Beberapa peristiwa kehidupan sehari-hari merupakan proses kesetimbangan antara lain perubahan wujud cair, reaksi dalam tubuh dan mulut. Hubungan konsentrasi zat pada kesetimbangan ditentukan oleh tetapan kesetimbangan yang menunjukkan seberapa banyak hasil reaksi terbentuk. Faktor-faktor seperti perubahan konsentrasi, suhu, tekanan dan katalis mempengaruhi arah kesetimbangan suatu reaksi.
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
KESETIMBANGAN_kimia.pptx
1. Banyak peristiwa dalam kehidupan
sehari-hari yang merupakan proses
kesetimbangan.
Contohnya :
Perubahan wujud cair
Reaksi kesetimbangan dalam tubuh
Reaksi kesetimbangan dalam mulut
2. Hubungan konsentrasi zat pada keadaan setimbang
:
mA + nB pC + qD maka
K = [C]p [D]q
[A]m [B]n
Keterangan :
K = tetapan kesetimbangan
[A] = konsentrasi A pada kesetimbangan = mol / volume (lt)
[B] = konsentrasi B pada kesetimbangan = mol / volume (lt)
[C] = konsentrasi C pada kesetimbangan = mol / volume (lt)
[D] = konsentrasi Dpada kesetimbangan = mol / volume (lt)
3. Harga K (kesetimbangan) menunjukkan
banyaknya hasil reaksi (zat ruas kanan) yang
dapat terbentuk pada suatu reaksi
kesetimbangan.
Harga K besar artinya bahwa zat ruas kanan
banyak terbentuk.
Harga K kecil artinya zat diruas kiri sedikit
terurai.
5. Reaksi :
A + B C
Bila A ditambah artinya konsentrasinya
diperbesar, sehingga “jika diberi, dia akan
memberi” maka terjadi pergeseran ke
kanan sehingga C banyak.
Bila B diambil (dipisah) artinya
memperkecil konsentrasi B sehingga “jika
diambil , dia akan mengambil” maka reaksi
bergeser ke kiri sehingga C berkurang.
6. Jika salah satu zat konsentrasinya
diperbesar (ditambah), maka reaksi
bergeser dari arah zat tersebut.
Jika salah satu zat konsentrasinya
diperkecil (dikurangi), maka reaksi akan
bergeser ke arah zat tersebut.
7. Jika suhu dinaikkan (menambah atau
memberikan kalor) maka reaksi akan bergeser
ke arah kiri yaitu arah reaksi yang endoterm
(membutuhkan).
Jika suhu diturunkan(kalor dikurangi), maka
reaksi akan bergeser ke arah kanan yaitu arah
reaksi yang eksoterm(mengeluarkan).
Misal : 2 NH3 N2 + 3 H2 ΔH =
+92 Kj
Jika suhu dinaikkan reaksi bergeser ke kanan
(NH3 banyak terurai), jika suhu diturunkan akan
8. Perubahan tekanan hanya berpengaruh untuk
gas.
Fase padat dan cair pengaruh tekanan diabaikan.
Sesuai hukum Boyle maka :
Jika tekanan diperbesar (volume diperkecil) maka
reaksi bergeser ke arah jumlah mol gas yang terkecil.
Jika tekanan diperkecil (volume diperbesar) maka
reaksi bergeser ke arah jumlah mol gas yang terbesar.
Karena koefisien reaksi menyatakan
perbandingan mol ,maka cukup memperhatikan
jumlah koefisien gas pada masing-masing ruas.
9. Katalisator adalah zat yang dapat mempercepat
reaksi tapi tidak ikut bereaksi.
Sesuai dengan fungsinya mempercepat reaksi
maka akan mempercepar tercapainya proses
kesetimbangan, dengan cara mempercepat
reaksi maju dan reaksi balik sama besar.
Fungsi katalisator pada awal reaksi (sebelum
kesetimbangan tercapai).
Jika kecepatan reaksi maju = kecepatan reaksi
balik maka katalis berhenti berfungsi.
10. Ketentukan yang harus diperhatikan :
Jangan menggunakan hukum aksi massa
sebelum menghitung konsentrasi masing-
masing zat pada kesetimbangan.
Konsentrasi zat selalu dalam satuan molar
(mol / lt) sehingga jangan lupa perhatikan
volume.
Zat ruas kiri berlaku hubungan : zat pada
saat setimbang = zat mula=mula – zat yang
terurai.
11. Zat ruas kanan berlaku hubungan :
zat pada saat setimbangan = zat yang
terbentuk dari zat ruas kiri yang
terurai.
Koefisien reaksi kesetimbangan
menyatakan perbandingan mol zat
ruas kiri yang terurai serta mol zat
ruas kanan yang terbentuk pada saat
setimbang.
12. mA + nB pC +
qD
Mula mula : e f
Terurai : g h
Setimbang : i j k l
Keterangan :
e = mol A mula-mula
f= mol B mula-mula
g = mol A yang terurai
h= mol B yang terurai
i= mol A pada kesetimbangan = e – g
j= mol B pada kesetimbangan = f – h
k = mol C pada kesetimbangan = (C yang terbentuk)
l = mol D pada kesetimbangan = (D yang terbentuk)
13. Proses Haber – Bosch :
1. Merupakan proses yang sangat penting dalam
industri kimia karena amoniak merupakan
bahan utama dalam pembuatan berbagai barang
misal : pupuk urea, asam nitrat, dan senyawa
nitrogen.
2. Bisa dipakai sebagai pelarut karena kepolaran
amoniak cair hampir menyamai kepolaran air.
14. Proses Kontak :
Adalah proses pembuatan asam sulfat secara
besar-besaran. Digunakan untuk pembuatan
pupuk amonium sulfat, pada proses pemurnian
minyak tanah, pada industri baja untuk
menghilangkan karat besi sebelum bajanya
dilapisi timah atau seng, pada pembuatan zat
warna, obat-obatan, pada proses pemurnian
logam dengan cara elektrolisa, pada industri
tekstil dll.
15. Pada proses kontak bahan yang dipakai adalah
belerang murni yang dibakar di udara :
S + O2 SO2
SO2 yang terbentuk dioksidasi di udara dengan
memakai katalisator :
2 SO2 + O2 2SO3 + 45 kkal
Katalis yang dipakai adalah vanadium penta-
oksida (V2O5).
Makin rendah suhunya maka makin banyak SO3
yang dihasilkan, tapi reaksi yang berjalan
16. Dengan memperhitungkan faktor waktu dan
hasil dipilih suhu 400oC dengan hasil kurang
lebih 98%.
Karena SO3 sukar larut dalam air maka
dilarutkan H2SO4 pekat.
SO3 + H2SO4 H2S2O7 (asam pirosulfat)
H2S2O7 + H2O 2 H2SO4
17. Reaksi HCl + NaOH NaCl + H2O
berlangsung sempurna dari kiri ke kanan. NaCl
dan H2O yang terbentuk tidak dapat bereaksi
kembali untuk menghasilkan HCl dan NaOH.
Ini dinamakan reaksi berkesudahan atau
irreversible (tidak dapat balik lagi) yaitu
suatu reaksi dinama zat di ruas kanan tidak
dapat bereaksi kembali untuk membentuk zat
diruas kiri.
18. Reaksi N2 + 3H2 2NH3 akan terurai
kembali menjadi 2NH3 N2 + 3H2 ini
dinamakan reaksi kesetimbangan atau reaksi
reversible (dapat balik) yaitu reaksi dimana
zat –zat diruas kanan dapat bereaksi atau
terurai kembali membentuk zat di ruas kiri.
Reaksi ke arah kanan disebut reaksi maju dan
ke ruas kiri disebut reaksi balik.