SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  10
SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA



   Istilah “ Pancasila” pertama kali dapat ditemukan dalam buku “ Sutasoma” karya Mpu

   Tantular yang ditulis pada zaman Majapahit (abad ke 14). Dalam buku itu istilah Pancasila

   diartikan sebagai perintah kesusilaan yang jumlahnya lima (Pancasila karma) dan berisi lima

   larangan untuk :

1. Melakukan kekerasan
2. Mencuri
3. Berjiwa dengki
4. Berbohong
5. Mabuk akibat minuman keras


   Awal Berdirinya Pancasila.
   Pancasila sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan negara Indonesia, tidak semata-mata
   terbentuk begitu saja dengan hanya diciptakan oleh seseorang seperti yang terjadi pada ideologi-
   ideologi lain di dunia. Akan tetapi terbentuknya Pancasila mengalami proses yang sangat
   panjang dalam sejarah bangsa Indonesia. Sejak 400 tahun yang lalu pada masa kejayaan kutai
   dimana pada masa ini masayarakat kutai yang membuka zaman sejarah indonesia pertama kali,
   sudah terlihat menampilkan nilai-nilai sosial politik, dan ketuhanan dalam bentuk kerajaan.


   Secara kausalitas Pancasila sebelum disyahkan menjadi dasar filsafat negara nilai-nilainya telah
   ada dan berasal dari bangsa Indonesia itu sendiri, seperti adat- istiadat, kebudayaan, dan nilai-
   nilai religius. Kemudian para pendiri negara mengangkat nilai-nilai tersebut kemudian
   dirumuskan secara musyawarah mufakat berdasarkan moral-moral yang luhur diantaranya dalam
   sidang BPUPKI yang pertama, sidang panitia sembilan yang kemudian melahirkan piagam
   jakarta yang memuat Pancasila yang pertama kali, kemudian dibahas lagi dalam sidang BPUPKI
   yang kedua. Setelah kemerdekaan Indonesia sebelum sidang PPKI Pancasila sebagai calon dasar



   Dwi Ayuningtiyas                                                                              Page 1
filsafat negara dibahas serta disempurnakan lagi dan akhirnya pada tanggal 18 Agustus 1945
disyahkan oleh PPKI sebagai dasar filsafat Negara Republik Indonesia (Kaelan, 2008:103).
Pengetahuan yang lengkap tentang proses terjadinya Pancasila berdasarkan pada proses
kausalitas, secara kausalitas asal mula pancasila dibedakan menjadi dua macam yaitu : asal mula
langsung dan asal mula tidak langsung.


1. Asal Mula Langsung
Pengertian asal mula secara ilmiah filsafati di bedakan atas empat macam yaitu :
a) Asal mula bahan (kusa materialis)
Bangsa Indonesia adalah asal dari nilai-nilai Pancasila itu sendiri, sehingga pada hakikatnya nilai
Pancasila merupakan unsur-unsur yang digali dari bangsa Indonesia yang bermula dari adat-
istiadat kebudayaan serta nilai religius. Bisa disimpulkan bahwa asal bahan Pancasila adalah
pada bangsa Indonesia yang terdapat dalam kepribadian dan pandangan hidup bangsa Indonesia.
b) Asal mula bentuk ( kausa formalis)
Asal mula bentuk atau bagai mana betuk Pancasila itu sebagaimana termuat dalam pembukaan
Undang Undang Dasar 1945. Dengan demikian maka asal mula bentuk Pancasila adalah Ir.
Soekarno, Drs. Moh. Hatta serta anggota BPUPKI lainya yang merumuskan dan membahas
Pancasila.
c) Asal mula karya (kausa effisien)
Asal mula yang menjadikan atau mengesahkan Pancasila dari calon yang akan menjadi dasar
negara yang sah. Yaitu PPKI sebagai pembentuk negara dan telah mengesahkan Pancasila
sebagai landasan dasar negara.
d) Asal mula tujuan ( Kausa finalis)
Pancasila dirumuskan dan di bahas oleh para pendiri negar bertujuan untuk dijaikan sebagai
landasan dasar negara. Oleh karena itu Asal mula tujuan tersebuat adalah anggota BPUPKI
beserta panitia sembilan.




Dwi Ayuningtiyas                                                                             Page 2
Sejarah Singkat Terbentuknya Pancasila
        Sebelum tanggal 17 Agustus bangsa Indonesia belum merdeka. Bangsa Indonesia dijajah
oleh bangsa lain. Banyak bangsa-bangsa lain yang menjajah atau berkuasa di Indonesia,
misalnya bangsa Belanda, Portugis, Inggris, dan Jepang. Paling lama menjajah adalah bangsa
Belanda. Padahal sebelum kedatangan penjajah bangsa asing tersebut, di wilayah negara RI
terdapat kerajaan-kerajaan besar yang merdeka, misalnya Sriwijaya, Majapahit, Demak,
Mataram, Ternate, dan Tidore. Terhadap penjajahan tersebut, bangsa Indonesia selalu melakukan
perlawanan dalam bentuk perjuangan bersenjata maupun politik. Perjuangan bersenjata bangsa
Indonesia dalam mengusir penjajah, dalam hal ini Belanda, sampai dengan tahun 1908 boleh
dikatakan selalu mengalami kegagalan.


        Penjajahan Belanda berakhir pada tahun 1942, tepatnya tanggal 8 Maret. Sejak saat itu
Indonesia diduduki oleh bala tentara Jepang. Namun Jepang tidak terlalu lama menduduki
Indonesia. Mulai tahun 1944, tentara Jepang mulai kalah dalam melawan tentara Sekutu. Untuk
menarik simpati bangsa Indonesia agar bersedia membantu Jepang dalam melawan tentara
Sekutu, Jepang memberikan janji kemerdekaan di kelak kemudian hari. Janji ini diucapkan oleh
Perdana Menteri Kaiso pada tanggal 7 September 1944. Oleh karena terus menerus terdesak,
maka pada tanggal 29 April 1945 Jepang memberikan janji kemerdekaan yang kedua kepada
bangsa Indonesia, yaitu janji kemerdekaan tanpa syarat yang dituangkan dalam Maklumat
Gunseikan (Pembesar Tertinggi Sipil dari Pemerintah Militer Jepang di Jawa dan Madura)
Dalam maklumat itu sekaligus dimuat dasar pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Tugas badan ini adalah menyelidiki dan
mengumpulkan usul-usul untuk selanjutnya dikemukakan kepada pemerintah Jepang untuk dapat
dipertimbangkan bagi kemerdekaan Indonesia.


        Keanggotaan badan ini dilantik pada tanggal 28 Mei 1945, dan mengadakan sidang
pertama pada tanggal 29 Mei 1945 – 1 Juni 1945. Dalam sidang pertama ini yang dibicarakan
khusus mengenai calon dasar negara untuk Indonesia merdeka nanti. Pada sidang pertama itu,
banyak anggota yang berbicara, dua di antaranya adalah Muhammad Yamin dan Bung Karno,
yang masing-masing mengusulkan calon dasar negara untuk Indonesia merdeka.




Dwi Ayuningtiyas                                                                           Page 3
Muhammad Yamin mengajukan usul mengenai dasar negara secara lisan yang terdiri atas
lima hal, yaitu:
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat


Selain itu Muhammad Yamin juga mengajukan usul secara tertulis yang juga terdiri atas lima
hal, yaitu:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Persatuan Indonesia
3. Rasa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Usulan ini diajukan pada tanggal 29 Mei 1945.


Prof.Dr. Supomo pada tanggal 31 Mei 1945 terdapat pokok-pokok pikiran yang tidak banyak
berbeda seperti berikut :
a. Negara Indonesia Merdeka hendaknya merupakan negara nasional yang bersatu dalam arti
totaliter atau integralistik.
b. Setiap warganya dianjurkan agar takluk kepada tuhan, tetapi urusan agama hendaknya terpisah
dari urusan negara dan diserahkan kepada golongan-golongan agama yang bersangkutan.
c. Dalam susunan pemerintahan negara harus dibentuk suatu Badan Permusyawaratan, agar
pemimpin negara dapat bersatu jiwa dengan wakil-wakil rakyat secara terus-menerus.
d. Sistem ekonomi Indonesia hendaknya diatur berdasarkan asas kekeluargaan, system tolong-
menolong dan system kooperasi.
e. Negara Indonesia yang berdasar atas semangat kebudayaan Indonesia yang asli, dengan
sendirinya akan bersifat negara Asia Timur Raya.




Dwi Ayuningtiyas                                                                         Page 4
Prof. Supomo dengan tegas menolak aliran individualisme dan liberalisme maupun teori kelas
ajaran Marx, dan Lenin, sebagai dasar Indonesia Merdeka, dan menandaskan bahwa politik
pembangunan negara harus disesuaikan dengan susunan masyarakat Indonesia. Maka negara kita
harus berdasar atas aliran pikiran (staaside) negara yang integralistik, negara yang bersatu
dengan seluruh rakyatnya, yang mengatasi seluruh golongan-golongannya dalam lapangan
apapun. Dalam pengertian ini menurut teori ini yang sesuai dengan semangat Indonesia yang
asli, negara tidak lain ialah seluruh rakyat Indonesia sebgai persatuan yang teratur dan tersusun.


Kemudian pada tanggal 1 Juni 1945, Bung Karno mengajukan usul mengenai calon dasar negara
yang terdiri atas lima hal, yaitu:
1. Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia)
2. Internasionalisme (Perikemanusiaan)
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan yang Berkebudayaan
Kelima hal ini oleh Bung Karno diberi nama Pancasila.


Lebih lanjut Bung Karno mengemukakan bahwa kelima sila tersebut dapat diperas menjadi
Trisila, yaitu:
1. Sosio nasionalisme
2. Sosio demokrasi
3. Ketuhanan
Berikutnya tiga hal ini menurutnya juga dapat diperas menjadi Ekasila yaitu Gotong Royong.


        Istilah “sila” itu sendiri dapat diartikan sebagai aturan yang melatarbelakangi perilaku
seseorang atau bangsa;kelakuan atau perbuatan yang menurut adab (sopan santun); dasar adab,
akhlak, dan moral. Pancasila sebagai dasar negara pertama kali diusulkan oleh Ir. Soekarno pada
tanggal 1 Juni 1945 dihadapan sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI). Menurut beliau, istilah Pancasila tersebut diperoleh dari para sahabatnya
yang merupakan ahli bahasa.




Dwi Ayuningtiyas                                                                               Page 5
Rumusan Pancasila yang dikemukakan tersebut berdiri atas :
Kebangsaan Indonesia
Internasional atau kemanusiaan
Mufakat atau demokrasi
Kesejahteraan sosial
Ketuhanan yang berkemanusiaan
Selesai sidang pertama, pada tanggal 1 Juni 1945 para anggota BPUPKI sepakat untuk
membentuk sebuah panitia kecil yang tugasnya adalah menampung usul-usul yang masuk dan
memeriksanya serta melaporkan kepada sidang pleno BPUPKI. Tiap-tiap anggota diberi
kesempatan mengajukan usul secara tertulis paling lambat sampai dengan tanggal 20 Juni 1945.


Adapun anggota panitia kecil ini terdiri atas delapan orang, yaitu:
1. Ir. Soekarno
2. Ki Bagus Hadikusumo
3. K.H. Wachid Hasjim
4. Mr. Muh. Yamin
5. M. Sutardjo Kartohadikusumo
6. Mr. A.A. Maramis
7. R. Otto Iskandar Dinata
8. Drs. Muh. Hatta




Dwi Ayuningtiyas                                                                       Page 6
Pada tanggal 22 Juni 1945 diadakan rapat gabungan antara Panitia Kecil, dengan para anggota
   BPUPKI yang berdomisili di Jakarta. Hasil yang dicapai antara lain disetujuinya dibentuknya
   sebuah Panitia Kecil Penyelidik Usul-Usul/Perumus Dasar Negara, yang terdiri atas sembilan
   orang, yaitu:
   1. Ir. Soekarno
   2. Drs. Muh. Hatta
   3. Mr. A.A. Maramis
   4. K.H. Wachid Hasyim
   5. Abdul Kahar Muzakkir
   6. Abikusno Tjokrosujoso
   7. H. Agus Salim
   8. Mr. Ahmad Subardjo
   9. Mr. Muh. Yamin


   Tokoh-tokoh BPUPKI yang diberi nama Panitia Sembilan mengadakan pertemuan untuk
   membahas pidato serta usulan-usulan mengenai dasar negara yang telah dikemukakan dalam
   sidang- sidang BPUPKI. Panitia Kecil yang beranggotakan sembilan orang ini pada tanggal itu
   juga melanjutkan sidang dan berhasil merumuskan calon Mukadimah Hukum Dasar, yang
   kemudian lebih dikenal dengan sebutan “Piagam Jakarta”.


   Dalam pembahasan tersebut didalamnya terdapat rumusan dan sistematika Pancasila sebagai
   berikut :
1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradap
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia




   Dwi Ayuningtiyas                                                                         Page 7
MAKNA LAMBANG BURUNG GARUDA PANCASILA
Burung garuda merupakan mitos dalam mitologi Hindu dan Budha. Garuda dalam mitos tersebut
digambarkan sebagai makhluk separuh burung (sayap, paruh, cakar) dan separuh manusia
(tangan dan kaki). Lambang garuda diambil dari penggambaran kendaraan Batara Wisnu yakni
garudeya. Garudeya itu sendiri dapat kita temui pada salah satu pahatan di Candi Kidal yang
terletak di Kabupaten Malang tepatnya di Desa Rejokidal, Kecamatan Tumpang, Kabupaten
Malang, Jawa Timur. Garuda sebagai lambang negara menggambarkan kekuatan dan kekuasaan,
warna emas melambangkan kejayaan. Karena peran garuda dalam cerita pewayangan
Mahabharata dan Ramayana, maka Posisi kepala garuda menoleh ke kanan.
Jumlah bulu melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia (17 Agustus 1945), antara
lain:

        Jumlah bulu pada masing-masing sayap berjumlah 17
        Jumlah bulu pada ekor berjumlah 8
        Jumlah bulu di bawah perisai/pangkal ekor berjumlah 19
        Jumlah bulu di leher berjumlah 45.

Perisai
Perisai merupakan lambang pertahanan negara Indonesia, gambar perisai tersebut dibagi menjadi
lima bagian, bagian latar belakang dibagi menjadi empat dengan warna merah putih yang
melambangkan warna bendera nasional Indonesia (merah berarti berani dan putih berarti suci),
dan sebuah perisai kecil miniatur dari perisai yang besar berwarna hitam berada tepat di tengah-
tengah. Garis lurus horizontal yang membagi perisai tersebut menggambarkan garis khatulistiwa
yang tepat melintasi Indonesia di tengah-tengah. Setiap gambar yang terdapat pada perisai
tersebut berhubungan dengan simbol-simbol dari sila Pancasila, yaitu.
Bintang Lima
Sila ke-1: Ketuhanan Yang Maha Esa.
Perisai hitam dengan sebuah bintang emas berkepala lima menggambarkan lima agama di
Indonesia, yaitu Islam, Kristen Katholik, Kristen Protestan, Hindu dan Buddha.
Rantai Emas
Sila ke-2: Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab.
Rantai yang tersusun atas gelang-gelang kecil ini menandakan hubungan manusia antara satu
dengan yang lain yang saling berhubungan.
Pohon Beringin
Sila ke-3: Persatuan Indonesia.
Pohon beringin adalah sebuah pohon yang memiliki banyak akar yang menggelantung dari
ranting-rantingnya. Hal ini menggambarkan Indonesia sebagai negara kesatuan yang memiliki
berbagai budaya yang berbeda-beda.
Kepala Banteng
Sila ke-4: Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan /
Perwakilan.
Banteng adalah binatang sosial, sama halnya dengan manusia. Cetusan Presiden Soekarno
dimana pengambilan keputusan yang dilakukan bersama (musyawarah), gotong-royong, dan
kekeluargaan merupakan nilai-nilai khas bangsa Indonesia.
Padi dan Kapas



Dwi Ayuningtiyas                                                                          Page 8
Sila ke-5: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
     Padi dan kapas yang menggambarkan sandang dan pangan merupakan kebutuhan pokok setiap
     masyarakat Indonesia tanpa melihat status maupun kedudukannya. Hal ini menggambarkan
     persamaan sosial dimana tidak adanya kesenjangan sosial antara yang satu dengan yang lainnya,
     namun hal ini bukan berarti bahwa negara Indonesia menggunakan ideologi komunisme.
     Pita
     Pita yang dicengkeram oleh burung garuda bertuliskan semboyan negara Indonesia, yaitu
     “Bhinneka Tunggal Ika” yang berarti “Walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu” yang
     menggambarkan keadaan bangsa Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam suku, budaya, adat-
     istiadat dan kepercayaan, namun tetap satu bangsa, bahasa, dan tanah air.




     PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN NEGARA INDONESIA
     Pengertian Ideologi
     Secara Etimologis, ideologi berasal dari bahasa Yunani yaitu eidos dan logos. Eidos berarti
     gagasan dan logos berarti berbicara (ilmu). Makna secara etimologis ideologi adalah berbicara
     tentang gagasan/ilmu yang mempelajari tentang gagasan. Gagasan yang dimaksud adalah
     gagasan yang murni ada dan menjadi landasan atau pedoman dalam kehidupan masyarakat yang
     ada atau berdomisili dalam wilayah negara dimana mereka berada.
     Definisi Ideologi
         Dalam beberapa kamus atau referensi, dapat terlihat bahwa definisi ideologi ada beberapa
     macam. Keanekaragaman definisi ini sangat di pengaruhi oleh latar belakang keahlian dan fungsi
     lembaga yang memberi definisi tersebut. Keanekaragaman yang dimaksud antara lain terlihat
     pada definisi berikut :
a.   Definisi Ideologi menurut BP-7 Pusat (kini telah dilikuidasi). Ideologi adalah ajaran, doktrin,
     teori yang diyakini kebenarannya yang disusun secara sistematis dan diberi petunjuk pelaksanaan
     dalam menanggapidan menyeleseikan masalah yang dihadapi oleh masyarakat, berbangsa dan
     bernegara.
b. Definisi yang dikemukakan oleh Prof. Dr. Maswadi Rauf, ahli Politik Universitas Indonesia.
     Ideologi adalah rangkaian (kumpulan) nilai yang disepakati bersama untuk menjadi landasan
     atau pedoman dalam mencapai tujuan atau kesejahteraan bersama.




     Dwi Ayuningtiyas                                                                              Page 9
Ada banyak pengertian ideologi. Soesanto Darmo Soegondo (1983:42) mengumpulkan
beberapa pengertian ideologi sebagai berikut:

    1. Webster Dictionary: “A system of ideas concerning phenomena, especially those of social
        life; the manner of thinking characteristic of a class or an individual.”
    2. Henry D. Aiken (The Age of Ideology): “Ideology means ideal or abstract speculation
        and visionary theorizing.”
    3. William James (Varieties of Religious Experience): “Ideology is a man‟s total view or
        thought about life.”
    4. W. White (Political Dictionary): “The sum of political ideas or doctrines of
        distinguishable class or group of people.”
    5. Harold H. Titus (The Living Issues of Philosophy): “A term use for any group of ideas
        concerning various political and economical issues and social philosophies; often
        applied to a systematic scheme of ideas held by groups or classes. The term „ism‟
        sometimes use for these systems of thought.”

    Sedangkan Kirdi Dipoyudo (1979:9) cenderung memandang ideologi sebagai “… kesatuan
gagasan-gagasan dasar yang sistematis dan menyeluruh tentang manusia dan kehidupannya, baik
individual maupun sosial, termasuk kehidupan negara.”
Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa


        Pancasila sebagai ideologi bangsa adalah Pancasila sebagai cita-cita negara atau cita-cita
yang menjadi basis bagi suatu teori atau sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa
Indonesia, serta menjadi tujuan hidup berbangsa dan bernegara Indonesia.
Berdasarkan Tap. MPR No. XVIII/MPR/1998 tentang Pencabutan Ketetapan MPR tentang P4,
ditegaskan bahwa Pancasila adalah dasar NKRI yang harus dilaksanakan secara konsisten dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.




Dwi Ayuningtiyas                                                                            Page 10

Contenu connexe

Tendances

Makalah pancasila dalam sejarah bangsa
Makalah pancasila dalam sejarah bangsaMakalah pancasila dalam sejarah bangsa
Makalah pancasila dalam sejarah bangsaWarnet Raha
 
Sejarah lahirnya pancasila
Sejarah lahirnya pancasilaSejarah lahirnya pancasila
Sejarah lahirnya pancasilaFadila Maharani
 
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa IndonesiaPancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa IndonesiaRiska Yuliatiningsih
 
5. negara hukum dan ham
5. negara hukum dan ham5. negara hukum dan ham
5. negara hukum dan hamMardiah Ahmad
 
Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negaraPancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negaratatak santosa
 
Pancasila dalam arus sejarah Indonesia
Pancasila dalam arus sejarah IndonesiaPancasila dalam arus sejarah Indonesia
Pancasila dalam arus sejarah Indonesiadayurikaperdana19
 
1. identitas nasional
1. identitas nasional1. identitas nasional
1. identitas nasionalMardiah Ahmad
 
Sejarah konstitusi indonesia
Sejarah konstitusi indonesiaSejarah konstitusi indonesia
Sejarah konstitusi indonesiaocirtsa
 
Presentasi pancasila
Presentasi pancasilaPresentasi pancasila
Presentasi pancasilahelen_slide
 
Ppt pancasila dlm konteks ketatanegaraan
Ppt pancasila dlm konteks ketatanegaraanPpt pancasila dlm konteks ketatanegaraan
Ppt pancasila dlm konteks ketatanegaraanrizka_pratiwi
 
Pancasila dalam kajian Sejarah bangsa Indonesia
Pancasila dalam kajian Sejarah bangsa IndonesiaPancasila dalam kajian Sejarah bangsa Indonesia
Pancasila dalam kajian Sejarah bangsa IndonesiaRia Defti Nurharinda
 
Peran indonesia dalam menciptakan peramain dunia melalui organisasi internasi...
Peran indonesia dalam menciptakan peramain dunia melalui organisasi internasi...Peran indonesia dalam menciptakan peramain dunia melalui organisasi internasi...
Peran indonesia dalam menciptakan peramain dunia melalui organisasi internasi...Mustofa Hidayat
 
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesiaPancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesiaYabniel Lit Jingga
 
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa (p2)
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa (p2)Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa (p2)
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa (p2)ahmad sururi
 

Tendances (20)

Makalah pancasila dalam sejarah bangsa
Makalah pancasila dalam sejarah bangsaMakalah pancasila dalam sejarah bangsa
Makalah pancasila dalam sejarah bangsa
 
Sejarah lahirnya pancasila
Sejarah lahirnya pancasilaSejarah lahirnya pancasila
Sejarah lahirnya pancasila
 
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa IndonesiaPancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
 
Pancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai Dasar NegaraPancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai Dasar Negara
 
5. negara hukum dan ham
5. negara hukum dan ham5. negara hukum dan ham
5. negara hukum dan ham
 
Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negaraPancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negara
 
Pancasila dalam arus sejarah Indonesia
Pancasila dalam arus sejarah IndonesiaPancasila dalam arus sejarah Indonesia
Pancasila dalam arus sejarah Indonesia
 
1. identitas nasional
1. identitas nasional1. identitas nasional
1. identitas nasional
 
Kedudukan dan fungsi pancasila
Kedudukan dan fungsi pancasilaKedudukan dan fungsi pancasila
Kedudukan dan fungsi pancasila
 
Sejarah konstitusi indonesia
Sejarah konstitusi indonesiaSejarah konstitusi indonesia
Sejarah konstitusi indonesia
 
PPT Pendidikan Pancasila
PPT Pendidikan PancasilaPPT Pendidikan Pancasila
PPT Pendidikan Pancasila
 
Presentasi pancasila
Presentasi pancasilaPresentasi pancasila
Presentasi pancasila
 
Ppt pancasila dlm konteks ketatanegaraan
Ppt pancasila dlm konteks ketatanegaraanPpt pancasila dlm konteks ketatanegaraan
Ppt pancasila dlm konteks ketatanegaraan
 
Pancasila dalam kajian Sejarah bangsa Indonesia
Pancasila dalam kajian Sejarah bangsa IndonesiaPancasila dalam kajian Sejarah bangsa Indonesia
Pancasila dalam kajian Sejarah bangsa Indonesia
 
Bpupki presentasi2
Bpupki presentasi2Bpupki presentasi2
Bpupki presentasi2
 
( 2 ) pncasila dalam arus sejarah kelompok 3
( 2 ) pncasila dalam arus sejarah kelompok 3( 2 ) pncasila dalam arus sejarah kelompok 3
( 2 ) pncasila dalam arus sejarah kelompok 3
 
Peran indonesia dalam menciptakan peramain dunia melalui organisasi internasi...
Peran indonesia dalam menciptakan peramain dunia melalui organisasi internasi...Peran indonesia dalam menciptakan peramain dunia melalui organisasi internasi...
Peran indonesia dalam menciptakan peramain dunia melalui organisasi internasi...
 
Pancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila Sebagai Dasar Negara Pancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila Sebagai Dasar Negara
 
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesiaPancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
 
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa (p2)
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa (p2)Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa (p2)
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa (p2)
 

En vedette

Membuat em4 dan aplikasinya
Membuat em4 dan aplikasinyaMembuat em4 dan aplikasinya
Membuat em4 dan aplikasinyaIlan Surf ﺕ
 
Sejarah perumusan pancasila dan makna yang terkandung di dalamnya dan titik k...
Sejarah perumusan pancasila dan makna yang terkandung di dalamnya dan titik k...Sejarah perumusan pancasila dan makna yang terkandung di dalamnya dan titik k...
Sejarah perumusan pancasila dan makna yang terkandung di dalamnya dan titik k...Yasirecin Yasir
 
Sejarah Lahirnya Pancasila dan Makna Pancasila sebagai Dasar Negara
Sejarah Lahirnya Pancasila dan Makna Pancasila sebagai Dasar Negara Sejarah Lahirnya Pancasila dan Makna Pancasila sebagai Dasar Negara
Sejarah Lahirnya Pancasila dan Makna Pancasila sebagai Dasar Negara rcvaganza
 
Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara
Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar NegaraSejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara
Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar NegaraDwi Ayu
 
Asal mula nama indonesia
Asal mula nama indonesiaAsal mula nama indonesia
Asal mula nama indonesiaYusuf Irkham
 
Dasar negara dan konstitusi
Dasar negara dan konstitusiDasar negara dan konstitusi
Dasar negara dan konstitusiarsetyambar
 
Sejarah Proses Perumusan Pancasila
Sejarah Proses Perumusan PancasilaSejarah Proses Perumusan Pancasila
Sejarah Proses Perumusan Pancasilaveronicalenore14
 
Pancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbukaPancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbukaArif Muzazinn
 
Sikap positif terhadap pancasila sebagai ideologi terbuka
Sikap positif terhadap pancasila sebagai ideologi terbukaSikap positif terhadap pancasila sebagai ideologi terbuka
Sikap positif terhadap pancasila sebagai ideologi terbukaHendra Juliar Salam
 
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara ri
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara riProses perumusan pancasila sebagai dasar negara ri
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara ri泥棒 すべて泥棒
 
Sejarah Perjuangan Bangsaa Indonesia
Sejarah Perjuangan Bangsaa IndonesiaSejarah Perjuangan Bangsaa Indonesia
Sejarah Perjuangan Bangsaa IndonesiaDwi Okta Rianna
 
Filsafat fkm-2-sejarah-filsafat (1)
Filsafat fkm-2-sejarah-filsafat (1)Filsafat fkm-2-sejarah-filsafat (1)
Filsafat fkm-2-sejarah-filsafat (1)Mu'amar ad darory
 
Peta konsep
Peta konsepPeta konsep
Peta konsepvolume03
 
Pancasila dalam Konteks Sejarah Perjuangan
Pancasila dalam Konteks Sejarah PerjuanganPancasila dalam Konteks Sejarah Perjuangan
Pancasila dalam Konteks Sejarah PerjuanganDwi Lestariningsih
 
Pancasila sebagai ideologi negara dan dasar negara
Pancasila sebagai ideologi negara dan dasar negaraPancasila sebagai ideologi negara dan dasar negara
Pancasila sebagai ideologi negara dan dasar negarakrista2014
 
Buku Bahasa inggriss semester 2 Kelas X Kurikulum 2013
Buku Bahasa inggriss semester 2 Kelas X Kurikulum 2013Buku Bahasa inggriss semester 2 Kelas X Kurikulum 2013
Buku Bahasa inggriss semester 2 Kelas X Kurikulum 2013MNAdam_
 
KEPEMIMPINAN EFEKTIF, KEPEMIMPINAN YANG MAMPU MENGAMBIL KEPUTUSAN YANG TEPAT
KEPEMIMPINAN EFEKTIF, KEPEMIMPINAN YANG MAMPU MENGAMBIL KEPUTUSAN YANG TEPATKEPEMIMPINAN EFEKTIF, KEPEMIMPINAN YANG MAMPU MENGAMBIL KEPUTUSAN YANG TEPAT
KEPEMIMPINAN EFEKTIF, KEPEMIMPINAN YANG MAMPU MENGAMBIL KEPUTUSAN YANG TEPATZulkarnain Burhanto
 

En vedette (20)

PANCASILA
PANCASILAPANCASILA
PANCASILA
 
UAS FILSAFAT 2015
UAS FILSAFAT 2015UAS FILSAFAT 2015
UAS FILSAFAT 2015
 
Membuat em4 dan aplikasinya
Membuat em4 dan aplikasinyaMembuat em4 dan aplikasinya
Membuat em4 dan aplikasinya
 
Sejarah perumusan pancasila dan makna yang terkandung di dalamnya dan titik k...
Sejarah perumusan pancasila dan makna yang terkandung di dalamnya dan titik k...Sejarah perumusan pancasila dan makna yang terkandung di dalamnya dan titik k...
Sejarah perumusan pancasila dan makna yang terkandung di dalamnya dan titik k...
 
Sejarah Lahirnya Pancasila dan Makna Pancasila sebagai Dasar Negara
Sejarah Lahirnya Pancasila dan Makna Pancasila sebagai Dasar Negara Sejarah Lahirnya Pancasila dan Makna Pancasila sebagai Dasar Negara
Sejarah Lahirnya Pancasila dan Makna Pancasila sebagai Dasar Negara
 
Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara
Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar NegaraSejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara
Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara
 
Asal mula nama indonesia
Asal mula nama indonesiaAsal mula nama indonesia
Asal mula nama indonesia
 
Dasar negara dan konstitusi
Dasar negara dan konstitusiDasar negara dan konstitusi
Dasar negara dan konstitusi
 
Sejarah Proses Perumusan Pancasila
Sejarah Proses Perumusan PancasilaSejarah Proses Perumusan Pancasila
Sejarah Proses Perumusan Pancasila
 
Pancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbukaPancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbuka
 
Sikap positif terhadap pancasila sebagai ideologi terbuka
Sikap positif terhadap pancasila sebagai ideologi terbukaSikap positif terhadap pancasila sebagai ideologi terbuka
Sikap positif terhadap pancasila sebagai ideologi terbuka
 
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara ri
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara riProses perumusan pancasila sebagai dasar negara ri
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara ri
 
Peta konsep
Peta konsepPeta konsep
Peta konsep
 
Sejarah Perjuangan Bangsaa Indonesia
Sejarah Perjuangan Bangsaa IndonesiaSejarah Perjuangan Bangsaa Indonesia
Sejarah Perjuangan Bangsaa Indonesia
 
Filsafat fkm-2-sejarah-filsafat (1)
Filsafat fkm-2-sejarah-filsafat (1)Filsafat fkm-2-sejarah-filsafat (1)
Filsafat fkm-2-sejarah-filsafat (1)
 
Peta konsep
Peta konsepPeta konsep
Peta konsep
 
Pancasila dalam Konteks Sejarah Perjuangan
Pancasila dalam Konteks Sejarah PerjuanganPancasila dalam Konteks Sejarah Perjuangan
Pancasila dalam Konteks Sejarah Perjuangan
 
Pancasila sebagai ideologi negara dan dasar negara
Pancasila sebagai ideologi negara dan dasar negaraPancasila sebagai ideologi negara dan dasar negara
Pancasila sebagai ideologi negara dan dasar negara
 
Buku Bahasa inggriss semester 2 Kelas X Kurikulum 2013
Buku Bahasa inggriss semester 2 Kelas X Kurikulum 2013Buku Bahasa inggriss semester 2 Kelas X Kurikulum 2013
Buku Bahasa inggriss semester 2 Kelas X Kurikulum 2013
 
KEPEMIMPINAN EFEKTIF, KEPEMIMPINAN YANG MAMPU MENGAMBIL KEPUTUSAN YANG TEPAT
KEPEMIMPINAN EFEKTIF, KEPEMIMPINAN YANG MAMPU MENGAMBIL KEPUTUSAN YANG TEPATKEPEMIMPINAN EFEKTIF, KEPEMIMPINAN YANG MAMPU MENGAMBIL KEPUTUSAN YANG TEPAT
KEPEMIMPINAN EFEKTIF, KEPEMIMPINAN YANG MAMPU MENGAMBIL KEPUTUSAN YANG TEPAT
 

Similaire à Sejarah Lahirnya Pancasila

Sejarah laahirnya ps
Sejarah laahirnya psSejarah laahirnya ps
Sejarah laahirnya psari saputra
 
Tugas pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
Tugas pendidikan pancasila dan kewarganegaraanTugas pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
Tugas pendidikan pancasila dan kewarganegaraansiti sangidah
 
Makalahpancasila 130831072946-phpapp02
Makalahpancasila 130831072946-phpapp02Makalahpancasila 130831072946-phpapp02
Makalahpancasila 130831072946-phpapp02Muflii Hana
 
Pancasila
PancasilaPancasila
Pancasilafebhy30
 
MAKALAH_PANCASILA_PANCASILA_SEBAGAI_DASA.pdf
MAKALAH_PANCASILA_PANCASILA_SEBAGAI_DASA.pdfMAKALAH_PANCASILA_PANCASILA_SEBAGAI_DASA.pdf
MAKALAH_PANCASILA_PANCASILA_SEBAGAI_DASA.pdfFaisalDaud7
 
Ideologi dan dasar negara kita adalah pancasila
Ideologi dan dasar negara kita adalah pancasilaIdeologi dan dasar negara kita adalah pancasila
Ideologi dan dasar negara kita adalah pancasilaFitra Sani
 
PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA
PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIAPANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA
PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIAtugas_tripuspitaps
 
Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negaraPancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negaraRestu Waras Toto
 
SEJARAH LAHIRNNYA PACASILA
SEJARAH LAHIRNNYA PACASILASEJARAH LAHIRNNYA PACASILA
SEJARAH LAHIRNNYA PACASILAnadiraslmh_
 
Power point PPKn XI menggali gagasan pendiri bangsa 2023.pptx
Power point PPKn XI menggali gagasan pendiri bangsa 2023.pptxPower point PPKn XI menggali gagasan pendiri bangsa 2023.pptx
Power point PPKn XI menggali gagasan pendiri bangsa 2023.pptxMuhamadSidik24
 
Makalah pancasila sebagai dasar negara republik indonesia
Makalah pancasila sebagai dasar negara republik indonesiaMakalah pancasila sebagai dasar negara republik indonesia
Makalah pancasila sebagai dasar negara republik indonesiamunziraja
 
Makalah pancasila sebagai dasar negara republik indonesia
Makalah pancasila sebagai dasar negara republik indonesiaMakalah pancasila sebagai dasar negara republik indonesia
Makalah pancasila sebagai dasar negara republik indonesiamunziraja
 
BAB 1 menggali ide gagasan pendiri bangsa.pptx
BAB 1 menggali ide gagasan pendiri bangsa.pptxBAB 1 menggali ide gagasan pendiri bangsa.pptx
BAB 1 menggali ide gagasan pendiri bangsa.pptxChiiaaPunyaCerita
 
Makalah Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
Makalah Pancasila sebagai Dasar Negara Republik IndonesiaMakalah Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
Makalah Pancasila sebagai Dasar Negara Republik IndonesiaBima Ridwan
 

Similaire à Sejarah Lahirnya Pancasila (20)

Sejarah laahirnya ps
Sejarah laahirnya psSejarah laahirnya ps
Sejarah laahirnya ps
 
Pengertian pancasila
Pengertian pancasilaPengertian pancasila
Pengertian pancasila
 
Isi Makalah
Isi MakalahIsi Makalah
Isi Makalah
 
Tugas pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
Tugas pendidikan pancasila dan kewarganegaraanTugas pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
Tugas pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
 
Makalahpancasila 130831072946-phpapp02
Makalahpancasila 130831072946-phpapp02Makalahpancasila 130831072946-phpapp02
Makalahpancasila 130831072946-phpapp02
 
Tugas imam izwa khudorii
Tugas imam izwa khudoriiTugas imam izwa khudorii
Tugas imam izwa khudorii
 
Pancasila
PancasilaPancasila
Pancasila
 
Makalah pancasila
Makalah pancasilaMakalah pancasila
Makalah pancasila
 
MAKALAH_PANCASILA_PANCASILA_SEBAGAI_DASA.pdf
MAKALAH_PANCASILA_PANCASILA_SEBAGAI_DASA.pdfMAKALAH_PANCASILA_PANCASILA_SEBAGAI_DASA.pdf
MAKALAH_PANCASILA_PANCASILA_SEBAGAI_DASA.pdf
 
Ideologi dan dasar negara kita adalah pancasila
Ideologi dan dasar negara kita adalah pancasilaIdeologi dan dasar negara kita adalah pancasila
Ideologi dan dasar negara kita adalah pancasila
 
PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA
PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIAPANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA
PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA
 
Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negaraPancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negara
 
SEJARAH LAHIRNNYA PACASILA
SEJARAH LAHIRNNYA PACASILASEJARAH LAHIRNNYA PACASILA
SEJARAH LAHIRNNYA PACASILA
 
KELOMPOK 1_MATERI 2.pptx
KELOMPOK 1_MATERI 2.pptxKELOMPOK 1_MATERI 2.pptx
KELOMPOK 1_MATERI 2.pptx
 
Power point PPKn XI menggali gagasan pendiri bangsa 2023.pptx
Power point PPKn XI menggali gagasan pendiri bangsa 2023.pptxPower point PPKn XI menggali gagasan pendiri bangsa 2023.pptx
Power point PPKn XI menggali gagasan pendiri bangsa 2023.pptx
 
Makalah pancasila sebagai dasar negara republik indonesia
Makalah pancasila sebagai dasar negara republik indonesiaMakalah pancasila sebagai dasar negara republik indonesia
Makalah pancasila sebagai dasar negara republik indonesia
 
Makalah pancasila sebagai dasar negara republik indonesia
Makalah pancasila sebagai dasar negara republik indonesiaMakalah pancasila sebagai dasar negara republik indonesia
Makalah pancasila sebagai dasar negara republik indonesia
 
BAB 1 menggali ide gagasan pendiri bangsa.pptx
BAB 1 menggali ide gagasan pendiri bangsa.pptxBAB 1 menggali ide gagasan pendiri bangsa.pptx
BAB 1 menggali ide gagasan pendiri bangsa.pptx
 
Pancasila
PancasilaPancasila
Pancasila
 
Makalah Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
Makalah Pancasila sebagai Dasar Negara Republik IndonesiaMakalah Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
Makalah Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
 

Plus de Dwi Ayu

Hubungan manusia dengan alam sekitar
Hubungan manusia dengan alam sekitarHubungan manusia dengan alam sekitar
Hubungan manusia dengan alam sekitarDwi Ayu
 
Bisnis dan ekonomi global
Bisnis dan ekonomi globalBisnis dan ekonomi global
Bisnis dan ekonomi globalDwi Ayu
 
Sosiologi by dwi ayu
Sosiologi by dwi ayuSosiologi by dwi ayu
Sosiologi by dwi ayuDwi Ayu
 
Administrasi kebijakan kesehatan by dwi ayu
Administrasi kebijakan kesehatan by dwi ayuAdministrasi kebijakan kesehatan by dwi ayu
Administrasi kebijakan kesehatan by dwi ayuDwi Ayu
 
Kanker Serviks
Kanker ServiksKanker Serviks
Kanker ServiksDwi Ayu
 
1 biomekanika bagian 2
1 biomekanika bagian 21 biomekanika bagian 2
1 biomekanika bagian 2Dwi Ayu
 
Burung Garuda Sebagai Lambang Negara
Burung Garuda Sebagai Lambang NegaraBurung Garuda Sebagai Lambang Negara
Burung Garuda Sebagai Lambang NegaraDwi Ayu
 

Plus de Dwi Ayu (7)

Hubungan manusia dengan alam sekitar
Hubungan manusia dengan alam sekitarHubungan manusia dengan alam sekitar
Hubungan manusia dengan alam sekitar
 
Bisnis dan ekonomi global
Bisnis dan ekonomi globalBisnis dan ekonomi global
Bisnis dan ekonomi global
 
Sosiologi by dwi ayu
Sosiologi by dwi ayuSosiologi by dwi ayu
Sosiologi by dwi ayu
 
Administrasi kebijakan kesehatan by dwi ayu
Administrasi kebijakan kesehatan by dwi ayuAdministrasi kebijakan kesehatan by dwi ayu
Administrasi kebijakan kesehatan by dwi ayu
 
Kanker Serviks
Kanker ServiksKanker Serviks
Kanker Serviks
 
1 biomekanika bagian 2
1 biomekanika bagian 21 biomekanika bagian 2
1 biomekanika bagian 2
 
Burung Garuda Sebagai Lambang Negara
Burung Garuda Sebagai Lambang NegaraBurung Garuda Sebagai Lambang Negara
Burung Garuda Sebagai Lambang Negara
 

Dernier

UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 

Dernier (20)

UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 

Sejarah Lahirnya Pancasila

  • 1. SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA Istilah “ Pancasila” pertama kali dapat ditemukan dalam buku “ Sutasoma” karya Mpu Tantular yang ditulis pada zaman Majapahit (abad ke 14). Dalam buku itu istilah Pancasila diartikan sebagai perintah kesusilaan yang jumlahnya lima (Pancasila karma) dan berisi lima larangan untuk : 1. Melakukan kekerasan 2. Mencuri 3. Berjiwa dengki 4. Berbohong 5. Mabuk akibat minuman keras Awal Berdirinya Pancasila. Pancasila sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan negara Indonesia, tidak semata-mata terbentuk begitu saja dengan hanya diciptakan oleh seseorang seperti yang terjadi pada ideologi- ideologi lain di dunia. Akan tetapi terbentuknya Pancasila mengalami proses yang sangat panjang dalam sejarah bangsa Indonesia. Sejak 400 tahun yang lalu pada masa kejayaan kutai dimana pada masa ini masayarakat kutai yang membuka zaman sejarah indonesia pertama kali, sudah terlihat menampilkan nilai-nilai sosial politik, dan ketuhanan dalam bentuk kerajaan. Secara kausalitas Pancasila sebelum disyahkan menjadi dasar filsafat negara nilai-nilainya telah ada dan berasal dari bangsa Indonesia itu sendiri, seperti adat- istiadat, kebudayaan, dan nilai- nilai religius. Kemudian para pendiri negara mengangkat nilai-nilai tersebut kemudian dirumuskan secara musyawarah mufakat berdasarkan moral-moral yang luhur diantaranya dalam sidang BPUPKI yang pertama, sidang panitia sembilan yang kemudian melahirkan piagam jakarta yang memuat Pancasila yang pertama kali, kemudian dibahas lagi dalam sidang BPUPKI yang kedua. Setelah kemerdekaan Indonesia sebelum sidang PPKI Pancasila sebagai calon dasar Dwi Ayuningtiyas Page 1
  • 2. filsafat negara dibahas serta disempurnakan lagi dan akhirnya pada tanggal 18 Agustus 1945 disyahkan oleh PPKI sebagai dasar filsafat Negara Republik Indonesia (Kaelan, 2008:103). Pengetahuan yang lengkap tentang proses terjadinya Pancasila berdasarkan pada proses kausalitas, secara kausalitas asal mula pancasila dibedakan menjadi dua macam yaitu : asal mula langsung dan asal mula tidak langsung. 1. Asal Mula Langsung Pengertian asal mula secara ilmiah filsafati di bedakan atas empat macam yaitu : a) Asal mula bahan (kusa materialis) Bangsa Indonesia adalah asal dari nilai-nilai Pancasila itu sendiri, sehingga pada hakikatnya nilai Pancasila merupakan unsur-unsur yang digali dari bangsa Indonesia yang bermula dari adat- istiadat kebudayaan serta nilai religius. Bisa disimpulkan bahwa asal bahan Pancasila adalah pada bangsa Indonesia yang terdapat dalam kepribadian dan pandangan hidup bangsa Indonesia. b) Asal mula bentuk ( kausa formalis) Asal mula bentuk atau bagai mana betuk Pancasila itu sebagaimana termuat dalam pembukaan Undang Undang Dasar 1945. Dengan demikian maka asal mula bentuk Pancasila adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta serta anggota BPUPKI lainya yang merumuskan dan membahas Pancasila. c) Asal mula karya (kausa effisien) Asal mula yang menjadikan atau mengesahkan Pancasila dari calon yang akan menjadi dasar negara yang sah. Yaitu PPKI sebagai pembentuk negara dan telah mengesahkan Pancasila sebagai landasan dasar negara. d) Asal mula tujuan ( Kausa finalis) Pancasila dirumuskan dan di bahas oleh para pendiri negar bertujuan untuk dijaikan sebagai landasan dasar negara. Oleh karena itu Asal mula tujuan tersebuat adalah anggota BPUPKI beserta panitia sembilan. Dwi Ayuningtiyas Page 2
  • 3. Sejarah Singkat Terbentuknya Pancasila Sebelum tanggal 17 Agustus bangsa Indonesia belum merdeka. Bangsa Indonesia dijajah oleh bangsa lain. Banyak bangsa-bangsa lain yang menjajah atau berkuasa di Indonesia, misalnya bangsa Belanda, Portugis, Inggris, dan Jepang. Paling lama menjajah adalah bangsa Belanda. Padahal sebelum kedatangan penjajah bangsa asing tersebut, di wilayah negara RI terdapat kerajaan-kerajaan besar yang merdeka, misalnya Sriwijaya, Majapahit, Demak, Mataram, Ternate, dan Tidore. Terhadap penjajahan tersebut, bangsa Indonesia selalu melakukan perlawanan dalam bentuk perjuangan bersenjata maupun politik. Perjuangan bersenjata bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah, dalam hal ini Belanda, sampai dengan tahun 1908 boleh dikatakan selalu mengalami kegagalan. Penjajahan Belanda berakhir pada tahun 1942, tepatnya tanggal 8 Maret. Sejak saat itu Indonesia diduduki oleh bala tentara Jepang. Namun Jepang tidak terlalu lama menduduki Indonesia. Mulai tahun 1944, tentara Jepang mulai kalah dalam melawan tentara Sekutu. Untuk menarik simpati bangsa Indonesia agar bersedia membantu Jepang dalam melawan tentara Sekutu, Jepang memberikan janji kemerdekaan di kelak kemudian hari. Janji ini diucapkan oleh Perdana Menteri Kaiso pada tanggal 7 September 1944. Oleh karena terus menerus terdesak, maka pada tanggal 29 April 1945 Jepang memberikan janji kemerdekaan yang kedua kepada bangsa Indonesia, yaitu janji kemerdekaan tanpa syarat yang dituangkan dalam Maklumat Gunseikan (Pembesar Tertinggi Sipil dari Pemerintah Militer Jepang di Jawa dan Madura) Dalam maklumat itu sekaligus dimuat dasar pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Tugas badan ini adalah menyelidiki dan mengumpulkan usul-usul untuk selanjutnya dikemukakan kepada pemerintah Jepang untuk dapat dipertimbangkan bagi kemerdekaan Indonesia. Keanggotaan badan ini dilantik pada tanggal 28 Mei 1945, dan mengadakan sidang pertama pada tanggal 29 Mei 1945 – 1 Juni 1945. Dalam sidang pertama ini yang dibicarakan khusus mengenai calon dasar negara untuk Indonesia merdeka nanti. Pada sidang pertama itu, banyak anggota yang berbicara, dua di antaranya adalah Muhammad Yamin dan Bung Karno, yang masing-masing mengusulkan calon dasar negara untuk Indonesia merdeka. Dwi Ayuningtiyas Page 3
  • 4. Muhammad Yamin mengajukan usul mengenai dasar negara secara lisan yang terdiri atas lima hal, yaitu: 1. Peri Kebangsaan 2. Peri Kemanusiaan 3. Peri Ketuhanan 4. Peri Kerakyatan 5. Kesejahteraan Rakyat Selain itu Muhammad Yamin juga mengajukan usul secara tertulis yang juga terdiri atas lima hal, yaitu: 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Persatuan Indonesia 3. Rasa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab 4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan 5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia Usulan ini diajukan pada tanggal 29 Mei 1945. Prof.Dr. Supomo pada tanggal 31 Mei 1945 terdapat pokok-pokok pikiran yang tidak banyak berbeda seperti berikut : a. Negara Indonesia Merdeka hendaknya merupakan negara nasional yang bersatu dalam arti totaliter atau integralistik. b. Setiap warganya dianjurkan agar takluk kepada tuhan, tetapi urusan agama hendaknya terpisah dari urusan negara dan diserahkan kepada golongan-golongan agama yang bersangkutan. c. Dalam susunan pemerintahan negara harus dibentuk suatu Badan Permusyawaratan, agar pemimpin negara dapat bersatu jiwa dengan wakil-wakil rakyat secara terus-menerus. d. Sistem ekonomi Indonesia hendaknya diatur berdasarkan asas kekeluargaan, system tolong- menolong dan system kooperasi. e. Negara Indonesia yang berdasar atas semangat kebudayaan Indonesia yang asli, dengan sendirinya akan bersifat negara Asia Timur Raya. Dwi Ayuningtiyas Page 4
  • 5. Prof. Supomo dengan tegas menolak aliran individualisme dan liberalisme maupun teori kelas ajaran Marx, dan Lenin, sebagai dasar Indonesia Merdeka, dan menandaskan bahwa politik pembangunan negara harus disesuaikan dengan susunan masyarakat Indonesia. Maka negara kita harus berdasar atas aliran pikiran (staaside) negara yang integralistik, negara yang bersatu dengan seluruh rakyatnya, yang mengatasi seluruh golongan-golongannya dalam lapangan apapun. Dalam pengertian ini menurut teori ini yang sesuai dengan semangat Indonesia yang asli, negara tidak lain ialah seluruh rakyat Indonesia sebgai persatuan yang teratur dan tersusun. Kemudian pada tanggal 1 Juni 1945, Bung Karno mengajukan usul mengenai calon dasar negara yang terdiri atas lima hal, yaitu: 1. Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia) 2. Internasionalisme (Perikemanusiaan) 3. Mufakat atau Demokrasi 4. Kesejahteraan Sosial 5. Ketuhanan yang Berkebudayaan Kelima hal ini oleh Bung Karno diberi nama Pancasila. Lebih lanjut Bung Karno mengemukakan bahwa kelima sila tersebut dapat diperas menjadi Trisila, yaitu: 1. Sosio nasionalisme 2. Sosio demokrasi 3. Ketuhanan Berikutnya tiga hal ini menurutnya juga dapat diperas menjadi Ekasila yaitu Gotong Royong. Istilah “sila” itu sendiri dapat diartikan sebagai aturan yang melatarbelakangi perilaku seseorang atau bangsa;kelakuan atau perbuatan yang menurut adab (sopan santun); dasar adab, akhlak, dan moral. Pancasila sebagai dasar negara pertama kali diusulkan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 dihadapan sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Menurut beliau, istilah Pancasila tersebut diperoleh dari para sahabatnya yang merupakan ahli bahasa. Dwi Ayuningtiyas Page 5
  • 6. Rumusan Pancasila yang dikemukakan tersebut berdiri atas : Kebangsaan Indonesia Internasional atau kemanusiaan Mufakat atau demokrasi Kesejahteraan sosial Ketuhanan yang berkemanusiaan Selesai sidang pertama, pada tanggal 1 Juni 1945 para anggota BPUPKI sepakat untuk membentuk sebuah panitia kecil yang tugasnya adalah menampung usul-usul yang masuk dan memeriksanya serta melaporkan kepada sidang pleno BPUPKI. Tiap-tiap anggota diberi kesempatan mengajukan usul secara tertulis paling lambat sampai dengan tanggal 20 Juni 1945. Adapun anggota panitia kecil ini terdiri atas delapan orang, yaitu: 1. Ir. Soekarno 2. Ki Bagus Hadikusumo 3. K.H. Wachid Hasjim 4. Mr. Muh. Yamin 5. M. Sutardjo Kartohadikusumo 6. Mr. A.A. Maramis 7. R. Otto Iskandar Dinata 8. Drs. Muh. Hatta Dwi Ayuningtiyas Page 6
  • 7. Pada tanggal 22 Juni 1945 diadakan rapat gabungan antara Panitia Kecil, dengan para anggota BPUPKI yang berdomisili di Jakarta. Hasil yang dicapai antara lain disetujuinya dibentuknya sebuah Panitia Kecil Penyelidik Usul-Usul/Perumus Dasar Negara, yang terdiri atas sembilan orang, yaitu: 1. Ir. Soekarno 2. Drs. Muh. Hatta 3. Mr. A.A. Maramis 4. K.H. Wachid Hasyim 5. Abdul Kahar Muzakkir 6. Abikusno Tjokrosujoso 7. H. Agus Salim 8. Mr. Ahmad Subardjo 9. Mr. Muh. Yamin Tokoh-tokoh BPUPKI yang diberi nama Panitia Sembilan mengadakan pertemuan untuk membahas pidato serta usulan-usulan mengenai dasar negara yang telah dikemukakan dalam sidang- sidang BPUPKI. Panitia Kecil yang beranggotakan sembilan orang ini pada tanggal itu juga melanjutkan sidang dan berhasil merumuskan calon Mukadimah Hukum Dasar, yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan “Piagam Jakarta”. Dalam pembahasan tersebut didalamnya terdapat rumusan dan sistematika Pancasila sebagai berikut : 1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya 2. Kemanusiaan yang adil dan beradap 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Dwi Ayuningtiyas Page 7
  • 8. MAKNA LAMBANG BURUNG GARUDA PANCASILA Burung garuda merupakan mitos dalam mitologi Hindu dan Budha. Garuda dalam mitos tersebut digambarkan sebagai makhluk separuh burung (sayap, paruh, cakar) dan separuh manusia (tangan dan kaki). Lambang garuda diambil dari penggambaran kendaraan Batara Wisnu yakni garudeya. Garudeya itu sendiri dapat kita temui pada salah satu pahatan di Candi Kidal yang terletak di Kabupaten Malang tepatnya di Desa Rejokidal, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Garuda sebagai lambang negara menggambarkan kekuatan dan kekuasaan, warna emas melambangkan kejayaan. Karena peran garuda dalam cerita pewayangan Mahabharata dan Ramayana, maka Posisi kepala garuda menoleh ke kanan. Jumlah bulu melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia (17 Agustus 1945), antara lain: Jumlah bulu pada masing-masing sayap berjumlah 17 Jumlah bulu pada ekor berjumlah 8 Jumlah bulu di bawah perisai/pangkal ekor berjumlah 19 Jumlah bulu di leher berjumlah 45. Perisai Perisai merupakan lambang pertahanan negara Indonesia, gambar perisai tersebut dibagi menjadi lima bagian, bagian latar belakang dibagi menjadi empat dengan warna merah putih yang melambangkan warna bendera nasional Indonesia (merah berarti berani dan putih berarti suci), dan sebuah perisai kecil miniatur dari perisai yang besar berwarna hitam berada tepat di tengah- tengah. Garis lurus horizontal yang membagi perisai tersebut menggambarkan garis khatulistiwa yang tepat melintasi Indonesia di tengah-tengah. Setiap gambar yang terdapat pada perisai tersebut berhubungan dengan simbol-simbol dari sila Pancasila, yaitu. Bintang Lima Sila ke-1: Ketuhanan Yang Maha Esa. Perisai hitam dengan sebuah bintang emas berkepala lima menggambarkan lima agama di Indonesia, yaitu Islam, Kristen Katholik, Kristen Protestan, Hindu dan Buddha. Rantai Emas Sila ke-2: Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab. Rantai yang tersusun atas gelang-gelang kecil ini menandakan hubungan manusia antara satu dengan yang lain yang saling berhubungan. Pohon Beringin Sila ke-3: Persatuan Indonesia. Pohon beringin adalah sebuah pohon yang memiliki banyak akar yang menggelantung dari ranting-rantingnya. Hal ini menggambarkan Indonesia sebagai negara kesatuan yang memiliki berbagai budaya yang berbeda-beda. Kepala Banteng Sila ke-4: Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan / Perwakilan. Banteng adalah binatang sosial, sama halnya dengan manusia. Cetusan Presiden Soekarno dimana pengambilan keputusan yang dilakukan bersama (musyawarah), gotong-royong, dan kekeluargaan merupakan nilai-nilai khas bangsa Indonesia. Padi dan Kapas Dwi Ayuningtiyas Page 8
  • 9. Sila ke-5: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Padi dan kapas yang menggambarkan sandang dan pangan merupakan kebutuhan pokok setiap masyarakat Indonesia tanpa melihat status maupun kedudukannya. Hal ini menggambarkan persamaan sosial dimana tidak adanya kesenjangan sosial antara yang satu dengan yang lainnya, namun hal ini bukan berarti bahwa negara Indonesia menggunakan ideologi komunisme. Pita Pita yang dicengkeram oleh burung garuda bertuliskan semboyan negara Indonesia, yaitu “Bhinneka Tunggal Ika” yang berarti “Walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu” yang menggambarkan keadaan bangsa Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam suku, budaya, adat- istiadat dan kepercayaan, namun tetap satu bangsa, bahasa, dan tanah air. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN NEGARA INDONESIA Pengertian Ideologi Secara Etimologis, ideologi berasal dari bahasa Yunani yaitu eidos dan logos. Eidos berarti gagasan dan logos berarti berbicara (ilmu). Makna secara etimologis ideologi adalah berbicara tentang gagasan/ilmu yang mempelajari tentang gagasan. Gagasan yang dimaksud adalah gagasan yang murni ada dan menjadi landasan atau pedoman dalam kehidupan masyarakat yang ada atau berdomisili dalam wilayah negara dimana mereka berada. Definisi Ideologi Dalam beberapa kamus atau referensi, dapat terlihat bahwa definisi ideologi ada beberapa macam. Keanekaragaman definisi ini sangat di pengaruhi oleh latar belakang keahlian dan fungsi lembaga yang memberi definisi tersebut. Keanekaragaman yang dimaksud antara lain terlihat pada definisi berikut : a. Definisi Ideologi menurut BP-7 Pusat (kini telah dilikuidasi). Ideologi adalah ajaran, doktrin, teori yang diyakini kebenarannya yang disusun secara sistematis dan diberi petunjuk pelaksanaan dalam menanggapidan menyeleseikan masalah yang dihadapi oleh masyarakat, berbangsa dan bernegara. b. Definisi yang dikemukakan oleh Prof. Dr. Maswadi Rauf, ahli Politik Universitas Indonesia. Ideologi adalah rangkaian (kumpulan) nilai yang disepakati bersama untuk menjadi landasan atau pedoman dalam mencapai tujuan atau kesejahteraan bersama. Dwi Ayuningtiyas Page 9
  • 10. Ada banyak pengertian ideologi. Soesanto Darmo Soegondo (1983:42) mengumpulkan beberapa pengertian ideologi sebagai berikut: 1. Webster Dictionary: “A system of ideas concerning phenomena, especially those of social life; the manner of thinking characteristic of a class or an individual.” 2. Henry D. Aiken (The Age of Ideology): “Ideology means ideal or abstract speculation and visionary theorizing.” 3. William James (Varieties of Religious Experience): “Ideology is a man‟s total view or thought about life.” 4. W. White (Political Dictionary): “The sum of political ideas or doctrines of distinguishable class or group of people.” 5. Harold H. Titus (The Living Issues of Philosophy): “A term use for any group of ideas concerning various political and economical issues and social philosophies; often applied to a systematic scheme of ideas held by groups or classes. The term „ism‟ sometimes use for these systems of thought.” Sedangkan Kirdi Dipoyudo (1979:9) cenderung memandang ideologi sebagai “… kesatuan gagasan-gagasan dasar yang sistematis dan menyeluruh tentang manusia dan kehidupannya, baik individual maupun sosial, termasuk kehidupan negara.” Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa Pancasila sebagai ideologi bangsa adalah Pancasila sebagai cita-cita negara atau cita-cita yang menjadi basis bagi suatu teori atau sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa Indonesia, serta menjadi tujuan hidup berbangsa dan bernegara Indonesia. Berdasarkan Tap. MPR No. XVIII/MPR/1998 tentang Pencabutan Ketetapan MPR tentang P4, ditegaskan bahwa Pancasila adalah dasar NKRI yang harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dwi Ayuningtiyas Page 10