SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  19
UNSUR DAN STRUKTUR TEKS DRAMA
(NASKAH)
Oleh: Dr. Een Nurhasanah, SS., MA.
• Unsur merupakan bagian dari suatu keseluruhan yang lebih
besar. Dapat dikatakan keseluruhan itu dibangun dari unsur-
unsur yang ada di dalamnya.
• Struktur dapat diartikan sebagai suatu cara menyusun atau
membangun sesuatu. Ada juga yang mengatakan bahwa
struktur merupakan bentuk keseluruhan yang kompleks
(complex whole).
Unsur dan struktur memang memiliki hubungan yang cukup
erat. Suatu struktur dapat dipastikan di dalamnya terdapat
unsur-unsur yang membangunnya. Namun, perlu
diperhatikan bahwa struktur mensyaratkan adanya hubungan
antarunsur tersebut. Dengan kata lain, struktur itu terbentuk
dari adanya unsur yang saling berhubungan satu sama lain,
bukan unsur yang berdiri sendiri-sendiri.
• Karya sastra merupakan suatu struktur yang di dalamnya
terdapat banyak unsur yang membangunnya. Berbicara
mengenai struktur karya akan bersinggungan dengan aliran
strukturalisme. Doktrin pokok dari strukturalisme adalah
bahwa hakikat benda (sesuatu) tidaklah terletak pada
benda itu sendiri, akan tetapi terletak pada hubungan-
hubungan di dalam benda itu. Tidak ada unsur yang
mempunyai makna pada dirinya secara otonom, kecuali
terkait dengan makna semua unsur di dalam sistem struktur
yang bersangkutan. (Foley, dalam Siswantoro, 2010)
Drama naskah disebut juga sastra lakon. Sebagai salah satu
genre sastra, drama naskah dibangun oleh struktur fisik
(kebahasaan) dan struktur batin (sematik, makna). Wujud fisik
sebuah naskah adalah dialog atau ragam tutur. Ragam tutur itu
adalah ragam sastra. Oleh sebab itu, bahasa dan maknanya
tunduk pada konvensi sastra, yang menurut Teeuw (1983: 3-5)
meliputi hal-hal berikut ini.
 Teks sastra memiliki unsur atau struktur batin atau intern
structure relation, yang bagian bagiannya saling menentukan
dan saling berkaitan.
 Naskah sastra juga memilki struktur luar atau extern structure
relation, yang terikat oleh bahasa pengarangnya.
 Sistem sastra juga merupakan model dunia sekunder, yang
sangat kompleks dan bersusun-susun.
 Teks sastra merupakan keseluruhan yang tertutup,
yang batasannya di tentukan dengan kebulatan
makna.
 Dalam teks sastra ungkapan itu sendiri penting,
diberi makna, disemantiskan segala aspeknya;
barang atau persoalan yang dalam kehidupan
sehari-hari tidak bermakna, diberi makna.
 Dalam memberi makna itu di satu pihak karya
sastra terikat oleh konvensi, tetapi di lain pihak
menyimpang dari konvensi. Karya sastra
menunjukkan ketegangan antara konvensi dengan
pembaharuan, antara mitos dengan kontra mitos.
Secara garis besar unsur naskah drama ada enam bagian
penting yaitu
1.alur (plot atau kerangka cerita),
2.tokoh (penokohan atau perwatakan),
3.dialog,
4.setting,
5.tema atau nada dasar cerita, dan
6.amanat atau pesan pengarang
(Herman J. Waluyo, 2002 : 6-28).
Alur merupakan unsur drama yang dapat mengungkapkan
peristiwa-peristiwa melalui jalinan cerita yang berupa elemen-
elemen yang dapat membangun satu rangkaian cerita.
Kenney (1996 : 14) : “plot reveals events to us, not only in their
temporal, but also in their causal relationships. Plot makes us
aware of events not merely as elements in a temporal series but
also as an intricate pattern of cause and effects.”
Robert Stanton mengatakan bahwa dua elemen dasar yang
membangun alur adalah ‘konflik’ dan ‘klimaks’ (2007 : 27).
Ketegangan, kejutan, dan kelogisan haruslah dirajut dalam
suatu cerita yang memiliki konflik dan mempunyai titik
klimaks yang akan membawa pembaca atau penenton pada
kedinamisan cerita bukan kemonotonan cerita.
Gustaf Freytag memberikan unsur-unsur plot lebih lengkap
meliputi hal-hal berikut ini: (1) exposition atau pelukisan awal,
yakni pengenalan tokoh; (2) komplikasi atau pertikaian awal;
(3) klimaks atau titik puncak cerita; (4) resolusi atau
penyelesaian atau falling action; (5) catastrophe atau
denoument atau keputusan
(Herman J. Waluyo, 2002 : 8).
Mengkaji sebuah cerita tentu tidak akan lepas dari tokoh, karena
tokoh merupakan unsur yang penting dalam sebuah cerita.
Tokoh cerita menurut Abrams adalah orang-orang yang
ditampilkan dalam suatu karya naratif atau drama, yang oleh
pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan
kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam
ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan (Burhan
Nurgiyantoro, 2002 : 165).
Watak tokoh itu akan menjadi nyata terbaca dalam dialog dan
catatan samping, jenis dan warna dialog akan menggambarkan
watak tokoh itu (Herman J. Waluyo, 2002 : 14).
Perwatakan adalah keseluruhan ciri-ciri jiwa seorang tokoh
dalam lakon drama (Asul Wiyanto, 2004 : 27). Watak para
tokoh digambarkan dalam tiga dimensi (watak dimensional),
dan penggambaran itu berdasarkan keadaan fisik, psikis, dan
sosial (fisiologis, psikologis, dan sosiologis) (Herman J.
Waluyo, 2002 : 17).
Pengenalan tokoh dalam sebuah cerita, menurut Jakob
Sumarjo dan Saini K.M. (1994 : 65), ada beberapa cara yang
dapat ditempuh untuk memahami karakter tokoh-tokoh
dalam cerita, yaitu : (1) melihat apa yang diperbuatnya; (2)
melalui ucapan-ucapannya; (3) melalui gambaran fisik tokoh;
(4) melalui pikiran-pikirannya; (5) melalui penerangan
langsung dari pengarang.
Robert Stanton berpendapat bahwa latar adalah lingkungan yang
melingkupi sebuah peristiwa dalam cerita, semesta yang
berinteraksi dengan peristiwa-peristiwa yang sedang
belangsung (2007 : 35).
W.H. Hudson menyatakan bahwa setting adalah keseluruhan
lingkungan cerita yang meliputi adat istiadat, kebiasaan, dan
pandangan hidup (Herman J. Waluyo, 2002 : 198).
Abrams (Burhan Nurgiyantoro, 2002 : 216) mengatakan bahwa
latar merupakan tumpuan yang menyaran pada pengertian
tempat, hubungan waktu dan lingkungan sosial tempat
terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan.
 Burhan Nurgiyantoro (2002 : 227), berpendapat unsur latar
dapat dibedakan ke dalam tiga unsur pokok, yaitu : (1) latar
tempat, yaitu mengacu pada lokasi terjadinya peristiwa yang
diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Latar tempat disebut pula
sebagi latar fisik (physical setting); (2) latar waktu, yaitu
berhubungan dengan masalah kapan terjadinya peristiwa yang
diceritakan dalam sebuah karya fiksi; (3) latar sosial, mengacu
pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan
sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya
fiksi.
Tema merupakan gagasan pokok yang terkandung dalam
drama. Tema berhubungan dengan premis dari drama
tersebut yang berhubungan dengan nada dasar dari sebuah
drama dan sudut pandangan yang dikemukakan oleh
pengarangnya (Herman J. Waluyo, 2002 : 24). Mengenai
premis, ia juga mengemukakan bahwa premis dapat juga
disebut sebagai landasan pokok yang menentukan arah tujuan
yang merupakan landasan bagi pola konstruksi lakon.
Kekhasan dari gerne sastra ini adalah media dialog atau
percakapan yang digunakan dalam penyampaiannya. Ciri
khas suatu drama adalah naskah itu berbentuk cakapan atau
dialog (Herman J. Waluyo, 2002 : 20). Lebih lanjut lagi
Herman J. Waluyo berpendapat bahwa ragam bahasa dalam
dialog tokoh-tokoh drama adalah bahasa yang komunikatif
dan bukan ragam bahasa tulis (2002 : 20). Senada dengan
Herman J. Waluyo, Atar Semi juga berpendapat bahwa dalam
drama, ujaran mestilah lebih manarik dan ekonomis
dibandingkan dengan kenyataan sehari-hari (1993 : 164).
Atar Semi juga mengemukakan beberapa fungsi dialog yaitu :
merupakan wadah penyempaian informasi kepada penonton,
menjelaskan ide-ide pokok, menjelaskan watak dan perasaan
pemain, dialog memberi tuntunan alur kepada penonton,
dialog menggambarkan tema dan gagasan pengarang, dialog
mengatur suasana dan tempo permainan.
Sebagai karya sastra, bahasa drama adalah bahasa sastra
karena itu sifat konotatif juga dimiliki. Pemakaian lambang,
kiasan, irama, pemilihan kata yang khas, dan sebagainya
berprinsip sama dengan karya sastra yang lain. Akan tetapi
karena yang di tampilkan dalam drama adalah dialog, maka
bahasa drama tidak sebeku bahasa puisi, dan lebih cair
daripada bahasa prosa. Sebagai potret atau tiruan kehidupan,
dialog drama banyak berorientasi pada dialog yang hidup
pada masyarakat.

Contenu connexe

Tendances

Teori strukturalisme prosa fiksi
Teori strukturalisme prosa fiksiTeori strukturalisme prosa fiksi
Teori strukturalisme prosa fiksiLaila Purnamasari
 
Kelompok 5 tugas senitari
Kelompok 5 tugas senitariKelompok 5 tugas senitari
Kelompok 5 tugas senitarialvizukhrufa
 
Jenis jenis menyimak
Jenis jenis menyimakJenis jenis menyimak
Jenis jenis menyimakImam Suwandi
 
Fungsi teks dalam multimedia
Fungsi teks dalam multimediaFungsi teks dalam multimedia
Fungsi teks dalam multimediaAkmal Fajar
 
2. macam macam kritik sastra
2. macam macam kritik sastra2. macam macam kritik sastra
2. macam macam kritik sastraCoral Reef
 
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTUR
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTURTINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTUR
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTURNurulbanjar1996
 
Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu tipe Integrated dan Literasi Sains Siswa
Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu  tipe Integrated dan Literasi Sains SiswaPengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu  tipe Integrated dan Literasi Sains Siswa
Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu tipe Integrated dan Literasi Sains SiswaHerfen Suryati
 
2. teks cerita fantasi
2. teks cerita fantasi2. teks cerita fantasi
2. teks cerita fantasiHerzaAlwanny
 
Kumpulan Jurnal dan Karya Ilmiah
Kumpulan Jurnal dan Karya IlmiahKumpulan Jurnal dan Karya Ilmiah
Kumpulan Jurnal dan Karya IlmiahFahmy Metala
 
Unsur unsur wacana
Unsur unsur wacanaUnsur unsur wacana
Unsur unsur wacanaAhyaniyani
 
Aliran aliran drama
Aliran aliran dramaAliran aliran drama
Aliran aliran dramaweny maniez
 
TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN
TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTENTANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN
TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTENEsra Shehomebink
 
Elemen teks dalam multimedia
Elemen teks dalam multimediaElemen teks dalam multimedia
Elemen teks dalam multimediaToto Haryadi
 

Tendances (20)

variasi dan jenis bahasa
variasi dan jenis bahasavariasi dan jenis bahasa
variasi dan jenis bahasa
 
Teori strukturalisme prosa fiksi
Teori strukturalisme prosa fiksiTeori strukturalisme prosa fiksi
Teori strukturalisme prosa fiksi
 
Semantik
SemantikSemantik
Semantik
 
Jenis-Jenis Semantik
Jenis-Jenis SemantikJenis-Jenis Semantik
Jenis-Jenis Semantik
 
Esensi Bahan Ajar
Esensi Bahan AjarEsensi Bahan Ajar
Esensi Bahan Ajar
 
Kelompok 5 tugas senitari
Kelompok 5 tugas senitariKelompok 5 tugas senitari
Kelompok 5 tugas senitari
 
makalah Transformasi generatif
makalah Transformasi generatif makalah Transformasi generatif
makalah Transformasi generatif
 
Jenis jenis menyimak
Jenis jenis menyimakJenis jenis menyimak
Jenis jenis menyimak
 
Fungsi teks dalam multimedia
Fungsi teks dalam multimediaFungsi teks dalam multimedia
Fungsi teks dalam multimedia
 
Segi-segi Sastra Bandingan
Segi-segi Sastra BandinganSegi-segi Sastra Bandingan
Segi-segi Sastra Bandingan
 
2. macam macam kritik sastra
2. macam macam kritik sastra2. macam macam kritik sastra
2. macam macam kritik sastra
 
Tugas bibliografi bindo
Tugas bibliografi bindoTugas bibliografi bindo
Tugas bibliografi bindo
 
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTUR
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTURTINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTUR
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTUR
 
Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu tipe Integrated dan Literasi Sains Siswa
Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu  tipe Integrated dan Literasi Sains SiswaPengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu  tipe Integrated dan Literasi Sains Siswa
Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu tipe Integrated dan Literasi Sains Siswa
 
2. teks cerita fantasi
2. teks cerita fantasi2. teks cerita fantasi
2. teks cerita fantasi
 
Kumpulan Jurnal dan Karya Ilmiah
Kumpulan Jurnal dan Karya IlmiahKumpulan Jurnal dan Karya Ilmiah
Kumpulan Jurnal dan Karya Ilmiah
 
Unsur unsur wacana
Unsur unsur wacanaUnsur unsur wacana
Unsur unsur wacana
 
Aliran aliran drama
Aliran aliran dramaAliran aliran drama
Aliran aliran drama
 
TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN
TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTENTANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN
TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN
 
Elemen teks dalam multimedia
Elemen teks dalam multimediaElemen teks dalam multimedia
Elemen teks dalam multimedia
 

Similaire à Kajian drama indonesia p pt 1- unsur&struktur karya

karya sastra drama
karya sastra dramakarya sastra drama
karya sastra dramaAnggaraYuda2
 
2 proses pembentukan karakter tokoh dalam novel
2 proses pembentukan karakter tokoh dalam novel2 proses pembentukan karakter tokoh dalam novel
2 proses pembentukan karakter tokoh dalam novelBadri Lir Saalir
 
Jurnal Kajian Puisi Indonesia
Jurnal Kajian Puisi IndonesiaJurnal Kajian Puisi Indonesia
Jurnal Kajian Puisi IndonesiaDesy Sri Cahyani
 
15 intrinsik cerpen
15 intrinsik cerpen15 intrinsik cerpen
15 intrinsik cerpenmbanarti
 
7.1 mengidentifikasi unsur teks drama
7.1 mengidentifikasi unsur teks drama7.1 mengidentifikasi unsur teks drama
7.1 mengidentifikasi unsur teks dramaFendi Ard
 
Budy unsurintrinsik
Budy unsurintrinsikBudy unsurintrinsik
Budy unsurintrinsikBudi Yono
 
Unsur intrinsik dan ekstrinsik
Unsur intrinsik dan ekstrinsikUnsur intrinsik dan ekstrinsik
Unsur intrinsik dan ekstrinsikPungki Ariefin
 
Unsur intrinsik dan ekstrinsik(1)
Unsur intrinsik dan ekstrinsik(1)Unsur intrinsik dan ekstrinsik(1)
Unsur intrinsik dan ekstrinsik(1)Pungki Ariefin
 
Unsur intrinsik dan ekstrinsik
Unsur intrinsik dan ekstrinsikUnsur intrinsik dan ekstrinsik
Unsur intrinsik dan ekstrinsikPungki Ariefin
 
Pengertian sastra dan jenis jenis sastra
Pengertian sastra dan jenis jenis sastraPengertian sastra dan jenis jenis sastra
Pengertian sastra dan jenis jenis sastraAbu Ja'far
 
Bacaan 2 struktur fisik puisi
Bacaan 2 struktur fisik puisiBacaan 2 struktur fisik puisi
Bacaan 2 struktur fisik puisiBeits Setyawan
 
Pengenalan Menganalisis Cerpen
Pengenalan Menganalisis CerpenPengenalan Menganalisis Cerpen
Pengenalan Menganalisis CerpenMomee Rain
 
Prosapuisidandramanewspasi115 131022022853-phpapp02
Prosapuisidandramanewspasi115 131022022853-phpapp02Prosapuisidandramanewspasi115 131022022853-phpapp02
Prosapuisidandramanewspasi115 131022022853-phpapp02Entertainment
 
unsur intrinsik drama
unsur intrinsik dramaunsur intrinsik drama
unsur intrinsik dramasri rahayu
 

Similaire à Kajian drama indonesia p pt 1- unsur&struktur karya (20)

Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
karya sastra drama
karya sastra dramakarya sastra drama
karya sastra drama
 
2 proses pembentukan karakter tokoh dalam novel
2 proses pembentukan karakter tokoh dalam novel2 proses pembentukan karakter tokoh dalam novel
2 proses pembentukan karakter tokoh dalam novel
 
cerpen Kelompok 5
cerpen Kelompok  5   cerpen Kelompok  5
cerpen Kelompok 5
 
Jurnal Kajian Puisi Indonesia
Jurnal Kajian Puisi IndonesiaJurnal Kajian Puisi Indonesia
Jurnal Kajian Puisi Indonesia
 
15 intrinsik cerpen
15 intrinsik cerpen15 intrinsik cerpen
15 intrinsik cerpen
 
7.1 mengidentifikasi unsur teks drama
7.1 mengidentifikasi unsur teks drama7.1 mengidentifikasi unsur teks drama
7.1 mengidentifikasi unsur teks drama
 
Apresiasi 4 drama
Apresiasi 4 dramaApresiasi 4 drama
Apresiasi 4 drama
 
Budy unsurintrinsik
Budy unsurintrinsikBudy unsurintrinsik
Budy unsurintrinsik
 
PPT. KD 1. NOVEL.pptx
PPT. KD 1. NOVEL.pptxPPT. KD 1. NOVEL.pptx
PPT. KD 1. NOVEL.pptx
 
Unsur intrinsik dan ekstrinsik
Unsur intrinsik dan ekstrinsikUnsur intrinsik dan ekstrinsik
Unsur intrinsik dan ekstrinsik
 
Unsur intrinsik dan ekstrinsik(1)
Unsur intrinsik dan ekstrinsik(1)Unsur intrinsik dan ekstrinsik(1)
Unsur intrinsik dan ekstrinsik(1)
 
Unsur intrinsik dan ekstrinsik
Unsur intrinsik dan ekstrinsikUnsur intrinsik dan ekstrinsik
Unsur intrinsik dan ekstrinsik
 
Pengertian sastra dan jenis jenis sastra
Pengertian sastra dan jenis jenis sastraPengertian sastra dan jenis jenis sastra
Pengertian sastra dan jenis jenis sastra
 
Bacaan 2 struktur fisik puisi
Bacaan 2 struktur fisik puisiBacaan 2 struktur fisik puisi
Bacaan 2 struktur fisik puisi
 
Pengenalan Menganalisis Cerpen
Pengenalan Menganalisis CerpenPengenalan Menganalisis Cerpen
Pengenalan Menganalisis Cerpen
 
Ppt prosa
Ppt prosaPpt prosa
Ppt prosa
 
Prosapuisidandramanewspasi115 131022022853-phpapp02
Prosapuisidandramanewspasi115 131022022853-phpapp02Prosapuisidandramanewspasi115 131022022853-phpapp02
Prosapuisidandramanewspasi115 131022022853-phpapp02
 
unsur intrinsik drama
unsur intrinsik dramaunsur intrinsik drama
unsur intrinsik drama
 
Bmm3116
Bmm3116Bmm3116
Bmm3116
 

Plus de University of Singaperbangsa Karawang (16)

RPS dan PBL
RPS dan PBL RPS dan PBL
RPS dan PBL
 
Tata kelola dan admin pend.pptx
Tata kelola dan admin pend.pptxTata kelola dan admin pend.pptx
Tata kelola dan admin pend.pptx
 
Struktur MKWK UNSIKA.pptx
Struktur MKWK UNSIKA.pptxStruktur MKWK UNSIKA.pptx
Struktur MKWK UNSIKA.pptx
 
Reimaging MKWK.pptx
Reimaging MKWK.pptxReimaging MKWK.pptx
Reimaging MKWK.pptx
 
Penulisan karya ilmiah
Penulisan karya ilmiahPenulisan karya ilmiah
Penulisan karya ilmiah
 
UPT MKWU UNSIKA
UPT MKWU UNSIKAUPT MKWU UNSIKA
UPT MKWU UNSIKA
 
Tahapan apresiasi Drama
Tahapan apresiasi Drama Tahapan apresiasi Drama
Tahapan apresiasi Drama
 
History of drama
History of dramaHistory of drama
History of drama
 
Types of drama
Types of dramaTypes of drama
Types of drama
 
Introduction of drama
Introduction of dramaIntroduction of drama
Introduction of drama
 
Sidang tahap Terbuka
Sidang tahap TerbukaSidang tahap Terbuka
Sidang tahap Terbuka
 
KREATIVITAS PEMANGGUNGAN PUISI
KREATIVITAS PEMANGGUNGAN PUISIKREATIVITAS PEMANGGUNGAN PUISI
KREATIVITAS PEMANGGUNGAN PUISI
 
RAGAM BENTUK PEMANGGUNGAN PUISI
RAGAM BENTUK PEMANGGUNGAN PUISIRAGAM BENTUK PEMANGGUNGAN PUISI
RAGAM BENTUK PEMANGGUNGAN PUISI
 
Memahami Peran Sutradara dan Artistik dalam Drama
Memahami Peran Sutradara dan Artistik dalam DramaMemahami Peran Sutradara dan Artistik dalam Drama
Memahami Peran Sutradara dan Artistik dalam Drama
 
Kaidah penyusunan soal pilihan ganda
Kaidah penyusunan soal pilihan gandaKaidah penyusunan soal pilihan ganda
Kaidah penyusunan soal pilihan ganda
 
Pendahuluan & Hakikat Pengkajian Drama
Pendahuluan & Hakikat Pengkajian DramaPendahuluan & Hakikat Pengkajian Drama
Pendahuluan & Hakikat Pengkajian Drama
 

Dernier

Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 

Dernier (20)

Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 

Kajian drama indonesia p pt 1- unsur&struktur karya

  • 1. UNSUR DAN STRUKTUR TEKS DRAMA (NASKAH) Oleh: Dr. Een Nurhasanah, SS., MA.
  • 2. • Unsur merupakan bagian dari suatu keseluruhan yang lebih besar. Dapat dikatakan keseluruhan itu dibangun dari unsur- unsur yang ada di dalamnya. • Struktur dapat diartikan sebagai suatu cara menyusun atau membangun sesuatu. Ada juga yang mengatakan bahwa struktur merupakan bentuk keseluruhan yang kompleks (complex whole). Unsur dan struktur memang memiliki hubungan yang cukup erat. Suatu struktur dapat dipastikan di dalamnya terdapat unsur-unsur yang membangunnya. Namun, perlu diperhatikan bahwa struktur mensyaratkan adanya hubungan antarunsur tersebut. Dengan kata lain, struktur itu terbentuk dari adanya unsur yang saling berhubungan satu sama lain, bukan unsur yang berdiri sendiri-sendiri.
  • 3. • Karya sastra merupakan suatu struktur yang di dalamnya terdapat banyak unsur yang membangunnya. Berbicara mengenai struktur karya akan bersinggungan dengan aliran strukturalisme. Doktrin pokok dari strukturalisme adalah bahwa hakikat benda (sesuatu) tidaklah terletak pada benda itu sendiri, akan tetapi terletak pada hubungan- hubungan di dalam benda itu. Tidak ada unsur yang mempunyai makna pada dirinya secara otonom, kecuali terkait dengan makna semua unsur di dalam sistem struktur yang bersangkutan. (Foley, dalam Siswantoro, 2010)
  • 4. Drama naskah disebut juga sastra lakon. Sebagai salah satu genre sastra, drama naskah dibangun oleh struktur fisik (kebahasaan) dan struktur batin (sematik, makna). Wujud fisik sebuah naskah adalah dialog atau ragam tutur. Ragam tutur itu adalah ragam sastra. Oleh sebab itu, bahasa dan maknanya tunduk pada konvensi sastra, yang menurut Teeuw (1983: 3-5) meliputi hal-hal berikut ini.
  • 5.  Teks sastra memiliki unsur atau struktur batin atau intern structure relation, yang bagian bagiannya saling menentukan dan saling berkaitan.  Naskah sastra juga memilki struktur luar atau extern structure relation, yang terikat oleh bahasa pengarangnya.  Sistem sastra juga merupakan model dunia sekunder, yang sangat kompleks dan bersusun-susun.
  • 6.  Teks sastra merupakan keseluruhan yang tertutup, yang batasannya di tentukan dengan kebulatan makna.  Dalam teks sastra ungkapan itu sendiri penting, diberi makna, disemantiskan segala aspeknya; barang atau persoalan yang dalam kehidupan sehari-hari tidak bermakna, diberi makna.  Dalam memberi makna itu di satu pihak karya sastra terikat oleh konvensi, tetapi di lain pihak menyimpang dari konvensi. Karya sastra menunjukkan ketegangan antara konvensi dengan pembaharuan, antara mitos dengan kontra mitos.
  • 7. Secara garis besar unsur naskah drama ada enam bagian penting yaitu 1.alur (plot atau kerangka cerita), 2.tokoh (penokohan atau perwatakan), 3.dialog, 4.setting, 5.tema atau nada dasar cerita, dan 6.amanat atau pesan pengarang (Herman J. Waluyo, 2002 : 6-28).
  • 8. Alur merupakan unsur drama yang dapat mengungkapkan peristiwa-peristiwa melalui jalinan cerita yang berupa elemen- elemen yang dapat membangun satu rangkaian cerita. Kenney (1996 : 14) : “plot reveals events to us, not only in their temporal, but also in their causal relationships. Plot makes us aware of events not merely as elements in a temporal series but also as an intricate pattern of cause and effects.”
  • 9. Robert Stanton mengatakan bahwa dua elemen dasar yang membangun alur adalah ‘konflik’ dan ‘klimaks’ (2007 : 27). Ketegangan, kejutan, dan kelogisan haruslah dirajut dalam suatu cerita yang memiliki konflik dan mempunyai titik klimaks yang akan membawa pembaca atau penenton pada kedinamisan cerita bukan kemonotonan cerita.
  • 10. Gustaf Freytag memberikan unsur-unsur plot lebih lengkap meliputi hal-hal berikut ini: (1) exposition atau pelukisan awal, yakni pengenalan tokoh; (2) komplikasi atau pertikaian awal; (3) klimaks atau titik puncak cerita; (4) resolusi atau penyelesaian atau falling action; (5) catastrophe atau denoument atau keputusan (Herman J. Waluyo, 2002 : 8).
  • 11. Mengkaji sebuah cerita tentu tidak akan lepas dari tokoh, karena tokoh merupakan unsur yang penting dalam sebuah cerita. Tokoh cerita menurut Abrams adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif atau drama, yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan (Burhan Nurgiyantoro, 2002 : 165). Watak tokoh itu akan menjadi nyata terbaca dalam dialog dan catatan samping, jenis dan warna dialog akan menggambarkan watak tokoh itu (Herman J. Waluyo, 2002 : 14).
  • 12. Perwatakan adalah keseluruhan ciri-ciri jiwa seorang tokoh dalam lakon drama (Asul Wiyanto, 2004 : 27). Watak para tokoh digambarkan dalam tiga dimensi (watak dimensional), dan penggambaran itu berdasarkan keadaan fisik, psikis, dan sosial (fisiologis, psikologis, dan sosiologis) (Herman J. Waluyo, 2002 : 17).
  • 13. Pengenalan tokoh dalam sebuah cerita, menurut Jakob Sumarjo dan Saini K.M. (1994 : 65), ada beberapa cara yang dapat ditempuh untuk memahami karakter tokoh-tokoh dalam cerita, yaitu : (1) melihat apa yang diperbuatnya; (2) melalui ucapan-ucapannya; (3) melalui gambaran fisik tokoh; (4) melalui pikiran-pikirannya; (5) melalui penerangan langsung dari pengarang.
  • 14. Robert Stanton berpendapat bahwa latar adalah lingkungan yang melingkupi sebuah peristiwa dalam cerita, semesta yang berinteraksi dengan peristiwa-peristiwa yang sedang belangsung (2007 : 35). W.H. Hudson menyatakan bahwa setting adalah keseluruhan lingkungan cerita yang meliputi adat istiadat, kebiasaan, dan pandangan hidup (Herman J. Waluyo, 2002 : 198). Abrams (Burhan Nurgiyantoro, 2002 : 216) mengatakan bahwa latar merupakan tumpuan yang menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan.
  • 15.  Burhan Nurgiyantoro (2002 : 227), berpendapat unsur latar dapat dibedakan ke dalam tiga unsur pokok, yaitu : (1) latar tempat, yaitu mengacu pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Latar tempat disebut pula sebagi latar fisik (physical setting); (2) latar waktu, yaitu berhubungan dengan masalah kapan terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi; (3) latar sosial, mengacu pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi.
  • 16. Tema merupakan gagasan pokok yang terkandung dalam drama. Tema berhubungan dengan premis dari drama tersebut yang berhubungan dengan nada dasar dari sebuah drama dan sudut pandangan yang dikemukakan oleh pengarangnya (Herman J. Waluyo, 2002 : 24). Mengenai premis, ia juga mengemukakan bahwa premis dapat juga disebut sebagai landasan pokok yang menentukan arah tujuan yang merupakan landasan bagi pola konstruksi lakon.
  • 17. Kekhasan dari gerne sastra ini adalah media dialog atau percakapan yang digunakan dalam penyampaiannya. Ciri khas suatu drama adalah naskah itu berbentuk cakapan atau dialog (Herman J. Waluyo, 2002 : 20). Lebih lanjut lagi Herman J. Waluyo berpendapat bahwa ragam bahasa dalam dialog tokoh-tokoh drama adalah bahasa yang komunikatif dan bukan ragam bahasa tulis (2002 : 20). Senada dengan Herman J. Waluyo, Atar Semi juga berpendapat bahwa dalam drama, ujaran mestilah lebih manarik dan ekonomis dibandingkan dengan kenyataan sehari-hari (1993 : 164).
  • 18. Atar Semi juga mengemukakan beberapa fungsi dialog yaitu : merupakan wadah penyempaian informasi kepada penonton, menjelaskan ide-ide pokok, menjelaskan watak dan perasaan pemain, dialog memberi tuntunan alur kepada penonton, dialog menggambarkan tema dan gagasan pengarang, dialog mengatur suasana dan tempo permainan.
  • 19. Sebagai karya sastra, bahasa drama adalah bahasa sastra karena itu sifat konotatif juga dimiliki. Pemakaian lambang, kiasan, irama, pemilihan kata yang khas, dan sebagainya berprinsip sama dengan karya sastra yang lain. Akan tetapi karena yang di tampilkan dalam drama adalah dialog, maka bahasa drama tidak sebeku bahasa puisi, dan lebih cair daripada bahasa prosa. Sebagai potret atau tiruan kehidupan, dialog drama banyak berorientasi pada dialog yang hidup pada masyarakat.