SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  41
Télécharger pour lire hors ligne
METODE & TEKNIK:
DELINIASI KAWASAN,
PERUMUSAN ISU STRATEGIS, PERUMUSAN
TUJUAN & SASARAN PERENCANAAN
PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
TIM PENGAMPU MTPPP SEMESTER GASAL 2021
#3
Mengapa diperlukan Deliniasi
Kawasan dalam penyusunan produk
perencanaan ?
MENGAPA?
DANIEL
 PERENCANAAN TERFOKUS SESUAI
TARGET
ROSYIDA
 BATAS ADMINISTRASI TIDAK MAMPU
MEMBATASI PERKEMBANGAN SUATU
KOTA/PERGERAKAN
PEMBATASAN ITU PERLU !
Sumberdaya terbatas
Urgensi perencanaan berbeda antara satu
wilayah dengan wilayah lain
Fokus pada hal-hal utama
Konsep-Teknik Deliniasi
Satuan Wilayah dan
Kebijakan
• Memetakan
batas-batas
administrasi
• Ekologi
• Budidaya
• Wilayah
administrasi
prioritas
• Perda
• RTR
Fungsional dan Riset
•Mengidentifikasi fungsi
dan variabel
pencirinya
•Memetakan variabel
dalam matra ruang
•Menentukan ruang
dengan karakteristik
fungsional sesuai
literatur (dan bila perlu
menentukan prioritas)
• Tipologi
•Karakteristik
•Metode Kuantitatif-
kualitatif
Perpaduan keduanya
•Memetakan batas-
batas administrasi,
ekologi, budidaya
•Mengacu Perda.
Produk RTR
•Mengidentifikasi fungsi
dan variabel
pencirinya
•Memetakan variabel
dalam matra ruang
administrasi
•Menentukan wilayah
administratif dengan
karakter fungsional
sesuai literatur
•..................
•..................
PENTING ...
 Perhatikan batasan luasan kawasan sesuai dengan hierarki produk rencana:
 SPPIP (Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan)
penyusunannya mengacu dan terintegrasi dengan arahan
pengembangan kabupaten/kota secara komprehensif.
 RPKPP (Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas) sebagai
acuan dalam penerapan program-program pembangunan permukiman dan
infrastruktur perkotaan
 RP2KPKP (Rencana pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman
kumuh perkotaan) pada level kelurahan (pusat:diatas 15 ha, provinsi:10-15
ha, kab/kota: <10 ha)
 RKPKP (Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan) (luas perkim
kumuh sesuai deliniasi kumuh yang disepakati)
 RPLP (Rencana penataan lingkungan permukiman) pada pada level
kelurahan
 RTPLP (Rencana tindak penataan lingkungan permukiman) pada level
kelurahan
BAGAIMANA DENGAN DELINEASI KAWASAN
PERMUKIMAN PRIORITAS?
DOKUMEN
PERENCANAAN
PERKIM HIERARKI
DIATASNYA
(CONTOH : SPPIP)
RKPKP
RKPKP atau KAWASAN PRIORITAS
ALTERNATIF ?
1. Dipilih berdasarkan zona-zona dari RKPKP
2. Merumuskan dari wilayah RKPKP, dengan mengesampingkan zona2
yang sudah dirumuskan
3. Alternatif lain? Lihat teknik deliniasi
APAPUN PILIHANNYA...
PERTANYAANNYA SAMA...
APAKAH DASAR PENENTUAN
KRITERIA DELINEASI ?
INGAT !
PERENCANAAN PENANGANAN KAWASAN
PERMUKIMAN KUMUH BERSIFAT HIERARKI
DASAR KRITERIA DELINEASI
• KONSEP PERENCANAAN PADA RKPKP
• PENDEKATANTEORITIS
1. PENGGALIANTEORIYG RELEVAN DENGAN
KONSEP PERENCANAAN
2. BUAT KRITERIA BERDASARKANTEORI, LALU PILIH
KRITERIAYANG KONTEKSTUAL DENGAN
KOTA/KAB (BISA DARI KEBIJAKAN)
3. BUAT ALTERNATIF KAWASAN STUDI
 SCANWILAYAH RKPKP BERDASARKAN KRITERIA
YANG SUDAH DIBUAT SEBELUMNYA
(TIAP KRITERIA AKAN MENGHASILKAN SATU PETA
TEMATIK → MENGGUNAKAN SATU TOOLS : BISA
BERUPA BUFFER, GUNA LAHAN, KEPADATAN,
WILAYAH ADMINISTRASI, DLL)
 PETATEMATIK TIAP KRITERIA DI OVERLAY, HASILNYA
BERUPA ALTERNATIF KAWASAN (ALTERNATIF
SUDAH DALAM BENTUK KOMPAK)
4. PEMILIHAN KAWASAN STUDI DARI ALTERNATIF
KAWASAN, DENGAN MENGGUNAKAN
PEMBOBOTAN
 BUAT INDIKATOR PEMBOBOTAN BERDASARKAN
KRITERIA YANG SUDAH DIBUAT
 SKALA NILAI/PARAMETER (MISAL 1,2,3,4,5) HARUS
SAMA,TAPI BOBOT BISA BERBEDA-BEDA DENGAN
JUSTIFIKASIYANG JELAS
 BOBOT DIDASARKAN PADA SATU PEDOMANYG
SAMA SBG PEGANGAN (CONTOH :VISI KOTA)
• LOKASIYANGTERPILIH BIASANYAYG MEMILIKI BOBOT TERTINGGI, KARENA
DIANGGAPYG PALING POTENSIAL.TAPI BISA JUGAYGTERENDAH, JIKA
DIANGGAPYANG BERPOTENSI TAPI BELUM BERKEMBANG.TERGANTUNG
PENDEKATANYG DIGUNAKAN
Alternatif KRITERIA
1
(0.45)
KRITERIA
2
(0.2)
KRITERIA
3
(0.15)
KRITERIA
4
(0.2)
Skor
LOKASI A 3*0.45 4*0.2 2*0.15 5*0.2 1.35+0.8+0.
3+1 = 3.35
LOKASI B 2 3 4 5 0.9+0.6+0.6
+1= 3.1
PERUMUSAN ISU STRATEGIS
Apa itu ISU STRATEGIS?
Integrasi karakteristik spesifik yang melatari perencanaan
pada seluruh aspek:
 Masalah yang sangat penting
 Potensi yang tidak dimanfaatkan
 Peluang yang tidak diambil
 Ancaman yang tidak tertangani
Jadi, harus dimulai darimana?
 Buat daftar panjang (long-list) karakteristik spesifik kawasan (internal dan eksternal)
dari seluruh aspek perencanaan
s w
o t
INTERNAL
EKSTERNAL
Biasanya, impresi/karakteristik terbagi
atas aspek-aspek perencanaan
 Kebijakan Pembangunan
 Kelembagaan
 Fisik Dasar
 Demografi dan Sosial Budaya
 Ekonomi
 Infrastruktur (Sarana & Prasarana)
 Tata bangunan dan lingkungan
 Tata Guna Lahan
 Pembiayaan Pembangunan
 dll
JANGAN LUPA !
ISU STRATEGIS
Melihat ISU-ISU yang ada di LEVEL
perencanaan di atasnya
(international. Nasional, propinsi,
regional, lokal dsb)
Melihat KOMPLEKSITAS MASALAH
yang ada dan potensi di
Lingkungan/ kawasan
pengamatan
Melihat PELUANG DAN
TANTANGAN di
lingkungan eksternal
LANGKAH-LANGKAH
1. Mengeksplorasi isu-isu global maupun nasional yang
saat ini berkembang misalnya isu SDGs, Pengembangan
Ekonomi Kreatif; IPM (Indeks Pembangunan Manusia),
Kemiskinan dan pemberdayaan; climate change dsb.
2. Mengenali apakah isu-isu global dan nasional tersebut
sudah terjadi/berdampak di lingkungan (kawasan) yang
bersangkutan
3. Memetakan kondisi lingkungan internal kawasan
(kekuatan dan kelemahan)
4. Memetakan lingkungan eksternal (peluang & ancaman)
5. Memetakan kebutuhan/masalah mendesak menurut
luasnya dampak/pengaruh masalah (baik internal
maupun ekternal)
DARIMANA KARAKTERISTIK SPESIFIK DIPEROLEH ???
•Web-based
research
▪Media cetak
▪Buku
•Dokumen
▪ Wawancara
▪ Focus Group
Discussion
(FGD)
▪ Observasi
▪ Transek
▪ Siapa yang harus diwawancarai
secara individu dan kelompok?
▪ Hasil penelusuran data
sekunder sangat membantu,
snowball technique.
▪ Otoritas tertentu (tokoh
pendidikan, lembaga kesehatan,
dll) membantu memahami
konteks isu secara lebih netral.
▪ Observasi dan transek: apa
yang akan dilihat, pemahaman
terkait isu dasar (isu lingkungan,
isu perekonomian komunitas,
konflik, dll).
DATA PRIMER
DATA SEKUNDER
▪ Web-based research:
menggunakan mesin
pencari; langkah awal
identifikasi isu dan
pemangku kepentingan;
data yang dihasilkan
masih “kasar”
▪ Media cetak: hasilnya
akan mirip dengan Web-
based research
▪ Buku dan dokumen:
sejarah, literatur sosial
budaya dan lingkungan,
statistik,
kebijakan/regulasi; bisa
diperoleh rona awal,
data dasar
ISU NASIONAL ISU PROPINSI ISU KAWASAN
Kondisi LINGKUNGAN
EKSTERNAL KAWASAN
Kondisi LINGKUNGAN
INTERNAL KAWASAN
MASALAH
MENDESAK
RAGAM TEKNIK PERUMUSAN ISU STRATEGIS
1. MELIHAT/INTEGRASI DG ISU
DIATASNYA
2. MEMETAKAN INTENSITAS/JUMLAH /
MASALAH DI SETIAP UNIT
KAWASAN/TENSION APROACH)
RW MASALAH (sektor/ pokja) JUMLAH
FISIK
(SARPRAS,
PERUM,
DLL)
SOSIAL
(MISKIN,
LEMBAG
A, ETC)
EKONOM
I
(PEK, NO
JOB)
DLL
I
II
III
IV
V
VI
DST
FISIK
Penghasilan rendah
Sumber daya
manusia kurang
Infrastruktur
lingkungan buruk
Rumah tidak layak
huni Penyelesaian hunian
liar
Perbaikan rumah
kumuh
Peningkatan SDM
Peningkatan
penghasilan
Perbaikan jalan rusak
Penyediaan air bersih
Perbaikan sanitasi
Penanggulangan banjir
Penyediaan ruang
publik
SOSIAL
EKONOMI
IDENTIFIKASI MASALAH
a Bisa meningkatkan keterampilan, pemberdayaan dan kapasitas masyarakat
b Bisa meningkatkan kesehateraan banyak orang / masyarakat
c Bisa meningkatkan moral dan budi pekerti
d Bisa meningkatkan kesadaran hukum
e Bisa dilaksanakan dalam kurun waktu 6 – 12 bulan
f Bisa dilaksanakan dengan anggaran < 200 juta
g Mempunyai multiplying effects yang besar bagi penyelesaian permasalahan lainnya
1 2 2
2 1 1 2 24 6
1 2 2
2 1 1 1 21 7
3 3 3
3 3 3 3 48 1
2 2 2
2 1 1 2 26 5
2 2 1
1 1 1 2 24 6
2 2 1
1 3 1 2 30 3
2 2 1
1 2 1 1 24 6
3 3 3
3 1 2 3 39 2
2 3 1
1 1 1 2 27 4
PRIORITISASI LIMITASI HASIL
a
(2)
b
(3)
d
(1)
c
(1)
e
(3)
f
(3)
g
(3)
h i
K E T E R A N G A N
h Jumlah penilaian
i Peringkat
PROSES
IDENTIFIKASI,
PRIORITISASI
Penilaian MASALAH :
TINGGI : 3
SEDANG : 2
RENDAH : 1
3. PRIORITISASI
4. Pohon ISU
 Merupakan bagan hubungan sebab-akibat dari seluruh
karakteristik spesifik kawasan (biasanya bersifat negatif)
 Jangan lupa, tentukan dulu pendekatan yang mau
digunakan SEBAB-AKIBAT atau AKIBAT-SEBAB
 PENTING ! Gunakan pendekatan induktif
(generalisasi/khusus-umum)
Pola Pikir Induktif
 Pola pikir dasar manusia
 Pola pikir khusus-umum
 Melakukan integrasi →
generalisasi
SEKTOR
SEKTOR
SEKTOR
STRENGHT (+)
WEAKNESS (-)
OPPORTUNITY (+)
THREAT (-)
SEKTORAL INTERSEKTORAL MULTISEKTORAL SUB ISU ISU
5. METODE WORKSHOP/LOKAKARYA
 Tentukan fasilitator untuk memandu jalannya workshop
 Setiap PIC aspek menuliskan karakteristik spesifik negatif (jangan lupa temu
kenali kebalikan karakteristik positif, apakah terjadi?)dari kawasan
perencanaan pada kertas warna → SINGKAT (3-6 KATA), KONKRET, TULISAN
BESAR, 1 MASALAH 1 KERTAS
 Tempelkan seluruh kertas warna masalah di papan tulis, 1 aspek1 line
 Fasilitator membacakan dan melakukan klarifikasi seluruh MASALAH DALAM
KERTAS WARNA. Pastikan seluruh PIC aspek memiliki pemahaman yang sama
terhadap masalah aspek lain.
 Lakukan pengelompokan masalah – masalah yang memiliki kesamaan
ataupun kemiripan atas tema tertentu. Masalah yg mengandung sebab akibat
dijadikan satu line. (4-6 kelompok masalah)
 Pindahkan KERTAS WARNA MASALAH sesuai dengan kelompok tema-nya.
Apabila ada masalah yang tidak bisa dikelompokkan, dapat membentuk
kelompok tema baru. Buat penamaan kelompok masalah (kata kunci)
 Buat pernyataan masalah dari tiap kata kunci kelompok
masalah
Contoh :
kata kunci PENCEMARAN LINGKUNGAN, kemudian
dibuat pernyataan masalah ‘Pencemaran lingkungan
mengakibatkan permukiman kumuh’
 Lakukan Prioritasi Masalah. Tentukan kriteria masalah
prioritas
 Mengidentifikasi urutan peringkat prioritas masalah
dengan menggunakan teknik SKORING.
NO MASALA
H
KRITERIA A
(BOBOT %)
KRITERIA B
(BOBOT %)
KRITERIA C
(BOBOT %)
KRITERIA D
(BOBOT %)
JUMLAH
NILAI
URUTAN
PERINGKAT
PERUMUSAN TUJUAN &
SASARAN PERENCANAAN
TUJUAN PERENCANAAN
• “Pencapaian yang diinginkan” dari hasil perencanaan,
bersifat :
❖ Memperbaiki keadaan
❖ Memecahkan masalah
❖ Memastikan masa depan yang lebih baik
• Menjadi pedoman dalam menentukan tindakan yang
sesuai untuk mencapainya
• Semua dalam konteks PUBLIK
INDIKATOR PENILAIAN TUJUAN “SMART “
• SPESIFIK ➔ jelas, rinci, tidak menimbulkan makna ganda,
menyatakan perubahan spesifik yang dapat dilihat pada akhir
tahun perencanaan/dokumen perencanaan
• MEASURABLE ➔ terukur, perubahan yang diharapkan terjadi
dapat dinilai/dievaluasi pencapaian keberhasilannya
• ACHIEVABLE → dapat dicapai, mempertimbangkan
kemampuan/akses sumberdaya yg dimiliki
• REALISTIC ➔ logis untuk kurun waktu perencanaan,
pertimbangkan faktor-faktor yg mempengaruhi pencapaian
tujuan (internal-eksternal)
• TIME-BOUND ➔ terikat waktu perencanaan (ada waktu spesifik
kapan ingin mencapai tujuan yang ditentukan)
SASARAN adalah….
• Pernyataan spesifik yang menyangkut pencapaian
tujuan yang bersifat terukur & mempunyai kerangka
waktu dalam pencapaiannya
DAPAT BERUPA :
• Langkah-langkah mencapai tujuan, atau
• Pencapaian bagian bagian dari tujuan
BAGAIMANA/KAPAN
PENGGUNAANNYA ?
 CONTOH :
 PRODUK RENCANA TATA RUANG
 BUKU 1 (PENDAHULUAN/PROPOSAL TEKNIS)
 BUKU 2 (FAKTA/KOMPILASI DATA & ANALISIS)
→ TUJUANNYA MENYUSUN RENCANA (PLAN FOR PLANNING) &
KARAKTERISTIK SPESIFIK KAWASAN
→ HARUS DILAKUKAN BERURUTAN SECARA PROSEDURAL
(TIDAK BISA DILAKUKAN SECARA PARALEL)
MISAL : PENGUMPULAN DATA TIDAK MUNGKIN DILAKUKAN
BERSAMAAN DENGAN ANALISIS
→ JADI, SASARAN BERUPA LANGKAH-LANGKAH UNTUK
MENCAPAI TUJUAN
…LANJUTAN
 BUKU 3 (RENCANA)
→ TUJUANNYA “MEMPERBAIKI” WILAYAH
PERENCANAAN
→ BENTUKNYA TINDAKAN2, JADI BISA DILAKUKAN
BERSAMAAN, MESKIPUN ADA TIME SCHEDULE
→ JADI, SASARAN BERUPA SUBSTANSI BAGIAN-
BAGIAN DARI TUJUAN
C o n t o h 1:
 Tujuan : "menyediakan pola penyebaran pusat-pusat perbelanjaan yang paling
nyaman bagi masyarakat di kota ini"
 Sasaran (bagian dari tujuan):
a) "me-minimal-kan jumlah perjalanan perorangan untuk mencapai pusat-pusat
perbelanjaan";
b) "mengatur agar jarak rata-rata rumah tinggal ke pusat perbelanjaan tidak lebih dari
6 km".
C o n t o h 2:
 Tujuan : "meningkatkan rasa keruangan dalam kondisi perumahan di kota ini"
 Sasaran (bagian dari tujuan):
a). mengurangi kepadatan bangunan dari 130 bangunan per ha menjadi 90 bangunan per
ha (dalam waktu 10 tahun)
b). Pembangunan Rusun sebagai tujuan relokasi Intensifikasi pembangunan lahan
(pembangunan horisontal menjadi vertikal)
 Sasaran (Tahapan/langkah-langkah)
a). Penataan kawasan yang mpy kepadatan tertinggi
b). Relokasi beberapa bangunan ke lokasi lain
c). Pembangunan Rusun untuk mengendalikan penggunaan lahan
BISA DIPAHAMI ?

Contenu connexe

Similaire à Deliniasi, isu strategis dan tujuansasaran.pdf

5 proposal-penelitian
5 proposal-penelitian5 proposal-penelitian
5 proposal-penelitianMuzakir Zakir
 
3_PROSES PERENCANAAN & PERANCANGAN.pptx
3_PROSES PERENCANAAN & PERANCANGAN.pptx3_PROSES PERENCANAAN & PERANCANGAN.pptx
3_PROSES PERENCANAAN & PERANCANGAN.pptxandra37473
 
Analisis Isu Kontemporer Provinsi.pptx
Analisis Isu Kontemporer Provinsi.pptxAnalisis Isu Kontemporer Provinsi.pptx
Analisis Isu Kontemporer Provinsi.pptxRivaldiLimbanadi
 
p1-geographic-information-system.ppt
p1-geographic-information-system.pptp1-geographic-information-system.ppt
p1-geographic-information-system.pptMukarobinspdMukarobi
 
Taklimat pelaksanaan lpkt DKM/DLKM
Taklimat pelaksanaan lpkt DKM/DLKMTaklimat pelaksanaan lpkt DKM/DLKM
Taklimat pelaksanaan lpkt DKM/DLKMShahril Majid
 
METODE sssssssssssssssssssssMINGGU 1.pdf
METODE sssssssssssssssssssssMINGGU 1.pdfMETODE sssssssssssssssssssssMINGGU 1.pdf
METODE sssssssssssssssssssssMINGGU 1.pdfworldworstweb
 
Pedoman evaluasi diri program studi
Pedoman evaluasi diri program studiPedoman evaluasi diri program studi
Pedoman evaluasi diri program studi45101K
 
Analisis Data dan Informasi Root Cause.ppt
Analisis Data dan Informasi Root Cause.pptAnalisis Data dan Informasi Root Cause.ppt
Analisis Data dan Informasi Root Cause.pptanonimcapybara
 
Sistem pendukung-keputusan-untuk-penentuan-lokasi-tempat-pembuangan-akhir-tpa...
Sistem pendukung-keputusan-untuk-penentuan-lokasi-tempat-pembuangan-akhir-tpa...Sistem pendukung-keputusan-untuk-penentuan-lokasi-tempat-pembuangan-akhir-tpa...
Sistem pendukung-keputusan-untuk-penentuan-lokasi-tempat-pembuangan-akhir-tpa...SMK IT Marinah Al-Hidayah
 
3. MODUL 3-PELINGKUPAN.ppt
3. MODUL 3-PELINGKUPAN.ppt3. MODUL 3-PELINGKUPAN.ppt
3. MODUL 3-PELINGKUPAN.pptmarhadihadi2
 
1. Pengantar_ What is GIS - 2020.pdf
1. Pengantar_ What is GIS - 2020.pdf1. Pengantar_ What is GIS - 2020.pdf
1. Pengantar_ What is GIS - 2020.pdfKennedi Sembiring
 
2 penelitian dlm perancangan arsitektur
2 penelitian dlm perancangan arsitektur 2 penelitian dlm perancangan arsitektur
2 penelitian dlm perancangan arsitektur Benny Iskandar
 
Perencanaan Penyusunan Instrumen Penilaian PGSD.pptx
Perencanaan Penyusunan Instrumen Penilaian PGSD.pptxPerencanaan Penyusunan Instrumen Penilaian PGSD.pptx
Perencanaan Penyusunan Instrumen Penilaian PGSD.pptxseptiana317480
 

Similaire à Deliniasi, isu strategis dan tujuansasaran.pdf (20)

5 proposal-penelitian
5 proposal-penelitian5 proposal-penelitian
5 proposal-penelitian
 
1.Pengantar Geodesi.ppt
1.Pengantar Geodesi.ppt1.Pengantar Geodesi.ppt
1.Pengantar Geodesi.ppt
 
3_PROSES PERENCANAAN & PERANCANGAN.pptx
3_PROSES PERENCANAAN & PERANCANGAN.pptx3_PROSES PERENCANAAN & PERANCANGAN.pptx
3_PROSES PERENCANAAN & PERANCANGAN.pptx
 
Analisis Isu Kontemporer Provinsi.pptx
Analisis Isu Kontemporer Provinsi.pptxAnalisis Isu Kontemporer Provinsi.pptx
Analisis Isu Kontemporer Provinsi.pptx
 
Teknik Penulisan Laporan
Teknik Penulisan LaporanTeknik Penulisan Laporan
Teknik Penulisan Laporan
 
METODE PENELITIAN.pptx
METODE PENELITIAN.pptxMETODE PENELITIAN.pptx
METODE PENELITIAN.pptx
 
p1-geographic-information-system.ppt
p1-geographic-information-system.pptp1-geographic-information-system.ppt
p1-geographic-information-system.ppt
 
Taklimat pelaksanaan lpkt DKM/DLKM
Taklimat pelaksanaan lpkt DKM/DLKMTaklimat pelaksanaan lpkt DKM/DLKM
Taklimat pelaksanaan lpkt DKM/DLKM
 
METODE sssssssssssssssssssssMINGGU 1.pdf
METODE sssssssssssssssssssssMINGGU 1.pdfMETODE sssssssssssssssssssssMINGGU 1.pdf
METODE sssssssssssssssssssssMINGGU 1.pdf
 
Kk 013227
Kk 013227Kk 013227
Kk 013227
 
Tentang kurikulum
Tentang kurikulumTentang kurikulum
Tentang kurikulum
 
Pedoman evaluasi diri program studi
Pedoman evaluasi diri program studiPedoman evaluasi diri program studi
Pedoman evaluasi diri program studi
 
Analisis Data dan Informasi Root Cause.ppt
Analisis Data dan Informasi Root Cause.pptAnalisis Data dan Informasi Root Cause.ppt
Analisis Data dan Informasi Root Cause.ppt
 
Sistem pendukung-keputusan-untuk-penentuan-lokasi-tempat-pembuangan-akhir-tpa...
Sistem pendukung-keputusan-untuk-penentuan-lokasi-tempat-pembuangan-akhir-tpa...Sistem pendukung-keputusan-untuk-penentuan-lokasi-tempat-pembuangan-akhir-tpa...
Sistem pendukung-keputusan-untuk-penentuan-lokasi-tempat-pembuangan-akhir-tpa...
 
3. MODUL 3-PELINGKUPAN.ppt
3. MODUL 3-PELINGKUPAN.ppt3. MODUL 3-PELINGKUPAN.ppt
3. MODUL 3-PELINGKUPAN.ppt
 
1. Pengantar_ What is GIS - 2020.pdf
1. Pengantar_ What is GIS - 2020.pdf1. Pengantar_ What is GIS - 2020.pdf
1. Pengantar_ What is GIS - 2020.pdf
 
Proposal penelitian 2012
Proposal penelitian 2012Proposal penelitian 2012
Proposal penelitian 2012
 
montaj
montajmontaj
montaj
 
2 penelitian dlm perancangan arsitektur
2 penelitian dlm perancangan arsitektur 2 penelitian dlm perancangan arsitektur
2 penelitian dlm perancangan arsitektur
 
Perencanaan Penyusunan Instrumen Penilaian PGSD.pptx
Perencanaan Penyusunan Instrumen Penilaian PGSD.pptxPerencanaan Penyusunan Instrumen Penilaian PGSD.pptx
Perencanaan Penyusunan Instrumen Penilaian PGSD.pptx
 

Deliniasi, isu strategis dan tujuansasaran.pdf

  • 1. METODE & TEKNIK: DELINIASI KAWASAN, PERUMUSAN ISU STRATEGIS, PERUMUSAN TUJUAN & SASARAN PERENCANAAN PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA TIM PENGAMPU MTPPP SEMESTER GASAL 2021 #3
  • 2. Mengapa diperlukan Deliniasi Kawasan dalam penyusunan produk perencanaan ?
  • 3. MENGAPA? DANIEL  PERENCANAAN TERFOKUS SESUAI TARGET ROSYIDA  BATAS ADMINISTRASI TIDAK MAMPU MEMBATASI PERKEMBANGAN SUATU KOTA/PERGERAKAN
  • 4. PEMBATASAN ITU PERLU ! Sumberdaya terbatas Urgensi perencanaan berbeda antara satu wilayah dengan wilayah lain Fokus pada hal-hal utama
  • 5. Konsep-Teknik Deliniasi Satuan Wilayah dan Kebijakan • Memetakan batas-batas administrasi • Ekologi • Budidaya • Wilayah administrasi prioritas • Perda • RTR Fungsional dan Riset •Mengidentifikasi fungsi dan variabel pencirinya •Memetakan variabel dalam matra ruang •Menentukan ruang dengan karakteristik fungsional sesuai literatur (dan bila perlu menentukan prioritas) • Tipologi •Karakteristik •Metode Kuantitatif- kualitatif Perpaduan keduanya •Memetakan batas- batas administrasi, ekologi, budidaya •Mengacu Perda. Produk RTR •Mengidentifikasi fungsi dan variabel pencirinya •Memetakan variabel dalam matra ruang administrasi •Menentukan wilayah administratif dengan karakter fungsional sesuai literatur •.................. •..................
  • 6. PENTING ...  Perhatikan batasan luasan kawasan sesuai dengan hierarki produk rencana:  SPPIP (Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan) penyusunannya mengacu dan terintegrasi dengan arahan pengembangan kabupaten/kota secara komprehensif.  RPKPP (Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas) sebagai acuan dalam penerapan program-program pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan  RP2KPKP (Rencana pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh perkotaan) pada level kelurahan (pusat:diatas 15 ha, provinsi:10-15 ha, kab/kota: <10 ha)  RKPKP (Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan) (luas perkim kumuh sesuai deliniasi kumuh yang disepakati)  RPLP (Rencana penataan lingkungan permukiman) pada pada level kelurahan  RTPLP (Rencana tindak penataan lingkungan permukiman) pada level kelurahan
  • 7. BAGAIMANA DENGAN DELINEASI KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS?
  • 8. DOKUMEN PERENCANAAN PERKIM HIERARKI DIATASNYA (CONTOH : SPPIP) RKPKP RKPKP atau KAWASAN PRIORITAS
  • 9. ALTERNATIF ? 1. Dipilih berdasarkan zona-zona dari RKPKP 2. Merumuskan dari wilayah RKPKP, dengan mengesampingkan zona2 yang sudah dirumuskan 3. Alternatif lain? Lihat teknik deliniasi
  • 10. APAPUN PILIHANNYA... PERTANYAANNYA SAMA... APAKAH DASAR PENENTUAN KRITERIA DELINEASI ?
  • 11. INGAT ! PERENCANAAN PENANGANAN KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH BERSIFAT HIERARKI
  • 12. DASAR KRITERIA DELINEASI • KONSEP PERENCANAAN PADA RKPKP • PENDEKATANTEORITIS
  • 13. 1. PENGGALIANTEORIYG RELEVAN DENGAN KONSEP PERENCANAAN 2. BUAT KRITERIA BERDASARKANTEORI, LALU PILIH KRITERIAYANG KONTEKSTUAL DENGAN KOTA/KAB (BISA DARI KEBIJAKAN)
  • 14. 3. BUAT ALTERNATIF KAWASAN STUDI  SCANWILAYAH RKPKP BERDASARKAN KRITERIA YANG SUDAH DIBUAT SEBELUMNYA (TIAP KRITERIA AKAN MENGHASILKAN SATU PETA TEMATIK → MENGGUNAKAN SATU TOOLS : BISA BERUPA BUFFER, GUNA LAHAN, KEPADATAN, WILAYAH ADMINISTRASI, DLL)  PETATEMATIK TIAP KRITERIA DI OVERLAY, HASILNYA BERUPA ALTERNATIF KAWASAN (ALTERNATIF SUDAH DALAM BENTUK KOMPAK)
  • 15. 4. PEMILIHAN KAWASAN STUDI DARI ALTERNATIF KAWASAN, DENGAN MENGGUNAKAN PEMBOBOTAN  BUAT INDIKATOR PEMBOBOTAN BERDASARKAN KRITERIA YANG SUDAH DIBUAT  SKALA NILAI/PARAMETER (MISAL 1,2,3,4,5) HARUS SAMA,TAPI BOBOT BISA BERBEDA-BEDA DENGAN JUSTIFIKASIYANG JELAS  BOBOT DIDASARKAN PADA SATU PEDOMANYG SAMA SBG PEGANGAN (CONTOH :VISI KOTA)
  • 16. • LOKASIYANGTERPILIH BIASANYAYG MEMILIKI BOBOT TERTINGGI, KARENA DIANGGAPYG PALING POTENSIAL.TAPI BISA JUGAYGTERENDAH, JIKA DIANGGAPYANG BERPOTENSI TAPI BELUM BERKEMBANG.TERGANTUNG PENDEKATANYG DIGUNAKAN Alternatif KRITERIA 1 (0.45) KRITERIA 2 (0.2) KRITERIA 3 (0.15) KRITERIA 4 (0.2) Skor LOKASI A 3*0.45 4*0.2 2*0.15 5*0.2 1.35+0.8+0. 3+1 = 3.35 LOKASI B 2 3 4 5 0.9+0.6+0.6 +1= 3.1
  • 18. Apa itu ISU STRATEGIS? Integrasi karakteristik spesifik yang melatari perencanaan pada seluruh aspek:  Masalah yang sangat penting  Potensi yang tidak dimanfaatkan  Peluang yang tidak diambil  Ancaman yang tidak tertangani
  • 19. Jadi, harus dimulai darimana?  Buat daftar panjang (long-list) karakteristik spesifik kawasan (internal dan eksternal) dari seluruh aspek perencanaan s w o t INTERNAL EKSTERNAL
  • 20. Biasanya, impresi/karakteristik terbagi atas aspek-aspek perencanaan  Kebijakan Pembangunan  Kelembagaan  Fisik Dasar  Demografi dan Sosial Budaya  Ekonomi  Infrastruktur (Sarana & Prasarana)  Tata bangunan dan lingkungan  Tata Guna Lahan  Pembiayaan Pembangunan  dll
  • 21. JANGAN LUPA ! ISU STRATEGIS Melihat ISU-ISU yang ada di LEVEL perencanaan di atasnya (international. Nasional, propinsi, regional, lokal dsb) Melihat KOMPLEKSITAS MASALAH yang ada dan potensi di Lingkungan/ kawasan pengamatan Melihat PELUANG DAN TANTANGAN di lingkungan eksternal
  • 22. LANGKAH-LANGKAH 1. Mengeksplorasi isu-isu global maupun nasional yang saat ini berkembang misalnya isu SDGs, Pengembangan Ekonomi Kreatif; IPM (Indeks Pembangunan Manusia), Kemiskinan dan pemberdayaan; climate change dsb. 2. Mengenali apakah isu-isu global dan nasional tersebut sudah terjadi/berdampak di lingkungan (kawasan) yang bersangkutan 3. Memetakan kondisi lingkungan internal kawasan (kekuatan dan kelemahan) 4. Memetakan lingkungan eksternal (peluang & ancaman) 5. Memetakan kebutuhan/masalah mendesak menurut luasnya dampak/pengaruh masalah (baik internal maupun ekternal)
  • 23. DARIMANA KARAKTERISTIK SPESIFIK DIPEROLEH ??? •Web-based research ▪Media cetak ▪Buku •Dokumen ▪ Wawancara ▪ Focus Group Discussion (FGD) ▪ Observasi ▪ Transek
  • 24. ▪ Siapa yang harus diwawancarai secara individu dan kelompok? ▪ Hasil penelusuran data sekunder sangat membantu, snowball technique. ▪ Otoritas tertentu (tokoh pendidikan, lembaga kesehatan, dll) membantu memahami konteks isu secara lebih netral. ▪ Observasi dan transek: apa yang akan dilihat, pemahaman terkait isu dasar (isu lingkungan, isu perekonomian komunitas, konflik, dll). DATA PRIMER
  • 25. DATA SEKUNDER ▪ Web-based research: menggunakan mesin pencari; langkah awal identifikasi isu dan pemangku kepentingan; data yang dihasilkan masih “kasar” ▪ Media cetak: hasilnya akan mirip dengan Web- based research ▪ Buku dan dokumen: sejarah, literatur sosial budaya dan lingkungan, statistik, kebijakan/regulasi; bisa diperoleh rona awal, data dasar
  • 26. ISU NASIONAL ISU PROPINSI ISU KAWASAN Kondisi LINGKUNGAN EKSTERNAL KAWASAN Kondisi LINGKUNGAN INTERNAL KAWASAN MASALAH MENDESAK RAGAM TEKNIK PERUMUSAN ISU STRATEGIS 1. MELIHAT/INTEGRASI DG ISU DIATASNYA
  • 27. 2. MEMETAKAN INTENSITAS/JUMLAH / MASALAH DI SETIAP UNIT KAWASAN/TENSION APROACH) RW MASALAH (sektor/ pokja) JUMLAH FISIK (SARPRAS, PERUM, DLL) SOSIAL (MISKIN, LEMBAG A, ETC) EKONOM I (PEK, NO JOB) DLL I II III IV V VI DST
  • 28. FISIK Penghasilan rendah Sumber daya manusia kurang Infrastruktur lingkungan buruk Rumah tidak layak huni Penyelesaian hunian liar Perbaikan rumah kumuh Peningkatan SDM Peningkatan penghasilan Perbaikan jalan rusak Penyediaan air bersih Perbaikan sanitasi Penanggulangan banjir Penyediaan ruang publik SOSIAL EKONOMI IDENTIFIKASI MASALAH a Bisa meningkatkan keterampilan, pemberdayaan dan kapasitas masyarakat b Bisa meningkatkan kesehateraan banyak orang / masyarakat c Bisa meningkatkan moral dan budi pekerti d Bisa meningkatkan kesadaran hukum e Bisa dilaksanakan dalam kurun waktu 6 – 12 bulan f Bisa dilaksanakan dengan anggaran < 200 juta g Mempunyai multiplying effects yang besar bagi penyelesaian permasalahan lainnya 1 2 2 2 1 1 2 24 6 1 2 2 2 1 1 1 21 7 3 3 3 3 3 3 3 48 1 2 2 2 2 1 1 2 26 5 2 2 1 1 1 1 2 24 6 2 2 1 1 3 1 2 30 3 2 2 1 1 2 1 1 24 6 3 3 3 3 1 2 3 39 2 2 3 1 1 1 1 2 27 4 PRIORITISASI LIMITASI HASIL a (2) b (3) d (1) c (1) e (3) f (3) g (3) h i K E T E R A N G A N h Jumlah penilaian i Peringkat PROSES IDENTIFIKASI, PRIORITISASI Penilaian MASALAH : TINGGI : 3 SEDANG : 2 RENDAH : 1 3. PRIORITISASI
  • 29. 4. Pohon ISU  Merupakan bagan hubungan sebab-akibat dari seluruh karakteristik spesifik kawasan (biasanya bersifat negatif)  Jangan lupa, tentukan dulu pendekatan yang mau digunakan SEBAB-AKIBAT atau AKIBAT-SEBAB  PENTING ! Gunakan pendekatan induktif (generalisasi/khusus-umum)
  • 30. Pola Pikir Induktif  Pola pikir dasar manusia  Pola pikir khusus-umum  Melakukan integrasi → generalisasi
  • 31. SEKTOR SEKTOR SEKTOR STRENGHT (+) WEAKNESS (-) OPPORTUNITY (+) THREAT (-) SEKTORAL INTERSEKTORAL MULTISEKTORAL SUB ISU ISU
  • 32. 5. METODE WORKSHOP/LOKAKARYA  Tentukan fasilitator untuk memandu jalannya workshop  Setiap PIC aspek menuliskan karakteristik spesifik negatif (jangan lupa temu kenali kebalikan karakteristik positif, apakah terjadi?)dari kawasan perencanaan pada kertas warna → SINGKAT (3-6 KATA), KONKRET, TULISAN BESAR, 1 MASALAH 1 KERTAS  Tempelkan seluruh kertas warna masalah di papan tulis, 1 aspek1 line  Fasilitator membacakan dan melakukan klarifikasi seluruh MASALAH DALAM KERTAS WARNA. Pastikan seluruh PIC aspek memiliki pemahaman yang sama terhadap masalah aspek lain.  Lakukan pengelompokan masalah – masalah yang memiliki kesamaan ataupun kemiripan atas tema tertentu. Masalah yg mengandung sebab akibat dijadikan satu line. (4-6 kelompok masalah)  Pindahkan KERTAS WARNA MASALAH sesuai dengan kelompok tema-nya. Apabila ada masalah yang tidak bisa dikelompokkan, dapat membentuk kelompok tema baru. Buat penamaan kelompok masalah (kata kunci)
  • 33.  Buat pernyataan masalah dari tiap kata kunci kelompok masalah Contoh : kata kunci PENCEMARAN LINGKUNGAN, kemudian dibuat pernyataan masalah ‘Pencemaran lingkungan mengakibatkan permukiman kumuh’  Lakukan Prioritasi Masalah. Tentukan kriteria masalah prioritas  Mengidentifikasi urutan peringkat prioritas masalah dengan menggunakan teknik SKORING. NO MASALA H KRITERIA A (BOBOT %) KRITERIA B (BOBOT %) KRITERIA C (BOBOT %) KRITERIA D (BOBOT %) JUMLAH NILAI URUTAN PERINGKAT
  • 35. TUJUAN PERENCANAAN • “Pencapaian yang diinginkan” dari hasil perencanaan, bersifat : ❖ Memperbaiki keadaan ❖ Memecahkan masalah ❖ Memastikan masa depan yang lebih baik • Menjadi pedoman dalam menentukan tindakan yang sesuai untuk mencapainya • Semua dalam konteks PUBLIK
  • 36. INDIKATOR PENILAIAN TUJUAN “SMART “ • SPESIFIK ➔ jelas, rinci, tidak menimbulkan makna ganda, menyatakan perubahan spesifik yang dapat dilihat pada akhir tahun perencanaan/dokumen perencanaan • MEASURABLE ➔ terukur, perubahan yang diharapkan terjadi dapat dinilai/dievaluasi pencapaian keberhasilannya • ACHIEVABLE → dapat dicapai, mempertimbangkan kemampuan/akses sumberdaya yg dimiliki • REALISTIC ➔ logis untuk kurun waktu perencanaan, pertimbangkan faktor-faktor yg mempengaruhi pencapaian tujuan (internal-eksternal) • TIME-BOUND ➔ terikat waktu perencanaan (ada waktu spesifik kapan ingin mencapai tujuan yang ditentukan)
  • 37. SASARAN adalah…. • Pernyataan spesifik yang menyangkut pencapaian tujuan yang bersifat terukur & mempunyai kerangka waktu dalam pencapaiannya DAPAT BERUPA : • Langkah-langkah mencapai tujuan, atau • Pencapaian bagian bagian dari tujuan
  • 38. BAGAIMANA/KAPAN PENGGUNAANNYA ?  CONTOH :  PRODUK RENCANA TATA RUANG  BUKU 1 (PENDAHULUAN/PROPOSAL TEKNIS)  BUKU 2 (FAKTA/KOMPILASI DATA & ANALISIS) → TUJUANNYA MENYUSUN RENCANA (PLAN FOR PLANNING) & KARAKTERISTIK SPESIFIK KAWASAN → HARUS DILAKUKAN BERURUTAN SECARA PROSEDURAL (TIDAK BISA DILAKUKAN SECARA PARALEL) MISAL : PENGUMPULAN DATA TIDAK MUNGKIN DILAKUKAN BERSAMAAN DENGAN ANALISIS → JADI, SASARAN BERUPA LANGKAH-LANGKAH UNTUK MENCAPAI TUJUAN
  • 39. …LANJUTAN  BUKU 3 (RENCANA) → TUJUANNYA “MEMPERBAIKI” WILAYAH PERENCANAAN → BENTUKNYA TINDAKAN2, JADI BISA DILAKUKAN BERSAMAAN, MESKIPUN ADA TIME SCHEDULE → JADI, SASARAN BERUPA SUBSTANSI BAGIAN- BAGIAN DARI TUJUAN
  • 40. C o n t o h 1:  Tujuan : "menyediakan pola penyebaran pusat-pusat perbelanjaan yang paling nyaman bagi masyarakat di kota ini"  Sasaran (bagian dari tujuan): a) "me-minimal-kan jumlah perjalanan perorangan untuk mencapai pusat-pusat perbelanjaan"; b) "mengatur agar jarak rata-rata rumah tinggal ke pusat perbelanjaan tidak lebih dari 6 km". C o n t o h 2:  Tujuan : "meningkatkan rasa keruangan dalam kondisi perumahan di kota ini"  Sasaran (bagian dari tujuan): a). mengurangi kepadatan bangunan dari 130 bangunan per ha menjadi 90 bangunan per ha (dalam waktu 10 tahun) b). Pembangunan Rusun sebagai tujuan relokasi Intensifikasi pembangunan lahan (pembangunan horisontal menjadi vertikal)  Sasaran (Tahapan/langkah-langkah) a). Penataan kawasan yang mpy kepadatan tertinggi b). Relokasi beberapa bangunan ke lokasi lain c). Pembangunan Rusun untuk mengendalikan penggunaan lahan