SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  25
Disampaikan oleh
Direktorat Gizi Masyarakat, Ditjen Kesmas
Pada Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XII
Ciloto, 3 Agustus 2019
PELAYANAN GIZI PUSKESMAS
MATERI PESERTA
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN
Pemantauan Pertumbuhan
Data pemantauan pertumbuhan didapatkan dari hasil
penimbangan dan catatan di KMS dan atau Buku KIA
Periksa Umur Anak
• Dihitung berdasarkan bulan
penuh
• 1 bulan = genap 30 hari
• Didapat dengan menghitung
selisih tanggal lahir dengan
tanggal kunjungan
Penentuan Status Pertumbuhan Balita
Setelah didapatkan garis pertumbuhan dapat disimpulkan :
Contoh disamping menggambarkan
status pertumbuhan berdasarkan
grafik pertumbuhan anak dalam KMS.
a. TIDAK NAIK (T); grafik berat
badan memotong garis pertumbuhan
dibawahnya; kenaikan berat badan
< KBM (<800 g)
b. NAIK (N), grafik berat badan
memotong garis pertumbuhan
diatasnya; kenaikan berat badan
> KBM (>900 g)
c. NAIK (N), grafik berat badan
mengikuti garis pertumbuhannya;
kenaikan berat badan > KBM
(>500 g)
d. TIDAK NAIK (T), grafik berat
badan mendatar; kenaikan berat
badan <KBM (<400 g)
e. TIDAK NAIK (T), grafik berat
badan menurun; grafik berat badan
< KBM (<300 g)
Cara menghitung umur anak
Tanggal Kunjungan 05 04 2008
Tanggal Lahir 19 09 2007
_______________________________ _
-14 -5 1
(-1 bln) (-5 bln) (12 bln)
jadi, umur anak tersebut 6 bulan
Tanggal Kunjungan 05 04 2008
(5+30) (4-1)+12 (2008-1)
Tanggal Lahir 19 09 2007
________________________________ _
16 6 0
jadi, umur anak tersebut 6 bulan
VIDEO
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA
8
 Untuk menimbang anak, gunakan timbangan dengan ciri-ciri
berikut:
• Kuat dan tahan lama
• Mempunyai presisi sampai 0,1 kg (100 gram)
• Sudah dikalibrasi
• Tidak menggunakan timbangan pegas untuk anak berumur
lebih dari 6 bulan
• Dapat menimbang sampai 150 kg
CARA MENIMBANG BERAT BADAN
9
 Menggunakan Timbangan Bayi (“Baby Scale”):
• Letakkan timbangan ditempat yang rata dan datar
• Pastikan jarum timbangan menunjukkan angka nol
• Timbang bayi dengan pakaian minim/telanjang
• Baca dan catat berat badan anak sesuai dengan angka
yang ditunjuk oleh jarum timbang
CARA MENIMBANG BERAT BADAN
00
11
Batang dacin tidak
datar (seimbang)
Bandul penyeimbang
tidak dipasang
Sarung timbang
sudah dipasang
MEMASANG DACIN YANG SALAH
Anak langsung ditimbang
 berat badan anak lebih
berat dari sebenarnya
CARA MENIMBANG DENGAN DACIN YANG
SALAH
Sumber: Standar Pemantauan Pertumbuhan Balita, Depkes RI, 2006
CARA MENGUKUR
TINGGI/PANJANG BADAN
Kunci pengait berada di samping papan pengukur
Posisi balita dan pengukur
Posisi tangan asisten pengukur
(memegang telinga) dan posisi kepala
Posisi pengukur yang benar (mata
tegak lurus ke jendela baca alat
pengukur)
Posisi kaki yang benar, telapak kaki
menempel tegak lurus pada papan
penggeser
CARA MENGUKUR TINGGI/PANJANG BADAN (lanjutan…)
CARA MENGUKUR TINGGI….(lanjutan…..)
Posisi microtoise di lantai
Posisi microtoise yang siap pakai
Posisi microtoise setelah ditarik
sampai menunjukkan angka nol
15
CARA MENGUKUR
TINGGI BADAN PADA ANAK (lanjutan…)
A. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalan
pengukuran LILA
1. Pengukuran dilakukan dibagian tengah antara
bahu dan siku lengan kiri.
2. Lengan harus dalam posisi bebas.
3. Lengan baju dan otot lengan dalam keadaan
tidak tegang atau kencang.
4. Alat pengukur dalam keadaan baik dalam arti
tidak kusut atau sudah dilipat-lipat sehingga
permukaannya tidak rata .
B. Cara Mengukur LILA
1. Tetapkan posisi bahu dan siku
2. Letakkan pita antara bahu dan siku.
3. Tentukan titik tengah lengan.
4. Lingkaran pita LILA pada tengah lengan.
5. Pita jangan telalu ketat.
6. Pita jangan terlalu longgar.
7. Cara pembacaan skala yang benar..
Cara Mengukur Lila
Tabel Indikator Pertumbuhan Menurut Z-Score
Catatan:
1. Seorang anak pada kategori ini termasuk sangat tinggi dan biasanya tidak
menjadi masalah kecuali anak yang sangat tinggi mungkin mengalami
gangguan endokrin seperti adanya tumor yang memproduksi hormon
pertumbuhan. Rujuklah anak tersebut jika diduga mengalami gangguan
endokrin (misalnya anak yang tinggi sekali menurut umurnya, sedangkan tinggi
orang tua normal).
2. Seorang anak berdasarkan BB/U pada katagori ini, kemungkinan mempunyai
masalah pertumbuhan, tetapi akan lebih baik bila anak ini dinilai berdasarkan
indikator PB/U atau TB/U, BB/PB atau BB/TB atau IMT/U.
3. Hasil ploting di atas 1 menunjukkan kemungkinan risiko. Bila kecenderungannya
menuju garis z-score 2 berarti risiko lebih pasti.
4. Anak yang pendek atau sangat pendek, kemungkinan akan menjadi gemuk bila
mendapatkan intervensi gizi yang salah.
5. Anak yang dinilai berdasarkan indeks BB/PB atau TB sebagai “sangat kurus” dan
terlihat tanda-tanda klinis marasmus, maka disebut marasmus.
6. Anak yang dinilai berdasarkan indeks BB/U atau indeks lainnya bila ditemukan
edema pada kedua punggung kaki dan tidak ditemukan penyebab lain (penyakit
ginjal, jantung, dan hati, maka disebut kwashiorkor atau marasmic-kwashiorkor.
7. Anak yang dinilai berdasarkan indeks BB/PB atau TB sebagai “kurus” disebut juga
Gizi Kurang, dan “sangat kurus” disebut juga Gizi Buruk.
(Sumber: Modul B dan C, Pelatihan Penilaian Pertumbuhan Anak, WHO-2005)
Umur Tinggi Berat IMT
Anak X 2 th 2 bln 86 cm 12 kg 16.2
Anak ● 4 th 4 bl 86 cm 12 kg 16.2
Hasil pengukuran 2 ANAK PEREMPUAN
BB/U Anak Laki-laki 2-5 Tahun
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
Umur (bln)
BeratBadan(kg)
+3
+1
+2
0
-1
-3
-2
Slide 10
X●
BB/TB Anak Laki-laki 2-5 Tahun
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
65 70 75 80 85 90 95 100 105 110 115 120
Tinggi Badan (cm)
BeratBadan(kg)
+3
+1
+2
0
-1
-3
-2
X●
Slide 11
penutup
• Gizi merupakan cerminan ketahanan pangan dan
menentukan kondisi kesehatan manusia. Saat ini gizi
merupakan bagian penting dari program kesehatan yang
bersifat multisektoral.
• Pendekatan dan intervensi komprehensif dan terintegrasi
dilaksanakan oleh petugas gizi dalam koridor perannya
melalui PAG
• Pelayanan gizi bencana merupakan bagian tidak
terpisahkan dari penurunan risiko pada saat bencana.
• Data Surveilance gizi merupakan pintu untuk melaksankan
dan meningkatkan pelayanan gizi
Terima Kasih
25

Contenu connexe

Tendances

perbandingan pertumbuhan pada anak laki-laki dan perempuan
perbandingan pertumbuhan pada anak laki-laki dan perempuanperbandingan pertumbuhan pada anak laki-laki dan perempuan
perbandingan pertumbuhan pada anak laki-laki dan perempuan
REISA Class
 
Penimbangan BB dan Pengukuran TB
Penimbangan BB dan Pengukuran TBPenimbangan BB dan Pengukuran TB
Penimbangan BB dan Pengukuran TB
Ryaniegizi
 
Materi 4 [Pelatihan Kader Posyandu]
Materi 4 [Pelatihan Kader Posyandu]Materi 4 [Pelatihan Kader Posyandu]
Materi 4 [Pelatihan Kader Posyandu]
Manji Lala
 
Askep antenatal normal, adaptasi d tugas perkembangan keluarga
Askep antenatal normal, adaptasi d tugas perkembangan keluargaAskep antenatal normal, adaptasi d tugas perkembangan keluarga
Askep antenatal normal, adaptasi d tugas perkembangan keluarga
Sarjan unissula
 
Penggunaan KMS
Penggunaan KMSPenggunaan KMS
Penggunaan KMS
Ryaniegizi
 
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko TinggiPenyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
dpalupiw
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensifManajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
Operator Warnet Vast Raha
 

Tendances (17)

perbandingan pertumbuhan pada anak laki-laki dan perempuan
perbandingan pertumbuhan pada anak laki-laki dan perempuanperbandingan pertumbuhan pada anak laki-laki dan perempuan
perbandingan pertumbuhan pada anak laki-laki dan perempuan
 
Penimbangan BB dan Pengukuran TB
Penimbangan BB dan Pengukuran TBPenimbangan BB dan Pengukuran TB
Penimbangan BB dan Pengukuran TB
 
Materi 4 [Pelatihan Kader Posyandu]
Materi 4 [Pelatihan Kader Posyandu]Materi 4 [Pelatihan Kader Posyandu]
Materi 4 [Pelatihan Kader Posyandu]
 
Penilaian status gizi ibu hamil
Penilaian status gizi ibu hamilPenilaian status gizi ibu hamil
Penilaian status gizi ibu hamil
 
Pengukuran antropometr1
Pengukuran antropometr1Pengukuran antropometr1
Pengukuran antropometr1
 
Askep antenatal normal, adaptasi d tugas perkembangan keluarga
Askep antenatal normal, adaptasi d tugas perkembangan keluargaAskep antenatal normal, adaptasi d tugas perkembangan keluarga
Askep antenatal normal, adaptasi d tugas perkembangan keluarga
 
Metode sugeno
Metode sugenoMetode sugeno
Metode sugeno
 
Askep anc fisiologis AKPER PEMDA MUNA
Askep anc fisiologis AKPER PEMDA MUNA Askep anc fisiologis AKPER PEMDA MUNA
Askep anc fisiologis AKPER PEMDA MUNA
 
Penggunaan KMS
Penggunaan KMSPenggunaan KMS
Penggunaan KMS
 
Pp proposal nur 3
Pp proposal nur 3Pp proposal nur 3
Pp proposal nur 3
 
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko TinggiPenyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
 
Asuhan pada Neonatus, Bayi, dan Anak Balita Normal dan Abnormal
Asuhan pada Neonatus, Bayi, dan Anak Balita Normal dan AbnormalAsuhan pada Neonatus, Bayi, dan Anak Balita Normal dan Abnormal
Asuhan pada Neonatus, Bayi, dan Anak Balita Normal dan Abnormal
 
Kms
KmsKms
Kms
 
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
 
Penimbangan BB dan Pengukuran TB
Penimbangan BB dan Pengukuran TBPenimbangan BB dan Pengukuran TB
Penimbangan BB dan Pengukuran TB
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensifManajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
 

Similaire à Materi pp

Materi i deteksi gizi buruk
Materi i deteksi gizi burukMateri i deteksi gizi buruk
Materi i deteksi gizi buruk
Joni Iswanto
 
Pengukuran antropometr1 pada bayi AKPER PEMKAB MUNA
Pengukuran antropometr1 pada bayi AKPER PEMKAB MUNA Pengukuran antropometr1 pada bayi AKPER PEMKAB MUNA
Pengukuran antropometr1 pada bayi AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Pengukuran antropometr1 pada bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Pengukuran antropometr1 pada bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Pengukuran antropometr1 pada bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Pengukuran antropometr1 pada bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Gizi, pertumbuhan & perkembangan balita
Gizi, pertumbuhan & perkembangan balitaGizi, pertumbuhan & perkembangan balita
Gizi, pertumbuhan & perkembangan balita
Cut Ampon Lambiheue
 
Antropometri Pengukuran balita di posyandu
Antropometri Pengukuran balita di posyanduAntropometri Pengukuran balita di posyandu
Antropometri Pengukuran balita di posyandu
agriSagala1
 
fdokumen.com_251175181-penilaian-status-gizi-anak-ppt.ppt
fdokumen.com_251175181-penilaian-status-gizi-anak-ppt.pptfdokumen.com_251175181-penilaian-status-gizi-anak-ppt.ppt
fdokumen.com_251175181-penilaian-status-gizi-anak-ppt.ppt
astroboy40
 

Similaire à Materi pp (20)

Materi i deteksi gizi buruk
Materi i deteksi gizi burukMateri i deteksi gizi buruk
Materi i deteksi gizi buruk
 
Pengukuran antropometr1 pada bayi AKPER PEMKAB MUNA
Pengukuran antropometr1 pada bayi AKPER PEMKAB MUNA Pengukuran antropometr1 pada bayi AKPER PEMKAB MUNA
Pengukuran antropometr1 pada bayi AKPER PEMKAB MUNA
 
Pengukuran antropometr1 pada bayi
Pengukuran antropometr1 pada bayiPengukuran antropometr1 pada bayi
Pengukuran antropometr1 pada bayi
 
Pengukuran antropometr1 pada bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Pengukuran antropometr1 pada bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Pengukuran antropometr1 pada bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Pengukuran antropometr1 pada bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
PENYEGARAN KADER-1.pptx
PENYEGARAN KADER-1.pptxPENYEGARAN KADER-1.pptx
PENYEGARAN KADER-1.pptx
 
Gizi, pertumbuhan & perkembangan balita
Gizi, pertumbuhan & perkembangan balitaGizi, pertumbuhan & perkembangan balita
Gizi, pertumbuhan & perkembangan balita
 
PPT.ppt
PPT.pptPPT.ppt
PPT.ppt
 
Antropometri Pengukuran balita di posyandu
Antropometri Pengukuran balita di posyanduAntropometri Pengukuran balita di posyandu
Antropometri Pengukuran balita di posyandu
 
Pemantauan pertumbuhan berkualitas.pptx
Pemantauan pertumbuhan berkualitas.pptxPemantauan pertumbuhan berkualitas.pptx
Pemantauan pertumbuhan berkualitas.pptx
 
Bahan Tayang Bayi dan Balita.pdf
Bahan Tayang Bayi dan Balita.pdfBahan Tayang Bayi dan Balita.pdf
Bahan Tayang Bayi dan Balita.pdf
 
Bahan Tayang Bayi dan Balita Posyandu ILP.pptx
Bahan Tayang Bayi dan Balita Posyandu ILP.pptxBahan Tayang Bayi dan Balita Posyandu ILP.pptx
Bahan Tayang Bayi dan Balita Posyandu ILP.pptx
 
Keterampilan dasar pelayanan Bayi dan Balita.pptx
Keterampilan dasar pelayanan Bayi dan Balita.pptxKeterampilan dasar pelayanan Bayi dan Balita.pptx
Keterampilan dasar pelayanan Bayi dan Balita.pptx
 
PENENTUAN STATUS GIZI KPM_ Wanti.pptx
PENENTUAN STATUS GIZI KPM_ Wanti.pptxPENENTUAN STATUS GIZI KPM_ Wanti.pptx
PENENTUAN STATUS GIZI KPM_ Wanti.pptx
 
4. MPI 3_Materi pokok 1 dan 2 sdidtk.pptx
4. MPI 3_Materi pokok 1 dan 2 sdidtk.pptx4. MPI 3_Materi pokok 1 dan 2 sdidtk.pptx
4. MPI 3_Materi pokok 1 dan 2 sdidtk.pptx
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
KMS-Baru.ppt
KMS-Baru.pptKMS-Baru.ppt
KMS-Baru.ppt
 
fdokumen.com_251175181-penilaian-status-gizi-anak-ppt.ppt
fdokumen.com_251175181-penilaian-status-gizi-anak-ppt.pptfdokumen.com_251175181-penilaian-status-gizi-anak-ppt.ppt
fdokumen.com_251175181-penilaian-status-gizi-anak-ppt.ppt
 
Alat Antro.pptx
Alat Antro.pptxAlat Antro.pptx
Alat Antro.pptx
 
penilaian-status-gizi-anak-usia-sekolah1.pptx
penilaian-status-gizi-anak-usia-sekolah1.pptxpenilaian-status-gizi-anak-usia-sekolah1.pptx
penilaian-status-gizi-anak-usia-sekolah1.pptx
 
PRESENTASI 4 PEMANTAUAN PERTUMBUHAN.pdf
PRESENTASI 4 PEMANTAUAN PERTUMBUHAN.pdfPRESENTASI 4 PEMANTAUAN PERTUMBUHAN.pdf
PRESENTASI 4 PEMANTAUAN PERTUMBUHAN.pdf
 

Dernier

Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
andi861789
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
kemenaghajids83
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RambuIntanKondi
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
Zuheri
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
srirezeki99
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
nadyahermawan
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
Zuheri
 

Dernier (20)

asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxFarmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfKOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 

Materi pp

  • 1. Disampaikan oleh Direktorat Gizi Masyarakat, Ditjen Kesmas Pada Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XII Ciloto, 3 Agustus 2019 PELAYANAN GIZI PUSKESMAS MATERI PESERTA
  • 3. Pemantauan Pertumbuhan Data pemantauan pertumbuhan didapatkan dari hasil penimbangan dan catatan di KMS dan atau Buku KIA Periksa Umur Anak • Dihitung berdasarkan bulan penuh • 1 bulan = genap 30 hari • Didapat dengan menghitung selisih tanggal lahir dengan tanggal kunjungan
  • 4. Penentuan Status Pertumbuhan Balita Setelah didapatkan garis pertumbuhan dapat disimpulkan :
  • 5. Contoh disamping menggambarkan status pertumbuhan berdasarkan grafik pertumbuhan anak dalam KMS. a. TIDAK NAIK (T); grafik berat badan memotong garis pertumbuhan dibawahnya; kenaikan berat badan < KBM (<800 g) b. NAIK (N), grafik berat badan memotong garis pertumbuhan diatasnya; kenaikan berat badan > KBM (>900 g) c. NAIK (N), grafik berat badan mengikuti garis pertumbuhannya; kenaikan berat badan > KBM (>500 g) d. TIDAK NAIK (T), grafik berat badan mendatar; kenaikan berat badan <KBM (<400 g) e. TIDAK NAIK (T), grafik berat badan menurun; grafik berat badan < KBM (<300 g)
  • 6. Cara menghitung umur anak Tanggal Kunjungan 05 04 2008 Tanggal Lahir 19 09 2007 _______________________________ _ -14 -5 1 (-1 bln) (-5 bln) (12 bln) jadi, umur anak tersebut 6 bulan Tanggal Kunjungan 05 04 2008 (5+30) (4-1)+12 (2008-1) Tanggal Lahir 19 09 2007 ________________________________ _ 16 6 0 jadi, umur anak tersebut 6 bulan
  • 8. 8  Untuk menimbang anak, gunakan timbangan dengan ciri-ciri berikut: • Kuat dan tahan lama • Mempunyai presisi sampai 0,1 kg (100 gram) • Sudah dikalibrasi • Tidak menggunakan timbangan pegas untuk anak berumur lebih dari 6 bulan • Dapat menimbang sampai 150 kg CARA MENIMBANG BERAT BADAN
  • 9. 9  Menggunakan Timbangan Bayi (“Baby Scale”): • Letakkan timbangan ditempat yang rata dan datar • Pastikan jarum timbangan menunjukkan angka nol • Timbang bayi dengan pakaian minim/telanjang • Baca dan catat berat badan anak sesuai dengan angka yang ditunjuk oleh jarum timbang CARA MENIMBANG BERAT BADAN 00
  • 10.
  • 11. 11 Batang dacin tidak datar (seimbang) Bandul penyeimbang tidak dipasang Sarung timbang sudah dipasang MEMASANG DACIN YANG SALAH Anak langsung ditimbang  berat badan anak lebih berat dari sebenarnya CARA MENIMBANG DENGAN DACIN YANG SALAH Sumber: Standar Pemantauan Pertumbuhan Balita, Depkes RI, 2006
  • 12. CARA MENGUKUR TINGGI/PANJANG BADAN Kunci pengait berada di samping papan pengukur
  • 13. Posisi balita dan pengukur Posisi tangan asisten pengukur (memegang telinga) dan posisi kepala Posisi pengukur yang benar (mata tegak lurus ke jendela baca alat pengukur) Posisi kaki yang benar, telapak kaki menempel tegak lurus pada papan penggeser CARA MENGUKUR TINGGI/PANJANG BADAN (lanjutan…)
  • 14. CARA MENGUKUR TINGGI….(lanjutan…..) Posisi microtoise di lantai Posisi microtoise yang siap pakai Posisi microtoise setelah ditarik sampai menunjukkan angka nol
  • 15. 15 CARA MENGUKUR TINGGI BADAN PADA ANAK (lanjutan…)
  • 16. A. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalan pengukuran LILA 1. Pengukuran dilakukan dibagian tengah antara bahu dan siku lengan kiri. 2. Lengan harus dalam posisi bebas. 3. Lengan baju dan otot lengan dalam keadaan tidak tegang atau kencang. 4. Alat pengukur dalam keadaan baik dalam arti tidak kusut atau sudah dilipat-lipat sehingga permukaannya tidak rata . B. Cara Mengukur LILA 1. Tetapkan posisi bahu dan siku 2. Letakkan pita antara bahu dan siku. 3. Tentukan titik tengah lengan. 4. Lingkaran pita LILA pada tengah lengan. 5. Pita jangan telalu ketat. 6. Pita jangan terlalu longgar. 7. Cara pembacaan skala yang benar.. Cara Mengukur Lila
  • 17. Tabel Indikator Pertumbuhan Menurut Z-Score
  • 18. Catatan: 1. Seorang anak pada kategori ini termasuk sangat tinggi dan biasanya tidak menjadi masalah kecuali anak yang sangat tinggi mungkin mengalami gangguan endokrin seperti adanya tumor yang memproduksi hormon pertumbuhan. Rujuklah anak tersebut jika diduga mengalami gangguan endokrin (misalnya anak yang tinggi sekali menurut umurnya, sedangkan tinggi orang tua normal). 2. Seorang anak berdasarkan BB/U pada katagori ini, kemungkinan mempunyai masalah pertumbuhan, tetapi akan lebih baik bila anak ini dinilai berdasarkan indikator PB/U atau TB/U, BB/PB atau BB/TB atau IMT/U. 3. Hasil ploting di atas 1 menunjukkan kemungkinan risiko. Bila kecenderungannya menuju garis z-score 2 berarti risiko lebih pasti.
  • 19. 4. Anak yang pendek atau sangat pendek, kemungkinan akan menjadi gemuk bila mendapatkan intervensi gizi yang salah. 5. Anak yang dinilai berdasarkan indeks BB/PB atau TB sebagai “sangat kurus” dan terlihat tanda-tanda klinis marasmus, maka disebut marasmus. 6. Anak yang dinilai berdasarkan indeks BB/U atau indeks lainnya bila ditemukan edema pada kedua punggung kaki dan tidak ditemukan penyebab lain (penyakit ginjal, jantung, dan hati, maka disebut kwashiorkor atau marasmic-kwashiorkor. 7. Anak yang dinilai berdasarkan indeks BB/PB atau TB sebagai “kurus” disebut juga Gizi Kurang, dan “sangat kurus” disebut juga Gizi Buruk. (Sumber: Modul B dan C, Pelatihan Penilaian Pertumbuhan Anak, WHO-2005)
  • 20. Umur Tinggi Berat IMT Anak X 2 th 2 bln 86 cm 12 kg 16.2 Anak ● 4 th 4 bl 86 cm 12 kg 16.2 Hasil pengukuran 2 ANAK PEREMPUAN
  • 21.
  • 22. BB/U Anak Laki-laki 2-5 Tahun 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 Umur (bln) BeratBadan(kg) +3 +1 +2 0 -1 -3 -2 Slide 10 X●
  • 23. BB/TB Anak Laki-laki 2-5 Tahun 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 65 70 75 80 85 90 95 100 105 110 115 120 Tinggi Badan (cm) BeratBadan(kg) +3 +1 +2 0 -1 -3 -2 X● Slide 11
  • 24. penutup • Gizi merupakan cerminan ketahanan pangan dan menentukan kondisi kesehatan manusia. Saat ini gizi merupakan bagian penting dari program kesehatan yang bersifat multisektoral. • Pendekatan dan intervensi komprehensif dan terintegrasi dilaksanakan oleh petugas gizi dalam koridor perannya melalui PAG • Pelayanan gizi bencana merupakan bagian tidak terpisahkan dari penurunan risiko pada saat bencana. • Data Surveilance gizi merupakan pintu untuk melaksankan dan meningkatkan pelayanan gizi