SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  34
DESAIN DAN APLIKASI JALAN BETON 
DI PENDEKAT UTARA JALAN RINGROAD 
TIMUR, PEREMPATAN JALAN 
WONOSARI 
Oleh : 
Muhammad Miftakhur Riza 
Disusun Ulang Oleh : 
1. Ahmad Sobah N.S 
2. Restu Asegaf
Latar Belakang Pemilihan jalan Beton 
• Saat ini jalan beton relatif banyak digunakan di jalan- jalan 
ibukota maupun di daerah- daerah yang mempunyai tingkat 
kepadatan lalu lintas tinggi. Beban kendaraan yang relatif besar 
dan arus lalu lintas yang semakin padat menjadi alasan utama 
pemilihan jalan beton 
• Dalam perencanaannya, pelaksanaan jalan beton mengacu 
pada Petunjuk Perencanaan Jalan Beton Semen yang 
diterbitkan oleh Departemen Permukiman dan Prasarana 
Wilayah, Pd T-14-2003. (diadopsi dari AUSTROADS, Pavement 
Design, A Guide to the Structural Design of Pavements 1992)
Lokasi Studi kasus 
• Studi kasus di Jalan Ring Road Timur, Perempatan Jalan 
Wonosari. Kerusakan- kerusakan yang terjadi pada jalan aspal 
disebabkan karena beban kendaraan yang relatif berat, 
sebagai solusinya jalan aspal tersebut akan direncanakan 
dengan jalan beton.
• Beban kendaraan yang relatif berat menyebabkan jalan aspal 
melendut dan terjadi retakan di beberapa tempat seperti yang 
ditunjukkan pada Gambar di bawah ini
Tinjauan Pustaka 
Jalan beton (rigid pavement), yang jenisnya terdiri dari : 
(1) Beton tanpa tulangan (URC, unreinforced concrete) 
(2) Beton bertulang dan sambungan (JRC, jointed reinforced 
concrete) 
(3) Pelat beton menerus dan bertulang (CRCP, concrete 
pavement)
Konstruksi jalan beton memiliki dua metode pengerjaan yaitu: 
1. Jalan beton dibuat kontinyu 
Jalan beton dibuat memanjang dengan jarak antar segmen sampai 15 
meter, maka untuk mengantisipasi pengaruh kembang susut pada jalan 
tersebut harus dipasang tulangan baja sebagai tulangan susut 
menyebabkan jalan beton menjadi mahal dan pengerjaannya akan lebih 
kompleks. 
2. Jalan beton disekat- sekat dengan siar dilatasi 
Jalan beton dibuat dengan pengerjaan per segmen yang terpisah-terpisah 
untuk mengatasi resiko kerusakan akibat faktor kembang susut 
tanpa perlu memasang tulangan susut. Biaya yang dikeluarkan akan 
lebih murah namun akibatnya, jalan ini menjadi tidak nyaman karena 
tegangan pada bagian pinggir segmen menjadi besar, maka untuk 
mengatasinya kedua segmen yang berdekatan dipasangi dowel/ ruji.
Sekarang telah dikembangkan suatu konstruksi lain yang 
merupakan kombinasi kedua cara di atas, yaitu konstruksi jalan 
beton tersegmen dengan tulangan dan dowel. Gambaran crack 
yang ditunjukkan pada Gambar dibawah tersebut terjadi karena 
kembang susut, bukan karena beban. Dengan konsep ini, crack 
yang dihasilkan relatif sedikit dan jarak sambungan antar segmen 
menjadi lebih panjang, sehingga jalan menjadi lebih nyaman saat 
dilalui
Konstruksi jalan beton dengan sistem sambungan dowel, siar 
dilatasi, dan tulangan membuat jalan beton lebih kuat dan 
nyaman jika dilalui, karena beban yang timbul dari beban 
kendaraan dapat disalurkan dengan merata ke semua bagian 
segmen jalan beton dengan jarak antar segmen yang lebih 
panjang. Sambungan dowel berfungsi sebagai pengikat atau 
penyatu antar segmen. Siar dilatasi berfungsi untuk memberikan 
celah atau ruang untuk pemuaian, dan pemasangan tulangan 
susut berfungsi untukmengatasi pengaruh kembang susut beton 
(shrinkage).
1. Penentuan lalu lintas harian rata- rata (LHR) 
VJP = volume jam perencanaan, yaitu jumlah lalu lintas yang 
direncanakan akan melintasi suatu penampang jalan selama 1 
jam perencanaan. 
K = faktor VJP yang dipengaruhi oleh pemilihan jam sibuk 
keberapa, serta jenis jalan antar kota (bernilai 10 – 15%) atau 
jalan dalam kota (bernilai lebih kecil)
2. Perencanaan Tebal Pelat Beton 
Secara aplikatif, berdasarkan “Concrete Pavement Design 
Guidance Notes” perencanaan tebal pelat untuk perkerasan beton 
adalah sebagai berikut : 
a. Beton tanpa tulangan (URC, unreinforced concrete) dengan 
ketebalan pelat antara 150 mm – 500 mm. 
b. Beton bertulang dan sambungan (JRC, jointed reinforced 
concrete) dengan ketebalan pelat antara 200 mm – 300 mm. 
c. Pelat beton menerus dan bertulang (CRCP, concrete 
pavement) dengan ketebalan pelat antara 200 mm – 300 mm.
3. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Perencanaan 
a. Lalu Lintas : Volume lalu lintas, Konfigurasi sumbu dan roda, 
Beban sumbu, Ukuran dan tekanan ban, Pertumbuhan lalu lintas, 
Jumlah jalur dan arah lalu lintas 
b. Umur Rencana 
c. Kapasitas Jalan 
d. Tanah dasar : Dalam merencanakan tebal pelat beton 
perkerasan kaku, keseragaman daya dukung tanah (k) sangat 
penting. Dengan modulus reaksi tanah dasar (k) minimum 2 
kg/cm3.
4. Besaran- besaran Rencana 
a. Umur Rencana 
Perkerasan kaku bisa direncanakan dengan umur rencanca 20- 40 tahun. 
b. Lalu Lintas Rencana 
(1) Lalu lintas harus dianalisa berdasarkan atau hasil perhitungan volume 
lalulintas dan konfigurasi sumbu berdasarkan data terakhir (≤ 2 tahun terakhir). 
(2) Untuk keperluan perkerasan kaku, hanya kendaraan niaga yang 
mempunyai berat total minimum 5 ton yang ditinjau dengan kemungkinan 3 
konfigurasi 
sumbu sebagai berikut : 
• Sumbu Tunggal Roda Tunggal (STRT), misalnya: mobil penumpang 
• Sumbu Tunggal Roda Ganda (STRG), misalnya: bus. 
• Sumbu Tandem Roda Ganda (STdRG), misalnya: truk 3as dan truk gandeng
Alur perhitungan tebal pelat beton
5. Rencana Penulangan Jalan Beton 
a. Tulangan melintang
b. Tulangan memanjang
Alur Perhitungan Tulangan Perkerasan Beton
Aplikasi Perencanaan Jalan Beton 
A. Data Kendaraan 
Keterangan : 
• LV (light vehicle) : semua kendaraan penumpang beroda 2 as, dan mobil 
• HV (heavy vehicle) : kendaraan barang dan bus dengan roda 2 as atau 3 as, serta 
truk. 
• MC (motor cycle ) : sepeda motor. 
• VJP (volume jam perencanaan) : jumlah lalu lintas yang direncanakan akan melintasi 
suatu penampang jalan selama 1 jam untuk perencanaan.
B. Data teknis 
Data teknis jalan beton yang akan direncanakan adalah sebagai berikut : 
a. Umur rencana = 20 tahun 
b. Tebal Pondasi bawah (dengan batu pecah) = 15 cm 
c. Faktor gesekan pondasi = 1,5 (batu pecah) 
d. MR beton = 40 kg/ cm3 
e. Fs BJTU 39 = 3390 kg/ cm3 
f. Pertumbuhan lalu lintas = 5% per tahun 
g. Peranan Jalan = arteri 
h. Koefisien distribusi jalur = 0,7 (2 jalur 1 arah, Tabel 2.2)
Rekapitulasi Jumlah Kendaraan dan Konfigurasi Beban
C. Perencanaan Tebal Pelat Beton 
1. Menghitung Jumlah Kendaraan Niaga (JKN) selama umur rencana (20 
tahun). 
JKN = 365 x JKNH x R 
JKNH = jumlah bus + jumlah truk 2 as + jumlah truk 3 as 
= 267 + 313 + 173 
= 753 kendaraan 
JKN = 365 x JKNH x R 
= 365 x 753 x 33,06 
= 9.092.035 kendaraan
2. Menghitung Jumlah Sumbu Kendaraan Niaga Harian (JSKNH) 
dan Jumlah Sumbu Kendaraan Niaga (JSKN) selama umur 
rencana (20 tahun). 
JSKNH = sumbu bus + sumbu truk 2 as + sumbu truk 3 as 
= 533 + 627 + 347 = 1507 
JSKN = 365 x JSKNH x R 
= 365 x 1507x 33,06 
= 18.184.071 kendaraan
Tabel yang dipakai pada perhitungan berikutnya
3. Menghitung persentase masing- masing beban sumbu dan 
jumlah repetisi yang akan terjadi selama umur rencana (20 tahun)
Nomogram yang dipakai pada perhitungan berikutnya
4. Perhitungan tebal pelat beton 
Asumsi tebal pelat 12 cm MR= 40 kg/cm2
Asumsi tebal pelat 15 cm MR= 40 kg/cm2
D. Perencaaan Tulangan 
a. Koefisien gesekan pelat dengan pondasi (F) = 1,5 (batu pecah) 
b. Jarak antar sambungan (L) = 10 m 
c. Tebal pelat (h) = 0,15 m 
d. Tegangan tarik baja (fs) = 240 MPa 
e. Mutu beton (fc) = 40 kg/cm2 
f. Berat jenis beton= 2400 kg/ cm2 
g. Kuat tarik beton (Fct) → 0,4 – 0,5 MR= 20 kg/cm2 
h. Modulus elastisitas baja (Es) = 20000 kg/cm2 
i. Tegangan leleh baja (fy) = 3900 kg/cm2 
j. Modulus elastisitas beton (Ec) = 22136 kg/cm2 
k. Gravitasi (g) = 9,81 m/s2
1. Tulangan melintang 
Jumlah tulangan = 110,36 / 78,5 = 1.4 (dipakai buah 2 tulangan) → 2D10 – 500 mm 
Karena berdasarkan peraturan penulangan untuk arah melintang harus berjarak 300 
±50 mm, maka digunakan 2D10- 250 mm.
2. Tulangan Memanjang 
As perlu = Ps x 1000 x tebal pelat 
= 0,00515 x 1000 x 150 
= 772,5 mm2
Dipakai tulangan diameter 12 mm 
As = ¼ Л d2 
= ¼ x 3,14 x 12^2 
= 113,04 mm2 
Jumlah tulangan = 772,5 / 113,4 = 6,8 (dipakai 7 tulangan) 
Maka penggunaan tulangan memanjang adalah 7D12 – 150 mm.
Penulangan untuk arah memanjang dan melintang setiap segmen 
ditujukkan pada 
Gambar di bawah ini.
Jalan beton bertulang yang direncanakan
Kesimpulan 
a. Jenis konstruksi yang cocok dipakai untuk perencanaan jalan beton di 
Jalan Ring Road Timur, perempatan Wonosari adalah tipe JRC (jointed 
reinforced concrete). Dengan konsep ini, crack yang dihasilkan relatif 
sedikit dan jarak sambungan antar segmen menjadi lebih panjang, 
sehingga jalan menjadi lebih nyaman saat dilalui. 
b. Perencanaan untuk tebal lapisan perkerasan jalan beton diperoleh 
sebesar 15 cm dengan total fatigue sebesar 2,90 %. 
c. Penulangan untuk arah memanjang diperoleh sebesar D12 – 150 mm 
dan arahmelintang sebesar D10 – 250 mm.

Contenu connexe

Tendances

Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Ayu Fatimah Zahra
 
Bab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingBab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gording
Graham Atmadja
 
Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014
WSKT
 
Handout mer iv d iii
Handout mer iv d iiiHandout mer iv d iii
Handout mer iv d iii
Junaida Wally
 
06 ho pelaksanaan pekerjaan pekerasan jalan beton
06 ho pelaksanaan pekerjaan pekerasan jalan beton06 ho pelaksanaan pekerjaan pekerasan jalan beton
06 ho pelaksanaan pekerjaan pekerasan jalan beton
IoKusuma
 

Tendances (20)

Tutorial perhitungan struktur dengan sap 2000 v
Tutorial perhitungan struktur dengan sap 2000 vTutorial perhitungan struktur dengan sap 2000 v
Tutorial perhitungan struktur dengan sap 2000 v
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
 
STRUKTUR JEMBATAN
STRUKTUR JEMBATANSTRUKTUR JEMBATAN
STRUKTUR JEMBATAN
 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton Bertulang
 
contoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balokcontoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balok
 
Metode pelaksanaan konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.
Metode pelaksanaan konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.Metode pelaksanaan konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.
Metode pelaksanaan konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.
 
Buku ajar-analisa-struktur-i
Buku ajar-analisa-struktur-iBuku ajar-analisa-struktur-i
Buku ajar-analisa-struktur-i
 
Manual Desain Perkerasan Jalan - Baru (2012)
Manual Desain Perkerasan Jalan - Baru (2012)Manual Desain Perkerasan Jalan - Baru (2012)
Manual Desain Perkerasan Jalan - Baru (2012)
 
Tugas Besar Rekayasa Irigasi II
Tugas Besar Rekayasa Irigasi IITugas Besar Rekayasa Irigasi II
Tugas Besar Rekayasa Irigasi II
 
Analisa lalu lintas harian rata
Analisa lalu lintas harian rataAnalisa lalu lintas harian rata
Analisa lalu lintas harian rata
 
menghitung Momen Ultimate baja komposit
menghitung Momen Ultimate baja kompositmenghitung Momen Ultimate baja komposit
menghitung Momen Ultimate baja komposit
 
SNI 1726-2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan g...
SNI 1726-2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan g...SNI 1726-2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan g...
SNI 1726-2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan g...
 
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
 
Bab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingBab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gording
 
Pelat Lantai
Pelat LantaiPelat Lantai
Pelat Lantai
 
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYATUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
 
429168001-Erection-Bangunan-Baja.ppt
429168001-Erection-Bangunan-Baja.ppt429168001-Erection-Bangunan-Baja.ppt
429168001-Erection-Bangunan-Baja.ppt
 
Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014
 
Handout mer iv d iii
Handout mer iv d iiiHandout mer iv d iii
Handout mer iv d iii
 
06 ho pelaksanaan pekerjaan pekerasan jalan beton
06 ho pelaksanaan pekerjaan pekerasan jalan beton06 ho pelaksanaan pekerjaan pekerasan jalan beton
06 ho pelaksanaan pekerjaan pekerasan jalan beton
 

Similaire à DESAIN DAN APLIKASI JALAN BETON DI PENDEKAT UTARA JALAN RINGROAD TIMUR, PEREMPATAN JALAN WONOSARI

176571108 metode-pekerjaan-jalan-beton
176571108 metode-pekerjaan-jalan-beton176571108 metode-pekerjaan-jalan-beton
176571108 metode-pekerjaan-jalan-beton
Olfa Finatry
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatan
Farid Thahura
 

Similaire à DESAIN DAN APLIKASI JALAN BETON DI PENDEKAT UTARA JALAN RINGROAD TIMUR, PEREMPATAN JALAN WONOSARI (20)

Perkerasan lentur dan kaku
Perkerasan lentur dan kakuPerkerasan lentur dan kaku
Perkerasan lentur dan kaku
 
Perkerasan kaku
Perkerasan kakuPerkerasan kaku
Perkerasan kaku
 
176571108 metode-pekerjaan-jalan-beton
176571108 metode-pekerjaan-jalan-beton176571108 metode-pekerjaan-jalan-beton
176571108 metode-pekerjaan-jalan-beton
 
Modul 9 PPJ.pdf
Modul 9 PPJ.pdfModul 9 PPJ.pdf
Modul 9 PPJ.pdf
 
Desain perkerasan jalan kelompok 5
Desain perkerasan jalan kelompok 5Desain perkerasan jalan kelompok 5
Desain perkerasan jalan kelompok 5
 
Presentasi Perkerasan Jalan Raya UNS 2015
Presentasi Perkerasan Jalan Raya UNS 2015Presentasi Perkerasan Jalan Raya UNS 2015
Presentasi Perkerasan Jalan Raya UNS 2015
 
Desain perkerasan jalan
Desain perkerasan jalanDesain perkerasan jalan
Desain perkerasan jalan
 
PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015
PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015
PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015
 
Modul 8-PPJ.pdf
Modul 8-PPJ.pdfModul 8-PPJ.pdf
Modul 8-PPJ.pdf
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatan
 
Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanesPerkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
 
TUGAS PERKERASAN JALAN RAYA
TUGAS PERKERASAN JALAN RAYA TUGAS PERKERASAN JALAN RAYA
TUGAS PERKERASAN JALAN RAYA
 
Tugas pjr (perencanaan tebal perkerasan)
Tugas pjr (perencanaan tebal perkerasan)Tugas pjr (perencanaan tebal perkerasan)
Tugas pjr (perencanaan tebal perkerasan)
 
Perkerasan kaku
Perkerasan kakuPerkerasan kaku
Perkerasan kaku
 
Bab vii-bantalan-rel
Bab vii-bantalan-relBab vii-bantalan-rel
Bab vii-bantalan-rel
 
Desain Perkerasan Lentur Kelompok 2
Desain Perkerasan Lentur Kelompok  2Desain Perkerasan Lentur Kelompok  2
Desain Perkerasan Lentur Kelompok 2
 
Perencaan Tebal Perkerasan Jalan Raya
Perencaan Tebal Perkerasan Jalan RayaPerencaan Tebal Perkerasan Jalan Raya
Perencaan Tebal Perkerasan Jalan Raya
 
Contoh Desain Perkerasan Jalan Kaku dan Lentur kelompok 4 Teknik Sipil UNS 2019
Contoh Desain Perkerasan Jalan Kaku dan Lentur kelompok 4 Teknik Sipil UNS 2019Contoh Desain Perkerasan Jalan Kaku dan Lentur kelompok 4 Teknik Sipil UNS 2019
Contoh Desain Perkerasan Jalan Kaku dan Lentur kelompok 4 Teknik Sipil UNS 2019
 
Contoh Desain Perkerasan Jalan
Contoh Desain Perkerasan JalanContoh Desain Perkerasan Jalan
Contoh Desain Perkerasan Jalan
 
Desain Jembatan (By Anton H.P. ST., MT).pdf
Desain Jembatan (By Anton H.P. ST., MT).pdfDesain Jembatan (By Anton H.P. ST., MT).pdf
Desain Jembatan (By Anton H.P. ST., MT).pdf
 

Plus de Debora Elluisa Manurung

Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang ...
Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang ...Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang ...
Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang ...
Debora Elluisa Manurung
 
PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...
PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...
PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...
Debora Elluisa Manurung
 

Plus de Debora Elluisa Manurung (20)

REDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOK
REDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOKREDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOK
REDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOK
 
Tugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat Berat
Tugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat BeratTugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat Berat
Tugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat Berat
 
Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan
Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan
Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan
 
Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1
Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1
Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1
 
Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2
Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2
Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2
 
Sistem outrigger Kelompok 3
Sistem outrigger Kelompok 3Sistem outrigger Kelompok 3
Sistem outrigger Kelompok 3
 
Analisa pushover kelompok 3
Analisa pushover kelompok 3Analisa pushover kelompok 3
Analisa pushover kelompok 3
 
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b) sistem ganda
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b)  sistem ganda Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b)  sistem ganda
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b) sistem ganda
 
Tugas Teknik Gempa 2
Tugas Teknik Gempa 2Tugas Teknik Gempa 2
Tugas Teknik Gempa 2
 
Sistem rangka pemikul momen
Sistem rangka pemikul momenSistem rangka pemikul momen
Sistem rangka pemikul momen
 
Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang ...
Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang ...Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang ...
Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang ...
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...
PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...
PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...
 
PPT Perencanaan Waduk
PPT Perencanaan WadukPPT Perencanaan Waduk
PPT Perencanaan Waduk
 
Paper PKN "Manfaat Jembatan Selat Sunda Bagi Ketahanan Nasional"
Paper PKN "Manfaat Jembatan Selat Sunda Bagi Ketahanan Nasional"Paper PKN "Manfaat Jembatan Selat Sunda Bagi Ketahanan Nasional"
Paper PKN "Manfaat Jembatan Selat Sunda Bagi Ketahanan Nasional"
 
Tugas PKN V Politik & Strategi Nasional
Tugas PKN V Politik & Strategi NasionalTugas PKN V Politik & Strategi Nasional
Tugas PKN V Politik & Strategi Nasional
 
Tugas PKN IV Ketahanan Nasional
Tugas PKN IV Ketahanan NasionalTugas PKN IV Ketahanan Nasional
Tugas PKN IV Ketahanan Nasional
 
Wawasan Nusantara
Wawasan NusantaraWawasan Nusantara
Wawasan Nusantara
 
Tugas pkn II Demokrasi
Tugas pkn II DemokrasiTugas pkn II Demokrasi
Tugas pkn II Demokrasi
 
Pendidikan Kewarganegaraan Part 1
Pendidikan Kewarganegaraan Part 1Pendidikan Kewarganegaraan Part 1
Pendidikan Kewarganegaraan Part 1
 

Dernier

PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 

Dernier (20)

TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 

DESAIN DAN APLIKASI JALAN BETON DI PENDEKAT UTARA JALAN RINGROAD TIMUR, PEREMPATAN JALAN WONOSARI

  • 1. DESAIN DAN APLIKASI JALAN BETON DI PENDEKAT UTARA JALAN RINGROAD TIMUR, PEREMPATAN JALAN WONOSARI Oleh : Muhammad Miftakhur Riza Disusun Ulang Oleh : 1. Ahmad Sobah N.S 2. Restu Asegaf
  • 2. Latar Belakang Pemilihan jalan Beton • Saat ini jalan beton relatif banyak digunakan di jalan- jalan ibukota maupun di daerah- daerah yang mempunyai tingkat kepadatan lalu lintas tinggi. Beban kendaraan yang relatif besar dan arus lalu lintas yang semakin padat menjadi alasan utama pemilihan jalan beton • Dalam perencanaannya, pelaksanaan jalan beton mengacu pada Petunjuk Perencanaan Jalan Beton Semen yang diterbitkan oleh Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, Pd T-14-2003. (diadopsi dari AUSTROADS, Pavement Design, A Guide to the Structural Design of Pavements 1992)
  • 3. Lokasi Studi kasus • Studi kasus di Jalan Ring Road Timur, Perempatan Jalan Wonosari. Kerusakan- kerusakan yang terjadi pada jalan aspal disebabkan karena beban kendaraan yang relatif berat, sebagai solusinya jalan aspal tersebut akan direncanakan dengan jalan beton.
  • 4. • Beban kendaraan yang relatif berat menyebabkan jalan aspal melendut dan terjadi retakan di beberapa tempat seperti yang ditunjukkan pada Gambar di bawah ini
  • 5. Tinjauan Pustaka Jalan beton (rigid pavement), yang jenisnya terdiri dari : (1) Beton tanpa tulangan (URC, unreinforced concrete) (2) Beton bertulang dan sambungan (JRC, jointed reinforced concrete) (3) Pelat beton menerus dan bertulang (CRCP, concrete pavement)
  • 6. Konstruksi jalan beton memiliki dua metode pengerjaan yaitu: 1. Jalan beton dibuat kontinyu Jalan beton dibuat memanjang dengan jarak antar segmen sampai 15 meter, maka untuk mengantisipasi pengaruh kembang susut pada jalan tersebut harus dipasang tulangan baja sebagai tulangan susut menyebabkan jalan beton menjadi mahal dan pengerjaannya akan lebih kompleks. 2. Jalan beton disekat- sekat dengan siar dilatasi Jalan beton dibuat dengan pengerjaan per segmen yang terpisah-terpisah untuk mengatasi resiko kerusakan akibat faktor kembang susut tanpa perlu memasang tulangan susut. Biaya yang dikeluarkan akan lebih murah namun akibatnya, jalan ini menjadi tidak nyaman karena tegangan pada bagian pinggir segmen menjadi besar, maka untuk mengatasinya kedua segmen yang berdekatan dipasangi dowel/ ruji.
  • 7. Sekarang telah dikembangkan suatu konstruksi lain yang merupakan kombinasi kedua cara di atas, yaitu konstruksi jalan beton tersegmen dengan tulangan dan dowel. Gambaran crack yang ditunjukkan pada Gambar dibawah tersebut terjadi karena kembang susut, bukan karena beban. Dengan konsep ini, crack yang dihasilkan relatif sedikit dan jarak sambungan antar segmen menjadi lebih panjang, sehingga jalan menjadi lebih nyaman saat dilalui
  • 8. Konstruksi jalan beton dengan sistem sambungan dowel, siar dilatasi, dan tulangan membuat jalan beton lebih kuat dan nyaman jika dilalui, karena beban yang timbul dari beban kendaraan dapat disalurkan dengan merata ke semua bagian segmen jalan beton dengan jarak antar segmen yang lebih panjang. Sambungan dowel berfungsi sebagai pengikat atau penyatu antar segmen. Siar dilatasi berfungsi untuk memberikan celah atau ruang untuk pemuaian, dan pemasangan tulangan susut berfungsi untukmengatasi pengaruh kembang susut beton (shrinkage).
  • 9. 1. Penentuan lalu lintas harian rata- rata (LHR) VJP = volume jam perencanaan, yaitu jumlah lalu lintas yang direncanakan akan melintasi suatu penampang jalan selama 1 jam perencanaan. K = faktor VJP yang dipengaruhi oleh pemilihan jam sibuk keberapa, serta jenis jalan antar kota (bernilai 10 – 15%) atau jalan dalam kota (bernilai lebih kecil)
  • 10. 2. Perencanaan Tebal Pelat Beton Secara aplikatif, berdasarkan “Concrete Pavement Design Guidance Notes” perencanaan tebal pelat untuk perkerasan beton adalah sebagai berikut : a. Beton tanpa tulangan (URC, unreinforced concrete) dengan ketebalan pelat antara 150 mm – 500 mm. b. Beton bertulang dan sambungan (JRC, jointed reinforced concrete) dengan ketebalan pelat antara 200 mm – 300 mm. c. Pelat beton menerus dan bertulang (CRCP, concrete pavement) dengan ketebalan pelat antara 200 mm – 300 mm.
  • 11. 3. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Perencanaan a. Lalu Lintas : Volume lalu lintas, Konfigurasi sumbu dan roda, Beban sumbu, Ukuran dan tekanan ban, Pertumbuhan lalu lintas, Jumlah jalur dan arah lalu lintas b. Umur Rencana c. Kapasitas Jalan d. Tanah dasar : Dalam merencanakan tebal pelat beton perkerasan kaku, keseragaman daya dukung tanah (k) sangat penting. Dengan modulus reaksi tanah dasar (k) minimum 2 kg/cm3.
  • 12. 4. Besaran- besaran Rencana a. Umur Rencana Perkerasan kaku bisa direncanakan dengan umur rencanca 20- 40 tahun. b. Lalu Lintas Rencana (1) Lalu lintas harus dianalisa berdasarkan atau hasil perhitungan volume lalulintas dan konfigurasi sumbu berdasarkan data terakhir (≤ 2 tahun terakhir). (2) Untuk keperluan perkerasan kaku, hanya kendaraan niaga yang mempunyai berat total minimum 5 ton yang ditinjau dengan kemungkinan 3 konfigurasi sumbu sebagai berikut : • Sumbu Tunggal Roda Tunggal (STRT), misalnya: mobil penumpang • Sumbu Tunggal Roda Ganda (STRG), misalnya: bus. • Sumbu Tandem Roda Ganda (STdRG), misalnya: truk 3as dan truk gandeng
  • 13. Alur perhitungan tebal pelat beton
  • 14. 5. Rencana Penulangan Jalan Beton a. Tulangan melintang
  • 16.
  • 17. Alur Perhitungan Tulangan Perkerasan Beton
  • 18. Aplikasi Perencanaan Jalan Beton A. Data Kendaraan Keterangan : • LV (light vehicle) : semua kendaraan penumpang beroda 2 as, dan mobil • HV (heavy vehicle) : kendaraan barang dan bus dengan roda 2 as atau 3 as, serta truk. • MC (motor cycle ) : sepeda motor. • VJP (volume jam perencanaan) : jumlah lalu lintas yang direncanakan akan melintasi suatu penampang jalan selama 1 jam untuk perencanaan.
  • 19. B. Data teknis Data teknis jalan beton yang akan direncanakan adalah sebagai berikut : a. Umur rencana = 20 tahun b. Tebal Pondasi bawah (dengan batu pecah) = 15 cm c. Faktor gesekan pondasi = 1,5 (batu pecah) d. MR beton = 40 kg/ cm3 e. Fs BJTU 39 = 3390 kg/ cm3 f. Pertumbuhan lalu lintas = 5% per tahun g. Peranan Jalan = arteri h. Koefisien distribusi jalur = 0,7 (2 jalur 1 arah, Tabel 2.2)
  • 20. Rekapitulasi Jumlah Kendaraan dan Konfigurasi Beban
  • 21. C. Perencanaan Tebal Pelat Beton 1. Menghitung Jumlah Kendaraan Niaga (JKN) selama umur rencana (20 tahun). JKN = 365 x JKNH x R JKNH = jumlah bus + jumlah truk 2 as + jumlah truk 3 as = 267 + 313 + 173 = 753 kendaraan JKN = 365 x JKNH x R = 365 x 753 x 33,06 = 9.092.035 kendaraan
  • 22. 2. Menghitung Jumlah Sumbu Kendaraan Niaga Harian (JSKNH) dan Jumlah Sumbu Kendaraan Niaga (JSKN) selama umur rencana (20 tahun). JSKNH = sumbu bus + sumbu truk 2 as + sumbu truk 3 as = 533 + 627 + 347 = 1507 JSKN = 365 x JSKNH x R = 365 x 1507x 33,06 = 18.184.071 kendaraan
  • 23. Tabel yang dipakai pada perhitungan berikutnya
  • 24. 3. Menghitung persentase masing- masing beban sumbu dan jumlah repetisi yang akan terjadi selama umur rencana (20 tahun)
  • 25. Nomogram yang dipakai pada perhitungan berikutnya
  • 26. 4. Perhitungan tebal pelat beton Asumsi tebal pelat 12 cm MR= 40 kg/cm2
  • 27. Asumsi tebal pelat 15 cm MR= 40 kg/cm2
  • 28. D. Perencaaan Tulangan a. Koefisien gesekan pelat dengan pondasi (F) = 1,5 (batu pecah) b. Jarak antar sambungan (L) = 10 m c. Tebal pelat (h) = 0,15 m d. Tegangan tarik baja (fs) = 240 MPa e. Mutu beton (fc) = 40 kg/cm2 f. Berat jenis beton= 2400 kg/ cm2 g. Kuat tarik beton (Fct) → 0,4 – 0,5 MR= 20 kg/cm2 h. Modulus elastisitas baja (Es) = 20000 kg/cm2 i. Tegangan leleh baja (fy) = 3900 kg/cm2 j. Modulus elastisitas beton (Ec) = 22136 kg/cm2 k. Gravitasi (g) = 9,81 m/s2
  • 29. 1. Tulangan melintang Jumlah tulangan = 110,36 / 78,5 = 1.4 (dipakai buah 2 tulangan) → 2D10 – 500 mm Karena berdasarkan peraturan penulangan untuk arah melintang harus berjarak 300 ±50 mm, maka digunakan 2D10- 250 mm.
  • 30. 2. Tulangan Memanjang As perlu = Ps x 1000 x tebal pelat = 0,00515 x 1000 x 150 = 772,5 mm2
  • 31. Dipakai tulangan diameter 12 mm As = ¼ Л d2 = ¼ x 3,14 x 12^2 = 113,04 mm2 Jumlah tulangan = 772,5 / 113,4 = 6,8 (dipakai 7 tulangan) Maka penggunaan tulangan memanjang adalah 7D12 – 150 mm.
  • 32. Penulangan untuk arah memanjang dan melintang setiap segmen ditujukkan pada Gambar di bawah ini.
  • 33. Jalan beton bertulang yang direncanakan
  • 34. Kesimpulan a. Jenis konstruksi yang cocok dipakai untuk perencanaan jalan beton di Jalan Ring Road Timur, perempatan Wonosari adalah tipe JRC (jointed reinforced concrete). Dengan konsep ini, crack yang dihasilkan relatif sedikit dan jarak sambungan antar segmen menjadi lebih panjang, sehingga jalan menjadi lebih nyaman saat dilalui. b. Perencanaan untuk tebal lapisan perkerasan jalan beton diperoleh sebesar 15 cm dengan total fatigue sebesar 2,90 %. c. Penulangan untuk arah memanjang diperoleh sebesar D12 – 150 mm dan arahmelintang sebesar D10 – 250 mm.