Dokumen tersebut membahas tentang asam salisilat, termasuk rumus strukturnya, sifat kimia dan fisikanya, kegunaannya sebagai aditif makanan dan kosmetik, bahaya kesehatannya, ambang batas penggunaannya dalam makanan, dan alternatif penggantinya.
2. RUMUSAN
MASALAH
Bagaimana rumus struktur, sifat dan
kegunaan asam salisilat?
Bagaimana kemampuan bahaya
asam salisilat?
Bagaimana ambang batas
penggunaan asam salisilat dalam
makanan?
Apa alternatif pengganti additif
makanan “asam salisilat”?
ASAM SALISILAT
3. RUMUS STRUKTUR
ASAM SALISILAT
Asam salisilat
(asam ortohidroksibenzoat)
memiliki rumus kimia C7H6O3
asam yang bersifat iritan.
ASAM SALISILAT
4. ASAM SALISILAT
SIFAT
ASAM
SALISILAT
Asam salisilat berupa bubuk berwarna
putih yang mudah larut dalam alkohol
tetapi sukar larut dalam air.
Bukan peptisida tetapi sejenis
antiseptis.
Tidak berwarna, menjadi kuning pada
larutan dengan bau kenari pahit.
5. ASAM SALISILAT
S I F A T F I S I S
No. PARAMETER NILAI
1. Titik Lebur 1-20C
2. Titik Didih 1970C
3. Kerapatan 4,2
4. Tekanan Uap 1 mmHg pada 330C
5. Daya Ledak 1,146 g/cm3
6. Titik Nyala 760C
6. K E G U N A A N
ASAM SALISILAT
• Untuk memperpanjang daya awetan
• Mempercantik tampilan luar bahan
makanan (sayur dan buah)
• Pada sayur untuk mencegah hama
• Pada buah untuk mencegah jamur
Bidang Bahan Pangan:
• Asam salisilat digunakan pada
bagian luar tubuh yang pada kulit
sebagai antiseptik lemah serta
keratolitikun (melarutkan sel-sel kulit
mati).
Bidang kosmetik:
7. ASAM SALISILAT
Bahaya
Asam
Salisilat
Asam salisilat akan terserap oleh tanaman dan
meninggalkan residu dalam jaringan tanaman. Karena
residunya ada dalam jaringan,maka asam salisilat tidak
akan hilang meskipun sayur atau buah dicuci bersih.
Menyebabkan iritasi pada mata, kulit, danpada saluran
pernapasan.
Konsumsi asam salisilat dapat mengakibatkan efek
pendarahan khususnya pada stadium kehamilan yang
sudah besar.
Jika Asam salisilat tertelan, lambung akan teriritasi dan
karenanya kerusakan serius dapat terjadi pada lapisan
perut
8. Ambang Batas
Penggunaan Asam
Salisilat dalam
Makanan
Bahan tambahan yang dilarang digunakan pada
makanan berdasarkan Peraturan Menkes RI No.
722/Menkes/Per/IX/1988 dan perubahannya No.
1168/Menkes/Per/X/1999 adalah Asam Borat (Boric Acid)
dan senyawanya, Asam Salisilat dan garamnya
(Salicylic Acid and its salt), Dietilpirokarbonat
(Diethylpirocarbonate DEPC), Dulsin (Dulcin), Kalsium Klorat
(Potassium Chlorate), Kloramfenikol
(Chloramfenikol), Minyak Nabati yang dibrominasi
(Brominate vegetable oils), Nitrofurazon
(Nitrofurazone), Formalin (Formaldehyde), dan Kalium
Bromat (Potassium Bromate.
ASAM SALISILAT
9. ASAM SALISILAT
Dari hasil
penelitian
terhadap
tikus, ditetapkan:
Dimakan dosis 520
mg/kg merupakan
dosis yang
mengakibatkan
kematian 50 % (LD50)
Terkena kulitnya
dengan dosis 600
mg/kg merupakan
dosis yang
mengakibatkan
kematian 50 % (LD50).
11. ASAM SALISILAT
Pengawetan dengan Cara
Alami
•Konsep dan teori dari sistem pendinginan adalah
memasukkan makanan pada tempat atau
ruangan yang bersuhu sangat rendah.Pendinginan
•Cara pengasapan adalah dengan menaruh
makanan dalam kotak yang kemudian diasapi
dari bawahPengasapan
•Sistem yang satu ini memasukkan makanan ke
dalam kaleng alumunium atau bahan logam
lainnya.Pengalengan
•Membuat makanan menjadi kering dengan kadar air
serendah mungkin dengan cara
dijemur, dioven, dipanaskan, dan sebagainya. Semakin
banyak kadar air pada makanan, maka akan menjadi
mudah proses pembusukan makanan.
Pengeringan