SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  41
ASSALAMUALAIKUM WR.WB
NAMA : DINASTY RATU AYU DYAH PYTALOKA
KELAS : X MIA 3
NO.ABSEN : 07
REMIDI MATEMATIKA WAJIB
• ULANGAN HARIAN : SPLDV DAN
SPLTV
SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
• Persamaan Linear Dua Variabel
Persamaan Linear Dua Variabel (PLDV) adalah
sebuah bentuk relasi sama dengan pada
bentuk aljabar yang memiliki dua variabel dan
keduanya berpangkat satu. Dikatakan
Persamaan Linear karena pada bentuk
persamaan ini jika digambarkan dalam bentuk
grafik, maka akan terbentuk sebuah grafik
garis lurus (linear).
Ciri - ciri SPLDV
• 1. Menggunakan relasi sama dengan
( = )
2. Memiliki dua variabel berbeda
3. Kedua variabelnya berpangkat satu
CONTOH SOAL
1. Penyelesaian sistem persamaan 3x –2y= 12
dan 5x + y = 7 adalah x = p dan y = q.
Nilai 4p + 3q adalah . . . . (Gunakan metode
substitusi )
a. 17
b. 1
c. -1
d. -17
Pembahasan soal no 1PEMBAHASAN
SOAL NO 1•
• 33x – 2y = 12 .....................................( 1)
• 5x + y = 7 à y = 7 – 5x .................(2 )
• Subsitusikan persamaan ( 2) ke (1 )
• 3x – 2y = 12
• 3x – 2( 7 – 5x = 12
• 3x – 14 +10x = 12
• 13x = 12 + 14
• x = 2................p = 2
•
• Subsitusikan nilai x = 2 ke persamaan (2)
• y = 7 – 5x
• y = 7 – 5( 2)
• y = 7 – 10 = -3 ..................q = -3
•
• maka :
• Nilai 4p + 3q = 4( 2) + 3(-3)
• = 8 – 9
• = -1
• Jadi, jawaban yang benar = -1 ......( C )
2. Himpunan penyelesaian dari sistem
persamaan x – 2y = 10 dan 3x + 2y = -2
adalah . . . .
• a. {(-2, -4 )}
• b. {(-2 ,4)}
• c. {(2, -4)}
• d. {(2, 4)}
Pembahasan soal nomor 2
• Pembahasan :
• x – 2y = 10 à x = 2y + 10 ........ (1)
• 3x + 2y = -2 ..................................... (2)
•
• Subsitusikan persamaan (1) ke (2)
• 3x + 2y = -2
• 3( 2y + 10 ) + 2y = -2
• 6y + 30 + 2y = - 2
• 8y = -32
• y = - 4
•
• Subsitusikan nilai y = -4 ke persamaan (1)
• x = 2y + 10
• x = 2(-4) + 10
• x = -8 + 10
• x = 2
• Jadi, HP adalah {( 2, -4 )}.
Langkah-langkah untuk menentukan penyelesaian
sistem persamaan linear dua variabel dengan
menggunakan metode grafik adalah sebagai berikut :
Tentukan titik potong garis dengan sumbu x, syaratnya
y = 0
Tentukan titik potong garis dengan sumbu y, syaratnya
x = 0
Kedua langkah ini dapat kita sederhanakan dengan
tabel berikut ini
Gambar garis dari setiap persamaan
Menentukan titik potong kedua persamaan, yang
merupakan hasilnya
Contoh 1:
Diketahui grafik SPLDV memotong sumbu-sumbu
koordinat di titik (-8, 0) dan (0, 6), dan di titik (-2,
0) dan (0, -3).
Tentukan himpunan penyelesaian SPLDV.
Pembahasan soal no 1
Grafik yang melalui titik (-8, 0) dan (0, 6).
Grafik yang melalui titik (-2, 0) dan (0, -3).
Contoh soal 2
Tentukan himpunan penyelesaian dari
persamaan linear dua variabel dengan metode
grafik berikut ini :
• 3x + y = 15
• x + y = 7
Jawab :
# 3x + y = 15
•Titik potong dengan sumbu x, syarat y = 0.
3x + 0 = 15
x = 5.
Titik potong (5, 0)
•Titik potong dengan sumbu y, syarat x = 0.
3(0) + y = 15
y = 15.
Titik potong (0, 15)
Dalam bentuk tabel
x + y = 7
•Titik potong dengan sumbu X, syarat y = 0.
x + 0 = 7
x = 7.
Titik potong (7, 0)
•Titik potong dengan sumbu Y, syarat x = 0.
0 + y = 7
y = 7.
Titik potong (0, 7)
Dalam bentuk tabel
Gambar Grafik
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah : {( 4,3 )}
1. Menyelesaikan Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel
Pada pembahasan kali ini, kita akan menentukan penyelesaian sistem
pertidaksamaan linear dengan dua variabel menggunakan metode grafik.
Metode grafik dimaksudkan untuk melihat secara visual gambaran tentang
daerah penyelesaian dari pertidaksamaan linear yang berbentuk aljabar.
Karena secara umum grafik pertidaksamaan linear seperti ax + by ≥ c, ax +
by > c, ax + by < c, dan ax + by ≤ c berupa daerah yang dibatasi oleh garis ax
+ by = c
maka langkah-langkah dalam mengambar grafik pertidaksamaan linear
adalah:
a. menggambar grafik garis ax + by = c sebagai batas daerahnya;
b. menyelidiki daerah penyelesaian yang dimaksud apakah berada di
sebelah kiri, sebelah kanan, di atas, atau di bawah garis batas yang telah
dilukis.
Contoh soal 1
Gambarlah daerah himpunan penyelesaian linear
berikut pada bidang Cartesius.
a. 3x + 2y ≥ 6, dengan x, y ϵ R
b. 2x + y > – 4, dengan x, y ϵ R
x 0 2
y 3 0
(x, y) (0, 3) (2, 0)
Penyelesaian soal no 1
a. 3x + 2y ≥ 6, dengan x, y ϵ R
Untuk menentukan daerah penyelesaian pertidaksamaan
linear di atas,
langkah-langkah pengerjaannya adalah sebagai berikut.
1) Menggambar grafik garis lurus pembatasnya
a)Titik potong dengan sumbu X, berarti y = 0. Kita
b)ubah pertidaksamaan menjadi persamaan 3x + 2y = 6
c)sehingga 3x + 2(0) = 6 ↔ 3x = 6 ↔ x = 2.
d)Jadi, titik potong grafik dengan sumbu X adalah (2, 0).
b) Titik potong dengan sumbu Y, berarti x = 0. Kita ubah persamaan
menjadi 3x + 2y = 6 ↔ 3(0) + 2y = 6 ↔ 2y = 6 ↔ y = 3.
Jadi, koordinat titik potong grafik dengan sumbu Y adalah (0, 3).
Hal tersebut dapat disajikan dengan tabel berikut.
x 0 2
y 3 0
(x, y) (0, 3) (2, 0)
Metoda Eliminasi
Contoh soal 2 :
2x + 3y – z = 20
3x + 2y + z = 20
x + 4y + 2z = 15
Pembahasan soal no 2
Ketiga persamaan bisa kita beri nama persamaan (1), (2), dan (3)
2x + 3y – z = 20 ………………………..(1)
3x + 2y + z = 20 ………………………..(2)
x + 4y + 2z = 15 ………………………..(3)
Sistem persamaan ini harus kita sederhanakan menjadi sistem persamaan linear 2 variabel. Untuk itu kita
eliminasi variabel z
Sekarang persamaan (1) dan (2) kita jumlahkan
2x + 3y – z = 20
3x + 2y + z = 20_____ +
5x + 5y = 40
x + y = 8 ………………….(4)
Selanjutnya persamaan (2) dikali (2) dan persamaan (3) dikali (1) sehingga diperoleh
6x + 4y + 2z = 40
x + 4y + 2z = 15____ _
5x = 25
x = 5
Nilai x ini kita subtitusi ke persamaan (4) sehingga
x + y = 8
5 + y = 8
y = 3
selanjutnya nilai x dan y yang ada kita subtitusikan ke persamaan (2)
3x + 2y + z = 20
3.5 + 2.3 + z = 20
15 + 6 + z = 20
z = -1
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(5, 3, -1)}
Metode grafik
Penyelesaian sistem persamaan linier dengan metode grafik dilakukan dengan
cara menggambar garis garis atau bidang planar yang merupakan representasi
dari persamaan-persamaan yang ada dalam sistem tersebut. Solusinya adalah
koordinat-koordinat yang merupakan titik potong dari garis-garis ataupun
bidang-bidang planar itu.
Sebagai contoh, marilah kita lihat sistem persamaan liniear dengan dua
variabel berikut ini.
x+y=3(1)
2x−y=−3(2)
Gambar kedua garis dari persamaan-persamaan di atas.
Seperti terlihat pada grafik di atas, kedua garis itu bertemu (mempunyai titik
potong) pada titik (0,3). Ini adalah solusi dari sistem persamaan linier tersebut,
yaitu x = 0, y = 3.
Untuk persamaan linier dengan tiga variabel, solusinya adalah titik pertemuan
dari tiga bidang planar dari masing-masing persamaan.
Gambar kedua garis dari persamaan-persamaan di atas.
Seperti terlihat pada grafik di atas, kedua garis itu bertemu
(mempunyai titik potong)
pada titik (0,3).
Ini adalah solusi dari sistem persamaan linier tersebut, yaitu x = 0, y =
3.
Untuk persamaan linier dengan tiga variabel, solusinya adalah
titik pertemuan dari tiga bidang planar dari masing-masing
persamaan.
Penyelesaian persamaan linier tiga variabel dengan metode
eliminasi
Ada beberapa langkah dalam metode ini:
Langkah 1:
Pilihlah salah satu dari persamaan yang sederhana, kemudian
nyatakan x sebagai fungsi y dan z, atau y sebagai fungsi x dan z,
atau z sebagai fungsi x dan y.
Langkah 2:
Subtitusikan x atau y atau z yang diperoleh langkah 1 ke dalam
persamaan lainya sehingga didapat SPLDV.
Langkah 3:
Selesaikan SPLDV yang diperoleh pada langkah 2.
A. Pertidaksamaan Linear Dua Variabel
Jika x dan y merupakan variabel,a,b,dan c merupakan
bilangan/konstanta, pertidiksamaan linerardapay dituliskan sebagai
berikut: ax + by < c, ax + by > c, ax + by ≤ c, dan ax + by ≥ c.
Contoh bentuk pertidaksamaan linear dua variabel.
1. 2x + 3y < 6
2. 3x + 4y > 12
3. x + y ≤ 10
4. 5x - 2y ≥ 20
Pertidaksamaan-Pertidaksamaan linear dua variabel mempunyai
penyelesaian yang berupa daerah penyelesaian. Daerah penyelessaian
ini merupakan titik-titik (x, y) yang memenuhi pertidaksamaan
tersebut.
Daerah penyelesaian ini dapat digambarkan seperti berikut.
Contoh 1
Tentukan daerah penyelesaian dari pertidaksamaan x + y ≤ 10. Jawaban:
Langkah pertama kita membuat persamaan x + y = 10 (persamaan garis
lurus)
Membuat dua titik bantu.
Untuk x = 0, maka y = 10. Diperoleh titik (0, 10)
Untuk y = 0, maka x = 10. Diperoleh titik (10, 0)
Selanjutnya digambar garis sesuai pertidaksamaan x + y ≤ 10.
Gambar yang diarsir adalah daerah penyelesaian pertidaksamaan x + y ≤ 10.
Untuk mengecek/menyelidiki kebenarannya sebgai berikut.
Daerah yang diarsir memuat (0,0). Jika (0,0) kita substitusikan ke x + y ≤ 10
akan diperoleh
0 + 0 ≤ 10. Hal ini sebuah pernyataan yang benar.
MAAF BU
Contoh 2
Tentukan daerah penyelesaian dari pertidaksamaan 2x + 3y ≥ 18.
Jawaban:
Langkah pertama kita membuat persamaan 2x + 3y = 18
(persamaan garis lurus)
Membuat dua titik bantu.
Untuk x = 0, maka y = 6. Diperoleh titik (0, 6)
Untuk y = 0, maka x = 9. Diperoleh titik (9, 0)
Selanjutnya digambar garis sesuai pertidaksamaan 2x + 3y ≥ 18.
Perlu diketahui,titik (0,0) tidak memenuhi pertidaksamaan 2x + 3y ≥ 18,
karena 2(0) + 3(0) ≥ 18 sebuah pernyataan yang salah.
Jadi, daerah yang memuat (0, 0) tidak diarsir.
Daerah yang diarsir adalah daerah penyelesaian
pertidaksamaan linear 2x + 3y ≥ 18.
2. Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)
Kita tahu bahwa pada materi yang lalu dibahas sistem persamaan linear dua
variabel. Dalam kesempatan ini akan dibahas tentang sistem pertidaksamaan
linear dua variabel. Sistem persamaan linear dua variabel adalah gabungan
beberapa pertidaksamaan linear dua variabel yang variabel-variabelnya saling
berkaitan (variabelnya sama). Dengan demikian dari sistem pertidaksamaan
tersebut diperoleh penyelesaian dari kedua atau lebih pertidaksamaan itu.
Bentuk umum sistem pertidaksamaan linear dua veriabel.
ax + by ≤ c
px + qy ≤ r
Tanda ketidaksamaan dapat meliputi ≤, ≥, <, >.
Perhatikan contoh sistem pertidaksamaan dan penyelesaiannya berikut.
Contoh 1
Diketahui sistem pertidaksamaan berikut.
x + y ≤10
2x + 3y ≤ 24
x ≥ 0,
y ≥ 0
Pembahasan contoh 1
Jawaban:
Persamaan x + y = 10 berpotongan terhadap sumbu X dan sumbu
Y di (10, 0) dan (0,10).
Persamaan 2x + 3y = 24 berpotongan terhadap sumbu X dan sumbu
Y di (12, 0) dan (0,8).
Titik (0, 0) memenuhi sistem petidaksamaan di atas. sehingga
daerah yang memuat (0, 0)
merupakan daerah penyelesaian sistem persamaan tersebut.
Sehingga daerah penyelesaian dari SPLDV tersebut dapat
digambarkan seperti di bawah ini.
Contoh 2
Diketahui sistem pertidaksamaan berikut.
x + y ≥ 8
5x + 3y ≥ 30
x ≥ 0,
y ≥ 0
Jawaban:
Persamaan x + y = 8 berpotongan terhadap sumbu X dan sumbu Y di
(8, 0) dan (0,8).
Persamaan 5x + 3y = 30 berpotongan terhadap sumbu X dan sumbu
Y di (6, 0) dan (0,10).
Titik (0, 0) tidak memenuhi sistem petidaksamaan di atas sehingga
daerah yang memuat (0, 0) bukan merupakan daerah penyelesaian
sistem persamaan tersebut.
Sehingga daerah penyelesaian dari SPLDV tersebut dapat digambarkan
seperti di bawah ini.
Contoh 3
Diketahui sistem pertidaksamaan berikut.
x + y ≤ 12
2x + 5y ≥ 40
x ≥ 0,
y ≥ 0
Jawaban:
Persamaan x + y = 12 berpotongan terhadap sumbu X dan sumbu Y di (12, 0)
dan (0,12).
Persamaan 2x + 5y = 40 berpotongan terhadap sumbu X dan sumbu Y di (20,
0) dan (0, 8).
Titik (0, 0) memenuhi sistem petidaksamaan x + y ≤ 12 sehingga daerah yang
memuat (0, 0) merupakan daerah penyelesaian pertidaksamaan x + y ≤ 12.
Titik (0, 0) tidak memenuhi sistem petidaksamaan 2x + 5y ≥ 40 sehingga
daerah yang memuat (0, 0) bukan merupakan daerah penyelesaian
pertidaksamaan 2x + 5y ≥ 40.
Sehingga daerah penyelesaian dari SPLDV tersebut dapat digambarkan seperti
di bawah ini.
Contoh soal sptldv
Tentukan himpunan penyelesaian dari
pertidaksamaan linear di bawah ini.
a.2x+3y≥12 c.4x–3y<12
b. 2x – 5y > 20 d. 5x + 3y ≤ 15
Penyelesaian:
a. Mula-mula dilukis garis 2x + 3y = 12 dengan menghubungkan titik potong garis dengan
sumbu X dan sumbu Y.
Titik potong garis dengan sumbu X berarti y = 0, diperoleh x = 6 (titik (6,0)).
Titik potong garis dengan sumbu Y berarti x = 0, diperoleh y = 4 (titik (0,4)).
Garis 2x + 3y = 12 tersebut membagi bidang kartesius menjadi dua bagian. Untuk
menentukan daerah yang merupakan himpunan penyelesaian dilakukan dengan
mengambil salah satu titik uji dari salah satu sisi daerah. Misalkan diambil titik (0,0),
kemudian disubstitusikan ke pertidaksamaan sehingga diperoleh:
2 x0 + 3x 0 < 12
0 < 12
Jadi 0 ≥ 12 salah, artinya tidak dipenuhi sebagai daerah penyelesaian.
Jadi, daerah penyelesaiannya adalah daerah yang tidak memuat titik (0,0), yaitu daerah
yang diarsir pada gambar di bawah ini.
b. Mula-mula dilukis garis 2x – 5y = 20 dengan menghubungkan titik potong
garis di sumbu X dan sumbu Y.
Titik potong garis dengan sumbu X, y = 0, diperoleh x = 10 (titik (10,0))
Titik potong garis dengan sumbu Y, x = 0, diperoleh y = –4 (titik (0,–4))
Garis 2x – 5y = 20 tersebut membagi bidang kartesius menjadi dua bagian.
Untuk menentukan daerah yang merupakan himpunan penyelesaian dilakukan
dengan mengambil titik uji dari salah satu sisi daerah. Misalkan diambil titik
(0,0), kemudian disubstitusikan ke pertidaksamaan sehingga diperoleh:
2 x0 – 5 x0 > 20
0 > 20 (salah), artinya tidak dipenuhi.
Jadi, daerah penyelesaiannya adalah daerah yang tidak memuat titik (0,0),
yaitu daerah yang diarsir pada gambar.
c. Mula-mula dilukis garis 4x – 3y = 12 dengan menghubungkan titik potong
garis di sumbu X dan sumbu Y.
Titik potong garis dengan sumbu X maka y = 0 diperoleh x = 3 (titik (3,0))
Titik potong garis dengan sumbu Y maka x = 0 diperoleh y = –4 (titik (0,–4))
Garis 4x – 3y = 12 tersebut membagi bidang kartesius menjadi dua bagian.
Untuk menentukan daerah yang merupakan himpunan penyelesaian dilakukan
dengan mengambil salah satu titik uji dari salah satu sisi daerah. Misalkan
diambil titik (0,0), kemudian disubstitusikan ke pertidaksamaan sehingga
diperoleh:
4 x0 – 3x 0 < 12
0 < 12 (benar), artinya dipenuhi sebagai daerah penyelesaian.
Jadi, daerah penyelesaiannya adalah daerah yang memuat titik (0,0), yaitu
daerah yang diarsir pada gambar di bawah.
d. Mula-mula dilukis garis 5x + 3y = 15 dengan menghubungkan titik potong garis
di sumbu X dan sumbu Y.
Titik potong garis dengan sumbu X maka y = 0, diperoleh x = 3 (titik (3,0))
Titik potong garis dengan sumbu Y maka x = 0, diperoleh y = 5 (titik (0,5))
Garis 5x + 3y = 15 tersebut membagi bidang kartesius menjadi dua bagian. Untuk
menentukan daerah yang merupakan himpunan penyelesaian dilakukan dengan
mengambil salah satu titik uji dari salah satu sisi daerah. Misalkan diambil titik
(0,0), kemudian disubstitusikan ke pertidaksamaan sehingga diperoleh:
5 x0 + 3x 0 ≤15
0 ≤ 15 (benar), artinya dipenuhi.
Jadi, daerah penyelesaiannya adalah daerah yang memuat titik (0,0), yaitu daerah
yang diarsir pada gambar.
Mohon maaf bila ada kesalahan
dalam pembuatan power point ini.
Pembuatan ppt ini digunakan untuk remidi
ulangan harian 3 matematika wajib tentang
spldv,spltv,dan sptldv.
Atas nama : DINASTY RSTU SYU DYAH
PYTALOKA
Kelas : X MIA 3
Sekolah : SMA NEGERI 3 LUMAJANG
TERIMAKASIH
WASSALAMUALAIKUM.WR.WB

Contenu connexe

Tendances

Ppt spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Ppt spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)Ppt spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Ppt spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Aisyah Turidho
 
Order dari Elemen Grup
Order dari Elemen GrupOrder dari Elemen Grup
Order dari Elemen Grup
wahyuhenky
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
Charro NieZz
 

Tendances (20)

Bab 1. Sistem Bilangan Real
Bab 1. Sistem Bilangan RealBab 1. Sistem Bilangan Real
Bab 1. Sistem Bilangan Real
 
Teorema isomorfisma ring makalah
Teorema isomorfisma ring makalahTeorema isomorfisma ring makalah
Teorema isomorfisma ring makalah
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
 
Supremum dan infimum
Supremum dan infimum  Supremum dan infimum
Supremum dan infimum
 
Ppt spltv
Ppt spltvPpt spltv
Ppt spltv
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
 
Ppt spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Ppt spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)Ppt spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Ppt spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
 
Teori Group
Teori GroupTeori Group
Teori Group
 
Order dari Elemen Grup
Order dari Elemen GrupOrder dari Elemen Grup
Order dari Elemen Grup
 
Kongruensi linear simultan
Kongruensi linear simultanKongruensi linear simultan
Kongruensi linear simultan
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabar
 
GRUP STRUKTUR ALJABAR
GRUP STRUKTUR ALJABARGRUP STRUKTUR ALJABAR
GRUP STRUKTUR ALJABAR
 
Makalah setengah putaran
Makalah setengah putaranMakalah setengah putaran
Makalah setengah putaran
 
Grup permutasi
Grup permutasiGrup permutasi
Grup permutasi
 
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
 
kekontinuan fungsi
kekontinuan fungsikekontinuan fungsi
kekontinuan fungsi
 
PERBANDINGAN (Tabel & Grafik Perbandingan Senilai juga Berbalik Nilai) - Pert...
PERBANDINGAN (Tabel & Grafik Perbandingan Senilai juga Berbalik Nilai) - Pert...PERBANDINGAN (Tabel & Grafik Perbandingan Senilai juga Berbalik Nilai) - Pert...
PERBANDINGAN (Tabel & Grafik Perbandingan Senilai juga Berbalik Nilai) - Pert...
 
Makalah transformasi balikan
Makalah transformasi balikanMakalah transformasi balikan
Makalah transformasi balikan
 
Rangkuman materi Hasilkali Transformasi
Rangkuman materi Hasilkali TransformasiRangkuman materi Hasilkali Transformasi
Rangkuman materi Hasilkali Transformasi
 

Similaire à spdv,spltv,and sptldv

Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua VariabelSistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Christian Lokas
 
Bab 3 sistem persamaan linear
Bab 3 sistem persamaan linearBab 3 sistem persamaan linear
Bab 3 sistem persamaan linear
maya1585
 
minimalist-grayscale-pitch-deck-XL.pptx
minimalist-grayscale-pitch-deck-XL.pptxminimalist-grayscale-pitch-deck-XL.pptx
minimalist-grayscale-pitch-deck-XL.pptx
MirecleKapoh
 
Sistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua Variabel
Sistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua VariabelSistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua Variabel
Sistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua Variabel
RyunRun
 

Similaire à spdv,spltv,and sptldv (20)

Ppt program linear1
Ppt program linear1Ppt program linear1
Ppt program linear1
 
X persamaan dan pertidaksamaan
X persamaan dan pertidaksamaanX persamaan dan pertidaksamaan
X persamaan dan pertidaksamaan
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Aljabar
AljabarAljabar
Aljabar
 
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua VariabelSistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
 
Sistem Persamaan Linear dan Kuadrat
Sistem Persamaan Linear dan KuadratSistem Persamaan Linear dan Kuadrat
Sistem Persamaan Linear dan Kuadrat
 
Materi program linear sederhana
Materi program linear sederhanaMateri program linear sederhana
Materi program linear sederhana
 
Materi program linear
Materi program linearMateri program linear
Materi program linear
 
10 sistem pertidaksamaan linier dan kuadrat
10 sistem pertidaksamaan linier dan kuadrat10 sistem pertidaksamaan linier dan kuadrat
10 sistem pertidaksamaan linier dan kuadrat
 
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua VariabelSistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
 
Sistem persamaan linear
Sistem persamaan linearSistem persamaan linear
Sistem persamaan linear
 
Splkdv (Sistem Persamaan Linear dan kuadrat Dua Variabel)
Splkdv (Sistem Persamaan Linear dan kuadrat Dua Variabel)Splkdv (Sistem Persamaan Linear dan kuadrat Dua Variabel)
Splkdv (Sistem Persamaan Linear dan kuadrat Dua Variabel)
 
Bab 3 sistem persamaan linear
Bab 3 sistem persamaan linearBab 3 sistem persamaan linear
Bab 3 sistem persamaan linear
 
Telaah matematika smp ppt
Telaah matematika smp pptTelaah matematika smp ppt
Telaah matematika smp ppt
 
Lks prolin
Lks prolinLks prolin
Lks prolin
 
Tugas Bahan Ajar MK Matematika "Persamaan dan Fungsi Linear"
Tugas Bahan Ajar MK Matematika "Persamaan dan Fungsi Linear"Tugas Bahan Ajar MK Matematika "Persamaan dan Fungsi Linear"
Tugas Bahan Ajar MK Matematika "Persamaan dan Fungsi Linear"
 
minimalist-grayscale-pitch-deck-XL.pptx
minimalist-grayscale-pitch-deck-XL.pptxminimalist-grayscale-pitch-deck-XL.pptx
minimalist-grayscale-pitch-deck-XL.pptx
 
Program linier
Program linierProgram linier
Program linier
 
Kelompok 3 Kapita selekta 4.pptx
Kelompok 3 Kapita selekta 4.pptxKelompok 3 Kapita selekta 4.pptx
Kelompok 3 Kapita selekta 4.pptx
 
Sistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua Variabel
Sistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua VariabelSistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua Variabel
Sistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua Variabel
 

spdv,spltv,and sptldv

  • 1. ASSALAMUALAIKUM WR.WB NAMA : DINASTY RATU AYU DYAH PYTALOKA KELAS : X MIA 3 NO.ABSEN : 07
  • 2. REMIDI MATEMATIKA WAJIB • ULANGAN HARIAN : SPLDV DAN SPLTV
  • 3. SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL • Persamaan Linear Dua Variabel Persamaan Linear Dua Variabel (PLDV) adalah sebuah bentuk relasi sama dengan pada bentuk aljabar yang memiliki dua variabel dan keduanya berpangkat satu. Dikatakan Persamaan Linear karena pada bentuk persamaan ini jika digambarkan dalam bentuk grafik, maka akan terbentuk sebuah grafik garis lurus (linear).
  • 4. Ciri - ciri SPLDV • 1. Menggunakan relasi sama dengan ( = ) 2. Memiliki dua variabel berbeda 3. Kedua variabelnya berpangkat satu
  • 5. CONTOH SOAL 1. Penyelesaian sistem persamaan 3x –2y= 12 dan 5x + y = 7 adalah x = p dan y = q. Nilai 4p + 3q adalah . . . . (Gunakan metode substitusi ) a. 17 b. 1 c. -1 d. -17
  • 6. Pembahasan soal no 1PEMBAHASAN SOAL NO 1• • 33x – 2y = 12 .....................................( 1) • 5x + y = 7 à y = 7 – 5x .................(2 ) • Subsitusikan persamaan ( 2) ke (1 ) • 3x – 2y = 12 • 3x – 2( 7 – 5x = 12 • 3x – 14 +10x = 12 • 13x = 12 + 14 • x = 2................p = 2 • • Subsitusikan nilai x = 2 ke persamaan (2) • y = 7 – 5x • y = 7 – 5( 2) • y = 7 – 10 = -3 ..................q = -3 • • maka : • Nilai 4p + 3q = 4( 2) + 3(-3) • = 8 – 9 • = -1 • Jadi, jawaban yang benar = -1 ......( C )
  • 7. 2. Himpunan penyelesaian dari sistem persamaan x – 2y = 10 dan 3x + 2y = -2 adalah . . . . • a. {(-2, -4 )} • b. {(-2 ,4)} • c. {(2, -4)} • d. {(2, 4)}
  • 8. Pembahasan soal nomor 2 • Pembahasan : • x – 2y = 10 à x = 2y + 10 ........ (1) • 3x + 2y = -2 ..................................... (2) • • Subsitusikan persamaan (1) ke (2) • 3x + 2y = -2 • 3( 2y + 10 ) + 2y = -2 • 6y + 30 + 2y = - 2 • 8y = -32 • y = - 4 • • Subsitusikan nilai y = -4 ke persamaan (1) • x = 2y + 10 • x = 2(-4) + 10 • x = -8 + 10 • x = 2 • Jadi, HP adalah {( 2, -4 )}.
  • 9. Langkah-langkah untuk menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan menggunakan metode grafik adalah sebagai berikut : Tentukan titik potong garis dengan sumbu x, syaratnya y = 0 Tentukan titik potong garis dengan sumbu y, syaratnya x = 0 Kedua langkah ini dapat kita sederhanakan dengan tabel berikut ini Gambar garis dari setiap persamaan Menentukan titik potong kedua persamaan, yang merupakan hasilnya
  • 10. Contoh 1: Diketahui grafik SPLDV memotong sumbu-sumbu koordinat di titik (-8, 0) dan (0, 6), dan di titik (-2, 0) dan (0, -3). Tentukan himpunan penyelesaian SPLDV.
  • 11. Pembahasan soal no 1 Grafik yang melalui titik (-8, 0) dan (0, 6). Grafik yang melalui titik (-2, 0) dan (0, -3).
  • 12. Contoh soal 2 Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan linear dua variabel dengan metode grafik berikut ini : • 3x + y = 15 • x + y = 7
  • 13. Jawab : # 3x + y = 15 •Titik potong dengan sumbu x, syarat y = 0. 3x + 0 = 15 x = 5. Titik potong (5, 0) •Titik potong dengan sumbu y, syarat x = 0. 3(0) + y = 15 y = 15. Titik potong (0, 15) Dalam bentuk tabel
  • 14. x + y = 7 •Titik potong dengan sumbu X, syarat y = 0. x + 0 = 7 x = 7. Titik potong (7, 0) •Titik potong dengan sumbu Y, syarat x = 0. 0 + y = 7 y = 7. Titik potong (0, 7) Dalam bentuk tabel
  • 15. Gambar Grafik Jadi himpunan penyelesaiannya adalah : {( 4,3 )}
  • 16. 1. Menyelesaikan Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel Pada pembahasan kali ini, kita akan menentukan penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dengan dua variabel menggunakan metode grafik. Metode grafik dimaksudkan untuk melihat secara visual gambaran tentang daerah penyelesaian dari pertidaksamaan linear yang berbentuk aljabar. Karena secara umum grafik pertidaksamaan linear seperti ax + by ≥ c, ax + by > c, ax + by < c, dan ax + by ≤ c berupa daerah yang dibatasi oleh garis ax + by = c maka langkah-langkah dalam mengambar grafik pertidaksamaan linear adalah: a. menggambar grafik garis ax + by = c sebagai batas daerahnya; b. menyelidiki daerah penyelesaian yang dimaksud apakah berada di sebelah kiri, sebelah kanan, di atas, atau di bawah garis batas yang telah dilukis.
  • 17. Contoh soal 1 Gambarlah daerah himpunan penyelesaian linear berikut pada bidang Cartesius. a. 3x + 2y ≥ 6, dengan x, y ϵ R b. 2x + y > – 4, dengan x, y ϵ R
  • 18. x 0 2 y 3 0 (x, y) (0, 3) (2, 0) Penyelesaian soal no 1 a. 3x + 2y ≥ 6, dengan x, y ϵ R Untuk menentukan daerah penyelesaian pertidaksamaan linear di atas, langkah-langkah pengerjaannya adalah sebagai berikut. 1) Menggambar grafik garis lurus pembatasnya a)Titik potong dengan sumbu X, berarti y = 0. Kita b)ubah pertidaksamaan menjadi persamaan 3x + 2y = 6 c)sehingga 3x + 2(0) = 6 ↔ 3x = 6 ↔ x = 2. d)Jadi, titik potong grafik dengan sumbu X adalah (2, 0). b) Titik potong dengan sumbu Y, berarti x = 0. Kita ubah persamaan menjadi 3x + 2y = 6 ↔ 3(0) + 2y = 6 ↔ 2y = 6 ↔ y = 3. Jadi, koordinat titik potong grafik dengan sumbu Y adalah (0, 3). Hal tersebut dapat disajikan dengan tabel berikut. x 0 2 y 3 0 (x, y) (0, 3) (2, 0)
  • 19. Metoda Eliminasi Contoh soal 2 : 2x + 3y – z = 20 3x + 2y + z = 20 x + 4y + 2z = 15
  • 20. Pembahasan soal no 2 Ketiga persamaan bisa kita beri nama persamaan (1), (2), dan (3) 2x + 3y – z = 20 ………………………..(1) 3x + 2y + z = 20 ………………………..(2) x + 4y + 2z = 15 ………………………..(3) Sistem persamaan ini harus kita sederhanakan menjadi sistem persamaan linear 2 variabel. Untuk itu kita eliminasi variabel z Sekarang persamaan (1) dan (2) kita jumlahkan 2x + 3y – z = 20 3x + 2y + z = 20_____ + 5x + 5y = 40 x + y = 8 ………………….(4) Selanjutnya persamaan (2) dikali (2) dan persamaan (3) dikali (1) sehingga diperoleh 6x + 4y + 2z = 40 x + 4y + 2z = 15____ _ 5x = 25 x = 5 Nilai x ini kita subtitusi ke persamaan (4) sehingga x + y = 8 5 + y = 8 y = 3 selanjutnya nilai x dan y yang ada kita subtitusikan ke persamaan (2) 3x + 2y + z = 20 3.5 + 2.3 + z = 20 15 + 6 + z = 20 z = -1 Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(5, 3, -1)}
  • 21. Metode grafik Penyelesaian sistem persamaan linier dengan metode grafik dilakukan dengan cara menggambar garis garis atau bidang planar yang merupakan representasi dari persamaan-persamaan yang ada dalam sistem tersebut. Solusinya adalah koordinat-koordinat yang merupakan titik potong dari garis-garis ataupun bidang-bidang planar itu. Sebagai contoh, marilah kita lihat sistem persamaan liniear dengan dua variabel berikut ini. x+y=3(1) 2x−y=−3(2) Gambar kedua garis dari persamaan-persamaan di atas. Seperti terlihat pada grafik di atas, kedua garis itu bertemu (mempunyai titik potong) pada titik (0,3). Ini adalah solusi dari sistem persamaan linier tersebut, yaitu x = 0, y = 3. Untuk persamaan linier dengan tiga variabel, solusinya adalah titik pertemuan dari tiga bidang planar dari masing-masing persamaan.
  • 22. Gambar kedua garis dari persamaan-persamaan di atas. Seperti terlihat pada grafik di atas, kedua garis itu bertemu (mempunyai titik potong) pada titik (0,3). Ini adalah solusi dari sistem persamaan linier tersebut, yaitu x = 0, y = 3. Untuk persamaan linier dengan tiga variabel, solusinya adalah titik pertemuan dari tiga bidang planar dari masing-masing persamaan.
  • 23. Penyelesaian persamaan linier tiga variabel dengan metode eliminasi Ada beberapa langkah dalam metode ini: Langkah 1: Pilihlah salah satu dari persamaan yang sederhana, kemudian nyatakan x sebagai fungsi y dan z, atau y sebagai fungsi x dan z, atau z sebagai fungsi x dan y. Langkah 2: Subtitusikan x atau y atau z yang diperoleh langkah 1 ke dalam persamaan lainya sehingga didapat SPLDV. Langkah 3: Selesaikan SPLDV yang diperoleh pada langkah 2.
  • 24. A. Pertidaksamaan Linear Dua Variabel Jika x dan y merupakan variabel,a,b,dan c merupakan bilangan/konstanta, pertidiksamaan linerardapay dituliskan sebagai berikut: ax + by < c, ax + by > c, ax + by ≤ c, dan ax + by ≥ c. Contoh bentuk pertidaksamaan linear dua variabel. 1. 2x + 3y < 6 2. 3x + 4y > 12 3. x + y ≤ 10 4. 5x - 2y ≥ 20 Pertidaksamaan-Pertidaksamaan linear dua variabel mempunyai penyelesaian yang berupa daerah penyelesaian. Daerah penyelessaian ini merupakan titik-titik (x, y) yang memenuhi pertidaksamaan tersebut. Daerah penyelesaian ini dapat digambarkan seperti berikut.
  • 25. Contoh 1 Tentukan daerah penyelesaian dari pertidaksamaan x + y ≤ 10. Jawaban: Langkah pertama kita membuat persamaan x + y = 10 (persamaan garis lurus) Membuat dua titik bantu. Untuk x = 0, maka y = 10. Diperoleh titik (0, 10) Untuk y = 0, maka x = 10. Diperoleh titik (10, 0) Selanjutnya digambar garis sesuai pertidaksamaan x + y ≤ 10. Gambar yang diarsir adalah daerah penyelesaian pertidaksamaan x + y ≤ 10. Untuk mengecek/menyelidiki kebenarannya sebgai berikut. Daerah yang diarsir memuat (0,0). Jika (0,0) kita substitusikan ke x + y ≤ 10 akan diperoleh 0 + 0 ≤ 10. Hal ini sebuah pernyataan yang benar.
  • 27. Contoh 2 Tentukan daerah penyelesaian dari pertidaksamaan 2x + 3y ≥ 18. Jawaban: Langkah pertama kita membuat persamaan 2x + 3y = 18 (persamaan garis lurus) Membuat dua titik bantu. Untuk x = 0, maka y = 6. Diperoleh titik (0, 6) Untuk y = 0, maka x = 9. Diperoleh titik (9, 0) Selanjutnya digambar garis sesuai pertidaksamaan 2x + 3y ≥ 18. Perlu diketahui,titik (0,0) tidak memenuhi pertidaksamaan 2x + 3y ≥ 18, karena 2(0) + 3(0) ≥ 18 sebuah pernyataan yang salah. Jadi, daerah yang memuat (0, 0) tidak diarsir.
  • 28. Daerah yang diarsir adalah daerah penyelesaian pertidaksamaan linear 2x + 3y ≥ 18.
  • 29. 2. Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) Kita tahu bahwa pada materi yang lalu dibahas sistem persamaan linear dua variabel. Dalam kesempatan ini akan dibahas tentang sistem pertidaksamaan linear dua variabel. Sistem persamaan linear dua variabel adalah gabungan beberapa pertidaksamaan linear dua variabel yang variabel-variabelnya saling berkaitan (variabelnya sama). Dengan demikian dari sistem pertidaksamaan tersebut diperoleh penyelesaian dari kedua atau lebih pertidaksamaan itu. Bentuk umum sistem pertidaksamaan linear dua veriabel. ax + by ≤ c px + qy ≤ r Tanda ketidaksamaan dapat meliputi ≤, ≥, <, >. Perhatikan contoh sistem pertidaksamaan dan penyelesaiannya berikut. Contoh 1 Diketahui sistem pertidaksamaan berikut. x + y ≤10 2x + 3y ≤ 24 x ≥ 0, y ≥ 0
  • 30. Pembahasan contoh 1 Jawaban: Persamaan x + y = 10 berpotongan terhadap sumbu X dan sumbu Y di (10, 0) dan (0,10). Persamaan 2x + 3y = 24 berpotongan terhadap sumbu X dan sumbu Y di (12, 0) dan (0,8). Titik (0, 0) memenuhi sistem petidaksamaan di atas. sehingga daerah yang memuat (0, 0) merupakan daerah penyelesaian sistem persamaan tersebut. Sehingga daerah penyelesaian dari SPLDV tersebut dapat digambarkan seperti di bawah ini.
  • 31. Contoh 2 Diketahui sistem pertidaksamaan berikut. x + y ≥ 8 5x + 3y ≥ 30 x ≥ 0, y ≥ 0 Jawaban: Persamaan x + y = 8 berpotongan terhadap sumbu X dan sumbu Y di (8, 0) dan (0,8). Persamaan 5x + 3y = 30 berpotongan terhadap sumbu X dan sumbu Y di (6, 0) dan (0,10). Titik (0, 0) tidak memenuhi sistem petidaksamaan di atas sehingga daerah yang memuat (0, 0) bukan merupakan daerah penyelesaian sistem persamaan tersebut. Sehingga daerah penyelesaian dari SPLDV tersebut dapat digambarkan seperti di bawah ini.
  • 32.
  • 33. Contoh 3 Diketahui sistem pertidaksamaan berikut. x + y ≤ 12 2x + 5y ≥ 40 x ≥ 0, y ≥ 0 Jawaban: Persamaan x + y = 12 berpotongan terhadap sumbu X dan sumbu Y di (12, 0) dan (0,12). Persamaan 2x + 5y = 40 berpotongan terhadap sumbu X dan sumbu Y di (20, 0) dan (0, 8). Titik (0, 0) memenuhi sistem petidaksamaan x + y ≤ 12 sehingga daerah yang memuat (0, 0) merupakan daerah penyelesaian pertidaksamaan x + y ≤ 12. Titik (0, 0) tidak memenuhi sistem petidaksamaan 2x + 5y ≥ 40 sehingga daerah yang memuat (0, 0) bukan merupakan daerah penyelesaian pertidaksamaan 2x + 5y ≥ 40. Sehingga daerah penyelesaian dari SPLDV tersebut dapat digambarkan seperti di bawah ini.
  • 34.
  • 35. Contoh soal sptldv Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan linear di bawah ini. a.2x+3y≥12 c.4x–3y<12 b. 2x – 5y > 20 d. 5x + 3y ≤ 15
  • 36. Penyelesaian: a. Mula-mula dilukis garis 2x + 3y = 12 dengan menghubungkan titik potong garis dengan sumbu X dan sumbu Y. Titik potong garis dengan sumbu X berarti y = 0, diperoleh x = 6 (titik (6,0)). Titik potong garis dengan sumbu Y berarti x = 0, diperoleh y = 4 (titik (0,4)). Garis 2x + 3y = 12 tersebut membagi bidang kartesius menjadi dua bagian. Untuk menentukan daerah yang merupakan himpunan penyelesaian dilakukan dengan mengambil salah satu titik uji dari salah satu sisi daerah. Misalkan diambil titik (0,0), kemudian disubstitusikan ke pertidaksamaan sehingga diperoleh: 2 x0 + 3x 0 < 12 0 < 12 Jadi 0 ≥ 12 salah, artinya tidak dipenuhi sebagai daerah penyelesaian. Jadi, daerah penyelesaiannya adalah daerah yang tidak memuat titik (0,0), yaitu daerah yang diarsir pada gambar di bawah ini.
  • 37. b. Mula-mula dilukis garis 2x – 5y = 20 dengan menghubungkan titik potong garis di sumbu X dan sumbu Y. Titik potong garis dengan sumbu X, y = 0, diperoleh x = 10 (titik (10,0)) Titik potong garis dengan sumbu Y, x = 0, diperoleh y = –4 (titik (0,–4)) Garis 2x – 5y = 20 tersebut membagi bidang kartesius menjadi dua bagian. Untuk menentukan daerah yang merupakan himpunan penyelesaian dilakukan dengan mengambil titik uji dari salah satu sisi daerah. Misalkan diambil titik (0,0), kemudian disubstitusikan ke pertidaksamaan sehingga diperoleh: 2 x0 – 5 x0 > 20 0 > 20 (salah), artinya tidak dipenuhi. Jadi, daerah penyelesaiannya adalah daerah yang tidak memuat titik (0,0), yaitu daerah yang diarsir pada gambar.
  • 38. c. Mula-mula dilukis garis 4x – 3y = 12 dengan menghubungkan titik potong garis di sumbu X dan sumbu Y. Titik potong garis dengan sumbu X maka y = 0 diperoleh x = 3 (titik (3,0)) Titik potong garis dengan sumbu Y maka x = 0 diperoleh y = –4 (titik (0,–4)) Garis 4x – 3y = 12 tersebut membagi bidang kartesius menjadi dua bagian. Untuk menentukan daerah yang merupakan himpunan penyelesaian dilakukan dengan mengambil salah satu titik uji dari salah satu sisi daerah. Misalkan diambil titik (0,0), kemudian disubstitusikan ke pertidaksamaan sehingga diperoleh: 4 x0 – 3x 0 < 12 0 < 12 (benar), artinya dipenuhi sebagai daerah penyelesaian. Jadi, daerah penyelesaiannya adalah daerah yang memuat titik (0,0), yaitu daerah yang diarsir pada gambar di bawah.
  • 39. d. Mula-mula dilukis garis 5x + 3y = 15 dengan menghubungkan titik potong garis di sumbu X dan sumbu Y. Titik potong garis dengan sumbu X maka y = 0, diperoleh x = 3 (titik (3,0)) Titik potong garis dengan sumbu Y maka x = 0, diperoleh y = 5 (titik (0,5)) Garis 5x + 3y = 15 tersebut membagi bidang kartesius menjadi dua bagian. Untuk menentukan daerah yang merupakan himpunan penyelesaian dilakukan dengan mengambil salah satu titik uji dari salah satu sisi daerah. Misalkan diambil titik (0,0), kemudian disubstitusikan ke pertidaksamaan sehingga diperoleh: 5 x0 + 3x 0 ≤15 0 ≤ 15 (benar), artinya dipenuhi. Jadi, daerah penyelesaiannya adalah daerah yang memuat titik (0,0), yaitu daerah yang diarsir pada gambar.
  • 40. Mohon maaf bila ada kesalahan dalam pembuatan power point ini. Pembuatan ppt ini digunakan untuk remidi ulangan harian 3 matematika wajib tentang spldv,spltv,dan sptldv. Atas nama : DINASTY RSTU SYU DYAH PYTALOKA Kelas : X MIA 3 Sekolah : SMA NEGERI 3 LUMAJANG