Dokumen tersebut membahas tentang draft perjanjian di bidang pertambangan khususnya kontrak jual beli batubara dan perjanjian jasa pertambangan. Dokumen tersebut menjelaskan anatomi proyek pertambangan, hal umum berkaitan dengan drafting kontrak, serta ketentuan umum yang terdapat dalam perjanjian jual beli batubara dan perjanjian jasa pertambangan."

1. Drafting Perjanjian di Bidang
Pertambangan
(Kontrak Jual Bali Batubara dan
Perjanjian Jasa Pertambangan)
By: Dendi Adisuryo (ADCO Attorneys at Law)

2. Agenda Diskusi
 Anatomi Proyek Pertambangan
 Hal umum berkaitan dengan contract
drafting
 Ketentuan Umum dalam perjanjian jual
beli dan jasa kontraktor

3. Anatomi Proyek Pertambangan

4. Anatomi Proyek Pertambangan
Loan
Agt
Asuransi Co
Pembeli
Operator and
Manager
Pemerintah
Sponsors
BANK / Non-Bank
Fin Inst
Perusahaan
Pemegang IUP
Penyedia ListrikShareholders
Agt
Direct
Agreement
Share
Mortgage
Agt
Security
Documents
Perusahaan
UJP
Kontrak Jasa
Pertambangan
O & M
Agreement
Insurance
Policy
Offtake
PPA
Direct
Agreement
Direct
Agreement
Licensing Matters
Fuel Supplier Fuel Supply
Agreement
Direct
Agreement
Equipment
Supplier
Equipment Supply
Agreement
Direct
Agreement

5. HAL UMUM BERKAITAN
DENGAN CONTRACT DRAFTING
 Suatu perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih
mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih.
(Pasal 1313 Kitab Undang-undang Hukum Perdata (“KUHPer”)
 Syarat sahnya kontrak:
 Sepakat antara para pihak
 Cakap untuk membuat kontrak
 Suatu hal tertentu
 Sebab yang halal
(Pasal 1320 KUHPer)
 Pasal 1338 KUHPer: Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai
undang-undang bagi mereka yang membuatnya.

6. HAL UMUM BERKAITAN
DENGAN CONTRACT DRAFTING
 Sepakat antara para pihak
 Tidak ada kekhilafan
 Tidak ada paksaan (Pasal 1324 BW)
 Tidak ada kebohongan atau tipu muslihat (Pasal 1328 BW)
 Cakap untuk membuat kontrak
 Dewasa
 Tidak dalam pengampuan
 Tidak dilarang oleh UU

7. HAL UMUM BERKAITAN
DENGAN CONTRACT DRAFTING
 Suatu hal tertentu
 Harus menentukan objek perjanjian
 Hanya barang yang dapat diperdagangkan (1332 BW)
 barang-barang yang baru akan ada di kemudian hari dapat menjadi obyek
perjanjian kecuali jika dilarang oleh undang-undang secara tegas (1334 BW)
 Sebab yang halal
Isi dari perjanjian harus mempunyai sebab dan tujuan yang diperboleh
oleh UU, kesusilaan dan ketertiban umum

8. PRE-DRAFTING CONSIDERATIONS
 Kepentingan siapa yang diwakili
 Memahami kandungan komersial dalam sebuah transaksi
 Lakukan limited legal due diligence
 Kumpulkan semua findings dalam LDD
 Cari precedence agreement
 File / transaksi terdahulu
 Sharing files
 Draft provider
 Sumber lain yang valid
 Fokus dalam drafting

9. POST-DRAFTING CONSIDERATIONS
 Test Drive Perjanjian
 Apakah bisa efektif dan workable dalam prakteknya?
 Apakah cukup fleksible untuk mencover permasalahan yang
muncul yang tidak diprediksi sebelumnya?
 Ditest dengan permasalahan yang aktual (e.g. Delay dalam
pengiriman, harga solar naik, air sungai surut, suspensi ekspr
dari pemerintah, kewajiban DMO) dan bagaimanakah kontrak
tersebut merespon permasalahan

10. POST-DRAFTING CONSIDERATIONS
 Hindari “semangat kekeluargaan” dalam drafting
 Kontrak harus komprehensif dan pasti
 Kontrak merupakan dokumen final dan tunggal
 Hindari keinginan enginer untuk mencantumkan email / MoM
yang panjang lebar
 Cantumkan dokumen teknis dalam lampiran
 Proof reading

11. KONTRAK JUAL BELI BATUBARA
Penjual Konsumen
Trader/
Pedagang
Perantara
Para Pelaku

12. KONTRAK JUAL BELI BATUBARA
 Pemegang IUP Operasi Produksi
 Pemegang IUPK Operasi Produksi
 Pemegang IUP Eksplorasi yang mendapatkan izin
sementara untuk melakukan pengangkutan dan
penjualan yang diberikan oleh Menteri,
Gubernur atau Bupati/Walikota sesuai dengan
kewenangannya. (Pasal 43 ayat 2 dan Pasal 44
UU 4/2009)
 Pemegang IUPK Eksplorasi yang mendapatkan
izin sementara untuk melakukan pengangkutan
dan penjualan yang diberikan oleh Menteri.
(Pasal 81 UU 4/2009)
 Pemegang IUP Operasi Produksi Penjualan bagi
Perusahaan yang tidak bergerak pada usaha
pertambangan. (Pasal 105 ayat 1 UU 4/2009)
Penjual

13.  PLN
 Industri Pembangkit
 Industri Kertas
 Industri Semen
 Dll
Konsumen
Trader/
Pedagang
Antara
 Bertindak sebagai pembeli batubara
tetapi bukan konsumen
 Bertindak sebagai penghubung murni
KONTRAK JUAL BELI BATUBARA

14. KONTRAK JUAL BELI BATUBARA
Klausul-klausul pokok
Jadwal Pengiriman
Coal Specification
Cara pembayaran
Nominasi barge / vessel
Jumlah batubara
Resiko
Harga
Rejection
Boiler Plates Clauses

15.  Jadwal Pengiriman
The Purchaser and Supplier shall agree on a regular
delivery schedules for the delivery of Cargo to the
Loading Point as mentioned in Appendix I.
KONTRAK JUAL BELI BATUBARA
Klausul-klausul pokok

16.  Coal Specification
 The coal sold under this Agreement shall have the following typical specifications
and rejections level…
 Buyer has the right to reject the cargo if the actual analysis result of any
shipment is above/below the levels indicated as rejection...
 The specifications may vary on a case by case basis where Seller and Purchaser
agree on specific coal specifications for nominated shipments.
KONTRAK JUAL BELI BATUBARA
Klausul-klausul pokok

17.  Harga
 The price for all Coals delivered under this Contract shall be
followings.
 For the first year of the Agreement Term: USD 80/tonne.
 For the next year (second year) until the end of Term (tenth
year), the price shall be adjusted accordingly to ICI price, with
fixed price quarterly.
KONTRAK JUAL BELI BATUBARA
Klausul-klausul pokok

18.  Cara Pembayaran
 Invocing
Supplier shall deliver to Purchaser an invoice for each Delivered Cargo equal to the
relevant Invoice Amount for such Delivered Cargo as it is loaded at the Loading Point
onto the relevant vessels (each, an “Invoice”).
 Payment
Within thirty (30) days following the receipt of each Invoice (including all documents
listed in Article 6.1.2) and subject to the terms of this Contract, Purchaser shall pay the
applicable Invoice Amount to Supplier. Each such payment shall be made by wire
transfer of immediately available funds by Purchaser to Supplier’s nominated account.
All bank charges, fees and costs incurred at Supplier’s account bank shall be for the
account of Supplier.
KONTRAK JUAL BELI BATUBARA
Klausul-klausul pokok

19.  Nominasi Barge / vessel
 …The Purchaser will nominate the performing vessel together with details
of the vessel within…prior to the commencement of the delivery days
agreed for the shipment.
 …after completion of loading, the Seller will telex or facsimile the
Purchaser…
KONTRAK JUAL BELI BATUBARA
Klausul-klausul pokok

20.  Coal Quantity
 The quantity of coal agreed to be delivered by the Seller to the Purchaser
under this Agreement shall be up to 3 million tones…
 Indicative dates for delivery of shipments shall be provided by the Buyer to
the Seller 15 (fifteen) days before the shipment…
KONTRAK JUAL BELI BATUBARA
Klausul-klausul pokok

21.  Risiko
 Title to and all risk of loss or damage to all Coal delivered by Supplier under this
Contract shall remain with Supplier until such Coal passes the relevant vessel’s
railing at Loading Point.
 The Seller must, subject to the provision of B5, bear all risks of loss of or damage
to the goods until such time as they have passed the ship’s rail at the port of
shipment.
 Incoterms 2000 (Part A5 of CIF Section) for FoB Price
KONTRAK JUAL BELI BATUBARA
Klausul-klausul pokok

22.  Price Adjustment
KONTRAK JUAL BELI BATUBARA
Klausul-klausul pokok
Adjusted price = Contract price x
Actual Gross Calorific Value (ADB)
6,500 Kcal/kg

23.  Boiler Plates Provisions
 Force Majeure
 Choice of Law
 Choice of Forum
 Assignment
 Default and termination
 Severability
 Confidentiality
 Notices
 Entire contract
KONTRAK JUAL BELI BATUBARA
Klausul-klausul pokok

24. Ketentuan Pokok Kontrak Jasa Pertambangan
 Apa itu Kontrak Jasa Pertambangan?
Pengertian dasar
 Mengontrakan pada pihak ke-3
 Pekerjaan berkaitan dengan kegiatan
pertambangan (dan penambangan)
 Kepada pihak lain dengan alasan komersial

25.  Kenapa Mengkontrakan?
Alternatif dalam industri manapun
Pertimbangan tidak berbeda dengan “in-
house” vs “external counsel”
 Biaya
 Skil dan pengalaman
 Alokasi resiko
 Kualifikasi dan sertifikasi
Ketentuan Pokok Kontrak Jasa Pertambangan

26. Tipe Perjanjian Jasa Pertambangan
 Perjanjian Eksklusif - SPK
 Pemegang izin hanya bertanggung jawab pada
licensing matters, sisanya akan dikerjakan oleh
kontraktor, termasuk pada penjualan
 Opsi investasi asing di KP (pra UU Minerba)
 Renumeration:
 Simple structure
- Service fee = all proceeds less X%
- Royalty Basis
 Profit Sharing structure
Profit (to be shared) = all proceed less total cost

27. Tipe Perjanjian Jasa Pertambangan
 Perjanjian Jasa Pertambangan (Tradisional)
 Lump sum atau rate ditentukan berdasarkan lingkup
kerja
 Kombinasi
 Kontraktor menyediakan alat dan operator
 Owner menyediakan BBM
 Berdasarkan volumen
 OB
 Coal getting
 Fee = hourly rate atau volume
 price certainty vs relative inflexibility

28. Ruang Lingkup perjanjian
Eksklusifitas
Perizinan dan Informasi
Kepemilikan atas properti
Hak dan Kewajiban Para Pihak
Biaya
KONTRAK JASA PERTAMBANGAN
Klausul-klausul pokok

29. Thanks!