Dokumen tersebut membahas tentang sistem struktur tahan gempa dual system yang menggunakan kombinasi dinding geser dan rangka kaku. Sistem ini mengalokasikan beban lateral secara merata antara dinding geser dan rangka, dengan dinding geser menanggung sebagian besar beban pada bagian bawah dan rangka menanggung sisanya. Dokumen juga membahas tata letak optimal dinding geser, standar perencanaan sistem dual, dan kelebihan sistem ini d
1. Sistem Struktur
Penahan Gaya Lateral :
Dual System Shear
Wall-Rigid Frame
Kelompok 2 :
- Nadia Utami Nishar
- Nia Rahmawati
- Putri Kurniawati
- Ragil Agustina
- Rahman Jumantoro
- Ramadhan Syahriadi
- Restu Asegaf
Teknik Sipil 2012 B
2. • Perencanaan bangunan tahan gempa ialah bangunan yang tahan
digoncang gempa meski mungkin sebagian bangunan rusak saat gempa
besar tapi bangunan tetap berdiri.
• Perencanaan dari suatu struktur gedung pada daerah gempa haruslah
memenuhi falsafah perencanaan gedung tahan gempa, yaitu:
bangunan dapat menahan gempa bumi kecil atau ringan tanpa
mengalami kerusakan
bangunan dapat menahan gempa bumi sedang tanpa kerusakan yang
berarti pada struktur utama walaupun ada kerusakan pada struktur
sekunder
bangunan dapat menahan gempa bumi kuat tanpa mengalami
keruntuhan total bangunan, walaupun bagian struktur utama sudah
mengalami kerusakan
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6
3. Struktur Dinding Geser
Istilah lain disebut sebagai shearwall
Direncanakan sebagai struktur penahan gaya
lateral
Sistem struktur yang tepat untuk menahan gempa
Base Shear dipikul 100 % secara merata
Ditemukan pada tahun1960s untuk gedung tingkat
menengah sampai high-rise (4 sampai 35 lantai)
Wiryanto (Dosen Atmajaya Yogyakarta, 2012)
Makalah “Menyongsong Era Bangunan Tinggi dan Bentang Panjang”
4. Kelebihan Struktur Dinding Geser
• Memberikan kekuatan dan kekakuan yang
besar disetiap arah pada sistem struktur
• Mereduksi secara signifikan besar goyangan
struktur akibat beban lateral
• Pelaksanaan konstruksi yang mudah
• Efisiensi dari sisi biaya dan efektif dalam
meminimakan bahaya akibat gempa
Wiryanto (Dosen Atmajaya Yogyakarta, 2012)
Makalah “Menyongsong Era Bangunan Tinggi dan Bentang Panjang”
5. Sistem Penempatan Dinding geser
Wiryanto (Dosen Atmajaya Yogyakarta, 2012)
Makalah “Menyongsong Era Bangunan Tinggi dan Bentang Panjang”
6. Sistem Penempatan Dinding Geser
• Posisi Harus Simetris untuk mereduksi efek puntir
• Simetris dalam satu arah ataupun dua arah
• Boleh berada di sisi dalam struktur ataupun di bagian
sisi luar struktur
• Namun lebih efektif jika ditempatkan sepanjang sisi
luar dari struktur
Wiryanto (Dosen Atmajaya Yogyakarta, 2012)
Makalah “Menyongsong Era Bangunan Tinggi dan Bentang Panjang”
7. Fig. 2 Reinforced concrete shear wall (Murthy C.V.R.
,2005) Wiryanto (Dosen Atmajaya Yogyakarta, 2012)
Makalah “Menyongsong Era Bangunan Tinggi dan Bentang Panjang”
8. Metode Design Dinding Geser
• ACI 318-99 atau 318-02
• ASCE 07-2010
• UBC 2009
• Eurocode 2
• SNI 03-2847-2002 atau 2012
• SNI 1726-2012
Wiryanto (Dosen Atmajaya Yogyakarta, 2012)
Makalah “Menyongsong Era Bangunan Tinggi dan Bentang Panjang”
9. Kekuatan Geser Ijin
• Provision ACI 318-99 Chapter 11.10.3
• Vn = Kuat Geser Nominal
• Φ = faktor reduksi = 0,85
• Fc’= kuat tekan beton
• h = tebal dinding
• d = tinggi efektif = 0,8 lw
• Lw = lebar dinding
∅𝑉𝑛 = ∅10 𝑓𝑐′ℎ. 𝑑
ACI 318-99
10. Perilaku Seismic Dinding Geser
• Duktilitas
• Kekakuan
• Efek pergerakan tanah
• Periode struktur
Wiryanto (Dosen Atmajaya Yogyakarta, 2012)
Makalah “Menyongsong Era Bangunan Tinggi dan Bentang Panjang”
11. Metode Perencanaan Sistem Ganda
• Ketentuan tahan gempa menurut ASCE 7-05 terkait
penggunaan sistem-ganda sebagai sistem struktur
penahan lateral harus mengikuti persyaratan berikut
bahwa meskipun disebut sistem-ganda tetapi dinding-
struktur harus dianggap sebagai struktur utama penahan
lateral, sedangkan sistem rangka hanya berfungsi sebagai
back-up (redundant)
ASCE 7-05
14. Tahapan Perencanaan Sistem Ganda
• Tahap pertama : analisis sebagai sistem-ganda. Pada
analisis tahap ini umumnya memperlihatkan bahwa
semua gaya lateral akan dipikul oleh dinding-struktur di
bagian bawah, sedangkan porsi atas akan dipikul oleh
sistem rangka kaku. Jadi ketika kolom bangunan didesain
menggunakan hasil analisis dari sistem ganda maka gaya-
gaya yang diterima oleh kolom di bagian bawah akan
sangat kecil.Itulah diperlukannya analisis tahap kedua,
yaitu untuk sistem rangka sendiri.
ASCE 7-05
15. Tahapan Perencanaan Sistem Ganda
• Tahap kedua: analisis sistem rigid-frame saja, tak perlu perhitungan ulang
gaya
geser dasar atau perioda getar sistem rangka, tetapi cukup memakai gaya
gempa
rencana yang digunakan pada tahap pertama (sistem ganda) yang
dikalikan
dengan 25%-nya. Proses desain tahap ke-2 dimaksudkan agar kolom pada
sistem rangka di bagian bawah khususnya direncanakan cukup kaku dan
kuat
karena momen rencana kolom di bagian tersebut umumnya ditentukan
oleh
momen rencana yang dihasilkan oleh analisis pada tahap kedua.
Wiryanto (Dosen Atmajaya Yogyakarta, 2012)
Makalah “Menyongsong Era Bangunan Tinggi dan Bentang Panjang”
16. • Akibat beban lateral, dinding
geser akan berperilaku
flexural/bending mode,
sedangkan frame akan
berdeformasi dalam shear
mode, dengan demikian,
gaya geser dipikul oleh
frame pada bagian atas dan
dinding geser memikul gaya
geser pada bagian bawah
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6
17. Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam sistem ganda (dual
system) adalah sebagai berikut :
• Rangka ruang yang memikul seluruh beban gravitasi.
• Pemikul beban lateral berupa dinding geser atau rangka
bresing dengan rangka pemikul momen. Rangka pemikul
momen harus direncanakan secara terpisah dan mampu
memikul sekurang-kurangnya 25% dari seluruh beban lateral.
• Kedua sistem harus direncanakan mampu memikul secara
bersama-sama seluruh beban lateral dengan memperhatikan
interaksi sistem ganda suatu sistem struktur yang gaya-gaya
lateralnya dipikul oleh rangka ruang pemikul momen daktail,
yang bekerja sejajar dengan dinding geser atau rangka
berdasarkan kekakuan relatifnya.
SNI 03-1726-2003
18. Sistem Pondasi Sistem Ganda
• Hal penting dalam perencanaan dinding-struktur adalah tersedianya
sistem pondasi kaku untuk menahan momen dari struktur yang bekerja
seperti balok-kantilever tersebut. Oleh karena itu secara visual sistem
dinding-geser yang baik dapat dilihat dari sistem dan cara penjangkaran
tulangan ke pondasinya, sebagaimana terlihat
secara detail pada Gambar 43. Untuk menghindari kerusakan maka
sistem pondasi direncanakan berperilaku elastis saat gempa terjadi,
sedangkan yang berperilaku inelastis adalah pada dinding-gesernya. Untuk
beban guling yang besar kadang perlu dipastikan sistem pondasi tiang
yang ada cukup kuat menahan gaya
tarik, karena kalau sampai terjadi rotasi, apalagi pada sistem-ganda maka
prediksi elastis yang dilakukan akan berbeda.
Wiryanto (Dosen Atmajaya Yogyakarta, 2012)
Makalah “Menyongsong Era Bangunan Tinggi dan Bentang Panjang”
19. Wiryanto (Dosen Atmajaya Yogyakarta, 2012)
Makalah “Menyongsong Era Bangunan Tinggi dan Bentang Panjang”
20.
21. Tanya Jawab
1. Penjelasan tata letak shear wall ? Unsur system
seismic?
2. Variasi gedung yang memuntir bagaimana
peletakan dinding gesernya?
3. Untuk perencanaan system ganda, standart/ acuan
mana yang pain bagus digunakan?
4. Apa fungsi 25% beban ditambahkan pada
pembebanan? Beban apa saja yang 25% itu?
5. Apa kelebihan dari system ganda dibandingkan dgn
srpmk/m?