3. AUDITING
Menurut Sukrisno Agoes, Auditing adalah : “ Suatu
pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh
pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah
disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan
dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat
memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan
tersebut”.
4. AUDITING
Suatu proses sistematis untuk memperoleh serta mengevaluasi
bukti secara objektif mengenai asersi-asersi kegiatan dan
peristiwa ekonomi, dengan tujuan menetapkan derajat kesesuaian
antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria-kriteria yang telah
ditetapkan sebelumnya serta penyampaian hasil-hasilnya kepada
pihak-pihak yang berkepentingan. (Boynton, Johnson, & Kell)
5. CIRI PENTING DALAM AUDITING
Suatu proses sistematis
Memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif
Asersi tentang kegiatan dan peristiwa ekonomi
Derajat kesesuaian
Kriteria yang telah ditetapkan
Penyampaian hasil
Pihak-pihak yang berkepentingan
6. Auditor
Mengumpulkan dan Mengevaluasi bukti
Untuk memastikan kesesuaian antara
dengan
AUDITING
Pernyataan
(Assersion)
Kriteria yg
diterapkan
Dan mengkomunikasikan hasil
Kepada users
8. Perbedaan Auditing dan Akuntansi
BUKTI
PEMBUKUA
N
SPECIAL
JOURNAL
GENERAL
LEDGER
TRIAL
BALANCE
WORK
SHEET
LAP.
KEU
TRANSAKSI YG
MEMPUNYAI
NILAI UANG
ACCOUNTING ( KONSTRUKSI)
AUDITING (ANALISIS)
9. Perbedaan Auditing dan Akuntansi
Akuntansi adalah proses pencatatan, pengklasifikasian, dan
pengikhtisaran informasi ekonomi dalam bentuk financial statements.
Auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti-bukti
atas informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian
informasi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan (GAAP).
10. Hubungan Akuntansi dan Auditing
AKUNTANSI
Analisa transaksi & kejadian
Mengukur & mencapai data
transaksi yang terjadi
Mengklasifikasikan & meringkas
data yang tercatat
Menyusun LK sesuai degan prinsip
Akuntansi yang Lazim
Menyampaikan LK & Lap. Akuntan
kepad Pihak yang berkepentingan
AUDITING
Memahami Struktur
pengendalian Intern
Memperoleh & mengevaluasi
bukti yang berkaitan dengan LK
Menentukan Kewajaran LK/
kesesuaiannya dengan prinsip
Akuntansi yang Lazim
Menyusun lap. Akuntan atas
penemuan-penemuannya
Menyampaikan lap. Akuntan
kepada kliennya
12. JENIS AUDIT
Ditinjau dari Luasnya Pemeriksaan
Ditinjau dari Jenis Pemeriksaan
General Audit
Special Audit
Audit Laporan Keuangan
Audit Kepatuhan
Audit Operasional
13. Audit Laporan Keuangan
Memperoleh dan mengevaluasi bukti tentang laporan keuangan
suatu entitas dengan tujuan untuk memberikan pendapat apakah
LK tersebut telah disajikan scera wajar sesuai dengan PABU
(Prinsip Akuntansi Berlaku Umum)
Hasil audit dipakai oleh pemegang saham, kreditor, intansi
pemerintah, masyarakat umum
14. Audit Kepatuhan
Memperoleh dan mengevaluasi bukti untuk menentukan apakah
aktivitas keuangan atau operasional dari suatu entitas sesuai
dengan kondisi, aturan, atau perundang-undangan.
Laporan audit dapat berupa (1) ikhtisar temuan atau (2)
pemberian pendapat tentang assurance (kepastian) atas
kepatuhan dengan kriteria.
15. Audit Operasional
Memperoleh dan mengevaluasi bukti tentang efesiensi dan
efektivitas dari kegiatan operasional suatu entitas sehubungan
dengan tujuan tertentu.
Objek: Cabang, divisi atau fungsi tertentu
16. Tujuan Audit
Menurut AICPA:
Tujuan audit laporan keuangan adalah untuk memberikan opini atas laporan
keuangan tentang apakah laporan keuangan disajikan secara wajar, dalam semua hal
yang material, sesuai dengan rerangka akuntansi keuangan yang berlaku (the
applicable financial accounting framework). Opini auditor ditujukan untuk
untuk meningkatkan kepercayaan terhadap laporan keuangan – Aren hal. 162
17. Menurut ISA 200:
Tujuan audit adalah untuk meningkatkan kepercayaan pengguna laporan keuangan.
Tujuan ini dicapai melalui pemberian opini auditor tentang apakah laporan keuangan,
dalam semua hal yang material, disajikan sesuai dengan rerangka pelaporan keuangan
yang berlaku (applicable financial reporting framework).
Catatan:
Kewajaran laporan keuangan diukur dari tingkat kesesuaiannya dengan framework
akuntansi keuangan.
Yang dimaksud dengan framework akuntansi keuangan adalah SAK (IFRS) dan
berbagai peraturan yang berlaku yang belum diatur dalam SAK/IFRS.