2. APA ITU POLA BK 17
Pola umum bimbingan konseling di sekolah sering disebut dengan
“BK Pola 17”. Disebut BK Pola 17 karena di dalamnya terdapat 17 (tujuh
belas) butir pokok yang amat perlu diperhatikan dalam
penyelenggaraan bimbingan konseling di sekolah.
Pola umum bimbingan konseling meliputi keseluruhan kegiatan
bimbingan konseling yang mencakup bidang-bidang bimbingan,
jenis-jenis layanan dan kegiatan pendukung bimbingan konselih.
Seluruh kegiatan bimbingan konseling di sekolah ditujukan terhadap
seluruh peserta didik (siswa) yang secara langsung menjadi
tanggungjawab guru pembimbing atau guru kelas. Pelayanan
bimbingan konseling di sekolah dilaksanakan secara terprogram,
teratur dan berkelanjutan. Pelaksanaan program-program itulah
yang menjadi wujud nyata dari diselenggarakannya kegiatan
bimbingan konseling di sekolah.
3. ISI 17 butir tersebut
Kegiatan bimbingan konseling (BK) secara menyeluruh meliputi empat bidang bimbingan,
yaitu (1) bimbingan pribadi, (2) bimbingan sosial, (3) bimbingan belajar dan (4) bimbingan
karier.
Kegiatan BK dalam keempat bidang bimbingan diselenggarakan melalui tujuh jenis
layanan (5) Layanan orientasi, (6) layanan penempatan dan penyaluran, (3) layanan
konseling perorangan, (4) layanan konseling kelompok, (5) layanan informasi, (6) layanan
pembelajaran, dan (7) layanan bimbingan kelompok..
Untuk mendukung ketujuh jenis layanan itu diselenggarakan lima kegiatan pendukung,
yaitu (1) instrumentasi bimbingan konseling, (2) himpunan data, (3) konferensi kasus, (4)
kunjungan rumah dan (5) alih tangan kasus.
Semua kegiatan BK tersebut didasari oleh satu pemahaman yang menyeluruh dan
terpadu tentang wawasan BK yang meliputi pengertian, tujuan, fungsi, prinsip dan asas-
asas BK.
5. Bidang bimbingan pribadi
Bidang Bimbingan
Sosial
Dalam bidang bimbingan pribadi, pelayanan
bimbingan konseling membantu siswa
menemukan dan mengembangkan pribadi
yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta
sehat jasmani dan rohani
Dalam bidang bimbingan sosial, pelayanan
bimbingan konseling di sekolah berusaha
membantu peserta didik mengenal dan
berhubungan dengan lingkungan sosialnya
6. Bidang bimbingan
karier
Bidang bimbimbingan
belajar
Dalam bidang bimbingan karier ini, pelayanan
bimbingan konseling ditujukan untuk
mengenal potensi diri, mengembangkan dan
memantapkan pilihan karier.
Dalam bidang bimbingan belajar,
pelayanan bimbingan konseling
membantu peserta didik untuk
menumbuhkan dan mengembangkan
sikap dan kebiasaan belajar yang baik.
8. Layanan orientasi
Layanan orientasi yaitu layanan
bimbingan konseling yang
memungkinkan peserta didik
(klien) memahami lingkungan
(sekolah) yang baru dimasukinya,
dalam rangka mempermudah dan
memperlancar berperannya
peserta didik di lingkungan yang
baru itu.
Layanan informasi
Layanan informasi yaitu layanan
bimbingan konseling yang
memungkinkan peserta didik dan
pihak-pihak lain yang dapat
memberikan pengaruh yang besar
kepada peserta didik (terutama
orang tua) menerima dan memahami
informasi (seperti informasi
pendidikan dan informasi jabatan)
yang dapat dipergunakan sebagai
bahan pertimbangan dan
pengambilan keputusan sehari-hari
sebagai pelajar, anggota keluarga
dan masyarakat.
9. Layanan penempatan dan
penyaluran
layanan bimbingan konseling yang
memungkinkan peserta didik (klien)
memperoleh penempatan dan
penyaluran yang tepat (misalnya
penempatan dan penyaluran di dalam
kelas, kelompok belajar, jurusan atau
program studi, program latihan,
magang, kegiatan co-ekstra kurikuler)
sesuai dengan potensi, bakat dan
minat serta kondisi pribadi.
Layanan bimbingan
belajar
layanan bimbingan konseling yang
memungkinkan peserta didik
mengembangkan diri dengan sikap
dan kebiasaan belajar yang baik,
materi belajar dengan kecepatan
dan kesulitan belajar serta berbagai
aspek tujuan dan kegiatan belajar
lainnya
10. Layanan konseling
perorangan
layanan bimbingan konseling
memungkinkan peserta didik
mendapat layanan langsung tatap
muka (secara perorangan) dengan
guru pembimbing dalam rangka
pembahasan pengentasan
permasalahan pribadi yang
dideritanya.
Layanan bimbingan
kelompok
layanan bimbingan yang
memungkinkan sejumlah peserta
didik secara bersama-sama
memperoleh berbagai bahan dari
nara sumber tertentu (terutama dari
pembimbing atau konselor) yang
berguna untuk menunjang
kehidupannya sehari-hari baik
individu maupun sebagai pelajar,
anggota keluarga dan masyarakat
serta untuk pertimbangan dalam
pengambilan keputusan.
11. Layanan konseling
kelompok
layanan bimbingan konseling yang memungkinkan
peserta didik memperoleh kesempatan untuk
pembahasan dan pengentasan permasalahan yang
dialaminya melalui dinamika kelompok. Dinamika
kelompok adalah suasana yang hidup yang berdenyut,
yang bergerak, yang berkembang yang ditandai
dengan adanya interaksi antar sesama anggota
kelompok.
13. Aplikasi instrumentasi
bimbingan konseling
bertujuan untuk
mengumpulkan data
dari keterangan
tentang peserta didik
(baik secara individual
maupun kelompok),
keterangan tentang
lingkungan peserta
didik dan lingkungan
yang lebih luas
(termasuk di dalamnya
informasi pendidikan
dan jabatan).
kegiatan pendukung
bimbingan konseling
untuk menghimpun
seluruh data dan
keterangan yang
relevan dengan
keperluan
pengembangan
peserta didik.
Himpunan data perlu
diselenggarakan
secara berkelanjutan,
sistematis,
komprehensif,
terpadu dan sifatnya
tertutup.
kegiatan pendukung
bimbingan konseling
untuk membahas
permasalahan yang
dialami oleh peserta
didik dalam suatu
forum pertemuan
yang dihadiri oleh
berbagai pihak yang
diharapkan dapat
memberikan bahan,
keterangan dan
komitmen bagi
terentaskannya
permasalahan
tersebut.
Aplikasi
instrumentasi
bimbingan
konseling
Penyelenggaraa
n himpunan data
Konferensi
kasus
14. kegiatan pendukung bimbingan
konseling untuk memperoleh data,
keterangan, kemudahan dan
komitmen bagi terentaskannya
permasalahan peserta didik
melalui kunjungan ke rumahnya.
Kegiatan ini memerlukan kerja
sama yang penuh antara orang tua
atau wali dan anggota keluarga
lainnya dengan guru pembimbing.
kegiatan pendukung bimbingan konseling untuk
mendapatkan penanganan yang lebih tepat dan
tuntas atas masalah yang dialami peserta didik
dengan memindahkan penanganan kasus dari
satu pihak ke pihak lainnya.
Alih tangan kasus bertujuan untuk mendapatkan
penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas
masalah yang dialami siswa, dengan jalan
memindahkan penanganan kasus dari satu pihak
kepada pihak yang lebih ahli. Fungsi utama
bimbingan yang diemban oleh kegiatan alih
tangan kasus ialah fungsi pengentasan
Kunjungan
rumah
Alih tangan
kasus
16. 1
3
5
2
Menurut Frank W. Miller dalam bukunya berjudul “Guidance, Principle and Service” (1961),
mengungkapkan bahwa efektifitas bk pola 17 sebagai berikut:
Dikembangkan
secara bertahap
Menyediakan
Fasilitas yang di
perlukan
Memiliki tujuan
yang idial dan
realistis
Memberikan layanan
yang merata pada
semua murid
hendaknya memberikan
kesempatan untuk
melaksanakan penilaian
terhadap diri sendiri
6
Menghubungkan dan
mengintegrasikan sekolah
dengan masyarakat.
4
7. Menjamin keseimbangan layanan dan
bimbingan
17. Tujuan
tujuan pola bimbingan dan konseling 17+ adalah Memberikan arah kerja / sebagai acuan
dan evaluasi kerja bagi guru BK / konselor, membantu peserta didik mengenal bakat ,
minat , dan kemampuannya, serta memilih dan menyesuaikan diri dengan kesempatan,
pendidikan, dan merencanakan karier yang sesuai dengan tuntutan kerja.
Fungsi
Fungsi pemahaman, fungsi bimbigan dan konseling yang menghasilkan pemahaman tentang diri siswa
yang dapat digunakan dalam rangka pengembangan siswa dan pemahaman tentang lingkungan.
Fungsi pencegahan, fungsi bimbingan dan konseling yang berupaya mencegah peserta didik agar tidak
mengalami sesuatu kesulitan atau pun menemui permasalahan yang dapat mengganggu, menghambat
dalam proses perkembangan peserta didik.
Fungsi perbaikan, fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu peserta didik mengubah hal yang
kurang baik menjadi lebih baik serta dapat mengatasi berbagai permasalahan yang di hadapi.
18. Kesimpulan
Pola bimbingan dan konseling pola 17+ adalah progam bimbingan dan konseling
/ pemberian bantuan kepada peserta didik melalui,6 bidang bimbingan, 9
layanan, dan 6 layanan pendukung yang sesuai dengan norma yang berlaku.