1. MAKALAH PERDAGANGAN INTERNASIONAL
ORGANISASI DAN KERJASAMA EKONOMI
INTERNASIONAL
NAMA KELOMPOK 6
1. ARDHINI IDIN : A1C 010 041
2. RESSA RESTIYA V : A1C 010 061
3. GALUH RATNA MUTIA : A1C 010 071
4. WILDA MURIDA : A1C 010 077
5. SURYANI ULYA : A1C 010 083
6. HENDRA GUMILAR : A1C 010 107
7. NI NYOMAN SRI SUBAWANTI : A1C 010 111
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MATARAM
2012
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Perdagangan Internasional
ini. Serta tidak lupa pula kami panjatkan kepada junjungan alam Nabi besar Muhammad
SAW karena beliau lah yang telah mengahantarkan kita semua ke kehidupan seperti
sekarang ini.
Dengan adanya Makalah Perdagangan Internasional ini, kami mengharapkan agar
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak baik yang menyusun, yang memanfaatkan
maupun bagi pembaca. Karena penyusunan makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah
Perdagangan Internasional, maka kami mengharapkan agar makalah ini dapat memberikan
nilai yang memuaskan.
2
3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG ................................................................... 4
1.2 TUJUAN ................................................................... 6
1.3 RUMUSAN MASALAH ................................................................... 7
BAB II PEMBAHASAN
2.1 TUJUAN KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL ............................ 8
2.2 BENTUK-BENTUK KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL ........... 9
2.3 PROSES TAHAPAN KERJASAMA dan INTEGRASI EKONOMI REGIONAL 10
2.4 INDIKATOR KEBERHASILAN SUATU INTEGRASI EKONOMI..... ........ 11
2.5 BENTUK-BENTUK ORGANISASI EKONOMI INTERNASIONAL......... . 14
2.6 DAMPAK KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL TERHADAP
PEREKONOMIAN INDONESIA............................................................... 22
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN ................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA ................................................................... 27
3
4. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Di abad ke-21 ini, tidak dapat dipungkiri bahwa ketergantungan antara satu negara
dengan negara lainnya semakin besar. Hal ini dikarenakan setiap negara mempunyai
kelebihan dan kekurangan dalam hal memproduksi suatu barang dan jasa yang dibutuhkan
oleh warga negaranya. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka setiap negara harus
melakukan kerjasama dengan negara lain, atau dengan kata lain setiap negara tidak dapat
berdiri sendiri. Contoh nyatanya dapat kita lihat dari keberadan barang disekitar kita. Tidak
semua dari barang tersebut diperoduksi oleh produsen dalam negeri. Sebagian besar
barang-barang yang ada diproduksi oleh negara lain, seperti barang-barang elektronik, dari
jepang dan negara produsen elektronik lainnya dan sebaliknya kita mengekspor rempah-
rempah kenegara-negara di benua eropa. Namun, selain berupa barang, kerja sama antar
negara dapat terjadi berupa pinjaman – pinjaman yang diperoleh dari luar negeri. Kerja
sama antar negara ini dapat kita sebut dengan istilah kerja sama ekonomi internasional.
Kerja sama ekonomi internasional adalah hubungan antara suatu negara dengan
negara lainnya dalam bidang ekonomi melalui kesepakatan-kesepakatan tertentu dengan
memegang prinsip keadilan dan saling menguntungkan. Istilah kerjasama ekonomi
internasional pastinya sering kita dengar, begitu juga dengan perdagangan internasional.
Kerja sama ekonomi internasional tidak sama dengan perdagangan internasional karena
kerja sama ekonomi internasional memiliki cakupan yang lebih luas dari perdagangan
internasional. Perdagangan internasional merupakan bentuk dari kerja sama ekonomi
internasional. Sebagian orang menganggap bahwa perdagangan internasional identik
dengan kerja sama ekonomi internasional atau hubungan ekonomi intemasional. Hal ini
sebetulnya keliru. Pengertian kerja sama ekonomi internasional jauh lebih luas dari sekadar
perdagangan internasional. Lebih jelas, kerja sama ekonomi internasional mencakup hal-hal
berikut:
a. Perdagangan internasional. Perdagangan internasional (ekspor-impor) berlaku untuk
barang maupun jasa, seperti barang konsumsi dan bahan baku, maupun seperti
jasa tenaga ahli dan konsultan.
b. Pertukaran sarana atau faktor-faktor produksi, terutama untuk sarana dan prasarana
produksi yang mudah bergerak seperti tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan,
teknologi, dan modal.
4
5. c. Hubungan utang-piutang, timbul karena adanya dua kegiatan di atas. Perdagangan
internasional dan pembayaran atas sarana dan prasarana produksi, umumnya tidak
dilakukan secara tunai, melainkan dengan sistem kredit. Dapat disimpulkan bahwa
kerja sama ekonomi internasional adalah kerja sama ekonomi yang timbul karena
perdagangan internasional dan pertukaran sarana.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, kelebihan dan kekurangan setiap negara dalam
memproduksi barang yang dihasilkan adalah alasan mengapa suatu negara melakukan
kerjasama dengan negara lain. Hal tersebut dapat dirincikan sebagai faktor atau alasan
yang menyebabkan kerjasama antar negara. Faktor tersebut dapat didasarkan pada
perbedaan dan persamaan yang dimiliki negara – negara tersebut.
Perbedaan yang mendasari adanya kerjasama diantaranya perbedaan kualitas sumber
daya manusia / SDM yang dimiliki suatu negara, perbedaan sumber daya alam, perbedaan
iklim dan kesuburan tanah, serta perbedaan ideologi. Kualitas sumber daya manusia yang
dimiliki suatu negara pastinya berbeda antara satu negara dengan negara lainnya. semakin
maju suatu negara, semakin tinggi tingkat kualitas sumber daya manusia yang dimiliki.
Negara maju seperti Amerika serikat, Jepang, dan negara – negara di Eropa tentunya
memiliki sumber daya manusia yang berbeda dengan negara – negara berkembang seperti
negara di Afrika dan Asia. Sumber daya manusia negara maju tentunya memiliki
kemampuan dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang lebih baik
dibandingkan negara berkembang. Dengan adanya perbedaan kemampuan dan
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka negara berkembang dapat melakukan
kerjasama dengan negara maju agar kualitas SDM dapat ditingkatkan dengan meningkatkan
kemampuan dan penguasaan teknologi dan pengetahuan.
Sumber daya alam yang dimiliki suatu negara tidaklah sama dengan negara lainnya.
ada beberapa negara yang diberikan sumber daya alam yang melimpah namun ada juga
negara yang sedikit memiliki sumber daya alam. Selain itu jenis sumber daya alam yang
dimiliki sebuah negara tentunya berbeda Perbedaan ini tentunya akan mendorong
terjadinya kerjasama ekonomi antar negara. Seperti yang kita ketahui, negara kita Indonesia
merupakan negara penghasil sumber daya alam yang melimpah yang nantinya akan
digunakan sebagai bahan baku industri oleh negara lain yang merupakan negara industri
namun tidak mampu menghasilkan bahan bakunya sendiri misalnya negara Singapura.
Kerjasama ekonomi antar negara juga terjadi akibat adanya perbedaan iklim dan
kesuburan tanah. Negara yang beriklim tropis dan subur seperti Indonesia pastinya akan
menghasilkan jenis tanaman yang berbeda dengan negara yang beriklim dingin seperti
negara – negara di benua Eropa. Tanaman yang dapat dihasilkan di negara indonesia
5
6. tentunya akan diperlukan negara – negara di benua Eropa karena ketidakmampuan dari
negara – negara tersebut akibat perbedaan iklim, dan mereka harus memperolehnya dari
negara tropis melalui kerjasama antar negara.
Hal selanjutnya yang menjadi faktor pendorong kerja sama antar negara adalah
perbedaan ideologi. Perbedaan ideologi antarsuatu wilayah Negara dengan Negara lain
dapat memicu konflik antarnegara bahkan menjadi konflik iternasional. konflik yang
disebabkan oleh perbedaan ideologi ini bisa diatasi dengan adanya kerja sama, sehingga
tidak memperbesar konflik yang telah ada. Selain perbedaan ideology, kerjasama antar
Negara ini juga bisa disebabkan oleh perbedaan imlu pengetahuan dan eknologi. Antara
Negara maju dengan Negara berkembang memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi yang
berbeda sehingga Negara berkembang dapat melakukan kerjasama dengan Negara maju.
Dengan demikian, Negara-negara berkembang dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Kerjasama antarnegara tidak hanya disebabkan karena adanya perbedaan melainkan
juga disebabkan oleh adanya kesamaan. Diantaranya kesamaan sumber daya alam seperti
Negara penghasil minyak yang membentuk suatu kerja sama yang diberi nama OPEC,
kesamaan keadaan wilayah seperti Negara-negara yang terletak di wilayah Asia Tenggara
membentuk kerjasama melalui organisasi ASEAN dsb, kesamaan ideology seperti Negara-
negara di Atlantik Utara yang berideologi liberal yang membentk NATO, serta kesamaan
agama seperti OKI yang merupakan organisasi Negara-negara islam.
1.2 TUJUAN
1. Memenuhi tugas mata kuliah Perdagangan Internasional
2. Memahami tujuan serta dampak dari kerjasama ekonomi internasional
3. Mengetahui tentang organisasi dan peran kerjasama ekonomi internasional
6
7. 1.3 RUMUSAN MASALAH
1. Apa tujuan kerjasama ekonomi internasional ?
2. Apa saja bentuk-bentuk kerjasama ekonomi internasional ?
3. Bagaimana proses tahapan kerjasama dan integrasi ekonomi regional ?
4. Apakah indikator keberhasilan suatu integrasi ekonomi ?
5. Apa saja bentuk-bentuk organisasi ekonomi internasional?
6. Bagaimana dampak kerjasama ekonomi internasional terhadap perekonomian
Indonesia?
7
8. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 TUJUAN KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL
Kerja sama ekonomi antara negara-negara maju dan negara-negara berkembang
haruslah saling menguntungkan. Misalnya, negara-negara maju memberi pinjaman modal
kepada negara-negara berkembang seperti Indonesia. Kemudian, modal tersebut, misalnya,
diinvestasikan untuk membuka kebun-kebun karet. Dengan dibukanya kebun-kebun karet,
pendapatan petani karet makin naik. Lapangan kerja juga akan banyak terbuka. Di sisi lain
negara maju juga diuntungkan, sebab karet sangat dibutuhkan oleh negara-negara maju
untuk memproduksi berbagai barang, seperti ban dan sepatu. Lagi pula, dengan
melimpahnya produksi karet, negara-negara maju bisa membeli produk-produk olahan karet
dengan harga lebih murah.
Indonesia menganut sistem ekonomi terbuka. Artinya, Indonesia bebas melakukan
hubungan atau kerja sama ekonomi dengan negara mana pun, asalkan kerja sama tersebut
sating menguntungkan. Hal ini perlu ditekankan sebab akhir-akhir ini banyak urusan
ekonomi dicampuradukkan dengan hal-hal lain, seperti masalah politik,berikut adalah
beberapa tujuan dari perdagangan internasional:
1. Tujuan kerja sama ekonomi internasional yang pertama adalah untuk membebaskan
bangsa-bangsa di dunia dari kemiskinan, kelaparan, dan kebodohan. Salah satu
caranya dengan pemberian bantuan pendidikan.
2. Tujuan kedua adalah untuk membebaskan bangsa-bangsa dari keterbelakangan
ekonomi. Untuk itu negara-negara berkembang diberi bantuan modal, teknik, dan
manajemen.
3. Tujuan ketiga adalah untuk memajukan perdagangan, yaitu dengan membentuk
badan-badan kerja sama ekonomi regional maupun multilateral.
4. Tujuan keempat adalah untuk memajukan pembangunan di negara-negara yang
sedang berkembang, yang dilakukan dengan program-program seperti memberi
kesempatan pada negara-negara yang sedang berkembang mengekspor barang dan
jasanya, memberi kemudahan prosedur ekspor-impor, membantu promosi, serta
mencarikan mitra atau rekanan usaha dari negara-negara maju.
8
9. 5. Tujuan kelima adalah mempercepat pertumbuhan ekonomi
6. Tujuan keenam adalah meningkatkan kestabilan dalam bidang ekonomi
7. Tujuan ketujuh adalah memelihara ketertiban dan perdamaian dunia
8. Tujuan kedelapan adalah mempererat tali persahabatan antar bangsa di dunia
2.2 BENTUK-BENTUK KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL
Hubungan kerja sama antarnegara di bidang ekonomi dapat dilakukan dalam
berbagai bentuk. Bentuk kerja samanya ditentukan berdasarkan negara yang mengadakan
perjanjian. Berdasarkan jumlah negara yang mengadakan, kerja sama ekonomi dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu kerja sama ekonomi bilateral dan kerja sama ekonomi
multilateral.
a. Kerja Sama Ekonomi Bilateral
Kerja sama ekonomi bilateral adalah kerja sama ekonomi antara satu negara dengan
negara tertentu. Kerja sama tersebut hanya melibatkan dua negara. Contoh: pinjam-
meminjam modal antara Indonesia dengan Jepang, penyederhanaan tenaga kerja antara
Indonesia dengan malaysia.
b. Kerja Sama Ekonomi Multilateral
Kerja sama multilateral adalah kerja sama yang dilakukan oleh banyak negara. Kerja
sama multilateral dibedakan menjadi dua macam, yaitu kerja sama regional dan kerja sama
internasional.
1) Kerja sama regional. Kerja sama regional adalah kerja sama antara beberapa negara
dalam satu kawasan. Contoh: ASEAN, MEE, dan lain-lain.
2) Kerja sama internasional. Kerja sama internasional adalah kerja sama antara negara-
negara di dunia dan tidak terbatas dalam satu kawasan. Contoh: IMF, ILO, OPEC, dan lain-
lain.
9
10. c. Kerja Sama Ekonomi Sektoral
Adalah kerjasama menyangkut sektor/bidang tertentu yang banyak dilakukan oleh
negara sedang berkembang dalam bentuk International Commodity Agreement (ICA).
Dengan tujuan meningkatkan harga ekspor dan pendapatannya.Ada tiga tipe ICA masing
masing
1.Tipe Buffer Stocks dengan cara membeli komoditi untuk menambah stock sewaktu harga
jatuh dibawah harga yang disepakati dan selanjutnya menjual stock ke pasar waktu harga
komoditi itu tinggi.
2.Tipe Export controls, bertujuan mengatur jumlah komoditi yang boleh diekspor oleh
masing-masing negara anggota agar stabilitas harga komoditi yang bersangkutan dapat
terjaga.
3.Purchase contract, yaitu persetujuan multilateral dalam jangka panjang antara negara
produsen dengan negara konsumen dengan sutu persetujuan dan ketentuan yang telah
disepakati bersama.
2.3 PROSES TAHAPAN KERJASAMA DAN INTEGRASI EKONOMI REGIONAL
Berdasarkan teori tahapan integrasi ekonomi regional dari Bela Balassa maka roses
tahapan kerjasama dan integrasi ekonomi regional (Friedrich, 1974;86-86) adalah sebagai
berikut :
1. TPA atau Trade Preferency Arrangement adalah bentuk kerjasama ekonomi regional
yang masing-masing anggotanya memberikan preferensi dalam bentuk tariff (fasilitas
keringanan bea masuk) dan non-tarif untuk produk orisinal masing-masing Negara
anggota. Salah satu contoh adalah TPA antar Negara-negara ASEAN sebelum
terbentuknya AFTA. Dalam kerjasama TPA antar Negara-negara anggota ASEAN
tersebut, masing-masing negara anggota memberikan preferensi tariff dalam bentuk
keringanan bea masuk atau tariff yang lebih murah sebesar 25% s.d 50% untuk
produk orisinal yang mereka perdagangkan.
2. FTA atau Free Trade Area adalah suatu bentuk kerjasama ekonomi regional yang
perdagangan produk-produk orisinal negara anggotanya tidak di pungut bea masuk
atau bebas bea masuk. Dengan kata lain ; “internal tariff” antara negara anggota
menjadi 0%, sedangkan masing-masing negara memiliki “eksternal tariff” sendiri-
sendiri. Contohnya AFTA yang diawali dengan CEPT (commen effective preferential
10
11. tariff) yang mulai diberlakukan sejak tanggal 1 Januari 1993. Contoh lain : EFTA
(European free trade area), NAFTA (north American free trade area), LAFTA (latin
American free trade area) dll.
3. CU atau Customs union adalah bentuk kerjasama ekonomi regional dengan „“internal
tariff” untuk produk-produk orisinal dari/ke masing-masing negara anggota yang
besarnya 0% atau dibebaskan dari bea masuk, dan “eksternal tariff” untuk produk
yang berasal dari negara bukan anggota untuk seluruh negara anggota adalah
sama. Demikian pula halnya dengan penerimaan bea dan cukai atau customs
revenue yang merupakan penerimaan bersama atau kolektif.
4. CM atau Common Market adalah suatu bentuk kerjasana ekonomi regional yang
memiliki kebebasan bergerak untuk factor produksi, khususnya tenaga kerja (SDM)
dari/ke masing-masing negara anggota. Contohnya pasaran bersama eropa
(European common market), CACM (central American common market), COMECON
(council for mutual economic assistance), CARICOM (Caribbean community and
common market), ICM (Islamic common market), ANCOM (Andean common market)
dll.
5. EU atau Economic Union, adalah bentuk kerjasama ekonomi regional yang memiliki
kesatuan atau persamaan peraturan dalam bidang perpajakan, tenaga kerja, jaminan
social, dll. Contohnya EEC (european economic comunity), CAEC(council of arab
economic community).
6. MU atau Monetary Union, adalah bentuk kerjasama ekonomi regional yang memiliki
kesatuan/persamaan mata uang. Contohnya European community yang memiliki
mata uang tunggal, yaitu euro yang diberlakukan mulai tanggal 1 januari 1999.
2.4 INDIKATOR KEBERHASILAN SUATU INTEGRASI EKONOMI
Kebijaksanaan dalam rangka integrasi ekonomi ini mempunyai dua efek yang disebut
dengan trade creation yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan trade diversion yang
dapat menurunkan kesejahteraan. Apabila trade creation yang lebih kuat maka
kesejahteraan akan meningkat, tetapi jika trade diversion yang lebih kuat maka
kesejahteraan akan menurun.
11
12. 1. Trade Creation
Dengan analisis partal equilibrium, trade creation penggantian dimana produk domestic
suatu negara yang melakukan integrasi ekonomi regional melalui pembentukan FTA atau
CU dengan produk impor yang lebih murah dari anggota lain. Jika seluruh sumber daya
digunakan secara full employment dan dengan melakukan spesialisai berdasarkan
comparative advantage, masing-masing negara akan memperoleh dampak positif berupa
peningkatan kesejahteraan masyarakan karena memperoleh harga dengan harga yang
relative lebih murah.
Efek positif dari trade creation ini bukan hanya berlaku untuk negara anggota tetapi juga
untuk negara lain yang bukan anggota dengan adanya peningkatan spesialisasi yang
mendorong peningkatan impor dari negara lain (rest or the world).
Analisis Trade Ceation
Negara Indonesia Singapura AS
Harga sepeda $ 80 $ 70 $ 100
Tarif B M 0 $ 20 $ 20
Harga sepeda
Sebelum FTA $ 80 $ 90 $120
Harga sepeda
Setelah FTA $ 80 $ 70 $120
Keterangan :
1) Sebelum FTA (Free Trade Area) anatara Indonesia dengan singapura terbentuk, tidak
ada perdagangan atau impor sepeda baik dari sinagpura atau AS. Karena dengan
pengenaan tariff bea masuk sebesar $20, maka harga sepeda buatan Indonesia akan
selalu lebih murah daripada buatan singapura atau AS.
2) Setelah FTA antara Indonesia dengan singapura terbentuk impor sepeda dari singapura
tidak lagi dikenakan tarif bea masuk sehingga tidak lagi dikenakan tarif bea masuk
sehingga tercipta perdagangan (impor) sepeda dari singapura dengan harga yang lebih
murah ($70). Timbulnya perdangan dalam bentuk impor ini merupakan dampak trade
creation dari bentuk free trade area antara Indonesia dengan singapura.
12
13. 2. Trade Diversion
Dengan model analisis yang sama, trade diversion merupakan dampak negative dari
impor barang yang harganya relative lebihmurah dari negara bukan anggota FTA atau CU,
sehingga akan digantikan dengan impor yang harganya relative lebih mahal dari negara
anggota. Hal ini dapat terjadi karena adanya preferential tarif yang diberikan kepada
sesame negara anggota. Dengan demikian, trade diversion dapat mengurangi manfaat yang
seharusnya diperoleh dari spesialisasi perdagangan internasional berdasarkan comparative
advantage. Ini akibat adanya pergeseran produksi dari negara ( bukan anggota ) yang lebih
efisien ke negara ( anggota ) yang kurang efisien.
Analisi trade diversion dapat dilakukan secara matematis dengan asumsi dasar dari
data sebagai berikut.
Analisis trade diversion
Negara Indonesia Singapura USA
Harga sepeda $ 120 $ 100 $ 90
Tariff B M 0 $ 20 $ 20
Harga sepeda $ 120 $120 $110
Sebelum FTA
Harga sepeda $120 $100 $110
Setelah FTA
Keterangan:
1) Sebelum FTA ( Free Trade Area ) antara Indonesia dan Singapura terbentuk, tidak ada
perdagangan atau impor sepeda dari Singapura, tetapi dari AS. Dengan tarif bea
masuk sebesar $ 20 maka harga sepeda buatan AS akan lebih murah daripada buatan
Indonesia dan Singapura ( $ 120 ).
2) Setelah FTA antara Indonesia dan Singapura terbentuk, impor sepeda dari singapura
tidak lagi dikenakan tariff bea masuk sehingga tercipta perdagangan ( impor) sepeda
dari Singapura dengan harga yang lebih murah ( $ 100 ). Akan tetapi, konsumen
Indonesia sebenarnya rugi karena membayar harga sepeda Singapura yang lebih
mahal daripada sepeda AS karena tidak dikenakan tarif masuk (hanya $90). Adanya
pengalihan impor dari AS menjadi impor dari Singapura yang pada dasarnya
merugikan konsumen Indonesia ini disebut trade diversion.
13
14. 2.5 BENTUK-BENTUK ORGANISASI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Dalam rangka meningkatkan kerja sama ekonomi internasional, dibentuklah
organisasi-organisasi kerja sama ekonomi internasional. Berikut ini bentuk-bentuk badan
kerja sama antarnegara yang penting bagi Indonesia.
a. Organisasi Multilateral Regional
1) ASEAN ( Association of South East Asian Nation)
ASEAN adalah organisasi yang bertujuan mengukuhkan kerja sama regional negara-
negara di Asia Tenggara. ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok oleh
lima negara pendiri ASEAN, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.
Pada perkembangannya, lima negara Asia Tenggara lainnya yaitu Brunei Darussalam,
Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam ikut bergabung dalam ASEAN.
2) AFTA (ASEAN Free Trade Area)
AFTA atau kawasan perdagangan bebas ASEAN adalah forum kerja sama
antarnegara ASEAN yang bertujuan menciptakan wilayah perdagangan bebas di seluruh
kawasan ASEAN. Konsep perdagangan bebas ini antara lain meliputi penghapusan atau
penurunan tarif perdagangan barang sesama negara ASEAN sehingga menurunkan biaya
ekonomi. Pembentukan AFTA berawal dari pertemuan anggota ASEAN pada KTT ASEAN
ke-4 di Singapura pada Januari 1992. Berikut ini beberapa tujuan AFTA:
a) Meningkatkanspesialisasidinegara-negaraASEAN.
b) Meningkatkan ekspor dan impor baik bagi ASEAN ataupun di luar ASEAN.
c) Meningkatkan investasi bagi negara ASEAN
.
14
15. 3) APEC ( Asia Pacific Economic Cooperation)
APEC merupakan forum kerja sama negara di kawasan Asia Pasifik untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi, perdagangan, dan investasi di antara sesama negara
anggota. Keberadaan APEC atas prakarsa Bob Hawke (perdana menteri Australia). Tujuan
dari APEC tertuang dalam Deklarasi Bogor pada tahun 1994, yaitu menetapkan kawasan
APEC sebagai kawasan perdagangan dan investasi bebas dan terbuka yang berlaku paling
lambat tahun 2020. Untuk negara anggota yang termasuk dalam kategori negara maju,
kawasan bebas dan terbuka harus sudah terealisasi paling lambat 2010. Untuk mencapai
tujuannya, APEC dalam melakukan kegiatannya selalu berlandaskan pada prinsip
kesepakatan bersama yang sifatnya tidak mengikat, dialog terbuka, serta prinsip saling
menghargai pandangan dan pendapat seluruh anggota. Keputusan yang diambil oleh APEC
dibuat berdasarkan konsensus dan kesepakatan yang sifatnya sukarela. Indonesia
merupakan salah satu negara pencetus APEC. Indonesia pernah menjadi tuan rumah
pertemuan pemimpin APEC II di kota Bogor pada tahun 1994. Keikutsertaan Indonesia
dalam forum APEC diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian
nasional, investasi, dan perdagangan internasional. Selain itu, keanggotaan Indonesia juga
diharapkan dapat memperlancar dan mempererat kerja sama nonekonomi antarsesama
negara anggota pada tingkat bilateral maupun multilateral.
4) EU ( European Union)
European Union atau Uni Eropa adalah organisasi kerja sama regional di bidang
ekonomi dan politik negara di Eropa. Pembentukan EU berawal dari penandatanganan
Traktat Roma tentang pendirian komunitas energi atom (European Atomic Energi
15
16. Community) dan komunitas Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE). Lembaga-lembaga tersebut
pada tanggal 1 Juli 1967 bergabung menjadi satu organisasi yaitu Masyarakat Eropa (ME)
dan kemudian pada tahun 1993 menjadi Uni Eropa. Kegiatan Uni Eropa pada awalnya
hanya terbatas di bidang perdagangan. Akan tetapi sejalan dengan pertambahan anggota
Uni Eropa, berkembang pula bentuk kerja sama itu. Kerja sama tersebut adalah dalam
bidang ekonomi yang lebih luas, seperti kebijakan perpajakan, perindustrian, pertanian, dan
politik. Upaya ini dilanjutkan dengan membentuk pasaran bersama, sebuah perjanjian untuk
menghapus halangan terhadap mobilitas faktor produksi sesama negara anggota Uni Eropa.
Anggota Uni Eropa terdiri atas 27 negara. Negara-negara anggota UE terdiri atas: Irlandia,
Inggris, Prancis, Portugal, Spanyol, Italia, Yunani, Austria, Belgia, Luksemburg, Jerman,
Belanda, Denmark, Swedia, Finlandia, Polandia, Ceko, Hongaria, Slovenia, Siprus, Malta,
Slovakia, Latvia, Lithuania, Estonia, Rumania, Bulgaria.
5) EFTA ( European Free Trade Area)
EFTA didirikan pada tahun 1959 sebagai lembaga kerja sama ekonomi antara negara-
negara Eropa yang tidak termasuk MEE. Negara anggota EFTA terdiri atas Austria, Swiss,
Denmark, Norwegia, Swedia, dan Portugal.
6) ADB ( Asian Development Bank)
16
17. ADB atau Bank Pembangunan Asia, didirikan tanggal 19 Desember 1966. ADB
berpusat di Manila, Filipina. Tujuan didirikan ADB adalah untuk membantu negara-negara
Asia yang sedang membangun dengan cara memberikan pinjaman lunak, yaitu dengan
masa pembayaran dalam jangka panjang serta bunga yang rendah.
b. Organisasi Multilateral Internasional
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa kerja sama ekonomi multilateral
adalah kerja sama ekonomi antara dua negara atau lebih yang tidak dibatasi oleh wilayah
atau kawasan tertentu. Organisasi multilateral yang paling besar adalah Perserikatan
Bangsa Bangsa (PBB). PBB adalah organisasi internasional yang dianggap sebagai induk
organisasi internasional lainnya. PBB didirikan pada tanggal 24 Oktober 1945, ditandai
dengan penandatanganan Piagam PBB oleh negara anggotanya.
Tujuan utama PBB adalah menjamin perdamaian dunia, menjamin berlakunya hak asasi
manusia, serta berusaha meningkatkan kemajuan ekonomi dan sosial masyarakat di seluruh
dunia. Untuk melaksanakan perannya di seluruh dunia, PBB membentuk lembaga
perwakilan melalui Dewan Ekonomi dan Sosial (Economic and Social Council/ECOSOC).
ECOSOC dalam menjalankan tugas-tugasnya dibantu oleh organisasi-organisasi khusus
PBB yang erat kaitannya dengan tugas-tugas dewan. Berikut ini organisasi khusus PBB
yang berada di bawah ECOSOC maupun yang ada kaitannya dengan dewan tersebut.
1) IMF ( International Monetary Found)
IMF atau Dana Moneter Internasional adalah lembaga keuangan internasional yang
didirikan untuk menciptakan stabilitas sistem keuangan internasional. IMF didirikan pada
tanggal 27 Desember 1945. Markas besar IMF berada di Washington DC, AS. IMF didirikan
dengan beberapa tujuan berikut ini.
a) Meningkatkan kerja sama keuangan atau moneter internasional dan memperlancar
pertumbuhan perdagangan internasional yang berimbang.
17
18. b) Meningkatkan stabilitas nilai tukar uang dan membantu terciptanya lalu lintas
pembayaran antarnegara.
c) Menyediakan dana bantuan bagi negara anggota yang mengalami defisit yang
bersifat sementara dalam neraca pembayaran.
2) IBRD ( International Bank for Reconstruction and Development )
IBRD disebut juga World Bank atau Bank Dunia. IBRD merupakan organisasi pemberi
kredit kepada negara-negara anggota untuk tujuan pembangunan. IBRD didirikan pada
tanggal 27 Desember 1947 dan berkedudukan di Washington DC, Amerika Serikat. IBRD
berusaha mengumpulkan dana dari para anggota untuk dipinjamkan kepada para anggota
yang memerlukan dana untuk pembangunan.Pinjaman yang dibiayai oleh IBRD hanya
ditujukan untuk proyekproyek yang positif.
3) WTO ( World Trade Organization )
WTO atau organisasi perdagangan dunia adalah organisasi internasional yang
bertugas untuk menata dan memfasilitasi lalu lintas perdagangan antarnegara serta
mengatasi perselisihan perdagangan antarnegara. WTO dibentuk pada tahun 1995 sebagai
pengganti dari General Agreement on Tariff and Trade (GATT). GATT me-rupakan
persetujuan umum tentang tarif dan perdagangan yang dibentuk tahun 1947. Tujuan
didirikannya GATT ialah untuk mengurangi hambatan perdagangan antarnegara dengan
memerhatikan kepentingan negara yang melakukan transaksi perdagangan. GATT
dibubarkan di Jenewa, Swiss pada tanggal 12 Desember 1995. Pembubaran GATT
dilakukan setelah organisasi ini berjalan berdampingan dengan WTO.
18
19. WTO didirikan untuk melaksanakan tugas-tugas berikut ini.
a. Memantau pelaksanaan perjanjian dagang.
b. Mengevaluasi kebijakan perdagangan nasional negara anggota.
c. Sebagai forum negoisasi perdagangan dan aktif menangani setiap konflik
perdagangan yang terjadi.
d. Memberikan bantuan teknik dan pelatihan untuk negara-negara berkembang.
e. Melakukan kerja sama dengan organisasi internasional lainnya.
4) FAO ( Food and Agricultural Organization)
FAO adalah organisasi internasional yang bergerak di bidang pangan dan pertanian.
FAO didirikan tanggal 16 Oktober 1945 dan berkedudukan di Roma, Italia. Tujuan
didirikannya FAO untuk meningkatkan jumlah dan mutu pangan serta menyelenggarakan
persediaan bahan makanan dan produksi agraris internasional. Indonesia sebagai anggota
FAO pernah menerima penghargaan atas keberhasilannya dalam meningkatkan produksi
beras.
5) IFC ( International Finance Corporation)
IFC merupakan bagian dari Bank Dunia. IFC bertugas memberikan bantuan modal
kepada pengusaha-pengusaha swasta yang dijamin pemerintahannya serta membantu
menyalurkan investasi luar negeri ke negara-negara sedang berkembang. IFC berdiri pada
tanggal 24 Juli 1956 dan pusatnya di Washington, Amerika Serikat.
6) ILO ( International Labour Organization)
19
20. ILO atau Organisasi Perburuhan Internasional yang bertugas mempromosikan
keadilan sosial serta hak buruh. ILO dibentuk oleh Liga Bangsa-Bangsa Melalui Traktat
Versailes (Treaty of Versailles) pada tahun 1919. Prinsip yang digunakan ILO sebagai dasar
kegiatannya adalah perdamaian abadi dapat dicapai jika didasarkan pada keadilan sosial.
ILO sebagai salah satu organisasi perburuhan dunia akan memperjuangkan hal-hal berikut
ini:
a) Penghormatan terhadap hak asasi manusia (HAM).
b) Standar hidup yang lebih baik.
c) Kondisi kerja yang manusiawi.
d) Kesempatan kerja.
e) Keamanan ekonomi.
Adapun produk yang dihasilkan ILO baik berupa peraturan atau kesepakatan antara
pengusaha dan pekerja, terdiri atas hal-hal berikut ini:
a) Batasan lama bekerja ialah 8 (delapan) jam/hari.
b) Perlindungan terhadap tenaga kerja wanita (ibu) yang sedang hamil.
c) Pengaturan tentang pekerja anak-anak.
d) Peningkatan keselamatan kerja.
e) Penciptaan kondisi kerja yang kondusif.
7) UNDP ( United Nations Development Program )
UNDP adalah organisasi di bawah PBB yang bertugas memberikan sumbangan
untuk membiayai program-program pembangunan terutama bagi negara-negara yang
sedang berkembang. UNDP dibentuk pada bulan November 1965.
20
21. 8) UNIDO ( United Nations Industrial Development Organization)
UNIDO merupakan organisasi pembangunan PBB yang bertujuan untuk memajukan
perkembangan industri di negara-negara berkembang yaitu dengan memberikan bantuan
teknis, program latihan, penelitian, dan penyediaan informasi. UNIDO didirikan pada tanggal
24 Juli 1967. UNIDO berkedudukan di Wina, Austria.
Selain organisasi-organisasi ekonomi di atas terdapat pula organisasi internasional
lainnya yang berkaitan dengan bidang ekonomi. Akan tetapi organisasi tersebut tidak
berada di bawah naungan PBB. Berikut ini bentuk-bentuk lembaga internasional di bidang
ekonomi.
1) OPEC ( Organization of Petroleum Exporting Countries)
OPEC adalah organisasi negara-negara pengekspor minyak. OPEC didirikan atas
prakarsa lima negara produsen terbesar minyak dunia, yaitu Iran, Irak, Kuwait, Arab Saudi,
dan Venezuela, pada pertemuan tanggal 14 September 1960 di Baghdad, Irak. OPEC
berkedudukan di Wina, Austria. OPEC mempunyai beberapa tujuan berikut ini.
a) Menyatukan kebijakan perminyakan antara negara-negara anggota.
b) Memenuhi kebutuhan dunia akan minyak bumi.
c) Menstabilkan harga minyak dunia.
d) Menentukan kebijakan-kebijakan untuk melindungi negara-negara anggota.
21
22. 2) OECD ( Organization for Economic Cooperation and Development)
OECD merupakan organisasi yang bergerak di bidang kerja sama ekonomi dan
pembangunan. OECD didirikan pada tahun 1961. Tujuan OECD adalah membentuk kerja
sama ekonomi antarnegara anggota. Anggota OECD antara lain Amerika Serikat, Autralia,
Austria, Kanada, Jepang, Meksiko, Denmark, Italia, Prancis, Jerman, Belanda, Spanyol,
Norwegia, Swedia, Swiss, Turki, Slowakia, Polandia, Selandia Baru, Inggris, Luksemburg,
Irlandia, Ceko, Portugal, Belgia, Korea Selatan, Finlandia, Hongaria, dan Yunani.
2.6 DAMPAK KERJASAMA PERDAGANGAN INTERNASIONAL TERHADAP
PEREKONOMIAN INDONESIA
Kerja sama ekonomi yang telah dilakukan oleh bangsa Indonesia, baik yang sifatnya
regional maupun internasional, tentunya akan memberikan dampak bagi perekonomian
Indonesia. Berikut ini dampak dari kerja sama ekonomi antarnegara.
1. Dampak Positif Kerjasama Ekonomi Internasional terhadap Perekonomian
Negara
a. Meningkatkan Keuangan Negara
Kerja sama ekonomi antarnegara dapat memberikan banyak manfaat bagi
indonesia,salah satunya di bidang keuangan. Melalui kerja sama ini Indonesia
memperoleh bantuan berupa pinjaman keuangan dengan syarat lunak yang
digunakan untuk pembangunan dengan demikian adanya pinjaman keuangan
otomatis dapat meningkatkan keuangan negara.
b. Membantu Meningkatkan Daya Saing Ekonomi
Kerja sama ekonomi dapat menciptakan persaingan yang sehat di antara negara-
negara anggota. Persaingan yang sehat ini dapat dilakukan dengan meningkatkan
kemampuan produsen tiap negara dalam menghasilkan produk-produk yang mampu
22
23. bersaing dengan negara-negara lain. Keberhasilan bersaing suatu negara ditingkat
regional dan internasional pada gilirannya akan meningkatkan perekonomian negara
yang bersangkutan.
c. Meningkatkan Investasi
Kerja sama ekonomi antarnegara dapat menjadi cara menarik bagi para investor
untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Banyaknya investor yang mau
menginvestasikan modalnya di Indonesia dapat menjadi peluang bagi Indonesia
untuk meningkatkan perekonomian dan pembangunan Indonesia. Selain itu,
banyaknya investasi dapat juga menambah lapangan kerja baru, sehingga jumlah
pengangguran dapat berkurang.
d. Menambah Devisa Negara
Kerja sama ekonomi antarnegara khususnya di bidang perdagangan dapat
meningkatkan devisa negara. Devisa diperoleh dari kegiatan ekspor barang.
Semakin luas pasar akan semakin banyak devisa yang diperoleh negara, sehingga
dapat memperlancar pembangunan negara.
e. Memperkuat Posisi Perdagangan
Persaingan dagang di tingkat internasional sangat berat. Hal ini disebabkan adanya
berbagai aturan dan hambatan perdagangan di setiap negara. Untuk itu perlu
adanya kerja sama ekonomi. Sehingga dalam kerja sama tersebut perlu dibuat
aturan per-dagangan yang menguntungkan negara-negara anggotanya. Dengan
demikian adanya aturan tersebut dapat memperlancar kegiatan ekspor dan impor
dan menciptakan perdagangan yang saling menguntungkan. Akibatnya posisi
perdagangan dalam negeri semakin kuat.
2. Dampak Negatif Kerjasama Ekonomi Internasional terhadap Perekonomian
Negara
a. Ketergantungan dengan Negara Lain
Banyaknya pinjaman modal dari luar negeri daspat membuat Indonesia selalu
tergantung pada bantuan negara lain. Hal ini akan menyebabkan Indonesia tidak
dapat menggembangkan pembangunan yang lebih baik.
23
24. b. Intervensi Asing Terhadap Kebijakan Ekonomi Indonesia
Sikap ketergantungan yang semakin dalam pada negara lain, dapat menyebabkan
negara lain berpeluang melakukan campur tangan pada kebijakan-kebijakan
ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Jika kebijakan-kebijakan yang
diambil pemerintah mendapat campur tangan negara lain, hal ini dapat merugikan
rakyat.
c. Masuknya Tenaga Asing ke Indonesia
Alih teknologi yang timbul dari kerja sama ekonomi antarnegara memberi peluang
masuknya tenaga kerja asing ke Indonesia. Jika hal ini terjadi tenaga kerja Indonesia
menjadi tersingkir dan dampaknya terjadi banyaknya pengangguran.
d. Mendorong Masyarakat Hidup Konsumtif
Barang-barang impor yang masuk ke Indonesia mendorong masyarakat untuk
mencoba dan memakai produk-produk impor. Hal ini akan mendorong munculnya
pola hidup konsumtif.
24
25. BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kerja sama ekonomi internasional adalah hubungan antara suatu negara dengan
negara lainnya dalam bidang ekonomi melalui kesepakatan-kesepakatan tertentu dengan
memegang prinsip keadilan dan saling menguntungkan. kerja sama ekonomi internasional
mencakup hal-hal perdagangan internasional, pertukaran sarana dan faktor – faktor
produksi, dan hubungan utang – piutang.
Penyebab kerja sama antarnegara antara lain karena adanya perbedaan sumber
daya alam, perbedaan iklim dan kesuburan tanah, perbedaan ilmu pengetahuan dan
teknologi, dan perbedaan ideologi. Selain itu, kerjasama ekonomi antar negara juga
disebabkan adanya kesamaan sumber daya alam, kesamaan keadaan wilayah, kesamaan
ideologi, dan kesamaan agama.
Adapun tujuan dilakukannya kerjasama ekonomi internasional adalah untuk
membebaskan bangsa-bangsa di dunia dari kemiskinan, kelaparan, dan kebodohan, untuk
membebaskan bangsa-bangsa dari keterbelakangan ekonomi, untuk memajukan
perdagangan, untuk memajukan pembangunan di negara-negara yang sedang
berkembang, mempercepat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kestabilan dalam bidang
ekonomi, memelihara ketertiban dan perdamaian dunia, mempererat tali persahabatan antar
bangsa di dunia dan meningkatkan devisa negara. Perdagangan internasional
memungkinkan setiap negara memiliki barang yang tidak bisa diproduksi di dalam negeri.
Bentuk kerjasama ekonomi antarnegara dibedakan menjadi tiga macam yaitu
kerjasama ekonomi bilateral, kerjasama ekonomi multilateral, dan kerjasama ekonomi
sektoral. Kerjasama ekonomi multilateral dibedakan lagi menjadi kerjasama ekonomi
regional dan kerjasama ekonomi internasional.
Tahapan Integrasi Ekonomi Internasional terdiri dari 6 tahapan antara lain (1) TPA
(Trade Preferency Arrangement) (2) FTA (Free Trade Area) (3) CU (Customs Union) (4) CM
(Common Market) (5) EU (Economic Union) (6) MU (Monetery Union).
Kebijaksanaan dalam rangka integrasi ekonomi ini mempunyai dua effek yang
disebut dengan trade creation yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan trade
diversion yang dapat menurunkan kesejahteraan. Apabila trade creation yang lebih kuat
25
26. maka kesejahteraan akan meningkat, tetapi jika trade diversion yang lebih kuat maka
kesejahteraan akan menurun.
Organisasi kerjasama ekonomi regional diantaranya ASEAN, AFTA, APEC, EU,
EFTA, dan ADB. Organisasi kerjasama ekonomi internasional diantaranya adalah IMF,
IBRD, WTO, FAO, IFC, ILO, UNDP, UNIDO, OPEC, dan OECD.
Adapun dampak kerjasama ekonomi internasional terdiri dari dampak positif dan
negatif. Dampak positif misalnya adalah meningkatkan keuangan negara, membantu
meningkatkan daya saing ekonomi, meningkatkan investasi, menambah devisa negara, dan
memperkuat posisi perdagangan. Sedangkan dampak negatifnya diantaranya
ketergantungan dengan negara lain, intervensi asing terhadap kebijakan ekonomi indonesia,
masuknya tenaga asing ke indonesia, dan mendorong masyarakat hidup konsumtif.
26
27. DAFTAR PUSTAKA
BUKU:
Pramono, wahyu, dan Wiwit WK, dkk. 2008. Perkembangan Ekonomi Keuangan dan
Kerjasama Internasional.Jakarta:Biro Hubungan dan Studi Internasional Direktorat
Internasional
Soetrisno P.H.1992. Kapita Selekta Ekonomi Indonesia edisi 2. Jogjakarta: Andi Offset
Hady, Hamdy.2004. Ekonomi Internasional: Teori Dan Kebijakan Perdagangan
Internasional.Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia
WEBSITE:
http://www.crayonpedia.org
http://www.shvoong.com
http://www.scribd.com
http://www.mozegi.wordpress.com
http://www.slideshare.net
http://www.lenamegawati.blogspot.com
http://www.requestartikel.com
27