SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  16
Makalah Aljabar
Polinomial (Suku Banyak)
Disusun Oleh :
Kelompok 2
1. Qonitha Amalia (06081281419030)
2. Desty Rupalestari ( 0608128419031)
3. Sholihatun Nisa’ (06081281419033)
Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Universitas Sriwijaya
Polinomial ( Suku Banyak )
1. Pengertian dan Nilai Suku Banyak
A. Pengertian Suku Banyak
Suku banyak adalah suatu bentuk yang memuat variabel berpangkat. Suku banyak
dalam x berderajat n dinyatakan dengan:
𝑎 𝑛 𝑥 𝑛
+ 𝑎 𝑛−1 𝑥 𝑛−1
+ 𝑎 𝑛−2 𝑥 𝑛−2
+ .... + 𝑎1 𝑥 + 𝑎0
Dengan syarat n ∈ bilangan cacah 𝑎 𝑛 , 𝑎 𝑛−1, … 𝑎0 disebut koefesien-koefesien suku
banyak, 𝑎0 disebut suku tetap dan 𝑎 𝑛 ≠ 0.
Contoh :
1) 6𝑥3
– 3𝑥2
+ 4x – 8 adalah suku banyak berderajat 3, dengan koefisien 𝑥3
adalah 6,
koefisien 𝑥2
adalah –3, koefisien x adalah 4, dan suku tetapnya –8.
2) 2𝑥2
– 5x + 4 –
7
𝑥
adalah bukan suku banyak karena memuat pangkat negatif yaitu
7
𝑥
atau
7𝑥−1
dengan pangkat –1 bukan anggota bilangan cacah.
B. Nilai Suku Banyak
Suku banyak dengan derajat n dapat dinyatakan sebagai suatu fungsi f(x) berikut ini.
𝑓(𝑥) = 𝑎 𝑛 𝑥 𝑛
+ 𝑎 𝑛−1 𝑥 𝑛−1
+ 𝑎 𝑛−2 𝑥 𝑛−2
+ .. . . + 𝑎1 𝑥 + 𝑎0
di mana n ∈ bilangan cacah dan 𝑎 𝑛 ≠ 0. Nilai f(x) tersebut merupakan nilai suku
banyak. Untuk menentukan nilai suku banyak dapat dilakukan dengan dua cara berikut.
1) Cara substitusi
Misalkan suku banyak 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑥3
+ 𝑏𝑥2
+ 𝑐𝑥 + 𝑑. Jika nilai x diganti k, maka
nilai suku banyak f(x) untuk x = k adalah 𝑓(𝑘) = 𝑎𝑘3
+ 𝑏𝑘2
+ 𝑐𝑘 + 𝑑. Agar lebih
memahami tentang cara substitusi, pelajarilah contoh soal berikut ini.
Contoh soal
Hitunglah nilai suku banyak berikut ini untuk nilai x yang diberikan.
1. 𝑓(𝑥) = 2𝑥3
+ 4𝑥2
– 18 untuk x = 3
2. 𝑓(𝑥) = 𝑥4
+ 3𝑥3
– 𝑥2
+ 7𝑥 + 25 untuk x = –4
Penyelesaian :
1. 𝑓(𝑥) = 2𝑥3
+ 4𝑥2
– 18
𝑓(3) = 2. 33
+ 4. 32
– 18
𝑓(3) = 2.27 + 4.9 – 18
𝑓(3) = 54 + 36 – 18
𝑓(3) = 72
Jadi, nilai suku banyak f(x) untuk x = 3 adalah 72.
2. 𝑓( 𝑥) = 𝑥4 + 3𝑥3– 𝑥2 + 7𝑥 + 25
𝑓(– 4) = (−4)4 + 3(−4)3 – (−4)2 + 7 (– 4) + 25
𝑓(−4) = 256 – 192 – 16 – 28 + 25
𝑓(– 4) = 45
Jadi, nilai suku banyak f(x) untuk x = –4 adalah 45.
2) Cara Horner/bangun/skema/sintetik
Misalkan suku banyak 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑥3
+ 𝑏𝑥2
+ 𝑐𝑥 + 𝑑 . Jika akan ditentukan nilai
suku banyak 𝑥 = 𝑘, maka:
𝑓(𝑥) = 𝑎𝑥3
+ 𝑏𝑥2
+ 𝑐𝑥 + 𝑑
𝑓(𝑥) = (𝑎𝑥2
+ 𝑏𝑥 + 𝑐)𝑥 + 𝑑
𝑓(𝑥) = ((𝑎𝑥 + 𝑏)𝑥 + 𝑐)𝑥 + 𝑑
Sehingga 𝑓(𝑘) = ((𝑎𝑘 + 𝑏)𝑘 + 𝑐)𝑘 + 𝑑.
Bentuk tersebut dapat disajikan dalam bentuk skema berikut:
bisa digunakan untuk pembagi berderajat 1 atau pembagi yang dapat difaktorkan
menjadi pembagi-pembagi berderajat
1. Tulis koefisiennya saja → harus runtut dari koefisien xn, xn – 1, … hingga
konstanta (jika ada variabel yang tidak ada, maka koefisiennya ditulis 0)
Contoh: untuk 4𝑥3
– 1, koefisien-koefisiennya adalah 4, 0, 0, dan -1 (untuk 𝑥3
, 𝑥2
, x,
dan konstanta)
2. Jika koefisien derajat tertinggi P(x) ≠ 1, maka hasil baginya harus dibagi dengan koefisien
derajat tertinggi P(x) Jika pembagi dapat difaktorkan, maka:
Jika pembagi dapat difaktorkan menjadi P1 dan P2, maka S(x) = P1.S2 + S1
Jika pembagi dapat difaktorkan menjadi P1, P2, P3, maka S(x) = P1.P2.S3 + P1.S2 + S1
Jika pembagi dapat difaktorkan menjadi P1, P2, P3, P4, maka S(x) = P1.P2.P3.S4 + P1.P2.S3
+ P1.S2 + S1 dan seterusnya.
Contoh soal
Hitunglah nilai suku banyak untuk nilai x yang diberikan berikut ini.
1. 𝑓(𝑥) = 𝑥3
+ 2𝑥2
+ 3𝑥 – 4 untuk 𝑥 = 5
2. 𝑓(𝑥) = 2𝑥3
– 3𝑥2
+ 9𝑥 + 12 untuk x =
1
2
Penyelesaian :
Jadi nilai suku banyak f(x) untuk x = 5 adalah 186.
2.
Jadi, nilai suku banyak f(x) untuk x =
1
2
adalah 16.
3) Cara koefisientak tentu
F(x) = P(x).H(x) + S(x)
contoh soal
1. 2𝑥3
− 3𝑥2
+ 𝑥 + 5 dibagi 2𝑥2
-x-1 menggunakan cara koefesien tak tentu
karena F(x) berderajat 3 dan P(x) berderajat 2, maka
H(x) berderajat 3 – 2 = 1
S(x) berderajat 2 – 1 = 1
Jadi, misalkan H(x) = ax + b dan S(x) = cx + d
Maka:
2𝑥3
– 3𝑥2
+ x + 5 = (2𝑥2
– x – 1).(ax + b) + (cx + d)
Ruas kanan:
= 2𝑎𝑥3
+ 2𝑏𝑥2
– a𝑥2
– bx – ax – b + cx + d
= 2𝑎𝑥3
+ (2b – a)𝑥2
+ (–b – a + c)x + (–b + d)
Samakan koefisien ruas kiri dan ruas kanan:
𝑥3
→ 2 = 2a → a = 2/2 = 1
𝑥2
→ –3 = 2b – a → 2b = –3 + a = –3 + 1 = –2 → b = –2/2 = –1
x → 1 = –b – a + c → c = 1 + b + a = 1 – 1 + 1 → c = 1
Konstanta → 5 = –b + d → d = 5 + b = 5 – 1 → d = 4
Jadi:
H(x) = ax + b = 1.x – 1 = x – 1
S(x) = cx + d = 1.x + 4 = x + 4
C. Operasi Antar Suku Banyak
1. Penjumlahan, Pengurangan, dan Pembagian
Penjumlahan atau pengurangan suku banyak f(x) dengan suku banyak g(x) dapat
ditentukan dengan cara menjumlahkan atau mengurangkan suku-suku sejenis dari kedua suku
banyak itu. Sedangkan perkalian suku banyak f(x) dengan suku banyak g(x) dapat ditentukan
dengan cara mengalikan suku-suku dari kedua suku banyak itu.Dalam mengalikan suku-suku
dari kedua suku banyak itu digunakan sifat distributif perkalian, baik distributif perkalian
terhadap penjumlahan maupun distributif perkalian terhadap pengurangan.
Contoh:
Diketahui dua buah suku banyak f(x) dan g(x) dinyatakan dengan aturan
𝐹(𝑥) = 𝑥3
+ 𝑥2
− 4 dan 𝑔(𝑥) = 𝑥3
− 2𝑥2
+ 𝑥 + 2
a) Tentukan f(x) + g(x) serta derajatnya
b) Tentukan f(x) - g(x) serta derajatnya
c) Tentukan f(x). g(x) serta derajatnya
Penyelesaian:
a) 𝐹(𝑥) + 𝑔(𝑥) = (𝑥3
+ 𝑥2
− 4) + ( 𝑥3
− 2𝑥2
+ 𝑥 + 2)
= (𝑥3
+ 𝑥3
) + ( 𝑥2
− 2𝑥2)+ 𝑥 + (−4 + 2)
= 2𝑥3
− 𝑥2
+ 𝑥 – 2
Jadi, 𝑓(𝑥) + 𝑔(𝑥) = 2𝑥3
− 𝑥2
+ 𝑥 – 2 dan 𝑓(𝑥) + 𝑔(𝑥) berderajat 3
b) 𝐹(𝑥) – 𝑔(𝑥) = (𝑥3
+ 𝑥2
− 4) − ( 𝑥3
− 2𝑥2
+ 𝑥 + 2)
=(𝑥3
− 𝑥3
) + ( 𝑥2
− (−2𝑥2)− 𝑥 + (−4 − 2)
=3𝑥2
− 𝑥 – 6
Jadi, 𝑓(𝑥) − 𝑔(𝑥) = 3𝑥2
− 𝑥 – 6 dan 𝑓(𝑥) – 𝑔(𝑥) berderajat 2
c) 𝐹(𝑥). 𝑔(𝑥) = (𝑥3
+ 𝑥2
− 4 )(𝑥3
− 2𝑥2
+ 𝑥 + 2)
= 𝑥3( 𝑥3
− 2𝑥2
+ 𝑥 + 2) + 𝑥2( 𝑥3
− 2𝑥2
+ 𝑥 + 2) − 4 (𝑥3
− 2𝑥2
+ 𝑥 + 2
= 𝑥6
− 2𝑥5
+ 𝑥4
+ 2𝑥3
+ 𝑥5
− 2𝑥4
+ 𝑥3
+ 2𝑥2
− 4𝑥3
+ 8𝑥2
− 4𝑥 − 8
= 𝑥6
+ (−2𝑥5
+ 𝑥5) + ( 𝑥4
− 2𝑥4)+ ( 2𝑥3
+ 𝑥3
− 4𝑥3) ( 2𝑥2
+ 8𝑥2
−
4𝑥 − 8)
= 𝑥6
− 𝑥5
− 𝑥4
− 𝑥3
+ 10𝑥2
– 4𝑥 – 8
Jadi, 𝑓(𝑥). 𝑔(𝑥 = 𝑥6
− 𝑥5
− 𝑥4
− 𝑥3
+ 10𝑥2
– 4𝑥 – 8 dan f(x).g(x) berderajat 6
2. Kesamaan suku banyak
Suku banyak f(x) memiliki kesamaan dengan suku banyak g(x) , jika kedua suku banyak
itu mempunyai nilai yan sama untuk semua variabel x bilangan real. Kesamaan dua suku
banyak f(x) dan g(x) itu ditulis sebagai
𝑭(𝒙) ≡ 𝒈(𝒙)
Dengan lambang ≡ dibaca "kesamaan"
Misalkan diketahui dua buah suku banyak f(x) dan g(x) yan dinyatakan dalam bentuk
umum.
f(x) = 𝑎 𝑛 𝑥 𝑛
+ 𝑎 𝑛−1 𝑥 𝑛−1
+ 𝑎 𝑛−2 𝑥 𝑛−2
+ .... + 𝑎1 𝑥 + 𝑎0
g(x) =𝑏 𝑛 𝑥 𝑛
+ 𝑏 𝑛−1 𝑥 𝑛−1
+ 𝑏 𝑛−2 𝑥 𝑛−2
+ .... + 𝑏1 𝑥 + 𝑏0
Jika f(x) mempunyai kesamaan dengan g(x), ditulis f(x) ≡ g(x), maka berlaku hubungan
𝑎 𝑛 = 𝑏 𝑛 , 𝑎 𝑛−1 = 𝑏 𝑛−1,… , 𝑎2 = 𝑏2, 𝑎1 = 𝑏1, dan 𝑎0 = 𝑏0
Contoh
Tentukan nilai a pada kesamaan 𝑥2
− 3𝑥 + 14 = (𝑥 − 1)(𝑥 − 2) + 3𝑎
Penyelesaian: Jabarkan bagian ruas kanan kesamaan
𝑥2
− 3𝑥 + 14 ≡ 𝑥2
− 3𝑥 + 2 + 3𝑎
𝑥2
− 3𝑥 + 14 = 𝑥2
− 3𝑥 + (2 + 3𝑎 )
Dengan menggunakan sifat kesamaan suku banyak, diperoleh :
14 = 2 + 3𝑎
𝑎 = 4
Jadi, nilai a pada kesamaan 𝑥2
− 3𝑥 + 14 ≡ 𝑥2
− 3𝑥 + 2 + 3𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑎 = 4
3. Pembagian suku banyak
A. Hubungan antara yang dibagi, pembagi, hasil bagi, dan sisa pembagian
Sebagai ilustrasi, misalkan bilangan 4369 dibagi dengan 14 dapa diselesaikan dengan
metode bersusun pendek seperti diperlihatkan pada bagan dibawah. Dari bagan ini terlihat
bahwa 4369 dibagi dengan 14 memberikan hasil 312 denan sisa pembagian 1.
𝟒. 𝟑𝟔𝟗 = 𝟏𝟒 𝒙 𝟑𝟏𝟐 + 𝟏
yang dibagi Pembagi hasil bagi sisa pembagian
Dengan demikian dapat dirumuskan secara umum sebagai berikut.
𝒀𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒃𝒂𝒈𝒊 = 𝒑𝒆𝒎𝒃𝒂𝒈𝒊 𝒙 𝒉𝒂𝒔𝒊𝒍 𝒃𝒂𝒈𝒊 + 𝒔𝒊𝒔𝒂 𝒑𝒆𝒎𝒃𝒂𝒈𝒊𝒂𝒏
Ternyata pembagian bilangan bersusun pendek dapa diaplikasikan pada pembagian
suku banyak. Sebagai ilustrasi, misalnya suku banyak 𝑥3
− 7𝑥2
+ 4𝑥 + 50 dibagi dengan
𝑥 − 3 akan diselesaikan dengan metode bersusun pendek.
hasil bagi
yang dibagi
pembagi
Contoh : sisa pembagian
Dengan menggunakan metode bersusun pendek, carilah hasil bagi dan sisa pada pembagian
suku banyak 𝑓(𝑥) = 2𝑥3
+ 4𝑥2
− 18 oleh 𝑥 − 3
Penyelesaian
Hasil bagi
Yang dibagi
Pembagi
Sisa pembagian
Dari bagan diatas,diperoleh hasil baginya 2x2
+ 10x + 30 dengan sisa pembagian 72.
Pembagian Suku Banyak oleh Bentuk Linear (𝒂𝒙 + 𝒃)
Pembagian suku banyak dengan pembagi (𝑥 – 𝑘) yang telah kamu pelajari, dapat
dijadikan dasar perhitungan pembagian suku banyak dengan pembagi (𝑎𝑥 + 𝑏).
Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah uraian berikut ini.
Suku banyak 𝑓(𝑥) dibagi (𝑥 – 𝑘) menghasilkan h(x) sebagai hasil bagi dan f(k)
sebagai sisa pembagian, sedemikian sehingga 𝑓(𝑥) = (𝑥 – 𝑘) ℎ(𝑥) + 𝑓(𝑘). Pembagian
suku banyak f(x) dibagi (ax + b), dapat diubah menjadi bentuk 𝑓(𝑥) dibagi
𝑥 – (
−𝑏
𝑎
) Berarti, nilai 𝑘 =
𝑏
𝑎
, sehingga pada pembagian suku banyak 𝑓(𝑥) tersebut
dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut.
𝑓(𝑥) = 𝑥(
−𝑏
𝑎
)ℎ(𝑥) 𝑓(−
−𝑏
𝑎
)
𝑓(𝑥) = (𝑥 +
𝑏
𝑎
).ℎ(𝑥) + 𝑓(
−𝑏
𝑎
)
𝑓(𝑥) =
1
𝑎
(𝑎𝑥 + 𝑏) .ℎ(𝑥) + 𝑓
−𝑏
𝑎
)
𝑓(𝑥) = (𝑎𝑥 + 𝑏.)
ℎ(𝑥)
𝑎
+ 𝑓(
−𝑏
𝑎
)
Suku banyak 𝑓(𝑥) dibagi (𝑎𝑥 + 𝑏) menghasilkan
ℎ(𝑥)
𝑎
sebagai hasil bagi dan 𝐹(
−𝑏
𝑎
)
sebagai sisa pembagian, sehingga 𝑓(𝑥) = (𝑎𝑥 + 𝑏).
ℎ(𝑥)
𝑎
+ 𝑓(
−𝑏
𝑎
) . Untuk lebih jelasnya,
perhatikanlah contoh soal berikut ini.
Contoh
Tentukanlah hasil bagi dan sisanya jika memakai cara horner.
1. 𝑓(𝑥) = 2𝑥3 + 𝑥2 + 5𝑥 – 1 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑔𝑖 (2𝑥 – 1)
2. 𝑓(𝑥) = 2𝑥3 + 𝑥2 + 𝑥 + 10 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑔𝑖 (2𝑥 + 3)
Penyelesaian
1. 𝑓(𝑥) = 2𝑥3 + 𝑥2 + 5𝑥 – 1 dibagi (2𝑥 – 1) dengan cara horner sebagai berikut.
𝑓( 𝑥) = (𝑥 –
1
2
) (2𝑥2 + 2𝑥 + 6) + 2
= (
2𝑥−1
2
)(2𝑥2 + 2𝑥 + 6) + 2
= (2𝑥 – 1)(𝑥2 + 𝑥 + 3) + 2
2. 𝑓(𝑥) = 2𝑥3 + 𝑥2 + 𝑥 + 10 dibagi (2𝑥 + 3) dengan cara horner sebagai berikut.
Pembagian Suku Banyak oleh Bentuk Kuadrat (a𝒙 𝟐
+ bx + c)
Pembagian suku banyak dengan 𝑎𝑥2
+ 𝑏𝑥 + 𝑐, di mana 𝑎 ≠ 0 dapat dilakukan
dengan cara biasa apabila 𝑎𝑥2
+ 𝑏𝑥 + 𝑐 tidak dapat difaktorkan, sedangkan jika a𝑥2
+ bx +
c dapat difaktorkan dapat dilakukan dengan cara Horner. Misalkan, suatu suku banyak 𝑓(𝑥)
dibagi a𝑥2
+ 𝑏𝑥 + 𝑐 dengan 𝑎 ≠ 0 dan dapat difaktorkan menjadi (𝑎𝑥 – 𝑝1)(𝑥 – 𝑝2).
Maka, pembagian tersebut dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini.
Contoh soal :
1. Tentukanlah hasil bagi dan sisa pembagian jika 𝑥4
+ 𝑥2
− 16 dibagi oleh 𝑥2
+ 3𝑥 + 2
Karena 𝑥2
+ 3𝑥 + 2 dapat difaktorkan , maka ada 2 cara penyelesaiannya :
1. cara susun biasa
2. cara horner
𝑥2
+ 3𝑥 + 2 √𝑥4 + 𝑥2 − 16 = 𝑥2
− 6𝑥 + 17 cara susun
𝑥4
+ 6𝑥3
+ 2𝑥2
−6𝑥3
− 𝑥2
− 16
−6𝑥3
− 18𝑥2
− 12𝑥
17𝑥2
− 12𝑥 − 16
17𝑥2
+ 51𝑥 + 34
−63x− 50
Jadi hasil dari pembagian 𝑥4
+ 𝑥2
− 16 oleh 𝑥2
+ 3𝑥 + 2 ialah
𝑥2
− 6𝑥 + 7 dan sisanya −63𝑥 − 50
2. Pembagian (𝑥3
– 𝑥2
+ 4x – 4) oleh (𝑥2
– 1) dapat dituliskan sebagai berikut:
P(x) = (x𝑥2
– 1 ) H(x) + sisa
= (x + 1) (x – 1) H(x) + (A1x + A0)
untuk x = 1 diperoleh P(1) = 0 . H(x) + (A0 + A1(1) ) = A1 + A0
untuk x = –1 diperoleh, P(–1) = 0 . H(x) + (A0 + A1(–1)) = – A1 + A0
Dari pembagian Horner ini diperoleh :
Dengan demikian, sisa pembagian adalah A0 + A1x, yaitu –5 + 5x.
3. Tentukan cara Horner 2𝑥3
− 3𝑥2
+ 𝑥 + 5 dibagi 2𝑥2
-x-1
P(x) = 2𝑥2
– x – 1 = (2x + 1)(x – 1)
P1: 2x + 1 = 0 → x = –½
P2: x – 1 = 0 → x = 1
Cara Hornernya:
H(x) = 1.x – 1 = x – 1
S(x) = P1.S2 + S1 = (2x + 1).1/2 + 7/2 = x + ½ + 7/2 = x + 4
Teorema Faktor
Suatu suku banyak F(x) mempunyai faktor (x – k) jika F(k) = 0 (sisanya jika dibagi
dengan (x – k) adalah 0)
Catatan: jika (x – k) adalah faktor dari F(x) maka k dikatakan sebagai akar dari F(x)
Tips:
Untuk mencari akar suatu suku banyak dengan cara Horner, dapat dilakukan dengan
mencoba-coba dengan angka dari faktor-faktor konstantanya ang akan memberikan sisa =
0
Jika jumlah koefisien suku banyak = 0, maka pasti salah satu akarnya adalah x = 1
Jika jumlah koefisien suku di posisi genap = jumlah koefisien suku di posisi ganjil, maka
pasti salah satu akarnya adalah x = –1
Contoh:
1. Tentukan penyelesaian dari 𝑥3
– 2𝑥2
– x + 2 = 0
Faktor-faktor dari konstantanya, yaitu 2, adalah ±1 dan ±2
Karena jumlah seluruh koefisien + konstantanya = 0 (1 – 2 – 1 + 2 = 0), maka, pasti x = 1
adalah salah satu faktornya, jadi:
Jadi 𝑥3
– 2𝑥2
– x + 2 = (x – 1)(𝑥2
– x – 2)
= (x – 1)(x – 2)(x + 1)
x = 1 x = 2 x = –1
Jadi himpunan penyelesaiannya: {–1, 1, 2}
Menguraikan Dalam Faktor
Ia. ab + ac – ad = a (b+c-d)
Ib. ac+ ad+bc+bd = a (c+d) + b(c+d)
= (a+b) (c+d)
II. 𝐴2
− 𝐵2
= (A+B) (A-B)
III.𝐴2
± 2𝐴𝐵 + 𝐵2
= (𝐴 ± 𝐵)2
IVa. 𝐴3
+ 3𝐴2
𝐵 + 3𝐴𝐵2
+ 𝐵3
= (𝐴 + 𝐵)3
IVb. 𝐴3
- 3𝐴2
𝐵 + 3𝐴𝐵2
− 𝐵3
= (𝐴 − 𝐵)3
Va. 𝐴3
- 𝐵3
= (A-B) (𝐴2
+ 𝐴𝐵 + 𝐵2
)
Vb. 𝐴3
+ 𝐵3
= (A+B) (𝐴2
− 𝐴𝐵 + 𝐵2
)
VIa. 𝐴 𝑛
−𝐵 𝑛
= (A-B) ( 𝐴 𝑛−1
+ 𝐴 𝑛−2
+ ⋯+ 𝐵 𝑛−1
)
VIb. 𝐴2𝑛
− 𝐵2𝑛
= ( 𝐴 + 𝐵)( 𝐴2𝑛−1
− 𝐴2𝑛−2
+ ⋯− 𝐵2𝑛−1 )
VIc. 𝐴2𝑛+1
+ 𝐵2𝑛+1
= ( 𝐴 + 𝐵)(𝐴2𝑛
− 𝐴2𝑛 −1
𝐵 + ⋯+ 𝐵2𝑛
)
VII. 𝐴2
+ ( 𝑝 + 𝑞) 𝐴 + 𝑝𝑞 = ( 𝐴 + 𝑝)(𝐴 + 𝑞)
Sifat Akar-Akar Suku Banyak
1. Pada persamaan berderajat 3 :
𝑎𝑥3
+ 𝑏𝑥2
+ cx + d = 0 akan mempunyai akar-akar x1, x2, x3
dengan sifat-sifat:
Jumlah 1 akar: x1 + x2 + x3 = −
𝑏
𝑎
Jumlah 2 akar: x1.x2 + x1.x3 + x2.x3 =
𝑐
𝑎
Hasil kali 3 akar: x1.x2.x3 = −
𝑑
𝑎
2. Pada persamaan berderajat 4:
𝑎𝑥4
+ 𝑏𝑥3
+ 𝑐𝑥2
+ dx + e = 0 akan mempunyai akar-akar x1, x2, x3, x4
dengan sifat-sifat:
Jumlah 1 akar: x1 + x2 + x3 + x4 = −
𝑏
𝑎
Jumlah 2 akar: x1.x2 + x1.x3 + x1.x4 + x2.x3 + x2.x4 + x3.x4 =
𝑐
𝑎
Jumlah 3 akar: x1.x2.x3 + x1.x2.x4 + x2.x3.x4 = −
𝑑
𝑎
Hasil kali 4 akar: x1.x2.x3.x4 =
𝑒
𝑎
Dari kedua persamaan tersebut, kita dapat menurunkan rumus yang sama untuk
persamaan berderajat 5 dan seterusnya
(amati pola: –b/a, c/a, –d/a , e/a, …)
Pembagian Istimewa :
Latihan Soal :
1. Hitunglah!
a. (𝑎 − 𝑏 + 𝑐)10
− (−𝑎 + 𝑏 − 𝑐)10
;
b. (𝑎 − 2𝑏 − 3𝑐)7
− (−𝑎 + 2𝑏 + 3𝑐)7
.
2. Buktikanlah bahwa (−1) 𝑛(𝑛+1)
= 1.
3. ( 𝑥4
− 3𝑥3
+ 4𝑥2
+ 7𝑥 − 9): ( 𝑥 − 5). 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑐𝑎𝑟𝑎 𝐻𝑜𝑟𝑛𝑒𝑟!
4. Tetapkan harga k dan l agar, 𝑥5
− 4𝑥4
+ 7𝑥3
− 9𝑥2
+ 𝑘𝑥 + 𝑙 dapat dibagi oleh
(𝑥 − 2)2
.
5. Tentukan harga A dan B, agar berlaku :
A(2x-3)+ B(x+2)= 5x-11
6. Buktikan bahwa 𝑎3
+ 𝑏3
+ 𝑐3
− 3𝑎𝑏𝑐 dapat dibagi dengan 𝑎 + 𝑏 + 𝑐, tanpa
melakukan pembagian tersebut.
7. Hitunglah sisa pembagian 𝑥6
− 1 oleh ( 𝑥 + 1)(𝑥 − 2)
Djabarkanlah bentuk-bentuk berikut ini :
8. 3𝑎𝑏3
− 𝑏2(2𝑎2
+ 3𝑏) + 2𝑎2(2𝑎 + 𝑏2
− 3) − 3𝑏3
(𝑎 − 1)
9. (𝑥2
− 2𝑥𝑦 + 𝑦2
)(𝑥2
− 3𝑥2
𝑦 + 3𝑥𝑦2
− 𝑦3
)
Tetapkanlah hasil bagi-hasil bagi yang berikut :
10. ( 𝑎3
− 5𝑎2
− 4𝑎 − 40):(𝑎 + 4)
Kunci Jawaban :
1. A. 0
B.2(𝑎 − 2𝑏 − 3𝑐)7
𝟐. (−1) 𝑛(𝑛+1)
= 1
(−1) 𝑛2
(−1) 𝑛
= 1
𝑛 = 𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙
(−1) 𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙2
(−1) 𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙
= 1
(−1) 𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙
(−1) 𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙
=1
(−1)(−1) = 1
𝑛 = 𝑔𝑒𝑛𝑎𝑝
(−1) 𝑔𝑒𝑛𝑎𝑝2
(−1) 𝑔𝑒𝑛𝑎𝑝
= 1
(−1) (-1) = 1
3. ( 𝑥3
+ 2𝑥2
+ 14𝑥 + 77)( 𝑥 − 5) + 376
4. 𝑘 = 0 𝑑𝑎𝑛 𝑙 = 12
5. 𝐴 =
4
3
𝑑𝑎𝑛 𝐵 =
7
3
6. 𝑐𝑙𝑢𝑒 ∶ (𝑎 + 𝑏 + 𝑐)3
= 𝑎3
+ 𝑏3
+ 𝑐3
− 3𝑎𝑏𝑐(𝑎 + 𝑏 + 𝑐)
7. 11𝑥2
+ 10𝑥 − 1
8. 4𝑎3
− 6𝑎2
9. 𝑥4
− 3𝑥4
𝑦 + 9𝑥3
𝑦2
− 2𝑥3
𝑦 − 7𝑥2
𝑦3
+ 𝑥2
𝑦2
− 5𝑥𝑦4
− 3𝑥2
𝑦3
− 𝑦5
10. ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑏𝑎𝑔𝑖 𝑥2
− 9𝑥 + 32 𝑠𝑖𝑠𝑎 − 168
DAFTAR PUSTAKA
Usodo,budi dan Sutrima.2009.Wahana MATEMATIKA Untuk Sekolah Menengan
Atas/Madrasah Aliyah Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam.Jakarta: CV.HaKa MJ.
Widjenes,P.1968.Aljadbar Rendah. Djakarta: PradnjaPramita
Wirodikromo,sartono.2007.Matematika untuk Sma Kelas XI.Jakarta: Erlangga.
.

Contenu connexe

Tendances

20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 120 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1Rahma Siska Utari
 
Persamaan elips dengan pusat (p,q)
Persamaan elips dengan pusat (p,q) Persamaan elips dengan pusat (p,q)
Persamaan elips dengan pusat (p,q) Aser FK
 
PPT Relasi & Fungsi Matematika Kelas VIII
PPT Relasi & Fungsi Matematika Kelas VIIIPPT Relasi & Fungsi Matematika Kelas VIII
PPT Relasi & Fungsi Matematika Kelas VIIIYoshiie Srinita
 
22. modul persamaan parabola pak sukani
22. modul persamaan parabola pak sukani22. modul persamaan parabola pak sukani
22. modul persamaan parabola pak sukanisukani
 
40 soal dan pembahasan dimensi 3
40 soal dan pembahasan dimensi 340 soal dan pembahasan dimensi 3
40 soal dan pembahasan dimensi 3Mamuk Prasetyo
 
LATIHAN SOAL PYTHAGORAS
LATIHAN SOAL PYTHAGORASLATIHAN SOAL PYTHAGORAS
LATIHAN SOAL PYTHAGORASRadityo Pras
 
Latihan soal relasi dan fungsi
Latihan soal relasi dan fungsiLatihan soal relasi dan fungsi
Latihan soal relasi dan fungsiTris Yubrom
 
PPT Dimensi Tiga Kelas X
PPT Dimensi Tiga Kelas XPPT Dimensi Tiga Kelas X
PPT Dimensi Tiga Kelas XRoheni heni
 
Teori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiTeori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiSeptian Amri
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grupYadi Pura
 
23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras
23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras
23 Cara Pembuktian Teorema PythagorasRahma Siska Utari
 
contoh soal latihan matematika relasi dan fungsi kelas 8 smp
contoh soal latihan matematika relasi dan fungsi kelas 8 smpcontoh soal latihan matematika relasi dan fungsi kelas 8 smp
contoh soal latihan matematika relasi dan fungsi kelas 8 smpHerizal Arman
 
Persamaan Kuadrat Kelas 9
Persamaan Kuadrat Kelas 9Persamaan Kuadrat Kelas 9
Persamaan Kuadrat Kelas 9Erni Susanti
 
Materi Koordinat kartesius kelas 8 SMP
Materi Koordinat kartesius  kelas 8 SMP Materi Koordinat kartesius  kelas 8 SMP
Materi Koordinat kartesius kelas 8 SMP yoshufbriana
 
Modul 4 kongruensi linier
Modul 4   kongruensi linierModul 4   kongruensi linier
Modul 4 kongruensi linierAcika Karunila
 
Rangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriRangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriNia Matus
 

Tendances (20)

20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 120 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
 
Fungsi Pembangkit
Fungsi PembangkitFungsi Pembangkit
Fungsi Pembangkit
 
Persamaan elips dengan pusat (p,q)
Persamaan elips dengan pusat (p,q) Persamaan elips dengan pusat (p,q)
Persamaan elips dengan pusat (p,q)
 
PPT Relasi & Fungsi Matematika Kelas VIII
PPT Relasi & Fungsi Matematika Kelas VIIIPPT Relasi & Fungsi Matematika Kelas VIII
PPT Relasi & Fungsi Matematika Kelas VIII
 
Pembuktian dalil 9-18
Pembuktian dalil 9-18Pembuktian dalil 9-18
Pembuktian dalil 9-18
 
22. modul persamaan parabola pak sukani
22. modul persamaan parabola pak sukani22. modul persamaan parabola pak sukani
22. modul persamaan parabola pak sukani
 
Modul 7 basis dan dimensi
Modul 7 basis dan dimensiModul 7 basis dan dimensi
Modul 7 basis dan dimensi
 
40 soal dan pembahasan dimensi 3
40 soal dan pembahasan dimensi 340 soal dan pembahasan dimensi 3
40 soal dan pembahasan dimensi 3
 
LATIHAN SOAL PYTHAGORAS
LATIHAN SOAL PYTHAGORASLATIHAN SOAL PYTHAGORAS
LATIHAN SOAL PYTHAGORAS
 
Latihan soal relasi dan fungsi
Latihan soal relasi dan fungsiLatihan soal relasi dan fungsi
Latihan soal relasi dan fungsi
 
PPT Dimensi Tiga Kelas X
PPT Dimensi Tiga Kelas XPPT Dimensi Tiga Kelas X
PPT Dimensi Tiga Kelas X
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
Teori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiTeori bilangan bab ii
Teori bilangan bab ii
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grup
 
23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras
23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras
23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras
 
contoh soal latihan matematika relasi dan fungsi kelas 8 smp
contoh soal latihan matematika relasi dan fungsi kelas 8 smpcontoh soal latihan matematika relasi dan fungsi kelas 8 smp
contoh soal latihan matematika relasi dan fungsi kelas 8 smp
 
Persamaan Kuadrat Kelas 9
Persamaan Kuadrat Kelas 9Persamaan Kuadrat Kelas 9
Persamaan Kuadrat Kelas 9
 
Materi Koordinat kartesius kelas 8 SMP
Materi Koordinat kartesius  kelas 8 SMP Materi Koordinat kartesius  kelas 8 SMP
Materi Koordinat kartesius kelas 8 SMP
 
Modul 4 kongruensi linier
Modul 4   kongruensi linierModul 4   kongruensi linier
Modul 4 kongruensi linier
 
Rangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriRangkuman materi Isometri
Rangkuman materi Isometri
 

En vedette

Pembagian Suku Banyak dengan Menggunakan Horner
Pembagian Suku Banyak dengan Menggunakan HornerPembagian Suku Banyak dengan Menggunakan Horner
Pembagian Suku Banyak dengan Menggunakan HornerFrita Nurmaya
 
PPT TEOREMA SISA DAN TEOREMA FAKTOR
PPT TEOREMA SISA DAN TEOREMA FAKTORPPT TEOREMA SISA DAN TEOREMA FAKTOR
PPT TEOREMA SISA DAN TEOREMA FAKTORtrisno direction
 
RPP Bab 1 polinomial-Peminatan
RPP Bab 1 polinomial-PeminatanRPP Bab 1 polinomial-Peminatan
RPP Bab 1 polinomial-PeminatanAhmad Hamdani
 
Buku siap osn matematika smp 2015
Buku siap osn matematika smp 2015Buku siap osn matematika smp 2015
Buku siap osn matematika smp 2015Wayan Sudiarta
 
Polinomial Matematika Peminatan
Polinomial Matematika PeminatanPolinomial Matematika Peminatan
Polinomial Matematika PeminatanHevliza Tiara
 
Soal dan pembahasan statistika
Soal dan pembahasan statistikaSoal dan pembahasan statistika
Soal dan pembahasan statistikasatriyo buaya
 
Contoh soal-olimpiade-matematika-smama-aime-omits-dll
Contoh soal-olimpiade-matematika-smama-aime-omits-dllContoh soal-olimpiade-matematika-smama-aime-omits-dll
Contoh soal-olimpiade-matematika-smama-aime-omits-dllNur Ahmad Abrori
 

En vedette (9)

Materi Aljabar dalil sisa
Materi Aljabar dalil sisaMateri Aljabar dalil sisa
Materi Aljabar dalil sisa
 
Pembagian Suku Banyak dengan Menggunakan Horner
Pembagian Suku Banyak dengan Menggunakan HornerPembagian Suku Banyak dengan Menggunakan Horner
Pembagian Suku Banyak dengan Menggunakan Horner
 
PPT TEOREMA SISA DAN TEOREMA FAKTOR
PPT TEOREMA SISA DAN TEOREMA FAKTORPPT TEOREMA SISA DAN TEOREMA FAKTOR
PPT TEOREMA SISA DAN TEOREMA FAKTOR
 
RPP Bab 1 polinomial-Peminatan
RPP Bab 1 polinomial-PeminatanRPP Bab 1 polinomial-Peminatan
RPP Bab 1 polinomial-Peminatan
 
Buku siap osn matematika smp 2015
Buku siap osn matematika smp 2015Buku siap osn matematika smp 2015
Buku siap osn matematika smp 2015
 
Polinomial Matematika Peminatan
Polinomial Matematika PeminatanPolinomial Matematika Peminatan
Polinomial Matematika Peminatan
 
Buku osn 2015-didik
Buku osn  2015-didikBuku osn  2015-didik
Buku osn 2015-didik
 
Soal dan pembahasan statistika
Soal dan pembahasan statistikaSoal dan pembahasan statistika
Soal dan pembahasan statistika
 
Contoh soal-olimpiade-matematika-smama-aime-omits-dll
Contoh soal-olimpiade-matematika-smama-aime-omits-dllContoh soal-olimpiade-matematika-smama-aime-omits-dll
Contoh soal-olimpiade-matematika-smama-aime-omits-dll
 

Similaire à Materi aljabar polinomial

Similaire à Materi aljabar polinomial (20)

Monomial Dan Polinomial
Monomial  Dan PolinomialMonomial  Dan Polinomial
Monomial Dan Polinomial
 
Pertemuan-2.pptx
Pertemuan-2.pptxPertemuan-2.pptx
Pertemuan-2.pptx
 
Akar akar suku banyak ds-pjj sma kmn2
Akar akar suku banyak ds-pjj sma kmn2Akar akar suku banyak ds-pjj sma kmn2
Akar akar suku banyak ds-pjj sma kmn2
 
Integral Fungsi Rasional dengan Pecahan Parsial
Integral Fungsi Rasional dengan Pecahan ParsialIntegral Fungsi Rasional dengan Pecahan Parsial
Integral Fungsi Rasional dengan Pecahan Parsial
 
sukubanyak
sukubanyaksukubanyak
sukubanyak
 
Suku banyak
Suku banyakSuku banyak
Suku banyak
 
Science Math - Polinomial
Science Math - Polinomial Science Math - Polinomial
Science Math - Polinomial
 
Suku banyak
Suku banyakSuku banyak
Suku banyak
 
Powerpoint Suku Banyak
Powerpoint Suku BanyakPowerpoint Suku Banyak
Powerpoint Suku Banyak
 
RPP persamaan kuadrat
RPP persamaan kuadratRPP persamaan kuadrat
RPP persamaan kuadrat
 
Contoh-soal-kalkulus-iii
Contoh-soal-kalkulus-iiiContoh-soal-kalkulus-iii
Contoh-soal-kalkulus-iii
 
RPP Suku Banyak
RPP Suku BanyakRPP Suku Banyak
RPP Suku Banyak
 
Materi integral tak tentu
Materi integral tak tentuMateri integral tak tentu
Materi integral tak tentu
 
Suku banyak
Suku banyakSuku banyak
Suku banyak
 
5. KD 3.2 Pembagian Polinomial oleh berderajat dua.pptx
5. KD 3.2 Pembagian Polinomial oleh berderajat dua.pptx5. KD 3.2 Pembagian Polinomial oleh berderajat dua.pptx
5. KD 3.2 Pembagian Polinomial oleh berderajat dua.pptx
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Materi Aljabar Persamaan Linear
Materi Aljabar Persamaan LinearMateri Aljabar Persamaan Linear
Materi Aljabar Persamaan Linear
 
Matematika Diskrit: Fungsi pembangkit part 4
Matematika Diskrit: Fungsi pembangkit part 4Matematika Diskrit: Fungsi pembangkit part 4
Matematika Diskrit: Fungsi pembangkit part 4
 

Plus de Sriwijaya University

Modul trigonometri susunan Drs. Mega Teguh B., M.Pd
Modul trigonometri susunan Drs. Mega Teguh B., M.PdModul trigonometri susunan Drs. Mega Teguh B., M.Pd
Modul trigonometri susunan Drs. Mega Teguh B., M.PdSriwijaya University
 
Teori humanistik (Belajar dan Pembelajaran)
Teori humanistik (Belajar dan Pembelajaran)Teori humanistik (Belajar dan Pembelajaran)
Teori humanistik (Belajar dan Pembelajaran)Sriwijaya University
 
Tugas 10 soal diktat geometri materi geometri dimensi tiga
Tugas 10 soal diktat geometri materi geometri dimensi tigaTugas 10 soal diktat geometri materi geometri dimensi tiga
Tugas 10 soal diktat geometri materi geometri dimensi tigaSriwijaya University
 
Pembinaan olimpiade matematika tingkat sd 13
Pembinaan olimpiade matematika tingkat sd 13Pembinaan olimpiade matematika tingkat sd 13
Pembinaan olimpiade matematika tingkat sd 13Sriwijaya University
 
Ppt kelompok 4 pengelolaan peserta didik
Ppt kelompok 4 pengelolaan peserta didikPpt kelompok 4 pengelolaan peserta didik
Ppt kelompok 4 pengelolaan peserta didikSriwijaya University
 
Lkpd konsep (buat sampai pertemuan 3)
Lkpd konsep (buat sampai pertemuan 3)Lkpd konsep (buat sampai pertemuan 3)
Lkpd konsep (buat sampai pertemuan 3)Sriwijaya University
 

Plus de Sriwijaya University (20)

Materi Aljabar linear
Materi Aljabar linearMateri Aljabar linear
Materi Aljabar linear
 
Tangram telur
Tangram telurTangram telur
Tangram telur
 
Geometri analitik-datar1
Geometri analitik-datar1Geometri analitik-datar1
Geometri analitik-datar1
 
modul Pendidikan kewarganegaraan
modul Pendidikan kewarganegaraanmodul Pendidikan kewarganegaraan
modul Pendidikan kewarganegaraan
 
Gambar Grafik Suatu fungsi
Gambar Grafik Suatu fungsiGambar Grafik Suatu fungsi
Gambar Grafik Suatu fungsi
 
Tugas geometri
Tugas geometriTugas geometri
Tugas geometri
 
Modul trigonometri susunan Drs. Mega Teguh B., M.Pd
Modul trigonometri susunan Drs. Mega Teguh B., M.PdModul trigonometri susunan Drs. Mega Teguh B., M.Pd
Modul trigonometri susunan Drs. Mega Teguh B., M.Pd
 
Teori humanistik (Belajar dan Pembelajaran)
Teori humanistik (Belajar dan Pembelajaran)Teori humanistik (Belajar dan Pembelajaran)
Teori humanistik (Belajar dan Pembelajaran)
 
Uji 20 homogenitas
Uji 20 homogenitasUji 20 homogenitas
Uji 20 homogenitas
 
Irisan bidang . 1
Irisan bidang . 1Irisan bidang . 1
Irisan bidang . 1
 
Tugas 10 soal diktat geometri materi geometri dimensi tiga
Tugas 10 soal diktat geometri materi geometri dimensi tigaTugas 10 soal diktat geometri materi geometri dimensi tiga
Tugas 10 soal diktat geometri materi geometri dimensi tiga
 
Pembinaan olimpiade matematika tingkat sd 13
Pembinaan olimpiade matematika tingkat sd 13Pembinaan olimpiade matematika tingkat sd 13
Pembinaan olimpiade matematika tingkat sd 13
 
Pembinaan olimpiade matematika 5
Pembinaan olimpiade matematika 5Pembinaan olimpiade matematika 5
Pembinaan olimpiade matematika 5
 
Pembinaan olimpiade matematika
Pembinaan olimpiade matematikaPembinaan olimpiade matematika
Pembinaan olimpiade matematika
 
Kurikulum 2013 sma
Kurikulum 2013 smaKurikulum 2013 sma
Kurikulum 2013 sma
 
Kurikulum 2013 smp
Kurikulum 2013 smpKurikulum 2013 smp
Kurikulum 2013 smp
 
Ppt kelompok 4 pengelolaan peserta didik
Ppt kelompok 4 pengelolaan peserta didikPpt kelompok 4 pengelolaan peserta didik
Ppt kelompok 4 pengelolaan peserta didik
 
Pengelolaan tenaga kependidikan
Pengelolaan tenaga kependidikanPengelolaan tenaga kependidikan
Pengelolaan tenaga kependidikan
 
Lkpd konsep (buat sampai pertemuan 3)
Lkpd konsep (buat sampai pertemuan 3)Lkpd konsep (buat sampai pertemuan 3)
Lkpd konsep (buat sampai pertemuan 3)
 
Materi Himpunan
Materi HimpunanMateri Himpunan
Materi Himpunan
 

Dernier

MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 

Dernier (20)

MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 

Materi aljabar polinomial

  • 1. Makalah Aljabar Polinomial (Suku Banyak) Disusun Oleh : Kelompok 2 1. Qonitha Amalia (06081281419030) 2. Desty Rupalestari ( 0608128419031) 3. Sholihatun Nisa’ (06081281419033) Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya
  • 2. Polinomial ( Suku Banyak ) 1. Pengertian dan Nilai Suku Banyak A. Pengertian Suku Banyak Suku banyak adalah suatu bentuk yang memuat variabel berpangkat. Suku banyak dalam x berderajat n dinyatakan dengan: 𝑎 𝑛 𝑥 𝑛 + 𝑎 𝑛−1 𝑥 𝑛−1 + 𝑎 𝑛−2 𝑥 𝑛−2 + .... + 𝑎1 𝑥 + 𝑎0 Dengan syarat n ∈ bilangan cacah 𝑎 𝑛 , 𝑎 𝑛−1, … 𝑎0 disebut koefesien-koefesien suku banyak, 𝑎0 disebut suku tetap dan 𝑎 𝑛 ≠ 0. Contoh : 1) 6𝑥3 – 3𝑥2 + 4x – 8 adalah suku banyak berderajat 3, dengan koefisien 𝑥3 adalah 6, koefisien 𝑥2 adalah –3, koefisien x adalah 4, dan suku tetapnya –8. 2) 2𝑥2 – 5x + 4 – 7 𝑥 adalah bukan suku banyak karena memuat pangkat negatif yaitu 7 𝑥 atau 7𝑥−1 dengan pangkat –1 bukan anggota bilangan cacah. B. Nilai Suku Banyak Suku banyak dengan derajat n dapat dinyatakan sebagai suatu fungsi f(x) berikut ini. 𝑓(𝑥) = 𝑎 𝑛 𝑥 𝑛 + 𝑎 𝑛−1 𝑥 𝑛−1 + 𝑎 𝑛−2 𝑥 𝑛−2 + .. . . + 𝑎1 𝑥 + 𝑎0 di mana n ∈ bilangan cacah dan 𝑎 𝑛 ≠ 0. Nilai f(x) tersebut merupakan nilai suku banyak. Untuk menentukan nilai suku banyak dapat dilakukan dengan dua cara berikut. 1) Cara substitusi Misalkan suku banyak 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑥3 + 𝑏𝑥2 + 𝑐𝑥 + 𝑑. Jika nilai x diganti k, maka nilai suku banyak f(x) untuk x = k adalah 𝑓(𝑘) = 𝑎𝑘3 + 𝑏𝑘2 + 𝑐𝑘 + 𝑑. Agar lebih memahami tentang cara substitusi, pelajarilah contoh soal berikut ini. Contoh soal Hitunglah nilai suku banyak berikut ini untuk nilai x yang diberikan.
  • 3. 1. 𝑓(𝑥) = 2𝑥3 + 4𝑥2 – 18 untuk x = 3 2. 𝑓(𝑥) = 𝑥4 + 3𝑥3 – 𝑥2 + 7𝑥 + 25 untuk x = –4 Penyelesaian : 1. 𝑓(𝑥) = 2𝑥3 + 4𝑥2 – 18 𝑓(3) = 2. 33 + 4. 32 – 18 𝑓(3) = 2.27 + 4.9 – 18 𝑓(3) = 54 + 36 – 18 𝑓(3) = 72 Jadi, nilai suku banyak f(x) untuk x = 3 adalah 72. 2. 𝑓( 𝑥) = 𝑥4 + 3𝑥3– 𝑥2 + 7𝑥 + 25 𝑓(– 4) = (−4)4 + 3(−4)3 – (−4)2 + 7 (– 4) + 25 𝑓(−4) = 256 – 192 – 16 – 28 + 25 𝑓(– 4) = 45 Jadi, nilai suku banyak f(x) untuk x = –4 adalah 45. 2) Cara Horner/bangun/skema/sintetik Misalkan suku banyak 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑥3 + 𝑏𝑥2 + 𝑐𝑥 + 𝑑 . Jika akan ditentukan nilai suku banyak 𝑥 = 𝑘, maka: 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑥3 + 𝑏𝑥2 + 𝑐𝑥 + 𝑑 𝑓(𝑥) = (𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐)𝑥 + 𝑑 𝑓(𝑥) = ((𝑎𝑥 + 𝑏)𝑥 + 𝑐)𝑥 + 𝑑 Sehingga 𝑓(𝑘) = ((𝑎𝑘 + 𝑏)𝑘 + 𝑐)𝑘 + 𝑑. Bentuk tersebut dapat disajikan dalam bentuk skema berikut: bisa digunakan untuk pembagi berderajat 1 atau pembagi yang dapat difaktorkan menjadi pembagi-pembagi berderajat
  • 4. 1. Tulis koefisiennya saja → harus runtut dari koefisien xn, xn – 1, … hingga konstanta (jika ada variabel yang tidak ada, maka koefisiennya ditulis 0) Contoh: untuk 4𝑥3 – 1, koefisien-koefisiennya adalah 4, 0, 0, dan -1 (untuk 𝑥3 , 𝑥2 , x, dan konstanta) 2. Jika koefisien derajat tertinggi P(x) ≠ 1, maka hasil baginya harus dibagi dengan koefisien derajat tertinggi P(x) Jika pembagi dapat difaktorkan, maka: Jika pembagi dapat difaktorkan menjadi P1 dan P2, maka S(x) = P1.S2 + S1 Jika pembagi dapat difaktorkan menjadi P1, P2, P3, maka S(x) = P1.P2.S3 + P1.S2 + S1 Jika pembagi dapat difaktorkan menjadi P1, P2, P3, P4, maka S(x) = P1.P2.P3.S4 + P1.P2.S3 + P1.S2 + S1 dan seterusnya. Contoh soal Hitunglah nilai suku banyak untuk nilai x yang diberikan berikut ini. 1. 𝑓(𝑥) = 𝑥3 + 2𝑥2 + 3𝑥 – 4 untuk 𝑥 = 5 2. 𝑓(𝑥) = 2𝑥3 – 3𝑥2 + 9𝑥 + 12 untuk x = 1 2 Penyelesaian : Jadi nilai suku banyak f(x) untuk x = 5 adalah 186. 2. Jadi, nilai suku banyak f(x) untuk x = 1 2 adalah 16. 3) Cara koefisientak tentu F(x) = P(x).H(x) + S(x) contoh soal 1. 2𝑥3 − 3𝑥2 + 𝑥 + 5 dibagi 2𝑥2 -x-1 menggunakan cara koefesien tak tentu
  • 5. karena F(x) berderajat 3 dan P(x) berderajat 2, maka H(x) berderajat 3 – 2 = 1 S(x) berderajat 2 – 1 = 1 Jadi, misalkan H(x) = ax + b dan S(x) = cx + d Maka: 2𝑥3 – 3𝑥2 + x + 5 = (2𝑥2 – x – 1).(ax + b) + (cx + d) Ruas kanan: = 2𝑎𝑥3 + 2𝑏𝑥2 – a𝑥2 – bx – ax – b + cx + d = 2𝑎𝑥3 + (2b – a)𝑥2 + (–b – a + c)x + (–b + d) Samakan koefisien ruas kiri dan ruas kanan: 𝑥3 → 2 = 2a → a = 2/2 = 1 𝑥2 → –3 = 2b – a → 2b = –3 + a = –3 + 1 = –2 → b = –2/2 = –1 x → 1 = –b – a + c → c = 1 + b + a = 1 – 1 + 1 → c = 1 Konstanta → 5 = –b + d → d = 5 + b = 5 – 1 → d = 4 Jadi: H(x) = ax + b = 1.x – 1 = x – 1 S(x) = cx + d = 1.x + 4 = x + 4 C. Operasi Antar Suku Banyak 1. Penjumlahan, Pengurangan, dan Pembagian Penjumlahan atau pengurangan suku banyak f(x) dengan suku banyak g(x) dapat ditentukan dengan cara menjumlahkan atau mengurangkan suku-suku sejenis dari kedua suku banyak itu. Sedangkan perkalian suku banyak f(x) dengan suku banyak g(x) dapat ditentukan dengan cara mengalikan suku-suku dari kedua suku banyak itu.Dalam mengalikan suku-suku dari kedua suku banyak itu digunakan sifat distributif perkalian, baik distributif perkalian terhadap penjumlahan maupun distributif perkalian terhadap pengurangan. Contoh: Diketahui dua buah suku banyak f(x) dan g(x) dinyatakan dengan aturan 𝐹(𝑥) = 𝑥3 + 𝑥2 − 4 dan 𝑔(𝑥) = 𝑥3 − 2𝑥2 + 𝑥 + 2 a) Tentukan f(x) + g(x) serta derajatnya b) Tentukan f(x) - g(x) serta derajatnya c) Tentukan f(x). g(x) serta derajatnya
  • 6. Penyelesaian: a) 𝐹(𝑥) + 𝑔(𝑥) = (𝑥3 + 𝑥2 − 4) + ( 𝑥3 − 2𝑥2 + 𝑥 + 2) = (𝑥3 + 𝑥3 ) + ( 𝑥2 − 2𝑥2)+ 𝑥 + (−4 + 2) = 2𝑥3 − 𝑥2 + 𝑥 – 2 Jadi, 𝑓(𝑥) + 𝑔(𝑥) = 2𝑥3 − 𝑥2 + 𝑥 – 2 dan 𝑓(𝑥) + 𝑔(𝑥) berderajat 3 b) 𝐹(𝑥) – 𝑔(𝑥) = (𝑥3 + 𝑥2 − 4) − ( 𝑥3 − 2𝑥2 + 𝑥 + 2) =(𝑥3 − 𝑥3 ) + ( 𝑥2 − (−2𝑥2)− 𝑥 + (−4 − 2) =3𝑥2 − 𝑥 – 6 Jadi, 𝑓(𝑥) − 𝑔(𝑥) = 3𝑥2 − 𝑥 – 6 dan 𝑓(𝑥) – 𝑔(𝑥) berderajat 2 c) 𝐹(𝑥). 𝑔(𝑥) = (𝑥3 + 𝑥2 − 4 )(𝑥3 − 2𝑥2 + 𝑥 + 2) = 𝑥3( 𝑥3 − 2𝑥2 + 𝑥 + 2) + 𝑥2( 𝑥3 − 2𝑥2 + 𝑥 + 2) − 4 (𝑥3 − 2𝑥2 + 𝑥 + 2 = 𝑥6 − 2𝑥5 + 𝑥4 + 2𝑥3 + 𝑥5 − 2𝑥4 + 𝑥3 + 2𝑥2 − 4𝑥3 + 8𝑥2 − 4𝑥 − 8 = 𝑥6 + (−2𝑥5 + 𝑥5) + ( 𝑥4 − 2𝑥4)+ ( 2𝑥3 + 𝑥3 − 4𝑥3) ( 2𝑥2 + 8𝑥2 − 4𝑥 − 8) = 𝑥6 − 𝑥5 − 𝑥4 − 𝑥3 + 10𝑥2 – 4𝑥 – 8 Jadi, 𝑓(𝑥). 𝑔(𝑥 = 𝑥6 − 𝑥5 − 𝑥4 − 𝑥3 + 10𝑥2 – 4𝑥 – 8 dan f(x).g(x) berderajat 6 2. Kesamaan suku banyak Suku banyak f(x) memiliki kesamaan dengan suku banyak g(x) , jika kedua suku banyak itu mempunyai nilai yan sama untuk semua variabel x bilangan real. Kesamaan dua suku banyak f(x) dan g(x) itu ditulis sebagai 𝑭(𝒙) ≡ 𝒈(𝒙) Dengan lambang ≡ dibaca "kesamaan" Misalkan diketahui dua buah suku banyak f(x) dan g(x) yan dinyatakan dalam bentuk umum. f(x) = 𝑎 𝑛 𝑥 𝑛 + 𝑎 𝑛−1 𝑥 𝑛−1 + 𝑎 𝑛−2 𝑥 𝑛−2 + .... + 𝑎1 𝑥 + 𝑎0 g(x) =𝑏 𝑛 𝑥 𝑛 + 𝑏 𝑛−1 𝑥 𝑛−1 + 𝑏 𝑛−2 𝑥 𝑛−2 + .... + 𝑏1 𝑥 + 𝑏0 Jika f(x) mempunyai kesamaan dengan g(x), ditulis f(x) ≡ g(x), maka berlaku hubungan 𝑎 𝑛 = 𝑏 𝑛 , 𝑎 𝑛−1 = 𝑏 𝑛−1,… , 𝑎2 = 𝑏2, 𝑎1 = 𝑏1, dan 𝑎0 = 𝑏0
  • 7. Contoh Tentukan nilai a pada kesamaan 𝑥2 − 3𝑥 + 14 = (𝑥 − 1)(𝑥 − 2) + 3𝑎 Penyelesaian: Jabarkan bagian ruas kanan kesamaan 𝑥2 − 3𝑥 + 14 ≡ 𝑥2 − 3𝑥 + 2 + 3𝑎 𝑥2 − 3𝑥 + 14 = 𝑥2 − 3𝑥 + (2 + 3𝑎 ) Dengan menggunakan sifat kesamaan suku banyak, diperoleh : 14 = 2 + 3𝑎 𝑎 = 4 Jadi, nilai a pada kesamaan 𝑥2 − 3𝑥 + 14 ≡ 𝑥2 − 3𝑥 + 2 + 3𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑎 = 4 3. Pembagian suku banyak A. Hubungan antara yang dibagi, pembagi, hasil bagi, dan sisa pembagian Sebagai ilustrasi, misalkan bilangan 4369 dibagi dengan 14 dapa diselesaikan dengan metode bersusun pendek seperti diperlihatkan pada bagan dibawah. Dari bagan ini terlihat bahwa 4369 dibagi dengan 14 memberikan hasil 312 denan sisa pembagian 1. 𝟒. 𝟑𝟔𝟗 = 𝟏𝟒 𝒙 𝟑𝟏𝟐 + 𝟏 yang dibagi Pembagi hasil bagi sisa pembagian Dengan demikian dapat dirumuskan secara umum sebagai berikut. 𝒀𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒃𝒂𝒈𝒊 = 𝒑𝒆𝒎𝒃𝒂𝒈𝒊 𝒙 𝒉𝒂𝒔𝒊𝒍 𝒃𝒂𝒈𝒊 + 𝒔𝒊𝒔𝒂 𝒑𝒆𝒎𝒃𝒂𝒈𝒊𝒂𝒏 Ternyata pembagian bilangan bersusun pendek dapa diaplikasikan pada pembagian suku banyak. Sebagai ilustrasi, misalnya suku banyak 𝑥3 − 7𝑥2 + 4𝑥 + 50 dibagi dengan 𝑥 − 3 akan diselesaikan dengan metode bersusun pendek.
  • 8. hasil bagi yang dibagi pembagi Contoh : sisa pembagian Dengan menggunakan metode bersusun pendek, carilah hasil bagi dan sisa pada pembagian suku banyak 𝑓(𝑥) = 2𝑥3 + 4𝑥2 − 18 oleh 𝑥 − 3 Penyelesaian Hasil bagi Yang dibagi Pembagi Sisa pembagian Dari bagan diatas,diperoleh hasil baginya 2x2 + 10x + 30 dengan sisa pembagian 72.
  • 9. Pembagian Suku Banyak oleh Bentuk Linear (𝒂𝒙 + 𝒃) Pembagian suku banyak dengan pembagi (𝑥 – 𝑘) yang telah kamu pelajari, dapat dijadikan dasar perhitungan pembagian suku banyak dengan pembagi (𝑎𝑥 + 𝑏). Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah uraian berikut ini. Suku banyak 𝑓(𝑥) dibagi (𝑥 – 𝑘) menghasilkan h(x) sebagai hasil bagi dan f(k) sebagai sisa pembagian, sedemikian sehingga 𝑓(𝑥) = (𝑥 – 𝑘) ℎ(𝑥) + 𝑓(𝑘). Pembagian suku banyak f(x) dibagi (ax + b), dapat diubah menjadi bentuk 𝑓(𝑥) dibagi 𝑥 – ( −𝑏 𝑎 ) Berarti, nilai 𝑘 = 𝑏 𝑎 , sehingga pada pembagian suku banyak 𝑓(𝑥) tersebut dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut. 𝑓(𝑥) = 𝑥( −𝑏 𝑎 )ℎ(𝑥) 𝑓(− −𝑏 𝑎 ) 𝑓(𝑥) = (𝑥 + 𝑏 𝑎 ).ℎ(𝑥) + 𝑓( −𝑏 𝑎 ) 𝑓(𝑥) = 1 𝑎 (𝑎𝑥 + 𝑏) .ℎ(𝑥) + 𝑓 −𝑏 𝑎 ) 𝑓(𝑥) = (𝑎𝑥 + 𝑏.) ℎ(𝑥) 𝑎 + 𝑓( −𝑏 𝑎 ) Suku banyak 𝑓(𝑥) dibagi (𝑎𝑥 + 𝑏) menghasilkan ℎ(𝑥) 𝑎 sebagai hasil bagi dan 𝐹( −𝑏 𝑎 ) sebagai sisa pembagian, sehingga 𝑓(𝑥) = (𝑎𝑥 + 𝑏). ℎ(𝑥) 𝑎 + 𝑓( −𝑏 𝑎 ) . Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah contoh soal berikut ini. Contoh Tentukanlah hasil bagi dan sisanya jika memakai cara horner. 1. 𝑓(𝑥) = 2𝑥3 + 𝑥2 + 5𝑥 – 1 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑔𝑖 (2𝑥 – 1) 2. 𝑓(𝑥) = 2𝑥3 + 𝑥2 + 𝑥 + 10 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑔𝑖 (2𝑥 + 3) Penyelesaian 1. 𝑓(𝑥) = 2𝑥3 + 𝑥2 + 5𝑥 – 1 dibagi (2𝑥 – 1) dengan cara horner sebagai berikut. 𝑓( 𝑥) = (𝑥 – 1 2 ) (2𝑥2 + 2𝑥 + 6) + 2 = ( 2𝑥−1 2 )(2𝑥2 + 2𝑥 + 6) + 2 = (2𝑥 – 1)(𝑥2 + 𝑥 + 3) + 2
  • 10. 2. 𝑓(𝑥) = 2𝑥3 + 𝑥2 + 𝑥 + 10 dibagi (2𝑥 + 3) dengan cara horner sebagai berikut. Pembagian Suku Banyak oleh Bentuk Kuadrat (a𝒙 𝟐 + bx + c) Pembagian suku banyak dengan 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐, di mana 𝑎 ≠ 0 dapat dilakukan dengan cara biasa apabila 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 tidak dapat difaktorkan, sedangkan jika a𝑥2 + bx + c dapat difaktorkan dapat dilakukan dengan cara Horner. Misalkan, suatu suku banyak 𝑓(𝑥) dibagi a𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 dengan 𝑎 ≠ 0 dan dapat difaktorkan menjadi (𝑎𝑥 – 𝑝1)(𝑥 – 𝑝2). Maka, pembagian tersebut dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini. Contoh soal : 1. Tentukanlah hasil bagi dan sisa pembagian jika 𝑥4 + 𝑥2 − 16 dibagi oleh 𝑥2 + 3𝑥 + 2 Karena 𝑥2 + 3𝑥 + 2 dapat difaktorkan , maka ada 2 cara penyelesaiannya : 1. cara susun biasa 2. cara horner 𝑥2 + 3𝑥 + 2 √𝑥4 + 𝑥2 − 16 = 𝑥2 − 6𝑥 + 17 cara susun 𝑥4 + 6𝑥3 + 2𝑥2 −6𝑥3 − 𝑥2 − 16 −6𝑥3 − 18𝑥2 − 12𝑥 17𝑥2 − 12𝑥 − 16 17𝑥2 + 51𝑥 + 34 −63x− 50 Jadi hasil dari pembagian 𝑥4 + 𝑥2 − 16 oleh 𝑥2 + 3𝑥 + 2 ialah 𝑥2 − 6𝑥 + 7 dan sisanya −63𝑥 − 50 2. Pembagian (𝑥3 – 𝑥2 + 4x – 4) oleh (𝑥2 – 1) dapat dituliskan sebagai berikut: P(x) = (x𝑥2 – 1 ) H(x) + sisa = (x + 1) (x – 1) H(x) + (A1x + A0)
  • 11. untuk x = 1 diperoleh P(1) = 0 . H(x) + (A0 + A1(1) ) = A1 + A0 untuk x = –1 diperoleh, P(–1) = 0 . H(x) + (A0 + A1(–1)) = – A1 + A0 Dari pembagian Horner ini diperoleh : Dengan demikian, sisa pembagian adalah A0 + A1x, yaitu –5 + 5x. 3. Tentukan cara Horner 2𝑥3 − 3𝑥2 + 𝑥 + 5 dibagi 2𝑥2 -x-1 P(x) = 2𝑥2 – x – 1 = (2x + 1)(x – 1) P1: 2x + 1 = 0 → x = –½ P2: x – 1 = 0 → x = 1 Cara Hornernya: H(x) = 1.x – 1 = x – 1 S(x) = P1.S2 + S1 = (2x + 1).1/2 + 7/2 = x + ½ + 7/2 = x + 4 Teorema Faktor Suatu suku banyak F(x) mempunyai faktor (x – k) jika F(k) = 0 (sisanya jika dibagi dengan (x – k) adalah 0)
  • 12. Catatan: jika (x – k) adalah faktor dari F(x) maka k dikatakan sebagai akar dari F(x) Tips: Untuk mencari akar suatu suku banyak dengan cara Horner, dapat dilakukan dengan mencoba-coba dengan angka dari faktor-faktor konstantanya ang akan memberikan sisa = 0 Jika jumlah koefisien suku banyak = 0, maka pasti salah satu akarnya adalah x = 1 Jika jumlah koefisien suku di posisi genap = jumlah koefisien suku di posisi ganjil, maka pasti salah satu akarnya adalah x = –1 Contoh: 1. Tentukan penyelesaian dari 𝑥3 – 2𝑥2 – x + 2 = 0 Faktor-faktor dari konstantanya, yaitu 2, adalah ±1 dan ±2 Karena jumlah seluruh koefisien + konstantanya = 0 (1 – 2 – 1 + 2 = 0), maka, pasti x = 1 adalah salah satu faktornya, jadi: Jadi 𝑥3 – 2𝑥2 – x + 2 = (x – 1)(𝑥2 – x – 2) = (x – 1)(x – 2)(x + 1) x = 1 x = 2 x = –1 Jadi himpunan penyelesaiannya: {–1, 1, 2} Menguraikan Dalam Faktor Ia. ab + ac – ad = a (b+c-d) Ib. ac+ ad+bc+bd = a (c+d) + b(c+d) = (a+b) (c+d) II. 𝐴2 − 𝐵2 = (A+B) (A-B) III.𝐴2 ± 2𝐴𝐵 + 𝐵2 = (𝐴 ± 𝐵)2 IVa. 𝐴3 + 3𝐴2 𝐵 + 3𝐴𝐵2 + 𝐵3 = (𝐴 + 𝐵)3 IVb. 𝐴3 - 3𝐴2 𝐵 + 3𝐴𝐵2 − 𝐵3 = (𝐴 − 𝐵)3 Va. 𝐴3 - 𝐵3 = (A-B) (𝐴2 + 𝐴𝐵 + 𝐵2 ) Vb. 𝐴3 + 𝐵3 = (A+B) (𝐴2 − 𝐴𝐵 + 𝐵2 ) VIa. 𝐴 𝑛 −𝐵 𝑛 = (A-B) ( 𝐴 𝑛−1 + 𝐴 𝑛−2 + ⋯+ 𝐵 𝑛−1 ) VIb. 𝐴2𝑛 − 𝐵2𝑛 = ( 𝐴 + 𝐵)( 𝐴2𝑛−1 − 𝐴2𝑛−2 + ⋯− 𝐵2𝑛−1 )
  • 13. VIc. 𝐴2𝑛+1 + 𝐵2𝑛+1 = ( 𝐴 + 𝐵)(𝐴2𝑛 − 𝐴2𝑛 −1 𝐵 + ⋯+ 𝐵2𝑛 ) VII. 𝐴2 + ( 𝑝 + 𝑞) 𝐴 + 𝑝𝑞 = ( 𝐴 + 𝑝)(𝐴 + 𝑞) Sifat Akar-Akar Suku Banyak 1. Pada persamaan berderajat 3 : 𝑎𝑥3 + 𝑏𝑥2 + cx + d = 0 akan mempunyai akar-akar x1, x2, x3 dengan sifat-sifat: Jumlah 1 akar: x1 + x2 + x3 = − 𝑏 𝑎 Jumlah 2 akar: x1.x2 + x1.x3 + x2.x3 = 𝑐 𝑎 Hasil kali 3 akar: x1.x2.x3 = − 𝑑 𝑎 2. Pada persamaan berderajat 4: 𝑎𝑥4 + 𝑏𝑥3 + 𝑐𝑥2 + dx + e = 0 akan mempunyai akar-akar x1, x2, x3, x4 dengan sifat-sifat: Jumlah 1 akar: x1 + x2 + x3 + x4 = − 𝑏 𝑎 Jumlah 2 akar: x1.x2 + x1.x3 + x1.x4 + x2.x3 + x2.x4 + x3.x4 = 𝑐 𝑎 Jumlah 3 akar: x1.x2.x3 + x1.x2.x4 + x2.x3.x4 = − 𝑑 𝑎 Hasil kali 4 akar: x1.x2.x3.x4 = 𝑒 𝑎 Dari kedua persamaan tersebut, kita dapat menurunkan rumus yang sama untuk persamaan berderajat 5 dan seterusnya (amati pola: –b/a, c/a, –d/a , e/a, …) Pembagian Istimewa :
  • 14. Latihan Soal : 1. Hitunglah! a. (𝑎 − 𝑏 + 𝑐)10 − (−𝑎 + 𝑏 − 𝑐)10 ; b. (𝑎 − 2𝑏 − 3𝑐)7 − (−𝑎 + 2𝑏 + 3𝑐)7 . 2. Buktikanlah bahwa (−1) 𝑛(𝑛+1) = 1. 3. ( 𝑥4 − 3𝑥3 + 4𝑥2 + 7𝑥 − 9): ( 𝑥 − 5). 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑐𝑎𝑟𝑎 𝐻𝑜𝑟𝑛𝑒𝑟! 4. Tetapkan harga k dan l agar, 𝑥5 − 4𝑥4 + 7𝑥3 − 9𝑥2 + 𝑘𝑥 + 𝑙 dapat dibagi oleh (𝑥 − 2)2 . 5. Tentukan harga A dan B, agar berlaku : A(2x-3)+ B(x+2)= 5x-11 6. Buktikan bahwa 𝑎3 + 𝑏3 + 𝑐3 − 3𝑎𝑏𝑐 dapat dibagi dengan 𝑎 + 𝑏 + 𝑐, tanpa melakukan pembagian tersebut. 7. Hitunglah sisa pembagian 𝑥6 − 1 oleh ( 𝑥 + 1)(𝑥 − 2) Djabarkanlah bentuk-bentuk berikut ini : 8. 3𝑎𝑏3 − 𝑏2(2𝑎2 + 3𝑏) + 2𝑎2(2𝑎 + 𝑏2 − 3) − 3𝑏3 (𝑎 − 1) 9. (𝑥2 − 2𝑥𝑦 + 𝑦2 )(𝑥2 − 3𝑥2 𝑦 + 3𝑥𝑦2 − 𝑦3 ) Tetapkanlah hasil bagi-hasil bagi yang berikut : 10. ( 𝑎3 − 5𝑎2 − 4𝑎 − 40):(𝑎 + 4)
  • 15. Kunci Jawaban : 1. A. 0 B.2(𝑎 − 2𝑏 − 3𝑐)7 𝟐. (−1) 𝑛(𝑛+1) = 1 (−1) 𝑛2 (−1) 𝑛 = 1 𝑛 = 𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙 (−1) 𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙2 (−1) 𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙 = 1 (−1) 𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙 (−1) 𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙 =1 (−1)(−1) = 1 𝑛 = 𝑔𝑒𝑛𝑎𝑝 (−1) 𝑔𝑒𝑛𝑎𝑝2 (−1) 𝑔𝑒𝑛𝑎𝑝 = 1 (−1) (-1) = 1 3. ( 𝑥3 + 2𝑥2 + 14𝑥 + 77)( 𝑥 − 5) + 376 4. 𝑘 = 0 𝑑𝑎𝑛 𝑙 = 12 5. 𝐴 = 4 3 𝑑𝑎𝑛 𝐵 = 7 3 6. 𝑐𝑙𝑢𝑒 ∶ (𝑎 + 𝑏 + 𝑐)3 = 𝑎3 + 𝑏3 + 𝑐3 − 3𝑎𝑏𝑐(𝑎 + 𝑏 + 𝑐) 7. 11𝑥2 + 10𝑥 − 1 8. 4𝑎3 − 6𝑎2 9. 𝑥4 − 3𝑥4 𝑦 + 9𝑥3 𝑦2 − 2𝑥3 𝑦 − 7𝑥2 𝑦3 + 𝑥2 𝑦2 − 5𝑥𝑦4 − 3𝑥2 𝑦3 − 𝑦5 10. ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑏𝑎𝑔𝑖 𝑥2 − 9𝑥 + 32 𝑠𝑖𝑠𝑎 − 168
  • 16. DAFTAR PUSTAKA Usodo,budi dan Sutrima.2009.Wahana MATEMATIKA Untuk Sekolah Menengan Atas/Madrasah Aliyah Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam.Jakarta: CV.HaKa MJ. Widjenes,P.1968.Aljadbar Rendah. Djakarta: PradnjaPramita Wirodikromo,sartono.2007.Matematika untuk Sma Kelas XI.Jakarta: Erlangga. .