Dokumen tersebut menjelaskan tentang reaktor nuklir riset di Indonesia, termasuk jenis, komponen, dan kondisi reaktor-reaktor riset yang ada. Saat ini terdapat tiga reaktor riset di Indonesia yaitu RSG-GAS di Serpong, TRIGA di Bandung, dan TRIGA di Yogyakarta, meskipun utilisasi ketiganya sudah menurun. Dokumen ini juga membahas perlunya merevitalisasi reaktor-reaktor tersebut untuk mendukung pen
14708251105_Maria hanifah_ radioaktifitas dan teknologi nuklir
REAKTOR RISET
1.
2. Panas yang ditimbulkan dirancang sekecil mungkin sehingga panas tersebut dapat dibuang ke lingkungan.
3.
4. 476250-3175Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PUSPIPTEK) Serpong pada tanggal 1 Januari 1983 dan mencapai kekritisan pada tanggal 29 Juli 1987. Reaktor ini dapat dioperasikan pada daya maksimal 30 MW. Bahan bakar yang digunakan adalah U3Si2Alx, moderator dan pendingin air ringan, reflector Be dan H2O, batang kendali Ag, In, Cd (8 buah). Reaktor RSG-GAS masih digunakan untuk kegiatan iradiasi untuk produksi isotop dan penelitian lain
6. 476250-2540Nama TRIGA berasal dari singkatan “Training, Research, Isotop production, by General Atomic” menunjukan fungsi reaktor sebagai reaktor penelitian. Reaktor Triga Bandung ini mulai dibangun pada tanngal 1 Jannuari 1961 dann mencapai kektritisan pada 16 Oktober 1964 dan secara resmi mulai dioperasikan pada tanggal 20 Februari 1965 dengan daya sebesar 259 kW. Reaktor ini telah mengalami modifikasi untuk peningkatan daya, akan tetapi pemanfaatan untuk penelitian maupun produksi isotop belum dapat dilakukan karena masih perlu pembenahan dalam beberapa sistemnya
10. Teras reaktor, merupakan tempat terjadinya reaksi fisi.berantai berlangsung dan merupakan tempat energi fisi dikeluarkan dalam bentuk energi kalor. Ini merupakan tempat untuk menempatkan bahan bakar.
11.
12. Perisai berfungsi untuk menahab radiasi alfa, gamma, beta, dan neutrino yang dihasilkan oleh rekaasi fisi agar pekerja dapat bertugas disekitar rektor dengan aman. Bahan perisai ini biasanya dibuat dari beton berat dan timah hitam. Jika diringkaskan, syarat untuk bahan perisai adalah:
21. Perangkat penukar panas (Heat exchanger) merupakan komponen penunjang yang berfungsi sebagai sarana pengalihan panas dari pendingin primer, yang menerima panas dari elemen bakar, untuk diberikan pada fluida pendingin yang lain (sekunder). Dengan sistem pengambilan panas tersebut maka integritas komponen teras akan selalu terjamin
23. Neutron yang keluar dari pembelahan bahan fisil, berjalan dengan kecepatan tinggi ke segala arah. Karena sifatnya yag tidak bermuatan listrik maka gerakannya bebas menembus medium dan tidak berkurang bila tidak menumbuk suatu inti atom medium. Karena sifat tersebut, sebagian neutron tersebut dapat lolos keluar teras reaktor, atau hilang dari sistem. Keadaan ini secara ekonomi berati kerugian, karena netron tersebut tidak dapat digunakan untuk proses fisi berikutnya. Bahan-bahan reflektor yang baik adalah unsur-unsur yang mempunyai tampang lintang hamburan neutron yang besar, dan tampang lintang serapan yang sekecil mungkin serta tidak korosif. Bahan-bahan yang sering digunakan antara lain: Berilium, Grafit, Parafin, Air, D2O
25. Detektor adalah komponen penunjang yang mutlak diperlukan di dalam reaktor nuklir. Semua insformasi tentang kejadian fisis di dalam teras reaktor, yang meliputi popularitas neutron, laju pembelahan, suhu dan lain-lain hanya dapat dilihat melalui detektor yang dipasang dalam di dalam teras. Secara detail mengenai masalah tersebut akan dibicarakan dalam pelajaran instrumentasi reaktor.
26. SISTEM KESELAMATANSistem keselamatan operasi reaktor terutama ditujukan untuk menghindari bocornya radiasi dari dalam teras reaktor. Sistem keselamatan reaktor dirancang mampu menjamin agar unsur-unsur radioaktif di dalam teras reaktor tidak terlepas ke lingkungan, baik dalam operasi normal atau waktu ada kejadian yang tidak diinginkan<br />Kecelakaan terparah yang diasumsikan dapat terjadi pada suatu reaktor nuklir adalah hilangnya sistem pendingin teras reaktor. Peristiwa ini dapat mengakibatkan pelelehan bahan bakar sehingga unsur-unsur hasil fisi dapat terlepas dari kelongsong bahan bakar. Hal ini dapat mengakibatkan unsur-unsur hasil fisi tersebar ke dalam ruangan penyungkup reaktor. Agar unsur-unsur hasil fisi tetap dalam keadaan terkungkung, maka reaktor nuklir memiliki sistem keamanan yang ketat dan berlapis-lapis. Karena digunakan sistem berlapis, maka sistem pengamanan ini dinamakan penghalang ganda. <br />Sistem penghalang Ganda<br />-4762570485Penghalang pertama adalah matrik bahan bakar nuklir. Lebih dari 99 & unsur hasil fisi akan tetap terikat secara kuat dalam matriks bahan bakar ini. Penghalang kedua adalah kelongsong bahan bakar. Apabila ada unsur hasil fisi yang terlepas dari matriks bahan bakar, maka unsur tersebut akan tetap terkungkung di dalam kelongsong yang dirancang tahan bocor. Penghalang ketiga adalah sistem pendingin. Seandainya masih ada unsur hasil fisi yang terlepas dari kelongsong, maka unsur tersebut akan terlarut dalam air pendingin primer sehingga tetap terkungkung dalam tangki reaktor. penghalang keempat adalah perisai beton. Tangki reaktor disangga oleh bangunan berbentuk kolam dari beton yang dapat berperan sebagai penampung air pendingin apabila terjadi kebocoran. Penghalang kelima dan keenam adalah sistem pengungkung reaktor secara keseluruhan yang terbuat dari pelat baja dan beton setebal dua meter serta kedap udara. <br />Table SEQ Table ARABIC 1Perbandingan Pengamanan Reaktor Riset dan Reaktor Daya<br />Table SEQ Table ARABIC 2 Perbandingan Desain Sistem Keselamatan<br />Sumber :<br />http://elektroindonesia.com/elektro/elek32a.html<br />http://www.batan.go.id/FAQ/faq_reaktor.php<br />