STRUKTURAL
adalah bagaimana bagian-bagian dari sesuatu berhubungan satu dengan lain atau bagaimana sesuatu tersebut disatukan.
Tujuan Strukturalisme
adalah mencari struktur terdalam dari realitas yang beraneka ragam di permukaan secara ilmiah.
Ciri-ciri strukturalisme
adalah pemusatan pada deskripsi keadaan actual objek melalui penyelidikan, penyingkapan tabiat, sifat-sifat yang terkait dengan suatu hal melalui pendidikan.
2. adalah bagaimana bagian-bagian dari
sesuatu berhubungan satu dengan lain atau
bagaimana sesuatu tersebut disatukan. Struktur
adalah sifat fundamental bagi setiap sistem.
Struktur mempunyai sifat:
1. Totalitas
2. Transformatif
Struktur
3. Tujuan Strukturalisme
adalah mencari struktur terdalam dari realitas
yang beraneka ragam di permukaan secara ilmiah.
Ciri-ciri itu dapat dilihat strukturnya, yaitu :
1. Bahwa yang tidak beraturan hanya dipermukaan, namun
terdapat sebuah mekanisme generatif yang kurang lebih
konstan;
2. Mekanisme itu selain bersifat konstan, juga terpola dan terpola
dan terorganisasi.
3. Para peneliti menganggap obyektif, yaitu bisa menjaga jarak
terhadap yang sebenarnya dalam penelitian mereka;
4. Pendekatan dengan memakai sifat bahasa, yaitu
mengidentifikasi unsur-unsur yang bersesuaian untuk
menyampaikan pesan
5. Strukturalisme dianggap melampaui humanisme, karena
cenderung mengurangi, mengabaikan bahkan menegasi peran
subjek.
4. Ciri-ciri strukturalisme
adalah pemusatan pada deskripsi keadaan actual objek
melalui penyelidikan, penyingkapan tabiat, sifat-sifat yang
terkait dengan suatu hal melalui pendidikan.
Ciri-ciri itu bisa dilihat dari beberapa hal; komponen atau
unsur-unsur, terdapat metode, modelteoritis yang jelas dan
distingsi yang jelas.
5. Teori-teori struktualisme dibagi menjadi 2, yaitu:
TEORI STRUKTURALISME
SEMIOTIK
TEORI STRUKTURALISME
GENETIK
Prinsip
Strukturalisme
Semiotik
Langkah
Strukturalis
me Semiotik
Pendekatan
Strukturalis
me Genetik
Langkah
Analisis
Strukturalis
me Genetik
6. TEORI STRUKTURALISME SEMIOTIK
a) Prinsip Strukturalisme Semiotik
Semiotic adalah ilmu tentang tanda. Ilmu ini
menganggap bahwa fenomena sosial atau masyarakat
dan kebudayaan itu merupakan tanda-tanda semiotic.
Semiotic mempelajari sistem, aturan, dan
konvensi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut
mempunyai arti.
Semiotic memandang bahwa karya sastra
merupakan struktur tanda yang bermakna. Tanpa
memperhatikan sistem tanda, makna dan konvensi tanda,
stuktur karya sastra tidak dapat dimengerti maknanya
secara optimal sehingga dapat dikatakan bahwa
strukturalisme tidak dapat dipisahkan dari semiotic.
7. b) Langkah Strukturalisme Semiotik
Puisi dianalisis ke dalam unsure-unsurnya dengan
memperhatikan saling hubungan antara unsur-unsurnya
dengan keseluruhannya.
Setelah puisi dianalisis ke dalam unsur-unsurnya lalu
dilakukan pemaknaan, dikembalikan kepada makna totalitasnya
dalam kerangka semiotic.
Untuk pemaknaan dilakukan pembacaan secara semiotic
menurut Riffaterre yaitu pembacaan heuristic dan pembcaan
hermeuntik atau retroaktif.
8. TEORI STRUKTURALISME GENETIK
a) Pendekatan Strukturalisme Genetik
Pendekatan struktularisme genetik berpijak pada
prinsip struktularisme yang diperbaiki dengan
memasukan faktor genetik dalam memahami karya sastra.
b) Langkah Analisis Strukturalisme Genetik
Penelitian sastra dilakukan dengan kajian unsure
intinsik sastra, baik secara parsial maupun dalam
rangka keseluruhannya.