SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  22
KIMIA SAWIT
Pemamfaatan Tandan Kosong Kelapa
sawit dan Cangkang Kosong sebagai
“Briket Arang”
Kelompok 4
• Anggota : Ayu Rizky Nanda
Daniel Marison
Rani Maryani Rawi
Dosen Pengampu : Dr. M. Haris Effendi, M.Pd
Pengantar
• Dengan meningkatnya produksi CPO dalam negeri, limbah
yang dihasilkan oleh Pabrik Kelapa Sawit (PKS) juga
semakin meningkat .
• Hasil utama yang diperoleh dari pengolahan Tandan Buah
Sawit adalah minyak sawit (CPO) dan inti sawit.
• Hasil sampingan yang diperoleh ialah tandan kosong,
serat, tempurung dan limbah cair (Dini, 2010). Menurut
Gumbira, S, (1996) dalam (Dini, 2010) menyatakan bahwa
pada umumnya limbah padat yang dihasilkan dari pabrik
kelapa sawit adalah 24-35% dari tandan buah segar.
Pengantar ii
• Pemanfaatan limbah sampai saat ini belum
dilakukan secara optimal, terutama limbah padat
dalam Pengolahan 1 ton tandan buah segar (TBS)
menghasilkan 23,0% limbah TKKS (Tandan Kosong
Kelapa Sawit)dan menghasilkan 6,5% limbah CKS
(Anonim, 2006).
• Jika limbah tandan kosong kelapa sawit (TKKS)
dan cangkang kelapa sawit (CKS) tidak
dimanfaatkan secara maksimal, dikhawatirkan
dapat merusak lingkungan.
Gambar Limbah dari CKS dan TKKS
Bahan Pembuatan Briket
• Cangkang Kosong Kelapa Sawit
• Tandan Kosong Kelapa Sawit
• Tanah Liat
Cangkang Biji Kelapa Sawit
• Tempurung (cangkang) biji kelapa sawit, selain digunakan
sebagai bahan bakar atau arang juga digunakan sebagai pengeras
jalan. Cangkang kelapa sawit termasuk bahan berlignoselulosa yang
berkadar karbon tinggi dan mempunyai berat jenis yang lebih tinggi
daripada kayu yang mencapai 1,4 g/ml. sehingga karakteristik ini
memungkinkan bahan tersebut baik untuk dijadikan arang.
Nilai energi panas cangkang juga tinggi sebesar 20.093 kJ/kg (Anonim,
2005).
• Pada industri minyak sawit, setiap harinya dihasilkan limbah
berupa tandan kosong sawit dan cangkang. Cangkang yang dihasilkan
sebanyak 7% per ton dalam tandan buah segar (TBS) atau sekitar 50,4
ton setiap harinya., dengan asumsi kapasitasproduksi 30 ton/jam
dengan waktu operasi 24 jam perhari (Santi Purwaningsih et al,2000)
Tandan Kosong Kelapa Sawit
Tandan kosong sawit (TKKS) merupakan salah satu limbah industri
minyak sawit yang jumlahnya cukup banyak dan mengandung serat yang
cukup banyak serta sampaisaat ini belum dimanfaatkan secara optimal.
Menurut hasil penelitian, 1 hektar kebun kelapa sawit akan menghasilkan
sekitar 1,5 ton TKKS kering atau 2,64 ton TKKS (kadar air±50%) per tahun
(Anonim, 2005).
• Pemanfaatan TKKS sebagai sumber energi berupa briket arang di
samping memberikan keuntungan secara finansial, juga akan membantu di
dalam pelestarian lingkungan. TKKS dapat dibuat arang dengan proses
yang relatif sederhana. Bagi tujuan pemanfaatan sebagai arang, TKKS
perlu diproses lebih lanjut menjadi briket arang untuk menaikkan
densitasnya serta memberikan bentuk yangberaturan (Guritno,1997).
Selain itu energi panas dari TKKS sebesar 18.795 kJ/kg sangat potensial
digunakan sebagai sumber energi alternatif (Anonim, 2005).
Tanah Liat
• Tanah Liat adalah partikel silikat hidrous yang terbentuk dari kristal-
kristal yang sangat kecil yang berdiameter kurang dari 4
mikrometer.Kristal-kristal ini terdiri dari mineral-mineral yang
disebut kaolinit dan Unsur-unsur ini terdiri dari silikon, oksigen dan
alumunium banyak terdapat dikerak bumi.
• Tanah liat merupakan bahan pembuat keramik, briket, batu bata,
peralatan memasak, isolator listrik dan peralatan musik.
• Tanah liat yang telah dikeringkan akan mengeras dan mempunyai
sifat plastis hali ni dikarenakan tanah liat memiliki ikatan ion atau
ikatan kovalen bahkan lebih sering kombinasi dari keduanya.
(Ambar, 1997)
Pengertian Briket
Arang merupakan bahan padat yang berpori dan merupakan residu hitam berisi karbon tidak
murni yang dihasilkan dengan menghilangkan kandungan air dan komponen Volatil dari hewan
atau tumbuhan. Arang umumnya didapatkan dengan memanaskan kayu, gula, tulang, dan benda
lain. Arang yang hitam, ringan, mudah hancur, dan meyerupai batu bara ini terdiri dari 85% sampai
98% karbon, sisanya adalah abu atau benda kimia lainnya.
Bioarang merupakan arang (salah satu jenis bahan bakar) yang dibuat dari aneka macam
bahan hayati atau biomassa, misalnya kayu, ranting, daun-daunan, rumput, jerami, ataupun
limbah pertanian lainnya. Bioarang ini dapat digunakan dengan melalui proses pengolahan, salah
satunya adalah menjadi briket bioarang.
Briket arang merupakan arang kayu yang diubah bentuk, ukuran, dan kerapatan dengan
cara pengepresan serbuk arang dengan campuran perekat . Briket merupakan gumpalan yang
terbuat dari bahan lunak yang dikeraskan. Sedangkan briket bioarang adalah gumpalan-gumpalan
atau batangan-batangan arang yang terbuat dari bioarang (bahan lunak). Bioarang sebenarnya
termasuk bahan lunak yang dengan proses tertentu diolah menjadi bahan arang keras dengan
bentuk tertentu. Kualitas bioarang ini tidak kalah dengan batubara atau bahan bakar jenis arang
lainnya.
Macam-Macam Bentuk
Menurut Mahajoeno (2005), syarat briket yang
baik adalah briket yang permukaannya halus dan
tidak meninggalkan bekas hitam di tangan. Selain itu,
sebagai bahan bakar, briket juga harus memenuhi
kriteria sebagai berikut :
a. Mudah dinyalakan
b. Tidak mengeluarkan asap
c. Emisi gas hasil pembakaran tidak mengandung
racun
d. Kedap air dan hasil pembakaran tidak berjamur
bila disimpan pada waktu lama
e. Menunjukkan upaya pembakaran (waktu, laju
pembakaran, dan suhu pembakaran) yang baik.
Proses Pembuatan Arang
Arang kayu dibuat dengan cara memanasi kayu secara
langsung atau tidak langsung,di dalam timbunan tanah, tanur
penyuling, oven tanpa atau dengan udara terbatas. Untuk
pembuatan arang batangan yang baik, dipakai jenis kayu berdaun
lebar yang berat atauagak berat. Bahan baku utama untuk
membuat arang halus adalah serbuk, kulit dan serpihan kayu dari
sisa-sisa penggergajian.
Ada beberapa cara proses pembuatan arang yang secara garis besar
dapat dibagimenjadi 2 cara proses pembuatan yaitu :
•
• Proses sederhana
• Proses modern.
A. Proses sederhana.
• Pada proses sederhana ini kayu atau bahan baku arang
dimasukkan kedalam tanah yang terlebih dahulu digali
atau kedalam bak beton. Kayu atau bahan bahan baku
arang disusun sedemikian rupa sampai galian tanah
atau bak tadi penuh.
• Kemudian kayu ataubahan baku arang tadi dibakar
sampai mengeluarkan asap putih yang tebal. Setelah
muncul asap putih kemudian galian tanah atau bak
ditutup rapat. Biarkan sampai asap tidak muncul lagi.
Setelah itu arang siap diambil untuk dikemas.
B. Proses Moderen.
• Pada proses moderen proses pembuatan arang ada beberapa cara
yaitu :
a. Proses dengan kiln.
b. Proses destilasi destruktif.
c. Proses briket arang.
• Pada proses kiln, kayu atau bahan baku arang dibakar di dalam kiln
(semacam oven pengering) dengan suhu pengarangan yang dapat
mencapai 400-1600oC. Waktu pengolahannya 2 sampai 30 hari.
Ada beberapa jenis kiln, yang dibedakan menurut bentuk dan
bahan konstruksinya, yaitu kiln tanah liat atau batu, kiln kubah, kiln
sarang lebah atau empat persegi panjang. Kapasitas produksi
pengolahan bergantung pada volume kiln, yaitu antar 150 kg hingga
30 ton arang untuk setiap pembakaran.
Proses destilasi destruktif.
• Pada cara ini, alat yang digunakan dapat berbentuk
penyuling atau oven semacam tungku pemanas.
Pemanasan dapat dilakukan di luar atau di dalam
alat itu. Pemanasannya biasanya dilakukan dengan
mengalirkan gas panas yang tidak bereaksi.
• Suhu maksimum pengolahan sekitar 400 O C sampai
500OC dalam waktu 20 sampai 30 jam. Arang yang
dihasilkan berbentuk batangan atau serbuk.
Proses briket arang
• Arang yang dibuat berdasarkan pencampuran bahan-bahan yang
memiliki nilai karbon tinggi dan dengan memampatkannya pada tekanan
tertentu serta memanaskan pada suhu tertentu sehingga kadar airnya bisa
ditekan seminimum mungkin sehingga dihasilkan bahan bakar yang dapat
memberikan nilai kalor yang tinggi bila diuraikan melalui pembakaran.
• Pembuatan briket arang dilakukan dengan metode langsung dalam
suatu kiln/reaktor dengan kondisi pembakaran dan udara yang terkontrol.
Biomassa sebagai bahan baku perlu dikeringkan terlebih dahulu untuk
menurunkan kadar air dari sekitar 60 % menjadi 20 %. Pengeringan dapat
dilakukan dengan sinar matahari di atas rak-rakkayu.
Untuk memudahkan pengeringan, biomassa perlu dipotong-potong
terlebih dahulu. Kiln yang digunakan berbentuk silinder yang terbuat dari
plat besi. Volume reactor sekitar 7 m3 dengan kapasitas biomassa kering
sebesar 1 ton.
• Proses pengarangan berlangsung dalam waktu 24 jam mulai dari
pemuatan, penyalaan, pengarangan sampaipembongkaran.Arang
hasil pembakaran digiling dengan mesin hammermill sampai halus
danselanjutnya diayak. Pencetakan arang dilakukan dengan
menggunakan mesin kempa hidrolik yang mempunyai kapasitas
tekanan sebesar 30 ton.
• Sebelum dilakukan pencetakan, serbuk arang dicampur dengan
bahan perekat yaitu tanah liat. Mesin ekstruder juga dapat
digunakan untuk mencetak arang secara kontinu. Penggunaan
mesin ekstruder disamping untuk mencetak arang, dapat juga
berfungsi untuk mencampurkan perekat dan serbuk arang dan
memasaknya. Arang yang dihasilkan lebih bagus dan padat
dibandingkan dengan arang hasil cetakan dengan menggunakan
kempa hidrolik. (Darnoko dan Guritno, 1995)
Kelebihan
1. Dapat menghasilkan panas pembakaran yang tinggi
2. Asap yang dihasilkan lebih sedikit daripada arang
konvensional, sehingga meminimalisir pencemaran udara
3. Bentuknya lebih seragam dan menarik, karena dicetak
dengan menggunakan alat cetak sederhana
4. Pembuatan bahan baku tidak menimbulkan masalah dan
dapat mengurangi pencemaranlingkungan
5. Pada kondisi tertentu dapat menggantikan fungsi minyak
tanah dan kayu bakar sebagai sumber energi bahan bakar
untuk keperluan rumah tangga
6. Lebih murah bila dibandingkan dengan minyak tanah atau
arang kayu
7. Masa bakar jauh lebih lama daripada arang biasa.
Terimakasih


Contenu connexe

Tendances

Pengolahan air umpan boiler(internal)
Pengolahan air umpan boiler(internal)Pengolahan air umpan boiler(internal)
Pengolahan air umpan boiler(internal)
Dessy Ratnasari Dpa
 
Kelompok wawancara
Kelompok wawancaraKelompok wawancara
Kelompok wawancara
dian19
 
Proses pembuatan gula
Proses pembuatan gulaProses pembuatan gula
Proses pembuatan gula
aulia rodlia
 
Laporan praktikum biologi Pertumbuhan dan Perkembangan
Laporan  praktikum biologi Pertumbuhan dan PerkembanganLaporan  praktikum biologi Pertumbuhan dan Perkembangan
Laporan praktikum biologi Pertumbuhan dan Perkembangan
Wafiqhah Abbas
 

Tendances (20)

PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN ARENG BATOK KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKAR PEDANGAN MAKANAN
PROPOSAL  KEWIRAUSAHAAN ARENG BATOK KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKAR PEDANGAN MAKANANPROPOSAL  KEWIRAUSAHAAN ARENG BATOK KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKAR PEDANGAN MAKANAN
PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN ARENG BATOK KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKAR PEDANGAN MAKANAN
 
Ppt proses pengolahan karet menta firman ahyuda
Ppt proses pengolahan karet menta firman ahyudaPpt proses pengolahan karet menta firman ahyuda
Ppt proses pengolahan karet menta firman ahyuda
 
Pemanfaatan sampah plastik
Pemanfaatan sampah plastikPemanfaatan sampah plastik
Pemanfaatan sampah plastik
 
Laporan pembuatan daur ulang plastik hiasan gantung
Laporan pembuatan daur ulang plastik hiasan gantungLaporan pembuatan daur ulang plastik hiasan gantung
Laporan pembuatan daur ulang plastik hiasan gantung
 
Pengolahan air umpan boiler(internal)
Pengolahan air umpan boiler(internal)Pengolahan air umpan boiler(internal)
Pengolahan air umpan boiler(internal)
 
Makalah biogas
Makalah biogas Makalah biogas
Makalah biogas
 
contoh proposal kewirausahaan
contoh proposal kewirausahaancontoh proposal kewirausahaan
contoh proposal kewirausahaan
 
Biofuel
BiofuelBiofuel
Biofuel
 
Kelompok wawancara
Kelompok wawancaraKelompok wawancara
Kelompok wawancara
 
CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI
 CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI
CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI
 
Continuous Tunnel Dryer
Continuous Tunnel DryerContinuous Tunnel Dryer
Continuous Tunnel Dryer
 
BANGKITKAN PERTANIAN (TEXT PIDATO/PENYULUHAN)
BANGKITKAN PERTANIAN (TEXT PIDATO/PENYULUHAN)BANGKITKAN PERTANIAN (TEXT PIDATO/PENYULUHAN)
BANGKITKAN PERTANIAN (TEXT PIDATO/PENYULUHAN)
 
Proposal usaha beternak ayam
Proposal usaha beternak ayamProposal usaha beternak ayam
Proposal usaha beternak ayam
 
DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK kewirausahaan
DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK kewirausahaanDAUR ULANG SAMPAH PLASTIK kewirausahaan
DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK kewirausahaan
 
Jadwal kegiatan sehari
Jadwal kegiatan sehariJadwal kegiatan sehari
Jadwal kegiatan sehari
 
Industri minyak jagung
Industri minyak jagungIndustri minyak jagung
Industri minyak jagung
 
cara perhitungan mikroba
cara perhitungan mikrobacara perhitungan mikroba
cara perhitungan mikroba
 
Proses pembuatan gula
Proses pembuatan gulaProses pembuatan gula
Proses pembuatan gula
 
Makalah pencemaran air
Makalah pencemaran airMakalah pencemaran air
Makalah pencemaran air
 
Laporan praktikum biologi Pertumbuhan dan Perkembangan
Laporan  praktikum biologi Pertumbuhan dan PerkembanganLaporan  praktikum biologi Pertumbuhan dan Perkembangan
Laporan praktikum biologi Pertumbuhan dan Perkembangan
 

En vedette

PDF PROPOSAL RANCANG BAGUN ALAT PENCETAK BRIKET DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PRE...
PDF PROPOSAL RANCANG BAGUN ALAT PENCETAK BRIKET DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PRE...PDF PROPOSAL RANCANG BAGUN ALAT PENCETAK BRIKET DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PRE...
PDF PROPOSAL RANCANG BAGUN ALAT PENCETAK BRIKET DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PRE...
firmanahyuda
 
Rekayasa dan kewirausahaan inovasi teknologi tepat guna
Rekayasa dan kewirausahaan inovasi teknologi tepat gunaRekayasa dan kewirausahaan inovasi teknologi tepat guna
Rekayasa dan kewirausahaan inovasi teknologi tepat guna
Aulya Ilham
 

En vedette (9)

Briket
BriketBriket
Briket
 
Briket
BriketBriket
Briket
 
(REVIEW JURNAL) ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PEMBUATAN BRIKET ARANG BERDASARKAN B...
(REVIEW JURNAL) ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PEMBUATAN BRIKET ARANG BERDASARKAN B...(REVIEW JURNAL) ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PEMBUATAN BRIKET ARANG BERDASARKAN B...
(REVIEW JURNAL) ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PEMBUATAN BRIKET ARANG BERDASARKAN B...
 
08 e00057
08 e0005708 e00057
08 e00057
 
PDF PROPOSAL RANCANG BAGUN ALAT PENCETAK BRIKET DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PRE...
PDF PROPOSAL RANCANG BAGUN ALAT PENCETAK BRIKET DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PRE...PDF PROPOSAL RANCANG BAGUN ALAT PENCETAK BRIKET DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PRE...
PDF PROPOSAL RANCANG BAGUN ALAT PENCETAK BRIKET DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PRE...
 
PAPAN PARTIKEL DAN PAPAN KOMPOSIT
PAPAN PARTIKEL DAN PAPAN KOMPOSITPAPAN PARTIKEL DAN PAPAN KOMPOSIT
PAPAN PARTIKEL DAN PAPAN KOMPOSIT
 
Audit du secteur public
Audit du secteur publicAudit du secteur public
Audit du secteur public
 
Rekayasa dan kewirausahaan inovasi teknologi tepat guna
Rekayasa dan kewirausahaan inovasi teknologi tepat gunaRekayasa dan kewirausahaan inovasi teknologi tepat guna
Rekayasa dan kewirausahaan inovasi teknologi tepat guna
 
Rekayasa dan Kewirausahaan & Inovasi Teknologi Tepat Guna Spray Aerator - Kel...
Rekayasa dan Kewirausahaan & Inovasi Teknologi Tepat Guna Spray Aerator - Kel...Rekayasa dan Kewirausahaan & Inovasi Teknologi Tepat Guna Spray Aerator - Kel...
Rekayasa dan Kewirausahaan & Inovasi Teknologi Tepat Guna Spray Aerator - Kel...
 

Similaire à Briket Arang

Rekayasa bahan Galian Industri-briket batubara
Rekayasa bahan Galian Industri-briket batubaraRekayasa bahan Galian Industri-briket batubara
Rekayasa bahan Galian Industri-briket batubara
UDIN MUHRUDIN
 
Potensi dan pemanfaatan limbah kelapa
Potensi dan pemanfaatan limbah kelapaPotensi dan pemanfaatan limbah kelapa
Potensi dan pemanfaatan limbah kelapa
Hisanah Jullanar
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
PUjo Kh
 
Bioarang ries
Bioarang riesBioarang ries
Bioarang ries
Yan Eshad
 
Kimia batubara dan gambut (pertemuan 3)
Kimia batubara dan gambut (pertemuan 3)Kimia batubara dan gambut (pertemuan 3)
Kimia batubara dan gambut (pertemuan 3)
Utami Irawati
 

Similaire à Briket Arang (20)

Studi kelayakan pembangunan pabrik briket arang di hti
Studi kelayakan pembangunan pabrik briket arang di htiStudi kelayakan pembangunan pabrik briket arang di hti
Studi kelayakan pembangunan pabrik briket arang di hti
 
Arang briket
Arang briketArang briket
Arang briket
 
55555555555555555
5555555555555555555555555555555555
55555555555555555
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
 
Rekayasa bahan Galian Industri-briket batubara
Rekayasa bahan Galian Industri-briket batubaraRekayasa bahan Galian Industri-briket batubara
Rekayasa bahan Galian Industri-briket batubara
 
Jurnal briket arang
Jurnal briket arangJurnal briket arang
Jurnal briket arang
 
Proses produksi pabrik wood pellet
Proses produksi pabrik wood pellet Proses produksi pabrik wood pellet
Proses produksi pabrik wood pellet
 
Pembuatan Minyak Kelapa Sawit.pptx
Pembuatan Minyak Kelapa Sawit.pptxPembuatan Minyak Kelapa Sawit.pptx
Pembuatan Minyak Kelapa Sawit.pptx
 
Potensi dan pemanfaatan limbah kelapa
Potensi dan pemanfaatan limbah kelapaPotensi dan pemanfaatan limbah kelapa
Potensi dan pemanfaatan limbah kelapa
 
Proses produksi sawdust briquette, efb briquette, sawdust charcoal briquette
Proses produksi sawdust briquette, efb briquette, sawdust charcoal briquetteProses produksi sawdust briquette, efb briquette, sawdust charcoal briquette
Proses produksi sawdust briquette, efb briquette, sawdust charcoal briquette
 
Analisa LIKETS Bio briket Tebu
Analisa LIKETS Bio briket TebuAnalisa LIKETS Bio briket Tebu
Analisa LIKETS Bio briket Tebu
 
pembuatan arang aktif
pembuatan arang aktifpembuatan arang aktif
pembuatan arang aktif
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
SDA Mineral energi
SDA Mineral energiSDA Mineral energi
SDA Mineral energi
 
1. teknologi-biobriket
1. teknologi-biobriket1. teknologi-biobriket
1. teknologi-biobriket
 
Bioarang ries
Bioarang riesBioarang ries
Bioarang ries
 
Tugas Pemanfaatan Batubara
Tugas Pemanfaatan Batubara Tugas Pemanfaatan Batubara
Tugas Pemanfaatan Batubara
 
Batubara kelas ix
Batubara kelas ixBatubara kelas ix
Batubara kelas ix
 
Batubara kelas ix
Batubara kelas ixBatubara kelas ix
Batubara kelas ix
 
Kimia batubara dan gambut (pertemuan 3)
Kimia batubara dan gambut (pertemuan 3)Kimia batubara dan gambut (pertemuan 3)
Kimia batubara dan gambut (pertemuan 3)
 

Plus de Daniel Marison (11)

Presentasi spektroskopi-inframerah-ppt
Presentasi spektroskopi-inframerah-pptPresentasi spektroskopi-inframerah-ppt
Presentasi spektroskopi-inframerah-ppt
 
Metabolisme Purin dan Pirimidin
Metabolisme Purin dan PirimidinMetabolisme Purin dan Pirimidin
Metabolisme Purin dan Pirimidin
 
Proyeksi ruang molekul (Kimia Organik III)
Proyeksi ruang molekul (Kimia Organik III)Proyeksi ruang molekul (Kimia Organik III)
Proyeksi ruang molekul (Kimia Organik III)
 
Efek Rumah Kaca (Bab 1,2,3)
Efek Rumah Kaca (Bab 1,2,3)Efek Rumah Kaca (Bab 1,2,3)
Efek Rumah Kaca (Bab 1,2,3)
 
Kimia fisik 2 Potensial kimia ppt
Kimia fisik 2  Potensial kimia pptKimia fisik 2  Potensial kimia ppt
Kimia fisik 2 Potensial kimia ppt
 
Contoh chi kuadrat
Contoh chi kuadratContoh chi kuadrat
Contoh chi kuadrat
 
Contoh chi kuadrat
Contoh chi kuadratContoh chi kuadrat
Contoh chi kuadrat
 
Makalah oksigen
Makalah oksigenMakalah oksigen
Makalah oksigen
 
Nekleofilik dan elektrofilik
Nekleofilik dan elektrofilikNekleofilik dan elektrofilik
Nekleofilik dan elektrofilik
 
Skema ddka
Skema ddkaSkema ddka
Skema ddka
 
Materi polisiklis
Materi polisiklisMateri polisiklis
Materi polisiklis
 

Dernier

mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Dernier (20)

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 

Briket Arang

  • 1. KIMIA SAWIT Pemamfaatan Tandan Kosong Kelapa sawit dan Cangkang Kosong sebagai “Briket Arang”
  • 2. Kelompok 4 • Anggota : Ayu Rizky Nanda Daniel Marison Rani Maryani Rawi Dosen Pengampu : Dr. M. Haris Effendi, M.Pd
  • 3. Pengantar • Dengan meningkatnya produksi CPO dalam negeri, limbah yang dihasilkan oleh Pabrik Kelapa Sawit (PKS) juga semakin meningkat . • Hasil utama yang diperoleh dari pengolahan Tandan Buah Sawit adalah minyak sawit (CPO) dan inti sawit. • Hasil sampingan yang diperoleh ialah tandan kosong, serat, tempurung dan limbah cair (Dini, 2010). Menurut Gumbira, S, (1996) dalam (Dini, 2010) menyatakan bahwa pada umumnya limbah padat yang dihasilkan dari pabrik kelapa sawit adalah 24-35% dari tandan buah segar.
  • 4. Pengantar ii • Pemanfaatan limbah sampai saat ini belum dilakukan secara optimal, terutama limbah padat dalam Pengolahan 1 ton tandan buah segar (TBS) menghasilkan 23,0% limbah TKKS (Tandan Kosong Kelapa Sawit)dan menghasilkan 6,5% limbah CKS (Anonim, 2006). • Jika limbah tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dan cangkang kelapa sawit (CKS) tidak dimanfaatkan secara maksimal, dikhawatirkan dapat merusak lingkungan.
  • 5. Gambar Limbah dari CKS dan TKKS
  • 6. Bahan Pembuatan Briket • Cangkang Kosong Kelapa Sawit • Tandan Kosong Kelapa Sawit • Tanah Liat
  • 7. Cangkang Biji Kelapa Sawit • Tempurung (cangkang) biji kelapa sawit, selain digunakan sebagai bahan bakar atau arang juga digunakan sebagai pengeras jalan. Cangkang kelapa sawit termasuk bahan berlignoselulosa yang berkadar karbon tinggi dan mempunyai berat jenis yang lebih tinggi daripada kayu yang mencapai 1,4 g/ml. sehingga karakteristik ini memungkinkan bahan tersebut baik untuk dijadikan arang. Nilai energi panas cangkang juga tinggi sebesar 20.093 kJ/kg (Anonim, 2005). • Pada industri minyak sawit, setiap harinya dihasilkan limbah berupa tandan kosong sawit dan cangkang. Cangkang yang dihasilkan sebanyak 7% per ton dalam tandan buah segar (TBS) atau sekitar 50,4 ton setiap harinya., dengan asumsi kapasitasproduksi 30 ton/jam dengan waktu operasi 24 jam perhari (Santi Purwaningsih et al,2000)
  • 8. Tandan Kosong Kelapa Sawit Tandan kosong sawit (TKKS) merupakan salah satu limbah industri minyak sawit yang jumlahnya cukup banyak dan mengandung serat yang cukup banyak serta sampaisaat ini belum dimanfaatkan secara optimal. Menurut hasil penelitian, 1 hektar kebun kelapa sawit akan menghasilkan sekitar 1,5 ton TKKS kering atau 2,64 ton TKKS (kadar air±50%) per tahun (Anonim, 2005). • Pemanfaatan TKKS sebagai sumber energi berupa briket arang di samping memberikan keuntungan secara finansial, juga akan membantu di dalam pelestarian lingkungan. TKKS dapat dibuat arang dengan proses yang relatif sederhana. Bagi tujuan pemanfaatan sebagai arang, TKKS perlu diproses lebih lanjut menjadi briket arang untuk menaikkan densitasnya serta memberikan bentuk yangberaturan (Guritno,1997). Selain itu energi panas dari TKKS sebesar 18.795 kJ/kg sangat potensial digunakan sebagai sumber energi alternatif (Anonim, 2005).
  • 9. Tanah Liat • Tanah Liat adalah partikel silikat hidrous yang terbentuk dari kristal- kristal yang sangat kecil yang berdiameter kurang dari 4 mikrometer.Kristal-kristal ini terdiri dari mineral-mineral yang disebut kaolinit dan Unsur-unsur ini terdiri dari silikon, oksigen dan alumunium banyak terdapat dikerak bumi. • Tanah liat merupakan bahan pembuat keramik, briket, batu bata, peralatan memasak, isolator listrik dan peralatan musik. • Tanah liat yang telah dikeringkan akan mengeras dan mempunyai sifat plastis hali ni dikarenakan tanah liat memiliki ikatan ion atau ikatan kovalen bahkan lebih sering kombinasi dari keduanya. (Ambar, 1997)
  • 10. Pengertian Briket Arang merupakan bahan padat yang berpori dan merupakan residu hitam berisi karbon tidak murni yang dihasilkan dengan menghilangkan kandungan air dan komponen Volatil dari hewan atau tumbuhan. Arang umumnya didapatkan dengan memanaskan kayu, gula, tulang, dan benda lain. Arang yang hitam, ringan, mudah hancur, dan meyerupai batu bara ini terdiri dari 85% sampai 98% karbon, sisanya adalah abu atau benda kimia lainnya. Bioarang merupakan arang (salah satu jenis bahan bakar) yang dibuat dari aneka macam bahan hayati atau biomassa, misalnya kayu, ranting, daun-daunan, rumput, jerami, ataupun limbah pertanian lainnya. Bioarang ini dapat digunakan dengan melalui proses pengolahan, salah satunya adalah menjadi briket bioarang. Briket arang merupakan arang kayu yang diubah bentuk, ukuran, dan kerapatan dengan cara pengepresan serbuk arang dengan campuran perekat . Briket merupakan gumpalan yang terbuat dari bahan lunak yang dikeraskan. Sedangkan briket bioarang adalah gumpalan-gumpalan atau batangan-batangan arang yang terbuat dari bioarang (bahan lunak). Bioarang sebenarnya termasuk bahan lunak yang dengan proses tertentu diolah menjadi bahan arang keras dengan bentuk tertentu. Kualitas bioarang ini tidak kalah dengan batubara atau bahan bakar jenis arang lainnya.
  • 11.
  • 13. Menurut Mahajoeno (2005), syarat briket yang baik adalah briket yang permukaannya halus dan tidak meninggalkan bekas hitam di tangan. Selain itu, sebagai bahan bakar, briket juga harus memenuhi kriteria sebagai berikut : a. Mudah dinyalakan b. Tidak mengeluarkan asap c. Emisi gas hasil pembakaran tidak mengandung racun d. Kedap air dan hasil pembakaran tidak berjamur bila disimpan pada waktu lama e. Menunjukkan upaya pembakaran (waktu, laju pembakaran, dan suhu pembakaran) yang baik.
  • 14. Proses Pembuatan Arang Arang kayu dibuat dengan cara memanasi kayu secara langsung atau tidak langsung,di dalam timbunan tanah, tanur penyuling, oven tanpa atau dengan udara terbatas. Untuk pembuatan arang batangan yang baik, dipakai jenis kayu berdaun lebar yang berat atauagak berat. Bahan baku utama untuk membuat arang halus adalah serbuk, kulit dan serpihan kayu dari sisa-sisa penggergajian. Ada beberapa cara proses pembuatan arang yang secara garis besar dapat dibagimenjadi 2 cara proses pembuatan yaitu : • • Proses sederhana • Proses modern.
  • 15. A. Proses sederhana. • Pada proses sederhana ini kayu atau bahan baku arang dimasukkan kedalam tanah yang terlebih dahulu digali atau kedalam bak beton. Kayu atau bahan bahan baku arang disusun sedemikian rupa sampai galian tanah atau bak tadi penuh. • Kemudian kayu ataubahan baku arang tadi dibakar sampai mengeluarkan asap putih yang tebal. Setelah muncul asap putih kemudian galian tanah atau bak ditutup rapat. Biarkan sampai asap tidak muncul lagi. Setelah itu arang siap diambil untuk dikemas.
  • 16. B. Proses Moderen. • Pada proses moderen proses pembuatan arang ada beberapa cara yaitu : a. Proses dengan kiln. b. Proses destilasi destruktif. c. Proses briket arang. • Pada proses kiln, kayu atau bahan baku arang dibakar di dalam kiln (semacam oven pengering) dengan suhu pengarangan yang dapat mencapai 400-1600oC. Waktu pengolahannya 2 sampai 30 hari. Ada beberapa jenis kiln, yang dibedakan menurut bentuk dan bahan konstruksinya, yaitu kiln tanah liat atau batu, kiln kubah, kiln sarang lebah atau empat persegi panjang. Kapasitas produksi pengolahan bergantung pada volume kiln, yaitu antar 150 kg hingga 30 ton arang untuk setiap pembakaran.
  • 17. Proses destilasi destruktif. • Pada cara ini, alat yang digunakan dapat berbentuk penyuling atau oven semacam tungku pemanas. Pemanasan dapat dilakukan di luar atau di dalam alat itu. Pemanasannya biasanya dilakukan dengan mengalirkan gas panas yang tidak bereaksi. • Suhu maksimum pengolahan sekitar 400 O C sampai 500OC dalam waktu 20 sampai 30 jam. Arang yang dihasilkan berbentuk batangan atau serbuk.
  • 18. Proses briket arang • Arang yang dibuat berdasarkan pencampuran bahan-bahan yang memiliki nilai karbon tinggi dan dengan memampatkannya pada tekanan tertentu serta memanaskan pada suhu tertentu sehingga kadar airnya bisa ditekan seminimum mungkin sehingga dihasilkan bahan bakar yang dapat memberikan nilai kalor yang tinggi bila diuraikan melalui pembakaran. • Pembuatan briket arang dilakukan dengan metode langsung dalam suatu kiln/reaktor dengan kondisi pembakaran dan udara yang terkontrol. Biomassa sebagai bahan baku perlu dikeringkan terlebih dahulu untuk menurunkan kadar air dari sekitar 60 % menjadi 20 %. Pengeringan dapat dilakukan dengan sinar matahari di atas rak-rakkayu. Untuk memudahkan pengeringan, biomassa perlu dipotong-potong terlebih dahulu. Kiln yang digunakan berbentuk silinder yang terbuat dari plat besi. Volume reactor sekitar 7 m3 dengan kapasitas biomassa kering sebesar 1 ton.
  • 19. • Proses pengarangan berlangsung dalam waktu 24 jam mulai dari pemuatan, penyalaan, pengarangan sampaipembongkaran.Arang hasil pembakaran digiling dengan mesin hammermill sampai halus danselanjutnya diayak. Pencetakan arang dilakukan dengan menggunakan mesin kempa hidrolik yang mempunyai kapasitas tekanan sebesar 30 ton. • Sebelum dilakukan pencetakan, serbuk arang dicampur dengan bahan perekat yaitu tanah liat. Mesin ekstruder juga dapat digunakan untuk mencetak arang secara kontinu. Penggunaan mesin ekstruder disamping untuk mencetak arang, dapat juga berfungsi untuk mencampurkan perekat dan serbuk arang dan memasaknya. Arang yang dihasilkan lebih bagus dan padat dibandingkan dengan arang hasil cetakan dengan menggunakan kempa hidrolik. (Darnoko dan Guritno, 1995)
  • 20.
  • 21. Kelebihan 1. Dapat menghasilkan panas pembakaran yang tinggi 2. Asap yang dihasilkan lebih sedikit daripada arang konvensional, sehingga meminimalisir pencemaran udara 3. Bentuknya lebih seragam dan menarik, karena dicetak dengan menggunakan alat cetak sederhana 4. Pembuatan bahan baku tidak menimbulkan masalah dan dapat mengurangi pencemaranlingkungan 5. Pada kondisi tertentu dapat menggantikan fungsi minyak tanah dan kayu bakar sebagai sumber energi bahan bakar untuk keperluan rumah tangga 6. Lebih murah bila dibandingkan dengan minyak tanah atau arang kayu 7. Masa bakar jauh lebih lama daripada arang biasa.