1. Disampaikan oleh
Direktorat Gizi Masyarakat, Ditjen Kesmas
Pada Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XII
Ciloto, 3 Agustus 2019
PELAYANAN GIZI PUSKESMAS
MATERI PESERTA
3. Pemantauan Pertumbuhan
Data pemantauan pertumbuhan didapatkan dari hasil
penimbangan dan catatan di KMS dan atau Buku KIA
Periksa Umur Anak
• Dihitung berdasarkan bulan
penuh
• 1 bulan = genap 30 hari
• Didapat dengan menghitung
selisih tanggal lahir dengan
tanggal kunjungan
5. Contoh disamping menggambarkan
status pertumbuhan berdasarkan
grafik pertumbuhan anak dalam KMS.
a. TIDAK NAIK (T); grafik berat
badan memotong garis pertumbuhan
dibawahnya; kenaikan berat badan
< KBM (<800 g)
b. NAIK (N), grafik berat badan
memotong garis pertumbuhan
diatasnya; kenaikan berat badan
> KBM (>900 g)
c. NAIK (N), grafik berat badan
mengikuti garis pertumbuhannya;
kenaikan berat badan > KBM
(>500 g)
d. TIDAK NAIK (T), grafik berat
badan mendatar; kenaikan berat
badan <KBM (<400 g)
e. TIDAK NAIK (T), grafik berat
badan menurun; grafik berat badan
< KBM (<300 g)
6. Cara menghitung umur anak
Tanggal Kunjungan 05 04 2008
Tanggal Lahir 19 09 2007
_______________________________ _
-14 -5 1
(-1 bln) (-5 bln) (12 bln)
jadi, umur anak tersebut 6 bulan
Tanggal Kunjungan 05 04 2008
(5+30) (4-1)+12 (2008-1)
Tanggal Lahir 19 09 2007
________________________________ _
16 6 0
jadi, umur anak tersebut 6 bulan
8. 8
Untuk menimbang anak, gunakan timbangan dengan ciri-ciri
berikut:
• Kuat dan tahan lama
• Mempunyai presisi sampai 0,1 kg (100 gram)
• Sudah dikalibrasi
• Tidak menggunakan timbangan pegas untuk anak berumur
lebih dari 6 bulan
• Dapat menimbang sampai 150 kg
CARA MENIMBANG BERAT BADAN
9. 9
Menggunakan Timbangan Bayi (“Baby Scale”):
• Letakkan timbangan ditempat yang rata dan datar
• Pastikan jarum timbangan menunjukkan angka nol
• Timbang bayi dengan pakaian minim/telanjang
• Baca dan catat berat badan anak sesuai dengan angka
yang ditunjuk oleh jarum timbang
CARA MENIMBANG BERAT BADAN
00
10.
11. 11
Batang dacin tidak
datar (seimbang)
Bandul penyeimbang
tidak dipasang
Sarung timbang
sudah dipasang
MEMASANG DACIN YANG SALAH
Anak langsung ditimbang
berat badan anak lebih
berat dari sebenarnya
CARA MENIMBANG DENGAN DACIN YANG
SALAH
Sumber: Standar Pemantauan Pertumbuhan Balita, Depkes RI, 2006
13. Posisi balita dan pengukur
Posisi tangan asisten pengukur
(memegang telinga) dan posisi kepala
Posisi pengukur yang benar (mata
tegak lurus ke jendela baca alat
pengukur)
Posisi kaki yang benar, telapak kaki
menempel tegak lurus pada papan
penggeser
CARA MENGUKUR TINGGI/PANJANG BADAN (lanjutan…)
16. A. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalan
pengukuran LILA
1. Pengukuran dilakukan dibagian tengah antara
bahu dan siku lengan kiri.
2. Lengan harus dalam posisi bebas.
3. Lengan baju dan otot lengan dalam keadaan
tidak tegang atau kencang.
4. Alat pengukur dalam keadaan baik dalam arti
tidak kusut atau sudah dilipat-lipat sehingga
permukaannya tidak rata .
B. Cara Mengukur LILA
1. Tetapkan posisi bahu dan siku
2. Letakkan pita antara bahu dan siku.
3. Tentukan titik tengah lengan.
4. Lingkaran pita LILA pada tengah lengan.
5. Pita jangan telalu ketat.
6. Pita jangan terlalu longgar.
7. Cara pembacaan skala yang benar..
Cara Mengukur Lila
18. Catatan:
1. Seorang anak pada kategori ini termasuk sangat tinggi dan biasanya tidak
menjadi masalah kecuali anak yang sangat tinggi mungkin mengalami
gangguan endokrin seperti adanya tumor yang memproduksi hormon
pertumbuhan. Rujuklah anak tersebut jika diduga mengalami gangguan
endokrin (misalnya anak yang tinggi sekali menurut umurnya, sedangkan tinggi
orang tua normal).
2. Seorang anak berdasarkan BB/U pada katagori ini, kemungkinan mempunyai
masalah pertumbuhan, tetapi akan lebih baik bila anak ini dinilai berdasarkan
indikator PB/U atau TB/U, BB/PB atau BB/TB atau IMT/U.
3. Hasil ploting di atas 1 menunjukkan kemungkinan risiko. Bila kecenderungannya
menuju garis z-score 2 berarti risiko lebih pasti.
19. 4. Anak yang pendek atau sangat pendek, kemungkinan akan menjadi gemuk bila
mendapatkan intervensi gizi yang salah.
5. Anak yang dinilai berdasarkan indeks BB/PB atau TB sebagai “sangat kurus” dan
terlihat tanda-tanda klinis marasmus, maka disebut marasmus.
6. Anak yang dinilai berdasarkan indeks BB/U atau indeks lainnya bila ditemukan
edema pada kedua punggung kaki dan tidak ditemukan penyebab lain (penyakit
ginjal, jantung, dan hati, maka disebut kwashiorkor atau marasmic-kwashiorkor.
7. Anak yang dinilai berdasarkan indeks BB/PB atau TB sebagai “kurus” disebut juga
Gizi Kurang, dan “sangat kurus” disebut juga Gizi Buruk.
(Sumber: Modul B dan C, Pelatihan Penilaian Pertumbuhan Anak, WHO-2005)
20. Umur Tinggi Berat IMT
Anak X 2 th 2 bln 86 cm 12 kg 16.2
Anak ● 4 th 4 bl 86 cm 12 kg 16.2
Hasil pengukuran 2 ANAK PEREMPUAN
24. penutup
• Gizi merupakan cerminan ketahanan pangan dan
menentukan kondisi kesehatan manusia. Saat ini gizi
merupakan bagian penting dari program kesehatan yang
bersifat multisektoral.
• Pendekatan dan intervensi komprehensif dan terintegrasi
dilaksanakan oleh petugas gizi dalam koridor perannya
melalui PAG
• Pelayanan gizi bencana merupakan bagian tidak
terpisahkan dari penurunan risiko pada saat bencana.
• Data Surveilance gizi merupakan pintu untuk melaksankan
dan meningkatkan pelayanan gizi