Penyebaran agama Hindu-Buddha dan Islam di Indonesia memanfaatkan tradisi lokal yang sudah ada. Pengaruh kedua agama tersebut dapat dilihat pada berbagai aspek kebudayaan Indonesia, seperti bahasa, aksara, sistem sosial, pemerintahan, bangunan, seni, kalender, dan lainnya. Terjadi akulturasi antara unsur-unsur kebudayaan lokal dengan Hindu-Buddha dan Islam.
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Proses interaksi antara tradisi lokal, hindu-buddha dan islam di indonesia
1.
2. Bangsa Indonesia memiliki local genius.
Penyebaran agama Hindu- Buddha
menggunakan media tradisi yang sudah
ada.
Penyebaran agama Islam memanfaatkan
tradisi Hindu- Buddha dan tradisi lokal yang
sudah ada.
Pada saat Islamisasi, tujuannya: “Yang
penting rakyat masuk Islam”.
3. 1. Bidang Bahasa
Bahasa Lokal Pengaruh Islam
Pengaruh Hindu-
Indonesia (Pedagang
Buddha
Gujarat)
-Bahasa Jawa Kuno
-Bahasa Sanskerta
-Bahasa Melayu
Kuno (Bahasa -Bahasa Arab
Melayu Austronesia) -Bahasa Pali
4. 2 . Bidang Aksara
Yang memperkenalkan kebudayaan Hindu- Buddha aksara
Pallawa dan aksara Nagari (India) aksara lokal (Kawi, Bali,
Sunda, Lampung, Jawa, Batak, Rencong, Bugis).
Contoh bentuk seni sastra : Prosa dan puisi (tembang).
Pengaruh budaya Islam : masuknya aksara Arab Melayu
6. 3 . Bidang Sosial
Pengaturan sistem kemasyarakatan bangsa Indonesia:
Sebelum mendapat pengaruh apapun menurut profesi.
Pengaruh Hindu- Buddha sistem kasta, tapi tidak terlalu
ketat.
Pengaruh Islam sistem kasta memudar, tapi stratifikasi
sosial masih ada.
7. 4. Bidang sistem pemerintahan
Pemilihan pemimpin rakyat:
Sebelum mendapat pengaruh apapun kepala suku
Pengaruh Hindu-Buddha raja (reinkarnasi dari dewa)
Pengaruh Islam Sultan
Perpaduan:
Nama sultan dipadukan dengan nama Jawa.
Contoh : Sultan Trenggono
Pengangkatan sultan sama dengan pengangkatan raja
8. 5 . Bidang Bangunan
Perbedaan seni bangunan:
Sebelum mendapat pengaruh apapun punden berundak
Pengaruh Hindu Candi
Pengaruh Islam Masjid berkubah
Perpaduan:
Sering ditemukan kijing dan cungkup pada makam
Gapura candi Bentar dan Koriagung pada pintu masuk
Tradisi memasukkan jenazah dalam peti dan upacara tahlilan
Masjid Indonesia beratap tumpang
Masjid berlokasi di sebelah barat keraton
10. 6 . Bidang seni
a. Seni hias
Tradisi lokal ukiran berbentuk kepala naga, pemandangan,
kepala kijang.
Tradisi Hindu- Buddha ukiran tokoh pewayangan, dewa,
binatang.
Tradisi Islam kaligrafi tulisan Arab.
b. Wayang
Akulturasi antara kebudayaan Indonesia (wayang dan gamelan)
dengan kebudayaan India (cerita Mahabrata,dsb) serta pengaruh
Islam (ajaran Islam).
c. Sastra
Pengaruh Hindu- Buddha bahasa Sanskerta cukup dominan
Pengaruh Islam muncul Hikayat
12. 7. Sistem Kalender
Tradisi lokal sistem pasaran
Tradisi Hindu- Buddha tahun Saka
Tradisi Islam kalender Hijriyah
8. Kelahiran
Tradisi Hindu- Buddha upacara peringatan usia kandungan
Tradisi Islam tradisi akikah
14. A. Budaya Istana
1) Tata Pemerintahan
Khalifah: pengganti nabi yang sudah wafat.
Seorang raja mendapat gelar sultan setelah disetujui khalifah
2) Bangunan Istana
Kerajaan masa Hindu- Buddha sudah tidak ada karena materialnya
mudah hancur. Kerajaan Islam masih ada karena materialnya kuat
dan dipengaruhi gaya Barat
3) Masjid Agung
Sultan wajib membangun masjid karena pusat keagamaan
Contoh: Masjid Agung Jogja, Masjid Maimun Medan
B. Kesenian Istana
Ada yang diperuntukkan untuk umum dan ada yang khusus
lingkungan istana
Ciri- ciri: megah,erat kaitannya dengan sistem pemerintahan
Contoh: tari Serimpi dan Bedaya Ketawang
15. C. Masjid
1) Bentuk Bangunan
seperti pendapa, ruang berbentuk persegi, atap tumpang.
2) Menara
untuk mengumandangkan azan.
3) Letak Bangunan
daitur secara khusus. Pada masjid agung, ditempatkan di barat
alun- alun.
Jenis- Jenis Masjid:
a. Masjid Tradisional bersumber dari meru (tempat ibadah zaman
Hindu) yang diperluas
b. Masjid Makam masjid yang di belakangnya terdapat makam
petinggi Islam. Contoh: Masjid makam Banten
c. Masjid Modern arsitektur budaya Persia dan India, material
masjid sudah modern, terdapat kubah. Contoh: Masjid
Baiturrahman Aceh
17. Tradisi Kebatinan
Para penganutnya orang Jawa dan biasa disebut Islam Kejawen. Mereka
percaya pada arwah, roh nenek moyang,wali sanga, dan dewa Hindu.
Contoh: pemberian sesajen di Parangtritis
Tradisi Wetu Telu
Tradisi di Pulau Lombok yang para penganutnya dapat memanggil atau
meminta bantuan para leluhur dengan suatu perayaan.
Contoh: perayaan meriah pada Maulud Nabi
Tasawuf
Pelajaran yang berisi soal ketuhanan dan berusaha untuk mendekatkan
diri pada Sang Pencipta melalui jalan suci. Lalu muncullah tarekat- tarekat
di Indonesia
Wahabi
Agama atau budaya Islam yang masuk lewat jalur barat dan berkembang
di Indonesia dengan lebih murni.
18. 1. Penyebutan Gelar Raja
Pengaruh Islam Sultan, Panembahan, Maulana
Contoh : Sultan Iskandar Syah, Sultan Agung.
Pemakaian gelar secara turun temurun.
Contoh: Sunan Amangkurat I dan II
2. Sistem Pengangkatan Raja
Calon pengganti raja adalah putra mahkota
Persamaan antara Kerajaan Hindu- Buddha dengan Islam:
para brahmana dan wali sanga mempunyai peran yang sama dalam
pemerintahan kerajaan.
3. Sistem Kosmologis
Masa Hindu- Buddha raja diidentikkan dengan dewa, kekuasaannya tak
terbatas
Masa Islam raja tidak disamakan dengan Tuhan seperti masa Hindu-
Buddha, tetapi sebagai penguasa di dunia.
19. 4. Kedudukan Raja
Masa Hindu- Buddha raja bukan kasta tertinggi walaupun penguasa
Masa Islam raja penguasa tertinggi.
5. Pemerintah Pusat dan Daerah
Masa Hindu- Buddha sistem Dewa Lokapala
Masa Islam ada pembagian pemerintah pusat dan daerah
6. Hubungan antara Raja dan Rakyat
Masa Hindu- Buddha pemerintah dengan yang diperintah
Masa Islam hubungan patron-client.
7. Genealogi Raja (Silsilah/ Keturunan Raja)
a. Kerajaan Melayu: menghubungka nnenek moyangnya dari bangsa
Arab.
b. Kerajaan Sulawesi Selatan: keturunan dari raja yang turun dari langit.