variabel
Dalam sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) terdapat
pengganti-pengganti dari variabel sehingga kedua persamaan menjadi kalimat
benar. Pengganti –pengganti variabel yang demnikian disebut penyelesaian
atau akar dari sistem persamaan atau bukan akar dari sistem persamaan
tersebut.
Contoh 1:
Diketahui sistem persamaan x + 2y = 10 dan 2x – y = 5.
Tunjukkan bahwa x = 4 dan y = 3 merupakan akar atau penyelesaiannya!
Jawab:
Nilai x = 4 dan y = 3 disubstitusikkan pada persamaan x + 2y =10 dan 2x–y
=5, diperoleh :
x + 2y = 10
4 + 2(3) = 10
4 + 6 = 10
10 = 10 (benar)

2x – y = 5
2(4) – 3 = 5
8–3=5
5 = 5 (benar)

3
Karena selalu diperoleh kalimat benar, maka x = 4 dan y = 3 merupakan akar
atau penyelesaian dari persamaan x + 2y =10 dan 2x – y = 5.
Contoh 2:
Apakah x = 6 dan y = 2 merupakan penyelesaian dari sistem persamaan x +
2y = 10 dan 2x – y = 5
Nilai x = 6 dan y = 2 disubstitusikan pada persamaan x + 2y = 10 dan 2x – y
= 5, diperoleh:
x + 2y = 10
6 + 2(2) = 10
6 + 4 = 10
10 = 10 (benar)

2x – y = 5
2(6) – 2 = 5
12 – 2 = 5
10 = 5 (salah)

Pada persamaan x + 2y = 10 dan 2x – y = 5, x = 6 dan y = 2 disubstitusikan
pada kedua persamaan tersebut, ternyata mengakibatkian salah satu
persamaan menjadi kalimat yang salah. Oleh karena itu, x=6 dan y=2
bukanlah penyelesaian atau akar dari persamaan x + 2y = 10 dan 2x – y = 5.
C. Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dapat
ditentukandengan mencari pasangan bilangan yang memenuhi setiap
persamaan linearnya dan bila pasangan bilangan itu disubstitusikan ke
persamaannya akan menghasilkan pernyataan yang benar.
Penyelesaian pada sistem persamaan linear ax + by = c dan px + qy = r
adalah menentukan pengganti untuk x dan y yang memenuhi kedua
persamaan tersebut sehingga diperoleh suatu bentuk pasangan koordinat x dan
y atau (x,y).
Himpunan peneyelesaian dari sistem persamaan linear dapat dicari
dengan beberapa metode yaitu, metode grafik, metode substitusi, metode
eliminasi dan metode gabungan.
1. Metode Grafik
Salah satu metode penyelesaian sistem persamaan adalah dengan metode
grafik yaitu membaca (menaksir) titik potong kedua persamaan garis pada
bidang kartesius. Pada metode grafik, himpunan penyelesaian dari sistem
persamaan linear dua variabel adalah koordinat titik potong dua garis
4
tersebut. Jika garis-garisnya tidak berpotongan di satu titik tertentu maka
himpunan penyelesaiannya adalah himpunan kosong.
Contoh 3:
Selesaikan sistem persamaan x + 3y = 5 dan 2x – y = 3 dengan metode
grafik.
Jawab:
Kita tentukan titik potong masing-masing garis tersebut dengan sumbu x dan
sumbu y.
Menggunakan tabel:
x + 3y = 5
2x – y = 3
X
0
5
x
0
Y
0
y
-3
0
(x,y) ( 0,1 ) (5,0)
( x,y ) (0,-3) (1 , 0 )

( 0,1 )
(1 , 0 )
(0,-3)

(5,0)

Dari gambar di samping nterlihat bahwa
titik (2,1) merupakan ntitik potong kedua
garis tersebut. Untuk meyakinkan bahwa
pasangan bilangan berurutan tersebut
merupakan akar penyelesaian sistem
persamaan , kita ndapat mengecek dengan
cara mensubstitusikan titik (2,1) pada
kedua persamaan.
a. x + y = 5
2 + 3(1)=5
2+3=5

b. 2x – y= 3
2(2) – 1 = 3
4–1=3

Jadi jelas bahwa penyelesaian sistem persamaan tersebut adalah {(2,1)}
Contoh 4:
Tentukan penyelesaiansistem persamaan 2x –y = 4 dan x = 3 untuk x,y

R.

Jawab:
Untuk persamaan 2x – y =4
Titik potong pada sumbu x, maka sumbu y = 0, sehingga:
5
2x - 0 = 4
⇔
2x = 4
⇔
x =2
koordinat titik potong pada sumbu y, maka x = 0:
2(0) - y = 4
⇔
-y =4
⇔
y =-4
Koordinat titik potong pada sumbu y adalah (0, -4). atau dengan
menggunakan table:
X
2
0
Y
0
-4
(x,y) (2, 0) (0, -4)
Untuk persamaan x = 3, dapat langsung dibuat grafiknya, yaitu garis yang
sejajar dengan sumbu y dan titik (3,0).
Grafik sistem persamaan tersebut ditunjukan pada gambar disamping
2x – y = 4
x= 3

Karena koordinat titik potongnya
adalah (3,2) maka penyelesaiannya
adalah x = 3 dan y = 2.

(3,2)
(2 , 0)
(0, 4)

Pada kedua contoh di atas dan pembahasan sebelumnya diperoleh
bahwa penyelesaian dari SPLDV yang diberikan hanya memiliki tepat satu
pasangan. Mengingat kedudukan dua garis dalam satu bidang mempunyai 3
kemungkinan, yaitu sejajar, berpotongan dan berimpit, maka:
Grafik penyelesaian suatu SPLDV berupa dua garis yang sejajar tidak
mempunyai penyelesaian.
Grafik penyelesaian suatu SPLDV berupa dua garis yang saling
berpotongan di satu titik mempunyai satu penyelesaian.
Grafik penyelesaian suatu SPLDV berupa dua garis yang berimpit
mempunyai tak hingga penyelesaian.
6
2. Metode Substitusi
Jika penyelesaian sistem persamaan bilangan berurutan yang relative
besar atau tidak memuat bilangan bulat, maka metode grafik tidak dapat
digunakan dengan baik. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah
metode substitusi.
Substitusi berarti mengganti. Jadi, untuk menentukan penyelesaian atau
himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear dengan metode
substitusi, kita perlu mengganti salah satu variabel dengan variabel lain.
Contoh 5:
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem npersamaan
x + 2y = 8
3x – 5y = 90
Jawab:
Persamaan x + 2y = 8 dapat dinyatakan dalam bentuk x = 8 – 2y, kemudian
pada persamaan 3x – 5y = 90, gantilah x dengan 8 – 2y sehingga diperoleh:
⇔
⇔
⇔
⇔
⇔
⇔

3x – 5y
3(8 – 2y) – 5y
24 – 6y – 5y
24 – 11y
-11y
-11y
y

=
=
=
=
=
=
=

90
90
90
90
90 – 24
66
-6

untuk menentukan nilai x, gantilah y dengan – 6 pada persamaan x + 2y = 8
atau 3x – 5y = 90, sehingga diperoleh
3x – 5y = 90
3x – 5(-6) = 90
3x + 30 = 90
3x = 90 - 30
x = 60/3
x = 20
Jadi, himpunan penyelesaian sistem persamaan diatas adalah {(20, -6)}
x + 2y
x + 2(-6)
x – 12
x
x

=
=
=
=
=

8
8
8
8 + 12
20

atau

7
Contoh 6 :
Tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan 7x – 4y =2 dan 3x +
2y=12.
Jawab:
Persamaan 3x + 2y = 12 dapat dinyatakan dalam bentuk y = 6 -

.

Kemudian, substitusikan y ke persamaan 7x – 4y = 2 diperoleh :
7x – 4y = 2
⇔ 7x – 4(6 -

= 2

⇔ 7x – 24 – 6x = 2
⇔
7x + 6x = 2 + 24
⇔
13x = 26
⇔
x = 26/13
⇔
x = 2
Selanjutnya, substitusikan x = 2 ke salah satu persamaan, maka di peroleh:
7x – 4y = 2
7(2) – 4y = 2
14 - 2 = 4y
12 = 4y
12/4 = y
3 = y atau y = 3
Jadi, himpunan penyelesaian dari sistem persamaan diatas adalah {(2,3)}
3. Metode Eliminasi
Metode eliminasi berarti penghilangan/pelenyapan salah satu variabel
atau peubah dari sistem persamaan linear dua variabel. Pada metode ini,
angka dari koefisien variabel yang akan dihilangkan harus sama atau dibuat
agar sama. Jika variabelnya x dan y, maka untuk menentukan variabel x kita
harus mengeliminasi variabel y terlebih dahulu, atau sebaliknya.
Jika kokefisien dari salah satu variabel sudah sama maka kita dapat
mengeliminasi atau menghilangkan salah satu variabel tersebut, untuk
selanjutnya menentukan variabel yang lain.
Contoh 7:
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan 3x – 4y = -11 dan
4x + 5y =6
8
Jawab:
Langkah I (eliminasi variabel y untuk memperoleh nilai x)
3x – 4y = –11 (x5) ⇒
4x + 5y = 6 (x4) ⇒

15x – 20y = – 55
16x + 20y = 24
31x
= –31
x
= –1

+

Langkah II (eliminasi variabel x untuk memperoleh nilai y)
3x – 4y = –11 (x4) ⇒
4x + 5y = 6 (x3) ⇒

12x – 16y = – 44
12x + 15y = 18 _
–31y = –62
y = 2

Jadi, himpunan penyelesaian dari sistem persamaan di atas adalah {(–1, 2)}

4. Metode Gabungan
Metode ini biasanya lebih banyak dipergunakan untuk menyelesaikan
persoalan yang berkaitan dengan bsistempersamaan linear. Dengan
mengeliminasi salah satu variabel, kemudian nilai salah satu variabel yang
diperoleh disubstitusikan ke dalam salah satu persamaan itu sehingga dapat
diperoleh nilai variabel yang lain.
Contoh 8:
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan 2x – 5y=2 dan x+5y=
6, jika x,y R.
Langkah I (metode eliminasi)
2x – 5y = 2 (x -1) ⇒ -2x + 5y = -2
x + 5y = 6 (x 1) ⇒ x + 5y = 6 _
-3x
= –8
x
= 8/3
x

= 2

karena variabel y sudah sama
maka dapat langsung dikerjakan
2x – 5y = 2
x + 5y = 6 +
3x

= 8

x

=

Langkah II (metode substitusi)
Substitusikan nilai x ke salah satu persamaan 2x – 5y = 2 atau x + 5y = 6.
9
2x – 5y = 2
2(8/3) –5y = 2
16/3 – 5y = 2
–5y = 2 –
–5y = –
y =–

(– )

y =
jadi, himpunan penyelesaian dari persamaan 2x – 5y = 2 dan x + 5y = 6 adalah
{(2 , )}

D. Sistem Persamaan Linear Dua Variable Dengan Pecahan
Dalam sistem persamaan, jika pada salah satu atau kedua persamaan
terdapat pecahan, maka persamaan yang mengandung pecahan itu harus
dijadikan persamaan lain yang ekuivalen tetapi tidak lagi mengandung
pecahan. Pengubahan itu dapat dilakukan dengan cara mengalikan setiap
persamaan itu dengan KPK dari bilangan penyebut masing-masing pecahan.
Setelah persamaan-persamaannya tidak lagi memuat pecahan, maka untuk
menyelesaikanya dapat dikerjakan dengan menggunakan salah satu metode
yang telah dipelajari
Contoh 9:
Tentukan penyelesaian sistem persamaan 3x + 2y = 17 dan x – y = –1!
Jawab:
Langkah I
Persamaan x – y = –1 diubah sehingga tidak jlagi mengandung pecahan
x – y = –1

(dikalikan dengan 6 yaitu KPK dari 3dan 2)

⇔ 6( x – y) = (–1)6
⇔

2x – 3y = – 6

Langkah II (kerjakan dengan salah satu metode yang telah dipelajari)
10
Misalnya menggunakan metode gabungan:
3x + 2y = 17 (x2) ⇒
2x – 3y = – 6 (x3) ⇒

6x + 4y = 34
6x – 9y = – 18 _
13y = 52
y = 52/13 = 4

jadi y = 4

3x + 2y = 17
3x + 2(4) = 17
3x + 8 = 17
3x = 17 – 8
3x = 9
x =3
jadi, penyelesaiannya adalah x = 3 dan y = 4.

E. Penerapan/Penggunaan Sistem Persamaan Linear Dua Variable
dalam Kehidupan Sehari-Hari
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak permasalahan yang dapat
diselesaikan dengan menerapkan penyelesaian sistem persamaan linear dua
variabel. Masalah-masalah ini biasanya berbertuk soal cerita. Pada bagian ini
akan membahas bagaimana cara untuk menyelesaikan masalah seperti ini.
Contoh 10:
Harga dua baju dan tiga kaos adalah Rp 85.000, sedangkan harga tiga baju
dan satu kaos jenis yang sama adalah Rp 75.000. Tentukan harga sebuah baju
dan harga sebuah kaos!
Jawab:
Terlebih dahulu kita terjemahkan permasalahannya ke dalam kalimat
matematika sehingga diperoleh formulasi untuk mendapatkan pemecahan
(solusi) atas permasalahan yang terjadi.
Pada soal cerita ini ada dua besaran yang belum diketahui, yaitu harga sebuah
baju dan harga sebuah kaos. Dimisalkan:
Harga sebuah baju = x rupiah, dan
Harga sebuah kaos = y rupiah, maka
Harga 2 baju dan 3 kaos: 2x + 3y = 85.000
Harga 3 baju dan 1 kaos: 3x + y = 75.000.
11
Sehingga, didapat sistem persamaannya adalah 2x + 3y = 85.000 dan
3x + y = 75.000.
kemudian kerjakan dengan menggunakan salah satu metode penyelesaian.,
maka:
2x + 3y = 85.000 (x1)
⇒ 2x + 3y = 85.000
3x + y = 75.000 (x3)
⇒ 9x + 3y = 225.000 _
– 7x = –140.000
x = 20.000
2x + 3y = 85.000
2(20.000) + 3 y = 85.000
40.000 + 3 y = 85.000
3y = 85.000 – 40.000
3x = 45.000
x = 15.000
jadi harga sebuah baju = x rupiah = Rp 20.000 dan
harga sebuah kaos = y rupiah = Rp 15.000
Contoh 11:
Perbandingan umur ayah dan ibu adalah 4:3. Enam tahun yang lalu,
perbandingan umur mereka adalah 7:5. Berapakah perbandingan umur
mereka enam tahun yang akan datang ?
Jawab:
Misalkan umur ayah sekarang adalh x tahun dan umur ibu sekarang adalah y
tahun, maka diperoleh sistem persamaan x : y = 4 : 3 atau y = x dan (x – 6) :
(y – 6) = 7 : 5 atau 5x – 7y = –12.
y = x di substitusikan ke persamaan 5x – 7y = –12. Diperoleh:
5x – 7y = –12
5x – 21( x) = –12
5x – x = –12

x–

x = –12
– x = – 12
x = 48

Substitusikan x = 48 ke salah satu persamaan yang diperoleh y = 36 sehingga
dapat diperoleh perbandingan umur ayah dan ibu pada 6 tahun mendatang
adalah (x + 6) : (y + 6) = 54 : 42
= 9 :7
12
F. Sistem Persamaan Nonlinear
1. Sistem persamaan bentuk pecahan sederhana
Contoh 12:
+ = 1 dan

- = - 16

Dengan memisalkan = a dan = b. diperoleh sistem persamaan linear dua
variabel dengan variabel a dan b yaitu, 4a + 3b = 1 dan 5a – 2b = –16
4a + 3b = 1 (x2) ⇒
5a – 2b = –16 (x3) ⇒

4a + 3b = 1
4(-2) + 3b = 1
-8 + 3b = 1
3b = 1 + 8
3b = 9
b=3

8a + 6b = 2
15a – 6b = – 48 +
23a
= –46
a
= –2

Gantikan nilai a = -2 dab b= 3 ke pemisahan mula-mula
dan diperoleh = -2 ⇔ x = - dan = 3 ⇔ y = .
Jadi, himpunan penyelesaian dari sistem persamaan
diatas adalah {(- , )}

2. Sistem persamaan linear dan kuadrat
Sistem persamaan linear dan kuadrat terdiri dari fungsi linear dan fungsi
kuadrat dengan dua peubah yang mempunyai bentuk umum
y = ax + b
y = px2 + qx + r

dengan p

0.

Himpunan penyelesaian dari sistem linear-kuadrat dapat ditentukan dengan
menggunakan metode substitusi.
Contoh 13:
Tentukan hjimpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear-kuadrat
y = x + 2 dan y = x2
Jawab:
Substitusikan y = x + 2 ke persamaan y = x2

13
x2 = X + 2
x2 – x – 2 = 0
(x + 1) ( x – 2) = 0
x1 = -1 atau x2 = 2
substitusikan x1 dan x2 sehingga diperoleh y1= 1 dan y2 = 4. Jadi, himpunan
penyelesaian sistem persamaan linear-kuadrat diatas adalah {(-1,1),(2,4)}
3. Sistem persamaan kuadrat-kuadrat
Sistem sistem persamaan kuadrat-kuadrat dngan dua peubah terdiri dari
dua fungsi kuadrat. Sistem persamaan kuadrat-kuadrat mempunyai bentuk
umum
y = ax2 + bx + c
y = px2 + qx + r
dengan a 0 dan p 0.
Himpunan penyelesaian sistem persamaan kuadrat-kuadrat dapat
ditentukan dengan menggunakan metode dubdtitusi atau eliminasi.
Contoh 14:
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan kuadrat-kuadrat
y = x2 + 4x + 4
y = 10 - x2
Jawab:
Substitusikan y = 10 – x2 ke y = x2 + 4x +4, kemudian selesaikan dan
diperoleh:
10 – x2 = x2 + 4 + 4
2x2 + 4x – 6 = 0 (x )
x2 + 2x – 3 = 0
(x + 3)(x – 1) = 0
x1 = – 3 atau x2 = 1
y1 =1 atau y2 = 9
jadi, himpunan penyelesaian sistem persamaan kuadrat-kuadrat di atas adalah
{(–3,1),(1,9)}.

14
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Persamaan linear satu variabel dapat dinyatakan dalam bentuk ax = b
atau ax + b = c dengan a, b, dan c adalah konstanta, a 0, dan x
variabel pada suatu himpunan.
Persamaan linear dua variabel dapat dinyatakan dalam bentuk ax + by
= c dengan a, b, c R, a, b 0, dan x, y suatu variabel.
Apabila terdapat dua persamaan linear dua variabel yang berbentuk ax
+ by = c dan px + qy = r maka dikatakan dua persamaan tersebut
membentuk sistem persamaan linear dua variabel.
Pasangan bilangan (x, y) yang memenuhi kedua persamaan di atas
disebut penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel.
Untuk menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel dapat
dilakukan dengan metode grafik, eliminasi, substitusi, dan metode
gabungan.
Untuk menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan sistem
persamaan linear dua variabel, terlebih dahulu ubahlah soal cerita
tersebut menjadi beberapa kalimat atau model matematika, kemudian
selesaikan sistem persamaan tersebut.
Sistem persamaan nonlinear dua variabel dapat diselesaikan dengan
cara mengubahnya terlebih dahulu ke bentuk sistem persamaan linear
dua variabel, yaitu dengan pemisalan sehingga terbentuk variabelvariabel baru. Selanjutnya kembalikan penyelesaian variabel-variabel
baru tersebut ke variabel semula.

15
DAFTAR PUSTAKA

Adinawan, M. Cholik dan Sugijono. 2007.Matematika untuk KelasVIII.
Jakarta: Erlangga
Nuharini, Dewi dkk. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk
SMP/MTs kelas VIII. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Rahaju, E. Budi dkk.2008.Matematika Sekolah Menengah Pertama Kelas
VIII. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Saleh, N. Taufiq dkk.2005. Fokus Matematika untuk SMP Kelas VIII.
Jakarta: PT. Pabelan

16

Contenu connexe

Tendances

Bab 9. Teknik Pengintegralan ( Kalkulus 1 )
Bab 9. Teknik Pengintegralan ( Kalkulus 1 )Bab 9. Teknik Pengintegralan ( Kalkulus 1 )
Bab 9. Teknik Pengintegralan ( Kalkulus 1 )Kelinci Coklat
 
Materi SMA X - Statistika
Materi SMA X - StatistikaMateri SMA X - Statistika
Materi SMA X - StatistikaAna Sugiyarti
 
Persamaan differensial parsial
Persamaan differensial parsialPersamaan differensial parsial
Persamaan differensial parsialMoch Harahap
 
68157929 lapangan-hingga
68157929 lapangan-hingga68157929 lapangan-hingga
68157929 lapangan-hinggaOyan Siemens
 
Powerpoint Kalkulus Tentang Integral tentu beserta contoh dan soal soal
Powerpoint Kalkulus Tentang Integral tentu beserta contoh dan soal soalPowerpoint Kalkulus Tentang Integral tentu beserta contoh dan soal soal
Powerpoint Kalkulus Tentang Integral tentu beserta contoh dan soal soalAlfi Nurfazri
 
Perbandingan senilai dan berbalik nilai
Perbandingan senilai dan berbalik nilaiPerbandingan senilai dan berbalik nilai
Perbandingan senilai dan berbalik nilaiEdi Topan
 
Konsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatKonsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatAbdul Rais P
 
PPT INTERPOLASI POLINOMIAL
PPT INTERPOLASI POLINOMIALPPT INTERPOLASI POLINOMIAL
PPT INTERPOLASI POLINOMIALHastih Leo
 
program linier
program linierprogram linier
program liniermfebri26
 
Bab 8-solusi-pdp-dengan-mbh-updated
Bab 8-solusi-pdp-dengan-mbh-updatedBab 8-solusi-pdp-dengan-mbh-updated
Bab 8-solusi-pdp-dengan-mbh-updatedwahyuddin S.T
 
Penjelasan Integral Lipat dua dan Penerapan pada momen inersia
Penjelasan Integral Lipat dua dan Penerapan pada momen inersiaPenjelasan Integral Lipat dua dan Penerapan pada momen inersia
Penjelasan Integral Lipat dua dan Penerapan pada momen inersiabisma samudra
 
Determinan dan invers matriks
Determinan dan invers matriksDeterminan dan invers matriks
Determinan dan invers matriksSMKN 9 Bandung
 

Tendances (20)

Bab 9. Teknik Pengintegralan ( Kalkulus 1 )
Bab 9. Teknik Pengintegralan ( Kalkulus 1 )Bab 9. Teknik Pengintegralan ( Kalkulus 1 )
Bab 9. Teknik Pengintegralan ( Kalkulus 1 )
 
Materi SMA X - Statistika
Materi SMA X - StatistikaMateri SMA X - Statistika
Materi SMA X - Statistika
 
Persamaan differensial parsial
Persamaan differensial parsialPersamaan differensial parsial
Persamaan differensial parsial
 
Aturan Rantai
Aturan RantaiAturan Rantai
Aturan Rantai
 
68157929 lapangan-hingga
68157929 lapangan-hingga68157929 lapangan-hingga
68157929 lapangan-hingga
 
Powerpoint Kalkulus Tentang Integral tentu beserta contoh dan soal soal
Powerpoint Kalkulus Tentang Integral tentu beserta contoh dan soal soalPowerpoint Kalkulus Tentang Integral tentu beserta contoh dan soal soal
Powerpoint Kalkulus Tentang Integral tentu beserta contoh dan soal soal
 
Operasi pada himpunan
Operasi pada himpunanOperasi pada himpunan
Operasi pada himpunan
 
Perbandingan senilai dan berbalik nilai
Perbandingan senilai dan berbalik nilaiPerbandingan senilai dan berbalik nilai
Perbandingan senilai dan berbalik nilai
 
Bab 3-pros stok
Bab 3-pros stokBab 3-pros stok
Bab 3-pros stok
 
Konsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatKonsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan Bulat
 
Pengenalan Persamaan Differensial Parsial
Pengenalan Persamaan Differensial ParsialPengenalan Persamaan Differensial Parsial
Pengenalan Persamaan Differensial Parsial
 
PPT INTERPOLASI POLINOMIAL
PPT INTERPOLASI POLINOMIALPPT INTERPOLASI POLINOMIAL
PPT INTERPOLASI POLINOMIAL
 
program linier
program linierprogram linier
program linier
 
Turunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi KompleksTurunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi Kompleks
 
Bab 8-solusi-pdp-dengan-mbh-updated
Bab 8-solusi-pdp-dengan-mbh-updatedBab 8-solusi-pdp-dengan-mbh-updated
Bab 8-solusi-pdp-dengan-mbh-updated
 
Modul 2 pd linier orde n
Modul 2 pd linier orde nModul 2 pd linier orde n
Modul 2 pd linier orde n
 
Deret Fourier
Deret FourierDeret Fourier
Deret Fourier
 
Penjelasan Integral Lipat dua dan Penerapan pada momen inersia
Penjelasan Integral Lipat dua dan Penerapan pada momen inersiaPenjelasan Integral Lipat dua dan Penerapan pada momen inersia
Penjelasan Integral Lipat dua dan Penerapan pada momen inersia
 
Ring Polonomial
Ring PolonomialRing Polonomial
Ring Polonomial
 
Determinan dan invers matriks
Determinan dan invers matriksDeterminan dan invers matriks
Determinan dan invers matriks
 

En vedette

Pertidaksamaan Rasional, Irrasional dan Mutlak
Pertidaksamaan Rasional, Irrasional dan MutlakPertidaksamaan Rasional, Irrasional dan Mutlak
Pertidaksamaan Rasional, Irrasional dan Mutlakarifakartikasari
 
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlak
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlakPersamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlak
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlakMono Manullang
 
Pertidaksamaan Nilai Mutlak, Irasional, dan Pecahan
Pertidaksamaan Nilai Mutlak, Irasional, dan PecahanPertidaksamaan Nilai Mutlak, Irasional, dan Pecahan
Pertidaksamaan Nilai Mutlak, Irasional, dan Pecahannova147
 
Modul sistem pertidaksamaan linear dan permasalahannya
Modul sistem pertidaksamaan linear dan permasalahannyaModul sistem pertidaksamaan linear dan permasalahannya
Modul sistem pertidaksamaan linear dan permasalahannyaarif_baehaqi
 
Bahan Ajar Fungsi Logaritma dan Eksponen (Kelas XII)
Bahan Ajar Fungsi Logaritma dan Eksponen (Kelas XII)Bahan Ajar Fungsi Logaritma dan Eksponen (Kelas XII)
Bahan Ajar Fungsi Logaritma dan Eksponen (Kelas XII)Ana Safrida
 
Persamaan dan pertidaksamaan eksponen, logaritma, akar dan pangkat
Persamaan dan pertidaksamaan eksponen, logaritma, akar dan pangkatPersamaan dan pertidaksamaan eksponen, logaritma, akar dan pangkat
Persamaan dan pertidaksamaan eksponen, logaritma, akar dan pangkatRahmah Salsabila
 
PERTIDAKSAMAAN PECAHAN, MUTLAK, DAN IRRASIONAL
PERTIDAKSAMAAN PECAHAN, MUTLAK, DAN IRRASIONALPERTIDAKSAMAAN PECAHAN, MUTLAK, DAN IRRASIONAL
PERTIDAKSAMAAN PECAHAN, MUTLAK, DAN IRRASIONALAdinda Dwityafani
 
Rpp sistem pertidaksamaan linear dua variabel
Rpp sistem pertidaksamaan linear dua variabelRpp sistem pertidaksamaan linear dua variabel
Rpp sistem pertidaksamaan linear dua variabelNeneng Khairani
 
Splkdv (Sistem Persamaan Linear dan kuadrat Dua Variabel)
Splkdv (Sistem Persamaan Linear dan kuadrat Dua Variabel)Splkdv (Sistem Persamaan Linear dan kuadrat Dua Variabel)
Splkdv (Sistem Persamaan Linear dan kuadrat Dua Variabel)MiraRaudhotulJannah
 
Menyelesaikan persamaan logaritma
Menyelesaikan persamaan logaritmaMenyelesaikan persamaan logaritma
Menyelesaikan persamaan logaritmavionk
 
Sistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua Variabel
Sistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua VariabelSistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua Variabel
Sistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua VariabelRyunRun
 

En vedette (13)

Pertidaksamaan Rasional, Irrasional dan Mutlak
Pertidaksamaan Rasional, Irrasional dan MutlakPertidaksamaan Rasional, Irrasional dan Mutlak
Pertidaksamaan Rasional, Irrasional dan Mutlak
 
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlak
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlakPersamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlak
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlak
 
Pertidaksamaan Nilai Mutlak, Irasional, dan Pecahan
Pertidaksamaan Nilai Mutlak, Irasional, dan PecahanPertidaksamaan Nilai Mutlak, Irasional, dan Pecahan
Pertidaksamaan Nilai Mutlak, Irasional, dan Pecahan
 
Modul sistem pertidaksamaan linear dan permasalahannya
Modul sistem pertidaksamaan linear dan permasalahannyaModul sistem pertidaksamaan linear dan permasalahannya
Modul sistem pertidaksamaan linear dan permasalahannya
 
Bahan Ajar Fungsi Logaritma dan Eksponen (Kelas XII)
Bahan Ajar Fungsi Logaritma dan Eksponen (Kelas XII)Bahan Ajar Fungsi Logaritma dan Eksponen (Kelas XII)
Bahan Ajar Fungsi Logaritma dan Eksponen (Kelas XII)
 
Persamaan dan pertidaksamaan eksponen, logaritma, akar dan pangkat
Persamaan dan pertidaksamaan eksponen, logaritma, akar dan pangkatPersamaan dan pertidaksamaan eksponen, logaritma, akar dan pangkat
Persamaan dan pertidaksamaan eksponen, logaritma, akar dan pangkat
 
PERTIDAKSAMAAN PECAHAN, MUTLAK, DAN IRRASIONAL
PERTIDAKSAMAAN PECAHAN, MUTLAK, DAN IRRASIONALPERTIDAKSAMAAN PECAHAN, MUTLAK, DAN IRRASIONAL
PERTIDAKSAMAAN PECAHAN, MUTLAK, DAN IRRASIONAL
 
Rpp sistem pertidaksamaan linear dua variabel
Rpp sistem pertidaksamaan linear dua variabelRpp sistem pertidaksamaan linear dua variabel
Rpp sistem pertidaksamaan linear dua variabel
 
Analisis Real
Analisis RealAnalisis Real
Analisis Real
 
Splkdv (Sistem Persamaan Linear dan kuadrat Dua Variabel)
Splkdv (Sistem Persamaan Linear dan kuadrat Dua Variabel)Splkdv (Sistem Persamaan Linear dan kuadrat Dua Variabel)
Splkdv (Sistem Persamaan Linear dan kuadrat Dua Variabel)
 
Menyelesaikan persamaan logaritma
Menyelesaikan persamaan logaritmaMenyelesaikan persamaan logaritma
Menyelesaikan persamaan logaritma
 
Persamaan logaritma
Persamaan logaritmaPersamaan logaritma
Persamaan logaritma
 
Sistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua Variabel
Sistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua VariabelSistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua Variabel
Sistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua Variabel
 

Similaire à Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua VariabelSistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua VariabelEman Mendrofa
 
Sistem persamaan linear dan kuadrat
Sistem persamaan linear dan kuadratSistem persamaan linear dan kuadrat
Sistem persamaan linear dan kuadratNisa Hakiki
 
Telaah matematika smp ppt
Telaah matematika smp pptTelaah matematika smp ppt
Telaah matematika smp pptHorta arum
 
Spldv sudah jadi
Spldv sudah jadiSpldv sudah jadi
Spldv sudah jadieky45
 
PPT - Sistem Persamaan Linear.ppt
PPT - Sistem Persamaan Linear.pptPPT - Sistem Persamaan Linear.ppt
PPT - Sistem Persamaan Linear.pptSitiSri4
 
Persamaan linear dan matriks
Persamaan linear dan matriksPersamaan linear dan matriks
Persamaan linear dan matriksyulika usman
 
Sistem Persamaan Linear dua variable
Sistem Persamaan Linear dua variableSistem Persamaan Linear dua variable
Sistem Persamaan Linear dua variableMawar Defi Anggraini
 
Tugas Bahan Ajar MK Matematika "Persamaan dan Fungsi Linear"
Tugas Bahan Ajar MK Matematika "Persamaan dan Fungsi Linear"Tugas Bahan Ajar MK Matematika "Persamaan dan Fungsi Linear"
Tugas Bahan Ajar MK Matematika "Persamaan dan Fungsi Linear"Muhammad Lyan Pratama
 
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DAN PROGRAM LINEAR.pptx
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DAN PROGRAM LINEAR.pptxPPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DAN PROGRAM LINEAR.pptx
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DAN PROGRAM LINEAR.pptx02RiniHandayani
 

Similaire à Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (20)

Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Sistem Persamaan Linear dan Kuadrat
Sistem Persamaan Linear dan KuadratSistem Persamaan Linear dan Kuadrat
Sistem Persamaan Linear dan Kuadrat
 
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua VariabelSistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
 
Sistem persamaan linear dan kuadrat
Sistem persamaan linear dan kuadratSistem persamaan linear dan kuadrat
Sistem persamaan linear dan kuadrat
 
Telaah matematika smp ppt
Telaah matematika smp pptTelaah matematika smp ppt
Telaah matematika smp ppt
 
Sistem persamaan linear
Sistem persamaan linearSistem persamaan linear
Sistem persamaan linear
 
spdv,spltv,and sptldv
spdv,spltv,and sptldvspdv,spltv,and sptldv
spdv,spltv,and sptldv
 
Bab v spldv
Bab v spldvBab v spldv
Bab v spldv
 
Kelas x bab 5
Kelas x bab 5Kelas x bab 5
Kelas x bab 5
 
Kelas x bab 5
Kelas x bab 5Kelas x bab 5
Kelas x bab 5
 
Spldv sudah jadi
Spldv sudah jadiSpldv sudah jadi
Spldv sudah jadi
 
Kelas x bab 5
Kelas x bab 5Kelas x bab 5
Kelas x bab 5
 
Kelas x bab 5
Kelas x bab 5Kelas x bab 5
Kelas x bab 5
 
PPT - Sistem Persamaan Linear.ppt
PPT - Sistem Persamaan Linear.pptPPT - Sistem Persamaan Linear.ppt
PPT - Sistem Persamaan Linear.ppt
 
Persamaan linear dan matriks
Persamaan linear dan matriksPersamaan linear dan matriks
Persamaan linear dan matriks
 
Sistem Persamaan Linear dua variable
Sistem Persamaan Linear dua variableSistem Persamaan Linear dua variable
Sistem Persamaan Linear dua variable
 
Tugas Bahan Ajar MK Matematika "Persamaan dan Fungsi Linear"
Tugas Bahan Ajar MK Matematika "Persamaan dan Fungsi Linear"Tugas Bahan Ajar MK Matematika "Persamaan dan Fungsi Linear"
Tugas Bahan Ajar MK Matematika "Persamaan dan Fungsi Linear"
 
Aljabar
AljabarAljabar
Aljabar
 
5 sistem persamaan linier
5 sistem persamaan linier5 sistem persamaan linier
5 sistem persamaan linier
 
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DAN PROGRAM LINEAR.pptx
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DAN PROGRAM LINEAR.pptxPPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DAN PROGRAM LINEAR.pptx
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DAN PROGRAM LINEAR.pptx
 

Plus de Christian Lokas

Pemilihan dan Pengembangan Media Pembelajaran
Pemilihan dan Pengembangan Media PembelajaranPemilihan dan Pengembangan Media Pembelajaran
Pemilihan dan Pengembangan Media PembelajaranChristian Lokas
 
Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dan Tiga Variabelo
Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dan Tiga VariabeloPenyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dan Tiga Variabelo
Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dan Tiga VariabeloChristian Lokas
 
Pemilihan dan Pengembangan Media Pembelajaran
Pemilihan dan Pengembangan Media PembelajaranPemilihan dan Pengembangan Media Pembelajaran
Pemilihan dan Pengembangan Media PembelajaranChristian Lokas
 
Pendidikan Karakter (New Style)
Pendidikan Karakter (New Style)Pendidikan Karakter (New Style)
Pendidikan Karakter (New Style)Christian Lokas
 
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPAFilsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPAChristian Lokas
 
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
30 Definisi Manajemen Menurut Para AhliChristian Lokas
 
Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sistem Informasi Manajemen (SIM)Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sistem Informasi Manajemen (SIM)Christian Lokas
 
Bahasa indonesia (Paragraf)
Bahasa indonesia (Paragraf)Bahasa indonesia (Paragraf)
Bahasa indonesia (Paragraf)Christian Lokas
 

Plus de Christian Lokas (11)

Pemilihan dan Pengembangan Media Pembelajaran
Pemilihan dan Pengembangan Media PembelajaranPemilihan dan Pengembangan Media Pembelajaran
Pemilihan dan Pengembangan Media Pembelajaran
 
Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dan Tiga Variabelo
Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dan Tiga VariabeloPenyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dan Tiga Variabelo
Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dan Tiga Variabelo
 
Pemilihan dan Pengembangan Media Pembelajaran
Pemilihan dan Pengembangan Media PembelajaranPemilihan dan Pengembangan Media Pembelajaran
Pemilihan dan Pengembangan Media Pembelajaran
 
Pendidikan Karakter (New Style)
Pendidikan Karakter (New Style)Pendidikan Karakter (New Style)
Pendidikan Karakter (New Style)
 
Pendidikan karakter
Pendidikan karakterPendidikan karakter
Pendidikan karakter
 
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPAFilsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
 
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
 
Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sistem Informasi Manajemen (SIM)Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sistem Informasi Manajemen (SIM)
 
Kepemimpinan pendidikan
Kepemimpinan pendidikanKepemimpinan pendidikan
Kepemimpinan pendidikan
 
Leading / Kepemimpinan
Leading / KepemimpinanLeading / Kepemimpinan
Leading / Kepemimpinan
 
Bahasa indonesia (Paragraf)
Bahasa indonesia (Paragraf)Bahasa indonesia (Paragraf)
Bahasa indonesia (Paragraf)
 

Dernier

Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 

Dernier (20)

Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 

Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada acara malam pentas hiburan, panitia seksi kesenian akan menampilkan hiburan yang terdiri dari penampilan kelompok-kelompok band dan penampilan kelompok tarian. Untuk menampilkan tida kelompok band dan satu kelompok tarian, panitia mengeluarkan biaya sebesar Rp 2.750.000. untuk menampilkan dua kelompok band dan dua kelompok tarian, panitia mengeluarkan biaya Rp 2.500.000. berapakah biaya yang harus dibayar oleh panitia pada malam pentas tersebut yang ternyata menampilkan dua kelompok band dan satu kelompok tarian? Dalam kehidupan sehari-hari, banyak kasus yang sering kita jumpai seperti di atas yang pemecahannya dapat kita selesaikan dengan menggunakan sistem persamaan linear dua variabel. B. Rumusan Masalah 1. Perbedaan persamaan linear dan sistem persamaan linear. 2. Cara menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel. 3. Cara menyelesaikan sistem persamaan nonlinear. C. Tujuan 1. Mengenal kembali sistem persamaan linear dua variabel 2. Dapat membedakan persamaan linear dan sistem persamaan linear 3. Dapat menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel dan non linear 1
  • 2. BAB II PEMBAHASAN A. Persamaan Linear Satu Variabel, Persamaan Linear Dua Variabel Dan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel 1. Persamaan Linear Satu Variabel 1) 2x + 5 = 3 2) 1 – 2y = 6 3) z + 1 = 2z Variabel pada persamaan (1) adalah x, pada persamaan (2) adalah y, dan pada persamaan (3) adalah z. Persamaan-persamaan di atas adalah contoh bentuk persamaan linear satu variable. karena masing-masing persamaan memiliki satu variabel dan berpangkat satu. Variabel x, y, dan z adalah variabel pada himpunan tertentu yang ditentukan dari masing-masing persamaan tersebut. Persamaan yang memiliki satu variabel dan peubahnya berpangkat satu disebut persamaan linear dengan satu variabel. Persamaan linear satu variabel dapat dinyatakan dalam bentuk ax = b atau ax + b = c dengan a, b, dan c adalah konstanta, a 0, dan x variabel pada suatu himpunan. 2. Persamaan Linear Dua Variabel 1) x + 5 = y 2) 2a – b = 1 3) 3p + 9q = 4 Persamaan-persamaan di atas adalah contoh bentuk persamaan linear dua variabel. Variabel pada persamaan x + 5 = y adalah x dan y, variabel pada persamaan 2a – b = 1 adalah a dan b. Adapun variabel pada persamaan 3p + 9q = 4 adalah p dan q. Persamaan yang memiliki dua variabel dan peubahnya berpangkat satu disebut persamaan linear dua variabel. Persamaan linear dua variabel dapat dinyatakan dalam bentuk ax + by = c dengan a, b, c ∈ R a, b ≠ 0, c adalah konstanta dan x, y suatu variabel. 2
  • 3. 3. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel x + y = 5…………………………………………………. (1) 2x – y = 11 ………………………… …………………..(2) Persamaan (1) dan (2) merupakan persamaan linear dengan dua variabel yang saling terkait. Beberapa persamaan yang saling terkait disebut sistem persamaan linear. Karena kedua persamaan di atas saling terkait, memiliki dua variabel dan penyelesaian yang sama (x=3 dan y=2) maka disebut sistem persamaan linear dua variabel. Sistem persamaan linear dua variabel dapat dinyatakan dalam bentuk berikut a1x + b1y = c1 a2x + b2y = c2 dengan a, b 0, x dan y suatu variabel, a1 dan a2 adalah koefisien dari variabel x, b1 dan b2 adalah koefisien dari variabel y, dan c1,c2 adalah konstanta. B. Penyelesaian atau Akar dan Bukan Akar Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Dalam sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) terdapat pengganti-pengganti dari variabel sehingga kedua persamaan menjadi kalimat benar. Pengganti –pengganti variabel yang demnikian disebut penyelesaian atau akar dari sistem persamaan atau bukan akar dari sistem persamaan tersebut. Contoh 1: Diketahui sistem persamaan x + 2y = 10 dan 2x – y = 5. Tunjukkan bahwa x = 4 dan y = 3 merupakan akar atau penyelesaiannya! Jawab: Nilai x = 4 dan y = 3 disubstitusikkan pada persamaan x + 2y =10 dan 2x–y =5, diperoleh : x + 2y = 10 4 + 2(3) = 10 4 + 6 = 10 10 = 10 (benar) 2x – y = 5 2(4) – 3 = 5 8–3=5 5 = 5 (benar) 3
  • 4. Karena selalu diperoleh kalimat benar, maka x = 4 dan y = 3 merupakan akar atau penyelesaian dari persamaan x + 2y =10 dan 2x – y = 5. Contoh 2: Apakah x = 6 dan y = 2 merupakan penyelesaian dari sistem persamaan x + 2y = 10 dan 2x – y = 5 Nilai x = 6 dan y = 2 disubstitusikan pada persamaan x + 2y = 10 dan 2x – y = 5, diperoleh: x + 2y = 10 6 + 2(2) = 10 6 + 4 = 10 10 = 10 (benar) 2x – y = 5 2(6) – 2 = 5 12 – 2 = 5 10 = 5 (salah) Pada persamaan x + 2y = 10 dan 2x – y = 5, x = 6 dan y = 2 disubstitusikan pada kedua persamaan tersebut, ternyata mengakibatkian salah satu persamaan menjadi kalimat yang salah. Oleh karena itu, x=6 dan y=2 bukanlah penyelesaian atau akar dari persamaan x + 2y = 10 dan 2x – y = 5. C. Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dapat ditentukandengan mencari pasangan bilangan yang memenuhi setiap persamaan linearnya dan bila pasangan bilangan itu disubstitusikan ke persamaannya akan menghasilkan pernyataan yang benar. Penyelesaian pada sistem persamaan linear ax + by = c dan px + qy = r adalah menentukan pengganti untuk x dan y yang memenuhi kedua persamaan tersebut sehingga diperoleh suatu bentuk pasangan koordinat x dan y atau (x,y). Himpunan peneyelesaian dari sistem persamaan linear dapat dicari dengan beberapa metode yaitu, metode grafik, metode substitusi, metode eliminasi dan metode gabungan. 1. Metode Grafik Salah satu metode penyelesaian sistem persamaan adalah dengan metode grafik yaitu membaca (menaksir) titik potong kedua persamaan garis pada bidang kartesius. Pada metode grafik, himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel adalah koordinat titik potong dua garis 4
  • 5. tersebut. Jika garis-garisnya tidak berpotongan di satu titik tertentu maka himpunan penyelesaiannya adalah himpunan kosong. Contoh 3: Selesaikan sistem persamaan x + 3y = 5 dan 2x – y = 3 dengan metode grafik. Jawab: Kita tentukan titik potong masing-masing garis tersebut dengan sumbu x dan sumbu y. Menggunakan tabel: x + 3y = 5 2x – y = 3 X 0 5 x 0 Y 0 y -3 0 (x,y) ( 0,1 ) (5,0) ( x,y ) (0,-3) (1 , 0 ) ( 0,1 ) (1 , 0 ) (0,-3) (5,0) Dari gambar di samping nterlihat bahwa titik (2,1) merupakan ntitik potong kedua garis tersebut. Untuk meyakinkan bahwa pasangan bilangan berurutan tersebut merupakan akar penyelesaian sistem persamaan , kita ndapat mengecek dengan cara mensubstitusikan titik (2,1) pada kedua persamaan. a. x + y = 5 2 + 3(1)=5 2+3=5 b. 2x – y= 3 2(2) – 1 = 3 4–1=3 Jadi jelas bahwa penyelesaian sistem persamaan tersebut adalah {(2,1)} Contoh 4: Tentukan penyelesaiansistem persamaan 2x –y = 4 dan x = 3 untuk x,y R. Jawab: Untuk persamaan 2x – y =4 Titik potong pada sumbu x, maka sumbu y = 0, sehingga: 5
  • 6. 2x - 0 = 4 ⇔ 2x = 4 ⇔ x =2 koordinat titik potong pada sumbu y, maka x = 0: 2(0) - y = 4 ⇔ -y =4 ⇔ y =-4 Koordinat titik potong pada sumbu y adalah (0, -4). atau dengan menggunakan table: X 2 0 Y 0 -4 (x,y) (2, 0) (0, -4) Untuk persamaan x = 3, dapat langsung dibuat grafiknya, yaitu garis yang sejajar dengan sumbu y dan titik (3,0). Grafik sistem persamaan tersebut ditunjukan pada gambar disamping 2x – y = 4 x= 3 Karena koordinat titik potongnya adalah (3,2) maka penyelesaiannya adalah x = 3 dan y = 2. (3,2) (2 , 0) (0, 4) Pada kedua contoh di atas dan pembahasan sebelumnya diperoleh bahwa penyelesaian dari SPLDV yang diberikan hanya memiliki tepat satu pasangan. Mengingat kedudukan dua garis dalam satu bidang mempunyai 3 kemungkinan, yaitu sejajar, berpotongan dan berimpit, maka: Grafik penyelesaian suatu SPLDV berupa dua garis yang sejajar tidak mempunyai penyelesaian. Grafik penyelesaian suatu SPLDV berupa dua garis yang saling berpotongan di satu titik mempunyai satu penyelesaian. Grafik penyelesaian suatu SPLDV berupa dua garis yang berimpit mempunyai tak hingga penyelesaian. 6
  • 7. 2. Metode Substitusi Jika penyelesaian sistem persamaan bilangan berurutan yang relative besar atau tidak memuat bilangan bulat, maka metode grafik tidak dapat digunakan dengan baik. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode substitusi. Substitusi berarti mengganti. Jadi, untuk menentukan penyelesaian atau himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear dengan metode substitusi, kita perlu mengganti salah satu variabel dengan variabel lain. Contoh 5: Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem npersamaan x + 2y = 8 3x – 5y = 90 Jawab: Persamaan x + 2y = 8 dapat dinyatakan dalam bentuk x = 8 – 2y, kemudian pada persamaan 3x – 5y = 90, gantilah x dengan 8 – 2y sehingga diperoleh: ⇔ ⇔ ⇔ ⇔ ⇔ ⇔ 3x – 5y 3(8 – 2y) – 5y 24 – 6y – 5y 24 – 11y -11y -11y y = = = = = = = 90 90 90 90 90 – 24 66 -6 untuk menentukan nilai x, gantilah y dengan – 6 pada persamaan x + 2y = 8 atau 3x – 5y = 90, sehingga diperoleh 3x – 5y = 90 3x – 5(-6) = 90 3x + 30 = 90 3x = 90 - 30 x = 60/3 x = 20 Jadi, himpunan penyelesaian sistem persamaan diatas adalah {(20, -6)} x + 2y x + 2(-6) x – 12 x x = = = = = 8 8 8 8 + 12 20 atau 7
  • 8. Contoh 6 : Tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan 7x – 4y =2 dan 3x + 2y=12. Jawab: Persamaan 3x + 2y = 12 dapat dinyatakan dalam bentuk y = 6 - . Kemudian, substitusikan y ke persamaan 7x – 4y = 2 diperoleh : 7x – 4y = 2 ⇔ 7x – 4(6 - = 2 ⇔ 7x – 24 – 6x = 2 ⇔ 7x + 6x = 2 + 24 ⇔ 13x = 26 ⇔ x = 26/13 ⇔ x = 2 Selanjutnya, substitusikan x = 2 ke salah satu persamaan, maka di peroleh: 7x – 4y = 2 7(2) – 4y = 2 14 - 2 = 4y 12 = 4y 12/4 = y 3 = y atau y = 3 Jadi, himpunan penyelesaian dari sistem persamaan diatas adalah {(2,3)} 3. Metode Eliminasi Metode eliminasi berarti penghilangan/pelenyapan salah satu variabel atau peubah dari sistem persamaan linear dua variabel. Pada metode ini, angka dari koefisien variabel yang akan dihilangkan harus sama atau dibuat agar sama. Jika variabelnya x dan y, maka untuk menentukan variabel x kita harus mengeliminasi variabel y terlebih dahulu, atau sebaliknya. Jika kokefisien dari salah satu variabel sudah sama maka kita dapat mengeliminasi atau menghilangkan salah satu variabel tersebut, untuk selanjutnya menentukan variabel yang lain. Contoh 7: Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan 3x – 4y = -11 dan 4x + 5y =6 8
  • 9. Jawab: Langkah I (eliminasi variabel y untuk memperoleh nilai x) 3x – 4y = –11 (x5) ⇒ 4x + 5y = 6 (x4) ⇒ 15x – 20y = – 55 16x + 20y = 24 31x = –31 x = –1 + Langkah II (eliminasi variabel x untuk memperoleh nilai y) 3x – 4y = –11 (x4) ⇒ 4x + 5y = 6 (x3) ⇒ 12x – 16y = – 44 12x + 15y = 18 _ –31y = –62 y = 2 Jadi, himpunan penyelesaian dari sistem persamaan di atas adalah {(–1, 2)} 4. Metode Gabungan Metode ini biasanya lebih banyak dipergunakan untuk menyelesaikan persoalan yang berkaitan dengan bsistempersamaan linear. Dengan mengeliminasi salah satu variabel, kemudian nilai salah satu variabel yang diperoleh disubstitusikan ke dalam salah satu persamaan itu sehingga dapat diperoleh nilai variabel yang lain. Contoh 8: Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan 2x – 5y=2 dan x+5y= 6, jika x,y R. Langkah I (metode eliminasi) 2x – 5y = 2 (x -1) ⇒ -2x + 5y = -2 x + 5y = 6 (x 1) ⇒ x + 5y = 6 _ -3x = –8 x = 8/3 x = 2 karena variabel y sudah sama maka dapat langsung dikerjakan 2x – 5y = 2 x + 5y = 6 + 3x = 8 x = Langkah II (metode substitusi) Substitusikan nilai x ke salah satu persamaan 2x – 5y = 2 atau x + 5y = 6. 9
  • 10. 2x – 5y = 2 2(8/3) –5y = 2 16/3 – 5y = 2 –5y = 2 – –5y = – y =– (– ) y = jadi, himpunan penyelesaian dari persamaan 2x – 5y = 2 dan x + 5y = 6 adalah {(2 , )} D. Sistem Persamaan Linear Dua Variable Dengan Pecahan Dalam sistem persamaan, jika pada salah satu atau kedua persamaan terdapat pecahan, maka persamaan yang mengandung pecahan itu harus dijadikan persamaan lain yang ekuivalen tetapi tidak lagi mengandung pecahan. Pengubahan itu dapat dilakukan dengan cara mengalikan setiap persamaan itu dengan KPK dari bilangan penyebut masing-masing pecahan. Setelah persamaan-persamaannya tidak lagi memuat pecahan, maka untuk menyelesaikanya dapat dikerjakan dengan menggunakan salah satu metode yang telah dipelajari Contoh 9: Tentukan penyelesaian sistem persamaan 3x + 2y = 17 dan x – y = –1! Jawab: Langkah I Persamaan x – y = –1 diubah sehingga tidak jlagi mengandung pecahan x – y = –1 (dikalikan dengan 6 yaitu KPK dari 3dan 2) ⇔ 6( x – y) = (–1)6 ⇔ 2x – 3y = – 6 Langkah II (kerjakan dengan salah satu metode yang telah dipelajari) 10
  • 11. Misalnya menggunakan metode gabungan: 3x + 2y = 17 (x2) ⇒ 2x – 3y = – 6 (x3) ⇒ 6x + 4y = 34 6x – 9y = – 18 _ 13y = 52 y = 52/13 = 4 jadi y = 4 3x + 2y = 17 3x + 2(4) = 17 3x + 8 = 17 3x = 17 – 8 3x = 9 x =3 jadi, penyelesaiannya adalah x = 3 dan y = 4. E. Penerapan/Penggunaan Sistem Persamaan Linear Dua Variable dalam Kehidupan Sehari-Hari Dalam kehidupan sehari-hari, banyak permasalahan yang dapat diselesaikan dengan menerapkan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel. Masalah-masalah ini biasanya berbertuk soal cerita. Pada bagian ini akan membahas bagaimana cara untuk menyelesaikan masalah seperti ini. Contoh 10: Harga dua baju dan tiga kaos adalah Rp 85.000, sedangkan harga tiga baju dan satu kaos jenis yang sama adalah Rp 75.000. Tentukan harga sebuah baju dan harga sebuah kaos! Jawab: Terlebih dahulu kita terjemahkan permasalahannya ke dalam kalimat matematika sehingga diperoleh formulasi untuk mendapatkan pemecahan (solusi) atas permasalahan yang terjadi. Pada soal cerita ini ada dua besaran yang belum diketahui, yaitu harga sebuah baju dan harga sebuah kaos. Dimisalkan: Harga sebuah baju = x rupiah, dan Harga sebuah kaos = y rupiah, maka Harga 2 baju dan 3 kaos: 2x + 3y = 85.000 Harga 3 baju dan 1 kaos: 3x + y = 75.000. 11
  • 12. Sehingga, didapat sistem persamaannya adalah 2x + 3y = 85.000 dan 3x + y = 75.000. kemudian kerjakan dengan menggunakan salah satu metode penyelesaian., maka: 2x + 3y = 85.000 (x1) ⇒ 2x + 3y = 85.000 3x + y = 75.000 (x3) ⇒ 9x + 3y = 225.000 _ – 7x = –140.000 x = 20.000 2x + 3y = 85.000 2(20.000) + 3 y = 85.000 40.000 + 3 y = 85.000 3y = 85.000 – 40.000 3x = 45.000 x = 15.000 jadi harga sebuah baju = x rupiah = Rp 20.000 dan harga sebuah kaos = y rupiah = Rp 15.000 Contoh 11: Perbandingan umur ayah dan ibu adalah 4:3. Enam tahun yang lalu, perbandingan umur mereka adalah 7:5. Berapakah perbandingan umur mereka enam tahun yang akan datang ? Jawab: Misalkan umur ayah sekarang adalh x tahun dan umur ibu sekarang adalah y tahun, maka diperoleh sistem persamaan x : y = 4 : 3 atau y = x dan (x – 6) : (y – 6) = 7 : 5 atau 5x – 7y = –12. y = x di substitusikan ke persamaan 5x – 7y = –12. Diperoleh: 5x – 7y = –12 5x – 21( x) = –12 5x – x = –12 x– x = –12 – x = – 12 x = 48 Substitusikan x = 48 ke salah satu persamaan yang diperoleh y = 36 sehingga dapat diperoleh perbandingan umur ayah dan ibu pada 6 tahun mendatang adalah (x + 6) : (y + 6) = 54 : 42 = 9 :7 12
  • 13. F. Sistem Persamaan Nonlinear 1. Sistem persamaan bentuk pecahan sederhana Contoh 12: + = 1 dan - = - 16 Dengan memisalkan = a dan = b. diperoleh sistem persamaan linear dua variabel dengan variabel a dan b yaitu, 4a + 3b = 1 dan 5a – 2b = –16 4a + 3b = 1 (x2) ⇒ 5a – 2b = –16 (x3) ⇒ 4a + 3b = 1 4(-2) + 3b = 1 -8 + 3b = 1 3b = 1 + 8 3b = 9 b=3 8a + 6b = 2 15a – 6b = – 48 + 23a = –46 a = –2 Gantikan nilai a = -2 dab b= 3 ke pemisahan mula-mula dan diperoleh = -2 ⇔ x = - dan = 3 ⇔ y = . Jadi, himpunan penyelesaian dari sistem persamaan diatas adalah {(- , )} 2. Sistem persamaan linear dan kuadrat Sistem persamaan linear dan kuadrat terdiri dari fungsi linear dan fungsi kuadrat dengan dua peubah yang mempunyai bentuk umum y = ax + b y = px2 + qx + r dengan p 0. Himpunan penyelesaian dari sistem linear-kuadrat dapat ditentukan dengan menggunakan metode substitusi. Contoh 13: Tentukan hjimpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear-kuadrat y = x + 2 dan y = x2 Jawab: Substitusikan y = x + 2 ke persamaan y = x2 13
  • 14. x2 = X + 2 x2 – x – 2 = 0 (x + 1) ( x – 2) = 0 x1 = -1 atau x2 = 2 substitusikan x1 dan x2 sehingga diperoleh y1= 1 dan y2 = 4. Jadi, himpunan penyelesaian sistem persamaan linear-kuadrat diatas adalah {(-1,1),(2,4)} 3. Sistem persamaan kuadrat-kuadrat Sistem sistem persamaan kuadrat-kuadrat dngan dua peubah terdiri dari dua fungsi kuadrat. Sistem persamaan kuadrat-kuadrat mempunyai bentuk umum y = ax2 + bx + c y = px2 + qx + r dengan a 0 dan p 0. Himpunan penyelesaian sistem persamaan kuadrat-kuadrat dapat ditentukan dengan menggunakan metode dubdtitusi atau eliminasi. Contoh 14: Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan kuadrat-kuadrat y = x2 + 4x + 4 y = 10 - x2 Jawab: Substitusikan y = 10 – x2 ke y = x2 + 4x +4, kemudian selesaikan dan diperoleh: 10 – x2 = x2 + 4 + 4 2x2 + 4x – 6 = 0 (x ) x2 + 2x – 3 = 0 (x + 3)(x – 1) = 0 x1 = – 3 atau x2 = 1 y1 =1 atau y2 = 9 jadi, himpunan penyelesaian sistem persamaan kuadrat-kuadrat di atas adalah {(–3,1),(1,9)}. 14
  • 15. BAB III PENUTUP Kesimpulan Persamaan linear satu variabel dapat dinyatakan dalam bentuk ax = b atau ax + b = c dengan a, b, dan c adalah konstanta, a 0, dan x variabel pada suatu himpunan. Persamaan linear dua variabel dapat dinyatakan dalam bentuk ax + by = c dengan a, b, c R, a, b 0, dan x, y suatu variabel. Apabila terdapat dua persamaan linear dua variabel yang berbentuk ax + by = c dan px + qy = r maka dikatakan dua persamaan tersebut membentuk sistem persamaan linear dua variabel. Pasangan bilangan (x, y) yang memenuhi kedua persamaan di atas disebut penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel. Untuk menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel dapat dilakukan dengan metode grafik, eliminasi, substitusi, dan metode gabungan. Untuk menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel, terlebih dahulu ubahlah soal cerita tersebut menjadi beberapa kalimat atau model matematika, kemudian selesaikan sistem persamaan tersebut. Sistem persamaan nonlinear dua variabel dapat diselesaikan dengan cara mengubahnya terlebih dahulu ke bentuk sistem persamaan linear dua variabel, yaitu dengan pemisalan sehingga terbentuk variabelvariabel baru. Selanjutnya kembalikan penyelesaian variabel-variabel baru tersebut ke variabel semula. 15
  • 16. DAFTAR PUSTAKA Adinawan, M. Cholik dan Sugijono. 2007.Matematika untuk KelasVIII. Jakarta: Erlangga Nuharini, Dewi dkk. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk SMP/MTs kelas VIII. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Rahaju, E. Budi dkk.2008.Matematika Sekolah Menengah Pertama Kelas VIII. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Saleh, N. Taufiq dkk.2005. Fokus Matematika untuk SMP Kelas VIII. Jakarta: PT. Pabelan 16