SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  282
Télécharger pour lire hors ligne
dadang-solihin.blogspot.com 2 2
NO NAMA NIM NO NAMA NIM
1 Widyah Nirmala Vanyaseshi 2014420910 24 Prista Triyani 2014420015
2 Ika Oktavia 2011420040 25 Feda Sriwijayati 2014420013
3 Rosa Merry 2011420018 26 Khodijah 2014420004
4 Nurul Imaniah J 2014420087 27 Nia Yusniati 2014420075
5 Ni Made Widiani 2014420059 28 Ahmad Irwan 2014420100
6 Siti Aliyah 2014420003 29 Rio Saputra 2014420044
7 Niken Kuntari S 2014420048 30 Dewi Nur Aini 2014430073
8 Ani Iryani 2014420074 31 Aulia Maftukhah 2014420014
9 Sondang Marsinar 2014420072 32 Citra Debora 2014420070
10 Dwi Lestari 2014420046 33 Fandi Achmad 2014420067
11 Fitria Nur Chasanah 2014420002 34 Silvia Tania Octavianna 2014420096
12 Yati 2014420053 35 Letnando Ayomi 2014420016
13 Sisilia Marshelin 2014420068 36 Zainal 2011429001
14 Fitri Yamulyani 2014420071 37 Hafidz Yanis 2014420909
15 Resha Velisya 2014420024 38 Ananda Putra Rasi Bimo 2014420069
16 Cahaya Lestari 2014420036 39 Jepry Marclanta 2014420911
17 Rini 2014420081 40 Resty Christanty 2014420102
18 Rahmawali Mauilidya 2014420009 41 Rohili 2014420903
19 Remia Okti Hartanti 2014420094 42 Samuel Manurung 2014420021
20 Dewi Sartika 20144209918 43 Desika O Hutabarat 2014420093
21 Mentari Megawati 20144209917 44 Eka Mawarsari 2014420066
22 Triyani 2014420099 45 Billy Prastama 2014420066
23 Sari Nurfitryaningsih 2014420006 46 Sarah Fadhilah 2011420035
3
Daftar Mahasiswa Semester I TA Ganjil 2014-2015
FE Jurusan Akuntansi MK Perilaku Organisasi
dadang-solihin.blogspot.com
Materi Kuliah
1. Apa Itu Perilaku Organisasi
2. Keragaman dalam Organisasi
3. Sikap dan Kepuasan Kerja
4. Emosi & Suasana Hati
5. Kepribadian dan Nilai
6. Persepsi & Pengambil Keputusan
Individual
7. Konsep Motivasi
8. Motivasi dari Konsep menjadi
Penerapan
9. Dasar dari Perilaku Kelompok
10. Memahami Kerja Team dalam
Organisasi
dadang-solihin.blogspot.com 4
11. Komunikasi.
12. Kepemimpinan.
13. Kekuasan dan Politik.
14. Konflik dan Negosiasi.
15. Dasar pada Struktur Organisasi.
16. Budaya Organisasi.
17. Kebijakan dan Praktik SDM.
18. Perubahan Organisasional dan
Manajemen Stress.
SELAMAT
DATANG
Jakarta, 10 Oktober 2014
APA ITU PERILAKU
ORGANISASI…?
• RETNO SARI (2014420901)
• BILLY PRASTAMA (2014420095)
dadang-solihin.blogspot.com 6
PENTINGNYA KETERAMPILAN
INTERPERSONAL
1. Mendemonstrasikan pentingnya keterampilan interpersonal di tempat
kerja.
2. Menjelaskan fungsi, peran dan keterampilan manajer.
3. Mendefinisikan perilaku organisasi.
4. Menunjukkan pentingnya kajian sistematis ke dalam perilaku
organisasi
5. Mengidentifikasi disiplin ilmu perilaku utama yang berkontribusi
kepada perilaku organisasi.
6. Mendemonstrasikan mengapa sedikit hal mutlak teraplikasi dalam
perilaku organisasi.
7. Mengidentifikasi tantangan dan kesempatan yang dimiliki manajer
dalam menerapkan konsep perilaku organisasi.
8. Membandingkan tiga level analisis dalam model perilaku organisasi .
dadang-solihin.blogspot.com 7
Fungsi , Peran, dan Keterampilan
seorang manajer
1. FUNGSI MANAJEMEN
 Perencanaan
 Pengorganisasian
 Kepemimpinan
 Pengendalian
2. PERAN MANAJEMEN
 Interpersonal
 Informasional
 Memutuskan
dadang-solihin.blogspot.com 8
3. KETERAMPILAN MANAJEMEN
 Keterampilan Teknis,
 Keterampilan Manusia,
 Keterampilan Konseptual.
dadang-solihin.blogspot.com 9
EMPAT AKTIVITAS MANAJERIAL
o Manajemen Tradisional
o Komunikasi
o Manajemen SDM
o Jaringan
dadang-solihin.blogspot.com 10
PENGARUH DISIPLIN ILMU DALAM BIDANG
PERILAKU ORGANISASI
Ilmu Perilaku KOntribusi Unit Analisis Keluaran
dadang-solihin.blogspot.com 11
Tantangan & Peluang untuk
Perilaku Organisasi
 Merespons Tekanan Ekonomi
 Merespons Globalisasi
 Meningkatkan Penugasan ke Luar Negeri
 Bekerja dengan Orang-orang dari Budaya Berbeda
 Mengawasi Perpindahan Perkerjaan ke Negara dengan Upah
Buruh yang Rendah
 Beradaptasi dengan Budaya yang berbeda dan Norma-norma
Peraturan
 Mengelola Keragaman Tenaga Kerja
 Meningkatkan Layanan Pelanggan
 Meningkatkan Keterampilan Bermasyarakat
 Bekerja dalam Organisasi Jaringan
 Meningkatkan Kesejahteraan Pekerja saat Bekerja
 Menciptakan Lingkungan Kerja yang Positif
 Meningkatkan Perilaku Etis
MENGEMBANGKAN MODEL
PERILAKU ORGANISASI
 MASUKAN (INPUT)
 PROSES
 KELUARAN (OUTPUT)
dadang-solihin.blogspot.com 13
KESIMPULAN
• Prilaku organisasi merupakan sebuah ilmu
terapan yang dibangun atas kontribusi
sejumlah disiplin perilaku dan
menginvestigasi dampak individu,
kelompok, struktur sebuah organisasi juga
menerapkan pengetahuan untuk membuat
organisasi bekerja dengan lebih efektif.
• Maka seorang manajer perlu
mengembangkan keterampilan
interpersonalnya dalam pekerjaanya untuk
meningkatkan potensi kepemimpinan.
KERAGAMAN DALAM
ORGANISASI
Jakarta, 10 Oktober 2014
FANDI ACHMAD
&
CITRA DEBORA
DISUSUN DAN DISAMPAIKAN OLEH:
16dadang-solihin.blogspot.com
KERAGAMAN DALAM ORGANISASI
Diversity in Organization adalah
keragaman/perbedaan di dalam suatu
organisasi.perbedaan tersebut yaitu usia, agama, ras,
fisik, dan gender.
Keragaman dalam organisasi merupakan suatu hal
yang sangat penting saat ini. Dengan keragaman,
organisasi dapat memperoleh berbagai pandangan,
kemampuan, dan berbagai hal untuk mengatasi
permasalahan organisasi atau perusahaan, dan dapat
juga meningkatkan efektivitas perusahaan.
KERAGAMAN DALAM ORGANISASI
17dadang-solihin.blogspot.com
TINGKAT-TINGKAT KERAGAMAN
• Keragaman Level Permukaan (Surface-level diversity)
Perbedaan-perbedaan dalam karakteristik yang
mudah dinilai, seperti: jenis kelamin, ras, etnis, umur,
atau kecacatan yang tidak selalu merefleksikan cara
orang berfikir atau merasa tetapi dapat
memunculkan stereotip tertentu
• Keragaman Level Dalam (Deep-Level Diversity)
Perbedaaan dalam nilai-nilai, kepribadian, dan
preferensi kerja yang menjadi lebih penting secara
progresif dalam menentukan kesamaan, seiring
semakin mengenal orang lain dengan baik
18dadang-solihin.blogspot.com
KENDALA PENERIMAAN
KERAGAMAN
• Prasangka
• Kesukuan
• Stereotype
• Kecenderungan menyalahkan korban
• Diskriminasi
• Pelecehan seksual
19dadang-solihin.blogspot.com
KARAKTERISTIK BIOGRAFIS
(BIOGRAPHICAL CHARACTERISTIC)
Karakteristik biografi Karakteristik pribadi
seperti: umur, jenis kelamin, ras, dan lama
bekerja yang bersifat objektif dan mudah
diperoleh dari catatan personal. Karakteristik-
karakteristik ini merupakan perwakilan dari
keragaman level permukaan
20dadang-solihin.blogspot.com
21dadang-solihin.blogspot.com
UMUR
• Dijelaskan secara empiris bahwa umur
berpengaruh terhadap bagaimana perilaku
seorang individu, termasuk bagaimana
kemampuannya untuk bekerja, merespon
stimulus yang dilancarkan oleh individu
lainnya. Setidaknya ada tiga alasan yang
menjadikan umur penting untuk dikaji.
- Pertama, adanya persepsi bahwa semakin
tua seseorang maka prestasi kerjanya akan
semaki merosot karena faktor biologis
alamiah.
-Kedua, adanya realitas bahwa semua
pekerja akan menua. penggantinya.
-Ketiga, adanya ketentuan peraturan
22
UMUR
• Dijelaskan secara empiris bahwa umur
berpengaruh terhadap bagaimana perilaku
seorang individu, termasuk bagaimana
kemampuannya untuk bekerja, merespon
stimulus yang dilancarkan oleh individu
lainnya.
• Setidaknya ada tiga alasan yang menjadikan
umur penting untuk dikaji.
- Pertama, adanya persepsi bahwa semakin
tua seseorang maka prestasi kerjanya akan
semaki merosot karena faktor biologis
alamiah.
-Kedua, adanya realitas bahwa semua
pekerja akan menua. penggantinya.
-Ketiga, adanya ketentuan peraturan
dadang-solihin.blogspot.com
JENIS KELAMIN
• Penelitian membuktikan bahwa sebenarnya
kinerja pria dan wanita dalam menangani
pekerjaan relatif sama.
• Keduanya hampir sama konsistensinya
dalam memecahkan masalah, keterampilan
analitis dorongan kompetitif, motivasi,
sosiabilitas, dan kemampuan belajar.
• Pendekatan psikologi menyatakan bahwa
wanita lebih patuh pada aturan dan
otoritas.
• Sedangkan pria lebih agresif, sehingga lebih
besar kemungkinan mencapai sukses
walaupun perbedaan ini terbukti sangat
kecil.
• Sehingga sebenarnya dalam pemberian
kesempatan kerja tidak perlu ada
perbedaan karena tidak ada cukup bukti
yang membedakan pria dan wanita dalam
hal kepuasan kerja.
23dadang-solihin.blogspot.com
RAS DAN ETNIS • Ras dan etnis dipelajari karena
terkait dengan hasil perekrutan
seperti keputusan perekrutan,
evaluasi kinerja, gaji, dan
diskriminasi tempat kerja
24dadang-solihin.blogspot.com
RAS DAN ETNIS • Ras dan etnis dipelajari karena
terkait dengan hasil perekrutan
seperti keputusan perekrutan,
evaluasi kinerja, gaji, dan
diskriminasi tempat kerja
25
RAS DAN ETNIS • Ras dan etnis dipelajari karena
terkait dengan hasil perekrutan
seperti keputusan perekrutan,
evaluasi kinerja, gaji, dan
diskriminasi tempat kerja
dadang-solihin.blogspot.com
DISABILITAS
• Disabilitas sering menjadi
masalahbesar di suatu negara.
Penderita disabilitas adalah
karakteristik biografis yang
paling mudah akan terjadi
diskriminasi. Dampak dari
disabilitas di dunia pekerjaan
adalah pekerja dengan
disabilitas akan menerima
evaluasi kerja yang lebih tinggi,
individu dengan disabilitas
cenderung menemukan
ekspektasi kinerja yang lebih
rendah dan semakin kecil
kemungkinan dipekerjakan
26dadang-solihin.blogspot.com
DISABILITAS
• Disabilitas sering menjadi
masalahbesar di suatu negara.
Penderita disabilitas adalah
karakteristik biografis yang
paling mudah akan terjadi
diskriminasi. Dampak dari
disabilitas di dunia pekerjaan
adalah pekerja dengan
disabilitas akan menerima
evaluasi kerja yang lebih tinggi,
individu dengan disabilitas
cenderung menemukan
ekspektasi kinerja yang lebih
rendah dan semakin kecil
kemungkinan dipekerjakan
27
DISABILITAS • Disabilitas sering menjadi
masalahbesar di suatu negara.
Penderita disabilitas adalah
karakteristik biografis yang
paling mudah akan terjadi
diskriminasi. Dampak dari
disabilitas di dunia pekerjaan
adalah pekerja dengan
disabilitas akan menerima
evaluasi kerja yang lebih tinggi,
individu dengan disabilitas
cenderung menemukan
ekspektasi kinerja yang lebih
rendah dan semakin kecil
kemungkinan dipekerjakan
dadang-solihin.blogspot.com
KARAKTERISTIK BIOGRAFIS LAINNYA
Masa Kerja
Agama
Orientasi Seksual dan Identitas Gender
Identitas Budaya
28dadang-solihin.blogspot.com
KEMAMPUAN(ABILITY)
Kapasitas seorang individu untuk melakukan
berbagai macam tugas dalam sebuah pekerjaan
 Kemampuan Intelektual (Intellectual ability)
kapasitas untuk melakukan aktivitas mental yaitu berfikir,
penalaran dan memecahkan masalah
 Kemampuan Fisik (Physical Ability)
kapasitas untuk melakukan tugas yang menuntut
stamina, ketangkasan, kekuatan dan karakteristik-
karakteristik yang sama
 Peran Disabilitas
individu yang memiliki kemampuan berbeda yang dapat
dipertimbangkan dalam membuat keputusan perekrutan
tidaklah problematis
29dadang-solihin.blogspot.com
Mengimplementasikan Strategi
Manajeman keragaman
Menarik
Memilih
Mengembangklan
Dan mempertahankan pekerja yang beragam
30dadang-solihin.blogspot.com
31dadang-solihin.blogspot.com
32
Pertama, mereka
mengajarkan manajer
mengenai kerangka
kerja ilegal bagi peluang
pekerjaaan yang sama
dan mendorong
perlakuan yang adil atas
semua orang tanpa
memandang
karakteristik
demografisnya
Kedua, mereka
mengajarkan
manajer bagaimana
sebuah tenaga kerja
yang beragam akan
lebih baik dalam
melayani pasar yang
beragam dari klien
dan pelanggan
Ketiga, mereka
mempercepat
perspektiaktik
perkembangan pribadi
yang mengeluarkan
keahlian dan kemampuan
semua pekerja, megakui
bagaiman perbedaan
perspektif dapat menjadi
cara yang bernilai untuk
meningkatkan kenerja
setiap orang
Program keragaman efektif ada 3 komponen yang
nyata:
Program
keragaman
efektif
dadang-solihin.blogspot.com
33
Thank
you.....
dadang-solihin.blogspot.com
BY:
1. NI MADE WIDIANI
2. SITI ALIYAH
Jakarta, 17 Oktober 2014
I . PENGERTIAN SIKAP
II. KOMPONEN UTAMA DARI SIKAP
III. HUBUNGAN SIKAP DAN PERILAKU
IV. SIKAP-SIKAP KERJA YANG UTAMA
V. KEPUASAN KERJA
VI. MENGUKUR KEPUASAN KERJA
VII. DAMPAK PEKERJA YANG PUAS DAN TIDAK PUAS
TERHADAP TEMPAT KERJA
dadang-solihin.blogspot.com 35
dadang-solihin.blogspot.com 36
 KOMPONEN KOGINITIF :
Opini atau Segmen kepercayaan dari
suatu sikap dan membentuk tahapan yang lebih penting
dari suatu sikap yaitu sebuah perasaan yang dirasakan.
 KOMPONEN AFEKTIF:
Segmen perasaan dari suatu sikap dan
dapat dilihat dari pernyataan atau
ungkapan perasaan terhadp apa yang
dialami
 KOMPONEN PERILAKU :
Niat untuk berperilaku dalam cara tertentu
terhadap seseorang atau sesuatu dan bisa
juga dikatakan sebagai tindakan yang
dilakukan setelah mengalami apa yang
dirasakan sebelumnya, bisa berupa
tindakan positif atau negatif tergantung
apa yang di rasakan.dadang-solihin.blogspot.com 37
Sikap secara umum berhubungan dengan perilaku
Yakni sikap yang dimiliki seorang menentukan apa
yang mereka lakukan.
Diakhir tahun 1960-an seorang peniliti yaitu LEON
FESTINGER berpendapat bahwa
sikap mengikuti perilaku.
My name is
LEON
FESTINGER
4. dadang-solihin.blogspot.com 38
Disonansi kognitif
merupakan sebuah
teori dalam psikologi
sosial yang
membahas
mengenai perasaan
ketidaknyamanan
seorang akibat sikap,
pemikiran, dan
perilaku yang saling
bertentangan dan
memotivasi
seseorang untuk
mengambil langkah
demi mengurangi
ketidaknyamanan
tersebut.
Cara mengatasi
Disonansi Kognitif:
1. Mengurangi
pentingnya
keyakinan
disonan kita
2. Menambah
elemen-elemen
baru
3. Menghapus
Disonansi dengan
cara mengubah
persepsi
5. dadang-solihin.blogspot.com 39
1. Kepuasan Kerja
Aspek psikologis yang mencerminkan perasaan seseorang
terhadap pekerjaannya, ia akan merasa puas dengan adanya
kesesuaian antara kemampuan, keterampilan dan
harapannya dengan pekerjaan yang ia hadapi.
2. Keterlibatan Kerja
Keterlibatan kerja berhubungan dengan kepuasan
kerja, karena dapat mengukur tingkat dimana orang-orang
mengidentifikasi secara psikologi dengan pekerjaannya
dengan menganggap kinerja mereka yang dihargai penting
untuk nilai diri.
6.dadang-solihin.blogspot.com 40
3. Komitmen Organisasi
Model teoretis menyatakan bahwa pekerja yang
berkomitmen akan semakin kurang terlibat dalam pengunduran
diri, sekalipun
Mereka tidak puas, karena memiliki rasa kesetiaan keterikatan
terhadap organisasi.
4. Dukungan Organisasi yang dirasakan
Pekerja yang kurang dukungan dari organisasi akan
cenderung memiliki tingkat perilaku kewargaan organisasi yang
tinggi.
5. Keterlibatan Kerja
Pekerja yang sangat terlibat memiliki semangat dalam
pekerjaannya dan merasakan hubungan yang dalam dengan
perusahaannya, sedangkan pekerjayang tidak terlibat keluar
secara essensial.
dadang-solihin.blogspot.com 41
V. KEPUASAN KERJA
 Mengukur Kepuasan kerja
Ada 2 pendekatan populer, yaitu :
1. Peringkat global tunggal
Sebuah respons atas satu pertanyaan, seperti “
Semua hal dipertimbangkan, seberapa
Puas Anda dengan pekerjaan anda?” Responden
melingkari satu nomor antara 1 dan 5 pada
Suatu form skala dari “ sangat puas” sampai “ sangat
tidak puas “
2. Penjumlahan dari aspek-aspek pekerjaan
Penjumlahan dari aspek-aspek pekerjaan, lebih canggih,
mengidentifikasi elemen-elemen kunci dalam sebuah pekerjaan seperti
sifat pekerjaan, pengawasan, gaij sekarang, peluang promosi, dan
hubungan dengan rekan kerja.
dadang-solihin.blogspot.com 42
PERTANYAAN YANG MEMBAHAS SEBAB-SEBAB UTAMA
KEPUASAN KERJA
1. “ Seberapa puas orang dalam pekerjaannya?”
Dalam menentukan seorang pekerja sudah mendapatkan kepuasan
kerjanya atau belum dapat dilihat dari hasil kinerja yang telah
dilakukan olehpekerja tersebut. Apabila pekerja tersebut sudah
merasa puas dengan apa yang dikerjakannya, akan terlihat rasa
bangga terhadap apa yang sudah dikerjakan oleh pekerja tersebut.
2. “ Apa yang memunculkan kepuasan kerja?”
Kepuasan kerja dapat dipicu dari pekerjaan yang dilakukan, suasana
tempat kerja. Karena walaupun pekerja bekerja ditempat yang
bagus, dengan gedung mewah, fasilitas bagus, gaji yang besar tapi
tidak bisa menikmati pekerjaan yang dilakukan sehingga menimbulkan
ketidakpuasan kerja sama saja. Jadi intinya kepuasan kerja tidak
tergantung dari gaji besar atau semacamnya, tetapi melainkan
dari suasana kantor, rekan-rekan kantor ataupun pekerjaan yang
kita merasa senang pada saat mengerjakan
pekerjaan tersebut.
9
dadang-solihin.blogspot.com 43
DAMPAK PEKERJA YANG TIDAK PUAS TERHADAP TEMPAT
KERJA
1. KELUAR
Ketidakpuasan yang diungkapkan melalui perilaku yang
mengarah pada meninggalkan organisasi
2. SUARA
Ketidakpuasan yang diungkapkan melalui percobaan untuk
memperbaiki kondisi secara aktif dan konstruktif.
3. LOYALITAS
Ketidakpuasan yang diungkapkan melalui secara pasif
menunggu kondisi-kondisi itu membaik.
4. PENGABAIAN
Ketidakpuasan yang diungkapkan dengan membiarkan kondisi
memburuk.
10.
dadang-solihin.blogspot.com 44
1. KEPUASAN KERJA DAN KINERJA
Sebagaimana kesimpulan beberapa studi, pekerja yang
bahagia lebih mungkin merupakan pekerja yang produktif. Saat
kita mengumpulkan data kepuasan dan produktivitas untuk
organisasi dengan lebih banyak pekerja yang lebih puas
cenderung lebih efektif dibandingkan organisasi yang lebih sedikit.
2. KEPUASAN KERJA DAN OCB ( Organizational Citizenship Behavior )
Kepuasan kerja seharusnya menjadi penentu utama dari
perilaku kewargaan organisasional pekerja yang dibahas dalam
bab 1. Pekerja yang puas seharusnya akan kelihatan berbicara
positif mengenai organisasinya, membantu yang lain, atau mungkin
mereka ingin membalas pengalaman positifnya. Konsisten dengan
pemikiran ini, bukti menyatakan bahwa kepuasan kerja berkorelasi
moderat dengan OCB.
HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DENGAN BEBERAPA HAL
11.
dadang-solihin.blogspot.com 45
3. KEPUASAN KERJA DAN KEPUASAN PELANGGAN
Manajer organisasi terutama dalam bidang jasa harus
lebih peduli untuk menyenangkan pelanggan tersebut.
Karena pekerja dalam bidang jasa sering berinteraksi dan
bertemu dengan pelanggan. Jadi Pekerja yang merasa puas
dalam pekerjaannya bisa meningkatkan kepuasan dan loyalitas
pelanggan.
4. KEPUASAN KERJA DAN ABSEN
Pekerja yang tidak puas lebih cenderung meninggalkan
pekerjaannya,tetapi ada faktor yang lain yang memengaruhi
hubungan itu. Seperti jumlah cuti yang diberikan oleh atasan
terasa kurang oleh pegawai. Saat sejumlah pekerjaan tersedia
para pekerja yang tidak puas memiliki tingkat absen yang tinggi
tetapi ada sedikit mereka memiliki tingkat absen yang sama
(rendah).
12.
dadang-solihin.blogspot.com 46
5. KEPUASAN KERJA DAN PERPUTARAN KERJA
Hubungan antara kepuasan kerja dan perputaran kerja lebih kuat
dibandingkan antara kepuasan dan absen. Karena hubungan kepuasan
dan perputaran juga dipengaruhi oleh alternative prospek kerja.
6. KEPUASAN KERJA DAN PENYIMPANGAN DITEMPAT KERJA
Para peniliti berpendapat bahwa perilaku yang tidak diinginkan
organisasi, adalah indikator sebuah sindrom yang luas disebut perilaku
menyimpang ditempat kerja.
7. MANAJER SERING TIDAK PAHAM
Dengan bukti yang baru kita tinjau, seharusnya tidak mengejutkan
bahwa kepuasan kerja dapat memengaruhi hasil akhir. Manajer sering tidak
memahami arti pentingnya kepuasan pekerja bagi pekerja tersebut. Untuk
mengetahui hasil tersebut manajer dapat melakukan survey teratur untuk
mengurangi kesenjangan antara apa yang dipikirkan manajer mengenai
apa yang dirasakan pekerja dan apa yang sesungguhnya mereka rasakan.
Ini dapat memengaruhi hasil akhir dalam lokasi lisensi kecil sebagaimana di
perusahaan besar.
dadang-solihin.blogspot.com 47
dadang-solihin.blogspot.com 48
EMOTION & MOOD
Organizational Behavior
ANYA
Presented by :
SILVIA DITA
Universitas Darma Persada
17 – Oktober – 2014
What is the difference?
Mood
Emotion
Affect
50dadang-solihin.blogspot.com
Basic Emotion
Angry
Hate
Jealous
HappinessLove
Enthusiasm
Sadness
51dadang-solihin.blogspot.com
Basic Mood
Affect
• Positif affect
• Negatif affect
Offset Positify
52dadang-solihin.blogspot.com
Emotion Fungtion
53dadang-solihin.blogspot.com
The Source of Emotion & Mood
Personality Time
Weekdays or
weekend?
Weather
Stress
Social
Activities
Sleep Sport
Age Sex
54dadang-solihin.blogspot.com
Emotional Labor
Emotional Dissonance
Felt Emotional
Displayed Emotional
Surface Acting
Deep Acting
55dadang-solihin.blogspot.com
Affective event theory
Pekerja
Bereaksi
Secara
Emosional
Kinerja &
Kepuasan
56dadang-solihin.blogspot.com
Emotional Intelligence
Kemampuan seseorang untuk menilai
emosi dalam diri dan orang lain
Memahami makna emosi – emosi
Mengatur emosi seseorang secara
teratur
57dadang-solihin.blogspot.com
Case of Emotional Intelligence
• Daya tarik intuitif
• EI memprediksi kriteria yg
berarti
• EI berdasarkan biologi
• Daya tarik intuitif
• EI memprediksi kriteria yg
berarti
• EI berdasarkan biologi
Kasus yg
Sesuai
• Definisi EI yg berbeda - beda
• EI tidak dapat diukur
• EI adalah kepribadian dengan
label yg berbeda
• Definisi EI yg berbeda - beda
• EI tidak dapat diukur
• EI adalah kepribadian dengan
label yg berbeda
Kasus yg
Bertentangan
58dadang-solihin.blogspot.com
Emotion
Regulation?
59dadang-solihin.blogspot.com
The Application of Emotion &
Mood in Organizational Behavior
Recruitment Decision
Making
Creativity
Motivation Leadership
60dadang-solihin.blogspot.com
The Application of Emotion &
Mood in Organizational Behavior
Negotiation Customer Service Working Behavior
Deviation in Work Safety & Accident
at Work
61dadang-solihin.blogspot.com
What should the manager must do
to affect the mood of workers?
Spread the positive atmosfer
Give
Appreciate
Caring
62dadang-solihin.blogspot.com
63dadang-solihin.blogspot.com
• JEPRY MARCLANTA
• NIKEN KUNTARI SETYAWATI
• NURUL IMANIAH JUWITANINGSIH
Jakarta, 24 Oktober 2014
KEPRIBADIAN &
KULTUR
Pengertian Kepribadian
Faktor Penentu Kepribadian
Sifat-Sifat Kepribadiaan
Pengaruh Kepribadiaan ke Organisasi
Kepribadiaan Dan Kultur Nasional
Pengertian Dan Pentingnya Nilai
Nilai – Nilai Lintas Kultur
Kepribadian Dan Nilai di Tempat Kerja
Kepribadiaan Dan Nilai
KEPRIBADIAN LINTAS KULTURNILAI ENDPENENTU SIFAT PENGARUH
KEPRIBADIAN DAN
NILAI TEMPAT KERJA
PT. PLN (Persero)
Disjaya & Tanggerang
Area Menteng
Kepribadiaan
1
2
Menurut Gordon Allort
Organisasi dinamis dalam sistem
psikofisiologis individu yang menentukan
caranya untuk menyesuaikan diri secara
unik terhadap lingkungan
 Menurut Theodore R Newcomb
Organisasi sikap-sikap yang dimiliki
seseorang sebagai latar terhadap
perilaku.
KEPRIBADIAN NILAI
KEPRIBADIAN DAN
KULTUR
LINTAS
KULTUR
ENDPENENTU SIFAT PENGARUH
KEPRIBADIAN NILAI
TEMPAT KERJA
PT. PLN (Persero)
Disjaya & Tanggerang
Area Menteng FAKTOR
Faktor Genetis
 Ukuran Wajah,
Fisik dll
Heredity
(Keturunan)
PENGARU
HKEPRIBADIAN NILAIKEPRIBADIAN & KULTUR
LINTAS
KULTUR
ENDPENENTU SIFAT
KEPRIBADIAN & NILAI
TEMPAT KERJA
Enviroment
(Lingkungan)
Heredity
(Keturunan)
Kebudayaan dimana
dibesarkan
Situasi dimana
berada
PENENTU
KEPRIBADIAN
PT. PLN (Persero)
Disjaya & Tanggerang
Area Menteng
SIFAT – SIFAT KEPRIBADIAN
KEPRIBADIAN NILAIKEPRIBADIAN & KULTUR
LINTAS
KULTUR
ENDPENENTU SIFAT PENGARUH
KEPRIBADIAN & NILAI
TEMPAT KERJA
MYERS BIG FIVE
PT. PLN (Persero)
Disjaya & Tanggerang
Area Menteng
PENGARUH
KEPRIBADIAN ORGANISASI
KEPRIBADIAN NILAIKEPRIBADIAN & KULTUR
LINTAS
KULTUR
ENDPENENTU SIFAT PENGARUH
KEPRIBADIAN
KULTUR TEMPAT
KERJA
PT. PLN (Persero)
Disjaya & Tanggerang
Area Menteng
KEPRIBADIAN DAN KULTUR
NASIONAL
Kepribadiaan
Tipe A
Lokus
KendaliFaktor Kepribadian dalam
Model Lima Besar lebih
baik mencakup serangkaian
Kultural.
KEPRIBADIAN
KULTUR
KEPRIBADIAN
NILAI
LINTAS
KULTUR
ENDPENENTU SIFAT PENGARUH
KEPRIBADIAN & NILAI
TEMPAT KERJA
PT. PLN (Persero)
Disjaya & Tanggerang
Area Menteng
NILAI DAN PENTINGNYA
PENGARUH NILAI LINTAS KULTUR ENDKEPRIBADIAN PENENTU SIFAT
KEPRIBADIAN & NILAI
TEMPAT KERJA
NILAI Mencerminkan keyakinan-keyakinan dasar
bahwa bentuk khusus perilaku atau bentuk
akhir keberadaan secara pribadi atau sosial
lebih diplih dibandingkan dengan bentuk
perilaku atau bentuk akhir
 Nilai Terminal
 Nilai Instrumental
 Nilai Kontemporer ( Antar Kebudayaan)
Nilai sangat penting untuk mempelajari
perilaku organisasi karena nilai
menjadi dasar untuk memahami sikap
dan motivasi karena nilai
mempengaruhi persepsi kita.
PT. PLN (Persero)
Disjaya & Tanggerang
Area Menteng
NILAI LINTAS KULTUR
Kerangka Hofstede
PENGARU
H
MENU NILAI
KEPRIBADIAN &
KULTUR
JENIS
LINTAS
KULTUR
END
KEPRIBADI
AN
PENENTU SIFAT
NILAI LINTAS
KULTUR
Kerangka Globe
PT. PLN (Persero)
Disjaya & Tanggerang
Area Menteng
HUBUNGAN KEPRIBADIAN DAN
NILAI DI TEMPAT KERJA
KESESUAIAN
INDIVIDU -
PEKERJAAN
KESESUAIAN
INDIVIDU -
ORGANISASI
memadukan persyaratan pekerjaan
dengan karakteristik kepribadian
Memadukan kepribadian
karyawan dengan keseluruhan
kultur organisasi dengan
mengesampingkan karakteristik
pekerjaan.
PT. PLN (Persero)
Disjaya & Tanggerang
Area Menteng
SEKIAN
&
Terima Kasih
EXITQUESTION
75
Kelompok 6 :
PERSEPSI & PENGAMBIL KEPUTUSAN
INDIVIDUAL
1. Fitri Yamulyani ( 2014420071 )
2. Sisilia Marshelin ( 2014420068 )
3. Mentari Megawati ( 2014420917 )
A k u n t a n s i 2 0 1 4
U N I V E R S I T A S D A R M A P E R S A D A
Jum’at , 24 Oktober 2014 dadang-solihin.blogspot.com
76
PERSEPSI
sebuah proses individu mengorganisasikan
dan menginterpretasikan kesan sensoris
untuk memberikan pengertian pada
lingkungannya. ( Robbins & Judge )
Jum’at , 24 Oktober 2014 dadang-solihin.blogspot.com
77
Faktor-faktor yang mempengaruhi :
PERSEPSI
Faktor Pelaku Faktor Target Faktor Situasi
• Sikap
• Motif
• Kepentingan
• Pengalaman
• Pengharapan
• Hal Baru
• Gerakan
• Bunyi
• Ukuran
• Latar Belakang
• Kedekatan
• Kesamaan
• Waktu
• Tempat Kerja
• Keadaan Sosial
Jum’at , 24 Oktober 2014 dadang-solihin.blogspot.com
78
Teori Hubungan ( Attribution Theory )
• Usaha ketika individu-individu mengamati perilaku untuk menentukan apakah hal ini
disebabkan secara internal atau eksternal.
Jum’at , 24 Oktober 2014 dadang-solihin.blogspot.com
79
Teori Hubungan ( Attribution Theory )
• Kesalahan Hubungan Fundamental (Fundamental Attribution Error)
Kecenderungan untuk merendahkan faktor-faktor pengaruh ekseternal,
dan meninggikan faktor-faktor pengaruh internal.
• Bias Pemikiran Diri Sendiri (Self-Serving Bias)
Kecenderungan bagi individu untuk menghubungkan keberhasilan
mereka dengan faktor internal, sementara menyalahkan faktor eksternal
jika terjadi kegagalan.
Jum’at , 24 Oktober 2014 dadang-solihin.blogspot.com
80
• Persepsi Selektif ( Selective Perception )
Menginterpretasikan secara selektif apa yang dilihat seseorang berdasarkan
minat, latar belakang, pengalaman, dan sikap seseorang.
• Efek Halo ( Halo Effect )
Membuat sebuah gambaran umum tentang seorang individu berdasarkan
sebuah karakteristik.
• Efek-Efek Kontras ( Contrast Effects )
Evaluasi tentang karakteristik-karakteristik seseorang yang dipengaruhi oleh
perbandingan-perbandingan dengan orang lain yang baru ditemui, yang
mendapat nilai lebih tinggi atau lebih rendah untuk karakteristik-karakteristik
yang sama.
Jalan Pintas yang Sering Digunakan
dalam Menilai Individu Lain
Jum’at , 24 Oktober 2014 dadang-solihin.blogspot.com
81
Jalan Pintas yang Sering Digunakan
dalam Menilai Individu Lain
•Proyeksi ( Projection )
Menghubungkan karakteristik-karakteristik diri sendiri dengan individu lain.
•Pembentukan Stereotip ( Stereotyping )
Menilai seseorang berdasarkan persepsi tentang kelompok dimana orang
tersebut tergabung.
Jum’at , 24 Oktober 2014 dadang-solihin.blogspot.com
82
Jalan Pintas Persepsi
Secara Umum
Persepsi Selektif Efek Halo Efek Kontras Stereotip
seperti juri. dia pasti
lebih selektif dalam
memilih antara satu
dengan yang lain
dan memiliki
persepsi yang
berbeda
Ketika kita
melihat
seseorang dan
kita sering untuk
bertemu, pasti
kita lebih tahu
karakteristik
orang tersebut
ketika kita
melakuakn
interview. yang
mewawancarai
akan
membandingkan
seorang dengan
orang lain.
ketika kita
melihat seorang
anggota
kelompok dari
skeumpulan
orang nakal, pasti
kita akan
membuat
persepsi
tersendiri .
Jum’at , 24 Oktober 2014 dadang-solihin.blogspot.com
83
Jalan Pintas yang Sering Digunakan
dalam Menilai Individu Lain
Jum’at , 24 Oktober 2014
dadang-solihin.blogspot.com
84
Jalan Pintas yang Sering Digunakan
dalam Menilai Individu Lain
Berbagai Aplikasi Khusus dalam Organisasi :
•Wawancara Pekerjaan
•Harapan Kinerja
•Evaluasi Kinerja
•Pembentukan Profil
Jum’at , 24 Oktober 2014 dadang-solihin.blogspot.com
85
Hubungan Antara Persepsi dan Pengambilan
Keputusan Individual
Jum’at , 24 Oktober 2014
•Keputusan adalah pilihan-pilihan yang dibuat dari dua alternatif atau lebih.
•Masalah adalah ketidaksesuaian antara perkara saat ini dan keadaan yang
diinginkan.
•Pembuatan keputusan muncul sebagai reaksi atas sebuah masalah.
•Setiap keputusan membutuhkan interpretasi dan evaluasi informasi. Persepsi
setiap pengambil keputusan tentu akan berbeda.
•Interpretasian ini bersifat individual sehingga keputusan yang dihasilkan juga
akan berbeda satu dengan yang lain.
dadang-solihin.blogspot.com
86
Bagaimana Seharusnya Keputusan Dibuat ??
Jum’at , 24 Oktober 2014
Membuat
Keputusan Yang
RASIONAL
1. Mendefinisikan
Masalah
2. Mengidentifikasikan
Kriteria Keputusan
3. Menimbang Kriteria
tsb
4. Mengembangkan
Alternatif
5. Mengevaluasi
6. Memilih
dadang-solihin.blogspot.com
87
Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi
Jum’at , 24 Oktober 2014
•Masalah
Ketidaksesuaian antara perkara saat ini dan keadaan yang diinginkan.
•Model Rasional ( Rational Decision – Making Model )
Sebuah model pembuatan keputusan yang mendeskripsikan bagaimana individu seharusnya
berperilaku untuk memaksimalkan beberapa hasil.
•Rasional
Membuat pilihan-pilihan yang konsisten dan memaksimalkan nilai dalam batasan-batasan
tertentu.
•Rasionalitas yang Dibatasi ( Bounded Rationality )
Membuat keputusan dengan membuat berbagai model sederhana yang menggali fitur dasar
dari masalah tanpa mendapatkan semua kerumitannya.
•Intuisi ( Intuitive Decision Making )
Proses bawah sadar yang berasal dari pengalaman yang telah disaring.
dadang-solihin.blogspot.com
88Jum’at , 24 Oktober 2014
Refractive
Errors
Overconfide
nce Bias
Anchoring
Bias
Confirmation
Effects
Availability
Bias
Representative
Bias
Escalation of
Commitment
Randomness
Error
Risk
Aversion
Hindsight
Bias
dadang-solihin.blogspot.com
89
Beberapa Cara Mengurangi Bias dan Kesalahan
Jum’at , 24 Oktober 2014
• Fokus Pada Tujuan
• Cari Informasi yang melemahkan keyakinan Anda
• Jangan berusaha mengartika peristiwa yang tidak disengaja
• Perbanyak Pilihan
dadang-solihin.blogspot.com
90
Pengaruh dalam Pengambilan Keputusan
Jum’at , 24 Oktober 2014
 Perbedaan Individu dan Batasan Organisasi
PERBEDAAN
Gender
Cultural
Differences
Mental
Ability
Personality
dadang-solihin.blogspot.com
91
Batasan-batasan Organisasi
Jum’at , 24 Oktober 2014
• Evaluasi Kinerja
Dalam membantu keputusan, para manajer sangat dipengaruhi oleh kriteria-
kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi mereka.
• Sistem Penghargaan
Sistem penghargaan organisasi mempengaruhi para pembuat keputusan dengan
cara menyatakan mereka pilihan-pilihan yang lebih baik menurut hasil pribadi.
• Peraturan Formal
Peraturan-peraturan formal menentukan berbagai keputusan individu ketika
organisasi menstandarisasi perilaku mereka.
• Batasan Waktu yang Ditentukan oleh Sistem
Organisasi menentukan batas waktu untuk berbagai keputusan.
• Peristiwa Historis
Keputusan-keputusan di masa lalu terus membayangi pilihan yang ada pada saat
ini.
dadang-solihin.blogspot.com
92
Bagaimana Mengenai Etika dalam Pengambilan
Keputusan ??
Jum’at , 24 Oktober 2014
Kriteria Keputusan Etis
Utilitarianisme
Whistle-
Blower
Etika Perilaku
dadang-solihin.blogspot.com
93
 Tiga Kriteria Keputusan Etis
Jum’at , 24 Oktober 2014
 Utilitarianisme
Sebuah Sistem dimana Keputusan-keputusan dibuat untuk
memberikan yang terbaik dalam jumlah terbanyak.
 Whistle-Blower
Individu yang melaporkan praktik-praktik tidak etis yang dilakukan
pemberi kerjanya kepada pihak luar.
 Etika Perilaku
Menganalisis bagaimana orang sebenarnya berperilaku ketika
dikonfrontasikan dengan dilema etis
dadang-solihin.blogspot.com
94Jum’at , 24 Oktober 2014
Kreativitas, Pengambilan Keputusan Kreatif,
dan Inovasi dalam Organisasi
Definisi :
Kemampuan untuk menghasilkan ide-ide inovatif dan berguna
 Tiga Komponen Kreatifitas
 Keahlian
 Ketrampilan
 Motivasi Tugas
 Model Tiga Tahap dari Kreativitas
Three stage model of creativity : Proposisi bahwa kreativitas
melibatkan tiga tahapan, yaitu sebab, perilaku kreatif, dan inovasi
dadang-solihin.blogspot.com
95Jum’at , 24 Oktober 2014
Penyebab Perilaku Kreatif
Potensi Kreatif Lingkungan Kreatif
Perilaku Kreatif
Formulasi
masalah
Pengumpulan
Informasi
Pemunculan
Ide-ide
Evaluasi Ide
Penyebab Perilaku Kreatif
Potensi Kreatif Lingkungan Kreatif
Model Tiga Tahap Kreativitas dalam Organisasi
dadang-solihin.blogspot.com
96Jum’at , 24 Oktober 2014
 Perilaku Kreatif
Formulasi Masalah :
Tahapan Perilaku kreatif yang
melibatkan identifikasi masalah atau
peluang yang membutuhkan sebuah
solusi yang belum diketahui.
Pengumpulan Informasi :
Tahapan Perilaku kreatif Ketika solusi-
solusi yang mungkin atas suatu
masalah diinkubasikan dalam pikiran
individu.
Pemunculan ide-ide :
Proses perilaku kreatif yang melibatkan
pengembangan solusi-solusi yg
mungkin atas sebuah masalah dari
informasi dan pengetahuan yang
relevan.
Evaluasi ide :
Proses perilaku kreatif yang melibatkan
evaluasi solusi-solusi potensial untuk
mengidentifikasi yang terbaik.
dadang-solihin.blogspot.com
97Jum’at , 24 Oktober 2014
 Penyebab Perilaku Kreatif
Potensi
Kreatif
Lingk.
Kreatif
Seseorang yg
bekerja disebuah
toko penyewaan
video, dan ia
membangun
ensiklopedia
pengetahuan film.
Mahasiswa yang
belajar di luar
negeri lebih
kreatif dari
mahasiswa lokal.
dadang-solihin.blogspot.com
98Jum’at , 24 Oktober 2014
 Keluaran dari Kreatif ( Inovasi )
dadang-solihin.blogspot.com
99
Thank You
Fitri Yamulyani
2014420071
Sisilia Marshelin
2014420068
Mentari Megawati
2014420917
???
dadang-solihin.blogspot.com
CONCEPT OF MOTIVATION
Jakarta, 31 Oktober 2014
1.Cahaya
(2014420036)
2.Eka mawarsari
(2014420066)
3. Resty Christanti
(2014420102)
101dadang-solihin.blogspot.com
Kompentensi Dasar
 7.1 Definisi Motivasi
 7.2 Teori – Teori Awal Mengenai Motivasi
 7.3 Teori Kontemporer Mengenai Motivasi
 7.4 Pengintegrasikan Teori – Teori Motivasi Kontemporer
dadang-solihin.blogspot.com 102
7.1 What Is The
Motivation???
dadang-solihin.blogspot.com 103
Beberapa Definisi Motivasi
Definisi 1:
Motivasi adalah proses pengembangan dan
pengarahan perilaku atau kelompok itu
menghasilkan keluaran (output) yang
diharapkan, sesuai dengan sasaran atau tujuan
yg ingin dicapai organisasi (Ensiklopedi
Manajemen, Ekonomi dan Bisnis)
dadang-solihin.blogspot.com 104
DREAM
dadang-solihin.blogspot.com 105
106
7.2 Teori – Teori Awal Mengenai Motivasi
dadang-solihin.blogspot.com
1. Hierarchy of Needs (maslow)
107dadang-solihin.blogspot.com
2. Teori X Dan Teori Y
Teori X
Asumsi bahwa para pekerja tidak suka bekerja, malas,
tidak menyukai tanggung jawab , dan harus di paksa
untuk mengerjakan
Teori Y
Asumsi bahwa para pekerja suka bekerja, kreatif,
mencari tanggung jawab dan dapatmenyodorkan diri
dalam melakukan pekerjaannya.
108dadang-solihin.blogspot.com
3. Teori Dua Faktor (Two Factor Theory)
Suatu teori yang mengaitkan faktor – fakttor intrinsik
dengan kepuasan kerjadan menghubungkan faktor
ekstrensik dengan ketidakpuasan kerja.
109dadang-solihin.blogspot.com
4. Teori Kebutuhan McClelland
a. Kebutuhhan akan pencapaian (Needs for achievent )
nAch
b. Kebutuhan akan kekuasan (needs for power) nPow
c. Kebuthan akan afliansi (needs for affiliation) nAff
110dadang-solihin.blogspot.com
7.3 Teori – Teori Kontemporer Mengenai Motivasi
111dadang-solihin.blogspot.com
Teori Pennentuan Nasib Sendiri (Self – Determination Theory)
Teori motivasi yang memusatkan perhatian pada pengaruh
yang menguntungkan dari motivasi secara intrinsik dan
pengaruh yang merugikan bagi motivasi secara ekstrinsik
dadang-solihin.blogspot.com 112
Keterlibatan Pada Pekerjaan (Job Engagement)
 Investasi atas fisik, kognitif,
dan energi emosional pekerja
ke dalam kinerrja
dadang-solihin.blogspot.com 113
Teori Penetapan TUJUAN
(Goal – Setting Theory)
Suatu teori yang mengatakan bahwa tujuan yang spesifik
dan sulit, dengan umpan balik, akan mengarahkan pada
kinerja yang lebih tnggi. Pencapaian TUJUAN berarti
mengembangkan keseimbangan dalam diri seseorang
atau individu.
114dadang-solihin.blogspot.com
Semua memulai dari KEYAKINAN dalam
Pikirannya
Teori Efikasi Diri (Self – Efficacy Theory)
Suatu kenyakinan individu bahwa dia mampu untuk
melaksanakan tugas
dadang-solihin.blogspot.com 115
Teori Penguatan (Reinforcement Theory)
 Suatu teori yang mengatakan
bahwa perilaku merupakan
fungsi dari konsekuensinya.
dadang-solihin.blogspot.com 116
Teory Keadilan (Equity Theory)
Suatu teori yang menyatakan
bahwa perbandingan
individual mengenai input
dan dan hasil pekerjaan
mereka berespons untuk
menghilangkan ketiadak
adilan
dadang-solihin.blogspot.com 117
Model Keadilan Organisasi
118
Keadilan distriutif
Definisi: keadilan pada
hasilyang di terima
Keadilan prosedural
Definisi: merasakan keadiilan
ddari proses yang di gunakan
untuk menentukan hasil
Keadilan interaksional
Definisi : derajat penerimaan
yang salah satunya di
perlakukan dengan rasa
hormat dan mertabat
Kedilan organisasi
Definisi:
keseluruhan
persepsi mengnai
appa yang adil di
dalam tempat kerja
dadang-solihin.blogspot.com
Teori
Ekspektasi
Teori yang menyatakan bahwa
kekuatan kecendrungan kita
untuk bertindak dengan cara
tertentu tergantung pada
kekuatan ekspentasi terhadap
hasil dari itu dan ketertarikan
individu kepada hasil tersebut.
dadang-solihin.blogspot.com 119
Teori Ekspentasi
Upanya
individu
Imbalan
organisasi
Kerja individu Tujuan pribadi1 2
3
Keterangan
1. Hubungan upanya – kinerja
2. Hubungan kerja – imbalan
3. Hubungan imbalan – tujuan pribadi
dadang-solihin.blogspot.com 120
7.4 Mengintegrasikan Teori – Teori
Motivasi Kontemporer
121
Upanya Individu Kinerja
Individu
Imbalan
Organisasi
Tujuan Pribadi
Peluang Kemampuan
Kriteria
Evaluasi
Kerja
Sistem Evaluasi
Atas Kinerja Secara
Objektif
Penguatan Kebutuhan
Yangdominan
TUJUAN
MENGARAHKAN
PERILAKU
Perbandingan
keadilan
Desain
pekerjaan
Tinggi
nAch
dadang-solihin.blogspot.com
1. Penegasan Diri
2. Ubah Cara Pandang
3. Keluar Dari Tempurung
4. Tentukan Kuota Ide
5. Ganti Kebiasaan
6. Beri Otak Makan
7. Catatan Ide
8. Tidak
Kiat-kiat Untuk Membuat Anda
Jauh Lebih Inovativ
dadang-solihin.blogspot.com 122
REFERENSI:
1. Robbins Stephen P dan Timothy A. 2015. Perilaku Organisasi.
Jakarta: Salemba Empat.
2. www. Geogle .com
dadang-solihin.blogspot.com 123
Thank You
124dadang-solihin.blogspot.com
• Nia Yusniati
• Fitria Nur Chasanah
Jakarta, 31 Oktober 2014
dadang-solihin.blogspot.com 125
Terbagi atas 3:
2,Keterlibatan Pekerja
(Employee Involvement)
3.Menggunakan imbalan
untuk memotivasi para
pekerja
Using a reward to
motivate the employee
1.Memahami model
pekerjaan dengan
karakteristik pekerjaan
(Undertsanding a job
model with job
characteristic)
dadang-solihin.blogspot.com 126
1.Memahami model pekerjaan dengan karakteristik pekerjaan
Undertsanding a job model with job characteristic
A.Model Karakteristik pekerjaan
Job Characteristic Model
Umpan balik
Feedback
Kemandirian
Autonomy
Signifikasi tugas
Task significance
Identitas tugas
Task Identity
Keahlian yang bervariasi
Skill Variety
dadang-solihin.blogspot.com 127
1.Memahami model pekerjaan dengan karakteristik pekerjaan
Undertsanding a job model with job characteristic
B.Bagaimana pekerjaan dapat di
desain ulang
How the work can be re-designed
Rotasi Pekerjaan
Job Rotation
Pengayaan Pekerjaan
Job Enrichment
dadang-solihin.blogspot.com 128
1. Memahami model pekerjaan dengan karakteristik pekerjaan
Undertsanding a job model with job characteristic
C. Desain Pekerjaan
Relasional
Relational Job Design
dadang-solihin.blogspot.com 129
1. Memahami model pekerjaan dengan karakteristik pekerjaan
Undertsanding a job model with job characteristic
D.Alternatif Pengaturan kerja
alternative work arrangements
Pembagian kerja
Job sharing
Bekerja jarak Jauh
Telecommuting
Waktu Yang fleksibel
Flextime
dadang-solihin.blogspot.com 130
1.MEMAHAMI MODEL PEKERJAAN DENGAN KARAKTERISTIK
PEKERJAAN
UNDERTSANDING A JOB MODEL WITH JOB CHARACTERISTIC
E.Konteks sosial dan fisik dari kerja
social and physical context of work
dadang-solihin.blogspot.com 131
2.Keterlibatan
Pekerjaan
Employee
Involvement
A.Contoh-Contoh
Program keterlibatan
Pekerja
Examples Workers
Involvement Program
B.Menghubungkan
Program
Keterlibatan
pekerja dengan
teori motivasi
Worker
involvement
program connects
with the theory of
motivation
1.Managemen partisipativ
Participative Management
2.Partisipasi Representatif
Representative Participation
dadang-solihin.blogspot.com 132
3.Menggunakan imbalan untuk
memotivasi para pekerja
Using a reward to motivate the employee
C.Manfaat yang fleksibel,
mengembangkan suatu paket manfaat
Flexsible benefits,develop a package of
benefits
D.IMBALAN INTRISTIK,PROGRAM
PENGHARGAAN PEKERJA
IN- TRINSIC REWARDS , EMPLOYEE
AWARDS PROGRAM
A.Apa yang di gunakan untuk menggaji &
menciptakan suatu struktur gaji
What used to hire and create a salary
structure
B.Bagaimana menggajinya, memberikan imbalan
kepada para pekerja melalui program
pembayaran gaji yang bervariabel
How to salary. provides benefits to its employees
through a variable pay program
dadang-solihin.blogspot.com 133
B.Bagaimana menggajinya, memberikan
imbalan kepada para pekerja melalui
program pembayaran gaji yang
bervariabel
How to salary. provides benefits to its
employees through a variable pay
program
Rencana pembayaran gaji berdasarakan hasil kerja
Piece-rate pay plan
Pembayaran gaji berdasarkan prestasi
Merit-based pay plan
Bonus
Bonus
Pembayaran gaji sesuai keahlian
Skill-based pay
Rencana pembagian laba
Profit-sharing pay
Pembagian keuntungan
Gain sharing
Evaluasi variabel gaji
Evaluation of variable salary
Rencana kepemilikan saham kerja
Employee stock owner-ship plan[ESOP]
dadang-solihin.blogspot.com 134
Terima Kasih
dadang-solihin.blogspot.com 135
Ani Iryani Khodijah Sondang M
Jakarta, 7 November 2014
dadang-solihin.blogspot.com
136
tb
PENGERTIAN
KELOMPOK
Menurut Achmad S. Ruky,
Kelompok adalah sejumlah orang yang berhubungan
(berinteraksi) antara satu dan yang lainnya, yang secara
psikologis sadar akan kehadiran yang lain dan yang
menganggap diri mereka sebagai suatu kelompok.
Menurut Muzafer Sherif,
Kelompok adalah kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih
individu yang telah mengadakan interaksi sosial yang cukup
intensif dan teratur, sehingga di antara individu itu sudah
terdapat pembagian tugas, struktur dan norma-norma
tertentu.
dadang-solihin.blogspot.com
137
Macam-macam Kelompok
Sosial
1. Kelompok Kekerabatan
2. Kelompok utama dan
kelompok sekunder
3. Kelompok formal dan
kelompok informal
dadang-solihin.blogspot.com
138
Tahap- tahap
pengembangan kelompok
dadang-solihin.blogspot.com
139
Peran
tindakan yang layak dari seorang
anggota dalam suatu posisi terhadap
posisi lain yang berhubungan untuk
melaksanakan hak hak dan kewajibannya.
Peran seseorang didalam tempat
bekerja terkadang menciptakan “Role
differentiation “
dadang-solihin.blogspot.com
140
Type peran
Benne dan Sheats (dalam
Forsyth, 1983) membagi
peran atas:
• Task role
• Sociemotional role
• Individual role
Tipe konflik
dalam peran
beberapa tipe konflik
peran :
• Role ambiguity
• Role conflict
• Role conflict group performance
dadang-solihin.blogspot.com
141
Norma
menurut Johnson dan Johnson
menyatakan bahwa norma sebagai keyakinan
umum dalam kelompok mengenai perilaku,
sikap serta persepsi yang sesuai.
Norma sebagai elemen dasar dalam
struktur kelompok sebagai arahan dan
motivasi,, pengatur interaksi sosial, serta
membuat tanggapan orang lain tersebut
dapat diprediksi dan bermakna
Dalam lingkungan bekerja sangat diperlukan
kepatuhan dan harus menjauhi sikap
menyimpang dalam bekerja
dadang-solihin.blogspot.com
142
STATUS
tempat atau posisi seseorang dalam
suatu kelompok sosial.
Sedangkan kedudukan sosial (social
status) artinya tempat seseorang
secara umum dalam masyarakatnya
sehubungan dengan orang lain, dalam
arti lingkungan pergaulannya,
prestisenya, dan hak-hak serta
kewajiban-kewajibannya.
dadang-solihin.blogspot.com
143
>>>>
• Kekuasaan seseorang yg dimiliki
atas orang lain
>>>>
• Kemampuan seseorang atas
kontribusi bagi tujuan kelompok
>>>>
• Karakteristik pribadi individu
Teori kateristik status
dadang-solihin.blogspot.com
144
Besaran atau
Kemalasan sosial
Menurut Reber & Reber (2010)
kecenderungan individu mereduksi upaya
yang mereka lakukan terhadap sejumlah
tugas ketika bekerja bersama dengan
orang lain.
Social Loafing terjadi karena motivasi
yang hilang akibat dari proses evaluasi dan
eliminasi mengenai kontribusi anggota
dalam kelompok
dadang-solihin.blogspot.com
145
Cara menghilangkan
kemalasan
1. Intropeksi diri dan keinginan kuat untuk
berubah
2. Bangkit, bergerak dan cari Motivasi untuk
terus bangkit.
3. Ciptakan tujuan dan target hidup
4. Benahi hati
5. Ciptakan kegiatan baru
6. Perbanyak doa dan bersyukur
dadang-solihin.blogspot.com
146
Kekompakan
bekerja sama secara teratur dan
rapi, bersatu padu dalam
menghadapi suatu pekerjaan
yang biasanya ditandai adanya
saling ketergantungan dan
tingkat solidaritas dan perasaan
positif yang ada dalam diri
seseorang terhadap
kelompoknya.
dadang-solihin.blogspot.com
147
Latihan menciptakan
kekompakan
1. Komunikasi, meliputi kelancaran komunikasi, tepat dan
akurat menyampaikan informasi, dan saling terbuka
2. Respek satu sama lain, meliputi memahami kebutuhan dan
mendengarkan pendapat pihak lain, memberikan feedback
konstruktif, serta member apresiasi
3. Kesiapan menerima tantangan, juga kegigihan dan ketekunan
dalam bekerja
4. Kerja sama, meliputi kemampuan memahami pentingnya komitmen,
kepercayaan, penyelesaian masalah bersama, kejelasan tujuan, memberi
dukungan dan motivasi, serta mengakui kesuksesan
5. Kepemimpinan, baik memimpin orang lain, tim, maupun
memimpin diri sendiri.
dadang-solihin.blogspot.com
148
keragaman
Sejauh mana kelompok memiliki
persamaan dan perbedaan yg
terjadi di dalam kelompok.
dadang-solihin.blogspot.com
149
Pengambilan
keputusan
suatu hal yang sangat penting bagi individu maupun
organisasi. Mengambil keputusan kadang-kadang
mudah tetapi lebih sering sulit sekali. Kemudahan
atau kesulitan mengambil keputusan tergantung
pada banyaknya alternatif yang tersedia. Semakin
banyak alternatif yang tersedia, kita akan semakin
sulit dalam mengambil keputusan.
dadang-solihin.blogspot.com
150
Proses pengambilan
keputusan
1.
Pengam
bilan
keputusa
n
2.
Mencari
alternatif
pemecah
an
3.
Memilih
alternatif
4.
Pelaksan
aan
alternatif
5.
Evaluasi
dadang-solihin.blogspot.com
151
dadang-solihin.blogspot.com
152
Memahami Kerja Team
dalam Organisasi
Samuel ( 2014420021 )
Aulia Maftukhah (2014420014)
Jakarta, 7 November 2014
Apakah yang dimaksud
dengan Tim?
Tim adalah suatu unit yang terdiri atas dua orang atau
lebih yang berinteraksi dan mengoordinasi kerja
mereka untuk tujuan tertentu
Mengapa Memiliki Tim Menjadi
Sangat Populer?
Di karekan suatu perusahaan ingin bersaing
dengan lebih efektif dan efisien dan sebagai
cara untuk mengetahui talenta karyawan.
Tim yang lebih fleksibel dan responsif terhadap
perubahan kejadian daripada departemen
yang tradisional atau bentuk lain dari
pengkelompokan dari bersifat permanen
dadang-solihin.blogspot.com 155
Perbedaan Antara
kelompok Dengan tim
dadang-solihin.blogspot.com 156
Perbandingan Antara Kelompok dan Tim
dadang-solihin.blogspot.com 157
Perbedaan Konsep Tim kerja dan
Kelompok Kerja
Tim kerja
• Kelompok dan Tim adalah dua
konsep
berbeda. Kelompok atau group
didefinisikan sebagai dua atau
lebih individu yang saling
bergantung dan bekerjasama,
yang secara bersama berupaya
mencapai tujuan. Kelompok
kerja (work group) adalah
kelompok yang para anggotanya
saling berinteraksi terutama
untuk saling berbagi informasi
untuk membuat keputusan
guna membantu satu sama lain
dalam wilayah kewenangannya
masing-masing.
Kelompok kerja
• Kelompok kerja tidak memiliki
kebutuhan ataupun kesempatan
untuk terlibat di dalam kerja kolektif
yang memerlukan upaya gabungan
dari seluruh anggota tim. Akibatnya,
kinerja mereka sekadar kumpulan
kontribusi parsial dari seluruh individu
anggota kelompok. Tidak ada sinergi
positif yang menciptakan tingkat
kinerja keseluruhan yang lebih besar
ketimbang totalitas input yang
mereka berikan. Sementara itu, Tim
Kerjamengembangkan sinergi positif
melalui upaya yang terkoordinasi.
Upaya individual mereka
menghasilkan suatu tingkat kinerja
yang lebih besar ketimbang totalitas
input para individunya.
dadang-solihin.blogspot.com 158
3. Tipe –Tipe Tim
dadang-solihin.blogspot.com 159
Tim Pemecahan Masalah
Tim ini terdiri dari 5 – 12 karyawan dari departemen yang sama yang bertemu selama
beberapa jam setiap minngu untuk membahas cara – cara untuk meningkatkan
kualitas , efisiensi , dan lingkungan kerja
Dalam tim jenis ini, para anggota saling berbagi gagasan dan menawarkan saran
seputar proses dan metode kerja seperti apa yang perlu dilakukan agar
produktivitas dapat ditingkatkan. Jarangkali tim-tim ini diberikan otoritas untuk
secara unilateral(sendirinya) menerapkan saran mereka ke dalam tindakan. Satu
hal yang dikenal sebagai bentuk Tim Problem-Solving adalah Lingkaran Kualitas. Ini
merupakan tim kerja terdiri atas gabungan 8 hingga 10 pekerja dan supervisor
yang saling berbagi gagasan wilayah kewenangan dan bertemu secara teratur guna
mendiskusikan masalah kualitas pekerjaan mereka, menyelidiki sebab-sebab
masalah, dan merekomendasikan penyelesaian.
Tim ini terdiri dari 5 – 12 karyawan dari departemen yang sama yang bertemu selama
beberapa jam setiap minngu untuk membahas cara – cara untuk meningkatkan
kualitas , efisiensi , dan lingkungan kerja
Dalam tim jenis ini, para anggota saling berbagi gagasan dan menawarkan saran
seputar proses dan metode kerja seperti apa yang perlu dilakukan agar
produktivitas dapat ditingkatkan. Jarangkali tim-tim ini diberikan otoritas untuk
secara unilateral(sendirinya) menerapkan saran mereka ke dalam tindakan. Satu
hal yang dikenal sebagai bentuk Tim Problem-Solving adalah Lingkaran Kualitas. Ini
merupakan tim kerja terdiri atas gabungan 8 hingga 10 pekerja dan supervisor
yang saling berbagi gagasan wilayah kewenangan dan bertemu secara teratur guna
mendiskusikan masalah kualitas pekerjaan mereka, menyelidiki sebab-sebab
masalah, dan merekomendasikan penyelesaian.
dadang-solihin.blogspot.com 160
Tim Kerja Yang Di kelola Sendiri
Tim Work Self-Managed umumnya terdiri atas 10 hingga 15 orang yang
mengambil alih tanggung jawab dari para supervisor. Tanggung
jawab ini termasuk kendali menyeluruh atas kecelakaan kerja,
penentuan penilaian pekerjaan, pemecahan masalah organisasi,
dan pilihan prosedur-prosedur pemeriksaan yang dilakukan secara
kolektif. Tim ini bahkan memilih sendiri anggotanya. General
Motors,Coors Brewing, PepsiCO, Hewlett-
Packard, Honeywell, M&M/Mars, dan Aetna Lifesebagai contoh
sejumlah nama perusahaan populer yang telah
mengimplementasikan konsep tim self-managed work. Perkiraan
menyebut sekitar 30% pekerja Amerika Serikat menggunakan
bentuk tim, dan diantara firma-firma besar, jumlah tersebut
mendekati angka 50%.
dadang-solihin.blogspot.com 161
Tim Fungsional
• karyawan dari level hierarki yang kira –
kira sama , tetapi dari area kerja yang
berbeda yang datang bersama –sama
untuk menyelesaikan suatu tugas.
• Tim Fungsional silang merupakan suatu
sarana efektif yang memungkinkan
orang-orang dari area yang beragam di
dalam atau bahkan di dalam organisasi
untuk saling bertukar informasi ,
mengembangkan gagasan baru ,
memecahkan permasalahan , dan
mengoordinasikan proyek-proyek yang
rumit , tentu saja tim fungsional saling
tidak bertujuan untuk mengelola , dan
tahap awal perkembangan tim
fungsional sering kali lama bagaimana
anggota dan karyawan akan
mempelajari keragaman dan kerumitan
dan memerlukan waktu untuk
membangun kepercayaan dan kerja
tim.
dadang-solihin.blogspot.com 162
Tim Virtual
• TIM VIRTUAL – Tim-tim yang telah dibahas melakukan pertemuan face-to-face. Tim Virtual
menggunakan teknologi komputer guna menghubungkan orang-orang yang terpisah secara
fisik guna mencapai sasaran bersama.Teknik tersebut memungkinkan orang saling
bekerjasama lewat metode online, kendati mereka dipisahkan yuridiksi negara bahkan benua.
• Tim Virtual dapat melakukan lebih banyak hal ketimbang tim-tim lainnya, terutama dalam hal
berbagi informasi, pembuatan keputusan, dan perampungan pekerjaan. Mereka terdiri atas
para anggota dari organisasi yang sama ataupun hubungan anggota organ dengan para
pekerja dari organisasi lain semisal supplier ataupun partner perusahaan.
• Terdapat 3 faktor utama yang membedakan Tim Virtual dengan tim-tim lain yang face-to-
face, yaitu : (1) Ketiadaan komunikasi lisan-fisik; (2) terbatasnya konteks sosial, dan (3)
kemampuan mengatasi masalah waktu dan hambatan tempat. Dalam komunikasiface-to-
face, orang menggunakan paraverbal seperti nada suara, intonasi, dan volume suara serta
nonverbal seperti gerak mata, roman muka, gerak tangan, dan bahasa tubuh lainnya.
Keduanya semakin menjelaskan komunikasi, tetapi kini hal-hal tersebut nihil di dalam Tim
Virtual. Tim Virtual menderita kekuarangan laporan sosial yang manusiawi akibat interaksi
langsung yang kecil diantara para anggotanyadadang-solihin.blogspot.com 163
Tim Sistem Multitim
Suatu pengumpulan dua atau lebih
tim yang saling bergantung yang
berbagi tujuan dari atasan dan tim ini
terdiri dari banyak tim.
dadang-solihin.blogspot.com 164
Menciptakan Tim-tim yang Efektif
Hal – hal yang
membuat
efektifnya tim
Konteks:
1. Sumber daya yang memadai
2. kepemimpinan dan struktur
3. evaluasi kinerja dan sistem pemberian
imbalan
Komposisi:
1. Kemampuan dari para anggota.
2. Kepribadian
3. mengalokasikan aturan
4. Keragaman
5. Besaran tim
6. Fleksibilitas anggota
7. Pilihan Anggota
Proses:
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Spesifik
3. Keberhasilah tim
4. Level Konflik
5. Kemalasan Sosial dadang-solihin.blogspot.com 165
Mengubah Individu menjadi tim
Merekrut para pemain tim
( Seleksi )
Pelatihan
Penghargaan
dadang-solihin.blogspot.com 166
Merekrut Para Pemain Tim
( Seleksi )
Harus dapat di perkirakan bahwa hanya ada
beberapa di antara kita yang mau menjadi
pemain tim.
Hal yang harus di lakukan manejer untuk
menemukan Pemain tim adalah :
1. Membuat mereka menjadi pemain tim
2. Memindahkan individu tersebut keunit lain di
dalam organisasi tersebut.
dadang-solihin.blogspot.com 167
Pelatihan
• Memberikan
pelatihan kepada si
calon pemain tim dan
memberikan ajaran-
ajaran tentang tim
tersebut.
dadang-solihin.blogspot.com 168
Pemberian Imbalan atau Penghargaan
Macam pemberian imbalan atau penghargaan dapat
berupa promosi, penambahan gaji, pemberian bonus
dan lain sebagainya. Penghargaan diberikan kepada para
individu atau tim kerja saat mereka dapat menyelesaikan
konflik dalam suatu tim, dan menguasai keterampilan
yang baru yang mereka butuhkan
Pemberian Imbalan atau Penghargaan
dadang-solihin.blogspot.com 169
Cara mengetahui apakah pekerjaan Individu menjadi jauh lebih
baik untuk dilakukan dalam tim.
Untuk mengetahui apakah pekerjaan individu dapat menjadi jauh lebih
baik jika dilakukan dalam tim dapat dilakukan dengan beberapa tes.
Pertama  cari tahu apakah pekerjaan tersebut lebih baik jika dilakukan oleh
lebih dari satu orang.
Kedua  cari tahu apakah pekerjaan akan menciptakan tujuan yang umum
atau menetapkan tujuan bagi orang-orang dalam kelompok yang lebih banyak
daripada tujuan individu secara keseluruhan.
Ketiga  cari tahu apakah para anggota kelompok saling bergantung atau
tidak.
dadang-solihin.blogspot.com 170
dadang-solihin.blogspot.com 171
Kisi-kisi UTS
Untuk memperoleh nilai yang lebih tinggi, dalam menjawab soal-soal UTS di bawah ini disarankan
untuk melengkapinya dengan penjelasan risbulkonah.
• Bab 1. Model Perilaku Organisasi. Jelaskan Model Input-Proses-Output perilaku organisasi
dasar.
• Bab 2. Keragaman dalam Organisasi. Jelaskan dimensi kemampuan intelektual dan sembilan
kemampuan fisik dasar dalam suatu organisasi.
• Bab 3. Sikap dan Kepuasan Kerja. Sikap adalah pernyataan evaluatif –baik menyenangkan
maupun tidak menyenangkan—mengenai obyek, orang, atau peristiwa. Jelaskan tiga komponen
utama dari sikap, yang mencakup kognitif, afektif, dan perilaku.
• Bab 4. Emosi dan Suasana Hati. Gambarkan struktur suasana hati berdasarkan Afeksi positif
dan negatif.
• Bab 5 Kepribadian dan Nilai. Dark Triad. Para peneliti menemukan tiga sifat yang tidak
diinginkan dalam organisasi, yaitu machiavellianisme, narsisme dan psikopat. Jelaskan ketiga
sifat ini dan pengaruhnya terhadap organisasi.
• Bab 6. Persepsi dan Pengambilan Keputusan Individu. Jelaskan apa saja yg menjadi bias
dan kesalahan umum dalam pengambilan keputusan.
• Bab 7. Konsep Motivasi. Motivasi adalah proses yang menjelaskan mengenai kekuatan, arah,
dan ketekunan seseorang dalam upaya untuk mencapai tujuan. Dari beberapa teori awal untuk
menjelaskan motivasi, kita mengenal Teori Hierarki Kebutuhan dari Abraham Maslow. Jelaskan
dengan lengkap, Teori Maslow yang mencakup lima kebutuhan manusia tersebut.
• Bab 8. Motivasi: Dari Konsep Menjadi Penerapan. Jelaskan bagaimana perusahaan
memberikan imbalan kepada para pekerja melalui program pembayaran gaji yang bervariabel.
• Bab 9. Dasar dari Perilaku Kelompok. Jelaskan tahapan apa saja yang harus dilakukan dalam
pengembangan kelompok.
• Bab 10. Memahami Kerja Tim. Jelaskan kedudukan dan tugas sembilan peranan kunci dalam
tim.
Selamat belajar
dadang-solihin.blogspot.com 172
Komunikasi
Disusun oleh :
 Yati (2014420053)
 Dwi Lestari (2014420046)
 Dewi Sartika (2014420918)
dadang-solihin.blogspot.com173
dadang-solihin.blogspot.com174
Apa itu Komunikasi ??
dadang-solihin.blogspot.com175
Proses Komunikasi
Arah Komunikasi
Komunikasi
Organisasi
Pemprosesan
Pesan Komunikasi
Mode Komunikasi
Hambatan pada
Komunikasi
Efektif
dadang-solihin.blogspot.com176
Proses Komunikasi
dadang-solihin.blogspot.com177
Arah Komunikasi
Komunikasi
ke Arah
Atas
Komunikasi
ke Arah
Bawah
Komunikasi
Lateral
dadang-solihin.blogspot.com178
Komunikasi dalam Organisasi
Rantai Roda Seluruh Saluran
dadang-solihin.blogspot.com179
Mode Komunikasi
dadang-solihin.blogspot.com180
Pemprosesan Pesan Komunikasi
Aturan dalam menentukan tipe pemprosesanAturan dalam menentukan tipe pemprosesan
Tingkat
Ketertarikan
Pengetahuan
Sebelumnya
Kepribadian
Karakteristik
Pesan
dadang-solihin.blogspot.com181
Hambatan-hambatan Pada
Komunikasi Efektif
Hambatan Teknis
Hambatan Semantik
Hambatan Manusiawi
Created by:
Dewi Nur A. 2014420073
A. Irwan 2014420100
Rio S. 2014420044
ACARA DIMULAI…
Silent Coy ! !
dadang-solihin.blogspot.com 183
Main Menu
Kepemimpinan Autentik
Definisi Teori Sifat
Teori – Teori Perilaku
Teori Kontingensi
Teori Pertukaran Pemimpin-
Anggota
Kepemimpinan Karismatik &
Transformasional
Tantangan Membangun
Kepemimpinan
184dadang-solihin.blogspot.com
Kepemimpinan
(Leadership)
Kemampuan untuk mempengaruhi suatu
kelompok menuju pencapaian sebuah visi atau
tujuan yang ditetapkan.
185dadang-solihin.blogspot.com
Teori Sifat
 Teori – teori yang mempertimbangkan kualitas &
karakteristik personel yang mendiferensiasikan para
pemimpin dari yang bukan pemimpin.
PEMIMPIN
BUKAN
PEMIMPIN
(ANGGOTA)=
186dadang-solihin.blogspot.com
Teori – Teori Perilaku
PEMIMPIN
BUKAN
PEMIMPIN
(ANGGOTA)
Melatih Menjadi
PEMIMPIN
KeramahanMemprakarsai Struktur
Sebagai struktur atau sarana
kepada para pekerja untuk
mempertahankan kualitas kerja
demi tercapainya tujuan
pekerjaan.
Sebagai sarana menjalin
hubungan dengan pekerja dan
timbul rasa saling percaya,
menghormati gagasan dan
menghargai perasaan pekerja.
Studi Ohio State
187dadang-solihin.blogspot.com
Teori Pertukaran
Pemimpin – Anggota
 Mendukung penciptaan pemimpin di dalam kelompok
dan di luar.
Effect
Bawahan di dalam
kelompok
Peringkat
Kinerja
Perputaran
Pekerja
Kepuasan Kerja
Tinggi Rendah Tinggi
188dadang-solihin.blogspot.com
Teori Kontingensi
1. Model Fiedler = Kinerja kelompok efektif bergantung pada
kecocokan gaya pemimpin dan situasi kendali pada pemimpin.
2. Kepemimpinan Situsional = Teori yang menitikberatkan
pada pengikutnya.
3. Jalur – Tujuan = Pemimpin membantu tujuan para pekerja dan
mengarahkan mereka untuk mencapai keseluruhan tujuan
organisasi.
4. Pemimpin – Partisipasi = Aturan untuk menentukan bentuk
dan jumlah pengambilan keputusan seara partisipatif dalam situasi
yang berbeda.
189dadang-solihin.blogspot.com
Kepemimpinan Karismatik &
Transformasional
 Kepemimpinan Karismatik: Para pengikut membuat
atribut kepahlawanan atau kemampuan dalam
kepemimpinan yang luar biasa ketika mereka
mengamati perilaku perilaku tertentu.
 Kepemimpinan Transformasional: Para pemimpin
menginspirasi pengikutnya untuk melampaui
kepentingan mereka sendiri dan berkemampuan
untuk memiliki pengaruh yang dalam dan luar biasa
terhadap para pengikutnya.
190dadang-solihin.blogspot.com
Kepemimpinan Yang Autentik
 Para pemimpin yang mengetahui siapa mereka, apa
yang mereka yakini dan nilai, serta bertindak
berdasarkan nilai tersebut secara terus terang dan
terbuka.
Kepemimpina
Yang Autentik
Etika
Kepercayaan
191dadang-solihin.blogspot.com
Tantangan Dalam Membangun
Pemimpin
 Kepemimpinan Sebagai Sebuah Atribut
 Subtitusi dan Menetralisasi Kepemimpinan
 Kepemipinan Secara Online
192dadang-solihin.blogspot.com
Kondisi Masyarakat
193dadang-solihin.blogspot.com
KEKUASAAN
•Kemampuan seseorang / kelompok untuk
mempengaruhi tingkah laku seseorang /
sekelompok lain sedemikian rupa , sehingga tingkah
laku itu menjadi sesuai dengan keinginan dan
tujuan dari yang mempunyai kekuasaan itu.
KEPEMIMPINAN
•Latihan atau proses yang mempengaruhi atau
memberi contoh dari pemimpin kepada
pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan
organisasi.
dadang-solihin.blogspot.com 195
dadang-solihin.blogspot.com 196
Kekuasaan Formal
Kekuasaan Paksaan
Kekuasaan Imbalan
Kekuasaan Legitimasi
Kekuasaan Pribadi
Kekuasaan Karena Keahlian
Kekuasaan Acuan
dadang-solihin.blogspot.com 197
Kebergantungan akan meningkat ketika sumber
daya yang anda kendalikan :
dadang-solihin.blogspot.com 198
dadang-solihin.blogspot.com 199
Sebuah tahapan
dimana untuk
membentuk atau
membangun posisi-posisi
kekuasaan didalam
masyarakat yang
berguna sebagai
pengambil keputusan
yang terkait dengan
kondisi masyarakat.
dadang-solihin.blogspot.com 200
dadang-solihin.blogspot.com 201
Pengawasan
diri sendiri yang
tinggi
Tempat
kendali secara
internal
Kepribadian
mach yang
tinggi
Investasi
organisional
Alternatif
pekerjaan
yang
dipandang
Ekspetasi atau
keberhasilan
dadang-solihin.blogspot.com 202
Realokasi sumber daya
Peluang promosi
Kepercayaan yang rendah
Peranan yang tidak jelas
Pengambilan keputusan demokratis
Tekanan kinerja yang tinggi
Para manajer & senior mementingkan diri sendiri
dadang-solihin.blogspot.com 203
Etika tentang
tingkah laku
perbuatan manusia
dipandang dari
segi baik & buruk
yang dapat
ditentukan oleh
akal
dadang-solihin.blogspot.com 204
Menurunkan
kepuasan kerja
Meningkatkan
kecemasan
dan tekanan
Meningkatkan
tingkat
perputaran
pekerja
Menurunkan
Kinerja
dadang-solihin.blogspot.com 205
KONFLIK & NEGOSIASI
Program Studi Akuntansi - Fakultas Ekonomi
Universitas Darma Persada
Prepared By :
1. Rahmawati M. (2014420009)
2. Rini (2014420081)
3. Triyani (2014420099)
DEFINISI KONFLIK
Program Studi Akuntansi - Fakultas Ekonomi
Universitas Darma Persada
Menurut Stephen P. Robbins, konflik adalah suatu proses yang dimulai bila satu
pihak merasakan bahwa pihak lain telah mempengaruhi secara negatif atau akan
segera mempengaruhi secara negatif.
Pandangan Tradisional
( The Traditional View)
Pandangan Hubungan Manusia
(The Human Relation View)
Pandangan Interaksionis
(The Interactionist View)
- Stephen P. Robbins
JENIS KONFLIK
Program Studi Akuntansi - Fakultas Ekonomi
Universitas Darma Persada
Konflik antara atau dalam peran
Konflik antara kelompok-kelompok sosial
Konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir
Konflik antar satuan nasional
Konflik antar antar atau tidak antar agama
Konflik antar politik
Konflik individu dengan kelompok
- Ralf Dahrendorf
AKIBAT KONFLIK
Program Studi Akuntansi - Fakultas Ekonomi
Universitas Darma Persada
√ Meningkatkan solidaritas sesama anggotakelompok yang
mengalami konflik dengan kelompok lain
√ Keretakan hubungan antar kelompok yang bertikai
√ Perubahan kepribadian pada individu
√ Kerusakan harta benda dan hilangnya jiwa manusia
√ Dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak
yang terlibat dalam konflik
PROSES KONFLIK
Program Studi Akuntansi - Fakultas Ekonomi
Universitas Darma Persada
• Komunikasi
• Struktur
• Variabel Pribadi
Konflik yang
dipersepsikan
Konflik yang
dirasakan
• Bersaing
• Kerjasama
• Kompromi
• Menghindari
• Mengakomodasi
Konflik terbuka
Perilaku pihak
Reaksi orang lain
Kinerja
kelompok
meningkat
Kinerja
kelompok
menurun
Tahap I
Oposisi atau
Ketidakcocokan
Potensial
Tahap V
Hasil
Tahap III
Maksud
Penanganan
Konflik
Tahap II
Kognisi
Dan
Personalisasi
Tahap IV
Perilaku
D
Program Studi Akuntansi - Fakultas Ekonomi
Universitas Darma Persada
Menurut Stephen P. Robbins, negosiasi adalah sebuah proses dimana dua pihak
atau lebih melakukan pertukaran barang atau jasa dan berupaya untuk
menyepakati nilai tukarnya.
STRATEGI NEGOSIASI
Program Studi Akuntansi - Fakultas Ekonomi
Universitas Darma Persada
Negosiasi
Menang-Menang
Negosiasi
Menang-Kalah
Negosiasi
Kalah-Kalah
PROSES NEGOSIASI
Program Studi Akuntansi - Fakultas Ekonomi
Universitas Darma Persada
Persiapan dan
Perencanan
Penentuan
Aturan
Dasar
Klarifikasi
dan
Justifikasi
Penutupan dan
Implementasi
NEGOSIASI PIHAK KETIGA
Program Studi Akuntansi - Fakultas Ekonomi
Universitas Darma Persada
1. Mediasi
3. Konsiliasi
2. Arbitrase
4. Konsultasi
ANY QUESTION ?
Program Studi Akuntansi - Fakultas Ekonomi
Universitas Darma Persada
Memahami
Perilaku
Organisasi
dadang-solihin.blogspot.com 216
ANANDA PUTRA RASI
BIMO
HAFIDZ YANIS
SARI
NURFITRYANINGSIH
dadang-solihin.blogspot.com 217
PERILAKU
ORGANISASI
STUDI YANG MEMPELAJARI DAMPAK
PERORANGAN, KELOMPOK, DAN STRUKTUR PADA
PERILAKU DALAM ORGANISASI DENGAN TUJUAN
MENGAPLIKASIKAN PENGETAHUAN TENTANG
ORGANISASI UNTUK MEMPERBAIKI EFEKTIFITAS
ORGANISASI.
dadang-solihin.blogspot.com 218
DEFINISI STRUKTUR DAN DESAIN
ORGANISASI
STRUKTUR ORGANISASI
• PENGATURAN PEKERJAAN SECARA FORMAL DALAM
ORGANISASI
DESAIN ORGANISASI
• SUATU PROSES YANG MELIBATKAN KEPUTUSAN
TENTANG ENAM KOMPONEN PENTING :
 WORK SPECIALIZATION
 DEPARTMENTALIZATION
 CHAIN OF COMMAND
 SPAN OF CONTROL
 CENTRALIZATION AND DECENTRALIZATION
 FORMALIZATION
dadang-solihin.blogspot.com 219
dadang-solihin.blogspot.com 220
dadang-solihin.blogspot.com 221
dadang-solihin.blogspot.com 222
SPAN OF CONTROL
dadang-solihin.blogspot.com 223
CENTRALIZATION AND
DECENTRALIZATION
dadang-solihin.blogspot.com 224
FORMALIZATION
dadang-solihin.blogspot.com 225
PILIHAN DESAIN ORGANISASI
BARU
 STRUKTUR TIM (TEAM STRUCTURE)
• TIM SEBAGAI PIRANTI PUSAT UNTUK MENGKOORDINASIKAN KEGIATAN
KERJA.
 ORGANISASI VIRTUAL (VIRTUAL)
• ORGANISASI INTI YANG KECIL YANG MENGGUNAKAN SUMBER LUAR
UNTUK FUNGSI-FUNGSI BISNIS
• UTAMA.
 ORGANISASI TANPA TAPAL BATAS (BOUNDARYLESS)
• MENGUSAHAKAN PENGHAPUSAN RANTAI KOMANDO MEMPUNYAI RENTANG
KENDALI YANG TIDAK TERBATAS DAN
• MENGGANTIKAN DEPARTEMEN DENGAN TIM YANG DIBERI KUASA.
 ORGANISASI FEMINIM
• BERCIRIKAN PERLAKUAN TERHADAP INDIVIDU, NON OPORTUNISME, KARIR
YANG DIDEFINISIKAN LEWAT LAYANAN
• KEPADA ORANG LAIN, KOMITMEN KEPADA PERKEMBANGAN KARYAWAN.
dadang-solihin.blogspot.com 226
PERBEDAAN ANTAR
STRUKTUR ORGANISASI
• STRATEGI
• UKURAN
• TEKNOLOGI ORGANISASI
• LINGKUNGAN
dadang-solihin.blogspot.com 227
•
•
•
•
dadang-solihin.blogspot.com 228
ROHILI
PRISTA TRIYANI
Letnando Ayomi
ENTER
230
BUDAYA ORGANISASI
Definisi Budaya
Organisasi
Proses Tebentuknya
Budaya Organisasi
Asal muasal Budaya
Organisasi
Mempertahnkan Suatu
Budaya Hidup
Fungsi Budaya Organisasi
Budaya sebagai Sebuah
Kewajiban
dadang-solihin.blogspot.com
Budaya Organisasi berbagai arti yang
dilakukan oleh para anggota yang
membedakan suatu organisasi dengan
organisasi lainnya.
7 karakteristik utama yang dapat menangkap
intisari dari budaya organisasi adalah sebagai
berikut :
231
Definisi Budaya Organisasi
Orientasi
Pada Hasil
Orientasi
Pada Orang
Memperhatikan
Detail
Inovasi dan
pengambilan
resiko
Orientasi
Pada Tim
Keagresifan
Stabilitas
X
dadang-solihin.blogspot.com
232
1.Inovasi Dan Pengambilan Resiko
Adalah Tingkat para Pekerja
didorong untuk menjadi inovatif dan
mengambil resiko
dadang-solihin.blogspot.com
233
2. Memperhatikan Detail
Adalah Tingkat para pekerja
diharapkan untuk menunjukkan
presisi, analisis, dan memperhatikan
detail
dadang-solihin.blogspot.com
234
3. Orientasi Pada Hasil
Adalah Tingkat Manajemen
menitikberatkan pada perolehan
atau hasil dan bukan pada teknik
dan proses yang digunakan untuk
mencapainya.
dadang-solihin.blogspot.com
235
4. Orientasi Pada Orang
Adalah Tingkat pengambilan
keputusan oleh manajemen
dengan mempertimbangkan efek
dari hasil terhadap orang-orang
di dalam organisasi.
dadang-solihin.blogspot.com
236
5. Orientasi Pada Tim
Adalah Tingkat aktivitas kerja
diorganisir dalam tim daripada
individu
dadang-solihin.blogspot.com
237
6. Keagresifan
Adalah Tingkat orang-orang
menjadi agresif dan kompetitif
dan bukannya santai.
dadang-solihin.blogspot.com
238
7. Stabilitas
Adalah Tingkat aktivitas
organisasional menekankan pada
mempertahankan status quo
yang kontras dengan
pertumbuhan
dadang-solihin.blogspot.com
Filsafat
Pendiri
Organisasi
(Leadership,
Founding
Father)
Kriteria
Seleksi
Sosialisasi
Manajemen Puncak
Budaya
Organisasi
(Cerita, Mitos,
Ritual, Materi,
Bahasa, Nilai,
Norma,
Keyakinan,
Ideologi)
239dadang-solihin.blogspot.com
Menururt Kotter dan Haskett proses pembentukan budaya
organisasi, sebagai berikut:
 Manager Puncak
Tindakan-tindakan manager puncak akan membentuk iklim dalam
organisasi tersebut, sehingga peranan manager puncak sangatlah
besar dalam penerimaan atau penolakan suatu budaya organisasi.
 Perilaku Organisasi
Menyangkut bagaimana proses penerimaan tindakan manager
puncak oleh para anggotanya.
Hasil
Dengan adanya tindakan-tindakan tersebut akan muncul suatu
kebiasaan yang menunjukan bagaimana budaya organisasi tersebut
berada.
 Budaya
Kebiasaan-kebiasaan yang muncul tersebut akan memunculkan
adanya suatu nilai-nilai yang ada dalam organisasi yang juga akan
mempengaruhi prose pencapaian tujuan organiasasi.
240
x
dadang-solihin.blogspot.com
 Ingvar Kamprad, pendiri IKEA. Sumber dari budaya
organisasi yang tumbuh di IKEA adalah pendirinya.
 Kebiasaan, tradisi, dan cara umum dalam melakukan
segala sesuatu yang ada di sebuah organisasi saat ini
merupakan hasil atau akibat dari yang telah dilakukan
sebelumnya dan seberapa besar kesuksesan yang telah
diraihnya di masa lalu. Hal ini mengarah pada sumber
tertinggi budaya sebuah organisasi para pendirinya.
Secara tradisional, pendiri organisasi memiliki pengaruh
besar terhadap budaya awal organisasi tersebut. Pendiri
organisasi tidak memiliki kendala karena kebiasaan atau
ideologi sebelumnya.
241
Asal Muasal Budaya Organisasi
dadang-solihin.blogspot.com
 . Ukuran kecil yang biasanya mencirikan organisasi baru lebih jauh
memudahkan pendiri memaksakan visi mereka pada seluruh
anggota organisasi.Proses penyiptaan budaya terjadi dalam tiga
cara.
Pertama, pendiri hanya merekrut dan mempertahankan karyawan
yang sepikiran dan seperasaan dengan mereka.
 Kedua, pendiri melakukan indoktrinasi dan menyosialisasikan cara pikir
dan berperilakunya kepada karyawan.
 Terakhir, perilaku pendiri sendiri bertindak sebagai model peran yang
mendorong karyawan untuk mengidentifikasi diri dan, dengan
demikian, menginternalisasi keyakinan, nilai.dan asumsi pendiri
tersebut.
 Apabila organisasi mencapai kesuksesan, visi pendiri lalu dipandang
sebagai faktor penentu utama keberhasilan itu. Di titik ini, seluruh
kepribadian para pendiri jadi melekat dalam budaya organisasi.
242
x
dadang-solihin.blogspot.com
Menurut Robbins (1996 : 294), fungsi budaya organisasi
sebagai berikut :
a. Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara
satu organisasi dan yang lain.
b. Budaya membawa suatu rasa identitas bagi
anggota-anggota organisasi.
c. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada
sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri
individual seseorang.
243
Fungsi Budaya Organisasi
dadang-solihin.blogspot.com
d. Budaya merupakan perekat sosial yang
membantu mempersatukan organisasi itu
dengan memberikan standar-standar yang
tepat untuk dilakukan oleh karyawan.
e. Budaya sebagai mekanisme pembuat makna
dan kendali yang memandu dan membentuk
sikap serta perilaku karyawan.
244
X
dadang-solihin.blogspot.com
 Budaya dapan mendorong komitmen
organisasional dan meningkatkan konsistensi
perilaku pekerja, karena menguraikan hal-hal
dilakukan dan mana yang penting.
245
Budaya Sebagai Sebuah
Kewajiban
X
dadang-solihin.blogspot.com
 Ketika suatu budaya telah berada pada posisinya, maka
praktik di dalam organisasi mempertahankannya dengan
memberikan kepada para pekerja suatu rangkaian
pengalaman yang sama.
 Tiga paksaan ini ini berperan dalam bagian yang sangat
pentting dalam mempertahankan suatu budaya :
 Praktik Pemilihan
 Tindakan dari Manajemen Puncak
 Metode sosialisasi
246
Mempertahankan Suatu Buadaya
Hidup
dadang-solihin.blogspot.com
 Pemilihan
 Tujuan secara eksplisit dari proses pemilihan adalah untuk
mengidentifikasi dan merekrut para individu dengan
pengetahuan, keahlian, dan kemampuan untuk bekerja dengan
berhasil.
 Manajemen Puncak
 Tindakan dari manajemen puncak juga memiliki dampak utama
terhadap budaya organisasi.
 Sosialisasi
 Tidak perlu seberapa baiknya suatu pekerjaan yang dilakukan
oleh organisasi dalam menyeleksi dan merekrut, para pekerja
baru memerlukan bantuan dalam menyesuaikan diri dengan
budaya yang berlaku. Bantuan tersebut adalah sosialisasi.
 Ada 3 Proses sosialisasi yaitu sebelum kedatangan, pertemuan,
dan metamorfosis.
247
X
dadang-solihin.blogspot.com
KEBIJAKAN DAN PRAKTIK SUMBER DAYA
MANUSIA

Nia Kurniawati
Veda Sriwijayanti
Ika
dadang-solihin.blogspot.com
248
Praktek Pelaksanaan Perekrutan
Praktek Pelaksanaan Pemilihan
dadang-solihin.blogspot.com
249
Praktek Pelaksanaan Pemilihan
Para pelamar melamar
pekerjaan
Pelamar memenuhi
kualifikasi dasar
Pelamar diantara yang
memiliki kualifikasi
terbaik
Seleksi Awal
Seleksi
Substantif
Seleksi
Kontingen
dadang-solihin.blogspot.com
250
Pelamar mendapatkan tawaran
pekerjaan
Pelamar mendapatkan tawaran
pekerjaan
dadang-solihin.blogspot.com
251
Program Pelatihan dan PengembanganProgram Pelatihan dan Pengembangan
Tipe
pelatihan
Keterampilan
Pemecahan
Permasalahan.
Pelatiha Etika
Pelatihan
Kesopanan
Keterampilan
Interpersonal
Keterampilan Teknis
Keterampilan
Dasar
dadang-solihin.blogspot.com
252
Pelatihan
Mengevaluasi
Efektivitas
Evaluasi
Kinerja
Kinerja
tugas
Kewargaan
Kontraprodukti
vitas
dadang-solihin.blogspot.com
253
Apa yang kita evaluasi ?
Hasil
tugas
individu
Sifat
Perilaku
dadang-solihin.blogspot.com
254
Metode Evaluasi Kinerja
1. Esai tertulis.
2. Insiden yang sangat penting.
3. Skala penilaian secara grafis.
4. Skala penilaian yang ditentukan dengan perilaku.
5. Perbandingan yang dipaksakan.
dadang-solihin.blogspot.com
255
SARAN UNTUK MENINGKATKAN EVALUASI
KINERJA
1. Gunakan penilai yang lebih banyak.
2. Melakukan evaluasi secara selektif.
3. Melatih para penilai.
Menyediakan umpan
balik atas kinerja
dadang-solihin.blogspot.com
256
PERANAN KEPEMIMPINAN DALAM SUMBER
DAYA MANUSIA
1. Merancang dan mengelola program manfaat.
2. Menyusun rancangan dan menegakkan kebijakan
ketenagakerjaan.
3. Mengelola konflik antara pekerjaan dan kehidupan.
4. Mediasi, penghentian dan pemecatan.
dadang-solihin.blogspot.com
257
PERUBAHAN ORGANISASI
DAN
MANAJEMEN STRES
ROSA MERRY 2011420018
ZAINAL ABIDIN 2011429001
DEFINISI PERUBAHAN
ORGANISASI
Perubahan merupakan suatu modifikasi atau
berubahnya suatu sistem dalam sebuah
organisasi.
Perubahan organisasi merupakan perubahan
dalam suatu organisasi seperti :
Adanya penambahan orang baru
Modifikasi program
 Adanya perubahan misi, susunan dan sistem
dalam sebuah organisasi
Perubahan disini bermaksud untuk
menyempurnakan atau melakukan perubahan
yang lebih baik kedepannya.
Kekuatan untuk perubahan
1. Sifat tenaga kerja
-Adanya keseragaman budaya
-Kurangnya profesionalisme
-Banyak pendatang baru dengan keahlian yang tidak memadai
2. Teknologi
-Komputer yang lebih cepat dan lebih murah
-Alat komunikasi baru yang cepat dan murah
-Kemampuan menguraikan kode genetik
3. Goncangan ekonomi
-Naik turunnya harga saham
-Tingkat bunga sangat rendah
-Runtuhnya enron corporation
4. Persaingan
-Persaingan global
-Merger dan konsolidasi
-Pertumbuhan e-commerce
5. Trend social
-Semakin tingginya minat tinggal di kota
-Ruang ngobrol di internet
MENGELOLA PERUBAHAN
Sifat perubahan Kerja
 Organisasi secara keseluruhan cenderung
berpengaruh oleh perubahan yang
terjadi pada salah satu bagiannya
 Perubahan merupakan masalah manusia
dan juga masalah teknis
Tujuan Pimpinan dalam aspek manusia
berkenaan dengan perubahan adalah
memperbaiki dan menjaga
keseimbangan kelompok dan
menyesuaikan pribadi yang terganggu
oleh perubahan 261dadang-solihin.blogspot.com
PENOLAKAN TERHADAP PERUBAHAN
(1) Logis, berdasarkan alasan yang nalar
dan ilmiah :
- waktu yang diperlukan untuk
menyesuaikan diri
- upaya ekstra untuk belajar kembali
- situasi yang kurang di inginkan
- kerugian ekonomi yang di timbulkan
- kelayakan teknis
262dadang-solihin.blogspot.com
(2) Psikologis, berdasarkan emosi, sentimen
dan sikap
- khawatir akan sesuatu yang tidak
diketahui
- rendahnya toleransi terhadap
perubahan
- tidak menyukai pimpinan atau
agen perubahan yang lain
- kurangnya kepercayaan terhadap
orang lain
- kebutuhan akan rasa aman
263dadang-solihin.blogspot.com
(3) Sosiologis, berdasarkan kepentingan
dan nilai kelompok
- Persengkokolan politik
- Bertentangan dengan nilai kelompok
- pandangan yang picik
- kepentingan pribadi
- keinginan untuk mempertahankan
persahabatan yang terjalin sekarang
264dadang-solihin.blogspot.com
SUMBER RESISTENSI TERHADAP PENOLAKAN
SUMBER-SUMBER INDIVIDUAL
-Kebiasaan
-Rasa Aman
-Faktor-faktor Ekonomi
-Takut pada hal yang belum diketahui
-Pemrosesan informasi yang selektif
SUMBER-SUMBER ORGANISASIONAL
-Inersia Struktural :
Fokus perubahan yang terbatas
-Inersia Kelompok :
Ancaman terhadap keahlian
Ancaman terhadap relasi kuasa yang sudah mapan
Ancaman terhadap Pengalokasian sumber daya yang
sudah mapan
265dadang-solihin.blogspot.com
PENDEKATAN UNTUK MENGELOLA
PERUBAHAN ORGANISASI
a. Model Tiga Tahap dari Kurt Lewin
b. Delapan Tahap dari Kotller
c. Riset Tindakan
d. Pengembangan Organisasi
266dadang-solihin.blogspot.com
STRES KERJA DAN PENGELOLAANNYA
Stres (stress), suatu kondisi dinamis dimana
seorang individu dihadapkan pada peluang,
tuntutan, keinginan yang tidak pasti dan
penting
Stres tantangan : Stres yang menyertai
tantangan di tempat kerja (memiliki banyak
proyek, tugas,dan tanggungjawab)
Stres Hambatan: Stres yang menghalangi
seseorang mencapai tujuan (birokrasi, politik,
kantor,kebingungan terkait dengan
tanggungjawab) 267dadang-solihin.blogspot.com
SUMBER-SUMBER POTENSI STRES
SUMBER-SUMBER POTENSIAL KONSEKUENSI
1.Faktor Lingkungan:
-ketidakpastian ekonomi
-ketidakpastian politik
-perubahan teknologi
2.Faktor Organisasional :
-Tuntutan tugas
-tuntutan peran
-Tuntutan antarpersonal
3.Faktor Personal :
- Persoalan Keluarga
- Persoalan Ekonomi
- Kepribadian
1.Gejala-gejala Psikologis
- Sakit kepala
- Tekanan darah tinggi
- Sakit jantung
2.Gejala-gejala Psikologis
- Kecemasan
- depresi
- Menurunnya tingkat kepuasan
kerja
3.Gejala-gejala perilaku
- Produktivitas
- Kemangkiran
- Perputaran karyawan
268dadang-solihin.blogspot.com
MENGELOLA STRESS
a. PENDEKATAN INDIVIDUAL
- Penerapan teknik Manajemen waktu
- Penambahan waktu Olah Raga
- pelatihan relaksasi
- perluasan jaringan dukungan sosial
b. PENDEKATAN ORGANISASIONAL
- seleksi personal dan penempatan kerja
- pelatihan
-penetapan tujuan yang realistis
-pendesainan ulang pekerjaan
- meningkatkan keterlibatan karyawan
- perbaikan dalam komunikasi organisasi
- penawaran cuti panjang
- program-program kesejahteraan
269dadang-solihin.blogspot.com
270dadang-solihin.blogspot.com
271dadang-solihin.blogspot.com
272dadang-solihin.blogspot.com
273dadang-solihin.blogspot.com
274dadang-solihin.blogspot.com
275dadang-solihin.blogspot.com
276dadang-solihin.blogspot.com
277dadang-solihin.blogspot.com
278dadang-solihin.blogspot.com
279dadang-solihin.blogspot.com
280dadang-solihin.blogspot.com
Kisi-kisi UAS
Untuk memperoleh nilai yang lebih tinggi, dalam menjawab soal-soal UTS di bawah ini
disarankan untuk melengkapinya dengan penjelasan risbulkonah.
• Bab 11. Komunikasi. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Proses Komunikasi?
Gambarkan melalui delapan bagian utama dari model proses komunikasi.
• Bab 12. Kepemimpinan. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Teori Pertukaran
Pemimpin-Anggota? Gambarkan juga Tampilannya.
• Bab 13. Kekuasan dan Politik. Jelaskan apa bedanya Kekuasaan Paksaan,
Kekuasaan Imbalan, dan Kekuasaan Legitimasi?.
• Bab 14. Konflik dan Negosiasi. Gambarkan dengan jelas Tampilan Proses Konflik
dari Tahap I sampai dengan Tahap V.
• Bab 15 Dasar pada Struktur Organisasi. Gambarkan dengan jelas Tampilan
Struktur Organisasi: Faktor Penentu dan Hasilnya.
• Bab 16. Budaya Organisasi. Gambarkan dan jelaskan Tampilan Komponen-
komponen suatu sikap.
• Bab 17. Kebijakan dan Praktik SDM. Gambarkan dan jelaskan Tampilan Model dari
proses seleksi dalam organisasi.
• Bab 18. Perubahan Organisasional dan Manajemen Stress. Gambarkan dan
jelaskan Tampilan Model Stress.
Selamat belajar 281dadang-solihin.blogspot.com
282dadang-solihin.blogspot.com

Contenu connexe

Tendances

Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT GaramStudi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
siti nurlaeli
 
Definisi manajemen strategik
Definisi  manajemen strategikDefinisi  manajemen strategik
Definisi manajemen strategik
nasruddien
 
Manajemen kepemimpinan
Manajemen kepemimpinanManajemen kepemimpinan
Manajemen kepemimpinan
conesti08com
 
Latihan soal uas pengantar manajemen
Latihan soal uas pengantar manajemenLatihan soal uas pengantar manajemen
Latihan soal uas pengantar manajemen
mochammad rasyiid
 
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasi
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasiPengertian perubahan dan pengembangan organisasi
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasi
andreprathamm
 

Tendances (20)

Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan KeputusanPemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
 
Perilaku kelompok
Perilaku kelompokPerilaku kelompok
Perilaku kelompok
 
Masalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDMMasalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDM
 
Perubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasiPerubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasi
 
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT GaramStudi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
 
Definisi manajemen strategik
Definisi  manajemen strategikDefinisi  manajemen strategik
Definisi manajemen strategik
 
13. lingkungan organisasi
13. lingkungan organisasi13. lingkungan organisasi
13. lingkungan organisasi
 
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOKDASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
 
Budaya Organisasi
Budaya OrganisasiBudaya Organisasi
Budaya Organisasi
 
Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)
Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)
Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)
 
Manajemen kepemimpinan
Manajemen kepemimpinanManajemen kepemimpinan
Manajemen kepemimpinan
 
Robbins 9 _ Desain dan Struktur Organisasi
Robbins 9 _ Desain dan Struktur OrganisasiRobbins 9 _ Desain dan Struktur Organisasi
Robbins 9 _ Desain dan Struktur Organisasi
 
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan DelegasiKekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
 
Makalah Kepribadian dan Nilai-Perilaku Organisasi
Makalah Kepribadian dan Nilai-Perilaku OrganisasiMakalah Kepribadian dan Nilai-Perilaku Organisasi
Makalah Kepribadian dan Nilai-Perilaku Organisasi
 
Latihan soal uas pengantar manajemen
Latihan soal uas pengantar manajemenLatihan soal uas pengantar manajemen
Latihan soal uas pengantar manajemen
 
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
 
Kelompok Kerja dan Komunikasi Dalam Organisasi
Kelompok Kerja dan Komunikasi Dalam OrganisasiKelompok Kerja dan Komunikasi Dalam Organisasi
Kelompok Kerja dan Komunikasi Dalam Organisasi
 
DIMENSI STRUKTUR ORGANISASI
DIMENSI STRUKTUR ORGANISASIDIMENSI STRUKTUR ORGANISASI
DIMENSI STRUKTUR ORGANISASI
 
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasi
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasiPengertian perubahan dan pengembangan organisasi
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasi
 
Pengambilan Keputusan dalam Manajemen - PENGANTAR MANAJEMEN
 Pengambilan Keputusan dalam Manajemen - PENGANTAR MANAJEMEN Pengambilan Keputusan dalam Manajemen - PENGANTAR MANAJEMEN
Pengambilan Keputusan dalam Manajemen - PENGANTAR MANAJEMEN
 

En vedette (8)

Chapter 13 Organizational Behavior - Work Design
Chapter 13 Organizational Behavior - Work DesignChapter 13 Organizational Behavior - Work Design
Chapter 13 Organizational Behavior - Work Design
 
6. week 6 value, attitude & job sat
6. week 6 value, attitude & job sat6. week 6 value, attitude & job sat
6. week 6 value, attitude & job sat
 
Kuliah 6 pembuatan keputusan
Kuliah 6 pembuatan keputusanKuliah 6 pembuatan keputusan
Kuliah 6 pembuatan keputusan
 
tugas perilaku organisasi
tugas perilaku organisasitugas perilaku organisasi
tugas perilaku organisasi
 
Dasar perilaku individu serta persepsi dan pengambilan keputusan individual
Dasar perilaku individu serta persepsi dan pengambilan keputusan individualDasar perilaku individu serta persepsi dan pengambilan keputusan individual
Dasar perilaku individu serta persepsi dan pengambilan keputusan individual
 
4.week 4 perception & decision making
4.week 4 perception & decision making4.week 4 perception & decision making
4.week 4 perception & decision making
 
Perilaku Organisasi, Dasar Perilaku Individu serta Persepsi dan Pengambilan K...
Perilaku Organisasi, Dasar Perilaku Individu serta Persepsi dan Pengambilan K...Perilaku Organisasi, Dasar Perilaku Individu serta Persepsi dan Pengambilan K...
Perilaku Organisasi, Dasar Perilaku Individu serta Persepsi dan Pengambilan K...
 
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUALPERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL
 

Similaire à Perilaku Organisasi Organizational Behavior

1 pendahuluan & dasar perilaku individu
1   pendahuluan & dasar perilaku individu1   pendahuluan & dasar perilaku individu
1 pendahuluan & dasar perilaku individu
Astadi Pangarso
 
Pengurusan organisasi, kepimpinan dan penyeliaan berkesan
Pengurusan organisasi, kepimpinan dan penyeliaan berkesanPengurusan organisasi, kepimpinan dan penyeliaan berkesan
Pengurusan organisasi, kepimpinan dan penyeliaan berkesan
Lee Oi Wah
 
Budaya Organisasi
Budaya Organisasi Budaya Organisasi
Budaya Organisasi
sischayank
 
PERILAKU_ORGANISASI_ppt.ppt
PERILAKU_ORGANISASI_ppt.pptPERILAKU_ORGANISASI_ppt.ppt
PERILAKU_ORGANISASI_ppt.ppt
Lisandri2
 

Similaire à Perilaku Organisasi Organizational Behavior (20)

Budaya kerja organisasi pemda 2014
Budaya kerja organisasi pemda 2014Budaya kerja organisasi pemda 2014
Budaya kerja organisasi pemda 2014
 
HRM - Organizational Culture and Change
HRM - Organizational Culture and ChangeHRM - Organizational Culture and Change
HRM - Organizational Culture and Change
 
KEBUDAYAAN ORGANISASI DAN PERUBAHANNYA
KEBUDAYAAN ORGANISASI DAN PERUBAHANNYAKEBUDAYAAN ORGANISASI DAN PERUBAHANNYA
KEBUDAYAAN ORGANISASI DAN PERUBAHANNYA
 
5. membangun pribadi teladan
5. membangun pribadi teladan5. membangun pribadi teladan
5. membangun pribadi teladan
 
5. membangun pribadi teladan
5. membangun pribadi teladan5. membangun pribadi teladan
5. membangun pribadi teladan
 
1 pendahuluan & dasar perilaku individu
1   pendahuluan & dasar perilaku individu1   pendahuluan & dasar perilaku individu
1 pendahuluan & dasar perilaku individu
 
Budaya organisasi
Budaya organisasiBudaya organisasi
Budaya organisasi
 
Organization culture and change
Organization culture and changeOrganization culture and change
Organization culture and change
 
Workshop pendidikan karakter henmaidi
Workshop pendidikan karakter henmaidiWorkshop pendidikan karakter henmaidi
Workshop pendidikan karakter henmaidi
 
creativity and innovation
creativity and innovationcreativity and innovation
creativity and innovation
 
Pengurusan organisasi, kepimpinan dan penyeliaan berkesan
Pengurusan organisasi, kepimpinan dan penyeliaan berkesanPengurusan organisasi, kepimpinan dan penyeliaan berkesan
Pengurusan organisasi, kepimpinan dan penyeliaan berkesan
 
1 PERTEMUAN DEFINISI PO (1).ppt
1 PERTEMUAN DEFINISI PO (1).ppt1 PERTEMUAN DEFINISI PO (1).ppt
1 PERTEMUAN DEFINISI PO (1).ppt
 
Pengertian Perilaku Organisasi.ppt
Pengertian Perilaku Organisasi.pptPengertian Perilaku Organisasi.ppt
Pengertian Perilaku Organisasi.ppt
 
Kebudayaan organisasi
Kebudayaan organisasiKebudayaan organisasi
Kebudayaan organisasi
 
Budaya, Kreativitas, dan inovasi
Budaya, Kreativitas, dan inovasiBudaya, Kreativitas, dan inovasi
Budaya, Kreativitas, dan inovasi
 
Budaya Organisasi
Budaya Organisasi Budaya Organisasi
Budaya Organisasi
 
Leadership ethics and traits
Leadership ethics and traitsLeadership ethics and traits
Leadership ethics and traits
 
2023 Perilaku Organisasi - PERTEMUAN 1.pptx
2023 Perilaku Organisasi - PERTEMUAN 1.pptx2023 Perilaku Organisasi - PERTEMUAN 1.pptx
2023 Perilaku Organisasi - PERTEMUAN 1.pptx
 
Etika Dan Budaya Organisasi
Etika Dan Budaya OrganisasiEtika Dan Budaya Organisasi
Etika Dan Budaya Organisasi
 
PERILAKU_ORGANISASI_ppt.ppt
PERILAKU_ORGANISASI_ppt.pptPERILAKU_ORGANISASI_ppt.ppt
PERILAKU_ORGANISASI_ppt.ppt
 

Plus de Dadang Solihin

Plus de Dadang Solihin (20)

Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdfPermohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
 
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
 
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
 
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
 
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
 
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
 
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
 
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta TimurStatus Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
 
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
 
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKWThe President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
 
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di IndonesiaLaporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
 
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJDEvaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
 
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023 Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IVROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
 
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction BookROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRAROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
 

Dernier

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Dernier (20)

vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 

Perilaku Organisasi Organizational Behavior

  • 1.
  • 3. NO NAMA NIM NO NAMA NIM 1 Widyah Nirmala Vanyaseshi 2014420910 24 Prista Triyani 2014420015 2 Ika Oktavia 2011420040 25 Feda Sriwijayati 2014420013 3 Rosa Merry 2011420018 26 Khodijah 2014420004 4 Nurul Imaniah J 2014420087 27 Nia Yusniati 2014420075 5 Ni Made Widiani 2014420059 28 Ahmad Irwan 2014420100 6 Siti Aliyah 2014420003 29 Rio Saputra 2014420044 7 Niken Kuntari S 2014420048 30 Dewi Nur Aini 2014430073 8 Ani Iryani 2014420074 31 Aulia Maftukhah 2014420014 9 Sondang Marsinar 2014420072 32 Citra Debora 2014420070 10 Dwi Lestari 2014420046 33 Fandi Achmad 2014420067 11 Fitria Nur Chasanah 2014420002 34 Silvia Tania Octavianna 2014420096 12 Yati 2014420053 35 Letnando Ayomi 2014420016 13 Sisilia Marshelin 2014420068 36 Zainal 2011429001 14 Fitri Yamulyani 2014420071 37 Hafidz Yanis 2014420909 15 Resha Velisya 2014420024 38 Ananda Putra Rasi Bimo 2014420069 16 Cahaya Lestari 2014420036 39 Jepry Marclanta 2014420911 17 Rini 2014420081 40 Resty Christanty 2014420102 18 Rahmawali Mauilidya 2014420009 41 Rohili 2014420903 19 Remia Okti Hartanti 2014420094 42 Samuel Manurung 2014420021 20 Dewi Sartika 20144209918 43 Desika O Hutabarat 2014420093 21 Mentari Megawati 20144209917 44 Eka Mawarsari 2014420066 22 Triyani 2014420099 45 Billy Prastama 2014420066 23 Sari Nurfitryaningsih 2014420006 46 Sarah Fadhilah 2011420035 3 Daftar Mahasiswa Semester I TA Ganjil 2014-2015 FE Jurusan Akuntansi MK Perilaku Organisasi dadang-solihin.blogspot.com
  • 4. Materi Kuliah 1. Apa Itu Perilaku Organisasi 2. Keragaman dalam Organisasi 3. Sikap dan Kepuasan Kerja 4. Emosi & Suasana Hati 5. Kepribadian dan Nilai 6. Persepsi & Pengambil Keputusan Individual 7. Konsep Motivasi 8. Motivasi dari Konsep menjadi Penerapan 9. Dasar dari Perilaku Kelompok 10. Memahami Kerja Team dalam Organisasi dadang-solihin.blogspot.com 4 11. Komunikasi. 12. Kepemimpinan. 13. Kekuasan dan Politik. 14. Konflik dan Negosiasi. 15. Dasar pada Struktur Organisasi. 16. Budaya Organisasi. 17. Kebijakan dan Praktik SDM. 18. Perubahan Organisasional dan Manajemen Stress.
  • 5. SELAMAT DATANG Jakarta, 10 Oktober 2014 APA ITU PERILAKU ORGANISASI…?
  • 6. • RETNO SARI (2014420901) • BILLY PRASTAMA (2014420095) dadang-solihin.blogspot.com 6
  • 7. PENTINGNYA KETERAMPILAN INTERPERSONAL 1. Mendemonstrasikan pentingnya keterampilan interpersonal di tempat kerja. 2. Menjelaskan fungsi, peran dan keterampilan manajer. 3. Mendefinisikan perilaku organisasi. 4. Menunjukkan pentingnya kajian sistematis ke dalam perilaku organisasi 5. Mengidentifikasi disiplin ilmu perilaku utama yang berkontribusi kepada perilaku organisasi. 6. Mendemonstrasikan mengapa sedikit hal mutlak teraplikasi dalam perilaku organisasi. 7. Mengidentifikasi tantangan dan kesempatan yang dimiliki manajer dalam menerapkan konsep perilaku organisasi. 8. Membandingkan tiga level analisis dalam model perilaku organisasi . dadang-solihin.blogspot.com 7
  • 8. Fungsi , Peran, dan Keterampilan seorang manajer 1. FUNGSI MANAJEMEN  Perencanaan  Pengorganisasian  Kepemimpinan  Pengendalian 2. PERAN MANAJEMEN  Interpersonal  Informasional  Memutuskan dadang-solihin.blogspot.com 8
  • 9. 3. KETERAMPILAN MANAJEMEN  Keterampilan Teknis,  Keterampilan Manusia,  Keterampilan Konseptual. dadang-solihin.blogspot.com 9
  • 10. EMPAT AKTIVITAS MANAJERIAL o Manajemen Tradisional o Komunikasi o Manajemen SDM o Jaringan dadang-solihin.blogspot.com 10
  • 11. PENGARUH DISIPLIN ILMU DALAM BIDANG PERILAKU ORGANISASI Ilmu Perilaku KOntribusi Unit Analisis Keluaran dadang-solihin.blogspot.com 11
  • 12. Tantangan & Peluang untuk Perilaku Organisasi  Merespons Tekanan Ekonomi  Merespons Globalisasi  Meningkatkan Penugasan ke Luar Negeri  Bekerja dengan Orang-orang dari Budaya Berbeda  Mengawasi Perpindahan Perkerjaan ke Negara dengan Upah Buruh yang Rendah  Beradaptasi dengan Budaya yang berbeda dan Norma-norma Peraturan  Mengelola Keragaman Tenaga Kerja  Meningkatkan Layanan Pelanggan  Meningkatkan Keterampilan Bermasyarakat  Bekerja dalam Organisasi Jaringan  Meningkatkan Kesejahteraan Pekerja saat Bekerja  Menciptakan Lingkungan Kerja yang Positif  Meningkatkan Perilaku Etis
  • 13. MENGEMBANGKAN MODEL PERILAKU ORGANISASI  MASUKAN (INPUT)  PROSES  KELUARAN (OUTPUT) dadang-solihin.blogspot.com 13
  • 14. KESIMPULAN • Prilaku organisasi merupakan sebuah ilmu terapan yang dibangun atas kontribusi sejumlah disiplin perilaku dan menginvestigasi dampak individu, kelompok, struktur sebuah organisasi juga menerapkan pengetahuan untuk membuat organisasi bekerja dengan lebih efektif. • Maka seorang manajer perlu mengembangkan keterampilan interpersonalnya dalam pekerjaanya untuk meningkatkan potensi kepemimpinan.
  • 16. FANDI ACHMAD & CITRA DEBORA DISUSUN DAN DISAMPAIKAN OLEH: 16dadang-solihin.blogspot.com
  • 17. KERAGAMAN DALAM ORGANISASI Diversity in Organization adalah keragaman/perbedaan di dalam suatu organisasi.perbedaan tersebut yaitu usia, agama, ras, fisik, dan gender. Keragaman dalam organisasi merupakan suatu hal yang sangat penting saat ini. Dengan keragaman, organisasi dapat memperoleh berbagai pandangan, kemampuan, dan berbagai hal untuk mengatasi permasalahan organisasi atau perusahaan, dan dapat juga meningkatkan efektivitas perusahaan. KERAGAMAN DALAM ORGANISASI 17dadang-solihin.blogspot.com
  • 18. TINGKAT-TINGKAT KERAGAMAN • Keragaman Level Permukaan (Surface-level diversity) Perbedaan-perbedaan dalam karakteristik yang mudah dinilai, seperti: jenis kelamin, ras, etnis, umur, atau kecacatan yang tidak selalu merefleksikan cara orang berfikir atau merasa tetapi dapat memunculkan stereotip tertentu • Keragaman Level Dalam (Deep-Level Diversity) Perbedaaan dalam nilai-nilai, kepribadian, dan preferensi kerja yang menjadi lebih penting secara progresif dalam menentukan kesamaan, seiring semakin mengenal orang lain dengan baik 18dadang-solihin.blogspot.com
  • 19. KENDALA PENERIMAAN KERAGAMAN • Prasangka • Kesukuan • Stereotype • Kecenderungan menyalahkan korban • Diskriminasi • Pelecehan seksual 19dadang-solihin.blogspot.com
  • 20. KARAKTERISTIK BIOGRAFIS (BIOGRAPHICAL CHARACTERISTIC) Karakteristik biografi Karakteristik pribadi seperti: umur, jenis kelamin, ras, dan lama bekerja yang bersifat objektif dan mudah diperoleh dari catatan personal. Karakteristik- karakteristik ini merupakan perwakilan dari keragaman level permukaan 20dadang-solihin.blogspot.com
  • 22. UMUR • Dijelaskan secara empiris bahwa umur berpengaruh terhadap bagaimana perilaku seorang individu, termasuk bagaimana kemampuannya untuk bekerja, merespon stimulus yang dilancarkan oleh individu lainnya. Setidaknya ada tiga alasan yang menjadikan umur penting untuk dikaji. - Pertama, adanya persepsi bahwa semakin tua seseorang maka prestasi kerjanya akan semaki merosot karena faktor biologis alamiah. -Kedua, adanya realitas bahwa semua pekerja akan menua. penggantinya. -Ketiga, adanya ketentuan peraturan 22 UMUR • Dijelaskan secara empiris bahwa umur berpengaruh terhadap bagaimana perilaku seorang individu, termasuk bagaimana kemampuannya untuk bekerja, merespon stimulus yang dilancarkan oleh individu lainnya. • Setidaknya ada tiga alasan yang menjadikan umur penting untuk dikaji. - Pertama, adanya persepsi bahwa semakin tua seseorang maka prestasi kerjanya akan semaki merosot karena faktor biologis alamiah. -Kedua, adanya realitas bahwa semua pekerja akan menua. penggantinya. -Ketiga, adanya ketentuan peraturan dadang-solihin.blogspot.com
  • 23. JENIS KELAMIN • Penelitian membuktikan bahwa sebenarnya kinerja pria dan wanita dalam menangani pekerjaan relatif sama. • Keduanya hampir sama konsistensinya dalam memecahkan masalah, keterampilan analitis dorongan kompetitif, motivasi, sosiabilitas, dan kemampuan belajar. • Pendekatan psikologi menyatakan bahwa wanita lebih patuh pada aturan dan otoritas. • Sedangkan pria lebih agresif, sehingga lebih besar kemungkinan mencapai sukses walaupun perbedaan ini terbukti sangat kecil. • Sehingga sebenarnya dalam pemberian kesempatan kerja tidak perlu ada perbedaan karena tidak ada cukup bukti yang membedakan pria dan wanita dalam hal kepuasan kerja. 23dadang-solihin.blogspot.com
  • 24. RAS DAN ETNIS • Ras dan etnis dipelajari karena terkait dengan hasil perekrutan seperti keputusan perekrutan, evaluasi kinerja, gaji, dan diskriminasi tempat kerja 24dadang-solihin.blogspot.com
  • 25. RAS DAN ETNIS • Ras dan etnis dipelajari karena terkait dengan hasil perekrutan seperti keputusan perekrutan, evaluasi kinerja, gaji, dan diskriminasi tempat kerja 25 RAS DAN ETNIS • Ras dan etnis dipelajari karena terkait dengan hasil perekrutan seperti keputusan perekrutan, evaluasi kinerja, gaji, dan diskriminasi tempat kerja dadang-solihin.blogspot.com
  • 26. DISABILITAS • Disabilitas sering menjadi masalahbesar di suatu negara. Penderita disabilitas adalah karakteristik biografis yang paling mudah akan terjadi diskriminasi. Dampak dari disabilitas di dunia pekerjaan adalah pekerja dengan disabilitas akan menerima evaluasi kerja yang lebih tinggi, individu dengan disabilitas cenderung menemukan ekspektasi kinerja yang lebih rendah dan semakin kecil kemungkinan dipekerjakan 26dadang-solihin.blogspot.com
  • 27. DISABILITAS • Disabilitas sering menjadi masalahbesar di suatu negara. Penderita disabilitas adalah karakteristik biografis yang paling mudah akan terjadi diskriminasi. Dampak dari disabilitas di dunia pekerjaan adalah pekerja dengan disabilitas akan menerima evaluasi kerja yang lebih tinggi, individu dengan disabilitas cenderung menemukan ekspektasi kinerja yang lebih rendah dan semakin kecil kemungkinan dipekerjakan 27 DISABILITAS • Disabilitas sering menjadi masalahbesar di suatu negara. Penderita disabilitas adalah karakteristik biografis yang paling mudah akan terjadi diskriminasi. Dampak dari disabilitas di dunia pekerjaan adalah pekerja dengan disabilitas akan menerima evaluasi kerja yang lebih tinggi, individu dengan disabilitas cenderung menemukan ekspektasi kinerja yang lebih rendah dan semakin kecil kemungkinan dipekerjakan dadang-solihin.blogspot.com
  • 28. KARAKTERISTIK BIOGRAFIS LAINNYA Masa Kerja Agama Orientasi Seksual dan Identitas Gender Identitas Budaya 28dadang-solihin.blogspot.com
  • 29. KEMAMPUAN(ABILITY) Kapasitas seorang individu untuk melakukan berbagai macam tugas dalam sebuah pekerjaan  Kemampuan Intelektual (Intellectual ability) kapasitas untuk melakukan aktivitas mental yaitu berfikir, penalaran dan memecahkan masalah  Kemampuan Fisik (Physical Ability) kapasitas untuk melakukan tugas yang menuntut stamina, ketangkasan, kekuatan dan karakteristik- karakteristik yang sama  Peran Disabilitas individu yang memiliki kemampuan berbeda yang dapat dipertimbangkan dalam membuat keputusan perekrutan tidaklah problematis 29dadang-solihin.blogspot.com
  • 30. Mengimplementasikan Strategi Manajeman keragaman Menarik Memilih Mengembangklan Dan mempertahankan pekerja yang beragam 30dadang-solihin.blogspot.com
  • 32. 32 Pertama, mereka mengajarkan manajer mengenai kerangka kerja ilegal bagi peluang pekerjaaan yang sama dan mendorong perlakuan yang adil atas semua orang tanpa memandang karakteristik demografisnya Kedua, mereka mengajarkan manajer bagaimana sebuah tenaga kerja yang beragam akan lebih baik dalam melayani pasar yang beragam dari klien dan pelanggan Ketiga, mereka mempercepat perspektiaktik perkembangan pribadi yang mengeluarkan keahlian dan kemampuan semua pekerja, megakui bagaiman perbedaan perspektif dapat menjadi cara yang bernilai untuk meningkatkan kenerja setiap orang Program keragaman efektif ada 3 komponen yang nyata: Program keragaman efektif dadang-solihin.blogspot.com
  • 34. BY: 1. NI MADE WIDIANI 2. SITI ALIYAH Jakarta, 17 Oktober 2014
  • 35. I . PENGERTIAN SIKAP II. KOMPONEN UTAMA DARI SIKAP III. HUBUNGAN SIKAP DAN PERILAKU IV. SIKAP-SIKAP KERJA YANG UTAMA V. KEPUASAN KERJA VI. MENGUKUR KEPUASAN KERJA VII. DAMPAK PEKERJA YANG PUAS DAN TIDAK PUAS TERHADAP TEMPAT KERJA dadang-solihin.blogspot.com 35
  • 37.  KOMPONEN KOGINITIF : Opini atau Segmen kepercayaan dari suatu sikap dan membentuk tahapan yang lebih penting dari suatu sikap yaitu sebuah perasaan yang dirasakan.  KOMPONEN AFEKTIF: Segmen perasaan dari suatu sikap dan dapat dilihat dari pernyataan atau ungkapan perasaan terhadp apa yang dialami  KOMPONEN PERILAKU : Niat untuk berperilaku dalam cara tertentu terhadap seseorang atau sesuatu dan bisa juga dikatakan sebagai tindakan yang dilakukan setelah mengalami apa yang dirasakan sebelumnya, bisa berupa tindakan positif atau negatif tergantung apa yang di rasakan.dadang-solihin.blogspot.com 37
  • 38. Sikap secara umum berhubungan dengan perilaku Yakni sikap yang dimiliki seorang menentukan apa yang mereka lakukan. Diakhir tahun 1960-an seorang peniliti yaitu LEON FESTINGER berpendapat bahwa sikap mengikuti perilaku. My name is LEON FESTINGER 4. dadang-solihin.blogspot.com 38
  • 39. Disonansi kognitif merupakan sebuah teori dalam psikologi sosial yang membahas mengenai perasaan ketidaknyamanan seorang akibat sikap, pemikiran, dan perilaku yang saling bertentangan dan memotivasi seseorang untuk mengambil langkah demi mengurangi ketidaknyamanan tersebut. Cara mengatasi Disonansi Kognitif: 1. Mengurangi pentingnya keyakinan disonan kita 2. Menambah elemen-elemen baru 3. Menghapus Disonansi dengan cara mengubah persepsi 5. dadang-solihin.blogspot.com 39
  • 40. 1. Kepuasan Kerja Aspek psikologis yang mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya, ia akan merasa puas dengan adanya kesesuaian antara kemampuan, keterampilan dan harapannya dengan pekerjaan yang ia hadapi. 2. Keterlibatan Kerja Keterlibatan kerja berhubungan dengan kepuasan kerja, karena dapat mengukur tingkat dimana orang-orang mengidentifikasi secara psikologi dengan pekerjaannya dengan menganggap kinerja mereka yang dihargai penting untuk nilai diri. 6.dadang-solihin.blogspot.com 40
  • 41. 3. Komitmen Organisasi Model teoretis menyatakan bahwa pekerja yang berkomitmen akan semakin kurang terlibat dalam pengunduran diri, sekalipun Mereka tidak puas, karena memiliki rasa kesetiaan keterikatan terhadap organisasi. 4. Dukungan Organisasi yang dirasakan Pekerja yang kurang dukungan dari organisasi akan cenderung memiliki tingkat perilaku kewargaan organisasi yang tinggi. 5. Keterlibatan Kerja Pekerja yang sangat terlibat memiliki semangat dalam pekerjaannya dan merasakan hubungan yang dalam dengan perusahaannya, sedangkan pekerjayang tidak terlibat keluar secara essensial. dadang-solihin.blogspot.com 41
  • 42. V. KEPUASAN KERJA  Mengukur Kepuasan kerja Ada 2 pendekatan populer, yaitu : 1. Peringkat global tunggal Sebuah respons atas satu pertanyaan, seperti “ Semua hal dipertimbangkan, seberapa Puas Anda dengan pekerjaan anda?” Responden melingkari satu nomor antara 1 dan 5 pada Suatu form skala dari “ sangat puas” sampai “ sangat tidak puas “ 2. Penjumlahan dari aspek-aspek pekerjaan Penjumlahan dari aspek-aspek pekerjaan, lebih canggih, mengidentifikasi elemen-elemen kunci dalam sebuah pekerjaan seperti sifat pekerjaan, pengawasan, gaij sekarang, peluang promosi, dan hubungan dengan rekan kerja. dadang-solihin.blogspot.com 42
  • 43. PERTANYAAN YANG MEMBAHAS SEBAB-SEBAB UTAMA KEPUASAN KERJA 1. “ Seberapa puas orang dalam pekerjaannya?” Dalam menentukan seorang pekerja sudah mendapatkan kepuasan kerjanya atau belum dapat dilihat dari hasil kinerja yang telah dilakukan olehpekerja tersebut. Apabila pekerja tersebut sudah merasa puas dengan apa yang dikerjakannya, akan terlihat rasa bangga terhadap apa yang sudah dikerjakan oleh pekerja tersebut. 2. “ Apa yang memunculkan kepuasan kerja?” Kepuasan kerja dapat dipicu dari pekerjaan yang dilakukan, suasana tempat kerja. Karena walaupun pekerja bekerja ditempat yang bagus, dengan gedung mewah, fasilitas bagus, gaji yang besar tapi tidak bisa menikmati pekerjaan yang dilakukan sehingga menimbulkan ketidakpuasan kerja sama saja. Jadi intinya kepuasan kerja tidak tergantung dari gaji besar atau semacamnya, tetapi melainkan dari suasana kantor, rekan-rekan kantor ataupun pekerjaan yang kita merasa senang pada saat mengerjakan pekerjaan tersebut. 9 dadang-solihin.blogspot.com 43
  • 44. DAMPAK PEKERJA YANG TIDAK PUAS TERHADAP TEMPAT KERJA 1. KELUAR Ketidakpuasan yang diungkapkan melalui perilaku yang mengarah pada meninggalkan organisasi 2. SUARA Ketidakpuasan yang diungkapkan melalui percobaan untuk memperbaiki kondisi secara aktif dan konstruktif. 3. LOYALITAS Ketidakpuasan yang diungkapkan melalui secara pasif menunggu kondisi-kondisi itu membaik. 4. PENGABAIAN Ketidakpuasan yang diungkapkan dengan membiarkan kondisi memburuk. 10. dadang-solihin.blogspot.com 44
  • 45. 1. KEPUASAN KERJA DAN KINERJA Sebagaimana kesimpulan beberapa studi, pekerja yang bahagia lebih mungkin merupakan pekerja yang produktif. Saat kita mengumpulkan data kepuasan dan produktivitas untuk organisasi dengan lebih banyak pekerja yang lebih puas cenderung lebih efektif dibandingkan organisasi yang lebih sedikit. 2. KEPUASAN KERJA DAN OCB ( Organizational Citizenship Behavior ) Kepuasan kerja seharusnya menjadi penentu utama dari perilaku kewargaan organisasional pekerja yang dibahas dalam bab 1. Pekerja yang puas seharusnya akan kelihatan berbicara positif mengenai organisasinya, membantu yang lain, atau mungkin mereka ingin membalas pengalaman positifnya. Konsisten dengan pemikiran ini, bukti menyatakan bahwa kepuasan kerja berkorelasi moderat dengan OCB. HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DENGAN BEBERAPA HAL 11. dadang-solihin.blogspot.com 45
  • 46. 3. KEPUASAN KERJA DAN KEPUASAN PELANGGAN Manajer organisasi terutama dalam bidang jasa harus lebih peduli untuk menyenangkan pelanggan tersebut. Karena pekerja dalam bidang jasa sering berinteraksi dan bertemu dengan pelanggan. Jadi Pekerja yang merasa puas dalam pekerjaannya bisa meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan. 4. KEPUASAN KERJA DAN ABSEN Pekerja yang tidak puas lebih cenderung meninggalkan pekerjaannya,tetapi ada faktor yang lain yang memengaruhi hubungan itu. Seperti jumlah cuti yang diberikan oleh atasan terasa kurang oleh pegawai. Saat sejumlah pekerjaan tersedia para pekerja yang tidak puas memiliki tingkat absen yang tinggi tetapi ada sedikit mereka memiliki tingkat absen yang sama (rendah). 12. dadang-solihin.blogspot.com 46
  • 47. 5. KEPUASAN KERJA DAN PERPUTARAN KERJA Hubungan antara kepuasan kerja dan perputaran kerja lebih kuat dibandingkan antara kepuasan dan absen. Karena hubungan kepuasan dan perputaran juga dipengaruhi oleh alternative prospek kerja. 6. KEPUASAN KERJA DAN PENYIMPANGAN DITEMPAT KERJA Para peniliti berpendapat bahwa perilaku yang tidak diinginkan organisasi, adalah indikator sebuah sindrom yang luas disebut perilaku menyimpang ditempat kerja. 7. MANAJER SERING TIDAK PAHAM Dengan bukti yang baru kita tinjau, seharusnya tidak mengejutkan bahwa kepuasan kerja dapat memengaruhi hasil akhir. Manajer sering tidak memahami arti pentingnya kepuasan pekerja bagi pekerja tersebut. Untuk mengetahui hasil tersebut manajer dapat melakukan survey teratur untuk mengurangi kesenjangan antara apa yang dipikirkan manajer mengenai apa yang dirasakan pekerja dan apa yang sesungguhnya mereka rasakan. Ini dapat memengaruhi hasil akhir dalam lokasi lisensi kecil sebagaimana di perusahaan besar. dadang-solihin.blogspot.com 47
  • 49. EMOTION & MOOD Organizational Behavior ANYA Presented by : SILVIA DITA Universitas Darma Persada 17 – Oktober – 2014
  • 50. What is the difference? Mood Emotion Affect 50dadang-solihin.blogspot.com
  • 52. Basic Mood Affect • Positif affect • Negatif affect Offset Positify 52dadang-solihin.blogspot.com
  • 54. The Source of Emotion & Mood Personality Time Weekdays or weekend? Weather Stress Social Activities Sleep Sport Age Sex 54dadang-solihin.blogspot.com
  • 55. Emotional Labor Emotional Dissonance Felt Emotional Displayed Emotional Surface Acting Deep Acting 55dadang-solihin.blogspot.com
  • 56. Affective event theory Pekerja Bereaksi Secara Emosional Kinerja & Kepuasan 56dadang-solihin.blogspot.com
  • 57. Emotional Intelligence Kemampuan seseorang untuk menilai emosi dalam diri dan orang lain Memahami makna emosi – emosi Mengatur emosi seseorang secara teratur 57dadang-solihin.blogspot.com
  • 58. Case of Emotional Intelligence • Daya tarik intuitif • EI memprediksi kriteria yg berarti • EI berdasarkan biologi • Daya tarik intuitif • EI memprediksi kriteria yg berarti • EI berdasarkan biologi Kasus yg Sesuai • Definisi EI yg berbeda - beda • EI tidak dapat diukur • EI adalah kepribadian dengan label yg berbeda • Definisi EI yg berbeda - beda • EI tidak dapat diukur • EI adalah kepribadian dengan label yg berbeda Kasus yg Bertentangan 58dadang-solihin.blogspot.com
  • 60. The Application of Emotion & Mood in Organizational Behavior Recruitment Decision Making Creativity Motivation Leadership 60dadang-solihin.blogspot.com
  • 61. The Application of Emotion & Mood in Organizational Behavior Negotiation Customer Service Working Behavior Deviation in Work Safety & Accident at Work 61dadang-solihin.blogspot.com
  • 62. What should the manager must do to affect the mood of workers? Spread the positive atmosfer Give Appreciate Caring 62dadang-solihin.blogspot.com
  • 64. • JEPRY MARCLANTA • NIKEN KUNTARI SETYAWATI • NURUL IMANIAH JUWITANINGSIH Jakarta, 24 Oktober 2014
  • 65. KEPRIBADIAN & KULTUR Pengertian Kepribadian Faktor Penentu Kepribadian Sifat-Sifat Kepribadiaan Pengaruh Kepribadiaan ke Organisasi Kepribadiaan Dan Kultur Nasional Pengertian Dan Pentingnya Nilai Nilai – Nilai Lintas Kultur Kepribadian Dan Nilai di Tempat Kerja Kepribadiaan Dan Nilai KEPRIBADIAN LINTAS KULTURNILAI ENDPENENTU SIFAT PENGARUH KEPRIBADIAN DAN NILAI TEMPAT KERJA
  • 66. PT. PLN (Persero) Disjaya & Tanggerang Area Menteng Kepribadiaan 1 2 Menurut Gordon Allort Organisasi dinamis dalam sistem psikofisiologis individu yang menentukan caranya untuk menyesuaikan diri secara unik terhadap lingkungan  Menurut Theodore R Newcomb Organisasi sikap-sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar terhadap perilaku. KEPRIBADIAN NILAI KEPRIBADIAN DAN KULTUR LINTAS KULTUR ENDPENENTU SIFAT PENGARUH KEPRIBADIAN NILAI TEMPAT KERJA
  • 67. PT. PLN (Persero) Disjaya & Tanggerang Area Menteng FAKTOR Faktor Genetis  Ukuran Wajah, Fisik dll Heredity (Keturunan) PENGARU HKEPRIBADIAN NILAIKEPRIBADIAN & KULTUR LINTAS KULTUR ENDPENENTU SIFAT KEPRIBADIAN & NILAI TEMPAT KERJA Enviroment (Lingkungan) Heredity (Keturunan) Kebudayaan dimana dibesarkan Situasi dimana berada PENENTU KEPRIBADIAN
  • 68. PT. PLN (Persero) Disjaya & Tanggerang Area Menteng SIFAT – SIFAT KEPRIBADIAN KEPRIBADIAN NILAIKEPRIBADIAN & KULTUR LINTAS KULTUR ENDPENENTU SIFAT PENGARUH KEPRIBADIAN & NILAI TEMPAT KERJA MYERS BIG FIVE
  • 69. PT. PLN (Persero) Disjaya & Tanggerang Area Menteng PENGARUH KEPRIBADIAN ORGANISASI KEPRIBADIAN NILAIKEPRIBADIAN & KULTUR LINTAS KULTUR ENDPENENTU SIFAT PENGARUH KEPRIBADIAN KULTUR TEMPAT KERJA
  • 70. PT. PLN (Persero) Disjaya & Tanggerang Area Menteng KEPRIBADIAN DAN KULTUR NASIONAL Kepribadiaan Tipe A Lokus KendaliFaktor Kepribadian dalam Model Lima Besar lebih baik mencakup serangkaian Kultural. KEPRIBADIAN KULTUR KEPRIBADIAN NILAI LINTAS KULTUR ENDPENENTU SIFAT PENGARUH KEPRIBADIAN & NILAI TEMPAT KERJA
  • 71. PT. PLN (Persero) Disjaya & Tanggerang Area Menteng NILAI DAN PENTINGNYA PENGARUH NILAI LINTAS KULTUR ENDKEPRIBADIAN PENENTU SIFAT KEPRIBADIAN & NILAI TEMPAT KERJA NILAI Mencerminkan keyakinan-keyakinan dasar bahwa bentuk khusus perilaku atau bentuk akhir keberadaan secara pribadi atau sosial lebih diplih dibandingkan dengan bentuk perilaku atau bentuk akhir  Nilai Terminal  Nilai Instrumental  Nilai Kontemporer ( Antar Kebudayaan) Nilai sangat penting untuk mempelajari perilaku organisasi karena nilai menjadi dasar untuk memahami sikap dan motivasi karena nilai mempengaruhi persepsi kita.
  • 72. PT. PLN (Persero) Disjaya & Tanggerang Area Menteng NILAI LINTAS KULTUR Kerangka Hofstede PENGARU H MENU NILAI KEPRIBADIAN & KULTUR JENIS LINTAS KULTUR END KEPRIBADI AN PENENTU SIFAT NILAI LINTAS KULTUR Kerangka Globe
  • 73. PT. PLN (Persero) Disjaya & Tanggerang Area Menteng HUBUNGAN KEPRIBADIAN DAN NILAI DI TEMPAT KERJA KESESUAIAN INDIVIDU - PEKERJAAN KESESUAIAN INDIVIDU - ORGANISASI memadukan persyaratan pekerjaan dengan karakteristik kepribadian Memadukan kepribadian karyawan dengan keseluruhan kultur organisasi dengan mengesampingkan karakteristik pekerjaan.
  • 74. PT. PLN (Persero) Disjaya & Tanggerang Area Menteng SEKIAN & Terima Kasih EXITQUESTION
  • 75. 75 Kelompok 6 : PERSEPSI & PENGAMBIL KEPUTUSAN INDIVIDUAL 1. Fitri Yamulyani ( 2014420071 ) 2. Sisilia Marshelin ( 2014420068 ) 3. Mentari Megawati ( 2014420917 ) A k u n t a n s i 2 0 1 4 U N I V E R S I T A S D A R M A P E R S A D A Jum’at , 24 Oktober 2014 dadang-solihin.blogspot.com
  • 76. 76 PERSEPSI sebuah proses individu mengorganisasikan dan menginterpretasikan kesan sensoris untuk memberikan pengertian pada lingkungannya. ( Robbins & Judge ) Jum’at , 24 Oktober 2014 dadang-solihin.blogspot.com
  • 77. 77 Faktor-faktor yang mempengaruhi : PERSEPSI Faktor Pelaku Faktor Target Faktor Situasi • Sikap • Motif • Kepentingan • Pengalaman • Pengharapan • Hal Baru • Gerakan • Bunyi • Ukuran • Latar Belakang • Kedekatan • Kesamaan • Waktu • Tempat Kerja • Keadaan Sosial Jum’at , 24 Oktober 2014 dadang-solihin.blogspot.com
  • 78. 78 Teori Hubungan ( Attribution Theory ) • Usaha ketika individu-individu mengamati perilaku untuk menentukan apakah hal ini disebabkan secara internal atau eksternal. Jum’at , 24 Oktober 2014 dadang-solihin.blogspot.com
  • 79. 79 Teori Hubungan ( Attribution Theory ) • Kesalahan Hubungan Fundamental (Fundamental Attribution Error) Kecenderungan untuk merendahkan faktor-faktor pengaruh ekseternal, dan meninggikan faktor-faktor pengaruh internal. • Bias Pemikiran Diri Sendiri (Self-Serving Bias) Kecenderungan bagi individu untuk menghubungkan keberhasilan mereka dengan faktor internal, sementara menyalahkan faktor eksternal jika terjadi kegagalan. Jum’at , 24 Oktober 2014 dadang-solihin.blogspot.com
  • 80. 80 • Persepsi Selektif ( Selective Perception ) Menginterpretasikan secara selektif apa yang dilihat seseorang berdasarkan minat, latar belakang, pengalaman, dan sikap seseorang. • Efek Halo ( Halo Effect ) Membuat sebuah gambaran umum tentang seorang individu berdasarkan sebuah karakteristik. • Efek-Efek Kontras ( Contrast Effects ) Evaluasi tentang karakteristik-karakteristik seseorang yang dipengaruhi oleh perbandingan-perbandingan dengan orang lain yang baru ditemui, yang mendapat nilai lebih tinggi atau lebih rendah untuk karakteristik-karakteristik yang sama. Jalan Pintas yang Sering Digunakan dalam Menilai Individu Lain Jum’at , 24 Oktober 2014 dadang-solihin.blogspot.com
  • 81. 81 Jalan Pintas yang Sering Digunakan dalam Menilai Individu Lain •Proyeksi ( Projection ) Menghubungkan karakteristik-karakteristik diri sendiri dengan individu lain. •Pembentukan Stereotip ( Stereotyping ) Menilai seseorang berdasarkan persepsi tentang kelompok dimana orang tersebut tergabung. Jum’at , 24 Oktober 2014 dadang-solihin.blogspot.com
  • 82. 82 Jalan Pintas Persepsi Secara Umum Persepsi Selektif Efek Halo Efek Kontras Stereotip seperti juri. dia pasti lebih selektif dalam memilih antara satu dengan yang lain dan memiliki persepsi yang berbeda Ketika kita melihat seseorang dan kita sering untuk bertemu, pasti kita lebih tahu karakteristik orang tersebut ketika kita melakuakn interview. yang mewawancarai akan membandingkan seorang dengan orang lain. ketika kita melihat seorang anggota kelompok dari skeumpulan orang nakal, pasti kita akan membuat persepsi tersendiri . Jum’at , 24 Oktober 2014 dadang-solihin.blogspot.com
  • 83. 83 Jalan Pintas yang Sering Digunakan dalam Menilai Individu Lain Jum’at , 24 Oktober 2014 dadang-solihin.blogspot.com
  • 84. 84 Jalan Pintas yang Sering Digunakan dalam Menilai Individu Lain Berbagai Aplikasi Khusus dalam Organisasi : •Wawancara Pekerjaan •Harapan Kinerja •Evaluasi Kinerja •Pembentukan Profil Jum’at , 24 Oktober 2014 dadang-solihin.blogspot.com
  • 85. 85 Hubungan Antara Persepsi dan Pengambilan Keputusan Individual Jum’at , 24 Oktober 2014 •Keputusan adalah pilihan-pilihan yang dibuat dari dua alternatif atau lebih. •Masalah adalah ketidaksesuaian antara perkara saat ini dan keadaan yang diinginkan. •Pembuatan keputusan muncul sebagai reaksi atas sebuah masalah. •Setiap keputusan membutuhkan interpretasi dan evaluasi informasi. Persepsi setiap pengambil keputusan tentu akan berbeda. •Interpretasian ini bersifat individual sehingga keputusan yang dihasilkan juga akan berbeda satu dengan yang lain. dadang-solihin.blogspot.com
  • 86. 86 Bagaimana Seharusnya Keputusan Dibuat ?? Jum’at , 24 Oktober 2014 Membuat Keputusan Yang RASIONAL 1. Mendefinisikan Masalah 2. Mengidentifikasikan Kriteria Keputusan 3. Menimbang Kriteria tsb 4. Mengembangkan Alternatif 5. Mengevaluasi 6. Memilih dadang-solihin.blogspot.com
  • 87. 87 Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi Jum’at , 24 Oktober 2014 •Masalah Ketidaksesuaian antara perkara saat ini dan keadaan yang diinginkan. •Model Rasional ( Rational Decision – Making Model ) Sebuah model pembuatan keputusan yang mendeskripsikan bagaimana individu seharusnya berperilaku untuk memaksimalkan beberapa hasil. •Rasional Membuat pilihan-pilihan yang konsisten dan memaksimalkan nilai dalam batasan-batasan tertentu. •Rasionalitas yang Dibatasi ( Bounded Rationality ) Membuat keputusan dengan membuat berbagai model sederhana yang menggali fitur dasar dari masalah tanpa mendapatkan semua kerumitannya. •Intuisi ( Intuitive Decision Making ) Proses bawah sadar yang berasal dari pengalaman yang telah disaring. dadang-solihin.blogspot.com
  • 88. 88Jum’at , 24 Oktober 2014 Refractive Errors Overconfide nce Bias Anchoring Bias Confirmation Effects Availability Bias Representative Bias Escalation of Commitment Randomness Error Risk Aversion Hindsight Bias dadang-solihin.blogspot.com
  • 89. 89 Beberapa Cara Mengurangi Bias dan Kesalahan Jum’at , 24 Oktober 2014 • Fokus Pada Tujuan • Cari Informasi yang melemahkan keyakinan Anda • Jangan berusaha mengartika peristiwa yang tidak disengaja • Perbanyak Pilihan dadang-solihin.blogspot.com
  • 90. 90 Pengaruh dalam Pengambilan Keputusan Jum’at , 24 Oktober 2014  Perbedaan Individu dan Batasan Organisasi PERBEDAAN Gender Cultural Differences Mental Ability Personality dadang-solihin.blogspot.com
  • 91. 91 Batasan-batasan Organisasi Jum’at , 24 Oktober 2014 • Evaluasi Kinerja Dalam membantu keputusan, para manajer sangat dipengaruhi oleh kriteria- kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi mereka. • Sistem Penghargaan Sistem penghargaan organisasi mempengaruhi para pembuat keputusan dengan cara menyatakan mereka pilihan-pilihan yang lebih baik menurut hasil pribadi. • Peraturan Formal Peraturan-peraturan formal menentukan berbagai keputusan individu ketika organisasi menstandarisasi perilaku mereka. • Batasan Waktu yang Ditentukan oleh Sistem Organisasi menentukan batas waktu untuk berbagai keputusan. • Peristiwa Historis Keputusan-keputusan di masa lalu terus membayangi pilihan yang ada pada saat ini. dadang-solihin.blogspot.com
  • 92. 92 Bagaimana Mengenai Etika dalam Pengambilan Keputusan ?? Jum’at , 24 Oktober 2014 Kriteria Keputusan Etis Utilitarianisme Whistle- Blower Etika Perilaku dadang-solihin.blogspot.com
  • 93. 93  Tiga Kriteria Keputusan Etis Jum’at , 24 Oktober 2014  Utilitarianisme Sebuah Sistem dimana Keputusan-keputusan dibuat untuk memberikan yang terbaik dalam jumlah terbanyak.  Whistle-Blower Individu yang melaporkan praktik-praktik tidak etis yang dilakukan pemberi kerjanya kepada pihak luar.  Etika Perilaku Menganalisis bagaimana orang sebenarnya berperilaku ketika dikonfrontasikan dengan dilema etis dadang-solihin.blogspot.com
  • 94. 94Jum’at , 24 Oktober 2014 Kreativitas, Pengambilan Keputusan Kreatif, dan Inovasi dalam Organisasi Definisi : Kemampuan untuk menghasilkan ide-ide inovatif dan berguna  Tiga Komponen Kreatifitas  Keahlian  Ketrampilan  Motivasi Tugas  Model Tiga Tahap dari Kreativitas Three stage model of creativity : Proposisi bahwa kreativitas melibatkan tiga tahapan, yaitu sebab, perilaku kreatif, dan inovasi dadang-solihin.blogspot.com
  • 95. 95Jum’at , 24 Oktober 2014 Penyebab Perilaku Kreatif Potensi Kreatif Lingkungan Kreatif Perilaku Kreatif Formulasi masalah Pengumpulan Informasi Pemunculan Ide-ide Evaluasi Ide Penyebab Perilaku Kreatif Potensi Kreatif Lingkungan Kreatif Model Tiga Tahap Kreativitas dalam Organisasi dadang-solihin.blogspot.com
  • 96. 96Jum’at , 24 Oktober 2014  Perilaku Kreatif Formulasi Masalah : Tahapan Perilaku kreatif yang melibatkan identifikasi masalah atau peluang yang membutuhkan sebuah solusi yang belum diketahui. Pengumpulan Informasi : Tahapan Perilaku kreatif Ketika solusi- solusi yang mungkin atas suatu masalah diinkubasikan dalam pikiran individu. Pemunculan ide-ide : Proses perilaku kreatif yang melibatkan pengembangan solusi-solusi yg mungkin atas sebuah masalah dari informasi dan pengetahuan yang relevan. Evaluasi ide : Proses perilaku kreatif yang melibatkan evaluasi solusi-solusi potensial untuk mengidentifikasi yang terbaik. dadang-solihin.blogspot.com
  • 97. 97Jum’at , 24 Oktober 2014  Penyebab Perilaku Kreatif Potensi Kreatif Lingk. Kreatif Seseorang yg bekerja disebuah toko penyewaan video, dan ia membangun ensiklopedia pengetahuan film. Mahasiswa yang belajar di luar negeri lebih kreatif dari mahasiswa lokal. dadang-solihin.blogspot.com
  • 98. 98Jum’at , 24 Oktober 2014  Keluaran dari Kreatif ( Inovasi ) dadang-solihin.blogspot.com
  • 99. 99 Thank You Fitri Yamulyani 2014420071 Sisilia Marshelin 2014420068 Mentari Megawati 2014420917 ??? dadang-solihin.blogspot.com
  • 100. CONCEPT OF MOTIVATION Jakarta, 31 Oktober 2014
  • 101. 1.Cahaya (2014420036) 2.Eka mawarsari (2014420066) 3. Resty Christanti (2014420102) 101dadang-solihin.blogspot.com
  • 102. Kompentensi Dasar  7.1 Definisi Motivasi  7.2 Teori – Teori Awal Mengenai Motivasi  7.3 Teori Kontemporer Mengenai Motivasi  7.4 Pengintegrasikan Teori – Teori Motivasi Kontemporer dadang-solihin.blogspot.com 102
  • 103. 7.1 What Is The Motivation??? dadang-solihin.blogspot.com 103
  • 104. Beberapa Definisi Motivasi Definisi 1: Motivasi adalah proses pengembangan dan pengarahan perilaku atau kelompok itu menghasilkan keluaran (output) yang diharapkan, sesuai dengan sasaran atau tujuan yg ingin dicapai organisasi (Ensiklopedi Manajemen, Ekonomi dan Bisnis) dadang-solihin.blogspot.com 104
  • 106. 106 7.2 Teori – Teori Awal Mengenai Motivasi dadang-solihin.blogspot.com
  • 107. 1. Hierarchy of Needs (maslow) 107dadang-solihin.blogspot.com
  • 108. 2. Teori X Dan Teori Y Teori X Asumsi bahwa para pekerja tidak suka bekerja, malas, tidak menyukai tanggung jawab , dan harus di paksa untuk mengerjakan Teori Y Asumsi bahwa para pekerja suka bekerja, kreatif, mencari tanggung jawab dan dapatmenyodorkan diri dalam melakukan pekerjaannya. 108dadang-solihin.blogspot.com
  • 109. 3. Teori Dua Faktor (Two Factor Theory) Suatu teori yang mengaitkan faktor – fakttor intrinsik dengan kepuasan kerjadan menghubungkan faktor ekstrensik dengan ketidakpuasan kerja. 109dadang-solihin.blogspot.com
  • 110. 4. Teori Kebutuhan McClelland a. Kebutuhhan akan pencapaian (Needs for achievent ) nAch b. Kebutuhan akan kekuasan (needs for power) nPow c. Kebuthan akan afliansi (needs for affiliation) nAff 110dadang-solihin.blogspot.com
  • 111. 7.3 Teori – Teori Kontemporer Mengenai Motivasi 111dadang-solihin.blogspot.com
  • 112. Teori Pennentuan Nasib Sendiri (Self – Determination Theory) Teori motivasi yang memusatkan perhatian pada pengaruh yang menguntungkan dari motivasi secara intrinsik dan pengaruh yang merugikan bagi motivasi secara ekstrinsik dadang-solihin.blogspot.com 112
  • 113. Keterlibatan Pada Pekerjaan (Job Engagement)  Investasi atas fisik, kognitif, dan energi emosional pekerja ke dalam kinerrja dadang-solihin.blogspot.com 113
  • 114. Teori Penetapan TUJUAN (Goal – Setting Theory) Suatu teori yang mengatakan bahwa tujuan yang spesifik dan sulit, dengan umpan balik, akan mengarahkan pada kinerja yang lebih tnggi. Pencapaian TUJUAN berarti mengembangkan keseimbangan dalam diri seseorang atau individu. 114dadang-solihin.blogspot.com
  • 115. Semua memulai dari KEYAKINAN dalam Pikirannya Teori Efikasi Diri (Self – Efficacy Theory) Suatu kenyakinan individu bahwa dia mampu untuk melaksanakan tugas dadang-solihin.blogspot.com 115
  • 116. Teori Penguatan (Reinforcement Theory)  Suatu teori yang mengatakan bahwa perilaku merupakan fungsi dari konsekuensinya. dadang-solihin.blogspot.com 116
  • 117. Teory Keadilan (Equity Theory) Suatu teori yang menyatakan bahwa perbandingan individual mengenai input dan dan hasil pekerjaan mereka berespons untuk menghilangkan ketiadak adilan dadang-solihin.blogspot.com 117
  • 118. Model Keadilan Organisasi 118 Keadilan distriutif Definisi: keadilan pada hasilyang di terima Keadilan prosedural Definisi: merasakan keadiilan ddari proses yang di gunakan untuk menentukan hasil Keadilan interaksional Definisi : derajat penerimaan yang salah satunya di perlakukan dengan rasa hormat dan mertabat Kedilan organisasi Definisi: keseluruhan persepsi mengnai appa yang adil di dalam tempat kerja dadang-solihin.blogspot.com
  • 119. Teori Ekspektasi Teori yang menyatakan bahwa kekuatan kecendrungan kita untuk bertindak dengan cara tertentu tergantung pada kekuatan ekspentasi terhadap hasil dari itu dan ketertarikan individu kepada hasil tersebut. dadang-solihin.blogspot.com 119
  • 120. Teori Ekspentasi Upanya individu Imbalan organisasi Kerja individu Tujuan pribadi1 2 3 Keterangan 1. Hubungan upanya – kinerja 2. Hubungan kerja – imbalan 3. Hubungan imbalan – tujuan pribadi dadang-solihin.blogspot.com 120
  • 121. 7.4 Mengintegrasikan Teori – Teori Motivasi Kontemporer 121 Upanya Individu Kinerja Individu Imbalan Organisasi Tujuan Pribadi Peluang Kemampuan Kriteria Evaluasi Kerja Sistem Evaluasi Atas Kinerja Secara Objektif Penguatan Kebutuhan Yangdominan TUJUAN MENGARAHKAN PERILAKU Perbandingan keadilan Desain pekerjaan Tinggi nAch dadang-solihin.blogspot.com
  • 122. 1. Penegasan Diri 2. Ubah Cara Pandang 3. Keluar Dari Tempurung 4. Tentukan Kuota Ide 5. Ganti Kebiasaan 6. Beri Otak Makan 7. Catatan Ide 8. Tidak Kiat-kiat Untuk Membuat Anda Jauh Lebih Inovativ dadang-solihin.blogspot.com 122
  • 123. REFERENSI: 1. Robbins Stephen P dan Timothy A. 2015. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat. 2. www. Geogle .com dadang-solihin.blogspot.com 123
  • 125. • Nia Yusniati • Fitria Nur Chasanah Jakarta, 31 Oktober 2014 dadang-solihin.blogspot.com 125
  • 126. Terbagi atas 3: 2,Keterlibatan Pekerja (Employee Involvement) 3.Menggunakan imbalan untuk memotivasi para pekerja Using a reward to motivate the employee 1.Memahami model pekerjaan dengan karakteristik pekerjaan (Undertsanding a job model with job characteristic) dadang-solihin.blogspot.com 126
  • 127. 1.Memahami model pekerjaan dengan karakteristik pekerjaan Undertsanding a job model with job characteristic A.Model Karakteristik pekerjaan Job Characteristic Model Umpan balik Feedback Kemandirian Autonomy Signifikasi tugas Task significance Identitas tugas Task Identity Keahlian yang bervariasi Skill Variety dadang-solihin.blogspot.com 127
  • 128. 1.Memahami model pekerjaan dengan karakteristik pekerjaan Undertsanding a job model with job characteristic B.Bagaimana pekerjaan dapat di desain ulang How the work can be re-designed Rotasi Pekerjaan Job Rotation Pengayaan Pekerjaan Job Enrichment dadang-solihin.blogspot.com 128
  • 129. 1. Memahami model pekerjaan dengan karakteristik pekerjaan Undertsanding a job model with job characteristic C. Desain Pekerjaan Relasional Relational Job Design dadang-solihin.blogspot.com 129
  • 130. 1. Memahami model pekerjaan dengan karakteristik pekerjaan Undertsanding a job model with job characteristic D.Alternatif Pengaturan kerja alternative work arrangements Pembagian kerja Job sharing Bekerja jarak Jauh Telecommuting Waktu Yang fleksibel Flextime dadang-solihin.blogspot.com 130
  • 131. 1.MEMAHAMI MODEL PEKERJAAN DENGAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN UNDERTSANDING A JOB MODEL WITH JOB CHARACTERISTIC E.Konteks sosial dan fisik dari kerja social and physical context of work dadang-solihin.blogspot.com 131
  • 132. 2.Keterlibatan Pekerjaan Employee Involvement A.Contoh-Contoh Program keterlibatan Pekerja Examples Workers Involvement Program B.Menghubungkan Program Keterlibatan pekerja dengan teori motivasi Worker involvement program connects with the theory of motivation 1.Managemen partisipativ Participative Management 2.Partisipasi Representatif Representative Participation dadang-solihin.blogspot.com 132
  • 133. 3.Menggunakan imbalan untuk memotivasi para pekerja Using a reward to motivate the employee C.Manfaat yang fleksibel, mengembangkan suatu paket manfaat Flexsible benefits,develop a package of benefits D.IMBALAN INTRISTIK,PROGRAM PENGHARGAAN PEKERJA IN- TRINSIC REWARDS , EMPLOYEE AWARDS PROGRAM A.Apa yang di gunakan untuk menggaji & menciptakan suatu struktur gaji What used to hire and create a salary structure B.Bagaimana menggajinya, memberikan imbalan kepada para pekerja melalui program pembayaran gaji yang bervariabel How to salary. provides benefits to its employees through a variable pay program dadang-solihin.blogspot.com 133
  • 134. B.Bagaimana menggajinya, memberikan imbalan kepada para pekerja melalui program pembayaran gaji yang bervariabel How to salary. provides benefits to its employees through a variable pay program Rencana pembayaran gaji berdasarakan hasil kerja Piece-rate pay plan Pembayaran gaji berdasarkan prestasi Merit-based pay plan Bonus Bonus Pembayaran gaji sesuai keahlian Skill-based pay Rencana pembagian laba Profit-sharing pay Pembagian keuntungan Gain sharing Evaluasi variabel gaji Evaluation of variable salary Rencana kepemilikan saham kerja Employee stock owner-ship plan[ESOP] dadang-solihin.blogspot.com 134
  • 136. Ani Iryani Khodijah Sondang M Jakarta, 7 November 2014 dadang-solihin.blogspot.com 136
  • 137. tb PENGERTIAN KELOMPOK Menurut Achmad S. Ruky, Kelompok adalah sejumlah orang yang berhubungan (berinteraksi) antara satu dan yang lainnya, yang secara psikologis sadar akan kehadiran yang lain dan yang menganggap diri mereka sebagai suatu kelompok. Menurut Muzafer Sherif, Kelompok adalah kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih individu yang telah mengadakan interaksi sosial yang cukup intensif dan teratur, sehingga di antara individu itu sudah terdapat pembagian tugas, struktur dan norma-norma tertentu. dadang-solihin.blogspot.com 137
  • 138. Macam-macam Kelompok Sosial 1. Kelompok Kekerabatan 2. Kelompok utama dan kelompok sekunder 3. Kelompok formal dan kelompok informal dadang-solihin.blogspot.com 138
  • 140. Peran tindakan yang layak dari seorang anggota dalam suatu posisi terhadap posisi lain yang berhubungan untuk melaksanakan hak hak dan kewajibannya. Peran seseorang didalam tempat bekerja terkadang menciptakan “Role differentiation “ dadang-solihin.blogspot.com 140
  • 141. Type peran Benne dan Sheats (dalam Forsyth, 1983) membagi peran atas: • Task role • Sociemotional role • Individual role Tipe konflik dalam peran beberapa tipe konflik peran : • Role ambiguity • Role conflict • Role conflict group performance dadang-solihin.blogspot.com 141
  • 142. Norma menurut Johnson dan Johnson menyatakan bahwa norma sebagai keyakinan umum dalam kelompok mengenai perilaku, sikap serta persepsi yang sesuai. Norma sebagai elemen dasar dalam struktur kelompok sebagai arahan dan motivasi,, pengatur interaksi sosial, serta membuat tanggapan orang lain tersebut dapat diprediksi dan bermakna Dalam lingkungan bekerja sangat diperlukan kepatuhan dan harus menjauhi sikap menyimpang dalam bekerja dadang-solihin.blogspot.com 142
  • 143. STATUS tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial. Sedangkan kedudukan sosial (social status) artinya tempat seseorang secara umum dalam masyarakatnya sehubungan dengan orang lain, dalam arti lingkungan pergaulannya, prestisenya, dan hak-hak serta kewajiban-kewajibannya. dadang-solihin.blogspot.com 143
  • 144. >>>> • Kekuasaan seseorang yg dimiliki atas orang lain >>>> • Kemampuan seseorang atas kontribusi bagi tujuan kelompok >>>> • Karakteristik pribadi individu Teori kateristik status dadang-solihin.blogspot.com 144
  • 145. Besaran atau Kemalasan sosial Menurut Reber & Reber (2010) kecenderungan individu mereduksi upaya yang mereka lakukan terhadap sejumlah tugas ketika bekerja bersama dengan orang lain. Social Loafing terjadi karena motivasi yang hilang akibat dari proses evaluasi dan eliminasi mengenai kontribusi anggota dalam kelompok dadang-solihin.blogspot.com 145
  • 146. Cara menghilangkan kemalasan 1. Intropeksi diri dan keinginan kuat untuk berubah 2. Bangkit, bergerak dan cari Motivasi untuk terus bangkit. 3. Ciptakan tujuan dan target hidup 4. Benahi hati 5. Ciptakan kegiatan baru 6. Perbanyak doa dan bersyukur dadang-solihin.blogspot.com 146
  • 147. Kekompakan bekerja sama secara teratur dan rapi, bersatu padu dalam menghadapi suatu pekerjaan yang biasanya ditandai adanya saling ketergantungan dan tingkat solidaritas dan perasaan positif yang ada dalam diri seseorang terhadap kelompoknya. dadang-solihin.blogspot.com 147
  • 148. Latihan menciptakan kekompakan 1. Komunikasi, meliputi kelancaran komunikasi, tepat dan akurat menyampaikan informasi, dan saling terbuka 2. Respek satu sama lain, meliputi memahami kebutuhan dan mendengarkan pendapat pihak lain, memberikan feedback konstruktif, serta member apresiasi 3. Kesiapan menerima tantangan, juga kegigihan dan ketekunan dalam bekerja 4. Kerja sama, meliputi kemampuan memahami pentingnya komitmen, kepercayaan, penyelesaian masalah bersama, kejelasan tujuan, memberi dukungan dan motivasi, serta mengakui kesuksesan 5. Kepemimpinan, baik memimpin orang lain, tim, maupun memimpin diri sendiri. dadang-solihin.blogspot.com 148
  • 149. keragaman Sejauh mana kelompok memiliki persamaan dan perbedaan yg terjadi di dalam kelompok. dadang-solihin.blogspot.com 149
  • 150. Pengambilan keputusan suatu hal yang sangat penting bagi individu maupun organisasi. Mengambil keputusan kadang-kadang mudah tetapi lebih sering sulit sekali. Kemudahan atau kesulitan mengambil keputusan tergantung pada banyaknya alternatif yang tersedia. Semakin banyak alternatif yang tersedia, kita akan semakin sulit dalam mengambil keputusan. dadang-solihin.blogspot.com 150
  • 153. Memahami Kerja Team dalam Organisasi Samuel ( 2014420021 ) Aulia Maftukhah (2014420014) Jakarta, 7 November 2014
  • 154. Apakah yang dimaksud dengan Tim? Tim adalah suatu unit yang terdiri atas dua orang atau lebih yang berinteraksi dan mengoordinasi kerja mereka untuk tujuan tertentu
  • 155. Mengapa Memiliki Tim Menjadi Sangat Populer? Di karekan suatu perusahaan ingin bersaing dengan lebih efektif dan efisien dan sebagai cara untuk mengetahui talenta karyawan. Tim yang lebih fleksibel dan responsif terhadap perubahan kejadian daripada departemen yang tradisional atau bentuk lain dari pengkelompokan dari bersifat permanen dadang-solihin.blogspot.com 155
  • 156. Perbedaan Antara kelompok Dengan tim dadang-solihin.blogspot.com 156
  • 157. Perbandingan Antara Kelompok dan Tim dadang-solihin.blogspot.com 157
  • 158. Perbedaan Konsep Tim kerja dan Kelompok Kerja Tim kerja • Kelompok dan Tim adalah dua konsep berbeda. Kelompok atau group didefinisikan sebagai dua atau lebih individu yang saling bergantung dan bekerjasama, yang secara bersama berupaya mencapai tujuan. Kelompok kerja (work group) adalah kelompok yang para anggotanya saling berinteraksi terutama untuk saling berbagi informasi untuk membuat keputusan guna membantu satu sama lain dalam wilayah kewenangannya masing-masing. Kelompok kerja • Kelompok kerja tidak memiliki kebutuhan ataupun kesempatan untuk terlibat di dalam kerja kolektif yang memerlukan upaya gabungan dari seluruh anggota tim. Akibatnya, kinerja mereka sekadar kumpulan kontribusi parsial dari seluruh individu anggota kelompok. Tidak ada sinergi positif yang menciptakan tingkat kinerja keseluruhan yang lebih besar ketimbang totalitas input yang mereka berikan. Sementara itu, Tim Kerjamengembangkan sinergi positif melalui upaya yang terkoordinasi. Upaya individual mereka menghasilkan suatu tingkat kinerja yang lebih besar ketimbang totalitas input para individunya. dadang-solihin.blogspot.com 158
  • 159. 3. Tipe –Tipe Tim dadang-solihin.blogspot.com 159
  • 160. Tim Pemecahan Masalah Tim ini terdiri dari 5 – 12 karyawan dari departemen yang sama yang bertemu selama beberapa jam setiap minngu untuk membahas cara – cara untuk meningkatkan kualitas , efisiensi , dan lingkungan kerja Dalam tim jenis ini, para anggota saling berbagi gagasan dan menawarkan saran seputar proses dan metode kerja seperti apa yang perlu dilakukan agar produktivitas dapat ditingkatkan. Jarangkali tim-tim ini diberikan otoritas untuk secara unilateral(sendirinya) menerapkan saran mereka ke dalam tindakan. Satu hal yang dikenal sebagai bentuk Tim Problem-Solving adalah Lingkaran Kualitas. Ini merupakan tim kerja terdiri atas gabungan 8 hingga 10 pekerja dan supervisor yang saling berbagi gagasan wilayah kewenangan dan bertemu secara teratur guna mendiskusikan masalah kualitas pekerjaan mereka, menyelidiki sebab-sebab masalah, dan merekomendasikan penyelesaian. Tim ini terdiri dari 5 – 12 karyawan dari departemen yang sama yang bertemu selama beberapa jam setiap minngu untuk membahas cara – cara untuk meningkatkan kualitas , efisiensi , dan lingkungan kerja Dalam tim jenis ini, para anggota saling berbagi gagasan dan menawarkan saran seputar proses dan metode kerja seperti apa yang perlu dilakukan agar produktivitas dapat ditingkatkan. Jarangkali tim-tim ini diberikan otoritas untuk secara unilateral(sendirinya) menerapkan saran mereka ke dalam tindakan. Satu hal yang dikenal sebagai bentuk Tim Problem-Solving adalah Lingkaran Kualitas. Ini merupakan tim kerja terdiri atas gabungan 8 hingga 10 pekerja dan supervisor yang saling berbagi gagasan wilayah kewenangan dan bertemu secara teratur guna mendiskusikan masalah kualitas pekerjaan mereka, menyelidiki sebab-sebab masalah, dan merekomendasikan penyelesaian. dadang-solihin.blogspot.com 160
  • 161. Tim Kerja Yang Di kelola Sendiri Tim Work Self-Managed umumnya terdiri atas 10 hingga 15 orang yang mengambil alih tanggung jawab dari para supervisor. Tanggung jawab ini termasuk kendali menyeluruh atas kecelakaan kerja, penentuan penilaian pekerjaan, pemecahan masalah organisasi, dan pilihan prosedur-prosedur pemeriksaan yang dilakukan secara kolektif. Tim ini bahkan memilih sendiri anggotanya. General Motors,Coors Brewing, PepsiCO, Hewlett- Packard, Honeywell, M&M/Mars, dan Aetna Lifesebagai contoh sejumlah nama perusahaan populer yang telah mengimplementasikan konsep tim self-managed work. Perkiraan menyebut sekitar 30% pekerja Amerika Serikat menggunakan bentuk tim, dan diantara firma-firma besar, jumlah tersebut mendekati angka 50%. dadang-solihin.blogspot.com 161
  • 162. Tim Fungsional • karyawan dari level hierarki yang kira – kira sama , tetapi dari area kerja yang berbeda yang datang bersama –sama untuk menyelesaikan suatu tugas. • Tim Fungsional silang merupakan suatu sarana efektif yang memungkinkan orang-orang dari area yang beragam di dalam atau bahkan di dalam organisasi untuk saling bertukar informasi , mengembangkan gagasan baru , memecahkan permasalahan , dan mengoordinasikan proyek-proyek yang rumit , tentu saja tim fungsional saling tidak bertujuan untuk mengelola , dan tahap awal perkembangan tim fungsional sering kali lama bagaimana anggota dan karyawan akan mempelajari keragaman dan kerumitan dan memerlukan waktu untuk membangun kepercayaan dan kerja tim. dadang-solihin.blogspot.com 162
  • 163. Tim Virtual • TIM VIRTUAL – Tim-tim yang telah dibahas melakukan pertemuan face-to-face. Tim Virtual menggunakan teknologi komputer guna menghubungkan orang-orang yang terpisah secara fisik guna mencapai sasaran bersama.Teknik tersebut memungkinkan orang saling bekerjasama lewat metode online, kendati mereka dipisahkan yuridiksi negara bahkan benua. • Tim Virtual dapat melakukan lebih banyak hal ketimbang tim-tim lainnya, terutama dalam hal berbagi informasi, pembuatan keputusan, dan perampungan pekerjaan. Mereka terdiri atas para anggota dari organisasi yang sama ataupun hubungan anggota organ dengan para pekerja dari organisasi lain semisal supplier ataupun partner perusahaan. • Terdapat 3 faktor utama yang membedakan Tim Virtual dengan tim-tim lain yang face-to- face, yaitu : (1) Ketiadaan komunikasi lisan-fisik; (2) terbatasnya konteks sosial, dan (3) kemampuan mengatasi masalah waktu dan hambatan tempat. Dalam komunikasiface-to- face, orang menggunakan paraverbal seperti nada suara, intonasi, dan volume suara serta nonverbal seperti gerak mata, roman muka, gerak tangan, dan bahasa tubuh lainnya. Keduanya semakin menjelaskan komunikasi, tetapi kini hal-hal tersebut nihil di dalam Tim Virtual. Tim Virtual menderita kekuarangan laporan sosial yang manusiawi akibat interaksi langsung yang kecil diantara para anggotanyadadang-solihin.blogspot.com 163
  • 164. Tim Sistem Multitim Suatu pengumpulan dua atau lebih tim yang saling bergantung yang berbagi tujuan dari atasan dan tim ini terdiri dari banyak tim. dadang-solihin.blogspot.com 164
  • 165. Menciptakan Tim-tim yang Efektif Hal – hal yang membuat efektifnya tim Konteks: 1. Sumber daya yang memadai 2. kepemimpinan dan struktur 3. evaluasi kinerja dan sistem pemberian imbalan Komposisi: 1. Kemampuan dari para anggota. 2. Kepribadian 3. mengalokasikan aturan 4. Keragaman 5. Besaran tim 6. Fleksibilitas anggota 7. Pilihan Anggota Proses: 1. Tujuan Umum 2. Tujuan Spesifik 3. Keberhasilah tim 4. Level Konflik 5. Kemalasan Sosial dadang-solihin.blogspot.com 165
  • 166. Mengubah Individu menjadi tim Merekrut para pemain tim ( Seleksi ) Pelatihan Penghargaan dadang-solihin.blogspot.com 166
  • 167. Merekrut Para Pemain Tim ( Seleksi ) Harus dapat di perkirakan bahwa hanya ada beberapa di antara kita yang mau menjadi pemain tim. Hal yang harus di lakukan manejer untuk menemukan Pemain tim adalah : 1. Membuat mereka menjadi pemain tim 2. Memindahkan individu tersebut keunit lain di dalam organisasi tersebut. dadang-solihin.blogspot.com 167
  • 168. Pelatihan • Memberikan pelatihan kepada si calon pemain tim dan memberikan ajaran- ajaran tentang tim tersebut. dadang-solihin.blogspot.com 168
  • 169. Pemberian Imbalan atau Penghargaan Macam pemberian imbalan atau penghargaan dapat berupa promosi, penambahan gaji, pemberian bonus dan lain sebagainya. Penghargaan diberikan kepada para individu atau tim kerja saat mereka dapat menyelesaikan konflik dalam suatu tim, dan menguasai keterampilan yang baru yang mereka butuhkan Pemberian Imbalan atau Penghargaan dadang-solihin.blogspot.com 169
  • 170. Cara mengetahui apakah pekerjaan Individu menjadi jauh lebih baik untuk dilakukan dalam tim. Untuk mengetahui apakah pekerjaan individu dapat menjadi jauh lebih baik jika dilakukan dalam tim dapat dilakukan dengan beberapa tes. Pertama  cari tahu apakah pekerjaan tersebut lebih baik jika dilakukan oleh lebih dari satu orang. Kedua  cari tahu apakah pekerjaan akan menciptakan tujuan yang umum atau menetapkan tujuan bagi orang-orang dalam kelompok yang lebih banyak daripada tujuan individu secara keseluruhan. Ketiga  cari tahu apakah para anggota kelompok saling bergantung atau tidak. dadang-solihin.blogspot.com 170
  • 172. Kisi-kisi UTS Untuk memperoleh nilai yang lebih tinggi, dalam menjawab soal-soal UTS di bawah ini disarankan untuk melengkapinya dengan penjelasan risbulkonah. • Bab 1. Model Perilaku Organisasi. Jelaskan Model Input-Proses-Output perilaku organisasi dasar. • Bab 2. Keragaman dalam Organisasi. Jelaskan dimensi kemampuan intelektual dan sembilan kemampuan fisik dasar dalam suatu organisasi. • Bab 3. Sikap dan Kepuasan Kerja. Sikap adalah pernyataan evaluatif –baik menyenangkan maupun tidak menyenangkan—mengenai obyek, orang, atau peristiwa. Jelaskan tiga komponen utama dari sikap, yang mencakup kognitif, afektif, dan perilaku. • Bab 4. Emosi dan Suasana Hati. Gambarkan struktur suasana hati berdasarkan Afeksi positif dan negatif. • Bab 5 Kepribadian dan Nilai. Dark Triad. Para peneliti menemukan tiga sifat yang tidak diinginkan dalam organisasi, yaitu machiavellianisme, narsisme dan psikopat. Jelaskan ketiga sifat ini dan pengaruhnya terhadap organisasi. • Bab 6. Persepsi dan Pengambilan Keputusan Individu. Jelaskan apa saja yg menjadi bias dan kesalahan umum dalam pengambilan keputusan. • Bab 7. Konsep Motivasi. Motivasi adalah proses yang menjelaskan mengenai kekuatan, arah, dan ketekunan seseorang dalam upaya untuk mencapai tujuan. Dari beberapa teori awal untuk menjelaskan motivasi, kita mengenal Teori Hierarki Kebutuhan dari Abraham Maslow. Jelaskan dengan lengkap, Teori Maslow yang mencakup lima kebutuhan manusia tersebut. • Bab 8. Motivasi: Dari Konsep Menjadi Penerapan. Jelaskan bagaimana perusahaan memberikan imbalan kepada para pekerja melalui program pembayaran gaji yang bervariabel. • Bab 9. Dasar dari Perilaku Kelompok. Jelaskan tahapan apa saja yang harus dilakukan dalam pengembangan kelompok. • Bab 10. Memahami Kerja Tim. Jelaskan kedudukan dan tugas sembilan peranan kunci dalam tim. Selamat belajar dadang-solihin.blogspot.com 172
  • 173. Komunikasi Disusun oleh :  Yati (2014420053)  Dwi Lestari (2014420046)  Dewi Sartika (2014420918) dadang-solihin.blogspot.com173
  • 180. dadang-solihin.blogspot.com180 Pemprosesan Pesan Komunikasi Aturan dalam menentukan tipe pemprosesanAturan dalam menentukan tipe pemprosesan Tingkat Ketertarikan Pengetahuan Sebelumnya Kepribadian Karakteristik Pesan
  • 182. Created by: Dewi Nur A. 2014420073 A. Irwan 2014420100 Rio S. 2014420044
  • 183. ACARA DIMULAI… Silent Coy ! ! dadang-solihin.blogspot.com 183
  • 184. Main Menu Kepemimpinan Autentik Definisi Teori Sifat Teori – Teori Perilaku Teori Kontingensi Teori Pertukaran Pemimpin- Anggota Kepemimpinan Karismatik & Transformasional Tantangan Membangun Kepemimpinan 184dadang-solihin.blogspot.com
  • 185. Kepemimpinan (Leadership) Kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok menuju pencapaian sebuah visi atau tujuan yang ditetapkan. 185dadang-solihin.blogspot.com
  • 186. Teori Sifat  Teori – teori yang mempertimbangkan kualitas & karakteristik personel yang mendiferensiasikan para pemimpin dari yang bukan pemimpin. PEMIMPIN BUKAN PEMIMPIN (ANGGOTA)= 186dadang-solihin.blogspot.com
  • 187. Teori – Teori Perilaku PEMIMPIN BUKAN PEMIMPIN (ANGGOTA) Melatih Menjadi PEMIMPIN KeramahanMemprakarsai Struktur Sebagai struktur atau sarana kepada para pekerja untuk mempertahankan kualitas kerja demi tercapainya tujuan pekerjaan. Sebagai sarana menjalin hubungan dengan pekerja dan timbul rasa saling percaya, menghormati gagasan dan menghargai perasaan pekerja. Studi Ohio State 187dadang-solihin.blogspot.com
  • 188. Teori Pertukaran Pemimpin – Anggota  Mendukung penciptaan pemimpin di dalam kelompok dan di luar. Effect Bawahan di dalam kelompok Peringkat Kinerja Perputaran Pekerja Kepuasan Kerja Tinggi Rendah Tinggi 188dadang-solihin.blogspot.com
  • 189. Teori Kontingensi 1. Model Fiedler = Kinerja kelompok efektif bergantung pada kecocokan gaya pemimpin dan situasi kendali pada pemimpin. 2. Kepemimpinan Situsional = Teori yang menitikberatkan pada pengikutnya. 3. Jalur – Tujuan = Pemimpin membantu tujuan para pekerja dan mengarahkan mereka untuk mencapai keseluruhan tujuan organisasi. 4. Pemimpin – Partisipasi = Aturan untuk menentukan bentuk dan jumlah pengambilan keputusan seara partisipatif dalam situasi yang berbeda. 189dadang-solihin.blogspot.com
  • 190. Kepemimpinan Karismatik & Transformasional  Kepemimpinan Karismatik: Para pengikut membuat atribut kepahlawanan atau kemampuan dalam kepemimpinan yang luar biasa ketika mereka mengamati perilaku perilaku tertentu.  Kepemimpinan Transformasional: Para pemimpin menginspirasi pengikutnya untuk melampaui kepentingan mereka sendiri dan berkemampuan untuk memiliki pengaruh yang dalam dan luar biasa terhadap para pengikutnya. 190dadang-solihin.blogspot.com
  • 191. Kepemimpinan Yang Autentik  Para pemimpin yang mengetahui siapa mereka, apa yang mereka yakini dan nilai, serta bertindak berdasarkan nilai tersebut secara terus terang dan terbuka. Kepemimpina Yang Autentik Etika Kepercayaan 191dadang-solihin.blogspot.com
  • 192. Tantangan Dalam Membangun Pemimpin  Kepemimpinan Sebagai Sebuah Atribut  Subtitusi dan Menetralisasi Kepemimpinan  Kepemipinan Secara Online 192dadang-solihin.blogspot.com
  • 194.
  • 195. KEKUASAAN •Kemampuan seseorang / kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang / sekelompok lain sedemikian rupa , sehingga tingkah laku itu menjadi sesuai dengan keinginan dan tujuan dari yang mempunyai kekuasaan itu. KEPEMIMPINAN •Latihan atau proses yang mempengaruhi atau memberi contoh dari pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. dadang-solihin.blogspot.com 195
  • 197. Kekuasaan Formal Kekuasaan Paksaan Kekuasaan Imbalan Kekuasaan Legitimasi Kekuasaan Pribadi Kekuasaan Karena Keahlian Kekuasaan Acuan dadang-solihin.blogspot.com 197
  • 198. Kebergantungan akan meningkat ketika sumber daya yang anda kendalikan : dadang-solihin.blogspot.com 198
  • 200. Sebuah tahapan dimana untuk membentuk atau membangun posisi-posisi kekuasaan didalam masyarakat yang berguna sebagai pengambil keputusan yang terkait dengan kondisi masyarakat. dadang-solihin.blogspot.com 200
  • 202. Pengawasan diri sendiri yang tinggi Tempat kendali secara internal Kepribadian mach yang tinggi Investasi organisional Alternatif pekerjaan yang dipandang Ekspetasi atau keberhasilan dadang-solihin.blogspot.com 202
  • 203. Realokasi sumber daya Peluang promosi Kepercayaan yang rendah Peranan yang tidak jelas Pengambilan keputusan demokratis Tekanan kinerja yang tinggi Para manajer & senior mementingkan diri sendiri dadang-solihin.blogspot.com 203
  • 204. Etika tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik & buruk yang dapat ditentukan oleh akal dadang-solihin.blogspot.com 204
  • 206. KONFLIK & NEGOSIASI Program Studi Akuntansi - Fakultas Ekonomi Universitas Darma Persada Prepared By : 1. Rahmawati M. (2014420009) 2. Rini (2014420081) 3. Triyani (2014420099)
  • 207. DEFINISI KONFLIK Program Studi Akuntansi - Fakultas Ekonomi Universitas Darma Persada Menurut Stephen P. Robbins, konflik adalah suatu proses yang dimulai bila satu pihak merasakan bahwa pihak lain telah mempengaruhi secara negatif atau akan segera mempengaruhi secara negatif. Pandangan Tradisional ( The Traditional View) Pandangan Hubungan Manusia (The Human Relation View) Pandangan Interaksionis (The Interactionist View) - Stephen P. Robbins
  • 208. JENIS KONFLIK Program Studi Akuntansi - Fakultas Ekonomi Universitas Darma Persada Konflik antara atau dalam peran Konflik antara kelompok-kelompok sosial Konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir Konflik antar satuan nasional Konflik antar antar atau tidak antar agama Konflik antar politik Konflik individu dengan kelompok - Ralf Dahrendorf
  • 209. AKIBAT KONFLIK Program Studi Akuntansi - Fakultas Ekonomi Universitas Darma Persada √ Meningkatkan solidaritas sesama anggotakelompok yang mengalami konflik dengan kelompok lain √ Keretakan hubungan antar kelompok yang bertikai √ Perubahan kepribadian pada individu √ Kerusakan harta benda dan hilangnya jiwa manusia √ Dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat dalam konflik
  • 210. PROSES KONFLIK Program Studi Akuntansi - Fakultas Ekonomi Universitas Darma Persada • Komunikasi • Struktur • Variabel Pribadi Konflik yang dipersepsikan Konflik yang dirasakan • Bersaing • Kerjasama • Kompromi • Menghindari • Mengakomodasi Konflik terbuka Perilaku pihak Reaksi orang lain Kinerja kelompok meningkat Kinerja kelompok menurun Tahap I Oposisi atau Ketidakcocokan Potensial Tahap V Hasil Tahap III Maksud Penanganan Konflik Tahap II Kognisi Dan Personalisasi Tahap IV Perilaku
  • 211. D Program Studi Akuntansi - Fakultas Ekonomi Universitas Darma Persada Menurut Stephen P. Robbins, negosiasi adalah sebuah proses dimana dua pihak atau lebih melakukan pertukaran barang atau jasa dan berupaya untuk menyepakati nilai tukarnya.
  • 212. STRATEGI NEGOSIASI Program Studi Akuntansi - Fakultas Ekonomi Universitas Darma Persada Negosiasi Menang-Menang Negosiasi Menang-Kalah Negosiasi Kalah-Kalah
  • 213. PROSES NEGOSIASI Program Studi Akuntansi - Fakultas Ekonomi Universitas Darma Persada Persiapan dan Perencanan Penentuan Aturan Dasar Klarifikasi dan Justifikasi Penutupan dan Implementasi
  • 214. NEGOSIASI PIHAK KETIGA Program Studi Akuntansi - Fakultas Ekonomi Universitas Darma Persada 1. Mediasi 3. Konsiliasi 2. Arbitrase 4. Konsultasi
  • 215. ANY QUESTION ? Program Studi Akuntansi - Fakultas Ekonomi Universitas Darma Persada
  • 217. ANANDA PUTRA RASI BIMO HAFIDZ YANIS SARI NURFITRYANINGSIH dadang-solihin.blogspot.com 217
  • 218. PERILAKU ORGANISASI STUDI YANG MEMPELAJARI DAMPAK PERORANGAN, KELOMPOK, DAN STRUKTUR PADA PERILAKU DALAM ORGANISASI DENGAN TUJUAN MENGAPLIKASIKAN PENGETAHUAN TENTANG ORGANISASI UNTUK MEMPERBAIKI EFEKTIFITAS ORGANISASI. dadang-solihin.blogspot.com 218
  • 219. DEFINISI STRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI STRUKTUR ORGANISASI • PENGATURAN PEKERJAAN SECARA FORMAL DALAM ORGANISASI DESAIN ORGANISASI • SUATU PROSES YANG MELIBATKAN KEPUTUSAN TENTANG ENAM KOMPONEN PENTING :  WORK SPECIALIZATION  DEPARTMENTALIZATION  CHAIN OF COMMAND  SPAN OF CONTROL  CENTRALIZATION AND DECENTRALIZATION  FORMALIZATION dadang-solihin.blogspot.com 219
  • 226. PILIHAN DESAIN ORGANISASI BARU  STRUKTUR TIM (TEAM STRUCTURE) • TIM SEBAGAI PIRANTI PUSAT UNTUK MENGKOORDINASIKAN KEGIATAN KERJA.  ORGANISASI VIRTUAL (VIRTUAL) • ORGANISASI INTI YANG KECIL YANG MENGGUNAKAN SUMBER LUAR UNTUK FUNGSI-FUNGSI BISNIS • UTAMA.  ORGANISASI TANPA TAPAL BATAS (BOUNDARYLESS) • MENGUSAHAKAN PENGHAPUSAN RANTAI KOMANDO MEMPUNYAI RENTANG KENDALI YANG TIDAK TERBATAS DAN • MENGGANTIKAN DEPARTEMEN DENGAN TIM YANG DIBERI KUASA.  ORGANISASI FEMINIM • BERCIRIKAN PERLAKUAN TERHADAP INDIVIDU, NON OPORTUNISME, KARIR YANG DIDEFINISIKAN LEWAT LAYANAN • KEPADA ORANG LAIN, KOMITMEN KEPADA PERKEMBANGAN KARYAWAN. dadang-solihin.blogspot.com 226
  • 227. PERBEDAAN ANTAR STRUKTUR ORGANISASI • STRATEGI • UKURAN • TEKNOLOGI ORGANISASI • LINGKUNGAN dadang-solihin.blogspot.com 227
  • 230. 230 BUDAYA ORGANISASI Definisi Budaya Organisasi Proses Tebentuknya Budaya Organisasi Asal muasal Budaya Organisasi Mempertahnkan Suatu Budaya Hidup Fungsi Budaya Organisasi Budaya sebagai Sebuah Kewajiban dadang-solihin.blogspot.com
  • 231. Budaya Organisasi berbagai arti yang dilakukan oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi dengan organisasi lainnya. 7 karakteristik utama yang dapat menangkap intisari dari budaya organisasi adalah sebagai berikut : 231 Definisi Budaya Organisasi Orientasi Pada Hasil Orientasi Pada Orang Memperhatikan Detail Inovasi dan pengambilan resiko Orientasi Pada Tim Keagresifan Stabilitas X dadang-solihin.blogspot.com
  • 232. 232 1.Inovasi Dan Pengambilan Resiko Adalah Tingkat para Pekerja didorong untuk menjadi inovatif dan mengambil resiko dadang-solihin.blogspot.com
  • 233. 233 2. Memperhatikan Detail Adalah Tingkat para pekerja diharapkan untuk menunjukkan presisi, analisis, dan memperhatikan detail dadang-solihin.blogspot.com
  • 234. 234 3. Orientasi Pada Hasil Adalah Tingkat Manajemen menitikberatkan pada perolehan atau hasil dan bukan pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapainya. dadang-solihin.blogspot.com
  • 235. 235 4. Orientasi Pada Orang Adalah Tingkat pengambilan keputusan oleh manajemen dengan mempertimbangkan efek dari hasil terhadap orang-orang di dalam organisasi. dadang-solihin.blogspot.com
  • 236. 236 5. Orientasi Pada Tim Adalah Tingkat aktivitas kerja diorganisir dalam tim daripada individu dadang-solihin.blogspot.com
  • 237. 237 6. Keagresifan Adalah Tingkat orang-orang menjadi agresif dan kompetitif dan bukannya santai. dadang-solihin.blogspot.com
  • 238. 238 7. Stabilitas Adalah Tingkat aktivitas organisasional menekankan pada mempertahankan status quo yang kontras dengan pertumbuhan dadang-solihin.blogspot.com
  • 240. Menururt Kotter dan Haskett proses pembentukan budaya organisasi, sebagai berikut:  Manager Puncak Tindakan-tindakan manager puncak akan membentuk iklim dalam organisasi tersebut, sehingga peranan manager puncak sangatlah besar dalam penerimaan atau penolakan suatu budaya organisasi.  Perilaku Organisasi Menyangkut bagaimana proses penerimaan tindakan manager puncak oleh para anggotanya. Hasil Dengan adanya tindakan-tindakan tersebut akan muncul suatu kebiasaan yang menunjukan bagaimana budaya organisasi tersebut berada.  Budaya Kebiasaan-kebiasaan yang muncul tersebut akan memunculkan adanya suatu nilai-nilai yang ada dalam organisasi yang juga akan mempengaruhi prose pencapaian tujuan organiasasi. 240 x dadang-solihin.blogspot.com
  • 241.  Ingvar Kamprad, pendiri IKEA. Sumber dari budaya organisasi yang tumbuh di IKEA adalah pendirinya.  Kebiasaan, tradisi, dan cara umum dalam melakukan segala sesuatu yang ada di sebuah organisasi saat ini merupakan hasil atau akibat dari yang telah dilakukan sebelumnya dan seberapa besar kesuksesan yang telah diraihnya di masa lalu. Hal ini mengarah pada sumber tertinggi budaya sebuah organisasi para pendirinya. Secara tradisional, pendiri organisasi memiliki pengaruh besar terhadap budaya awal organisasi tersebut. Pendiri organisasi tidak memiliki kendala karena kebiasaan atau ideologi sebelumnya. 241 Asal Muasal Budaya Organisasi dadang-solihin.blogspot.com
  • 242.  . Ukuran kecil yang biasanya mencirikan organisasi baru lebih jauh memudahkan pendiri memaksakan visi mereka pada seluruh anggota organisasi.Proses penyiptaan budaya terjadi dalam tiga cara. Pertama, pendiri hanya merekrut dan mempertahankan karyawan yang sepikiran dan seperasaan dengan mereka.  Kedua, pendiri melakukan indoktrinasi dan menyosialisasikan cara pikir dan berperilakunya kepada karyawan.  Terakhir, perilaku pendiri sendiri bertindak sebagai model peran yang mendorong karyawan untuk mengidentifikasi diri dan, dengan demikian, menginternalisasi keyakinan, nilai.dan asumsi pendiri tersebut.  Apabila organisasi mencapai kesuksesan, visi pendiri lalu dipandang sebagai faktor penentu utama keberhasilan itu. Di titik ini, seluruh kepribadian para pendiri jadi melekat dalam budaya organisasi. 242 x dadang-solihin.blogspot.com
  • 243. Menurut Robbins (1996 : 294), fungsi budaya organisasi sebagai berikut : a. Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang lain. b. Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi. c. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri individual seseorang. 243 Fungsi Budaya Organisasi dadang-solihin.blogspot.com
  • 244. d. Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan. e. Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan. 244 X dadang-solihin.blogspot.com
  • 245.  Budaya dapan mendorong komitmen organisasional dan meningkatkan konsistensi perilaku pekerja, karena menguraikan hal-hal dilakukan dan mana yang penting. 245 Budaya Sebagai Sebuah Kewajiban X dadang-solihin.blogspot.com
  • 246.  Ketika suatu budaya telah berada pada posisinya, maka praktik di dalam organisasi mempertahankannya dengan memberikan kepada para pekerja suatu rangkaian pengalaman yang sama.  Tiga paksaan ini ini berperan dalam bagian yang sangat pentting dalam mempertahankan suatu budaya :  Praktik Pemilihan  Tindakan dari Manajemen Puncak  Metode sosialisasi 246 Mempertahankan Suatu Buadaya Hidup dadang-solihin.blogspot.com
  • 247.  Pemilihan  Tujuan secara eksplisit dari proses pemilihan adalah untuk mengidentifikasi dan merekrut para individu dengan pengetahuan, keahlian, dan kemampuan untuk bekerja dengan berhasil.  Manajemen Puncak  Tindakan dari manajemen puncak juga memiliki dampak utama terhadap budaya organisasi.  Sosialisasi  Tidak perlu seberapa baiknya suatu pekerjaan yang dilakukan oleh organisasi dalam menyeleksi dan merekrut, para pekerja baru memerlukan bantuan dalam menyesuaikan diri dengan budaya yang berlaku. Bantuan tersebut adalah sosialisasi.  Ada 3 Proses sosialisasi yaitu sebelum kedatangan, pertemuan, dan metamorfosis. 247 X dadang-solihin.blogspot.com
  • 248. KEBIJAKAN DAN PRAKTIK SUMBER DAYA MANUSIA  Nia Kurniawati Veda Sriwijayanti Ika dadang-solihin.blogspot.com 248
  • 249. Praktek Pelaksanaan Perekrutan Praktek Pelaksanaan Pemilihan dadang-solihin.blogspot.com 249
  • 250. Praktek Pelaksanaan Pemilihan Para pelamar melamar pekerjaan Pelamar memenuhi kualifikasi dasar Pelamar diantara yang memiliki kualifikasi terbaik Seleksi Awal Seleksi Substantif Seleksi Kontingen dadang-solihin.blogspot.com 250
  • 251. Pelamar mendapatkan tawaran pekerjaan Pelamar mendapatkan tawaran pekerjaan dadang-solihin.blogspot.com 251
  • 252. Program Pelatihan dan PengembanganProgram Pelatihan dan Pengembangan Tipe pelatihan Keterampilan Pemecahan Permasalahan. Pelatiha Etika Pelatihan Kesopanan Keterampilan Interpersonal Keterampilan Teknis Keterampilan Dasar dadang-solihin.blogspot.com 252
  • 254. Apa yang kita evaluasi ? Hasil tugas individu Sifat Perilaku dadang-solihin.blogspot.com 254
  • 255. Metode Evaluasi Kinerja 1. Esai tertulis. 2. Insiden yang sangat penting. 3. Skala penilaian secara grafis. 4. Skala penilaian yang ditentukan dengan perilaku. 5. Perbandingan yang dipaksakan. dadang-solihin.blogspot.com 255
  • 256. SARAN UNTUK MENINGKATKAN EVALUASI KINERJA 1. Gunakan penilai yang lebih banyak. 2. Melakukan evaluasi secara selektif. 3. Melatih para penilai. Menyediakan umpan balik atas kinerja dadang-solihin.blogspot.com 256
  • 257. PERANAN KEPEMIMPINAN DALAM SUMBER DAYA MANUSIA 1. Merancang dan mengelola program manfaat. 2. Menyusun rancangan dan menegakkan kebijakan ketenagakerjaan. 3. Mengelola konflik antara pekerjaan dan kehidupan. 4. Mediasi, penghentian dan pemecatan. dadang-solihin.blogspot.com 257
  • 258. PERUBAHAN ORGANISASI DAN MANAJEMEN STRES ROSA MERRY 2011420018 ZAINAL ABIDIN 2011429001
  • 259. DEFINISI PERUBAHAN ORGANISASI Perubahan merupakan suatu modifikasi atau berubahnya suatu sistem dalam sebuah organisasi. Perubahan organisasi merupakan perubahan dalam suatu organisasi seperti : Adanya penambahan orang baru Modifikasi program  Adanya perubahan misi, susunan dan sistem dalam sebuah organisasi Perubahan disini bermaksud untuk menyempurnakan atau melakukan perubahan yang lebih baik kedepannya.
  • 260. Kekuatan untuk perubahan 1. Sifat tenaga kerja -Adanya keseragaman budaya -Kurangnya profesionalisme -Banyak pendatang baru dengan keahlian yang tidak memadai 2. Teknologi -Komputer yang lebih cepat dan lebih murah -Alat komunikasi baru yang cepat dan murah -Kemampuan menguraikan kode genetik 3. Goncangan ekonomi -Naik turunnya harga saham -Tingkat bunga sangat rendah -Runtuhnya enron corporation 4. Persaingan -Persaingan global -Merger dan konsolidasi -Pertumbuhan e-commerce 5. Trend social -Semakin tingginya minat tinggal di kota -Ruang ngobrol di internet
  • 261. MENGELOLA PERUBAHAN Sifat perubahan Kerja  Organisasi secara keseluruhan cenderung berpengaruh oleh perubahan yang terjadi pada salah satu bagiannya  Perubahan merupakan masalah manusia dan juga masalah teknis Tujuan Pimpinan dalam aspek manusia berkenaan dengan perubahan adalah memperbaiki dan menjaga keseimbangan kelompok dan menyesuaikan pribadi yang terganggu oleh perubahan 261dadang-solihin.blogspot.com
  • 262. PENOLAKAN TERHADAP PERUBAHAN (1) Logis, berdasarkan alasan yang nalar dan ilmiah : - waktu yang diperlukan untuk menyesuaikan diri - upaya ekstra untuk belajar kembali - situasi yang kurang di inginkan - kerugian ekonomi yang di timbulkan - kelayakan teknis 262dadang-solihin.blogspot.com
  • 263. (2) Psikologis, berdasarkan emosi, sentimen dan sikap - khawatir akan sesuatu yang tidak diketahui - rendahnya toleransi terhadap perubahan - tidak menyukai pimpinan atau agen perubahan yang lain - kurangnya kepercayaan terhadap orang lain - kebutuhan akan rasa aman 263dadang-solihin.blogspot.com
  • 264. (3) Sosiologis, berdasarkan kepentingan dan nilai kelompok - Persengkokolan politik - Bertentangan dengan nilai kelompok - pandangan yang picik - kepentingan pribadi - keinginan untuk mempertahankan persahabatan yang terjalin sekarang 264dadang-solihin.blogspot.com
  • 265. SUMBER RESISTENSI TERHADAP PENOLAKAN SUMBER-SUMBER INDIVIDUAL -Kebiasaan -Rasa Aman -Faktor-faktor Ekonomi -Takut pada hal yang belum diketahui -Pemrosesan informasi yang selektif SUMBER-SUMBER ORGANISASIONAL -Inersia Struktural : Fokus perubahan yang terbatas -Inersia Kelompok : Ancaman terhadap keahlian Ancaman terhadap relasi kuasa yang sudah mapan Ancaman terhadap Pengalokasian sumber daya yang sudah mapan 265dadang-solihin.blogspot.com
  • 266. PENDEKATAN UNTUK MENGELOLA PERUBAHAN ORGANISASI a. Model Tiga Tahap dari Kurt Lewin b. Delapan Tahap dari Kotller c. Riset Tindakan d. Pengembangan Organisasi 266dadang-solihin.blogspot.com
  • 267. STRES KERJA DAN PENGELOLAANNYA Stres (stress), suatu kondisi dinamis dimana seorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan, keinginan yang tidak pasti dan penting Stres tantangan : Stres yang menyertai tantangan di tempat kerja (memiliki banyak proyek, tugas,dan tanggungjawab) Stres Hambatan: Stres yang menghalangi seseorang mencapai tujuan (birokrasi, politik, kantor,kebingungan terkait dengan tanggungjawab) 267dadang-solihin.blogspot.com
  • 268. SUMBER-SUMBER POTENSI STRES SUMBER-SUMBER POTENSIAL KONSEKUENSI 1.Faktor Lingkungan: -ketidakpastian ekonomi -ketidakpastian politik -perubahan teknologi 2.Faktor Organisasional : -Tuntutan tugas -tuntutan peran -Tuntutan antarpersonal 3.Faktor Personal : - Persoalan Keluarga - Persoalan Ekonomi - Kepribadian 1.Gejala-gejala Psikologis - Sakit kepala - Tekanan darah tinggi - Sakit jantung 2.Gejala-gejala Psikologis - Kecemasan - depresi - Menurunnya tingkat kepuasan kerja 3.Gejala-gejala perilaku - Produktivitas - Kemangkiran - Perputaran karyawan 268dadang-solihin.blogspot.com
  • 269. MENGELOLA STRESS a. PENDEKATAN INDIVIDUAL - Penerapan teknik Manajemen waktu - Penambahan waktu Olah Raga - pelatihan relaksasi - perluasan jaringan dukungan sosial b. PENDEKATAN ORGANISASIONAL - seleksi personal dan penempatan kerja - pelatihan -penetapan tujuan yang realistis -pendesainan ulang pekerjaan - meningkatkan keterlibatan karyawan - perbaikan dalam komunikasi organisasi - penawaran cuti panjang - program-program kesejahteraan 269dadang-solihin.blogspot.com
  • 281. Kisi-kisi UAS Untuk memperoleh nilai yang lebih tinggi, dalam menjawab soal-soal UTS di bawah ini disarankan untuk melengkapinya dengan penjelasan risbulkonah. • Bab 11. Komunikasi. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Proses Komunikasi? Gambarkan melalui delapan bagian utama dari model proses komunikasi. • Bab 12. Kepemimpinan. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Teori Pertukaran Pemimpin-Anggota? Gambarkan juga Tampilannya. • Bab 13. Kekuasan dan Politik. Jelaskan apa bedanya Kekuasaan Paksaan, Kekuasaan Imbalan, dan Kekuasaan Legitimasi?. • Bab 14. Konflik dan Negosiasi. Gambarkan dengan jelas Tampilan Proses Konflik dari Tahap I sampai dengan Tahap V. • Bab 15 Dasar pada Struktur Organisasi. Gambarkan dengan jelas Tampilan Struktur Organisasi: Faktor Penentu dan Hasilnya. • Bab 16. Budaya Organisasi. Gambarkan dan jelaskan Tampilan Komponen- komponen suatu sikap. • Bab 17. Kebijakan dan Praktik SDM. Gambarkan dan jelaskan Tampilan Model dari proses seleksi dalam organisasi. • Bab 18. Perubahan Organisasional dan Manajemen Stress. Gambarkan dan jelaskan Tampilan Model Stress. Selamat belajar 281dadang-solihin.blogspot.com