Teks tersebut merangkum berbagai pandangan ahli tentang pengertian implementasi sistem informasi manajemen dan langkah-langkah analisis serta perancangan sistem informasi, termasuk menentukan hasil, memilih alternatif pemecahan masalah, dan faktor-faktor keberhasilan penerapannya.
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, proses implementasi sistem informasi, 2018
1. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Pertemuan ke 9
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah SIM
Dosen Pengampu: Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si
Disusun oleh :
Nama : Dian Anggraeni
NIM : 43217110258
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS – PROGRAM STUDI AKUNTASI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2018
2. IMPLEMENTASI
Pengertian Implementasi Menurut Para Ahli
Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI )
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Implementasi adalah pelaksanaan
atau penerapan.
Budi Winarno
Menurut Budi Winarno, pengertian implementasi adalah tindakan-tindakan
yang harus dilakukan oleh sekelompok individu yang telah ditunjuk untuk
menyelesaikan suatu tujuan yang telah ditetapan sebelumnya.
Nurdin Usman ( 2002:70 )
Nurdin Usman berpendapat bahwa implementasi bermuara pada aktivitas,
aksi, tindakan, atau adanya mekanisme suatu sistem. Implementasi bukan sekedar
aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan.
Menurut Mazmanian dan Sabatier
Pengertian Implementasi adalah pelaksanaan dari kebijakan dasar hukum
juga berbentuk dalam bentuk perintah atau keputusan, atau putusan pengadilan.
Proses pelaksanaan berlangsung setelah sejumlah tahapan seperti tahapan
pengesahan undang-undang, dan kemudian output dalam bentuk pelaksanaan
keputusan kebijakan, dan seterusnya sampai kebijakan korektif yang bersangkutan.
Daniel A. Mazmanian dan Paul Sabatier ( 1979 )
Menurut Daniel A. Mazmanian dan Paul Sabatier, pengertian implementasi
adalah emahaman yang akan terjadi setelah menetapkan suatu program yang
menjadi fokus perhatian pemerintah yang merancang implmentasi kebijakan.
Dikatakan juga bahwa Implementasi merupakan kejadian yang terjadi setelah dibuat
dan disahkan pedoman kebijakan negara.
3. Harsono ( 2002 : 67 )
Menurut Hanifah Harsono, Implementasi adalah suatu proses untuk
melaksanakan kebijakan menjadi tindakan kebijakan dari politik ke dalam
administrasi. Pengembangan kebijakan dalam rangka penyempurnaan suatu
program.
Solichin Abdul Wahab (1997: 63)
Pandangan Implementasi menurut Solichin Abdul Wahab adalah tindakan-
tindakan yang dilakukan baik oleh individu-individu, pejabat-pejabat, atau kelompok
– kelompok pemerintah atau swasta yang diarahkan pada tercapainya tujuan –
tujuan yang telah digariskan dalam keputusan kebijakan.
Prof. H. Tachjan ( 2006: 25 )
Prof. H. Tachjan mengartikan Implementasi sebagai kebijakan publik adalah
proses kegiatan administrasi yang dilakukan setelah kebijakan ditetapkan / disetujui
Kegiatan ini terletak di antara perumusan kebijakan dan Implementasi Kebijakan
evaluasi kebijakan mengandung logika yang top-down, yang berarti lebih rendah /
alternatif menginterpretasikan.
Van Meter dan Van Horn
Pengertian implementasi menurut Van Meter dan Van Horn adalah
pelaksanaan tindakan oleh individu, pejabat, instansi pemerintah atau kelompok
swasta yang bertujuan untuk mencapai tujuan yang telah digariskan dalam
keputusan tertentu. Badan-badan ini melaksanakan tugas-tugas pemerintahan yang
berdampak pada warga.
Menurut Friedrich
Implementasi adalah Kebijakan adalah suatu tindakan yang mengarah pada
tujuan yang diusulkan oleh seseorang, kelompok atau pemerintah dalam lingkungan
tertentu sehubungan dengan adanya hambatan-hambatan tertentu seraya mencari
peluang-peluang untuk mencapai tujuan atau mewujudkan sasaran yang diinginkan.
4. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
1. Analisis Sistem
Analisis system bertugas untuk menganalisis system informasi yang telah ad,
mengembangkannya dan menyusun system baru pada sub system yang bermasalh
dengan bantuan computer.
Analisis system adalah orang yang bertanggung jawab untuk mempelajari
informasi yang berhubungan dengan masalah-masalah yang timbul dan mampu
memberi jalan keluar sesuai dengan masalah yang dihadapi.
Tugas utama dari seorang analis system ini adalah menganalisis system yang
telah ada, mengembangkannya dan menyusun system baru terutama pada
subsistem yang bermasalah dengan bantuan teknologi computer. Kunci utama yang
perlu diperhatikan adalah mengkombinasikan antara hasi lanalisisnya dengan
teknologi computer sehingga dapat menjelaskan bagaimana sumber daya manusia
yang dimiliki perusahaan dengan metodologi yang tersedia dan teknologi computer
yang dimiliki dapat memberikan hasil yan gterbaik dalam meningkatkan aktivitas
perusahaan.
Tugas seorang analis system bukan saja menganalisis dan mendesain system,
tetapi lebih dari itu ia haruslah mampu menyajikan satu system informasi
manajemen yang terpadu.
Maka seorang analis system haruslah orang yang memiliki pengetahuan yang
terpadu antara aktivitas bisnis system informasi dan teknologi. Analis system
bukanlah seorang progremer yang ditugaskan/merasa mampu membuat program
mutakhir dengan computer untuk menyelesaikan masalah.
Dalam menyusun system informasi manajemen suatu perusahaan diperlikan
orang yang mampu memahami apa itu system informasi manajemen, masalah-
masalah yang dihadapi dalam system informasi manajemen perusahaan tersebut
5. dan mampu memberikan solusi serta menggabungkan solusi tersebut dengan
bantuan teknologi computer.
Ada banyak istilah bagi analis system ini, seperti desainer system, pengembang
system, konsultsn system, konsultsn manajemen, analis operasi, anallis
informasi,analis bisnis, dan knowledge engineruntuk system pakar tetapi yang paling
sering digunakan di Indonesia adalah analis system.
2. Analis Sistem Sebagai Pemecah Masalah
Seorang analis system bertanggungjawab untuk mengembangkan system
informasi melalui pengumpulan dan pelaksaan analisis data, dengan tujuan untuk
memperoeh solusi atas masalah-masalah yang dihadapi oleh suatu
organisasi/perusahaan.
Organisasiberada dalam lingkungan yang dinamis, dan dinamika itu sering
mendorong terjadinya perubahan pada organisasi.
Proses pemecahan masalah ini pada umumnya terbagi dalam tiga tahapan yaitu:
a. Mengidentifikasikan masalah atau situasi yang perlu diperbaiki;
b. Menentukan hasil yang akan dicapai; dan
c. Menidentifikasikan dan memilih alternative pemecahan masalah yang paling
sesuai dengan masalah atau kondisi yang dihadapi.
Akitvitas pemecahan masalah yang bertujuan untuk mengmbangkan system
informasi manajemen selain dibutuhkan oleh pengguna system (end users) juga
didorong dengan adanya masalah (problem), kesempatan (opportunity) dan
pengarahan (directive)
Masalah adalah kondisi atau situasi yang tidak diharapkan terjadi yang
menyebabkan tergangagunya tujuan, sasaran, target dan penerapan kebijakan
organisasi. Kesempatan (opportunity) adalah pengembangan system yang ada
walaupun system tersebut masih layak dipergunakan.
6. Pengarahan (direktive) adalah perubahan aktivitas atau prosedur berdasarkan
permintaan pihak manajemen, peraturan pemerintah atau pengaruh-pengaruh
eksternal lainnya.
James Watherbe (1984) mengelompokkan masalah, kesempatan dan
pengarahan itu dalam kerangka kerja yang disebutnya PIECES yang terdiri dari
enam kategori yaitu:
- Kebutuhan untuk meningkatkan kinerja (performanc)
- Kebutuhkan untuk meningkatkan kualitas infornasi atau data (infomation)
- Kebutuhan untuk meningkatkan bidang ekonomi (economy) atau biaya.
- Kebutuhan untuk meningkatakan pengendalian (control) dan keamanan.
- Kebutuhan untuk meningkatkan efisiensi (efficiency) sumberdaya manusia
dan mesin.
- Kebutuhan untuk meningkatkan jasa/pelayanan (service) pada pelanggan,
rekanan, pegawai dan pihak-pihak lainnya.
3. Bagaimana Menentukan Hasil yang akan Dicapai
Untuk dapat menetukan hasil yang akan dicapai terlebih dahulu analis system
harus mengetahui apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh pemakai
system(pemakai) dari pengembangan system yang akan dilakukan.
Oleh karena itu menentukan keinginan pemakai system adalah tahapan penting,
bila ingin meraih sukses dalam menyusun sebuah system informasi
manajemen.Tujuan dari tahap penentuan permintaan pemakai adalah untuk
mengetahui apa yang harus dikembangkan dari system yang ada tanpa harus
dikembangkan dari system yang ad tanpa harus mengetahui secara khusus
bagaimana system tersebut dikembangkannya.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah:
• Libatkan semua pemakai
7. • Kaji ulang dan perbaiki kebutuhan aktivitas bisnis
• Tentukan fungsi-fungsi system informasi manajemen yang harus tersedia
• Tentukan komponen-komponen system informasi manajemen yang baru
Untuk melengkapi tahapan ini, maka harus di lakukan tugas-tugas sebagai berikut :
• Menentukan tujuan dan prioritas system informasi manajemen
• Membuat garis besar keinginan / kebutuhan pemakai dan system informasi
manajemen yang baru,
• Tentukan secara terperinci permintaan pemakai atas sistem informasi
manajemen baru yang akan disusun.
4. Bagaimana Memilih Alternatif Pemecahan Masalah
Selanjutnya analisis sistem harus menentukan langkah pemecahan apa yang
akan di lakukan.
Tujuan yang ingin dicapai dalam pemeliharaan alternative solusi ini adalah dapat
menentukan solusi atau pemecahan apa yang paling memadai dan bermanfaat bagi
pemakai. Sedangkan sasaran yang ingin dicapai adalah :
Dapat menentukan alternative-alternatif pemecahan masalah berdasarkan
penggunaan masalah berdasarkan penggunaan sistem informasi manajemen
berbasis komputer. Tahap ini melengkapi :
• Mengevaluasi dampaknya pada pemakai,
• Mengevaluasi dampaknya pada aktivitas usaha / bisnis
• Mengevaluasi sejauhnya alternative pemecahan masalah ini dapat
memenuhi fungsi sistem informasi manajemen yang di minta.
Untuk mendapatkan alternative pemecahan yang paling baik, maka perlu
dilakukan beberapa aktivitas dengan lebih spesifik. Aktivitas – aktifitas tersebut
adalah :
8. • Menentukan cara yang dapat dilakukan dalam menerapkan sistem informasi
manajemen dan untuk itu perlu ditentukan spesifikasi alternative pemecahan
apa yang akan dilakukan.
• Menentukan analisis kelayakan dari alternative pemecahan yang akan dipilih
• Persipkan jadwal perancangan dan teknik pemecahan masalah yang
direkomendasikan.
Rekomendasi dari pemecahan masalah yang dipilih disusun dalam sebuah
proposal pengembangan sistem atau laporan kelayakan proyek.
Perkembangan bisnis dewasa ini yang semakin pesat dan juga semakin ketat,
menuntut para pelaku usaha untuk mampu terus menerus beradaptasi dan
berinovasi dalam melakukan usahanya. Hal ini sangat diperlukan agar bisnis yang
dijalankannya dapat terus bersaing atau bahkan menjadi market leader. Untuk itu,
perusahaan harus mampu melakukan perbaikan dan perubahan yang terus menerus
dalam segala hal seperti pengembangan organisasi, pengembangan sumber daya
manusia, perencanaan bisnis dan lain sebagainya khususnya dalam hal sistim
informasi perusahaan.
Sistim informasi sangat bermanfaat bagi perusahaan dalam berbagai hal
misalnya untuk pengumpulan data, penyimpanan sampai pengolahan data. Sebagai
bagian integral dari sistim pengambilan keputusan, mengidentifikasi masalah,
peramalan bisnis dan masih banyak lagi. Biaya pembangunan dan
pengembangannya dapat dikatakan relatif mahal, mengapa ? karena pembangunan
sistim informasi membutuhkan sumber daya manusia yang kompeten di bidangnya
serta mampu mengintegrasikannya dengan kebutuhan perusahaan yang biasanya
memiliki kompleksitas yang tinggi.
Sebelum membangun sistem informasi ini, perusahaan harus melakukan
beberapa langkah terlebih dahulu agar pembangunan sistem informasi yang
dilakukan dapat berjalan dengan baik. Untuk itu secara detail harus
dijawab pertanyaan-pertanyaan:
– Informasi apakah yang dibutuhkan?
9. – Oleh siapa?
– Kapan?
– Dimana?
– Dalam bentuk apa?
– Bagaimana cara memperolehnya?
– Dari mana asalnya?
– Bagaimana cara mengumpulkannya?
Jika langkah- langkah diatas telah dilakukan maka barulah proses
pembangunan sistem informasi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
informasi umum semua manajer dalam perusahaan atau dalam subunit
organisasional perusahaan dapat terpenuhi. SIM menyediakan informasi bagi
pemakai dalam bentuk laporan dan output dari berbagai simulasi model.
Selain itu, diperlukan pula langkah – langkah yang diperlukan dalam membangun
sistem informasi tersebut yaitu mendesainnya. Berikut langkah-langkah dasar dalam
proses desain sebuah sistem informasi :
1. Mendefinisikan tujuan sistem (defining system goal), tidak hanya
berdasarkan informasi pemakai, akan tetapi juga berupa telaah dari abstraksi
dan karakteristik keseluruhan kebutuhan informasi sistem.
2. Membangun sebuah model konseptual (develop a conceptual model),
berupa gambaran sistem secara keseluruhan yang menggambarkan satuan
fungsional sebagai unit sistem.
3. Menerapkan kendala2 organisasi (applying organizational contraints).
Menerapkan kendala-kendala sistem untuk memperoleh sistem yang paling
optimal. Elemen organisasi merupakan kendala, sedangkan fungsi-fungsi
yang harus dioptimalkan adalah: performance, reliability, cost, instalation
schedule, maintenability, flexibility, grouwth potensial, life
expectancy. Model untuk sistem optimal dapat digambarkan sebagai sebuah
10. model yang mengandung: kebutuhan sistem dan sumber daya organisasi
sebagai input; faktor bobot terdiri atas fungsi-fungsi optimal di atas; dan total
nilai yang harus dioptimalkan dari faktor bobot tersebut.
4. Mendefinisikan aktifitas pemrosesan data (defining data processing
activities).
Keberhasilan dan Kegagalan Penerapan Sistem Informasi di
Perusahaan Bisnis
Penerapan sistem informasi seperti telah dikatakan sebelumnya merupakan
sesuatu yang sangat penting untuk mendukung kinerja dunia bisnis dewasa ini.
Hampir dapat dipastikan, bahwa entitas bisnis manapun yang tidak mau
memanfaatkan sistem informasi untuk mendukung operasionalnya, maka ia akan
“terlindas” oleh persaingan yang semakin hari semakin ketat. Mengaplikasikan suatu
suatu sistim informasi yang berbasis teknologi di dalam suatu perusahaan dapat
memberikan keuntungan bagi perusahaan tersebut antara lain:
1. Sebagai salah satu sumberdaya organisasi yang menunjang kegiatan
operasional, dan manajerial.
2. Memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu, dan tersaji dalam bentuk
yang sesuai.
3. Menunjang keunggulan kompetitif perusahaan
Oleh sebab itu perlu diperhatikan beberapa hal yang terkait dengan keberhasilan
dan kegagalan penerapan sistem informasi itu sendiri seperti akan dibahas dibawah
ini :
1. Keberhasilan
Keberhasilan penerapan sebuah sistem informasi sangat bergantung pada
sistem apakah yang dibangun oleh perusahaan, apakah sistem ini mampu
mengadaptasi kebutuhan perusahaan, mudah digunakan dan mampu menyajikan
segala jenis informasi yang diperlukan. Berikut beberapa faktor yang dapat
digunakan untuk mengukur keberhasilan sistem informasi :
11. • Sistem tersebut tingkat penggunaannya relatif tinggi (High Levels of System
Use)
Dengan penggunaan yang tinggi, artinya sistem informasi yang dibangun
memiliki manfaat yang sesuai dengan kebutuhan para user (dalam hal ini
pegawai perusahaan) sehingga mereka menggunakan sistem ini secara
sering.
• Kepuasan para pengguna terhadap sistem (Users Satisfaction With The
Systems)
Dengan semakin meningkatnya kepuasan para user terhadap sistem yang
dibangun, maka hal itu mengindikasikan bahwa sistem tersebut telah sesuai
dengan kebutuhan pengguna dan merupakan indikasi keberhasilan dari
sistem. Karena tidak mungkin sistem yang ada dianggap berhasil jika dalam
implementasinya banyak terjadi keluhan dari para penggunanya.
• Sikap yang menguntungkan (Favourabel Attitude) para pengguna terhadap
sistem informasi & staff dari sistem informasi
Jika para pengguna memiliki sikap yang positif terhadap sistem yang ada,
maka hal tersebut merupakan indikasi keberhasilan yang kuat. Karena tidak
mungkin para pengguna memiliki sifat yang positif jika sistem yang ada tidak
memberi dampak yang positif serta sesuai dengan yang dibutuhkan.
2. Kegagalan
Kegagalan penerapan sebuah sistem informasi dapat disebabkan oleh banyak
faktor. Sebuah sistem dikatakan gagal jika keberadaannya tidak mampu memenuhi
kebutuhan yang ada, tidak mampu memberi efek manfaat terhadap para
penggunanya serta sulit untuk digunakan. Berikut dijelaskan beberapa kondisi yang
dapat menyebabkan suatu sistem informasi dapat dikatakan gagal :
• Biaya yang berlebihan sehingga melampaui anggaran
Pada dasarnya biaya pengembangan suatu sistem informasi adalah mahal,
karena itu perencanaan anggarannya pun harus dilakukan dengan cermat
dan tepat. Namun begitu sering terjadi dimana pengembangan sistem
informasi di suatu perusahaan menjadi berlarut-larut, kurang terarah sehingga
menyebabkan biaya semakin membengkak
12. • Melalui waktu yang diperkirakan
Selain mahal, pengembangan suatu sistem informasi juga biasanya
memerlukan waktu yang lama. Hal ini disebabkan penegmbangan sistem
informasi merupakan suatu pekerjaan yang kompleks dan membutuhkan
keakuratan serta kecermatan yang tinggi. Jika perkiraan waktu ini yang
dibuat meleset dari yang direncanakan, maka hal tersebut dapat
menyebabkan kegagalan.
• Kelemahan teknis yang berakibat pada kinerja yang berada dibawah tingkat
dari yang diperkirakan
Jika sistem informasi yang dibangun tidak dikerjakan secara cermat dan teliti,
maka besar kemungkinan sistem tersebut akan memiliki kelemahan teknis
yang membuat sistem tidak mampu bekerja secara normal ataupun sesuai
dengan yang diharapkan. Jika hal ini terjadi maka dapat menyebabkan
kegagalan pula.
• Gagal memperoleh manfaat yang diperkirakan
Pada dasarnya, sebuah sistem informasi dikembangkan dan diterapkan
dengan tujuan tertentu sesuai dengan kondisi dan kebutuhkan yang ada
dalam perusahaan. Misalnya saja seperti untuk sistem manajemen sumber
daya manusia, sistem pengelolaan keuangan, sistem pemasaran dan lain
sebagainya. Namun begitu, jika sistem yang dibangun ternyata tidak sesui
dengan peruntukkannya tersebut, maka bisa dikatakan sistem tersebut gagal.
Untuk memastikan sebuah sistem informasi dapat berjalan dengan baik, maka
perlu diperhatikan beberapa aspek sebagai berikut :
• Keterlibatan dan Pengaruh Pengguna
Dalam perencanaan pengembangan sistem informasi, perusahaan harus
mampu menarik partisipasi dari seluruh pengguna untuk dapat turut memberi
masukan atau bahkan ikut dalam proses perencanaan secara penuh. Hal ini
dimaksudkan agar proses dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan
kebutuhan para pengguna.
13. • Kesenjangan Komunikasi Antara Pengguna Dengan Perancang Sistem
Informasi
Biasanya terjadi kesenjangan atau miskomunikasi antara perancang sistem
informasi dengan para penggunanya. Hal ini dapat disebabkan beberapa hal
seperti kurangnya komunikasi diantara kedua belah pihak, perbedaan
persepsi diantara mereka dan hal-hal lain yang pada akhirnya menyebabkan
pengembangan sistem yang dilakukan tidak sesuai dengan kebutuhan
pengguna.
• Dukungan Manajemen
Dukungan manajemen dalam pengembangan sistem informasi sangatlah
penting. Hal ini dikarenakan pengembangansistem informasi yang ada
membutuhkan sumber daya baik materi maupun non materi yang cukup
besar, dimana jika manajemen tidak mendukungnya maka pengembangan
pun akan menjadi sangat terhambat.
Tingkat Kompleksitas dan Resiko harus diperhatikan bahwa sistem informasi
memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi dan karena itu memiliki resiko akan
bocornya suatu rahasia, data atau informasi yang tidak boleh diketahui oleh pihak
lain. Karena itu sistem informasi yang dikembangkan harus mampu dibangun secara
aman dan dipastikan bahwa segala macam data atau informasi yang terkandung
didalamnya tidak bisa diakses oleh pihak-pihak yang tidak berwenang.
Untuk mengeliminir kegagalan dari implementasi suatu sistem informasi yang telah
dikembangkan, maka dapat dilakukan beberapa langkah sebagai berikut :
Memastikan partisipasi aktif dari para pengguna dan perancang sistem
informasi seperti misalnya membentuk Focus Group Discussion (FGD)
Membuat pelatihan penggunaan sistem sebelum diterapkan secara
umum
14. Membuat contoh atau protype untuk diujicobakan pada para pengguna
dan dapat dievaluasi terlebih dahulu sebelum diimplementasikan versi
akhirnya
Contoh kasus :
PT Samsung Electronics Indonesia (SEIN) mempunyai sebuah portal yang bisa
diakses oleh para karyawan SEIN yang berada di seluruh indonesia, yang
dinamanakan Samsung Electronics Enterprise Portal atau biasa disebut SEEP.
seluruh karyawan mempunyai akses untuk mendapat data-data yang dibutuhkan di
portal ini. akses tersebut berupa email resmi dari PT SEIN yang dapat dipakai untuk
log in ke dalam portal untuk memperoleh atau memberikan informasi terbaru
mengenai data perusahaan.
Sistem yang digunakan oleh PT Samsung Electronics Indonesia ini adalah
Global Digital Logistic System (GDLS) yang digunakan untuk mengendalikan
invertori milik perusahaan.
Fungsi dari sistem GLDC :
• Mendapat informasi mengenai persediaan barang yang tersedia.
• Mengetahui pengiriman barang dari pusat ke cabang atau sebaliknya
• membuat jadwal - jadwal pengiriman barang meliputi tujuan, rute perjalanan,
dan no.Truk yang digunakan
• Mengetahui nilai barang yang telah dikirim / diterima termasuk biaya
tambahan lainnya.
• Mengetahui adanya pengembalian barang yang dikarenakan tidak laku atau
barang rusak.
Beberapa fungsi dan tujuan dari Subsistem GLDC :
Stock
Digunakan untuk mengetahui status penerimaan barang dan perhitungan fisik
persediaan barang di gudang.
15. Delivery
Digunakan Untuk membuat jadwal pengiriman barang, mengalokasikan truk yang
digunakan, mengetahui status pengiriman, mengetahui pengiriman barang yang
tertunda atau terlambat dan konfirmasi pengiriman.
Cost
Digunakan untuk me-manage berbagai faktor pengiriman yang terdiri dari biaya-
biaya lain, tujuan pengiriman, kondisi barang, tarif dan untuk mengetahui apabila
terjadi kekeliruan dalam pengiriman.
Return
Digunakan untuk mengetahui tentang adanya pengembalian barang yang rusak atau
tidak laku.
Sejalan dengan perkembangan zaman, sistem informasi menjadi tidak
terpisahkan dalam berjalannya suatu perusahaan. Sistem Informasi dibentuk untuk
dapat memberikan informasi-informasi yang akurat dan tepat sebagai acuan dalam
proses pengambilan keputusan. Selain itu, dengan berkembangnya teknologi
informasi, manajemen dimudahkan dalam mengawasi jalannya roda perusahaan.
Gabungan antara sistem informasi dengan teknologi informasi yang baik akan
menghadirkan kinerja perusahaan yang baik, ditambah dengan adanya
pengendalian internal yang akan menghindarkan perusahaan dari praktik fraud.
Berikut beberapa fungsi dari sistem informasi :
1. Mengembangkan perencanaan yang efektif
2. Meningkatkan kualitas data yang akan digunakan oleh manajemen untuk
mengambil keputusan
3. Efisiensi biaya dalam mengelola transaksi
4. Menganalisis SWOT perusahaan.
16. Berdasarkan fungsi-fungsi sistem seperti yang sudah disebutkan di atas, terdapat
beberapa manfaat dari penerapan sistem informasi yaitu,
1. Perencanaan yang dibuat manajemen lebih terarah karena berdasarkan
informasi yang akurat
2. Angka dalam laporan keuangan adalah valid karena berdasarkan sistem dan
memudahkan manajemenmenganalisis kondisi perusahaan
3. Pelacakan data atau informasi dapat dilakukan dengan cepat
4. Perusahaan dapat menentukan strategi untuk menghadapi pesaing.
Dampak implementasi sistem informasi bagi perusahaan
1. Dampak Ekonomi
Ukuran perusahaan biasanya berkembang untuk mengurangi biaya transaksi.
Teknologi informasi secara potensial mengurangi biaya pada ukuran tertentu,
membuka kemungkinan pertumbuhan pendapatan tanpa menambah ukuran, atau
bahkan pertumbuhan pendapatan yang disertai ukuran yang menyusut.
2. Dampak Organisasi dan Perilaku
a) Teknologi Informasi atau TI meratakan organisasi, yaitu perataan hierarki
dengan memperluas distribusi informasi untuk memberikan kekuatan kepada
karyawan tingkat rendah dan meningkatkan efisiensi manajemen
b) Organisasi pascaindustri, yaitu wewenang semakin bergantung kepada
pengetahuan dan kompetensi, dan tidak hanya pada posisi formal.
c) Memahami penolakan organisasi terhadap perubahan. Terdapat beberapa
cara untuk memvisualisasikan penolakan organisasi yang saling berhubungan
untuk membawa perubahan dengan mengubah teknologi, tugas, struktur, dan
orang-orang secara bersamaan.
3. Internet dan Organisasi
17. Internet meningkatkan aksesibiltas, penyimpanan, dan distribusi informasi dan
pengetahuan untuk organisasi, dan untuk mengurangi biaya transaksi dan keagenan
yang dihadapi kebanyakan organisasi.
4. Implikasi Rancangan dan Pemahaman Sistem Informasi
Faktor organisasi utama yang harus dipertimbangkan saat merencanakan sistem
baru adalah sebagai berikut :
Lingkungan dimana organisasi berfungsi
Struktur organisasi : hierarki, spesialisasi, rutinitas, proses bisnis
Budaya dan politik organisasi
Jenis organisasi dan gaya kepemimpinan
Kelompok kepentingan utama yang dipengaruhi oleh sistem dan sikap dari
karyawan yang akan menggunakan sistem
Jenis tugas, keputusan dan proses bisnis dimana sistem info dirancang untuk
membantunya.
Teknologi informasi dan sistem informasi akan berkembang dengan cepat dan
akan terus berkembang sampai masa depan. Penggunaan teknologi informasi dan
sistem informasi akan semakin meningkat. Teknologi informasi membawa dampak
positif dan negatif bagi organisasi, individu, maupun sosial masyarakat. Kegunaan
akan teknologi informasi dapat dirasakan manfaatnya bila TI dikelola dengan cara
yang baik dan bertanggung jawab. Apabila TI dapat dikelola dengan baik, TI dapat
membantu menyelesaikan permasalahan dalam organisasi, individu, dan juga sosial
masyarakat.
Dampak positif dan negatif dari sistem informasi
Dampak Positif
Pesatnya perkembangan media digital secara nyata akan membawa suatu pola
pikir, sikap dan tindakan / prilaku bagi setiap individu. Dalam wacana praktis,
18. perubahan tersebut paling tidak akan membawa individu ke dalam pola hidup yang
menurutnya efektif dan efesien. Alasan dasar inilah bagi para kaum kosmopolitan
bahwa perkembangan media digital merupakan media pencerah peradaban yang
lebih maju. Yang jelas pada aras ini, perkembangan media digital akan membawa
dampak positivisme sehingga dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Seperti yang
dikutip oleh Zulkarimien Nasution Dalam bukunya Teknologi Komunikasi Dalam
Perspektif, suatu lokakarya kebijakan komunikasi yang bertema “The power of the
individual in the information age” di Aspen Istitute, Colorado, Amerika, dimana
media digital sebagai sebuah aset terutama dalam hal revolusi teknologi komunikasi
dan informasi, maka ada kecendrungan membawa harapan-harapan berupa:
A. Kebebasan dan kompetensi individual akan ditingkatkan:
• Kemajuan dalam pengolahan informasi dapat memperluas daya bakat dan
kemampuan manusia (human talent). Seyogiyannya beasiswa atau program
lainya digunakan untuk “ mendorong kecapatan adaptasi” untuk membujuk
masyarakat dari lapangan yang berbeda agar belajar begaimana
menggunakan dan memetik manfaat dari teknologi infomasi.
• Sistem-sistem yang baru akan menjamin kenyamanan pribadi yang lebih
besar pada individu, suatu rumah yang lebih aman, dan bahkan” kesepian
yang lebih bekurang.”
• Masyarakat akan menulis lebih baik dan lebih cepat dan menyimpan dan
berhubungan dengan ide sacara lebih baik, terima kasih kepada pengolah
kata (word-processors).
• Individu akan menikmati bukan sekedar effisiensi yang lebih tinggi dalam
melakukan tugas harian, tapi interaksi yang lebih besar dengan orang dan
kepentingan yang lain, jadi merangsang kreatifitas dan partisipasi pribadi.
• Pendidikan dapat dibuat lebih demokratis: metoda mengajar dengan
menggunakan computer akan bersifat responsive kepada individu, kepada
kebutuhan dan gaya belajar siswa tertentu.
19. • Karakteristik sebagian besar dari penanganan informasi saat ini yang
membosankan akan dapat disembuhkan, membebaskan untuk menggunakan
waktu pada kreatifitas yang tinggi.
B. Kemajuan yang berikutnya akan memperkokoh ekonomi:
• Teknologi yang lebih efesien akan membantu pekerjaan informasi lebih
produktif.
• Teknologi dapat menjadi subsitusi yang bersih dan energy-lean bagi proses-
proses lain yang menimbulkan polusi dan menghabiskan sumber daya enerji.
• Informasi pasar lebih mudah diperoleh, menghasilkan transaksi yang lebih
efesien dan langkah yang lebih persis untuk memperbaiki kegagalan.
• Penyampaian jasa akan menjadi lebih murah, sebab sistem baru memperluas
“kehadiran” penyedia jasa dan membantu dalam membangkitakan pasar.
• Dengan berkurangya ketidakpastian, penyesuaian perniagaan dan
pemerintah kepada kondisi yang baru akan bertambah cepat dan lebih efektif.
C. Tawaran dari media akan menyajikan suatu rentang minat dan selara yang luas
• Berkembangnya biaknya saluran media ke rumah.
• Sistem-sistem baru seperti videoteks akan memudahkan biaya dan
keikutsertaan dalam kompetisi media dan jasa informasi baru, membuat
bertambah mendekatnya masa dimana “ setiap orang merupakan penerbit
sendiri.”
• Konvergensi dari teknologi akan menuju suatu fleksibilitas modes komunikasi
yang lebih besar, seperti telah dicontohkan oleh mulainya suratkabar ke
dalam bentuk penyampaian digital yang berbentuk khusus.
D. Ikatan Komunitas akan bertambah luas dan kokoh:
• Media interaktif akan memperluas respon terhadap kebutuhan manusia.
• Computer akan membuat sistem informasi yang saat sekarang masih
incompatible menjadi compatible.
Dampak Negatif
20. Bagi cara pandang kaum fundamental akan sangat berbeda dengan kaum
kosmopolitan. Mereka menganggap pesatnya pekembangan media digital sebagai
salah satu faktor yang dapat mengaakibatkan perbenturan budaya. Dalam
pandangan Mark Slouka, ini seperti sebuah paradoks. Di satu pihak, media digital
dapat membuka cakrawala dunia yang sangat menjanjikan yang kaya warna, kaya
nuansa, kaya citra, namun disisi lain ini akan menjadi sebuah dunia yang seakan-
akan tanpa kendali. Karenanya menurut hemat saya, dampak pesatnya media digital
paling tidak akan membawa beberapa dampak perubahan negatif seperti:
• Membudayanya budaya massa dalam suatu komunitas masyarakat, dimana
pola kehidupan yang dinamis ditimbulkan karena adanya keinginan dibidang
ilmu pengetahuan dan teknologi.
• Rasa sosial terhadap lingkungan sekitar menjadi acuh.
• Terjadinya polusi informasi.
• Merebaknya kejahatan teknologi seperti pelanggaran hak cipta / pembajakan,
cybercrime (kejahatan maya).
• Tumbuhnya sikap hedonisme dan konsumtif.
Sebagai kesimpulan akhir, bagaimanapun dunia yang semakin mengglobal dan
pesatnya perkembangan media digital apabila di sikapi secara arif dan cerdas, maka
yang akan terjadi adalah dampak postif tersebut akan berpihak terhadap kita, begitu
pula sebaliknya. Oleh karena itu, tampaknya kita harus berkontemplasi sejenak
bahwa, “sebenarnya perkembangan globalisasi yang salah satunya ditandai adanya
perkembangan media digital itu tidaklah berbahaya, akan tetapi seharusnya kita
tahu bagimana memposisikannya dengan tepat, itulah kata kuncinya.”
Tahap Implementasi
Tahap implementasi merupakan tahap yang paling kritis karena untuk pertarna
kalinya sistem informasi akan dipergunakan di dalam organisasi. Ada berbagai
pendekatan untuk implementasi sistem yang baru didesain. Pekerjaan utama dalam
implementasi sistem biasanya mencakup hal-hal sebagai berikut:
a) Merencanakan waktu yang tepat untuk implementasi
21. b) Mengumumkan rencana implementasi
c) Mendapatkan sumberdaya perangkat keras dan lunak
d) Menyiapkan database
e) Menyiapkan fasilitas fisik
f) Memberikan pelatihan dan workshop
g) Menyiapkan saat yang tepat untuk cutover (peralihan sistem)
h) Penggunaan sistem baru
Pemberian pelatihan (training) harus diberikan kepada semua pihak yang
terlibat sebelum tahap implementasi dimulai. Selain untuk mengurangi
risiko kegagalan, pemberian pelatihan juga berguna untuk menanamkan
rasa memiliki terhadap sistem baru yang akan diterapkan. Dengan cara
ini, seluruh jajaran pengguna akan dengan mudah menerima sistem
tersebut dan memeliharanya dengan baik di masa-masa mendatang.
Implementasi Sistem Informasi Manajemen (SIM) telah terbukti dapat
meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha. Salah satunya karena dengan
adanya SIM, pihak manajemen dapat dengan mudah melakukan controling dan
monitoring.
Berikut adalah beberapa hal yang dapat meningkatkan keberhasilan implemetasi
SIM :
A. Komitmen Manajemen
Peran aktif dari manajemen merupakan hal yang sangat penting dan salah satu
kunci sukses dari penerapan SIM. Komponen penting dalam SIM adalah Hardware-
Software-Brainware, dimana yang menentukan sukses tidaknya penerapan suatu
SIM adalah apabila ketida faktor tersebut dapat berjalan baik dan sinergis.
Kecanggihan dan kehandalan Software dan Hardware saja tidaklah cukup untuk
mensukseskan SIM, apabila tidak diimbangi dengan kesiapan dari Brainware (SDM
22. klien). Komitmen manajemen adalah memastikan ketiga faktor tersebut berjalan
dengan baik dan sinergis, terutama untuk faktor Brainware.
B. Tim Counterpart
Tim Counterpart yang merupakan suatu tim kecil dari klien yang dapat mewakili
keseluruhan perusahaan. Tim Counterpart didalamnya terdiri dari staf klien yang
mampu mendefinisikan seluruh kebutuhan sistem di semua unit. Fungsi dari Tim
Counterpart adalah mengumpulkan permintaan-permintaan seperti penyesuaian
atau penambahan fasilitas atau laporan yang biasanya diminta oleh baik manajemen
atau operator sebagai pengguna, untuk kemudian menganalisa dan menyaring
permintaan tersebut untuk diserahkan pada pelaksana pekerjaan.
C. Tahapan Implementasi yang Efisien dan Efektif
Implementasi adalah salah satu bagian akhir dari pembangunan SIM. Pada
tahap ini terdapat aturan dari modul mana SIM akan dimulai, terdapat dua
pertimbangan untuk menentukan dari modul mana implementasi akan dimulai, yaitu
1. Integrasi
Dikarenakan semua mudul akan saling berkaitan dan terintegrasi,maka akan ada
beberapa modul yang tidak akan berjalan jika modul yang lain belum bisa berjalan
dengan baik. Definisi berjalan dengan baik adalah dimana semua transaksi dan
pelaporan sudah sepenuhnya ditangani oleh modul tersebut. Jadi ada modul yang
bisa diimplementasikan secara paralel dan ada beberapa modul yang harus
diimplementasikan secara serial.
2. Prioritas
Prioritas utama dalam implementasi adalah modul-modul yang digunakan untuk
pelayanan transaksi. Setelah pelaksanaan transaksi stabil, baru dilanjutkan kepada
modul-modul yang sifatnya muara data, seperti: modul inventory dan accounting.
23. Implementasi itu bisa diartikan sebagai proses untuk memastikan terlaksananya
suatu kebijakan dan tercapainya kebijakan tersebut. Bisa diartikan juga sebagai
pelaksanaan atau penerapan.
Implementasi Sistem adalah suatu proses untuk menempatkan informasi baru
kedalam operasi. Dalam hal ini, menurut “Whitten, Bentley & Barlow, 1993″,
Implementasi Sistem mempunyai 4 tahap, yaitu :
1. Membuat dan menguji basis data & jaringan.
Penerapan sistem yang baru atau perbaikan sistem dibuat pada basis
data dan jaringan yang telah ada. Jika penerapan sistem yang baru
memerlukan basis data dan jaringan yang baru atau dimodifikasi, maka
sistem yang baru ini biasanya harus diimplementasikan sebelum
pemasangan program komputer.
2. Membuat dan menguji program.
Merupakan tahap pertama untuk siklus pengembangan sistem yang
spesifik bagi programer. Bertujuan untuk mengembangkan rencana
yang lebih rinci dalam pengembangan dan pengujian program
komputer yang baru.
3. Memasang dan menguji sistem baru.
Tahap ini dilakukan untuk menyakinkan bahwa kebutuhan integrasi
sistem baru terpenuhi.
4. Mengirim sistem baru kedalam sistem operasi.
Tujuan tahap ini adalah untuk mengubah secara perlahan – lahan
sistem lama menjadi sistem baru sehingga perlu dilakukan
pemasangan basis data yang akan digunakan pada sistem baru.
SDLC adalah tahapan-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem dan
programmer dalam membangun sistem informasi. Langkah yang digunakan meliputi:
1. Melakukan survei dan menilai kelayakan proyek pengembangan
sistem informasi
2. Mempelajari dan menganalisis sistem informasi yang sedang berjalan
24. 3. Menentukan permintaan pemakai sistem informasi
4. Memilih solusi atau pemecahan masalah yang paling baik
5. Menentukan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak
(software)
6. Merancang sistem informasi baru
7. Membangun sistem informasi baru
8. Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan sistem informasi baru
9. Memelihara dan melakukan perbaikan/peningkatan sistem informasi
baru bila diperlukan
Dengan siklus SDLC, proses membangun sistem dibagi menjadi beberapa
langkah dan pada sistem yang besar, masing-masing langkah dikerjakan oleh tim
yang berbeda.
Dalam sebuah siklus SDLC, terdapat enam langkah. Jumlah langkah SDLC
pada referensi lain mungkin berbeda, namun secara umum adalah sama. Langkah
tersebut, yaitu :
1. Analisis sistem, yaitu membuat analisis aliran kerja manajemen
yang
sedang berjalan
2. Spesifikasi kebutuhan sistem, yaitu melakukan perincian mengenai
apa saja yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem dan membuat
perencanaan yang berkaitan dengan proyek sistem
3. Perancangan sistem, yaitu membuat desain aliran kerja manajemen
dan desain pemrograman yang diperlukan untuk pengembangan
sistem informasi
4. Pengembangan sistem, yaitu tahap pengembangan sistem
informasi
25. dengan menulis program yang diperlukan
5. Pengujian sistem, yaitu melakukan pengujian terhadap sistem yang
telah dibuat
6. Implementasi dan pemeliharaan sistem, yaitu menerapkan dan
memelihara sistem yang telah dibuat
IMPLEMENTASI SISTEM
Setelah dianalisis dan dirancang secara rinci dan teknologi telah diseleksi dan
dipilih. Tiba saatnya , sistem untuk diimplementasikan. Tahap implementasi sistem
merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Tahap ini
termasuk juga kegiatan menulis kode program jika tidak digunakan paket perangkat
lunak aplikasi.
Tahap implementasi sistem terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut ini :
1. Menerapkan rencana implementasi
Rencana Implementasi dimaksudkan terutama untuk mengatur biaya dan
waktu yang dibutuhkan selama implementasi. Dalam rencana implementasi
ini, semua biaya yang akan dikeluarkan untuk kegiatan implemntasi perlu
dianggarkan dalam bentuk anggaran biaya. Anggaran biaya ini selanjutnya
juga berfungsi sebagai pengendalian terhadap biaya-biaya yang harus
dikeluarkan. Waktu yang diperlukan untuk melakukan kegiatan juga perlu
diatur dalam rencana implementasi dalam bentuk skedul waktu. Skedul waktu
berfungsi sebagai pengendalian terhadap waktu implementasi.
2. Melakukan kegiatan implementasi
• Pemilihan dan pelatihan personil
• Pemilihan tempat dan instalasi perangkat keras dan perangkat lunak
• Pemrograman dan pengetesan program
26. • Pengetesan sistem
• Konversi sistem
3. Tindak lanjut implementasi
Analis sistem masih perlu melakukan tindak lanjut berikutnya seteleh sistem
baru diimplementasikan. Analis sistem masih perlu melakukan pengetesan
penerimaan sistem. Pengetesan ini berbeda dengan pengetesan sistem yang
telah dilakukan sebelumnya. Jika pada pengetesan sebelumnya digunakan
data test/semu, tapi pada pengetesan ini dilakukan dengan menggunakan
data sesungguhnya dalam jangka waktu tertentu yang dilakukan oleh analis
sistem bersama-sama dengan user.
DAFTAR PUSTAKA
Fhudaya, 2013.
https://hoedayas.wordpress.com/2013/07/06/implementasi-sistem-
informasi-di-perusahaan/ (06 Jul 2013)
2017. http://www.materidosen.com/2017/04/12-contoh-sistem-informasi-
manajemen.html (16 Apr 2017)
Kosasi, Martin, 2017. http://martinkosasi.blogspot.com/2017/07/dampak-
implementasi-sistem-informasi.html
Damayanti, Khristina, 2017. https://medium.com/@khristdamay/sistem-
informasi-organisasi-dan-strategi-d62b6dfde83c (18 Mar 2017)
Noraeni, Dwi Laksanam Nugraha, Nurfuadah, Nursanti Yulia, 2018.
http://sisteminformasidakwah.blogspot.com/2008/10/kelas-kpicvii-
kelompok-dua-nama-noraeni.html
27. https://kolokberkarat.wordpress.com/dampak-teknologi-informasi-bagi-
organisasi-individu-dan-masyarakat/
Lela, 2010. http://putrilele.blogspot.com/2010/10/dampak-positif-dan-
negatif-dari-sistem.html (31 Okt 2010)
March 26, 2014 / http://dotsystem.co/blog/?p=17
blog eko, 2010. http://eko3db14.blogspot.com/2010/03/tahapan-
implementasi-sistem-informasi.html (16 Mar 2010)
2010. http://fairyanggun.blogspot.com/ (12 Apr 2010)
Sumberpengertian.co, 2017.
http://www.sumberpengertian.co/pengertian-implementasi-menurut-
para-ahli (30 Mar 2017)
Putra, Yananto Mihadi. (2018). Modul Kuliah Sistem Informasi
Manajemen: Implementasi Sistem Informasi. FEB - Universitas Mercu
Buana: Jakarta