Dokumen ini membahas metode dan material yang digunakan dalam perbaikan dan perkuatan struktur bangunan yang rusak. Beberapa metode perbaikan yang disebutkan untuk keretakan struktural dan non-struktural meliputi injeksi dengan epoxy, pasta semen, dan sealing dengan mortar polimer. Metode perkuatan umum meliputi memperpendek bentang, memperbesar dimensi beton, menambah plat baja, dan menggunakan FRP. Persiapan permukaan dan kontrol kual
2. Pembahasan kali ini mencakup dasar-dasar perencanaan
dan pelaksanaan serta metode perbaikan
• Dengan makin banyaknya struktur bangunan yang mengalami kerusakan
pada saat masa layannya ataupun pada saat proses konstruksi, maka
diperlukan pengetahuan mengenai teknologi perbaikan dan perkuatan yang
tepat guna.
3. METODE DAN MATERIAL PERBAIKAN
Penentuan metode dan material perbaikan umumnya tergantung pada
jenis kerusakan yang ada, disamping besar dan luasnya kerusakan yang
terjadi, lingkungan dimana struktur berada, peralatan yang tersedia,
kemampuan tenaga pelaksana serta batasan-batasan dari pemilik seperti
keterbatasan ruang kerja, kemudahan pelaksanaan, waktu pelaksanaan dan
biaya perbaikan.
Jenis kerusakan yang sering terjadi adalah kerusakan berupa keretakan
dan spalling (terlepasnya bagian beton).
4. Keretakan
Keretakan dibedakan retak struktur dan non-struktur. Retak struktur
umumnya terjadi pada elemen struktur beton bertulang, sedang retak
non-struktur terjadi dinding bata atau dinding non-beton lainnya.
Untuk retak non-struktur, dapat digunakan metode injeksi dengan material
pasta semen yang dicampur dengan expanding agent serta latex atau
hanya melakukan sealing saja dengan material polymer mortar atau
polyurethane sealant.
Sedang pada retak struktur, digunakan metode injeksi dengan material
epoxy yang mempunyai viskositas yang rendah, sehingga dapat mengisi
dan sekaligus melekatkan kembali bagian beton yang terpisah.
5. METODE DAN MATERIAL PERKUATAN
Dalam pemilihan metode perkuatan, harus diperhatikan beberapa hal yaitu
kapasitas struktur, lingkungan dimana struktur berada, peralatan yang tersedia,
kemampuan tenaga pelaksana serta batasan-batasan dari pemilik seperti
keterbatasan ruang kerja, kemudahan pelaksanaan, waktu pelaksanaan dan
biaya perkuatan.
6. Metode perkuatan yang umumnya dilakukan adalah :
Memperpendek bentang dari struktur dengan konstruksi beton ataupun
dengan konstruksi baja.
Memperbesar dimensi daripada konstruksi beton.
Menambah plat baja. - Melakukan external prestressing.
Menggunakan FRP (Fibre Reinforced Polymer)
8. Persiapan permukaan.
Permukaan beton yang akan diperbaiki atau diperkuat perlu dipersiapkan, dengan tujuan
agar terjadi ikatan yang baik; sehingga material perbaikan atau perkuatan dengan beton
lama menjadi satu kesatuan.
Perbandingan campuran.
Untuk menghasilkan mutu dari material perbaikan atau material bonding yang digunakan
dalam perkuatan sesuai dengan yang direkomendasikan dari pabrik, maka perbandingan
campuran dari material harus diikuti dengan tepat, apalagi bila menggunakan material
berbahan dasar epoxy.
Pot life.
Adalah waktu yang dibutuhkan dari pengadukan hingga material tersebut terpasang. Apabila
waktu telah melebihi pot life-nya, maka material yang sudah tercampur jangan digunakan.
Kekuatan tekan.
Seperti pada pelaksanaan kontruksi baru, dimana dilakukan kontrol kualitas pada mutu beton
yang ada; maka saat pelaksanaan dari perbaikan dan perkuatan, juga harus dilakukan hal
yang sama, dengan melakukan pengambilan sample sesuai standard yang ada. (ASTM C39 –
beton, ASTM C109 – mortar semen dan ASTM D495 – epoxy)
9. Injeksi.
Tujuan dari kontrol kualitas setelah pekerjaan injeksi dilakukan adalah untuk
melihat apakah bahan injeksi sudah mengisi celah keretakan yang ada, dan
juga melihat kualitas lekatan dari bahan injeksi dalam mengikatkan celah
keretakan.
Patching, Grouting, Shot-crete, Beton Prepack dan Beton SCC.
Tujuan dari kontrol kualitas pada pekerjaan ini adalah untuk melihat lekatan
yang terjadi antara beton lama dengan material perbaikan.
Perkuatan dengan FRP.
Tujuan dari kontrol kualitas pada pekerjaan ini adalah untuk melihat lekatan
antaraepoxy adhesive yang digunakan untuk melekatkan FRP.