SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  21
V - BELTV - BELT
Disusun oleh :Disusun oleh :
1.1.Aji Ahmad PaijanAji Ahmad Paijan [141611037][141611037]
2.2.Asari DearAsari Dear [141611040][141611040]
3.3.Derinda PebriantyDerinda Pebrianty [141611043][141611043]
4.4.Siti ParhanaSiti Parhana [141611060][141611060]
5.5.Widi NugrohoWidi Nugroho [141611063][141611063]
2B2B
-PERANGKAT RHVAC--PERANGKAT RHVAC-
TUJUANTUJUAN
1.1. Mengenal dan memahami perangkatMengenal dan memahami perangkat
RHVAC pada bagian motor listrik yaitu V-RHVAC pada bagian motor listrik yaitu V-
belt.belt.
2.2. Menganalisa komponen yang terpasangMenganalisa komponen yang terpasang
pada bagian motor listrik V-belt.pada bagian motor listrik V-belt.
3.3. Memahami sambungan yang terpasangMemahami sambungan yang terpasang
pada bagian motor listrik V-belt.pada bagian motor listrik V-belt.
V-BeltV-Belt ::
Belt yang berpenampang trapesium, terbuatBelt yang berpenampang trapesium, terbuat
dari tenunan dan serat-serat yang dibenamkandari tenunan dan serat-serat yang dibenamkan
pada karet kemudian dibungkus denganpada karet kemudian dibungkus dengan
anyaman dan karet; digunakan untukanyaman dan karet; digunakan untuk
mentransmisikan daya dari poros yang satu kementransmisikan daya dari poros yang satu ke
poros yang lainnya melalui pulley yang berputarporos yang lainnya melalui pulley yang berputar
dengan kecepatan sama atau berbeda.dengan kecepatan sama atau berbeda.
BAHAN V - BELT
• Kulit
• Anyaman benang
• Karet
BAGIAN - BAGIAN V – BELT :
JENIS-JENIS V-BELTJENIS-JENIS V-BELT
 Tipe standar: ditandai huruf A, B, C, D, & ETipe standar: ditandai huruf A, B, C, D, & E
 Tipe sempit: ditandai simbol 3V, 5V, & 8VTipe sempit: ditandai simbol 3V, 5V, & 8V
 Tipe untuk beban ringan: ditandai denganTipe untuk beban ringan: ditandai dengan
3L, 4L & 5L3L, 4L & 5L
V-Belt tipe standarV-Belt tipe standar
Ukuran V-Belt tipe sempitUkuran V-Belt tipe sempit
KELEBIHAN V-BELTKELEBIHAN V-BELT
 V-belt lebih kompakV-belt lebih kompak
 Slip kecil dibanding flat beltSlip kecil dibanding flat belt
 Operasi lebih tenangOperasi lebih tenang
 Mampu meredam kejutan saat startMampu meredam kejutan saat start
 Putaran poros dapat dalam 2 arah &Putaran poros dapat dalam 2 arah &
posisi kedua poros dapat sembarangposisi kedua poros dapat sembarang
KELEMAHAN V-BELTKELEMAHAN V-BELT
 Tidak dapat digunakan untuk jarak porosTidak dapat digunakan untuk jarak poros
yang panjangyang panjang
 Umur lebih pendekUmur lebih pendek
 Konstruksi pulley lebih kompleksKonstruksi pulley lebih kompleks
dibanding pulley untuk flat beltdibanding pulley untuk flat belt
LANGKAH PEMILIHAN V-BELTLANGKAH PEMILIHAN V-BELT
 Menghitung efisiensi transmisi V-beltMenghitung efisiensi transmisi V-belt
 Menghitung daya nominal dan putaranMenghitung daya nominal dan putaran
 Memilih puli penggerak dan yang digerakkanMemilih puli penggerak dan yang digerakkan
berdasarkan perbandingan kecepatan &berdasarkan perbandingan kecepatan &
diameter minimum.diameter minimum.
kontaksudutkoreksifaktorxpanjangkoreksifaktor
pemakaianfaktorxnominaldaya
desaindaya =
 Menghitung jarak antara sumbu poros (C)Menghitung jarak antara sumbu poros (C)
besarpulleyjarijariR
kecilpulleyjarijariR
2RCatauR3RC
2
1
221
−=
−=
=+=
 Tarikan belt maks ≤ Tarikan maksTarikan belt maks ≤ Tarikan maks
yang diijinkan beltyang diijinkan belt
 Jika tidak terpenuhi, maka:Jika tidak terpenuhi, maka:

Pilih penampang belt yang lebih besarPilih penampang belt yang lebih besar

Gunakan lebih dari satu beltGunakan lebih dari satu belt
 Posisi V-Belt dapat berubah di dalam groovePosisi V-Belt dapat berubah di dalam groove
jika jarak shaft driven dan driving bergeserjika jarak shaft driven dan driving bergeser
 Pulley dapat meregang dan merapatPulley dapat meregang dan merapat
 Kecepatan belt direncanakan antara 10 – 20Kecepatan belt direncanakan antara 10 – 20
m/s, maks 25 m/s.m/s, maks 25 m/s.
 Daya Maks yang dapat ditransmisikanDaya Maks yang dapat ditransmisikan ++ 500 KW500 KW
 Driven pulley dapat berupa flat atau faced pulleyDriven pulley dapat berupa flat atau faced pulley
 V-Belt tidak dapat digunakan pada centerV-Belt tidak dapat digunakan pada center
distance yang terlalu besardistance yang terlalu besar
V – BELT Variable Speed Drives :
Aplikasi V-BeltAplikasi V-Belt
 Penerus daya pada mesin-mesinPenerus daya pada mesin-mesin
kecepatan tinggi, seperti kompresor, dll.kecepatan tinggi, seperti kompresor, dll.
 Kipas radiator mobilKipas radiator mobil
 Mesin-mesin pertanianMesin-mesin pertanian
 Mesin-mesin industriMesin-mesin industri
 Mesin perkakasMesin perkakas
 Mesin kertas, mesin tekstil, dsb.Mesin kertas, mesin tekstil, dsb.
CONTOH-CONTOH V-BELTCONTOH-CONTOH V-BELT
classical double v-belt
classical v-belt raw edge
cogged type
classical v-belt
wrapped type
variable speed v-belt
wedge v-belt raw
edge cogged type
wedge v-belt
wrapped type
LANGKAH PERCOBAANLANGKAH PERCOBAAN
1.1. Amati dan analisa bagian yang terpasang pada bagian V-beltAmati dan analisa bagian yang terpasang pada bagian V-belt
2.2. Catat bagian komponen yang terpasang pada bagian V-beltCatat bagian komponen yang terpasang pada bagian V-belt
3.3. Gambarkan sabuk V-belt yang terpasang pada pully motor listrik keGambarkan sabuk V-belt yang terpasang pada pully motor listrik ke
kompresorkompresor
4.4. Amati dan analisa ruangan cold storage pada bagian condensingAmati dan analisa ruangan cold storage pada bagian condensing
unitunit
5.5. Analisalah sabuk V-belt yang terpasang pada pully motor listrikAnalisalah sabuk V-belt yang terpasang pada pully motor listrik
yang ada pada condensing unityang ada pada condensing unit
6.6. Catat dan gambar/foto bila perlu bagian komponen yang terpasangCatat dan gambar/foto bila perlu bagian komponen yang terpasang
pada V-belt dan pully motor listrik yang ada pada condensing unitpada V-belt dan pully motor listrik yang ada pada condensing unit
DATA DAN ANALISADATA DAN ANALISA
Belt pada AHU :Belt pada AHU :
Type MotorType Motor :: ABB MotorsABB Motors
HPHP :: 2,2/2,5 KW2,2/2,5 KW
ɳɳ :: 1430 rpm1430 rpm
Type BeltType Belt :: B. 38B. 38
Spesifikasi Belt 38Spesifikasi Belt 38
ReferenceReference :: B 38B 38
DescriptionDescription :: B 38 Classical V-beltB 38 Classical V-belt
LengthLength :: 38 in Inside Length, 41 in Outside38 in Inside Length, 41 in Outside
LengthLength
Top WidthTop Width :: 21/32 in21/32 in
HeightHeight :: 5/16 in5/16 in
WeightWeight :: 0,39 lb0,39 lb
MaterialMaterial :: Rubber cushion, Polyester cableRubber cushion, Polyester cable
cordcord as reinforcement and rubberas reinforcement and rubber
impregnated woven cotton-impregnated woven cotton-
polyester fabricpolyester fabric
TemperatureTemperature :: -35 to +70˚C-35 to +70˚C
Recommended useRecommended use:: Agricultural & IndustrialAgricultural & Industrial
MachineryMachinery
Other specifications:Other specifications: Limited oil resistance, antiastic,Limited oil resistance, antiastic,
tolerance stabletolerance stable
PERHITUNGAN MENENTUKAN PANJANGPERHITUNGAN MENENTUKAN PANJANG
SABUK VSABUK V
 Jarak pulley primary dan pulley secondary = 30 cmJarak pulley primary dan pulley secondary = 30 cm
 Diameter luar pulley = 12 cmDiameter luar pulley = 12 cm
 Jarak pulley primary+jarak pulley secondary+Jarak pulley primary+jarak pulley secondary+ππ .D.D
= 30 cm + 30 cm + 3.14.12 cm= 30 cm + 30 cm + 3.14.12 cm
= 60 cm + 37,68 cm= 60 cm + 37,68 cm
= 97,68 cm= 97,68 cm
= 976,8 mm= 976,8 mm
V-belt pada AHUV-belt pada AHU
MENGETAHUI PANJANG V-MENGETAHUI PANJANG V-
BELT MENGGUNAKAN TABELBELT MENGGUNAKAN TABEL
KESIMPULANKESIMPULAN
 Untuk mengetahui panjang sabuk V standar dapat menggunakanUntuk mengetahui panjang sabuk V standar dapat menggunakan
nomor nominal pada tabel.nomor nominal pada tabel.
 Bisa juga menggunakan perhitungan.Bisa juga menggunakan perhitungan.
 Ada perbedaan nilai yang di dapat untuk menentukan panjangAda perbedaan nilai yang di dapat untuk menentukan panjang
sabuk V, namun perbedaannya tidak terlalu jauh, baik nilai padasabuk V, namun perbedaannya tidak terlalu jauh, baik nilai pada
tabel atau melalui perhitungan.tabel atau melalui perhitungan.

Contenu connexe

Tendances

51998292 teori-perhitungan-bearing
51998292 teori-perhitungan-bearing51998292 teori-perhitungan-bearing
51998292 teori-perhitungan-bearing
oto09
 
Konstruksi baja-3 sambungan-baut
Konstruksi baja-3 sambungan-bautKonstruksi baja-3 sambungan-baut
Konstruksi baja-3 sambungan-baut
Junaida Wally
 
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Dewi Izza
 
Materi kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhanaMateri kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhana
perkasa45
 

Tendances (20)

51998292 teori-perhitungan-bearing
51998292 teori-perhitungan-bearing51998292 teori-perhitungan-bearing
51998292 teori-perhitungan-bearing
 
Baut dan Mur
Baut dan MurBaut dan Mur
Baut dan Mur
 
getaran-mekanik 1
getaran-mekanik 1getaran-mekanik 1
getaran-mekanik 1
 
Konstruksi baja-3 sambungan-baut
Konstruksi baja-3 sambungan-bautKonstruksi baja-3 sambungan-baut
Konstruksi baja-3 sambungan-baut
 
2.1,9.14 contoh soal 1
2.1,9.14  contoh soal 12.1,9.14  contoh soal 1
2.1,9.14 contoh soal 1
 
Elemen Mesin II - Rodagigi Lurus
Elemen Mesin II - Rodagigi LurusElemen Mesin II - Rodagigi Lurus
Elemen Mesin II - Rodagigi Lurus
 
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
 
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan PorosElemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
 
Elemen Mesin 1 - Bantalan
Elemen Mesin 1 - BantalanElemen Mesin 1 - Bantalan
Elemen Mesin 1 - Bantalan
 
Bantalan (bearing)
Bantalan (bearing)Bantalan (bearing)
Bantalan (bearing)
 
Elemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - RantaiElemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - Rantai
 
STRUKTUR JEMBATAN
STRUKTUR JEMBATANSTRUKTUR JEMBATAN
STRUKTUR JEMBATAN
 
Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.
Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.
Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.
 
Elemen Mesin II - Rem
Elemen Mesin II - RemElemen Mesin II - Rem
Elemen Mesin II - Rem
 
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan KoplingElemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
 
Balok lentur dan geser baja
Balok lentur dan geser  bajaBalok lentur dan geser  baja
Balok lentur dan geser baja
 
Kuliah dinamika-lengkap
Kuliah dinamika-lengkapKuliah dinamika-lengkap
Kuliah dinamika-lengkap
 
Sambungan baut dan mur
Sambungan baut dan murSambungan baut dan mur
Sambungan baut dan mur
 
Konstruksi baja4
Konstruksi baja4Konstruksi baja4
Konstruksi baja4
 
Materi kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhanaMateri kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhana
 

Similaire à V-BELT

Kk02 mengoperasi generator untuk pembangkit
Kk02 mengoperasi generator untuk pembangkitKk02 mengoperasi generator untuk pembangkit
Kk02 mengoperasi generator untuk pembangkit
Eko Supriyadi
 
Langkah2 pemasagan cctv
Langkah2 pemasagan cctvLangkah2 pemasagan cctv
Langkah2 pemasagan cctv
Shikin Shukor
 
Kk018 memasang unit generator pembangkit
Kk018   memasang unit generator pembangkitKk018   memasang unit generator pembangkit
Kk018 memasang unit generator pembangkit
Eko Supriyadi
 
(1) Sistem Transmisi dan Aplikasi PML.pdf
(1) Sistem Transmisi dan Aplikasi PML.pdf(1) Sistem Transmisi dan Aplikasi PML.pdf
(1) Sistem Transmisi dan Aplikasi PML.pdf
PrizmaAdi
 
Kk011 menguji switch gear
Kk011 menguji switch gearKk011 menguji switch gear
Kk011 menguji switch gear
Eko Supriyadi
 
Handout mesin pengangkat 4
Handout mesin pengangkat 4Handout mesin pengangkat 4
Handout mesin pengangkat 4
serasipohan
 
Sistem pengaturan kecepatan motor induksi rotor belitan
Sistem pengaturan kecepatan motor induksi rotor belitanSistem pengaturan kecepatan motor induksi rotor belitan
Sistem pengaturan kecepatan motor induksi rotor belitan
Valentino Selayan
 

Similaire à V-BELT (20)

perencanaan V-Belt
perencanaan V-Beltperencanaan V-Belt
perencanaan V-Belt
 
Kk02 mengoperasi generator untuk pembangkit
Kk02 mengoperasi generator untuk pembangkitKk02 mengoperasi generator untuk pembangkit
Kk02 mengoperasi generator untuk pembangkit
 
Langkah2 pemasagan cctv
Langkah2 pemasagan cctvLangkah2 pemasagan cctv
Langkah2 pemasagan cctv
 
MOTOR SERVO.pptx
MOTOR SERVO.pptxMOTOR SERVO.pptx
MOTOR SERVO.pptx
 
Jobsheet Overhaul Karburator
Jobsheet Overhaul KarburatorJobsheet Overhaul Karburator
Jobsheet Overhaul Karburator
 
206 id
206 id206 id
206 id
 
Kk018 memasang unit generator pembangkit
Kk018   memasang unit generator pembangkitKk018   memasang unit generator pembangkit
Kk018 memasang unit generator pembangkit
 
Laporan
LaporanLaporan
Laporan
 
Pemanfaatan UAV-VTOL untuk pemetaan.pptx
Pemanfaatan UAV-VTOL untuk pemetaan.pptxPemanfaatan UAV-VTOL untuk pemetaan.pptx
Pemanfaatan UAV-VTOL untuk pemetaan.pptx
 
(1) Sistem Transmisi dan Aplikasi PML.pdf
(1) Sistem Transmisi dan Aplikasi PML.pdf(1) Sistem Transmisi dan Aplikasi PML.pdf
(1) Sistem Transmisi dan Aplikasi PML.pdf
 
05. apa itu v belt
05. apa itu v belt05. apa itu v belt
05. apa itu v belt
 
Kk011 menguji switch gear
Kk011 menguji switch gearKk011 menguji switch gear
Kk011 menguji switch gear
 
Perawatan blower
Perawatan blowerPerawatan blower
Perawatan blower
 
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada KendaraanJobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada Kendaraan
 
Handout mesin pengangkat 4
Handout mesin pengangkat 4Handout mesin pengangkat 4
Handout mesin pengangkat 4
 
MATERI TAMBAHAN YAMAHA_compressed (2).pdf
MATERI TAMBAHAN YAMAHA_compressed (2).pdfMATERI TAMBAHAN YAMAHA_compressed (2).pdf
MATERI TAMBAHAN YAMAHA_compressed (2).pdf
 
Indonesia (Bahasa) Superbolt Multi Jackbolt Tensioner (MJT)
Indonesia (Bahasa) Superbolt Multi Jackbolt Tensioner (MJT) Indonesia (Bahasa) Superbolt Multi Jackbolt Tensioner (MJT)
Indonesia (Bahasa) Superbolt Multi Jackbolt Tensioner (MJT)
 
Laporan ts mjjk
Laporan ts mjjkLaporan ts mjjk
Laporan ts mjjk
 
Laporan ts mjjk
Laporan ts mjjkLaporan ts mjjk
Laporan ts mjjk
 
Sistem pengaturan kecepatan motor induksi rotor belitan
Sistem pengaturan kecepatan motor induksi rotor belitanSistem pengaturan kecepatan motor induksi rotor belitan
Sistem pengaturan kecepatan motor induksi rotor belitan
 

Dernier

Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Dernier (20)

Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 

V-BELT

  • 1. V - BELTV - BELT Disusun oleh :Disusun oleh : 1.1.Aji Ahmad PaijanAji Ahmad Paijan [141611037][141611037] 2.2.Asari DearAsari Dear [141611040][141611040] 3.3.Derinda PebriantyDerinda Pebrianty [141611043][141611043] 4.4.Siti ParhanaSiti Parhana [141611060][141611060] 5.5.Widi NugrohoWidi Nugroho [141611063][141611063] 2B2B -PERANGKAT RHVAC--PERANGKAT RHVAC-
  • 2. TUJUANTUJUAN 1.1. Mengenal dan memahami perangkatMengenal dan memahami perangkat RHVAC pada bagian motor listrik yaitu V-RHVAC pada bagian motor listrik yaitu V- belt.belt. 2.2. Menganalisa komponen yang terpasangMenganalisa komponen yang terpasang pada bagian motor listrik V-belt.pada bagian motor listrik V-belt. 3.3. Memahami sambungan yang terpasangMemahami sambungan yang terpasang pada bagian motor listrik V-belt.pada bagian motor listrik V-belt.
  • 3. V-BeltV-Belt :: Belt yang berpenampang trapesium, terbuatBelt yang berpenampang trapesium, terbuat dari tenunan dan serat-serat yang dibenamkandari tenunan dan serat-serat yang dibenamkan pada karet kemudian dibungkus denganpada karet kemudian dibungkus dengan anyaman dan karet; digunakan untukanyaman dan karet; digunakan untuk mentransmisikan daya dari poros yang satu kementransmisikan daya dari poros yang satu ke poros yang lainnya melalui pulley yang berputarporos yang lainnya melalui pulley yang berputar dengan kecepatan sama atau berbeda.dengan kecepatan sama atau berbeda.
  • 4. BAHAN V - BELT • Kulit • Anyaman benang • Karet BAGIAN - BAGIAN V – BELT :
  • 5. JENIS-JENIS V-BELTJENIS-JENIS V-BELT  Tipe standar: ditandai huruf A, B, C, D, & ETipe standar: ditandai huruf A, B, C, D, & E  Tipe sempit: ditandai simbol 3V, 5V, & 8VTipe sempit: ditandai simbol 3V, 5V, & 8V  Tipe untuk beban ringan: ditandai denganTipe untuk beban ringan: ditandai dengan 3L, 4L & 5L3L, 4L & 5L
  • 7. Ukuran V-Belt tipe sempitUkuran V-Belt tipe sempit
  • 8. KELEBIHAN V-BELTKELEBIHAN V-BELT  V-belt lebih kompakV-belt lebih kompak  Slip kecil dibanding flat beltSlip kecil dibanding flat belt  Operasi lebih tenangOperasi lebih tenang  Mampu meredam kejutan saat startMampu meredam kejutan saat start  Putaran poros dapat dalam 2 arah &Putaran poros dapat dalam 2 arah & posisi kedua poros dapat sembarangposisi kedua poros dapat sembarang
  • 9. KELEMAHAN V-BELTKELEMAHAN V-BELT  Tidak dapat digunakan untuk jarak porosTidak dapat digunakan untuk jarak poros yang panjangyang panjang  Umur lebih pendekUmur lebih pendek  Konstruksi pulley lebih kompleksKonstruksi pulley lebih kompleks dibanding pulley untuk flat beltdibanding pulley untuk flat belt
  • 10. LANGKAH PEMILIHAN V-BELTLANGKAH PEMILIHAN V-BELT  Menghitung efisiensi transmisi V-beltMenghitung efisiensi transmisi V-belt  Menghitung daya nominal dan putaranMenghitung daya nominal dan putaran  Memilih puli penggerak dan yang digerakkanMemilih puli penggerak dan yang digerakkan berdasarkan perbandingan kecepatan &berdasarkan perbandingan kecepatan & diameter minimum.diameter minimum. kontaksudutkoreksifaktorxpanjangkoreksifaktor pemakaianfaktorxnominaldaya desaindaya =
  • 11.  Menghitung jarak antara sumbu poros (C)Menghitung jarak antara sumbu poros (C) besarpulleyjarijariR kecilpulleyjarijariR 2RCatauR3RC 2 1 221 −= −= =+=
  • 12.  Tarikan belt maks ≤ Tarikan maksTarikan belt maks ≤ Tarikan maks yang diijinkan beltyang diijinkan belt  Jika tidak terpenuhi, maka:Jika tidak terpenuhi, maka:  Pilih penampang belt yang lebih besarPilih penampang belt yang lebih besar  Gunakan lebih dari satu beltGunakan lebih dari satu belt
  • 13.  Posisi V-Belt dapat berubah di dalam groovePosisi V-Belt dapat berubah di dalam groove jika jarak shaft driven dan driving bergeserjika jarak shaft driven dan driving bergeser  Pulley dapat meregang dan merapatPulley dapat meregang dan merapat  Kecepatan belt direncanakan antara 10 – 20Kecepatan belt direncanakan antara 10 – 20 m/s, maks 25 m/s.m/s, maks 25 m/s.  Daya Maks yang dapat ditransmisikanDaya Maks yang dapat ditransmisikan ++ 500 KW500 KW  Driven pulley dapat berupa flat atau faced pulleyDriven pulley dapat berupa flat atau faced pulley  V-Belt tidak dapat digunakan pada centerV-Belt tidak dapat digunakan pada center distance yang terlalu besardistance yang terlalu besar V – BELT Variable Speed Drives :
  • 14. Aplikasi V-BeltAplikasi V-Belt  Penerus daya pada mesin-mesinPenerus daya pada mesin-mesin kecepatan tinggi, seperti kompresor, dll.kecepatan tinggi, seperti kompresor, dll.  Kipas radiator mobilKipas radiator mobil  Mesin-mesin pertanianMesin-mesin pertanian  Mesin-mesin industriMesin-mesin industri  Mesin perkakasMesin perkakas  Mesin kertas, mesin tekstil, dsb.Mesin kertas, mesin tekstil, dsb.
  • 15. CONTOH-CONTOH V-BELTCONTOH-CONTOH V-BELT classical double v-belt classical v-belt raw edge cogged type classical v-belt wrapped type variable speed v-belt wedge v-belt raw edge cogged type wedge v-belt wrapped type
  • 16. LANGKAH PERCOBAANLANGKAH PERCOBAAN 1.1. Amati dan analisa bagian yang terpasang pada bagian V-beltAmati dan analisa bagian yang terpasang pada bagian V-belt 2.2. Catat bagian komponen yang terpasang pada bagian V-beltCatat bagian komponen yang terpasang pada bagian V-belt 3.3. Gambarkan sabuk V-belt yang terpasang pada pully motor listrik keGambarkan sabuk V-belt yang terpasang pada pully motor listrik ke kompresorkompresor 4.4. Amati dan analisa ruangan cold storage pada bagian condensingAmati dan analisa ruangan cold storage pada bagian condensing unitunit 5.5. Analisalah sabuk V-belt yang terpasang pada pully motor listrikAnalisalah sabuk V-belt yang terpasang pada pully motor listrik yang ada pada condensing unityang ada pada condensing unit 6.6. Catat dan gambar/foto bila perlu bagian komponen yang terpasangCatat dan gambar/foto bila perlu bagian komponen yang terpasang pada V-belt dan pully motor listrik yang ada pada condensing unitpada V-belt dan pully motor listrik yang ada pada condensing unit
  • 17. DATA DAN ANALISADATA DAN ANALISA Belt pada AHU :Belt pada AHU : Type MotorType Motor :: ABB MotorsABB Motors HPHP :: 2,2/2,5 KW2,2/2,5 KW ɳɳ :: 1430 rpm1430 rpm Type BeltType Belt :: B. 38B. 38 Spesifikasi Belt 38Spesifikasi Belt 38 ReferenceReference :: B 38B 38 DescriptionDescription :: B 38 Classical V-beltB 38 Classical V-belt LengthLength :: 38 in Inside Length, 41 in Outside38 in Inside Length, 41 in Outside LengthLength
  • 18. Top WidthTop Width :: 21/32 in21/32 in HeightHeight :: 5/16 in5/16 in WeightWeight :: 0,39 lb0,39 lb MaterialMaterial :: Rubber cushion, Polyester cableRubber cushion, Polyester cable cordcord as reinforcement and rubberas reinforcement and rubber impregnated woven cotton-impregnated woven cotton- polyester fabricpolyester fabric TemperatureTemperature :: -35 to +70˚C-35 to +70˚C Recommended useRecommended use:: Agricultural & IndustrialAgricultural & Industrial MachineryMachinery Other specifications:Other specifications: Limited oil resistance, antiastic,Limited oil resistance, antiastic, tolerance stabletolerance stable
  • 19. PERHITUNGAN MENENTUKAN PANJANGPERHITUNGAN MENENTUKAN PANJANG SABUK VSABUK V  Jarak pulley primary dan pulley secondary = 30 cmJarak pulley primary dan pulley secondary = 30 cm  Diameter luar pulley = 12 cmDiameter luar pulley = 12 cm  Jarak pulley primary+jarak pulley secondary+Jarak pulley primary+jarak pulley secondary+ππ .D.D = 30 cm + 30 cm + 3.14.12 cm= 30 cm + 30 cm + 3.14.12 cm = 60 cm + 37,68 cm= 60 cm + 37,68 cm = 97,68 cm= 97,68 cm = 976,8 mm= 976,8 mm V-belt pada AHUV-belt pada AHU
  • 20. MENGETAHUI PANJANG V-MENGETAHUI PANJANG V- BELT MENGGUNAKAN TABELBELT MENGGUNAKAN TABEL
  • 21. KESIMPULANKESIMPULAN  Untuk mengetahui panjang sabuk V standar dapat menggunakanUntuk mengetahui panjang sabuk V standar dapat menggunakan nomor nominal pada tabel.nomor nominal pada tabel.  Bisa juga menggunakan perhitungan.Bisa juga menggunakan perhitungan.  Ada perbedaan nilai yang di dapat untuk menentukan panjangAda perbedaan nilai yang di dapat untuk menentukan panjang sabuk V, namun perbedaannya tidak terlalu jauh, baik nilai padasabuk V, namun perbedaannya tidak terlalu jauh, baik nilai pada tabel atau melalui perhitungan.tabel atau melalui perhitungan.