SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  15
Nama : 1. Della Oktarinda H (1800018325)
2. Yuly Alfiani (1800018305)
3. Jesicha Hety M (1800018323)
4. Nibras Norsalim (1800018311)
5. Rr Kurnia R. H (1800018309)
6. Mirawati Faruk (1800018322)
7. Shella Rossa S (1800018315)
8. Sarah Indriani (1800018303)
9. Maulida Zafira (1800018292)
10.Diza Awalia I (1800018321)
11. Intan Megawati (1800018316)
12. Fesa Wahyu n (1800018293)
KOMUNIKASI INTERPERSONAL
DALAM ORGANISASI
Pengertian Komunikasi Interpersonal
Dalam Organisasi
01
komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan
paling kurang satu orang lainnya atau biasanya diantara dua orang yang dapat langsung
diketahui balikannya
Organisasi adalah kumpulan beberapa orang yang bekerja bersama-samauntuk mencapai tujuan
tertentu.
Organisasi adalah unsur yang dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat dengan beberapa
alasan, seperti organisasi digunakan untuk mendapatkan sesuatu yang tidak mungkin dapat kita
lakukan sendirian, dengan bekerja sama individu-individu dapat menyelesaikan tugas-tugas
yang apabila dikerjkan seorang diri tidak akan tercapai, organisasi dapat menyediakan
pengetahuan yang berkesinambungan serta dapat menjadi sumber karier yang penting.
Istilah interpersonal merujuk pada adanya interaksi antara dua orang atau lebih dalam organisasi.
Ketika terjadi perilaku interpersonal, maka terdapat 4 orientasi yaitu :
(1) saya tidak oke, kamu oke, (2) saya tidak oke, kamu tidak oke, (3) Saya oke, kamu tidak oke,
dan (4) saya oke, kamu oke.
Dari 4 orientasi tersebut, tentu saja yang paling positif yaitu ketika perilaku interpersonal sama-
sama oke atau sama-sama untung. Komunikasi interpersonal tidak bias dilepaskan dari
komunikasi antar dua orang atau lebih yang didasari oleh saling kenal, hormat,
senang dan nyaman, melibatkan sejumlah orang yang terbatas, yang sudah saling
Mengenal satu dengan lainya, terjadi timbal balik dengan segera dan saling percaya
Terdapat tiga kebutuhan dasar interpersonal, yaitu :
1. Inclusion (diikutserakan)
2. Control (pengendalian)
3. Afeksi (kasih sayang)
1. Inclusion (diikutserakan)
maksudnya kebutuhan merasa berarti dan diperhitungkan.
Menurut Schutz : orang yang tidak berhasil memenuhi kebutuhan ini
dinamakan kurang sosial atau terlalu sosial. Orang yang kurang sosial (takut berkomunikasi),
tidak suka orang lain disekelilingnya, mereka menganggap komunikasi sebagai ancaman dari
orang lain. Tipe seperti ini sering merasa malu dan sangat sulit untuk menciptakan percakapan
dengan yang lain dalam organisasi. Orang yang kurang sosial seringkali orang cerdas yang
merasa kesepian, orang yang suka bersembunyi dalam keramaian. Tipe orang seperti ini sulit
untuk memberikan sumbangan informasi dan mengatakan sesuatu secara lisan, karena takut
bahwa dia akan kurang diperhaikan.
Lawan dari orang yang kurang sosial adalah individu yang terlampau sosial yang tidak dapat
distop dari keterlibatan berkomunikasi dengan orang lain. Dalam organisasi, tipe orang seperti
ini sangat suka berbicara dan diinginkan oleh orang lain agar diam sejenak dan seringnya orang
seperti ini diberi julukan besar mulut.
Individu yang telah memuaskan kebutuhan mereka dalam penghargaan ini dinamakan orang
yang sosial. TIpe seperti ini sanggup untuk menangani situasi dengan atau tanpa orang lain.
2. Control (pengendalian)
Kontrol adalah kebutuhan yang timbul karena rasa tanggung jawab
dan kepemimpinan. Semua orang mempunyai kebutuhan untuk
mengontrol orang lain, tetapi kekuatan kebutuhan ini dan cara
untuk menyatakannya berbeda-beda.
Ada tiga tipe yang berbeda, diantaranya :
1. Abdikrat, adalah orang-orang yang berkepribadian sangat
patuh pada orang lain
2. Autokrat, adalah orang-orang yang tidak pernah merasa
cukup mengontrol
3. Demokrat, adalah individu yang kebutuhan kontrolnya
terpuaskan
3. Afeksi (kasih sayang)
Add Contents Title
Add Contents Title
Add Contents Title
Add Contents Title
Afeksi merupakan kebutuhan yang penting dalam pemilihan hubungan, afeksi diekspresikan
dengan memberikan “belaian” suatu indikasi verbal dan nonverbal mengenai perilaku yang
dinilai oleh orang lain dalam suatu kelompok kerja.
Kebutuhan afeksi yang tinggi, akan ditunjukkan dengan kehangatan dan kepedulian, seperti
melakukan jabatan tangan yang erat, tepukan yang pantas pada punggung, senyum, kontak
mata yang hangat, dll, atau dengan menggunakan kata-kata yang positif.
Sedangkan kebutuhan afeksi yang rendah, umumnya orang tersebut bersifat dingin, tidak
mudah untuk bersahabat, dan cenderung selektif dalam mengembangkan hubungan.
Hambatan Komunikasi Dalam Organisasi
1
3
2
Hambatan sosiol antro psikologis
a. Hambatan sosiologis : merupakan hambatan
yang terjadi karena adanya perbedaan golongan
dan lapisan yang menyebabkan adanya
perbedaan status sosial, idiologi, tingkat
pendidikan, tingkat kekayaan, dan sebagainya.
b. Hambatan antropologis: hambatan komunikasi
yang terjadi akibat adanya perbedaan postur,
warna kulit, dan kebudayaan, gaya hidup, norma,
kebiasaan, dan bahasa.
c. Hambatan sikologis: komunikasi yang terhambat
karena komunikan sedang sedih, bingung, marah,
merasa kecewa, merasa iri hati dan adanya
perasangka pada komunikator.
Hambatan semantik
Hambatan ini di timbulkan oleh kominikator. Kadang
terjadi karena salah ucap dalam menyalurkan pikiran dan
perasaan, sehingga timbul salah pengertian (misunderstand
ing) atau salah tafsir (misinterpretion) yang akhirnya
menimbulkan salah komunikasi (miscomunication).
Hambatan mekanis
Hambatan yang terjadi pada media yang di gunakan
untuk berkomunikasi. Contoh: suara telfon yang
tidak jelas, ketikan huruf yang buram pada surat,
suara yang hilang, dan muncul pada saluran radio.
Menurut effendi (2008:11) dalam berorganisasi tidak luput dari kesalahan-kesalahan
yang dapat menghambat jalannya proses komunikasi, di antaranya adalah:
Upaya Meningkatkan Efektivitas Komunikasi Dalam
Lingkungan Organisasi
“ “1. Kepercayaan Interpersonal dan Keterbukaan
2. Hubungan Interpersonal yang Efektif
3. Kerangka Acuan
4. Jarak Kognitif
5. Empati
1. Kepercayaan Interpersonal dan Keterbukaan
Inti sari kerja kelompok adalah saling percaya yang didasarkan pada
pertukaran informasi yang dapat diandalkan. Ini merupakan salah satu
azas manajemen yang telah diterima secara universal. Di pihak lain,
persengketaan terjadi di lingkungan sekolah merupakan sebab utama
timbulnya ketegangan yang menimbulkan kesulitan dalam berkomunikasi
dan mengurangi kepercayaan.
Penerimaan suatu informasi sering kali dipengaruhi oleh latar belakang
penerimanya. Misalnya, gangguan (distorsi) dapat terjadi apabila “si
pengirim” tidak disenangi dan dicurigai.
2. Hubungan Interpersonal yang Efektif
Your Text Here
Menurut Roger hubungan interpersonal akan terjadi secara efektif apabila kedua
pihak memenuhi kondisi berikut :
1. Bertemu satu sama lain
2. Empati secara tepat terhadap pribadi yang lain dan berkomunikasi yang
dapat dipahami satu sama lain secara berarti.
3. Menghargai satu sama lain, bersifat positif dan wajar tanpa menilai atau
keberatan.
4. Menghayati pengalaman satu sama lain dengan sungguh-sungguh, bersikap
menerima dan empati satu sama lain.
5. Merasa bahwa saling menjaga keterbukaan dan iklim yang mendukung dan
mengurangi kecendrungan gangguan arti.
6. Memperlihatkan tingkah laku yang percaya penuh dan memperkuat perasaan
aman terhadap orang lain.
3. Kerangka Acuan
Lepas dari kenyataan bahwa komunikasi antar orang dalam organisasi dapat dipengaruhi
karena ditahannya atau dikacaukannya informasi, atau bisa juga informasi yang disampai
kan seringkali baru sebagian atau tidaklengkap, sehingga masih memberi kemungkinan
informasi itu akan menjadi berat sebelah atau dibesar-besarkan.
Cara yang paling mudah untuk merumuskan kerangka acuan adalah dengan menganggap
nya sebagai latar belakang suatu pendapat yang digunakan untuk pengambilan keputusan
sehari-hari dan sebagian besar didasarkan pada pengalaman pribadi.
4. Jarak Kognitif
Osgood dan rekannya banyak melakukan penelitian didalam
menentukan cara mengukur tingkat kesamaan antara kerangka
acuan dari dua orang.
Dalam suatu penelitiab yang meliputi 300 orang Turki, seorang
ahli sosiologi, Lerner, menyatakan bahwaberdasarkan persamaan
kerangka acuan mereka subyek-subyek penelitiannya dapat
digolong-golongkan dalam jenis modern, peralihan dan tradisional.
Penggolongan jenis ini ternyata merupakan peramal yang lebih
baik akan pendapat para subyek daripada patokan seperti status,
penghuni daerah pinggiran kota, dan sebagainya.
5. Empati
Argyris menulis mengenai kemampuan mempertemukan jurang kognitif sebagai
salah satu kemampuan dasar manusia (empati, kecerdasan dan keterampilan
melakukan sesuatu).
Berhasilnya penyampaian suatu informasi dipengaruhi oleh kesediaan mendengar
. Hanya dengan mendengar seseorang, seorang komunikator akan dapat
meramalkan dan berantisipasi terhadap keadaan psikologis intern orang lain.
faktor yang dapat memperbaiki
Komunikasi interpersonal dalam organisasi.
1. Efikasi Diri.
efikasi diri adalah keyakinan dari dalam diri seseorang mengenai
kemampuan dan kompetensi untuk melaksanakan tugas-tugas secara
berhasil.
2. Perilaku Kepemimpinan.
Perilaku kepemimpinan adalah tindakan yang dilakukan seorang
pemimpin untuk memengaruhi anggota organisasi agar mereka
mengerjakan tugas secara berhasil, berdaya, puas dan organisasi
mencapai kualitas yang tinggi.
3. Kekohesifan tim
Kekohesifan tim adalah tingkat ketertarikan dan kedekatan seorang
anggota tim dengan tim dan para anggotanya sehingga ia tidak ingin
keluar dari tim dan berkomitmen untuk mencapai tujuan tim.
Thank you

Contenu connexe

Tendances

Peranan pemuda dalam pembinaan politik bangsa
Peranan pemuda dalam pembinaan politik bangsaPeranan pemuda dalam pembinaan politik bangsa
Peranan pemuda dalam pembinaan politik bangsaSyafrizal Helmi helmi
 
Organisasi dan Kepemimpinan
Organisasi dan KepemimpinanOrganisasi dan Kepemimpinan
Organisasi dan Kepemimpinanhattaalwi
 
Dinamika Kelompok
Dinamika KelompokDinamika Kelompok
Dinamika KelompokRiinong
 
Digital Leadership: Kepemimpinan Sektor Publik di Era Digital
Digital Leadership: Kepemimpinan Sektor Publik di Era Digital Digital Leadership: Kepemimpinan Sektor Publik di Era Digital
Digital Leadership: Kepemimpinan Sektor Publik di Era Digital Tri Widodo W. UTOMO
 
teori dan gaya kepemimpinan
teori dan gaya kepemimpinanteori dan gaya kepemimpinan
teori dan gaya kepemimpinanHadik27
 
Penggerakan dalam manajemen
Penggerakan dalam manajemenPenggerakan dalam manajemen
Penggerakan dalam manajemenDiah Ayu
 
Komunikasi interpersonal
Komunikasi interpersonalKomunikasi interpersonal
Komunikasi interpersonalKinanti Tyas
 
Konsep Dasar Organisasi
Konsep Dasar OrganisasiKonsep Dasar Organisasi
Konsep Dasar OrganisasiDeni Wahyudi
 
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)Alvin Agustino Saputra
 
Hambatan Dalam Komunikasi Organisasi
Hambatan Dalam Komunikasi OrganisasiHambatan Dalam Komunikasi Organisasi
Hambatan Dalam Komunikasi OrganisasiLisa Ramadhanty
 
Kepemimpinan dalam-organisasi
Kepemimpinan dalam-organisasi Kepemimpinan dalam-organisasi
Kepemimpinan dalam-organisasi Joel mabes
 
Kepemimpinan (Leadership)
Kepemimpinan (Leadership)Kepemimpinan (Leadership)
Kepemimpinan (Leadership)Ayah Abeeb
 
Kepemimpinan, Manajemen dan Organisasi (KMO)
Kepemimpinan, Manajemen dan Organisasi (KMO)Kepemimpinan, Manajemen dan Organisasi (KMO)
Kepemimpinan, Manajemen dan Organisasi (KMO)Nasrul Hadi
 
Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (Ikvheynha Awlya
 

Tendances (20)

Peranan pemuda dalam pembinaan politik bangsa
Peranan pemuda dalam pembinaan politik bangsaPeranan pemuda dalam pembinaan politik bangsa
Peranan pemuda dalam pembinaan politik bangsa
 
Organisasi dan Kepemimpinan
Organisasi dan KepemimpinanOrganisasi dan Kepemimpinan
Organisasi dan Kepemimpinan
 
Dinamika Kelompok
Dinamika KelompokDinamika Kelompok
Dinamika Kelompok
 
Digital Leadership: Kepemimpinan Sektor Publik di Era Digital
Digital Leadership: Kepemimpinan Sektor Publik di Era Digital Digital Leadership: Kepemimpinan Sektor Publik di Era Digital
Digital Leadership: Kepemimpinan Sektor Publik di Era Digital
 
teori dan gaya kepemimpinan
teori dan gaya kepemimpinanteori dan gaya kepemimpinan
teori dan gaya kepemimpinan
 
Penggerakan dalam manajemen
Penggerakan dalam manajemenPenggerakan dalam manajemen
Penggerakan dalam manajemen
 
Komunikasi interpersonal
Komunikasi interpersonalKomunikasi interpersonal
Komunikasi interpersonal
 
Ppt review tugas oleh rosiana r
Ppt review tugas oleh rosiana rPpt review tugas oleh rosiana r
Ppt review tugas oleh rosiana r
 
Konsep Dasar Organisasi
Konsep Dasar OrganisasiKonsep Dasar Organisasi
Konsep Dasar Organisasi
 
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)
 
Hambatan Dalam Komunikasi Organisasi
Hambatan Dalam Komunikasi OrganisasiHambatan Dalam Komunikasi Organisasi
Hambatan Dalam Komunikasi Organisasi
 
Kepemimpinan dalam-organisasi
Kepemimpinan dalam-organisasi Kepemimpinan dalam-organisasi
Kepemimpinan dalam-organisasi
 
Kepemimpinan (Leadership)
Kepemimpinan (Leadership)Kepemimpinan (Leadership)
Kepemimpinan (Leadership)
 
Kepemimpinan, Manajemen dan Organisasi (KMO)
Kepemimpinan, Manajemen dan Organisasi (KMO)Kepemimpinan, Manajemen dan Organisasi (KMO)
Kepemimpinan, Manajemen dan Organisasi (KMO)
 
Makalah organisasi
Makalah organisasiMakalah organisasi
Makalah organisasi
 
Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (
 
Retorika
Retorika Retorika
Retorika
 
Efektifitas kepemimpinan
Efektifitas kepemimpinanEfektifitas kepemimpinan
Efektifitas kepemimpinan
 
Gaya Kepemimpinan
Gaya KepemimpinanGaya Kepemimpinan
Gaya Kepemimpinan
 
Komunikasi efektif
Komunikasi efektifKomunikasi efektif
Komunikasi efektif
 

Similaire à KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM ORGANISASI

BODY SHAMING SEBAGAI PENCETUS KONFLIK DI KALANGAN REMAJA.docx
BODY SHAMING SEBAGAI PENCETUS KONFLIK DI KALANGAN REMAJA.docxBODY SHAMING SEBAGAI PENCETUS KONFLIK DI KALANGAN REMAJA.docx
BODY SHAMING SEBAGAI PENCETUS KONFLIK DI KALANGAN REMAJA.docxShellamithaPinkanTor
 
Komunikasi_Dalam_Pelayanan_Kesehatan.pptx
Komunikasi_Dalam_Pelayanan_Kesehatan.pptxKomunikasi_Dalam_Pelayanan_Kesehatan.pptx
Komunikasi_Dalam_Pelayanan_Kesehatan.pptxrina894444
 
Pelatihan Komunikasi Efektif.ppt
Pelatihan Komunikasi Efektif.pptPelatihan Komunikasi Efektif.ppt
Pelatihan Komunikasi Efektif.pptDownloadFilm5
 
KOMUNIKASI DASAR DALAM KEPERAWATTAN.pptx
KOMUNIKASI DASAR DALAM KEPERAWATTAN.pptxKOMUNIKASI DASAR DALAM KEPERAWATTAN.pptx
KOMUNIKASI DASAR DALAM KEPERAWATTAN.pptxKianSantang21
 
makalah Komunikasi Interpersonal ok.pdf
makalah Komunikasi Interpersonal ok.pdfmakalah Komunikasi Interpersonal ok.pdf
makalah Komunikasi Interpersonal ok.pdfAlyaraisa Alpasha
 
Materi I - Komunikasi dalam pelayanan kesehatan.pptx
Materi I - Komunikasi dalam pelayanan kesehatan.pptxMateri I - Komunikasi dalam pelayanan kesehatan.pptx
Materi I - Komunikasi dalam pelayanan kesehatan.pptxYuliaSantikaYS
 
Makalah komunikasi ilas
Makalah komunikasi ilasMakalah komunikasi ilas
Makalah komunikasi ilasWarnet Raha
 
Manajemen wacana publik-Yeremia Prawiro Mozart Runtu
Manajemen wacana publik-Yeremia Prawiro Mozart RuntuManajemen wacana publik-Yeremia Prawiro Mozart Runtu
Manajemen wacana publik-Yeremia Prawiro Mozart RuntuYeremiapmr
 
Makalah kap
Makalah kapMakalah kap
Makalah kapSaid Jie
 
Hambatan komunikasi dan strategis mengatasi hambatan kap 1
Hambatan komunikasi dan strategis mengatasi hambatan kap 1Hambatan komunikasi dan strategis mengatasi hambatan kap 1
Hambatan komunikasi dan strategis mengatasi hambatan kap 1Diah Suci
 
Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi Antar PribadiKomunikasi Antar Pribadi
Komunikasi Antar PribadiQulubSidiq
 
Jurnal KONFLIK KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA HUBUNGAN PERTEMANAN
Jurnal KONFLIK KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA HUBUNGAN     PERTEMANAN     Jurnal KONFLIK KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA HUBUNGAN     PERTEMANAN
Jurnal KONFLIK KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA HUBUNGAN PERTEMANAN QulubSidiq
 
KONFLIK KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA HUBUNGAN PERTEMANAN
KONFLIK KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA HUBUNGAN PERTEMANAN        KONFLIK KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA HUBUNGAN PERTEMANAN
KONFLIK KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA HUBUNGAN PERTEMANAN ArrafiShafaat
 
makalah ips.pdf yang terjual sebanyak tiga kali sehari pagi dan sore hari dan...
makalah ips.pdf yang terjual sebanyak tiga kali sehari pagi dan sore hari dan...makalah ips.pdf yang terjual sebanyak tiga kali sehari pagi dan sore hari dan...
makalah ips.pdf yang terjual sebanyak tiga kali sehari pagi dan sore hari dan...achmadwalidi444
 
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4Kaer Bikers
 
Faktor yang mempengaruhi pola hubungan
Faktor yang mempengaruhi pola hubunganFaktor yang mempengaruhi pola hubungan
Faktor yang mempengaruhi pola hubunganRatih Aini
 

Similaire à KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM ORGANISASI (20)

BODY SHAMING SEBAGAI PENCETUS KONFLIK DI KALANGAN REMAJA.docx
BODY SHAMING SEBAGAI PENCETUS KONFLIK DI KALANGAN REMAJA.docxBODY SHAMING SEBAGAI PENCETUS KONFLIK DI KALANGAN REMAJA.docx
BODY SHAMING SEBAGAI PENCETUS KONFLIK DI KALANGAN REMAJA.docx
 
Komunikasi_Dalam_Pelayanan_Kesehatan.pptx
Komunikasi_Dalam_Pelayanan_Kesehatan.pptxKomunikasi_Dalam_Pelayanan_Kesehatan.pptx
Komunikasi_Dalam_Pelayanan_Kesehatan.pptx
 
Pelatihan Komunikasi Efektif.ppt
Pelatihan Komunikasi Efektif.pptPelatihan Komunikasi Efektif.ppt
Pelatihan Komunikasi Efektif.ppt
 
Komunikasi Efektif
Komunikasi EfektifKomunikasi Efektif
Komunikasi Efektif
 
KOMUNIKASI DASAR DALAM KEPERAWATTAN.pptx
KOMUNIKASI DASAR DALAM KEPERAWATTAN.pptxKOMUNIKASI DASAR DALAM KEPERAWATTAN.pptx
KOMUNIKASI DASAR DALAM KEPERAWATTAN.pptx
 
makalah Komunikasi Interpersonal ok.pdf
makalah Komunikasi Interpersonal ok.pdfmakalah Komunikasi Interpersonal ok.pdf
makalah Komunikasi Interpersonal ok.pdf
 
Asimen interpersonal
Asimen interpersonalAsimen interpersonal
Asimen interpersonal
 
Materi I - Komunikasi dalam pelayanan kesehatan.pptx
Materi I - Komunikasi dalam pelayanan kesehatan.pptxMateri I - Komunikasi dalam pelayanan kesehatan.pptx
Materi I - Komunikasi dalam pelayanan kesehatan.pptx
 
Makalah komunikasi ilas
Makalah komunikasi ilasMakalah komunikasi ilas
Makalah komunikasi ilas
 
Makalah komunikasi ilas
Makalah komunikasi ilasMakalah komunikasi ilas
Makalah komunikasi ilas
 
Makalah komunikasi ilas AKPER PEMKAB MUNA
Makalah komunikasi ilas AKPER PEMKAB MUNA Makalah komunikasi ilas AKPER PEMKAB MUNA
Makalah komunikasi ilas AKPER PEMKAB MUNA
 
Manajemen wacana publik-Yeremia Prawiro Mozart Runtu
Manajemen wacana publik-Yeremia Prawiro Mozart RuntuManajemen wacana publik-Yeremia Prawiro Mozart Runtu
Manajemen wacana publik-Yeremia Prawiro Mozart Runtu
 
Makalah kap
Makalah kapMakalah kap
Makalah kap
 
Hambatan komunikasi dan strategis mengatasi hambatan kap 1
Hambatan komunikasi dan strategis mengatasi hambatan kap 1Hambatan komunikasi dan strategis mengatasi hambatan kap 1
Hambatan komunikasi dan strategis mengatasi hambatan kap 1
 
Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi Antar PribadiKomunikasi Antar Pribadi
Komunikasi Antar Pribadi
 
Jurnal KONFLIK KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA HUBUNGAN PERTEMANAN
Jurnal KONFLIK KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA HUBUNGAN     PERTEMANAN     Jurnal KONFLIK KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA HUBUNGAN     PERTEMANAN
Jurnal KONFLIK KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA HUBUNGAN PERTEMANAN
 
KONFLIK KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA HUBUNGAN PERTEMANAN
KONFLIK KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA HUBUNGAN PERTEMANAN        KONFLIK KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA HUBUNGAN PERTEMANAN
KONFLIK KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA HUBUNGAN PERTEMANAN
 
makalah ips.pdf yang terjual sebanyak tiga kali sehari pagi dan sore hari dan...
makalah ips.pdf yang terjual sebanyak tiga kali sehari pagi dan sore hari dan...makalah ips.pdf yang terjual sebanyak tiga kali sehari pagi dan sore hari dan...
makalah ips.pdf yang terjual sebanyak tiga kali sehari pagi dan sore hari dan...
 
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4
 
Faktor yang mempengaruhi pola hubungan
Faktor yang mempengaruhi pola hubunganFaktor yang mempengaruhi pola hubungan
Faktor yang mempengaruhi pola hubungan
 

Dernier

KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxHaryKharismaSuhud
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...nuraji51
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Dernier (20)

KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM ORGANISASI

  • 1. Nama : 1. Della Oktarinda H (1800018325) 2. Yuly Alfiani (1800018305) 3. Jesicha Hety M (1800018323) 4. Nibras Norsalim (1800018311) 5. Rr Kurnia R. H (1800018309) 6. Mirawati Faruk (1800018322) 7. Shella Rossa S (1800018315) 8. Sarah Indriani (1800018303) 9. Maulida Zafira (1800018292) 10.Diza Awalia I (1800018321) 11. Intan Megawati (1800018316) 12. Fesa Wahyu n (1800018293) KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM ORGANISASI
  • 2. Pengertian Komunikasi Interpersonal Dalam Organisasi 01 komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang satu orang lainnya atau biasanya diantara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya Organisasi adalah kumpulan beberapa orang yang bekerja bersama-samauntuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi adalah unsur yang dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat dengan beberapa alasan, seperti organisasi digunakan untuk mendapatkan sesuatu yang tidak mungkin dapat kita lakukan sendirian, dengan bekerja sama individu-individu dapat menyelesaikan tugas-tugas yang apabila dikerjkan seorang diri tidak akan tercapai, organisasi dapat menyediakan pengetahuan yang berkesinambungan serta dapat menjadi sumber karier yang penting. Istilah interpersonal merujuk pada adanya interaksi antara dua orang atau lebih dalam organisasi. Ketika terjadi perilaku interpersonal, maka terdapat 4 orientasi yaitu : (1) saya tidak oke, kamu oke, (2) saya tidak oke, kamu tidak oke, (3) Saya oke, kamu tidak oke, dan (4) saya oke, kamu oke. Dari 4 orientasi tersebut, tentu saja yang paling positif yaitu ketika perilaku interpersonal sama- sama oke atau sama-sama untung. Komunikasi interpersonal tidak bias dilepaskan dari komunikasi antar dua orang atau lebih yang didasari oleh saling kenal, hormat, senang dan nyaman, melibatkan sejumlah orang yang terbatas, yang sudah saling Mengenal satu dengan lainya, terjadi timbal balik dengan segera dan saling percaya
  • 3. Terdapat tiga kebutuhan dasar interpersonal, yaitu : 1. Inclusion (diikutserakan) 2. Control (pengendalian) 3. Afeksi (kasih sayang)
  • 4. 1. Inclusion (diikutserakan) maksudnya kebutuhan merasa berarti dan diperhitungkan. Menurut Schutz : orang yang tidak berhasil memenuhi kebutuhan ini dinamakan kurang sosial atau terlalu sosial. Orang yang kurang sosial (takut berkomunikasi), tidak suka orang lain disekelilingnya, mereka menganggap komunikasi sebagai ancaman dari orang lain. Tipe seperti ini sering merasa malu dan sangat sulit untuk menciptakan percakapan dengan yang lain dalam organisasi. Orang yang kurang sosial seringkali orang cerdas yang merasa kesepian, orang yang suka bersembunyi dalam keramaian. Tipe orang seperti ini sulit untuk memberikan sumbangan informasi dan mengatakan sesuatu secara lisan, karena takut bahwa dia akan kurang diperhaikan. Lawan dari orang yang kurang sosial adalah individu yang terlampau sosial yang tidak dapat distop dari keterlibatan berkomunikasi dengan orang lain. Dalam organisasi, tipe orang seperti ini sangat suka berbicara dan diinginkan oleh orang lain agar diam sejenak dan seringnya orang seperti ini diberi julukan besar mulut. Individu yang telah memuaskan kebutuhan mereka dalam penghargaan ini dinamakan orang yang sosial. TIpe seperti ini sanggup untuk menangani situasi dengan atau tanpa orang lain.
  • 5. 2. Control (pengendalian) Kontrol adalah kebutuhan yang timbul karena rasa tanggung jawab dan kepemimpinan. Semua orang mempunyai kebutuhan untuk mengontrol orang lain, tetapi kekuatan kebutuhan ini dan cara untuk menyatakannya berbeda-beda. Ada tiga tipe yang berbeda, diantaranya : 1. Abdikrat, adalah orang-orang yang berkepribadian sangat patuh pada orang lain 2. Autokrat, adalah orang-orang yang tidak pernah merasa cukup mengontrol 3. Demokrat, adalah individu yang kebutuhan kontrolnya terpuaskan
  • 6. 3. Afeksi (kasih sayang) Add Contents Title Add Contents Title Add Contents Title Add Contents Title Afeksi merupakan kebutuhan yang penting dalam pemilihan hubungan, afeksi diekspresikan dengan memberikan “belaian” suatu indikasi verbal dan nonverbal mengenai perilaku yang dinilai oleh orang lain dalam suatu kelompok kerja. Kebutuhan afeksi yang tinggi, akan ditunjukkan dengan kehangatan dan kepedulian, seperti melakukan jabatan tangan yang erat, tepukan yang pantas pada punggung, senyum, kontak mata yang hangat, dll, atau dengan menggunakan kata-kata yang positif. Sedangkan kebutuhan afeksi yang rendah, umumnya orang tersebut bersifat dingin, tidak mudah untuk bersahabat, dan cenderung selektif dalam mengembangkan hubungan.
  • 7. Hambatan Komunikasi Dalam Organisasi 1 3 2 Hambatan sosiol antro psikologis a. Hambatan sosiologis : merupakan hambatan yang terjadi karena adanya perbedaan golongan dan lapisan yang menyebabkan adanya perbedaan status sosial, idiologi, tingkat pendidikan, tingkat kekayaan, dan sebagainya. b. Hambatan antropologis: hambatan komunikasi yang terjadi akibat adanya perbedaan postur, warna kulit, dan kebudayaan, gaya hidup, norma, kebiasaan, dan bahasa. c. Hambatan sikologis: komunikasi yang terhambat karena komunikan sedang sedih, bingung, marah, merasa kecewa, merasa iri hati dan adanya perasangka pada komunikator. Hambatan semantik Hambatan ini di timbulkan oleh kominikator. Kadang terjadi karena salah ucap dalam menyalurkan pikiran dan perasaan, sehingga timbul salah pengertian (misunderstand ing) atau salah tafsir (misinterpretion) yang akhirnya menimbulkan salah komunikasi (miscomunication). Hambatan mekanis Hambatan yang terjadi pada media yang di gunakan untuk berkomunikasi. Contoh: suara telfon yang tidak jelas, ketikan huruf yang buram pada surat, suara yang hilang, dan muncul pada saluran radio. Menurut effendi (2008:11) dalam berorganisasi tidak luput dari kesalahan-kesalahan yang dapat menghambat jalannya proses komunikasi, di antaranya adalah:
  • 8. Upaya Meningkatkan Efektivitas Komunikasi Dalam Lingkungan Organisasi “ “1. Kepercayaan Interpersonal dan Keterbukaan 2. Hubungan Interpersonal yang Efektif 3. Kerangka Acuan 4. Jarak Kognitif 5. Empati
  • 9. 1. Kepercayaan Interpersonal dan Keterbukaan Inti sari kerja kelompok adalah saling percaya yang didasarkan pada pertukaran informasi yang dapat diandalkan. Ini merupakan salah satu azas manajemen yang telah diterima secara universal. Di pihak lain, persengketaan terjadi di lingkungan sekolah merupakan sebab utama timbulnya ketegangan yang menimbulkan kesulitan dalam berkomunikasi dan mengurangi kepercayaan. Penerimaan suatu informasi sering kali dipengaruhi oleh latar belakang penerimanya. Misalnya, gangguan (distorsi) dapat terjadi apabila “si pengirim” tidak disenangi dan dicurigai.
  • 10. 2. Hubungan Interpersonal yang Efektif Your Text Here Menurut Roger hubungan interpersonal akan terjadi secara efektif apabila kedua pihak memenuhi kondisi berikut : 1. Bertemu satu sama lain 2. Empati secara tepat terhadap pribadi yang lain dan berkomunikasi yang dapat dipahami satu sama lain secara berarti. 3. Menghargai satu sama lain, bersifat positif dan wajar tanpa menilai atau keberatan. 4. Menghayati pengalaman satu sama lain dengan sungguh-sungguh, bersikap menerima dan empati satu sama lain. 5. Merasa bahwa saling menjaga keterbukaan dan iklim yang mendukung dan mengurangi kecendrungan gangguan arti. 6. Memperlihatkan tingkah laku yang percaya penuh dan memperkuat perasaan aman terhadap orang lain.
  • 11. 3. Kerangka Acuan Lepas dari kenyataan bahwa komunikasi antar orang dalam organisasi dapat dipengaruhi karena ditahannya atau dikacaukannya informasi, atau bisa juga informasi yang disampai kan seringkali baru sebagian atau tidaklengkap, sehingga masih memberi kemungkinan informasi itu akan menjadi berat sebelah atau dibesar-besarkan. Cara yang paling mudah untuk merumuskan kerangka acuan adalah dengan menganggap nya sebagai latar belakang suatu pendapat yang digunakan untuk pengambilan keputusan sehari-hari dan sebagian besar didasarkan pada pengalaman pribadi.
  • 12. 4. Jarak Kognitif Osgood dan rekannya banyak melakukan penelitian didalam menentukan cara mengukur tingkat kesamaan antara kerangka acuan dari dua orang. Dalam suatu penelitiab yang meliputi 300 orang Turki, seorang ahli sosiologi, Lerner, menyatakan bahwaberdasarkan persamaan kerangka acuan mereka subyek-subyek penelitiannya dapat digolong-golongkan dalam jenis modern, peralihan dan tradisional. Penggolongan jenis ini ternyata merupakan peramal yang lebih baik akan pendapat para subyek daripada patokan seperti status, penghuni daerah pinggiran kota, dan sebagainya.
  • 13. 5. Empati Argyris menulis mengenai kemampuan mempertemukan jurang kognitif sebagai salah satu kemampuan dasar manusia (empati, kecerdasan dan keterampilan melakukan sesuatu). Berhasilnya penyampaian suatu informasi dipengaruhi oleh kesediaan mendengar . Hanya dengan mendengar seseorang, seorang komunikator akan dapat meramalkan dan berantisipasi terhadap keadaan psikologis intern orang lain.
  • 14. faktor yang dapat memperbaiki Komunikasi interpersonal dalam organisasi. 1. Efikasi Diri. efikasi diri adalah keyakinan dari dalam diri seseorang mengenai kemampuan dan kompetensi untuk melaksanakan tugas-tugas secara berhasil. 2. Perilaku Kepemimpinan. Perilaku kepemimpinan adalah tindakan yang dilakukan seorang pemimpin untuk memengaruhi anggota organisasi agar mereka mengerjakan tugas secara berhasil, berdaya, puas dan organisasi mencapai kualitas yang tinggi. 3. Kekohesifan tim Kekohesifan tim adalah tingkat ketertarikan dan kedekatan seorang anggota tim dengan tim dan para anggotanya sehingga ia tidak ingin keluar dari tim dan berkomitmen untuk mencapai tujuan tim.