SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  23
KETATANEGARAANKETATANEGARAAN dandan
SISTEM HUKUM NASIONALSISTEM HUKUM NASIONAL
““gagasan bahwa pemerintahangagasan bahwa pemerintahan
merupakan kumpulan kegiatan yangmerupakan kumpulan kegiatan yang
diselenggarakandiselenggarakan oleh, untuk dan atasoleh, untuk dan atas
nama rakyat,nama rakyat, tetapi dikenakan beberapatetapi dikenakan beberapa
pembatasan yang diharapkan akanpembatasan yang diharapkan akan
menjamin bahwa kekuasaan yangmenjamin bahwa kekuasaan yang
diperlukan untuk pemerintahan itu tidakdiperlukan untuk pemerintahan itu tidak
disalah gunakan oleh mereka yangdisalah gunakan oleh mereka yang
mendapat tugas untuk memerintah.”mendapat tugas untuk memerintah.”
KONSTITUSI :KONSTITUSI :
Keseluruhan dari peraturan-peraturanKeseluruhan dari peraturan-peraturan
baikbaik tertulistertulis maupunmaupun tidak tertulistidak tertulis
yang mengatur secara mengikat cara-yang mengatur secara mengikat cara-
cara bagaimana suatu pemerintahancara bagaimana suatu pemerintahan
diselenggarakan dan dijalankandiselenggarakan dan dijalankan
dalam mengatur suatu kehidupandalam mengatur suatu kehidupan
bermasyarakat, berbangsa &bermasyarakat, berbangsa &
bernegara.bernegara.
Undang Undang Dasar Tertulis :Undang Undang Dasar Tertulis :
ECS Wade :ECS Wade :
““naskah yang memaparkan rangkanaskah yang memaparkan rangka
dan tugas pokok dari badan-badan/dan tugas pokok dari badan-badan/
lembaga-lembaga pemerintahanlembaga-lembaga pemerintahan
suatu negara dan menentukansuatu negara dan menentukan
pokok-pokok cara kerja badan-pokok-pokok cara kerja badan-
badan/lembaga-lembagabadan/lembaga-lembaga
pemerintahan tersebut”pemerintahan tersebut”
PENGERTIAN UUD 1945 :PENGERTIAN UUD 1945 :
• Keseluruhan Naskah yang terdiri dari :Keseluruhan Naskah yang terdiri dari :
PembukaanPembukaan berisi 4 Alenia, danberisi 4 Alenia, dan BatangBatang
TubuhTubuh berisi 16 Bab, 37 Pasal, 3 Pasalberisi 16 Bab, 37 Pasal, 3 Pasal
Aturan Peralihan dan 2 Pasal AturanAturan Peralihan dan 2 Pasal Aturan
Tambahan.Tambahan.
CONVENSI :CONVENSI :
““aturan-aturan kenegaraan/aturan-aturan kenegaraan/
kepemerintahan yang tidak tertulis namunkepemerintahan yang tidak tertulis namun
tetap mengikat”tetap mengikat”
Contoh:Contoh:
Di InggrisDi Inggris: bila kebijakan kabinet tidak: bila kebijakan kabinet tidak
memperoleh dukungan Parlemen makamemperoleh dukungan Parlemen maka
kebinet membubarkan diri.kebinet membubarkan diri.
KEDUDUKAN UUD 1945 :KEDUDUKAN UUD 1945 :
• SebagaiSebagai Hukum Dasar TertulisHukum Dasar Tertulis, yang, yang
berisi Norma, aturan atau ketentuan yangberisi Norma, aturan atau ketentuan yang
harus & wajibharus & wajib dilaksanakan, ditaati dandilaksanakan, ditaati dan
mengikat seluruh komponen Bangsa (baikmengikat seluruh komponen Bangsa (baik
Pemerintah, Lembaga Tinggi Negara,Pemerintah, Lembaga Tinggi Negara,
Lembaga Masyarakat, Warga Negara).Lembaga Masyarakat, Warga Negara).
• SebagaiSebagai Sumber Hukum TertinggiSumber Hukum Tertinggi didi
Indonesia;Indonesia;
SIFAT UUD 1945 :SIFAT UUD 1945 :
• Singkat & SupelSingkat & Supel, bukan berarti UUD 1945, bukan berarti UUD 1945
tidak lengkap, namun dengan keluwesan,tidak lengkap, namun dengan keluwesan,
kesingkatan dan kesupelan UUD 1945kesingkatan dan kesupelan UUD 1945
itulah, dapat tetap menjamin kejelasanitulah, dapat tetap menjamin kejelasan
dan kepastian hukum, mengingat UUDdan kepastian hukum, mengingat UUD
1945 itu hanya mengatur Pokok-Pokoknya1945 itu hanya mengatur Pokok-Pokoknya
sedangkan penjabarannya diserahkansedangkan penjabarannya diserahkan
kepada aturan hukum yang beradakepada aturan hukum yang berada
diwahnya (UU, PP, Kepres, Kepmen dll).diwahnya (UU, PP, Kepres, Kepmen dll).
FUNGSI UUD 1945:FUNGSI UUD 1945:
• Sebagai alat KontrolSebagai alat Kontrol, apakah penerapan, apakah penerapan
norma hukum atau aturan hukum yangnorma hukum atau aturan hukum yang
lebih rendah di Indonesia itu sudahlebih rendah di Indonesia itu sudah
sesuai atau tidak ?, apabila tidak sesuaisesuai atau tidak ?, apabila tidak sesuai
dan dia melanggar UUD 1945, makadan dia melanggar UUD 1945, maka
norma atau aturan hukum dapatnorma atau aturan hukum dapat
dibatalkan (Batal Demi Hukum).dibatalkan (Batal Demi Hukum).
• Membatasi KekuasaanMembatasi Kekuasaan sedemikian rupasedemikian rupa
sehingga penyelenggaraan kekuasaansehingga penyelenggaraan kekuasaan
negara tidak bersifat sewenang-wenang”negara tidak bersifat sewenang-wenang”
Ketentuan-ketentuan yangKetentuan-ketentuan yang
dimuat dalam UUD:dimuat dalam UUD:
• Organisasi negara, misal: lembaga-lembagaOrganisasi negara, misal: lembaga-lembaga
negara dan pemerintahan, hubungan pusat-negara dan pemerintahan, hubungan pusat-
daerah, prosedur pengisian jabatandaerah, prosedur pengisian jabatan
negara/pemerintahan, hubungan antaranegara/pemerintahan, hubungan antara
lembaga negara, hak dan kewajiban wargalembaga negara, hak dan kewajiban warga
negaranegara
• Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
• Prosedur mengubah UUD;Prosedur mengubah UUD;
• Adakalanya mengatur tentang hal-hal khususAdakalanya mengatur tentang hal-hal khusus
yang tidak boleh diubah.yang tidak boleh diubah.
KONSTITUSI DEMOKRATIS :KONSTITUSI DEMOKRATIS :
• Menempatkan warga negara sebagaiMenempatkan warga negara sebagai
sumber utama kedaulatan;sumber utama kedaulatan;
• Mayoritas berkuasa dan terjaminnya hakMayoritas berkuasa dan terjaminnya hak
minoritas;minoritas;
• Pembatasan pemerintahan;Pembatasan pemerintahan;
• Pembatasan dan pemisahan kekuasaanPembatasan dan pemisahan kekuasaan
negara, meliputi:negara, meliputi:
Lanjutan konstitusi demokratisLanjutan konstitusi demokratis
a. Pemisahan wewenang kekuasaana. Pemisahan wewenang kekuasaan
b. Kontrol dan keseimbangan lembaga-b. Kontrol dan keseimbangan lembaga-
lembaga pemerintahanlembaga pemerintahan
c. Proses hukum; danc. Proses hukum; dan
d. Adanya pemilihan umum sebagaid. Adanya pemilihan umum sebagai
mekanisme peralihan kekuasaan.mekanisme peralihan kekuasaan.
PERUBAHAN KONSTITUSI :PERUBAHAN KONSTITUSI :
Dua cara perubahan konstitusi:Dua cara perubahan konstitusi:
1.1. Renewal,Renewal, perubahan konstitusi secaraperubahan konstitusi secara
keseluruhan sehingga yang diberlakukankeseluruhan sehingga yang diberlakukan
adalah konstitusi baru (dianut: Belanda,adalah konstitusi baru (dianut: Belanda,
Jerman, Perancis dll).Jerman, Perancis dll).
2.2. Amandement,Amandement, perubahan konstitusiperubahan konstitusi
secara sebagian-sebagian yang dapatsecara sebagian-sebagian yang dapat
dicantumkan dalam (a) pasal-pasalnyadicantumkan dalam (a) pasal-pasalnya
atau (b) sebagai lampiran dari yang asli.atau (b) sebagai lampiran dari yang asli.
Prosedure Perubahan Konstitusi :Prosedure Perubahan Konstitusi :
1.1. Sidang badan legislatif dengan ditambahSidang badan legislatif dengan ditambah
beberapa syarat, misalnya tentang qourumbeberapa syarat, misalnya tentang qourum
dan jumlah minimum anggota badan legislatifdan jumlah minimum anggota badan legislatif
untuk menerimanya;untuk menerimanya;
2.2. Referendum atau plebisit;Referendum atau plebisit;
3.3. Negara-negara bagian dalam negara federalNegara-negara bagian dalam negara federal
(misal AS; ¾ dari 50 negara bagian harus(misal AS; ¾ dari 50 negara bagian harus
menyetujuinya)menyetujuinya)
4.4. Musyawarah khususMusyawarah khusus
(Sumber: Miriam Budiardjo)(Sumber: Miriam Budiardjo)
Mengapa perubahan konstitusi diaturMengapa perubahan konstitusi diatur
secara khusus dan “ketat”?secara khusus dan “ketat”?
• Agar perubahan konstitusi dilakukan denganAgar perubahan konstitusi dilakukan dengan
pertimbangan yang masak/tidak sembarangan;pertimbangan yang masak/tidak sembarangan;
• Agar rakyat mendapat kesempatan untukAgar rakyat mendapat kesempatan untuk
menyampaikan pendangannya sebelummenyampaikan pendangannya sebelum
perubahan dilakukan;perubahan dilakukan;
• Agar – dan ini berlaku di negara serikat –Agar – dan ini berlaku di negara serikat –
kekuasaan negara serikat dan kekuasaankekuasaan negara serikat dan kekuasaan
negara-negara bagian tidak diubah semata-matanegara-negara bagian tidak diubah semata-mata
oleh perbuatan masing-masing pihak secaraoleh perbuatan masing-masing pihak secara
tersendiritersendiri
• Agar hak-hak perseorangan atau kelompokAgar hak-hak perseorangan atau kelompok
(minoritas) mendapat jaminan.(minoritas) mendapat jaminan.
Perkembangan Konstitusi RIPerkembangan Konstitusi RI
• UUD 1945UUD 1945 • 1945 – 1949, secara1945 – 1949, secara dede
factofacto berlaku di Jawa,berlaku di Jawa,
Madura dan SumateraMadura dan Sumatera
• 1959 – 1999,1959 – 1999, de factode facto
berlaku di seluruhberlaku di seluruh
Indonesia:Indonesia:
- 1959 – 1967, melalui- 1959 – 1967, melalui
Dekrit Presiden 5 JuliDekrit Presiden 5 Juli
1959 memberlakukan1959 memberlakukan
kembali UUD 1945, tahunkembali UUD 1945, tahun
1963 Irian Barat masuk1963 Irian Barat masuk
IndonesiaIndonesia
Lanjutan Konstitusi RILanjutan Konstitusi RI
• 1967 – 1998: UUD 19451967 – 1998: UUD 1945
secara murni dansecara murni dan
konsekuen dan di tahunkonsekuen dan di tahun
1976 Integrasi Timor1976 Integrasi Timor
Timur ke IndonesiaTimur ke Indonesia
• 1998 – sekarang: UUD1998 – sekarang: UUD
1945 Reformasi.1945 Reformasi.
Empat kaliEmpat kali amandemenamandemen::
tahun 1999, 2000, 2001,tahun 1999, 2000, 2001,
20022002..
Lanjutan Konstitusi RILanjutan Konstitusi RI
• UUDUUD
RepublikRepublik
IndonesiaIndonesia
SerikatSerikat
(RIS)(RIS)
• UUDUUD
SementaraSementara
(1950)(1950)
• Susunan negaraSusunan negara
serikat/federalserikat/federal
• de factode facto berlaku di seluruhberlaku di seluruh
Indonesia minus Irian BaratIndonesia minus Irian Barat
• Tahun 1949-Tahun 1950Tahun 1949-Tahun 1950
• Susunan negara kesatuanSusunan negara kesatuan
• de factode facto berlaku di seluruhberlaku di seluruh
Indonesia minus Irian BaratIndonesia minus Irian Barat
• Tahun 1950-Tahun 1959Tahun 1950-Tahun 1959
LEMBAGA LEMBAGA NEGARA :LEMBAGA LEMBAGA NEGARA :
• UUD 1945 (asli)UUD 1945 (asli)
1.1. MPRMPR
2.2. DPRDPR
3.3. PresidenPresiden
4.4. DPADPA
5.5. BPKBPK
6.6. MAMA
• UUD 1945UUD 1945
(amandemen)(amandemen)
1.1. MPR, terdiri dariMPR, terdiri dari
DPR dan DPDDPR dan DPD
2.2. PresidenPresiden
3.3. BPKBPK
4.4. MAMA
5.5. MKMK
6.6. KYKY
SISTEM PEMERINTAHANSISTEM PEMERINTAHAN
NEGARA KESATUAN RI :NEGARA KESATUAN RI :
• Sistem Pemerintahan NKRI berdasarkan UUD 1945Sistem Pemerintahan NKRI berdasarkan UUD 1945
dinyatakan dengandinyatakan dengan TUCIPOK (Tujuh KunciTUCIPOK (Tujuh Kunci
Pokok) :Pokok) :
1.1. Indonesia, ialah Negara yang berdasar atas hukumIndonesia, ialah Negara yang berdasar atas hukum
(rechts-staat);(rechts-staat);
2.2. Berdasarkan Sistem Konstitusional;Berdasarkan Sistem Konstitusional;
3.3. Kekuasaan Negara Tertinggi di Tangan KedaulatanKekuasaan Negara Tertinggi di Tangan Kedaulatan
Rakyat melalui Lembaga MPR;Rakyat melalui Lembaga MPR;
4.4. Presiden sebagai penyelenggara Pemerintah tertinggi;Presiden sebagai penyelenggara Pemerintah tertinggi;
5.5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR;Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR;
6.6. Menteri-2 Negara adalah Pembantu Presiden, shgMenteri-2 Negara adalah Pembantu Presiden, shg
Menteri Negara Bertanggung Jawab kepada Presiden,Menteri Negara Bertanggung Jawab kepada Presiden,
bukan kepada DPR;bukan kepada DPR;
7.7. Kekuasaan Kepala Negara Tidak Tak Terbatas;Kekuasaan Kepala Negara Tidak Tak Terbatas;
SISTEM PEMERINTAHANSISTEM PEMERINTAHAN
DAERAH – NKRI :DAERAH – NKRI :
• Secara umum Sistem Pemerintahan DaerahSecara umum Sistem Pemerintahan Daerah
diatur dalam Bab VI, Pasal 18, Pasal 18 A, &diatur dalam Bab VI, Pasal 18, Pasal 18 A, &
Pasal 18 B, UUD 1945, dengan IntisariPasal 18 B, UUD 1945, dengan Intisari
pengaturannya sbb :pengaturannya sbb : (MOCIPOK)(MOCIPOK)
1.1. Sebagai Negara Kesatuan, di Indonesia tidakSebagai Negara Kesatuan, di Indonesia tidak
akan mempunyai daerah yang bersifat Negara,akan mempunyai daerah yang bersifat Negara,
sehingga OTONOMI Daerah di Indonesia tidaksehingga OTONOMI Daerah di Indonesia tidak
boleh menjurus kepada Federalisme;boleh menjurus kepada Federalisme;
2.2. NKRI, dibagi kedalam Daerah-DaerahNKRI, dibagi kedalam Daerah-Daerah
Propinsi, Daerah Propinsi dibagi pula kedalamPropinsi, Daerah Propinsi dibagi pula kedalam
Daerah-Daerah Kabupaten dan Kota;Daerah-Daerah Kabupaten dan Kota;
3.3. Daerah-Daerah tersebut bersifatDaerah-Daerah tersebut bersifat
Otonom, yang pengaturanOtonom, yang pengaturan
pelaksanaannya diatur dengan Undang-pelaksanaannya diatur dengan Undang-
Undang;Undang;
4.4. Di Daerah-Daerah Otonom tersebut,Di Daerah-Daerah Otonom tersebut,
dibentuk pula Dewan Perwakilan Rakyatdibentuk pula Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah berdasarkan azasDaerah berdasarkan azas
permusyawaratan;permusyawaratan;
5.5. NKRI tetap menghormati kedudukanNKRI tetap menghormati kedudukan
Daerah-Daerah Khusus dan IstimewaDaerah-Daerah Khusus dan Istimewa
Implementasi dan/atau penjabaran dariImplementasi dan/atau penjabaran dari
Pasal 18 UUD 1945, diatur berdasarkanPasal 18 UUD 1945, diatur berdasarkan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974,,
diperbaiki dan diperbaharui dengandiperbaiki dan diperbaharui dengan
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999
tentang Pemerintahan Daerah,tentang Pemerintahan Daerah,
selanjutnya diperbaiki dan diperbaharuiselanjutnya diperbaiki dan diperbaharui
dengandengan Undang-Undang Nomor 23Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2009Tahun 2009 tentang Pemerintahantentang Pemerintahan
Daerah.Daerah.
TUGAS INDIVIDU :TUGAS INDIVIDU :
Buat Tulisan IlmiahBuat Tulisan Ilmiah
Dengan Topik :Dengan Topik :
““Integrasi Bangsa dan AncamanIntegrasi Bangsa dan Ancaman
Disintegrasi Bangsa”Disintegrasi Bangsa”

Contenu connexe

Tendances

Uu no 48 tahun 2009
Uu no 48 tahun 2009Uu no 48 tahun 2009
Uu no 48 tahun 2009khairu_zikri
 
Membaca cepat-power-point
Membaca cepat-power-pointMembaca cepat-power-point
Membaca cepat-power-pointfitriayuning
 
Produk Hukum Daerah
Produk Hukum DaerahProduk Hukum Daerah
Produk Hukum DaerahArdi Susanto
 
Guna mempelajari hukum adat
Guna mempelajari hukum adatGuna mempelajari hukum adat
Guna mempelajari hukum adatNuelimmanuel22
 
Hukum acara perdata - Alur proses beracara secara utuh (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Alur proses beracara secara utuh (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Alur proses beracara secara utuh (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Alur proses beracara secara utuh (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan AgamaPembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agamantii_meiian
 
Naskah akademik
Naskah akademikNaskah akademik
Naskah akademikasmadibeny
 
Mata kuliah hukum dan ham
Mata kuliah hukum dan hamMata kuliah hukum dan ham
Mata kuliah hukum dan hamsesukakita
 
Tugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional Fenti Anita Sari
Tugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional  Fenti Anita SariTugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional  Fenti Anita Sari
Tugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional Fenti Anita SariFenti Anita Sari
 
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Idik Saeful Bahri
 
Powerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
Powerpoint Sistem Pemerintahan IndonesiaPowerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
Powerpoint Sistem Pemerintahan IndonesiaDini Audi
 

Tendances (20)

9. sarana tun
9. sarana tun9. sarana tun
9. sarana tun
 
Uu no 48 tahun 2009
Uu no 48 tahun 2009Uu no 48 tahun 2009
Uu no 48 tahun 2009
 
Pendaftaran tanah
Pendaftaran tanahPendaftaran tanah
Pendaftaran tanah
 
Membaca cepat-power-point
Membaca cepat-power-pointMembaca cepat-power-point
Membaca cepat-power-point
 
Produk Hukum Daerah
Produk Hukum DaerahProduk Hukum Daerah
Produk Hukum Daerah
 
Ajaran otonomi daerah
Ajaran otonomi daerahAjaran otonomi daerah
Ajaran otonomi daerah
 
Guna mempelajari hukum adat
Guna mempelajari hukum adatGuna mempelajari hukum adat
Guna mempelajari hukum adat
 
Hukum acara perdata - Alur proses beracara secara utuh (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Alur proses beracara secara utuh (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Alur proses beracara secara utuh (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Alur proses beracara secara utuh (Idik Saeful Bahri)
 
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan AgamaPembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
 
pernyataan dan jaminan
pernyataan dan jaminanpernyataan dan jaminan
pernyataan dan jaminan
 
Teori Konstitusi
Teori KonstitusiTeori Konstitusi
Teori Konstitusi
 
Naskah akademik
Naskah akademikNaskah akademik
Naskah akademik
 
Mata kuliah hukum dan ham
Mata kuliah hukum dan hamMata kuliah hukum dan ham
Mata kuliah hukum dan ham
 
Tugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional Fenti Anita Sari
Tugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional  Fenti Anita SariTugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional  Fenti Anita Sari
Tugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional Fenti Anita Sari
 
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
 
praktik peradilan perdata
praktik peradilan perdatapraktik peradilan perdata
praktik peradilan perdata
 
Hukum administrasi negara
Hukum administrasi negaraHukum administrasi negara
Hukum administrasi negara
 
Powerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
Powerpoint Sistem Pemerintahan IndonesiaPowerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
Powerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
 
Perancangan kontrak
Perancangan kontrakPerancangan kontrak
Perancangan kontrak
 
Hukum dagang
Hukum   dagang Hukum   dagang
Hukum dagang
 

En vedette

En vedette (14)

Akuntansi piutang dagang
Akuntansi piutang dagangAkuntansi piutang dagang
Akuntansi piutang dagang
 
Pendidikan Kewarganegaraan - Konstitusi
Pendidikan Kewarganegaraan - KonstitusiPendidikan Kewarganegaraan - Konstitusi
Pendidikan Kewarganegaraan - Konstitusi
 
Piutang
PiutangPiutang
Piutang
 
Konstitusi di indonesia
Konstitusi di indonesiaKonstitusi di indonesia
Konstitusi di indonesia
 
Dasar - dasar Akuntansi
Dasar - dasar AkuntansiDasar - dasar Akuntansi
Dasar - dasar Akuntansi
 
Piutang
PiutangPiutang
Piutang
 
Konstitusi Indonesia
Konstitusi IndonesiaKonstitusi Indonesia
Konstitusi Indonesia
 
Integrasi Nasional
Integrasi NasionalIntegrasi Nasional
Integrasi Nasional
 
Negara dan konstitusi
Negara dan konstitusiNegara dan konstitusi
Negara dan konstitusi
 
Konstitusi negara indonesia
Konstitusi negara indonesiaKonstitusi negara indonesia
Konstitusi negara indonesia
 
UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
UUD 1945 Sebagai Konstitusi NegaraUUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
 
Negara dan Konstitusi
Negara dan KonstitusiNegara dan Konstitusi
Negara dan Konstitusi
 
Power point konstitusi
Power point  konstitusiPower point  konstitusi
Power point konstitusi
 
Akuntansi Piutang
Akuntansi PiutangAkuntansi Piutang
Akuntansi Piutang
 

Similaire à Ketatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional

Pengertian Dan Penjelasan Tentang Konstitusi
Pengertian Dan Penjelasan Tentang KonstitusiPengertian Dan Penjelasan Tentang Konstitusi
Pengertian Dan Penjelasan Tentang KonstitusiAbitian Priya
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi
Kewarganegaraan  negara dan konstitusiKewarganegaraan  negara dan konstitusi
Kewarganegaraan negara dan konstitusitasinit
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi hasriani
Kewarganegaraan  negara dan konstitusi hasrianiKewarganegaraan  negara dan konstitusi hasriani
Kewarganegaraan negara dan konstitusi hasrianiArdiMawardi1
 
Pendidikan Kewarganegaraan Firdayanti
Pendidikan Kewarganegaraan FirdayantiPendidikan Kewarganegaraan Firdayanti
Pendidikan Kewarganegaraan Firdayantifirdayanti8
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi Ardi
Kewarganegaraan  negara dan konstitusi ArdiKewarganegaraan  negara dan konstitusi Ardi
Kewarganegaraan negara dan konstitusi Ardifirdayanti8
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi
Kewarganegaraan  negara dan konstitusiKewarganegaraan  negara dan konstitusi
Kewarganegaraan negara dan konstitusiikaNurulFadhillah
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi Firdayanti
Kewarganegaraan  negara dan konstitusi FirdayantiKewarganegaraan  negara dan konstitusi Firdayanti
Kewarganegaraan negara dan konstitusi Firdayantifirdayanti8
 
NILAI DAN NORMA KONSTITUSIONAL UUD 1945.pdf
NILAI DAN NORMA KONSTITUSIONAL UUD 1945.pdfNILAI DAN NORMA KONSTITUSIONAL UUD 1945.pdf
NILAI DAN NORMA KONSTITUSIONAL UUD 1945.pdfMelViana4
 
Negara & konstitusi
Negara & konstitusiNegara & konstitusi
Negara & konstitusiEko Budi
 
PPKN (Negara & konstitusi)
PPKN (Negara & konstitusi)PPKN (Negara & konstitusi)
PPKN (Negara & konstitusi)Eko Budi
 
Sistem konstitusi & dinamika pelaksanaan uud 1945
Sistem konstitusi & dinamika pelaksanaan uud 1945Sistem konstitusi & dinamika pelaksanaan uud 1945
Sistem konstitusi & dinamika pelaksanaan uud 1945Rido Frans
 
Kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan
Kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahanKedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan
Kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahanjimmy
 
PERTEMUAN III PPT-HTN.ppt
PERTEMUAN III PPT-HTN.pptPERTEMUAN III PPT-HTN.ppt
PERTEMUAN III PPT-HTN.pptnurulkamaly
 

Similaire à Ketatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional (20)

Pengertian Dan Penjelasan Tentang Konstitusi
Pengertian Dan Penjelasan Tentang KonstitusiPengertian Dan Penjelasan Tentang Konstitusi
Pengertian Dan Penjelasan Tentang Konstitusi
 
PKN.Hasnur
PKN.HasnurPKN.Hasnur
PKN.Hasnur
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi
Kewarganegaraan  negara dan konstitusiKewarganegaraan  negara dan konstitusi
Kewarganegaraan negara dan konstitusi
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi hasriani
Kewarganegaraan  negara dan konstitusi hasrianiKewarganegaraan  negara dan konstitusi hasriani
Kewarganegaraan negara dan konstitusi hasriani
 
Pendidikan Kewarganegaraan Firdayanti
Pendidikan Kewarganegaraan FirdayantiPendidikan Kewarganegaraan Firdayanti
Pendidikan Kewarganegaraan Firdayanti
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi Ardi
Kewarganegaraan  negara dan konstitusi ArdiKewarganegaraan  negara dan konstitusi Ardi
Kewarganegaraan negara dan konstitusi Ardi
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi
Kewarganegaraan  negara dan konstitusiKewarganegaraan  negara dan konstitusi
Kewarganegaraan negara dan konstitusi
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi Firdayanti
Kewarganegaraan  negara dan konstitusi FirdayantiKewarganegaraan  negara dan konstitusi Firdayanti
Kewarganegaraan negara dan konstitusi Firdayanti
 
NILAI DAN NORMA KONSTITUSIONAL UUD 1945.pdf
NILAI DAN NORMA KONSTITUSIONAL UUD 1945.pdfNILAI DAN NORMA KONSTITUSIONAL UUD 1945.pdf
NILAI DAN NORMA KONSTITUSIONAL UUD 1945.pdf
 
Konstitusi
KonstitusiKonstitusi
Konstitusi
 
Negara & konstitusi
Negara & konstitusiNegara & konstitusi
Negara & konstitusi
 
PPKN (Negara & konstitusi)
PPKN (Negara & konstitusi)PPKN (Negara & konstitusi)
PPKN (Negara & konstitusi)
 
Sistem konstitusi & dinamika pelaksanaan uud 1945
Sistem konstitusi & dinamika pelaksanaan uud 1945Sistem konstitusi & dinamika pelaksanaan uud 1945
Sistem konstitusi & dinamika pelaksanaan uud 1945
 
Konstitusi
KonstitusiKonstitusi
Konstitusi
 
(konstitusi).ppt
(konstitusi).ppt(konstitusi).ppt
(konstitusi).ppt
 
Kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan
Kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahanKedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan
Kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan
 
Konstitusi
Konstitusi Konstitusi
Konstitusi
 
Konstitusi Negara
Konstitusi NegaraKonstitusi Negara
Konstitusi Negara
 
PKN
PKNPKN
PKN
 
PERTEMUAN III PPT-HTN.ppt
PERTEMUAN III PPT-HTN.pptPERTEMUAN III PPT-HTN.ppt
PERTEMUAN III PPT-HTN.ppt
 

Plus de Fair Nurfachrizi

Plus de Fair Nurfachrizi (20)

Ketahanan Nasional
Ketahanan NasionalKetahanan Nasional
Ketahanan Nasional
 
Wawasan ke-Indonesiaan
Wawasan ke-IndonesiaanWawasan ke-Indonesiaan
Wawasan ke-Indonesiaan
 
Multikulturalisme & Kebangsaan Indonesia
Multikulturalisme & Kebangsaan IndonesiaMultikulturalisme & Kebangsaan Indonesia
Multikulturalisme & Kebangsaan Indonesia
 
Identitas Nasional dan Faham Kebangsaan
Identitas Nasional dan Faham KebangsaanIdentitas Nasional dan Faham Kebangsaan
Identitas Nasional dan Faham Kebangsaan
 
Ideologi Negara
Ideologi NegaraIdeologi Negara
Ideologi Negara
 
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem Etika
 
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
Pancasila Sebagai Sistem FilsafatPancasila Sebagai Sistem Filsafat
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
 
Negara & Warga Negara
Negara & Warga NegaraNegara & Warga Negara
Negara & Warga Negara
 
Konsep Warga Negara
Konsep Warga NegaraKonsep Warga Negara
Konsep Warga Negara
 
Konsep Masyarakat Bangsa dan Negara
Konsep Masyarakat Bangsa dan NegaraKonsep Masyarakat Bangsa dan Negara
Konsep Masyarakat Bangsa dan Negara
 
Peran & Fungsi Mahasiswa Indonesia
Peran & Fungsi Mahasiswa IndonesiaPeran & Fungsi Mahasiswa Indonesia
Peran & Fungsi Mahasiswa Indonesia
 
Pancasila dan Demokrasi Ekonomi
Pancasila dan Demokrasi EkonomiPancasila dan Demokrasi Ekonomi
Pancasila dan Demokrasi Ekonomi
 
Pemerintahan, Perwakilan dan Sistem Pemilu
Pemerintahan, Perwakilan dan Sistem PemiluPemerintahan, Perwakilan dan Sistem Pemilu
Pemerintahan, Perwakilan dan Sistem Pemilu
 
Sistem Politik & Demokrasi
Sistem Politik & DemokrasiSistem Politik & Demokrasi
Sistem Politik & Demokrasi
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
 
Otonomi Daerah
Otonomi DaerahOtonomi Daerah
Otonomi Daerah
 
Globalisasi
GlobalisasiGlobalisasi
Globalisasi
 
SPT 2013 OP Norma
SPT 2013 OP NormaSPT 2013 OP Norma
SPT 2013 OP Norma
 
Letter of Credit
Letter of CreditLetter of Credit
Letter of Credit
 
Perdagangan Internasional
Perdagangan InternasionalPerdagangan Internasional
Perdagangan Internasional
 

Dernier

AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 

Dernier (20)

AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 

Ketatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional

  • 1. KETATANEGARAANKETATANEGARAAN dandan SISTEM HUKUM NASIONALSISTEM HUKUM NASIONAL ““gagasan bahwa pemerintahangagasan bahwa pemerintahan merupakan kumpulan kegiatan yangmerupakan kumpulan kegiatan yang diselenggarakandiselenggarakan oleh, untuk dan atasoleh, untuk dan atas nama rakyat,nama rakyat, tetapi dikenakan beberapatetapi dikenakan beberapa pembatasan yang diharapkan akanpembatasan yang diharapkan akan menjamin bahwa kekuasaan yangmenjamin bahwa kekuasaan yang diperlukan untuk pemerintahan itu tidakdiperlukan untuk pemerintahan itu tidak disalah gunakan oleh mereka yangdisalah gunakan oleh mereka yang mendapat tugas untuk memerintah.”mendapat tugas untuk memerintah.”
  • 2. KONSTITUSI :KONSTITUSI : Keseluruhan dari peraturan-peraturanKeseluruhan dari peraturan-peraturan baikbaik tertulistertulis maupunmaupun tidak tertulistidak tertulis yang mengatur secara mengikat cara-yang mengatur secara mengikat cara- cara bagaimana suatu pemerintahancara bagaimana suatu pemerintahan diselenggarakan dan dijalankandiselenggarakan dan dijalankan dalam mengatur suatu kehidupandalam mengatur suatu kehidupan bermasyarakat, berbangsa &bermasyarakat, berbangsa & bernegara.bernegara.
  • 3. Undang Undang Dasar Tertulis :Undang Undang Dasar Tertulis : ECS Wade :ECS Wade : ““naskah yang memaparkan rangkanaskah yang memaparkan rangka dan tugas pokok dari badan-badan/dan tugas pokok dari badan-badan/ lembaga-lembaga pemerintahanlembaga-lembaga pemerintahan suatu negara dan menentukansuatu negara dan menentukan pokok-pokok cara kerja badan-pokok-pokok cara kerja badan- badan/lembaga-lembagabadan/lembaga-lembaga pemerintahan tersebut”pemerintahan tersebut”
  • 4. PENGERTIAN UUD 1945 :PENGERTIAN UUD 1945 : • Keseluruhan Naskah yang terdiri dari :Keseluruhan Naskah yang terdiri dari : PembukaanPembukaan berisi 4 Alenia, danberisi 4 Alenia, dan BatangBatang TubuhTubuh berisi 16 Bab, 37 Pasal, 3 Pasalberisi 16 Bab, 37 Pasal, 3 Pasal Aturan Peralihan dan 2 Pasal AturanAturan Peralihan dan 2 Pasal Aturan Tambahan.Tambahan.
  • 5. CONVENSI :CONVENSI : ““aturan-aturan kenegaraan/aturan-aturan kenegaraan/ kepemerintahan yang tidak tertulis namunkepemerintahan yang tidak tertulis namun tetap mengikat”tetap mengikat” Contoh:Contoh: Di InggrisDi Inggris: bila kebijakan kabinet tidak: bila kebijakan kabinet tidak memperoleh dukungan Parlemen makamemperoleh dukungan Parlemen maka kebinet membubarkan diri.kebinet membubarkan diri.
  • 6. KEDUDUKAN UUD 1945 :KEDUDUKAN UUD 1945 : • SebagaiSebagai Hukum Dasar TertulisHukum Dasar Tertulis, yang, yang berisi Norma, aturan atau ketentuan yangberisi Norma, aturan atau ketentuan yang harus & wajibharus & wajib dilaksanakan, ditaati dandilaksanakan, ditaati dan mengikat seluruh komponen Bangsa (baikmengikat seluruh komponen Bangsa (baik Pemerintah, Lembaga Tinggi Negara,Pemerintah, Lembaga Tinggi Negara, Lembaga Masyarakat, Warga Negara).Lembaga Masyarakat, Warga Negara). • SebagaiSebagai Sumber Hukum TertinggiSumber Hukum Tertinggi didi Indonesia;Indonesia;
  • 7. SIFAT UUD 1945 :SIFAT UUD 1945 : • Singkat & SupelSingkat & Supel, bukan berarti UUD 1945, bukan berarti UUD 1945 tidak lengkap, namun dengan keluwesan,tidak lengkap, namun dengan keluwesan, kesingkatan dan kesupelan UUD 1945kesingkatan dan kesupelan UUD 1945 itulah, dapat tetap menjamin kejelasanitulah, dapat tetap menjamin kejelasan dan kepastian hukum, mengingat UUDdan kepastian hukum, mengingat UUD 1945 itu hanya mengatur Pokok-Pokoknya1945 itu hanya mengatur Pokok-Pokoknya sedangkan penjabarannya diserahkansedangkan penjabarannya diserahkan kepada aturan hukum yang beradakepada aturan hukum yang berada diwahnya (UU, PP, Kepres, Kepmen dll).diwahnya (UU, PP, Kepres, Kepmen dll).
  • 8. FUNGSI UUD 1945:FUNGSI UUD 1945: • Sebagai alat KontrolSebagai alat Kontrol, apakah penerapan, apakah penerapan norma hukum atau aturan hukum yangnorma hukum atau aturan hukum yang lebih rendah di Indonesia itu sudahlebih rendah di Indonesia itu sudah sesuai atau tidak ?, apabila tidak sesuaisesuai atau tidak ?, apabila tidak sesuai dan dia melanggar UUD 1945, makadan dia melanggar UUD 1945, maka norma atau aturan hukum dapatnorma atau aturan hukum dapat dibatalkan (Batal Demi Hukum).dibatalkan (Batal Demi Hukum). • Membatasi KekuasaanMembatasi Kekuasaan sedemikian rupasedemikian rupa sehingga penyelenggaraan kekuasaansehingga penyelenggaraan kekuasaan negara tidak bersifat sewenang-wenang”negara tidak bersifat sewenang-wenang”
  • 9. Ketentuan-ketentuan yangKetentuan-ketentuan yang dimuat dalam UUD:dimuat dalam UUD: • Organisasi negara, misal: lembaga-lembagaOrganisasi negara, misal: lembaga-lembaga negara dan pemerintahan, hubungan pusat-negara dan pemerintahan, hubungan pusat- daerah, prosedur pengisian jabatandaerah, prosedur pengisian jabatan negara/pemerintahan, hubungan antaranegara/pemerintahan, hubungan antara lembaga negara, hak dan kewajiban wargalembaga negara, hak dan kewajiban warga negaranegara • Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia • Prosedur mengubah UUD;Prosedur mengubah UUD; • Adakalanya mengatur tentang hal-hal khususAdakalanya mengatur tentang hal-hal khusus yang tidak boleh diubah.yang tidak boleh diubah.
  • 10. KONSTITUSI DEMOKRATIS :KONSTITUSI DEMOKRATIS : • Menempatkan warga negara sebagaiMenempatkan warga negara sebagai sumber utama kedaulatan;sumber utama kedaulatan; • Mayoritas berkuasa dan terjaminnya hakMayoritas berkuasa dan terjaminnya hak minoritas;minoritas; • Pembatasan pemerintahan;Pembatasan pemerintahan; • Pembatasan dan pemisahan kekuasaanPembatasan dan pemisahan kekuasaan negara, meliputi:negara, meliputi:
  • 11. Lanjutan konstitusi demokratisLanjutan konstitusi demokratis a. Pemisahan wewenang kekuasaana. Pemisahan wewenang kekuasaan b. Kontrol dan keseimbangan lembaga-b. Kontrol dan keseimbangan lembaga- lembaga pemerintahanlembaga pemerintahan c. Proses hukum; danc. Proses hukum; dan d. Adanya pemilihan umum sebagaid. Adanya pemilihan umum sebagai mekanisme peralihan kekuasaan.mekanisme peralihan kekuasaan.
  • 12. PERUBAHAN KONSTITUSI :PERUBAHAN KONSTITUSI : Dua cara perubahan konstitusi:Dua cara perubahan konstitusi: 1.1. Renewal,Renewal, perubahan konstitusi secaraperubahan konstitusi secara keseluruhan sehingga yang diberlakukankeseluruhan sehingga yang diberlakukan adalah konstitusi baru (dianut: Belanda,adalah konstitusi baru (dianut: Belanda, Jerman, Perancis dll).Jerman, Perancis dll). 2.2. Amandement,Amandement, perubahan konstitusiperubahan konstitusi secara sebagian-sebagian yang dapatsecara sebagian-sebagian yang dapat dicantumkan dalam (a) pasal-pasalnyadicantumkan dalam (a) pasal-pasalnya atau (b) sebagai lampiran dari yang asli.atau (b) sebagai lampiran dari yang asli.
  • 13. Prosedure Perubahan Konstitusi :Prosedure Perubahan Konstitusi : 1.1. Sidang badan legislatif dengan ditambahSidang badan legislatif dengan ditambah beberapa syarat, misalnya tentang qourumbeberapa syarat, misalnya tentang qourum dan jumlah minimum anggota badan legislatifdan jumlah minimum anggota badan legislatif untuk menerimanya;untuk menerimanya; 2.2. Referendum atau plebisit;Referendum atau plebisit; 3.3. Negara-negara bagian dalam negara federalNegara-negara bagian dalam negara federal (misal AS; ¾ dari 50 negara bagian harus(misal AS; ¾ dari 50 negara bagian harus menyetujuinya)menyetujuinya) 4.4. Musyawarah khususMusyawarah khusus (Sumber: Miriam Budiardjo)(Sumber: Miriam Budiardjo)
  • 14. Mengapa perubahan konstitusi diaturMengapa perubahan konstitusi diatur secara khusus dan “ketat”?secara khusus dan “ketat”? • Agar perubahan konstitusi dilakukan denganAgar perubahan konstitusi dilakukan dengan pertimbangan yang masak/tidak sembarangan;pertimbangan yang masak/tidak sembarangan; • Agar rakyat mendapat kesempatan untukAgar rakyat mendapat kesempatan untuk menyampaikan pendangannya sebelummenyampaikan pendangannya sebelum perubahan dilakukan;perubahan dilakukan; • Agar – dan ini berlaku di negara serikat –Agar – dan ini berlaku di negara serikat – kekuasaan negara serikat dan kekuasaankekuasaan negara serikat dan kekuasaan negara-negara bagian tidak diubah semata-matanegara-negara bagian tidak diubah semata-mata oleh perbuatan masing-masing pihak secaraoleh perbuatan masing-masing pihak secara tersendiritersendiri • Agar hak-hak perseorangan atau kelompokAgar hak-hak perseorangan atau kelompok (minoritas) mendapat jaminan.(minoritas) mendapat jaminan.
  • 15. Perkembangan Konstitusi RIPerkembangan Konstitusi RI • UUD 1945UUD 1945 • 1945 – 1949, secara1945 – 1949, secara dede factofacto berlaku di Jawa,berlaku di Jawa, Madura dan SumateraMadura dan Sumatera • 1959 – 1999,1959 – 1999, de factode facto berlaku di seluruhberlaku di seluruh Indonesia:Indonesia: - 1959 – 1967, melalui- 1959 – 1967, melalui Dekrit Presiden 5 JuliDekrit Presiden 5 Juli 1959 memberlakukan1959 memberlakukan kembali UUD 1945, tahunkembali UUD 1945, tahun 1963 Irian Barat masuk1963 Irian Barat masuk IndonesiaIndonesia
  • 16. Lanjutan Konstitusi RILanjutan Konstitusi RI • 1967 – 1998: UUD 19451967 – 1998: UUD 1945 secara murni dansecara murni dan konsekuen dan di tahunkonsekuen dan di tahun 1976 Integrasi Timor1976 Integrasi Timor Timur ke IndonesiaTimur ke Indonesia • 1998 – sekarang: UUD1998 – sekarang: UUD 1945 Reformasi.1945 Reformasi. Empat kaliEmpat kali amandemenamandemen:: tahun 1999, 2000, 2001,tahun 1999, 2000, 2001, 20022002..
  • 17. Lanjutan Konstitusi RILanjutan Konstitusi RI • UUDUUD RepublikRepublik IndonesiaIndonesia SerikatSerikat (RIS)(RIS) • UUDUUD SementaraSementara (1950)(1950) • Susunan negaraSusunan negara serikat/federalserikat/federal • de factode facto berlaku di seluruhberlaku di seluruh Indonesia minus Irian BaratIndonesia minus Irian Barat • Tahun 1949-Tahun 1950Tahun 1949-Tahun 1950 • Susunan negara kesatuanSusunan negara kesatuan • de factode facto berlaku di seluruhberlaku di seluruh Indonesia minus Irian BaratIndonesia minus Irian Barat • Tahun 1950-Tahun 1959Tahun 1950-Tahun 1959
  • 18. LEMBAGA LEMBAGA NEGARA :LEMBAGA LEMBAGA NEGARA : • UUD 1945 (asli)UUD 1945 (asli) 1.1. MPRMPR 2.2. DPRDPR 3.3. PresidenPresiden 4.4. DPADPA 5.5. BPKBPK 6.6. MAMA • UUD 1945UUD 1945 (amandemen)(amandemen) 1.1. MPR, terdiri dariMPR, terdiri dari DPR dan DPDDPR dan DPD 2.2. PresidenPresiden 3.3. BPKBPK 4.4. MAMA 5.5. MKMK 6.6. KYKY
  • 19. SISTEM PEMERINTAHANSISTEM PEMERINTAHAN NEGARA KESATUAN RI :NEGARA KESATUAN RI : • Sistem Pemerintahan NKRI berdasarkan UUD 1945Sistem Pemerintahan NKRI berdasarkan UUD 1945 dinyatakan dengandinyatakan dengan TUCIPOK (Tujuh KunciTUCIPOK (Tujuh Kunci Pokok) :Pokok) : 1.1. Indonesia, ialah Negara yang berdasar atas hukumIndonesia, ialah Negara yang berdasar atas hukum (rechts-staat);(rechts-staat); 2.2. Berdasarkan Sistem Konstitusional;Berdasarkan Sistem Konstitusional; 3.3. Kekuasaan Negara Tertinggi di Tangan KedaulatanKekuasaan Negara Tertinggi di Tangan Kedaulatan Rakyat melalui Lembaga MPR;Rakyat melalui Lembaga MPR; 4.4. Presiden sebagai penyelenggara Pemerintah tertinggi;Presiden sebagai penyelenggara Pemerintah tertinggi; 5.5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR;Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR; 6.6. Menteri-2 Negara adalah Pembantu Presiden, shgMenteri-2 Negara adalah Pembantu Presiden, shg Menteri Negara Bertanggung Jawab kepada Presiden,Menteri Negara Bertanggung Jawab kepada Presiden, bukan kepada DPR;bukan kepada DPR; 7.7. Kekuasaan Kepala Negara Tidak Tak Terbatas;Kekuasaan Kepala Negara Tidak Tak Terbatas;
  • 20. SISTEM PEMERINTAHANSISTEM PEMERINTAHAN DAERAH – NKRI :DAERAH – NKRI : • Secara umum Sistem Pemerintahan DaerahSecara umum Sistem Pemerintahan Daerah diatur dalam Bab VI, Pasal 18, Pasal 18 A, &diatur dalam Bab VI, Pasal 18, Pasal 18 A, & Pasal 18 B, UUD 1945, dengan IntisariPasal 18 B, UUD 1945, dengan Intisari pengaturannya sbb :pengaturannya sbb : (MOCIPOK)(MOCIPOK) 1.1. Sebagai Negara Kesatuan, di Indonesia tidakSebagai Negara Kesatuan, di Indonesia tidak akan mempunyai daerah yang bersifat Negara,akan mempunyai daerah yang bersifat Negara, sehingga OTONOMI Daerah di Indonesia tidaksehingga OTONOMI Daerah di Indonesia tidak boleh menjurus kepada Federalisme;boleh menjurus kepada Federalisme; 2.2. NKRI, dibagi kedalam Daerah-DaerahNKRI, dibagi kedalam Daerah-Daerah Propinsi, Daerah Propinsi dibagi pula kedalamPropinsi, Daerah Propinsi dibagi pula kedalam Daerah-Daerah Kabupaten dan Kota;Daerah-Daerah Kabupaten dan Kota;
  • 21. 3.3. Daerah-Daerah tersebut bersifatDaerah-Daerah tersebut bersifat Otonom, yang pengaturanOtonom, yang pengaturan pelaksanaannya diatur dengan Undang-pelaksanaannya diatur dengan Undang- Undang;Undang; 4.4. Di Daerah-Daerah Otonom tersebut,Di Daerah-Daerah Otonom tersebut, dibentuk pula Dewan Perwakilan Rakyatdibentuk pula Dewan Perwakilan Rakyat Daerah berdasarkan azasDaerah berdasarkan azas permusyawaratan;permusyawaratan; 5.5. NKRI tetap menghormati kedudukanNKRI tetap menghormati kedudukan Daerah-Daerah Khusus dan IstimewaDaerah-Daerah Khusus dan Istimewa
  • 22. Implementasi dan/atau penjabaran dariImplementasi dan/atau penjabaran dari Pasal 18 UUD 1945, diatur berdasarkanPasal 18 UUD 1945, diatur berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974,, diperbaiki dan diperbaharui dengandiperbaiki dan diperbaharui dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah,tentang Pemerintahan Daerah, selanjutnya diperbaiki dan diperbaharuiselanjutnya diperbaiki dan diperbaharui dengandengan Undang-Undang Nomor 23Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2009Tahun 2009 tentang Pemerintahantentang Pemerintahan Daerah.Daerah.
  • 23. TUGAS INDIVIDU :TUGAS INDIVIDU : Buat Tulisan IlmiahBuat Tulisan Ilmiah Dengan Topik :Dengan Topik : ““Integrasi Bangsa dan AncamanIntegrasi Bangsa dan Ancaman Disintegrasi Bangsa”Disintegrasi Bangsa”