SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  6
Télécharger pour lire hors ligne
PENGEMBANGAN INDUSTRI PADAT IPTEK
DI INDONESIA

Oleh :
Prof. DR. Ir. Semaun Samadikun

DALAM
SEMINAR NASIONAL
TEKNOLOGI INDUSTRI III – ITS 1987
26 S/D 28 FEBRUARI 1987
TEMA
STRATEGI PENGEMBANGAN IPTEK DALAM RANGKA
MENUNJANG PERCEPATAN INDUSTRIALISASI
DI
KAMPUS ITS KEPUTIH, SUKOLILO
SURABAYA

-1-
Pengantar
1. Pengembangan industri suatu negara harus dapat memanfaatkan keuntungan komparatif
yang dipunyai oleh negara tersebut. Biasanya pemilihan keunggulan komparatif yang akan
dipakai untuk perumusan kebijakan pengembangan industri adalah tidak mudah, karena
dipengaruhi oleh perkembangan teknologi, keadaan pasar dan ekonomi dunia. Keuntungan
komparatif ini biasanya dikaitkan dengan peningkatan daya saing yang mungkin dapat
diperoleh dipasaran dalam atau luar negeri.
2. Indonesia yang sedang membangun industrinya juga berusaha untuk memanfaatkan
keuntungan komparatif yang dipunyainya, yang berbentuk kekayaan alam yang melimpah
dan penduduknya yang banyak. Dengan perkembangan ekonomi akhir-akhir ini mulai tampak
bahwa keuntungan komparatif yang didasarkan atas tersedianya tenaga kerja yang melimpah
tidak dapat lagi diterapkan disemua bidang kegiatan yang secara tradisional mengandalkan
kepada keuntungan tersebut. Otomatisasi mulai dapat bersaing dibanding dengan pengerjaan
secara manual dari sudut mutu, harga dan waktu. Di Indonesia saat ini, industri yang masih
menggunakan banyak tenaga kerja secara terpusat, ialah beberapa industri perakitan dan
manufacturing, industri pakaian jadi dan industri rokok kretek, adalah penduduk yang banyak
ini mungkin masih dapat dimanfaatkan untuk dan perangsangan ekonomi dalam negeri,
akan tetapi mungkin tidak dapat diandalkan untuk menghasilkan produk industri yang
diharapkan dapat bersaing dipasaran internasional. Sumber daya alam yang dipunyai Indonesia
secara melimpah, hampir semuanya juga mengalami kemerosotan harga yang tampaknya
belum akan membaik dalan waktu dekat ini.
3. Berdasarkan pembinaan pemerintah diwaktu yang lampau, maka saat ini sudah mulai tampak
pola-pola keberhasilan dalam industri Indonesia. Salah satu sektor industri yang maju ialah
industri kimia dan logam dasar yang telah dapat menyediakan bahan dasar bagi industri hilir
di Indonesia. Sektor-sektor lain yang juga telah memberikan hasil ialah industri strategis
seperti PT.. IPTN, PT. PAL, PT. INTI, sebagai pusat-pusat alih teknologi yang pada waktu
yang akan datang akan menjadi sumber teknologi bagi industri lainya. Sektor industri lain
yang juga telah memberikan hasilnya di Indonesia adalah industri perakitan dalam bidang
permesinan dan elektronika. Meskipun masih belum dapat bersaing secara ekonomis
dipasaran internasional, akan tetapi telah dapat menghasilkan produk-produk yang memenuhi
persyaratan teknis.
4. Industri bahan dasar yang telah kami sebutkan diatas, pada umumnya ialah padat modal dan
mempunyai proses produksi yang tertentu yang tidak mudah mengubahnya. Teknologi yang
dipakai industri ini cukup canggih agar dapat bersaing dalam harga dengan hasil produksi
luar negeri. Tenaga ahli diperlukan untuk operasi dan pemeliharaan, akan tetapi memang
industri-industri ini tidak dirancang untuk padat tenaga kerja. Industri strategis juga
memerlukan modal yang cukup besar dengan teknologi canggih dan memanfaatkan tenaga
kerja Indonesia dengan seoptimal mungkin dari segi jumlah dan keahlian.
5. Industri assembling sudah mempunyai sejarah yang lama di Indonesia dan telah menghasilkan
produk-produk yang dipasarkan di dalam maupun diluar negeri. Permasalahan yang dihadapi
industri perakitan permesinan dan elektronika ialah belum tercapainya skala ekonomis untuk
produk-produk yang mereka hasilkan, sehingga tidak dapat bersaing diluar negeri dan
memerlukan proteksi yang ketat untuk pasaran dalam negeri. Teknologi perakitan yang dipakai
saat ini sebagian besar masih manual dan pengembangan produk baru masih tergantung
dari industri induknya diluar negeri. Industri-industri ini didirikan biasanya dengan maksud
untuk memanfaatkan tenaga kerja yang relatif murah dan mempunyai keterampilan manual
yang memenuhi syarat. Investasi pertama industri perakitan yang menghasilkan barang-barang
konsumsi ini biasanya dirancang untuk padat karya, akan tetapi pada investasi berikutnya
meningkatkan otomatisasinya.

-2-
Industri yang padat IPTEK
6. Ada sejenis industri di Indonesia yang dapat kita kelompokkan dalam kategori industri kecil
atau menengah, malah kadang-kadang lebih bersifat sebagai industri rumah, tetapi bergerak
dalam teknologi tinggi. Sistim pengelolaannya adalah sederhana, dan didalam kegiatannya
berkaitan dengan industri hilir dan industri hulu, dan dalam banyak hal tidak berhubungan
langsung dengan konsumen akhir. Mereka biasanya bergerak dalam perencanaan produk
software atau hardware, atau dalam segmen yang sempit yang padat IPTEK dari rentetan
pengembangan suatu produk. Jumlah tenaga kerja yang dipakai tidak banyak, dan sebagian
besar adalah dengan keahlian spesialisasi yang tinggi.
7. Di dalam bidang keahlian teknik sipil, kegiatan perancangan yang dilakukan oleh perusahaanperusahaan yang khusus bergerak dalam bidang perancangan, telah menjadi bagian yang
terkait erat dengan rentetan kegiatan industri teknik sipil. Perusahaan perancangan ini
merupakan pemakai tenaga ahli lulusan perguruan tinggi yang cukup besar, dan merupakan
titik masuk teknologi baru ke dalam tubuh industri teknik sipil dan industri-industri lain yang
berkait dengannya.
Di dalam bidang permesinan telah banyak tumbuh industri karoseri, dimana bakat
perancangan para ahli yang kreatif dan inovatif dapat diwujudkan, dan dimana teknologi
maju dalam bentuk metoda, peralatan dan tenaga juga dipakai. Sayang disini kaitan dengan
para asembling profesional masih belum terjadi. Di dalam bidang industri pakaian jadi telah
timbul kegiatan industri perancang mode, dimana juga daya kreativitas dan inovasi para
perancang mode dapat disalurkan
Dalam bidang-bidang lain barangkali masih belum tumbuh kegiatan ini secara terstruktur
dan profesional.
8. Dalam perkembangan industri di banyak negara, kegiatan industri bentuk ketiga yang padat
IPTEK dan memanfaatkan daya kreatif dan inovatif para pelakunya, telah ada dan lebih
terstruktur disamping dua bentuk lainnya, yaitu yang padat modal dan padat karya. Di negaranegara tetangga kita di Asia, kegiatan ini tampak sekali dalam bidang industri elektronika.
Industri ini memerlukan dukungan logistik bahan baku dan informasi yang baik, disamping
adanya industri pelaksana dari hasil perancangan tersebut. Suatu ciri yang makin dominan
dari bentuk kegiatan ini ialah dipakainya alat komputer untuk melakukan simulasi
perancangan, analisa dan pengetesan, agar dapat diperoleh hasil perancangan yang cepat
dan teruji.
Pengembangan industri padat IPTEK di Indonesia
9. Keadaan di Indonesia saat ini sudah cukup matang untuk secara sadar mengembangkan
bentuk industri ini. Bahan baku/dasar telah banyak yang dihasilkan di dalam negeri, disamping
telah adanya insentif pemerintah yang telah membebaskan bea masuk dari banyak bahan
baku/dasar yang belum dapat dibuat di dalam negeri. Industri manufacturing dan assembling
juga telah tumbuh di Indonesia, yang dapat mengubah rancangan dari industri bentuk ketiga
ini menjadi barang konsumsi atau barang modal bagi masyarakat.
10. Menristek/Ketua BPPT telah memberikan pengarahan mengenai empat tahap transformasi
industri Indonesia, yaitu pertama : pemanfaatan teknologi yang ada untuk mengisi kebutuhan
masyarakat Indonesia, kedua : Pemanfaatan teknologi tersebut untuk mengembangkan produkproduk baru, ketiga : mengembangkan teknologi baru, dan yang keempat : melakukan
penelitian dasar.
11. Pelaksanaan dari pengarahan tersebut disesuaikan dengan perkembangan yang ada dari setiap
sektor industri. Dalam beberapa sektor telah samapi ketahap dimana produk-produk baru
sudah mampu untuk diciptakan dengan menggunakan teknologi yang telah ada di Indonesia.
Dalam konferensi nasional Persatuan Insinyur Indonesia (PII) tanggal 10-12 Februari 1987,
-3-
telah dirumuskan kesimpulan yang menyarankan ditingkatkannya usaha produksi dimensi
ketiga, yaitu ekspor barang-barang nonmigas yang menggunakan teknologi tinggi melalui
penggunaan tenaga manusia berketrampilan dan berpendidikan tinggi.
12. Pemilihan dari bidang-bidang mana saja yang perlu dikembangkan dalam bentuk industri
pola ketiga, dapat dikaitkan dengan rencana pengembangan industri yang telah ada di
Departemen Perindustrian dan rencana industri strategis. Dalam Konferensi Nasional PII
yang kami sebutkan diatas telah disarankan untuk memberikan prioritas yang tinggi pada
setor industri mesin dan peralatan, industri alat-alat listrik dan elektronika, dan industri kimia.
Di dalam kajian yang dilakukan oleh LEMHANAS, untuk menentukan bidang-bidang ilmu
yang diperhatikan untuk masa mendatang, telah disarankan bidang-bidang bioteknologi,
material science dan microelektronika.
Pengembangan industri Elektronika yang padat IPTEK
13. Ada beberapa teknologi yang akhir-akhir ini mewarnai perkembangan pertumbuhan ekonomi
beberapa negara maju. Teknologi-teknologi ini merupakan penetrapan dari ilmu dasar yang
telah disempurnakan selama bertahun-tahun dan kemudian mendapatkan dorongan yang
berarti karena adanya terobosan aplikasi yang mempunyai potensi ekonomi yang baik. Tidak
selamanya potensi ekonomi yang baik tersebut dapat direalisasikan, dan bila berhasil pun
maka pengaruhnya sebagian besar juga hanya marginal.
14. Sebagian besar perkembangan ekonomi dunia dimasa mendatang masih akan bersandar
kepada teknologi yang sekarang ada dengan perubahan secara evolusioner dan tidak terlalu
susah untuk diterka. Akan tetapi ada beberapa teknologi yang akan tumbuh dengan sangat
pesat dan akan masuk kedalam segala segi kehidupan kita, serta memberikan corak baru
dalam cara kita menyelesaikan masalah sehari-hari kita. Dari teknologi-teknologi ini sudah
ada beberapa yang telah memberikan dampaknya pada saat ini, yaitu teknologi elekronika,
komputer dan material, sedangkan bioteknologi adalah teknologi harapan yang diperkirakan
akan memberikan dampaknya yang substansial pada masa yang akan datang.
15. Industri elektronika dunia saat ini sudah lebih besar dari industri mobil, dan untuk beberapa
negara merupakan penghasil devisa yang paling besar. Industri elektronika di Indonesia saat
ini relatif masih kecil, meskipun sejarah kehadirannya di Indonesia sudah cukup lama. Ada
kira-kira 50 buah pabrik assembling alat-alat elektronika hiburan yang sebagian besar dapat
digolongkan sebagai industri padat karya. Disamping itu ada kira-kira 20 perusahaan yang
bergerak dalam industri peralatan elektronika profesional, beberapa diantaranya dapat
digolongkan padat modal. Ada dua industri elektronika profesional yang dibina dalam
kelompok industri strategis, yaitu PT. INTI dan LEN Industri. Beberapa diantara industri
yang bergerak dalam peralatan elektronika hiburan maupun elektronika profesional
melakukan perancangan sendiri sehingga industri-industri ini sudah dapat kita golongkan
sebagai industri yang padat IPTEK.
16. Banyak diantara pabrik-pabrik assembling alat elektronika yang mempunyai kapasitas lebih,
karena pasaran produk dasar mereka yang lesu, dan tidak mempunyai kemampuan untuk
mengembangkan produk-produk baru. Di dalam beberapa keadaan masih ada permasalahan
tambahan yang disebabkan oleh kaitan industri-industri ini dengan induknya diluar negeri
yang membatasi ruang gerak mereka. Pemanfaatan kapasitas nasional yang berlebihan ini
merupakan tantangan bagi mereka yang bergerak dalam bidang elektronika. Salah satu sebab
kelesuan dalam industri elektronika hiburan ialah harga yang masih belum dapat bersaing
dengan luar negeri dan yang menyebabkan banyaknya barang-barang selundupan masuk ke
pasaran dalam negeri. Kelangkaan adanya produk-produk yang sudah selesai dilakukan
perancangan dan rekayasa, yang siap untuk diassembling, dapat diatasi dengan pendirian
industri jasa perancangan yang padat IPTEK. Dengan mengambil contoh di negara tetangga
kita, dengan tumbuhnya industri perancangan ini maka industri elektronika dinegara tersebut
-4-
dapat memberikan sumbangan yang substansial kepada ekonomi negara.
IPTEK yang diperlukan untuk perancangan
17. Perkembangan teknologi yang paling mewarnai kegiatan perancangan ialah perkembangan
dalam teknologi komputer. Malah dalam beberapa keadaan, satu-satunya cara untuk
merancang rangkain elektronika ialah dengan menggunakan komputer. Hal ini disebabkan
karena ukurannya yang sangat kecil sehingga tidak mungkin untuk dilakukan percobaan
rangkaian seperti yang lazim dilakukan diwaktu lampau. Dengan mensimulasikan rangkaian
tersebut dengan komputer maka dapat kita lakukan pengukuran-pengukuran seolah-olah
pada rangkaian yang sebenarnya. Mirip tidaknya hasil simulasi ini dengan rangkaian
sebenarnya nanti, tergantung dari kepandaian kita melakukan simulasi tersebut. Kegiatan
perancangan yang dibantu dengan komputer ini biasanya menghasilkan sebuah pita komputer
yang mengandung semua data termasuk cara pengetesan dari rangkaian atau sistim tersebut.
Pita ini kemudian diolah oleh pabrik assembler untuk dibuat papan cetaknya (PCB).
18. Perkembangan dalam bidang komputer ini tidak saja mengubah cara perancangan tetapi
juga memungkinkan kita mengetrapkan prinsip-prinsip yang lebih fundamental dalam falsafah
perancangan, sehingga menghasilkan sesuatu yang lebih optimum. Cara pendekatan ini
yang dahulu tidak mungkin dilakukan karena akan memakan waktu yang terlalu lama, saat
ini adalah dalam jangkauan hampir semua perancang. Dengan makin murahnya harga
komputer, maka keadaan ini masih akan berlanjut. Perkembangan ini juga seharusnya
mempunyai pengaruh kepada kurikulum pendidikan di perguruan tinggi teknik, yang
diharapkan dapat memberikan ilmu-ilmu dasar keteknikan yang terapan, disamping
memberikan kemampuan untuk memanfaatkan komputer sebagai alat simulasi dan
pengunyah angka.
Peran Perguruan Tinggi
19. Seperti telah disinggung diatas, pengembangan industri pola ketiga yang padat IPTEK akan
banyak menyedot lulusan perguruan tinggi. Bila orientasi beberapa jurusan di perguruan
tinggi teknik diwaktu yang lampau lebih mengarah ke penyediaan tenaga ahli untuk operasi
dan pemeliharaan industri yang padat modal, maka perlu juga dihasilkan lulusan yang akan
masuk dalam industri padat IPTEK, yang sifatnya lebih independen dan dibekali untuk
mengembangkan bakat wiraswastanya serta mampu melakukan perancangan secara
profesional pada tingkat sistim, alat atau komponen dengan metoda yang paling mutakhir.
20. Sampai sekarang sistim perguruan tinggi teknik telah menghasilkan kira-kira 20 ribu lulusan.
Dengan perkembangan teknologi yang pesat maka sebagian dari para lulusan tersebut sudah
usang pengetahuannya. Adalah tugas perguruan tinggi untuk memberikan penyegaran kepada
mereka dengan mengundang ahli-ahli yang masih mengikuti perkembangan teknologi dari
dalam maupun luar kampus. Adalah tantangan bagi staf perguruan tinggi teknik untuk
mengembalikan peran kampus sebagai sumber ilmu dan teknologi yang akhir-akhir ini
mempunyai tendensi untuk pindah ke lembaga-lembaga penelitian dan industri diluar kampus.
Penutup
21. Dengan perkembangan industrialisasi Indonesia saat ini, dimana industri hulu yang padat
modal dan industri hilir yang padat karya telah berfungsi dengan cukup baik, maka perlu
mulai ditata perkembangan industri yang mengkaitkan industri hulu dan hilir tersebut yang
berbentuk industri jasa perancangan, yang dikategorikan dalam pengembangan industri
dengan pola ketiga yang padat IPTEK. Industri elektronika merupakan cabang industri yang
pada saat ini mungkin masih lemah dalam hal ini, tetapi dilain pihak mungkin mempunyai
prospek yang cerah, melihat contoh dinegara lain, dimana adanya industri perancangan
-5-
tersebut dapat mendorong perkembangan industri elektronika sehingga dapat memberikan
sumbangan yang substansial kepada ekonomi nasional.

-6-

Contenu connexe

Similaire à Makalah

13086710321320826500.makalah
13086710321320826500.makalah13086710321320826500.makalah
13086710321320826500.makalahManifas Zubair
 
PT. INTI (General business environment)
PT. INTI (General business environment)PT. INTI (General business environment)
PT. INTI (General business environment)arif budiman
 
M9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
M9. industrialisasi dan perkembangan sektor industriM9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
M9. industrialisasi dan perkembangan sektor industrierlina na
 
Kerjaya dalam bidang teknologi hijau
Kerjaya dalam bidang teknologi hijauKerjaya dalam bidang teknologi hijau
Kerjaya dalam bidang teknologi hijausyukri 2u
 
Sukma industrialisasi
Sukma industrialisasiSukma industrialisasi
Sukma industrialisasiSukma Wijaya
 
Sukma industrialisasi
Sukma industrialisasiSukma industrialisasi
Sukma industrialisasiSukma Wijaya
 
Week 11 industrialiasasi dan perkembangan sektor industri yusinadia 11140023 ...
Week 11 industrialiasasi dan perkembangan sektor industri yusinadia 11140023 ...Week 11 industrialiasasi dan perkembangan sektor industri yusinadia 11140023 ...
Week 11 industrialiasasi dan perkembangan sektor industri yusinadia 11140023 ...Yusinadia Sekar Sari
 
07. Tugas 1 Presentasi - Kunjungan Pabrik
07. Tugas 1 Presentasi - Kunjungan Pabrik07. Tugas 1 Presentasi - Kunjungan Pabrik
07. Tugas 1 Presentasi - Kunjungan PabrikMercu Buana University
 
Laporan PRAKTEK INDUSTRI (dandi heryana)
Laporan PRAKTEK INDUSTRI (dandi heryana)Laporan PRAKTEK INDUSTRI (dandi heryana)
Laporan PRAKTEK INDUSTRI (dandi heryana)Dandi Yakuza
 
Presentation 2045 Karna WijayaFinal.pdf
Presentation 2045 Karna WijayaFinal.pdfPresentation 2045 Karna WijayaFinal.pdf
Presentation 2045 Karna WijayaFinal.pdfFazleAndi
 
1 C1 PKM Megaswara (04 Agustus 2020)_compressed.pdf
1 C1 PKM Megaswara (04 Agustus 2020)_compressed.pdf1 C1 PKM Megaswara (04 Agustus 2020)_compressed.pdf
1 C1 PKM Megaswara (04 Agustus 2020)_compressed.pdfproditi3
 
Pelan Induk Perindustrian Negara ( PENGAJIAN AM 2)
Pelan Induk Perindustrian Negara ( PENGAJIAN AM 2)Pelan Induk Perindustrian Negara ( PENGAJIAN AM 2)
Pelan Induk Perindustrian Negara ( PENGAJIAN AM 2)Ums
 
Industry revolution 4.0
Industry revolution 4.0 Industry revolution 4.0
Industry revolution 4.0 idsecconf
 
Kesimpulan dan saran
Kesimpulan dan saranKesimpulan dan saran
Kesimpulan dan saranitemagil
 
Masyarakat Saintifik
Masyarakat SaintifikMasyarakat Saintifik
Masyarakat SaintifikRusslan Ssvs
 

Similaire à Makalah (20)

13086710321320826500.makalah
13086710321320826500.makalah13086710321320826500.makalah
13086710321320826500.makalah
 
8
88
8
 
PT. INTI (General business environment)
PT. INTI (General business environment)PT. INTI (General business environment)
PT. INTI (General business environment)
 
Pembangunan Industri (Perekonomian Indonesia BAB 5)
Pembangunan Industri (Perekonomian Indonesia BAB 5)Pembangunan Industri (Perekonomian Indonesia BAB 5)
Pembangunan Industri (Perekonomian Indonesia BAB 5)
 
M9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
M9. industrialisasi dan perkembangan sektor industriM9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
M9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
 
Proposal kp ip priok
Proposal kp ip priokProposal kp ip priok
Proposal kp ip priok
 
Kerjaya dalam bidang teknologi hijau
Kerjaya dalam bidang teknologi hijauKerjaya dalam bidang teknologi hijau
Kerjaya dalam bidang teknologi hijau
 
Sukma industrialisasi
Sukma industrialisasiSukma industrialisasi
Sukma industrialisasi
 
Sukma industrialisasi
Sukma industrialisasiSukma industrialisasi
Sukma industrialisasi
 
Week 11 industrialiasasi dan perkembangan sektor industri yusinadia 11140023 ...
Week 11 industrialiasasi dan perkembangan sektor industri yusinadia 11140023 ...Week 11 industrialiasasi dan perkembangan sektor industri yusinadia 11140023 ...
Week 11 industrialiasasi dan perkembangan sektor industri yusinadia 11140023 ...
 
07. Tugas 1 Presentasi - Kunjungan Pabrik
07. Tugas 1 Presentasi - Kunjungan Pabrik07. Tugas 1 Presentasi - Kunjungan Pabrik
07. Tugas 1 Presentasi - Kunjungan Pabrik
 
Laporan PRAKTEK INDUSTRI (dandi heryana)
Laporan PRAKTEK INDUSTRI (dandi heryana)Laporan PRAKTEK INDUSTRI (dandi heryana)
Laporan PRAKTEK INDUSTRI (dandi heryana)
 
Presentation 2045 Karna WijayaFinal.pdf
Presentation 2045 Karna WijayaFinal.pdfPresentation 2045 Karna WijayaFinal.pdf
Presentation 2045 Karna WijayaFinal.pdf
 
1 C1 PKM Megaswara (04 Agustus 2020)_compressed.pdf
1 C1 PKM Megaswara (04 Agustus 2020)_compressed.pdf1 C1 PKM Megaswara (04 Agustus 2020)_compressed.pdf
1 C1 PKM Megaswara (04 Agustus 2020)_compressed.pdf
 
Pelan Induk Perindustrian Negara ( PENGAJIAN AM 2)
Pelan Induk Perindustrian Negara ( PENGAJIAN AM 2)Pelan Induk Perindustrian Negara ( PENGAJIAN AM 2)
Pelan Induk Perindustrian Negara ( PENGAJIAN AM 2)
 
Industry revolution 4.0
Industry revolution 4.0 Industry revolution 4.0
Industry revolution 4.0
 
Kesimpulan dan saran
Kesimpulan dan saranKesimpulan dan saran
Kesimpulan dan saran
 
Sos industri
Sos industriSos industri
Sos industri
 
Hgjhgkjgkgkjg
HgjhgkjgkgkjgHgjhgkjgkgkjg
Hgjhgkjgkgkjg
 
Masyarakat Saintifik
Masyarakat SaintifikMasyarakat Saintifik
Masyarakat Saintifik
 

Dernier

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxfitriaoskar
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 

Dernier (20)

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 

Makalah

  • 1. PENGEMBANGAN INDUSTRI PADAT IPTEK DI INDONESIA Oleh : Prof. DR. Ir. Semaun Samadikun DALAM SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI INDUSTRI III – ITS 1987 26 S/D 28 FEBRUARI 1987 TEMA STRATEGI PENGEMBANGAN IPTEK DALAM RANGKA MENUNJANG PERCEPATAN INDUSTRIALISASI DI KAMPUS ITS KEPUTIH, SUKOLILO SURABAYA -1-
  • 2. Pengantar 1. Pengembangan industri suatu negara harus dapat memanfaatkan keuntungan komparatif yang dipunyai oleh negara tersebut. Biasanya pemilihan keunggulan komparatif yang akan dipakai untuk perumusan kebijakan pengembangan industri adalah tidak mudah, karena dipengaruhi oleh perkembangan teknologi, keadaan pasar dan ekonomi dunia. Keuntungan komparatif ini biasanya dikaitkan dengan peningkatan daya saing yang mungkin dapat diperoleh dipasaran dalam atau luar negeri. 2. Indonesia yang sedang membangun industrinya juga berusaha untuk memanfaatkan keuntungan komparatif yang dipunyainya, yang berbentuk kekayaan alam yang melimpah dan penduduknya yang banyak. Dengan perkembangan ekonomi akhir-akhir ini mulai tampak bahwa keuntungan komparatif yang didasarkan atas tersedianya tenaga kerja yang melimpah tidak dapat lagi diterapkan disemua bidang kegiatan yang secara tradisional mengandalkan kepada keuntungan tersebut. Otomatisasi mulai dapat bersaing dibanding dengan pengerjaan secara manual dari sudut mutu, harga dan waktu. Di Indonesia saat ini, industri yang masih menggunakan banyak tenaga kerja secara terpusat, ialah beberapa industri perakitan dan manufacturing, industri pakaian jadi dan industri rokok kretek, adalah penduduk yang banyak ini mungkin masih dapat dimanfaatkan untuk dan perangsangan ekonomi dalam negeri, akan tetapi mungkin tidak dapat diandalkan untuk menghasilkan produk industri yang diharapkan dapat bersaing dipasaran internasional. Sumber daya alam yang dipunyai Indonesia secara melimpah, hampir semuanya juga mengalami kemerosotan harga yang tampaknya belum akan membaik dalan waktu dekat ini. 3. Berdasarkan pembinaan pemerintah diwaktu yang lampau, maka saat ini sudah mulai tampak pola-pola keberhasilan dalam industri Indonesia. Salah satu sektor industri yang maju ialah industri kimia dan logam dasar yang telah dapat menyediakan bahan dasar bagi industri hilir di Indonesia. Sektor-sektor lain yang juga telah memberikan hasil ialah industri strategis seperti PT.. IPTN, PT. PAL, PT. INTI, sebagai pusat-pusat alih teknologi yang pada waktu yang akan datang akan menjadi sumber teknologi bagi industri lainya. Sektor industri lain yang juga telah memberikan hasilnya di Indonesia adalah industri perakitan dalam bidang permesinan dan elektronika. Meskipun masih belum dapat bersaing secara ekonomis dipasaran internasional, akan tetapi telah dapat menghasilkan produk-produk yang memenuhi persyaratan teknis. 4. Industri bahan dasar yang telah kami sebutkan diatas, pada umumnya ialah padat modal dan mempunyai proses produksi yang tertentu yang tidak mudah mengubahnya. Teknologi yang dipakai industri ini cukup canggih agar dapat bersaing dalam harga dengan hasil produksi luar negeri. Tenaga ahli diperlukan untuk operasi dan pemeliharaan, akan tetapi memang industri-industri ini tidak dirancang untuk padat tenaga kerja. Industri strategis juga memerlukan modal yang cukup besar dengan teknologi canggih dan memanfaatkan tenaga kerja Indonesia dengan seoptimal mungkin dari segi jumlah dan keahlian. 5. Industri assembling sudah mempunyai sejarah yang lama di Indonesia dan telah menghasilkan produk-produk yang dipasarkan di dalam maupun diluar negeri. Permasalahan yang dihadapi industri perakitan permesinan dan elektronika ialah belum tercapainya skala ekonomis untuk produk-produk yang mereka hasilkan, sehingga tidak dapat bersaing diluar negeri dan memerlukan proteksi yang ketat untuk pasaran dalam negeri. Teknologi perakitan yang dipakai saat ini sebagian besar masih manual dan pengembangan produk baru masih tergantung dari industri induknya diluar negeri. Industri-industri ini didirikan biasanya dengan maksud untuk memanfaatkan tenaga kerja yang relatif murah dan mempunyai keterampilan manual yang memenuhi syarat. Investasi pertama industri perakitan yang menghasilkan barang-barang konsumsi ini biasanya dirancang untuk padat karya, akan tetapi pada investasi berikutnya meningkatkan otomatisasinya. -2-
  • 3. Industri yang padat IPTEK 6. Ada sejenis industri di Indonesia yang dapat kita kelompokkan dalam kategori industri kecil atau menengah, malah kadang-kadang lebih bersifat sebagai industri rumah, tetapi bergerak dalam teknologi tinggi. Sistim pengelolaannya adalah sederhana, dan didalam kegiatannya berkaitan dengan industri hilir dan industri hulu, dan dalam banyak hal tidak berhubungan langsung dengan konsumen akhir. Mereka biasanya bergerak dalam perencanaan produk software atau hardware, atau dalam segmen yang sempit yang padat IPTEK dari rentetan pengembangan suatu produk. Jumlah tenaga kerja yang dipakai tidak banyak, dan sebagian besar adalah dengan keahlian spesialisasi yang tinggi. 7. Di dalam bidang keahlian teknik sipil, kegiatan perancangan yang dilakukan oleh perusahaanperusahaan yang khusus bergerak dalam bidang perancangan, telah menjadi bagian yang terkait erat dengan rentetan kegiatan industri teknik sipil. Perusahaan perancangan ini merupakan pemakai tenaga ahli lulusan perguruan tinggi yang cukup besar, dan merupakan titik masuk teknologi baru ke dalam tubuh industri teknik sipil dan industri-industri lain yang berkait dengannya. Di dalam bidang permesinan telah banyak tumbuh industri karoseri, dimana bakat perancangan para ahli yang kreatif dan inovatif dapat diwujudkan, dan dimana teknologi maju dalam bentuk metoda, peralatan dan tenaga juga dipakai. Sayang disini kaitan dengan para asembling profesional masih belum terjadi. Di dalam bidang industri pakaian jadi telah timbul kegiatan industri perancang mode, dimana juga daya kreativitas dan inovasi para perancang mode dapat disalurkan Dalam bidang-bidang lain barangkali masih belum tumbuh kegiatan ini secara terstruktur dan profesional. 8. Dalam perkembangan industri di banyak negara, kegiatan industri bentuk ketiga yang padat IPTEK dan memanfaatkan daya kreatif dan inovatif para pelakunya, telah ada dan lebih terstruktur disamping dua bentuk lainnya, yaitu yang padat modal dan padat karya. Di negaranegara tetangga kita di Asia, kegiatan ini tampak sekali dalam bidang industri elektronika. Industri ini memerlukan dukungan logistik bahan baku dan informasi yang baik, disamping adanya industri pelaksana dari hasil perancangan tersebut. Suatu ciri yang makin dominan dari bentuk kegiatan ini ialah dipakainya alat komputer untuk melakukan simulasi perancangan, analisa dan pengetesan, agar dapat diperoleh hasil perancangan yang cepat dan teruji. Pengembangan industri padat IPTEK di Indonesia 9. Keadaan di Indonesia saat ini sudah cukup matang untuk secara sadar mengembangkan bentuk industri ini. Bahan baku/dasar telah banyak yang dihasilkan di dalam negeri, disamping telah adanya insentif pemerintah yang telah membebaskan bea masuk dari banyak bahan baku/dasar yang belum dapat dibuat di dalam negeri. Industri manufacturing dan assembling juga telah tumbuh di Indonesia, yang dapat mengubah rancangan dari industri bentuk ketiga ini menjadi barang konsumsi atau barang modal bagi masyarakat. 10. Menristek/Ketua BPPT telah memberikan pengarahan mengenai empat tahap transformasi industri Indonesia, yaitu pertama : pemanfaatan teknologi yang ada untuk mengisi kebutuhan masyarakat Indonesia, kedua : Pemanfaatan teknologi tersebut untuk mengembangkan produkproduk baru, ketiga : mengembangkan teknologi baru, dan yang keempat : melakukan penelitian dasar. 11. Pelaksanaan dari pengarahan tersebut disesuaikan dengan perkembangan yang ada dari setiap sektor industri. Dalam beberapa sektor telah samapi ketahap dimana produk-produk baru sudah mampu untuk diciptakan dengan menggunakan teknologi yang telah ada di Indonesia. Dalam konferensi nasional Persatuan Insinyur Indonesia (PII) tanggal 10-12 Februari 1987, -3-
  • 4. telah dirumuskan kesimpulan yang menyarankan ditingkatkannya usaha produksi dimensi ketiga, yaitu ekspor barang-barang nonmigas yang menggunakan teknologi tinggi melalui penggunaan tenaga manusia berketrampilan dan berpendidikan tinggi. 12. Pemilihan dari bidang-bidang mana saja yang perlu dikembangkan dalam bentuk industri pola ketiga, dapat dikaitkan dengan rencana pengembangan industri yang telah ada di Departemen Perindustrian dan rencana industri strategis. Dalam Konferensi Nasional PII yang kami sebutkan diatas telah disarankan untuk memberikan prioritas yang tinggi pada setor industri mesin dan peralatan, industri alat-alat listrik dan elektronika, dan industri kimia. Di dalam kajian yang dilakukan oleh LEMHANAS, untuk menentukan bidang-bidang ilmu yang diperhatikan untuk masa mendatang, telah disarankan bidang-bidang bioteknologi, material science dan microelektronika. Pengembangan industri Elektronika yang padat IPTEK 13. Ada beberapa teknologi yang akhir-akhir ini mewarnai perkembangan pertumbuhan ekonomi beberapa negara maju. Teknologi-teknologi ini merupakan penetrapan dari ilmu dasar yang telah disempurnakan selama bertahun-tahun dan kemudian mendapatkan dorongan yang berarti karena adanya terobosan aplikasi yang mempunyai potensi ekonomi yang baik. Tidak selamanya potensi ekonomi yang baik tersebut dapat direalisasikan, dan bila berhasil pun maka pengaruhnya sebagian besar juga hanya marginal. 14. Sebagian besar perkembangan ekonomi dunia dimasa mendatang masih akan bersandar kepada teknologi yang sekarang ada dengan perubahan secara evolusioner dan tidak terlalu susah untuk diterka. Akan tetapi ada beberapa teknologi yang akan tumbuh dengan sangat pesat dan akan masuk kedalam segala segi kehidupan kita, serta memberikan corak baru dalam cara kita menyelesaikan masalah sehari-hari kita. Dari teknologi-teknologi ini sudah ada beberapa yang telah memberikan dampaknya pada saat ini, yaitu teknologi elekronika, komputer dan material, sedangkan bioteknologi adalah teknologi harapan yang diperkirakan akan memberikan dampaknya yang substansial pada masa yang akan datang. 15. Industri elektronika dunia saat ini sudah lebih besar dari industri mobil, dan untuk beberapa negara merupakan penghasil devisa yang paling besar. Industri elektronika di Indonesia saat ini relatif masih kecil, meskipun sejarah kehadirannya di Indonesia sudah cukup lama. Ada kira-kira 50 buah pabrik assembling alat-alat elektronika hiburan yang sebagian besar dapat digolongkan sebagai industri padat karya. Disamping itu ada kira-kira 20 perusahaan yang bergerak dalam industri peralatan elektronika profesional, beberapa diantaranya dapat digolongkan padat modal. Ada dua industri elektronika profesional yang dibina dalam kelompok industri strategis, yaitu PT. INTI dan LEN Industri. Beberapa diantara industri yang bergerak dalam peralatan elektronika hiburan maupun elektronika profesional melakukan perancangan sendiri sehingga industri-industri ini sudah dapat kita golongkan sebagai industri yang padat IPTEK. 16. Banyak diantara pabrik-pabrik assembling alat elektronika yang mempunyai kapasitas lebih, karena pasaran produk dasar mereka yang lesu, dan tidak mempunyai kemampuan untuk mengembangkan produk-produk baru. Di dalam beberapa keadaan masih ada permasalahan tambahan yang disebabkan oleh kaitan industri-industri ini dengan induknya diluar negeri yang membatasi ruang gerak mereka. Pemanfaatan kapasitas nasional yang berlebihan ini merupakan tantangan bagi mereka yang bergerak dalam bidang elektronika. Salah satu sebab kelesuan dalam industri elektronika hiburan ialah harga yang masih belum dapat bersaing dengan luar negeri dan yang menyebabkan banyaknya barang-barang selundupan masuk ke pasaran dalam negeri. Kelangkaan adanya produk-produk yang sudah selesai dilakukan perancangan dan rekayasa, yang siap untuk diassembling, dapat diatasi dengan pendirian industri jasa perancangan yang padat IPTEK. Dengan mengambil contoh di negara tetangga kita, dengan tumbuhnya industri perancangan ini maka industri elektronika dinegara tersebut -4-
  • 5. dapat memberikan sumbangan yang substansial kepada ekonomi negara. IPTEK yang diperlukan untuk perancangan 17. Perkembangan teknologi yang paling mewarnai kegiatan perancangan ialah perkembangan dalam teknologi komputer. Malah dalam beberapa keadaan, satu-satunya cara untuk merancang rangkain elektronika ialah dengan menggunakan komputer. Hal ini disebabkan karena ukurannya yang sangat kecil sehingga tidak mungkin untuk dilakukan percobaan rangkaian seperti yang lazim dilakukan diwaktu lampau. Dengan mensimulasikan rangkaian tersebut dengan komputer maka dapat kita lakukan pengukuran-pengukuran seolah-olah pada rangkaian yang sebenarnya. Mirip tidaknya hasil simulasi ini dengan rangkaian sebenarnya nanti, tergantung dari kepandaian kita melakukan simulasi tersebut. Kegiatan perancangan yang dibantu dengan komputer ini biasanya menghasilkan sebuah pita komputer yang mengandung semua data termasuk cara pengetesan dari rangkaian atau sistim tersebut. Pita ini kemudian diolah oleh pabrik assembler untuk dibuat papan cetaknya (PCB). 18. Perkembangan dalam bidang komputer ini tidak saja mengubah cara perancangan tetapi juga memungkinkan kita mengetrapkan prinsip-prinsip yang lebih fundamental dalam falsafah perancangan, sehingga menghasilkan sesuatu yang lebih optimum. Cara pendekatan ini yang dahulu tidak mungkin dilakukan karena akan memakan waktu yang terlalu lama, saat ini adalah dalam jangkauan hampir semua perancang. Dengan makin murahnya harga komputer, maka keadaan ini masih akan berlanjut. Perkembangan ini juga seharusnya mempunyai pengaruh kepada kurikulum pendidikan di perguruan tinggi teknik, yang diharapkan dapat memberikan ilmu-ilmu dasar keteknikan yang terapan, disamping memberikan kemampuan untuk memanfaatkan komputer sebagai alat simulasi dan pengunyah angka. Peran Perguruan Tinggi 19. Seperti telah disinggung diatas, pengembangan industri pola ketiga yang padat IPTEK akan banyak menyedot lulusan perguruan tinggi. Bila orientasi beberapa jurusan di perguruan tinggi teknik diwaktu yang lampau lebih mengarah ke penyediaan tenaga ahli untuk operasi dan pemeliharaan industri yang padat modal, maka perlu juga dihasilkan lulusan yang akan masuk dalam industri padat IPTEK, yang sifatnya lebih independen dan dibekali untuk mengembangkan bakat wiraswastanya serta mampu melakukan perancangan secara profesional pada tingkat sistim, alat atau komponen dengan metoda yang paling mutakhir. 20. Sampai sekarang sistim perguruan tinggi teknik telah menghasilkan kira-kira 20 ribu lulusan. Dengan perkembangan teknologi yang pesat maka sebagian dari para lulusan tersebut sudah usang pengetahuannya. Adalah tugas perguruan tinggi untuk memberikan penyegaran kepada mereka dengan mengundang ahli-ahli yang masih mengikuti perkembangan teknologi dari dalam maupun luar kampus. Adalah tantangan bagi staf perguruan tinggi teknik untuk mengembalikan peran kampus sebagai sumber ilmu dan teknologi yang akhir-akhir ini mempunyai tendensi untuk pindah ke lembaga-lembaga penelitian dan industri diluar kampus. Penutup 21. Dengan perkembangan industrialisasi Indonesia saat ini, dimana industri hulu yang padat modal dan industri hilir yang padat karya telah berfungsi dengan cukup baik, maka perlu mulai ditata perkembangan industri yang mengkaitkan industri hulu dan hilir tersebut yang berbentuk industri jasa perancangan, yang dikategorikan dalam pengembangan industri dengan pola ketiga yang padat IPTEK. Industri elektronika merupakan cabang industri yang pada saat ini mungkin masih lemah dalam hal ini, tetapi dilain pihak mungkin mempunyai prospek yang cerah, melihat contoh dinegara lain, dimana adanya industri perancangan -5-
  • 6. tersebut dapat mendorong perkembangan industri elektronika sehingga dapat memberikan sumbangan yang substansial kepada ekonomi nasional. -6-