SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  19
Télécharger pour lire hors ligne
Mencari Model Sinergi
                      g
Masyarakat dalam Membangun
    Kemandirian Daerah
    K      di i D     h


   Drs. H. Dadang Solihin, MA
            Bappenas
         Diskusi Panel STISIP Yuppentek
 Hotel Istana Nelayan, Tangerang 10 Maret 2005
Dadang Solihin’s Profile
               Dadang holds an MA degree (
                     g                  g    (Economics), University of
                                                         )          y
               Colorado, USA. His previous post is Head, Center for Research
               Data and Information at DPD Secretariat General as well as
               Deputy Director for Information of Spatial Planning and Land
               Use Management at Indonesian National Development
               Planning Agency (Bappenas).
 Beside working as Assistant Professor at Graduate School of Asia-
                                                               Asia
  Pacific Studies, Waseda University, Tokyo, Japan, he also active as
  Associate Professor at University of Darma Persada, Jakarta, Indonesia.
 He got various training around the globe included Advanced International
                                     globe,
  Training Programme of Information Technology Management, at Karlstad
  City, Sweden (2005); the Training Seminar on Land Use and Management,
  Taiwan (2004); Developing Multimedia Applications for Managers Kuala
                                                        Managers,
  Lumpur, Malaysia (2003); Applied Policy Development Training, Vancouver,
  Canada (2002); Local Government Administration Training Course,
  Hiroshima, Japan ( 00 ); a d Regional Development a d Planning Training
     os    a, Japa (2001); and eg o a e e op e and a                g a    g
  Course, Sapporo, Japan (1999). He published more than five books
  regarding local autonomous.
 You can reach Dadang Solihin by email at dadangsol@yahoo.com or by his
  mobile at +62812 932 2202
                             dadang-solihin.blogspot.com               2
Materi
   Partisipasi
   Distorsi Makna Partisipasi
                          p
   Substansi Partisipasi
   Tiga Pilar Good Governance
   Konsep Partisipasi
   Prinsip Partisipasi
   Manfaat Partisipasi
   Beberapa Hambatan
   Menanggulangi Hambatan


                      dadang-solihin.blogspot.com   3
Partisipasi
   Sangat dibutuhkan untuk membangun pemerintahan
    yang akuntabel transparan, dan responsif terhadap
         akuntabel, transparan
    kebutuhan masyarakat. Tiadanya partisipasi hanya
    menabur pemerintahan yang otoriter dan korup.
                                            korup
   Memberikan ruang dan kapasitas masyarakat untuk
    memenuhi kebutuhan dan hak hak mereka,
                              hak-hak mereka
    mengembangkan potensi dan prakarsa lokal,
    mengaktifkan p
        g        peran masyarakat, serta membangun
                            y      ,              g
    kemandirian masyarakat.


                     dadang-solihin.blogspot.com        4
Distorsi Makna Partisipasi
1.   Pemerintah cenderung menempatkan masyarakat
     sebagai obyek kebijakan pemerintah
                              pemerintah.
2.   Partisipasi selalu dimaknai sebagai keikursertaan
     masyarakat mengambil bagian (
         y             g       g (take part) untuk
                                          p )
     mendukung dan mensukseskan kebijakan dan
     program-program yang diprakarsai pemerintah.
3.   Perencanaan pembangunan partisipatif di atas kertas
     P                  b            i i if         k
     selalu digunakan sebagai alat pembenar bagi
     pemerintah bahwa kebijakan yang dikelola telah
     melibatkan masyarakat.


                      dadang-solihin.blogspot.com      5
Dalam Konteks Governance
1.   Masyarakat bukanlah sebagai hamba (client)
     melainkan sebagai warga (citizen).
                               (citizen)
2.   Masyarakat bukan dalam posisi yang diperintah
     tetapi sebagai partner pemerintah dalam mengelola
         p      g p         p                    g
     pemerintahan dan pembangunan.
3.   Partisipasi bukanlah pemberian pemerintah tetapi
     sebagai hak warga masyarakat.
       b ih k                    k
4.   Masyarakat bukan sekadar obyek pasif penerima
     manfaat kebijakan pemerintah, tetapi sebagai aktor
                        pemerintah
     atau subyek yang aktif menentukan kebijakan.

                      dadang-solihin.blogspot.com         6
Substansi Partisipasi
1.   Voice, i h k d i d k
     V i yaitu hak dan tindakan warga masyarakat  k
     menyampaikan aspirasi, gagasan, kebutuhan,
     kepentingan,
     kepentingan dan tuntutan terhadap komunitas
     terdekatnya maupun kebijakan pemerintah.
2.
2    Akses,
     Akses yaitu ruang dan kapasitas masyarakat untuk
     masuk dalam arena governance, yakni
     mempengaruhi dan menentukan kebijakan serta
     terlibat aktif mengelola barang-barang publik.
3.
3    Kontrol warga masyarakat terhadap lingkungan
     komunitasnya maupun proses politik yang terkait
     dengan p
         g pemerintah.
                     dadang-solihin.blogspot.com        7
Tiga Pilar Good Governance

           TRANSPARANSI




                                         PARTISIPASI



    AKUNTABILITAS



           dadang-solihin.blogspot.com                 8
   Transparansi berarti terbukanya akses bagi seluruh
    masyarakat terhadap semua informasi yang terkait
    dengan program-program pembangunan yang mencakup
    keseluruhan
    k l h prosesnya melalui suatu manajemen sistem
                               l l i          j      i
    informasi publik.
   Partisipasi dimaknai sebagai hak warga masyarakat
    untuk terlibat dalam proses pengambilan keputusan pada
    setiap tahapan pembangunan mulai dari perencanaan,
         p     p p         g                p           ,
    pelaksanaan, pengawasan dan pelestarian sehingga
    masyarakat bukanlah sekedar penerima manfaat
    (beneficiaries) atau objek belaka melainkan sebagai
                               belaka,
    agen pembangunan (subyek).
   Akuntabilitas dimaknai sebagai pertanggungjawaban
    pemerintah kepada publik atas keberhasilan maupun
    kegagalan melaksanakan misi dan pengelolaan sumber
    daya yang dimiliki.
    d          di iliki
                       dadang-solihin.blogspot.com      9
Konsep Partisipasi
              K      P ti i i
Partisipasi Sosial
    Stiefel dan Wolfe: “upaya terorganisasi untuk
     meningkatkan pengawasan terhadap sumber daya dan
          i k k                   h d        b d      d
     lembaga pengatur dalam keadaan sosial tertentu, oleh
     pelbagi kelompok dan gerakan yang sampai sekarang
        lb i k l     kd        k               i k
     ini dikesampingkan dari fungsi pengawasan semacam
     itu”
     i ”
    Bank Dunia: “proses di mana para stakeholders
     mempengaruhi dan berbagi pengawasan atas inisiatif
     dan keputusan pembangunan serta sumber daya yang
     berdampak pada mereka”.
                       dadang-solihin.blogspot.com     10
Partisipasi Politik

 Nie dan Verba: “kegiatan legal oleh warga
  perorangan yang secara langsung atau tidak
  langsung ditujukan untuk mempengaruhi
  pilihan petinggi pemerintah dan/atau tindakan
  mereka”.
 Parry, Moyser dan Day: “keikutsertaan
  dalam proses formulasi, pengesahan dan
  pelaksanaan kebijakan pemerintah”.

                  dadang-solihin.blogspot.com     11
Partisipasi Kewargaan

   Lister: “hak berpartisipasi dalam mengambil
    keputusan dalam kehidupan sosial, ekonomi, budaya,
                                 sosial ekonomi budaya
    dan poltik hendaknya dimasukkan dalam kaitan
    HAM
    HAM”
   Cuniil: “Partisipasi warga menunjuk pada partisipasi
    politik,
    politik namun hal ini berjarak setidaknya dalam dua
    cara: terpisah baik karena diperantarai oleh partai
    p
    politik, maupun karena p
           ,     p          partisipasi y g dilaksanakan
                                   p yang
    oleh warga saat mereka memilih penguasa politik”


                      dadang-solihin.blogspot.com      12
Prinsip Partisipasi
1.   Cakupan - semua orang, atau wakil -wakil dari semua
     kelompok yang terkena dampak dari hasil hasil suatu
                                           hasil-
     keputusan atau proses - proyek pembangunan misalnya.
2.   Kesetaraan dan Kemitraan (Equal Partnership). Pada
     dasarnya setiap orang mempunyai ketrampilan kemampuan
                                         ketrampilan,
     dan prakarsa serta mempunyai hak untuk menggunakan
     prakarsa tersebut terlibat dalam setiap proses guna
     membangun di l tanpa memperhitungkan jenjang dan
          b       dialog t              hit k j j        d
     struktur masing-masing pihak.
3.   Transparansi. Semua pihak harus dapat menumbuh-
            p                p              p
     kembangkan komunikasi dan iklim berkomunikasi terbuka dan
     kondusif sehingga menimbulkan dialog.
4.
4    Kesetaraan Kewenangan (Sharing Power/Equal
     Powership). Berbagai pihak yang terlibat harus dapat
     menyeimbangkan distribusi kewenangan dan kekuasaan untuk
     menghindari terjadinya dominasi.
                              dominasi
                       dadang-solihin.blogspot.com        13
5.   Kesetaraan Tanggung Jawab (Sharing Responsibility).
     Berbagai pihak mempunyai tanggung jawab yang jelas
     dalam ti
     d l setiap proses karena adanya kesetaraan kewenangan
                          k       d      k t        k
     (sharing power) dan keterlibatannya dalam proses
     p g
     pengambilan keputusan dan langkah-langkah selanjutnya.
                      p              g         g         j y
6.   Pemberdayaan (Empowerment). Keterlibatan berbagai
     pihak tidak lepas dari segala kekuatan dan kelemahan yang
     dimiliki ti
     di iliki setiap pihak, sehingga melalui keterlibatan aktif
                      ih k hi           l l i k t lib t    ktif
     dalam setiap proses kegiatan, terjadi suatu proses saling
     belajar dan saling memberdayakan satu sama lain
         j            g            y
7.   Kerjasama. Diperlukan adanya kerjasama berbagai pihak
     yang terlibat untuk saling berbagi kelebihan guna
     mengurangi berbagai kelemahan yang ada, khususnya yang
                 ib b ik l         h          d kh
     berkaitan dengan kemampuan sumberdaya manusia.


                        dadang-solihin.blogspot.com           14
Manfaat Partisipasi
1.   Program dan pelaksanaannya lebih aplikatif terhadap konteks
     sosial, ekonomi dan budaya yang sudah ada, sehingga
     memenuhi kebutuhan masyarakat. Ini menyiratkan kebijakan
                               y               y            j
     desentralisasi.
2.   Menciptakan rasa memiliki dan tanggung jawab di antara semua
     pihak terkait dalam merencanakan dan melaksanakan program,
                                                          program
     sehingga dampaknya dan begitu pula program itu sendiri
     berkesinambungan.
3.   Perlunya memberikan peran bagi semua orang untuk terlibat
     P l             b ik         b i                t k t lib t
     dalam proses, khususnya dalam hal pengambilan dan
     pertanggungan jawab keputusan sehingga memberdayakan
     semua orang yang terlibat (terberdayakan).
                          lib ( b d k )
4.   Kegiatan-kegiatan pelaksanaan menjadi lebih obyektif dan
     fleksibel berdasarkan keadaan setempat.
                                         p
5.   Transparansi semakin terbuka lebar akibat penyebaran informasi
     dan wewenang.
6.
6    Pelaksanaan proyek atau program lebih terfokus pada kebutuhan
     P l k              k t            l bih t f k     d k b t h
     masyarakat.
                        dadang-solihin.blogspot.com          15
Beberapa Hambatan
                 p
1.   Kelembagaan. penerapan pendekatan partisipatif di
     lembaga-lembaga
     lembaga lembaga pemerintah masih menemui
     berbagai kendala.
2.   Perilaku. Sikap birokrat dan hubungan atasan dan
     bawahan.
3.   Kebijakan. Harus ada SK dan Juklak.
          j
4.   Sistem manajemen. Model Perencanaan
     Mekanistik, di mana "para ahli" di tingkat pusat
     menyiapkan "cetak biru" untuk dilaksanakan oleh
           i k " t k bi " t k dil k           k     l h
     petugas lapangan.
5.
5    SDM.
     SDM Masih butuh waktu untuk memperkenalkan
     agar konsep ini bisa diterima ditengah-tengah
     mereka.
                     dadang-solihin.blogspot.com     16
Menanggulangi Hambatan
      M       l   iH b t
1.   Tingkat Desa. A
     Ti k t D       Anggota masyarakat perlu memegang
                                       k      l
     tanggung jawab lebih besar dalam proyek ketimbang hanya
     menunggu apa yang disediakan oleh pemerintah atau
     lembaga donor.
     l b      d
2.   Tingkat Lapangan. Petugas lapangan semestinya bertindak
     sebagai 'pemungkin' (enabler) yang mendorong masyarakat
              pemungkin
     untuk mencari dan menemukan solusi terhadap masalah-
     masalah yang muncul, dan bukannya menyediakan jawaban
     atas semua masalah yang ada.
3.   Tingkat Kabupaten/kota. Lembaga pemerintah perlu
     membuat mekanisme penyusunan alokasi dana, manajemen,
     monitoring serta evaluasi untuk mempromosikan penerapan
     pendekatan partisipatif di tingkat lapangan dan lembaga-
     lembaga terkait.

                       dadang-solihin.blogspot.com         17
4.
4    Tingkat Propinsi. Kebijakan sistem dan staf di tingkat
              Propinsi Kebijakan,
     propinsi perlu diubah sehingga mendukung penerapan
     pendekatan partisipatif. Mekanisme pengalokasian sumber
     dana d
     d    daerah menjadi lebih fleksibel, dan menjalin hubungan
                h     j di l bih fl k ib l d       j li h b
     dengan lembaga tingkat propinsi lainnya, misalnya dengan
     LSM ya g suda be pe ga a a dalam melaksanakan
       S yang sudah berpengalaman da a          e a sa a a
     pendekatan partisipatif.
5.   Tingkat Nasional. Kebijakan, regulasi dan standar yang
     dikeluarkan l b
     dik l k lembaga tingkat nasional harus memberi
                            i k        i lh            b i
     jaminan untuk mendukung pelaksanaan pendekataan ini dan
     menciptakan suasana kelembagaan yang kondusif.
     Pengkajian dan diskusi secara nasional tentang hasil
     penerapan model partisipatif diberbagai tempat bisa menjadi
     bahan informasi yang amat berguna bagi staf regional dan
     badan informasi nasional. Selain itu dibutuhkan lembaga-
     membaga pelatihan untuk memberikan pelatihan dan
            g
     menyediakan informasi bagi lembaga regional/propinsi.
                        dadang-solihin.blogspot.com           18
Terima Kasih


   dadang-solihin.blogspot.com   19

Contenu connexe

Tendances

Pendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanPendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunan
Qiu El Fahmi
 

Tendances (20)

Sistem Evaluasi Pembangunan Tingkat Dasar
Sistem Evaluasi Pembangunan Tingkat Dasar Sistem Evaluasi Pembangunan Tingkat Dasar
Sistem Evaluasi Pembangunan Tingkat Dasar
 
3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakan3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakan
 
Paradigma dalam pembangunan sosial (percentation)
Paradigma dalam pembangunan sosial (percentation)Paradigma dalam pembangunan sosial (percentation)
Paradigma dalam pembangunan sosial (percentation)
 
Pendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanPendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunan
 
Ruang Lingkup, Prinsip dan Pendekatan Perencanaan Pembangunan Daerah
Ruang Lingkup, Prinsip dan Pendekatan Perencanaan Pembangunan Daerah Ruang Lingkup, Prinsip dan Pendekatan Perencanaan Pembangunan Daerah
Ruang Lingkup, Prinsip dan Pendekatan Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Perumusan isu strategis
Perumusan isu strategisPerumusan isu strategis
Perumusan isu strategis
 
Konsep Pemantauan dan Evaluasi
Konsep Pemantauan dan  EvaluasiKonsep Pemantauan dan  Evaluasi
Konsep Pemantauan dan Evaluasi
 
Modul 4.2 Teknik dan Kriteria dalam Analisis Kebijakan
Modul 4.2 Teknik dan Kriteria dalam Analisis KebijakanModul 4.2 Teknik dan Kriteria dalam Analisis Kebijakan
Modul 4.2 Teknik dan Kriteria dalam Analisis Kebijakan
 
SPBE dan Masa Depan Pelayanan Publik Berbasis Elektronik
SPBE dan Masa Depan Pelayanan Publik Berbasis ElektronikSPBE dan Masa Depan Pelayanan Publik Berbasis Elektronik
SPBE dan Masa Depan Pelayanan Publik Berbasis Elektronik
 
Konsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar PerencanaanKonsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar Perencanaan
 
Desain kebijakan publik
Desain kebijakan publik Desain kebijakan publik
Desain kebijakan publik
 
Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
 
Rencana Strategis dan Indikator Kinerja Pembangunan
Rencana Strategis dan  Indikator Kinerja PembangunanRencana Strategis dan  Indikator Kinerja Pembangunan
Rencana Strategis dan Indikator Kinerja Pembangunan
 
Sistem Pengelolaan Pembangunan
Sistem Pengelolaan Pembangunan Sistem Pengelolaan Pembangunan
Sistem Pengelolaan Pembangunan
 
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Sistem Perencanaan Pembangunan NasionalSistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
 
Kuesioner ahp (uji coba)
Kuesioner ahp (uji coba)Kuesioner ahp (uji coba)
Kuesioner ahp (uji coba)
 
Paradigma Pembangunan
Paradigma PembangunanParadigma Pembangunan
Paradigma Pembangunan
 
Model model dalam public policy
Model model dalam public policyModel model dalam public policy
Model model dalam public policy
 
Manajemen Perubahan Sektor Publik
Manajemen Perubahan Sektor PublikManajemen Perubahan Sektor Publik
Manajemen Perubahan Sektor Publik
 
Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan
Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan
Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan
 

En vedette

Aplikasi teknologi pendidikan dalam meningkatkan produktivitas
Aplikasi teknologi pendidikan dalam meningkatkan produktivitasAplikasi teknologi pendidikan dalam meningkatkan produktivitas
Aplikasi teknologi pendidikan dalam meningkatkan produktivitas
chaya pebiyana
 
Masyarakat Pesisir dan Pemberdayaannya
Masyarakat Pesisir dan PemberdayaannyaMasyarakat Pesisir dan Pemberdayaannya
Masyarakat Pesisir dan Pemberdayaannya
Ainun Dita Febriyanti
 
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss wPpt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Salma Van Licht
 

En vedette (20)

Program Pemberdayaan Masyarakat (4)
Program Pemberdayaan Masyarakat (4)Program Pemberdayaan Masyarakat (4)
Program Pemberdayaan Masyarakat (4)
 
Pentingnya Strategi dan Akselerasi Pembangunan Daerah dalam Penyusunan RPJMD
Pentingnya Strategi dan Akselerasi Pembangunan Daerah dalam Penyusunan RPJMDPentingnya Strategi dan Akselerasi Pembangunan Daerah dalam Penyusunan RPJMD
Pentingnya Strategi dan Akselerasi Pembangunan Daerah dalam Penyusunan RPJMD
 
Perencanaan PAD dalam Penyusunan APBD Berbasis Kinerja
Perencanaan PAD dalam Penyusunan APBD Berbasis KinerjaPerencanaan PAD dalam Penyusunan APBD Berbasis Kinerja
Perencanaan PAD dalam Penyusunan APBD Berbasis Kinerja
 
Pengukuran Kinerja Pembangunan Daerah dalam Pembangunan Wilayah Kawasan Timur...
Pengukuran Kinerja Pembangunan Daerah dalam Pembangunan Wilayah Kawasan Timur...Pengukuran Kinerja Pembangunan Daerah dalam Pembangunan Wilayah Kawasan Timur...
Pengukuran Kinerja Pembangunan Daerah dalam Pembangunan Wilayah Kawasan Timur...
 
Sinergi pelayanan masyarakat (3)
Sinergi pelayanan masyarakat (3)Sinergi pelayanan masyarakat (3)
Sinergi pelayanan masyarakat (3)
 
Strategi Menarik Investor dalam rangka Peningkatan PAD
Strategi Menarik Investor dalam rangka Peningkatan PADStrategi Menarik Investor dalam rangka Peningkatan PAD
Strategi Menarik Investor dalam rangka Peningkatan PAD
 
Implementasi UU 25/2004 tentang SPPN dalam Kerangka Efektivitas Perencanaan D...
Implementasi UU 25/2004 tentang SPPN dalam Kerangka Efektivitas Perencanaan D...Implementasi UU 25/2004 tentang SPPN dalam Kerangka Efektivitas Perencanaan D...
Implementasi UU 25/2004 tentang SPPN dalam Kerangka Efektivitas Perencanaan D...
 
Pemberdayaan masnyarakat
Pemberdayaan masnyarakatPemberdayaan masnyarakat
Pemberdayaan masnyarakat
 
Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasi...
Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasi...Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasi...
Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasi...
 
Praktek Anggaran Berbasis Kinerja
Praktek Anggaran Berbasis KinerjaPraktek Anggaran Berbasis Kinerja
Praktek Anggaran Berbasis Kinerja
 
Strategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan Daerah
Strategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan DaerahStrategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan Daerah
Strategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan Daerah
 
Konsep Anggaran Berbasis Kinerja
Konsep Anggaran Berbasis KinerjaKonsep Anggaran Berbasis Kinerja
Konsep Anggaran Berbasis Kinerja
 
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Pemda dan...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Pemda dan...Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Pemda dan...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Pemda dan...
 
Aplikasi teknologi pendidikan dalam meningkatkan produktivitas
Aplikasi teknologi pendidikan dalam meningkatkan produktivitasAplikasi teknologi pendidikan dalam meningkatkan produktivitas
Aplikasi teknologi pendidikan dalam meningkatkan produktivitas
 
Masyarakat Pesisir dan Pemberdayaannya
Masyarakat Pesisir dan PemberdayaannyaMasyarakat Pesisir dan Pemberdayaannya
Masyarakat Pesisir dan Pemberdayaannya
 
KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT MELAYU PESISIR DAN NELAYAN
KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT MELAYU PESISIR DAN NELAYANKEARIFAN LOKAL MASYARAKAT MELAYU PESISIR DAN NELAYAN
KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT MELAYU PESISIR DAN NELAYAN
 
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss wPpt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
 
Ekdes 12 & 13 a
Ekdes 12 & 13 aEkdes 12 & 13 a
Ekdes 12 & 13 a
 
Pemberdayaan ppt
Pemberdayaan pptPemberdayaan ppt
Pemberdayaan ppt
 
Pengembangan kawasan pesisir suning universitas pgri adi buana surabaya
Pengembangan kawasan pesisir suning universitas pgri adi buana surabayaPengembangan kawasan pesisir suning universitas pgri adi buana surabaya
Pengembangan kawasan pesisir suning universitas pgri adi buana surabaya
 

Similaire à Mencari Model Sinergi Masyarakat Dalam Membangun Kemandirian Daerah

“PERSEPSI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA (Stu...
“PERSEPSI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA (Stu...“PERSEPSI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA (Stu...
“PERSEPSI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA (Stu...
Retnols
 
Brief Note-19-2016-mobilisasi sosial
Brief Note-19-2016-mobilisasi sosialBrief Note-19-2016-mobilisasi sosial
Brief Note-19-2016-mobilisasi sosial
primahendra
 

Similaire à Mencari Model Sinergi Masyarakat Dalam Membangun Kemandirian Daerah (20)

Perencanaan Partisipatif
Perencanaan PartisipatifPerencanaan Partisipatif
Perencanaan Partisipatif
 
Deklarasi Vienna: Membangun Kepercayaan pada Pemerintah
Deklarasi Vienna: Membangun Kepercayaan pada PemerintahDeklarasi Vienna: Membangun Kepercayaan pada Pemerintah
Deklarasi Vienna: Membangun Kepercayaan pada Pemerintah
 
Teknik Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Kota
Teknik Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan KotaTeknik Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Kota
Teknik Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Kota
 
Amerashinghe part 1
Amerashinghe part 1Amerashinghe part 1
Amerashinghe part 1
 
Mengembangkan Hubungan dan Membangun Koalisi antara NGO dan Pemerintah
Mengembangkan Hubungan dan Membangun Koalisi antara NGO dan PemerintahMengembangkan Hubungan dan Membangun Koalisi antara NGO dan Pemerintah
Mengembangkan Hubungan dan Membangun Koalisi antara NGO dan Pemerintah
 
community-development-23146 (1).pptx
community-development-23146 (1).pptxcommunity-development-23146 (1).pptx
community-development-23146 (1).pptx
 
Perencanaan Pembangunan berbasis Partisipasi Masyarakat
Perencanaan Pembangunan berbasis Partisipasi MasyarakatPerencanaan Pembangunan berbasis Partisipasi Masyarakat
Perencanaan Pembangunan berbasis Partisipasi Masyarakat
 
Konsep cara dalam keikutsertaan pemberdayaan masyarakat
Konsep cara dalam keikutsertaan pemberdayaan masyarakatKonsep cara dalam keikutsertaan pemberdayaan masyarakat
Konsep cara dalam keikutsertaan pemberdayaan masyarakat
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Mewujudkan Keuangan Negara yang Transparan, Partisipatif, dan Akuntabel
Mewujudkan Keuangan Negara yang Transparan, Partisipatif, dan AkuntabelMewujudkan Keuangan Negara yang Transparan, Partisipatif, dan Akuntabel
Mewujudkan Keuangan Negara yang Transparan, Partisipatif, dan Akuntabel
 
Perencanaan dan Pelaku Pembangunan
Perencanaan dan Pelaku PembangunanPerencanaan dan Pelaku Pembangunan
Perencanaan dan Pelaku Pembangunan
 
Aplikasi Total Quality Management Berlandaskan Good Governance dalam Meningka...
Aplikasi Total Quality Management Berlandaskan Good Governance dalam Meningka...Aplikasi Total Quality Management Berlandaskan Good Governance dalam Meningka...
Aplikasi Total Quality Management Berlandaskan Good Governance dalam Meningka...
 
Format Hubungan dan Kerjasama Pemerintah, Media, serta Private Sector dengan ...
Format Hubungan dan Kerjasama Pemerintah, Media, serta Private Sector dengan ...Format Hubungan dan Kerjasama Pemerintah, Media, serta Private Sector dengan ...
Format Hubungan dan Kerjasama Pemerintah, Media, serta Private Sector dengan ...
 
Community Development
Community DevelopmentCommunity Development
Community Development
 
Sari
SariSari
Sari
 
“PERSEPSI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA (Stu...
“PERSEPSI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA (Stu...“PERSEPSI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA (Stu...
“PERSEPSI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA (Stu...
 
Brief Note-19-2016-mobilisasi sosial
Brief Note-19-2016-mobilisasi sosialBrief Note-19-2016-mobilisasi sosial
Brief Note-19-2016-mobilisasi sosial
 
Makalah sistem politik di indonesia
Makalah sistem politik di indonesiaMakalah sistem politik di indonesia
Makalah sistem politik di indonesia
 
Makalah sistem politik di indonesia
Makalah sistem politik di indonesiaMakalah sistem politik di indonesia
Makalah sistem politik di indonesia
 

Plus de Dadang Solihin

Plus de Dadang Solihin (20)

Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdfPermohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
 
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
 
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
 
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
 
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
 
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
 
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
 
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta TimurStatus Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
 
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
 
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKWThe President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
 
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di IndonesiaLaporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
 
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJDEvaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
 
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023 Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IVROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
 
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction BookROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRAROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
 

Dernier

Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
syafiraw266
 
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.pptSistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
Ika Putri
 
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
langkahgontay88
 
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptxbahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
ZainalArifin848408
 
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
sayangkamuu240203
 

Dernier (20)

Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
 
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.pptSistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
 
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
 
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
 
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptxbahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
 
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
 
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman""Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"
 
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael RadaAPAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
 
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotecabortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
 
ppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptx
ppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptxppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptx
ppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptx
 
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)pptPelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
 
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docxLAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
 
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOTSTRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
 
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita taniAdministrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
 
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
 
6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt
6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt
6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt
 
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot BesarBAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
 
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptxMedia Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
 

Mencari Model Sinergi Masyarakat Dalam Membangun Kemandirian Daerah

  • 1. Mencari Model Sinergi g Masyarakat dalam Membangun Kemandirian Daerah K di i D h Drs. H. Dadang Solihin, MA Bappenas Diskusi Panel STISIP Yuppentek Hotel Istana Nelayan, Tangerang 10 Maret 2005
  • 2. Dadang Solihin’s Profile Dadang holds an MA degree ( g g (Economics), University of ) y Colorado, USA. His previous post is Head, Center for Research Data and Information at DPD Secretariat General as well as Deputy Director for Information of Spatial Planning and Land Use Management at Indonesian National Development Planning Agency (Bappenas).  Beside working as Assistant Professor at Graduate School of Asia- Asia Pacific Studies, Waseda University, Tokyo, Japan, he also active as Associate Professor at University of Darma Persada, Jakarta, Indonesia.  He got various training around the globe included Advanced International globe, Training Programme of Information Technology Management, at Karlstad City, Sweden (2005); the Training Seminar on Land Use and Management, Taiwan (2004); Developing Multimedia Applications for Managers Kuala Managers, Lumpur, Malaysia (2003); Applied Policy Development Training, Vancouver, Canada (2002); Local Government Administration Training Course, Hiroshima, Japan ( 00 ); a d Regional Development a d Planning Training os a, Japa (2001); and eg o a e e op e and a g a g Course, Sapporo, Japan (1999). He published more than five books regarding local autonomous.  You can reach Dadang Solihin by email at dadangsol@yahoo.com or by his mobile at +62812 932 2202 dadang-solihin.blogspot.com 2
  • 3. Materi  Partisipasi  Distorsi Makna Partisipasi p  Substansi Partisipasi  Tiga Pilar Good Governance  Konsep Partisipasi  Prinsip Partisipasi  Manfaat Partisipasi  Beberapa Hambatan  Menanggulangi Hambatan dadang-solihin.blogspot.com 3
  • 4. Partisipasi  Sangat dibutuhkan untuk membangun pemerintahan yang akuntabel transparan, dan responsif terhadap akuntabel, transparan kebutuhan masyarakat. Tiadanya partisipasi hanya menabur pemerintahan yang otoriter dan korup. korup  Memberikan ruang dan kapasitas masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dan hak hak mereka, hak-hak mereka mengembangkan potensi dan prakarsa lokal, mengaktifkan p g peran masyarakat, serta membangun y , g kemandirian masyarakat. dadang-solihin.blogspot.com 4
  • 5. Distorsi Makna Partisipasi 1. Pemerintah cenderung menempatkan masyarakat sebagai obyek kebijakan pemerintah pemerintah. 2. Partisipasi selalu dimaknai sebagai keikursertaan masyarakat mengambil bagian ( y g g (take part) untuk p ) mendukung dan mensukseskan kebijakan dan program-program yang diprakarsai pemerintah. 3. Perencanaan pembangunan partisipatif di atas kertas P b i i if k selalu digunakan sebagai alat pembenar bagi pemerintah bahwa kebijakan yang dikelola telah melibatkan masyarakat. dadang-solihin.blogspot.com 5
  • 6. Dalam Konteks Governance 1. Masyarakat bukanlah sebagai hamba (client) melainkan sebagai warga (citizen). (citizen) 2. Masyarakat bukan dalam posisi yang diperintah tetapi sebagai partner pemerintah dalam mengelola p g p p g pemerintahan dan pembangunan. 3. Partisipasi bukanlah pemberian pemerintah tetapi sebagai hak warga masyarakat. b ih k k 4. Masyarakat bukan sekadar obyek pasif penerima manfaat kebijakan pemerintah, tetapi sebagai aktor pemerintah atau subyek yang aktif menentukan kebijakan. dadang-solihin.blogspot.com 6
  • 7. Substansi Partisipasi 1. Voice, i h k d i d k V i yaitu hak dan tindakan warga masyarakat k menyampaikan aspirasi, gagasan, kebutuhan, kepentingan, kepentingan dan tuntutan terhadap komunitas terdekatnya maupun kebijakan pemerintah. 2. 2 Akses, Akses yaitu ruang dan kapasitas masyarakat untuk masuk dalam arena governance, yakni mempengaruhi dan menentukan kebijakan serta terlibat aktif mengelola barang-barang publik. 3. 3 Kontrol warga masyarakat terhadap lingkungan komunitasnya maupun proses politik yang terkait dengan p g pemerintah. dadang-solihin.blogspot.com 7
  • 8. Tiga Pilar Good Governance TRANSPARANSI PARTISIPASI AKUNTABILITAS dadang-solihin.blogspot.com 8
  • 9. Transparansi berarti terbukanya akses bagi seluruh masyarakat terhadap semua informasi yang terkait dengan program-program pembangunan yang mencakup keseluruhan k l h prosesnya melalui suatu manajemen sistem l l i j i informasi publik.  Partisipasi dimaknai sebagai hak warga masyarakat untuk terlibat dalam proses pengambilan keputusan pada setiap tahapan pembangunan mulai dari perencanaan, p p p g p , pelaksanaan, pengawasan dan pelestarian sehingga masyarakat bukanlah sekedar penerima manfaat (beneficiaries) atau objek belaka melainkan sebagai belaka, agen pembangunan (subyek).  Akuntabilitas dimaknai sebagai pertanggungjawaban pemerintah kepada publik atas keberhasilan maupun kegagalan melaksanakan misi dan pengelolaan sumber daya yang dimiliki. d di iliki dadang-solihin.blogspot.com 9
  • 10. Konsep Partisipasi K P ti i i Partisipasi Sosial  Stiefel dan Wolfe: “upaya terorganisasi untuk meningkatkan pengawasan terhadap sumber daya dan i k k h d b d d lembaga pengatur dalam keadaan sosial tertentu, oleh pelbagi kelompok dan gerakan yang sampai sekarang lb i k l kd k i k ini dikesampingkan dari fungsi pengawasan semacam itu” i ”  Bank Dunia: “proses di mana para stakeholders mempengaruhi dan berbagi pengawasan atas inisiatif dan keputusan pembangunan serta sumber daya yang berdampak pada mereka”. dadang-solihin.blogspot.com 10
  • 11. Partisipasi Politik  Nie dan Verba: “kegiatan legal oleh warga perorangan yang secara langsung atau tidak langsung ditujukan untuk mempengaruhi pilihan petinggi pemerintah dan/atau tindakan mereka”.  Parry, Moyser dan Day: “keikutsertaan dalam proses formulasi, pengesahan dan pelaksanaan kebijakan pemerintah”. dadang-solihin.blogspot.com 11
  • 12. Partisipasi Kewargaan  Lister: “hak berpartisipasi dalam mengambil keputusan dalam kehidupan sosial, ekonomi, budaya, sosial ekonomi budaya dan poltik hendaknya dimasukkan dalam kaitan HAM HAM”  Cuniil: “Partisipasi warga menunjuk pada partisipasi politik, politik namun hal ini berjarak setidaknya dalam dua cara: terpisah baik karena diperantarai oleh partai p politik, maupun karena p , p partisipasi y g dilaksanakan p yang oleh warga saat mereka memilih penguasa politik” dadang-solihin.blogspot.com 12
  • 13. Prinsip Partisipasi 1. Cakupan - semua orang, atau wakil -wakil dari semua kelompok yang terkena dampak dari hasil hasil suatu hasil- keputusan atau proses - proyek pembangunan misalnya. 2. Kesetaraan dan Kemitraan (Equal Partnership). Pada dasarnya setiap orang mempunyai ketrampilan kemampuan ketrampilan, dan prakarsa serta mempunyai hak untuk menggunakan prakarsa tersebut terlibat dalam setiap proses guna membangun di l tanpa memperhitungkan jenjang dan b dialog t hit k j j d struktur masing-masing pihak. 3. Transparansi. Semua pihak harus dapat menumbuh- p p p kembangkan komunikasi dan iklim berkomunikasi terbuka dan kondusif sehingga menimbulkan dialog. 4. 4 Kesetaraan Kewenangan (Sharing Power/Equal Powership). Berbagai pihak yang terlibat harus dapat menyeimbangkan distribusi kewenangan dan kekuasaan untuk menghindari terjadinya dominasi. dominasi dadang-solihin.blogspot.com 13
  • 14. 5. Kesetaraan Tanggung Jawab (Sharing Responsibility). Berbagai pihak mempunyai tanggung jawab yang jelas dalam ti d l setiap proses karena adanya kesetaraan kewenangan k d k t k (sharing power) dan keterlibatannya dalam proses p g pengambilan keputusan dan langkah-langkah selanjutnya. p g g j y 6. Pemberdayaan (Empowerment). Keterlibatan berbagai pihak tidak lepas dari segala kekuatan dan kelemahan yang dimiliki ti di iliki setiap pihak, sehingga melalui keterlibatan aktif ih k hi l l i k t lib t ktif dalam setiap proses kegiatan, terjadi suatu proses saling belajar dan saling memberdayakan satu sama lain j g y 7. Kerjasama. Diperlukan adanya kerjasama berbagai pihak yang terlibat untuk saling berbagi kelebihan guna mengurangi berbagai kelemahan yang ada, khususnya yang ib b ik l h d kh berkaitan dengan kemampuan sumberdaya manusia. dadang-solihin.blogspot.com 14
  • 15. Manfaat Partisipasi 1. Program dan pelaksanaannya lebih aplikatif terhadap konteks sosial, ekonomi dan budaya yang sudah ada, sehingga memenuhi kebutuhan masyarakat. Ini menyiratkan kebijakan y y j desentralisasi. 2. Menciptakan rasa memiliki dan tanggung jawab di antara semua pihak terkait dalam merencanakan dan melaksanakan program, program sehingga dampaknya dan begitu pula program itu sendiri berkesinambungan. 3. Perlunya memberikan peran bagi semua orang untuk terlibat P l b ik b i t k t lib t dalam proses, khususnya dalam hal pengambilan dan pertanggungan jawab keputusan sehingga memberdayakan semua orang yang terlibat (terberdayakan). lib ( b d k ) 4. Kegiatan-kegiatan pelaksanaan menjadi lebih obyektif dan fleksibel berdasarkan keadaan setempat. p 5. Transparansi semakin terbuka lebar akibat penyebaran informasi dan wewenang. 6. 6 Pelaksanaan proyek atau program lebih terfokus pada kebutuhan P l k k t l bih t f k d k b t h masyarakat. dadang-solihin.blogspot.com 15
  • 16. Beberapa Hambatan p 1. Kelembagaan. penerapan pendekatan partisipatif di lembaga-lembaga lembaga lembaga pemerintah masih menemui berbagai kendala. 2. Perilaku. Sikap birokrat dan hubungan atasan dan bawahan. 3. Kebijakan. Harus ada SK dan Juklak. j 4. Sistem manajemen. Model Perencanaan Mekanistik, di mana "para ahli" di tingkat pusat menyiapkan "cetak biru" untuk dilaksanakan oleh i k " t k bi " t k dil k k l h petugas lapangan. 5. 5 SDM. SDM Masih butuh waktu untuk memperkenalkan agar konsep ini bisa diterima ditengah-tengah mereka. dadang-solihin.blogspot.com 16
  • 17. Menanggulangi Hambatan M l iH b t 1. Tingkat Desa. A Ti k t D Anggota masyarakat perlu memegang k l tanggung jawab lebih besar dalam proyek ketimbang hanya menunggu apa yang disediakan oleh pemerintah atau lembaga donor. l b d 2. Tingkat Lapangan. Petugas lapangan semestinya bertindak sebagai 'pemungkin' (enabler) yang mendorong masyarakat pemungkin untuk mencari dan menemukan solusi terhadap masalah- masalah yang muncul, dan bukannya menyediakan jawaban atas semua masalah yang ada. 3. Tingkat Kabupaten/kota. Lembaga pemerintah perlu membuat mekanisme penyusunan alokasi dana, manajemen, monitoring serta evaluasi untuk mempromosikan penerapan pendekatan partisipatif di tingkat lapangan dan lembaga- lembaga terkait. dadang-solihin.blogspot.com 17
  • 18. 4. 4 Tingkat Propinsi. Kebijakan sistem dan staf di tingkat Propinsi Kebijakan, propinsi perlu diubah sehingga mendukung penerapan pendekatan partisipatif. Mekanisme pengalokasian sumber dana d d daerah menjadi lebih fleksibel, dan menjalin hubungan h j di l bih fl k ib l d j li h b dengan lembaga tingkat propinsi lainnya, misalnya dengan LSM ya g suda be pe ga a a dalam melaksanakan S yang sudah berpengalaman da a e a sa a a pendekatan partisipatif. 5. Tingkat Nasional. Kebijakan, regulasi dan standar yang dikeluarkan l b dik l k lembaga tingkat nasional harus memberi i k i lh b i jaminan untuk mendukung pelaksanaan pendekataan ini dan menciptakan suasana kelembagaan yang kondusif. Pengkajian dan diskusi secara nasional tentang hasil penerapan model partisipatif diberbagai tempat bisa menjadi bahan informasi yang amat berguna bagi staf regional dan badan informasi nasional. Selain itu dibutuhkan lembaga- membaga pelatihan untuk memberikan pelatihan dan g menyediakan informasi bagi lembaga regional/propinsi. dadang-solihin.blogspot.com 18
  • 19. Terima Kasih dadang-solihin.blogspot.com 19