Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
ISI ETIKA DAN SOSIAL
1. SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL
"ISU ETIKA, SOSIAL DAN POLITIS DALAM SISTEM INFORMASI"
MAKALAH
Disusun Oleh:
Daniel Watloly (55517110046)
Dosen Pengampu
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2017
2. BAB I
PENDAHULUAN
Teknologi komputer yang semakin hari semakin meningkat membuat perhatian yag
semakin besar terutama pengaruhnya terhadap etika dan social di masyarakat pengguna. Secara
umum, perkembangan teknologi informasi yang telah berkembang saat ini telah banyak
mengganggu hak privasi individu. Dapat kita ketahui saat ini bahwa banyak penggunaan
komputer sudah di luar etika penggunaannya, contohnya: dengan pemanfaatan teknologi
komputer, seseorang dapat dengan mudah mengakses data dan informasi dengan cara yang tidak
sah. Belum lagi ada sebagian orang yang memanfaatkan komputer dan internet untuk
mengganggu orang lain dengan tujuan sekedar untuk kesenangan serta hobinya. Adapula yang
memanfaatkan teknologi komputer ini untuk melakukan tindakan kriminal. Bukan suatu hal
yang baru bila kita mendengar bahwa dengan kemajuan teknologi ini, maka semakin meningkat
kejahatan dengan memanfaatkan teknologi informasi ini.
Saat ini kita sebagai creator yang membuat, operator dan sekaligus pengguna sistem
tersebutlah yang akhirnya menjadi faktor yang sangat menentukan segi kelancaran dan
keamanan dari suatu system yang kemudian memunculkan unsur etika sebagai faktor yang
sangat penting kaitannya dengan penggunaan sistem informasi berbasis computer. Mengingat
salah satu penyebab pentingnya etika adalah karena etika melingkupi wilayah-wilayah yang
belum tercakup dalam wilayah hukum, faktor etika disini menyangkut identifikasi dan
penghindaran terhadap unethical behavior dalam penggunaan sistem informasi berbasis
komputer. Identifikasi terhadap unethical behavior melibatkan unsur-unsur didalam dan diluar
diri manusia sebagai atribut-atribut yang mempengaruhi perilaku manusia. Atribut-atribut
karakteristik demografi manusia seperti umur, gender, tingkat kecerdasan, disamping nilai-nilai
agama dan keluarga adalah unsur internal yang dimaksud. Sedangkan lingkungan sekitar seperti
struktur organisasi, budaya dan situasi sekitar adalah faktor eksternal yang ikut menentukan
perilaku manusia.
3. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Isu Etika, Sosial dan Politis dalam Sistem Informasi
Perkembangan teknologi system informasi dapat membawa perubahan yang sangat besar
saat ini dimana perubahan tersebut dapat menciptakan isu- isu sosial yang harus di selesaikan
oleh masyarakat. Sistem informasi secara online menimbulkan suatu tantangan yang baru yang
dapat menciptakan dilema etika, dimana bisa menciptakan akuntabalitas (pertanggungjawaban)
atas konsekuensi sistem informasi, menetapkan dan juga meningkatkan standar kualitas sistem
pengaman yang dapat menjaga keamanan individu juga masyarakat serta melindungi nilai
sosial dan etika yang sangat penting bagi kualitas dalam berkomunikasi di dunia digital.
Isu etika, sosial dan politik sangat berkaitan satu sama lain, dimana dapat kita lihat bahwa
isu etika mempengaruhi individu dalam pembuatan keputusan guna mengambil suatu tindakan
atau diantara dua prinsip etika yang kandang menimbulkan konflik. Isu sosial berasal dari isu
etika sejalan masyarakat berharap pada diri seseorang untuk dapat melakukan tindakan yang
benar, sedangkan isu politik berasal dari konflik sosial yang pada umumnya berkaitan dengan
penggunaan undang-undang atau peraturan Negara yang memberikan arahan dan panduan bagi
sejumlah individu atau organisasi dalam beperilaku agar sesuai dengan tindakan yang benar.
Isu etika, sosial dan politis utama yang muncul oleh adanya informasi mencakup 5(lima)
dimensi moral diantaranya :
1. Hak dan Kewajiban Informasi
Dalam peraturan berkaitan dengan perlindungan privasi seorang individu dengan tidak
mencampuri atau membatasi kebebasan individu tersebut, dengan mencari informasi seperti
data-data melalui teknologi tanpa seizin dan sepengetahuan individu yan bersangkutan.
2. Kepemilikan Hak dan Kewajiban
4. Berkaitan dengan perlindungan kekayaan dan intelektual pribadi. kekayaan interlektual
sebagai kekayaan yang tidak berwujud yang diciptakan oleh seorang individu atau organisasi.
Dengan adanya teknologi informasi membuat perlindungan terhadap kekayaan interlektual sulit
untuk dilakukan, karena informasi yang terkomputerisasi dapat dengan mudah menggandakan
atau mendistribusikan pada jaringan yang luas jangkauannya. Kekayaan interlektual yang
dilindungi meliputi rahasia dagang, hak cipta dan hak paten seperti yang telah di atur dalam
UU_ITE No.11 tahun 2008 BAB VII pasal 30 ayat 1 sampai 3.
3. Akuntabilitas dan Pengendalian
Berkaitan dengan undang-undang privasi individu , di mana teknologi informasi baru
yang membawa tantangan bagi undang-undang liabilitas dan dalam praktik sosial untuk
menuntut tanggung jawab perorangan dan organisasi, atas bahaya-bahaya yang terjadi dari
informasi individu serta hak-hak pribadi.
4. Kualitas Sistem
Berkaitan dengan standar kualitas sistem data yang harus dipenuhi untuk menghindari
kesalahan dari sistem yang diterapkan untuk melindungi data dalam suatu perusahaan agar
tidak menyebabkan kekacauan dan kerugian dalam bisnis.
5. Kualitas Hidup
Perkembangan teknologi dimungkinkan dapat merusak salah satu elemen kebudayaan
yang ada di dalam masyarakat, meskipun di sisi lain juga dapat memberikan manfaat bagi
kehidupan. Dari segi positif, internet menawarkan begitu banyak hal kepada khalayak, seperti
siswa menggunakan internet untuk tugas sekolah atau mengirim e-mail untuk temannya yang
jauh.
5. 2.2. Hubungan Isu Etika, Sosial Dan Politis Dalam Implementasi Sistem Informasi Dan
Pemakaian Internet Pada Perusahaan
• Isu Etika
Isu etika dalam implementasi system informasi dan pemakain internet di perusahaan yaitu
dalam hal marketing. Marketing biasanya mencari customer dari social media sehingga dalam
kondisi apa perusahaan dianggap menyerang atau melanggar kebebasan pribadi seseorang?
Peraturan-peraturan apa yang berbicara mengenai interferensi kehidupan orang lain melalui
pengawasan secara diam-diam, melalui penelitian pasar, atau melalui medium apa pun? Apakah
kita perlu memberitau orang yang bersangkutan jika ingin mengambil data-data informasi
dirinya? Haruskah kita mengumumkan kepada orang-orang bahwa kita menggunakan informasi
yang terkumpul untuk tujuan review karyawan.
• Isu Sosial
Perusahaan memang sudah mempunyai departemen CSR ( Corporate Social
Responsibility ) untuk peran perusahaan dalam social masyarakat. Akan tetapi dengan hadirnya
system informasi, CSR harusnya lebih luas bias berkarya. Misalkan dengan memberikan
informasi secara berkala tentang pentingnya vaksin, bahaya jika vaksin terlambat, dan di
tambahkan sebagai program dalam CSR. Misalkan memberikan informasi vaksin dan
pengobatan geratis di social media, dll. Sehingga informasi lebih luas dan cakupan CSR lebih
mengena ke orang yang membutuhkan.
6. • Isu Politik
Isu-isu politik mengenai implementasi system informasi di perusahaan yaitu pada
perkembangan perundang-undangan yang mengatur relasi antara pemegang dokumen/catatan
dan individu. Haruskah kita mengizinkan FBI untuk mengawasi e-mail agar bisa melacak
penjahat atau teroris. Sampai sejauh apa situs-situs e-commerce dan bisnis lainnya
dimungkinkan untuk mempertahankan data pribadi mengenai individu. Selama ini kita selalu
mempercayakan data kita ke raksasa internet, seperti google, Facebook, dll. Dan Ini sudah
menjadi rahasia umum jika data pengguna di internet, termasuk data pengguna Google, dapat
diakses oleh pemerintah. Dalam hal ini, pemerintah Amerika dan FBI mempunyai legalitas
untuk meminta data pengguna kepada Google lewat National Security Letter (NSL) untuk
keperluan kemanan dan penegakan hukum di Amerika.
Untuk meningkatkan transparansi mengenai informasi apa yang diminta dan diberikan
pada FBI, Google mempublikasikan delapan NSL kepada publik lewat blognya. Sebelumnya,
Google dan perusahaan teknologi terkait lainnya telah melakukan serangkaian upaya hukum
untuk mendapat izin publikasi NSL ini.
7. BAB III
PENUTUP
Perkembangan dan juga pembaharuan teknologi informasi telah membuat banyak isu
etika yang baru di dalam masyarakat. Perlunya pembahasan lebih lanjut dan juga pencarian
cara untuk menyelesaikan hal tersebut membuat seluruh masyarakat harus terlibat di dalamnya.
Peningkatkan Ilmu komputasi, penyimpanan data, dan kemampuan jaringan termasuk internet
bisa memperluas jangkauan tindakan individu dan organisasi dan memperbesar dampaknya.
8. DAFTAR PUSTAKA
Jane, Louden P., and Louden C.Kenneth. 2012. Chapter 4. Ethical and Social Issues in
Information Systems. New Jersey: Pearson Prentice Hall
Damayanti Khristina, 2017, Contoh Kasus Etika Sosial dan Politik di Perusahaan dalam
Penerapadn Sistem Informasi, https://medium.com/@khristdamay/contoh-kasus-etika-sosial-
dan-politik-diperusahaan-dalam-penerapan-sistem-informasi-c966eeda0b1d, diakses pada 13
November 2017