SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  19
ELUSIDASI
STRUKTUR
IDENTIFIKASI SENYAWA BERDASARKAN
SPEKTRUM UV, IR, MS DAN NMR
DWINA RAMADHANI POMALINGO
1. SPEKTROSKOPI UV-VIS
B
C
A
A
1. SPEKTRUM UV-VIS
A. Senyawa F-1 mempunyai panjang gelombang (λ)
maksimal (CHCl3) pada 345 (0,514); 241 (0,637); 210
(0,312) yang menginformasikan bahwa F-1
mempunyai kromofor.
B. Pada λ 345 nm mengindikasikan ikatan rangkap
terkonjugasi panjang, mungkin juga merupakan suatu
aromatik.
C. Pada λ 485 nm tidak terindikasi ikatannya dikarenakan
ikatan tunggal yang terbaca pada daerah lebih dari λ
450 nm
A
B
C
D
B/E
F
G
I
H
A. Vibrasi C-H pada 3800 /cm- 2700/cm
B. Vibrasi (medium-weak) menunjukkan adanya O-H atau N-H pada 3421,5 /cm. Amines
alipatik/ aromatik pada daerah sekitar daerah sekitar 3240 – 3440 /cm.
C. Vibrasi (medium) Alkana pada daerah 2850 – 2900/cm atau Vibrasi (medium) alkena
terkonjugasi pada daerah 2900 – 3100/cm. Terlihat pula vibrasi (weak) alkena
terkonjugasi pada daerah 1600 – 1640/cm.
D. Vibrasi Overtune
E. Vibrasi Aromatik terkonjugasi keton (C=O) pada daerah 1600 – 1650/cm (strong) dan
pada daerah 1200 – 1360/cm (medium).
F. Vibrasi (medium) alkana pada daerah 1360 – 1500/cm
G. Vibrasi streaching C-O pada daerah 1300 – 1000/cm
H. Vibrasi (strong) eter aliphatik pada daerah 1120 – 1160/cm. Vibrasi eter aromatik
pada daerah 1200 – 1240/cm (strong) dan pada daerah 1000 – 1050/cm (medium).
I. Vibrasi (weak) bending C-H pada daerah < 800/cm.
2. SPEKTRUM INFRA-RED (IR)
Pita serapan –C=O nampak pada 1645 cm-1 memberi indikasi
bahwa –C=O tersebut sebagai –C=O terikat oleh suatu atom –N-
terikat sebagai gugus amida (-N-C=O).
Keberadaan gugus aromatik seperti yang nampak pada data
spektrum UV, dipertegas dengan adanya serapan pada 1600-
1585 dan 1500-1400 cm-1 merupakan serapan ulur dari –C=C-
aromatik.
Oleh karena itu, F-1 dapat dipastikan sebagai suatu senyawa
aromatik, alkaloid yang mempunyai ikatan amida.
2. SPEKTRUM INFRA-RED (IR)
3. SPEKTRUM MS
Data GC-MS (Gas Chromatography – Mass Spectrometry)
menunjukkan bahwa senyawa F-1 merupakan senyawa murni
dengan tingkat kemurnian 100% (GC) dengan waktu retensi (Rt.)
5,19 menit dan mempunyai puncak molekul ion pada m/z 351.
Puncak ion molekul [M]+. ganjil (m/z 351) menginformasikan
bahwa dalam struktur F-1 terdapat atom nitrogen (-N-) dalam
hitungan ganjil (1, 3, 5, 7 dst.), pengertian ini dikenal dengan
istilah Nitrogen Rules (Silverstein dan Websters, 1998).
Perkiraan identitas sebagai alkaloid ini konsisten dengan hasil
visualisasi F-1 pada kromatografi lapis tipis dengan penampak
spesifik alkaloid Dragendorff memberi warna merah oranye
(Wahyuono dkk., 2006).
3. SPEKTRUM MS
3. SPEKTRUM MS
NOMOR MASSA FRAGMENT (RUMUS KIMIA)
44 CO2
55 C3H5N
76 C6H4
89 C4H902 atau C4H11NO
116 C6H1202
145 C8H17O2 atau C9H7NO atau C10H9O
168 C9H14NO2 atau C10H18NO
176 C10H10NO2
189 C12H15NO
 Spektrum 13C-NMR (600 Mhz, CDCl3) dari F-1 menginformasikan adanya 20
atom karbon, dan berdasarkan atas data 13C-NMR dengan teknik APT
(Attached Proton Test) (Gambar 4) diketahui bahwa dalam F-1 terdapat 10
atom -C sebagai C-kuaterner aromatik (δ, 161,06; 152,38; 150,51; 149,40;
148,31; 136,60; 133,32; 131,00; 124,72; 120,36 ppm) , 5 =CH aromatik (δ,
123,23; 119,98; 108,88; 105,65; 102,25 ppm) , 1 -CH2 dioksida (δ, 102,38 ppm)
, 2 metoksi (δ, 62,57; 57,84 ppm) , dan 2 –CH2 (δ, 40,32 dan 29,68 ppm) yang
salah satunya terikat oleh suatu elektronegatif atom (δ, 40,32 ppm).
 F-1 nampak sangat sederhana, berdasarkan atas perhitungan rasio
integrasinya diketahui bahwa jumlah proton pada F-1 adalah 17 proton.
Berdasarkan atas data 13C-NMR dan spektrum massa tersebut diatas, elemen
penyusun senyawa F-1 dapat ditentukan sebagai C20H17O5N. Berdasarkan
atas data diatas dan literatur, identifikasi F-1 mengarah pada alkaloida
protoberberine atau tetrahidroberberine dan letak gugus – C=O
berdampingan dengan atom –N membentuk ikatan amida
4. SPEKTRUM NMR
 Spektrum 1H-NMR F-1 menunjukkan adanya signal pada δ, 2,94 pp (t, J= 6.5 Hz, 2H)
yang coupled dengan signal pada δ, 4,34 ppm (t, J=6.0 Hz, 2H) menurut data 2D-NMR
(COSY, Corelation spectroscopy).
 Hal ini menjelaskan bahwa kedua gugus –CH2 berdampingan dan saling coupled (First
order), dan pergeseran kimia yang down field gugus –CH2 (δ, 4.34 ppm) sebagai –CH2-
N-C=O. Sedangkan gugus – CH2 yang up filed (δ, 2,94 ppm) adalah –CH2 pada posisi β
dari atom –N-. Signal singlet terintegrasi sebagai 2 proton pada δ, 6,05 ppm
merupakan gugus –CH2- dioksida yang tidak ter-coupled oleh proton lain dari molekul.
 Posisi metilenedioksida (-O-CH2-O-) terbukti terletak pada ring-A dari pada ring-D,
karena proton metilena tidak ter-coupled oleh proton lain (H-1 dan H-4) pada 2D-NMR
dengan teknik NOESY (Nuclear overhauser effects spectroscopy). Demikian pula dengan
posisi dua –OCH3 group, kedua gugus ini terletak pada ring-D yaitu pada C-9 dan C-10.
 Hal ini nampak pada 2D-NMR NOESY terjadi longrange coupling antara –OCH3 (C-10)
dengan H-11, selain itu nampak adanya first order coupling antara H-11 dan H-12
(dublet, J= 7,0 Hz, ortho) yang menginformasikan lebih jauh bahwa posisi kedua gugus
–OCH3. Gugus –OCH3 (C-9) lebih dowbfield dibandingkan dengan –OCH3 (C-10) karena
pengaruh gugus –C=O yang electron withdrawing memungkinkan –OCH3 (C-9) sedikit
lebih dowbfield.
4. SPEKTRUM NMR
5. TRUKTUR SENYAWA F-1
SUMBER :
JURNAL IDENTIFIKASI STRUKTUR SENYAWA BIOAKTIF
DARI AKAR KUNING (FIBRAUREA CHLOROLEUCA
MIERS.) (#03-SBK-029) KOLEKSI DARI HUTAN
KALIMANTAN TENGAH
IDENTIFIKASI STRUKTUR SENYAWA BIOAKTIF DARI
AKAR KUNING (FIBRAUREA CHLOROLEUCA MIERS.)
(#03-SBK-029) KOLEKSI DARI HUTAN KALIMANTAN
TENGAH
OLEH:
SUBAGUS WAHYUONO1), JUSAIN SETIADI1), DJOKO
SANTOSA1), WIDYATI PRIHATININGTIAS1), MAE SRI
HARTATI W.2), SOEKOTJO3), SITI MUSLIMAH W.3)
IDENTIFIKASI STRUKTUR SENYAWA BIOAKTIF DARI AKAR
KUNING (FIBRAUREA CHLOROLEUCA MIERS.) (#03-SBK-029)
KOLEKSI DARI HUTAN KALIMANTAN TENGAH
 Akar kuning (F. chloroleuca) telah dimanfaatkan secara
tradisional oleh masyarakat Indonesia untuk mengatasi
berbagai macam penyakit.
 Isolasi senyawa aktif dengan metoda Bioassay Guided
Isolation telah dilaporkan. Senyawa bioaktif yang
diperoleh (F-1) (500 μg/ml) mampu menghambat 20%
pertumbuhan kanker in vitro (sel HeLa), namun struktur F-
1 ini belum diidentifikasi.
IDENTIFIKASI STRUKTUR SENYAWA BIOAKTIF DARI AKAR KUNING
(FIBRAUREA CHLOROLEUCA MIERS.) (#03-SBK-029) KOLEKSI DARI HUTAN
KALIMANTAN TENGAH
Identitas suatu senyawa sangat penting dalam
menentukan arah dan potensi aktivitas suatu senyawa,
oleh karena itu struktur senyawa F-1 perlu ditentukan.
Pada publikasi ini dilaporkan penentuan struktur F-1
secara spektroskopi yaitu spektroskopi ultraviolet (UV)
untuk melihat apakah F-1 mempunyai suatu kromofor,
spektroskopi inframerah (IR) untuk melihat adanya gugus
fungsional dan spektroskopi massa (MS) untuk
mendapatkan informasi bobot molekul F-1. Struktur
absolut F-1 dilakukan dengan spektroskopi Nuklir
Magnetik Resonans (NMR) baik 13C- maupun 1H- NMR.

Contenu connexe

Similaire à Bedah Jurnal Elusidasi Struktur.pptx (7)

UMPTN Fisika 1999 Rayon A Kode 53
UMPTN Fisika 1999 Rayon A Kode 53UMPTN Fisika 1999 Rayon A Kode 53
UMPTN Fisika 1999 Rayon A Kode 53
 
Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)
Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)
Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)
 
Cosy
CosyCosy
Cosy
 
Astronomi fisika bab va
Astronomi fisika bab vaAstronomi fisika bab va
Astronomi fisika bab va
 
Senyawa berikatan ion
Senyawa berikatan ionSenyawa berikatan ion
Senyawa berikatan ion
 
Fotometri bintang
Fotometri bintangFotometri bintang
Fotometri bintang
 
Fotometri bintang1
Fotometri bintang1Fotometri bintang1
Fotometri bintang1
 

Dernier

PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 

Dernier (20)

Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 

Bedah Jurnal Elusidasi Struktur.pptx

  • 1. ELUSIDASI STRUKTUR IDENTIFIKASI SENYAWA BERDASARKAN SPEKTRUM UV, IR, MS DAN NMR DWINA RAMADHANI POMALINGO
  • 3. 1. SPEKTRUM UV-VIS A. Senyawa F-1 mempunyai panjang gelombang (λ) maksimal (CHCl3) pada 345 (0,514); 241 (0,637); 210 (0,312) yang menginformasikan bahwa F-1 mempunyai kromofor. B. Pada λ 345 nm mengindikasikan ikatan rangkap terkonjugasi panjang, mungkin juga merupakan suatu aromatik. C. Pada λ 485 nm tidak terindikasi ikatannya dikarenakan ikatan tunggal yang terbaca pada daerah lebih dari λ 450 nm
  • 5. A. Vibrasi C-H pada 3800 /cm- 2700/cm B. Vibrasi (medium-weak) menunjukkan adanya O-H atau N-H pada 3421,5 /cm. Amines alipatik/ aromatik pada daerah sekitar daerah sekitar 3240 – 3440 /cm. C. Vibrasi (medium) Alkana pada daerah 2850 – 2900/cm atau Vibrasi (medium) alkena terkonjugasi pada daerah 2900 – 3100/cm. Terlihat pula vibrasi (weak) alkena terkonjugasi pada daerah 1600 – 1640/cm. D. Vibrasi Overtune E. Vibrasi Aromatik terkonjugasi keton (C=O) pada daerah 1600 – 1650/cm (strong) dan pada daerah 1200 – 1360/cm (medium). F. Vibrasi (medium) alkana pada daerah 1360 – 1500/cm G. Vibrasi streaching C-O pada daerah 1300 – 1000/cm H. Vibrasi (strong) eter aliphatik pada daerah 1120 – 1160/cm. Vibrasi eter aromatik pada daerah 1200 – 1240/cm (strong) dan pada daerah 1000 – 1050/cm (medium). I. Vibrasi (weak) bending C-H pada daerah < 800/cm. 2. SPEKTRUM INFRA-RED (IR)
  • 6. Pita serapan –C=O nampak pada 1645 cm-1 memberi indikasi bahwa –C=O tersebut sebagai –C=O terikat oleh suatu atom –N- terikat sebagai gugus amida (-N-C=O). Keberadaan gugus aromatik seperti yang nampak pada data spektrum UV, dipertegas dengan adanya serapan pada 1600- 1585 dan 1500-1400 cm-1 merupakan serapan ulur dari –C=C- aromatik. Oleh karena itu, F-1 dapat dipastikan sebagai suatu senyawa aromatik, alkaloid yang mempunyai ikatan amida. 2. SPEKTRUM INFRA-RED (IR)
  • 8. Data GC-MS (Gas Chromatography – Mass Spectrometry) menunjukkan bahwa senyawa F-1 merupakan senyawa murni dengan tingkat kemurnian 100% (GC) dengan waktu retensi (Rt.) 5,19 menit dan mempunyai puncak molekul ion pada m/z 351. Puncak ion molekul [M]+. ganjil (m/z 351) menginformasikan bahwa dalam struktur F-1 terdapat atom nitrogen (-N-) dalam hitungan ganjil (1, 3, 5, 7 dst.), pengertian ini dikenal dengan istilah Nitrogen Rules (Silverstein dan Websters, 1998). Perkiraan identitas sebagai alkaloid ini konsisten dengan hasil visualisasi F-1 pada kromatografi lapis tipis dengan penampak spesifik alkaloid Dragendorff memberi warna merah oranye (Wahyuono dkk., 2006). 3. SPEKTRUM MS
  • 9. 3. SPEKTRUM MS NOMOR MASSA FRAGMENT (RUMUS KIMIA) 44 CO2 55 C3H5N 76 C6H4 89 C4H902 atau C4H11NO 116 C6H1202 145 C8H17O2 atau C9H7NO atau C10H9O 168 C9H14NO2 atau C10H18NO 176 C10H10NO2 189 C12H15NO
  • 10.
  • 11.  Spektrum 13C-NMR (600 Mhz, CDCl3) dari F-1 menginformasikan adanya 20 atom karbon, dan berdasarkan atas data 13C-NMR dengan teknik APT (Attached Proton Test) (Gambar 4) diketahui bahwa dalam F-1 terdapat 10 atom -C sebagai C-kuaterner aromatik (δ, 161,06; 152,38; 150,51; 149,40; 148,31; 136,60; 133,32; 131,00; 124,72; 120,36 ppm) , 5 =CH aromatik (δ, 123,23; 119,98; 108,88; 105,65; 102,25 ppm) , 1 -CH2 dioksida (δ, 102,38 ppm) , 2 metoksi (δ, 62,57; 57,84 ppm) , dan 2 –CH2 (δ, 40,32 dan 29,68 ppm) yang salah satunya terikat oleh suatu elektronegatif atom (δ, 40,32 ppm).  F-1 nampak sangat sederhana, berdasarkan atas perhitungan rasio integrasinya diketahui bahwa jumlah proton pada F-1 adalah 17 proton. Berdasarkan atas data 13C-NMR dan spektrum massa tersebut diatas, elemen penyusun senyawa F-1 dapat ditentukan sebagai C20H17O5N. Berdasarkan atas data diatas dan literatur, identifikasi F-1 mengarah pada alkaloida protoberberine atau tetrahidroberberine dan letak gugus – C=O berdampingan dengan atom –N membentuk ikatan amida 4. SPEKTRUM NMR
  • 12.
  • 13.  Spektrum 1H-NMR F-1 menunjukkan adanya signal pada δ, 2,94 pp (t, J= 6.5 Hz, 2H) yang coupled dengan signal pada δ, 4,34 ppm (t, J=6.0 Hz, 2H) menurut data 2D-NMR (COSY, Corelation spectroscopy).  Hal ini menjelaskan bahwa kedua gugus –CH2 berdampingan dan saling coupled (First order), dan pergeseran kimia yang down field gugus –CH2 (δ, 4.34 ppm) sebagai –CH2- N-C=O. Sedangkan gugus – CH2 yang up filed (δ, 2,94 ppm) adalah –CH2 pada posisi β dari atom –N-. Signal singlet terintegrasi sebagai 2 proton pada δ, 6,05 ppm merupakan gugus –CH2- dioksida yang tidak ter-coupled oleh proton lain dari molekul.  Posisi metilenedioksida (-O-CH2-O-) terbukti terletak pada ring-A dari pada ring-D, karena proton metilena tidak ter-coupled oleh proton lain (H-1 dan H-4) pada 2D-NMR dengan teknik NOESY (Nuclear overhauser effects spectroscopy). Demikian pula dengan posisi dua –OCH3 group, kedua gugus ini terletak pada ring-D yaitu pada C-9 dan C-10.  Hal ini nampak pada 2D-NMR NOESY terjadi longrange coupling antara –OCH3 (C-10) dengan H-11, selain itu nampak adanya first order coupling antara H-11 dan H-12 (dublet, J= 7,0 Hz, ortho) yang menginformasikan lebih jauh bahwa posisi kedua gugus –OCH3. Gugus –OCH3 (C-9) lebih dowbfield dibandingkan dengan –OCH3 (C-10) karena pengaruh gugus –C=O yang electron withdrawing memungkinkan –OCH3 (C-9) sedikit lebih dowbfield. 4. SPEKTRUM NMR
  • 14.
  • 16. SUMBER : JURNAL IDENTIFIKASI STRUKTUR SENYAWA BIOAKTIF DARI AKAR KUNING (FIBRAUREA CHLOROLEUCA MIERS.) (#03-SBK-029) KOLEKSI DARI HUTAN KALIMANTAN TENGAH
  • 17. IDENTIFIKASI STRUKTUR SENYAWA BIOAKTIF DARI AKAR KUNING (FIBRAUREA CHLOROLEUCA MIERS.) (#03-SBK-029) KOLEKSI DARI HUTAN KALIMANTAN TENGAH OLEH: SUBAGUS WAHYUONO1), JUSAIN SETIADI1), DJOKO SANTOSA1), WIDYATI PRIHATININGTIAS1), MAE SRI HARTATI W.2), SOEKOTJO3), SITI MUSLIMAH W.3)
  • 18. IDENTIFIKASI STRUKTUR SENYAWA BIOAKTIF DARI AKAR KUNING (FIBRAUREA CHLOROLEUCA MIERS.) (#03-SBK-029) KOLEKSI DARI HUTAN KALIMANTAN TENGAH  Akar kuning (F. chloroleuca) telah dimanfaatkan secara tradisional oleh masyarakat Indonesia untuk mengatasi berbagai macam penyakit.  Isolasi senyawa aktif dengan metoda Bioassay Guided Isolation telah dilaporkan. Senyawa bioaktif yang diperoleh (F-1) (500 μg/ml) mampu menghambat 20% pertumbuhan kanker in vitro (sel HeLa), namun struktur F- 1 ini belum diidentifikasi.
  • 19. IDENTIFIKASI STRUKTUR SENYAWA BIOAKTIF DARI AKAR KUNING (FIBRAUREA CHLOROLEUCA MIERS.) (#03-SBK-029) KOLEKSI DARI HUTAN KALIMANTAN TENGAH Identitas suatu senyawa sangat penting dalam menentukan arah dan potensi aktivitas suatu senyawa, oleh karena itu struktur senyawa F-1 perlu ditentukan. Pada publikasi ini dilaporkan penentuan struktur F-1 secara spektroskopi yaitu spektroskopi ultraviolet (UV) untuk melihat apakah F-1 mempunyai suatu kromofor, spektroskopi inframerah (IR) untuk melihat adanya gugus fungsional dan spektroskopi massa (MS) untuk mendapatkan informasi bobot molekul F-1. Struktur absolut F-1 dilakukan dengan spektroskopi Nuklir Magnetik Resonans (NMR) baik 13C- maupun 1H- NMR.