SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  138
Télécharger pour lire hors ligne
ASUHAN KEBIDANAN PADA HAMIL DENGAN PENATALAKSANAAN
KETIDAKNYAMANAN TM III PADA NY. H USIA 27 TAHUN
G1P0A0 USIA KEHAMILAN 34 MINGGU 1 HAR1
DI BPS NENI BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
KARYA TULIS ILMIAH
NAMA : EPIT DESMAWATI
NIM : 201207015
AKADEMI KEBIDANAN ADILA
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
i
2
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN
PENATALAKSANAAN KETIDAKNYAMANAN
TM III PADA NY. H USIA 27 TAHUN G1P0A0
USIA KEHAMILAN 34 MINGGU1 HARI
DI BPS NENI BANDAR LAMPUNG
TAHUNN 2015
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Ahli Madya Kebidanan
EPIT DESMAWATI
Nim : 201207015
AKADEMI KEBIDANAN ADILA
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
ii
3
LEMBAR PENGESAHAN
Diterima dan disahkan oleh Tim Penguji Ujian Akhir Program Pendidikan
Diploma III Kebidanan Adila pada :
Hari :
Tanggal :
Penguji I Penguji II
Zendri Julistia, S. Kep, M. Kes Oktaria Safitri, S.ST
NIK.2015501065 NIK. 2015021055
Direktur Akademi Kebidanan ADILA
Bandar Lampung
dr.Wazni Adila, M.PH.
NIK. 2011041008
iii
4
CURRICULUM VITAE
Nama : Epit Desmawati
Nim : 201207015
Tempat/tanggallahir : Gading Rejo, 07 Desember 1994
Alamat : Desa Tegal Rejo, Gading Rejo, Pringsewu
Institusi : Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung
Angkatan : VII
Biografi :
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. TK PERTIWI GADING REJO pada tahun 1998-2000
2. SD NEGERI 01 GADING REJO pada tahun 2000-2006
3. SMP NEGERI 02 GADING REJO pada tahun 2006-2009
4. SMA NEGERI 01 GADING REJO pada tahun 20009-2012
5. Penulis sekarang terdaftar sebagai mahasiswa Akademi Kebidanan ADILA
Bandar Lampung Sejak Tahun 2012 hingga sekarang
iv
5
PERSEMBAHAN
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, yang atas rahmat-Nya maka
penulis dapat menyelesaikan penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, dan dibalik
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lupa penulis memberikan persembahan
kepada orang-orang yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak
langsung
1. Terima kasih untuk keluarga besar tercinta yang selalu memberikan semangat
dan mendoakan setiap kegiatan apapun yang terbaik bagi penulis serta selalu
mengharapkan setiap keberhasilan yang penulis lakukan.
2. Rekan –rekan tercinta Akbid Adila khususnya tingkat III yang selalu
mendukung hingga terselesaikan tugas akhir ini.
3. Almamaterku tercinta Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung sebagai
tempat penulis menuntut ilmu selama 3 tahun.
4. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas
partisipasi dan dukungan selama penulis menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
v
6
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN
PENATALAKSANAAN KETIDAKNYAMANAN
TM III PADA NY H USIA 27 TAHUN G1P0A0
USIA KEHAMILAN 34 MINGGU 1 HARI
DI BPS NENI BNADAR LAMPUNG
TAHUN 2015
Epit Desmawati, Karsiyah, S.kep, M. Kes, Ratnawati, S.ST
INTISARI
Dalam proses adaptasi kehamilan tidak jarang ibu akan mengalami ketidaknyamanan yang
meskipun hal itu adalah fisiologis namun tetap perlu diberikan suatu pencegahan dan perawatan.
Berdasarkan SDKI tahun 2012 kematian ibu selama hamil di Indonesia mencapai 359 per 100000
kelahiran hidup
Ketidaknyamanan yang sering terjadi pada TM III meliputi: Peningkatan frekuensi
berkemih, keputihan, Nyeri pinggang. Sering berkemih pada trimester III terjadi karena janin mulai
masuk kerongga panggul dan menekan kandung kemih.Keputihan dikarenakan peningkatan hormone
ekstrogen dan progesteron. Nyeri pinggang akibat tarikan pada saraf. Struktur ligamentum dan otot
tulang belakang bagian tengah dan bawah mendapat tekanan berat, perubahan ini sering kali
menimbulkan rasa tidak nyaman pada musculoskeletal.
Tujuan studi kasus diperolehnya pengalaman nyata dan mampu memberikan Asuhan
Kebidanan Ibu Hamil dengan Ketidaknyamanan TM III Terhadap Ny.H Umur 27 Tahun G1P0A0 usia
kehamilan 34 Minggu 1Hari, di BPS Neni Amd.Keb, Pramuka, Bandar Lampung Tahun 2015. Metode
yang digunakan penulisan deskriptif, tekhnik memperoleh data yaitu data primer dan sekunder.
Dengan cara wawancara langsung dengan klien, melakukan pemeriksaan fisik, dan melihat buku
register kehamilan.
Hasil dari studi kasus ini penulis mampu memberikan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil dengan
Penatalaksanaan Ketidaknyamanan TM III. Saran lebih meningkatkan dan mempertahankan mutu
pelayanan kesehatan yang sudah diprogramkan khususnya pada kehamilan. Bagi ibu hamil dapat
memeriksakan kehamilannya secarar rutin.
Kata kunci : Ketidaknyaman TM III
Referensi : 14 Kepustakaan
Jumlah halaman : 128 Halaman
vi
7
MOTTO
KEDISIPLINAN AKAN MENGUBAH
HIDUP SESEORANG,
KARENA MANUSIA BERARTI
KARENA BUDI DAN PRESTASI
BY : EPIT DESMAWATI
vii
8
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu
Hamil Dengan Penatalaksanaan Ketidaknyamanan TM III Pada Ny. H usia 27 tahun
GIP0A0 Usia Kehamilan 34 Minggu 1 Hari Di BPS Neni Amd. Keb Bandar
Lampung Tahun 2015”.
Pada kesempatan ini pnulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. dr. Wazni Adila, M.PH selaku direktur Akademi Kebidanan Adila Bandar
Lampung
2. Karsiyah, S.Kep.,M.Kes selaku pembimbing I Karya Tulis Ilmiah
3. Ratnawati, S.ST selaku pembimbing II Karya Tulis Ilmiah.
4. BPS Neni Amd. Keb Kemiling, Bandar Lampung selaku tempat pengambilan
Karya Tulis ilmiah.
5. Seluruh Staf dan Dosen Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung
Penulis menyadari dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki.
Oleh karena ini penulis mengaharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang
sifatnya membangun untuk kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah guna perbaikan pada
masa yang akan datang. Akhirnya penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah dapat
bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Bandar Lampung, 2015
Penulis
viii
9
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iii
INTISARI ....................................................................................................... iv
CURRICULLUM VITAE ............................................................................. v
MOTTO .......................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN........................................................................................... vii
KATA PENGANTAR.................................................................................... viii
DAFTAR ISI................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang.............................................................................. 1
1.2 Rumusan masalah ........................................................................ 4
1.3 Tujuan penelitian ......................................................................... 4
1.4 Ruang lingkup.............................................................................. 6
1.5 Manfaat penelitian ....................................................................... 6
1.6 Metodelogi dan tehnik memperoleh data..................................... 7
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan teori medis ................................................................... 10
2.2 Tinjauan teori manajemen menurut varney...............................49
2.3 Teori landasan hukum.................................................................. 74
BAB IIITINJAUAN KASUS
3. 1 Pengkajian data ............................................................................. 76
3. 2Matriks ........................................................................................... 87
BAB IV PEMBAHASAN............................................................................... 108
BAB VPENUTUP
5.1 Kesimpulan..................................................................................... 125
5.2 Saran............................................................................................... 128
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
10
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 TFU menurut pertambahan menurut pertiga jari ............................. 11
Tabel 2.2 Komponen pertambahan berat badan ibu selama hamil ................. 19
Tabel 2.3 Ukuran panggul luar tiap bidang panggul........................................ 20
Tabel 2.4 Sistem neurologi dan musculoskeletal............................................. 41
Tabel 2.5 Toraks dan diafragma....................................................................... 42
Tabel 2.6 Sistem perkemihan........................................................................... 43
Tabel 2.7 Usus halus dan usus besar................................................................ 44
Tabel 2.8 Sistem Reproduksi ........................................................................... 44
Tabel 2.9 Pemberian Imunisasi TT.................................................................. 70
Tabel 2.10 Pemeriksaan laboraturium.............................................................. 71
Tabel 3.2 Matrik............................................................................................... 87
x
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kehamilan meruakan proses yang normal dan alamiah. Perubahan-perubahan
yang terjadi pada wanita selama kehamilan normal adalah bersifat fisiologis,
bukan patologis.Oleh karenanya, asuhan yang diberikan adalah asuhan yang
meminimalkan intervensi. Bidan harus memfasilitasi proses alamiah dari
kehamilan dan menghindari tindakan-tindakan yang bersifat medis yang tidak
terbukti manfaatnya. Dalam memberikan asuhan kepada klien, bidan lebih
cenderung menggunakan pendekatan dalam bentuk pelayanan promotif (Ina
Kuswanti, 2014; h. 2).
Dalam proses kehamilan terjadi perubahan sistem dalam tubuh ibu yang
semuanya membutuhkan suatu adaptasi, baik fisik maupun fisiologis. Dalam
proses adaptasi tersebut tidak jarang ibu akan mengalami ketidaknyamanan
meskipun hal itu adalah fisiologis namun tetap perlu diberikan suatu
pencegahan dan perawatan (Ari Sulistyawati,2011;h .123).
Asuhan antenatal penting untuk menjamin agar proses alamiah berjalan
normal selama kehamilan. Kehamilan dapat berkembang menjadi masalah
atau komplikasi setiap saat. WHO memperkirakan sekitar 15 % dari seluruh
wanita hamil akan berkembang menjadi komplikasi yang berkaitan dengan
kehamilan serta dapat mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap ibu hamil
2
memerlukan asuhan selama masa kehamilannya (asuhan antenatal) (Hani et
all 2011;h,6).
Berdasarkan data SDKI 2012 meenunjukan, Angka Kematian Ibu (AKI) (yang
berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas) sebesar 359 per 100.000
kelahiran hidup (http://www.kompasiana.com)
Tingkatnya kasus kematian ibu dan anak di Provinsi Lampung Bila dilihat
berdasarkan kasus kematian yang ada di Provinsi Lampung tahun 2012
berdasarkan laporan dari kabupaten terlihat bahwa kasus kematian ibu
(kematian ibu pada saat hamil, saat melahirkan dan nifas) seluruhnya
sebanyak 179 kasus dimana kasus kematian ibu terbesar ( 59,78% ) terjadi
pada saat persalinan dan 70,95% terjadi pada usia 20 – 34 tahun
(http://mpu.bidangkesehatan.net)
Angka kematian ibu di Bandar Lampung 2012 sebesar 115,8 per 100.000
Kelahiran Hidup, namun angka ini tidak dapat dipergunakan karena angka
tidak menggambarkan seluruh kematian ibu yang ada di populasi (data hanya
dari fasilitas kesehatan saja) (http://mpu.bidangkesehatan.net).
Pada umumnya kehamilan berkembang normal dan menghasilkan kelahiran
bayi yang sehat, cukup bulan melalui jalan lahir, namun kadang-kadang tidak
sesuai dengan harapan . Oleh karena itu pelayanan asuhan antenatal
merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu
3
hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal (Ina Kuswanti,
2014; h. 6).
Berdasarkan pra survey di BPS Neni Amd.Keb pada tanggal 02 april 2015 , 5
dari 15 ibu hamil yang masuk dalam trimester III mengalami
ketidaknyamanan, seperti konstipasi, kram-kram pada kaki, keputihan, sesak
nafas, dan nyeri punggung yang disebabkan karena faktor usia, pendidikan,
dan pengalaman. Berdasarkan hasil prasurvey tersebut penulis tertarik untuk
mengambil study kasus dengan judul “Asuhan Kebidanan Ibu Hamil dengan
penatalaksanan ketidaknyaman TM III pada Ny.H usia 27 tahun G1P0A0
Usia Kehamilam 34 minggu 1 hari di BPS Neni Amd.Keb, Kemiling Bandar
Lampung”.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas maka dirumuskan masalah yaitu
”Bagaimana asuhan Kebidanan pada ibu hamil dengan Penatalaksanaan
Ketidaknyamanan TM III pada Ny. H usia 27 tahun G1P0A0 usia kehamilan
34 minggu 1 hari di BPS Neni Amd.Keb Pramuka, Kemilng Bandar Lampung
tahun 2015?”
4
1.3 TUJUAN PENELITIAN
1.3.1 Tujuan Umum
Dapat melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan
penatalaksanaan ketidaknyamanan TM III pada Ny. H umur 27 tahun
G1P0A0 usia kehamilan 34 minggu 1 hari di BPS Neni Amd.Keb
sesuai dengan standar yang berlaku dan dengan pendekatan manajmen
kebidanan tahun 2015.
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Dapat melakukan pengkajian data dasar pada ibu hamil dengan
penatalaksanan ketidaknyamanan TM III pada Ny.H umur 27
tahun G1P0A0 usia kehamilan 34 minggu 1 hari di BPS
Neni Amd.Keb Bandar Lampung tahun 2015.
1.3.2.2 Dapat melaksanakan interpretasi data untuk menentukan
diagnosa masalah dan kebutuhan ibu hamil dengan
penatalaksanan ketidaknyamanan TM III pada Ny H umur 27
tahun G1P1A0 usia kehamilan 34 minggu 1 hari di BPS
Neni Amd.Keb Bandar Lampung tahun 2015.
1.3.2.3 Dapat mengantisipasi masalah potensial pada ibu hamil
dengan penatalaksanan ketidaknyamanan TM III padaNy.
Humur 27 tahun G1P0A0 usia kehamilan 34 minggu 1 hari di
BPS Neni Amd.Keb Bandar Lampung tahun 2015.
5
1.3.2.4 Dapat melaksanakan tindakan segera dan kolaborasi pada ibu
hamil dengan penatalksanaan ketidaknyamanan TM III pada
Ny H umur 27 tahun G1P0A0 usia kehamilan 34 minggu 1
hari di BPS Neni Amd.Keb Bandar Lampung tahun 2015
1.3.2.5 Dapat merencanakan tindakan yang akan dilakukan pada ibu
hamil dengan penatalaksanan ketidaknyamanan TM III pada
Ny H umur 27 tahunG1P0A0 usia kehamilan 34 minggu 1
hari dengan Ketidaknyamanan Pada TM III di BPS Neni
Amd.Keb Bandar Lampung tahun 2015.
1.3.2.6 Dapat melaksanakan tindakan sesuai perencanaan pada ibu
hamil dengan penatalaksanan ketidaknyamanan TM III pada
Ny.H umur 27 tahun G1P0A0 usia kehamilan 34 minggu 1
hari di BPS Neni Amd.Keb Bandar Lampung tahun 2015
1.3.2.7 Dapat mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan pada ibu
hamil dengan penatalaksanan ketidaknyamanan TM III
padaNy. H umur 27 tahun G1P0A0 usia kehamilan 34
minggu 1 hari di BPS Neni Amd.Keb Bandar Lampung tahun
2015.
6
1.4 RUANG LINGKUP
1.4.1 Sasaran
Ibu hamil dengan Ketidaknyaman kehamilan Pada TM III di BPS
Neni Amd.Keb.Pramuka Bandar Lampung Tahun 2015.
1.4.2 Tempat
BPS.Neni Amd.Keb,Pramuka Bandar Lampung Tahun 2015.
1.4.3 Waktu
Dilaksanakan selama 6 hari yaitu dari tanggal 02April 2015 sampai
dengan 07 April 2015.
1.5 MANFAAT PENELITIAN
1.5.1 Bagi Institusi
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi dokumen dan bahan
bacaan mahasiswi kebidanan Adila Bandar Lampunng sehingga
menjadikan sumber ilmu bagi pembaca.
1.5.2 Bagi Lahan Praktek
Hasil study kasus ini diharapakan dapat membantu lahan dalam
memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil yang mengalami
ketidaknyamanan pada TM III dan mengetahui perkembanagan
secara nyata di lapangan sesuai teori yang ada serta dapat
dijadikan sebagai informasi untuk dapat meningkatkan manajemen
asuhan kebidanan yang diterapkan terhadap klien dalam
memberikan asuhan.
7
1.5.3 Bagi Masyarakat
Diharapkan dapat memberikan masukan dan pengetahuan baru
pada ibu khususnya ibu yang baru pertama kali hamil agar
mengerti tentang perawatan ketidaknyamanan pada ibu hamil TM
III dapat berkurang.
1.5.4 Bagi Penulis
Diharapkan penulis mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada
ibu hamil dengan penatalaksanan ketidaknyaman TM III pada Ny.
H umur 27 tahun G1P0A0 dengan di BPS Neni Amd.Keb Bandar
Lampung tahun 2015.
1.6 METODOLOGI DAN TEKNIK MEMPEROLEH DATA
1.6.1 Metode penelitian
Dalam penyusunan study kasus ini penulis menggunakan metode
penulisan deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah suatu
penelitian yang dilkukan untuk mendeskripsikan atau
menggambarkan suatu fenomena yang terjadi di dalam masyarakat.
Dalam bidang kesehatan masyarakat survey deskriptif digunakan
untuk menggambarkan atau memotret masalah kesehatan serta
terkait dengan kesehatan sekelompok penduduk atau orang yang
tinggal dalam komunitas tertentu .
8
1.6.2 Teknik Memperoleh Data
Untuk Memperoleh data, tehnik yang digunakan sebagai berikut:
1.6.2.1 Data Primer
a. Wawancara
Adalah suatu metode yang di pergunakan untuk
mwengumpulkan data, diamana peelitian mendapatkan
keterangan atau informasi secara lisan dari seseorang
sasaran penelitian (Soekidjo Notoatmodjo, 2012:h. 35-
139).
Wawancara dilakukan dengan cara :
a) Auto anamnesa
Wawancara yang langsung dilakukan kepada
pasien langsung.
b) Allo anamnesa
Wawancara yang di lakukan kepada keluarga
pasien untuk memperoleh data tentang pasien
(Sulistyawati ,2011;h.166).
1.6.2.2 Data Sekunder
a. Studi Pustaka
Adalah bahan-bahan pustaka merupakan hal yang
sangat penting dalam menunjang latar belakang teoritis
suatu penelitian.Dari buku-buku, laporan, majalah
9
ilmiah, jurnal, dan sebagainya dapat memperoleh
informasi baik berupa teori-teori, generasi, maupun
konsep yang telah di kemukakan oleh berbagai ahli.
b. Studi Dokumenter
Adalah semua bentuk dokumen baik yang di terbitkan
maupun yang tidak di terbitkan, yang ada di bawah
tanggung jawab instansi resmi, misalnya laporan,
statistic, catatan-catatan di dalam kartu klinik
(Notoatmodjo,2005 hal.63).
10
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Tinjauan Teori Medis Kehamilan
2.1.1 Kehamilan
2.1.1.1 Pengertian kehamilan
Kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah.
Perubahan-perubahan yang terjadi pada wanita selama
kehamilan normal adalah bersifat fisiologis, bukan patologis.
Oleh karenanya, asuhan yang di berikan adalah asuhan yang
meminimalkan intervensi. Bidan harus memfasilitasi proses
alamih dari kehamilan dan menghindari tindakan-tindakan
yang bersifat medis yang terbukti manfaatnya. Dalam
memberikan asuhan kepada klien, bidan harus cenderung
menggunakan pendekatan dalam bentuk pelayanan promotif
(Ina Kuswanti, 2014; h. 2).
Proses kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah.
Hal ini perlu diyakini oleh tenaga kesehatan khususnya bidan,
sehingga ketika memberikan asuhan kepada pasien, pendekatan
yang dilakukan lebih cenderung kepada bentuk pelayanan
promotif. Realisasi yang paling mudah dilaksanakan adalah
pelaksanaan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) kepada
pasien dengan materi-materi mengenai pemantauan kesehatan
11
ibu hamil dan penatalaksanaan ketidaknyamanan selama hamil
(Ari Sulistiawati, 2011; h. 2).
2.1.1.2 Anatomi Dan Fisiologi Ibu Hamil
a. Anatomi fisiologi alat reproduksi
a) Uterus
Ukuran pada kehamilan cukup bulan, ukuran uterus adalah
30 x 25 x 20 cm dengan kapasitas lebih dari 4.000cc. Hal ini
memungkinkan bagi adekuatnya akomodasi pertumbuhamn
janin. Pada saat ini rahim membesar akibat hipertropi dan
hiperplasi otot polos rahim, serabut kolagenya menjadi
higroskopik, dan endometrium menjadi desidua. Jika
penambahan ukuran TFU per tiga dapat dilihat dalam table
dibawah ini (Ari Sulistiawati, 2011); h. 59).
Tabel 2.1
TFU menurut penambahan per tiga jari
Usia
kehamilan
(minggu)
Tinggi fundus uteri (TFU)
12 3 jari diatas simpisis
16 Pertengahan pusat – simpisis
20 3 jari dibawah pusat
24 Setinggi pusat
28 3 jari diatas pusat
32 Pertengahan pusat – prosesus
xiphoideus (px)
36 3 jari dibawah pusat-prosesus
xiphoideus
40 Pertrngahan pusat dan prosesus
xipoideus.
Sumber : (Ari Sulistyawati, 2011 h. 60).
12
a) Servik
Bertambahnya vaskularisasinya dan menjadi lunak,
kondisi ini yang di sebut dengan tanda goodell.
Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan
bnayak cairan mucus. oleh karena pertambahan dan
pelebaran pembuluh darah, warnanya menjad livid, dan
ini di sebut dengan tanda Chadwick) (Ari Sulistyawati,
2011; h. 61).
b) Rahim(Uterus)
Uterus berbentuk seperti buah advokat atau seperti buah
peer yang sedikit gepeng kearah muka belakang.
Ukurannya sebesar telur ayam dan mempunyai rongga .
Dindingnya terdiri atas otot-otot polos. Ukuran panjang
uterus 7-7,5, lebar diatas 5,25cm, tebal 2,5 cm, tebal
dinding 1,25cm. Letak uterus dalam keadaan fisiologis
adalah anterversiofleksio (servik ke depan dan
membentuk sudut dengan servik uteri ).
Uterus mempunyai tiga fungsi yaitu
(a) Dalam siklus menstruasi, uterus berfungsi sebagai
peremajaan endometrium.
13
(b) Dalam kehamilan, uterus berfungsi sebagai tempat
tumbuh dan berkembang janin.
(c) Dalam persalinan, uterus berfungsi untuk
berkontraksi sewaktu melahirkan dan sesudah
melahirkan (Ina Kuswanti, 2014; h. 29).
c) Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih didapat korpus luteum graviditas
sampai terbentuknya placenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu.
Kurpus luteum graviditas berdiameter kira-kira 3cm. Lalu ia
mengecil setelah placenta terbentuk. Ditemukan pada awal ovulasi
hormone relaxing, suatu immunoreaktiveinhibin dalam sirkulasi
maternal. Relaxin mempunyai pengaruh menengankan hingga
pertumbuhan janin menjadi baik hingga aterm (Rukiyah et all,
2009; h. 42).
d) Vulva dan Vagina
Oleh karena pengaruh estrogen, terjadi hipervaskularisasi pada
vagina dan vulva, sehingga pada bagian tersebut terlihat lebih
merah atau kebiruan, kondisi ini di sebut dengan tanda Chadwick
(Ari Sulistyawati, 2011; h. 61).
14
b. Sistem integumen
Sehubungan deangan tingginya kadar hormonal, terjadi peningkatan
pigmentasi selama kehamilan. keadaan ini sangat jelas terlihat pada
kelompok wanita dengan warna kulit gelap atau hitam dan dapat
dikenali pada payudara, abdomen vulva dan wajah. ketika terjadi pada
kulit wajah disebut dengan kloasma atau topeng kehamilan. Bila
terjadi pada muka biasanya pada daerah pipi dan dahi dan dapat
mengubah penampilan wanita tersebut.
Linea alba garis putih tipis yang membentang dari simpisis pubis
sampai umbilicus, dapat menjadi gelap yang biasa disebut dengan
Linea nigra. Peningkatan pigmentasi ini akan berkurang sedikit demi
sedikit setelah masa kehamilan. tingginya kadar hormon yang
tersirkulasi dalam darah dan peningkatan regangan pada kulit
abdomen, paha dan payudara bertanggung jawab pada timbulnya garis-
garis yang berwarna merah muda dan kecoklatan pada daerah tersebut
dan disebut dengan striaegravidarum (Nurul Jannah, 2011; h. 101).
c. Sistem gastrointestinal
Rahim yang semakin membesar akan menekan rectum dan usus bagian
bawah, sehingga terjadi sembelit atau konstipasi. Sembelit semakin
berat karena gerakan otot didalam usus diperlambat oleh tingginya
kadar progesterone (Ari Sulistyawati, 2012 ; h. 63).
15
d. Sistem Endokrin
Selama minggu-minggu pertama, korpus luteum dalam ovarium
menghasilkan estrogen dan progesteron, fungsi utamanya pada
stadium ini adalah untuk mempertahankan pertumbuhan desidua dan
mencegah pelepasan serta pembebasan desidua tersebut. Sel-sel
trofoblast mengahsilkan hormon korionik gonadotropin yang akan
mempertahankan korpus luteum sampai placenta berkembang penuh
dan mengambil alih produksi estrogen dan progesterone dari korpus
luteum.
Setelah placenta mengambil alih, sekresi ekstrogen dan progesterone
mengalami peningkatan yang nyata. Kadar kedua hormone ini tetap
tinggi sampai sesaat sebelum aterm, ketika fungsi placenta dengan
rentang usia yang terbatas mulai mengalami penurunan. Ketika hal ini
terjadi, kadar hormone kadar hormone placenta mulai menurun.
Estrogen merupakan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fetus,
pertumbuhan payudara, retensi air dan natrium, pelepasan hormone
hipofise.
Progesteron mempengaruhi tubuh ibu melalui relaksasi otot polos,
relaksasi jaringan ikat, kenaikan suhu, pengembangan duktus laktiferus
dan alveoli, perubahan sekretorik dalam payudara.
Hormon placenta lainnya disamping korionik gonadotropin, estrogen
dan progesterone, placenta menghasilkan dua hormone spesifik
lainnya, yaitu hormone laktogenik dan relaksin, hormone laktogenik
16
placenta meningkatkan pertumbuhan, menstimulasi perkembangan
payudara dan mempunyai peranan yang sangat penting dalam
metabolism lemak maternal. Kadar hormone laktogenik placenta
sebagaimana namanya relaxin memberikan efek relaksan, khususnya
pada jaringan ikat.
Perubahan endokrin lainnya yaitu sekresi kelenjar hipofise umumnya
menurun, dan penurunan ini selanjutnya akan meningkan sekresi
semua kelenjar endokrin(khususnya kelenjar tiroid, paratiroid, dan
adrenal). Kadar hormone hipofise, prolaktin meningkat secara
berangsur-angsur menjelang akhir kehamilan, namun fungsi prolaktin
dalam memicu laktasi disupresi sampai placenta dilahirkan dan kadar
estrogen menurun ( Rukiyah et all, 2009; h. 43).
e. Sistem perkemihan
Pada awal-awal kehamilan, kandung kencing tertekan sehingga sering
timbul kencing. Keadaan ini akan hilang denagn tuanya kehamilan jika
uterus gravidus keluar dari rongga panggul. Laju filtrasi glomerulus
dan aliran plasma ginjal meningkat pada kehamilan. Ginjal wanita
harus mengakomodasi tuntutan metabolisme dan sirkulasi tubuh ibu
yang meningkat dan juga mengekskresi produk sampah janin. Fungsi
ginja berubah karena adanya hormone kehamilan , peningkatan
volume darah, postur wanita, aktivitas fisik dan makanan . Sejak
minggu ke 10 gestasi, pelvic ginjal dan uterus berdilatasi. Ginjal pada
saat hamil sedikit lebih besar, lebih panjang dan volume meningkat.
17
Adanya peningkatan glukosa juga akan mempermudah infeksi pada
saluran perkemihan.
f. Sistem pencernaan
Prubahan rasa tidak enak di ulu hati di sebabkan karena adanya
perubahan lambung dan aliran lambung asam balika asam lambung ke
esophagus bagian bawah. Produksi asam lambung menurun sering
terjadi mual muntah karena penhgaruh HCG, tonus otot-otot traktus
digestivus menurun sehingga motilitas seluruh traktus digestivus juga
berkurang. Makanan lebih lama berada di lambung dan apa yang di
cerna lebih lama berada dalam usus. Saliva atau pengeluaran air liur
berlebihan daripda biasanya. Hipersaliva sering terjadi sebagai
kompensasi dari mual dan muntah yang terjadi. (Ina Kuswanti, 2014 ;
h. 84).
g. Sistem Kardiovaskuler
Perubahan yang terjadi pada jantung, yang khas denyut nadi istirahat
meningkat sekitar 10 sampai 15 denyut permenit pada kehamilan
karena diafragma semakin naik terus selama kehamilan. Jantung
digeser ke kiri dan ke atas, sementara pada waktu yang sama organ ini
agak berputar pada sumbu panjangnya, akibatnya apeks jantung
digerakan agak kelateral keposisinya pada keadaan tidak hamil normal
dan membesarnya ukuran bayangan jantung ditemukan pada radiograf,
luasnya perubahan-perubahan ini dipengaruhi oleh ukuran dan posisi
18
uterus, kekuatan otot-otot abdomen dan komfigurasi abdomen
(Rukiyah et all, 2009; h. 50).
h. Sistem Pernafasan
Wanita hamil sering mengeluh sesak dan napas pendek. Hal ini
disebabkan oleh usus yang tertekan kearah diafragma akibat
pembesaran rahim. Kapasitas vital paru meningkat sedikit selama
hamil. Seorang wanita hamil selalu menggunakan napas dada (Ina
Kuswanti, 2014; h. 87).
i. Perubahan Berat Badan
Cara yang dipakai untuk menentukan berat badan menurut tinggi
badan adalah dengan menggunakan indeks massa tubuh (IMT) dengan
rumus : BB/(TB)2
Pertumbuhan berat badan ibu hamil menggambarkan status gizi selama
hamil, oleh karena itu perlu dipantau setiap bulan. Jika tedapat
kelambatan penambahan berat badan ibu, ini dapat mengindikasi
adanya malnutrisi sehingga dapat menyebabkan gangguan
pertumbuhan janin intra uteri. Disarankan pada ibu primigravida
untuk tidak menaikkan berat badannya lebih dari kg/bulan. Perkiraan
peningkatan berat badan yang dianjurkan :
(a) 4 kg pada kehamilan trimester I.
(b) 0,5 kg/minggu pada kehamilan trimester II sampai III.
(c) Totalnya sekitar 15 -16 kg selama hamil.
19
Tabel 2.2
Komponen pertambahan berat badan ibu selama hamil
Komponen Jumlah (dalam kg)
Jaringan ekstrauterine 1
Janin 3- 3,8
Cairan amnion 1
Plasenta 1-1,1
Payudara 0,5 – 2
Tambahan darah 2 – 2,5
Tambahan cairan
jaringan
1,5 – 2,5
Tambahan jaringan
lemak
2 – 2,5
Total 11,5 – 16
Sumber : (Ari Sulistiawati, 2011; h. 68-69).
j. Panggul
Panggul merupakan salah satu jalan lahir keras yang memiliki fungsi
yang lebih dominan dari pada jalan lahir lunak. Janin harus berhasil
menyesuaikan diri terhadap jalan lahir yang relatife kaku.
1. Anatomi tulang panggul dibentuk oleh tulang-tulang berikut ini
a) Ilium
b) Sakrum
c) Pubis
d) Iskium
e) Koksigis
2. Pembagian segmen tulang panggul sejati dan ukuran panggul dalam.
Tulang pangul sejati dibagi atas tiga jenis. Bagian yang disebut
dengan panggul tidak sejati adalah tulang keras diatas PAP.
20
a) Pintu Atas Panggul dibatasi oleh tepi atas simfisis, tulang
inominata, dan promontorium.
b) Rongga panggul/panggul tengah, merupaka bidang terluas dan
mempunyai diameter terpanjang. Dibatasi oleh bagian posterior
simfisis pubis, iskium, sebagian ilium, sacrum dan koksigeum.
c) Pintu bawah panggul, merupakan bidang terkecil saluran
panggul dibatasi oleh lengkung pubis, tuberositas iskium, spina
iskiadika dan ujung os koksigis.
Tabel 2.3
Ukuran panggul luar tiap bidang panggul
Ukuran Diameter Keterangan
Distansia spinarum 24-26 cm Diukur dari 2 sias
Distansia kristarum 28-30 cm Diukur dari 2 krista
iliaka
Konjugata
eksterna/boudeloque
18 cm Diukur dari tepi atas
simfisis dan lumbal ke-
5
Distansia tuberum 10,5 cm Dari 2 tuberositas
Lingkar panggul >80
cm
Dari tepi atas simfisis,
trochanter, ke lumbal 5
3. Pembagian tulang pangul berdasarkan bidang hodge
a) Hodge I : Setinggi PAP ( PAP di batasi oleh promontorium
dan tepi atas simfisis.
b) Hodge II : Sejajar Hodge I dibatasi oleh tepi bawah simfisis.
c) Hodge III : Sejajar Hodge I dibatasi oleh spina iskiadika.
d) Hodge IV : Sesajar Hodge I dibatasi oleh ujung os koksigis.
21
4. Ciri-ciri panggul normal
a) Promontorium tidak bisa diraba.
b) Os sacrum terbentuk cekung/konkaf.
c) Spina iskiadika tidak runcing atau tumpul.
d) Sudut ramus pubis > 90 derajat.
5. Pembagian panggul berdasarkan tipe
a) Ginekoid (tipe wanita klasik).
b) Android ( mirip panggul pria ).
c) Anthropoid ( mirip panggul kera ).
d) Platipelloid ( panggul pipih ).
(Hani et all, 2011; h. 30-31).
k. Payudara
Payudara sebagai organ target untuk laktasi mengalami banyak
perubahan sebagai persiapan setelah janin lahir. Beberapa perubahan
yang dapat diamati oleh ibu adalah sebagai berikut.
a. Selama kehamilan payudara bertambah besar, tegang, dan berat.
b. Dapat teraba nodul-nodul, akibat hipertropi kelenjar alveoli.
c. Bayangan vena-vena lebih membiru.
d. Hiperpigmentasi pada areola dan putting susu.
e. Kalau diperas akan keluar susu jolong (kolostrum) bewarna kuning.
(Ari Sulistyawati, 2011; h. 65).
22
2.1.1.3 Kebutuhan fisik ibu hamil
a. Kebetuhan ibu hamil akan oksigen
Kebutuhan oksigen adalah yang utama pada manusia termasuk
ibu hamil. Berbagai gangguan pernafasan bisa terjadi pada saat
hamil sehingga akan mengganggu pemenuhan kebutuhan
oksigen pada ibu yang akan berpengaruh pada bayi yang di
kandung. Untuk mencegah hal tersebut di atas untuk memenuhi
kebutuhan oksigen maka ibu hamil perlu:
a) Latihan nafas melalui senam hamil.
b) Tidur dengan bantal yang tinggi.
c) Makan tidak terlalu banyak.
d) Kurangi atau hentikan rokok.
e) Konsul ke dokter bila ada kelainan atau gangguan
pernapasan seperti asma dan lain-lain.
Posisi miring ke kiri dianjurkan untuk meningkatkan perfusi
uterus dan oksigenisasi fetoplasma dengan mengurangi
tekanan pada vena asendan (hipotensi supine) (Ina
Kuswanti, 2014; h. 117).
b. Nutrisi dalam kehamilan
Pada masa kehamilan, ibu hamil harus menyediakan nutrisi
yang penting bagi pertumbuhan anak dan dirinya sendiri. Ini
berarti dia perlu makan untuk 2 orang, sesuai dan seimbang.
Kehamilan meningkatkan kebutuhan tubuh akan protein. Jika
23
calon ibu tidak memperhatikan makanan yang lebih banyak
menyediakan lebih banyak protein, mungkin dia tidak
mendapatkan protein yang cukup. Kebutuhan makanan bagi ibu
hamil lebih banyak dari kebutuhan wanita yang tidak hamil.
Kegunaan makanan tersebut adalah :
a) Untuk pertumbuhan janin yang ada dalam kandungan.
b) Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan ibu
sendiri.
c) Guna mengadakan cadangan untuk persiapan laktasi.
Caranya : Ibu makan 3 kali sehari, hidangan harus tersusun
dari bahan makanan yang bergizi yang terdiri dari makanan
pokok, lauk pauk, sayuran dan buah-buahan serta susu 1
gelas tiap harinya.
Kebutuhan nutrisi wanita hamil banyak mendapatkan
perhatian dari berbagai komite di sejumlah Negara. Calon
ibu sebaiknya makan diet yang seimbang, menyediakan
perawatan yang mencukupi, memeriksakan hemoglobin
dalam darah dan memperoleh resep tablet mengandung
garam besi. Karena ibu mengandung bayinya yang sama-
sama memerlukan makanan yang cukup, ibu hamil harus
makan dalam porsi yang cukup namun perlu diwaspadai
adanya kenaikan berat badan yang berlebihan (Nurul
Jannah,2012; h.145-146).
24
1. Sumber Protein
Protein sangat dibutuhkan untuk perkembangan buah
kehamilan yaitu untuk pertumbuhan janin, uterus, plasenta,
selain itu untuk ibu penting untuk pertumbuhan payudara dan
kenaikan sirkulasi ibu (protein plasma, hemoglobin, dan lain-
lain). Bila wanita tidak hamil, konsumsi protein yang ideal
adalah 0,9 gram/kgBB/hari tetapi selama kehamilan
dibutuhkan tambahan protein hingga 30 gram/hari. Protein
yang dianjurkan adalah protein hewani seperti daging, susu,
telur, keju dan ikan karena mereka mengandung komposisi
asam amino yang lengkap. Susu dan produk susu disamping
sebagai sumber protein adalah juga kaya dengan kalsium (Ina
Kuswanti, 2014; h. 118).
2. Sumber lemak
Merupakan sumber energi yang vital untuk pertumbuhan
jaringan placenta dan janin, lemak disimpan sebagai
cadangan tenaga  persalinan dan post partum,mrmbantu
proses pembentukan asi, asam lemak tak jenuh  omega 3
dan omega 6 merupakan asam lemak esensial yang penting
untuk proses tumbuh kembang sel syaraf dan sel otak janin.
25
3. Sumber karbohidrat
Merupakan sumber tambahan energy yang dibutuhkan bagi
pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam masa
kandungan.
TM I  untuk pembentukan sel darah merah.
TM II dan III  persiapan tenaga ibu dalam proses
persalinan.
4. Sumber vitamin
a) Vitamin A
Berperan dalam pergantian sel baru pada semua jaringan
tubuh dan sel saraf, pembentukan tulang, gigi, mencegah
cacat bawaan, system kekebalan tubuh ibu hamil, kira-kira
300 RE/hari dari sebelum hamil.
b) Vitamin B
BI (Tiamin), B2(Riboflavin), B3(Niasin), B6(Piridoksin),
B9(Asam folat), B12(Kobalamin).
c) Vitamin C
Berfungsi peneyerapan Fe  mencegah anemia,
memperkuat pertumbuhan darah  mencegah perdarahan,
mengurangi sakit saat bekerja (50%), mengaktifkan sel
darah putih, meningkatkan system kekebalan tubuh,
26
memperbaiki jaringan tubuh yang rusak, ibu hamil
dianjurkan menambah asupan vitamin C 10 mg/hari.
d) Vitamin D
Diperlukan untuk penyerapan kalsium, vitamin D dapat
diperoleh dari pancaran sinar matahari
e) Vitamin E
Kebutuhan ibu hamil 15 mg (22,5 IU/hari), berfungsi untuk
menjaga struktur dan fungsi komponen-komponen sel
tubuh ibu dan janin, membantu pembentukan sel darah
merah, sebagai anti oksidan  melindungi sel tubuh dari
kerusakan (Jannah, 2012; h. 147-148).
5. Sumber mineral
Pada prinsipnya semua mineral dapat terpenuhi dengan
makan-makanan sehari-hari yaitu buah-buahan, sayur-sayuran
dan susu. Hanya besi yang tidak bisa terpenuhi dengan makan
sehari-hari. Kebutuhan akan besi pada pertengahan kedua
kehamilan kira-kira 17 mg/hari. Untuk memenuhi kebutuhan
ini dibutuhkan suplemen besi 30 mg sebagai ferosus,
ferofumarat atau feroglukonat perhari dan pada kehamilan
kembar atau pada wanita yang sedikit anemic, dibutuhkan 60-
100 mg/hari. Kebutuhan kalsium umumnya terpenuhi dengan
minum susu. Satu liter susu sapi mengandung kira-kira 0,9
27
gram kalsium. Bila ibu hamil tidak dapat minum susu,
suplemen kalsium dapat diberikan dengan dosis 1 gram per
hari. Pada umumnya dokter selalu memberi suplemen mineral
dan vitamin prenatal untuk mencegah kemungkinan terjadinya
defisiensi (Ina Kuswanti,2014; h. 119).
6. Personal Higine
Kebersihan harus dijaga pada masa hamil . Mandi dianjurkan
sedikitnya dua kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk
mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan diri
terutama lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada, daerah
genetalia) dengan cara di bersihkan dan langsung di
keringkan.
Kebersihan gigi dan mulut, perlu mendapat perhatian karena
seringkali mudah terjadi gigi berlubang, terutama pada ibu
yang kekurangan kalsium. Rasa mual selama masa hamil
dapat mengakibatkan perburukan hygiene mulut dan dapat
menimbulkan karies gigi (Ina Kuswanti,2014; h. 119).
7. Pakaian Selama Hamil
Meskipun pakaian bukan hal yang berakibat langsung
terhadap kesejahteraan ibu dan janin, namun perlu kiranya
jika tetap dipertimbangkan beberapa aspek kenyamanan
dalam berpakaian. Pemakaian pakaian dan kelengkapannya
yang kurang tepat akan mengakibatkan beberapa
28
ketidaknyamanan yang akan mengganggu fisik dan psikologi
ibu. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemakaian
ibu hamil adalah
a) Pakaian harus longgar, bersih, dan tidak ada ikatan yang
ketat pada daerah perut.
b) Bahan pakaian usahakan yang mudah menyerap keringat.
c) Memakai bra yang menyokong payudara.
d) Memakai sepatu dengan hak yang rendah.
e) Pakaian dalam yang selalu bersih (Ina Kuswanti, 2014; h.
120).
8. Seksual
Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama
tidak ada riwayat penyakit seperti
a) Sering abortus dan kelahiran premature.
b) Perdarahan per vaginam.
c) Koitus harus dilakukan dengan hati-hati terutama pada
minggu terakhir kehamilan.
d) Bila ketuban sudah pecah, koitus dilarang karena dapat
menyebabkan infeksi janin intrauteri (Ari
Sulistyawati, 2011; h. 119).
9. Mobilisasi body mekanik
Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, tubuh akan
mengadakan penyesuaian fisik dengan pertambahan ukuran
29
janin. Perubahan tubuh yang paling jelas adalah tulang
punggung bertambah lordosis karena tumpuan tubuh bergeser
lebih belakang dibandingkan sikap tubuh ketika tidak hamil.
Keluhan yang sering muncul ini adalah rasa pegal di
punggung dan kram kaki pada malam hari. Untuk mengurangi
keluhan ini perlu adanya sikap tubuh yang baik. Beberapa hal
yang perlu diperhatikan:
a) Memakai sepatu dengan hak yang rendah atau tanpa hak
dan jangan terlalu sempit.
b) Posisi tubuh saat mengangkat beban, yaitu dalam keadaan
tegak dan pastikan beban terfokus pada lengan.
c) Tidur dengan posisi kaki di tinggikan.
d) Duduk dengan posisi punggung tegak.
e) Hindari duduk atau berdiri terlalu lama (Ina
Kuswanti,2014; h. 121).
10. Senam hamil
Senam hamil bukan merupakan keharusan. Namun, dengan
melakukan senam hamil akan banyak memberikan manfaat
dalam membantu kelancaran proses persalinan antara lain
dapat melatih pernafasan dan relaksasi, menguatkan otot-
otot panggul dan perut, serta melatih cara mengedan yang
benar.Kesiapan ini merupakan bekal penting bagi calon ibu
saat persalinan.
30
Manfaat senam hamil secara teratur dan terukur sebagai
berikut:
a) Memperbaiki sirkulasi darah.
b) Mengurangi pembengkak kan.
c) Memperbaiki keseimbangan otot.
d) Mengerungi resiko gangguan gastrointerstinal,
termasuk sembelit
e) Mengurangi kejang kaki/kram.
f) Menguatkan otot perut.
g) Mempercepat proses penyembuhan setelah melahirkan
(Nurul Jannah, 2012; h. 159).
Senam hamil dengan usia kehamilan 34 minggu dengan
cara:
a) Berdiri tegak kedua lengan disamping badan, kedua
kaki selebar bahu dan berdiri rileks.
b) Lakukan gerakan jongkok berlahan-lahan , badan tetap
lurus.
c) Lalu berdiri tegak perlahan-lahan
d) Pada permulaan berlatih, supaya jangan jatuh, kedua
tangan boleh berpegang pada sandaran kursi.
e) Lakukan gerakan ini sebanyak 8 kali.
( Daftar Tilik Adila ).
31
2.1.1.4 Tanda Bahaya Kehamilan
Pada setiap kunjungan antenatal bidan harus mengajarkan
pada ibu bagaimana mengenai tanda-tanda bahaya, dan
menganjurkan ibu untuk datang ke klinik dengan segera jika
ia mengalami tanda-tanda bahaya tersebut. Dri beberapa
pengalaman akan lebih baik memberikan pendidikan kepada
ibu dan anggota keluarganya, khususnya pembuat keputusan
utama, sehingga si ibu akan didampingi untuk mendapatkan
asuhan :
a. Perdarahan pervagina
Pada awal kehamilan , perdarahan yang tidak normal
adalah merah, perdarahan banyak, atau perdarahan
dengan nyeri (berarti abortus, KET, mola hidatidosa)
Pada kehamilan lanjut perdarahan yang tidak normal
adalah merah, banyak/sedikit, nyeri (berarti placenta
previa dan sousio placenta ).
b. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala yang hebat menunjukan suatu masalah
yang serius adalah sakit kepala yang hebat, yang
menetap dan tidak hilang dengan istirahat. Kadang-
kadang, dengan saki kepala yang hebat tersebut, ibu
mungkin menemukan bahwa penglihatannya menjadi
32
kabur atau terbayang. Sakit kepala yang hebat dalam
kehamilan adalah gejala dari preeeklamsia.
c. Perubahan visual secara tiba-tiba (pandangan kabur,
rabun senja).
Masalah visual yang mengindikasikan keadaan
mengancam jiwa adalah perubahan visual mendadak,
misalnya pandangan kabur atau terbayang.
d. Bengkak pada muka atau tangan
Bengkak bisa menunjkan adanya masalah serius jika
muncul pada muka dan tangan, tidak hilang setelah
beristirahat, dan disertai dengan keluhan fisik yang lain.
Hal ini dapat merupakan pertanda, anemia, gagal
jantung atau preeklamsia.(Rukiyah et all, 2009; h. 125-
126).
e. Keluar cairan dari vagina
a) Harus dibedakan antara urine dengan air ketuban.
b) Jika keluarnya cairan ibu tidak terasa, berbau amis,
dan warna putih keruh, berarti yang keluar adalah air
ketuban.
c) Jika kehamilan belum cukup bulan, hati-hati akan
adanya persalinan preterm dan komplikasi infeksi
intrapartum.
33
f. Gerakan janin tidak terasa
Kesejahteraan janin dapat diketahui dari keaktifan
gerakannya, minimal adalah 10 kali dalam 24 jam, jika
kurang dari itu maka waspada akan adanya gangguan
janin dalam rahim, misalnya asfiksia janin sampai
kematian janin (Ari Sulistyawati, 2011; h. 161).
2.2 Tujuan Asuhan Kehamilan
a. Memantau kemajuan persalinan, memastikan kesejahteraan ibu dan
tumbuh kembang janin.
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, serta social
ibu dan bayi.
c. Meningkatkan mutu pelayanan dimulai pengenalan dini factor resiko pada
semua ibu hamil.
d. Mempersiapkan kehamilan, dan persalinan dengan selamat baik ibu
maupun bayi, dengan trauma seminimal mungkin.
e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas dan pemberian ASI eksklusif
berjalan normal.
f. Mempersiapkan ibu dan keluarga dapat berperan dengan baik dalam
memelihara bayi agar dapat tumbuh dan berkembang secara normal (Ari
Sulistyawati, 2011; h. 4).
34
2.3 Standar Asuhan Kehamilan
a. Kunjungan ante-natal care (ANC) minimal :
a) Satu kali pada trimester I (usia kehamilan 0-13 minggu).
b) Satu kali pada trimester II (usia kehamilan 14-27 minggu).
c) Dua kali pada trimester III (usia kehamilan 28-40 minggu).
(Ari Sulistyawati, 2011; h. 4).
b. Standar Asuhan kehamilan
Terdapat 6 standar dalam standar pelayanan antenatal seperti sebagai
berikut :
a) Standar 3: Identifikasi ibu hamil
Bidan melakukan kunjungan rumah dengan berinteraksi dengan
masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan
motifasi pada ibu, suami dan anggota keluarganya dapat mendorong
ibu untyk memeriksakan kehamilannya sejak dini secara teratur
Hasil yang diharapkan dari standar ini adalah :
(a) Ibu memahami tanda dan gejala kehamilan.
(b) Ibu, suami, anggota masyarakat menyadari manfaat pemeriksaa
kehamilan secara dini dan teratur.
(c) Mengetahui tempat pemeriksaan hamil.
(d) Meningkatkan cakupan ibu hamil yang memeriksakandiri
sebelum kehamilan 16 minggu.
35
b) Standar 4 pemeriksaan dan pemantauan antenatal
Bidan memberikan sedikitnya 4x pelayanan antenatal pemeriksaan
meliputi anamnesa dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama
untuk menilai apakah perkembangan berlangsung normal. Bidan juga
harus mengenal kehamilan resiko tinggi atau kelainan, khususnya
anemia, kurang gizi, hipertensi, PMS, atau infeksi HIV, memberikan
pelayanan imunisasi, nasehat, dan penyuluhan, kesehatan serta tugas
terkait lainnya yang diberikan oleh puskesmas. Mereka harus
mencatat data yang tepat pada setiap kunjungan. Bila ditemukan
kelainan, maka harus mampu mengambil tindakan yang diperlukan
dan merujuknya untuk tindakan selanjutnya.
Tujuan dari standar ini adalah memberikan pelayanan antenatal yang
berkualitas dan deteksi dini kiomplikasi kehamilan.
Hasil yaniharapkan dari standar ini adalah
(a) Ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal minimal 4 kali
selama kehamilan.
(b) Meningkatnya pernafasan jasa bidan oleh masyarakat.
(c) Deteksi dini dan komplikasi kehamilan.
(d) Ibu hamil, suami, keluarga dan masyarakat mengetahui tanda
bahaya kehamilan dan tahu apa yang harus dilakukan.
(e) Mengurus transportasi rujukan jika sewaktu-waktu terjadi
kegawatdaruratan.
36
c) Standar 5 : Palpasi abdominal
Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan
melakukan palpasi untuk pemeriksaan usia kehamilan, serta bila
umur kehamilan bertambah, memeriksa posisi janin dan untuk
mencari kelainan agar dapat rujuk tepat waktu.
Standar ini bertujuan untuk memperkirakan usia kehamilan,
pemantauan pertumbuhan janin, penentuan letak, posisi dan bagian
bawah janin.
Hasil yang diharapkan dari standar ini antara lain
(a) Perkiraan usia kehamilan yang lebih baik.
(b) Diagnosis dini kehamilan letak, dan merujuknya sesui
kebutuhan.
(c) Diagnosis dini kehamilanganda dan kelainan lain serta
merujuknya sesuai dengan kebutuhan.
d) Standar 6: Pengelolaan anemia pada kehamilan
Bidan melakukan tindakan pencegahan penemuan
penanganan dan atau rujukan semua kasus anemia pada
kehamilan semua dengan ketentuan yang berlaku.
Tujuan dari standar ini adalah menemukan anemia pada
kehamilan secara dini, dan melakukan tindak lanjut
yang memadai untuk mengatasi anemia sebelum
persalinan berlangsung.
37
Hasil yang diharapkan
(a) Dapat mencegah anemia secara dini.
(b) Ibu hamil dengan kasus anemia dapat ditangani
lebih dini.
(c) Penurunan angka kejadian anemia.
e) Standar 7: Pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan.
Bidan dapat menemukan secra dini setiap kenaikan
tekanan darah pada kehamilan serta dan mengenali
tanda serta gejala preeklamsi lainnya, serta mengambil
tindakan yang tepat dan merujuknya.
Tujuan dari standar ini adalah untuk mengenali dan
menemukan secara dini hipertensi pada kehamilan dan
melakukan tindakan yang diperlukan.
Hasil yang diharapkan dengan adanya standar ini adala
(a) Ibu hamil dengan tanda preeklamsi mendapat
perawatanyang memadai dan tepat waktu.
(b) Penurunan angka kesakitan dan kematian akibat
eklampsi.
c. Standar 8: persiapan persalinan
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil suami serta
keluarga pada trimester ketiga untuk memastikan persiapan persalinan
yang bersih aman serta suasana yang menyenangkan direncanakan
38
dengan baik, di samping persiapan transportasi dan biaya untuk merujuk,
bila tiba-tiba terjadi keadaan gawat darurat. Bidan hendaknya melakukan
kunjungan rumah untuk hal ini.
Hasil yang diharapkan dengan adanya standar ini :
(a) Ibu hamil, suami dan keluarga telah memiliki persiapan baik tempat
bersalin, transportasi, dan biaya jika terjadi keadaan gawat darurat
(Ina Kuswanti, 2014; h. 09-12).
a. Pelayanan Standar
Sesuai dengan kebijakan Departemen Kesehatan, Standar minimal
Pelayanan pada ibu hamil adalah tujuh bentuk yang di singkat dengan 7T,
antara lain sebagai berikut (Ari Sulistyawati, 2011; H. 4).
a) Timbang Berat badan dan pengukuran tinggi badan
Pertambahan berat bardan yang normal pada ibu hamil yaitu
berdasarkan masa tubuh (BMI:Body Masa Indeks) dimana metode ini
untuk menentukan pertambahan berat badan yang optimal selama
kehamilan, karena merupakan hal yang penting mengetahui BMI
wanita hamil. Total pertambahan berat badan pada kehamilan yang
normal 11,5-16 kg. Adapun tinggi badan menentuka ukuran panggul
ibu, ukuran tinggi badan yang baik untuk ibu hamil antara lain >145
(Rukiyah et all, 2009; H. 6).
b) Ukur Tekanan Darah
Tekanan darah perlu diukur untuk mengetahui perbandingan nilai
dasar selama masa kehamilan, tekanan darah yang adekuat perlu
39
untuk mempertahankan fungsi placenta, tetapi tekanan darah sisitolik
140 mmHg atau distolik 90 mmHg pada saat awal pemeriksaan dapat
mengindikasi potensi hipertensi (Rukiyah et all, 2009; h. 7).
c) Ukut Tinggi Fundus Uteri
Apabila usia kehamilan 24 minggu pengukuran di lakukan dengan
jari, tetapi apabila kehamilan diatas 24 minggu memakai pengukuran
Mc Donald yaitu dengan cara mengukur tinggi fundus memakai cm
dari atas simfisis ke fundus uteri kemudian di tentukan sesuai
rumusnya (Rukiyah et all, 2009; h. 7).
d) Pemberian Imunisasi TT lengkap
Pemberian imunisasi tetanus teksoid pada kehamilan umumnya
diberikan 2 kali saja, imunisai pertama diberikan pada usia
kehamilan 16 minggu untuk yang kedua berikan 4 minggu
kemudian. Akan tetapi untuk memaksimalkan perlindungan maka
dibentuk progam jadwal pemberian imunisasi pada ibu hamil
(Rukiyah et all, 2009; h. 7).
e) Pemberian Tablet besi (FE) Minimal 90 tablet selama kehamilan
dengan dosis satu tablet setiap harinya.
Pemberian tablet zat besi pada ibu hamil (FE) adalah mencegah
difinsiesi zat besipada ibu hamil, bukan menaikan kadar hemoglobin.
Wanita hamil mperlu menyerap zat besi rata-rata 60 mg/hari,
kebutuhannya meningkat secara signifikan pada trimestet II karena
absorpsi usus yang tinggi. Fe di berikan satu tablet sehari sesegera
40
mungkin setelah rasa mual hilang, di berikan sebanyak 90 tablet
semasa kehamilan. Tablet zat besi tidak diminum bersama teh atau
kopi karena akan menganggu penyerapan. Jika ditemukan/diduga
anemia diberikan 2-3 tablet zat besi per hari. Selain itu untuk
memastikannya dilakukan pemeriksaan darah hemoglobin untuk
mengetahui kadar Hb yang di lakukan 2 kali selama masa kehamilan
yaitu pada saat kunjungan awal dan pada saaa usia kehamilan 28
minggu atau lebih sering atau jika ada anda-tanda anemia (Rukiyah
et all, 2009; h. 7).
f) Lakukan Tes Penyakit Menular Seksual(PMS)
Menganjurkan untuk pemeriksaan infeksi menular seksual (IMS) lain
pada kecurigaan adanya resiko (Rukiyah et all, 2009; h. 8).
g) Temu Wicara dalam rangka persiapn rujukan
Anamnesa meliputi biodata, riwayat menstruasi, riwayat kesehatan,
riwayat kehamilan, persalinan dan nifas, biopsikososial, dan
pengetahuan klien (Rukiyah et all, 2009; h. 8).
2.4 Perubahan fisiologi dan ketidaknyamanan TM III
Dalam proses kehamilan terjadi perubahan system dalam tubuh yang
membutuhkan suatu adaptasi, baik fisik maupun psikologis. Dalam proses
adaptasi tersebut tidak jarang ibu akan mengalami ketidaknyamanan yang
meskipun hal itu adalah hal yang fisiologis namun tetap perlu diberikan suatu
pencegahan atau perawatan (Ina Kuswanti, 2014; h. 128).
41
Tabel 2.4
Sistem Neurologi dan musculoskeletal
Perubahan fisiologi Tanda
kehamilan
Ketidaknyamanan
fisiologis
Kebutuhan fisiologis
Penurunan kalsium
dan alkolisis terjadi
akibat perubahan pada
system pernafasan,
tekanan uterus pada
saraf, keletihan, dan
sirkulasi yang buruk
pada tungkai
Kram trauma pada
kaki
Kurangi konsumsi fosfor
yang tinggi supaya terjadi
relaksasi pada otot-otot kaki.
Beri kompres hangat pada
kaki.
Konsumsi cukup kalsium.
Istirahat cukup
Perubahan titik pusat
gaya berat akibat
uterus yang bertambah
besar dan berat
membuat wanita
mengambil sikap yang
dapat menekan saraf
ulnar, median, dan
skiatik terjadi
hiperventilasi
Kesemutan KIE tentang penyebab.
Posisikan postur tubuh
dengan benar.
Berbaring dan merebahkan
diri.
Terjadi hipertensi
postural yang
berhubungan dengan
perubahan
hemodinamis,
hipoglikemia,
penumpukan darah
dibagian tungkai
sehingga mengurangi
arah balik vena dan
mengurangi curah
jantung.
Syncope Pusing sampai
pingsan
Bangun perlahan-lahan dari
tempat tidur.
Hindari berdiri terlalu lama.
Hindari lingkungan yang
terlalu ramai dan berdesak-
desakan.
Hindariberbaring dalam
posisi supine.
Lordosis dorsolumbar
dapat menyebabkan
nyeri akibat tarikan
pada saraf atau
kompresi akar saraf.
Struktur ligamentum
dan otot tulang
belakang bagian
tengah dan bawah
mendapat tekanan
berat. Perubahan ini
dan perubahan lainnya
sering kali
menimbulkan rasa
tidak nyaman pada
muskuluskeletal.
Hiperlordosis Nyeri pinggng dan
punggung bagian
bawah
Gunakan mekanisme tubuh
yang baik untuk mengangkat
barang yang jatuh, misalnya
dengan jongkok, lebarkan
kaki sedikit di depan.
Hindari sepatu hak tinggi,
hindarkan pekerjaan dengan
beban yang terlalu berat.
Gunakan bantal waktu tidur
untuk meluruskan pinggang.
Gunakan kasur yang keras
untuk tidur.
Senam hamil.
Masase daerah pinggang dan
punggung.
42
Tabel 2.5
Toraks dan diafragma
Perubahan fisiologis Tanda
kehamilan
Ketidaknyamanan
fisiologis
Kebutuhan fisiologis
Dengan semakin
membesarnya uterus,
maka akan mengalami
desakan pada
diafragma sehingga
naik 4 cm terjadi
pelebaran sudut toraks
dari 68 menjadi 103
derajat, peningkatan
progesterone
menyebabkan
peningkatan pusat saraf
untuk konsumsi
oksigen.
Sesak nafas KIE tentang penyebab
fisiologis.
Bntu cara untuk mengatur
pernafasan.
Mendorong postur tubuh
yang baik untuk pernafasan
interkostal.
Posisi berbaring semifowler.
Istirahat teratur.
Latihan pernafasan dan
senam hamil.
43
Tabel 2.6
Sistem Perkemihan
Perubaha fisiologis Tanda
kehamilan
Ketidaknyamanan
fisiologis
Kebutuhan fisiologis
Peningkatan sensitifitas
kandun kemih dan pada
tahap selanjutnya
merupakan akibat
kompresi pada kandung
kemih. Pada trimester
kedua, kandung kemih
tertarik ke atas dan
keluar dari pinggir
sejati ke a rah
abdomen. Uretra
memanjang sampai 7,5
cm karena kandung
kemih bergeser ke arah
atas. Kongesti panggul
pada masa hamil di
tunjukan oleh
hyperemia kandung
kemih dan uretra.
Peningkatan
vaskularisasi ini
membuat mukosa
kandung kemih
menjadi mudah luka
dan berdarah. Tonus
kandung kemih dapat
menurun. Hal ini
memungkinkan distensi
kandung kemih sampai
sekitaar 1500 ml. Pada
saat yang sama,
pembesaran uterus
uterus menekan
kandung kemih,
menimbulkan rasa
ingin berkemih
walaupun kandung
kemih hanya berisi
sedikit urine.
Sering buang air
kecil (BAK) dan
nokturia.
Sering BAK KIE tentang penyebab sering
BAK.
Kosongkan kandung kemih
ketika ada dorongan.
Perbanyak minum pada
siang hari.
Jangan kurangi minum pada
malam hari kecuali
mengganggu tidur dan
mengalami kelelahan.
Hindari minum kopi atau teh
sebagai dieresis.
Berbaring miring kiri saat
tiduruntuk meningkatkan
dieresis.
Tidak memerlukan
pengobatan farmakologis.
44
Tabel 2.7
Usus halus dan usus besar
Perubahan Fisiologis Tanda
Kehamilan
Ketidaknyamana
fisiologis
Keluhan Fisiologis
Relaksasi pada usus
halus sehingga
penyerapan makanan
menjadi lebih
maksimal. Relaksasi
juga terjadi pada usus
besar sehingga
penyerapan air menjadi
lebih lama.
Konstipasi Konstipasi Tingkatkan intake cairan dan
serat dalam diet, misalnya
buah, sayuran, minum air
hangat terutama ketika perut
kosong.
Istirahat cukup
Senam hamil
Buang air besar secara
teratur dan segera setelah
ada dorongan.
Hindari minyak mineral,
lubricant, perangsang,
saline, hiperosmosis, dan
castor oil.
Tabel 2.8
Sistem Reproduksi
Perubahan fisiologis Tanda
kehamilan
Ketidaknyaman
Fisiologis
Kebutuhan fisiologis
Terjadi
hipervaskularisasi dan
pelunakan pada serviks
peningkatan hormone
ekstrogen dan
progesterone.
Peningkatan lendir
serviks yang disebut
dengan operkulum.
Kerapuhan meningkat
sehingga mudah
berdarah saat melakukan
senggama.
Keputihan Tinakatkan kebersihan
dengan mandi setiap hari.
Pakaian dalam
menggunakan bahan katun
yang memiliki daya serap
tinggi, jangan gunakan
nilon.
Cara cebok yang benar yaitu
dari arah vagina ke
belakang.
Selalu keringkan vulva
setelah BAB atau BAK.
Ganti celana dalam setiap
kali basah.
Hindari semprotan air.
( Hani et all, 2011; h. 52-67).
45
2.4.1 Kebutuhan psikologis ibu hamil TM III
a. Support Keluarga
Ibu merupakan salah satu anggota keluarga yang sangat berpengaruh,
sehingga perubahan apapun yang terjadi pada ibu akan mempengaruhi
kelurga. Kehamilan merupakan krisis bagi kehidupan keluarga dan
diikuti oleh stress dan kecemasan.
Kehamilan melibatkan seluruh anggota keluarga. Karena konsepsi
merupakan awal, bukan saja bagi janin yang sedang berkembang,
tetapi juga bagi keluarga, yakni dengan hadirnya seorang anggota
keluarga baru dan terjadinya perubahan hubugan dalam keluarga,
maka setiap anggota keluarga harus beradaptasi terhadap kehamilan
dan menginterprestasikan berdasarkan hubungan masing-masing.
Hubungan antara wanita dan ibunya terbukti signifikan dalam adaptasi
terhadap kehamilan dan menjadi ib. Keberadaan ibu disampinnak
perempuannya selama masa kanak-kanak.
b. Suport dari tenaga kesehatan
Trimester I.
a) Menjelaskan dan meyakinkan pada ibu bahwa apa yang terjadi
padanya adalah sesuatu yang normal.
b) Membantu untuk memahami setiap perubahan yang sterjadi baik
fisik maaupun psikologis.
c) Meyakinkan bahwa ibu akan mulai merasa lebih baik dan
berbahagia pada trimester dua.
46
Trimester II
a) Mengajarkan kepada ibu tentang nutrisi, pertumbuhan bayi,
tanda-tanda bahaya.
b) Bersama ibu dan keluarga dalam merencanakan kelahiran dan
rencana kegawatdaruratan.
Trimester III
a) Memberikan penjelasan bahwa yang dirasakan oleh ibu adalah
hal yang normal.
b) Menenangkan ibu.
c) Membicarakan kembali kepada ibu bagaimana tanda-
tanda persalinan sebenarnya.
d) Meyakinkan bahwa bidan akan selalu berada bersama
ibu untuk membatu melahirkan bayinya.
c. Rasa Aman Dan Nyaman Selama Kehamilan
Selama kehamilan mungkin ibu mengeluhkan bahwa ia
mengalami berbagai ketidaknyamanan, meskipun bersifat
umum dan tidak mengancam kesehatan jiwa, tetapi dapat saja
menjemukan dan menyulitkan bagi ibu . Bidan sebagai tenaga
kesehatan harus mendengarkan ibu, membicarakan tentang
berbagai macam keluhan dan membantunya mencari cara
untuk mengatasinya sehimgga ia dapat menikmati kehamilan
dengan aman dan nyaman. Keluarga dapat memberikan
47
perhatian dan dukungan sehingga ibu merasa aman dan tidak
sendiri dalam mengadapi kehamilannya.
Untuk menciptakan rasa nyaman dapat ditempuh dengan
senam untuk memperkuat otot-otot, mengatur posisi duduk
untuk mengatasi nyeri punggung akibat janin, mengatur
berbagai sikap tubuh untuk meredakan nyeri dan pegal,
melatih sikap santai untuk menenangkan pikiran dan
menenangan tubuh, melakukan relaksasi sentuhan atau teknik
pemijatan
d. Persiapan menjadi orang tua
Persiapan menjadi orang tua sangat penting karena setelah bayi
lahir akan banyak perubahan peran yang terjadi , mulai dari
ibu, ayah dan keluarga. Bagi pasangan yang baru pertama kali
mempunyai anak, persiapan dapat dilakukan dengan banyak
berkonsultasi dengan orang yang mampu untuk membagi
pengalamannya dan memberikan nasehat mengenai persiapan
menjadi orang tua.
Bagi pasangan yang sudah mempunyai lebih dari satu anak,
dapat belajar dari pengalaman mengasuh anak sebelumnya.
e. Persiapan sibling
Sibling rivalry adalah rasa persaingan diantara saudara kandung
akibat kelahiran anak berikutnya. Biasanya terjadi pada anak
48
usia 2-3 tahun. Sibling rivalry biasanya ditunjukan dengan
penolakan terhadap penolakan terhadap kelahiran adiknya,
menangis, menarik diri dari lingkungannya menjauh diri dari
ibunya atau melakukan kekerasan terhadap adiknya. Kehadiran
seorang adik yang baru dapat merupakan krisis utama bagi
seorang anak.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah
sibling rivalry adalah :
a) Menceritakan mengenali calon adik yang disesuaikan
dengan usia dan kemampuannya untuk memahami, tetapi
tidak pada kehamilan muda karena anak akan cepat bosan.
b) Jangan sampai dia mengetahui tentang calon adiknya dari
orang lain.
c) Gerakan dia merasakan gerakan janin adiknya
d) Menjelaskan pada anak tentang posisinya (meskipun ada
adiknya, ia tetap disayangi oleh ayahnya ibunya).
e) Melibatkan anak dalam mempersiapkan kelahiran adiknya.
f) Mengajak anak untuk berkomunikasi dengan bayi sejak
masih dalam kandungan.
g) Ajak anak untuk melihat benda-benda yang berhubungan
dengan kelahiran bayi.
(Ina Kuswanti, 2014; 135-137).
49
2.5 TEORI MANAJEMEN MENURUT VARNEY
a. Pengertian
Menejemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang di
gunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan
berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan, ketrampilan dalam
rangkaian atau tahapan yang logis untuk pengambilan keputusan yang
berfokus pada klien.
Manajemen kebidanan menyangkut pemberian pelayanan yang utuh dan
menyeluruh dari bidan kepada kliennya, yang merupakan suatu proses
menejemen kebidanan yang di selanggarakan untuk memberikan
pelayanan yang berkualitas melalui tahapan dan langkah-langkah yang
di susun secara sistematis untuk mendapatkan data, memberikan
pelayanan yang benar sesuai dengan keputusan tindakan klinik yang
dilakukan dengan tepat.
(Rukiyah et all, 2009; h. 180).
b. Langkah dalam manajemen kebidanan varney
1. PENGKAJIAN
Pada langkah pertama dikumpulkan semua informasi yang akurat dan
lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.
Untuk memperoleh data dilakukan dengan cara:
a. Anamnesa
Anamnesa dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu sebagai
berikut:
50
a) Auto anamnesa
Adalah anamnesa yang dilakukan kepada pasien
langsung. Jadi data yang diperoleh adalah data primer,
karena langsung dari sumbernya (Ari Sulistyawati,
2011; h. 166).
1. Identitas pasien
a. Nama
Nama jelas dan lengkap, bila perlu nama
panggilan sehari-hari agar tidak keliru dalam
memberikan penanganan (Eny Retna
Ambarwati dan Diah Wulandari, 2010; h. 131).
b. Usia/tanggal lahir
Usia ibu < 19 tahun, > 35 tahun merupakan
faktor resiko (Manuaba et all, 2010; h. 243).
c. Agama
Untuk mengetahui keyakinan pasien tersebut
untuk membimbing atau mengarahkan pasien
dalam berdoa.
d. Suku
Berpengaruh pada adat istiadat atau kebiasaan
sehari-hari (Eny Retna Ambarwati dan Diah
Wulandari, 2010; h. 132).
51
e. Pendidikan
Tingkat pendidikan seorang ibu hamil sangat
berperan dalam kualitas perawatan kehamilan.
Peguasaan pengetahuaan juga erat kaitannya
dengan tingkat pendidikan seseorang (Nurul
Jannah, 2012; h. 143).
f. Pekerjaan
Gunanya untuk mengetahui dan mengukur
tingkat social ekonominya, karena ini juga
mempengaruhi dalam gizi pasien tersebut.
g. Alamat
Di tanyakan untuk mempermudah kunjungan
rumah bila di perlukan (Eny Retna Ambarwati
dan Diah Wulandari, 2010; h. 132).
2. Riwayat pasien
a. Keluhan utama
Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui keluhan
alasan pasien datang ke fasilitas pelayanan kesehatan
kesehatan (Ari Sulistyawati, 2012; h. 167).
Pada kasus ibu hamil dengan perubahan fisiologis TM
III, keluhan utamanya adalah konstipasi, kram pada
kaki, sering BAK, dan keputihan dan nyeri punggung.
52
b. Riwayat kebidanan
1. Menstruasi
Data ini secara langsung berhubungan dengan masa
nifas, dari data yang kita peroleh kita akan
mempunyai gambaran tentang keadaan dasar dari
organ reproduksinya. Beberapa data yang harus kita
peroleh dari riwayat menstruasi antara lain sebagai
berikut
a) Menarche
Menarche adalah usia pertama kali mengalami
menstrusai. Wanita Indonesia umumnya
mengalami menarche sekitar 12 sampai 16
tahun.
b) Siklus
Siklus menstruasi adalah jarak antara menstruasi
yang dialami dengan menstruasi berikutnya,
dalam hitungan hari. Biasanya sekitar 23 sampai
32 hari.
c) Volume
Data ini menjelaskan seberapa banyak darah
menstruasi yang dikeluarkan. Kadang kita akan
kesulitan untuk mendapatkan data yang valid.
53
Sebagai acuan biasanya kita gunakan kriteria
banyak, sedang, dan sedikit. Jawaban yang
diberikan oleh pasien biasanya bersifat
subjektif, namun kita dapat kaji lebih dalam
lagi dengan beberapa pertanyaan pendukung,
misalnya sampai berapa kali mengganti
pembalut dalam sehari.
d) Keluhan
Beberapa wanita menyampaikan keluhan yang
dirasakan ketika mengalami menstruasi,
misalnya nyeri hebat, sakit kepala sampai
pingsan, atau jumlah darah yang keluar
banyak. Ada beberapa keluhan yang
disampaikan oleh pasien menunjuk kepada
diagnosis tertentu (Ari Sulistyawati, 2009;
h.167).
e) HPHT
HPHT adalah hari pertama haid terakhir
seseorang sebelum hamil. Cara menentukan
HPHT adalah dengan melakukan anamnesis
pada ibu secara tepat karena apabila terjadi
kesalahan, maka penentuan usia kehamilan
juga menjadi tidak tepat. Haid terakhir tersebut
54
harus normal, baik dari lamanya maupun dari
banyaknya. Jadi beberapa pertanyaan yang bisa
diajukan adalah sebagai berikut :
(a) Kapan ibu mengeluarkan haid terakhir
sebelum hamil.
(b) Apakah tanggal tersebut sudah bersih atau
masih keluar darah haidnya.
(c) Berapa lama menstruasinya
(d) Berapa banyak menstruasinya (jika hanya
sedikit maka kemungkinan sudah terjadi
nidasi).
HPHT yang tepat adalah tanggal dimana ibu
baru mengeluarkan darah menstruasi dengan
frekuensi dan lama seperti menstruasi yang
seperti biasa (Hani et all,2011; h. 79).
2. Gangguan kesehatan alat reproduksi
Data ini sangat penting untuk kita kaji karena akan
memberikan petunjuk bagi kita tentang organ
reproduksi pasien. Ada beberapa penyakit organ
reprodsuksi yang berkaitan erat dengan personal
hygiene, atau kebiasaan lain yang tidak mendukung
kesehatan reproduksinya. Jika didapatkan adanya
salah satu atau beberapa riwayat gangguan
55
kesehatan reproduksi, maka kita harus waspada akan
adanya kemungkinan gangguan kesehatan alat
reproduksi pada masa kehamilan.
Beberapa data yang perlu kita kaji dari pasien adalah
apakah pasien pernah mengalami gangguan seperti
berikut keputihan, infeksi, gatal karena jamur tumor
(Ari Sulistyawati, 2011; h. 168).
3. Riwayat obstetri
Alasan mengapa perlu dikaji karena untuk mengetahui
masalah obstetrik, medis dan sosial yang lain, dalam
kehamilan (preeklamsi dan lain-lain), dalam persalinan
(malpersentasi, drip oksitosin, dan lain-lain), bentuk
persalinan (spontan, SC, forcep, atau vakum ekstraksi),
dalam nifas (perdarahan, infeksi kandungan, bagaimana
laktasi, dan lain-lain), berat lahir bayi, jenis kelamin
bayi, kelainan kongenital bayi dan komplikasi yang lain
seperti ikterus, status bayi saat lahir (hidup atau mati),
status kehidupan bayi, jika meninggal apa penyebabnya.
Pertanyaan ini sangat mempengaruhi prognosis
persalinan pimpinan persalinan, karena jalannya
persalinan yang lampau adalah hasil ujian dari segala
fakor yamg mempengaruhi persalinan (Hani et all,
2011; h. 89).
56
4. Riwayat Kesehatan
Data dari riwayat kesehatan ini dapat kita gunakan
sebagai “penanda” (warning) akan adanya penyulit
masa hamil. Adanya perubahan fisik dan fisiologis pada
masa hamil yang melibatkan seluruh sistem dalam
tubuh akan mempengaruhi organ yang mengalami
gangguan. Beberapa data penting tentang riwayat
kesehatan pasien yang perlu kita ketahui adalah pasien
pernah atau sedang menderita penyakit, seperti jantung,
diabetes melitus (DM), ginjal, hipertensi/hipotensi dan
hepatitis ( Sulistyawati,2011; h. 168).
c) Status perkawinan
Ini penting untuk dikaji karena dari data ini akan
mendapatkan gambaran mengenai suasana rumah
tangga pasangan. Beberapa pertanyaan yang dapat
diajukan antara lain sebagai berikut.
a) Berapa tahun usia ibu ketika menikah pertama
kali.
b) Status pernikahan (sah/tidak).
c) Lama pernikahan.
d) Ini adalah suami yang ke
(Ari Sulistyawati, 2011; h. 169).
57
d) Respon keluarga terhadap kehamilan ini
Bagaimanapun juga hal yang sangat penting untuk
kenyamanan psikologis ibu. Adanya respon yang positif
dari keluarga terhadap kehamilan akan mempercepat
proses adaptasi ibu dalam penerimaan perannya. Dalam
mengkaji ini data ini kita dapat menanyakan langsung
kepada pasien atau keluarga. Ekspresi wajah yang
mereka tampilkan juga dapat memberikan petunjuk
kepada kita tentang bagaimana respon mereka terhadap
kehamilan ini (Ari Sulistyawati,2011; h. 173).
e) Adat istiadat / budaya yang berhubungan selama masa
hamil
Untuk mendapatkan data ini bidan sangat perlu
melakukan pendekatan terhadap kelurga pasien,
terutama orang tua. Hal penting yang biasanya mereka
anut berkaitan dengan masa hamil adalah menu makan
untuk ibu hamil, misalnya ibu hamil harus pantang
makanan yang berasal dari daging, ikan, telur, dan
goreng-gorengan karena dipercaya akan menyebabkan
kelainan pada janin.
(Ari Sulistyawati, 2011; h. 174).
58
f) Pola pemenuhan sehari-hari
a) Pola elliminasi
BAK
Pembesaran uterus menekan kandung kemih,
menimbulkan rasa ingin berkemih walaupun
kandung kemih hanya berisi sedikit urin ( Hani et all,
2011; h. 59).
BAB
Rahim yang semakin membesar akan menekan
rektum dan usus bagian bawah, sehingga terjadi
sembelit atau konstipasi (Ari Sulistyawati, 2011; h.
63).
b) Pola makan
Ini penting untuk diketahui supaya kita mendapatkan
gambaran bagaimana pasien mencukupi asupan
gizinya selama hamil. Bidan bisa menggali dari
pasien tentang makanan yang disukai dan yang tidak
disukai, seberapa banyak yang dan sering ia
mengkonsumsinya sehingga jika kita peroleh data
yang tidak sesuai dengan standar pemenuhan , maka
bidan akan memberikan klarifikasi dalam pemberian
pendidikan Beberapa hal yang perlu kita tanyakan
59
pada pasien berkaitan dengan pola makan adalah
sebagai berikut
1. Menu
Ini dikaitkan dengan pola diet seimbang bagi ibu
hamil. Jika pengaturan menu makan yang
dilakukan oleh pasien kurang seimbang sehingga
ada kemungkinan beberapa komponen gizi tidak
akan terpenuhi, maka bidan dapat memberikan
pendidikan kesehatan mengenai penyusunan menu
seimbang bagi ibu. Bidan dapat menanyakan pada
pasien tentang apa saja yang ia makan dalam
sehari (nasi, sayur, lauk, buah, makanan selingan,
dan lain-lain).
2. Frekuensi
Data ini akan memberi petunjuk bagi kita tentang
seberapa banyak asupan makanan yang
dikonsumsi ibu.
3. Jumlah perhari
Data ini akan memberikan volume atau seberapa
banyak makanan yang ibu makan dalam waktu
satu kali makan. Untuk mendapatkan gambaran
total makanan yang ibu makan, bidan dapat
60
mengalikannya dengan frekuensi makan dalam
sehari.
4. Pantangan
Ini juga penting untuk kita kaji karena ada
kemungkinan pasien berpantangan makanan justru
yang sangat mendukung pemulih fisiknya, misal
ikan, telur atau daging (Ari Sulistyawati, 2011; h.
169-170).
c) Pola minum
Kita juga harus dapat memperoleh data dari
kebiasaan pasien dalam memenuhi kebutuhan
cairannya. Hal-hal yang perlu kita tanyakan kepada
pasien tentang pola minum adalah sebagai berikut :
1. Frekuensi
Kita dapat tanyakan pada pasien berapa kali ia
minum dalam sehari dan dalam sekali minum
menghabiskan berapa gelas.
2. Jumlah per hari
Frekuensi minum dikalikan seberapa banyak ibu
minum dalam sekali waktu minum akan
didapatkan jumlah asupan cairan dalam sehari.
61
3. Jenis minuman
Kadang pasien mengosumsi minuman yang
sebenarnya kurang baik untuk kesehatannya.
(Ari Sulistyawati, 2011; h. 170).
d) Pola istirahat
Istirahat sangat diperlukan oleh ibu hamil. Oleh karena
itu,bidan perlu menggali kebiasaan istirahat ibu supaya
diketahui hambatan yang mungkin muncul jika
didapatkan data yang senjang tentang pemenuhan
istirahat.
1. Istirahat malam hari
Rata-rata lama tidur malam yang normal adalah 6-
8 jam.
2. Istirahat siang hari
Tidak semua wania mempunyai kebiasaan tidur
siang. Oleh karena itu, hal ini dapat kita
sampaikan kepada ibu bahwa tidur siang sangat
penting untuk menjaga kesehatan selama hamil
(Ari Sulistyawati, 2011; h. 170).
e) Aktivitas sehari-hari
Kita perlu mengkaji aktivitas sehari-hari pasien karena
data ini memberikan gambaran tentang seberapa berat
aktivitas yang biasa dilakukan pasien dirumah. Jika
62
kegiatan pasien terlalu berat sampai dikhawatirkan
dapat menimbulkan penyulit masa hamil, maka bidan
dapat memberikan peringatan sedini mungkin kepada
pasien untuk membatasi dahulu kegiatannya sampai ia
sehat dan pulih kembali. Aktivitas yang terlalu berat
dapat menyebabkan abortus dan persalinan premature.
(Ari Sulistyawati, 2011; h. 170).
f) Aktivitas seksual
Walaupun ini adalah hal yang cukup privasi bagi
pasien, namun bidan harus menggali data dari
kebiasaan ini, karena terjadi beberapa kasus dalam
aktivitas seksual yang cukup mengganggu pasien
namun tidak tahu kemana harus berkonsultasi. Bidan
menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan aktivitas
seksual (Ari Sulistyawati, 2011; h. 171-172).
Data Objektif
a. Pemeriksaan umum
1. Keadaan umum
Untuk mengetahui data ini kita cukup dengan mengamati
keadaan umum pasien secara keseluruhan. Hasil pengamatan
kita laporkan dengan kriteria sebagai berikut:
63
(a) Baik: Jika pasien memperlihatkan respons yang baik
terhadap lingkungandan orang lain, serta secara fisik pasien
tidak mengalami ketergantungan dalam berjalan.
(b) Lemah: Pasien dimasukkan dalam kriteria ini jika kurang
atau tidak memberikan respons yang baik terhadap
lingkungan dan orang lain, dan pasien sudah tidak mampu
lagi untuk berjalan sendiri.
2. Kesadaran
Untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran pasien, kita
dapat melakukan pengkajian tingkat kesadaran mulai dari
keadaan compos mentis (kesadaran maksimal), sampai dengan
koma (pasien tidak dalam keadaan sadar), (Ari Sulistyawati,
2011; h. 174-175).
3. Tinggi badan
Hasil pemeriksaan fisik umum Tinggi Badan kurang dari 145
cm merupakan faktor resiko (Mnuaba et all, 2010; h. 243).
4. Berat Badan
Perkiraan kenaikan berat badan yang dianjurkan adalah : 4 kg
pada kehamilan di TM I, 0,5 kg/minggu pada kehamilan TM II
sampai TM III jadi keseluruhan total kenaikan berat badannya
yaitu 15-16 kg selama kehamilan(Ari Sulistyawati, 2011; h. 69).
64
5. Tanda-tanda vital
(a) Tekanan darah pada ibu hamil tidak boleh mencapai 140
mmHg sistolik atau 90 mmHg. Perubahan 30 mmHg sistolik
dan 15 mmHg diastolik diatas tensi sebelum hamil,
menandakan Toxemia gravidarum (keracunan kehamilan)
(Hani et all, 2011; h. 91).
(b) Nadi, selama kehamilan jumlah darah yang dipompa oleh
jantung setiap menitnya atau biasa disebut curah jantung
meningkat 30-50% peningkatan ini terjadi mulai terjadi pada
usia kehamilan 6 minggu dan puncaknya pada 18-28 minggu,
karena curah jantung meningkat akibatnya denyut jantung
juga meningkat (dalam keadaan normal 70 kali/menit menjadi
80-90 kali/menit), (Ari Sulistyawati, 2011; h. 61).
(c)Pernafasan
Dalam kondisi normal, pernafasan pada orang dewasa yang
sehat adalah 16-20 kali/menit (Eviana Tambunan dan
Deswani Kasim, 2011; h. 45).
(d) Suhu
Rentang suhu tubuh di mana sel dapat berfungsi dengan baik
adalah 35,9-37,4 o
c (Eviana Tambunan dan Deswani kasim,
2011; h. 15).
65
(e)Pemeriksaan Fisik (Inspeksi)
(a) Kepala
Rambut
Warna, kebersihan, mudah rontok atau tidak.
(b) Telinga
Kebersihan, gangguan pendengaran
(c) Mata
Konjungtiva, skelera, kebersihan, kelainan, gangguan
penglihatan (rabun jauh/dekat)
(d) Hidung
Kebersihan, polip, alergi.
(e) Mulut
Bibir : warna, integritas jaringan (lembap, kering atau
pecah-pecah), lidah :warna. Kebersihan, gigi :
kebersihan, karies, gangguan pada mulut (bau mulut),
(Ari Sulistyawati, 2011; h. 175-176).
(f) Leher
Pembesaran kelenjar limfe, parotitis.
(g) Dada
Bentuk, simetris/tidak, payudara : bentuk, bentuk
masing-masing payudara (seimbang atau tidak),
hiperpigmentasi aerola payudara, teraba massa, nyeri
atau tidak, kolostrum, keadaan putting : menonjol, datar,
66
atau masuk kedalam, kebersihan, bentuk bra. Denyut
jantung, gangguan pernafasan (auskultasi), (Ari
Sulistyawati, 2011; h. 176).
(h) Perut
Bentuk pembesaran perut (perut membesar kedepan
atau kesamping, keadaan pusat, tampakkah gerakan
anak atau kontraksi rahim), luka bekas operasi, ukur
tinggi fundus uteri, hitung TBJ, letak presentasi, posisi
dan penurunan kepala, mendengar denyut jantung janin
(DJJ), dan gerakan janin (Hani et all, 2011; h. 92).
Palpasi Abdomen
Menggunakan cara Leopold dengan langkah sebagai
berikut.
Leopold 1
1) Bertujuan untuk mengetahui TFU dan bagian janin
yang ada di fundus.
2) Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
a) Pemeriksa menghadap pasien
b) Kedua kaki ibu ditekuk, pemeriksa berdiri di
sebelah kanan ibu dan muka ibu.
c) Kedua tangan meraba bagian fundus dan
mengukur berapa tinggi fundus uterus
67
d) Meraba bagian apa yang ada di fundus. Jika
teraba benda bulat, melenting, mudah di
gerakkan, maka itu adalah kepala. Namun jika
teraba benda bulat, besar, lunak, tidak melenting,
dan susah di gerakkan maka itu adalah bokong
janin.
Leopold II
1) Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang
berada disebelah kanan atau kiri perut ibu
2) Cara pelaksanaan adalah sebagai berikut :
a. Kedua tangan pemeriksa berada disebelah kanan
dan kiri perut ibu
b. Ketika memeriksa sebelah kanan, maka tangan
kanan menahan perut sebelah kiri ke arah
kanan
c. Raba perut ibu sebelah kanan menggunakan
tangan kiri, dan rasakan bagian apa yang di
sebelah kanan (jika teraba benda yang rata, tidak
teraba bagian kecil, terasa ada tahanan, maka itu
adalah punggung bayi, namun jika teraba
bagian-bagian yang kecil dan menonjol, maka
itu adalah bagian kecil janin).
68
Leopold III
1) Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada di bawah
perut ibu
2) Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
a. Tangan kanan meraba bagian yang ada di bagian bawah
uterus. Jika teraba bagian yang bulat, lunak, melenting,
keras dan dapat di goyangkan maka itu adalah kepala janin.
Namun jika yang teraba bagian yang bulat, besar, lunak
dan sulit di gerakkan, maka ini adalah bokong. Jika bagian
bawah tidak di temukkan kedua bagian seperti diatas, maka
pertimbangkan apakah janin dalam letak melintang.
b. Pada letak sungsang (melintang) dapat di rasakan ketika
tangan kanan menggoyangkan bagian bawah, tangan kiri
akan merasakan balottement (pantulan dari kepala janin,
terutama ini di temukan pada usia kehamilan 5-7 bulan)
c. Tangan kanan meraba bagian bawah (jika teraba kepala,
goyangkan jika masih mudah di goyangkan, berarti kepala
belum masuk panggul, namun jika tidak dapat di
goyangkan kepala sudah masuk panggul).
Leopold IV
1) Bertujuan untuk mengetahui bagian yang ada di bawah dan
untuk mengetahui apakah kepala sudah masuk panggul atau
belum.
69
2) Cara pelaksanaannya sebagai berikut :
a. Pemeriksa mengahadap kaki pasien
b. Kedua tangan meraba bagian janin yang ada bawah
c. Jika teraba kepala, tempatkan kedua tangan di dua pihak
yang berlawanan di bagian bawah.
d. Jika kedua tangan konvergen (dapat saling bertemu)
berarti kepala belum masuk panggul.
e. Jika kedua tangan divergen (tidak saling bertemu) berarti
kepala sudah masuk panggul (Ari Sulistyawati, 2011; h.
89-92)
Auskultasi
Dihitung satu menit penuh, frekuensi, keteraturan,punctum
maximum) (Nurul Jannah,2012;h.178)
(i) Imunisasi TT
Imunisasi TT perlu di berikan pada ibu hamil guna memberikan
kekebalan pada janin terhadap infeksi tetanus (Tetanus
neonaturum) pada saat persalinan, maupun postnatal.
70
Tabel 2.9
Pemberian imunisasi TT
Antigen Interval (Selang
waktu minimal )
Lama
perlindungan
%
Perlindungan
TT1 Pada kunjungan
antenatal
pertama
- -
TT2 4 minggu
setelah TT1
3 tahun 80
TT3 6 bulan setelah
TT2
5 tahun 95
TT4 1 tahun setelah
TT3
10 tahun 99
TT5 1 tahun setelah
TT4
25
tahun/seumur
hidup
99
(Hani et all, 2011; h. 11).
(j) Ekstermitas
(a) Edema
Edema dalam kehamilan dapat disebabkan oleh toxaemia
gravidarum/keracunan kehamila atau oleh tekanan rahim
yang membesar pada vena dalam panggul yang
mengalirkan darah dari kaki.
(b) Apakah kuku jari pucat
(c) Varices
Varices ini umum terjadi pada kehamilan dan merupakan
predisposisi untuk menyebabkan thrombosis vena
profunda. Ibu harus ditanya kemungkinan adanya sakit
pada kaki. Area kemerahan pada betis kemungkinan terjadi
karena varises, flebitis, atau thrombosis vena profund
(Hani et all,2011; h. 92-93).
71
(k) Genital
Kebersihan, pengeluaran pervaginam, tanda-tanda infeksi vagina
(l) Anus
Hemoroid, kebersihan (Ari Sulistyawati, 2011; h. 177).
1. Pemeriksaan penunjang
Tabel 2.10
Pemeriksaan laboratorium
Tes Lab Nilai normal Nilai tidak
normal
Diagnosis/masalah
terkait
Hemoglobin 10,5-14,0 <10,5 Anemia
Protein urine Terlacak/negative
Bening/negative
>atau =2+
keruh (positif)
Protein urine
Glukosa dalam
urine
Warna hijau Kuning,
orange, coklat.
Diabetes
VDRL/RPR Negatif Positif Syphilis
Faktor rhesus Rh+ Rh- Rh sensitization
Golongan
darah
A B O AB - Ketidakcocokan
ABO
HIV - + AIDS
Rubella Negatif Positif Anomali pada janin
jika ibu terinfeksi
Feses untuk
ova/telur
cacing dan
parasit
Negatif Positif Anemia akibat cacing
(cacing tambang)
(Hani et all, 2011; h. 96).
72
II. INTERPRETASI DATA
a. Diagnosi masalah kebidanan
Mengidentifikasi diagnosa kebidanan dan masalah berdasarkan
interpretasi yang benar atas data-data yang telah di kumpulkan.Dalam
langkah ini data yang telah dikumpulkan diinterpretasikan menjadi
diagnose kebidanan, diagnose kebidanan meliputi data objektif dan
subjektif (Eny Retna Ambarwati dan Diah Wulandari, 2010; h. 142).
b. Masalah
Masalah sering berhubungan dengan bagaimana wanita itu mengalami
kenyataan terhadap diagnosanya (Ari Sulistyawati, 2011; h. 178).
c. Kebutuhan
Dalam bagian ini bidan menentukan kebutuhan pasien berdasarkan
keadaan dan masalahnya. Contohnya kebutuhan untuk KIE dan
bimbingan tentang perawatan kehamilannya.(Ari Sulistyawati, 2011;
h.180).
III. MERUMUSKAN DIAGNOSIS/ MASALAH POTENSIAL
Dalam langakah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnosis potensial
lain berdasarkan rangkaian masalah yang lain juga. Langkah ini
membutuhkan antisipasi,bila memungkinkan dilakukan pencegahan ,sambil
terus mengamati kondisi klien (Ari Sulistyawati, 2011; h. 181).
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
73
Pada tindakan ini, bidan menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera,
melakukan konsultasi, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain
berdasarkan kondisi klien (Hani et all, 2011; h. 101).
V. MENYUSUN RENCANA ASUHAN MENYELURUH (INTERVENSI)
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah
teridentifikasi dari kondisiklien atau dari setiap masalah yang berkaitan,
tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita tersebut, apa
yang diperkirakan akan terjadi berikutnya,apakah dibutuhkan penyuluhan,
konseling dan apakah perlu merujuk klien bila ada masalah-masalah yang
berkaitan dengan sosial ekonomi, kultural, atau masalah psikologis. Dalam
menyusun rencana asuhan pada wanita hamil, sebenarnya harus disesuaikan
dengan hasil temuan dalam pengkajian data agar lebih tepat sasaran
(Hani et all, 2011; h. 102).
VI. PELAKSANAAN RENCANA ASUHAN (IMPLEMENTASI)
Pada langkah ini dilakukan pelaksanaan asuhan langsung secara efisien dan
aman. Pada langkah ini ke enam ini, rencana asuhan menyeluruh seperti
yang telah diuraikan pada langkah ke lima dilaksanakan. Perencanaan ini
bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan, sebagaian lagi oleh klien atau
anggota tim lainnya (Hani et all, 2011; h. 103).
VII. MENGEVALUASI
74
Pada langkah evaluasi ini dilakukan evaluasi keefektifan asuhan yang telah
di berikan, hal yang di evaluasi meliputi apakah kebutuhan telah terpenuhi
dan mengatasi diagnosis dan masalah yang telah diidentifikasi, rencana
tersebut dapat dianggap efektif jika benar-benar efektif dalam
pelaksanaannya(Hani et all, 2011; h. 103).
2.6 TEORI LANDASAN HUKUM
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor
1464/Menkes/Per/X/2010 tentang Izin dan Penyelenggaran Praktik
Bidan, kewenangan yang dimiliki bidan meliputi:
1. Kewenangan normal:
a) Pelayanan kesehatan ibu
b) Pelayanan kesehatan anak
c) Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga
berencana
2. Kewenangan dalam menjalankan program Pemerintah
3. Kewenangan bidan yang menjalankan praktik di daerah yang tidak
memiliki dokter
Kewenangan normal adalah kewenangan yang dimiliki oleh seluruh
bidan. Kewenangan ini meliputi:
1. Pelayanan kesehatan ibu
1. Ruang lingkup:
a) Pelayanan konseling pada masa pra hamil
75
b) Pelayanan antenatal pada kehamilan normal
c) Pelayanan konseling pada masa antara dua kehamilan
2. Kewenangan:
a) Pemberian tablet Fe pada ibu hamil
h) Penyuluhan dan konseling
i) Bimbingan pada kelompok ibu hamil
j) Pemberian surat keterangan kematian
k) Pemberian surat keterangan cuti bersalin
(www.Kesehatanibu.depkes.go.id).
76
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN
PENATALAKSANAAN KETIDAKNYAMANAN
TM IIIPADA Ny.H UMUR 27 TAHUN G1P0A0
USIAKEHAMILAN 34 MINGGU 1 HARI
DI BPS NENI AMD. KEB
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
3.1 Pengkajian
Tanggal : 02 April 2015
Jam : 16.00 Wib.
Tempat : BPS Neni Amd.Keb
Nama mahasiswa : Epit Desmawati
Nim : 201207015
A. Data Subjektif
1. Identitas pasien
Istri Suami
Nama : Ny. H Tn. H
Umur : 27 Tahun 30 Tahun
Agama : Islam Islam
Suku bangsa : Jawa Jawa
Pendidikan : SMA SMP
Pekerjaan : Wiraswasta Wiraswasta
Alamat : Jln. Jambu 1, Kemiling Bandar Lampung
77
B. Anamnesa
1. Alasan kunjungan: Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya
2. Keluhan :Ibu mengatakan cemas terhadap kehamilannya, dan ibu
mengatakan nyeri pinggang, sering BAK pada malam hari,
ibu mengeluh kakinya sering kram , keputihan dan BAB
yang tidak lancar.
C. Riwayat Kebidanan
a) Riwayat Menstruasi
Menarche : 14 Tahun
Siklus : 28 hari
Volume : 2 kali ganti pembalut/hari
Keluhan : Tidak Ada
HPHT : 06 agustus 2014
b) Gangguan Kesehatan Reproduksi
Keputihan : Ada
Infeksi : Tidak ada
Gatal karena jamur : Tidak ada
Tumor : Tidak ada
c) Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas dan KB yang lalu
78
Anak
ke
Kehamilan Persalinan Nifas Ket
Lama Penyulit Penolong Tempat Bb bayi Penyuli
t
Vit
A
Tablet
Fe
Hamil
ini
√ √
d) Riwayat Kehamilan Sekarang
HPHT : 06 agustus 2014
Keluhan saat hamil : Tidak ada
Kunjungan ANC : 7 kali
Trimester I : Satu kali pada trimester I
Trimester II : Dua kali pada trimester II
Trimester III : Empat kali pada trimester III
TT : TT1 : 16 minggu 1hari TT2: 20 minggu
Obat yang dikonsumsi : Tablet Fe
Mengonsumsi jamu-jamuan :Tidak pernah
D. Riwayat kesehatan
a) Riwayat kesehatan sekarang
Penyakit menular (TBC, hepatitis, malaria) : Tidak ada
Penyakit menenurun (DM, jantung, hipertensi) : Tidak ada
Alergi obat antibiotik : Tidak ada
b) Riwayat kesehatan yang lalu
Penyakit menular (TBC, hepatitis, malaria) : Tidak ada
Penyakit menenurun (DM, jantung, hipertensi) : Tidak ada
79
c) Riwayat kesehatan keluarga
Keturunan keluarga : Tidak ada
Penyakit menular (TBC, hepatitis, malaria) : Tidak ada
Penyakit menenurun (DM, jantung, hipertensi) : Tidak ada
E. Data Psikososial
a) Riwayat perkawinan :1 tahun
b) Respon ibu terhadap kehamilan ini : Baik, ibu bahagia dengan
:kehamilan ini
c) Respon keluarga terhadap kehamilan ini :Baik, keluarga bahagia
:dengan kelahiran
d) Adat istiadat/budaya yang dianut keluarga yang berhubungan dengan
kehamilan :Ibu mengatakan terdapat
Pantangan makan ikan
Karena dilarang oleh ibu
Mertuamya.
e) Pola kehidupan sehari-hari
1) Pola Makan sebelum hamil
Menu Nasi, lauk-pauk, sayur dan buah air putih .
Frekuensi 3 kali sehari
Jumlah perhari 2-3 piring nasi,1 -2 buah jeruk, 1 mangkok sayur, 3-4
80
potong lauk pauk seperti tempe dan telur, air putih
secukupnya.
Pantangan Tidak ada
Pola Makan saat hamil
Menu Nasi, lauk-pauk, sayur, buah, air putih dan susu
Frekuensi 5 kali sehari
Jumlah perhari 3-4piring dengan sedikit nasi, 1 mangkok sayur, 3-5
potong lauk pauk seperti tempe dan telur, air putih
secukupnya dan 1 gelas susu
Pantangan Tidak ada
2) Pola eliminasi hamil
a. Sebelum hamil
a) BAK :Frekuensi 4-6 kali/hari, warna kuning jernih.
b) BAB :1 kali dalam 1 hari, konsistensi lembek.
b. Saat hamil
a) BAK :Frekuensi 8-9 kali/hari warna kuning jernih
b) BAB :3 hari sekali konsistensi keras.
3)Pola Istirahat hamil
a. Sebelum hamil
a) Malam hari :7-8 jam
b) Siang hari :1-2 jam
b. Saat hamil
a) Malam hari :4-5 jam
81
b) Siang hari :1 jam
4) Aktivitas sehari-hari : Ibu mengatakan pekerjaan sehari-hari sebagai ibu
rumah tangga seperti mengepel, menyapu,
menggosok, dan ibu bekerja sebagai karyawan
swasta.
5)Personal Hygiene sebelum hamil
a. Mandi : Frekuensi 2 kali/hari setiap pagi dan
: sore
b. Keramas : 3x dalam seminggu
c. Ganti baju dan celana dalam : Ganti baju 1 kali sehari, ganti celana
: dalam 2 kali sehari
d. Kebersihan kuku : Bersih, ibu rutin memotong
: kukunya seminggu sekali.
Personal Hygiene saat hamil
a. Mandi : Frekuensi 2 kali/hari setiap pagi dan
: sore
b. Keramas : 2 kali sehari
c. Ganti baju dan celana dalam : Ganti baju 3 kali sehari, ganti celana
: dalam 5 klai sehari
82
d. Kebersihan kuku :Bersih, ibu rutin memotong kukunya
: seminggu sekali
6)Aktivitas seksual
a. Frekuensi : Jarang selama hamil
b. Gangguan :Tidak ada
B. Data Objektif
a. Pemeriksaan umum
1) Keadaan umum : Baik
2) Keadaan emosional : Stabil
3) Kesadaran : Compos mentis
4) TTV : Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,5⁰ C
5) BB saat hamil : 59 kg
BB sebelum hamil : 45 kg
TB : 155Cm
6) LILA : 26 Cm
7) TP : 13 Mei 2015
b. Pemeriksaan khusus kebidanan
Pemeriksaan Fisik Secara Inspeksi/ Palpasi/ Perkusi/ Auskultasi
a) Kepala
83
Bentuk : Simetris
Warna rambut : Hitam
Kebersihan : Bersih, tidak ada ketombe
Rontok : Tidak ada
b) Telinga
Kebersihan : Bersih, tidak ada serumen
Gangguan pendengaran : Tidak ada
c) Mata
Simertis : Simetris antara kanan dan
: kiri
Konjungtiva : An anemis
Sklera : Putih
Kebersihan : Bersih, tidak ada kotoran
d) Hidung
Simetris : Simetris antara kanan dan kiri
Kebersihan : Bersih, tidak ada sekret
Polip : Tidak ada
e) Mulut & Gigi
Bibir : Lembab, tidak ada labioskizis
Lidah & Geraham : Lidah bersih dan geraham tidak
berlubang
Gigi : Bersih, tidak terdapat karies
84
Gusi : Tidak ada pembengkakan dan
perdarahan
f) Leher
Kelenjar tyroid : Tidak ada pembesaran
Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran
g) Dada
Bentuk : Simetris antara kanan dan kiri
Payudara
Simetris : Simetris antara kanan dan kiri
Pembesaran : Ada, kanan dan kiri
Keadaan putting : Menonjol
Benjolan : Tidak ada
Rasa nyeri : Tidak ada
Hiperpigmentasi : Ada, pada putting susu dan aerola
Pengeluaran : Ada
Kebersihan : Bersih
Gangguan pernafasan : Tidak ada
h) Abdomen
Bekas luka operasi : Tidak ada
Pembesaran : Ada, sesuai usia kehamilan
Striae : Tidak ada
Acites : Tidak ada
Linea : Nigra
85
Tumor : Tidak ada
Benjolan : Tidak ada
Uterus
Leopold I : TFU 3 jari dibawah proxesus xypoideus, pada
fundus teraba lunak, bulat, tidak melenting yaitu
bokong janin
Leopold II :Pada bagian kiri perut ibu teraba tahanan keras,
datar dan memanjang yaitu punggung janin. Pada
bagian kanan perut ibu, teraba bagian terkecil
janin yaitu ekstremitas janin
Leopold III :Pada bagian terbawah perut ibu, teraba bulat,
keras, melenting dan masih bisa digoyangkan
yaitu kepala janin.
Leopold IV :Konvergen.
TFU Mc. Donald : 30 Cm
TBJ (Rumus niswander)= (TFU-7,7) x 100±150 gram
= (30-7,7) x 100±150 gram
= 2526/2826gram
DJJ (+), frekuensi 142 kali/ menit, teratur, punctum maksimum
terdengar 3 jari di bawah pusat bagian kiri perut ibu.
i) Ekstremitas
Ekstremitas Atas
86
Bentuk : Simetris antara kanan dan kiri
Oedem : Tidak ada
Kuku jari : Bersih
Ekstremitas Bawah
Bentuk : Simetris antara kanan dan kiri
Oedema : Ada (pada kedua kaki)
Kuku jari : Bersih
Varices : Tidak ada
Refleks patella : Positif (+), kanan dan kiri
Gangguan : Ada, kram dan kesemutan
:pada kedua kaki
j) Anogenital
Kebersihan : Bersih
Pengeluaran pervaginam : Keputihan
Tanda-tanda infeksi vagina : Tidak ada
Varices : Tidak ada
Oedem : Tidak ada
Kelenjar Bartholini : Tidak ada
k) Anus
Kebersihan : Tidak dikaji
Hemoroid : Tidak ada
c. Pemeriksaan penunjang
87
Pemeriksaan laboraturium
HB : 10 gr%
Protein urine : (-)
Glukosa urine : (-)
Pemeriksaan obstetric
Distansia spinarum : 26 cm
Distansia kristarum :29 cm
Boudelogue : 20 cm
Lingkar panggul : 90 cm
3.2 MATRIKS
Tgl /
jam
Pengkajian Interpretaasi data
(diagnosa, masalah
keturunan )
DX
Potensia
l/
masalah
potensial
Antisip
asi /
tindak
an
segera
Intervensi Implementasi Evaluasi
02
April
2015
Pukul
11.00
WIB
Ds.
Ibu mengatakan cemas
dengan kehamilannya, ibu
mengatakan mengeluh
kakinya kram, susah BAB,
keputihan, dan sering
BAK, sesak nafas, dan
nyeri pinggang
Do.
KU:Baik
Kesadaran:CM
TTV:
TD:110/70 mmhg,
SH:36,5°
C, ND:80x/i,
RR:20X/i
HPHT : 06-08-2014
HB : 10 gr%
Protein urine : (-)
Glukosa urine : (-)
DJJ (+) 142x/i
-Dx. Ny. H umur 27 thn
G1P0A0 usia kehamilan
34 minggu 1 hari .
DS:
-Ibu mengatakan ini
merupakan kehamilan
yang pertama dan
belum pernah
keguguran.
-Ibu mengatakan
HPHT 06 Agustus
2014
-Ibu mengatakan
senang dengan
kehamilan ini
DO:
KU : Baik
TD : 110/70 mmhg
T : 36,5°C
RR : 20X/i
HB : 10 gram %
-Diagnosa Janin: Janin
tunggal, hidup intra
uterin, presentasi
kepala
D.S :
-Ibu mengatakan
Tidak
ada
Tidak
ada
1. Jelaskan
tentang keadaan
ibu saat ini.
2. Jelaskan pada
ibu tentang
ketidaknyaman
an yang
dialaminya.
1. Menjelaskan
kepada ibu saat ini
dalamkeadaan
baik sesuai dengan
pemeriksaan fisik
yaitu keadaan ibu
baik,TD :110/70
mmHg, P :20
x/menit, N : 80
x/menit, T :
36,5°
C dan bayi
dalam keadaan
normal DJJ :
142 x/menit dan
kepala janin
belum masuk
PAP.
2. Menjelaskan
pada ibu tentang
ketidaknyamanan
yang dialaminya
adalah hal yang
normal. Yaitu
a) Sering kram
Dikarenakan
penurunan
kalsium
atau perubahan
sirkulasi darah,
1. Ibu mengerti
keadaan ibu dan
janinnya saat ini
dalam keadaaan
baik. Dan kepala
janin belum
masuk PAP
2. Ibu mengerti
tentang
keluhannya saat
ini
89
bayinya bergerak aktif,
dalam 2 jam 2 kali
bergerak
D.O :
-Leopold I : TFU 3 jari
dibawah proxesus
xypoideus, pada fundus
ibu yaitu bokong janin
-Leopold II : Pada
bagian kiri perut ibu
teraba tahanan keras,
datar yaitu punggung
janin. Pada bagian
kanan perut ibu, teraba
bagian kecil janin yaitu
ekstremitas janin.
-Leopold III : Pada
bagian terbawah perut
ibu, teraba bulat,
keras,dan masih bisa
digoyangkan yaitu
kepala
-Leopold IV : tidak
dilakukan
-DJJ : (+) 142x/i
-Masalah : tidak ada
-Kebutuhan:
- jelaskan pada ibu
keluhan yang dirasakan
dan tekanan saraf
di kaki.
b) nyeri punggung
dikarenakan
postur tubuh
yang berubah
serta
meningkatnya
beban berat yang
dibawa dalam
rahim
c) Sering BAK
dikarenakan
pembesaran
uterus menekan
kandung kemih
sehingga
menimbulkan
rasa ingin
berkemih.
d) Keputihan
dikarenakan
Peningkatan
hormone
estrogen dan
progesteron
e) Konstipasi
dikarenakan
relaksasi pada
usus halus
sehingga
penyerapan
pada makanan
menjadi lebih
maksimal,
90
3. jelaskan
kepada ibu
tentang
penatalaks
anaan
keluhan
yang
dialami
ibu.
relaksasi pada
usus besar
sehingga
penyerapan air
menjadi lebih
lama.
f) Sesak nafas
dikarenakan
semakin
membesarnya
uterus maka
akan
mengalami
desakan pada
diafragma dan
peningkatan
progesteron
menyebabkan
peningkatan
pusat saraf
untuk konsumsi
oksigen
3. Menjelaskan kepada
ibu tentang
penatalaksanaan
keluhan yang
dirasakan ibu
a) sering kram
Kurangi
konsumsi fosfor
tinggi, dan Beri
kompres hangat
pada kaki
Serta Konsumsi
cukup kalsium
dan
Istirahat cukup
3. Ibu mengerti
tentang penjelasan
yang diberikan.
91
b) Nyeri punggung
Gunakan
mekanisme
tubuh yang baik
Hindari sepatu
hak tinggi dan
hindari pekerjaan
dengan beban
yang berat
Gunakan bantal
waktu tidur
untuk
meluruskan
punggung
Gunakan kasur
yang keras untuk
punggung
Masase daerah
punggung dan
pinggang
c) Sering BAK
Bnyak minum
pada siang hari
Kurangi minum
untuk malam
hari untuk
mencegah
nokturia
Batasi teh, kopi,
dan soda.
d) Keputihan
Tingkatkan
kebersihan
dengan mandi
tiap hari
Memakai
pakian dari
92
4. Anjurkan
kepada ibu
bahan katun
dan mudah
menyerap
Tingkatkan
daya tahan
tubuh dengan
makan sayurdan
buah tiap hari
e) Konstipasi
Tingkatkan diet
asupan cairan
Minum cairan
dingin atau
hangat terutama
pada saat perut
kosong
Istirahat cukup
Membiasakan
buang air besar
secara teratur
Dan konsumsi
sayuran dan
buah-buahan.
f) Sesak nafas
Posisi berbaring
semifowler
Mendorong
postur tubuh
yang baik
melakukan
pernafasan
interkostal
Istirahat yang
cukup
4. Menganjurkan
kepada ibu
4. Ibu mengerti
dan akan
93
untuk
mengkons
umsi
makanan
yang
bergizi.
5. Beritahu
ibu untuk
mengkons
umsi tablet
Fe
unuk
mengkonsumsi
makanan yang
bergizi yang
mengandung
protein seperti
daging, susu,
telur, keju, ikan,
dan susu, dan
ibu juga harus
mengkonsumsi
makanan dan
minuman yang
mengandung
mineral seperti
sayur-sayuran,
buah-buahan
untuk
memperlancar
BAB ibu,dan
susu, dan ibu
juga harus
mengkonsumsi
vitamin yang
berasal dari
buah dan sayur
dan pemberian
asam folat
untuk
mencegah
kecacatan pada
janin
5. Memberita
hu ibu ntuk
mengkonsu
msi tablet
Fe 1 kali
sehari
mengkonsums
i makan-
makanan
yang bergizi.
5. Ibu mengerti
dan akan
mengkonsums
i tablet Fe 1
kali sehari
94
6. Beritahu
ibu tanda-
tanda
bahaya
TM III
untuk
mencegah
terjadinya
anemia
pada ibu
6. Memberita
hu ibu
tanda-tanda
bahaya TM
III seperti:
a. Perdarahan
pervaginam
yang bisa
diakibatkan
karena
placenta
previa atau
solusio
placenta.
b. Sakit
kepala yang
hebat yaitu
sakit kepala
yang tidak
hilang
setelah
beristirahat
merupaan
gejala dari
pre
eklamsi.
c.
Penglihatan
kabur
secara
mendadak
dan disertai
sakit kepala
6. Ibu menegerti
tentnag tanda
bahaya TM
III.
95
yang hebat
dan
mungkin
gejala dari
pre
eklamsi.
d. Bengkak di
wajah dan
jari-jari
yang tidak
hilang
setelah
beristirahat
dan disertai
dengan
kluhan fisik
yang lain,
ini juga
menunjuka
n gejala
dari pre
eklamsi
e. Keluar
cairan dari
vagina di
takutkan
ketuban
pecah
sebelum
waktunya.
f. Gerakan
janin tidak
terasa
gerakan
janin
minimal 10
kali dalam
24 jam jika
kurang dari
itu maka
96
7. Anjurkan
ibu untuk
senam
hamil
waspada
akan
adanya
gangguan
janin dan
rahim.
7. Menganjur
kan ibu
untuk
senam
hamil
seperti :
a. Berdiri
tegak kedua
lengan
disamping
badan,
kedua kaki
selebar
bahu dan
berdiri
rileks.
b. Lakukan
gerakan
jongkok
berlahan-
lahan ,
badan tetap
lurus.
c. Lalu berdiri
tegak
perlahan-
lahan
d. Pada
permulaan
berlatih,
7. Ibu mengerti
dan mencoba
untuk
menerapkann
ya.
97
supaya
jangan
jatuh,
kedua
tangan
boleh
berpegang
pada
sandaran
kursi.
e. Lakukan
gerakan ini
sebanyak 8
kali.
04
Apri
2015
pukul
16.00
WIB.
Ds : Ibu mengatakan
BAB nya sudah lancar
namun kram pada
kakinya masih ada
Do.
KU:Baik
Kesadaran:CM
TTV:
TD:110/80 mmhg,
T:36,5O
C, N:80x/i,
RR:20X/i
HPHT : 06 Agustus 2015
HB : 10 gr%
Protein urine : (-)
Glukosa urine : (-)
DJJ (+) 142x/i
-Dx. Ny. H umur 27 thn
G1P0A0 usia kehamilan
34 minggu 3 hari normal
D.S:
-Ibu mengatakan ini
merupakan kehamilan
yang pertama dan
belum pernah
keguguran.
-Ibu mengatakan
HPHT 06 Agustus
2014
-Ibu mengatakan
senang dengan
kehamilan ini
DO
-TP : 13 Mei 2015
-TFU 3 jari di bawah
Proxesus xypoideus
-Diagnosa Janin: Janin
tunggal, hidup intra
uterin, presentasi
Tidak
ada
Tidak
ada
1. Beritahu ibu
tentang
keadaan ibu
saat ini
2. Tanyakan
kepada ibu
tentang
1. Memberitahu
keadaan ibu saa ini
dalam keadaan
baik yaitu :
TD : 110/80 mmHg, P
: 20x /menit, N : 80
x/menit, T :36,5º C dan
bayi dalamkeadaan
normal. DJJ:
142x/menit.
Pemeriksaan Lab :
HB :10 gram%
Protein urine :(-)
Glukosa urine :(-)
2. Menanyakan
kepada ibu
tentang keluhan
1. Ibu mengerti
tentang keadaan
ibu danjaninnya
dalam keadaan
baik.
2. Ibu
mengatakan
keluhan
Kti epit desmawati
Kti epit desmawati
Kti epit desmawati
Kti epit desmawati
Kti epit desmawati
Kti epit desmawati
Kti epit desmawati
Kti epit desmawati
Kti epit desmawati
Kti epit desmawati
Kti epit desmawati
Kti epit desmawati
Kti epit desmawati
Kti epit desmawati
Kti epit desmawati
Kti epit desmawati
Kti epit desmawati
Kti epit desmawati
Kti epit desmawati
Kti epit desmawati
Kti epit desmawati
Kti epit desmawati
Kti epit desmawati
Kti epit desmawati
Kti epit desmawati
Kti epit desmawati
Kti epit desmawati
Kti epit desmawati
Kti epit desmawati
Kti epit desmawati
Kti epit desmawati

Contenu connexe

Tendances (17)

Kti nova rianti
Kti nova riantiKti nova rianti
Kti nova rianti
 
Kti italia
Kti italiaKti italia
Kti italia
 
Kti
KtiKti
Kti
 
Kti yesi kartika
Kti yesi kartikaKti yesi kartika
Kti yesi kartika
 
Kti tri wahyuni
Kti tri wahyuniKti tri wahyuni
Kti tri wahyuni
 
Kti ni made rika
Kti ni made rikaKti ni made rika
Kti ni made rika
 
Kti dian eka putri
Kti  dian eka putriKti  dian eka putri
Kti dian eka putri
 
Kti tuty agustiya bayusman
Kti tuty agustiya bayusmanKti tuty agustiya bayusman
Kti tuty agustiya bayusman
 
Kti efta mayasari
Kti efta mayasariKti efta mayasari
Kti efta mayasari
 
Kti propyta sedayu
Kti propyta sedayuKti propyta sedayu
Kti propyta sedayu
 
Kti metta selani
Kti metta selaniKti metta selani
Kti metta selani
 
Kti desak gede apna
Kti desak gede apnaKti desak gede apna
Kti desak gede apna
 
Kti intan widari
Kti intan widariKti intan widari
Kti intan widari
 
Kti arinda risky wulandari
Kti arinda risky wulandariKti arinda risky wulandari
Kti arinda risky wulandari
 
Kti linda wati
Kti linda watiKti linda wati
Kti linda wati
 
Kti endang satuni
Kti endang satuniKti endang satuni
Kti endang satuni
 
Kti melisa purnama sari
Kti melisa purnama sariKti melisa purnama sari
Kti melisa purnama sari
 

En vedette

KARYA TULIS ILMIAH
KARYA TULIS ILMIAHKARYA TULIS ILMIAH
KARYA TULIS ILMIAHdesy putri
 
KB 2 Komplikasi Kehamilan
KB 2 Komplikasi KehamilanKB 2 Komplikasi Kehamilan
KB 2 Komplikasi Kehamilanpjj_kemenkes
 
Konsep dasar gerontik
Konsep dasar gerontikKonsep dasar gerontik
Konsep dasar gerontikWarung Bidan
 
KARYA TULIS ILMIAH
KARYA TULIS ILMIAHKARYA TULIS ILMIAH
KARYA TULIS ILMIAHdesy putri
 
HOSPITALITY FOOD & BEVERAGE SERVICE
HOSPITALITY FOOD & BEVERAGE SERVICE HOSPITALITY FOOD & BEVERAGE SERVICE
HOSPITALITY FOOD & BEVERAGE SERVICE Brahmas Pandey
 

En vedette (9)

KARYA TULIS ILMIAH
KARYA TULIS ILMIAHKARYA TULIS ILMIAH
KARYA TULIS ILMIAH
 
KB 2 Komplikasi Kehamilan
KB 2 Komplikasi KehamilanKB 2 Komplikasi Kehamilan
KB 2 Komplikasi Kehamilan
 
Konsep dasar gerontik
Konsep dasar gerontikKonsep dasar gerontik
Konsep dasar gerontik
 
Bumbu dan rempah
Bumbu dan rempahBumbu dan rempah
Bumbu dan rempah
 
Makalah nifas
Makalah nifasMakalah nifas
Makalah nifas
 
Resep
ResepResep
Resep
 
KARYA TULIS ILMIAH
KARYA TULIS ILMIAHKARYA TULIS ILMIAH
KARYA TULIS ILMIAH
 
12 cranial nerves
12 cranial nerves 12 cranial nerves
12 cranial nerves
 
HOSPITALITY FOOD & BEVERAGE SERVICE
HOSPITALITY FOOD & BEVERAGE SERVICE HOSPITALITY FOOD & BEVERAGE SERVICE
HOSPITALITY FOOD & BEVERAGE SERVICE
 

Similaire à Kti epit desmawati (19)

Ktiindahsetianingrum
KtiindahsetianingrumKtiindahsetianingrum
Ktiindahsetianingrum
 
Kti dwi fransiska
Kti dwi fransiskaKti dwi fransiska
Kti dwi fransiska
 
Kti tia desta andriani
Kti tia desta andrianiKti tia desta andriani
Kti tia desta andriani
 
Kti warini
Kti wariniKti warini
Kti warini
 
Kti
KtiKti
Kti
 
Kti febriyanti ekaputri
Kti febriyanti ekaputriKti febriyanti ekaputri
Kti febriyanti ekaputri
 
Kti suci nala
Kti suci nalaKti suci nala
Kti suci nala
 
Kti sasi fitriani
Kti sasi fitrianiKti sasi fitriani
Kti sasi fitriani
 
Kti rilya oktarini aguly
Kti rilya oktarini agulyKti rilya oktarini aguly
Kti rilya oktarini aguly
 
Kti rilya oktarini aguly
Kti rilya oktarini agulyKti rilya oktarini aguly
Kti rilya oktarini aguly
 
Kti rilya oktarini aguly
Kti rilya oktarini agulyKti rilya oktarini aguly
Kti rilya oktarini aguly
 
Kti ketut agustina wati
Kti ketut agustina watiKti ketut agustina wati
Kti ketut agustina wati
 
Kti nurul amalia
Kti nurul amaliaKti nurul amalia
Kti nurul amalia
 
Kti merisya
Kti merisyaKti merisya
Kti merisya
 
Kti laila maharani
Kti laila maharaniKti laila maharani
Kti laila maharani
 
Kti sasi fitriani
Kti sasi fitrianiKti sasi fitriani
Kti sasi fitriani
 
Kti tiodora tiarlin marince
Kti tiodora tiarlin marinceKti tiodora tiarlin marince
Kti tiodora tiarlin marince
 
Kti reni sapitria
Kti reni sapitriaKti reni sapitria
Kti reni sapitria
 
Kti tri wahyuni
Kti tri wahyuniKti tri wahyuni
Kti tri wahyuni
 

Dernier

Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMRiniGela
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxHaryKharismaSuhud
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Dernier (20)

Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Kti epit desmawati

  • 1. ASUHAN KEBIDANAN PADA HAMIL DENGAN PENATALAKSANAAN KETIDAKNYAMANAN TM III PADA NY. H USIA 27 TAHUN G1P0A0 USIA KEHAMILAN 34 MINGGU 1 HAR1 DI BPS NENI BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015 KARYA TULIS ILMIAH NAMA : EPIT DESMAWATI NIM : 201207015 AKADEMI KEBIDANAN ADILA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015 i
  • 2. 2 ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN PENATALAKSANAAN KETIDAKNYAMANAN TM III PADA NY. H USIA 27 TAHUN G1P0A0 USIA KEHAMILAN 34 MINGGU1 HARI DI BPS NENI BANDAR LAMPUNG TAHUNN 2015 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan EPIT DESMAWATI Nim : 201207015 AKADEMI KEBIDANAN ADILA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015 ii
  • 3. 3 LEMBAR PENGESAHAN Diterima dan disahkan oleh Tim Penguji Ujian Akhir Program Pendidikan Diploma III Kebidanan Adila pada : Hari : Tanggal : Penguji I Penguji II Zendri Julistia, S. Kep, M. Kes Oktaria Safitri, S.ST NIK.2015501065 NIK. 2015021055 Direktur Akademi Kebidanan ADILA Bandar Lampung dr.Wazni Adila, M.PH. NIK. 2011041008 iii
  • 4. 4 CURRICULUM VITAE Nama : Epit Desmawati Nim : 201207015 Tempat/tanggallahir : Gading Rejo, 07 Desember 1994 Alamat : Desa Tegal Rejo, Gading Rejo, Pringsewu Institusi : Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung Angkatan : VII Biografi : RIWAYAT PENDIDIKAN 1. TK PERTIWI GADING REJO pada tahun 1998-2000 2. SD NEGERI 01 GADING REJO pada tahun 2000-2006 3. SMP NEGERI 02 GADING REJO pada tahun 2006-2009 4. SMA NEGERI 01 GADING REJO pada tahun 20009-2012 5. Penulis sekarang terdaftar sebagai mahasiswa Akademi Kebidanan ADILA Bandar Lampung Sejak Tahun 2012 hingga sekarang iv
  • 5. 5 PERSEMBAHAN Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, dan dibalik penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lupa penulis memberikan persembahan kepada orang-orang yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung 1. Terima kasih untuk keluarga besar tercinta yang selalu memberikan semangat dan mendoakan setiap kegiatan apapun yang terbaik bagi penulis serta selalu mengharapkan setiap keberhasilan yang penulis lakukan. 2. Rekan –rekan tercinta Akbid Adila khususnya tingkat III yang selalu mendukung hingga terselesaikan tugas akhir ini. 3. Almamaterku tercinta Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung sebagai tempat penulis menuntut ilmu selama 3 tahun. 4. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas partisipasi dan dukungan selama penulis menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah. v
  • 6. 6 ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN PENATALAKSANAAN KETIDAKNYAMANAN TM III PADA NY H USIA 27 TAHUN G1P0A0 USIA KEHAMILAN 34 MINGGU 1 HARI DI BPS NENI BNADAR LAMPUNG TAHUN 2015 Epit Desmawati, Karsiyah, S.kep, M. Kes, Ratnawati, S.ST INTISARI Dalam proses adaptasi kehamilan tidak jarang ibu akan mengalami ketidaknyamanan yang meskipun hal itu adalah fisiologis namun tetap perlu diberikan suatu pencegahan dan perawatan. Berdasarkan SDKI tahun 2012 kematian ibu selama hamil di Indonesia mencapai 359 per 100000 kelahiran hidup Ketidaknyamanan yang sering terjadi pada TM III meliputi: Peningkatan frekuensi berkemih, keputihan, Nyeri pinggang. Sering berkemih pada trimester III terjadi karena janin mulai masuk kerongga panggul dan menekan kandung kemih.Keputihan dikarenakan peningkatan hormone ekstrogen dan progesteron. Nyeri pinggang akibat tarikan pada saraf. Struktur ligamentum dan otot tulang belakang bagian tengah dan bawah mendapat tekanan berat, perubahan ini sering kali menimbulkan rasa tidak nyaman pada musculoskeletal. Tujuan studi kasus diperolehnya pengalaman nyata dan mampu memberikan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil dengan Ketidaknyamanan TM III Terhadap Ny.H Umur 27 Tahun G1P0A0 usia kehamilan 34 Minggu 1Hari, di BPS Neni Amd.Keb, Pramuka, Bandar Lampung Tahun 2015. Metode yang digunakan penulisan deskriptif, tekhnik memperoleh data yaitu data primer dan sekunder. Dengan cara wawancara langsung dengan klien, melakukan pemeriksaan fisik, dan melihat buku register kehamilan. Hasil dari studi kasus ini penulis mampu memberikan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil dengan Penatalaksanaan Ketidaknyamanan TM III. Saran lebih meningkatkan dan mempertahankan mutu pelayanan kesehatan yang sudah diprogramkan khususnya pada kehamilan. Bagi ibu hamil dapat memeriksakan kehamilannya secarar rutin. Kata kunci : Ketidaknyaman TM III Referensi : 14 Kepustakaan Jumlah halaman : 128 Halaman vi
  • 7. 7 MOTTO KEDISIPLINAN AKAN MENGUBAH HIDUP SESEORANG, KARENA MANUSIA BERARTI KARENA BUDI DAN PRESTASI BY : EPIT DESMAWATI vii
  • 8. 8 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Penatalaksanaan Ketidaknyamanan TM III Pada Ny. H usia 27 tahun GIP0A0 Usia Kehamilan 34 Minggu 1 Hari Di BPS Neni Amd. Keb Bandar Lampung Tahun 2015”. Pada kesempatan ini pnulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. dr. Wazni Adila, M.PH selaku direktur Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung 2. Karsiyah, S.Kep.,M.Kes selaku pembimbing I Karya Tulis Ilmiah 3. Ratnawati, S.ST selaku pembimbing II Karya Tulis Ilmiah. 4. BPS Neni Amd. Keb Kemiling, Bandar Lampung selaku tempat pengambilan Karya Tulis ilmiah. 5. Seluruh Staf dan Dosen Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung Penulis menyadari dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki. Oleh karena ini penulis mengaharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah guna perbaikan pada masa yang akan datang. Akhirnya penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Bandar Lampung, 2015 Penulis viii
  • 9. 9 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iii INTISARI ....................................................................................................... iv CURRICULLUM VITAE ............................................................................. v MOTTO .......................................................................................................... vi PERSEMBAHAN........................................................................................... vii KATA PENGANTAR.................................................................................... viii DAFTAR ISI................................................................................................... ix DAFTAR TABEL .......................................................................................... x DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang.............................................................................. 1 1.2 Rumusan masalah ........................................................................ 4 1.3 Tujuan penelitian ......................................................................... 4 1.4 Ruang lingkup.............................................................................. 6 1.5 Manfaat penelitian ....................................................................... 6 1.6 Metodelogi dan tehnik memperoleh data..................................... 7 BAB IITINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan teori medis ................................................................... 10 2.2 Tinjauan teori manajemen menurut varney...............................49 2.3 Teori landasan hukum.................................................................. 74 BAB IIITINJAUAN KASUS 3. 1 Pengkajian data ............................................................................. 76 3. 2Matriks ........................................................................................... 87 BAB IV PEMBAHASAN............................................................................... 108 BAB VPENUTUP 5.1 Kesimpulan..................................................................................... 125 5.2 Saran............................................................................................... 128 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN ix
  • 10. 10 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 TFU menurut pertambahan menurut pertiga jari ............................. 11 Tabel 2.2 Komponen pertambahan berat badan ibu selama hamil ................. 19 Tabel 2.3 Ukuran panggul luar tiap bidang panggul........................................ 20 Tabel 2.4 Sistem neurologi dan musculoskeletal............................................. 41 Tabel 2.5 Toraks dan diafragma....................................................................... 42 Tabel 2.6 Sistem perkemihan........................................................................... 43 Tabel 2.7 Usus halus dan usus besar................................................................ 44 Tabel 2.8 Sistem Reproduksi ........................................................................... 44 Tabel 2.9 Pemberian Imunisasi TT.................................................................. 70 Tabel 2.10 Pemeriksaan laboraturium.............................................................. 71 Tabel 3.2 Matrik............................................................................................... 87 x
  • 11. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kehamilan meruakan proses yang normal dan alamiah. Perubahan-perubahan yang terjadi pada wanita selama kehamilan normal adalah bersifat fisiologis, bukan patologis.Oleh karenanya, asuhan yang diberikan adalah asuhan yang meminimalkan intervensi. Bidan harus memfasilitasi proses alamiah dari kehamilan dan menghindari tindakan-tindakan yang bersifat medis yang tidak terbukti manfaatnya. Dalam memberikan asuhan kepada klien, bidan lebih cenderung menggunakan pendekatan dalam bentuk pelayanan promotif (Ina Kuswanti, 2014; h. 2). Dalam proses kehamilan terjadi perubahan sistem dalam tubuh ibu yang semuanya membutuhkan suatu adaptasi, baik fisik maupun fisiologis. Dalam proses adaptasi tersebut tidak jarang ibu akan mengalami ketidaknyamanan meskipun hal itu adalah fisiologis namun tetap perlu diberikan suatu pencegahan dan perawatan (Ari Sulistyawati,2011;h .123). Asuhan antenatal penting untuk menjamin agar proses alamiah berjalan normal selama kehamilan. Kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat. WHO memperkirakan sekitar 15 % dari seluruh wanita hamil akan berkembang menjadi komplikasi yang berkaitan dengan kehamilan serta dapat mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap ibu hamil
  • 12. 2 memerlukan asuhan selama masa kehamilannya (asuhan antenatal) (Hani et all 2011;h,6). Berdasarkan data SDKI 2012 meenunjukan, Angka Kematian Ibu (AKI) (yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas) sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup (http://www.kompasiana.com) Tingkatnya kasus kematian ibu dan anak di Provinsi Lampung Bila dilihat berdasarkan kasus kematian yang ada di Provinsi Lampung tahun 2012 berdasarkan laporan dari kabupaten terlihat bahwa kasus kematian ibu (kematian ibu pada saat hamil, saat melahirkan dan nifas) seluruhnya sebanyak 179 kasus dimana kasus kematian ibu terbesar ( 59,78% ) terjadi pada saat persalinan dan 70,95% terjadi pada usia 20 – 34 tahun (http://mpu.bidangkesehatan.net) Angka kematian ibu di Bandar Lampung 2012 sebesar 115,8 per 100.000 Kelahiran Hidup, namun angka ini tidak dapat dipergunakan karena angka tidak menggambarkan seluruh kematian ibu yang ada di populasi (data hanya dari fasilitas kesehatan saja) (http://mpu.bidangkesehatan.net). Pada umumnya kehamilan berkembang normal dan menghasilkan kelahiran bayi yang sehat, cukup bulan melalui jalan lahir, namun kadang-kadang tidak sesuai dengan harapan . Oleh karena itu pelayanan asuhan antenatal merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu
  • 13. 3 hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal (Ina Kuswanti, 2014; h. 6). Berdasarkan pra survey di BPS Neni Amd.Keb pada tanggal 02 april 2015 , 5 dari 15 ibu hamil yang masuk dalam trimester III mengalami ketidaknyamanan, seperti konstipasi, kram-kram pada kaki, keputihan, sesak nafas, dan nyeri punggung yang disebabkan karena faktor usia, pendidikan, dan pengalaman. Berdasarkan hasil prasurvey tersebut penulis tertarik untuk mengambil study kasus dengan judul “Asuhan Kebidanan Ibu Hamil dengan penatalaksanan ketidaknyaman TM III pada Ny.H usia 27 tahun G1P0A0 Usia Kehamilam 34 minggu 1 hari di BPS Neni Amd.Keb, Kemiling Bandar Lampung”. 1.2 RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang diatas maka dirumuskan masalah yaitu ”Bagaimana asuhan Kebidanan pada ibu hamil dengan Penatalaksanaan Ketidaknyamanan TM III pada Ny. H usia 27 tahun G1P0A0 usia kehamilan 34 minggu 1 hari di BPS Neni Amd.Keb Pramuka, Kemilng Bandar Lampung tahun 2015?”
  • 14. 4 1.3 TUJUAN PENELITIAN 1.3.1 Tujuan Umum Dapat melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan penatalaksanaan ketidaknyamanan TM III pada Ny. H umur 27 tahun G1P0A0 usia kehamilan 34 minggu 1 hari di BPS Neni Amd.Keb sesuai dengan standar yang berlaku dan dengan pendekatan manajmen kebidanan tahun 2015. 1.3.2 Tujuan Khusus 1.3.2.1 Dapat melakukan pengkajian data dasar pada ibu hamil dengan penatalaksanan ketidaknyamanan TM III pada Ny.H umur 27 tahun G1P0A0 usia kehamilan 34 minggu 1 hari di BPS Neni Amd.Keb Bandar Lampung tahun 2015. 1.3.2.2 Dapat melaksanakan interpretasi data untuk menentukan diagnosa masalah dan kebutuhan ibu hamil dengan penatalaksanan ketidaknyamanan TM III pada Ny H umur 27 tahun G1P1A0 usia kehamilan 34 minggu 1 hari di BPS Neni Amd.Keb Bandar Lampung tahun 2015. 1.3.2.3 Dapat mengantisipasi masalah potensial pada ibu hamil dengan penatalaksanan ketidaknyamanan TM III padaNy. Humur 27 tahun G1P0A0 usia kehamilan 34 minggu 1 hari di BPS Neni Amd.Keb Bandar Lampung tahun 2015.
  • 15. 5 1.3.2.4 Dapat melaksanakan tindakan segera dan kolaborasi pada ibu hamil dengan penatalksanaan ketidaknyamanan TM III pada Ny H umur 27 tahun G1P0A0 usia kehamilan 34 minggu 1 hari di BPS Neni Amd.Keb Bandar Lampung tahun 2015 1.3.2.5 Dapat merencanakan tindakan yang akan dilakukan pada ibu hamil dengan penatalaksanan ketidaknyamanan TM III pada Ny H umur 27 tahunG1P0A0 usia kehamilan 34 minggu 1 hari dengan Ketidaknyamanan Pada TM III di BPS Neni Amd.Keb Bandar Lampung tahun 2015. 1.3.2.6 Dapat melaksanakan tindakan sesuai perencanaan pada ibu hamil dengan penatalaksanan ketidaknyamanan TM III pada Ny.H umur 27 tahun G1P0A0 usia kehamilan 34 minggu 1 hari di BPS Neni Amd.Keb Bandar Lampung tahun 2015 1.3.2.7 Dapat mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan pada ibu hamil dengan penatalaksanan ketidaknyamanan TM III padaNy. H umur 27 tahun G1P0A0 usia kehamilan 34 minggu 1 hari di BPS Neni Amd.Keb Bandar Lampung tahun 2015.
  • 16. 6 1.4 RUANG LINGKUP 1.4.1 Sasaran Ibu hamil dengan Ketidaknyaman kehamilan Pada TM III di BPS Neni Amd.Keb.Pramuka Bandar Lampung Tahun 2015. 1.4.2 Tempat BPS.Neni Amd.Keb,Pramuka Bandar Lampung Tahun 2015. 1.4.3 Waktu Dilaksanakan selama 6 hari yaitu dari tanggal 02April 2015 sampai dengan 07 April 2015. 1.5 MANFAAT PENELITIAN 1.5.1 Bagi Institusi Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi dokumen dan bahan bacaan mahasiswi kebidanan Adila Bandar Lampunng sehingga menjadikan sumber ilmu bagi pembaca. 1.5.2 Bagi Lahan Praktek Hasil study kasus ini diharapakan dapat membantu lahan dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil yang mengalami ketidaknyamanan pada TM III dan mengetahui perkembanagan secara nyata di lapangan sesuai teori yang ada serta dapat dijadikan sebagai informasi untuk dapat meningkatkan manajemen asuhan kebidanan yang diterapkan terhadap klien dalam memberikan asuhan.
  • 17. 7 1.5.3 Bagi Masyarakat Diharapkan dapat memberikan masukan dan pengetahuan baru pada ibu khususnya ibu yang baru pertama kali hamil agar mengerti tentang perawatan ketidaknyamanan pada ibu hamil TM III dapat berkurang. 1.5.4 Bagi Penulis Diharapkan penulis mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan penatalaksanan ketidaknyaman TM III pada Ny. H umur 27 tahun G1P0A0 dengan di BPS Neni Amd.Keb Bandar Lampung tahun 2015. 1.6 METODOLOGI DAN TEKNIK MEMPEROLEH DATA 1.6.1 Metode penelitian Dalam penyusunan study kasus ini penulis menggunakan metode penulisan deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang dilkukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena yang terjadi di dalam masyarakat. Dalam bidang kesehatan masyarakat survey deskriptif digunakan untuk menggambarkan atau memotret masalah kesehatan serta terkait dengan kesehatan sekelompok penduduk atau orang yang tinggal dalam komunitas tertentu .
  • 18. 8 1.6.2 Teknik Memperoleh Data Untuk Memperoleh data, tehnik yang digunakan sebagai berikut: 1.6.2.1 Data Primer a. Wawancara Adalah suatu metode yang di pergunakan untuk mwengumpulkan data, diamana peelitian mendapatkan keterangan atau informasi secara lisan dari seseorang sasaran penelitian (Soekidjo Notoatmodjo, 2012:h. 35- 139). Wawancara dilakukan dengan cara : a) Auto anamnesa Wawancara yang langsung dilakukan kepada pasien langsung. b) Allo anamnesa Wawancara yang di lakukan kepada keluarga pasien untuk memperoleh data tentang pasien (Sulistyawati ,2011;h.166). 1.6.2.2 Data Sekunder a. Studi Pustaka Adalah bahan-bahan pustaka merupakan hal yang sangat penting dalam menunjang latar belakang teoritis suatu penelitian.Dari buku-buku, laporan, majalah
  • 19. 9 ilmiah, jurnal, dan sebagainya dapat memperoleh informasi baik berupa teori-teori, generasi, maupun konsep yang telah di kemukakan oleh berbagai ahli. b. Studi Dokumenter Adalah semua bentuk dokumen baik yang di terbitkan maupun yang tidak di terbitkan, yang ada di bawah tanggung jawab instansi resmi, misalnya laporan, statistic, catatan-catatan di dalam kartu klinik (Notoatmodjo,2005 hal.63).
  • 20. 10 BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Tinjauan Teori Medis Kehamilan 2.1.1 Kehamilan 2.1.1.1 Pengertian kehamilan Kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah. Perubahan-perubahan yang terjadi pada wanita selama kehamilan normal adalah bersifat fisiologis, bukan patologis. Oleh karenanya, asuhan yang di berikan adalah asuhan yang meminimalkan intervensi. Bidan harus memfasilitasi proses alamih dari kehamilan dan menghindari tindakan-tindakan yang bersifat medis yang terbukti manfaatnya. Dalam memberikan asuhan kepada klien, bidan harus cenderung menggunakan pendekatan dalam bentuk pelayanan promotif (Ina Kuswanti, 2014; h. 2). Proses kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah. Hal ini perlu diyakini oleh tenaga kesehatan khususnya bidan, sehingga ketika memberikan asuhan kepada pasien, pendekatan yang dilakukan lebih cenderung kepada bentuk pelayanan promotif. Realisasi yang paling mudah dilaksanakan adalah pelaksanaan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) kepada pasien dengan materi-materi mengenai pemantauan kesehatan
  • 21. 11 ibu hamil dan penatalaksanaan ketidaknyamanan selama hamil (Ari Sulistiawati, 2011; h. 2). 2.1.1.2 Anatomi Dan Fisiologi Ibu Hamil a. Anatomi fisiologi alat reproduksi a) Uterus Ukuran pada kehamilan cukup bulan, ukuran uterus adalah 30 x 25 x 20 cm dengan kapasitas lebih dari 4.000cc. Hal ini memungkinkan bagi adekuatnya akomodasi pertumbuhamn janin. Pada saat ini rahim membesar akibat hipertropi dan hiperplasi otot polos rahim, serabut kolagenya menjadi higroskopik, dan endometrium menjadi desidua. Jika penambahan ukuran TFU per tiga dapat dilihat dalam table dibawah ini (Ari Sulistiawati, 2011); h. 59). Tabel 2.1 TFU menurut penambahan per tiga jari Usia kehamilan (minggu) Tinggi fundus uteri (TFU) 12 3 jari diatas simpisis 16 Pertengahan pusat – simpisis 20 3 jari dibawah pusat 24 Setinggi pusat 28 3 jari diatas pusat 32 Pertengahan pusat – prosesus xiphoideus (px) 36 3 jari dibawah pusat-prosesus xiphoideus 40 Pertrngahan pusat dan prosesus xipoideus. Sumber : (Ari Sulistyawati, 2011 h. 60).
  • 22. 12 a) Servik Bertambahnya vaskularisasinya dan menjadi lunak, kondisi ini yang di sebut dengan tanda goodell. Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan bnayak cairan mucus. oleh karena pertambahan dan pelebaran pembuluh darah, warnanya menjad livid, dan ini di sebut dengan tanda Chadwick) (Ari Sulistyawati, 2011; h. 61). b) Rahim(Uterus) Uterus berbentuk seperti buah advokat atau seperti buah peer yang sedikit gepeng kearah muka belakang. Ukurannya sebesar telur ayam dan mempunyai rongga . Dindingnya terdiri atas otot-otot polos. Ukuran panjang uterus 7-7,5, lebar diatas 5,25cm, tebal 2,5 cm, tebal dinding 1,25cm. Letak uterus dalam keadaan fisiologis adalah anterversiofleksio (servik ke depan dan membentuk sudut dengan servik uteri ). Uterus mempunyai tiga fungsi yaitu (a) Dalam siklus menstruasi, uterus berfungsi sebagai peremajaan endometrium.
  • 23. 13 (b) Dalam kehamilan, uterus berfungsi sebagai tempat tumbuh dan berkembang janin. (c) Dalam persalinan, uterus berfungsi untuk berkontraksi sewaktu melahirkan dan sesudah melahirkan (Ina Kuswanti, 2014; h. 29). c) Ovarium Pada permulaan kehamilan masih didapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya placenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu. Kurpus luteum graviditas berdiameter kira-kira 3cm. Lalu ia mengecil setelah placenta terbentuk. Ditemukan pada awal ovulasi hormone relaxing, suatu immunoreaktiveinhibin dalam sirkulasi maternal. Relaxin mempunyai pengaruh menengankan hingga pertumbuhan janin menjadi baik hingga aterm (Rukiyah et all, 2009; h. 42). d) Vulva dan Vagina Oleh karena pengaruh estrogen, terjadi hipervaskularisasi pada vagina dan vulva, sehingga pada bagian tersebut terlihat lebih merah atau kebiruan, kondisi ini di sebut dengan tanda Chadwick (Ari Sulistyawati, 2011; h. 61).
  • 24. 14 b. Sistem integumen Sehubungan deangan tingginya kadar hormonal, terjadi peningkatan pigmentasi selama kehamilan. keadaan ini sangat jelas terlihat pada kelompok wanita dengan warna kulit gelap atau hitam dan dapat dikenali pada payudara, abdomen vulva dan wajah. ketika terjadi pada kulit wajah disebut dengan kloasma atau topeng kehamilan. Bila terjadi pada muka biasanya pada daerah pipi dan dahi dan dapat mengubah penampilan wanita tersebut. Linea alba garis putih tipis yang membentang dari simpisis pubis sampai umbilicus, dapat menjadi gelap yang biasa disebut dengan Linea nigra. Peningkatan pigmentasi ini akan berkurang sedikit demi sedikit setelah masa kehamilan. tingginya kadar hormon yang tersirkulasi dalam darah dan peningkatan regangan pada kulit abdomen, paha dan payudara bertanggung jawab pada timbulnya garis- garis yang berwarna merah muda dan kecoklatan pada daerah tersebut dan disebut dengan striaegravidarum (Nurul Jannah, 2011; h. 101). c. Sistem gastrointestinal Rahim yang semakin membesar akan menekan rectum dan usus bagian bawah, sehingga terjadi sembelit atau konstipasi. Sembelit semakin berat karena gerakan otot didalam usus diperlambat oleh tingginya kadar progesterone (Ari Sulistyawati, 2012 ; h. 63).
  • 25. 15 d. Sistem Endokrin Selama minggu-minggu pertama, korpus luteum dalam ovarium menghasilkan estrogen dan progesteron, fungsi utamanya pada stadium ini adalah untuk mempertahankan pertumbuhan desidua dan mencegah pelepasan serta pembebasan desidua tersebut. Sel-sel trofoblast mengahsilkan hormon korionik gonadotropin yang akan mempertahankan korpus luteum sampai placenta berkembang penuh dan mengambil alih produksi estrogen dan progesterone dari korpus luteum. Setelah placenta mengambil alih, sekresi ekstrogen dan progesterone mengalami peningkatan yang nyata. Kadar kedua hormone ini tetap tinggi sampai sesaat sebelum aterm, ketika fungsi placenta dengan rentang usia yang terbatas mulai mengalami penurunan. Ketika hal ini terjadi, kadar hormone kadar hormone placenta mulai menurun. Estrogen merupakan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fetus, pertumbuhan payudara, retensi air dan natrium, pelepasan hormone hipofise. Progesteron mempengaruhi tubuh ibu melalui relaksasi otot polos, relaksasi jaringan ikat, kenaikan suhu, pengembangan duktus laktiferus dan alveoli, perubahan sekretorik dalam payudara. Hormon placenta lainnya disamping korionik gonadotropin, estrogen dan progesterone, placenta menghasilkan dua hormone spesifik lainnya, yaitu hormone laktogenik dan relaksin, hormone laktogenik
  • 26. 16 placenta meningkatkan pertumbuhan, menstimulasi perkembangan payudara dan mempunyai peranan yang sangat penting dalam metabolism lemak maternal. Kadar hormone laktogenik placenta sebagaimana namanya relaxin memberikan efek relaksan, khususnya pada jaringan ikat. Perubahan endokrin lainnya yaitu sekresi kelenjar hipofise umumnya menurun, dan penurunan ini selanjutnya akan meningkan sekresi semua kelenjar endokrin(khususnya kelenjar tiroid, paratiroid, dan adrenal). Kadar hormone hipofise, prolaktin meningkat secara berangsur-angsur menjelang akhir kehamilan, namun fungsi prolaktin dalam memicu laktasi disupresi sampai placenta dilahirkan dan kadar estrogen menurun ( Rukiyah et all, 2009; h. 43). e. Sistem perkemihan Pada awal-awal kehamilan, kandung kencing tertekan sehingga sering timbul kencing. Keadaan ini akan hilang denagn tuanya kehamilan jika uterus gravidus keluar dari rongga panggul. Laju filtrasi glomerulus dan aliran plasma ginjal meningkat pada kehamilan. Ginjal wanita harus mengakomodasi tuntutan metabolisme dan sirkulasi tubuh ibu yang meningkat dan juga mengekskresi produk sampah janin. Fungsi ginja berubah karena adanya hormone kehamilan , peningkatan volume darah, postur wanita, aktivitas fisik dan makanan . Sejak minggu ke 10 gestasi, pelvic ginjal dan uterus berdilatasi. Ginjal pada saat hamil sedikit lebih besar, lebih panjang dan volume meningkat.
  • 27. 17 Adanya peningkatan glukosa juga akan mempermudah infeksi pada saluran perkemihan. f. Sistem pencernaan Prubahan rasa tidak enak di ulu hati di sebabkan karena adanya perubahan lambung dan aliran lambung asam balika asam lambung ke esophagus bagian bawah. Produksi asam lambung menurun sering terjadi mual muntah karena penhgaruh HCG, tonus otot-otot traktus digestivus menurun sehingga motilitas seluruh traktus digestivus juga berkurang. Makanan lebih lama berada di lambung dan apa yang di cerna lebih lama berada dalam usus. Saliva atau pengeluaran air liur berlebihan daripda biasanya. Hipersaliva sering terjadi sebagai kompensasi dari mual dan muntah yang terjadi. (Ina Kuswanti, 2014 ; h. 84). g. Sistem Kardiovaskuler Perubahan yang terjadi pada jantung, yang khas denyut nadi istirahat meningkat sekitar 10 sampai 15 denyut permenit pada kehamilan karena diafragma semakin naik terus selama kehamilan. Jantung digeser ke kiri dan ke atas, sementara pada waktu yang sama organ ini agak berputar pada sumbu panjangnya, akibatnya apeks jantung digerakan agak kelateral keposisinya pada keadaan tidak hamil normal dan membesarnya ukuran bayangan jantung ditemukan pada radiograf, luasnya perubahan-perubahan ini dipengaruhi oleh ukuran dan posisi
  • 28. 18 uterus, kekuatan otot-otot abdomen dan komfigurasi abdomen (Rukiyah et all, 2009; h. 50). h. Sistem Pernafasan Wanita hamil sering mengeluh sesak dan napas pendek. Hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan kearah diafragma akibat pembesaran rahim. Kapasitas vital paru meningkat sedikit selama hamil. Seorang wanita hamil selalu menggunakan napas dada (Ina Kuswanti, 2014; h. 87). i. Perubahan Berat Badan Cara yang dipakai untuk menentukan berat badan menurut tinggi badan adalah dengan menggunakan indeks massa tubuh (IMT) dengan rumus : BB/(TB)2 Pertumbuhan berat badan ibu hamil menggambarkan status gizi selama hamil, oleh karena itu perlu dipantau setiap bulan. Jika tedapat kelambatan penambahan berat badan ibu, ini dapat mengindikasi adanya malnutrisi sehingga dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan janin intra uteri. Disarankan pada ibu primigravida untuk tidak menaikkan berat badannya lebih dari kg/bulan. Perkiraan peningkatan berat badan yang dianjurkan : (a) 4 kg pada kehamilan trimester I. (b) 0,5 kg/minggu pada kehamilan trimester II sampai III. (c) Totalnya sekitar 15 -16 kg selama hamil.
  • 29. 19 Tabel 2.2 Komponen pertambahan berat badan ibu selama hamil Komponen Jumlah (dalam kg) Jaringan ekstrauterine 1 Janin 3- 3,8 Cairan amnion 1 Plasenta 1-1,1 Payudara 0,5 – 2 Tambahan darah 2 – 2,5 Tambahan cairan jaringan 1,5 – 2,5 Tambahan jaringan lemak 2 – 2,5 Total 11,5 – 16 Sumber : (Ari Sulistiawati, 2011; h. 68-69). j. Panggul Panggul merupakan salah satu jalan lahir keras yang memiliki fungsi yang lebih dominan dari pada jalan lahir lunak. Janin harus berhasil menyesuaikan diri terhadap jalan lahir yang relatife kaku. 1. Anatomi tulang panggul dibentuk oleh tulang-tulang berikut ini a) Ilium b) Sakrum c) Pubis d) Iskium e) Koksigis 2. Pembagian segmen tulang panggul sejati dan ukuran panggul dalam. Tulang pangul sejati dibagi atas tiga jenis. Bagian yang disebut dengan panggul tidak sejati adalah tulang keras diatas PAP.
  • 30. 20 a) Pintu Atas Panggul dibatasi oleh tepi atas simfisis, tulang inominata, dan promontorium. b) Rongga panggul/panggul tengah, merupaka bidang terluas dan mempunyai diameter terpanjang. Dibatasi oleh bagian posterior simfisis pubis, iskium, sebagian ilium, sacrum dan koksigeum. c) Pintu bawah panggul, merupakan bidang terkecil saluran panggul dibatasi oleh lengkung pubis, tuberositas iskium, spina iskiadika dan ujung os koksigis. Tabel 2.3 Ukuran panggul luar tiap bidang panggul Ukuran Diameter Keterangan Distansia spinarum 24-26 cm Diukur dari 2 sias Distansia kristarum 28-30 cm Diukur dari 2 krista iliaka Konjugata eksterna/boudeloque 18 cm Diukur dari tepi atas simfisis dan lumbal ke- 5 Distansia tuberum 10,5 cm Dari 2 tuberositas Lingkar panggul >80 cm Dari tepi atas simfisis, trochanter, ke lumbal 5 3. Pembagian tulang pangul berdasarkan bidang hodge a) Hodge I : Setinggi PAP ( PAP di batasi oleh promontorium dan tepi atas simfisis. b) Hodge II : Sejajar Hodge I dibatasi oleh tepi bawah simfisis. c) Hodge III : Sejajar Hodge I dibatasi oleh spina iskiadika. d) Hodge IV : Sesajar Hodge I dibatasi oleh ujung os koksigis.
  • 31. 21 4. Ciri-ciri panggul normal a) Promontorium tidak bisa diraba. b) Os sacrum terbentuk cekung/konkaf. c) Spina iskiadika tidak runcing atau tumpul. d) Sudut ramus pubis > 90 derajat. 5. Pembagian panggul berdasarkan tipe a) Ginekoid (tipe wanita klasik). b) Android ( mirip panggul pria ). c) Anthropoid ( mirip panggul kera ). d) Platipelloid ( panggul pipih ). (Hani et all, 2011; h. 30-31). k. Payudara Payudara sebagai organ target untuk laktasi mengalami banyak perubahan sebagai persiapan setelah janin lahir. Beberapa perubahan yang dapat diamati oleh ibu adalah sebagai berikut. a. Selama kehamilan payudara bertambah besar, tegang, dan berat. b. Dapat teraba nodul-nodul, akibat hipertropi kelenjar alveoli. c. Bayangan vena-vena lebih membiru. d. Hiperpigmentasi pada areola dan putting susu. e. Kalau diperas akan keluar susu jolong (kolostrum) bewarna kuning. (Ari Sulistyawati, 2011; h. 65).
  • 32. 22 2.1.1.3 Kebutuhan fisik ibu hamil a. Kebetuhan ibu hamil akan oksigen Kebutuhan oksigen adalah yang utama pada manusia termasuk ibu hamil. Berbagai gangguan pernafasan bisa terjadi pada saat hamil sehingga akan mengganggu pemenuhan kebutuhan oksigen pada ibu yang akan berpengaruh pada bayi yang di kandung. Untuk mencegah hal tersebut di atas untuk memenuhi kebutuhan oksigen maka ibu hamil perlu: a) Latihan nafas melalui senam hamil. b) Tidur dengan bantal yang tinggi. c) Makan tidak terlalu banyak. d) Kurangi atau hentikan rokok. e) Konsul ke dokter bila ada kelainan atau gangguan pernapasan seperti asma dan lain-lain. Posisi miring ke kiri dianjurkan untuk meningkatkan perfusi uterus dan oksigenisasi fetoplasma dengan mengurangi tekanan pada vena asendan (hipotensi supine) (Ina Kuswanti, 2014; h. 117). b. Nutrisi dalam kehamilan Pada masa kehamilan, ibu hamil harus menyediakan nutrisi yang penting bagi pertumbuhan anak dan dirinya sendiri. Ini berarti dia perlu makan untuk 2 orang, sesuai dan seimbang. Kehamilan meningkatkan kebutuhan tubuh akan protein. Jika
  • 33. 23 calon ibu tidak memperhatikan makanan yang lebih banyak menyediakan lebih banyak protein, mungkin dia tidak mendapatkan protein yang cukup. Kebutuhan makanan bagi ibu hamil lebih banyak dari kebutuhan wanita yang tidak hamil. Kegunaan makanan tersebut adalah : a) Untuk pertumbuhan janin yang ada dalam kandungan. b) Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan ibu sendiri. c) Guna mengadakan cadangan untuk persiapan laktasi. Caranya : Ibu makan 3 kali sehari, hidangan harus tersusun dari bahan makanan yang bergizi yang terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah-buahan serta susu 1 gelas tiap harinya. Kebutuhan nutrisi wanita hamil banyak mendapatkan perhatian dari berbagai komite di sejumlah Negara. Calon ibu sebaiknya makan diet yang seimbang, menyediakan perawatan yang mencukupi, memeriksakan hemoglobin dalam darah dan memperoleh resep tablet mengandung garam besi. Karena ibu mengandung bayinya yang sama- sama memerlukan makanan yang cukup, ibu hamil harus makan dalam porsi yang cukup namun perlu diwaspadai adanya kenaikan berat badan yang berlebihan (Nurul Jannah,2012; h.145-146).
  • 34. 24 1. Sumber Protein Protein sangat dibutuhkan untuk perkembangan buah kehamilan yaitu untuk pertumbuhan janin, uterus, plasenta, selain itu untuk ibu penting untuk pertumbuhan payudara dan kenaikan sirkulasi ibu (protein plasma, hemoglobin, dan lain- lain). Bila wanita tidak hamil, konsumsi protein yang ideal adalah 0,9 gram/kgBB/hari tetapi selama kehamilan dibutuhkan tambahan protein hingga 30 gram/hari. Protein yang dianjurkan adalah protein hewani seperti daging, susu, telur, keju dan ikan karena mereka mengandung komposisi asam amino yang lengkap. Susu dan produk susu disamping sebagai sumber protein adalah juga kaya dengan kalsium (Ina Kuswanti, 2014; h. 118). 2. Sumber lemak Merupakan sumber energi yang vital untuk pertumbuhan jaringan placenta dan janin, lemak disimpan sebagai cadangan tenaga  persalinan dan post partum,mrmbantu proses pembentukan asi, asam lemak tak jenuh  omega 3 dan omega 6 merupakan asam lemak esensial yang penting untuk proses tumbuh kembang sel syaraf dan sel otak janin.
  • 35. 25 3. Sumber karbohidrat Merupakan sumber tambahan energy yang dibutuhkan bagi pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam masa kandungan. TM I  untuk pembentukan sel darah merah. TM II dan III  persiapan tenaga ibu dalam proses persalinan. 4. Sumber vitamin a) Vitamin A Berperan dalam pergantian sel baru pada semua jaringan tubuh dan sel saraf, pembentukan tulang, gigi, mencegah cacat bawaan, system kekebalan tubuh ibu hamil, kira-kira 300 RE/hari dari sebelum hamil. b) Vitamin B BI (Tiamin), B2(Riboflavin), B3(Niasin), B6(Piridoksin), B9(Asam folat), B12(Kobalamin). c) Vitamin C Berfungsi peneyerapan Fe  mencegah anemia, memperkuat pertumbuhan darah  mencegah perdarahan, mengurangi sakit saat bekerja (50%), mengaktifkan sel darah putih, meningkatkan system kekebalan tubuh,
  • 36. 26 memperbaiki jaringan tubuh yang rusak, ibu hamil dianjurkan menambah asupan vitamin C 10 mg/hari. d) Vitamin D Diperlukan untuk penyerapan kalsium, vitamin D dapat diperoleh dari pancaran sinar matahari e) Vitamin E Kebutuhan ibu hamil 15 mg (22,5 IU/hari), berfungsi untuk menjaga struktur dan fungsi komponen-komponen sel tubuh ibu dan janin, membantu pembentukan sel darah merah, sebagai anti oksidan  melindungi sel tubuh dari kerusakan (Jannah, 2012; h. 147-148). 5. Sumber mineral Pada prinsipnya semua mineral dapat terpenuhi dengan makan-makanan sehari-hari yaitu buah-buahan, sayur-sayuran dan susu. Hanya besi yang tidak bisa terpenuhi dengan makan sehari-hari. Kebutuhan akan besi pada pertengahan kedua kehamilan kira-kira 17 mg/hari. Untuk memenuhi kebutuhan ini dibutuhkan suplemen besi 30 mg sebagai ferosus, ferofumarat atau feroglukonat perhari dan pada kehamilan kembar atau pada wanita yang sedikit anemic, dibutuhkan 60- 100 mg/hari. Kebutuhan kalsium umumnya terpenuhi dengan minum susu. Satu liter susu sapi mengandung kira-kira 0,9
  • 37. 27 gram kalsium. Bila ibu hamil tidak dapat minum susu, suplemen kalsium dapat diberikan dengan dosis 1 gram per hari. Pada umumnya dokter selalu memberi suplemen mineral dan vitamin prenatal untuk mencegah kemungkinan terjadinya defisiensi (Ina Kuswanti,2014; h. 119). 6. Personal Higine Kebersihan harus dijaga pada masa hamil . Mandi dianjurkan sedikitnya dua kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada, daerah genetalia) dengan cara di bersihkan dan langsung di keringkan. Kebersihan gigi dan mulut, perlu mendapat perhatian karena seringkali mudah terjadi gigi berlubang, terutama pada ibu yang kekurangan kalsium. Rasa mual selama masa hamil dapat mengakibatkan perburukan hygiene mulut dan dapat menimbulkan karies gigi (Ina Kuswanti,2014; h. 119). 7. Pakaian Selama Hamil Meskipun pakaian bukan hal yang berakibat langsung terhadap kesejahteraan ibu dan janin, namun perlu kiranya jika tetap dipertimbangkan beberapa aspek kenyamanan dalam berpakaian. Pemakaian pakaian dan kelengkapannya yang kurang tepat akan mengakibatkan beberapa
  • 38. 28 ketidaknyamanan yang akan mengganggu fisik dan psikologi ibu. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemakaian ibu hamil adalah a) Pakaian harus longgar, bersih, dan tidak ada ikatan yang ketat pada daerah perut. b) Bahan pakaian usahakan yang mudah menyerap keringat. c) Memakai bra yang menyokong payudara. d) Memakai sepatu dengan hak yang rendah. e) Pakaian dalam yang selalu bersih (Ina Kuswanti, 2014; h. 120). 8. Seksual Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama tidak ada riwayat penyakit seperti a) Sering abortus dan kelahiran premature. b) Perdarahan per vaginam. c) Koitus harus dilakukan dengan hati-hati terutama pada minggu terakhir kehamilan. d) Bila ketuban sudah pecah, koitus dilarang karena dapat menyebabkan infeksi janin intrauteri (Ari Sulistyawati, 2011; h. 119). 9. Mobilisasi body mekanik Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, tubuh akan mengadakan penyesuaian fisik dengan pertambahan ukuran
  • 39. 29 janin. Perubahan tubuh yang paling jelas adalah tulang punggung bertambah lordosis karena tumpuan tubuh bergeser lebih belakang dibandingkan sikap tubuh ketika tidak hamil. Keluhan yang sering muncul ini adalah rasa pegal di punggung dan kram kaki pada malam hari. Untuk mengurangi keluhan ini perlu adanya sikap tubuh yang baik. Beberapa hal yang perlu diperhatikan: a) Memakai sepatu dengan hak yang rendah atau tanpa hak dan jangan terlalu sempit. b) Posisi tubuh saat mengangkat beban, yaitu dalam keadaan tegak dan pastikan beban terfokus pada lengan. c) Tidur dengan posisi kaki di tinggikan. d) Duduk dengan posisi punggung tegak. e) Hindari duduk atau berdiri terlalu lama (Ina Kuswanti,2014; h. 121). 10. Senam hamil Senam hamil bukan merupakan keharusan. Namun, dengan melakukan senam hamil akan banyak memberikan manfaat dalam membantu kelancaran proses persalinan antara lain dapat melatih pernafasan dan relaksasi, menguatkan otot- otot panggul dan perut, serta melatih cara mengedan yang benar.Kesiapan ini merupakan bekal penting bagi calon ibu saat persalinan.
  • 40. 30 Manfaat senam hamil secara teratur dan terukur sebagai berikut: a) Memperbaiki sirkulasi darah. b) Mengurangi pembengkak kan. c) Memperbaiki keseimbangan otot. d) Mengerungi resiko gangguan gastrointerstinal, termasuk sembelit e) Mengurangi kejang kaki/kram. f) Menguatkan otot perut. g) Mempercepat proses penyembuhan setelah melahirkan (Nurul Jannah, 2012; h. 159). Senam hamil dengan usia kehamilan 34 minggu dengan cara: a) Berdiri tegak kedua lengan disamping badan, kedua kaki selebar bahu dan berdiri rileks. b) Lakukan gerakan jongkok berlahan-lahan , badan tetap lurus. c) Lalu berdiri tegak perlahan-lahan d) Pada permulaan berlatih, supaya jangan jatuh, kedua tangan boleh berpegang pada sandaran kursi. e) Lakukan gerakan ini sebanyak 8 kali. ( Daftar Tilik Adila ).
  • 41. 31 2.1.1.4 Tanda Bahaya Kehamilan Pada setiap kunjungan antenatal bidan harus mengajarkan pada ibu bagaimana mengenai tanda-tanda bahaya, dan menganjurkan ibu untuk datang ke klinik dengan segera jika ia mengalami tanda-tanda bahaya tersebut. Dri beberapa pengalaman akan lebih baik memberikan pendidikan kepada ibu dan anggota keluarganya, khususnya pembuat keputusan utama, sehingga si ibu akan didampingi untuk mendapatkan asuhan : a. Perdarahan pervagina Pada awal kehamilan , perdarahan yang tidak normal adalah merah, perdarahan banyak, atau perdarahan dengan nyeri (berarti abortus, KET, mola hidatidosa) Pada kehamilan lanjut perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak/sedikit, nyeri (berarti placenta previa dan sousio placenta ). b. Sakit kepala yang hebat Sakit kepala yang hebat menunjukan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala yang hebat, yang menetap dan tidak hilang dengan istirahat. Kadang- kadang, dengan saki kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatannya menjadi
  • 42. 32 kabur atau terbayang. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari preeeklamsia. c. Perubahan visual secara tiba-tiba (pandangan kabur, rabun senja). Masalah visual yang mengindikasikan keadaan mengancam jiwa adalah perubahan visual mendadak, misalnya pandangan kabur atau terbayang. d. Bengkak pada muka atau tangan Bengkak bisa menunjkan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan disertai dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini dapat merupakan pertanda, anemia, gagal jantung atau preeklamsia.(Rukiyah et all, 2009; h. 125- 126). e. Keluar cairan dari vagina a) Harus dibedakan antara urine dengan air ketuban. b) Jika keluarnya cairan ibu tidak terasa, berbau amis, dan warna putih keruh, berarti yang keluar adalah air ketuban. c) Jika kehamilan belum cukup bulan, hati-hati akan adanya persalinan preterm dan komplikasi infeksi intrapartum.
  • 43. 33 f. Gerakan janin tidak terasa Kesejahteraan janin dapat diketahui dari keaktifan gerakannya, minimal adalah 10 kali dalam 24 jam, jika kurang dari itu maka waspada akan adanya gangguan janin dalam rahim, misalnya asfiksia janin sampai kematian janin (Ari Sulistyawati, 2011; h. 161). 2.2 Tujuan Asuhan Kehamilan a. Memantau kemajuan persalinan, memastikan kesejahteraan ibu dan tumbuh kembang janin. b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, serta social ibu dan bayi. c. Meningkatkan mutu pelayanan dimulai pengenalan dini factor resiko pada semua ibu hamil. d. Mempersiapkan kehamilan, dan persalinan dengan selamat baik ibu maupun bayi, dengan trauma seminimal mungkin. e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas dan pemberian ASI eksklusif berjalan normal. f. Mempersiapkan ibu dan keluarga dapat berperan dengan baik dalam memelihara bayi agar dapat tumbuh dan berkembang secara normal (Ari Sulistyawati, 2011; h. 4).
  • 44. 34 2.3 Standar Asuhan Kehamilan a. Kunjungan ante-natal care (ANC) minimal : a) Satu kali pada trimester I (usia kehamilan 0-13 minggu). b) Satu kali pada trimester II (usia kehamilan 14-27 minggu). c) Dua kali pada trimester III (usia kehamilan 28-40 minggu). (Ari Sulistyawati, 2011; h. 4). b. Standar Asuhan kehamilan Terdapat 6 standar dalam standar pelayanan antenatal seperti sebagai berikut : a) Standar 3: Identifikasi ibu hamil Bidan melakukan kunjungan rumah dengan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan motifasi pada ibu, suami dan anggota keluarganya dapat mendorong ibu untyk memeriksakan kehamilannya sejak dini secara teratur Hasil yang diharapkan dari standar ini adalah : (a) Ibu memahami tanda dan gejala kehamilan. (b) Ibu, suami, anggota masyarakat menyadari manfaat pemeriksaa kehamilan secara dini dan teratur. (c) Mengetahui tempat pemeriksaan hamil. (d) Meningkatkan cakupan ibu hamil yang memeriksakandiri sebelum kehamilan 16 minggu.
  • 45. 35 b) Standar 4 pemeriksaan dan pemantauan antenatal Bidan memberikan sedikitnya 4x pelayanan antenatal pemeriksaan meliputi anamnesa dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah perkembangan berlangsung normal. Bidan juga harus mengenal kehamilan resiko tinggi atau kelainan, khususnya anemia, kurang gizi, hipertensi, PMS, atau infeksi HIV, memberikan pelayanan imunisasi, nasehat, dan penyuluhan, kesehatan serta tugas terkait lainnya yang diberikan oleh puskesmas. Mereka harus mencatat data yang tepat pada setiap kunjungan. Bila ditemukan kelainan, maka harus mampu mengambil tindakan yang diperlukan dan merujuknya untuk tindakan selanjutnya. Tujuan dari standar ini adalah memberikan pelayanan antenatal yang berkualitas dan deteksi dini kiomplikasi kehamilan. Hasil yaniharapkan dari standar ini adalah (a) Ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal minimal 4 kali selama kehamilan. (b) Meningkatnya pernafasan jasa bidan oleh masyarakat. (c) Deteksi dini dan komplikasi kehamilan. (d) Ibu hamil, suami, keluarga dan masyarakat mengetahui tanda bahaya kehamilan dan tahu apa yang harus dilakukan. (e) Mengurus transportasi rujukan jika sewaktu-waktu terjadi kegawatdaruratan.
  • 46. 36 c) Standar 5 : Palpasi abdominal Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk pemeriksaan usia kehamilan, serta bila umur kehamilan bertambah, memeriksa posisi janin dan untuk mencari kelainan agar dapat rujuk tepat waktu. Standar ini bertujuan untuk memperkirakan usia kehamilan, pemantauan pertumbuhan janin, penentuan letak, posisi dan bagian bawah janin. Hasil yang diharapkan dari standar ini antara lain (a) Perkiraan usia kehamilan yang lebih baik. (b) Diagnosis dini kehamilan letak, dan merujuknya sesui kebutuhan. (c) Diagnosis dini kehamilanganda dan kelainan lain serta merujuknya sesuai dengan kebutuhan. d) Standar 6: Pengelolaan anemia pada kehamilan Bidan melakukan tindakan pencegahan penemuan penanganan dan atau rujukan semua kasus anemia pada kehamilan semua dengan ketentuan yang berlaku. Tujuan dari standar ini adalah menemukan anemia pada kehamilan secara dini, dan melakukan tindak lanjut yang memadai untuk mengatasi anemia sebelum persalinan berlangsung.
  • 47. 37 Hasil yang diharapkan (a) Dapat mencegah anemia secara dini. (b) Ibu hamil dengan kasus anemia dapat ditangani lebih dini. (c) Penurunan angka kejadian anemia. e) Standar 7: Pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan. Bidan dapat menemukan secra dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan serta dan mengenali tanda serta gejala preeklamsi lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya. Tujuan dari standar ini adalah untuk mengenali dan menemukan secara dini hipertensi pada kehamilan dan melakukan tindakan yang diperlukan. Hasil yang diharapkan dengan adanya standar ini adala (a) Ibu hamil dengan tanda preeklamsi mendapat perawatanyang memadai dan tepat waktu. (b) Penurunan angka kesakitan dan kematian akibat eklampsi. c. Standar 8: persiapan persalinan Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil suami serta keluarga pada trimester ketiga untuk memastikan persiapan persalinan yang bersih aman serta suasana yang menyenangkan direncanakan
  • 48. 38 dengan baik, di samping persiapan transportasi dan biaya untuk merujuk, bila tiba-tiba terjadi keadaan gawat darurat. Bidan hendaknya melakukan kunjungan rumah untuk hal ini. Hasil yang diharapkan dengan adanya standar ini : (a) Ibu hamil, suami dan keluarga telah memiliki persiapan baik tempat bersalin, transportasi, dan biaya jika terjadi keadaan gawat darurat (Ina Kuswanti, 2014; h. 09-12). a. Pelayanan Standar Sesuai dengan kebijakan Departemen Kesehatan, Standar minimal Pelayanan pada ibu hamil adalah tujuh bentuk yang di singkat dengan 7T, antara lain sebagai berikut (Ari Sulistyawati, 2011; H. 4). a) Timbang Berat badan dan pengukuran tinggi badan Pertambahan berat bardan yang normal pada ibu hamil yaitu berdasarkan masa tubuh (BMI:Body Masa Indeks) dimana metode ini untuk menentukan pertambahan berat badan yang optimal selama kehamilan, karena merupakan hal yang penting mengetahui BMI wanita hamil. Total pertambahan berat badan pada kehamilan yang normal 11,5-16 kg. Adapun tinggi badan menentuka ukuran panggul ibu, ukuran tinggi badan yang baik untuk ibu hamil antara lain >145 (Rukiyah et all, 2009; H. 6). b) Ukur Tekanan Darah Tekanan darah perlu diukur untuk mengetahui perbandingan nilai dasar selama masa kehamilan, tekanan darah yang adekuat perlu
  • 49. 39 untuk mempertahankan fungsi placenta, tetapi tekanan darah sisitolik 140 mmHg atau distolik 90 mmHg pada saat awal pemeriksaan dapat mengindikasi potensi hipertensi (Rukiyah et all, 2009; h. 7). c) Ukut Tinggi Fundus Uteri Apabila usia kehamilan 24 minggu pengukuran di lakukan dengan jari, tetapi apabila kehamilan diatas 24 minggu memakai pengukuran Mc Donald yaitu dengan cara mengukur tinggi fundus memakai cm dari atas simfisis ke fundus uteri kemudian di tentukan sesuai rumusnya (Rukiyah et all, 2009; h. 7). d) Pemberian Imunisasi TT lengkap Pemberian imunisasi tetanus teksoid pada kehamilan umumnya diberikan 2 kali saja, imunisai pertama diberikan pada usia kehamilan 16 minggu untuk yang kedua berikan 4 minggu kemudian. Akan tetapi untuk memaksimalkan perlindungan maka dibentuk progam jadwal pemberian imunisasi pada ibu hamil (Rukiyah et all, 2009; h. 7). e) Pemberian Tablet besi (FE) Minimal 90 tablet selama kehamilan dengan dosis satu tablet setiap harinya. Pemberian tablet zat besi pada ibu hamil (FE) adalah mencegah difinsiesi zat besipada ibu hamil, bukan menaikan kadar hemoglobin. Wanita hamil mperlu menyerap zat besi rata-rata 60 mg/hari, kebutuhannya meningkat secara signifikan pada trimestet II karena absorpsi usus yang tinggi. Fe di berikan satu tablet sehari sesegera
  • 50. 40 mungkin setelah rasa mual hilang, di berikan sebanyak 90 tablet semasa kehamilan. Tablet zat besi tidak diminum bersama teh atau kopi karena akan menganggu penyerapan. Jika ditemukan/diduga anemia diberikan 2-3 tablet zat besi per hari. Selain itu untuk memastikannya dilakukan pemeriksaan darah hemoglobin untuk mengetahui kadar Hb yang di lakukan 2 kali selama masa kehamilan yaitu pada saat kunjungan awal dan pada saaa usia kehamilan 28 minggu atau lebih sering atau jika ada anda-tanda anemia (Rukiyah et all, 2009; h. 7). f) Lakukan Tes Penyakit Menular Seksual(PMS) Menganjurkan untuk pemeriksaan infeksi menular seksual (IMS) lain pada kecurigaan adanya resiko (Rukiyah et all, 2009; h. 8). g) Temu Wicara dalam rangka persiapn rujukan Anamnesa meliputi biodata, riwayat menstruasi, riwayat kesehatan, riwayat kehamilan, persalinan dan nifas, biopsikososial, dan pengetahuan klien (Rukiyah et all, 2009; h. 8). 2.4 Perubahan fisiologi dan ketidaknyamanan TM III Dalam proses kehamilan terjadi perubahan system dalam tubuh yang membutuhkan suatu adaptasi, baik fisik maupun psikologis. Dalam proses adaptasi tersebut tidak jarang ibu akan mengalami ketidaknyamanan yang meskipun hal itu adalah hal yang fisiologis namun tetap perlu diberikan suatu pencegahan atau perawatan (Ina Kuswanti, 2014; h. 128).
  • 51. 41 Tabel 2.4 Sistem Neurologi dan musculoskeletal Perubahan fisiologi Tanda kehamilan Ketidaknyamanan fisiologis Kebutuhan fisiologis Penurunan kalsium dan alkolisis terjadi akibat perubahan pada system pernafasan, tekanan uterus pada saraf, keletihan, dan sirkulasi yang buruk pada tungkai Kram trauma pada kaki Kurangi konsumsi fosfor yang tinggi supaya terjadi relaksasi pada otot-otot kaki. Beri kompres hangat pada kaki. Konsumsi cukup kalsium. Istirahat cukup Perubahan titik pusat gaya berat akibat uterus yang bertambah besar dan berat membuat wanita mengambil sikap yang dapat menekan saraf ulnar, median, dan skiatik terjadi hiperventilasi Kesemutan KIE tentang penyebab. Posisikan postur tubuh dengan benar. Berbaring dan merebahkan diri. Terjadi hipertensi postural yang berhubungan dengan perubahan hemodinamis, hipoglikemia, penumpukan darah dibagian tungkai sehingga mengurangi arah balik vena dan mengurangi curah jantung. Syncope Pusing sampai pingsan Bangun perlahan-lahan dari tempat tidur. Hindari berdiri terlalu lama. Hindari lingkungan yang terlalu ramai dan berdesak- desakan. Hindariberbaring dalam posisi supine. Lordosis dorsolumbar dapat menyebabkan nyeri akibat tarikan pada saraf atau kompresi akar saraf. Struktur ligamentum dan otot tulang belakang bagian tengah dan bawah mendapat tekanan berat. Perubahan ini dan perubahan lainnya sering kali menimbulkan rasa tidak nyaman pada muskuluskeletal. Hiperlordosis Nyeri pinggng dan punggung bagian bawah Gunakan mekanisme tubuh yang baik untuk mengangkat barang yang jatuh, misalnya dengan jongkok, lebarkan kaki sedikit di depan. Hindari sepatu hak tinggi, hindarkan pekerjaan dengan beban yang terlalu berat. Gunakan bantal waktu tidur untuk meluruskan pinggang. Gunakan kasur yang keras untuk tidur. Senam hamil. Masase daerah pinggang dan punggung.
  • 52. 42 Tabel 2.5 Toraks dan diafragma Perubahan fisiologis Tanda kehamilan Ketidaknyamanan fisiologis Kebutuhan fisiologis Dengan semakin membesarnya uterus, maka akan mengalami desakan pada diafragma sehingga naik 4 cm terjadi pelebaran sudut toraks dari 68 menjadi 103 derajat, peningkatan progesterone menyebabkan peningkatan pusat saraf untuk konsumsi oksigen. Sesak nafas KIE tentang penyebab fisiologis. Bntu cara untuk mengatur pernafasan. Mendorong postur tubuh yang baik untuk pernafasan interkostal. Posisi berbaring semifowler. Istirahat teratur. Latihan pernafasan dan senam hamil.
  • 53. 43 Tabel 2.6 Sistem Perkemihan Perubaha fisiologis Tanda kehamilan Ketidaknyamanan fisiologis Kebutuhan fisiologis Peningkatan sensitifitas kandun kemih dan pada tahap selanjutnya merupakan akibat kompresi pada kandung kemih. Pada trimester kedua, kandung kemih tertarik ke atas dan keluar dari pinggir sejati ke a rah abdomen. Uretra memanjang sampai 7,5 cm karena kandung kemih bergeser ke arah atas. Kongesti panggul pada masa hamil di tunjukan oleh hyperemia kandung kemih dan uretra. Peningkatan vaskularisasi ini membuat mukosa kandung kemih menjadi mudah luka dan berdarah. Tonus kandung kemih dapat menurun. Hal ini memungkinkan distensi kandung kemih sampai sekitaar 1500 ml. Pada saat yang sama, pembesaran uterus uterus menekan kandung kemih, menimbulkan rasa ingin berkemih walaupun kandung kemih hanya berisi sedikit urine. Sering buang air kecil (BAK) dan nokturia. Sering BAK KIE tentang penyebab sering BAK. Kosongkan kandung kemih ketika ada dorongan. Perbanyak minum pada siang hari. Jangan kurangi minum pada malam hari kecuali mengganggu tidur dan mengalami kelelahan. Hindari minum kopi atau teh sebagai dieresis. Berbaring miring kiri saat tiduruntuk meningkatkan dieresis. Tidak memerlukan pengobatan farmakologis.
  • 54. 44 Tabel 2.7 Usus halus dan usus besar Perubahan Fisiologis Tanda Kehamilan Ketidaknyamana fisiologis Keluhan Fisiologis Relaksasi pada usus halus sehingga penyerapan makanan menjadi lebih maksimal. Relaksasi juga terjadi pada usus besar sehingga penyerapan air menjadi lebih lama. Konstipasi Konstipasi Tingkatkan intake cairan dan serat dalam diet, misalnya buah, sayuran, minum air hangat terutama ketika perut kosong. Istirahat cukup Senam hamil Buang air besar secara teratur dan segera setelah ada dorongan. Hindari minyak mineral, lubricant, perangsang, saline, hiperosmosis, dan castor oil. Tabel 2.8 Sistem Reproduksi Perubahan fisiologis Tanda kehamilan Ketidaknyaman Fisiologis Kebutuhan fisiologis Terjadi hipervaskularisasi dan pelunakan pada serviks peningkatan hormone ekstrogen dan progesterone. Peningkatan lendir serviks yang disebut dengan operkulum. Kerapuhan meningkat sehingga mudah berdarah saat melakukan senggama. Keputihan Tinakatkan kebersihan dengan mandi setiap hari. Pakaian dalam menggunakan bahan katun yang memiliki daya serap tinggi, jangan gunakan nilon. Cara cebok yang benar yaitu dari arah vagina ke belakang. Selalu keringkan vulva setelah BAB atau BAK. Ganti celana dalam setiap kali basah. Hindari semprotan air. ( Hani et all, 2011; h. 52-67).
  • 55. 45 2.4.1 Kebutuhan psikologis ibu hamil TM III a. Support Keluarga Ibu merupakan salah satu anggota keluarga yang sangat berpengaruh, sehingga perubahan apapun yang terjadi pada ibu akan mempengaruhi kelurga. Kehamilan merupakan krisis bagi kehidupan keluarga dan diikuti oleh stress dan kecemasan. Kehamilan melibatkan seluruh anggota keluarga. Karena konsepsi merupakan awal, bukan saja bagi janin yang sedang berkembang, tetapi juga bagi keluarga, yakni dengan hadirnya seorang anggota keluarga baru dan terjadinya perubahan hubugan dalam keluarga, maka setiap anggota keluarga harus beradaptasi terhadap kehamilan dan menginterprestasikan berdasarkan hubungan masing-masing. Hubungan antara wanita dan ibunya terbukti signifikan dalam adaptasi terhadap kehamilan dan menjadi ib. Keberadaan ibu disampinnak perempuannya selama masa kanak-kanak. b. Suport dari tenaga kesehatan Trimester I. a) Menjelaskan dan meyakinkan pada ibu bahwa apa yang terjadi padanya adalah sesuatu yang normal. b) Membantu untuk memahami setiap perubahan yang sterjadi baik fisik maaupun psikologis. c) Meyakinkan bahwa ibu akan mulai merasa lebih baik dan berbahagia pada trimester dua.
  • 56. 46 Trimester II a) Mengajarkan kepada ibu tentang nutrisi, pertumbuhan bayi, tanda-tanda bahaya. b) Bersama ibu dan keluarga dalam merencanakan kelahiran dan rencana kegawatdaruratan. Trimester III a) Memberikan penjelasan bahwa yang dirasakan oleh ibu adalah hal yang normal. b) Menenangkan ibu. c) Membicarakan kembali kepada ibu bagaimana tanda- tanda persalinan sebenarnya. d) Meyakinkan bahwa bidan akan selalu berada bersama ibu untuk membatu melahirkan bayinya. c. Rasa Aman Dan Nyaman Selama Kehamilan Selama kehamilan mungkin ibu mengeluhkan bahwa ia mengalami berbagai ketidaknyamanan, meskipun bersifat umum dan tidak mengancam kesehatan jiwa, tetapi dapat saja menjemukan dan menyulitkan bagi ibu . Bidan sebagai tenaga kesehatan harus mendengarkan ibu, membicarakan tentang berbagai macam keluhan dan membantunya mencari cara untuk mengatasinya sehimgga ia dapat menikmati kehamilan dengan aman dan nyaman. Keluarga dapat memberikan
  • 57. 47 perhatian dan dukungan sehingga ibu merasa aman dan tidak sendiri dalam mengadapi kehamilannya. Untuk menciptakan rasa nyaman dapat ditempuh dengan senam untuk memperkuat otot-otot, mengatur posisi duduk untuk mengatasi nyeri punggung akibat janin, mengatur berbagai sikap tubuh untuk meredakan nyeri dan pegal, melatih sikap santai untuk menenangkan pikiran dan menenangan tubuh, melakukan relaksasi sentuhan atau teknik pemijatan d. Persiapan menjadi orang tua Persiapan menjadi orang tua sangat penting karena setelah bayi lahir akan banyak perubahan peran yang terjadi , mulai dari ibu, ayah dan keluarga. Bagi pasangan yang baru pertama kali mempunyai anak, persiapan dapat dilakukan dengan banyak berkonsultasi dengan orang yang mampu untuk membagi pengalamannya dan memberikan nasehat mengenai persiapan menjadi orang tua. Bagi pasangan yang sudah mempunyai lebih dari satu anak, dapat belajar dari pengalaman mengasuh anak sebelumnya. e. Persiapan sibling Sibling rivalry adalah rasa persaingan diantara saudara kandung akibat kelahiran anak berikutnya. Biasanya terjadi pada anak
  • 58. 48 usia 2-3 tahun. Sibling rivalry biasanya ditunjukan dengan penolakan terhadap penolakan terhadap kelahiran adiknya, menangis, menarik diri dari lingkungannya menjauh diri dari ibunya atau melakukan kekerasan terhadap adiknya. Kehadiran seorang adik yang baru dapat merupakan krisis utama bagi seorang anak. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah sibling rivalry adalah : a) Menceritakan mengenali calon adik yang disesuaikan dengan usia dan kemampuannya untuk memahami, tetapi tidak pada kehamilan muda karena anak akan cepat bosan. b) Jangan sampai dia mengetahui tentang calon adiknya dari orang lain. c) Gerakan dia merasakan gerakan janin adiknya d) Menjelaskan pada anak tentang posisinya (meskipun ada adiknya, ia tetap disayangi oleh ayahnya ibunya). e) Melibatkan anak dalam mempersiapkan kelahiran adiknya. f) Mengajak anak untuk berkomunikasi dengan bayi sejak masih dalam kandungan. g) Ajak anak untuk melihat benda-benda yang berhubungan dengan kelahiran bayi. (Ina Kuswanti, 2014; 135-137).
  • 59. 49 2.5 TEORI MANAJEMEN MENURUT VARNEY a. Pengertian Menejemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang di gunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan, ketrampilan dalam rangkaian atau tahapan yang logis untuk pengambilan keputusan yang berfokus pada klien. Manajemen kebidanan menyangkut pemberian pelayanan yang utuh dan menyeluruh dari bidan kepada kliennya, yang merupakan suatu proses menejemen kebidanan yang di selanggarakan untuk memberikan pelayanan yang berkualitas melalui tahapan dan langkah-langkah yang di susun secara sistematis untuk mendapatkan data, memberikan pelayanan yang benar sesuai dengan keputusan tindakan klinik yang dilakukan dengan tepat. (Rukiyah et all, 2009; h. 180). b. Langkah dalam manajemen kebidanan varney 1. PENGKAJIAN Pada langkah pertama dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Untuk memperoleh data dilakukan dengan cara: a. Anamnesa Anamnesa dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu sebagai berikut:
  • 60. 50 a) Auto anamnesa Adalah anamnesa yang dilakukan kepada pasien langsung. Jadi data yang diperoleh adalah data primer, karena langsung dari sumbernya (Ari Sulistyawati, 2011; h. 166). 1. Identitas pasien a. Nama Nama jelas dan lengkap, bila perlu nama panggilan sehari-hari agar tidak keliru dalam memberikan penanganan (Eny Retna Ambarwati dan Diah Wulandari, 2010; h. 131). b. Usia/tanggal lahir Usia ibu < 19 tahun, > 35 tahun merupakan faktor resiko (Manuaba et all, 2010; h. 243). c. Agama Untuk mengetahui keyakinan pasien tersebut untuk membimbing atau mengarahkan pasien dalam berdoa. d. Suku Berpengaruh pada adat istiadat atau kebiasaan sehari-hari (Eny Retna Ambarwati dan Diah Wulandari, 2010; h. 132).
  • 61. 51 e. Pendidikan Tingkat pendidikan seorang ibu hamil sangat berperan dalam kualitas perawatan kehamilan. Peguasaan pengetahuaan juga erat kaitannya dengan tingkat pendidikan seseorang (Nurul Jannah, 2012; h. 143). f. Pekerjaan Gunanya untuk mengetahui dan mengukur tingkat social ekonominya, karena ini juga mempengaruhi dalam gizi pasien tersebut. g. Alamat Di tanyakan untuk mempermudah kunjungan rumah bila di perlukan (Eny Retna Ambarwati dan Diah Wulandari, 2010; h. 132). 2. Riwayat pasien a. Keluhan utama Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui keluhan alasan pasien datang ke fasilitas pelayanan kesehatan kesehatan (Ari Sulistyawati, 2012; h. 167). Pada kasus ibu hamil dengan perubahan fisiologis TM III, keluhan utamanya adalah konstipasi, kram pada kaki, sering BAK, dan keputihan dan nyeri punggung.
  • 62. 52 b. Riwayat kebidanan 1. Menstruasi Data ini secara langsung berhubungan dengan masa nifas, dari data yang kita peroleh kita akan mempunyai gambaran tentang keadaan dasar dari organ reproduksinya. Beberapa data yang harus kita peroleh dari riwayat menstruasi antara lain sebagai berikut a) Menarche Menarche adalah usia pertama kali mengalami menstrusai. Wanita Indonesia umumnya mengalami menarche sekitar 12 sampai 16 tahun. b) Siklus Siklus menstruasi adalah jarak antara menstruasi yang dialami dengan menstruasi berikutnya, dalam hitungan hari. Biasanya sekitar 23 sampai 32 hari. c) Volume Data ini menjelaskan seberapa banyak darah menstruasi yang dikeluarkan. Kadang kita akan kesulitan untuk mendapatkan data yang valid.
  • 63. 53 Sebagai acuan biasanya kita gunakan kriteria banyak, sedang, dan sedikit. Jawaban yang diberikan oleh pasien biasanya bersifat subjektif, namun kita dapat kaji lebih dalam lagi dengan beberapa pertanyaan pendukung, misalnya sampai berapa kali mengganti pembalut dalam sehari. d) Keluhan Beberapa wanita menyampaikan keluhan yang dirasakan ketika mengalami menstruasi, misalnya nyeri hebat, sakit kepala sampai pingsan, atau jumlah darah yang keluar banyak. Ada beberapa keluhan yang disampaikan oleh pasien menunjuk kepada diagnosis tertentu (Ari Sulistyawati, 2009; h.167). e) HPHT HPHT adalah hari pertama haid terakhir seseorang sebelum hamil. Cara menentukan HPHT adalah dengan melakukan anamnesis pada ibu secara tepat karena apabila terjadi kesalahan, maka penentuan usia kehamilan juga menjadi tidak tepat. Haid terakhir tersebut
  • 64. 54 harus normal, baik dari lamanya maupun dari banyaknya. Jadi beberapa pertanyaan yang bisa diajukan adalah sebagai berikut : (a) Kapan ibu mengeluarkan haid terakhir sebelum hamil. (b) Apakah tanggal tersebut sudah bersih atau masih keluar darah haidnya. (c) Berapa lama menstruasinya (d) Berapa banyak menstruasinya (jika hanya sedikit maka kemungkinan sudah terjadi nidasi). HPHT yang tepat adalah tanggal dimana ibu baru mengeluarkan darah menstruasi dengan frekuensi dan lama seperti menstruasi yang seperti biasa (Hani et all,2011; h. 79). 2. Gangguan kesehatan alat reproduksi Data ini sangat penting untuk kita kaji karena akan memberikan petunjuk bagi kita tentang organ reproduksi pasien. Ada beberapa penyakit organ reprodsuksi yang berkaitan erat dengan personal hygiene, atau kebiasaan lain yang tidak mendukung kesehatan reproduksinya. Jika didapatkan adanya salah satu atau beberapa riwayat gangguan
  • 65. 55 kesehatan reproduksi, maka kita harus waspada akan adanya kemungkinan gangguan kesehatan alat reproduksi pada masa kehamilan. Beberapa data yang perlu kita kaji dari pasien adalah apakah pasien pernah mengalami gangguan seperti berikut keputihan, infeksi, gatal karena jamur tumor (Ari Sulistyawati, 2011; h. 168). 3. Riwayat obstetri Alasan mengapa perlu dikaji karena untuk mengetahui masalah obstetrik, medis dan sosial yang lain, dalam kehamilan (preeklamsi dan lain-lain), dalam persalinan (malpersentasi, drip oksitosin, dan lain-lain), bentuk persalinan (spontan, SC, forcep, atau vakum ekstraksi), dalam nifas (perdarahan, infeksi kandungan, bagaimana laktasi, dan lain-lain), berat lahir bayi, jenis kelamin bayi, kelainan kongenital bayi dan komplikasi yang lain seperti ikterus, status bayi saat lahir (hidup atau mati), status kehidupan bayi, jika meninggal apa penyebabnya. Pertanyaan ini sangat mempengaruhi prognosis persalinan pimpinan persalinan, karena jalannya persalinan yang lampau adalah hasil ujian dari segala fakor yamg mempengaruhi persalinan (Hani et all, 2011; h. 89).
  • 66. 56 4. Riwayat Kesehatan Data dari riwayat kesehatan ini dapat kita gunakan sebagai “penanda” (warning) akan adanya penyulit masa hamil. Adanya perubahan fisik dan fisiologis pada masa hamil yang melibatkan seluruh sistem dalam tubuh akan mempengaruhi organ yang mengalami gangguan. Beberapa data penting tentang riwayat kesehatan pasien yang perlu kita ketahui adalah pasien pernah atau sedang menderita penyakit, seperti jantung, diabetes melitus (DM), ginjal, hipertensi/hipotensi dan hepatitis ( Sulistyawati,2011; h. 168). c) Status perkawinan Ini penting untuk dikaji karena dari data ini akan mendapatkan gambaran mengenai suasana rumah tangga pasangan. Beberapa pertanyaan yang dapat diajukan antara lain sebagai berikut. a) Berapa tahun usia ibu ketika menikah pertama kali. b) Status pernikahan (sah/tidak). c) Lama pernikahan. d) Ini adalah suami yang ke (Ari Sulistyawati, 2011; h. 169).
  • 67. 57 d) Respon keluarga terhadap kehamilan ini Bagaimanapun juga hal yang sangat penting untuk kenyamanan psikologis ibu. Adanya respon yang positif dari keluarga terhadap kehamilan akan mempercepat proses adaptasi ibu dalam penerimaan perannya. Dalam mengkaji ini data ini kita dapat menanyakan langsung kepada pasien atau keluarga. Ekspresi wajah yang mereka tampilkan juga dapat memberikan petunjuk kepada kita tentang bagaimana respon mereka terhadap kehamilan ini (Ari Sulistyawati,2011; h. 173). e) Adat istiadat / budaya yang berhubungan selama masa hamil Untuk mendapatkan data ini bidan sangat perlu melakukan pendekatan terhadap kelurga pasien, terutama orang tua. Hal penting yang biasanya mereka anut berkaitan dengan masa hamil adalah menu makan untuk ibu hamil, misalnya ibu hamil harus pantang makanan yang berasal dari daging, ikan, telur, dan goreng-gorengan karena dipercaya akan menyebabkan kelainan pada janin. (Ari Sulistyawati, 2011; h. 174).
  • 68. 58 f) Pola pemenuhan sehari-hari a) Pola elliminasi BAK Pembesaran uterus menekan kandung kemih, menimbulkan rasa ingin berkemih walaupun kandung kemih hanya berisi sedikit urin ( Hani et all, 2011; h. 59). BAB Rahim yang semakin membesar akan menekan rektum dan usus bagian bawah, sehingga terjadi sembelit atau konstipasi (Ari Sulistyawati, 2011; h. 63). b) Pola makan Ini penting untuk diketahui supaya kita mendapatkan gambaran bagaimana pasien mencukupi asupan gizinya selama hamil. Bidan bisa menggali dari pasien tentang makanan yang disukai dan yang tidak disukai, seberapa banyak yang dan sering ia mengkonsumsinya sehingga jika kita peroleh data yang tidak sesuai dengan standar pemenuhan , maka bidan akan memberikan klarifikasi dalam pemberian pendidikan Beberapa hal yang perlu kita tanyakan
  • 69. 59 pada pasien berkaitan dengan pola makan adalah sebagai berikut 1. Menu Ini dikaitkan dengan pola diet seimbang bagi ibu hamil. Jika pengaturan menu makan yang dilakukan oleh pasien kurang seimbang sehingga ada kemungkinan beberapa komponen gizi tidak akan terpenuhi, maka bidan dapat memberikan pendidikan kesehatan mengenai penyusunan menu seimbang bagi ibu. Bidan dapat menanyakan pada pasien tentang apa saja yang ia makan dalam sehari (nasi, sayur, lauk, buah, makanan selingan, dan lain-lain). 2. Frekuensi Data ini akan memberi petunjuk bagi kita tentang seberapa banyak asupan makanan yang dikonsumsi ibu. 3. Jumlah perhari Data ini akan memberikan volume atau seberapa banyak makanan yang ibu makan dalam waktu satu kali makan. Untuk mendapatkan gambaran total makanan yang ibu makan, bidan dapat
  • 70. 60 mengalikannya dengan frekuensi makan dalam sehari. 4. Pantangan Ini juga penting untuk kita kaji karena ada kemungkinan pasien berpantangan makanan justru yang sangat mendukung pemulih fisiknya, misal ikan, telur atau daging (Ari Sulistyawati, 2011; h. 169-170). c) Pola minum Kita juga harus dapat memperoleh data dari kebiasaan pasien dalam memenuhi kebutuhan cairannya. Hal-hal yang perlu kita tanyakan kepada pasien tentang pola minum adalah sebagai berikut : 1. Frekuensi Kita dapat tanyakan pada pasien berapa kali ia minum dalam sehari dan dalam sekali minum menghabiskan berapa gelas. 2. Jumlah per hari Frekuensi minum dikalikan seberapa banyak ibu minum dalam sekali waktu minum akan didapatkan jumlah asupan cairan dalam sehari.
  • 71. 61 3. Jenis minuman Kadang pasien mengosumsi minuman yang sebenarnya kurang baik untuk kesehatannya. (Ari Sulistyawati, 2011; h. 170). d) Pola istirahat Istirahat sangat diperlukan oleh ibu hamil. Oleh karena itu,bidan perlu menggali kebiasaan istirahat ibu supaya diketahui hambatan yang mungkin muncul jika didapatkan data yang senjang tentang pemenuhan istirahat. 1. Istirahat malam hari Rata-rata lama tidur malam yang normal adalah 6- 8 jam. 2. Istirahat siang hari Tidak semua wania mempunyai kebiasaan tidur siang. Oleh karena itu, hal ini dapat kita sampaikan kepada ibu bahwa tidur siang sangat penting untuk menjaga kesehatan selama hamil (Ari Sulistyawati, 2011; h. 170). e) Aktivitas sehari-hari Kita perlu mengkaji aktivitas sehari-hari pasien karena data ini memberikan gambaran tentang seberapa berat aktivitas yang biasa dilakukan pasien dirumah. Jika
  • 72. 62 kegiatan pasien terlalu berat sampai dikhawatirkan dapat menimbulkan penyulit masa hamil, maka bidan dapat memberikan peringatan sedini mungkin kepada pasien untuk membatasi dahulu kegiatannya sampai ia sehat dan pulih kembali. Aktivitas yang terlalu berat dapat menyebabkan abortus dan persalinan premature. (Ari Sulistyawati, 2011; h. 170). f) Aktivitas seksual Walaupun ini adalah hal yang cukup privasi bagi pasien, namun bidan harus menggali data dari kebiasaan ini, karena terjadi beberapa kasus dalam aktivitas seksual yang cukup mengganggu pasien namun tidak tahu kemana harus berkonsultasi. Bidan menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan aktivitas seksual (Ari Sulistyawati, 2011; h. 171-172). Data Objektif a. Pemeriksaan umum 1. Keadaan umum Untuk mengetahui data ini kita cukup dengan mengamati keadaan umum pasien secara keseluruhan. Hasil pengamatan kita laporkan dengan kriteria sebagai berikut:
  • 73. 63 (a) Baik: Jika pasien memperlihatkan respons yang baik terhadap lingkungandan orang lain, serta secara fisik pasien tidak mengalami ketergantungan dalam berjalan. (b) Lemah: Pasien dimasukkan dalam kriteria ini jika kurang atau tidak memberikan respons yang baik terhadap lingkungan dan orang lain, dan pasien sudah tidak mampu lagi untuk berjalan sendiri. 2. Kesadaran Untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran pasien, kita dapat melakukan pengkajian tingkat kesadaran mulai dari keadaan compos mentis (kesadaran maksimal), sampai dengan koma (pasien tidak dalam keadaan sadar), (Ari Sulistyawati, 2011; h. 174-175). 3. Tinggi badan Hasil pemeriksaan fisik umum Tinggi Badan kurang dari 145 cm merupakan faktor resiko (Mnuaba et all, 2010; h. 243). 4. Berat Badan Perkiraan kenaikan berat badan yang dianjurkan adalah : 4 kg pada kehamilan di TM I, 0,5 kg/minggu pada kehamilan TM II sampai TM III jadi keseluruhan total kenaikan berat badannya yaitu 15-16 kg selama kehamilan(Ari Sulistyawati, 2011; h. 69).
  • 74. 64 5. Tanda-tanda vital (a) Tekanan darah pada ibu hamil tidak boleh mencapai 140 mmHg sistolik atau 90 mmHg. Perubahan 30 mmHg sistolik dan 15 mmHg diastolik diatas tensi sebelum hamil, menandakan Toxemia gravidarum (keracunan kehamilan) (Hani et all, 2011; h. 91). (b) Nadi, selama kehamilan jumlah darah yang dipompa oleh jantung setiap menitnya atau biasa disebut curah jantung meningkat 30-50% peningkatan ini terjadi mulai terjadi pada usia kehamilan 6 minggu dan puncaknya pada 18-28 minggu, karena curah jantung meningkat akibatnya denyut jantung juga meningkat (dalam keadaan normal 70 kali/menit menjadi 80-90 kali/menit), (Ari Sulistyawati, 2011; h. 61). (c)Pernafasan Dalam kondisi normal, pernafasan pada orang dewasa yang sehat adalah 16-20 kali/menit (Eviana Tambunan dan Deswani Kasim, 2011; h. 45). (d) Suhu Rentang suhu tubuh di mana sel dapat berfungsi dengan baik adalah 35,9-37,4 o c (Eviana Tambunan dan Deswani kasim, 2011; h. 15).
  • 75. 65 (e)Pemeriksaan Fisik (Inspeksi) (a) Kepala Rambut Warna, kebersihan, mudah rontok atau tidak. (b) Telinga Kebersihan, gangguan pendengaran (c) Mata Konjungtiva, skelera, kebersihan, kelainan, gangguan penglihatan (rabun jauh/dekat) (d) Hidung Kebersihan, polip, alergi. (e) Mulut Bibir : warna, integritas jaringan (lembap, kering atau pecah-pecah), lidah :warna. Kebersihan, gigi : kebersihan, karies, gangguan pada mulut (bau mulut), (Ari Sulistyawati, 2011; h. 175-176). (f) Leher Pembesaran kelenjar limfe, parotitis. (g) Dada Bentuk, simetris/tidak, payudara : bentuk, bentuk masing-masing payudara (seimbang atau tidak), hiperpigmentasi aerola payudara, teraba massa, nyeri atau tidak, kolostrum, keadaan putting : menonjol, datar,
  • 76. 66 atau masuk kedalam, kebersihan, bentuk bra. Denyut jantung, gangguan pernafasan (auskultasi), (Ari Sulistyawati, 2011; h. 176). (h) Perut Bentuk pembesaran perut (perut membesar kedepan atau kesamping, keadaan pusat, tampakkah gerakan anak atau kontraksi rahim), luka bekas operasi, ukur tinggi fundus uteri, hitung TBJ, letak presentasi, posisi dan penurunan kepala, mendengar denyut jantung janin (DJJ), dan gerakan janin (Hani et all, 2011; h. 92). Palpasi Abdomen Menggunakan cara Leopold dengan langkah sebagai berikut. Leopold 1 1) Bertujuan untuk mengetahui TFU dan bagian janin yang ada di fundus. 2) Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut : a) Pemeriksa menghadap pasien b) Kedua kaki ibu ditekuk, pemeriksa berdiri di sebelah kanan ibu dan muka ibu. c) Kedua tangan meraba bagian fundus dan mengukur berapa tinggi fundus uterus
  • 77. 67 d) Meraba bagian apa yang ada di fundus. Jika teraba benda bulat, melenting, mudah di gerakkan, maka itu adalah kepala. Namun jika teraba benda bulat, besar, lunak, tidak melenting, dan susah di gerakkan maka itu adalah bokong janin. Leopold II 1) Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang berada disebelah kanan atau kiri perut ibu 2) Cara pelaksanaan adalah sebagai berikut : a. Kedua tangan pemeriksa berada disebelah kanan dan kiri perut ibu b. Ketika memeriksa sebelah kanan, maka tangan kanan menahan perut sebelah kiri ke arah kanan c. Raba perut ibu sebelah kanan menggunakan tangan kiri, dan rasakan bagian apa yang di sebelah kanan (jika teraba benda yang rata, tidak teraba bagian kecil, terasa ada tahanan, maka itu adalah punggung bayi, namun jika teraba bagian-bagian yang kecil dan menonjol, maka itu adalah bagian kecil janin).
  • 78. 68 Leopold III 1) Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada di bawah perut ibu 2) Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut : a. Tangan kanan meraba bagian yang ada di bagian bawah uterus. Jika teraba bagian yang bulat, lunak, melenting, keras dan dapat di goyangkan maka itu adalah kepala janin. Namun jika yang teraba bagian yang bulat, besar, lunak dan sulit di gerakkan, maka ini adalah bokong. Jika bagian bawah tidak di temukkan kedua bagian seperti diatas, maka pertimbangkan apakah janin dalam letak melintang. b. Pada letak sungsang (melintang) dapat di rasakan ketika tangan kanan menggoyangkan bagian bawah, tangan kiri akan merasakan balottement (pantulan dari kepala janin, terutama ini di temukan pada usia kehamilan 5-7 bulan) c. Tangan kanan meraba bagian bawah (jika teraba kepala, goyangkan jika masih mudah di goyangkan, berarti kepala belum masuk panggul, namun jika tidak dapat di goyangkan kepala sudah masuk panggul). Leopold IV 1) Bertujuan untuk mengetahui bagian yang ada di bawah dan untuk mengetahui apakah kepala sudah masuk panggul atau belum.
  • 79. 69 2) Cara pelaksanaannya sebagai berikut : a. Pemeriksa mengahadap kaki pasien b. Kedua tangan meraba bagian janin yang ada bawah c. Jika teraba kepala, tempatkan kedua tangan di dua pihak yang berlawanan di bagian bawah. d. Jika kedua tangan konvergen (dapat saling bertemu) berarti kepala belum masuk panggul. e. Jika kedua tangan divergen (tidak saling bertemu) berarti kepala sudah masuk panggul (Ari Sulistyawati, 2011; h. 89-92) Auskultasi Dihitung satu menit penuh, frekuensi, keteraturan,punctum maximum) (Nurul Jannah,2012;h.178) (i) Imunisasi TT Imunisasi TT perlu di berikan pada ibu hamil guna memberikan kekebalan pada janin terhadap infeksi tetanus (Tetanus neonaturum) pada saat persalinan, maupun postnatal.
  • 80. 70 Tabel 2.9 Pemberian imunisasi TT Antigen Interval (Selang waktu minimal ) Lama perlindungan % Perlindungan TT1 Pada kunjungan antenatal pertama - - TT2 4 minggu setelah TT1 3 tahun 80 TT3 6 bulan setelah TT2 5 tahun 95 TT4 1 tahun setelah TT3 10 tahun 99 TT5 1 tahun setelah TT4 25 tahun/seumur hidup 99 (Hani et all, 2011; h. 11). (j) Ekstermitas (a) Edema Edema dalam kehamilan dapat disebabkan oleh toxaemia gravidarum/keracunan kehamila atau oleh tekanan rahim yang membesar pada vena dalam panggul yang mengalirkan darah dari kaki. (b) Apakah kuku jari pucat (c) Varices Varices ini umum terjadi pada kehamilan dan merupakan predisposisi untuk menyebabkan thrombosis vena profunda. Ibu harus ditanya kemungkinan adanya sakit pada kaki. Area kemerahan pada betis kemungkinan terjadi karena varises, flebitis, atau thrombosis vena profund (Hani et all,2011; h. 92-93).
  • 81. 71 (k) Genital Kebersihan, pengeluaran pervaginam, tanda-tanda infeksi vagina (l) Anus Hemoroid, kebersihan (Ari Sulistyawati, 2011; h. 177). 1. Pemeriksaan penunjang Tabel 2.10 Pemeriksaan laboratorium Tes Lab Nilai normal Nilai tidak normal Diagnosis/masalah terkait Hemoglobin 10,5-14,0 <10,5 Anemia Protein urine Terlacak/negative Bening/negative >atau =2+ keruh (positif) Protein urine Glukosa dalam urine Warna hijau Kuning, orange, coklat. Diabetes VDRL/RPR Negatif Positif Syphilis Faktor rhesus Rh+ Rh- Rh sensitization Golongan darah A B O AB - Ketidakcocokan ABO HIV - + AIDS Rubella Negatif Positif Anomali pada janin jika ibu terinfeksi Feses untuk ova/telur cacing dan parasit Negatif Positif Anemia akibat cacing (cacing tambang) (Hani et all, 2011; h. 96).
  • 82. 72 II. INTERPRETASI DATA a. Diagnosi masalah kebidanan Mengidentifikasi diagnosa kebidanan dan masalah berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah di kumpulkan.Dalam langkah ini data yang telah dikumpulkan diinterpretasikan menjadi diagnose kebidanan, diagnose kebidanan meliputi data objektif dan subjektif (Eny Retna Ambarwati dan Diah Wulandari, 2010; h. 142). b. Masalah Masalah sering berhubungan dengan bagaimana wanita itu mengalami kenyataan terhadap diagnosanya (Ari Sulistyawati, 2011; h. 178). c. Kebutuhan Dalam bagian ini bidan menentukan kebutuhan pasien berdasarkan keadaan dan masalahnya. Contohnya kebutuhan untuk KIE dan bimbingan tentang perawatan kehamilannya.(Ari Sulistyawati, 2011; h.180). III. MERUMUSKAN DIAGNOSIS/ MASALAH POTENSIAL Dalam langakah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnosis potensial lain berdasarkan rangkaian masalah yang lain juga. Langkah ini membutuhkan antisipasi,bila memungkinkan dilakukan pencegahan ,sambil terus mengamati kondisi klien (Ari Sulistyawati, 2011; h. 181). IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
  • 83. 73 Pada tindakan ini, bidan menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera, melakukan konsultasi, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi klien (Hani et all, 2011; h. 101). V. MENYUSUN RENCANA ASUHAN MENYELURUH (INTERVENSI) Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah teridentifikasi dari kondisiklien atau dari setiap masalah yang berkaitan, tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita tersebut, apa yang diperkirakan akan terjadi berikutnya,apakah dibutuhkan penyuluhan, konseling dan apakah perlu merujuk klien bila ada masalah-masalah yang berkaitan dengan sosial ekonomi, kultural, atau masalah psikologis. Dalam menyusun rencana asuhan pada wanita hamil, sebenarnya harus disesuaikan dengan hasil temuan dalam pengkajian data agar lebih tepat sasaran (Hani et all, 2011; h. 102). VI. PELAKSANAAN RENCANA ASUHAN (IMPLEMENTASI) Pada langkah ini dilakukan pelaksanaan asuhan langsung secara efisien dan aman. Pada langkah ini ke enam ini, rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah ke lima dilaksanakan. Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan, sebagaian lagi oleh klien atau anggota tim lainnya (Hani et all, 2011; h. 103). VII. MENGEVALUASI
  • 84. 74 Pada langkah evaluasi ini dilakukan evaluasi keefektifan asuhan yang telah di berikan, hal yang di evaluasi meliputi apakah kebutuhan telah terpenuhi dan mengatasi diagnosis dan masalah yang telah diidentifikasi, rencana tersebut dapat dianggap efektif jika benar-benar efektif dalam pelaksanaannya(Hani et all, 2011; h. 103). 2.6 TEORI LANDASAN HUKUM Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 1464/Menkes/Per/X/2010 tentang Izin dan Penyelenggaran Praktik Bidan, kewenangan yang dimiliki bidan meliputi: 1. Kewenangan normal: a) Pelayanan kesehatan ibu b) Pelayanan kesehatan anak c) Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana 2. Kewenangan dalam menjalankan program Pemerintah 3. Kewenangan bidan yang menjalankan praktik di daerah yang tidak memiliki dokter Kewenangan normal adalah kewenangan yang dimiliki oleh seluruh bidan. Kewenangan ini meliputi: 1. Pelayanan kesehatan ibu 1. Ruang lingkup: a) Pelayanan konseling pada masa pra hamil
  • 85. 75 b) Pelayanan antenatal pada kehamilan normal c) Pelayanan konseling pada masa antara dua kehamilan 2. Kewenangan: a) Pemberian tablet Fe pada ibu hamil h) Penyuluhan dan konseling i) Bimbingan pada kelompok ibu hamil j) Pemberian surat keterangan kematian k) Pemberian surat keterangan cuti bersalin (www.Kesehatanibu.depkes.go.id).
  • 86. 76 BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN PENATALAKSANAAN KETIDAKNYAMANAN TM IIIPADA Ny.H UMUR 27 TAHUN G1P0A0 USIAKEHAMILAN 34 MINGGU 1 HARI DI BPS NENI AMD. KEB BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015 3.1 Pengkajian Tanggal : 02 April 2015 Jam : 16.00 Wib. Tempat : BPS Neni Amd.Keb Nama mahasiswa : Epit Desmawati Nim : 201207015 A. Data Subjektif 1. Identitas pasien Istri Suami Nama : Ny. H Tn. H Umur : 27 Tahun 30 Tahun Agama : Islam Islam Suku bangsa : Jawa Jawa Pendidikan : SMA SMP Pekerjaan : Wiraswasta Wiraswasta Alamat : Jln. Jambu 1, Kemiling Bandar Lampung
  • 87. 77 B. Anamnesa 1. Alasan kunjungan: Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya 2. Keluhan :Ibu mengatakan cemas terhadap kehamilannya, dan ibu mengatakan nyeri pinggang, sering BAK pada malam hari, ibu mengeluh kakinya sering kram , keputihan dan BAB yang tidak lancar. C. Riwayat Kebidanan a) Riwayat Menstruasi Menarche : 14 Tahun Siklus : 28 hari Volume : 2 kali ganti pembalut/hari Keluhan : Tidak Ada HPHT : 06 agustus 2014 b) Gangguan Kesehatan Reproduksi Keputihan : Ada Infeksi : Tidak ada Gatal karena jamur : Tidak ada Tumor : Tidak ada c) Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas dan KB yang lalu
  • 88. 78 Anak ke Kehamilan Persalinan Nifas Ket Lama Penyulit Penolong Tempat Bb bayi Penyuli t Vit A Tablet Fe Hamil ini √ √ d) Riwayat Kehamilan Sekarang HPHT : 06 agustus 2014 Keluhan saat hamil : Tidak ada Kunjungan ANC : 7 kali Trimester I : Satu kali pada trimester I Trimester II : Dua kali pada trimester II Trimester III : Empat kali pada trimester III TT : TT1 : 16 minggu 1hari TT2: 20 minggu Obat yang dikonsumsi : Tablet Fe Mengonsumsi jamu-jamuan :Tidak pernah D. Riwayat kesehatan a) Riwayat kesehatan sekarang Penyakit menular (TBC, hepatitis, malaria) : Tidak ada Penyakit menenurun (DM, jantung, hipertensi) : Tidak ada Alergi obat antibiotik : Tidak ada b) Riwayat kesehatan yang lalu Penyakit menular (TBC, hepatitis, malaria) : Tidak ada Penyakit menenurun (DM, jantung, hipertensi) : Tidak ada
  • 89. 79 c) Riwayat kesehatan keluarga Keturunan keluarga : Tidak ada Penyakit menular (TBC, hepatitis, malaria) : Tidak ada Penyakit menenurun (DM, jantung, hipertensi) : Tidak ada E. Data Psikososial a) Riwayat perkawinan :1 tahun b) Respon ibu terhadap kehamilan ini : Baik, ibu bahagia dengan :kehamilan ini c) Respon keluarga terhadap kehamilan ini :Baik, keluarga bahagia :dengan kelahiran d) Adat istiadat/budaya yang dianut keluarga yang berhubungan dengan kehamilan :Ibu mengatakan terdapat Pantangan makan ikan Karena dilarang oleh ibu Mertuamya. e) Pola kehidupan sehari-hari 1) Pola Makan sebelum hamil Menu Nasi, lauk-pauk, sayur dan buah air putih . Frekuensi 3 kali sehari Jumlah perhari 2-3 piring nasi,1 -2 buah jeruk, 1 mangkok sayur, 3-4
  • 90. 80 potong lauk pauk seperti tempe dan telur, air putih secukupnya. Pantangan Tidak ada Pola Makan saat hamil Menu Nasi, lauk-pauk, sayur, buah, air putih dan susu Frekuensi 5 kali sehari Jumlah perhari 3-4piring dengan sedikit nasi, 1 mangkok sayur, 3-5 potong lauk pauk seperti tempe dan telur, air putih secukupnya dan 1 gelas susu Pantangan Tidak ada 2) Pola eliminasi hamil a. Sebelum hamil a) BAK :Frekuensi 4-6 kali/hari, warna kuning jernih. b) BAB :1 kali dalam 1 hari, konsistensi lembek. b. Saat hamil a) BAK :Frekuensi 8-9 kali/hari warna kuning jernih b) BAB :3 hari sekali konsistensi keras. 3)Pola Istirahat hamil a. Sebelum hamil a) Malam hari :7-8 jam b) Siang hari :1-2 jam b. Saat hamil a) Malam hari :4-5 jam
  • 91. 81 b) Siang hari :1 jam 4) Aktivitas sehari-hari : Ibu mengatakan pekerjaan sehari-hari sebagai ibu rumah tangga seperti mengepel, menyapu, menggosok, dan ibu bekerja sebagai karyawan swasta. 5)Personal Hygiene sebelum hamil a. Mandi : Frekuensi 2 kali/hari setiap pagi dan : sore b. Keramas : 3x dalam seminggu c. Ganti baju dan celana dalam : Ganti baju 1 kali sehari, ganti celana : dalam 2 kali sehari d. Kebersihan kuku : Bersih, ibu rutin memotong : kukunya seminggu sekali. Personal Hygiene saat hamil a. Mandi : Frekuensi 2 kali/hari setiap pagi dan : sore b. Keramas : 2 kali sehari c. Ganti baju dan celana dalam : Ganti baju 3 kali sehari, ganti celana : dalam 5 klai sehari
  • 92. 82 d. Kebersihan kuku :Bersih, ibu rutin memotong kukunya : seminggu sekali 6)Aktivitas seksual a. Frekuensi : Jarang selama hamil b. Gangguan :Tidak ada B. Data Objektif a. Pemeriksaan umum 1) Keadaan umum : Baik 2) Keadaan emosional : Stabil 3) Kesadaran : Compos mentis 4) TTV : Tekanan darah : 110/70 mmHg Nadi : 80 x/menit RR : 20 x/menit Suhu : 36,5⁰ C 5) BB saat hamil : 59 kg BB sebelum hamil : 45 kg TB : 155Cm 6) LILA : 26 Cm 7) TP : 13 Mei 2015 b. Pemeriksaan khusus kebidanan Pemeriksaan Fisik Secara Inspeksi/ Palpasi/ Perkusi/ Auskultasi a) Kepala
  • 93. 83 Bentuk : Simetris Warna rambut : Hitam Kebersihan : Bersih, tidak ada ketombe Rontok : Tidak ada b) Telinga Kebersihan : Bersih, tidak ada serumen Gangguan pendengaran : Tidak ada c) Mata Simertis : Simetris antara kanan dan : kiri Konjungtiva : An anemis Sklera : Putih Kebersihan : Bersih, tidak ada kotoran d) Hidung Simetris : Simetris antara kanan dan kiri Kebersihan : Bersih, tidak ada sekret Polip : Tidak ada e) Mulut & Gigi Bibir : Lembab, tidak ada labioskizis Lidah & Geraham : Lidah bersih dan geraham tidak berlubang Gigi : Bersih, tidak terdapat karies
  • 94. 84 Gusi : Tidak ada pembengkakan dan perdarahan f) Leher Kelenjar tyroid : Tidak ada pembesaran Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran g) Dada Bentuk : Simetris antara kanan dan kiri Payudara Simetris : Simetris antara kanan dan kiri Pembesaran : Ada, kanan dan kiri Keadaan putting : Menonjol Benjolan : Tidak ada Rasa nyeri : Tidak ada Hiperpigmentasi : Ada, pada putting susu dan aerola Pengeluaran : Ada Kebersihan : Bersih Gangguan pernafasan : Tidak ada h) Abdomen Bekas luka operasi : Tidak ada Pembesaran : Ada, sesuai usia kehamilan Striae : Tidak ada Acites : Tidak ada Linea : Nigra
  • 95. 85 Tumor : Tidak ada Benjolan : Tidak ada Uterus Leopold I : TFU 3 jari dibawah proxesus xypoideus, pada fundus teraba lunak, bulat, tidak melenting yaitu bokong janin Leopold II :Pada bagian kiri perut ibu teraba tahanan keras, datar dan memanjang yaitu punggung janin. Pada bagian kanan perut ibu, teraba bagian terkecil janin yaitu ekstremitas janin Leopold III :Pada bagian terbawah perut ibu, teraba bulat, keras, melenting dan masih bisa digoyangkan yaitu kepala janin. Leopold IV :Konvergen. TFU Mc. Donald : 30 Cm TBJ (Rumus niswander)= (TFU-7,7) x 100±150 gram = (30-7,7) x 100±150 gram = 2526/2826gram DJJ (+), frekuensi 142 kali/ menit, teratur, punctum maksimum terdengar 3 jari di bawah pusat bagian kiri perut ibu. i) Ekstremitas Ekstremitas Atas
  • 96. 86 Bentuk : Simetris antara kanan dan kiri Oedem : Tidak ada Kuku jari : Bersih Ekstremitas Bawah Bentuk : Simetris antara kanan dan kiri Oedema : Ada (pada kedua kaki) Kuku jari : Bersih Varices : Tidak ada Refleks patella : Positif (+), kanan dan kiri Gangguan : Ada, kram dan kesemutan :pada kedua kaki j) Anogenital Kebersihan : Bersih Pengeluaran pervaginam : Keputihan Tanda-tanda infeksi vagina : Tidak ada Varices : Tidak ada Oedem : Tidak ada Kelenjar Bartholini : Tidak ada k) Anus Kebersihan : Tidak dikaji Hemoroid : Tidak ada c. Pemeriksaan penunjang
  • 97. 87 Pemeriksaan laboraturium HB : 10 gr% Protein urine : (-) Glukosa urine : (-) Pemeriksaan obstetric Distansia spinarum : 26 cm Distansia kristarum :29 cm Boudelogue : 20 cm Lingkar panggul : 90 cm
  • 98. 3.2 MATRIKS Tgl / jam Pengkajian Interpretaasi data (diagnosa, masalah keturunan ) DX Potensia l/ masalah potensial Antisip asi / tindak an segera Intervensi Implementasi Evaluasi 02 April 2015 Pukul 11.00 WIB Ds. Ibu mengatakan cemas dengan kehamilannya, ibu mengatakan mengeluh kakinya kram, susah BAB, keputihan, dan sering BAK, sesak nafas, dan nyeri pinggang Do. KU:Baik Kesadaran:CM TTV: TD:110/70 mmhg, SH:36,5° C, ND:80x/i, RR:20X/i HPHT : 06-08-2014 HB : 10 gr% Protein urine : (-) Glukosa urine : (-) DJJ (+) 142x/i -Dx. Ny. H umur 27 thn G1P0A0 usia kehamilan 34 minggu 1 hari . DS: -Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan yang pertama dan belum pernah keguguran. -Ibu mengatakan HPHT 06 Agustus 2014 -Ibu mengatakan senang dengan kehamilan ini DO: KU : Baik TD : 110/70 mmhg T : 36,5°C RR : 20X/i HB : 10 gram % -Diagnosa Janin: Janin tunggal, hidup intra uterin, presentasi kepala D.S : -Ibu mengatakan Tidak ada Tidak ada 1. Jelaskan tentang keadaan ibu saat ini. 2. Jelaskan pada ibu tentang ketidaknyaman an yang dialaminya. 1. Menjelaskan kepada ibu saat ini dalamkeadaan baik sesuai dengan pemeriksaan fisik yaitu keadaan ibu baik,TD :110/70 mmHg, P :20 x/menit, N : 80 x/menit, T : 36,5° C dan bayi dalam keadaan normal DJJ : 142 x/menit dan kepala janin belum masuk PAP. 2. Menjelaskan pada ibu tentang ketidaknyamanan yang dialaminya adalah hal yang normal. Yaitu a) Sering kram Dikarenakan penurunan kalsium atau perubahan sirkulasi darah, 1. Ibu mengerti keadaan ibu dan janinnya saat ini dalam keadaaan baik. Dan kepala janin belum masuk PAP 2. Ibu mengerti tentang keluhannya saat ini
  • 99. 89 bayinya bergerak aktif, dalam 2 jam 2 kali bergerak D.O : -Leopold I : TFU 3 jari dibawah proxesus xypoideus, pada fundus ibu yaitu bokong janin -Leopold II : Pada bagian kiri perut ibu teraba tahanan keras, datar yaitu punggung janin. Pada bagian kanan perut ibu, teraba bagian kecil janin yaitu ekstremitas janin. -Leopold III : Pada bagian terbawah perut ibu, teraba bulat, keras,dan masih bisa digoyangkan yaitu kepala -Leopold IV : tidak dilakukan -DJJ : (+) 142x/i -Masalah : tidak ada -Kebutuhan: - jelaskan pada ibu keluhan yang dirasakan dan tekanan saraf di kaki. b) nyeri punggung dikarenakan postur tubuh yang berubah serta meningkatnya beban berat yang dibawa dalam rahim c) Sering BAK dikarenakan pembesaran uterus menekan kandung kemih sehingga menimbulkan rasa ingin berkemih. d) Keputihan dikarenakan Peningkatan hormone estrogen dan progesteron e) Konstipasi dikarenakan relaksasi pada usus halus sehingga penyerapan pada makanan menjadi lebih maksimal,
  • 100. 90 3. jelaskan kepada ibu tentang penatalaks anaan keluhan yang dialami ibu. relaksasi pada usus besar sehingga penyerapan air menjadi lebih lama. f) Sesak nafas dikarenakan semakin membesarnya uterus maka akan mengalami desakan pada diafragma dan peningkatan progesteron menyebabkan peningkatan pusat saraf untuk konsumsi oksigen 3. Menjelaskan kepada ibu tentang penatalaksanaan keluhan yang dirasakan ibu a) sering kram Kurangi konsumsi fosfor tinggi, dan Beri kompres hangat pada kaki Serta Konsumsi cukup kalsium dan Istirahat cukup 3. Ibu mengerti tentang penjelasan yang diberikan.
  • 101. 91 b) Nyeri punggung Gunakan mekanisme tubuh yang baik Hindari sepatu hak tinggi dan hindari pekerjaan dengan beban yang berat Gunakan bantal waktu tidur untuk meluruskan punggung Gunakan kasur yang keras untuk punggung Masase daerah punggung dan pinggang c) Sering BAK Bnyak minum pada siang hari Kurangi minum untuk malam hari untuk mencegah nokturia Batasi teh, kopi, dan soda. d) Keputihan Tingkatkan kebersihan dengan mandi tiap hari Memakai pakian dari
  • 102. 92 4. Anjurkan kepada ibu bahan katun dan mudah menyerap Tingkatkan daya tahan tubuh dengan makan sayurdan buah tiap hari e) Konstipasi Tingkatkan diet asupan cairan Minum cairan dingin atau hangat terutama pada saat perut kosong Istirahat cukup Membiasakan buang air besar secara teratur Dan konsumsi sayuran dan buah-buahan. f) Sesak nafas Posisi berbaring semifowler Mendorong postur tubuh yang baik melakukan pernafasan interkostal Istirahat yang cukup 4. Menganjurkan kepada ibu 4. Ibu mengerti dan akan
  • 103. 93 untuk mengkons umsi makanan yang bergizi. 5. Beritahu ibu untuk mengkons umsi tablet Fe unuk mengkonsumsi makanan yang bergizi yang mengandung protein seperti daging, susu, telur, keju, ikan, dan susu, dan ibu juga harus mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung mineral seperti sayur-sayuran, buah-buahan untuk memperlancar BAB ibu,dan susu, dan ibu juga harus mengkonsumsi vitamin yang berasal dari buah dan sayur dan pemberian asam folat untuk mencegah kecacatan pada janin 5. Memberita hu ibu ntuk mengkonsu msi tablet Fe 1 kali sehari mengkonsums i makan- makanan yang bergizi. 5. Ibu mengerti dan akan mengkonsums i tablet Fe 1 kali sehari
  • 104. 94 6. Beritahu ibu tanda- tanda bahaya TM III untuk mencegah terjadinya anemia pada ibu 6. Memberita hu ibu tanda-tanda bahaya TM III seperti: a. Perdarahan pervaginam yang bisa diakibatkan karena placenta previa atau solusio placenta. b. Sakit kepala yang hebat yaitu sakit kepala yang tidak hilang setelah beristirahat merupaan gejala dari pre eklamsi. c. Penglihatan kabur secara mendadak dan disertai sakit kepala 6. Ibu menegerti tentnag tanda bahaya TM III.
  • 105. 95 yang hebat dan mungkin gejala dari pre eklamsi. d. Bengkak di wajah dan jari-jari yang tidak hilang setelah beristirahat dan disertai dengan kluhan fisik yang lain, ini juga menunjuka n gejala dari pre eklamsi e. Keluar cairan dari vagina di takutkan ketuban pecah sebelum waktunya. f. Gerakan janin tidak terasa gerakan janin minimal 10 kali dalam 24 jam jika kurang dari itu maka
  • 106. 96 7. Anjurkan ibu untuk senam hamil waspada akan adanya gangguan janin dan rahim. 7. Menganjur kan ibu untuk senam hamil seperti : a. Berdiri tegak kedua lengan disamping badan, kedua kaki selebar bahu dan berdiri rileks. b. Lakukan gerakan jongkok berlahan- lahan , badan tetap lurus. c. Lalu berdiri tegak perlahan- lahan d. Pada permulaan berlatih, 7. Ibu mengerti dan mencoba untuk menerapkann ya.
  • 107. 97 supaya jangan jatuh, kedua tangan boleh berpegang pada sandaran kursi. e. Lakukan gerakan ini sebanyak 8 kali. 04 Apri 2015 pukul 16.00 WIB. Ds : Ibu mengatakan BAB nya sudah lancar namun kram pada kakinya masih ada Do. KU:Baik Kesadaran:CM TTV: TD:110/80 mmhg, T:36,5O C, N:80x/i, RR:20X/i HPHT : 06 Agustus 2015 HB : 10 gr% Protein urine : (-) Glukosa urine : (-) DJJ (+) 142x/i -Dx. Ny. H umur 27 thn G1P0A0 usia kehamilan 34 minggu 3 hari normal D.S: -Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan yang pertama dan belum pernah keguguran. -Ibu mengatakan HPHT 06 Agustus 2014 -Ibu mengatakan senang dengan kehamilan ini DO -TP : 13 Mei 2015 -TFU 3 jari di bawah Proxesus xypoideus -Diagnosa Janin: Janin tunggal, hidup intra uterin, presentasi Tidak ada Tidak ada 1. Beritahu ibu tentang keadaan ibu saat ini 2. Tanyakan kepada ibu tentang 1. Memberitahu keadaan ibu saa ini dalam keadaan baik yaitu : TD : 110/80 mmHg, P : 20x /menit, N : 80 x/menit, T :36,5º C dan bayi dalamkeadaan normal. DJJ: 142x/menit. Pemeriksaan Lab : HB :10 gram% Protein urine :(-) Glukosa urine :(-) 2. Menanyakan kepada ibu tentang keluhan 1. Ibu mengerti tentang keadaan ibu danjaninnya dalam keadaan baik. 2. Ibu mengatakan keluhan